Professional Documents
Culture Documents
HIMA TEKPEND
2010-2011
Standar Operasional Prosedur
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR agar terciptanya suatu tertib berorganisasi yang efektif, efisien, akuntabel,
HIMA TEKPEND PERIODE 2010-2011 transparan, dan terpercaya dalam menjalankan amanah kepengurusan.
C. Tujuan
menghasilkan hasil yang baik. Oleh karena itu dibuatlah sebuah “Standard 1. Sebagai cara untuk menghindari miskomunikasi, konflik, dan
Operational Procedure” yang selanjutnya disebut SOP. permasalahan pada pelaksanaan tugas/pekerjaan pada organisasi.
SOP perlu dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh mereka 2. Sebagai wahana mekanisme untuk mengkomunikasikan peraturan dan
yang akan melaksanakan kegiatan yang membawa Himpunan Mahasiswa persyaratan administratif, kebijakan organisatoris dan perencanaan
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 1
Standar Operasional Prosedur
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 2
Standar Operasional Prosedur
i. Sosialisasi Visi, Misi dan Tujuan Organisasi oleh Ketua c) Laporan dan analisa stabilitas organisasi
HIMA.
ii. Penyampaian pola umum kebijakan organisasi. c. Rapat Pengurus Inti
iii. Penjelasan AD, ART, GBPK, dan SOP. 1) Rutin dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam sebulan di awal
iv. Pembagian rekomendasi mumas kepada Bidang. bulan.
v. Pembuatan, pembahasan dan Penetapan Program Kerja. 2) Diikuti oleh Ketua Hima, Sekretaris Umum, Bendahara Umum, dan
vi. Pembahasan anggaran keuangan. semua Kepala Bidang (jika berhalangan hadir digantikan dengan
b) Rapat Kerja II sekbid atau orang yang diberi kepercayaan).
i. Laporan pengurus selama satu semester (sesuai periode). 3) Agenda
ii. Evaluasi Program dan Kinerja Pengurus. a) Silaturahim pengurus inti.
iii. Analisis dan Pembahasan program. b) Evaluasi program kerja yang sudah, sedang dan akan
iv. Rekomitmen Pengurus. dilaksanakan.
v. Reshuffle Pengurus (jika diperlukan). c) Penjadwalan aktivitas bulan berikutnya.
b. Rapat Pimpinan
d. Rapat Bidang
1) Rutin dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam sebulan di awal
1) Rutin dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam dua pekan.
bulan
2) Agenda
2) Diikuti oleh Ketua HIMA, Sekretaris Umum, dan Bendahara
a) Silaturahim anggota Bidang.
Umum.
b) Evaluasi program kerja yang telah dan sedang berjalan.
3) Agenda
c) Penjadwalan aktivitas Bidang selanjutnya.
a) Silahturahim pimpinan eksekutif.
d) Strategi pencapaian program.
b) Evaluasi program kerja yang sudah, sedang dan akan
dilaksanakan
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 3
Standar Operasional Prosedur
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 4
Standar Operasional Prosedur
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 5
Standar Operasional Prosedur
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 6
Standar Operasional Prosedur
c. Pembuatan proposal yang tidak sesuai jadwal tidak akan 7) Peserta Kegiatan
mendapat persetujuan atau perijinan dari ketua HIMA. Di bagian ini dicantumkan siapa peserta kegiatan itu. Karena
d. Proposal Kegiatan harus sesuai dengan sistematika pembuatan proposal menyangkut izin kegiatan, jika ada penceramah atau instruktur,
kegiatan sebagai berikut: maka identitas komponen ini pun harus dicantumkan pula.
Bagian ini berisi latar belakang perlunya digelar kegiatan Di bagian ini dijelaskan tentang lamanya waktu kegiatan dan tempat
kemahasiswaan yang diajukan. yang akan digunakan. Tempat pelaksanaan kegiatan merujuk pada
2) Landasan Kegiatan fasilitas ruangan, lapangan dan sebagainya. Sebaiknya diusahakan
Di bagian ini dicantumkan undang-undang, peraturan pemerintah, agar dalam penetapan waktu dan penggunaan tempat tidak terjadi
keputusan, kebijakan serta pedoman tertulis yang relevan melandasi bentrokan dengan kegiatan lain.
kegiatan yang kan diselenggarakan. 9) Materi Kegiatan
3) Nama Kegiatan Pada bagian ini dijelaskan bentuk dan lingkup kegiatan yang akan
Di bagian ini disebutkan nama atau judul kegiatan yang akan diselenggarakan. Dalam hal ini dicantumkan juga pengisi materi
diselenggarakan. kegiatan.
