Professional Documents
Culture Documents
p
p
pp
p
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya Manusia yang
dinamis dan syarat akan perkembangan, karena itu perubahan atau perkembangan
pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan
budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat
perlu terus menerus di lakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pemikiran
ini mengandung konsekwensi bahwa penyempurnaan atau perbaikan pendidikan
menengah kejuruan untuk men gantisipasi kebutuhan dan tantangan masa depan perlu
terus menerus dilakukan penyelarasan dengan perkembangan kebutuhan dunia usaha
kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
Atas dasar hasil pengamatan di lapangan mengindikasikan, sebagian besar
lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kurang mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan / perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak mudah dilatih
kembali atas kekurangannya. Temuan tersebut tampaknya mengi ndikasikan bahwa
pembelajaran di SMK belum nampak menyetuh pada pengembangan diri dalam
kemampuan adaptasi peserta didik. Studi itu juga memperoleh gambaran bahwa
sebagian lulusan SMK tidak bisa diserap di lapangan kerja, karena kompetensi yang
mereka miliki belum sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Kondisi itulah antara lain
yang menjadikan bahwa kurikulum SMK edisi sebelumnya perlu di sempurnakan
sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan standar kompetensi Nasional, serta kebutuhan
pembekalan kemampuan untuk beradaptasi dengan per kembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Mutu lulusan Pendidikan sangat erat kaitannya dengan proses pelaksanaan
pembelajaran yang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain kurikulum, tenaga
pendidik, proses pembelajaran, sarana dan prasarana, alat ba ntu dan bahan,
manajemen, sekolah, lingkungan sekolah dan lapangan latihan kerja siswa. Meskipun
kurikulum hanya merupakan sebagai arah, tujuan dan landasan filosofi pendidikan,
namun kurikulum harus selalu dikembangkan sesuai dengan dinamika perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan kebutuhan / pasar kerja, serta dinamika
perubahan sosial masyarakat.
c c
p
V p p
pp
p
okumen kurikulum SMK Edisi 2006 merupakan penyempurnaan, pengembangan dan
penajaman kurikulum sebelumnya, yang disusun dan disebarluaskan kepada
masyarakat, khususnya kepada para pelaku pendidikan menengah kejuruan
(ikmenjur) dengan maksud untuk hal -hal sebagai berikut :
p Menyamakan persepsi dengan semua pihak yang terlibat dalam
pengembangan dan pelaksanaan Kurikulum SMK, khususnya tentang
landasan dan konsepsi yang menjadi dasar pengembangan.
p Memberikan rambu-rambu yang dapat mengarahkan semua pihak yang
terlibat dalam pelaksanaan kurikulum SMK
p Menjadi asuhan dalam pemantauan dan penilaiaan pelaksanaan
kurikulum
p
pp
Kurikulum SMK Edisi 2006 memuat uraian tentang :
1.p andasan, Program, dan Pengembangan
2.p Tujuan, isi dan materi pembelajaran
3.p Petunjuk umum pelaksanaan dan
4.p ingkup dukungan mutu
V
Bagian kedua, merupakan garis ² garis besar program pendidikan dan, pelatihan
(GBPP) yang berisi tujuan program keahlian, kompetensi, keahlian, level kualifikasi
tamatan, ruang lingkup pekerjaan, profil kompetensi tamatan, substansi pembelajaran,
diagram pencapaian kompetensi, susunan Program Pembelajaran, penyusunan modul,
pengelolaan pembelajaran, serta penilaian kegiatan dan hasil belajar.
Bagian ketiga, memuat Struktur Program Kurikulum Berbasis Kompetensi edisi tahun
2006
p
p
c c
p
p
Pendidikan nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan
berdasarkan Pancasila dan Undang -undang asar 1945. Undang ²undang asar
1945 mengamanatkan upaya mencerdaskan kehidupkan bangsa serta agar
pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu s istem pendidikan
nasional yang diatur dengan undang -undang yaitu Undang-undang Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
ppp p
Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu tumbuh
dan berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan kualitasny a sehingga
hancur perlahan-lahan seiring dengan perkembangan zaman. Kurikulum SMK
disusun untuk mengemban misi agar dapat turut mendukung SMK harus
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
p Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas s ebagai
landasan pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia.
p Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal
maupun pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik
p Pendidikan harus memberikan arah yang terencana bagi kepenting an
bersama peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan kejuruan perlu mengajar dan melatih peserta didik untuk menguasai
kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menj alani kehidupan
sebagai modal untuk pengembangan dirinya di kemudian hari.
