You are on page 1of 14

Cerita Natal

PERSIAPAN

Daftar lagu yang akan dialunkan pada saat drama berlangsung. Anda bisa mengganti setiap
lagu yang ada dalam konsep ini dengan lagu-lagu yang lain.

Pemeran cerita: 4 Pembaca puisi

Penyanyi: Bagilah anak-anak menjadi tiga kelompok di mana masing-masing kelompok


menyanyikan lagu yang berbeda, memakai baju yang berbeda pula. Kemudian mintalah
seluruh anak untuk berkumpul bersama menyanyikan lagu penutupnya. Bila ada lebih dari
tiga kelompok penyanyi, tambahkanlah lagu-lagu cadangan.

KONSEP DRAMA

Puisi I dibacakan:

Pada suatu ketika,


pada zaman dahulu kala.
Ada kisah tentang seorang bayi,
yang harus kalian tahu.
Ayahnya adalah Yusuf,
dan Maria adalah ibunya.
Bayi ini sangat istimewa,
Dialah Putra tunggal Allah.

Kelompok penyanyi I menyanyikan lagu "Mary`s Boy Child". Seorang penyanyi didandani
sebagai Maria dan menggendong boneka bayi, seorang lagi sebagai Yusuf dan anak-anak lain
berperan sebagai bermacam-macam binatang.

Puisi II dibacakan (sambil lagu "Mary`s Boy Child" tetap dialunkan):

"Siapakah Anak ini?"


Maria menunggang keledai,
dan Yusuf berjalan menuntunnya,
dan para malaikat menyertai mereka dari jauh,
menyanyikan lagu-lagu pujian.

Ketika mereka tiba di Betlehem,


pasangan ini ditolak
oleh pemilik penginapan,
yang mengatakan tidak ada tempat bagi mereka.
Yusuf mendesak,
mengatakan bahwa istrinya perlu tempat untuk bersalin.
Pemilik penginapan itu memberitahu letak sebuah kandang
binatang dan jerami.

Perjalanan Maria dan Yusuf berakhir


di sebuah kandang yang penuh dengan jerami,
di sanalah Maria melahirkan
Raja kita.

Malaikat turun dari surga,


dan mereka mulai memuji.
Para gembala di padang yang dingin,

"Kami bawa kabar gembira!"

Kelompok penyanyi II menyanyikan lagu "Hark the Herald Angels Sing". (Para penyanyi
didandani sebagai malaikat, gembala, dan kawanan domba.)

Puisi III dibacakan:

Natal yang Pertama


mengabarkan kedatangan Raja
segera tersiar,
Para malaikat itu mengabarkan kepada para gembala
bahwa seorang Raja telah lahir.

Sebuah bintang bersinar dari surga,


untuk menerangi jalan para Majus
menuju ke palungan Bayi itu,
yang lahir di hari Natal.

Kelompok III menyanyikan lagu "Away in a Manger" (penyanyi didandani sebagai tiga
raja/majus dan sebagai bintang). Untuk kostum bintang, gunakan gabus yang sudah dibentuk
bintang dan hiasi dengan bunga-bunga. Anak-anak yang masih TK bisa didandani dengan
kostum bintang.

Puisi IV dibacakan:

Dan semua yang ada di dekat-Nya,


menyembah dan memuji atas kelahiran-Nya.

Untuk Bayi, Raja yang bernama Yesus,


Juru Selamat kami di bumi!
Mari rayakan Natal
dengan permen dan hadiah-hadiah dan apa saja.
Ingatlah kita memiliki seorang Juru Selamat,
yang memberi kita hidup kekal.

PENUTUP
Semua pemain menyanyikan lagu "Joy to the World". Dan setelah itu memberikan ucapan
selamat Natal kepada semua hadirin. (t/Ratri)

Sumber:
Judul Artikel: The Christmas Story
Penulis Artikel: Tidak dicantumkan
Judul Buku: DLTK`s
Situs: http://www.dltk-bible.com/christmas_play.htm

Kehadiran Natal

Tujuan: Drama pendek ini bertujuan untuk menunjukkan betapa Yesus merupakan hadiah
terbesar dari Allah untuk dunia, tanpa berusaha meremehkan nilai penting hadiah-hadiah
yang diterima anak-anak di hari Natal.

Pemain: Narator; Kate, gadis kecil yang agak manja, mengenakan piyama dan baju tidur
luar, mungkin dengan rambut dikepang dan bintik-bintik (bisa diperankan oleh anak kecil);
Doll, seorang dewasa atau anak kecil yang mengenakan pakaian bayi dan dibungkus dalam
kertas Natal; Ayah dan Ibu; Kakek dan Nenek (peran opsional).

Properti: Kertas kado untuk dua buah hadiah; perhiasan; boneka yang dibungkus dalam
selimut; kartu Natal; serbet; boneka; kain liur dan botol minum bayi yang berisi susu untuk
orang yang memerankan Doll; pohon Natal.

