Professional Documents
Culture Documents
&
V
j
T
k
E
A
P
l
I
r
S
i
s
a
t
g
n
u
e
p
m
o
K
h
d
f
ti
LATARBELAKANG
Wal-Mart didirikan oleh Sam Walton pada tahun 1962. Saat itu, industri discount retail baru
memasuki masa pertumbuhan dan hanya terdapat tiga pemain dalam industri ini yaitu Kmart, Target,
dan Woolco. Dalam perkembangannya, selama kurang dari 25 tahun, Wal-Mart telah berhasil menjadi
perusahaan dengan penjualan terbesar di Amerika Serikat, mengalahkan Kmart yang sebelumnya adalah
pemimpin pasar. Akan tetapi, di tengah keberhasilan tersebut, muncullah berbagai tantangan terhadap
1. Tingkat pertumbuhan yang perlahan mengalami penurunan akibat kondisi pasar yang telah
jenuh,
2. Usaha dari para pesaing untuk meniru produk maupun proses dari Wal-Mart,
3. Isu-isu sosial terkait bisnis dari Wal-Mart,
1
4. Ketidakberhasilan unit bisnis lain dari Wal-Mart, yaitu Sam’s Club dalam persaingan usaha, dan
5. Tantangan dalam pelaksanaan ekpansi bisnis internasional.
PEMBAHASAN
Manajemen stratejik adalah disiplin ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana perusahaan
dapat mencapai keunggulan kompetitif. Di dalamnya, termuat teori mengenai proses manajemen
stratejik, yaitu serangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mencapai suatu strategi, yang
diharapkan dapat menghasilkan keunggulan kompetitif. Selanjutnya, berikut adalah tahapan-tahapan
dalam roses manajemen stratejik:
Dalam kasus Wal-Mart (2008), kerangka proses manajemen stratejik inilah yang akan menjadi
dasar pembahasan. Akan tetapi, pembahasan hanya akan meliputi analisis eksternal dan internal.
ANALISIS EKSTERNAL
Pada kasus Wal-Mart (2008), berikut adalah pembahasan mengenai analisis eksternal
perusahaan:
konsumen terhadap produk-produk yang dikeluarkan melalui label dari para discount retail
seperti Kmart, Target, dan Wal-Mart.
4) Kondisi perekonomian
Kondisi perekonomian dalam kasus Wal-Mart (2008) merupakan peluang bagi bisnis
discount retail. Hal ini utama disebabkan oleh penurunan nilai mata uang di Amerika yang
mendorong konsumen untuk membeli produk dengan harga yang murah.
5) Kondisi hukum dan politik
Kondisi hukum dan politik dalam kasus Wal-Mart (2008) merupakan peluang dan ancaman
bagi bisnis discount retail. Dari sisi peluang, pemerintah di banyak negara bagian Amerika
Serikat memberlakukan fair trade laws, yang berkontribusi positif dalam bisnis discount retail.
Sedangkan dari sisi ancaman, adanya tuntutan atas isu-isu terkait externalities yang
ditimbulkan oleh Wal-Mart antaralain pengupahan yang rendah, pelanggaran terhadap
keamanan kerja dan pekerja anak, lingkungan, dan lain-lain.
6) Kejadian internasional
Kejadian internasional dalam kasus Wal-Mart (2008) merupakan peluang bagi bisnis
discount retail. Hal ini utama disebabkan oleh adanya persaingan bebas sehingga pemain asing
seperti Wal-Mart dapat melakukan ekspansi di negara di luar Amerika Serikat. Perdagangan
bebas juga membuka adanya bisnis dengan pemasok asing yang memiliki harga kompetitif baik.
Selain itu, pemain asing seperti Wal-Mart juga dapat mengalihkan sebagian fungsi
operasionalnya ke negara-negara berkembang dengan biaya yang lebih murah.
Berdasarkan Model Lima Kekuatan dari Michael Porter, Wal-Mart menghadapi ancaman-
ancaman sebagai berikut:
4
Pada kasus Wal-Mart (2008), para analis menyatakan bahwa industri retail telah berada
di titik jenuh yang ditandai dengan penurunan tingkat pertumbuhan secara perlahan.
Pertumbuhan hanya berkisar di 1.9% pada tahun 2006.
3) Produk tidak begitu terdiferensiasi
Produk dari discount retail tidaklah terdiferensiasi, pemain menawarkan produk yang
serupa yaitu ragam jenis consumer goods dengan konsep “one-stop shopping”.
Perbedaan yang didapati pada Wal-Mart, Target, dan Kmart adalah pada sisi strategi
bisnis, yaitu:
a. Wal-Mart dengan Everyday Low Pricing strategy, menawarkan produk dengan
harga lebih murah dibanding pemain lain.
b. Target dengan Upscale Discounter, menyasar target pasar dari kalangan
menengah.
c. Kmart dengan The Store of The Neighborhood, menyasar menyasar kaum etnis
dengan pendekatan lokal.
3. Ancaman Pembeli
Industri discount retail di Amerika Serikat merupakan industri dengan tingkat ancaman
pembeli yang rendah. Hal ini utamanya disebabkan oleh jumlah pembeli yang besar dan produk
yang ditawarkan merupakan barang kebutuhan masyarakat sehingga pembeli tidak dalam posisi
tawar-menawar yang kuat.
4. Ancaman Pengganti
Industri discount retail di Amerika Serikat merupakan industri dengan tingkat ancaman
pengganti yang rendah. Hal ini utamanya disebabkan oleh faktor ukuran perusahaan dan skala
ekonomis yang dimilikinya, sehingga perusahaan seperti Wal-Mart, Target, dan Kmart
menguasai seluruh jalur barang dari kebutuhan masyarakat.
5. Ancaman Pemasok
Industri discount retail di Amerika Serikat merupakan industri dengan tingkat ancaman
pemasok yang rendah. Hal ini disebabkan oleh faktor ukuran perusahaan dan skala ekonomis
yang dimilikinya, sehingga perusahaan seperti Wal-Mart, Target, dan Kmart memiliki posisi yang
kuat dalam tawar-menawar dengan pemasok. Mereka memiliki pengaruh yang kuat terhadap
profitabilitas pemasok. Sehingga, perusahaan besar seperti mereka bahkan dapat mendominasi
kebijakan pemasok terkait harga, term pembayaran, distribusi dan logistik, dan lainnya.
No Ancaman Penilaian
1 Ancaman pendatang baru Rendah
2 Ancaman pesaing Tinggi
3 Ancaman pembeli Rendah
4 Ancaman pengganti Rendah
5 Ancaman pemasok Rendah
Tabel 2: Kesimpulan Model Lima Kekuatan pada Wal-Mart (2008)
6
ANALISIS INTERNAL
1) Kekuatan Wal-Mart
2) Kelemahan Wal-Mart