You are on page 1of 34

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah negara yang banyak mengkonsumsi kacang

kedelai, dimana kacang kedelai dikonsumsi dalam bentuk olahan diantaranya adalah

tahu, tempe, kembang tahu dan susu kedelai. Di Indonesia penggunaan kacang

kedelai masih terbatas pada bahan makanan manusia dan ternak. Tetapi penggunaan

biji kedelai ini harus diolah terlebih dahulu sebelum di konsumsi. Hal ini disebabkan

karena biji kedelai ini mengandung tripsine inhibitor, yang dapat dinetralkan dengan

cara direbus atau direndam dengan air panas terlebih dahulu. Adapun kandungan zat

yang terdapat pada Kacang Kedelai adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Kandungan Zat Gizi Kacang Kedelai

No Komposisi Kandungan
1 Kadar Air 93,7 gram
2 Energi 33 kalori
3 Protein 2,75 gram
4 Lemak 1,91 gram
5 Karbohidrat 1,81 gram
6 Serat 1,3 gram
7 Kalsium 4 miligram
8 Magnesium 19 miligram
9 Fosfor 49 miligram
Sumber : AAK, 1989

Tabel di atas menjelaskan zat-zat gizi yang terdapat pada kacang kedelai yang

telah diolah. Kandungan zat gizi di atas adalah per 100 gram bahan. Jelasnya terlihat

bahwa begitu banyak zat-zat gizi yang terdapat pada susu kedelei murni.

1
2

Susu kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati terbaik. Protein

berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, menjaga kesehatan dan stamina tubuh, serta

mengganti sel-sel yang rusak atau tua. Susu kedelai bernilai gizi tinggi dengan

kandungan asam amino yang penting terdapat di dalam kedelai yaitu : Isoleucine,

Leucine, Lysine, Methionine, Phenylalanine, Threonin, Tryptophane, dan Valine.

Selain itu kacang kedelai juga mengandung kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A dan

vitamin B. Susu kedelai memiliki kadar protein dan komposisi asam amino yang

hampir sama dengan susu sapi. Keunggulan lain dari susu kedelai dibandingkan susu

sapi adalah tidak mengandung kolesterol sama sekali. Kandungan protein dalam susu

kedelai dipengaruhi oleh varietas kedelai, jumlah air yang ditambahkan, jangka

waktu dan kondisi penyimpanan, serta perlakuan panas. Semakin banyak jumlah air

yang digunakan untuk mengencerkan susu, maka akan semakin sedikit kadar protein

yang diperoleh.

Tabel 2. Perbandingan Kadar Protein dengan Bahan Makanan Lain

No Bahan Makanan Protein (%Berat)


1 Kedelai 35,00
2 Kacang Hijau 22,00
3 Daging 19,00
4 Ikan Segar 17,00
5 Telur Ayam 13,00
6 Beras 6,80

Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat disimpulkan bahwa kedelai mempunyai

kadar protein tertinggi jika dibandingkan dengan bahan makanan pokok lainnya.

Oleh karena itu, sejak dahulu kedelai diketahui merupakan makanan sehat yang baik

untuk dikonsumsi, sehingga banyak bahan makanan yang menggunakan kedelai

sebagai bahan baku.


3

Tetapi hingga saat ini, hasil rata-rata tanaman kedelai masih sangat rendah di

Indonesia, khususnya di Provinsi NAD. Hal ini disebabkan karena masih belum

dimanfaatkannya teknologi budidaya tanaman kedelai, cara bercocok tanam dan

pemeliharaan yang kurang intensif, mutu benih kurang baik, daya tumbuh rendah,

pencegahan hama belum intensif serta faktor curah hujan juga termasuk di dalamnya

dan lain sebagainya.

Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu daerah yang banyak terdapat

industri pengolahan kacang kedelai, diantaranya tempe, tahu, tauco, susu kedelai dan

beberapa pengolahan bahan makanan ternak. Kabupaten Aceh besar yang

mempunyai kawasan yang cukup luas yaitu mengelilingi Kota Banda Aceh

merupakan daerah yang cukup strategis dalam membangun usaha, diantaranya di

Kecamatan Blang Bintang dimana terdapat usaha pengolahan kacang kedelai yaitu

susu kedelai.

