Professional Documents
Culture Documents
Rodliyah
Disusun oleh :
Devianti (10060308082)
Sri Eli Lestari (10060308083)
Fikri Jupri (10060308097)
Farmasi C
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM
1431 H / 2010 M
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. yang Maha berkuasa dan berkehendak atas segala
sesuatu, dengan karunia-Nya kita masih dapat menghirup nafas di dunia yang sebentar
ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terhaturkan kepada seutama-utama
tauladan manusia, Rosullullah Muhammad saw.
Alhamdulillaahirobbil aalamiin, bagi-Nya lah segala puji di dunia dan di akhirat, bagi-
Nya lah segala penentuan dan hanya pada-Nya lah kita dikembalikan. Dan karena
kehendak-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul
³Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq´.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
³Pendidikan Agama Islam tentang Sejarah Islam´. Selain itu makalah ini berisikan
informasi mengenai biografi dan prestasi Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Walaupun banyak kesulitan dan hambatan dalam menyelesaikan makalah,
Alhamdulillah karena kehendak-Nya makalah ini dapat terselesaikan. Penulis
menyadari makalah ini jauh dari sempurna, kritik dan saran tentunya sangat penulis
harapkan untuk perbaikan selanjutnya.
Dengan segala kerendahan hati, penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan para pembaca umumnya. Amien.
Wassalamu¶alaikum wr.wb
Bandung, 5 Desember 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Sejarah adalah suatu rujukan saat kita akan membangun masa depan. Namun,
kadang orang malas untuk melihat sejarah. Sehingga orang cenderung berjalan tanpa
tujuan dan mungkin mengulangi kesalahan yang pernah ada dimasa lalu. Disinilah
sejarah berfungsi sebagai cerminan bahwa dimasa silam telah terjadi sebuah kisah yang
patut kita pelajari untuk merancang masa depan.
Khulafa al-Rasyidun sebagai sahabat-sahabat yang meneruskan perjuangan
Nabi Muhammad kiranya pantas untuk dijadikan sebagai rujukan saat kita akan
melaksanakan sesuatu dimasa depan. Karena peristiwa yang terjadi sungguh beragam.
Dari mulai cara pengangkatan sebagai khalifah, sistem pemerintahan, pengelolaan
administrasi, hubungan sosial kemasyaratan dan lain sebagainya.
Abu bakar Ash-Shiddiq merupakan khalifah pertama dalam Khulafa al-
Rasyidin. Sebagai kahlifah pertama, AbuBakar dihadapkan pada keadaan masyarakat
sepeninggal Muhammad SAW. Meski terjadi perbedaan pendapat tentang tindakan yang
akan dilakukan dalam menghadapi kesulitan yang memuncak tersebut, kelihatan
kebesaran jiwa dan ketabahan batinnya. Seraya bersumpah dengan tegas ia menyatakan
akan memerangi semua golongan yang menyimpang dari kebenaran (orang-orang yang
murtad, tidak mau membayar zakat dan mengaku diri sebagai nabi). Dengan munculnya
permasalahan tersebut, penulis merasa tertarik untuk membahas sedikit mengenai
Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
BIOGRAFI KHALIFAH
1.1YNasabnya
Nama Abu bakar ash-Shiddiq ra. sebenarnya adalah Abdullah bin Usman bin
Amir bin Amru bin Ka¶ab bin Sa¶ad bin Taim bin Murrah bin Ka¶ab bin Lu¶ai
bin Ghalib bin Fihr17 al-Qurasy at-Taimi. Bertemu nasabnya dengan Nabi saw
pada kakeknya Murrah bin Ka¶ab bin Lu¶ai. Dan ibunya adalah Ummu al-Khair
Salma binti Shakhr bin Amir bin Ka¶ab bin Sa¶ad bin Taim.18 Berarti ayah dan
ibunya berasal dari kabilah Bani Taim. Ayahnya diberi kuniyah (sebutan
panggilan) Abu Quhafah. Dan pada masa jahiliyyah Abu Bakar ash-Shiddiq ra.
digelari Atiq. Imam Thabari menye-butkan19 dari jalur Ibnu Luhai¶ah bahwa
anak-anak dari Abu Quhafah tiga orang, pertama Atiq (Abu Bakar), kedua
Mu¶taq dan ketiga Utaiq.
(( «ϝ
˵ Ω˶ Ύ˴ό˸ϟ ϡ˵ Ύ˴ϣϹ
˶ ˸ :Ϫ˵ Ϡ͊χ
˶ ϻ
͉ ·˶ Ϟ
͉χ
˶ ϻ
˴ ϡ˴ ˸Ϯϳ˴ Ϫ˶ Ϡ͋χ
˶ ϰ˶ϓ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ Ϣ˵ Ϭ˵ Ϡ͊ψ
˶ ϳ˵ ˲Δό˴ ˸Βγ
˴ ))
ujuh oang yang akan Alloh naungi dalam naung -an-Nya pada hai tidak ada
naungan kecuali naungan -Nya; petama, seoang pemimpin yang adil«.´ (HR.
