Professional Documents
Culture Documents
BIOKIMIA
molalitas (m) : jumlah zat terlarut dalam tiap 1000 gram pelarut.
normalitas (N) : jumlah gram ekivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan
formalitas (F) : jumlah berat rumus zat terlarut dalam 1 liter larutan.
V1.MI = V2.M2
Bahan : Alat :
• CoCl2.5H2O • Spektrophotometer
• akuades
• cuvet
• HCl 0,1 N
• tabung reaksi dan rak tabung reaksi
• tissue
• pipet 1 ml, 10 ml,
• vortex mixer
• bulb pippet
• kertas tissue
Prosedur Kerja
2. Encerkan secara seri 100 mM menjadi 0, 20, 40, 60, 80 mM. Gunakan rumus V 1 X
M1 = V2 X M2,
Dimana V1= volume larutan 1 V 2= volume larutan 2, M1 = konsentrasi larutan 1, M2 =
Konsentrasi larutan 2.
2. Set spektrophotometer pada panjang gelombang pada 480 nm, dan set T
(Transmission) pada 0%.
3. Isilah cuvet dengan larutan 0,1 N HCl dan set transmittance 100% (atau absorbance
0). HATI-HATI DENGAN CUVET JANGAN SAMPAI PECAH, HARGA
MAHAL!. Cuvet berisi 0,1nN HCl sebagai larutan blanko
4. Isilah cuvet lain dengan larutan 20 mM CoCl 2.5H2O, catat T atau A. (ingat
hubungan antara Absorbance dengan Transmitance A = log 1/T).
5. Ulangi pada panjang gelombang 490, 500, 505,510, 515 dst sampai 550 nm.
Hasil
Tabel absorbansi pada λ 470 nm glukosa dari sirup dengan 1000x pengenceran
beberapa protein dari beberapa sirup diatas Untuk mencari konsentrasinya penulis
menggunakan rumus y = ax
sampel sirup A, B, dan C. Tujuan praktikum untuk menghitung kadar karbohidrat dalam
mengatahui seberapa besar karbohidrat yang terkandung dalam sampel diperoleh dari
hasil perhitungan mencari konsentrasi karbohidrat dari tabel percobaan tersebut yang
mengunakan rumus y = ax. Pada percobaan kali ini yang menjadi acuan adalah kurva
BSA (yaitu kurva standarnya) dimana kurva ini dibuat oleh dosen atau pun asisiten.
setelah dibuat kurvanya ternyata kurva berbentuk garis lurus dari kiri bawah ke kanan
atas.
Menurut teori kurva ini harus menunjukkan garis lurus dari dari kiri bawah
kekanan atas.
Pada percobaan ini setelah dilakukan pengenceran 1000x dari sampel yang
didapat dengan cara 2,5 ml sampel + 2,5 ml Phenol + 5 ml H 2SO4 demikian sampai
1000x pengenceran. Pada percobaan ini juga digunakan larutan blanko yang berfungsi
sebagai kalibrasi pada alat spektofotometer. Pada alat ini kita dapat meliha absorbansinya
dan menentukan panjang gelombangnya, agar kita dapat mencari berapa konsentrasi
sirup C, sirup B dan sirup C yang memiliki nilai konsentrasi yang terbesar dan setelah
dilihat dari kurva yang telah di buat berdasarkan konsentrasi yang didapat dan kurva
kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Ismadi, dalam Montgomery Rex dan kawan-kawan, 1993, Biokimia Jilid I Suatu
Monokwari