4) Tema kegiatan 10) Jadwal acara/kegiatan
Di bagian ini dirumuskan tujuan esensial tematis kegiatan. Dalam penyusunan jadwal acara sebaiknya mencakup urutan
5) Tujuan Kegiatan kegiatan mulai dari persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Dalam
Di bagian ini dirumuskan tujuan yang langsung dan konkret. Bisa hal ini diperinci pula secara spesifik susunan acara dan para
juga dirumuskan dua jenis tujuan, yakni tujuan umum dan tujuan pelaksana yang terkait dalam kegiatan tersebut.
khusus kegiatan. 11) Anggaran Biaya
6) Sasaran Kegiatan Dalam menyusun anggaran, sebaiknya didasarkan kepada rincian
Pada bagian ini dirumuskan hal-hal yang menjadi sasaran kegiatan kegiatan yang sesuai dengan tujuan program yang akan dipakai,
dalam rangka mendukung pencapaian tujuan. sehingga akan memperlihatkan kebutuhan anggaran secara realitas.
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 7
Standar Operasional Prosedur
Sumber dan besar dana harus dijelaskan secara agar mudah 14) Lampiran
diketahui sumber dan besar pengalokasian biaya. e. Proposal yang telah di buat di cek oleh kestari terhadap kesesuaiannya
Sumber dana kegiatan kemahasiswaan adalah sebagai f. Perijinan tidak akan diberikan apabila ada laporan kegiatan sebelumnya
berikut : di bidang yang bersangkutan yang belum masuk ke kestari.
a. Iuran Kemahasiswaan
b. SPP/DPP 2. Persiapan teknis
c. Sponsor, donatur, dan sumber lain yang halal dan tidak a. Rapat panitia
mengikat b. Perencanaan waktu
12) Susunan Kepanitiaan c. Pembagian tugas
a) Pelindung d. Koordinasi seluruh elemen pelaksana dan pihak-pihak luar yang
Tingkat Universitas : Rektor terlibat
Tingkat Fakultas : Dekan e. Pemanfaatan papan atau buku komunikasi untuk koordinasi.
a) Pembina Format Persiapan Kegiatan
NO KEGIATAN SARANA PETUNJUK PJ
Tingkat Universitas : Pembantu Rektor III
TEKNIS
Tingkat Fakultas : Pembantu Dekan I
b) Pembimbing
Catatan : Dibuat pada awal perencanaan oleh ketua pelaksana dan dijabarkan
Tingkat Univesitas : Pembantu Rektor III, Pembantu Dekan I pada rapat panitia yang pertama.
Tingkat Fakultas : Kajur, Dosen Pembimbing
c) Penanggung jawab : Ketua HIMA C. Pelaksanaan Kegiatan
d) Panitia Pelaksana 1. Kegiatan yang dilaksanakan harus sesuai dengan rencana yang sudah
Panitia Pelaksana terdiri atas ketua pelaksana, sekretaris, dipersiapkan
bendahara dan seksi-seksi sesuai kebutuhan. . 2. Ketua Bidang yang berhubungan harus memantau jalannya acara dan
13) Penutup mencatat hal-hal yang dianggap penting.
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 8
Standar Operasional Prosedur
Catatan: Dijabarkan pada rapat terakhir panitia sebelum kegiatan dilaksanakan, 1) Susunan Kepanitiaan
oleh ketua pelaksana dan panitia. 2) Susunan Acara
3) Realisasi Anggaran Biaya
D. Evaluasi Kegiatan
4) Proposal Kegiatan
1. Mengevaluasi kegiatan dari mulai perencanaan sampai pelaksanaan.
5) Bukti transaksi pengeluaran
2. Membahas penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
6) Daftar hadir peserta dan panitia
3. Menilai pencapaian tujuan dengan membandingkan pelaksanaan kegiatan
7) Administrasi dan arsip surat menyurat
dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya.
8) Pamplet dan hasil dokumentasi
4. Memberi saran-saran untuk pelaksanaan kegiatan sejenis di waktu
b. Laporan file dokumen di komputer
mendatang.