al-Bukhari)
(( ς
˵δ
˶ ˸ϘϤ˵ ˸ϟ ϡ˵ Ύ˴ϣϹ
˶ ˸ ϭ˴ ϡ˶ ˸ϮϠ˵˸ψϤ˴ ˸ϟ Γ˵ Ϯ˴ ˸ϋΩ˴ ϭ˴ ˱ή˸ϴΜ˶ ϛ˴ Ϳ
˴ ή˵ ϛ˶ ͉άϟ :˸Ϣϫ˵ ˯˴ Ύ˴ϋΩ˵ Ϳ
˵ Ω͊ ή˵ ϳ˴ ϻ
˴ ˲ΔΛ˴ ϼ
˴ Λ˴ ))
Ada tiga oang yang tidak akan Alloh tolak doany a, yaitu: (1) oang yang
banyak bedziki kepada Alloh; (2) doa oang yang tezhalimi; dan (3) seoang
pemim-pin yang adil.´ (HR. Baihaqi, dihasankan al-Albani)
Di samping hal itu, kaum Muslimin memang diperintah-kan untuk
mengikuti Sunnah para khulafa¶ur rasyidin yang salah satu dari mereka adalah
Abu Bakar radhiallohu anhu, sebagaimana yang disabdakan oleh Rosululloh
shalallohu alaihi wa sallam ketika beliau memberi-kan nasehat kepada para
sahabat dengan nasehat yang telah membuat air mata mengucur dan membuat
jiwa bergetar:
aya beasiat kepada kalian aga betaqa kepada Alloh, tetap mendenga dan
taat alaupun yang me-mimpin kalian adalah seoang budak dai Habasyah;
kaena sesungguhnya baangsiapa yang hidup di an -taa kalian akan melihat
banyak pebedaan. Behati-hatilah kalian tehadap pekaa-pekaa yang diada-
adakan, kaena sesungguhnya ia meupakan kesesat-an. Baangsiapa yang
mendapati hal itu dai kalian, maka bepeganglah dengan unnahku dan unnah
khulafa¶u asyidin yang telah mendapatkan petun-juk, gigitlah ia dengan gigi
geaham.´
HR. at-Tirmi-dzi dan ia berkata: hasan shahih)
Di antara kegemilangan paling tinggi yang telah beliau raih dalam masa
kepemimpinannya adalah:
Beliau bernama Abu Bakar ±semoga Allah meridloinya-, sedangkan nama asli
beliau dimasa jahiliyah adalah Abdul Ka¶bah bin Utsman bin Amir, lalu Rasulullah
memberinya nama Abdullah, lengkapnya Abdullah bin Abu Quhafah, sedangkan
ibunya bernama Ummul Khair, Salma binti Shar. Beliau lahir di kota Mekkah
setelah dua tahun setengah dari lahirnya Rasulullah saw, dan beliau merupakan
seseorang yang terhormat dan hafal tentang keturunan suku-suku Quraisy, seorang
pedagang yang memiliki perangai yang sangat mulia. Abu Bakar merupakan
seseorang yang jujur dan dekat kepada Rasulullah saw, dan da¶wah yang
disampaikan Rasulullah saw kepada Islam tanpa ragu beliau segera mengikuti dan
menganutnya; karena beliau sangat mengetahui kebenaran nabi saw dan
kejujurannya, Nabi saw pernah bersabda : ³Tidak ada seseorang yang aku serukan
masuk Islam ada dalam dirinya ada rasa keraguan, ketidak pasitan dan penuh
pertimbangan, kecuali Abu Bakar, beliau sama sekali tidak merasa ragu saat saya
ingatkan kepadanya dan tidak ada keraguan didalamnya´. (Ibnu Hisyam). Abu
Bakar berjuang bersama Rasulullah saw, sehingga dengan hal tersebut Rasulullah
saw memberikan pujian kepada beliau dengan bersabda: Sekiranya saya boleh
mengambil seseorang untuk dijadikan (khalil) teman dekat; maka aku akan memilih
Abu Bakar, tapi beliau adalah saudaraku dan sahabatku´. (Al-Bukhari). Dan
semenjak Abu Bakar mengikrarkan keislamannya, beliau terus berjihad
menyebarkan da¶wah Islam, sehingga melaluinya masuk lima sahabat yang
dijanjikan masuk ke dalam surga, mereka adalah : Utsman bin Affan, Az-Zubair bin
Awwam, Tholhah bin Ubaidillah, Sa¶ad bin Abi Waqqash, Abdur Rahman bin Auf
±semoga Allah meridloi mereka semua.
Pada Awalnya da¶wah Islam dilakukan secara sembunyi-sembunyi, maka Abu
Bakar senang mengisi dunia seluruhnya dengan sinar yang baru, mempublikasikan
Rasulullah saw dihadapan pemuka Quraisy, maka Abu Bakar mengajak Rasulullah
saw pergi ke Ka¶bah, memberikan pengarahan kepada kaum musyrikin saat itu,
namun Rasulullah saw menyuruh beliau untuk bersabar, tapi setelah beliau
mendesaknya akhirnya Rasulullah saw menyetujuinya, sehingga pergilah Abu Bakar
ke Ka¶bah dan berpidato dihadapan manusia menyeru kepada kaum musyrikin untuk
mendengarkan Rasulullah saw, semenjak saat itu beliau dijuluki sebagai orang
pertama yang berani berpidato menyeru kepada Allah, namun saat beliau akan
berbicara, orang-orang musyrikin menghantamnya dari berbagai penjuru dan
memukulnya hingga hampir saja mereka membunuhnya, namun setelah beliau
siuman beliau malah bertanya tentang keadaan Rasulullah saw sehingga dirinya
merasa tenang, dan ketika dikabarkan bahwa Rasulullah saw dalam keadaan baik-
baik saja, beliau sangat senang dan bergembira sekali. Abu Bakar juga berusaha
menjadi tameng dan penopang Rasulullah saw dengan sekuat tenaganya. Suatu
ketika, disaat beliau duduk-duduk diemperan rumahnya, datang seseorang dengan
tergesa-gesa, dan berkata : temui teman kamu sekarang juga, maka beliaupun segera
pergi untuk menemui Rasulullah saw, maka beliau mendapati Rasulullah saw
sedang sholat di Ka¶bah, sedang dihadapannya sudah ada Uqbah bin Abi Mu¶ith
sedang mencekik leher Rasulullah saw dengan kain, maka secepat mungkin Abu
Bakar mendorong Uqbah dari Rasulullah saw dan berkata : apakah kamu ingin
membunuh seseorang yang mengatakan bahwa Tuhan saya adalah Allah ?! akhirnya
kaum musyrikin mengerumuninya dan memukulinya hingga pingsan, dan setelah
beliau kembali siuman pertama kali yang diucapkan melalui lidahnya adalah : Apa
yang sedang di perbuat Rasulullah saw ?
