Professional Documents
Culture Documents
1.1 PENGERTIAN
1. Trombositopenia didefinisikan sebagai jumlah trombosit kurang dari 100.000/mm 3. Jumlah trombosit yang rendah ini
dapat merupakan akibat berkurangnya produksi atau meningkatnya penghancuran trombosit. (Patofisiologi, Slyvia A
Price)
2. Trombositopenia menggambarkan individu yang mengalami atau pada resiko tinggi untuk mengalami insufisiensi
trombosit sirkulasi. Penurunan ini dapat disebabkan oleh produksi trombosit yang menurun, distribusi trombosit yang
berubah, pengrusakan trombosit atau dilusi vaskuler. (Golel, 1993)
3. Trombositopenia adalah penyebab perdarahan abnormal yang paling sering. Kondisi ini dapat diakibatkan baik oleh
penurunan pembentukan trombosit oleh sumsum tulang atau akibat peningkatan destruksi perifer, misalnya: anemia
tertentu, septikemia, dan sitoktoksik obat; peningkatan penghancuran misalnya: idiopatik trombositopenia purpura,
lupus eritematotus, limfoma malignan, obat (digoksin, fenitoin, aspirin) dan infeksi postviral; peningkatan
penggunaan misal, Koagulopati Intravaskuler Diseminata (KID). (KMB Brunner S.)
1.2 ETIOLOGI
Kegagalan produksi sehingga jumlah trombosit kurang:
Leukimia
Invasi tumor sumsum
Anemia aplastik
Anemia megalobastik
Toksin
Obat- obatan: heparin, kloranifenikol, obat sitotoksik.
Infeksi, khususnya septikemia, infeksi virus, Tuberculosis.
Alkohol
Peningkatan destruksi:
Berhubungan dengan antibodi:
- Purpura trombositopeni idiopatik
- Lupus eritematotus
- Limfoma maligna
- Obat- obatan: qiunine, digoxin, phenytoin, aspirin, sulfonamide,
- alkohol.
Berhubungan dengan terperangkap dalam limpa yang membesar
- Sirosis disertai splenomegali kongestif
- Mielofibrosis
- Penyakit Gaucher
Berhubungan dengan infeksi: bakteremia, infeksi pasca virus.
Peningkatan pemakaian:
Koagulopati Intravaskuler Diseminata (KID)
Ant. Page 1
Patofisiologi Klasifikasi
a. Trombositopenia artifaktual
Trombosit bergerombol (Platelet clumping) disebabkan oleh anticoagulant-dependent immunoglobulin
(Pseudotrombositopenia)
Trombosit satelit (Platelet satellitism)
Trombosit menempel pada sel PMN Leukosit yang dapat dilihat pada darah dengan antikoagulan EDTA. Platelet
satellism tidak menempel pada limfosit, eosinofil, basofil, monosit. Platelet satellism tidak ditemukan pada individu
normal ketika plasma, trombosit, dan sle darah putih dicampur dengan trombosit dan sel darah putih atau trombosit
(Carl R. Kjeldsberg and John swanson, 1974). Trombosit diikat oleh suatu penginduksi (obat, dll.) sebagai antigen
sehingga dikenali oleh sel PMN leukosit yang mengandung antibody sehingga terjadi adhesi trombosit pada PMN
leukosit.
Giant Trombosit (Giant Platelet)
Giant trombosit terdapat pada apusan darah tepi penderita ITP (I Made Bakta, 2006). Trombosit ini berukuran lebih
besar dari normal.
1.5 PENATALAKSANAAN
Kesembuhan spontan terjadi pada kurang dari 10% pasien dengan ITP kronis. Pengobatan ditunjukkan mengurangi kadar oto-
antibodi dan mengurangi kecepatan destruksi trombosit yang telah tersensitisasi. Walaupun demikian, sebagian kasus kambuh
berbulan- bulan atau tahun setelah remisi dengan pengobatan yang dibicarakan dibawah ini:
1. Steroid
Delapan puluh persen pasien mencapai remisi dengan terapi kortikosteroid dosis tinggi. Prednisolon 60mg per hari
adalah terapi permulaan biasa dan dosis diturunkan perlahan- lahan setelah dicapai remisi. Pada orang yang
memberi respon jelek dosis diturunkan lebih lambat tetapi dipertimbangkan splenektomi atau imunosupresi.
