You are on page 1of 6

M

&
V
j
T
k
E
A
P
l
I
r
S
i
s
a
t
g
n
u
e
p
m
o
K
h
d
f
ti
LATARBELAKANG

bisnis Wal-Mart antara lain:


RESUME STRATEGIC MANAGEMENT

Case 1-2: Wal-Mart Stores Inc. in 2008


oleh Johansyah Angellina (1071001061)

Wal-Mart didirikan oleh Sam Walton pada tahun 1962. Saat itu, industri discount retail baru
memasuki masa pertumbuhan dan hanya terdapat tiga pemain dalam industri ini yaitu Kmart, Target,
dan Woolco. Dalam perkembangannya, selama kurang dari 25 tahun, Wal-Mart telah berhasil menjadi
perusahaan dengan penjualan terbesar di Amerika Serikat, mengalahkan Kmart yang sebelumnya adalah
pemimpin pasar. Akan tetapi, di tengah keberhasilan tersebut, muncullah berbagai tantangan terhadap

1. Tingkat pertumbuhan yang perlahan mengalami penurunan akibat kondisi pasar yang telah
jenuh,
2. Usaha dari para pesaing untuk meniru produk maupun proses dari Wal-Mart,
3. Isu-isu sosial terkait bisnis dari Wal-Mart,
1

4. Ketidakberhasilan unit bisnis lain dari Wal-Mart, yaitu Sam’s Club dalam persaingan usaha, dan
5. Tantangan dalam pelaksanaan ekpansi bisnis internasional.

PEMBAHASAN

Manajemen stratejik adalah disiplin ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana perusahaan
dapat mencapai keunggulan kompetitif. Di dalamnya, termuat teori mengenai proses manajemen
stratejik, yaitu serangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mencapai suatu strategi, yang
diharapkan dapat menghasilkan keunggulan kompetitif. Selanjutnya, berikut adalah tahapan-tahapan
dalam roses manajemen stratejik:

Gambar 1: Proses Manajemen Stratejik


2

Dalam kasus Wal-Mart (2008), kerangka proses manajemen stratejik inilah yang akan menjadi
dasar pembahasan. Akan tetapi, pembahasan hanya akan meliputi analisis eksternal dan internal.

ANALISIS EKSTERNAL

Analisis lingkungan eksternal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam


mengidentifikasi baik peluang maupun ancaman yang dihadapi perusahaan dalam persaingan usahanya.
Dalam melakukan analisis eksternal terdapat dua metode yang dikenal luas yaitu:

1. Pendekatan berdasarkan Model The General Environment


2. Pendekatan berdasarkan Model Lima Kekuatan

Pada kasus Wal-Mart (2008), berikut adalah pembahasan mengenai analisis eksternal
perusahaan:

1. Pendekatan berdasarkan Model The General Environment


Secara umum, perusahaan berada pada lingkungan yang terdiri atas enam unsur yang saling
terkait yaitu: perubahan teknologi, tren demografi, tren budaya, kondisi perekonomian, kondisi hukum
dan politik, dan kejadian internasional. Keenam unsur ini dapat memberikan peluang maupun ancaman
terhadap bisnis suatu perusahaan, termasuk Wal-Mart. Berikut adalah analisis mengenai lingkungan
umum dari Wal-Mart:
1) Perubahan teknologi
Perubahan teknologi dalam kasus Wal-Mart (2008) merupakan peluang dan ancaman bagi
bisnis discount retail. Dari sisi peluang, Wal-Mart merupakan perusahaan yang telah lama
unggul dalam pengadopsian teknologi operasi retailing, seperti Universal Product Codes (UPC),
Shop-keeping Units (SKUs), Electronic Data Interchange (EDI). Oleh karena itu, Wal-Mart
tergolong perusahaan yang memiliki kemampuan investasi dalam teknologi operasi terbaru yang
ditandai dengan adanya keinginan perusahaan untuk meningkatkan teknologi operasi melalui
Radio Frequency Identification (RFID), yang diestimasi akan memberikan manfaat penghematan
sebesar $10 Milyar.
Dari sisi ancaman, teknologi informasi dengan Internet. membuka peluang bisnis baru, yaitu
shopping online. Para pemain dalam bisnis shopping online kemudian menjadi pesaing bagi para
discount retailer.
2) Tren demografi
Tren demografi dalam kasus Wal-Mart (2008) merupakan peluang bagi bisnis discount
retail. Perubahan demografi yaitu semakin besarnya jumlah wanita karir dan jam kerja yang
meningkat, menyebabkan banyak pekerja di Amerika menginginkan konsep “one-stop
shopping”.
3) Tren budaya
Tren budaya dalam kasus Wal-Mart (2008) merupakan peluang bagi bisnis discount retail.
Perubahan pola pikir konsumen yang terjadi di Amerika yang dahulu menghindari private-label,
kini justru sebaliknya. Hal ini disebabkan oleh kepercayaan yang semakin meningkat di kalangan
3