Abu Bakar selalu berjuang bersama Nabi saw dan menanggung siksaan yang
dihadapinya dalam menyebarkan Islam, sampai pada akhirnya Rasulullah saw
mengijinkan para sahabatnya untuk melakukan Hijrah ke Habsyah, maka Abu
Bakarpun melakukan hijrah ke Negeri Habsyah, saat beliau sampai pada suatu
tempat yang jauhnya seperti menempuh perjalanan selama 5 malam, beliau bertemu
dengan Ibnu Ad-Dagnah salah seorang dari pemuka Makkah, dia berkata kepada
Abu Bakar : ³Mau pergi kemana wahai Abu Bakar ? Abu Bakar berkata : ³Saya
diusir oleh kaum saya maka sayapun pergi meninggalkannya agar saya dapat leluasa
menyembah Tuhan saya´. Ibnu Ad-Dagnah berkata lagi : ³Orang seperti kamu tidak
boleh terusir dan diusir, saya adalah tetanggamu (yang akan melindungimu),
kembalilah, dan sembahlah Tuhanmu di negrimu´. Maka beliaupun akhirnya
kembali bersama Ibnu Ad-Dagnah, lalu beliau berkata kepada kaum Quraisy :
³Sesungguhnya Abu Bakar tidak boleh diusir dan terusir´ mereka berkata
kepadanya : ³Suruhlah dia menyembah Tuhannya di rumahnya sehingga tidak
menyakiti perasaan kami, jangan disebar luaskan, karena kami khawatir dia dapat
menyebarkan fitnah terhadap anak-anak perempuan kami´. Akhirnya beliaupun
menyembah (melakukan ibadahnya) dirumahnya sendiri. Lalu beliau berfikir ingin
membangun sebuah masjid diteras rumahnya agar bisa sholat didalamnya dan
membaca Al-Qur an, namun saat beliau membaca Al-Qur an para wanita dan anak-
anak dari kalangan musyrikin mengintipnya dan mendengarkan bacaannya, dan
mereka sangat tertarik sekali, Abu Bakar sendiri memang memiliki hati yang
lembut, sering menangis saat sedang membaca Al-Qur¶an, maka penduduk
Mekkahpun menjadi berang dan merasa khawatir kembali, akhirnya mereka
mengutus seseorang untuk menemui Ibnu Ad-Dagnah, setelah mereka sampai
kepada ibnu Ad-Dagnah, mereka berkata : sesungguhnya kami telah membiarkan
Abu Bakar tinggal bersamamu agar dia dapat beribadah kepada Tuhannya didalam
rumahnya, namun dia telah melanggarnya sehingga dia membuat masjid dipelataran
rumahnya, kemudian malakukan shalat dan membaca Al-Qur¶an didalamnya, kami
sangat khawatir dia menyebarkan fitnah kepada anak-anak perempuan dan lelaki
kami, maka dia harus mengikuti perkataanmu atau diusir saja dia. Maka Ibnu Ad-
Dagnahpun pergi menemui Abu Bakar dan berkata kepadanya : saya berikan pilihan
kepadamu, apakah engkau mau menuruti permintaan kaum Quraisy atau engkau
tinggalkan hidup dibawah perlindunganku, karena saya tidak ingin mendengar dari
kalangan Arab saya menyimpan seseorang yang suka melanggar (perjanjian
kepadanya), setelah itu dengan penuh keparcayaan diri dan yakin Abu Bakar berkata
: saya pilih melepas dari tanggunganmu, dan saya lebih rela dibawah perlindungan
Allah.
Setelah itu Abu Bakar sering menghadapi penyiksaan dan intimidasi dari keum
musyrikin, namun imannya tetap tegar dan teguh, bahkan menjadi pendukung
agama melalui hartanya dan segala sesuatu yang beliau miliki, sehingga dia
merelakan seluruh hartanya untuk diinfakkan sehingga dalam riwayat diceritakan :
bahwa beliau memiliki uang sebanyak 40 ribu Dirham yang diinfakkan dijalan
Allah, beliau juga membeli budak yang berasal dari kalangan kaum muslimin,
kemudian beliau melepasnya dan memerdekakannya. Dan saat perang terjadi ketika
Rasulullah saw memobilisasi sahabatnya untuk menginfakkan dan menyumbangkan
hartanya, maka Abu Bakar langsung membawa seluruh hartanya kemudian
memberikannya kepada Rasulullah saw, dan melihat demikian Rasulullah saw
berkata : Adakah sesuatu yang engkau sisakan untuk keluarga kamu ? beliau berkata
: Saya tinggalkan mereka Allah dan Rasul-Nya, kemudian datanglah Umar dengan
membawa setengah dari hartanya, lalu Rasulullah saw berkata kepadanya : adakah
sesuatu yang engkau tinggalkan untuk keluargamu ? Umar menjawab : Ya, setengah
dari harta saya. Ketika Umar mendengar apa yang telah dilakukan oleh Abu Bakar
beliau berkata : ³Demi Allah saya tidak akan pernah bisa mengungguli Abu Bakar´.
(At-Turmudzi)
Abu Bakar juga sangat mencintai Rasulullah saw, sebagaimana Rasulullah saw
juga sangat mencintainya, suatu hari Nabi saw ditanya : Siapakah seseorang yang
paling engkau cintai ? beliau berkata : Aisyah. Kemudian ditanya lagi : dari
kalangan laki-laki ? beliau berkata : Bapaknya. (Al-Bukhari).
