You are on page 1of 3

TEORI BELAJAR TOLMAN

Label: Psikologi Belajar | author: Insight Community

Edward Chace Tolman (1886 - 1959) adalah seorang Amerika psikologi


perilaku. Yang mana agar lebih menarik kami uraikan dulu hal paling inti
yang merupakan Prinsip dalam teori belajar Tolman:

1. belajar adalah selalu bertujuan dan tujuan selalu diarahkan


2. Belajar sering melibatkan penggunaan faktor-faktor lingkungan untuk
mencapai tujuan (missal, dalam mencari kebermaknaan, mancapai
akhirdan menganalisis)
3. organisme akan memilih jalan terpendek atau termudah untuk
mencapai tujuan.

Setelah kita tahu mengenai prinsip belajar Tolman, maka kita akan
menguraikan singkat tentang Nolman,

Lahir di West Newton, Massachuesetts 14 April 1886, meninggal 19


November 1959. Tolman belajar di Institut teknologi Massachusets,
menerima galar Ph.D dari universitas Hrvard 1915. sebagian besar
karirnya di habiskan di Universitas California, Berkelay(1918-1954).
dimana ia mengajar Psikologi.

Namun sebelum menjelaskan lebih lanjut mengenai Teori psikologi beljar


Edwan Tolman maka sebaiknya mengulas tentang perjalanan teori
skinner maupun pavlow karena saling berhubungan . seperti kita tahu
tentang skinner si radikal behavior. tokoh 'empirisme radikal', istilah yang
tolong jangan dikacaukan dengan empirisisme Inggris karena pandangan psikologis
ini lebih berarti keutamaan pembelajaran atau pengkondisian di atas elemen
bawaan. Jika fokusnya perilaku, maka kita dapat 'behaviorisme radikal', tidak
sekedar behaviorisme metodologis. Yang terakhir ini bilang bahwa sumber informasi
yang berharga secara saintifik hanya perilaku.

Lewat fatalisme Skinner, behaviorisme menjadi ontologis: tidak ada sama


sekali keadaan mental, yang ada hanya perilaku. Mentalis, misalnya
seorang psikolog sosial, bisa memakai metode behavioral karena hanya
menginginkan respons jawaban dari stimulus pertanyaan kuesioner; dan
keadaan mental masih ada tapi dianggap tidak bisa diakses. Bagi Skinner,
percuma menebak-nebak ada apa gerangan di bawah kulit. Yang diubah
dari rumus lama Anton Pavlov hanyalah menggeser classical conditioning
menjadi operant conditioning: dari satu stimulus tertentu menghasilkan
satu respon secara proporsional atau linear, menjadi satu atau lebih
stimulus menghasilkan satu atau lebih respon dengan perbedaan derajat.
Psikologi seperti ini disebut psikologi 'kotak hitam' karena dibangun
dengan anggapan, percuma, buang waktu, dan dijamin tidak maju-maju
kalau ada yang mencoba membuka kotaknya. Jadi lebih baik mengamati
apa yang keluar dan masuk kotak. Kotak hitam ini menjadi teori standar
hingga pertengahan abad XX, yakin bahwa orang tidak perlu
memperhitungkan aktivitas atau keadaan mental sama sekali.

Tapi suatu ketika Seorang behavioris Edward Tolman, menemukan bahwa


tikus yang disuruh mencari jalan keluar pada sebuah maze tidak sekedar
memakai stimulus-respon untuk navigasi. Tikus Tolman ternyata
memakai semacam representasi mental yang kompleks, semacam 'peta
kognitif' untuk mencari pintu keluar ketika tikus ditaruh di tempat yang
baru dalam maze.

Inilah mengapa Tolman disebut sebut sebagai penjembatan antara teori


behavior dan kognitif. Karena teorinya yang sangat terkenal yaitu
percobaan tikus didalam mazes (tempat seperti labirin). Dalam percobaan
paling terkenal, satu kelompok tikus ditempatkan di lokasi yang acak
namun tempat makanan selalu dilokasi yang sama. kelompok lain tikus
memiliki makanan yang ditempatkan dilokasi yang berbeda yang selalu
diperlukan pola yang sama persis putaran dari lokasi awal. Kelompok
yang memiliki makanan di lokasi yang sama dilakukan jauh lebih baik
daripada kelompoik lain, yang menunjukan bahwa mereka telah
mmepelajari lokasi.

Tolman mengusulkan lima jenis belajar:


(1) approach learning,
(2) escape learning,
(3) avoidance learning,
(4) choice-point learning, and
(5) latent learning.

yang semua bentuk pembelajaran tergantung pada kesiapan sarana-akhir


yaitu perilaku berorentasi pada tujuan,ditengahi oleh harapan, persepsi,
representasi, dan internal atau variabel lingkingan.

Behaviorisme Tolman lebih menekankan hubungan antara rangsangan


daripada stimulus-respone (Tolman, 1922). Menurut Tolman rangsangan
baru (sebagai tanda) akan bermakna jikalau berhubungan dengan
rangsangan yang sesuai melalui serangkaian pasangan. Yang akan
membentuk penguatan dalam rangka untuk membentuk pembelajaran.
untuk alasan ini Tolman lebih dekat kepad koneksitas Thorndike daripada
teori pengurangan dorongan Hull ataubehaviorislain.

Walaupun dalam luang lingkup atau aplikasi Tolman lebih menerapkan


pada proses belajar manusia, namun hampir semua risetnya dilakukan
dengan tikus dan mazes.

DAFTAR PUSTAKA:
http://en.wikipedia.org/wiki/Edward_C._Tolman
http://insightcommunity.co.cc
http://tip.psychology.org/tolman.html

You might also like