(Hadiah-hadiah ini sudah berada di atas panggung, di bawah pohon Natal. Apabila Anda
mampu mengusahakannya, Ayah dan Ibu, serta Kakek dan Nenek berdiri di sebelah hadiah
mereka masing-masing.)

Narator: "Saat ini hari Natal dan Kate sangat gembira! (Kate berlari dan terkejut melihat
hadiah-hadiah di bawah pohon.) Dia telah menanti-nanti hari Natal selama bulan Desember,
dan sekarang telah tiba! Dia berlari menuruni tangga dan membuka semua hadiahnya. (Kate
membuka hadiah pertamanya -- Doll -- dan melihat kartunya.) Dia merasa hadiah pertama
sungguh mengasyikkan. Kartu itu berbunyi: 'Untuk Kate, dengan cinta dari Ayah dan Ibu'.
Hadiah itu dibungkus dalam kertas berwarna sangat terang, dan terlihat sangat mahal. (Kate
mulai menyobek kertasnya). Membutuhkan waktu yang lama untuk melepaskan semua
kertasnya, tetapi ketika dia membukanya, di dalamnya ada boneka terbaru yang diiklankan di
TV. Boneka itu sangat pandai. Boneka itu menyebut namanya..."

Doll: "Halo, Kate! Aku adalah bonekamu!"

Narator: "Boneka itu meminum susu dari sebuah botol... (Kate mengambil sebotol susu dan
menaruhnya ke mulut Doll. Doll meminum beberapa teguk.) Dan boneka itu mengompol...
(Doll menyilangkan kaki dan terlihat ingin ke toilet.) Boneka itu sangat mahal, dan ayah dan
ibu Kate telah menghabiskan banyak uang untuk membelinya. (Kate memeluk Ayah dan Ibu,
jika mereka ada.) Kemudian, Kate melihat hadiah keduanya. (Kate mendekati hadiah
keduanya, yang dibungkus dengan kertas yang tidak begitu terang, dan melihat kartunya.)
Hadiah kedua yang dia dapatkan juga mengasyikkan. Kartu itu berbunyi: 'Untuk Kate,
dengan cinta dari Kakek dan Nenek.' (Kate mulai menyobek kertasnya.) Dia mendapati
sebuah hadiah yang kecil, tetapi ketika dia membukanya, di dalamnya adalah sesuatu yang
sangat berharga. (Kate mengangkat sebuah perhiasan dari kotak tersebut.) Adalah sebuah
perhiasan yang dipakai oleh neneknya ketika dia menikah, dan nenek Kate ingin Kate
mengenakannya sekarang. Perhiasan itu sangat berharga, dan sangat berarti bagi Kate dan
neneknya. (Kate mengenakan perhiasan itu dan memeluk Kakek dan Nenek.) Kemudian, Kate
melihat hadiah yang ketiga. (Kate mengambil sebuah bingkisan kecil berbentuk bayi, yang
dibungkus dalam selimut, dan melihat kartunya.) Hadiah itu tidak terlihat mengasyikkan
seperti hadiah-hadiah yang lain. Kartu itu berbunyi: 'Untuk Kate, dan seluruh dunia, dengan
cinta dari Allah.' Hadiah itu tidak dibungkus dalam kertas Natal, tetapi dibungkus dalam
selimut. Dia membukanya dan melihat apa yang ada di dalam. (Kate membukanya.) Di
dalamnya ada bayi kecil. (Kate menemukan sebuah boneka di dalam selimut dan menolaknya
seolah dia tidak menyukai penampilannya.)

Kate: (Mendekati Doll dan menghentakkan kakinya ketika dia bicara.) "Tetapi aku
menginginkan hadiah yang mahal, seperti hadiah dari Ayah dan Ibu!"

Narator: "Ini adalah sebuah hadiah yang mahal, Kate. Allah mengorbankan segala yang Dia
miliki untuk memberikan hadiah ini kepada dunia!"

Kate: (Menunjukkan perhiasannya.). "Dan aku menginginkan sebuah hadiah yang berharga,
seperti hadiah dari Kakek dan Nenek!"

Narator: "Ini adalah sebuah hadiah yang berharga, Kate. Bayi ini adalah satu-satunya Putra
Allah."

Kate: (Memegang bayi tersebut di salah satu kakinya seolah dia akan menjatuhkannya.)
"Tetapi ia hanya seorang bayi biasa! Apa yang begitu spesial dari bayi itu?"

Hari Rambut Jelek

Tujuan: Untuk menunjukkan arti Natal yang sebenarnya sering disembunyikan di belakang
sifat hal-hal lain yang terlalu mencolok yang kita anggap 'bersifat Natal'.