Suatu hari beliau pernah menaiki gunung Uhud bersama Rasulullah saw, Umar
dan utsman ±semoga Allah meridlai keduanya-, maka gunung uhudpun bergetar,
lalu Rasulullah saw bersabda : ³Diamlah engkau wahai Uhud, tidak ada yang
membebani engkau disini kecuali Nabi, seorang yang shiddiq, dua calon mati
syahid´. (Al-Bukhari)
Saat terjadi peristiwa Isra dan Mi¶raj, Rasulullah saw menceritakan kepada umat
bahwa beliau telah melakukan perjalanan dari Masjid Haram ke Masjid Aqsha,
kemudian naik menuju langit yang ketujuh, kaum musyrikin mencemoohkannya
sambil berkata : bagaimana mungkin ini bisa terjadi, padahal kami butuh waktu
sampai sebulan agar bisa sampai ke Baitul Maqdis ? kemudian mereka segera pergi
menemui Abu Bakar, dan menceritakan akan hal tersebut : bahwa sahabat Kamu
mengklaim telah melakukan perjalanan ke Baitul Maqdis ! Abu Bakar menjawab :
jika beliau telah berkata demikian jelas merupakan kebenaran, sungguh saya
mempercayainya terhadap berita langit (wahyu) yang datang kepadanya. Maka
semenjak itulah Rasulullah saw menjulukinya dengan Ash-shidiq (orang yang
bersifat jujur dan benar).(IbnuHisyam)
Sebagaimana Abu Bakar juga selalu menjadi penolong dan pendukung
Rasulullah saw disaat beliau mendapatkan pertentangan dari kaum muslimin saat
terjadinya perjanjian Hudaibiyah. Saat Allah SWT mengijinkan kepada Rasulullah
saw untuk Hijrah, Rasulullah saw memilih beliau untuk menjadi teman dan
pendampingnya dalam melakukan hijrah, tinggal di Gua Tsur selam tiga hari, dan
saat kaum musyrikin berdiri di depan lubang gua, Abu Bakar sangat khawatir dan
cemas terhadap Rasulullah saw, dan berkata : wahai Rasulullah, kalau saja mereka
melihat kebawah kaki mereka, maka kita akan terlihat, maka Rasulullah saw berkata
kepadanya : ³Apa pendapat kamu wahai Abu Bakar dengan dua orang dan yang
ketiga adalah Allah´. (Al-Bukhari)
Abu Bakar juga selalu mengikuti peperangan bersama Rasulullah saw dan tidak
pernah ketinggalan walaupun sekali, dan Rasulullah saw sangat mengenal
kepribadian beliau, sehingga Rasulullah saw memberikan kabar gembira kepadanya
dengan Surga, beliau bersabda : ³Tidak seorangpun diantara kita memiliki tangan
yang menyamai apa yang telah dilakukan oleh Abu Bakar, karena beliau disisi kami
memiliki tangan yang Allah akan menggantinya yang lebih baik di hari Kiamat´.
(At-Turmudzi).
Beliau juga sangat antusias dan hati-hati dalam mengamalkan perintah-perintah
Allah, suatu hari beliau mendengar Rasulullah saw bersabda : ³Barangsiapa yang
menjulurkan bajunya karena sombong, maka Allah tidak akan melihatnya dihari
Kiamat´. Lalu Abu Bakarpun berkata : ³Salah satu dari baju saya tidak akan
digunakan kecuali saya telah berjanji melaksanakan sabda tersebut´. Rasulullah
sawpun berkata kepadanya : ³Sesungguhnya yang kamu lakukan itu bukanlah
termasuk katagori sombong´. (Al-Bukhari)
Beliau juga orang yang paling takut kepada Allah, beliau pernah berkata :
³Sekiranya salah satu dari kaki saya masuk surga lalu yang lainnya di luar, saya
belum merasa aman akan lepas dari murka Allah (Adzab).
Setelah Rasulullah saw meninggal dunia, sebagian sahabat berkumpul
disinggasana Rasulullah saw dan mengemukakan pandangan bahwa mereka tidak
percaya akan kepergian Rasulullah saw, Umar berdiri dihadapan mereka dan
mengancam bagi siapa yang berani mengatakan bahwa Rasulullah saw telah
meninggal akan dipenggal lehernya, maka Abu Bakar maju dan masuk kerumah
Rasulullah saw dan membuka kain yang menutupi wajahnya yang mulia, beliau
berkata : ³Sungguh harum kematian dan kehidupan engkau wahai Rasulullah´. Lalu
beliaupun keluar menuju kumpulan manusia, dan berkata kepada mereka : ³Wahai
sekalian manusia, ketahuilah barangsiapa diantara kalian yang menyembah
Muhammad saw maka sesungguhnya beliau telah meninggal, dan barangsiapa
diantara kalian yang menyembah Allah maka selamanya Allah Hidup dan tidak
pernah mati, karena Allah SWT telah berfirman : ³Muhammad itu tidak lain
hanyalah seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul.
Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik kebelakang (murtad) ? Barang
siapa berbalik kebelakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikitpun. Allah
akan memberikan balasan kepada orang yang bersyukur´. (Ali Imran : 144)
Setelah itu para pemuka kaum muslimin bergegas menuju tempat pertemuan
untuk menetapkan siapa yang akan menggantikan Rasulullah saw, akhirnya kaum
muslimin saat itu bersepakat membai¶at Abu Bakar sabagai khalifah setelah kaum
muhajirin dan Anshor merasa puas dengan keputusan bahwa Abu Bakar adalah
seorang yang cocok menjadi kahlifah setelah Rasulullah saw, kenapa tidak ? padahal
Rasulullah saw pernah menyuruhnya menggantikan beliau dalam memutuskan
perkara kaum muslimin saat baliau dalam keadaan sakit dan sekarat, beliau bersabda
: ³Perintahkan Abu Bakar untuk memimpin sholat kepada jamaah´. (Muttaqun
µalaih).
