You are on page 1of 5

BHUWANA AGUNG

Pura Ys

Pengertian
Bhuana Agung artinya alam raya ( besar ). Jadi semua yang ada di alam semesta ini
termasuk gugusan bintang, matahari, planet, bumi dengan segala isinya ini yang
disebut bhuana agung. Istilah lainnya adalah jagat raya, makrokosmos, atau
brahmanda.
Penggambaran jagat raya termasuk proses penciptaannya banyak diuraikan dalam
beberapa kitab suci Hindu Seperti Brhad Aranyaka Upanisad, Brahmanda Purana,
Agastya Parwa dan sebagainya.
Kapan sesungguhnya alam semesta ini tercipta, sangat sulit dipastikan, mengingat
keterbatasan kemampuan dan umur manusia. Bebrapa peneliti dan ilmuwan
mencoba untuk membuat teori tentang penciptaan alam semesta tetapi tidak
satupun dapat memastikan kapan alam ini tercipta.
Menurut Ktab-kitab suci Hindu teori penciptaan jagat raya banyak diuraikan yang
jika dicermati dan dipelajari dengan penuh keyakinan maka alam semesta ini
mengalami keadaan dimana jagat raya ini pernah tidak ada, lalu ada, kemudian
tidak ada lagi, demikian seterusnya berulang-ulang.
Pada saat alam semesta ini meng”ada” disebut masa “Srsti “ atau “ Brahma diwa
“ ( siang hari Brahma ).
Sedangkan pada waktu alam ini meniada disebut “Pralaya” atau “Brahma nakta”
( malam hari Bharma ).
Masa Srsti digabungkan dengan masa Pralaya disebut satu Kalpa atau satu hari
Brahman.
Proses dari tidak ada menjadi ada alam semesta ini berlangsung secara berjenjang,
dari jenjang yang amat halus dan tidak berwujud ( gaib / niskala ) sampai pada
jenjang yang berwujud dan sangat kasar ( nyata / sekala )

Pralaya
Pralaya adalah masa dimana alam semesta ini tidak ada. Proses pralaya menurut
beberapa kitab suci Hindu digambarkan sebagai berikut ;
1. Dimulai dari hancurnya ikatan api atau matahari yang kemudian menyebar
keseluruh alam semesta.
2. Dari sebaran api yang sangat dahsyat ini menyebabkan semua zat cair
menguap, semua zat pada meleleh kemudian menguap.
3. Semua mahluk hidup mati dan hancur.
4. Unsur-unsur Panca Maha Bhuta kembali menjadi atom yang amat halus
sekali.
5. Alam jagat raya dipenuhi hawa panas kemerahan dan dentuman halilintar
yang sambung-menyambung dengan dahsyat.

Posted by http://sucita.co.cc Page 1 of 5


6. Selanjutnya alam semesta menjadi tidak ada selama satu kalpa atau kurang
lebih 432 juta tahun manusia.
Pada saat alam ini tidak ada Tuhan menarik kembali semua manifestasi beliau di
alam kemudian menjadikan diri dalam wujud sepi, kosong dan hampa. Pada kondisi
seperti ini beliau disebut P aram asiw a atau Nirguna Brahm an.

Srsti
Setelah alam ini tidak ada pada masa pralaya , proses terciptanya alam semesta
dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Tuhan Paramasiwa atau Nirguna Brahma menjadikan diri-Nya Sada Siw a (
Saguna Brahm a ) yang berwujud P urusa dan P rakiti .
2. Purusa adalah unsur dasar kejiwaan atau rohani, sedangkan prakirti adalah
unsur dasar kebendaan atau jasmani. Purusa dan prakirti keduanya sangat
halus dan tidak bisa diamati, tanpa permulaan dan tanpa akhir.Hal ini
disebutkan dalam Bhagawad Gita, Bab XIII sloka 20.
3. Dari Unsur Prakirti lahirlah Triguna yaitu; Sattwam, Rajas, dan Tamas.
Sattwam adalah unsur yang bversifat terang dan tenang. Rajas unsur yang
memiliki sifat dasar dinamis dan aktif. Sedangkan Tamas adalah unsur yang
meiliki sifat dasar gelap dan berat
4. Perpaduan Purusa dan Prakirti menyebabkan Triguna tidak seimbang.
Padamulanya Unsur Sattwam yang mendominasi maka lahirlah yang disebut
Mahat yang berarti Maha Agung.
5. Dari Mahat terciptalah alam Citta yang didalamnya terdiri dari tiga unsur yaitu
Budhi, manah dan ahamkara yang tercipta secara berurutan.
6. Alam citta yang pertama muncul adalah Buddhi, yaitu unsur kejiwaan
tertinggi yang berfungsi untuk menentukan keputusan. Budhi bersifat
sattwam sehingga setiap keputusannya bersifat bijaksana.
7. Dari Buddhi selanjutnya lahir Ahamkara, yaitu benih kejiwaan yang bersifat
kedirian atau individu. Fungsinya adalah untuk merasakan.
8. Selanjutnya dari Ahamkara lahirlah yang disebut Manas, yaitu akal atau
pikiran yang berfungsi untuk berpikir.
9. Evolusi berikutnya dengan pengaruh triguna dengan imbangan yang berbeda
terciptalah Dasendriya , yang terdiri dari
Panca Buddhindriya terdiri dari ;
a. Srotendriya ( rangsang pendengar )
b. Twakindriya ( rangsang perasa )
c. Caksundriya ( rangsang penglihatan )
d. Jihwendriya ( rangsang pengecap )
e. Granendriya ( rangsang pencium )