6
p
6
p
c c
p
Fondasi kejiwaan yang kuat diperlukan oleh peserta didik agar berani
menghadapi, mampu beradapt asi dan mengatasi berbagai masalah kehidupan,
baik kehidupan profesional maupun kehidupan keseharian, yang selalu berubah
bentuk dan jenisnya serta mampu meningkatkan diri dengan mengikuti
pendidikan yang lebih tinggi.
p pp!"#p p
Peserta didik SMK berasal dari anggota berbagai lingkungan masyarakat yang
memiliki budaya, tata nilai, dan kodisi social yang berbeda. Pendidikan kejuruan
mempertimbangkan kondisi social. Karenanya segala upaya y ang dilakukan harus
selalu berpegang teguh pada keharmonisan hubungan antar individu dalam
masyarakat luas yang dilandasi dengan akhlak dan budi pekerti yang luhur, serta
keharmonisan antar system pendidikan dengan sistem -sistem yang lain
(ekonomi, sosial, politik, religi, dan moral). Secara sosial budaya, Kurikulum SMK
edisi 2006 dikembangkan dengan memperhatikan berbagai dinamika, kebutuhan
masyarakat, dan tidak meninggalkan akar budaya Indonesia.
àp ppp
6
p
6
p
c c
p
Ñp p$"p
p UU 1945
p Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 20 Tahun 2003 te ntang Sistem
Pendidikan Nasional
p Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 323 / U / 1997
tentang penyelenggaraan Pendidikan Sistem Gnada pada Sekolah Menengah
Kejuruan
p Ketentuan-ketentuan lain (yang akan disusun) berkaitan dengan SIstem
Pendidikan Nasional Indonesia pada umumnya dan Pendidikan Menengah
Kejuruan pada Khususnya.
6
p
6
p
c c
p
j.p Pasal 36 ayat (2) menyatakan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan
jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
k.p Pasal 36 ayat (3) menyebutkan kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan :
1). Peningkatan iman dan takwa
2). Peningkatan akhlak mulia
3). Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik
4). Keragaman potensi daerah dan lingkungan
5). Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
6). Tuntutan dunia kerja
7). Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
8). Agama
9). inamika perkembangan global dan
10. Persatuan nasional dan nilai -nilai kebangsaan.
l.p Pasal 37 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan
menengah wajib memuat :
1). Pendidikan agama
2). Pendidikan kewarganegaraan
3). Bahasa
4). Matematika
5). Ilmu pengetahua n alam
6). Ilmu pengetahuan social
7). Seni dan Budaya
8). Pendidikan jasmani dan olah raga
9). Keterampilan / kejuruan dan
10). Muatan lokal
a.p Fungsi
6
p
6
p
c c
p
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan umum dan tujuan
khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut.
Tujuan Umum
1). Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang
Maha Esa
2). Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang
berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab.
3). Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawas an kebangsaan,
memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.
4). Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan
lingkungan hidup, serta memanfa atkan sumber daya alam dengan efektif dan
efesien
Tujuan Khusus
1). Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di pelayanan kesehatan gigi
dan mulut dan dunia usaha lainnya sebagai tenaga kerja tingkat menengah
sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.
2). Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam
berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
3). Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, tekno logi, dan seni, agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
4). Membekali peserta didik dengan kompetensi -kompetensi yang sesuai dengan
program keahlian yang dipilih.
p
Vp
p
p p
p%pp
p
SMK menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) berbagai program
keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja. Program keahlian
tersebut dikelompokkan menjadi bidang keahlian sesuai dengan kelompok
bidang industri / usaha / profesi. Penamaan bidang keahlian dan program
keahlian pada kurikulum SMK Edisi 2006 dikembangkan mengacu pada nama
bidang dan program keahlian yang berlaku pada kurikulum sebelumnya. Jenis
keahlian baru diwadahi dengan jenis program keahlian b aru atau spesialisasi
baru pada program keahlian yang relevan. Jenis bidang dan program keahlian
ditetapkan oleh irektur Jenderal Pendidikan asar dan Menengah.
