You are on page 1of 27

c  


   

Rodliyah

Disusun oleh :

Devianti (10060308082)
Sri Eli Lestari (10060308083)
Fikri Jupri (10060308097)

Farmasi C

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM
1431 H / 2010 M
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang Maha berkuasa dan berkehendak atas segala
sesuatu, dengan karunia-Nya kita masih dapat menghirup nafas di dunia yang sebentar
ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terhaturkan kepada seutama-utama
tauladan manusia, Rosullullah Muhammad saw.
Alhamdulillaahirobbil aalamiin, bagi-Nya lah segala puji di dunia dan di akhirat, bagi-
Nya lah segala penentuan dan hanya pada-Nya lah kita dikembalikan. Dan karena
kehendak-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul
³Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq´.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
³Pendidikan Agama Islam tentang Sejarah Islam´. Selain itu makalah ini berisikan
informasi mengenai biografi dan prestasi Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Walaupun banyak kesulitan dan hambatan dalam menyelesaikan makalah,
Alhamdulillah karena kehendak-Nya makalah ini dapat terselesaikan. Penulis
menyadari makalah ini jauh dari sempurna, kritik dan saran tentunya sangat penulis
harapkan untuk perbaikan selanjutnya.
Dengan segala kerendahan hati, penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan para pembaca umumnya. Amien.

Wassalamu¶alaikum wr.wb
Bandung, 5 Desember 2010

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR «««««««««««««««««««««««««..i


DAFTAR ISI«««««««««««««««««««««««««««««.ii
PENDAHULUAN«««««««««««««««««««««««««««.1
BIOGRAFI KHALIFAH««««««««««««««««««««««««...2
1.1YNasabnya««««««««««««««««««««««««««.2
1.2YKarakter Fisik dan Ahlaknya««««««««««««««««««...2
1.3YKeislamannya««««««««««««««««««««««««..3
1.4YIstri-istri dan anak-anaknya«««««««««««««««««««.3
PRESTASI KHALIFAH««««««««««««««««««««««««...4
HAMBATAN YANG DIHADAPI KHALIFAH«««««««««««««««.6
PEMBAHASAN«««««««««««««««««««««««««««...7
KESIMPULAN««««««««««««««««««««««««««««.
DAFTAR PUSTAKA««««««««««««««««««««««««««
PENDAHULUAN

Sejarah adalah suatu rujukan saat kita akan membangun masa depan. Namun,
kadang orang malas untuk melihat sejarah. Sehingga orang cenderung berjalan tanpa
tujuan dan mungkin mengulangi kesalahan yang pernah ada dimasa lalu. Disinilah
sejarah berfungsi sebagai cerminan bahwa dimasa silam telah terjadi sebuah kisah yang
patut kita pelajari untuk merancang masa depan.
Khulafa al-Rasyidun sebagai sahabat-sahabat yang meneruskan perjuangan
Nabi Muhammad kiranya pantas untuk dijadikan sebagai rujukan saat kita akan
melaksanakan sesuatu dimasa depan. Karena peristiwa yang terjadi sungguh beragam.
Dari mulai cara pengangkatan sebagai khalifah, sistem pemerintahan, pengelolaan
administrasi, hubungan sosial kemasyaratan dan lain sebagainya.
Abu bakar Ash-Shiddiq merupakan khalifah pertama dalam Khulafa al-
Rasyidin. Sebagai kahlifah pertama, AbuBakar dihadapkan pada keadaan masyarakat
sepeninggal Muhammad SAW. Meski terjadi perbedaan pendapat tentang tindakan yang
akan dilakukan dalam menghadapi kesulitan yang memuncak tersebut, kelihatan
kebesaran jiwa dan ketabahan batinnya. Seraya bersumpah dengan tegas ia menyatakan
akan memerangi semua golongan yang menyimpang dari kebenaran (orang-orang yang
murtad, tidak mau membayar zakat dan mengaku diri sebagai nabi). Dengan munculnya
permasalahan tersebut, penulis merasa tertarik untuk membahas sedikit mengenai
Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
BIOGRAFI KHALIFAH

1.1YNasabnya
Nama Abu bakar ash-Shiddiq ra. sebenarnya adalah Abdullah bin Usman bin
Amir bin Amru bin Ka¶ab bin Sa¶ad bin Taim bin Murrah bin Ka¶ab bin Lu¶ai
bin Ghalib bin Fihr17 al-Qurasy at-Taimi. Bertemu nasabnya dengan Nabi saw
pada kakeknya Murrah bin Ka¶ab bin Lu¶ai. Dan ibunya adalah Ummu al-Khair
Salma binti Shakhr bin Amir bin Ka¶ab bin Sa¶ad bin Taim.18 Berarti ayah dan
ibunya berasal dari kabilah Bani Taim. Ayahnya diberi kuniyah (sebutan
panggilan) Abu Quhafah. Dan pada masa jahiliyyah Abu Bakar ash-Shiddiq ra.
digelari Atiq. Imam Thabari menye-butkan19 dari jalur Ibnu Luhai¶ah bahwa
anak-anak dari Abu Quhafah tiga orang, pertama Atiq (Abu Bakar), kedua
Mu¶taq dan ketiga Utaiq.

1.2YKarakter Fisik dan Ahlaknya


Abu Bakar adalah seorang yang bertubuh kurus, berkulit putih20. µ Aisyah
menerangkan karakter bapaknya, ³Beliau berkulit putih, kurus, tipis kedua
pelipisnya, kecil pinggang (sehingga kainnya seialu turun dari pinggangnya),
wajahnya seialu berkeringat, hitam matanya, berkening lebar, tidak bisa bersaja¶
dan seialu mewarnai jenggotnya dengan memakai hinai maupun katam.´21
Begitulah karakter fisik beliau. Adapun akhlaknya, beliau terkenal dengan
kebaikan, keberanian, kokoh pendirian, seialu memiliki ide-ide yang cemerlang
dalam keadaan genting, banyak toleransi, penyabar memiliki azimah (keinginan
keras), faqih, paling mengerti dengan garis keturunan Arab dan berita-berita
mereka, sangat bertawakkal kepada Allah dan yakin dengan segala janjiNya,
bersifat wara¶ dan jauh dari segala syubhat, zuhud terhadap dunia, selalu
mengharapkan apa-apa yang lebih baik di sisi Allah, serta lembut dan ramah,
semoga Allah meridhainya. Akan diterang-kan kelak secara rinci hal-hal yang
membuktikan sifat-sifat dan akhlaknya yang mulia ini.
1.3YKeislamannya
Abu Bakar adalah lelaki yang pertama kali memeluk Islam, walaupun Khadijah
lebih dahulu masuk Islam daripadanya, adapun dari golongan anak-anak, Ali
yang pertama kali memeluk Islam, sementara Zaid bin Haritsah adalah yang
pertama kali memeluk Islam dari golongan budak. Ternyata keislaman Abu
Bakar ra. paling banyak membawa manfaat besar terhadap Islam dan kaum
muslimin dibandingkan dengan keislaman selainnya, karena kedudukannya yang
tinggi dan semangat serta kesungguhan-nya dalam berdakwah.22 Dengan
keislamannya maka masuk mengikutinya tokoh-tokoh besar yang masyhur
sepérti Abdurrahman bin Auf, Sa¶ad bin Abi Waqqas, Usman bin Affan, Zubair
bin Awwam, dan Talhah bin Ubaidil-lah ra. Di awal keislamannya beliau
menginfakkan di jalan Allah apa yang dimilikinya sebanyak 40.000 dirham,
beliau banyak memerdekakan budak-budak yang disiksa karena keislamannya di
jalan Allah, seperti Bilal ›a. Beliau selalu mengiringi Rasulullah saw. selama di
Makkah, bahkan dialah yang mengiringi beliau ketika bersembunyi dalam gua
dan dalam perjalanan hij-rah hingga sampai di kota Madinah. Di samping itu
beliau mengikuti seluruh peperangan yang diikuti Rasulullah saw. baik perang
Badar, Uhud, Khandaq, Penaklukan kota Makkah, Hunain maupun peperangan
di Tabuk.