3. Secara khusus disampaikan pula laporan keuangan kegiatan kepada
Format Pasca Kegiatan Bendahara Umum
PETUNJUK 4. Laporan tersebut harus sudah sampai ke tangan staf Kestari paling lambat 2
WAKTU &
NO KEGIATAN SARANA TEKNIS PJ (dua) minggu setelah pelaksanaan.
TEMPAT
KEGIATAN
6. Laporan disusun rapi dan masukan ke dalam amplop cokelat disertai tulisan
Catatan : Pasca kegiatan ditujukan untuk mengevaluasi kegiatan dan menyusun nama kegiatan, yang dialamatkan kepada Ketua HIMA Tekpend periode
laporan kegiatan. Dibuat setelah kegiatan selesai.
2010-2011.
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 9
Standar Operasional Prosedur
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 10
Standar Operasional Prosedur
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 11
Standar Operasional Prosedur
C. Faktor Pendukung Keberhasilan Kesekretariatan selanjutnya dibuka dan diproses. Sebaiknya disortir lewat
a) Sumber Daya Manusia pemilahan, mana yang termasuk surat bagi Ketua HIMA
Personil yang terlibat dalam pengelolaan kesekretariatan terdiri dari TEKPEND, Sekretaris, Kabid, Sekbid dan Biro.
Sekretaris Umum, Staf Kestari dan sekretaris Bidang.
b) Peralatan/Perangkat Kesekretariatan 2) Pencatatan/pendokumentasian surat
a. Rak/lemari untuk menyimpan file folder berkas/dokumen/kertas- Surat yang diterima lalu dicatat dalam buku registrasi surat
kertas. masuk. Berikut poin-poin yang dapat dicantumkan :
b. Perangkat komputer dan printer, internet (dalam kondisi ideal) a) Nomor urut
c. Peralatan kantor/alat tulis b) Tanggal masuk
d. Papan tulis/papan pengumuman c) Nomor surat
e. Meja/kursi/tikar/spanduk d) Asal surat (pengirim)
f. Alat-alat kebersihan e) Tujuan
g. Alat komunikasi : telepon atau handphone. f) Perihal
g) Keterangan
D. Pengelolaan Surat
Berkas surat dan atau yang berhubungan dengan surat menyurat
Format Buku Registrasi Surat Masuk
disusun berdasarkan klasifikasi dan penomorannya. Pihak yang bertanggung
jawab mengatur penyusunan dan pengelolaan berkas adalah Staf Kestari. No. Tanggal Pengirim Tanggal Perihal Tujuan Lampiran Ket
Masuk dan dan No.
1. Surat masuk
Alamat Surat
1) Penerimaan Surat
Surat yang diterima oleh Staf Kestari terlebih dahulu
disortir, mana yang merupakan surat organisasi, surat
pribadi/pengurus, atau surat-surat lainnya. Surat organisasi
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 12
Standar Operasional Prosedur
3) Penyampaian Surat dengan tetap memberitahu Biro Kestari untuk meminta nomor
Setelah dicatat dalam Buku Registrasi Surat Masuk lalu surat.
diparaf dan dibubuhi tanggal penerimaan. Kemudian
disampaikan pada pihak yang bersangkutan untuk ditindaklanjuti. 2) Pencatatan Surat
4) Penindaklanjutan Surat Surat yang dibuat lalu dicatat dalam buku registrasi surat
Bila Bidang yang bersangkutan perlu membuat surat keluar. Ada point-point yang dapat dicantumkan adalah
balasan, pihak tersebut harus memberitahukan kepada bagian sebagai berikut :
Biro Kestari untuk dibuatkan surat balasan. Bila Bidang/biro a) Nomor Urut
yang bersangkutan memiliki kewenangan untuk membuat surat b) Tanggal keluar
sendiri, Bidang/biro tersebut tetap harus memberitahu biro c) Nomor surat
Kestari untuk meminta nomor surat. d) Asal surat (pengirim)
5) Penyimpanan Surat e) Tujuan
Setelah semua dilaksanakan, berkas surat disimpan oleh f) Perihal
Kesekretariatan. g) Keterangan
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 13
Standar Operasional Prosedur
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 14
Standar Operasional Prosedur
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 15
Standar Operasional Prosedur
Contoh:
Bidang PSDO membuat surat permohonan untuk menjadi pemateri dalam Bandung, 1 Juli 2008
KETUA HIMA TEKPEND
kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) HIMA
CAP
TekPend pada bulan September tahun 2008. HIMAXXXXXXXXXX
Nomor: 09/SPM/EX/PAN-LDKM/HIMA TEKPEND/IX/2008 NIM : …………..
