You are on page 1of 12

c  

Pembudidayaan Tanaman Tomat

  
   
Tomat merupakan tanaman asli benua Amerika yang tersebar dari
Amerika Tengah hingga Amerika Selatan. Tanaman tomat pertama kali
dibudidayakan oleh suku Inca dan suku Aztec pada tahun 700 SM. Tatkala
penyebaran tomat telah sampai di Benua Eropa bagian Utara, orang -orang di
daerah itu menamai tomat dengan berbagai julukan. Orang Perancis
menyebut tomat dengan apel cinta . Sementara orang Jerman menyebutnya
dengan apel surga. Begitu pula negara -negara lain yang masing-masing
memiliki sebutan sendiri untuk tomat ini.
Secara umum tomat memiliki kandungan vitamin dan gizi yang cukup
banyak didalamnya. Kandungan vitamin pada tomat yaitu vitamin A dan
vitamin C. Selain itu tomat juga mengandung mineral, serat , dan zat
fitonutrien. Tomat juga kaya akan antioksidan dan likopen yang dapat
memberikan warna merah pada buah tomat, likopen juga terbukti efektif
sebagai penurun resiko terkena kanker terutama kanker prostat, lambung
tenggorokan, dan usus besar.
Selain gizi, vitamin,dan kandungan lain yang telah disebutkan diatas,
tomat juga memiliki manfaat lain yaitu sebagai pelengkap bahan makanan.
Demikian juga dunia industri yang memproduksi berbagai produk berbahan
dasar tomat.
Tanaman tomat dapat tumbuh dan be radaptasi diberbagai kondisi
mulai dari daerah dataran rendah, menengah, hingga dataran tinggi. Keadaan
tanah yang baik untuk menanam tomat adalah tanah yang gembur, porus dan
subur, atau tanah liat yang sedikit mengandung pasir dengan pH antara 5 -6.
Dalam penanamannya tomat sangatlah mudah. Dapat dilakukan dalam
polybag dengan media dan bahan yang mudah didapat dan harganya yang
murah sehingga kita dapat mempraktekannya sendiri.
Media yang diperlukan antara lain :
1. Tomat yang sudah matang
2. Media tanam
3. Polybag
4. Ajir

¢         



1. Persiapan benih
÷ Pilih tomat yang sudah matang dengan ciri-ciri berwarna cerah yaitu
berwarna orange kemerah-merahan, bentuk dari buah tomat tidak
cacat atau tidak berlubang, dan masih segar.
÷ Potong tomat menjadi dua bagian secara membujur agar biji tomat
mudah dikeluarkan.
÷ Kemudian cuci biji tomat dan dikeringkan dijemur sampai benar -benar
kering.
÷ Selanjutnya pilih biji yang besar dengan permukaan kulit yang cerah
dan tidak keriput.
÷ Rendam benih tersebut selama satu malam kedalam air yang telah
dihangatkan suam-suam kuku.
Tujuannya untuk menghentikan masa dormansi atau masa istirahat
tumbuh.

2. Pembibitan
Setelah perendaman, biji bisa langsung ditanam.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
÷ Siapkan media plastik atau polybag dengan ukuran 12X8 cm.
Bagian bawah polybag dilubangi, tujuannya untuk pembuangan air.
÷ Isi polybag dengan tanah merah dan pupuk kandang halus.
÷ Sebar benih secara merata atau masukan biji tomat satu persatu
krdalam plastik atau polybag tersebut.
÷ Letakkan bibit tanaman tomat ditempat teduh, tujuannya untuk
mencegah dan melindungnya dari terik sinar matahari.
3. Penanaman
Penanaman dilakukan saat bibit tomat sud ah siap tanam yaitu berumur
3-4minggu dan berdaun 5-6 helai. Penanaman bibit tomat sebaiknya
dilakukan pada sore atau pagi hari. Tujuannya untuk menghindari
panas matahari sewaktu siang hari yang bisa menyebabkan bibit layu.
Pada waktu penanaman, jika bibit berasal dari persemaian plastik,
robek dengan hati-hati supaya tanahnya tidak pecah dan akarnya tidak
rusak. Selanjutnya tanah yang di polybag dilubangi, tanam bibit cabai
pada lubang-lubang itu. Supaya bibit tidak mudah busuk, bibit ditanam
sebatas leher akar atau pada pangkal batang tanpa mengikutsertakan
batangnya. Setelah penanaman, bibit langsung disiram dan kita timbun
lagi dengan media tanam untuk mencegah dan melindunginya dari
terik sinar matahari.
Apabila jumlah bibit tomat banyak , dapat diatur dirak-rak atau kita buat
bedengan seperti yang dilakukan par a petani tomat yang
sesungguhnya. Jika ditanam di bedengan jarak tanamnya adalah
70X50 cm.