Setelah beliau dipercaya menjadi khalifah, beliau berdiri dan menyampaikan
pidato pertamanya : ³Wahai sekalian manusia, sungguh saya telah diberikan amanah
memimpin kalian semua dan aku bukanlah orang yang terbaik diantara kalian, jika
aku melakukan kebaikan maka tolonglah aku, namun jika melakukan kesalahan
maka luruskanlah, kejujuran merupakan amanah, sedang dusta adalah khianat, orang
yang lemah diantara kalian akan kuat disisiku hingga aku dapat menghilangkan
bebannya insya Allah, sedangkan orang yang kuat diantara kalian lemah disisiku
sampai aku dapat mengambil hak darinya insya Allah, tidaklah suatu kaum
meninggalkan kewajiban jihad kecuali Allah akan hinakan mereka, dan tidaklah
tersebar kemaksiatan dalam suatu kaum kecuali Allah akan menimpakan mereka
bencana, taatilah aku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, namun jika saya
menyimpang kepada Allah dan Rasul-Nya maka tidak ada taat kepadaku atas
kalian´.
Selama kekhilafahannya Abu Bakar telah memerangi kaum murtad dan
pembangkang membayar zakat, beliau berkata : ³Demi Allah sekiranya mereka
mencegah saya seikat unta yang mana mereka menunaikan perintah Allah disaat
Rasulullah saw hidup, maka saya akan memerangi mereka´. Dan dalam peperangan
beliau selalu mengajarkan adab berperang, dengan mewasiatkan kepada tentaranya
agar jangan membunuh orang yang sudah tua, anak kecil dan wanita, orang yang
beribadah dirumah ibadah dan jangan membakar tanaman dan menebang
pepohonan. Khalifah Abu Bakar menugaskan prajurit yang dipimpin Usamah bin
Zaid untuk menyerang Romawi, sebagaimana Rasulullah saw telah memberikan
mandat ke Usamah bin Zaid untuk menjadi komandan perang walaupun umurnya
masih relatif muda, dan saat Rasulullah saw meninggal dunia, Abu Bakar bersikeras
memformulasi pasukan seperti yang berjalan di zaman Rasulullah saw, dan beliau
ikut langsung mengiringi pasukan, dimana beliau berjalan kaki sedangkan Usamah
diatas menaiki kendarannya, seekor kuda, lalu Usamah berkata kepada khalifah Abu
Bakar : ³Wahai khalifah, sudikah engkau naik kendaraan ini atau saya turun´. Maka
dia berkata : ³Demi Allah, saya tidak akan menaiki kendaraan dan engkau jangan
turun dari kendaraan, kenapa saya tidak berani menyentuhkan kaki saya dibumi
menuju jalan Allah´.
Khalifah Abu Bakar juga pernah mengirim pasukan ke negeri Syam, Iraq hingga
akhirnya seluruh penduduknya memeluk agama Islam. `
ˬ˳ή˸ϜΑ˴ Ύ˴Α˴ Ε
˵ ˸άΨ
˴ Η͉ϻ
˴ ϰ͋Αέ˴ ή˴ ˸ϴϏ
˴ ϼ
˱ ϴ˶ϠΧ
˴ ˱άΨ
˶ Θ͉ ϣ˵ Ζ
˵ ˸Ϩϛ˵ ˸Ϯϟ˴ϭ˴ ˬ˳ή˸ϜΑ˴ Ύ˴Α˴ Ϫ˶ ϟ˶Ύ˴ϣϭ˴ Ϫ˶ Θ˶ Β˴ ˸Τλ
˵ ϰ˶ϓ ϰ
͉ Ϡ˴ϋ
˴ α
˶ Ύ͉Ϩϟ Ϧ
͋ ϣ˴ ˴ ˸Ϧϣ˶ ϥ
͉ ·˶ ))
((˳ ή˸ϜΑ˴ ϰ˶Α˴ Ώ
˴ Ύ˴Α ϻ
͉ ·˶ ˬ͉Ϊγ
˵ ϻ
͉ ·˶ ˲ΏΎ˴Α Ϊ˶ Π
˶ ˸δϤ˴ ˸ϟ ϰ˶ϓ Ϧ
͉ ϴ˴ Ϙ˴ ˸Βϳ˴ ϻ
˴ ˬ˵ϪΗ˵ Ω͉ Ϯ˴ ϣ˴ ϭ˴ ϡ˶ ϼ
˴ ˸γϹ
˶ Γ˵ Ϯ͉ Χ
˵ ˵ ˸ϦϜ˶ ϟ˴ϭ˴
b. Sahabat yang paling dicintai oleh Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam. Dari
µAmr bin al-µAsh radhiallohu anhu bahwa Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam
meng-utusnya untuk memimpin pasukan dalam perang Dzatus Salasil, lalu aku
mendatangi beliau dan bertanya kepada Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam,
µSiapakah orang yang paling engkau cintai?¶, maka beliau menjawab:
Ϊ͉ ό˴ ϓ˴ .(( Ώ
˶ Ύ͉τΨ
˴ ˸ϟ Ϧ
˵ ˸Α ή˵ Ϥ˴ ϋ
˵ Ϣ͉ Λ˵ )) :ϝ
˴ Ύ˴ϗ ˮ˸Ϧϣ˴ Ϣ͉ Λ˵ Ζ
˵ ˸Ϡ ϗ˵ .(( Ύ˴ϫϮ˵Α˴ )) :ϝ
˴ Ύ˴Ϙϓ˴ ˮ˶ϝΎ˴Οή͋ ϟ Ϧ
˴ ϣ˶ Ζ
˵ ˸ϠϘ˵ ϓ˴ .(( Δ˵ θ
˴ ˶ Ύ˴ϋ ))
.ϻ
˱ Ύ˴Οέ˶
Aisyah´, aku betanya lagi, ai kalangan laki -laki?¶. Lalu beliau
menjaab: Bapaknya (yakni Abu Baka)´, ke-mudian siapa lagi?´. Beliau
bekata: emudian ma bin al-haththab.´. an kemudian beliau menyebut
bebeapa oang lagi. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
(( ϥ
˶ ˴Ϊϴ˶Ϭη
˴ ϭ˴ ˲ϖϳ͋Ϊλ
˶ ϭ˴ ϰ
͇ Β˶ ϧ˴ Ϛ
˴ ˸ϴϠ˴ϋ
˴ Ύ˴Ϥϧ͉ Έ˶ ϓ˴ ˬ˵ΪΣ
˵ ˵ ˸ΖΒ˵˸Λ ))
Disebutkan dalam sirah, bahwa sesampainya mereka berdua di depan gua Tsur,
Abu Bakar radhiallohu anhu berkata: ³Demi Alloh, wahai Rosululloh shalallohu
alaihi wa sallam, janganlah engkau masuk ke dalam gua ini sebelum aku masuk
terlebih dahulu. Jika di dalamnya ada sesuatu yang berbahaya, biarkanlah saya yang
terkena terlebih dahulu, asal tidak ada musibah yang me-nimpamu. Lalu Abu Bakar
radhiallohu anhu memasuki gua dengan me-nyingkirkan kotoran dan sampah yang
menghalanginya. Lalu ia merobek mantel yang ia kenakan menjadi dua bagian guna
menutup lubang dan celah yang ada di dalam gua, karena ia khawatir akan keluar
binatang tertentu yang da-pat melukai Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam.