F. Wewenang Pembuatan Surat b. Surat kepada pihak luar organisasi lingkup intra kampus yang bersifat
1. Pihak yang membuat umum/tidak mengikat (misalnya surat permohonan, surat izin, surat
Surat umumnya dibuat oleh Staf Kestari. Tetapi bisa saja Bidang/luar undangan) ditandatangani oleh Ketua Bidang dan Ketua HIMA atau
Biro Kestari membuat surat sendiri dengan terlebih dahulu memberitahu Sekertaris dan Ketua HIMA atau Ketua Pelaksana Kegiatan dan Ketua
dan meminta nomor surat pada Biro Kestari. Pada intinya, setiap surat HIMA.
yang keluar harus diketahui oleh Biro Kestari.
Bandung, 1 Juli 2008
Dalam momen tertentu, kepanitiaan besar biasanya juga memiliki
Ketua HIMA TEKPEND, Ketua Bidang
kestari sendiri yang membuat surat yang berkaitan dengan kepentingan
kepanitiaan tersebut. Dalam hal ini Biro Kestari hanya bertanggung jawab
untuk mengontrol (misalnya dalam hal penomoran surat) dan memberi xxxxxxxxxxxx xxx xxx xxx
NIM…………. NIM ………
bantuan yang diperlukan.
2. Pihak yang menandatangani/menyetujui Bersifat mengikat dalam suatu hubungan kerja sama, ditandatangani
Surat yang telah dibuat lalu ditandatangani oleh pihak yang berwenang oleh Ketua Pelaksana, Ketua HIMA dan Pejabat yang berwenang.
yaitu :
a. Surat Keputusan, ditandatangani oleh KETUA HIMA TEKPEND
PERIODE 2010-2011.
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 16
Standar Operasional Prosedur
c. Ucapan terima kasih atas sumbangan/partisipasi/sponsor/ bantuan lain Catatan : Tanda tangan dilakukan oleh orang yang bersangkutan. Jika
ditandatangani oleh Sekertaris Umum dan Ketua HIMA. orang yang seharusnya tidak ada, maka dapat diatasnamakan dengan
langsung mengganti nama orang yang bersangkutan dengan orang yang
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 17
Standar Operasional Prosedur
1) Setiap Sekbid wajib membuat berita acara/risalah rapat Bidang. d) Laporan keuangan
2) Sistematika Berita Acara/risalah rapat Bidang. e) Evaluasi
a) Judul (sesuai nama Bidang) f) Saran
b) Tempat, tanggal g) Lampiran:
c) Waktu i. Laporan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Bidang
d) Ketua Rapat ii. Berita Acara rapat Bidang
e) Notulen 3) Laporan bulanan dibuat rangkap 2 (dua) sebagai arsip HIMA
f) Peserta TEKPEND dan untuk dipublikasikan ke pengurus HIMA
g) Agenda rapat TEKPEND lainnya. Laporan dikumpulkan dalam bentuk print out
h) Hasil rapat dan file.
3) Berita Acara Rapat Bidang disimpan oleh sekretaris Bidang
kemudian diserahkan pada Biro Kestari sebagai laporan bulanan c. Laporan Akhir Tiap Bidang
tiap Bidang. Di akhir kepengurusan setiap Bidang wajib membuat laporan akhir
Bidang secara tertulis. Laporan akhir tiap departemen diketik rapi
b. Laporan Bulanan Tiap Bidang. dengan sistematika laporan sebagai berikut :
1) Setiap Sekretaris Bidang wajib membuat laporan bulanan secara 1) Pendahuluan
tertulis, yang diserahkan kepada Biro Kestari untuk selanjutnya Pada bagian ini berisi latar belakang keberadaan Bidang, hal yang
disampikan kepada Sekretaris, pada saat Rapat Pengurus Inti HIMA melandasi pelaksanaan kegiatan dan segala hal yang berhubungan
TEKPEND PERIODE 2010 - 2011. dengan aktivitas Bidang.