      
Pemeliharan tanaman tomat dilakukan dengan berbagai macam cara,
seperti pemasangan ajir, pemupukan, pengairan, dan pemangkasan.
a) Pemasangan ajir
Tanaman tomat mutlak menggunakan ajir atau turus yang
terbuat dari bambu. Pemasangan ajir dilakukan sedini mungkin
supaya akar tidak tertusuk. Ajir berfungsi membantu
menegakkan tanaman tomat, mencegah tanaman roboh yang
disebabkan beban buah dan tiupan angin, mengoptimalkan
sinar matahari, membantu penyebaran daun, mengatur
pertumbuhanan tunas dan ranting, mempermudah penyiangan,
dan mempermudah penyemprotan atau pemupukan. Menurut
penelitian yang pernah dilakukan, p enanaman tomat dengan ajir
dapat mendongkrak produksi buah tomat sampai 48%, bahkan
terbukti mampu mengurangi serangan hama dan penyakit.
b) Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman sebab unsur hara yang terdapat
dalam tanah tidak bisa diand alkan untuk memacu pertumbuhan
tanaman tomat secara optimal. Pemupukan dilakukan secara
bertahap-tahap. Setelah tanaman ditanam sekitar 1minggu,
diberi pupuk urea dan KCL dengan perbandingan 1:1 untuk
setiap tanaman 1-2gr berikan disekeliling tanaman pada jarak
kurang lebih 3cm. Pemupukan kedua dilakukan pada umur 2 -3
minggu berupa campuran urea dan KCL kurang lebih 5gr
berikan disekeliling batang tanaman sejauh kurang lebih 5cm
dan dalam kurang lebih 1cm. Bila sampai umur 4minggu
tanaman masih belim subur dapat dipupuk lagi dengan urea dan
KCL(7gr). Jarak pemupukan dibuat makin jauh kurang lebih
7cm. Setelah pemupukan, kemudian ditutup tanah dan disiram
dengan air.

c) Pengairan
Pengairan termasuk faktor penting dalam pertumbuhan
tanaman tomat. Salah satu tujuan pengairan adalah mengganti
air yang hilang akibat diserap atau karena penguapan. Selain
untuk mengganti tanaman kehilangan air, pengairan juga
berguna dalam proses pembentukan bunga dan buah.
Pengairan bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama pengairan
bisa dilakukan secara manual dengan menggunakan ember
atau selang yang langsung disiramkan ke tanaman.Pengairan
dilakukan pada pagi atau sore hari. Kedua jika tanaman tomat
ditanam di bedengan, pengairan bisa dilakukan dengan sistem
perendaman, yakni melalui air irigasi yang dialirkan melalui
parit-parit diantara bedengan. Pengairan dengan sistem
perendaman hanya membutuhkan waktu satu minggu sekali.
Tinggi perendaman sekitar ¾ dari tinggi bedengan. Sementara
itu, jika musim hujan turun aturlah pembuanganny a supaya
aliran airnya lancar sehingga akar tomat iidak tergenang air
terlalu lama yang dapat memgakibatkan akar tanaman busuk.

d) Pemangkasan
Pemangkasan tanaman tomat dilakukan terhadap tunas, air,
daun tua, daun yang terserang penyakit, buah yang cacat, r usak
atau terserang hama dan penyakit. Pemangkasan daun tua atau
daun yang terkena serangan hama dan penyakit juga bertujuan
untuk memperlancar sinar matahari yang masuk ke tanaman
dan mengurangi resiko menularnya hama dan penyakit. Waktu
pemangkasan sebaiknya pada pagi hari, karena daun masih
banyak mengandung air sehingga mudah dipatahkan.
Sementara itu, pemangkasan pada buah ditujukan untuk buah
yang cacat, rusak atau terkena hama dan penyakit.