1.4YIstri-istri dan anak-anaknya


Abu Bakar pernah menikahi Qutailah binti Abd al-Uzza bin Abd bin As¶ad pada
masa Jahiliyyah dan dari pernikahan tersebut lahirlah Abdullah dan Asma¶.
Beliau juga menikahi Ummu Ruman binti Amir bin Uwaimir bin Zuhal bin
Dahman dari Kinanah, dari pernikahan tersebut lahirlah Abdurrahman dan
µAisyah ra.
Beliau juga menikahi Asma¶ binti Umais bin Ma¶add bin Taim al-
Khats¶amiyyah, dan sebelumnya Asma¶ diperisteri oleh Ja¶far bin Abi Thalib.
Dari hasil pernikahan ini lahirlah Muhammad bin Abu Bakar, dan kelahiran
tersebut terjadi pada waktu haji Wada¶ di Dzul Hulaifah. Beliau juga menikahi
Habibah binti Kharijah bin Zaid bin Abi Zuhair dari Bani al-Haris bin al-
Khazraj. Abu bakar pernah singgah di rumah Kharijah ketika beliau datang ke
Madinah dan kemudian mempersunting putrinya, dan beliau masih terus
berdiam dengannya di suatu tempat yang disebut dengan as-Sunuh 24 hingga
Rasulullah saw. wafat dan beliau kemudian diangkat menjadi khalifah
sepeninggal Rasulullah saw. Dari pernikahan tersebut lahirlah Ummu Kaltsum
setelah wafatnya Rasulullah saw.
PRESTASI KHALIIFAH

Setelah Abu Bakar radhiallohu anhu dibai¶at oleh kaum Mukminin


sebagai Khalifah pertama bagi umat ini, beliaulah yang ber-tugas dan
bertanggung jawab terhadap seluruh negeri Is-lam dan wilayah kekhalifahannya
sepeninggal Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam. Banyak sekali prestasi
gemilang yang telah beliau toreh-kan dalam sejarah umat ini. Beliau radhiallohu
anhu tercatat sebagai se-orang khalifah yang bisa dijadikan panutan oleh para
pe-megang kekuasaan atau siapapun yang mendapatkan ama-nat untuk mengatur
urusan kaum Muslimin. Karena hanya para pemimpin yang mampu berbuat
adillah yang akan dapat memasuki surga Alloh subhanahu wa ta¶ala dan akan
mendapatkan naungan di saat tidak ada naungan lagi kecuali naungan dari-Nya.
Dari Abu Hurairah radhiallohu anhu, dari Nabi shalallohu alaihi wa sallam,
beliau bersabda:

(( «ϝ
˵ Ω˶ Ύ˴ό˸ϟ΍ ϡ˵ Ύ˴ϣϹ
˶ ˸΍ :Ϫ˵ Ϡ͊χ
˶ ϻ
͉ ·˶ Ϟ
͉χ
˶ ϻ
˴ ϡ˴ ˸Ϯϳ˴ Ϫ˶ Ϡ͋χ
˶ ϰ˶ϓ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍ Ϣ˵ Ϭ˵ Ϡ͊ψ
˶ ϳ˵ ˲Δό˴ ˸Βγ
˴ ))

 ujuh o›ang yang akan Alloh naungi dalam naung -an-Nya pada ha›i tidak ada
naungan kecuali naungan -Nya; pe›tama, seo›ang pemimpin yang adil«.´ (HR.
al-Bukhari)

Bahkan para pemimpin yang adil merupakan orang-orang yang tidak


akan tertolak doanya. Dari Abu Hurairah radhiallohu anhu, dari Nabi shalallohu
alaihi wa sallam, Beliau bersabda:

(( ς
˵δ
˶ ˸ϘϤ˵ ˸ϟ΍ ϡ˵ Ύ˴ϣϹ
˶ ˸΍ ϭ˴ ϡ˶ ˸ϮϠ˵˸ψϤ˴ ˸ϟ΍ Γ˵ Ϯ˴ ˸ϋΩ˴ ϭ˴ ΍˱ή˸ϴΜ˶ ϛ˴ Ϳ
˴ ΍ ή˵ ϛ˶ ΍͉άϟ΍ :˸Ϣϫ˵ ˯˴ Ύ˴ϋΩ˵ Ϳ
˵ ΍ Ω͊ ή˵ ϳ˴ ϻ
˴ ˲ΔΛ˴ ϼ
˴ Λ˴ ))

Ada tiga o›ang yang tidak akan Alloh tolak doany a, yaitu: (1) o›ang yang
banyak be›dziki› kepada Alloh; (2) doa o›ang yang te›zhalimi; dan (3) seo›ang
pemim-pin yang adil.´ (HR. Baihaqi, dihasankan al-Albani)
Di samping hal itu, kaum Muslimin memang diperintah-kan untuk
mengikuti Sunnah para khulafa¶ur rasyidin yang salah satu dari mereka adalah
Abu Bakar radhiallohu anhu, sebagaimana yang disabdakan oleh Rosululloh
shalallohu alaihi wa sallam ketika beliau memberi-kan nasehat kepada para
sahabat dengan nasehat yang telah membuat air mata mengucur dan membuat
jiwa bergetar:

˸Ϣϛ˵ Ύ͉ϳ·˶ϭ˴ .΍˱ήϴ˶Μϛ˴ Ύϓ˱ ϼ


˴ Θ˶ ˸Χ΍ ϯ˴ήϳ˴ ˸ϢϜ˵ ˸Ϩϣ˶ ˸ζό˶ ϳ˴ ˸Ϧϣ˴ Ϫ˵ ϧ͉ Έ˶ ϓ˴ ˬ͇ϰθ
˶ Β˴ Σ
˴ ˲Ϊ˸Βϋ
˴ ˸ϥ·˶ϭ˴ Δ˶ ϋ
˴ Ύ͉τϟ΍˴ϭ ϊ˶ ˸Ϥδ
͉ ϟ΍˴ϭ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ΍ ϯ˴Ϯ˸ϘΘ˴ Α˶ ˸ϢϜ˵ ϴ˶λϭ˵΃ ))
Ύ˴Ϭ˸ϴϠ˴ϋ
˴ ΍Ϯ͊πϋ
˴ Ϧ
˴ ϴ͋ϳΪ˶ ˸ϬϤ˴ ˸ϟ΍ Ϧ
˴ ϳ˶Ϊη
˶ ΍͉ήϟ΍ ˯˶ Ύ˴ϔϠ˴Ψ
˵ ˸ϟ΍ Δ˶ Ϩ͉γ
˵ ϭ˴ ϰ˶ΘϨ͉δ
˵ Α˶ Ϫ˶ ˸ϴϠ˴ ό˴ ϓ˴ ˸ϢϜ˵ ˸Ϩϣ˶ Ϛ
˴ ϟ˶Ϋ˴ ϙ
˴ έ˴ ˸Ω΃˴ ˸ϦϤ˴ ϓ˴ .˲Δϟ˴ϼ
˴ο
˴ Ύ˴Ϭϧ͉Έ˶ ϓ˴ έ˶ Ϯ˵ϣϷ
˵΍Ε
˶ Ύ˴ΛΪ˴ ˸Τϣ˵ ϭ˴
(( ά˶ Ο
˶ ΍˴ϮϨ͉ϟΎ˶Α

aya be›asiat kepada kalian aga› be›taqa kepada Alloh, tetap mendenga› dan
taat alaupun yang me-mimpin kalian adalah seo›ang budak da›i Habasyah;
ka›ena sesungguhnya ba›angsiapa yang hidup di an -ta›a kalian akan melihat
banyak pe›bedaan. Be›hati-hatilah kalian te›hadap pe›ka›a-pe›ka›a yang diada-
adakan, ka›ena sesungguhnya ia me›upakan kesesat-an. Ba›angsiapa yang
mendapati hal itu da›i kalian, maka be›peganglah dengan unnahku dan unnah
khulafa¶u› ›asyidin yang telah mendapatkan petun-juk, gigitlah ia dengan gigi
ge›aham.´
HR. at-Tirmi-dzi dan ia berkata: hasan shahih)

Di antara kegemilangan paling tinggi yang telah beliau raih dalam masa
kepemimpinannya adalah:

a.Y Instruksinya agar jenazah Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam diurus


hingga selesai dikebumikan.
b.Y Melanjutkan misi pasukan yang dipimpin Usamah radhiallohu anhu yang
sebelumnya telah dipersiapkan oleh Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam
sebelum wafat.
c.Y Kebijakannya dalam menyatukan persepsi seluruh sa-habat untuk
memerangi kaum murtad dengan segala persiapannya ke arah itu, kemudian
instruksinya untuk memerangi seluruh kelompok yang murtad di wilayah
masing-masing.
d.Y Perintah beliau radhiallohu anhu agar mengumpulkan al-Qur¶an.
Ibnu Katsir rahimahulloh berkata, ³Pada tahun 12 H, Abu Bakar ash-
Shiddiq memerintahkan Zaid bin Tsabit agar mengum-pulkan al-Qur¶an dari
berbagai tempat penulisan, baik yang ditulis di kulit-kulit, dedaunan,
maupun yang dihafal dalam dada kaum Muslimin. Peristiwa itu terjadi
setelah para Qari¶ (penghafal al-Qur¶an) banyak yang terbunuh dalam pepe-
rangan Yamamah, sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Shahih al-
Bukhari.´.
Kegemilangan beliau juga nampak dari pernyataan µAbdulloh bin Ja¶far
radhiallohu anhu yang berkata: ³Saat Abu Bakar me-mimpin kami, beliau
adalah sebaik-baik Khalifah, orang yang paling kasih sayang terhadap kami
dan yang paling lemah lembut kepada kami.´
HAMBATAN YANG DIHADAPI KHALIFAH

