You are on page 1of 5

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia….

Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di


http://kti-skripsi.com/

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anemia merupakan keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb), hematokrit

dan jumlah sel darah merah di bawah nilai normal. Anemia gizi adalah keadaan di

mana kadar hemoglobin (Hb), hemotokrit dan sel darah merah lebih dari nilai

normal sebagai akibat dari defisiensi salah satu atau beberapa unsur makanan

yang esensial yang dapat mempengaruhi timbulnya defisiensi tersebut (Arisman,

2006 ).

Anemia dalam kehamilan yang paling sering di jumpai adalah anemia gizi

besi. Anemia gizi merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia. Penyebabnya

karena kurangnya asupan zat besi dalam makanan gangguan resorpsi, gangguan

penggunaan atau perdarahan. Frekuensi anemia dalam kehamilan di dunia cukup

tinggi berkisar antara 10% dan 20% (Prawirohardjo, 2002).

Suplementasi pemberian tablet tambah darah dalam program

penanggulangan anemia gizi telah di uji secara ilmiah efektifitasnya apabila

dilaksanakan sesuai dengan dosis dan ketentuan. Program pemberian tablet

tambah darah pada ibu hamil yang menderita anemia kurang menunjukkan hasil

yang nyata. Faktor yang mempengaruhi adalah kepatuhan minum tablet tambah

darah yang tidak optimal dan status ibu sebelum hamil sangat rendah, sehingga

jumlah tablet tambah darah yang dikonsumsi tidak cukup untuk meningkatkan

Hemoglobin (Hb) dan simpanan besi (Depkes RI, 2005)

Tidak mudah menjalankan program suplementasi dengan pil besi

terutama ibu hamil. Penyebabnya antara lain sebagian besar sasaran tidak

terjangkau oleh program, ibu yang bersangkutan tidak merasakan kebutuhannya

1
2

karena tidak merasa sakit, efek samping yang dapat menyebabkan ibu enggan

minum pil setiap hari, dan kelalaian untuk minum pil setiap hari ( Kalbe, 2008 ).

Seorang wanita hamil yang memiliki kadar hemoglobin (Hb) kurang dari

10% disebut anemia dalam kehamilan. Dampak kekurangan zat besi pada wanita

hamil dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius bagi ibu baik dalam

kehamilan, persalinan dan nifas yaitu dapat mengakibatkan abortus, partus

prematurus, partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia

uteri, syok, infeksi intra partum maupun post partum. Anemia berat dengan

Hemoglobin (Hb) kurang dari 4% dapat mengakibatkan dekompensatiocordis.

Sedangkan komplikasi dapat terjadi pada hasil konsepsi yaitu kematian mudighah,

kematian perinatal, prematuritas, cacat bawaan dan cadangan zat besi kurang

(Prawirohardjo, 2002).

Mendeteksi anemia dalam kehamilan, menurut Ikatan Bidan Indonesia

(2000) ibu hamil harus dilakukan pada kunjungan pertama dan minggu ke-28.

Bila kadar Hb < 11 gr%, pada kehamilan, dinyatakan termasuk anemia dan harus

diberi suplemen tablet zat besi yang berisi 60 mg zat besi dan 0,5 mg asam folat,

diminum secara teratur 1 tablet/hari selama 90 hari berturut-turut, bila kadar

hemoglobin (Hb) masih < 11 gr% pemberian tablet tambah darah dilanjutkan

(Depkes RI, 2008).

Anemia defisiensi besi merupakan masalah gizi yang paling lazim di

dunia. Perkiraan prevalensi anemia secara global sekitar 51%. Ditahun 1990,

prevalansi anemia kurang besi pada ibu hamil meningkat sampai sekitar 55%

(WHO, 1990). Angka tersebut terus membengkak hingga 74% (1997) yang

bergerak dari 13,4% (Thailand) ke 85,5% (India). Anemia defisiensi zat besi
3

cenderung terjadi di negara berkembang, 36% atau 1400 juta orang dari perkiraan

3800 juta orang dinegara berkembang terjangkit oleh anemia defisiensi besi,

sedang dinegara berkembang sekitar 8% atau kira-kira 100 juta orang dari

perkiraan populasi 1200 juta orang (Arisman, 2006 ).