2. Splenektomi
Operasi ini dianjurkan pada pasien yang tidak sembuh dalam tiga bulan terapi steroid atau yang membutuhkan dosis
steroid yang terlalu tinggi untuk mempertahankan hitung trombosit di atas 50x 109/L. Hasil baik terjadi pada sebagian
besar pasien.
3. Obat imunosupresi
Misalnya vinkristin, siklofosfamid; azatioprin, biasanya dicadangkan bagi pasien yang tidak meberi respon dengan
steroid dan splenektomi.
4. Androgen
Danazol telah dianjurkan baru- baru ini pada pasien dengan trombositopenia yang tidak responsif terhadap
kortikosteroid atau splenektomi.
5. Imunoglobulin dosis tinggi
Baru- baru ini menghasilkan kenaikan sementara . mekanismenya merintangi reseptor Fc pada makrofag. Manfaat
jangka panjang dari cara ini belum diketahui.
6. Transfusi trombosit
Platelet concentrates bermanfaat pada pasien dengan perdarahan akut yang mengancam jiwa.
Ant. Page 2
PENETAPAN DIAGNOSIS ATAU DIAGNOSIS BANDING
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang pada pasien,kami menetapkan
beberapa diagnosis banding, diantaranya trombositopenia yang disebabkan oleh DIT, ITP akibat infeksi virus, dan anemia
perdarahan. Trombositopenia yang disebabkan oleh DIT pada pasien ditunjukkan dengan terjadinya trombositopenia setelah
pemberian obat dan adanya gejala perdarahan berupa bercak hitam serta adanya reaksi alergi yang ditandai eosinofilia.
Pasien mengalami DIT level III (possible) di mana hanya terdapat kriteria 1 (trombositopenia terjadi setelah pemberian obat
dan akan membaik setelah pengobatan diberikan). Namun kriteria 1 pada pasien perlu ditinjau kembali dan sebaiknya
pemeriksaan jumlah trombosit pasca penghentian obat dilakukan setelah 10 hari dikarenakan masa trombopoesis sekitar 7-10
hari. Jadi penurunan jumlah trombosit pada pasien setelah 3 hari penghentian obat adanya kemungkinan belum mencirikan
pengaruh obat pada masa trombopoesis sudah menghilang. Sedangkan untuk kriteria 2, 3, 4 tidak ditemukan pada pasien
pada skenario.
ITP akibat infeksi virus dapat dilihat dari adanya gejala perdarahan (bercak hitam), panas, pilek, dan eosinofilia. Infeksi
virus ini kemungkinan disebabkan oleh virus influenza sehingga kemungkinan pasien mengalami ITP tipe akut sesuai tinjauan
pustaka yang didapatkan penulis.
Trombositopenia yang disebabkan anemia perdarahan pada pasien tersebut mungkin bisa terjadi. Hal ini ditandai
adanya penurunan kadar hemoglobin dan hematokrit. Namun kemungkinan penyebab tersebut sangat kecil dikarenakan pada
pasien sesuai skenario tidak ditemukan gejala anemia.
Pemeriksaan penunjang penetapan diagnosis ITP akut pada pasien dapat dilakukan dengan:
- Pemeriksaan yang menunjukkan adanya perdarahan dan hemolisis.
- Apusan darah tepi : giant trombosit.
- Biopsi sumsum tulang: sumsum tulang normal dengan jumlah megakariosit normal atau meningkat.
- Waktu perdarahan normal.
- Jumlah trombosit dalam sirkulasi paling sering antara 10.000-50.000/mm3.
- Adanya antiplatelet IgG pada permukaan trombosit atau dalam serum pada pemeriksaan antibodi IgG.
- Pemeriksaan adanya infeksi virus melalui pemeriksaan feses.