Susu kedelai yang dibahas dalam tulisan ini adalah usaha susu kedelai murni

yang dimiliki oleh Bapak Nasrol Adil yaitu SKM ( Susu Kedelai Murni ) Blang

Bintang yang beralamat di komplek Bandara Sultan skandar Muda kecamatan Blang

Bintang kabupaten Aceh Besar. Salah satu alasan konsumen menyukai susu kedelai

adalah karena pengolahannya tanpa bahan pengawet. Dari tahu ketahun permintaan

susu kedelai semakin meningkat disebabkan karena kandungan gizi yang terkandung

dalam susu kedelai, sehingga banyak masyarakat mengkonsumsi susu kedelai siap

saji ini. Karena susu kedelai ini diolah tanpa menggunakan bahan pengawet maka

tidak tahan lama yaitu hanya bertahan selama 48 jam.


4

Susu kedelai yang dikembangkan oleh Bapak Nasrol Adil telah banyak

dipasarkan di seputaran Kota Banda Aceh dan Aceh Besar dimana banyak terdapat di

warung-warung kopi atau cafe-cafe besar di Kota Banda Aceh. Berkenaan dengan

tingginya permintaan akan produk susu kedelei murni tentunya perlunya

pengembangan usaha pengolahan susu kedelei yang lebih besar sehingga dapat

memenuhi permintaan para pedagang dan konsumen di Kota Banda Aceh dan Aceh

Besar.

Adapun permasalahan yang banyak dihadapi oleh Bapak Nasrol Adil adalah

tentang bagaimana peluang dalam pengembangan usaha pengolahan susu kedelei itu

sendiri, hal ini disebabkan banyak permasalahan yang terdapat dalam usaha

pengolahan susu kedelei seperti kacang kedelai yang sering putus, atau tingginya

harga kacang kedelai. kondisi ini tentunya akan membuat para pengusaha ragu dalam

mengembangkan usaha pengolahan susu kedelei tersebut.

Jika dilihat dari skala usaha pengolahan susu kedelei, maka saat ini skala

usaha usaha pengolahan susu kedelei tergolong kecil. Minimnya pengembangan

usaha pengolahan susu kedelei dalam skala besar lebih disebabkan adanya ketakutan

dari para pengusaha yaitu tidak layaknya usaha yang dibangun dibandingkan profit

yang diterima.

Berdasarkan paparan tersebut maka dalam kajian ini akan dirancang analisis

kelayakan ekonomi yang terdiri dari analisis marketing, produksi dan sumberdaya

manusia, adapun judul penelitian ini adalah “Analisis Pendapatan Usaha

Agroindustri Susu Kedelai Di Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh

Besar”
5

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada uraian di atas, masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :

Berapa besar pendapatan usaha agroindustri Susu Kedelai di Kecamatan Blang

Bintang Kabupaten Aceh Besar?

3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis besarnya

pendapatan usaha agroindustri Susu Kedelai di Kecamatan Blang Bintang Kabupaten

Aceh Besar

4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi untuk memenuhi

salah satu syarat menyelesaikan pendidikan keserjanaan di Fakultas Pertanian

Universitas Abulyatama Lampoh Keude Aceh Besar. Penelitian ini diharapkan dapat

berguna bagi peneliti sendiri dalam upaya mengembangkan dan memperdalam

pengetahuan di bidang Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian khususnya dan ilmu-ilmu

pertanian umumnya. penelitian ini juga diharapkan dapat berguna sebagai bahan

informasi dan bahan pertimbangan bagi Pemerintah dan Dinas Pertanian Khususnya

dan instansi-instansi yang terkait umumnya.

5. Kerangka Pemikiran

Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan

kegiatan mengubah barang dasar secara mekanik, kimia atau dengan tangan sehingga
6

menjadi barang jadi/setengah jadi, dan atau mengubah barang dari yang kurang

nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dengan maksud mendekatkan

produk tersebut kepada konsumen akhir.