Setelah ia merasa bahwa kondisi-nya telah aman, Abu Bakar radhiallohu anhu
berkata kepada beliau: ³Ma-suklah!´, maka beliau pun masuk ke dalam gua. Setelah
mengambil tempat di dalam gua, beliau merebahkan kepa-lanya di atas pangkuan
Abu Bakar dan tertidur. Tiba-tiba Abu Bakar disengat hewan dari lubang dekat
tempat duduk-nya. Namun ia tidak berani bergerak, karena takut akan mengganggu
tidur Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam. Dengan menahan sakit, akhirnya air
matanya menetes ke wajah beliau. Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam pun
terbangun dan bertanya: ³Apa yang terjadi denganmu, wahai Abu Bakar?´. Abu
Bakar menjawab: ³Ayah dan ibuku menjadi tebusanmu, aku digigit binatang´.
Kemudian Ro-sululloh shalallohu alaihi wa sallam meludahi bagian yang digigit
tersebut sehingga hilang rasa sakitnya.
.(( Γ˱ ί˴ Ύ˴ϨΟ
˴ ϡ˴ ˸Ϯϴ˴ ˸ϟ Ϣ˵ Ϝ˵ ˸Ϩϣ˶ ϊ˴ Β˶ Η˴ ˸ϦϤ˴ ϓ˴ )) :ϝ
˴ Ύ˴ϗ .Ύ˴ϧ˴ :Ϫ˵ ˸Ϩϋ
˴ Ϳ
˵ ϲ
˴ο
˶ έ˴ ή˳ ˸ϜΑ˴ Ϯ˵Α˴ ϝ
˴ Ύ˴ϗ .(( Ύ˱Ϥ˶ Ύ˴λ ϡ˴ ˸Ϯϴ˴ ˸ϟ Ϣ˵ Ϝ˵ ˸Ϩϣ˶
˴ Β˴ ˸λ˴ ˸Ϧϣ˴ ))
:ϝ
˴ Ύ˴ϗ .Ύ˴ϧ˴ :Ϫ˵ ˸Ϩϋ
˴ Ϳ
˵ ϲ
˴ο
˶ έ˴ ή˳ ˸ϜΑ˴ Ϯ˵Α˴ ϝ
˴ Ύ˴ϗ .(( Ύ˱Ϩϴ˶Ϝ˸δϣ˶ ϡ˴ ˸Ϯϴ˴ ˸ϟ Ϣ˵ Ϝ˵ ˸Ϩϣ˶ Ϣ˴ ό˴ ˸σ˴ ˸ϦϤ˴ ϓ˴ )) :ϝ
˴ Ύ˴ϗ .Ύ˴ϧ˴ :Ϫ˵ ˸Ϩϋ
˴ Ϳ
˵ ϲ
˴ο
˶ έ˴ ή˳ ˸ϜΑ˴ Ϯ˵Α˴ ϝ
˴ Ύ˴ϗ
Ύ˴ϣ )) :Ϣ˴ Ϡ͉γ
˴ ϭ˴ Ϫ˶ ˸ϴϠ˴ϋ
˴ Ϳ
˵ ϰ͉Ϡλ
˴ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ ϝ
˵ Ϯ˵γέ˴ ϝ
˴ Ύ˴Ϙϓ˴ .Ύ˴ϧ˴ :Ϫ˵ ˸Ϩϋ
˴ Ϳ
˵ ϲ
˴ο
˶ έ˴ ή˳ ˸ϜΑ˴ Ϯ˵Α˴ ϝ
˴ Ύ˴ϗ .(( Ύ˱πϳ˶ήϣ˴ ϡ˴ ˸Ϯϴ˴ ˸ϟ Ϣ˵ Ϝ˵ ˸Ϩϣ˶ Ω˴ Ύ˴ϋ ˸ϦϤ˴ ϓ˴ ))
.(( Δ͉ϨΠ
˴ ˸ϟ Ϟ
˴Χ
˴ Ω˴ ϻ
͉ ·˶ Ή
˳ ή˶ ˸ϣ ϰ˶ϓ Ϧ
˴ ˸όϤ˴ Θ˴ ˸Ο
iapa di antaa kalian yang bepuasa hai ini?´. Abu Baka adhiallohu anhu
menjaab, aya.¶. Lalu Nabi shalallohu alaihi a sallam betanya kembali:
iapa di antaa kalian yang hai ini telah mengiingi je-nazah?´. Abu Baka
adhiallohu anhu menjaab, aya.¶. Nabi shalallohu alaihi a sallam pun me-
lanjutkan petanyaannya dan bekata: iapa di antaa kalian yang telah membei
makan kepada oang miskin?´. Abu Baka adhiallohu anhu menjaab lagi,
aya.¶. Rosul shalallohu alaihi a sallam pun beta-nya kembali: iapa di antaa
kalian yang telah menjenguk oang yang sakit?´. Abu Baka adhiallohu anhu
kemudian menjaab, aya.¶. Mendenga itu semua Rosululloh shalallohu alaihi a