Abu Bakar sering menghadapi penyiksaan dan intimidasi dari kaum


musyrikin, namun imannya tetap tegar dan teguh, bahkan menjadi pendukung
agama melalui hartanya dan segala sesuatu yang beliau miliki, sehingga dia
merelakan seluruh hartanya untuk diinfakkan sehingga dalam riwayat
diceritakan : bahwa beliau memiliki uang sebanyak 40 ribu Dirham yang
diinfakkan dijalan Allah, beliau juga membeli budak yang berasal dari kalangan
kaum muslimin, kemudian beliau melepasnya dan memerdekakannya.
PEMBAHASAN

Beliau bernama Abu Bakar ±semoga Allah meridloinya-, sedangkan nama asli
beliau dimasa jahiliyah adalah Abdul Ka¶bah bin Utsman bin Amir, lalu Rasulullah
memberinya nama Abdullah, lengkapnya Abdullah bin Abu Quhafah, sedangkan
ibunya bernama Ummul Khair, Salma binti Shar. Beliau lahir di kota Mekkah
setelah dua tahun setengah dari lahirnya Rasulullah saw, dan beliau merupakan
seseorang yang terhormat dan hafal tentang keturunan suku-suku Quraisy, seorang
pedagang yang memiliki perangai yang sangat mulia. Abu Bakar merupakan
seseorang yang jujur dan dekat kepada Rasulullah saw, dan da¶wah yang
disampaikan Rasulullah saw kepada Islam tanpa ragu beliau segera mengikuti dan
menganutnya; karena beliau sangat mengetahui kebenaran nabi saw dan
kejujurannya, Nabi saw pernah bersabda : ³Tidak ada seseorang yang aku serukan
masuk Islam ada dalam dirinya ada rasa keraguan, ketidak pasitan dan penuh
pertimbangan, kecuali Abu Bakar, beliau sama sekali tidak merasa ragu saat saya
ingatkan kepadanya dan tidak ada keraguan didalamnya´. (Ibnu Hisyam). Abu
Bakar berjuang bersama Rasulullah saw, sehingga dengan hal tersebut Rasulullah
saw memberikan pujian kepada beliau dengan bersabda: Sekiranya saya boleh
mengambil seseorang untuk dijadikan (khalil) teman dekat; maka aku akan memilih
Abu Bakar, tapi beliau adalah saudaraku dan sahabatku´. (Al-Bukhari). Dan
semenjak Abu Bakar mengikrarkan keislamannya, beliau terus berjihad
menyebarkan da¶wah Islam, sehingga melaluinya masuk lima sahabat yang
dijanjikan masuk ke dalam surga, mereka adalah : Utsman bin Affan, Az-Zubair bin
Awwam, Tholhah bin Ubaidillah, Sa¶ad bin Abi Waqqash, Abdur Rahman bin Auf
±semoga Allah meridloi mereka semua.
Pada Awalnya da¶wah Islam dilakukan secara sembunyi-sembunyi, maka Abu
Bakar senang mengisi dunia seluruhnya dengan sinar yang baru, mempublikasikan
Rasulullah saw dihadapan pemuka Quraisy, maka Abu Bakar mengajak Rasulullah
saw pergi ke Ka¶bah, memberikan pengarahan kepada kaum musyrikin saat itu,
namun Rasulullah saw menyuruh beliau untuk bersabar, tapi setelah beliau
mendesaknya akhirnya Rasulullah saw menyetujuinya, sehingga pergilah Abu Bakar
ke Ka¶bah dan berpidato dihadapan manusia menyeru kepada kaum musyrikin untuk
mendengarkan Rasulullah saw, semenjak saat itu beliau dijuluki sebagai orang
pertama yang berani berpidato menyeru kepada Allah, namun saat beliau akan
berbicara, orang-orang musyrikin menghantamnya dari berbagai penjuru dan
memukulnya hingga hampir saja mereka membunuhnya, namun setelah beliau
siuman beliau malah bertanya tentang keadaan Rasulullah saw sehingga dirinya
merasa tenang, dan ketika dikabarkan bahwa Rasulullah saw dalam keadaan baik-
baik saja, beliau sangat senang dan bergembira sekali. Abu Bakar juga berusaha
menjadi tameng dan penopang Rasulullah saw dengan sekuat tenaganya. Suatu
ketika, disaat beliau duduk-duduk diemperan rumahnya, datang seseorang dengan
tergesa-gesa, dan berkata : temui teman kamu sekarang juga, maka beliaupun segera
pergi untuk menemui Rasulullah saw, maka beliau mendapati Rasulullah saw
sedang sholat di Ka¶bah, sedang dihadapannya sudah ada Uqbah bin Abi Mu¶ith
sedang mencekik leher Rasulullah saw dengan kain, maka secepat mungkin Abu
Bakar mendorong Uqbah dari Rasulullah saw dan berkata : apakah kamu ingin
membunuh seseorang yang mengatakan bahwa Tuhan saya adalah Allah ?! akhirnya
kaum musyrikin mengerumuninya dan memukulinya hingga pingsan, dan setelah
beliau kembali siuman pertama kali yang diucapkan melalui lidahnya adalah : Apa
yang sedang di perbuat Rasulullah saw ?
Abu Bakar selalu berjuang bersama Nabi saw dan menanggung siksaan yang
dihadapinya dalam menyebarkan Islam, sampai pada akhirnya Rasulullah saw
mengijinkan para sahabatnya untuk melakukan Hijrah ke Habsyah, maka Abu
Bakarpun melakukan hijrah ke Negeri Habsyah, saat beliau sampai pada suatu
tempat yang jauhnya seperti menempuh perjalanan selama 5 malam, beliau bertemu
dengan Ibnu Ad-Dagnah salah seorang dari pemuka Makkah, dia berkata kepada
Abu Bakar : ³Mau pergi kemana wahai Abu Bakar ? Abu Bakar berkata : ³Saya
diusir oleh kaum saya maka sayapun pergi meninggalkannya agar saya dapat leluasa
menyembah Tuhan saya´. Ibnu Ad-Dagnah berkata lagi : ³Orang seperti kamu tidak
boleh terusir dan diusir, saya adalah tetanggamu (yang akan melindungimu),
kembalilah, dan sembahlah Tuhanmu di negrimu´. Maka beliaupun akhirnya
kembali bersama Ibnu Ad-Dagnah, lalu beliau berkata kepada kaum Quraisy :
³Sesungguhnya Abu Bakar tidak boleh diusir dan terusir´ mereka berkata
kepadanya : ³Suruhlah dia menyembah Tuhannya di rumahnya sehingga tidak
menyakiti perasaan kami, jangan disebar luaskan, karena kami khawatir dia dapat
menyebarkan fitnah terhadap anak-anak perempuan kami´. Akhirnya beliaupun
menyembah (melakukan ibadahnya) dirumahnya sendiri. Lalu beliau berfikir ingin
membangun sebuah masjid diteras rumahnya agar bisa sholat didalamnya dan
membaca Al-Qur an, namun saat beliau membaca Al-Qur an para wanita dan anak-
anak dari kalangan musyrikin mengintipnya dan mendengarkan bacaannya, dan
mereka sangat tertarik sekali, Abu Bakar sendiri memang memiliki hati yang
lembut, sering menangis saat sedang membaca Al-Qur¶an, maka penduduk
Mekkahpun menjadi berang dan merasa khawatir kembali, akhirnya mereka
mengutus seseorang untuk menemui Ibnu Ad-Dagnah, setelah mereka sampai
kepada ibnu Ad-Dagnah, mereka berkata : sesungguhnya kami telah membiarkan
Abu Bakar tinggal bersamamu agar dia dapat beribadah kepada Tuhannya didalam
rumahnya, namun dia telah melanggarnya sehingga dia membuat masjid dipelataran
rumahnya, kemudian malakukan shalat dan membaca Al-Qur¶an didalamnya, kami
sangat khawatir dia menyebarkan fitnah kepada anak-anak perempuan dan lelaki
kami, maka dia harus mengikuti perkataanmu atau diusir saja dia. Maka Ibnu Ad-
Dagnahpun pergi menemui Abu Bakar dan berkata kepadanya : saya berikan pilihan
kepadamu, apakah engkau mau menuruti permintaan kaum Quraisy atau engkau
tinggalkan hidup dibawah perlindunganku, karena saya tidak ingin mendengar dari
kalangan Arab saya menyimpan seseorang yang suka melanggar (perjanjian
kepadanya), setelah itu dengan penuh keparcayaan diri dan yakin Abu Bakar berkata
: saya pilih melepas dari tanggunganmu, dan saya lebih rela dibawah perlindungan
Allah.
Setelah itu Abu Bakar sering menghadapi penyiksaan dan intimidasi dari keum
musyrikin, namun imannya tetap tegar dan teguh, bahkan menjadi pendukung
agama melalui hartanya dan segala sesuatu yang beliau miliki, sehingga dia
merelakan seluruh hartanya untuk diinfakkan sehingga dalam riwayat diceritakan :
bahwa beliau memiliki uang sebanyak 40 ribu Dirham yang diinfakkan dijalan
Allah, beliau juga membeli budak yang berasal dari kalangan kaum muslimin,
kemudian beliau melepasnya dan memerdekakannya. Dan saat perang terjadi ketika
Rasulullah saw memobilisasi sahabatnya untuk menginfakkan dan menyumbangkan
hartanya, maka Abu Bakar langsung membawa seluruh hartanya kemudian
memberikannya kepada Rasulullah saw, dan melihat demikian Rasulullah saw
berkata : Adakah sesuatu yang engkau sisakan untuk keluarga kamu ? beliau berkata
: Saya tinggalkan mereka Allah dan Rasul-Nya, kemudian datanglah Umar dengan
membawa setengah dari hartanya, lalu Rasulullah saw berkata kepadanya : adakah