Menurut Anonymous (1993: 248), industri adalah kegiatan ekonomi yang

mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi menjadi barang dengan

nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya termasuk kegiatan rancang bangun dan

perekayasaan industri. Pembangunan industri ditujukan untuk memperkokoh struktur

ekonomi nasional dengan keterkaitan yang kuat dan saling mendukung antar sektor,

meningkatkan daya tahan perekonomian nasional, memperluas lapangan kerja dan

kesempatan berusaha sekaligus mendorong berkembangnya kegiatan sektor

pembangunan lainnya.

Agroindustri pada dasarnya mencakup kegiatan pengolahan yang sangat luas

baik dari tahapan prosesnya maupun jenisnya. Hal ini terlihat dari pengertian

agroindustri yaitu suatu kegiatan industri yang memanfaatkan produk primer hasil

pertanian sebagai bahan bakunya untuk diolah sedemikian rupa sehingga menjadi

produk baru dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya termasuk kegiatan

rancang bangun dan perekayasaan industri, yang bersifat setengah jadi maupun final

yang dapat segera di konsumsi.

Agar dapat berproduksi, maka setiap industri harus memiliki modal, tenaga

kerja dan sumber daya alam (bahan baku). Selain itu juga diperlukan teknologi,

inovasi, ketrampilan khusus serta peralatan atau dengan menggunakan mesin (Aziz,

1993: 39).
7

Agroindustri sebagai inti dari agribisnis adalah kegiatan industri yang

mengolah hasil pertanian baik sebagai industri hilir yang berlokasi di pedesaan dan

secara fungsional meningkatkan posisi petani dalam meraih nilai tambah dengan

memperoleh pangsa pasar yang lebih besar dari harga yang dibayarkan oleh

konsumen (Adjid,1998: 25).

Industri merupakan kegiatan untuk menghasilkan barang dimana industri ini

dapat dibedakan atas industri besar, industri menengah dan industri kecil yang

termasuk di dalamnya industri rumah tangga. Penentuan industri ini berdasarkan

besar kecilnya modal yang digunakan dan banyaknya tenaga kerja yang dipakai.

Banyak industri yang mulai berkembang di Kota Banda Aceh salah satunya

industri pengolahan kedelai. Industri pengolahan kedelai ini digolongkan kedalam

industri rumah tangga karena jumlah tenaga kerja yang digunakan tidak lebih dari

empat orang. Dalam melakukan kegiatan produksi, industri-industri pengolahan

kedelai ini sering dihadapkan pada masalah ketersediaan bahan baku kedelai yang

tidak kontinyu sehingga dapat menghambat produktivitas industri.

Menurut Aziz (1993 : 90), mengingat peranan bahan baku bagi industri

sangat besar sebaiknya diperhatikan juga mengenai hal-hal sebagai berikut :

1. Area : luas lahan, kualitas lahan


2. Bibit
3. Bioteknologi
4. Analisis Sensitifitas mengenai penyediaan bahan baku
5. Pembelian : kuantitas, kualitas, harga dan waktu
6. Persediaan (inventory)
7. Produksi

Jumlah dan macam dari industri kedelai akan meningkat di kemudian hari,

hal ini merupakan prospek baik bagi petani dan industriawan untuk selalu berusaha
8

meningkatkan produktivitas dan ketrampilannya. Adanya diversifikasi produk yang

dipasarkan juga mendorong makin bervariasinya industri di sektor pertanian dan

skala usaha pun bervariasi, ada yang merupakan industri kecil atau industri rumah

tangga sampai industri padat modal (Tjokroadikoesoemo, 1989 : 59).

Dalam pengertian sehari-hari tentang permintaan tentu berbeda dengan

pengertian dari sudut ilmu ekonomi. Menurut Soekartawi (1993 : 118), pengertian

permintaan adalah jumlah barang yang sanggup dibeli oleh konsumen atau pembeli

pada tempat dan waktu tertentu dengan harga yang berlaku saat itu. Selanjutnya

dinyatakan bahwa permintaan digunakan untuk mengetahui hubungan jumlah barang

yang dibeli oleh pembeli atau konsumen dengan harga alternatif untuk membeli

barang tersebut dengan anggapan bahwa harga barang lainnya adalah tetap (ceteris

paribus).