6
p
6
p
c c
p
p
àp " p
p p
p
Substansi atau materi yang diajarkan di SMK disajikan dalam bentu k berbagai
kompetensi yang dinilai penting dan perlu bagi peserta didik dalam menjalani
kehidupan sesuai dengan zamannya.
Program adaptif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membentuk peserta
didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan kuat untuk
menyelesaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di
lingkungan sosial, lingkungan kerja serta mampu mengembangkan diri sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Program adaptif
berisi mata diklat yang lebih menitikberat kan pada pemberian kesempatan
kepada peserta didik untuk memahami dan menguasai konsep dan prinsip dasar
ilmu dan teknologi yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari -hari dan atau
melandasi kompetensi untuk bekerja.
Program adaptif diberikan agar peser ta didik tidak hanya memahami dan
menguasai ´ apa ´ dan ´ bagaimana ´ suatu pekerjaan dilakukan, tetapi memberi
juga pemahaman dan penguasaan tentang ´ mengapa ´ hal tersebut harus
6
p
6
p
c c
p
dilakukan. Program adaptif terdiri dari kelompok mata diklat yang berlaku s ama
bagi semua program keahlian dan mata diklat yang hanya berlaku bagi program
keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan masing -masing program keahlian.
p Kelompok debat
p Kegiatan social
p Penyelenggaraan kesiswaan dan kemasyarakatan
p dan kegiatan lainnya.
Jenis kegiatan yang dipilih harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kebenaran
bagi peserta didik, keadaan dan kemampuan sekolah, serta situasi dan kondisi
sosial, ekonomi, maupun budaya masyarakat di mana sekolah berada. Kegiatan
tersebut dimaksudkan juga untuk lebih mengaitkan dan menerapkan kompetensi
yang diperoleh pada program kurikuler dengan keadaan dan kebutuhan
lingkungan untuk mengembangkan untuk mengembangkan kepribadian peserta
didik seutuhnya.
2. Pendekatan Pembelajaran p
p
Pembelajaran berbasis kompetensi harus menganut prinsip pembelajaran tuntas
(Mastery learning) untuk dapat menguasai sikap (attitude), ilmu pengetahuan
(knowledge), dan keterampilan (skills) agar dapat bekerja sesuai dengan
profesinya seperti yang dituntut oleh suatu kompetensi. Untuk dapat belajar
secara tuntas, perlu dikembangkan prinsip pemelajaran sebagai berikut :
a). Jalur kelas industri/employee : peserta didik belajar di sekolah dan berlatih
di tempat pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
b). Jalur kelas wiraswasta/mandiri/self employed : peserta didik belajar dan
berlatih berwiraswata di sekolah dan berusaha secara mandiri.
3. Pola Penyelengaraan p
p
Pendidikan di SMK dapat menerapkan berbagai pola penyelenggaraan
pendidikan yang dapat dilaksanakan secara terpadu yaitu pola pendidikan sistem
ganda (PSG), multi entry ² multi exit (MEME), dan pendidikan jarak jauh.
PSG adalah pola penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama -sama antara
SMK dengan Penyelenggara pelayanan kesehatan gigi dan mulut / asosiasi
profesi sebagai institusi pasangan (IP), mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, hingga tahap evaluasi dan sertifikasi yang merupakan satu
kesatuan program dengan menggunakan berbagai bentuk alternative
pelaksanaan, seperti day release, blok release, dsb. urasi pelatihan industri
dilaksanakan selama 4 (empat) bulan s/d 1 (satu) tahun pada pelayanan
kesehatan gigi dan mulut dalam atau luar negeri. Pola pendidikan sistem ganda
diterapkan dalam proses penyelenggaraan SMK dalam rangka lebih
mendekatkan mutu lulusan dengan kemampuan yang diminta oleh dunia
industri/usaha.