Hasil survei demografi kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1999

menunjukkan terjadinya peningkatan angka kematian ibu (AKI). Kalau pada

tahun 1997 angka kematian ibu (AKI) menunjukkan 318 per 100.000 kelahiran

hidup dan ditahun 1999 menjadi 380 per 10.000 kelahiran hidup pada tahun 2001.

Berdasarkan hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) AKI menunjukkan 377

per 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2008)

Berdasarkan hasil survey anemia tahun 1997 diketahui prevalensi anemia

pada ibu hamil tercatat sebesar 73,74% lebih tinggi dibanding angka nasional

sebesar 50,9%. Tingginya prevalensi ini disebabkan karena cakupan pil besi yang

masih < 90%. Selain itu disebabkan karena tingkat konsumsi protein dan sayuran

hanya sebesar 4,3% (target 15,9%) dari total konsumsi energi perorangan per hari

(PKG, 1997). Hasil Susenas 2004 di provinsi Lampung tercatat 70,4% ibu hamil

telah minum pil besi, tetapi masih terdapat 29,6% yang tidak minum pil besi

selama kehamilan (Profil Kesehatan Lampung, 2006).

Hasil survei anemia tahun 2004 diketahui Kabupaten Lampung Timur,

angka kejadian anemia sebesar 72,3%. Pada tahun 2007 Dinas Kesehatan

Lampung Timur melakukan survey anemia di 24 kecamatan ditemukan ibu hamil

dengan anemia sebesar 55,13%. Sedangkan berdasarkan data di puskesmas

sukadana tahun 2007, angka kejadian anemia sebesar 21,25% (Dinas Kesehatan

Lampung Timur, 2006). Hasil pra survey yang dilakukan oleh peneliti di BPS

Suyatun Pakuan Aji Lampung Timur pada tahun 2007, dari 35 orang ibu hamil

terdapat 4 orang atau 11,76% yamg menderita anemia.


4

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang “

Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Tablet Tambah Darah (Fe) dalam

Mencegah Anemia Kehamilan di BPS Suyatun Pakuan Aji Lampung Timur .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka diperoleh rumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu” bagaimanakah pengetahuan dan sikap ibu hamil

tentang tablet tambah darah (Fe) dalam mencegah anemia kehamilan di BPS

Suyatun Pakuan Aji Lampung Timur ?”

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari penelitian tentang pengetahuan dan sikap ibu hamil

tentang tablet tambah darah (Fe) dalam mencegah anemia kehamilan di BPS

Suyatun Pakuan Aji Lampung Timur adalah :

1. Sifat penelitian : Deskriptif.

2. Subjek penelitian : Ibu hamil di BPS Suyatun Pakuan Aji Lampung Timur

3. Objek penelitian : Pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang tablet tambah

darah (Fe) dalam mencegah anemia kehamilan.

4. Lokasi penelitian : Di BPS Suyatun Pakuan Aji Lampung Timur.

5. Waktu penelitian : 07-21 Juni 2008.

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran

tentang pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap tablet tambah darah

(Fe) dalam mencegah anemia kehamilan di BPS Suyatun Pakuan Aji

Lampung Timur.
5

2. Tujuan Khusus

a. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan

ibu hamil tentang tablet tambah darah (Fe) dalam mencegah anemia

kehamilan di BPS Suyatun Pakuan Aji Lampung Timur.

b. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap ibu

hamil tentang tablet tambah darah (Fe) dalam mencegah anemia

kehamilan di BPS Suyatun Pakuan Aji Lampung Timur.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Bidan

Hasil penelitian diharapkan dapat sebagai sumbangan pemikiran dalam

rangka meningkatkan pengelolaan dan penyuluhan tentang tablet tambah

darah khusus nya pada ibu hamil.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian diharapkan dapat sebagai bahan bacaan dan referensi

untuk menambah pengetahuan dan wawasan untuk penelitian selanjutnya.

You might also like