Ä      
Tanaman tomat sudah dapat dimanfaatkan mulai dari bibitnya sampai
buahnya. Bibit yang sudah berumur 4minggu dan panjang tanaman sekitar 10
cm bisa dijual dengan harga Rp 500,00 per tanaman. Tanaman tomat mulai
berbuah pada umur 60 hari dan bisa di panen atau dipetik pada umur 90 hari
sejak di semai. Buah tomat bisa dijual atau dikonsumsi sendiri. Cara
pemanenan buah tomat yang benar adalah memetik dengan menyertakan
tangkai buahnya. Pemanenan bisa dilakukan menggunakan gunting, pisau,
atau tangan.

      
    
Tanaman tomt yang berkualitas, selain ditentukan oleh pemeliharaan dan
pemupukan juga tergantung dari cara mngatasi hama dan penyakitnya.
Masalah tersebut dapat lebih mudah dicegah den gan mengetahui jenis-jenis
hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman tomat. Beberapa
diantaranya, antara lain :
1. HAMA
a. Ulat buah
Ulat ini menyerang tomat yang masih muda sehingga buahnya sering
berlubang dan bisa membusuk karena infeksi. Penyebabnya adalah
ulat 4   spp. Buah tomat yang terserang hama ini harus
langsung dipetik dan dimusnahkan supaya tidak menular ke tanaman
lain yang masih sehat. Ulat ini bisa diberantas dengan menyemprotkan
insektisida Supracide, Curacron, atau Buldok.
b. Lalat buah
Ciri-ciri lalat buah atau 


adalah berwarna cokelat
kekuningan dengan garis kuning membujur pada punggung. Lalat ini
menyerang dengan cara menyuntikkan telur -telurnya kedalam kulit
buah tomat. Telur-telur tersebut berubah menjadi larva y ang akan
menggerogoti buah tomat dari dalam sehingga buah tomat menjadi
busuk karena terkena jamur, dan buah menjadi rontok. Apabila buah di
belah akan kelihatan larva berwarna putih. Buah tomat yang terserang
hama ini, harus segera dipetik dikumpulkan kemudian dibakar. Atau
dengan cara lain yang tak kalah efektif adalah menggunakan
perangkap lalat buah yang berbahan aktif  
 , misalnya M-
Antraktan.

c. Ulat daun
Ulat daun    
 sering menyerang tanaman tomat. Ulat
tersebut menyerang daun dengan cara menggigitnay sehingga daun
berlubang atau rusak. Akibat rusaknya daun, proses fotosintesis
menjadi terganggu. Ulat daun dapat diberantas dengam
menyemprotkan insektisida racun kontak atau racun perut.
d. Rayap
Serangan rayap sangat mungkin terjadi pada tanaman tomat yang
ditanam di bedengan. Ditandai dengan adanya alur atau terowongan
ditanah yang menempel pada pohon. Selain menyerang batang, rayap
juga menyerang akar tanaman tomat. Sehingga dapat berakibat fatal
yaitu matinya tanaman tomat.
Untuk mencegah serangan rayap, sanitasi kebun juga harus dijaga
terutama areal kebun harus bebas dari kayu -kayu beas tebangan.
Sementara itu, untuk mengatasi rayap dilakukan penaburan insektisida
berbahan aktif karbofuron pada bedengan. Lakukan juga fumigasi
dengan memakai Basamid G sebelum pemasangan mulsa plastik.
e. Kutu putih
Hama kutu putih (?

sp) berbentuk bulat lilin berwarna
kehijauan dan tubuhnya diselimuti oleh lapisan lilin berwarna
keputihan. Kutu putih menyerang tanaman tomat dengan cara
mengisap cairan daun. Kotorannya yang terasa manis juga
mengundang semut. Akibat serangan kutu putih, daun menjadi keriting
dan bunga atau buahnya mengalami kerontokan. Hama ini juga
membawa penyakit embun jelaga. Pemberantasan kutu putih juga
harus diikuti dengan pemberantasan semut yang menjadi media
penyebaran hama kutu putih dan embun jelaga. Untuk
memberantasnya dapat menggunakan insektisida dan akarisida.
f. Semut dan belalang
Semut dan belalang umumnya menyerang tomat ketika masih berupa
bibit di persemaian. Kedua hewan ini merusak bibit dengan cara
menggigit dan memakannya, sehingga bibit tidak bisa ditanam lagi.
Cara mengatasinya adalah dengan insektisida racun kontak atau
sebarkan pada media persemaian insektisida Furadan 3G yang
berbahan aktif karbofuran.
g. Kutu daun
Kutu daun 
   menyerang tanaman tomat dengan cara
mengisap daun. Akibatnya daun menjadi keriput. Berwarna
kekuningan, terpuntir, dan tanaman menjadi kerdil. Cara membasmi
kutu daun dengan menyemprot tanaman tomat secara bergantian
menggunakan insektisida yang berbahan aktif imidakloprid, fipronil,
dan protiofos.
2. PENYAKIT
    