Pola Multi entry ² multi exit, sebagai perwujudan konsep pendidikan dengan
sistem terbuka, diterapkan agar peserta didik dapat memperoleh layanan secara
fleksibel dalam menyelesaikan pendidikannya. engan pola ini, pesert a didik di
SMK dapat mengikuti pendidikan secara paruh waktu karena sambil bekerja atau
mengambil program/kompetensi di berbagai institusi pendidikan antara lain
SMK, lembaga kursus, diklat industri, politeknik dan sebagainya.
engan pola pendidikan jarak jauh, peserta didik di SMK dapat menyelesaikan
pendidikannya tanpa perlu hadir secara fisik di sekolah. Pola ini akan diterapkan
secara terbatas hanya bagi mata diklat atau kompetensi yang memungkinkan
untuk dilaksanakan sepenu hnya secara mandiri.
Peserta didik SMK dimungkinkan untuk pindah pada jalur dan satuan pendidikan
lain yang setara, atau sebaliknya, sejauh memenuhi persyaratan sekolah atau
satuan pendidikan yang dituju.
p
p
p
ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp ppppppppppppppppppppppppppppppppppp
p
1. Konsep asar
6
p
6
p
c c
p
Evaluasi (penilaian) hasil belajar peserta didik pada dasarnya merupakan bagian
integral dari proses pembelajaran, yang diarahkan untuk menilai kinerja peserta
didik (memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar) secara
berkesinambungan. Pelaksanaan penilaiaan dapat dilakukan secara tidak
langsung pada saat peserta didik melakukan aktivitas belajar, maupun secara
tidak langsung melalui bukti hasil belajar sesuai dengan kriteria kinerj a
(performance criteria)
alam rangka pengakuan terhadap kompetensi yang telah dikuasai oleh peserta
diklat, perlu dikembangkan mekanisme pengakuan sebagai berikut.
a). Verifikasi terhadap hasil penilaian pihak internal SMK oleh pihak eksternal,
agar apa yang telah dicapai peserta didik dapat disertifikasi oleh dunia kerja
pemakai lulusan yaitu dunia usaha dan sektor pelayanan kesehatan.
b). Recognition of Prior earning (RP) atau Recognition of Current Competency
(RCC) untuk mendukung pelaksanaan sistem multi entry / multy ² exit.
alam pelaksanaannya penilaian hasil belajar peserta didik dapat dibagi menjadi
penilaian berbasis kelas (Classroom-based assessment), yang merupkan bagian
integral dari proses pembelajaran dan penilaian kompetensi, yang bergun a untuk
mengukur tingkat penguasaan suatu kompetensi atau tahap pemelajaran.
Penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang dilaksanakan oleh guru dalam
proses pemelajaran, yang bertujuan untuk :
a). Memantau kegiatan dan kemajuan belajar peserta didik sebagai bahan
masukan untuk perbaikan pemelajaran lebih lanjut
b). Mentapkan system pembimbingan guna membantu kelancaran dan
keberhasilan belajar peserta didik.
c). Menetapkan penyelesaian suatu tahap pembelajaran sebagai dasar untuk
memutuskan kelanjutan pembelajaran tahap berikutnya.
3. Penilaian Kompetensi p
p
Penilaian kompetensi pada dasarnya merupakan penilaian sumatif terhadap
ketuntasan pencapaian hasil belajar peserta didik setelah menyelesaikan satu
unit kompetensi. Penilaian tersebut bertujuan untuk menetapkan keberhasilan
peserta didik dalam menguasasi satu unit kompetensi.
6
p
6
p
c c
p
4. Sertifikasip
p
a. Ijasah
p
Mengacu pada undang -undang Sisdiknas, SMK yang telah diakreditasi diberi
wewenang menyelenggarakan ujian dan memberikan ijazah yang diterbitkan oleh
epartemen Pendidikan Nasional kepada peserta didik yang dinyatakan lulus
ujian sebagai pengakuan terhadap penyelesaian pada jenjang pendidikan SMK
dan atau prestasi belajar peserta didik.
p
b.Sertifikasi Kompetensi
p
Sertifikat kompetensi diberikan kepada peserta didik yang lulus uji kompetensi
yang diselenggarakan oleh SMK / lembaga diklat yang terakreditasi sebagai
penyelenggara uji kompetensi.