Kadariah (1994 : 4) mendefinisikan harga sebagai tingkat kemampuan suatu

barang ditukarkan dengan barang lain. Dalam perekonomian pasar (market economy)

yang menjadi pertanda bagi pihak produsen mengenai kebutuhan dan keinginan para

konsumen (pembeli) adalah gerak perubahan harga.

Harga adalah jumlah uang yang mungkin dibutuhkan untuk mendapatkan

jumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Mekanisme harga adalah proses

yang berjalan atas dasar gaya (kekuatan) tarik menarik antara konsumen dengan

produsen yang bertemu di pasar. Harga sangat menentukan jumlah produksi yang

akan ditawarkan dan jumlah penjualan menentukan jumlah keuntungan yang akan

diterima (Sukirno, 1999 : 91).


9

Bahan baku merupakan bahan dasar utama yang mempengaruhi jalannya

kegiatan produksi untuk menghasilkan suatu produk baru. Ketersediaan bahan baku

industri yang tersedia secara tepat waktu, kuantitas dan kualitas serta tersedia secara

berkelanjutan akan menjamin penampilan perusahaan/industri dalam waktu yang

relatif lama.

Kedelai sebaiknya disimpan pada tempat yang kering. Karung-karung kedelai

ini ditumpuk pada tempat yang di beri alas kayu agar tidak langsung menyentuh

tanah/lantai. Apabila kedelai disimpan dalam waktu lama, maka setiap 2-3 bulan

sekali harus dijemur kembali (Danarti, 1998 : 44).

Bila gudang penyimpanan tidak dilengkapi alat pendingin dan pengatur

kelembaban, penyimpanan kedelai paling lama 4 bulan. Sedangkan pada gudang

yang dilengkapi AC dan alat penyerap kelembaban, kedelai dapat disimpan lebih

lama sekitar satu tahun (Suprapto, 2001 : 59).

Bahan baku industri adalah sebagian besar dari produk pertanian dan

sebagian besar pula umumnya dari produk pertanian yang dihasilkan di dalam negeri.

Dalam kaitannya dengan bahan baku, maka karaktetistik produk pertanian yang

digunakan sebagai bahan baku tersebut perlu diketahui secara baik, misalnya

bagaimana sistem produksinya, kapan dapat diusahakan, dan sebagainya. Produk

pertanian sebagai bahan baku indusrti mempunyai ciri khusus yang tidak dapat

disamakan dengan produk manufaktur. Ciri khusus tersebut yaitu bahwa produk

pertanian itu umumnya bersifat musiman dan karenanya produk tersebut sulit

tersedia sepanjang tahun. Implikasinya adalah diperlukannya manajemen stock

(bahan baku) yang terencana secara baik (Soekartawi, 2000 : 27).


10

Tinggi rendahnya pendapatan yang diperoleh usaha sangat tergantung pada

teknik pemasarannya. Seperti diketahui harga jual produk pengolahan berfluktuasi

dari waktu ke waktu akibat panjangnya rantai pemasaran. Untuk mengatasi krisis

demikian, maka peternak harus memilih jalur pemasaran yang pendek dengan

langsung ke konsumen, sehingga lebih efisien serta menguntungkan bagi peternak.

Definisi harga menurut Swastha, (1987 : 89) adalah jumlah yang dibayarkan

oleh pembeli yakni jumlah uang yang dibutuhkan mendapatkan sejumlah kombinasi

dari barang beserta pelayanannya.

Untuk mengetahui kelayakan usaha pengolahan minuman susu kedelei, maka

diperlukan analisis biaya dan manfaat. Dengan demikian akan diketahui keuntungan

usaha pengolahan minuman susu kedelei terhadap parameter kelayakan, titik impas

usaha, tingkat kelayakan, tingkat efisiensi modal dan tingkat pengembalian modal.

6. Hipotesis

Hipotesis yang diturunkan dalam penelitian ini adalah pendapatan usaha

agroindustri Susu Kedelai di Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar layak

diusahakan secara analisis finansial.


11

BAB II

METODE PENELITIAN

1. Lokasi, Objek dan Ruang Lingkup

Penelitian ini dilaksanakan pada usaha pengolahan susu kedelei Pak Nasrol

Adil di Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar. Objek penelitian ini

adalah usaha Mitra Mandiri yang mempunyai usaha pengolahan susu kedelai dengan

ruang lingkup penelitian yaitu : yang berhubungan dengan investasi usaha

pengolahan susu kedelai

2. Metode Penelitian dan Penentuan Sampel

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus.

