teori yang paling populer adalah teori big bang. Awalnya ada 1 bintang raksasa yang kemudia mengalami supernova, meledak dan materialnya menyebar kemana2. Material besar yang menyimpan energi menjadi bintang, sementara yang lebih kecil menjadi planet, yang lebih kecil menajdi bulan, asteroid, dan benda langin lainnya. Sesuai kaidah bahwa dua benda akan tarik-menarik sesuai dengan gravitasi yang dimilikinya (yang dipengaruhi oleh massa masing2 benda tersebut), maka benda yang massanya lebih kecil akan tertarik oleh gravitasi benda yang massanya lebih besar. tapi karena adanya gravitasi benda yang lebih kecil tersebut, maka benda yang lebih kecil akan berputar mendekat ke benda yang lebih besar sampai akhirnya dicapai kesetimbangan antara kedua gravitasi kedua sehingga benda yang lebih kecil akan ber-revolusi mengelilingi benda dengan massa yang (jauh) lebih besar. Contoh, planet yang mengelilingi matahari. Kemudian planet inipun mengalami proses pembentukan dirinya. Sebagai pecahan dari bintang, tentu saja tiap planet memiliki komposisi yang berbeda. Kemudian pengaruh dari radiasi yang diterima tiap planet juga berbeda, maka proses yang terjadi pada tiap2 planet akan berbeda satu- sama lain. Bumi yang awalnya berupa benda pijar yang panas perlahan2 mengalami pendinginan (energi yang disimpannya cuma sedikit lho, ga sebanyak bintang). Sesuai hukum thermodinamika yang gua sendiri ga tau persisnya (^_^) bumi mengalami perubahan dari bentuk gas --> semakin dingin --> cair, nah pada saat cair inilah material2 mulai mengelompok dan membentuk bagian2 inti, mantel dan kerak. Khusus untuk kerak, (uap) air yang mulai terbentuk seiring pendinginan bumi mulai mendingin dan turun ke permukaan bumi menjadi air. Nah karena permukaan bumi masih berupa cairan panas, maka air tersebut menjadi uap lagi sementara permukaannya terdinginkan dan mulai mengeras. bayangkan magma yang disemprot air dalam jumlah banyak, lama2 kan permukaan atasnya akan mengeras (karena mendingin) sementara lapisan bawahnya tetap berupa cairan panas. Nah lapisan keras tersebut semakin lama semakin tebal dan sekarang menjadi 'permukaan tanah' tempat manusia dan makhluk hidup lainnya tinggal. Sementara air yang sebagian besar menjadi laut dan samudra, salah satunya berfungsi untuk menjaga suhu kerak bumi tetap dingin. Para ilmuwan masa kini mengkaji bintang-bintang dan planet-planet lain di alam semesta untuk mengetahui sejarah bumi. Inilah asal usul bumi mengikut ilmuwan. Pada mulanya, alam semesta sangat panas dan semua benda di dalamnya saling berdesak. Kemudian sekitar 10 atau 15 juta tahun dahulu, alam semesta mulai meluas dan dingin. Debu dan partikel-partikel lain berhamburan di angkasa. Para ilmuwan menyebut proses ini “The Big Bang” (ledakan besar). Beberapa partikel saling melekat dan membentuk bintang-bintang serta kelompok bintang yang disebut galaksi. Matahari kita adalah salah satu dari bintang-bintang tersebut. Sebuah awan pipih yang terdiri dari debu dan gas mulai bergerak mengelilingi matahari. Kemudian, sekitar 4.600 juta tahun yang lalu, awan itu berpecah membentuk gumpalan-gumpalan. Gumpalan-gumpalan ini menjadi Sembilan planet utama, termasuk Bumi. ASAL USUL BUMI Ada pendapat mengatakan bahawa bumi dibentuk pada ketika sebuah bintang hampir berlanggar dengan matahari kemudian tertarik terhadap ‘sesuatu’ yang menarik keluar dari permukaan matahari berupa gelombang gas yang amat besar. Gas ini kemudian pecah menjadi beberapa bahagian yang menyejuk dan memadat kemudian membentuk planet-planet termasuk bumi. Dan menurut ahli geologi, bumi terbentuk kira-kira 4500 juta tahun lalu. Dan dikatakan planet ini (bumi) merupakan lautan api yang mendidih dari batuan cair dan gas yang menyala dan mematikan. Secara berperingkat muka bumi menyejuk sehingga akhirnya terbentuk kerak bumi. Belum ada kehidupan selama 1000-2000 juta tahun pertama. Dan kira-kira 1500 juta tahun lalu dimulailah suatu kehidupan seperti ganggang laut. Tumbuhan ini menghasilkan zat asam (gas) yang sangat penting bagi kehidupan. Tidak ada makhluk hidup yang dapat berkembang tanpa zat asam. Pada awalnya zat asam diserap oleh laut dan batuan, kemudian terbentuk di atmosfera. Zat asam yang berada jauh di atas bumi diubah oleh sinar matahari menjadi lapisan ozon, dan lapisan ini pun menyerap sinar ultraviolet yang amat berbahaya bagi kehidupan manusia. Di bumi, zat asam membentuk kehidupan. Sementara benua-benua bergerak lambat mengikuti gerak kerak bumi, dan berinteraksi membentuk benua baru dan pecah menjadi beberapa benua kecil. Sementara benua- benua tersebut saling berlanggar sehingga terjadi pertindihan kemudian membentuk pergunungan dan seterusnya… Kurang lebih 35 juta tahun lalu zaman ais terakhir menutupi belahan bumi utara, dan akhirnya ‘manusia kera’ muncul sebagai ‘leluhur’ kita kira-kira 25 juta tahun lalu. Dan seterusnya sehingga keadaan bumi seperti yang sekarang. Sejarah Pembentukan Permukaan Bumi http://mitrapelajarcomputer.blogspot.com/2009/02/sejarah-pembentukan-permukaan-bumi.html Sejarah Perkembangan Muka Bumi Pengertian Bumi terbentuk dimulai 4.60.000.000 tahun yang lalu dan mengalami beberapa perkembangan samapi terbentuk seperti saat ini. Pada awal terbentuknya, bumi masih berupa bola api yang mengalami akulasi panas akibat kontraksi gravitasi peluruhan radioaktif dan hujan mikroit. Masa tersebtu disebut masa Arkeozaikum yang berakhir 2.500.000.000 tahun yang lalu. Selanjutnya, inti bumi yang merupakan cairan besi dan nikel memisahkan diri dari mantel bumi. Penguapan besar-besaran gas dari dalam bumi bersama-sama dengan hidrogen dan helium membentuk atmosfer positif yang kemudian menyebabkan proses pendinginan bagian secara berangsur- angsur membentuk kerak bumi.