konsumen terhadap produk-produk yang dikeluarkan melalui label dari para discount retail
seperti Kmart, Target, dan Wal-Mart.
4) Kondisi perekonomian
Kondisi perekonomian dalam kasus Wal-Mart (2008) merupakan peluang bagi bisnis
discount retail. Hal ini utama disebabkan oleh penurunan nilai mata uang di Amerika yang
mendorong konsumen untuk membeli produk dengan harga yang murah.
5) Kondisi hukum dan politik
Kondisi hukum dan politik dalam kasus Wal-Mart (2008) merupakan peluang dan ancaman
bagi bisnis discount retail. Dari sisi peluang, pemerintah di banyak negara bagian Amerika
Serikat memberlakukan fair trade laws, yang berkontribusi positif dalam bisnis discount retail.
Sedangkan dari sisi ancaman, adanya tuntutan atas isu-isu terkait externalities yang
ditimbulkan oleh Wal-Mart antaralain pengupahan yang rendah, pelanggaran terhadap
keamanan kerja dan pekerja anak, lingkungan, dan lain-lain.
6) Kejadian internasional
Kejadian internasional dalam kasus Wal-Mart (2008) merupakan peluang bagi bisnis
discount retail. Hal ini utama disebabkan oleh adanya persaingan bebas sehingga pemain asing
seperti Wal-Mart dapat melakukan ekspansi di negara di luar Amerika Serikat. Perdagangan
bebas juga membuka adanya bisnis dengan pemasok asing yang memiliki harga kompetitif baik.
Selain itu, pemain asing seperti Wal-Mart juga dapat mengalihkan sebagian fungsi
operasionalnya ke negara-negara berkembang dengan biaya yang lebih murah.

2. Pendekatan berdasarkan Model Lima Kekuatan

Berdasarkan Model Lima Kekuatan dari Michael Porter, Wal-Mart menghadapi ancaman-
ancaman sebagai berikut:
4

Gambar 2: Model Lima Kekuatan

1. Ancaman Pendatang Baru


Industri discount retail di Amerika Serikat merupakan industri dengan tingkat ancaman
pendatang baru yang rendah. Hal ini disebabkan oleh struktur pasar oligopoli yaitu pasar
dengan sejumlah kecil pemain, produk yang homogen, serta biaya masuk-keluar industri yang
besar. Pemain yang telah ada seperti Wal-Mart, Target, dan Kmart telah memiliki skala
ekonomis, yang diperoleh karena ukuran perusahaan yang besar.
2. Ancaman Pesaing
Industri discount retail di Amerika Serikat merupakan industri dengan tingkat ancaman
pesaing yang tinggi. Persaingan antara pemain besar yaitu Wal-Mart, Target, dan Kmart
disebabkan setidaknya oleh tiga faktor berikut:
1) Ketiga pemain memiliki ukuran yang hampir sama besar
Wal-Mart, Target, dan Kmart berdiri pada rentang masa yang sama sehingga ketiganya
merupakan penanda dalam industri ini. Persaingan ketiganya telah ada sejak industri ini
terlahir. Pada tahun 2008, mencatat nilai penjualan sebesar, diikuti oleh sebesar, dan
sebesar.