Pemeran: Boneka Salju yang dibebani rasa murung, Bapak Natal yang riang, Prajurit Coklat
yang bergaya militer dengan kertas perak di kakinya, Peri "kamp"(diperankan oleh seorang
wanita atau pria yang mengenakan pakaian wanita)dan Kelinci Paskah yang gembira dan
bersemangat. Semuanya mengenakan kostum yang tepat - semakin berlebihan semakin lebih
baik. Perawan Maria mengenakan jubah biru yang sudah usang.

Properti: Drama pendek ini direncanakan untuk ditampilkan di gereja-gereja yang


mempunyai pohon-pohon Natal yang besar di depan. Ketika dekorasi harus digantungkan di
dahan-dahan, mereka dapat berdiri di atas kursi-kursi(pastikan aman untuk dilakukan). Hal
ini juga cocok untuk aktor-aktor yang memerankan Yusuf, Para Gembala, dll. yang berdiri
pada satu sisi dalam sebuah adegan Kelahiran Kristus dalam ukuran yang sebenarnya, tetapi
sebuah tempat tidur bayi yang kecil juga dapat digunakan. Dibutuhkan juga: buku dengan
tulisan `Cerita Natal' di sampulnya, boneka bayi Yesus; telur-telur Paskah.

(Boneka Salju dan Bapak Natal masuk, siap untuk digunakan lagi setelah disimpan lama.)

Boneka Salju: "Aku tidak percaya betapa kotornya loteng itu. Setiap tahun, aku bangun
tertutup berlapis-lapis barang."

Natal: "Ho, ho, ho! Kamu harusnya senang, boneka salju! Aku sangat menyukai saat ini --
bergantung di pohon dan melihat semua anak membuka hadiah-hadiah mereka."

Boneka Salju: "Hmph. Itu tidak menggantikan sebelas bulan yang kita habiskan disimpan
dalam kantong plastik dan dilupakan, kan?"

Natal: "Ooh, lihat. Kita punya anggota baru! Itu prajurit coklat yang lain!" (Prajurit Coklat
berbaris dan memberi hormat.)

Prajurit: (Dengan gaya ala militer.) "Prajurit coklat susu Cadbury, melapor untuk tur tugas
di pohon Natal, Pak!"

Natal: "Ho, ho! Tidak perlu memberi hormat padaku, prajurit! Bukan aku yang berkuasa di
sini. Yang berkuasa adalah peri yang duduk di puncak!"

Boneka Salju: (Menginspeksi Prajurit Coklat.) "Mereka tidak pernah bertahan lama,
dekorasi-dekorasi coklat itu, kan? Biasanya dimakan selama hari pertama setelah Natal."

Natal: "Ah, ya, tidak seperti kita -- dikeluarkan dan digunakan sctiap tahun! (Maria masuk.)
Apa kau tahu, aku ada di pohon setiap tahun sejak 1974!"

Boneka Salju: (Dengan muram menunjuk Maria.) "Oh, lihat. Ada dekorasi baru. Dia
mungkin akan mendapatkan dahan yang lebih baik daripada aku tahun ini...."

Maria "Aku kira aku tidak baru. Aku baru saja dikeluarkan dari sebuah kotak tua."

Boneka Salju: "Hmph. Yah, kau tidak terlihat begitu bersifat Natal. Di mana perada (kertas
emas, perak, dan timah untuk hiasan) dan saljumu?"

Maria "Aku tidak tahu. Aku hanya punya pakaian usang ini. Sudah lama sekali sejak aku
dipakai, bahkan aku juga tidak yakin aku harus jadi apa."

Natal: (Menggelengkan kepalanya.) "Oh astaga. Begini, aku tidak yakin kau akan sanggup
naik ke pohon ini, Nona Muda. Kami semua harus diinspeksi oleh peri untuk memastikan
kami cukup bersifat Natal sebelum kami diberi sebuah dahan, kau tahu."

Boneka Salju: "Awas! Dia datang..." (Peri masuk dengan flamboyan.)

Peri: "Ooh, hari yang melelahkan! Aku terus direpoti oleh jubahku ! Dan aku tidak dapat
berbuat apa pun pada rambutku!"
Natal: "Ho, ho, ho! Tetapi kau terlihat cantik dan bersifat Natal!"

Peri: (Dengan genit.) "Oh, Bapak Natal, kau panci besar! Tetapi lihat saja keadaan sayapku!
Tidak ada warna kemilau di mana pun!" (Kelinci Paskah berlari sambil melempar telur-telur
Paskah. Semua orang menatapnya.)

Kelinci: "Selamat Paskah! Selamat Paskah!"

Peri: "Kelinci Paskah! Maukah kau kembali ke loteng itu! Masih ada tiga bulan lagi sebelum
kau keluar dari kotak!"

Kelinci:(Kecewa.)"Oh. Maaf...." (Keluar dengan sedih dan kepala menunduk.)