2) Laporan Bulanan diketik rapi dengan sistematika laporan berikut : 2) Deskripsi Tugas
a) Pendahuluan Merupakan gambaran tugas yang diamanahkan oleh Ketua HIMA
b) Laporan Perkembangan Bidang TEKPEND PERIODE 2010-2011 kepada Bidang dalam rangka
c) Kehadiran dan kinerja anggota Bidang mendukung keberlangsungan organisasi.
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 18
Standar Operasional Prosedur
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 19
Standar Operasional Prosedur
Inventaris yang ada haruslah dijaga dan dipelihara agar tetap dalam Sanksi-sanksi:
kondisi yang baik. Oleh karena itu, dalam peminjaman dan a. Apabila terjadi kehilangan/kerusakan pada inventaris, maka peminjam
penggunaannya harus ada aturan jelas yang mengatur hal tersebut. wajib menggantikan/memperbaiki inventaris tersebut
Pengaturan dan pemeliharaan ini dilakukan oleh seluruh anggota b. Apabila tidak melaksanakan tugas piket, maka bidang yang
Himpunan khususnya staff kesekretariatan. bersangkutan akan dikenakan denda sebesar Rp 10.000,00
*Untuk pemeliharaan inventaris
Petunjuk Peminjaman dan Penggunaan Inventaris
a. Peminjamanan inventaris dilakukan dengan sepengetahuan pihak
yang berwenang, dalam hal ini staff kesekretariatan
b. Peminjam bertanggung jawab atas kondisi inventaris yang dipinjam
c. Inventaris dikembalikan paling lambat dua hari setelah
berlangsungnya acara
d. Peminjam harap mengkonfirmasikan kepada pihak kesekretariatan
apabila inventaris sudah dikembalikan
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 20
Standar Operasional Prosedur
2. Pimpinan Rapat
a. Rapat Pimpinan dipimpin oleh Ketua HIMA TEKPEND.
b. Rapat Pengurus Inti dipimpin oleh Ketua HIMA TEKPEND atau
Sekretaris Umum atau pengurus inti yang diberikan wewenang.
c. Rapat Bidang dipimpin oleh Ketua Bidang atau Sekretaris Bidang atau
anggota Bidang yang diberikan wewenang.
d. Rapat Kepanitiaan dipimpin oleh Ketua Panitia, didampingi oleh
Panitia SC, Ketua Bidang dan Sekretaris Bidang yang terkait.
e.
3. Undangan Rapat
a. Undangan Rapat Pengurus inti dibuat oleh Sekretaris Umum dan atau
Biro Kestari kemudian diserahkan kepada Ketua Bidang.
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 21
Standar Operasional Prosedur
BAB V 4. Sumber lain yang halal dan tidak mengikat berupa semua pemasukan yang
diperoleh oleh HIMA TEKPEND baik dalam bentuk sumbangan atau
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR donatur.
KEUANGAN
5. Surplus sharing dari kepanitiaan sebagai subsidi silang.
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 22
Standar Operasional Prosedur
b. Bendahara umum berkoordinasi bersama kesekretariatan dalam 2. Dana tidak akan diberikan apabila laporan keuangan kegiatan sebelumnya
pengecekan administrasi untuk disesuaikan dengan SOP yang telah belum diserahkan.
ditentukan.
c. Setelah disetujui oleh ketua hima, bendahara umum melakukan
pencatatan bukti pengeluaran dengan kwitansi 2 rangkap. Satu D. Laporan Keuangan
rangkap sebagai dokumentasi untuk bendahara kegiatan dan satu 1. Setiap Bendahara kegiatan wajib membuat laporan keuangan sesuai
rangkap untuk dokumentasi bendahara umum. (catatan: seluruh format yang telah ditentukan (Lampiran A).