Penyakit Blossom and Rot atau busuk ujung buah, menyerang buah
tomat baik yang masih muda maupun yang sudah tua. Gejala
serangan penyakit ini sudah tam pak ketika masih muda. Mula-mula
terlihat bercak berwarna hijau gelap pada ujung buah tomat yang
kemudian berubah menjadi basah dan berwarna cokelat sampai
kehitaman. Setelah itu ujung buah akan mengerut, bentuknya menjadi
pipih, dan daging buah dalam seti ap dompolan menjadi busuk basah
atau busuk kering. Penyakit ini bisa diatasai dengan berbagai macam
cara, antara lain kapur dolomit, pemupukan yang berimbang,
pengairan yang merata, dan penyemprotan CaCl 2 pada seluruh
permukaan daun dengan frekuensi 5 -7 hari sekali sebanyak 0,1%.
Lakukan penyemprotan sampai tanaman benar -benar sembuh.
b. Penyakit layu Fusarium
Penyakit layu fusarium disebabkan oleh cendawan 


 
 Penyakit ini menyerang tanaman tomat didataran tinggi
yang memiliki kelembaban tinggi di musim hujan. Tanaman tomat yang
terkena penyakit ini ditandai dengan menguningnya daun -daun tua
yang kemudian diikuti dengan menguningny daun -daun muda,
memucatnya tuklang-tulang daun tomat bagian atas, tangkai daun
terkulai kemudian tanaman menjadi layu. Gejala lainnya yaitu batang
membusuk dan berbau amoniak.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan
penyakit layu fusarium, antara lain :
1. Rendam bibit ke dalam larutan benomil 0,1% sebelum ditanam .
2. Pilih dan tanam bibit yang tahan terhadap serangan penyakit layu
fusarium.
3. Pilih lokasi yang mendapatkan sinar matahari penuh.
4. Pilih daerah yang sirkulasi udaranya lancar.
5. Atasi penyakit ini dengan memberikan fungisida sistemik yang
berbahan aktif benomil, misalnya Benlete. Sementara itu, tanaman
yag sudah terserrang penyakit ini segera dicabut untuk
dimusnahkan dan lubang bekas penanaman ditaburi kapur.
c. Penyakit busuk buah
Penyakit busuk buah disebabkan oleh cendawan ¢ 
 .
Serangan cendawan ini ditandai dengan adanya bercak pa da buah
yang terus melebar sehingga buah dapat membusuk. Penanggulangan
penyakit busuk buah bisa dilakukan dengan mengatur jarak tanam
yang tidak terlalu rapat, pemangkasan yang teratur, penyemprotan
dengan fungisida sistemik atau fungisida kontak yang ber bahan aktif
karben dazim fenorimol.
d. Penyakit busuk daun
Penyakit itu disebabkan olh cendawan ?   .
Biasanya ditandai dengan munculnya noda -noda hitan pada buah dan
daun dengan susunan yang tidak teratur mirip penyakit cacar pada
kulit. Lama kelamaan noda tersebut menjadi kering, keras, kemudian
membusuk. Cara mencegahnya dengan pemangkasan yang teratur,
menjaga kelembaban kebun, dan menjaga sanitasi lahan. Penyakit ini
dapat diberantas menggunakan Antracol.