- Anamnesis lebih lanjut mengenai riwayat perdarahan.
Pemeriksaan penunjang penetapan diagnosis anemia perdarahan pada pasien dapat dilakukan dengan:
- Pemeriksaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit atau hitung eritrosit.
- Tanda-tanda hemolisis: penurunan masa hidup eritrosit, peningkatan katabolisme heme.
- Pemeriksaan waktu perdarahan.
- Anamnesis mengenai riwayat perdarahan dan penyebabnya.
Penatalaksanaan dan Pencegahan
Penatalaksanaan pada pasien dapat dilakukan dengan penghentian obat dan dilakukan evaluasi selama 7-10 hari ke depan.
Pencegahan pada pasien dapat dilakukan dengan menghindari faktor penyebab adanya perdarahan baik intern maupun ekstern,
menghindari konsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan trombositopenia, dan mengkonsumsi bahan makanan atau pun
suplemen yang dapat meningkatkan hitung trombosit.
Ant. Page 3
Ibuprofen Imunosupresan dan kemoterapi
Agen diuretik Fludarabine, oxaliplatin
Klorotiazida Siklosporin, rituximab
Hidroklorotiazida
(Aster, 2007; Warkentin,2005; George et al., 1998; dan the University of Oklahoma web site
(http://moon.ouhsc.edu/jgeorge/DITP.html)
Kuinin Obat menginduksi antibodi yang 26 dari satu juta pengguna kuinin Kuinin, sulfonamide, anti-
mengikat ke membrane protein dalam per minggu, mungkin lebih sedikit inflamasi nonsteroid
keadaan obat terlarut kasusnya pada obat lainnya (AINS)
Obat tipe Fiban Obat bereaksi dengan GP IIb/IIIa untuk 0,2-0,5 % Tirofiban, eftifibatide
menginduksi adanya perubahan
bentuk (neoepitop) obat
Obat-antibodi spesifik Antibody mengenali komponen murin 0,5-1,0 % setelah paparan, 10- Abciximab
dari fragmen Fab untuk membrane 14% setelah paparan kedua
trombosit GP IIIa
Autoantibodi Obat menginduksi antibody yang 1,0% dengan emas, sangat cepat Garam emas,
bereaksi dengan trombosit autologi prokainamida dan obat lainnya. prokainamida
dalam kehilangan obat
Kompleks imun Obat mengikat pada platelet factor 4 3-6 % diantara pasien diterapi Heparin
(PF4), memproduksi kompleks imun dengan heparin selama 7 hari,
untuk antibody yang spesifik, cepat dengan heparin berat
kompleks imun mengaktifkan molekul rendah
trombosit melalui reseptor Fc
(Aster, 2007)
Kriteria Diagnosis Drug Induced Trombocytopenia:
1. Terapi dengan obat kandidat mendahului terjadinya trombositopenia dan setelah terapi dihentikan, jumlah trombosit menjadi
normal dan hal ini menetap.
2. Obat kadidat adalah satu-satunya obat yang diberikan sebelum onset trombositopenia, atau jika obat lain terus diberikan
setelah penghentian obat kandidat jumlah trombosit tetap normal.
3. Penyebab trombositopenia lain sudah disingkirkan.
4. Trombositopenia akan kembali terjadi jika obat kandidat diberikan lagi.
Tingkatan Bukti
I (Definite) Pasti = jika kriteria 1,2,3,4 terpenuhi
II (Probable) = jika kriteria 1,2,3 terpenuhi
III (Possible) = jika hanya kriteria 1 terpenuhi
IV (Unlikely) = jika kriteria 1 pun tidak terpenuhi.
(George, et al. 1998, 2007; Rahajuningsih D Setiabudy, 2007).
Kuinin
Kuinin merupakan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit malaria dan kram otot. Sedangkan kuinidin digunakan sebagai
pengobatan terhadap cardiac arrhythmia. DIT akibat kuinin terjadi bukan pada pemberian pertama, tetapi setelah pemakaian
berulang-ulang. Gambaran klinis DIT akibat kuinin seperti perdarahan di tungkai bawah, petekia, dan perdarahan pada daerah
mukosa. Perdarahan intracranial dan intraperitoneal jarang dijumpai (Rahajuningsih, 2007).