Posted by http://sucita.co.cc Page 2 of 5


Panca Karmendriya terdiri dari;
a. Garbhendriya ( rangsang penggerak perut )
b. Panindriya ( rangsang penggerak tangan )
c. Padendriya ( yangsang penggerak kaki )
d. Payundrita ( rangsang penggerak pelepasan )
e. Upasthendriya / Bhagendriya ( rangsang penggerak kelamin )

10. Selanjutnya lahirlah Panca Tanmatra yaitu lima unsur zat yang sangat halus
terdiri dari :
a. Sabda Tanmatra ( sari suara )
b. Sparsa Tanmatra ( sari rabaan )
c. Rupa Tanmatra ( sari warna )
d. Rasa Tanmatra ( sari rasa )
e. Ganda Tanmatra ( sari bau )

11. Dari Panca Tanmatra selanjutnya muncul Panca Maha Bhuta , yaitu lima
macam unsur zat alam yang bersifat kasar, terdiri dari:
a. Akasa ( ether atau ruang )
b. Wayu ( hawa atau udara )
c. Teja ( api )
d. Apah ( zat cair )
e. Prthiwi ( zat padat )
12. Dari Panca Maha Bhuta inilah kemudian berkembang menjadi alam semesta
beserta isinya yaitu mahluk hidup yang ada di bumi termasuk manusia.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa semua yang ada di alam ini mengalir dan lahir
dari Tuhan dan pada saatnya nanti akan kembali lagi ke dalam tubuh-Nya yang
menjadi kosong dan hampa.

Posted by http://sucita.co.cc Page 3 of 5


Jika digambarkan dalam skema maka proses terciptanya alam semesta sebagai
berikut :

Ida Sang
Hyang
Widhi

Purusa Prakirti / Pradana


Memiliki Triguna

Mahat

Buddhi Citta

Ahamkara

Manah

Dasendriya

Panca Tanmatra

Panca Maha Butha

Brahmanda

Posted by http://sucita.co.cc Page 4 of 5


Sapta Loka
Bumi sebagai salah satu Brahmanda hasil pembentukan Panca Maha Bhuta
memiliki lapisan-lapisan. Lapisan bumi menuju ruang jagat raya disebut Sapta
Loka. Lapisan-lapisan ini berdasarkan kuat atau lemahnya pengaruh Panca
Maha Bhuta.
Sapta Loka terdiri dari :
1. Bhur loka ( alam manusia )
2. Bhuwah loka ( alam pitara )
3. Swah Loka ( alam dewa )
4. Maha loka
5. Jana loka
6. Tapa loka
7. Satya loka ( ruang vakum= Nirguna Brahma )

Sapta Patala
Sapta patala adalah lapisan bumi dari permukaan sampai dengan inti bumi,
terdiri atas :
1. Patala ( kulit bumi )
2. Watala
3. Nitala
4. Mahatala
5. Sutala
6. Tala-tala
7. Rasa tala
Lebih dalam dari sapta patala masih terdapat dua lapisan lagi yaitu :
a. Balagarba maha naraka ( ruang perantara di dalam bumi )
b. Kalagni Rudra ( ruang inti bumi )

Posted by http://sucita.co.cc Page 5 of 5

You might also like