Peri: "Apa kita semua sudah siap? Setelah kita ada di atas pohon, mereka bisa menyalakan
lampu dan akan benar-benar terasa seperti Natal!(Melihat ke pohon.) Oh, lihat saja jarum-
jarum itu. Setiap kali aku bergerak, stockingku pasti rusak! (Bapak Natal mulai tertawa.) Kau
pikir lucu ketika daun cemara sepanjang sembilan sentimeter menempel di rokmu selama dua
belas hari Natal? Yah, tidak, aku beri tahu kau! Sekarang, ayo -- aku ingin melihat seperti apa
kalian sebelum kita semua naik ke pohon itu. (Bapak Natal, Prajurit Coklat, Boneka Salju,
dan Maria berbaris.) Bapak Natal! Apa kau sudah disemir tahun ini? "

Natal: "Belum."

Peri: "Kalau begitu, aku tidak dapat melihat senyumanmu yang riang karena debu. Prajurit
coklat!"

Prajurit: "Ya, Tuan!"

Peri: "Apa seseorang menggigit kakimu?"

Prajurit: "Ya, Tuan. Seorang anak laki-laki merusaknya sebelum aku dipasang di pohon,
tuan!"

Peri: "Kalau begitu, berhentilah memamerkan dirimu dan pasang lagi kertas perakmu! Apa
kau ingin seluruh dunia melihat bagian dalammu yang lembut? (Prajurit berusaha untuk
memasang kertas perak ke kakinya dengan baik.) Dan lihat dirimu, boneka salju! Wol
kapasmu mulai kusut!"

Boneka Salju: "Aku tidak semuda dulu, kau tahu!"

Peri: "Kalau begitu, rapikan dirimu! (Mendatangi Maria dan melihat dia dari atas ke
bawah.) Lalu, apa semua ini? Kau bukan salah satu dari dekorasi biasa kami."

Maria "Bukan."

Peri: "Kau terlihat sangat tidak bersifat Natal! Di mana kemilaumu? Atau jubah merahmu?
Setidaknya, kau bisa mengenakan pakaianmu yang terbaik untuk digantung di pohon Natal!"

Maria (Sedih.) "Aku minta maaf. Aku rasa aku berada di tempat yang salah."
Peri: "Dan mana kawat yang digunakan untuk menggantungmu di dahan? Baik -- aku akan
mencari tahu apa yang salah. Kalian semua -- tolong mengambil posisi! Cepat, cepat! (Bapak
Natal, Prajurit Coklat, dan Boneka Salju mengambil posisi di dahan-dahan pohon, berdiri di
tangga dan kursi.)Ayo, perada dan lampu sudah ada di atas. (Mereka mulai menggantungkan
diri di dahan-dahan, mengulurkan tangan mereka dan berputar ke kiri dan ke kanan dengan
perlahan. Kepada Maria.) Dan aku akan mencari tahu di mana seharusnya kau berada!"
(Keluar.)

Prajurit: "Em ... aku diputar-putar oleh anak laki-laki ini. Aarrrgghh! (Dia mulai berputar-
putar dengan lebih cepat.) Tinggalkan aku sendirian!"

Natal: "Oh astaga! Kau tahu apa yang terjadi ketika mereka memutar kawatmu seperti itu?"
(Prajurit akhirnya berhenti, kemudian berputar-putar bahkan lebih cepat ke arah yang
berlawanan.)

Prajurit: "Aaarrghh! Tunggu saja kau! Aku akan memberimu salah cerna pada hari Natal!"

Boneka Salju: (Kepada Maria.) "Jadi -- aku tidak merasa kau terlihat seperti dekorasi Natal.
Kau tidak mempunyai daya tarik yang cukup untuk digantung di pohon bersama kami. Kau
mungkin sesuatu yang berhubungan dengan festival hasil panen atau yang lainnya!"

Maria "Mungkin. Aku tidak merasa sangat bersifat Natal." (Peri masuk dengan membawa
boneka bayi Yesus.)

Peri:(Sangat malu.) "Ah! Manis! Aku minta maaf! Tampaknya telah terjadi kesalahan sangat
buruk!"

Maria "Apa itu?"

Peri: "Aku baru saja membaca buku panduan." (Mengangkat buku berjudul `Cerita Natal'.)
Tampaknya, kau sebenarnya lebih bersifat Natal daripada kami semua! (Memberikan buku
itu kepadanya.) Apakah kau sudah membaca ceritanya?

Natal: "Lebih bersifat Natal? Bagaimana kau bisa lebih bersifat Natal daripada Bapak
Natal?"

Maria (Membaca buku tersebut.) "Oh Tuhanku! Mereka mengharapkanku untuk melahirkan
seorang bayi! Di tengah timbunan rumput kering! Bahkan tanpa epidural (penghilang rasa
sakit, biasanya digunakan ketika sedang melahirkan)! Dan kemudian, tiga raja datang
mengunjungiku -- aku yang mengenakan pakaian yang sudah tua dan usang ini!"

