You are on page 1of 6

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia….

Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di


internet hanya di
http://kti-skripsi.com/

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program menjaga mutu adalah suatu proses yang dilaksanakan secara

berkesinambungan, sistematis, objektif dan terpadu dalam menetapkan masalah

dan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan berdasarkan standar yang telah

ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki, serta menilai hasil yang dicapai guna

menyusun saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan (Syaifuddin, 2002).

Banyak hal yang perlu diperhatikan untuk dapat meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat. Salah satu diantaranya yang dipandang mempunyai

peranan yang cukup penting ialah menyelenggarakan pelayanan kesehatan.

Adapun yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang

diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan

penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok dan

ataupun masyarakat (Syaifuddin, 2002).

Syarat pelayanan kesehatan yang baik setidak-tidaknya dapat dibedakan

atas 13 macam, yakni tersedia (availabel), menyeluruh (comprehensive), terpadu

(integrated), berkesinambungan (continue), adil dan merata (equity), mandiri

(sustainable), wajar (aapropriate), dapat diterima (acceptable), dapat dipahami

(accessible), dapat dijangkau (affordable), efektif (effective), efisien (efficient),

serta bermutu (quality) (Syaifuddin, 2002).

1
2

Ketiga belas syarat pelayanan kesehatan ini sama pentingnya. Namun

pada akhir ini, dengan makin majunya ilmu dan teknologi kedokteran disatu pihak

serta makin baiknya tingkat pendidikan serta keadaan sosial ekonomi penduduk

dipihak lain, tampak syarat mutu makin bertambah penting. Mudah dipahami

karena apabila pelayanan kesehatan yang bermutu dapat diselenggarakan, bukan

saja akan dapat menghindari terjadinya pelbagai efek samping (side effect) karena

penggunaan pelbagai kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran, tetapi sekaligus

juga akan dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan masyarakat (heallth

needs and demands) yang semakin meningkat (Syaifuddin, 2002).

Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh

(comprehensive heallth care services) kepada seluruh masyarakat di wilayah

kerjanya, Puskesmas menjalankan beberapa usaha pokok (gasic health care

services) yang meliputi beberapa program, salah satunya yaitu Program Kesehatan

Ibu dan Anak (KIA) (Muninjaya, 1999).

Peningkatan kualitas Kesehatan Ibu dan Anak sangat berkaitan dengan

pelayanan kebidanan. Pada pertemuan pengelola Safe Motherhood dari negara-

negara di wilayah SEARO / Asia Tenggara pada tahun 1995, disepakati bahwa

kualitas pelayanan kebidanan yang diberikan kepada setiap ibu yang

memerlukannya perlu diupayakan agar memenuhi standar tertentu agar aman dan

efektif. Sebagai tindak lanjutnya, WHO SEARO mengembangkan standar

pelayanan kebidanan (DepKes RI, 2002).

Suatu standar akan efektif bila dapat diobservasi dan diukur, relistik,

mudah dilakukan dan dibutuhkan. Standar penting untuk pelaksanaan,

pemeliharaan dan penilaian kualitas pelayanan. Hal ini menunjukkan bahwa

standar pelayanan perlu dimiliki oleh setiap pelaksana pelayanan. Standar


3

pelayanan kebidanan dapat pula digunakan untuk menentukan kompetensi yang

diperlukan bidan dalam menjalani praktek sehari-hari (DepKes RI, 2002).

Untuk itu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan obstetri dan

neonatal khususnya bidan, harus mampu dan terampil memberikan pelayanan

sesuai dengan standar yang ditetapkan. Peningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan ibu dan anak yang diberikan oleh bidan di Puskesmas diharapkan akan

dapat mengatasi kecenderungan peningkatan angka kesakitan. kepusaan pasien

yang rendah akan berdampak terhadap jumlah kunjungan yang akan

mempengaruhi provibilitas rumah sakit, sedangkan sikap karyawan terhadap

pasien yang akan berdampak terhadap kepuasan pasien dimana kebutuhan pasien

dari waktu ke waktu akan meningkat, begitu pula tuntutannya akan mutu

pelayanan yang diberikan.

Standar pelayanan menentukan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat

dan sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien. Kepuasan pasien

merupakan elemen penting dalam kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.

Kepuasan merupakan sesuatu yang subjektif dan sangat dipengaruhi oleh banyak

faktor. Interaksi faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi kepuasan seseorang

terhadap pelayanan yang diterimanya.

