You are on page 1of 8

Versi file lengkapnya dalam Ms.

Wordnya Bisa Di Ambil Di:


https://bisnisbook.wordpress.com
http://ebookloe.wordpress.com

SEJARAH 1 MUHARAM DAN 1 SYURA

“Sultan Agung (1613-1645M) menciptakan „kalender‟ baru, yaitu kalender Islam-


Jawa. Dia memerintahkan supaya kalender Jawa, yaitu tahun kalender Saka dari budaya Hindu,
diganti dengan kalender Kamariyah dengan nama bulan Islam. Tetapi hitungan tahun masih
meneruskan hitungan Jawa”.

Demikian pula dalam pengubahan penanggalan yang merupakan penyatuan kalender


Islam dan tahun Jawa. Penetapan itu bertepatan dengan 1 Muharam 1053 H atau 1 Sura 1555.
Nama bulan yang hingga kini masih menjadi penanggalan itu Sura (Muharram), Sapar (Safar),
Mulud (Rabiul awwal), Bakda Mulud (Rabiul sani), Jumadiawal (jumadil ula), Jumadilakir
(Jumadil sani), Rejeb (Rajab), Ruwah (Sya‟ban), Pasa (Ramadan), Sawal (Syawwal),
Dulkangidah (Zulqaidah), dan Besar (Zul hijjah) (Zul hijjah).(G1-73t)

.Tarikh Jawa dan Hijriyah beda tahun tetapi tanggalnya sama. Mengapa? Pertanyaan ini
akan muncul manakala orang melihat kalender yang diterbitkan di Jawa. Deretan nama bulan,
tanggal dan hari pasaran bertumpuk pada setiap halamannya. Untuk mengetahui penyebabnya
tentu perlu ditelusur jejak sejarahnya.

Sejak Indonesia mengenal tulisan, masyarakatnya telah mengenal beberapa sistem


kalender. Sistem kalender yang tertua yang berlaku di Indonesia adalah Tarikh Shaka yaitu
sistem kalender yang berlaku ketika kebudayaan Hindu dan Buddha berkembang di Indonesia,
ketika kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha muncul dan menjalankan perannya dalam sejarah.

Tahun Shaka ditetapkan oleh Raja Kanishka I dari Dinasti Kushana di India pada tahun
78 Masehi. Keduanya sama-sama menggunakan perhitungan berdasarkan peredaran matahari
(365 hari/tahun). Dengan demikian untuk menarik persamaan tahun antara tarikh Shaka dengan
tarikh Masehi tidaklah sulit. Jika tarikh Shaka jatuh pada tahun 1400 (sirna hilang kertaning
bhumi), maka tahun ini sama dengan 1400+78=1478 Masehi.
Versi file lengkapnya dalam Ms. Wordnya Bisa Di Ambil Di:
https://bisnisbook.wordpress.com
http://ebookloe.wordpress.com

Tarikh Shaka ini berlaku terus bahkan ketika Kerajaan Demak menggantikan peran
Majapahit dan kemudian dilanjutkan dengan Pajang dan Mataram.

Bersamaan dengan penyebaran agama Islam di Indonesia, berkembang pula


kebudayaannya. Salah satu di antaranya adalah pemakaian tarikh Hijriyah, yaitu tarikh Islam
yang ditetapkan oleh Khalifah Umar bin Khatab 16 tahun setelah peristiwa Hijrah Nabi
Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Tarikh Hijriyah ini berdasarkan peredaran bulan
(354-355 hari/tahun).

Meskipun kerajaan Demak, Pajang dan Mataram adalah kerajaan Islam, namun masih
memakai tarikh Shaka. Sistem kalender yang dipakai oleh kerajaan Islam di Jawa ini baru
mengalami perubahan ketika Sultan Agung Hanyakrakusuma memerintah di Mataram. Sultan
menetapkan berlakunya Tahun Jawa pada tahun 1555 Shaka.