Peri: "Ini untukmu. (Memberinya boneka bayi Yesus.) Kelihatannya, kau seharusnya ada di
sana."(Menunjuk tempat tidur bayi.)

Maria (Mengangkat boneka.) "Maksudmu ini adalah...."

Peri: "Ya. Jika bukan karena dirimu, tidak ada seorang pun dari kami akan berada di sini!"

Maria "Orang-orang akan melihatku dan berpikir tentang bagaimana seorang Penyelamat
dilahirkan! Sungguh istimewa!" (Dia mendekati tempat tidur bayi.)
Boneka Salju: "Apa maksudmu, tidak ada seorang pun dari kami akan berada di sini? Apa
yang lebih penting daripada dekorasi yang baik di hari Natal?"

Peri: (Melihat tempat tidur bayi.) "Yang lebih penting, Boneka Salju, adalah apa yang kita
semua ingatkan kepada oranq-orang." (Semua diam.

Hotel Menara Salty: Cabang Betlehem

Tujuan: Drama pendek ini menyajikan kisah kelahiran Kristus dalam cara yang lucu, dan
berfungsi sebagai sebuah pengenalan yang baik pada tema kristiani yang mana saja.
Karakter-karakternya mungkin mengingatkan Anda dan penonton Anda pada hotel Torquay
yang menjadi terkenal dalam sebuah acara komedi situasi pada tahun 1970-an. Drama pendek
ini harus ditampilkan pada situasi yang ramai sekali.

Pemain: Pak Salty, pemilik hotel yang jengkel; Bu Salty, istrinya yang pemarah; Carlos,
pelayan asal Spanyol mereka yang tidak beruntung (semuanya mengenakan kostum gaya
tahun 1970-an); Felix, penghulu laskar Roma; Maria dan Yusuf, para gembala dan Orang-
Orang Majus (semuanya mengenakan kostum Kelahiran Kristus tradisional).

Properti: Karena ada banyak pintu masuk dan pintu keluar, Anda perlu membuat semacam
"perlengkapan." Fitur yang paling penting adalah pintu utama yang terbuka di bagian
belakang panggung dan cukup besar untuk tempat bersembunyi beberapa orang di
belakangnya. Anda juga membutuhkan sebuah meja di sisi kiri panggung dengan sepasang
telepon dan sebuah papan kecil bertuliskan "Resepsionis", serta pastikan ada beberapa jalan
keluar (bagian belakang kiri meja menuju bar, di sebelah kanan tangga, dapur, dan kandang
hewan). Anda juga membutuhkan: rekaman "Hallelujah Chorus"; papan penjepit kertas;
formulir sensus; bel pintu; semangkuk air; domba mainan; hadiah-hadiah milik orang-orang
bijak.

(Bu Salty sedang bersandar di meja dan asyik berbicara di telepon.)

Bu Salty: "Oh, aku tahu ... aku tahu ... itu buruk sekali, kan?" (Pak Salty menghampiri
dengan membawa papan penjepit kertas. Dia melihat Pak Salty dan memberi isyarat
kepadanya. Ke telepon.) "Tunggu sebentar!"

Pak Salty: (Dengan gigi menggeretak.) "Ya, cahaya hidupku?"

Bu Salty: (Meletakkan tangannya di atas gagang telepon.) "Kamu ingat untuk membagikan
semua formulir sensus itu ke para tamu, kan?"

Pak Salty: "Tidak sayang, aku baru saja dari atas bercengkerama dengan mereka.
Menurutmu, apa yang aku lakukan?"
Bu Salty: "Dan kamu sudah mengecek bahwa tamu kita malam ini tidak terlalu banyak? Kita
tidak bisa melanggar jumlah tamu maksimal untuk keamanan mereka jika terjadi kebakaran,
hanya malam ini."

Pak Salty: "Ya, Sayang -- kita memiliki 40 tamu persis."

Bu Salty: "Bagus, yah perwira Roma yang baik yang mengumpulkan formulir-formulir
sensus itu akan tiba sebentar lagi. (Ke telepon.) Maaf akan hal ini. Aku tadi sampai di mana?"

Pak Salty: "Ya, Sayang, dan aku harus mengatakan betapa berterima kasih diriku atas
bantuanmu. Itulah yang aku suka dari mengelola hotel ini sebagai bisnis keluarga. Itu berarti
aku melakukan semua pekerjaan dan kau menumpuk tagihan telepon sebesar utang nasional".
(Bel pintu berbunyi.)

Bu Salty: (Ke telepon.) "Oh, aku tahu." (Kepada Pak Salty.) "Itu pasti dia!"

Pak Salty: "Oh ya, aku akan membukakannya, bolehkah? Tidak, tidak, jangan merasa kamu
harus bergerak satu inci pun. Aku akan mengecat sisi hotel ketika aku di luar sana, bolehkah?
Atau bolehkah aku membawakan puding susu berukuran besar lagi untukmu?" (Dia
membuka pintu. Yang datang adalah Maria dan Yusuf.) "Ya?"

