You are on page 1of 7

Beberapa Catatan

a.
Biografi digunakan untuk memahami secara spesifik kisah hidup seseorang dalam aspek tertentu.
Misalnya kisah hidup seseorang yang berkenaan pengalaman hidupnya sebagai orang cacat atau
pengalaman hidup seseorang tentang peristiwa G 30 S PKI.
b.Fenomenologi digunakan untuk mengeksplorasi/menggambarkan sisi penting pengalaman hidup

seseorang tentang suatu fenomena. Dalam studi ini peneliti bisa membandingkan pengalaman pribadinya dengan pengalaman
sample atas suatu fenomena. Perbedaan fenomenologi dengan etnografi adalah, fenomenologi hanya membahas sisi penting
pengalaman hidup sample tentang suatu fenomena, sedangkan etnografi membahas pola (kebiasaan), hal-hal yang merupakan
ciri khas

atau melekat dari suatu sample.


c.

Grounded Theorydigunakan peneliti jika ingin membangun/modifikasi teori berdasarkan sampling


yang diamatinya.Grand Theory percaya (berasumsi) bahwa suatu kerangka teoritidak mempunyai
variabilitas atau anomali, jika kita mengambil sampel penelitian disembarang tempat. Sebaliknya
Grounded Theorypercaya (berasumsi) bahwa suatu kerangka teori mempunyai variabilitas atau
anomali, jika kita mengambil sampel penelitian disembarang tempat.
d.Etnografi digunakan untuk menggambarkan budaya yang dimiliki suatu kelompok tertentu atas suatu
fenomena yang dialami/dirasakan oleh etnis/kelompok tertentu.
e.

Case Study digunakan untuk memahami suatu kejadian yang telah tertentu batas fisik dan waktu. Dalam studi ini peneliti tidak
terlibat dalam sebagai sample studi. Jenis penelitian ini membutuhkan data minimum, ragam informasi dan waktu penelitian
yang lebih banyak/panjang dibanding tradisi penelitian yang lain. Dalam studi kasus bisa dilakukan kajian fenomenologi,
etnografi, biografi dan

grounded theorysekaligus

. Pengertian Studi Kasus

Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus merupakan pengujian secara
rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan
dokumen atau satu peristiwa tertentu . Surachrnad (1982) membatasi
pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan
perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci. SementaraYin (1987)
memberikan batasan yang lebih bersifat teknis dengan penekanan pada ciri-
cirinya. Ary, Jacobs, dan Razavieh (1985) menjelasan bahwa dalam studi kasus
hendaknya peneliti berusaha menguji unit atau individu secara mendalarn. Para
peneliti berusaha menernukan sernua variabel yang penting.

Berdasarkan batasan tersebut dapat dipahami bahwa batasan studi kasus


meliputi: (1) sasaran penelitiannya dapat berupa manusia, peristiwa, latar, dan
dokumen; (2) sasaran-sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai
suatu totalitas sesuai dengan latar atau konteksnya masing-masing dengan
maksud untuk mernahami berbagai kaitan yang ada di antara variabel-
variabelnya.
2. Jenis-jenis Studi Kasus

a. Studi kasus kesejarahan mengenai organisasi, dipusatkan pada perhatian


organisasi

tertentu dan dalam kurun waktu tertentu, dengan rnenelusuni perkembangan


organisasinya. Studi mi sening kunang memungkinkan untuk diselenggarakan,
karena sumbernya kunang mencukupi untuk dikerjakan secara minimal.

b. Studi kasus observasi, mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalul


observasi peran-senta atau pelibatan (participant observation), sedangkan
fokus studinya pada suatu organisasi tertentu.. Bagian-bagian organisasi yang
menjadi fokus studinya antara lain: (a) suatu tempat tertentu di dalam sekolah;
(b) satu kelompok siswa; (c) kegiatan sekolah.

c. Studi kasus sejarah hidup, yang mencoba mewawancarai satu onang dengan
maksud mengumpulkan narasi orang pertama dengan kepemilikan sejarah
yang khas. Wawancara sejarah hiclup biasanya mengungkap konsep karier,
pengabdian hidup seseorang, dan lahir hingga sekarang. masa remaja,
sekolah. topik persahabatan dan topik tertentu lainnya.

d. Studi kasus kemasyarakatan, merupakan studi tentang kasus kemasyarakatan


(community study) yang dipusatkan pada suatu lingkungan tetangga atau
masyarakat sekitar (kornunitas), bukannya pada satu organisasi tertentu
bagaimana studi kasus organisasi dan studi kasus observasi.