Sejak ditetapkannya, perhitungan sistem kalender berubah yaitu mengikuti tarikh


Hijriyah, tetapi melanjutkan tahun Shaka yang sudah berjalan. Jadi tarikh Jawa tidak mengenal
tahun 01. Untuk selanjutnya tentu saja terjadi pergeseran angka tahun antara tarikh Shaka dengan
tarikh Jawa karena tarikh Shaka berdasarkan peredaran matahari (tahun Syamsiah) sementara
tarikh Jawa berdasarkan peredaran bulan (tahun Komariah).

Perbedaan juga terjadi antara tarikh Hijriyah dengan tarikh Jawa, karena tarikh Hijriyah
yang ditetapkan oleh Khalifah Umar itu berlaku surut, yaitu sejak peristiwa Hijrah sementara
tarikh Jawa melanjutkan tarikh Shaka yang sudah berjalan (namun penghitungan harinya
berubah mengikuti Hijriyah). Maka pada kalender Masehi 2005 ini tercantum tahun Hijriyah:
1426 H, dan tahun Jawa 1938, dengan tanggal yang sama. Bagaimana dengan nama-nama bulan
yang terkesan tidak sama antara tarikh Hijriyah dengan tarikh Jawa?

Nama-nama bulan pada tarikh Jawa sebenarnya sama dengan tarikh Hijriyah, namun
dalam penyebutannya terjadi perubahan.

Perubahan tersebut ada yang disebabkan peristiwa penting yang terjadi pada bulan itu,
ada pula yang disebabkan oleh perbedaan huruf Arab dengan huruf Jawa.
Versi file lengkapnya dalam Ms. Wordnya Bisa Di Ambil Di:
https://bisnisbook.wordpress.com
http://ebookloe.wordpress.com

Tarikh Hijriyah diawali dengan bulan Muharam, sebuah bulan yang sering mencatat
peristiwa penting dalam sejarah para Nabi, peristiwa kemenangan keimanan. Namun pernah
terjadi peristiwa tragis dalam sejarah politik kekhalifahan yaitu antara Husain putra Ali bin Abi
Thalib dengan Yazid bin Muawiyah yang ingin berkuasa sebagai khalifah.

Rombongan Husain bin Ali yang sedang menuju Kufah diadang oleh pasukan Ubaidillah,
yaitu Gubernur Kufah bawahan Yazid, di Nainawa. Seluruh rombongan tewas, bahkan Husain
diperlakukan secara keji. Peristiwa yang terjadi pada hari ke-10 (Assyura) di bulan Muharam
tahun 74 Hijriyah atau bertepatan dengan 10 Oktober 680 Masehi dicatat sebagai bencana yang
membawa duka yang sangat dalam, sehingga tempat terjadinya yaitu Nainawa lebih dikenal
dengan sebutan Karbala (bencana-duka).

Bagi pendukung Ali bin Abi Thalib bencana yang membawa duka yang terjadi pada
bulan Muharam itu seolah menutupi semua kemenangan yang terjadi pada bulan itu.

Bulan Muharam itu menjadi bulan duka. Karena terjadinya pada hari ke-10 maka disebut
bulan Assyura (Jw: Sura). Mengapa masyarakat Jawa tidak ada yang menyelenggarakan
perhelatan pada bulan Sura? Di berbagai tempat di Sumatra bencana duka itu diperingati dengan
permainan rakyat Tabut.

Catatan orgawam: Peristiwa sayidina Husein ra yang terjadi di hari Asyuro telah
menjadi catatan sejarah. Namun tentang hari Asyuro yang memiliki keistimewaan, hal ini telah
ada sejak di zaman Nabi saw, bahkan diistimewakan pula oleh kaum Yahudi. Hal ini
diterangkan sendiri oleh baginda Nabi dengan hadits-hadits beliau, (lihat juga di sini)

Dari Ibnu Abbas RA, ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-
orang Yahudi berpuasa. Rasulullah SAW bertanya, “Hari apa ini? Mengapa kalian berpuasa?”
Mereka menjawab, “Ini hari yang agung, hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya
serta menenggelamkan Fir‟aun. Maka Musa berpuasa sebagai tanda syukur, maka kami pun
Versi file lengkapnya dalam Ms. Wordnya Bisa Di Ambil Di:
https://bisnisbook.wordpress.com
http://ebookloe.wordpress.com

berpuasa.”Rasulullah SAW bersabda, “Kami orang Islam lebih berhak dan lebih utama untuk
menghormati Nabi Musa daripada kalian.” (HR. Abu Daud).