No Discount Retail Nilai Penjualan1 Jumlah stores2


1 Wal-Mart $374 Milyar 1075
2 Target $63.3 Milyar 1648
3 Kmart $17.2 Milyar 1400
1)
Estimasi pada tahun 2008
2)
Hanya jumlah domestic discount centers, tidak meliputi supercenters
Tabel 1: Peta Persaingan Wal-Mart, Target, dan Kmart

2) Pertumbuhan industri yang lamban


5

Pada kasus Wal-Mart (2008), para analis menyatakan bahwa industri retail telah berada
di titik jenuh yang ditandai dengan penurunan tingkat pertumbuhan secara perlahan.
Pertumbuhan hanya berkisar di 1.9% pada tahun 2006.
3) Produk tidak begitu terdiferensiasi
Produk dari discount retail tidaklah terdiferensiasi, pemain menawarkan produk yang
serupa yaitu ragam jenis consumer goods dengan konsep “one-stop shopping”.
Perbedaan yang didapati pada Wal-Mart, Target, dan Kmart adalah pada sisi strategi
bisnis, yaitu:
a. Wal-Mart dengan Everyday Low Pricing strategy, menawarkan produk dengan
harga lebih murah dibanding pemain lain.
b. Target dengan Upscale Discounter, menyasar target pasar dari kalangan
menengah.
c. Kmart dengan The Store of The Neighborhood, menyasar menyasar kaum etnis
dengan pendekatan lokal.
3. Ancaman Pembeli
Industri discount retail di Amerika Serikat merupakan industri dengan tingkat ancaman
pembeli yang rendah. Hal ini utamanya disebabkan oleh jumlah pembeli yang besar dan produk
yang ditawarkan merupakan barang kebutuhan masyarakat sehingga pembeli tidak dalam posisi
tawar-menawar yang kuat.
4. Ancaman Pengganti
Industri discount retail di Amerika Serikat merupakan industri dengan tingkat ancaman
pengganti yang rendah. Hal ini utamanya disebabkan oleh faktor ukuran perusahaan dan skala
ekonomis yang dimilikinya, sehingga perusahaan seperti Wal-Mart, Target, dan Kmart
menguasai seluruh jalur barang dari kebutuhan masyarakat.
5. Ancaman Pemasok
Industri discount retail di Amerika Serikat merupakan industri dengan tingkat ancaman
pemasok yang rendah. Hal ini disebabkan oleh faktor ukuran perusahaan dan skala ekonomis
yang dimilikinya, sehingga perusahaan seperti Wal-Mart, Target, dan Kmart memiliki posisi yang
kuat dalam tawar-menawar dengan pemasok. Mereka memiliki pengaruh yang kuat terhadap
profitabilitas pemasok. Sehingga, perusahaan besar seperti mereka bahkan dapat mendominasi
kebijakan pemasok terkait harga, term pembayaran, distribusi dan logistik, dan lainnya.

No Ancaman Penilaian
1 Ancaman pendatang baru Rendah
2 Ancaman pesaing Tinggi
3 Ancaman pembeli Rendah
4 Ancaman pengganti Rendah
5 Ancaman pemasok Rendah
Tabel 2: Kesimpulan Model Lima Kekuatan pada Wal-Mart (2008)
6

ANALISIS INTERNAL

Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam


mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber daya dan kapabilitas
yang dimilikinya. Berikut adalah ringkasan dari berbagai sumber terkait kekuatan dan kelemahan Wal-
Mart, yang relevan dengan kasus Wal-Mart (2008):

1) Kekuatan Wal-Mart

No Kekuatan Sumberdaya/ Kapabilitas


1 Wal-Mart is pioneer in the retail industry with the wide
Sumberdaya
spread network of stores.
2 Wal-Mart is the giant in retail industry having high
purchasing power of goods from supplier in bulk quantity at Kapabilitas
lower prices.
3 Wal-Mart has efficiently used the information technology
Kapabilitas
for tracking the goods on Wal-mart stores shelves.
4 Supply chain management and logistics is one of the
Kapabilitas
strengths of Wal-mart.
5 It has loyal customer base because it meets the expectation
of customer by always delivering the goods at lower prices at Sumberdaya
compare to its competitors.
6 Wal-Mart always keen to provide training to their employees
Kapabilitas
to improve the customer service level.

2) Kelemahan Wal-Mart

No Kelemahan Sumberdaya/ Kapabilitas


1 Mission statement communicate the company objectives and
reason of existence to the internal and external audience.
Sumberdaya
Unfortunately Wal-Mart still not have the formal mission
statement.
2 Employee appraisal is conducted to determine the
performance of employees although Wal-Mart has been
Sumberdaya
doing that but It keeps the the employees which does not
meet the performance benchmark.
3 Although customer agrees that Wal-Mart provides the goods
at lower prices but on the other hand they are also concerned Kapabilitas
about the poor quality of few products.
Sumber: http://www.freeswotanalysis.com/retailing-swot/83-wal-mart-swot-analysis.html

You might also like