You are on page 1of 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Data
1. Kondisi Klien :
a. Nama : Tn. Ade Prastowo
b. Umur : 24 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Tingkat Perkembangan : Belum menikah dan tidak bekerja
e. Status Kesehatan : Tn. A tampak lemah dan mengeluh sakit kepala,
mata berasa berat bila di melekkan, klien hanya
berbaring di tempat tidur.
f. Tingkat pendidikan : Tamat SMA

2. Kondisi Lingkungan
Lingkungan tempat tinggal klien padat penduduk dengan kondisi yang tidak
mendukung, lingkungan tempat klien tinggal banyak pengangguran dan pergaulan nya
tidak baik sehingga klien gampang terjerumus dengan hal-hal yang tidak di inginkan.

3. Ketersediaan alat peraga


Alat peraga yang di gunakan yaitu leaflet
4. Kesiapan orang tua dan klien untuk terlibat dalam pendidikan kesehatan
Saat melakukan kontrak dengan orang tua dan klien mengenai pendidikan kesehatan
yang akan diberikan, orang tua tampak kooperatif dan setuju pada hari yang telah
ditentukan.

B. Latar Belakang
Human Immunodeficiency Virus (HIV) Merupakan virus yang merusak sistem kekebalan
tubuh manusia yang tiidak dapat hidup di luar tubuh manusia. Kerusakan sistem kekebalan
tubuh ini akan menimbulkan kerentanan terhadap infeksi penyakit
Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) adalah : Sekumpulan gejala, infeksi dan
kondisi yang diakibatkan infeksi HIV pada tubuh. Muncul akibat rusaknya sistem kekebalan
tubuh manusia sehingga infeksi dan penyakit mudah menyerang tubuh dan dapat
menyebabkan kematian. Infeksi oportunistik adalah infeksi yang muncul akibat lemahnya
system pertahanan tubuh yang telah terinfeksi HIV atau oleh sebab lain. Pada orang yang
sistem kekebalan tubuhnya masih baik infeksi ini mungkin tidak berbahaya, namun pada
orang yang kekebalan tubuhnya lemah (HIV/AIDS) bisa menyebabkan kematian. Virus HIV
menyerang sel CD4 dan menjadikannya tempat berkembang biak Virus HIV baru, kemudian
merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sebagaimana kita ketahui bahwa sel darah
putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika
tubuh kita diserang penyakit, Tubuh kita lemah dan tidak berupaya melawan jangkitan
penyakit dan akibatnya kita dapat meninggal dunia meski terkena influenza atau pilek biasa.

C. Sasaran
1. Nama : Tn. A (klien)
2. Umur : 24 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Tingkat pengetahuan : Klien tidak mengetahui tentang penyakit HIV
5. Tingkat pendidikan : SMA

D. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah menerima pendidikan kesehatan, klien dapat mengetahui dan memahami tentang
penyakit HIV, cara penularan dan pengobatannya

2. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, ibu klien dapat :
a. Menjelaskan apa itu HIV/AIDS
b. Menjelaskan tentang cara penularan hiv dan pengobatannya
c. Menjelaskan beberapa cara untuk meningkatkan sistem imun

E. Pelaksanaan
1. Hari/tanggal : Jumat, 12 November 2010
2. Tempat : Lantai 7 Zona A kamar 721 RSCM
3. Waktu : 30 Menit

F. Materi/topic : Terlampir
1. Pengertian HIV dan pengobatannya
G. Metode pendidikan kesehatan :
Ceramah dan Tanya jawab
H. Alat bantu
Leaflet yang berisi penjelasan tentang hal-hal yang perlu dipahami ibu klien / klien
mengenai pengertian HIV, tanda dan gejala, cara penularan, dan pengobatannya.

I. Kegiatan/strategi
No. Kegiatan Pemberian Pend. Kes Klien Waktu
1. Pembukaan - Memberi salam - Menjawab salam 5 menit
teraupetik - Menyimak
- Memperkenalkan - Bertanya tentang
diri tujuan
- Menyampaikan
tujuan
2. Apersepsi - Menanyakan - Menjawab 10 menit
pengetahuan ibu klien pertanyaan yang
tentang penyakit HIV, diajukan
tanda dan gejala
- Menanyakan
pengetahuan ibu klien
tentang cara
pengobatanya
- Menanyakan
pengetahuan ibu klkien
tentang cara
meningkatkan kekebalan
tubuh
3. Isi - Menyampaikan isi - Menyimak 10 menit
leaflet serta diskusi - Bertanya
4. Penutup - Mengevaluasi - Menjawab 5 menit
- Meresume pertanyaan
- Menyampaikan - Menyimak
salam - Menjawab salam

HIV / AIDS

A. Pengertian
Human Immunodeficiency Virus (HIV) Merupakan virus yang merusak sistem kekebalan
tubuh manusia yang tiidak dapat hidup di luar tubuh manusia. Kerusakan sistem kekebalan
tubuh ini akan menimbulkan kerentanan terhadap infeksi penyakit

Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) adalah :

Sekumpulan gejala, infeksi dan kondisi yang diakibatkan infeksi HIV pada tubuh. Muncul
akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia sehingga infeksi dan penyakit mudah
menyerang tubuh dan dapat menyebabkan kematian. Infeksi oportunistik adalah infeksi yang
muncul akibat lemahnya system pertahanan tubuh yang telah terinfeksi HIV atau oleh sebab
lain. Pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya masih baik infeksi ini mungkin tidak
berbahaya, namun pada orang yang kekebalan tubuhnya lemah (HIV/AIDS) bisa
menyebabkan kematian.