Dimana penelitian ini dilakukan pada usaha pengolahan susu kedelei Pak Nasrol Adil

di Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar

3. Tehnik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh langsung dari usaha pengolahan susu kedelai yang

terpilih sebagai sampel, melalui wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan

yang telah disusun terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi

perpustakaan, publikasi ilmiah, dan instansi terkait yang berhubungan dengan

penelitian ini.
12

4. Operasional dan Pengukuran Variabel

Adapun definisi dan pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah :

1. Biaya Investasi adalah jumlah biaya yang digunakan pengusaha untuk

pengembangan usaha pengolahan minuman susu kedelei. Biaya ini terdiri dari

biaya peralatan dan sebagainya, serta diukur dalam satuan rupiah.

2. Biaya Operasional adalah jumlah biaya yang yang digunakan dalam menjalankan

usaha pengolahan minuman susu kedelei.

a. Kacang kedelei adalah bahan baku utama untuk pengolahan susu kedelai,

diukur dalam satuan kg/hari.

b. Tenaga kerja adalah jumlah tenaga yang berusia 15 tahun ke atas, baik dalam

keluarga maupun luar keluarga untuk melakukan pekerjaan rutin sehari-hari

diukur dalam satuan hari kerja pria (HKP).

c. Biaya produksi adalah hasil perjumlahan antara biaya investasi dengan biaya

operasional, diukur dalam satuan rupiah.

d. Harga jual adalah nilai penjualan susu kedelai, diukur dalam satuan Rp/Kg.

5. Model Analisis dan Pengujian Hipotesis

Data yang diperoleh dari lapangan diolah dan ditabulasikan menurut

kebutuhan analisis. Analisis Pendapatan Usaha Agroindustri Susu Kedelai

Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar dilakukan dengan menggunakan

formula sebagai berikut :


13

π = PrT – B …………………………(Soekartawi, 1998 : 77)

= PrT – (BT + BTT )

Keterangan :

π = Pendapatan bersih

PrT = Nilai penjualan susu kedelai

BT = Biaya tetap susu kedelai

BTT = Biaya tidak tetap susu kedelai

Untuk melihat Reveunue Cost Ratio maka digunakan rumus sebagai berikut:

Total Penerimaan
R/C = Total Biaya ..........(Yan, Firdaus dkk, 2002:161)

Keterangan

R = Total Penerimaan

C = Total Biaya

Kriteria yang dipakai adalah

Jika R/C>1 Usaha Pengolahan susu kedelai tersebut layak

Jika R/C<1 Usaha Pengolahan susu kedelai tersebut tidak layak

Jika R/C=1 Usaha Pengolahan susu kedelai tersebut berada dalam keadaan

titik pulang pokok

Sedangkan untuk melihat besarnya perbandingan keuntungan dengan modal

dari usaha pengolahan susu kedelai maka digunakan analisis ROI (Return on

Invesment) sebagai berikut :

Keuntungan
x 100 %
ROI = Total Biaya .....(Hardibroto, 1986:88)
14

Keterangan

R = Pendapatan Bersih

C = Total Biaya

Sedangkan untuk melihat titik balik pokok atau break even point (BEP) maka

digunakan BEP jumlah produksi dan BEP harga produksi adalah sebagai berikut :

Total Biaya
BEP harga jual = Jumlah Produksi .....(Yan, Firdaus dkk, 2002:161)

Total Biaya
BEP Jumlah produksi = Harga Jual ............(Yan, Firdaus dkk, 2002:161)
15

BAB III

GAMBARAN UMUM USAHA

3.1. Sejarah Usaha

A. Deskripsi Lokasi Usaha

Usaha Susu Kedelai Murni ( SKM ) Blang Bintang terletak di desa Kampung

Blang tepatnya di Komplek Perumahan Bandara Sultan Iskandar Muda. Kampung

Blang terletak di kecamatan Blang Bintang kabupaten Aceh Besar. Kampung Blang

memiliki daerah yang luas dengan batasan – batasannya sebagai berikut :