sesuatu yang engkau tinggalkan untuk keluargamu ? Umar menjawab : Ya, setengah
dari harta saya. Ketika Umar mendengar apa yang telah dilakukan oleh Abu Bakar
beliau berkata : ³Demi Allah saya tidak akan pernah bisa mengungguli Abu Bakar´.
(At-Turmudzi)
Abu Bakar juga sangat mencintai Rasulullah saw, sebagaimana Rasulullah saw
juga sangat mencintainya, suatu hari Nabi saw ditanya : Siapakah seseorang yang
paling engkau cintai ? beliau berkata : Aisyah. Kemudian ditanya lagi : dari
kalangan laki-laki ? beliau berkata : Bapaknya. (Al-Bukhari).
Suatu hari beliau pernah menaiki gunung Uhud bersama Rasulullah saw, Umar
dan utsman ±semoga Allah meridlai keduanya-, maka gunung uhudpun bergetar,
lalu Rasulullah saw bersabda : ³Diamlah engkau wahai Uhud, tidak ada yang
membebani engkau disini kecuali Nabi, seorang yang shiddiq, dua calon mati
syahid´. (Al-Bukhari)
Saat terjadi peristiwa Isra dan Mi¶raj, Rasulullah saw menceritakan kepada umat
bahwa beliau telah melakukan perjalanan dari Masjid Haram ke Masjid Aqsha,
kemudian naik menuju langit yang ketujuh, kaum musyrikin mencemoohkannya
sambil berkata : bagaimana mungkin ini bisa terjadi, padahal kami butuh waktu
sampai sebulan agar bisa sampai ke Baitul Maqdis ? kemudian mereka segera pergi
menemui Abu Bakar, dan menceritakan akan hal tersebut : bahwa sahabat Kamu
mengklaim telah melakukan perjalanan ke Baitul Maqdis ! Abu Bakar menjawab :
jika beliau telah berkata demikian jelas merupakan kebenaran, sungguh saya
mempercayainya terhadap berita langit (wahyu) yang datang kepadanya. Maka
semenjak itulah Rasulullah saw menjulukinya dengan Ash-shidiq (orang yang
bersifat jujur dan benar).(IbnuHisyam)
Sebagaimana Abu Bakar juga selalu menjadi penolong dan pendukung
Rasulullah saw disaat beliau mendapatkan pertentangan dari kaum muslimin saat
terjadinya perjanjian Hudaibiyah. Saat Allah SWT mengijinkan kepada Rasulullah
saw untuk Hijrah, Rasulullah saw memilih beliau untuk menjadi teman dan
pendampingnya dalam melakukan hijrah, tinggal di Gua Tsur selam tiga hari, dan
saat kaum musyrikin berdiri di depan lubang gua, Abu Bakar sangat khawatir dan
cemas terhadap Rasulullah saw, dan berkata : wahai Rasulullah, kalau saja mereka
melihat kebawah kaki mereka, maka kita akan terlihat, maka Rasulullah saw berkata
kepadanya : ³Apa pendapat kamu wahai Abu Bakar dengan dua orang dan yang
ketiga adalah Allah´. (Al-Bukhari)
Abu Bakar juga selalu mengikuti peperangan bersama Rasulullah saw dan tidak
pernah ketinggalan walaupun sekali, dan Rasulullah saw sangat mengenal
kepribadian beliau, sehingga Rasulullah saw memberikan kabar gembira kepadanya
dengan Surga, beliau bersabda : ³Tidak seorangpun diantara kita memiliki tangan
yang menyamai apa yang telah dilakukan oleh Abu Bakar, karena beliau disisi kami
memiliki tangan yang Allah akan menggantinya yang lebih baik di hari Kiamat´.
(At-Turmudzi).
Beliau juga sangat antusias dan hati-hati dalam mengamalkan perintah-perintah
Allah, suatu hari beliau mendengar Rasulullah saw bersabda : ³Barangsiapa yang
menjulurkan bajunya karena sombong, maka Allah tidak akan melihatnya dihari
Kiamat´. Lalu Abu Bakarpun berkata : ³Salah satu dari baju saya tidak akan
digunakan kecuali saya telah berjanji melaksanakan sabda tersebut´. Rasulullah
sawpun berkata kepadanya : ³Sesungguhnya yang kamu lakukan itu bukanlah
termasuk katagori sombong´. (Al-Bukhari)
Beliau juga orang yang paling takut kepada Allah, beliau pernah berkata :
³Sekiranya salah satu dari kaki saya masuk surga lalu yang lainnya di luar, saya
belum merasa aman akan lepas dari murka Allah (Adzab).
Setelah Rasulullah saw meninggal dunia, sebagian sahabat berkumpul
disinggasana Rasulullah saw dan mengemukakan pandangan bahwa mereka tidak
percaya akan kepergian Rasulullah saw, Umar berdiri dihadapan mereka dan
mengancam bagi siapa yang berani mengatakan bahwa Rasulullah saw telah
meninggal akan dipenggal lehernya, maka Abu Bakar maju dan masuk kerumah
Rasulullah saw dan membuka kain yang menutupi wajahnya yang mulia, beliau
berkata : ³Sungguh harum kematian dan kehidupan engkau wahai Rasulullah´. Lalu
beliaupun keluar menuju kumpulan manusia, dan berkata kepada mereka : ³Wahai
sekalian manusia, ketahuilah barangsiapa diantara kalian yang menyembah
Muhammad saw maka sesungguhnya beliau telah meninggal, dan barangsiapa
diantara kalian yang menyembah Allah maka selamanya Allah Hidup dan tidak
pernah mati, karena Allah SWT telah berfirman : ³Muhammad itu tidak lain
hanyalah seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul.
Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik kebelakang (murtad) ? Barang
siapa berbalik kebelakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikitpun. Allah
akan memberikan balasan kepada orang yang bersyukur´. (Ali Imran : 144)
Setelah itu para pemuka kaum muslimin bergegas menuju tempat pertemuan
untuk menetapkan siapa yang akan menggantikan Rasulullah saw, akhirnya kaum
muslimin saat itu bersepakat membai¶at Abu Bakar sabagai khalifah setelah kaum
muhajirin dan Anshor merasa puas dengan keputusan bahwa Abu Bakar adalah
seorang yang cocok menjadi kahlifah setelah Rasulullah saw, kenapa tidak ? padahal
Rasulullah saw pernah menyuruhnya menggantikan beliau dalam memutuskan
perkara kaum muslimin saat baliau dalam keadaan sakit dan sekarat, beliau bersabda
: ³Perintahkan Abu Bakar untuk memimpin sholat kepada jamaah´. (Muttaqun
µalaih).
Setelah beliau dipercaya menjadi khalifah, beliau berdiri dan menyampaikan
pidato pertamanya : ³Wahai sekalian manusia, sungguh saya telah diberikan amanah
memimpin kalian semua dan aku bukanlah orang yang terbaik diantara kalian, jika
aku melakukan kebaikan maka tolonglah aku, namun jika melakukan kesalahan
maka luruskanlah, kejujuran merupakan amanah, sedang dusta adalah khianat, orang
yang lemah diantara kalian akan kuat disisiku hingga aku dapat menghilangkan
bebannya insya Allah, sedangkan orang yang kuat diantara kalian lemah disisiku
sampai aku dapat mengambil hak darinya insya Allah, tidaklah suatu kaum
meninggalkan kewajiban jihad kecuali Allah akan hinakan mereka, dan tidaklah
tersebar kemaksiatan dalam suatu kaum kecuali Allah akan menimpakan mereka
bencana, taatilah aku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, namun jika saya
menyimpang kepada Allah dan Rasul-Nya maka tidak ada taat kepadaku atas
kalian´.
Selama kekhilafahannya Abu Bakar telah memerangi kaum murtad dan
pembangkang membayar zakat, beliau berkata : ³Demi Allah sekiranya mereka
mencegah saya seikat unta yang mana mereka menunaikan perintah Allah disaat
Rasulullah saw hidup, maka saya akan memerangi mereka´. Dan dalam peperangan
beliau selalu mengajarkan adab berperang, dengan mewasiatkan kepada tentaranya
agar jangan membunuh orang yang sudah tua, anak kecil dan wanita, orang yang
beribadah dirumah ibadah dan jangan membakar tanaman dan menebang
pepohonan. Khalifah Abu Bakar menugaskan prajurit yang dipimpin Usamah bin
Zaid untuk menyerang Romawi, sebagaimana Rasulullah saw telah memberikan
mandat ke Usamah bin Zaid untuk menjadi komandan perang walaupun umurnya
masih relatif muda, dan saat Rasulullah saw meninggal dunia, Abu Bakar bersikeras
memformulasi pasukan seperti yang berjalan di zaman Rasulullah saw, dan beliau
ikut langsung mengiringi pasukan, dimana beliau berjalan kaki sedangkan Usamah
diatas menaiki kendarannya, seekor kuda, lalu Usamah berkata kepada khalifah Abu
Bakar : ³Wahai khalifah, sudikah engkau naik kendaraan ini atau saya turun´. Maka
dia berkata : ³Demi Allah, saya tidak akan menaiki kendaraan dan engkau jangan
turun dari kendaraan, kenapa saya tidak berani menyentuhkan kaki saya dibumi
menuju jalan Allah´.
Khalifah Abu Bakar juga pernah mengirim pasukan ke negeri Syam, Iraq hingga
akhirnya seluruh penduduknya memeluk agama Islam. `    


