Professional Documents
Culture Documents
Keadaan masyarakat Jawa pada masa itu sangat sengsara karena dalam
penarikan pajak masih menggunakan perantara Bupati kemudian hasil pajak itu
diberikan kepada pemerintahan kolonial. Namun Bupati sendiri dalam penarikan
pajak terkadang juga meminta jatah dari rakyat. Sehingga rakyat semakin
sengsara karena tidak mendapatkan hasil apa-apa dari penanaman dalam sisten
tanam paksa. Inilah yang membuat Daendels dan Raffles yang memiliki
pemikiran yang liberal ingin mengubah cara kerja Bupati.
Namun yang saya bahas disini bukanlah bagaimana kerja Daendels dalam
mengubah sistem feodal yang ada di daerah pribumi melainkan kedudukan bupati
pada masa daerah jajahan Belanda berada dalam pemerintahan Inggris. Yaitu pada
masa pemerintahan dipegang oleh Raffles.
PEMBAHASAN
Bupati adalah raja yang berada di daerah yang berkuasa penuh atas daerah
kekuasaannya. Apabila daerah kekuasaan bupati itu jauh dari pusat kerajaan
kekusaannya semakin kuat kedudukannya atas daerah tersebut. Menurut sistem
feodal yang berlaku selama berabad-abad para bupati di daerahnyamempunyai
tanah kedudukan serta memungut hasil serta mengerahkan tenaga penduduknya
untuk pelbagai keperluan jabatan dan rumah tangganya.1 Selain itu bupati juga
berperan sebagai perantara antara pemerintah kolonial dan rakyat. Bupati
beranggapan bahwa mereka juga memiliki tanah di daerahnya, yang kemudian
ssifat tersebut menurun kepada penguasa-penguasa dibawahnya.
Dalam penarikan pajak pun pada saat Raffles jumlah pajak yang dipungut
diatur ulang, yaitu diatur dengan menggunakan sistem barat, setiap hasil
penanaman sawah dipungut 1/5, 2/5, atau seperrtiga dari hasil panen kotor (bruto)
dalam bentuk uang atau beras. Dalam pelaksanaan cara ini mengalami kesulitan,
salah satunya adalah belum ada alat yang tepat untuk untuk mengukur tanah
secara benar, baik luas tanah yang ditanami maupun tingkat kesuburan tanah.
Terkadang dalam penarikan pajak ini terjadi kecurangan yang dilakukan oleh para
lurah. Pada saat laporan kepada pemerintah mereka memberikan laporan palsu
tentang luas wilayah tanah yang mereka garap.
5
Sartono Kartodirjo. Pengantar sejarah indnesia baru : 1500-1900, 1999.
Hal. 308-309.
KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bupati adalah penguasa yang
berada didaerah yang berkuasa penuh atas daerah kekuasaannya. Apabila daerah
kekuasaan bupati itu jauh dari pusat kerajaan kekusaannya semakin kuat
kedudukannya atas daerah tersebut.