e. Studi kasus analisis situasi, jenis studi kasus ini mencoba menganalisis situasi
terhadap peristiwa atau kejadian tertentu. Misalnya terjadinya pengeluaran
siswa pada sekolah tertentu, maka haruslah dipelajari dari sudut pandang
semua pihak yang terkait, mulai dari siswa itu sendiri, teman-temannya, orang
tuanya, kepala sekolah, guru dan mungkin tokoh kunci lainnya.

f. Mikroethnografi, merupakan jenis studi kasus yang dilakukan pada unit


organisasi yang sangat kecil, seperti suatu bagian sebuah ruang kelas atau
suatu kegiatan organisasi yang sangat spesifik pada anak-anak yang sedang
belajar menggambar.

3. Langkah-Langkah Penelitian Studi Kasus

a. Pemilihan kasus: dalam pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara


bertujuan

(purposive) dan bukan secara rambang. Kasus dapat dipilih oleh peneliti dengan

menjadikan objek orang, lingkungan, program, proses, dan masvarakat atau unit
sosial. Ukuran dan kompleksitas objek studi kasus haruslah masuk akal,
sehingga

dapat diselesaikan dengan batas waktu dan sumbersumber yang tersedia;

b. Pengumpulan data: terdapat beberapa teknik dalarn pengumpulan data, tetapi


yang

lebih dipakai dalarn penelitian kasus adalah observasi, wawancara, dan analisis
dokumentasi. Peneliti sebagai instrurnen penelitian, dapat menyesuaikan cara
pengumpulan data dengan masalah dan lingkungan penelitian, serta dapat
mengumpulkan data yang berbeda secara serentak;

c. Analisis data: setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi,


mengorganisasi, dan mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat
dikelola. Agregasi merupakan proses mengabstraksi hal-hal khusus menjadi
hal-hal umum guna menemukan pola umum data. Data dapat diorganisasi
secara kronologis, kategori atau dimasukkan ke dalam tipologi. Analisis data
dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan data dan setelah
semua data terkumpul atau setelah selesai dan lapangan;

d. Perbaikan (refinement): meskipun semua data telah terkumpul, dalam


pendekatan studi kasus hendaknya clilakukan penvempurnaan atau
penguatan (reinforcement) data baru terhadap kategori yang telah ditemukan.
Pengumpulan data baru mengharuskan peneliti untuk kembali ke lapangan
dan barangkali harus membuat kategori baru, data baru tidak bisa
dikelompokkan ke dalam kategori yang sudah ada;

e. Penulisan laporan: laporan hendaknya ditulis secara komunikatif, rnudah


dibaca, dan mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas,
sehingga rnernudahkan pembaca untuk mernahami seluruh informasi penting.
Laporan diharapkan dapat membawa pembaca ke dalam situasi kasus
kehiclupan seseorang atau kelompik.

4. Ciri-ciri Studi Kasus yang Baik

a. Menyangkut sesuatu yang luar biasa, yang berkaitan dengan kepentingan


umum

atau bahkan dengan kepentingan nasional.

b. Batas-batasnya dapat ditentukan dengan jelas, kelengkapan ini juga


ditunjukkan

oleh kedalaman dan keluasan data yang digali peneliti, dan kasusnya mampu
diselesaikan oleh penelitinya dengan balk dan tepat meskipun dihadang oleh

berbagai keterbatasan.

c. Mampu mengantisipasi berbagai alternatif jawaban dan sudut pandang yang

berbeda-beda.

d. Keempat, studi kasus mampu menunjukkan bukti-bukti yang paling penting


saja,

baik yang mendukung pandangan peneliti maupun yang tidak mendasarkan


pninsip

selektifitas.

e. Hasilnya ditulis dengan gaya yang menarik sehingga mampu terkomunikasi

pada pembaca.

Perhatian

Orientasi teoritik dan pemilihan pokok studi kasus dalam penelitian kualitatif
bukanlah perkara yang mudah, tetapi tanpa memperdulikan kedua hal tersebut
akan cukup menyulitkan bagi peneliti yang akan turun ke lapangan. D

Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif sering dipasangkan dengan


sebutan metode modern dan tradisional. Metode kualitatif disebut sebagai
metode modern, karena metode ini belum lama menghiasi dunia penelitian.
Sedangkan metode kuantitatif disebut sebagai metode tradisional, karena
metode ini telah digunakan sejak lama dan menjadi tradisi dalam melakukan
penelitian. Dalam penelitian kuantitatif terdapat data penelitian berupa angka-
angka dan analisis menggunakan ilmu statistik.