anggaran yang diajukan dalam proposal, belum tentu sepenuhnya 2. Data pendukung dilampirkan sebagai validitas laporan keuangan yang
dapat dicairkan, jumlah pencairan dana sesuai dengan kebijakan disusun berdasarkan tanggal. Dokumen pendukung yang dijadikan
ketua hima bersama bendahara umum). lampiran pada laporan keuangan per kegiatan/program kerja yaitu :
d. Apabila dirasakan bahwa ada kegiatan program kerja dengan jangka a. Bukti-bukti pemasukan dana
waktu 2 x 24 jam atau 1x 24 jam serta membutuhkan dana dalam b. Bukti-bukti pengeluaran dana
waktu dekat, maka panitia kegiatan yang bersangkutan diharapkan 3. Laporan keuangan dibuat dalam bentuk soft file dan hard file satu
membuat surat permohonan dengan catatan dan persetujuan Ketua rangkap untuk diserahkan kepada bendahara umum selambat-lambatnya
Hima. 2 minggu setelah kegiatan dilaksanakan.
e. Apabila surat tersebut disetujui maka permintaan dana tersebut akan 4. Saldo akhir tiap kegiatan harus dilaporkan dan diserahkan kembali
diakumulasikan dengan keseluruhan permintaan dana tidak akan kepada bendahara umum sebagai kas HIMA TEKPEND maksimal 2
ditambahkan. minggu setelah berakhirnya kegiatan.
5. Laporan Keuangan akhir diserahkan bersama-sama dengan Laporan
C. Ketentuan Pencairan Dana Pertanggungjawaban pada kesekretariatan.
1. Dana dapat dicairkan jika telah melengkapi persyaratan administrasi, baik
itu proposal, surat menyurat.
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 23
Standar Operasional Prosedur
E. Loss Sharing a. Bukti pemasukan merupakan Tanda penerimaan uang yang diperoleh
1. Loss Sharing dilakukan apabila pendapatan yang diterima kepanitiaan HIMA TEKPEND. Dokumen bukti penerimaan uang diharuskan ada
lebih kecil daripada pengeluarannya untuk membuktikan keakuratan laporan keuangan dengan informasi
2. Persyaratan Loss Sharing sebagai berikut : yang terdapat di dalamnya sehingga memudahkan pengawasan yang
a. Panitia melaporkan indikasi adanya Loss Sharing paling lambat H- dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
1 sebelum kegiatan b. Dokumen bukti penerimaan uang terdiri dari MoU, kwitansi, tiket
b. Ketua HIMA TEKPEND berhak mengintervensi sampai ke konsep atau kupon
acara, yang ditujukan untuk menghindari loss sebelum kegiatan c. Dokumen bukti penerimaan uang ditulis dengan tulisan yang bersifat
terlaksana. permanen (pulpen, spidol, tinta) dan mudah untuk dibaca
c. Apabila loss tidak dapat dihindarkan lagi, maka kekurangan dana d. Dokumen bukti penerimaan uang harus memilki tulisan yang jelas
akan ditutupi dengan menggunakan dana dari anggaran proker lain tanpa coretan atau tip-X, alat penghapus lain yang bermaksud untuk
yang masih tersisa (subsidi silang) mengoreksi segala informasi yang terdapat di dalamnya.
e. MoU harus memiliki atribut sbb :
F. Aturan Tambahan - Diberi nomor urut
Bukti-Bukti Pemasukan/Penerimaan dan Pengelaran harus memadai. Laporan - Tanggal penerimaan
keuangan yang dibuat harus didukung oleh bukti-bukti/dokumen yang valid. - Nama, jabatan, alamat, nomor telepon pihak pemberi dan
Bukti-bukti yang memadai tersebut dijelaskan sebagai berikut : penerima uang tercantum dengan jelas
1. Umum - Jumlah yang jelas dan sesuai dengan yang diterima
Agar dapat dilaporkan dalam laporan keuangan, semua jenis pendapatan - Untuk penerimaan antara Rp 500.000 s.d. Rp 1.000.000
dan pengeluaran harus disertai dengan bukti-bukti yang valid dan memadai dilengkapi dengan materai Rp 3.000
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam HIMA TEKPEND. - Cap lunas atau cap perusahaan
2. Bukti Pemasukan/Penerimaan Uang - Tanda tangan pihak yang berkepentingan
- Nama jelas pihak yang berkepentingan
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 24
Standar Operasional Prosedur
- Bukti pembayaran yang bernilai> Rp 5.000.000 harus g. Bukti yang memadai dianggap sah dan harus memiliki kriteria serta