Ibnu Abbas RA menyebutkan, Rasulullah SAW melakukan puasa „asyuura dan beliau
memerintahkan para sahabat untuk berpuasa. Para sahabat berkata, “Ini adalah hari yang
dimuliakan orang Yahudi dan Nasrani. Maka Rasulullah saw. bersabda, “Tahun depan insya
Allah kita juga akan berpuasa pada tanggal sembilan Muharam.” Namun, pada tahun
berikutnya Rasulullah telah wafat. (HR Muslim, Abu Daud).

Beberapa contoh lainnya yang menyebutkan nama bulan Hijriyah berbeda dengan bulan
Jawa, antara lain: Bulan Ramadan merupakan bulan wajib berpuasa bagi umat Islam maka
Ramadan disebut bulan Puasa pada tarikh Jawa, sementara itu masyarakat mempunyai tradisi
mengirim doa bagi arwah keluarga sebulan menjelang Ramadan maka bulan Syakban disebut
Ruwah (dari kata arwah).

(Kelahiran =Maulid) Nabi Muhammad terjadi pada bulan Rabiul Awal. Maka bulannya
disebut Mulud, sementara bulan berikutnya (Rabiul Akhir) disebut Bakda (=sesudah) Mulud.

Perubahan sebutan nama bulan yang disebabkan oleh perbedaan antara huruf Arab
dengan huruf Jawa dapat dilihat pada nama-nama bulan seperti Dzulqaidah menjadi
Dulkangidah, Shafar menjadi Sapar. Hal ini disebabkan huruf Arab ada yang tidak dijumpai pada
aksara Jawa seperti Za, „Ain, Syin, dan Fa maka ditulis dengan aksara Jawa Ja, Nga, Sa, dan Pa.

Disamping itu juga kesulitan dalam melafalkan kata Arab, maka terjadilah perubahan
tersebut. Misalnya bulan Ramadan sering dilafalkan juga dengan kata Ramelan.

Selain perbedaan angka tahun dan nama bulan, tarikh Jawa juga memiliki satuan tahun
yang disebut windu yaitu delapan tahunan dan sepasaran (Pahing, Pon, Wage, Kliwon, Legi),
sesuatu yang tidak dikenal pada tarikh Hijriyah. Dengan demikian sebenarnya tarikh Jawa
merupakan perpaduan sistem kalender Hindu Jawa dan Islam.
Versi file lengkapnya dalam Ms. Wordnya Bisa Di Ambil Di:
https://bisnisbook.wordpress.com
http://ebookloe.wordpress.com

Flasback 1 Muharam

Muharram ( ) adalah bulan pertama tahun penanggalan Islam, Hijriyah. Ditetapkan


pertama kali oleh Khalifah Umar ibnu al-Khattab atas saran dari menantu suci Rasulullah
SAWW, yakni Imam Ali bin Abi Thalib karamalLahu wajhahu. Rasulullah SAWW sendiri,
dengan perkenan Allah SWT dalam firmanNya, menetapkan bahwa bulan Muharram adalah
salah satu dari empat bulan yang dimuliakan (Rajab, Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram), dan
didalamnya dilarang melakukan peperangan dan tindak kekerasan lainnya, walaupun kemudian
di-mansukh kan oleh sebagian ulama disebabkan banyaknya pembantaian dan peperangan yang
terjadi dibulan ini, seperti misalnya pembantaian atas diri Imam Huseyn bin Ali di padang
Karbala, 10 Muharram 61H. Rasulullah SAWW juga menetapkan bahwa Muharram adalah
bulan nya Allah (shahrulLah) dan merupakan bulan yang mulia sesudah Ramadhan.