 

     


  
         
  

     Khalifah Abu Bakar meninggal pada malam


Selasa, tanggal 22 Jumadil Akhir, tahun 3 Hijriyyah, sedangkan umurnya baru 63
tahun. Adapun yang memandikan jenazah beliau adalah istrinya sendiri yaitu Asma
bin Umais sesuai dengan wasiatnya, dan dikebumikan disamping jenazah Rasulullah
saw. Beliau meninggalkan beberapa anak ; Abdullah, Abdul Rahman, Muhammad,
Aisyah, Asma, Ummi Kultsum ±semoga Allah meridloi semuanya. Dan beliau juga
banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah saw berjumlah lebih dari seratus hadits.
Abu Bakar radhiallohu anhu memiliki banyak sekali keutamaan dan kemuliaan.
Di antara keutamaan-keutamaannya adalah:
a. Paling berjasa dalam membela dakwah Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam.
Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam bersabda:

ˬ˳ή˸ϜΑ˴ Ύ˴Α΃˴ Ε
˵ ˸άΨ
˴ Η͉ϻ
˴ ϰ͋Αέ˴ ή˴ ˸ϴϏ
˴ ϼ
˱ ϴ˶ϠΧ
˴ ΍˱άΨ
˶ Θ͉ ϣ˵ Ζ
˵ ˸Ϩϛ˵ ˸Ϯϟ˴ϭ˴ ˬ˳ή˸ϜΑ˴ Ύ˴Α΃˴ Ϫ˶ ϟ˶Ύ˴ϣϭ˴ Ϫ˶ Θ˶ Β˴ ˸Τλ
˵ ϰ˶ϓ ϰ
͉ Ϡ˴ϋ
˴ α
˶ Ύ͉Ϩϟ΍ Ϧ
͋ ϣ˴ ΃˴ ˸Ϧϣ˶ ϥ
͉ ·˶ ))
((˳ ή˸ϜΑ˴ ϰ˶Α΃˴ Ώ
˴ Ύ˴Α ϻ
͉ ·˶ ˬ͉Ϊγ
˵ ϻ
͉ ·˶ ˲ΏΎ˴Α Ϊ˶ Π
˶ ˸δϤ˴ ˸ϟ΍ ϰ˶ϓ Ϧ
͉ ϴ˴ Ϙ˴ ˸Βϳ˴ ϻ
˴ ˬ˵ϪΗ˵ Ω͉ Ϯ˴ ϣ˴ ϭ˴ ϡ˶ ϼ
˴ ˸γϹ
˶ ΍ Γ˵ Ϯ͉ Χ
˵ ΃˵ ˸ϦϜ˶ ϟ˴ϭ˴

esungguhnya o›ang yang paling be›jasa kepadaku dalam pe›sahabatan dan


ha›tanya adalah Abu Baka›. eandainya aku boleh menjadikan kekasih sejati selain
Robbku, maka aku akan menjadikan Abu Baka› sebagai kekasih. Akan tetapi
hubunganku dengan-nya hanyalah sebagai sauda›a seiman dan kecinta-an
kepadanya. idaklah te›dapat pintu masjid ke-cuali ditutup, kecuali pintu Abu
Baka›.´(HR. al-Bukhari)

b. Sahabat yang paling dicintai oleh Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam. Dari
µAmr bin al-µAsh radhiallohu anhu bahwa Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam
meng-utusnya untuk memimpin pasukan dalam perang Dzatus Salasil, lalu aku
mendatangi beliau dan bertanya kepada Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam,
µSiapakah orang yang paling engkau cintai?¶, maka beliau menjawab:

Ϊ͉ ό˴ ϓ˴ .(( Ώ
˶ Ύ͉τΨ
˴ ˸ϟ΍ Ϧ
˵ ˸Α ή˵ Ϥ˴ ϋ
˵ Ϣ͉ Λ˵ )) :ϝ
˴ Ύ˴ϗ ˮ˸Ϧϣ˴ Ϣ͉ Λ˵ Ζ
˵ ˸Ϡ ϗ˵ .(( Ύ˴ϫϮ˵Α΃˴ )) :ϝ
˴ Ύ˴Ϙϓ˴ ˮ˶ϝΎ˴Οή͋ ϟ΍ Ϧ
˴ ϣ˶ Ζ
˵ ˸ϠϘ˵ ϓ˴ .(( Δ˵ θ
˴ ΋˶ Ύ˴ϋ ))

˱ Ύ˴Οέ˶

Aisyah´, aku be›tanya lagi, a›i kalangan laki -laki?¶. Lalu beliau
menjaab: Bapaknya (yakni Abu Baka›)´, ke-mudian siapa lagi?´. Beliau
be›kata: emudian ma› bin al-haththab.´. an kemudian beliau menyebut
bebe›apa o›ang lagi. (HR. al-Bukhari dan Muslim)

c. Selalu terdepan dalam setiap kebaikan.