Didalam undang-undang pokok kesehatan tanggal 15-10-1960 BAB 1

Pasal 1 telah dinyatakan bahwa ”Tiap warga negara berhak memperoleh derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya dan perlu diikut sertakan dalam usaha-usaha

kesehatan pemerintah” (Yasmin, 1994).

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, para ibu dan keluarganya serta

masyarakat lainnya, disamping sebagi obyek, juga harus diikutsertakan dalam

usaha-usaha BKIA yang bersangkutan. Dimana hal tersebut merupakan azas

integrasi dari pelayanan dalam usaha KIA, sehingga secara optimal usaha-usaha
4

BKIA yang bersangkutan akan dapat mencapai tujuan seperti yang diharapkan

dalam kegiatan BKIA tersebut (Yasmin, 1994).

Di dalam Pasal 9 No. 2, juga telah dinyatakan bahwa, tujuan pokok

Undang-Undang yang dimaksud adalah sebagai berikut :

”Meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi dan anak sampai usia 5 tahun,

menjaga dan mencegah jangan sampai ketiga subjek ini tergolong dalam

”Vulnerable Group” atau Golongan Terancam bahaya (Yasmin, 1994).

Dari hasil wawancara pada saat pra survey bulan Maret 2007 yang peneliti

lakukan dengan salah satu pasien setelah mendapat pelayanan KIA di Puskesmas

Punggur, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pasien tersebut merasa kurang puas

terhadap pelayanan yang diberikan oleh bidan di Puskesmas Punggur dan selain

itu peneliti juga memperoleh data jumlah pasien yang mendapat pelayanan di

ruang KIA Puskesmas Punggur adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Kunjungan Pasien di Ruang KIA Puskesmas Punggur

Bulan / Tahun Bayi / Balita Ibu Hamil


Januari 2007 171 70
Februari 175 51

Dari uraian di atas, untuk mengetahui bagaimanakah tingkat kepuasan

berlangsung dalam melaksanakan suatu standar mutu pelayanan kesehatan pasien

di ruang KIA, maka peneliti melakukan penelitian dengan mengambil judul

”Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan KIA oleh Bidan di Puskesmas

Punggur Kabupaten Lampung Tengah”. Selain itu belum pernah diadakan

penelitian serupa di Puskesmas tersebut.


5

B. Perumusan Masalah

Dari uraian di atas, maka penulis ingin mengetahui bagaimanakah tingkat

kepuasan pasien terhadap pelayanan KIA yang terdiri dari pemeriksaan ibu hamil,

KB, ibu nifas atau ibu menyusui, oleh Bidan di Puskesmas Punggur ?

C. Ruang Lingkup Penelitian

Di dalam penulisan ini penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian

agar tidak menyimpang jauh dari kontek data dan memberi kejelasan arah sesuai

dengan tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian : Deskriptif

2. Subyek Penelitian : Pasien yang memanfaatkan / mendapatkan pelayanan

di ruang KIA

3. Objek Penelitian : Tingkat Kepuasan Pasien

4. Lokasi Penelitian : Di ruang KIA Puskesmas Punggur Lampung Tengah

5. Waktu Penelitian : Setelah proposal disetujui

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien

terhadap pelayanan KIA oleh Bidan di Puskesmas Punggur Lampung Tengah.

2. Tujuan Khusus

Penelitian ini untuk mengetahui :

a. Tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pemeriksaan

ibu hamil yang diberikan oleh Bidan di Puskesmas Punggur.


6

b. Tingkat kepuasan ibu yang mendapat pelayanan

KB oleh Bidan di Puskesmas Punggur.

c. Tingkat kepuasan ibu nifas atau ibu menyusui

yang memeriksakan diri, terhadap pelayanan yang diberikan oleh oleh

Bidan di Puskesmas Punggur

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini sangat berguna untuk menambah wawasan dan pengalaman

dalam penelitian serta bahan untuk penerapan ilmu yang sudah didapat selama

kuliah. Khususnya mata kuliah ilmu kesehatan masyarakat dan metodologi

penelitian.

2. Manfaat Bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas Punggur

Sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan di Puskesmas, khususnya

pada Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

3. Manfaat Bagi Prodi Kebidanan Metro

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan input bagi Politeknik

Kesehatan Tanjung Karang Program Studi Kebidanan Metro, khususnya untuk

memperluas cakrawal dibidang pelayanan Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan dapat

dijadikan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya

4. Manfaat Bagi Ilmu dan Teknologi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan

ilmu dan teknologi serta dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya.

You might also like