Sebagaimana umumnya menyambut tahun baru, umat Islam dibeberapa negara juga
merayakannya sebagai hari permulaan tahun, berdoa semoga tahun ke depan menjadi tahun yang
lebih baik dari sebelumnya. Tahun baru bisa berarti juga kelahiran kembali, reposisi semangat
dan motivasi, menjadi momentum untuk meneguhkan tekad menghadapi hidup. Namun
dibeberapa negara, dan dibeberapa komunitas Muslim Syiah, bulan Muharram menjadi bulan
yang penuh duka, secara mengingat tragedi Karbala yang terjadi di dalamnya.

Suatu ketika di suatu masa, seorang pemimpin keluarga, pemimpin komunitas yang
disucikan, selama 10 hari berturut2 dipaksa untuk berpuasa di padang gersang, tak jauh darinya
ada oase yang dijaga oleh tentara2 bengis yang berpedoman pada kitab yang sama, al-Quran
yang mulia. Imam Huseyn bin Ali Sayyidu- syuhada Alaihimussalam, cucunda Rasulullah
SAWW dengan kekuatannya yang hanya berjumlah 72 orang melewati hari ke 10 Muharram
tahun 61Hijriah dengan erangan ketika leher suci beliau dipenggal oleh Syimr bin Dzil Jausyan.
Cerita lengkap dapat disimak di link ini; Pembantaian di Karbala. Dan kemudian sejarah
Versi file lengkapnya dalam Ms. Wordnya Bisa Di Ambil Di:
https://bisnisbook.wordpress.com
http://ebookloe.wordpress.com

membuktikan, pembantaian demi pembantaian yang dilakukan oleh sesama Muslim diteruskan
oleh para durjana bersorban demi kekuasaan dunia.

Tak ada kisah tragis yang melebihi kedahsyatan tragedi Karbala, bahkan Raja Bani
Umayah waktu itu, Yazid bin Muawiyah secara diplomatis berusaha menyangkal kejadian itu
dan melemparkan tanggung jawab ke panglima perangnya yang durjana Ubaidillah bin Ziyad,
walaupun strategi politik dan kenyataan sejarahnya malah menguatkan hal itu. Imam Huseyn bin
Ali AS adalah Amirul Mukminin dan Khalifah Nabi yang sah yang dipilih oleh umat Islam
waktu itu, sepeninggal saudaranya Hasan bin Ali AS. Perseteruan politik dan kerakusan akan
kekuasaan oleh Bani Umayah membuat mereka hilang ingatan, berusaha membantai lawan
politiknya yang tak lain adalah cucunda Rasulullah SAWW.

10 Muharram tahun 61 Hijriah, Imam Husain a.s. gugur syahid di Padang Karbala.
Sebelumnya, Imam Husain a.s. dipaksa untuk berbaiat kepada Yazid yang telah mengangkat diri
sebagai khalifah umat muslimin. Imam Husain menolak berbaiat dan beliau bersama 72 sahabat
dan anggota keluarganya, meninggalkan Madinah untuk menuju kota Kufah. Sebelumnya, rakyat
kota Kufah mengundang beliau agar memimpin perjuangan melawan Yazid. Namun, represi dari
pemerintahan Yazid membuat rakyat Kufah berkhianat dan dalam perjalanan menuju Kufah,
kafilah Imam Husain digiring ke Padang Karbala, di tepi sungai Eufrat. Akhirnya pada tanggal
10 Muharam, pasukan Yazid menyerang Imam Husain. Dalam pertempuran yang sangat tidak
seimbang itu, Imam Husain dan para pembela setia beliau gugur syahid.