sallam besabda: i-daklah semua hal tadi tekumpul dalam dii seseoang,
kecuali ia akan masuk suga.´ (HR. Muslim)
Ϳ
˵ ϲ
˴ο
˶ έ˴ ϥ
˴ Ύ͉ϔϋ
˴ Ϧ
˴ ˸Α ϥ
˴ Ύ˴Ϥ˸Μϋ
˵ Ϣ͉ Λ˵ ˬ˶ΏΎ͉τΨ
˴ ˸ϟ Ϧ
˴ ˸Α ή˴ Ϥ˴ ϋ
˵ Ϣ͉ Λ˵ ˬ˳ή˸ϜΑ˴ Ύ˴Α˴ ή˵ ϴ͋ Ψ
˴ Ϩ˵ ϓ˴ ϰ
͋ Β˶ Ϩ͉ϟ Ϧ
˶ ϣ˴ ί˴ ϰ˶ϓ α
˶ Ύ͉Ϩϟ Ϧ
˴ ˸ϴΑ˴ ή˵ ϴ͋ Ψ
˴ ϧ˵ Ύ͉Ϩϛ˵
˸ϢϬ˵ ˸Ϩϋ
˴
ahulu kami memilih manusia yang tebaik pada zaman Nabi shalallohu
alaihi a sallam, maka kami memilih Abu Baka, kemudian ma bin al-hathab,
kemudian tsman bin Affan.´
HR. al-Bukhari)
Penilaian para sahabat tersebut juga dibenarkan oleh µAli bin Abi Thalib
radhiallohu anhu, Khalifah yang keempat. Muham-mad bin al-Hanafiyyah (salah
seorang putera µAli radhiallohu anhu ) ber-kata:
ϝ
˴ ˸ϮϘ˵ ϳ˴ ˸ϥ˴ Ζ
˵ ˸ϴθ
˶Χ
˴ ϭ˴ .˲ήϤ˴ ϋ
˵ Ϣ͉ Λ˵ :ϝ
˴ Ύ˴ϗ ˮ˸Ϧϣ˴ Ϣ͉ Λ˵ Ζ
˵ ˸Ϡϗ˵ .ή˳ ˸ϜΑ˴ ˸ϮΑ˵ ˴ :ϝ
˴ Ύ˴ϗ ˮ Ϳ
˶ ϝ
˶ ˸Ϯγ
˵ έ˴ Ϊ˴ ˸όΑ˴ ˲ή˸ϴΧ
˴ α
˶ Ύ͉Ϩϟ ϱ
͊ ˴ ˸ϲ˶ΑϷ
˴ ˶Ζ
˵ ˸Ϡϗ˵ )
(Ϧ
˴ ˸ϴϤ˶ Ϡ˶˸δϤ˵ ˸ϟ Ϧ
˴ ϣ˶ ˲ϞΟ
˵ έ˴ ϻ
͉ ·˶ Ύ˴ϧ˴ Ύ˴ϣ :ϝ
˴ Ύ˴ϗ ˮ˴Ζ˸ϧ˴ Ϣ͉ Λ˵ :Ζ
˵ ˸Ϡϗ˵ .˲ϥΎ˴Ϥ˸Μϋ
˵
aya penah betanya kepada ayahku (Ali bin Abi halib adhiallohu anhu),
iapakah manusia tebaik setelah Rosululloh shalallohu alaihi a sallam?´.
Beliau menjaab: Abu Baka.´. aya betanya lagi, emudian siapa?´, maka
beliau menjaab: emudian ma.´. Akupun khaati jika beliau menyebutkan
tsman setelah meeka bedua, maka aku katakan, emudian eng-kau.¶. Ia
menjaab, Aku hanyalah salah seoang dai kaum Muslimin.´ (HR. al-Bukhari)
Keutamaan Abu Bakar radhiallohu anhu juga diakui oleh para sahabat lain yang
hidup sezaman dengannya. Mereka semua memuji dan mencintainya. Demikian
pula para tabi¶in, generasi yang datang setelah para sahabat, semuanya
mencintainya. al-Baihaqi rahimahulloh meriwayatkan dalam Syu¶ab al-Iman dari
µUmar bin al-Khaththab radhiallohu anhu bahwa ia berkata, ³Seandainya iman Abu
Bakar ditimbang dengan iman seluruh pendu-duk bumi, niscaya akan lebih berat
iman Abu Bakar ash-Shiddiq!´. Ketika Abu Bakar radhiallohu anhu wafat dan telah
dikafani, µAli bin Abi Thalib radhiallohu anhu masuk untuk menengoknya, seraya
berkata, ³Tidak ada seroangpun yang menghadap Allah dengan ki-tab catatan amal
yang lebih aku sukai dari orang ini.´. µAli radhiallohu anhu juga pernah berkata.