SMK sebagai salah satu institusi yang menyiapkan t enaga kerja, dituntut mampu
menghasilkan lulusan sebagaimana yang diharapkan oleh dunia kerja. Tenaga
kerja yang dibutuhkan adalah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi
sesuai dengan bidang pekerjaannya, memiliki daya adaptasi dan daya saing yang
tinggi. Atas dasar itu, pengembangan kurikulum dalam rangka penyempurnaan
pendidikan menengah kejuruan harus disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan dunia kerja.
1). Kurikulum harus berisi rancangan pendi dikan dan pelatihan yang menyentuh
dan terpadu
2). Kurikulum harus mengandung komponen tujuan, isi atau materi dan evaluasi
yang dirancang menjadi satu kesatuan yang utuh
3). Kurikulum secara jelas menunjukkan tujuan langsung (tersurat) dan tujuan
tidak langsung (tersirat).
Isu yang mengemukakan dewasa ini yakin adanya kesenjangan antara sekolah
dengan kehidupan nyata di masyarakat. Apa yang dipelajari di sekolah,
merupakan hal lain yang terjadi di masyarakat, s ehingga disinyalir sekolah
semakin menjauhkan peserta didik dengan dunia nyatanya di mana ia hidup dan
bermasyarakat. Oleh karena itu, agar peserta didik dapat mengenal dengan baik
dunianya dan dapat hidup wajar di masyarakat, perlu dibekali kecakapan hidu p
(life skills).
Kecakapan hidup meliputi : (a) kecakapan personel (personal skills) (b)
kecakapan sosial (social skills), (c) kecakapan akademik (academic skills), dan
(d) kecakapan vokasional ( vocational skills).
Program kecakapan hidup di SMK merupa kan kelanjutan dari program
kecakapan hidup yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP). SMK
harus menyusun rencana pelaksanaan program kecakapan hidup
(noninstruksional) yang terintegrasi pada topik pemelajaran instruksional dan
atau pada kegiatan ekstrakurikuler.
6
p
6
p
c c
p
Kegiatan pendidikan dan pelatihan yang menyatu pada proses produksi atau
menggunakan proses produksi sebagai media pembelajaran. Pendekatan ini
dilakukan dengan tujuan terutama untuk memperkenalkan peserta didik dengan
iklim kerja yang nyata. Pelaksanaan pembelajaran bisa dilakukan dengan cara
antara lain sebagai berikut:
p idunia industri, peserta didik mendapat pelatihan dan pengalaman nyata
melalui keterlibatan langsung dalam proses produksi sebagai media
pendidikan.p
p isekolah, peserta didik dilibatkan dalam proses produksi diunit produksi
sekolah.p
p isekolah, peserta didik berpraktik diruang praktikum yang menerapkan
mekanisme produksi, sehingga tercipta suasanakerja seperti diindustri.
Pelatihan harus menghasilkanproduksi yang memenuhi standar industri
dan layak jual.p
p
Ñpp 'p"""pp
p
Penerapan prinsip diversifikasi kurikulum pada lingkup pendidikan menengah
kejuruan diartikan sebagai pemberian peluang yang lebih luas kepada daerah,
baik pada tingkat propinsi maupun kota/kabupaten atau sekolah untuk
melakukan pengembangan kurikulum sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia
kerja, kondisi dan kekhasan potensi daerah di mana sekolah berad a dengan
tetap mengacu pada standar nasional pendidikan.
6
p
6
p
c c
p
Kurikulum Nasional
pV
p(p
p
6
p
6
p
c c
p
6
p
6
p
c c
p
p Kompetensi Kejuruan p
p
1 Melakukan diagnosa penyakit gigi dan mulut secara terbatas
2 Melakukan tindakan penambalan pada gigi permanent dan sulung kelas I
3 Melakukan pencabutan gigi sulung
4 Pemberian obat untuk meredakan rasa sakit sesuai anjuran dokter
5 Melakukan asuhan keperawatan pasien selama menjalani pra operasi
besar(oral surgent)
6 Melakukan strerilisasi peralatan kesehatan gigi dan mulut
7 Mempersiapkan untuk tindakan operasi minor
8 Melakukan tindakan rongent foto gigi
9 Melakukan tindakan kasus kedaruratan pada gigi dan mulut
10 Melakukan tidakan pencegahan terhadap penyakit gigi dan mulut
11 Melakukan kerjasama dengan unit kesehatan yang lain
12 Melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
13 Melakukan administrasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut
p
p
p
p
p
p
p
6
p
6
p
c c
p
Ruang lingkup pekerjaan bagi lulusan Program Keahlian Perawat Gigi adalah jenis
pekerjaan dan atau profesi yang relevan dengan kompetensi yang tertuang dalam
table SKKNI Bidang Perawat Gigi pada jenjang SMK antara lain adalah :
!