e. Penyakit rebah batang


Penyakit ini disebabkan oleh cendawan ?
 sp. Biasanya muncul
didaerah yang kelembaban udaranya terlalu tinggi. Penyakit ini
menyerang tomat sejak usia bibit hingga dewasa, ditandai dengan
pembusukan pada pangkal batang, tanaman layu, kemudian mati.
Pencegahan penyakit rebah batang bisa dilakukan dengan cara
merendam benih kedalam larutan propa
Mokarbhidklorida. Sementara itu, tanaman yang sudah terinfeksi
cendawan Phytium sp dapat disemprot dengan fungisida sistemik
seperti Previcur N.
f. Penyakit Virus
Gejala serangan virus ditandai dengan munculnya bintik -bintik
berwarna orange ditengah daun bagian bawah atau dikelopak bunga.
Warna daun lebih tua kemudian berubah menjadi cokelat lalu mati dan
rontok dengan sendirinya. Bercak-bercak ini juga menyebar pada
pelepah dan batangnya. Akibatnya tanaman menjadi semakin kerdil,
merana, kemudian mati. Pada buah yang masih hijau, muncul bercak
berwarna kekuningan. Bagian tengah bercak tersebut terdapat
lingkungan konsentrik berwarna kuning, coklat, hijau, merah muda
atau merah. Zona bercak ini menunjukkan gejala kerusakkan terbesar
TMV pada tomat. Hingga saat ini langkah pengendalian untuk
mengobati penyakit TMV ini belum ada. Yang perlu diperhatikan
adalah menjaga sanitasi kebun, membersihkan semua gulma,
tanaman yang menjadi inang. Segera musnahkan tanaman yang
sudah terinfeksi dengan cara nencabut dan membakarnya.
g. Nematoda bintil akar
Penyaki bintil akar disebabkan oleh nematoda    sp. Ditndai
dengan pembengkokan dan muncullah bisul berbentuk bulat sampai
panjang pada akar tanaman tomat. Nematoda ini bisi dikendalikan
dengan cara fumigasi. Yakni menggunakan Basamid G atau
menyebarkan nematisida atau insektisifa pada media tanam.

3. GULMA
Selain hama dan penyakit, gulma berpotensi merugikan dan mengganggu
tanaman tomat. Gulma biasanya bertindak sebagai kompetitor dalam
memperebutkan unsur hara didalam tanah. Serangan gulma pada
penanaman tomat tanpa mulsa plastik lebih parah dibandingkan dengan
penanaman tomat yang menggunakan mulsa plastik. Gulma pada mulsa
plastik biasanya tumbuh ditepi-tepi bedengan atau dilubang -lubang
penanaman yang perlu diwaspadai adalah gulma dari jenis rumput teki dan
pisang karena bisa menem bus plastik. Cara efektif untuk mengendalikan
gulma adalan melakukan penyiangan dan mencabut gulma s ampai ke
akarnya. Selain itu, dapat digunakan herbisida (pembasmi gulma) yang
disemprotkan. Namun, penyemprotan harus dilakukan dengan ekstra hati -hati
karena bisa mengakibatkan kematian jika terkena tanaman tomat.

å       
Pembudidayaan tanaman tomat banyak sekali manfaatnya bagi masyarakat
pada umumnya atau bagi peserta didik yang sedang dalam masa
pembelajaran. Bagi peserta didik, dengan membudidayakan tanaman tomat
peserta didik diharapkan :
1. Dapat menanamkan rasa tanggung jawab ke dalam diri peserta didik ,
karena setiap peserta didik diwajibkan merawat tanaman tomatnya supaya
tumbuh subur sehingga mampu menghasilkan tanaman tomat yang bagus
dan buahnya banyak.
2. Peserta didik dapat lebih hemat
Dengan menanam tomat sendiri peserta didik tentunya dapat lebih
menghemat, karena peserta didik bisa mengambil buah tomat untuk
kebutuhan sendiri.
3. Peserta didik lebih mandiri dan dewasa
Dengan menanam tomat, peserta didik dapat menghasilkan uang sendiri,
tidak selalu meminta kepada orangtua bahkan peserta didik bisa
membantu beban ekonomi dari orangtua mereka. Tanaman tomat yang
mereka tanam bisa dijual dengan harga Rp500,00 per tanaman ketika
sudah berumur satu bulan. Apabila ada 10 batang, sudah dapat
memperoleh uang Rp 5.000,00.
4. Peserta didik juga bisa memamerkan hasil kerja kerasnya kepada
orangtua mereka sekaligus bisa menjual buah tomatnya. Bisa dilakukan
ketika penerimaan rapor atau pertemuan yang sengaja diadakan khusus
untuk memperlihatkan buah tomat para peserta didik. Orangtua yang
tertarik bisa membelinya. Sekarang saja harga tomat bisa mencapai Rp
12.000,00 per kg. Bisa dibayangkan keuntungan yang dapat diperoleh dari
menanam tomat dengan modal yang dikeluarkan sekitar Rp5.000,00 untuk
pengadaan bibit dan perawatan. Sisanya R p 7.000,00 dapat diperoleh
peserta didik. Haasil yang merka perolah dapat digunakan untuk
tambahan uang saku, membeli buku bahkan membantu ekonomi orangtua
mereka.
Ä Äccc ccc
!c 

Disusun oleh

Nur Faizah Isnaeni

1401409066

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UPP TEGAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2009

You might also like