³Barangsiapa yang meng-anggap aku lebih utama dari pada Abu Bakar dan µUmar,
maka aku akan mencambuknya seperti orang yang melem-parkan tuduhan dusta
(yaitu dicambuk sebanyak 80 kali).´ asy-Sya¶bi rahimahulloh (seorang imam di
kalangan tabi¶in) ber-kata: ³Allah telah mengkhususkan Abu Bakar dengan empat
perkara yang tidak Dia berikan kepada seorang pun di antara hamba-hamba-Nya:
Dia menyebutnya dengan ash-Shiddiq dan tidak seorang pun yang digelari ash-
Shiddiq selainnya, ialah yang menemani Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam
ketika di gua Tsur. Ialah pendampingnya ketika beliau hijrah, dan ialah yang disuruh
oleh Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam untuk mengimami shalat sementara
kaum Muslimin yang lain sebagai mak-mumnya.´
Γ˶ ϼ
˴μ
͉ ϟ Ϟ
˶ ˸ϫ˴ ˸Ϧϣ˶ ϥ
˴ Ύ˴ϛ ˸ϦϤ˴ ϓ˴ .˲ή˸ϴΧ
˴ ˴άϫ˴ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ Ϊ˴ ˸Βϋ
˴ Ύ˴ϳ Δ˶ Ϩ͉ Π
˴ ˸ϟ Ώ
˶ ˴Ϯ˸Α˴ ˸Ϧϣ˶ ϯ
˴ Ω˶ Ϯ˵ϧ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ Ϟ
˶ ϴ˶Βγ
˴ ϰ˶ϓ Ϧ
˶ ˸ϴΟ
˴ ˸ϭί˴ ϖ
˴ ϔ˴ ˸ϧ˴ ˸Ϧϣ˴ ))
Ώ
˶ Ύ˴Α ˸Ϧϣ˶ ϰ
˴ϋ
˶ Ω˵ ϡ˶ Ύ˴ϴμ
͋ ϟ Ϟ
˶ ˸ϫ˴ ˸Ϧϣ˶ ϥ
˴ Ύ ϛ˴ ˸Ϧϣ˴ ϭ˴ ˬ˶ΩΎ˴ϬΠ
˶ ˸ϟ Ώ
˶ Ύ˴Α ˸Ϧϣ˶ ϰ
˴ϋ
˶ Ω˵ Ω˶ Ύ˴ϬΠ
˶ ˸ϟ Ϟ
˶ ˸ϫ˴ ˸Ϧϣ˶ ϥ
˴ Ύ˴ϛ ˸Ϧϣ˴ ϭ˴ ˬ˶Γϼ
˴μ
͉ ϟ Ώ
˶ Ύ˴Α ˸Ϧϣ˶ ϰ
˴ϋ
˶ ˵Ω
Ύ˴ϳ ϰ͋ϣ˵ϭ˴ Ζ
˴ ˸ϧ˴ ϰ˶Α΄˴ Α˶ :Ϫ˵ ˸Ϩϋ
˴ Ϳ
˵ ϲ
˴ο
˶ έ˴ ή˳ ˸ϜΑ˴ Ϯ˵Α˴ ϝ
˴ Ύ˴Ϙϓ˴ .Δ˶ ϗ˴ Ϊ˴ μ
͉ ϟ Ώ
˶ Ύ˴Α ˸Ϧϣ˶ ϰ
˴ϋ
˶ Ω˵ Δ˶ ϗ˴ Ϊ˴ μ
͉ ϟ Ϟ
˶ ˸ϫ˴ ˸Ϧϣ˶ ϥ
˴ Ύ˴ϛ ˸Ϧϣ˴ ϭ˴ ˬ˶ϥΎ͉ϳή͉ ϟ
ˬϢ˴όϧ˴ :ϝ
˴ Ύ˴ϗ Ύ˴ϬϠ͋ϛ˵ Ώ
˶ ˴Ϯ˸ΑϷ
˴Ϛ
˴ ˸ϠΗ˶ ˸Ϧϣ˶ ˲ΪΣ
˴ ˴ ϰ˴ϋ˸Ϊϳ˵ ˸ϞϬ˴ ϓ˴ ˬ˳Γέ˴ ϭ˵ήο
˴ ˸Ϧϣ˶ Ώ
˶ ˴Ϯ˸ΑϷ
˴Ϛ
˴ ˸ϠΗ˶ ˸Ϧϣ˶ ϰ
˴ϋ
˶ Ω˵ ˸Ϧϣ˴ ϰ˴Ϡϋ
˴ Ύ˴ϣ ˬ˶ϪϠ͉ϟ ϝ
˴ Ϯ˵γέ˴
(( ˸ϢϬ˵ ˸Ϩϣ˶ ϥ
˴ Ϯ˵ϜΗ˴ ˸ϥ˴ Ϯ˵Ο˸έ˴ϭ˴
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari paparan diatas adalah bahwa Abu Bakar
Ash-Shiddiq merupakan khalifah pertama dalam Khulafa al-Rasyidin setelah
meninggalnya Rasulullah Muhammad SAW. Abu Bakar diberi gelar Ash-Shiddiq
karena selalu membenarkan perkataan Rasulullah Muhammad SAW. Abu Bakar dipilih
menjadi khalifah yang pertama karena selama masa sakit Rasulullah SAW saat
menjelang ajalnya, dikatakan bahwa Abu Bakar ditunjuk untuk menjadi imam salat
menggantikannya, banyak yang menganggap ini sebagai indikasi bahwa Abu Bakar
akan menggantikan posisinya. Segera setelah kematian Rasulullah SAW (632),
dilakukan musyawarah di kalangan para pemuka kaum Anshar dan Muhajirin di
Madinah, yang akhirnya menghasilkan penunjukan Abu Bakar sebagai pemimpin baru
umat Islam atau khalifah Islam.
Selama menjalani kekhalifahan ada hambatan yang dihadapi, namun banyak
juga prestasi yang dicapai oleh Abu Bakar. Oleh karena peristiwa yang terjadi sungguh
beragam, Abu Bakar sebagai sahabat-sahabat yang meneruskan perjuangan Nabi
Muhammad kiranya pantas untuk dijadikan sebagai rujukan saat kita akan
melaksanakan sesuatu dimasa depan.
DAFTAR PUSTAKA