µUmar bin al-Khaththab radhiallohu anhu berkata:
Ζ
˵ ˸ΌΠ
˶ ϓ˴ ˬΎ˱ϣ˸Ϯϳ˴ Ϫ˵ Θ˵ ˸ϘΒ˴ γ
˴ ˸ϥ·˶ ή˳ ˸ϜΑ˴ Ύ˴Α΃˴ ϖ
˵ ˶Β˸γ΃˴ ϡ˴ ˸Ϯϴ˴ ˸ϟ΍ :Ζ
˵ ˸ϠϘ˵ ϓ˴ ˬϯ˶Ϊ˸Ϩ ϋ
˶ ϻ
˱ Ύ˴ϣ Ϛ
˴ ϟ˶Ϋ˴ ϖ
˴ ϓ˴ ΍˴Ϯϓ˴ ϕ
˴ Ϊ͉ μ
˴ Θ˴ ϧ˴ ˸ϥ΃˴ Ύ˱ϣ˸Ϯϳ˴ ˶ϪϠ͉ϟ΍ ϝ
˵ Ϯ˵γέ˴ Ύ˴ϧή˴ ϣ˴ ΃˴
Ύ˴ϣ Ϟ
͋ Ϝ˵ Α˶ ϪϨϋ Ϳ΍ ϰοέ ή˳ ˸ϜΑ˴ Ϯ˵Α΃˴ ϰ˴Η΃˴ϭ˴ :ϝ
˴ Ύ˴ϗ .Ϫ˵ Ϡ˴˸Μϣ˶ :Ζ
˵ ˸Ϡϗ˵ .(( Ϛ
˴ Ϡ˶˸ϫϷ
˴ Ζ
˴ ˸ϴϘ˴ ˸Α΃˴ Ύ˴ϣ )) : Ϫ˶ Ϡ͉ϟ΍ ϝ
˵ Ϯ˵γέ˴ ϝ
˴ Ύ˴Ϙϓ˴ .ϰ˶ϟΎ˴ϣ ϒ
˶ ˸μϨ˶ Α˶
(( ΍˱ΪΑ˴ ΃˴ ˯˳ ˸ϰη
˴ ϰ˴ϟ·˶ Ϛ
˴ Ϙ˵ Α˶ Ύ˴γ΃˵ ϻ
˴ Ζ
˵ ˸Ϡϗ˵ .Ϫ˵ ϟ˴Ϯ˵γέ˴ ϭ˴ Ϫ˴ Ϡ͉ϟ΍ Ϣ˵ Ϭ˵ ϟ˴ Ζ
˵ ˸ϴϘ˴ ˸Α΃˴ :ϝ
˴ Ύ˴ϗ .Ϛ
˴ Ϡ˶˸ϫϷ
˴ Ζ
˴ ˸ϴϘ˴ ˸Α΃˴ Ύ˴ϣ )) : Ϫ˶ Ϡ͉ϟ΍ ϝ
˵ Ϯγ
˵ έ˴ Ϫ˵ ϟ˴ ϝ
˴ Ύ˴Ϙϓ˴ ˬ˵ϩΪ˴ ˸Ϩϋ
˶

ada suatu ha›i Rosululloh shalallohu alaihi a sallam meme›intahkan kami


untuk be›shadaqah, dan saat itu kebetulan saya memiliki sejumlah ha›ta. Lalu saya
be›gumam, Ha›i ini saya akan mendahului Abu Baka›, kalau suatu ha›i saya
mampu mendahuluinya. Akhi›nya saya mendatangi Rosululloh shalallohu alaihi a
sallam dengan membaa sepa›uh ha›taku.¶. Maka Rosululloh shalallohu alaihi a
sallam be›tanya kepada saya: Apa yang engkau tinggalkan untuk kelua›gamu?´.
ayapun menjaab, epa›uhnya lagi.¶. Lalu datanglah Abu Baka› ›adhiallohu
anhu dengan membaa semua yang ia miliki, dan be›katalah Rosululloh shalallohu
alaihi a sallam kepadanya: Apa yang engkau tinggalkan untuk kelua›gamu?´. Ia
menjaab, Aku tinggalkan untuk me›eka Alloh dan Rosul-Nya.¶. ayapun be›kata,
Aku tidak akan pe›nah bisa mendahuluimu dalam hal apapun.¶ (HR. Abu Dawud
dihasankan al-Albani)
Dari riwayat tersebut para ulama tafsir menyatakan bah-wa yang dimaksud
dalam firman Alloh subhanahu wa ta¶ala berikut ini ada-lah dirinya, yaitu Abu
Bakar as-Shiddiq radhiallohu anhu,
an kelak akan dijauhkan da›i ne›aka itu o›ang yang paling be›taka, yaitu
o›ang yang menafkahkan ha›tanya (di jalan Alloh) untuk membe›sihkan di›i-nya.´
(QS. al-Lail [92]: 17-18)

d.Y Sahabat yang dijuluki oleh Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam


sebagai ash-shiddiq yaitu orang yang paling jujur lagi terpercaya.
Dari Qatadah radhiallohu anhu, bahwa Anas bin Malik radhiallohu anhu mencerita-
kan kepada mereka bahwa Nabi shalallohu alaihi wa sallam menaiki gunung Uhud
bersama Abu Bakar, µUmar dan µUtsman, saat itu tiba-tiba gunung Uhud
berguncang, maka beliau shalallohu alaihi wa sallam bersabda:

(( ϥ
˶ ΍˴Ϊϴ˶Ϭη
˴ ϭ˴ ˲ϖϳ͋Ϊλ
˶ ϭ˴ ϰ
͇ Β˶ ϧ˴ Ϛ
˴ ˸ϴϠ˴ϋ
˴ Ύ˴Ϥϧ͉ Έ˶ ϓ˴ ˬ˵ΪΣ
˵ ΃˵ ˸ΖΒ˵˸Λ΍ ))

 enanglah hud, ka›ena sesungguhnya yang be› -ada di atasmu adalah


seo›ang Nabi, hiddiq dan dua o›ang yang syahid.´ (HR. al-Bukhari)

e.Y Sahabat yang menjadi pendamping Rosululloh shalallohu alaihi wa


sallam saat beliau diburu oleh orang-orang kafir Quraisy. Allah subhanahu wa ta¶ala
berfirman:
 ikalau kalian tidak menolongnya (Muhammad), maka sesungguhnya Alloh telah
menolongnya; (yaitu) ketika o›ang-o›ang kafi› (musy›ikin Makkah)
mengelua›kannya (da›i Makkah) sedang ia salah seo›ang da›i dua o›ang ketika
keduanya be›ada da-lam gua, di aktu ia be›kata kepada temannya:  a-nganlah
kamu be›duka cita, sesungguhnya Alloh bese›ta kita.´ (QS. at-Taubah (9): 40)

Disebutkan dalam sirah, bahwa sesampainya mereka berdua di depan gua Tsur,
Abu Bakar radhiallohu anhu berkata: ³Demi Alloh, wahai Rosululloh shalallohu
alaihi wa sallam, janganlah engkau masuk ke dalam gua ini sebelum aku masuk
terlebih dahulu. Jika di dalamnya ada sesuatu yang berbahaya, biarkanlah saya yang
terkena terlebih dahulu, asal tidak ada musibah yang me-nimpamu. Lalu Abu Bakar
radhiallohu anhu memasuki gua dengan me-nyingkirkan kotoran dan sampah yang
menghalanginya. Lalu ia merobek mantel yang ia kenakan menjadi dua bagian guna
menutup lubang dan celah yang ada di dalam gua, karena ia khawatir akan keluar
binatang tertentu yang da-pat melukai Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam.
Setelah ia merasa bahwa kondisi-nya telah aman, Abu Bakar radhiallohu anhu
berkata kepada beliau: ³Ma-suklah!´, maka beliau pun masuk ke dalam gua. Setelah
mengambil tempat di dalam gua, beliau merebahkan kepa-lanya di atas pangkuan
Abu Bakar dan tertidur. Tiba-tiba Abu Bakar disengat hewan dari lubang dekat
tempat duduk-nya. Namun ia tidak berani bergerak, karena takut akan mengganggu
tidur Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam. Dengan menahan sakit, akhirnya air
matanya menetes ke wajah beliau. Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam pun
terbangun dan bertanya: ³Apa yang terjadi denganmu, wahai Abu Bakar?´. Abu
Bakar menjawab: ³Ayah dan ibuku menjadi tebusanmu, aku digigit binatang´.
Kemudian Ro-sululloh shalallohu alaihi wa sallam meludahi bagian yang digigit
tersebut sehingga hilang rasa sakitnya.

f.Y Sahabat yang paling bersemangat dalam mengerjakan amal kebajikan.