Dalam pengembangan dan tahapan penelitiannya, metode penelitian kuantitatif


dan metode penelitian kualitatif memiliki beberapa perbedaan yang mendasar
yaitu:

1. Perbedaan Aksioma Dasar Tentang Realitas

a. Sifat Realitas

• Metode penelitian kuantitatif dapat diklasifikasikan, bersifat konkrit, dapat


teramati dan terukur.
• Metode penelitian kualitatif bersifat ganda, holistik, dinamis, yang
merupakan hasil konstruksi dan pemahaman.

b. Hubungan Peneliti dengan yang Diteliti

• Metode penelitian kuantitatif bersifat independen, agar terbangun


objektivitas dari peneliti.

• Metode penelitian kualitatif bersifat interaktif dengan sumber data yang


valid, agar data yang dianalisis memperoleh makna.

c. Hubungan Variabel

• Metode penelitian kuantitatif bersifat kausal atau sebab-akibat.

• Metode penelitian kualitatif bersifat timbal balik atau interaktif.

d. Kemungkinan Generalisasi

• Metode penelitian kuantitatif cenderung membuat generalisasi pada hasil


akhirnya.

• Metode penelitian kualitatif cenderung transferability, yaitu hanya mungkin


dalam ikatan konteks dan waktu.

e. Peranan Nilai

• Metode penelitian kuantitatif cenderung bebas nilai.

• Metode penelitian kualitatif cenderung terikat dengan nilai-nilai yang


dibawa peneliti dan sumber data yang diperoleh.

2. Perbedaan dalam Proses Penelitian

a. Metode Penelitian Kuantitatif

Menentukan masalah, merumuskan masalah, menentukan konsep dan teori dari


para ahli yang relevan, pengajuan hipotesis, menemukan asumsi terhadap
hubungan antar variabel, menyusun instrumen penelitian dan menentukan
metode atau strategi pendekatan. Setelah ditentukan strateginya, lalu penemuan
yang berupa data dikumpulkan kemudian dibuat kesimpulan.

b. Metode Penelitian Kualitatif

Terdapat tiga tahap dalam proses penelitian kualitatif yaitu tahap pertama adalah
tahap deskripsi, dalam tahap ini peneliti mulai memasuki situasi sosial terdapat
komponen tempat, responden, dan aktivitas. Tahap ke dua adalah tahap reduksi,
dalam hal ini peneliti menentukan fokus penelitian yaitu memilih di antara hal
yang telah dideskripsikan. Selanjutnya tahap ke tiga adalah tahap seleksi, dalam
tahap ini, peneliti mengurai fokus yang telah dipilih menjadi komponen-
komponen yang lebih rinci dan mendalam.

3. Perbedaan dalam Karakteristik Penelitian

a. Desain

• Metode penelitian kuantitatif: Desainnya ditentukan secara mantap sejak


awal, spesifik, jelas dan rinci, serta menjadi pegangan tahap selanjutnya.

• Metode penelitian kualitatif: Desainnya lebih fleksibel, dapat berkembang


dan muncul dalam proses penelitian, serta bersifat umum.

b. Tujuan

• Metode penelitian kuantitatif: Bertujuan untuk menunjukkan hubungan


antar variabel, menguji teori, dan mencari generalisasi yang mempunyai
nilai prediktif.

• Metode penelitian kualitatif: Bertujuan untuk menemukan pola hubungan


yang bersifat interaktif, menemukan teori baru, menggambarkan realitas
yang kompleks, dan memperoleh pemahaman makna.

c. Teknik Pengumpulan Data

• Metode penelitian kuantitatif: Melalui kuesioner, observasi dan wawancara


terstruktur.

• Metode penelitian kualitatif: Melalui wawancara mendalam, dokumentasi,


triangulasi, dan pengamatan partisipan.

d. Instrumen Penelitian

• Metode penelitian kuantitatif: Melalui angket, tes, wawancara terstruktur.

• Metode penelitian kualitatif: Peneliti sebagai instrumen, buku catatan,


rekaman, kamera, handycam, dsb.

e. Sumber Data

• Metode penelitian kuantitatif: Bersifat kuantitatif dari hasil pengukuran


variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen.
• Metode penelitian kualitatif: Bersifat deskriptif kualitatif dari dokumen
pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dll.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai perbedaan metode penelitian kualitatif


dan kuantitatif. Perbedaan kedua metode penelitian ini dapat dilihat berdasarkan
tiga aspek, yaitu perbedaan dalam aksioma dasar tentang realitas, proses
penelitian, dan karakteristik penelitian. Semoga bermanfaat.

You might also like