Yusuf: "Ehm ... kami membutuhkan kamar untuk malam ini."

Pak Salty: "Maaf. Sudah penuh." (Dia menutup pintu. Bel pintu berbunyi lagi. Pak Salty
membuka pintu lagi.) "Ya?"

Yusuf: "Begini, sebenarnya saya tidak ingin menyusahkan Anda, tetapi semua hotel lain
sudah penuh dan Maria akan melahirkan seorang bayi. Adakah tempat lain yang bisa kami
tuju?"

Pak Salty: "Bagaimana kalau Beirut?"

Bu Salty: (Meletakkan telepon dan menghampiri mereka.) "Jangan kasar! (Menoleh kepada
Maria dan Yusuf.) Saya minta maaf tentang suami saya. Masuklah. Selamat datang di Hotel
Menara Salty cabang Betlehem. Saya yakin kami dapat mencarikan suatu tempat untuk
kalian."

Pak Salty: (Menyeret Bu Salty.) "Tetapi kita sudah penuh, Sayang!"

Bu Salty: "Kita tidak dapat meninggalkan dia di jalanan dalam kondisi seperti itu!"

Pak Salty: "Oh, saya minta maaf. Kesalahan saya." (Kepada Maria dan Yusuf.) "Silakan,
pakailah tempat tidur saya. Saya akan pergi dan tidur di luar dalam sebuah kotak kardus.
Tidak, saya memaksa! (Dia keluar, kemudian langsung kembali.) "Itu adalah petugas
sensus!" (Dia mulai berlari berputar-putar dengan penuh kekalutan.) Anda tidak seharusnya
ada di sini!"

Yusuf: "Kami akan pergi -- kami tidak keberatan!"


Pak Salty: "Begini, pergilah ke kandang hewan di belakang. Kandang hewan itu agak kotor,
tetapi kalian dapat menunggu di sana sampai petugas sensus itu pergi."

(Bel pintu berbunyi. Yusuf dan Maria keluar bersama Bu Salty.)

Pak Salty: (Membukakan pintu untuk Felix.) "Selamat malam, Pak! (Melewati Pak Salty.)
"Namaku Felix. Apakah ini Hotel Menara Salty ?"

Pak Salty: (Dengan merendah diri.) "Ya benar, dan bolehkah saya mengambil kesempatan
ini untuk mengatakan betapa senangnya bertemu dengan seorang yang terkenal...."

Felix: "Tamu Anda seharusnya hanya 40 orang. Apakah itu benar?" (Bergerak ke arah
gudang. Pak Salty menghalanginya.)

Pak Salty: "Ya benar."

Felix: "Nah, aku akan mengecek." (Bergerak ke arah gudang. Pak Salty menghalanginya
lagi.)

Pak Salty: "Em, tidak. Anda tidak boleh. Em ... ada sapi-sapi di kandang hewan itu."

Felix: "Tentu saja ada! Bukankah hal itu biasa?" (Melewatinya.)

Pak Salty: (Membentangkan tangan ke dada Felix.) "Em, ya. Mereka adalah sapi-sapi
pemakan manusia. Dan sangat menyukai warga Roma. Seekor sapi memakan seorang
pemungut pajak minggu lalu. Mungkin jika Anda mau ke lantai atas, saya bisa ... em ...
menenangkan mereka supaya tidak mengganggu Anda." (Berteriak.) Carlos!"

Bu Salty: (Muncul dari kandang hewan.) "Ah, Pak Felix. Betapa senangnya bertemu dengan
Anda. Dapatkah kita mengumpulkan formulir-formulir sensus dari para tamu?" (Bu Salty
mengajak Felix pergi. Pak Salty tersenyum pada mereka sampai mereka pergi, kemudian
pergi ke kandang hewan. Carlos maju dengan cepat.)

Carlos: "Apa?" (Dia melihat sekitar dan mulai pergi. Pak Salty muncul lagi.)

Pak Salty: "Air panas! Air panas dan handuk! Carlos!"

Carlos: "Apa? Air panas?"

Pak Salty: "Ya, pergilah dan ambilkan sedikit air panas! Itu untuk bayi!"

Carlos: "Bayi? Anda punya bayi, Pak Salty?" (Dia mulai tertawa dan menunjuk Pak Salty.)

Pak Salty: "Bukan bayiku! Cepat pergi!" (Bu Salty dan Felix muncul dengan membawa
setumpuk formulir ketika Carlos lari keluar dari arah yang lain.)

Felix: "Ya, baik sekali kamu menyiapkan formulirnya, Bu Salty. Aku rasa ada 40 tamu dan
empat staf."
Pak Salty: (Masih melihat ke arah Carlos pergi dan berteriak kepadanya.) "Air panas dan
handuk!"