menyertakan stempel dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) mencantumkan hal-hal sebagai berikut :
perusahaan. - Kepala (kop) surat
3. Bukti Pengeluaran - Mencantumkan tanggal pengeluaran kas
a. Dokumen bukti pengeluaran uang harus ada untuk membuktikan - Jumlah pengeluaran kas beserta deskripsinya yang jelas
keakuratan suatu pengeluaran uang sehingga memudahkan h. Untuk pembuktian biaya telepon melalui wartel, maka bukti tersebut
pengawasan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. harus mengungkapkan :
b. Dokumen bukti pengeluaran uang terdiri dari Bon, struk, kwitansi, - Nama Wartel
faktur atau bukti lain yang dapat dipertanggungjawabkan. - Jumlah biaya telepon
c. Dokumen bukti pengeluaran uang ditulis dengan alat yang bersifat - Nomor telepon yang dituju
permanen (pulepen, boxy, spidol, tinta) dan mudah untuk dibaca. - Nama penelepon
d. Dokumen bukti penerimaan uang harus memilki tulisan yang jelas - Siapa yang dituju
tanpa coretan atau tip-X, alat penghapus lain yang bermaksud untuk - Untuk keperluan apa
mengoreksi segala informasi yang terdapat di dalamnya. i. Untuk pembuktian biaya telepon selain melalui wartel (voucher atau
e. Dokumen bukti penerimaan uang harus dalam keadaan utuh (tidak kartu telepon) maka diwajibkan membuat catatan tiap kali melakukan
ada sobekan yang signifikan, tidak boleh disambung, tidak rusak, komunikasi telepon dengan menggunakan point (c), (d), (e) dan (f).
tidak basah, bisa terbaca dengan menggunakan alat bantu atau dengan j. Untuk pembuktian biaya perjalanan, harus dicatat :
bantuan orang lain). - Nama yang melakuka perjalanan dan tanda tangan
f. Dokumen bukti pengeluaran uang harus berhubungan dengan - Program kerja yang dilakukan
pelaksanaan kegiatan, baik secara operasional maupun non- - Tanggal perjalanan
operasional dari kegiatan yang sedang dilaksanakan dan memilki - Tujuan perjalanan
keterlibatan terhadap panitia kegiatan yang membelinya. - Sarana serta biaya
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 25
Standar Operasional Prosedur
Contoh : n. Tiap tanda bukti harus diberi nomor bukti yang jelas dan
dikelompokan beserta bidangnya serta berdasarkan urutan tanggal
Nama : Kiki Pratama
Kegiatan : Ngorbit Ormawa transaksi.
Tanggal : 25 Juni 2010
Tujuan : kampus Daerah Cibiru G. Penutup
Rute : Ledeng-Caheum (Rp 4500), Caheum-Cibiru (Rp
4000) Hal-hal yang belum diatur dalam Standar operasional Prosedur Keuangan ini
akan diatur dan ditetapkan oleh ketua Himpunan bersama Bendahara Umum
Bandung, 25 Juni 2010
kemudian.
(TTD)
Kiki Pratama
NIM
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 26
Standar Operasional Prosedur
(Lampiran A)
Contoh:
Catatan:
LAPORAN KEUANGAN KEGIATAN Bukti pemasukan dan pengeluaran dilampirkan sesuai tanggal pengeluaran.
“PELATIHAN ORGANISASI HIMA TEKPEND”
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 27
Standar Operasional Prosedur
(Lampiran B)
Contoh:
MEMO
Ttd
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 28
Standar Operasional Prosedur
* Target sesuai kode Kode dibawah resmi dikeluarkan oleh pihak berwenang yang diberi mandat
oleh pimpinan:
Jaringan Komunikasi Dinamis
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 29
Standar Operasional Prosedur
D. Isi
Mengetahui,
Untuk mempermudah dan penyamarataan isi / konten, maka dibuatlah
standar isi dimana hal tersebut agar tidak terjadi miskomunikasi dan Ketua HIMA TEKPEND
ketidakefektifan pesan / informasi yang akan disampaikan. Berikut standar
minimal yang harus ada dalam pesan / informasi dan sifatnya berurutan:
1. Kode pesan / informasi.
2. Salam / kata sapaan lainnya. Lutfi Maulidi
NIM.0809244
3. Waktu (Hari, Tanggal, Jam)
4. Tempat
5. Maksud:
a. Rapat (Agenda dilampirkan)
S t a n d a r O p e ra si o n al P ro se d u r Hi ma T e k p e n d 2 0 1 0 -2 0 1 1 30