Dari Abu Hurairah radhiallohu anhu, ia berkata bahwa: Rosululloh shalallohu alaihi
wa sallam bertanya:

.(( Γ˱ ί˴ Ύ˴ϨΟ
˴ ϡ˴ ˸Ϯϴ˴ ˸ϟ ΍ Ϣ˵ Ϝ˵ ˸Ϩϣ˶ ϊ˴ Β˶ Η˴ ˸ϦϤ˴ ϓ˴ )) :ϝ
˴ Ύ˴ϗ .Ύ˴ϧ΃˴ :Ϫ˵ ˸Ϩϋ
˴ Ϳ
˵ ΍ϲ
˴ο
˶ έ˴ ή˳ ˸ϜΑ˴ Ϯ˵Α΃˴ ϝ
˴ Ύ˴ϗ .(( Ύ˱Ϥ΋˶ Ύ˴λ ϡ˴ ˸Ϯϴ˴ ˸ϟ΍ Ϣ˵ Ϝ˵ ˸Ϩϣ˶ ΢
˴ Β˴ ˸λ΃˴ ˸Ϧϣ˴ ))

˴ Ύ˴ϗ .Ύ˴ϧ΃˴ :Ϫ˵ ˸Ϩϋ
˴ Ϳ
˵ ΍ϲ
˴ο
˶ έ˴ ή˳ ˸ϜΑ˴ Ϯ˵Α΃˴ ϝ
˴ Ύ˴ϗ .(( Ύ˱Ϩϴ˶Ϝ˸δϣ˶ ϡ˴ ˸Ϯϴ˴ ˸ϟ΍ Ϣ˵ Ϝ˵ ˸Ϩϣ˶ Ϣ˴ ό˴ ˸σ΃˴ ˸ϦϤ˴ ϓ˴ )) :ϝ
˴ Ύ˴ϗ .Ύ˴ϧ΃˴ :Ϫ˵ ˸Ϩϋ
˴ Ϳ
˵ ΍ϲ
˴ο
˶ έ˴ ή˳ ˸ϜΑ˴ Ϯ˵Α΃˴ ϝ
˴ Ύ˴ϗ
Ύ˴ϣ )) :Ϣ˴ Ϡ͉γ
˴ ϭ˴ Ϫ˶ ˸ϴϠ˴ϋ
˴ Ϳ
˵ ΍ ϰ͉Ϡλ
˴ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ΍ ϝ
˵ Ϯ˵γέ˴ ϝ
˴ Ύ˴Ϙϓ˴ .Ύ˴ϧ΃˴ :Ϫ˵ ˸Ϩϋ
˴ Ϳ
˵ ΍ϲ
˴ο
˶ έ˴ ή˳ ˸ϜΑ˴ Ϯ˵Α΃˴ ϝ
˴ Ύ˴ϗ .(( Ύ˱πϳ˶ήϣ˴ ϡ˴ ˸Ϯϴ˴ ˸ϟ΍ Ϣ˵ Ϝ˵ ˸Ϩϣ˶ Ω˴ Ύ˴ϋ ˸ϦϤ˴ ϓ˴ ))
.(( Δ͉ϨΠ
˴ ˸ϟ΍ Ϟ
˴Χ
˴ Ω˴ ϻ
͉ ·˶ Ή
˳ ή˶ ˸ϣ΍ ϰ˶ϓ Ϧ
˴ ˸όϤ˴ Θ˴ ˸Ο΍

iapa di anta›a kalian yang be›puasa ha›i ini?´. Abu Baka› ›adhiallohu anhu
menjaab, aya.¶. Lalu Nabi shalallohu alaihi a sallam be›tanya kembali:
iapa di anta›a kalian yang ha›i ini telah mengi›ingi je-nazah?´. Abu Baka›
›adhiallohu anhu menjaab, aya.¶. Nabi shalallohu alaihi a sallam pun me-
lanjutkan pe›tanyaannya dan be›kata: iapa di anta›a kalian yang telah membe›i
makan kepada o›ang miskin?´. Abu Baka› ›adhiallohu anhu menjaab lagi,
aya.¶. Rosul shalallohu alaihi a sallam pun be›ta-nya kembali: iapa di anta›a
kalian yang telah menjenguk o›ang yang sakit?´. Abu Baka› ›adhiallohu anhu
kemudian menjaab, aya.¶. Mendenga› itu semua Rosululloh shalallohu alaihi a
sallam be›sabda:  i-daklah semua hal tadi te›kumpul dalam di›i seseo›ang,
kecuali ia akan masuk su›ga.´ (HR. Muslim)

g.Y Beliau adalah sahabat Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam yang


paling utama. Dari µAbdullah bin µUmar radhiallohu anhu ia berkata:

Ϳ
˵ ΍ϲ
˴ο
˶ έ˴ ϥ
˴ Ύ͉ϔϋ
˴ Ϧ
˴ ˸Α ϥ
˴ Ύ˴Ϥ˸Μϋ
˵ Ϣ͉ Λ˵ ˬ˶ΏΎ͉τΨ
˴ ˸ϟ΍ Ϧ
˴ ˸Α ή˴ Ϥ˴ ϋ
˵ Ϣ͉ Λ˵ ˬ˳ή˸ϜΑ˴ Ύ˴Α΃˴ ή˵ ϴ͋ Ψ
˴ Ϩ˵ ϓ˴ ϰ
͋ Β˶ Ϩ͉ϟ΍ Ϧ
˶ ϣ˴ ί˴ ϰ˶ϓ α
˶ Ύ͉Ϩϟ΍ Ϧ
˴ ˸ϴΑ˴ ή˵ ϴ͋ Ψ
˴ ϧ˵ Ύ͉Ϩϛ˵
˸ϢϬ˵ ˸Ϩϋ
˴

ahulu kami memilih manusia yang te›baik pada zaman Nabi shalallohu
alaihi a sallam, maka kami memilih Abu Baka›, kemudian ma› bin al-hathab,
kemudian tsman bin Affan.´
HR. al-Bukhari)

Penilaian para sahabat tersebut juga dibenarkan oleh µAli bin Abi Thalib
radhiallohu anhu, Khalifah yang keempat. Muham-mad bin al-Hanafiyyah (salah
seorang putera µAli radhiallohu anhu ) ber-kata:

ϝ
˴ ˸ϮϘ˵ ϳ˴ ˸ϥ΃˴ Ζ
˵ ˸ϴθ
˶Χ
˴ ϭ˴ .˲ήϤ˴ ϋ
˵ Ϣ͉ Λ˵ :ϝ
˴ Ύ˴ϗ ˮ˸Ϧϣ˴ Ϣ͉ Λ˵ Ζ
˵ ˸Ϡϗ˵ .ή˳ ˸ϜΑ˴ ˸ϮΑ˵ ΃˴ :ϝ
˴ Ύ˴ϗ ˮ Ϳ
˶ ΍ϝ
˶ ˸Ϯγ
˵ έ˴ Ϊ˴ ˸όΑ˴ ˲ή˸ϴΧ
˴ α
˶ Ύ͉Ϩϟ΍ ϱ
͊ ΃˴ ˸ϲ˶ΑϷ
˴ ˶Ζ
˵ ˸Ϡϗ˵ )

˴ ˸ϴϤ˶ Ϡ˶˸δϤ˵ ˸ϟ΍ Ϧ
˴ ϣ˶ ˲ϞΟ
˵ έ˴ ϻ
͉ ·˶ Ύ˴ϧ΃˴ Ύ˴ϣ :ϝ
˴ Ύ˴ϗ ˮ˴Ζ˸ϧ΃˴ Ϣ͉ Λ˵ :Ζ
˵ ˸Ϡϗ˵ .˲ϥΎ˴Ϥ˸Μϋ
˵

aya pe›nah be›tanya kepada ayahku (Ali bin Abi halib ›adhiallohu anhu),
iapakah manusia te›baik setelah Rosululloh shalallohu alaihi a sallam?´.
Beliau menjaab: Abu Baka›.´. aya be›tanya lagi, emudian siapa?´, maka
beliau menjaab: emudian ma›.´. Akupun khaati› jika beliau menyebutkan
tsman setelah me›eka be›dua, maka aku katakan, emudian eng-kau.¶. Ia
menjaab, Aku hanyalah salah seo›ang da›i kaum Muslimin.´ (HR. al-Bukhari)
Keutamaan Abu Bakar radhiallohu anhu juga diakui oleh para sahabat lain yang
hidup sezaman dengannya. Mereka semua memuji dan mencintainya. Demikian
pula para tabi¶in, generasi yang datang setelah para sahabat, semuanya
mencintainya. al-Baihaqi rahimahulloh meriwayatkan dalam Syu¶ab al-Iman dari
µUmar bin al-Khaththab radhiallohu anhu bahwa ia berkata, ³Seandainya iman Abu
Bakar ditimbang dengan iman seluruh pendu-duk bumi, niscaya akan lebih berat
iman Abu Bakar ash-Shiddiq!´. Ketika Abu Bakar radhiallohu anhu wafat dan telah
dikafani, µAli bin Abi Thalib radhiallohu anhu masuk untuk menengoknya, seraya
berkata, ³Tidak ada seroangpun yang menghadap Allah dengan ki-tab catatan amal
yang lebih aku sukai dari orang ini.´. µAli radhiallohu anhu juga pernah berkata.
³Barangsiapa yang meng-anggap aku lebih utama dari pada Abu Bakar dan µUmar,
maka aku akan mencambuknya seperti orang yang melem-parkan tuduhan dusta
(yaitu dicambuk sebanyak 80 kali).´ asy-Sya¶bi rahimahulloh (seorang imam di
kalangan tabi¶in) ber-kata: ³Allah telah mengkhususkan Abu Bakar dengan empat
perkara yang tidak Dia berikan kepada seorang pun di antara hamba-hamba-Nya:
Dia menyebutnya dengan ash-Shiddiq dan tidak seorang pun yang digelari ash-
Shiddiq selainnya, ialah yang menemani Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam
ketika di gua Tsur. Ialah pendampingnya ketika beliau hijrah, dan ialah yang disuruh
oleh Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam untuk mengimami shalat sementara
kaum Muslimin yang lain sebagai mak-mumnya.´

h.Y Mendapatkan kabar gembira bahwa ia akan memasuki surga dari ke


delapan pintunya.
Dari Abu Hurairah radhiallohu anhu bahwa Rosululloh shalallohu alaihi wa sallam
bersabda:

Γ˶ ϼ
˴μ
͉ ϟ΍ Ϟ
˶ ˸ϫ΃˴ ˸Ϧϣ˶ ϥ
˴ Ύ˴ϛ ˸ϦϤ˴ ϓ˴ .˲ή˸ϴΧ
˴ ΍˴άϫ˴ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ΍ Ϊ˴ ˸Βϋ
˴ Ύ˴ϳ Δ˶ Ϩ͉ Π
˴ ˸ϟ΍ Ώ
˶ ΍˴Ϯ˸Α΃˴ ˸Ϧϣ˶ ϯ
˴ Ω˶ Ϯ˵ϧ Ϫ˶ Ϡ͉ϟ΍ Ϟ
˶ ϴ˶Βγ
˴ ϰ˶ϓ Ϧ
˶ ˸ϴΟ
˴ ˸ϭί˴ ϖ
˴ ϔ˴ ˸ϧ΃˴ ˸Ϧϣ˴ ))
Ώ
˶ Ύ˴Α ˸Ϧϣ˶ ϰ
˴ϋ
˶ Ω˵ ϡ˶ Ύ˴ϴμ
͋ ϟ΍ Ϟ
˶ ˸ϫ΃˴ ˸Ϧϣ˶ ϥ
˴ Ύ ϛ˴ ˸Ϧϣ˴ ϭ˴ ˬ˶ΩΎ˴ϬΠ
˶ ˸ϟ΍ Ώ
˶ Ύ˴Α ˸Ϧϣ˶ ϰ
˴ϋ
˶ Ω˵ Ω˶ Ύ˴ϬΠ
˶ ˸ϟ΍ Ϟ
˶ ˸ϫ΃˴ ˸Ϧϣ˶ ϥ
˴ Ύ˴ϛ ˸Ϧϣ˴ ϭ˴ ˬ˶Γϼ
˴μ
͉ ϟ΍ Ώ
˶ Ύ˴Α ˸Ϧϣ˶ ϰ
˴ϋ
˶ ˵Ω
Ύ˴ϳ ϰ͋ϣ΃˵ϭ˴ Ζ
˴ ˸ϧ΃˴ ϰ˶Α΄˴ Α˶ :Ϫ˵ ˸Ϩϋ
˴ Ϳ
˵ ΍ϲ
˴ο
˶ έ˴ ή˳ ˸ϜΑ˴ Ϯ˵Α΃˴ ϝ
˴ Ύ˴Ϙϓ˴ .Δ˶ ϗ˴ Ϊ˴ μ
͉ ϟ΍ Ώ
˶ Ύ˴Α ˸Ϧϣ˶ ϰ
˴ϋ
˶ Ω˵ Δ˶ ϗ˴ Ϊ˴ μ
͉ ϟ΍ Ϟ
˶ ˸ϫ΃˴ ˸Ϧϣ˶ ϥ
˴ Ύ˴ϛ ˸Ϧϣ˴ ϭ˴ ˬ˶ϥΎ͉ϳή͉ ϟ΍
ˬϢ˴όϧ˴ :ϝ
˴ Ύ˴ϗ Ύ˴ϬϠ͋ϛ˵ Ώ
˶ ΍˴Ϯ˸ΑϷ
˴΍Ϛ
˴ ˸ϠΗ˶ ˸Ϧϣ˶ ˲ΪΣ
˴ ΃˴ ϰ˴ϋ˸Ϊϳ˵ ˸ϞϬ˴ ϓ˴ ˬ˳Γέ˴ ϭ˵ήο
˴ ˸Ϧϣ˶ Ώ
˶ ΍˴Ϯ˸ΑϷ
˴΍Ϛ
˴ ˸ϠΗ˶ ˸Ϧϣ˶ ϰ
˴ϋ
˶ Ω˵ ˸Ϧϣ˴ ϰ˴Ϡϋ
˴ Ύ˴ϣ ˬ˶ϪϠ͉ϟ΍ ϝ
˴ Ϯ˵γέ˴
(( ˸ϢϬ˵ ˸Ϩϣ˶ ϥ
˴ Ϯ˵ϜΗ˴ ˸ϥ΃˴ Ϯ˵Ο˸έ΃˴ϭ˴

Ba›angsiapa yang menafkahkan sepasang (yakni sepasang kuda, atau dina›


dan di›ham, atau sepasang yang lainnya) di jalan Alloh, ia akan dipanggil da›i
pintu-pintu su›ga, 
ahai hamba Alloh, inilah ke-baikan. Ba›angsiapa te›masuk
da›i ahli shalat, ia akan dipanggil da›i pintu shalat. Ba›angsiapa yang te›masuk
da›i ahli jihad, ia akan dipanggil da›i pintu jihad. Ba›angsiapa yang te›masuk ahli
puasa, ia akan di-panggil da›i pintu a›-Rayyan. Ba›angsiapa yang te›-masuk da›i
ahli shodaqoh, ia akan dipanggil da›i pintu shodaqoh.´
Lalu Abu Baka› ›adhiallohu anhu be›kata: Ayah dan ibuku menjadi tebusanmu
ahai Rosululloh, cukuplah seseo›ang dipang-gil da›i salah satu pintu te›sebut,
lalu adakah yang dipanggil da›i selu›uh pintu?´ Rosululloh shalallohu alaihi a
sallam menjaab: Ada, dan saya be›ha›ap engkau te›masuk o›ang yang dipanggil
da›i selu›uh pintu te›sebut.´ (HR. al-Bukhari dan Muslimr
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari paparan diatas adalah bahwa Abu Bakar
Ash-Shiddiq merupakan khalifah pertama dalam Khulafa al-Rasyidin setelah
meninggalnya Rasulullah Muhammad SAW. Abu Bakar diberi gelar Ash-Shiddiq
karena selalu membenarkan perkataan Rasulullah Muhammad SAW. Abu Bakar dipilih
menjadi khalifah yang pertama karena selama masa sakit Rasulullah SAW saat
menjelang ajalnya, dikatakan bahwa Abu Bakar ditunjuk untuk menjadi imam salat
menggantikannya, banyak yang menganggap ini sebagai indikasi bahwa Abu Bakar
akan menggantikan posisinya. Segera setelah kematian Rasulullah SAW (632),
dilakukan musyawarah di kalangan para pemuka kaum Anshar dan Muhajirin di
Madinah, yang akhirnya menghasilkan penunjukan Abu Bakar sebagai pemimpin baru
umat Islam atau khalifah Islam.
Selama menjalani kekhalifahan ada hambatan yang dihadapi, namun banyak
juga prestasi yang dicapai oleh Abu Bakar. Oleh karena peristiwa yang terjadi sungguh
beragam, Abu Bakar sebagai sahabat-sahabat yang meneruskan perjuangan Nabi
Muhammad kiranya pantas untuk dijadikan sebagai rujukan saat kita akan
melaksanakan sesuatu dimasa depan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonima.2008.Biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. Dalam hbis.wordpress.com


diakses pada tanggal 4 Desember 2010
Anonimb.2008.Sahabat nabi saw Abubakar ash-shiddiq. Dalam
hasimpci.wordpress.com diakses pada tanggal 4 Desember 2010
Anonimc.2010.Biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiallohuanhu bag2. Dalam
artikel.bukusaku.net diakses pada tanggal 4 Desember 2010

You might also like