p
V! p
p
Substansi pembelajaran terdiri dari 2 (dua) kelompok yaitu Substansi
Instruksional dan Substansi Non Instruksional :
1). Matematika
2). Bahasa Inggris
3). Komputer
4). Kewira usahaan
5). Fisika / IPA
6). Kimia
7). Biologi
Substansi Non Instruksional berisi hal -hal yang dianggap penting dan perlu
bagi peserta didik, tetapi dirancang secara tidak terstuktur dalam kurikulum dan
penyajiannya terintegrasi dengan substansi instruksional yang dituangkan pada
saat merencanakan strategi pembelajaran dan penyusunan modul.
Substansi Non Instruksional meliputi :
a.p Pendidikan Kecakapan hidup dan kepribadian
b.p Kompetensi Kunci
c.p ingkungan Hidup
d.p Isu-isu lain seperti
-p Mulok
-p Narkoba
-p Pendidikan Sexs
-p dll
p
p
6
p
6
p
c c
p
p
p
p
p
p
p
p
p
p Vp
p
pBidang Keahlian : Kesehatan
Program Keahlian : Pengatur Rawat Gigi
p ppppppppp
p
p
pppppp
p pp p p p p p p
pp p p p p p p p p p p p p p p p
p p pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp
pp pp pp p p p p p p p p p p p p !p !p !p
pp p
p p"#$pp p pp p pp p p p pp p pp p pp !p pp !p
pp p%$&p'p&(#p )&p p pp p pp p pp p pp p pp p pp !p pp !p
pp p"&&pp p p p p p p p p p p p p !p !p !p
pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp
p p pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp
pp p( (pp p p p p p p p p p p p p *p *p p
pp p%$&p #&pp +p +p +p +p +p +p +p +p +p +p +p +p p p p
pp p
) ,-(#pp +p +p +p +p +p +p +p +p +p +p +p +p .p .p .p
pp p
/#p&$pp p p p p p p p p p p p p !p !p !p
pp p&pp p p p p p p p p p p p p !p !p !p
pp p
pp p p p p p p p p p p p p !p !p !p
pp +p%)0)pp p p p p p p p p p p p p !p !p !p
pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp
p
pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp
pp pppp() p&)0)pp p pp p pp pp pp pp pp pp pp pp pp p pp p
pp pppp() ppp p pp p pp pp pp pp pp pp pp pp pp p pp !p
pp pppp 0 -p1(2)1(pp pp pp pp pp p pp p pp pp pp pp pp p pp p
pp ppppp
ppp p p p p pp pp pp pp pp pp pp pp p p p
pp pppp 0 -p3(pp pp pp pp pp p pp p pp pp pp pp pp p pp p
pp pppppp
pp p pp p pp pp pp pp pp pp pp pp pp p pp p
pp +pppp 0 -p41-(ppp pp pp p pp p p p p p p p pp *.p !p +p
pp *pppp(p5p#0-pp pp pp p pp pp pp pp pp pp pp pp pp p pp p
pp !pppp 0 -p/(ppp p pp p p p p p p p p p pp !p .p .p
pp .p
&$(p&3#(p pp pp pp pp p pp p pp p pp p pp p pp p
pp pp
ppp p pp p p p p p p p p p p .p p .p
6
p
6
p
c c
p
pp p#0p)&(pp p pp p p p p p p p p p p .p p .p
pp p
pp p pp p p p p p p p p p p .p p .p
pp p#0-p$-&-&p p pp p p p p p p p p p p .p p .p
pp pp
ppp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp pp ..p pp ..p ..p
p
- 0$p
p0"#pp p p p +!p p .p p *p p *p p +p !p ..p .!p
pp
p
p
p
p
p
p
p
6
p
6
p