Akulah Husein putra Ali, putra Fatimah Untuk tunduk, aku tak kan sudi Kubela keluarga
ayahku sampai mati aku memegang teguh agama Nabi

Kafilah Karbala Tiba diDamaskus

1 Shafar tahun 61 Hijriah, kafilah Karbala tiba di Damaskus, ibu kota pemerintahan Yazid bin
Muawiyah. Dua puluh hari sebelumnya, tanggal 10 Muharram, Imam Husain a.s. beserta 72
anggota kafilah beliau bertempur di Padang Karbala melawan pasukan Yazid yang berjumlah
ribuan orang. Imam Husain a.s. dan beberapa kerabat serta sahabat setia beliau gugur syahid
Versi file lengkapnya dalam Ms. Wordnya Bisa Di Ambil Di:
https://bisnisbook.wordpress.com
http://ebookloe.wordpress.com

dalam pertempuran ini. Sisa rombongan yang terdiri dari kaum perempuan, anak-anak, dan
Imam Ali Zainal Abidin yang saat itu sedang sakit, ditawan oleh pasukan Yazid dan digiring ke
Damaskus. Di hadapan khlayak Damaskus, Imam Zainal Abidin dan Sayyidah Zainab
menyampaikan kejadian Karbala dan membongkar perilaku keji pasukan Yazid. Untuk
mengelakkan kemarahan rakyatnya, Yazid mengingkari telah memerintahkan pembunuhan
terhadap Imam Husain a.s. dan melemparkan kesalahan kepada komandan pasukannya,
Ubaidillah bin Ziyad. Yazid juga terpaksa membebaskan kafilah Karbala untuk kembali ke
Madinah.

Selanjutnya, dimasa kekhalifaan dinasti Umayah dan Abbasyah, para Imam AhlulBayt
diberangus hak politiknya. Walaupun demikian, pengikut-pengikutnya tetap setia sampai saat ini.
Tercatat beberapa kerajaan Islam yang kemudian berdiri dan berlandaskan perjuangan Imam
Huseyn bin Ali; semisal Dinasti Fatimiah di Mesir dan Republik Islam Iran.

Peristiwa Penting

1 Muharram

Khalifah Umar Al-Khattab menetapkan adalah hari pertama bagi setiap tahun baru Islam
(Kalendar Hijriah) atas usul sahabat Ali bin Abi Thalib..

10 Muharram

- 10 Muharram - Dinamakan juga Hari Asyura. yakni pembantaian cucunda Rasulullah SAW, al
Huseyn bin Ali, di padang Karbala, oleh tentara-tentara Yazid bin Muawiyah. Kepala beliau
dipenggal dan diarak sampai Damaskus. Keluarga beliau termasuk anak2 dibantai dan dibunuh,
terkecuali wanitanya yang kemudian dijadikan tawanan perang….
Versi file lengkapnya dalam Ms. Wordnya Bisa Di Ambil Di:
https://bisnisbook.wordpress.com
http://ebookloe.wordpress.com

- Nabi Adam bertaubat kepada Allah.


- Nabi Idris diangkat oleh Allah ke langit.
- Nabi Nuh diselamatkan Allah keluar dari perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama
enam bulan.
- Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran Raja Namrud.
- Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa.
- Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara.
- Penglihatan Nabi Yaakob yang kabur dipulihkkan Allah.
- Nabi Ayub dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritainya.
- Nabi Yunus selamat keluar dari perut ikan paus setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40
malam.
- Laut Merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentera Firaun.
- Kesalahan (??) Nabi Daud diampuni Allah.
- Nabi Sulaiman dikurniakan Allah kerajaan yang besar.
- Hari pertama Allah menciptakan alam.
- Hari Pertama Allah menurunkan rahmat.
- Hari pertama Allah menurunkan hujan.
- Allah menjadikan „Arasy.
- Allah menjadikan Luh Mahfuz.
- Allah menjadikan alam.
- Allah menjadikan Malaikat Jibril.
- Nabi Isa diangkat ke langit

You might also like