Virus HIV menyerang sel CD4 dan menjadikannya tempat berkembang biak Virus HIV
baru, kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sebagaimana kita ketahui
bahwa sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan
tubuh maka ketika tubuh kita diserang penyakit, Tubuh kita lemah dan tidak berupaya
melawan jangkitan penyakit dan akibatnya kita dapat meninggal dunia meski terkena
influenza atau pilek biasa.

Ketika tubuh manusia terkena virus HIV maka tidaklah langsung menyebabkan atau
menderita penyakit AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama bahkan bertahun-
tahun bagi virus HIV untuk menyebabkan AIDS atau HIV positif yang mematikan.

B. Tanda dan Gejala

1. Berat badan berkurang <> 10%


2. Diare berkepanjangan > 1 bulan
3. Jamur pada mulut
4. TB Paru
5. Infeksi bakterial berat
6. Skala Penampilan 3 : <> 1 bulan)
7. Kanker kulit (Sarcoma Kaposi)
8. Radang Otak (Toksoplasmosis, Ensefalopati HIV)
9. Skala Penampilan 4 : terbaring di tempat tidur > 50% dalam masa 1 bulan terakhir.

C. Cara Penularan Virus HIV

1. Melalui darah. misalnya ; Transfusi darah, terkena darah HIV+ pada kulit yang terluka,
jarum suntik, dsb.
2. Melalui cairan semen, air mani (sperma atau peju Pria). misalnya ; seorang Pria
berhubungan badan dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman
lainnya, oral sex, dsb
3. Melalui cairan vagina pada Wanita. misalnya ; Wanita yang berhubungan badan tanpa
pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dsb.
4. Melalui Air Susu Ibu (ASI). misalnya ; Bayi meminum ASI dari wanita hiv+, Pria
meminum susu ASI pasangannya, dsb.
5. Penggunaan jarum suntik dan pisau cukur secara bergantiaan.

Adapun cairan tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ antara lain
Saliva (air liur atau air ludah), Feses (kotoran atau tinja), Air mata, Air keringat
serta Urine (Air seni atau air kencing).

D. Pengobatan HIV

1. Pengendalian Infeksi Opurtunistik Bertujuan menghilangkan, mengendalikan, dan


pemulihan infeksi opurtunistik, nasokomial, atau sepsis. Tidakan pengendalian infeksi
yang aman untuk mencegah kontaminasi bakteri dan komplikasi penyebab sepsis harus
dipertahankan bagi pasien di lingkungan perawatan kritis.
2. Terapi AZT (Azidotimidin) Disetujui FDA (1987) untuk penggunaan obat antiviral AZT
yang efektif terhadap AIDS, obat ini menghambat replikasi antiviral Human
Immunodeficiency Virus (HIV) dengan menghambat enzim pembalik traskriptase.
Sekarang, AZT tersedia untuk pasien dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV)
positif asimptomatik dan sel T4 > 500 mm3.
3. Terapi Antiviral Baru Beberapa antiviral baru yang meningkatkan aktivitas system imun
dengan menghambat replikasi virus / memutuskan rantai reproduksi virus pada
prosesnya. Obat-obat ini adalah : a.Didanosine b.Ribavirin c.Diedoxycytidine
d.Recombinant CD 4 dapat larut.
4. Vaksin dan Rekonstruksi Virus Upaya rekonstruksi imun dan vaksin dengan agen
tersebut seperti interferon, maka perawat unit khusus perawatan kritis dapat
menggunakan keahlian dibidang proses keperawatan dan penelitian untuk menunjang
pemahaman dan keberhasilan terapi AIDS.
5. Pendidikan untuk menghindari alcohol dan obat terlarang, makan-makanan sehat,hindari
stress,gizi yang kurang,alcohol dan obat-obatan yang mengganggu fungsi imun.
E. Cara Meningkatkan Sistem imun

1. Hindari penggunaan antibiotik yang berlebihan dan tidak rasional karena dapat
mengakibatkan mudah terserang penyakit lebih lama, dan juga sulit diatasi karena kuman
telah kebal.
2. Tidur yang cukup. Kurang tidur dapat berakibat buruk bagi daya tahan tubuh.
3. Hindari alkohol, rokok, dan narkoba.
4. Hindari berdekatan dengan peroko (menjadi perokok pasif).
5. Mengkonsumsi air minimal 2 liter setiap harinya.
6. Mengkonsumsi makanan yang baik dan seimbang.
7. Mencuci tangan hingga bersih menggunakan sabun dan air yang mengalir.
8. Mendapat cukup sinar matahri dan udara segar yang bersih.
9. Olahraga teratur.
10. Mengenadalikan emosi dan stres.
11. Bekerja dan beristirahat secara seimbang. Biasakan untuk tidur malam 7 hingga 8 jam
setipa harinya.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DI LANTAI 7 ZONA A
RSCM

Disusun Oleh
HANITA DWI SEPTIA
NIM : P3.73.20.1.07.017
Tingkat III Reguler

Dosen Pembimbing : DEWI LUSIANI., Skep.

PROGRAM STUDI KIMIA 17


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
2010

You might also like