Felix: "Air panas?"

Pak Salty: (Berputar dan melihatnya.) "Ah, ya. Ermintrude baru saja membuat kekacauan di
kandang hewan dan ... yah, Anda tidak bisa begitu berhati-hati sejauh kebersihan
diperhatikan. Bolehkah saya mengambilkan minuman untuk Anda dari bar?" (Mendorongnya
ke bar.)

Felix: "Aku rasa sebaiknya aku mengecek kandang hewan itu...."

Pak Salty:"Kandang hewan itu bukan tempat yang bagus ... (Carlos muncul kembali dengan
membawa semangkuk airpanas dan menumpahkannya ke Pak Salty.) Aaaarrgghh! Carlos!"
(Dia meninju Carlos di dekat telinga.)

Carlos: "Ow! Tetapi Pak Salty! Itu untuk bayi!"

Felix: (Melihat formulir-formulirnya.) "Bayi? Aku tidak mempunyai catatan seorang bayi!"

Pak Salty: "Bayi ... em, ya, bayi sapi."

Carlos: "Kita tidak punya bayi sapi."

(Pak Salty menendang kakinya. Carlos terjatuh.)

Pak Salty: "Saya minta maaf -- dia dari Barcelona. Kami baru saja melatihnya."

(Bayi masih menangis dari luar panggung. Pak Salty mulai menangis.) Em ... ya, hari ini
benar-benar hari yang sangat emosional, hari dengan seekor sapi baru dalam keluarga... (Ke
samping.) kecuali istri saya, yang... . (Kepada Felix.) Apakah Anda ingin minum dengan
naga tua tersebut ketika saya ganti pakaian...? (Paduan suara para malaikat menyanyikan
`Hallelujah Chorus,' -- entah dari rekaman, atau menggunakan paduan suara yang
sebenarnya. Pak Salty, Bu Salty, Carlos, dan Felix melihat sekeliling mereka, bingung dari
mana suara tersebut berasal. Ketika lagu itu selesai, Pak Salty tersenyum lemah kepada
Felix.) Saya minta maaf. Lagi-lagi, itu adalah malam karaoke di sebelah rumah." (Bu Salty
menuntun Felix yang kebingungan menuju bar.)

Carlos: "Saya ambilkan air panas untuk Anda?"

Pak Salty: "Tidak, itu tidak perlu, terima kasih, Carlos. Dia pasti sudah melahirkan anak
kembar tiga ketika kamu kembali." (Dia pergi ganti pakaian. Bel pintu berbunyi.)

Carlos: "Pak Salty? Bu Salty? (Mengangkat bahunya dan membukakan pintu. Ada tiga
gembala di depan pintu.) Selamat datang di hotel kami. Saya berasal dari Barcelona."

Gembala: "Malam, Pak. Inikah tempat Sang Penyelamat?"

Carlos: "Apa? Penyelamat? Tidak ada Penyelamat di sini."


Gembala: (Melewati Carlos.) "Begini, serombongan malaikat memberi tahu kami di sini,
jadi pasti di sini. Mereka mengatakan akan ada seorang bayi dibungkus dalam kain-kain
bedung dan berbaring di sebuah palungan."

Carlos: "Bayi! Ah, ada bayi, ya. Di kandang hewan."

Gembala: "Ya, inilah tempatnya, kawan. Ayo." (Para Gembala mengikutinya masuk,
lengkap dengan domba mainan. Salah seekor domba ditinggal di lobi.)

Pak Salty: (Ketika dia masuk lagi, mengenakan jaket yang berbeda.) "Carlos! Siapa orang-
orang itu? Kenapa kamu membiarkan mereka masuk?"

Carlos: "Mereka datang untuk menengok bayi."

Pak Salty: (Meninju dirinya di dekat telinga.) "Dasar orang tolol! Kita kedatangan petugas
sensus di sini yang mengecek berapa banyak orang yang menginap dan kamu mengundang
separuh populasi pedesaan Yudea untuk menengok bayi!" (Pak Salty mengambil domba yang
tertinggal sebagaimana Bu Salty dan Felix masuk kembali. Carlos pergi ke kandang hewan.
Pak Salty berbicara pada domba tersebut.) "Ayo, keluar sekarang!"

Bu Salty: "Yah, terima kasih banyak atas waktu Anda...."

Felix: "Apakah itu seekor bayi domba juga?"

