You are on page 1of 5

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia….

Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di


http://kti-skripsi.com/

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia

seutuhnya. Upaya membangun manusia seutuhnya harus dimulai sedini dan seawal

mungkin, yakni sejak manusia itu masih berada dalam kandungan dan semasa balita.

Pada pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia

seutuhnya, melakukan pembinaan kesehatan anak sejak dini melalui kegiatan

kesehatan ibu dan anak. Pembinaan kesehatan ibu dalam perkawinan, semasa hamil

hingga melahirkan, ditujukan untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan

berpotensi tangguh (Kaptiningsih, 1996). Derajat kesehatan anak yang tinggi akan

menjamin proses tumbuh kembang anak secara optimal menuju generasi muda yang

sehat sebagai sumber daya pembangunan (Ilyas, 1993). Adanya generasi muda yang

sehat akan berpengaruh dalam cepat atau lambatnya kemajuan dan perkembangan

bangsa Indonesia. Masa balita merupakan periode penting dalam tumbuh kembang

anak karena pertumbuhan dan perkembangan pada masa balita akan mempengaruhi

dan menentukan perkembangan anak Selanjutnya (Soetjiningsih, 1998).

Penilaian tumbuh kembang perlu dilakukan untuk menentukan apakah

tumbuh kembang anak berjalan normal atau tidak. Anak yang sehat akan

menunjukkan tumbuh kembang yang optimal. Pada tahun pertama kehidupan

merupakan “masa atau tahun-tahun keemasan dan dengan demikian sudah selayaknya

dimanfaatkan secara maksimal, ia memberikan peluang untuk optimalisasi tumbuh

1
2

kembang serta memberi peluang untuk memperbaiki kerusakkan yang terjadi

sebelumnya.” Masa balita merupakan periode terpenting dalam tumbuh kembang

anak. Pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan

perkembangan anak selanjutnyas (Soetjiningsih , 1998).

Pemeliharaan orang tua yang memadai merupakan hal yang menunjang bagi

peningkatan kualitas pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita. Tetapi

pemeliharaan yang kurang memadai dapat mengakibatkan gagal tumbuh, anak

merasa kehilangan kasih sayang, gangguan kejiwaan dan keterlambatan

perkembangan (Soetjiningsih, 1998).

Pertumbuhan anak akan berjalan normal atau tidak dapat dinilai dengan

menggunakan suatu alat pemantau. Penilaian pertumbuhan yang umum digunakan di

Indonesia adalah Kartu Menuju Sehat (KMS) terdapat dalam Baku Harvard, dan

keadaan gizi digolongkan berdasarkan klasifikasi Gonez yang dimodifikasi pada

seminar antropometri di Jakarta 1975. Oleh karena buku Harvard secara internasional

mulai berkurang penggunaannya, maka seminar antropometri di Ciloto 1991

merekomendasikan untuk mempergunakan mengganti buku Harvard (Soetjiningsih,

1998). Demikian pula menurut World Health Organization (WHO) yang dikutip oleh

Markum (1991), bentuk pemantauan kesehatan anak dengan menilai status

pertumbuhan fisiknya menggunakan pertumbuhan yang mengacu pada buku

Nasional Center For Health Statistics (NCHS).

Suatu kondisi yang dapat menghambat dalam melaksanakan penilaian

pertumbuhan adalah adanya pemantauan yang tidak dilakukan secara menyeluruh.


3

Pemantuauan yang tidak menyeluruh dapat berakibat tidak terdeteksi sejak dini maka

pertumbuhan selajutnya akan terganggu.

Berdasarkan dari data laporan Puskesmas Labuhan Maringgai bulan Januari

yang dilakukan peneliti jumlah balita yang ada di Desa Muara Gading Mas sebanyak

383 anak balita dan yang aktif datang ke posyandu sekitar 53 (13,83%) anak balita

yang masuk dalam katagori malnutrisi berdasarkan berat badan dan tinggi badan

sebanyak 20 (5,2%) anak balita (Puskesmas Labuhan Maringgai, 2006) dengan

keadaan ini dapat diketahui sejauh mana proses pertumbuhan anak berlangsung,

apakah berjalan normal atau tidak. Berdasarkan pemantauan pertumbuhan balita perlu

dilengkapi. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “Gambaran Pertumbuhan Balita di Posyandu Desa Muara Gading Mas

Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Maringgai.”

B. Rumusan Masalah

Atas dasar permasalahan yang diuraikan di latar belakang, dapat dibuat

rumusan masalah penelitian sebagai berikut :

Bagaimana gambaran pertumbuhan balita di Posyandu Desa Muara Gading Mas

Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Maringgai?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pertumbuhan balita di posyandu Desa Muara

Gading Mas.
4

2. Tujuan Khusus

Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk :

a. Diketahuinya gambaran pertumbuhan berdasarkan berat

badan terhadap umur.

b. Diketahuinya gambaran pertumbuhan berdasarkan tinggi

badan terhadap umur

c. Diketahuinya gambaran pertumbuhan berdasarkan lingkar

kepala terhadap umur

d. Diketahuinya gambaran petumbhan berdasarkan lingkar

lengan atas terhadap umur

D. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti membatasi ruang lingkup yang diteliti adalah

sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian : Deskriptif

2. Subyek Penelitian : Balita di posyandu Desa Muara Gading Mas

3. Objek Peneltian : Pertumbuhan balita yang meliputi berat badan, tinggi badan,

lingkar kepala dan lingkar lengan atas

4. Lokasi Penelitian : Posyandu Desa Muara Gading Mas Wilayah Kerja

Puskesmas Labuhan Maringgai

5. Waktu Penelitian : Penelitian dilakukan setelah seminar proposal disetujui


5

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

3. Bagi Kader

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang pertumbuhan balita bagi

kader-kader posyandu

4. Bagi Orang Tua

Memberi masukan kepada para orang tua agar memberikan perhatian khusus dan

tindakan agar tercapainya pertumbuhan yang optimal pada balita

5. Bagi Bidan

Dapat melakukan deteksi dini bagi anak yang mempunyai keterlambatan atau

kelainan dalam pertumbuhan.

6. Bagi Penelitian

Sebagai referensi penelitian ke depan dan sebagai bahan perbandingan untuk

penelitian berikutnya.

You might also like