Ant. Page 4
Pada HIT terjadi kompleks antara antibodi dengan heparin-platelet factor 4 (PF4) akan mengikat trombosit melalui reseptor Fc
sehingga mirip dengan hipotesis innocent bystander (Rahajuningsih, 2007).
Gejala Klinis
- ITP akut
- Sering dijumpai pada anak-anak dengan infeksi dan penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh virus sebagai awal terjadinya
perdarahan berulang
- Manifestasi perdarahan ringan dan jarang adanya splenomegali.
- ITP kronis
- Manifestasi perdarahan berupa petekia, purpura, ekimosis
- Episode perdarahan dapat berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu
- Perdarahan SSP jarang terjadi tetapi jika terjadi bersifat fatal
- Splenomegali dijumpai pada <10% kasus
- Hubungan antara jumlah trombosit dan gejala antara lain bila:
AT >50.000/μL asimptomatik
AT 30.000-50.000/μL terdapat luka memar/ hematom
AT 10.000-30.000/μL terdapat perdarahan spontan, menoragia, dan perdarahan memanjang bila ada luka
AT<10.000/μL terjadi perdarahan mukosa (epistaksis, perdarahan gastrointestinal, genitourinaria)
Diagnosis
o AT 10.000-50.000/μL
o Filem darah menunjukkan penurunan jumlah trombosit
o Sumsum tulang memperlihatkan jumlah megakariosit normal atau meningkat sebagai usaha kompensasi terhadap destruksi
trombosit
o Kadar trombopoetin tidak meningkat
o Tes sensitif menunjukkan IgG antitrombosit pada permukaan trombosit atau dalam serum
Penatalaksanaan
a. Terapi untuk mengurangi proses imun sehingga mengurangi perusakan trombosit
- Terapi kortikosteroid, yang berfungsi untuk mengurangi aktivitas makrofag sehingga mengurangi destruksi trombosit,
mengurangi pengikatan IgG oleh trombosit, serta menekan sintesis antibodi
- Pemberian prednison 60-80 mg/hari kemudian diturunkan perlahan-lahan, untuk mencapai dosis pemeliharan (<15
mg/hari). Sekitar 80% kasus mengalami remisi setelah terapi steroid.
- Jika dalam 3 bulan tidak memberi respon pada kortikosteroid (AT < 30.000/μL) atau perlu dosis pemeliharaan yang tinggi
maka diperlukan:
Ant. Page 5
Splenektomi
Obat-obat imunosupresif: vincristine, cyclophospamide, azathioprim
Pemberian Ig anti G 70μg/kg
b. Terapi supportif, terapi untuk mengurangi pengaruh trombositopenia
- Pemberian androgen (danazol)
- Pemberian high dose immunoglobulin (IgIV 1 mg/kg/hari selama 2 hari berturut-turut) untuk menekan fungsi makrofag dan
meningkatkan AT dengan cepat.
- Pemberian metil prednisolon jika pasien resisten terhadap prednison
- Transfusi konsentrat trombosit hanya dipertimbangkan pada penderita dengan risiko perdarahan akut
Preventif
- Membatasi gerakan fisik
- Mencegah perdarahan akibat trauma
- Menghindari obat penekan fungsi trombosit
Prognosis
- Pada anak-anak 89% sembuh, 54% sembuh dalam 4-8 minggu, 2% meninggal
- Pada orang dewasa 64% sembuh, 30% penyakit kronik, 5% meninggal
- Bila pasien tidak mengalami perdarahan dan memiliki jumlah trombosit diatas 20.000/μL, harus dipertimbangkan untuk tidak
memberikan terapi karena banyak pasien trombositopenia kronik yang parah dapat hidup selama dua sampai tiga dekade.
Ant. Page 6
WOC
Jumlah trombosit
Hemostasis terganggu
Proses koagulasi
terganggu
Ant. Page 7