Pak Salty: (Berusaha untuk menyembunyikan domba itu di belakang punggungnya,


kemudian sadar bahwa hal itu tidak akan berhasil dan menunjukkannya.) "Oh, ini? Em ...
tidak, kami baru saja mendapatkannya. Ini untuk makan malam ini. (Gembala mengeluarkan
suara domba yang mengembik dengan sedih di luar panggung.) Yah, kami ingin memastikan
daging kami ini segar. (Pak Salty melempar domba ke dapur, kemudian menuju pintu dan
membukanya. Ketika dia membukanya, kami melihat tiga orang bijak di depan pintu. Tidak
akan ada orang yang melihat mereka untuk sementara, karena Bu Salty membantu Felix
mengenakan jubah Roma-nya. Satu orang bijak berdehem untuk mendapatkan perhatian Pak
Salty, dan ketika Pak Salty menyadarinya, dia memekik dan membanting pintu.) Em ...
barangkali Anda ingin masuk dan melihat dapur kami dan melihat seberapa segar daging
kami, Pak Felix? (Dia mendorong Felix ke dapur. Bu Salty mengejarnya, masih memegang
jubahnya. Pak Salty membuka pintu lagi.) Ya?"

Orang Majus: "Kami datang untuk menengok Raja Orang Yahudi. Kami membawa hadiah."

(Dia mengeluarkan sebuah hadiah.)

Pak Salty: (Mengambilnya.) "Yah, kalian sangat baik. Saya pastikan hadiah ini sampai.
(Menutup pintu. Bel pintu berbunyi lagi, dan Pak Salty membuka pintu lagi.) Apakah kalian
menginginkan yang lain?"

Orang Majus: "Kami telah menempuh perjalanan jauh. Kami ingin melihat Raja kami."

Pak Salty: "Tepat seperti yang saya kira. Turis! (Dengan keras, seolah-olah kepada seorang
idiot.) Apakah Anda sudah mendatangi istana?"
Orang Majus: "Belum, Raja ini baru saja dilahirkan. Kami telah melihat bintang itu!"
(Menunjuk ke atas.)

Pak Salty: (Melihat ke atas hotel. Kemudian, dia pikir orang bijak itu merujuk pada
kenyataan bahwa hotelnya adalah hotel berbintang satu.) "Ah, ya, saya tahu. Sungguh
memalukan mereka hanya memberi kami satu bintang, tetapi saya kira kalian akan
mengetahui bahwa makanan di sini sangat lezat. (Membau.) Bau apa itu?"

Orang Majus: "Itu adalah bau kemenyan damar yang dibakar."

Pak Salty: (Menunjukkan sikap meremehkan.) "Yah, barangkali Pak Kemenyan dapat
menjauh. Sekarang, begini, ada seorang bayi di gudang kandang hewan di sini, tetapi Anda
tidak bisa...." (Carlos buru-buru masuk.)

Carlos: "Ah, Pak Salty! Bayi yang cantik! Anda ingin melihatnya?"

Orang Majus: "Dia ada di sini, kan? Mari, kita memberi hormat."

(Mereka beramai-ramai memasuki ruang depan dan menuju kandang hewan.)

Pak Salty: "Ada apa dengan bayi ini? Apa kalian semua keluarganya atau bagaimana?
Begini, saya pengelola hotel di sini! Saya tidak mengizinkan ada reuni keluarga di kandang
hewan saya...."

Carlos: "Pak Salty! Dia memberi nama yang sama dengan saudara laki-laki saya untuk bayi
itu!"

Pak Salty: "Dia apa?"

Carlos: "Dia memberi nama yang sama dengan saudara laki-laki saya yang bekerja di Inggris
untuk bayi itu! Saya menanyakan namanya dan mereka menjawab `Imanuel!' "
(Mengucapkannya seperti nama Spanyol. Bu Salty dan Felix masuk lagi ketika Pak Salty
memukul Carlos lagi. Bu Salty masih memegang jubah Felix.)

Felix: "Yah, terima kasih atas tawarannya, Bu Salty, tetapi aku benar-benar tidak punya
waktu untuk makan siang ..."

Pak Salty: (Memegang Felix dan mengantarnya di pintu.) "Ya, begini, mungkin Anda harus
pergi. Sangat menyenangkan dapat bertemu dengan Anda. Sampaikan salam kami untuk
Kaisar ketika Anda bertemu dengannya .... (Melemparnya keluar pintu dan menutup pintu.)
Aku harap dia senang menghabiskan uang pajak yang aku dapatkan dengan bekerja sekuat
tenaga...."

Felix: (Masuk lagi.) "Tetapi jubahku...! (Dia mendekati Bu Salty ketika Maria, Yusuf, Para
Gembala, dan ORANG-Orang Majus muncul dari kandang hewan.) Apa...? Siapa orang-
orang ini, Pak Salty?"

Maria: "Pak Salty! Terima kasih banyak karena mengizinkan kami menggunakan gudang
Anda. Kami ingin memperlihatkan bayi ini kepada Anda juga. Dia adalah Penyelamat Dunia.
Raja Orang Yahudi."
Pak Salty: (Memandang dari Maria ke Felix dengan mulut terbuka dan ke Maria lagi,
menutupi wajah dengan tangannya dan merosot ke lantai. Dia berteriak.) "Ya Tuhan!"

Yusuf: "Ya, dia juga!" (Semua diam.)

You might also like