 Sebelah timur berbatasan dengan desa montasik

 Sebelah barat berbatasan dengan desa Ulee Kareng

 Sebelah selatan berbatasan dengan Lambaro

 Sebelah utara berbatasan dengan desa Darusalam

Desa Kampung Blang memiliki jumlah penduduk ± 750 jiwa yang terdiri 355

jiwa laki – laki dan 395 perempuan. Penduduk di desa kampung Blang terdiri dari

200 kk ( kepala keluarga ). Berikut tabel jumlah penduduk desa Kampung Blang

Tabel 3. Jumlah Penduduk Desa Kampung Blang Berdasarkan Umur

No Umur ( tahun ) Lelaki ( jiwa ) Wanita ( jiwa ) Jumlah ( jiwa )

1. 0–5 15 22 37
2 6 – 15 91 102 193
3. 16 – 25 117 107 224
4. 26 – 55 105 119 224
5. 56 keatas 27 45 72
Jumlah 355 395 750
Sumber : Kantor Desa Kampung Blang
16

Berdasarkan tingkat usia produktivitasnya, penduduk desa Kampung Blang

dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu penduduk usia produktif dan penduduk usia

non produktif. Penduduk usia produktif berada pada golongan angkatan kerja

sehingga dapat bekerja secara optimal dan terdiri dari penduduk berusia 15 – 22

tahun. Sedangkan penduduk usia non produktif tidak termasuk angkatan kerja dan

berusia dibawah 15 tahun dan diatas 5 tahun. Penduduk usia non produktif sangat

bergantung pada penduduk usia produktif ( Simanjuntak 1985: 2- 3 ).Penduduk

Kampung Blang memiliki mata pencaharian sebagai petani, pedagang, tukang dan

lain – lain.

Pekerjaan penduduk desa Kampung Blang sangat dipengaruhi oleh tingkat

pendidikan masyarakat, infrastruktur yang ada dan kegiatan ekonomi yang

berkembang di daerah tersebut. Berikut Tabel tingkat pendidikan penduduk desa

Kampung Blang.

Tabel 4. Persentase Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Kampung Blang

N PENDIDIKAN JUMLAH ( JIWA )


O
1 SD / sederajat 204
2 SMP / sederajat 125
3 SMU / sederajat 140
4 Perguruan Tinggi 16
Jumlah 485
Sumber : Kantor Desa Kampung Blang

Perekonomian desa Kampung Blang digerakkan oleh beberapa sektor yang

meliputi pertanian, perdagangan, transportasi, kerajinan dan lain sebagainya.

Geografis desa Kampung Blang terdiri dari lahan pertanian yang luas sehingga

mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Infrastruktur yang ada di desa


17

Kampung Blang seperti bandara, jalan dan irigasi sangat mendukung pertumbuhan

ekonomi masyarakat. Sebagai daerah yang ekonominya terus berkembang, desa

Kampung Blang cukup berpotensi untuk dikembangkannya berbagai usaha seperti

usaha Susu Kedelai Murni Blang Bintang.

3.2. Kandungan Susu Kedelei

Susu Kedelai merupakan hasil produk olahan dari kacang kedelai. Susu

kedelai memiliki kadar protein dan komposisi asam amino yang hampir sama dengan

susu sapi. Keunggulan lain dari susu kedelai dibandingkan susu sapi adalah tidak

mengandung kolesterol sama sekali. Namun, kandungan kolesterol pada susu sapi

masih tergolong sangat rendah jika dibandingkan bahan pangan hewani lainnya.

Kandungan protein dalam susu kedelai dipengaruhi oleh varietas kedelai, jumlah air

yang ditambahkan, jangka waktu dan kondisi penyimpanan, serta perlakuan panas.

Semakin banyak jumlah air yang digunakan untuk mengencerkan susu, maka akan

semakin sedikit kadar protein yang diperoleh.

Kadar protein dalam susu kedelai yang dibuat dengan perbandingan kedelai

dan air 1:8, 1:10, dan 1:15 berturut-turut adalah 3.6%, 3.2%, dan 2.4%.Susu kedelai

yang dibuat dengan kadar protein 3% mempunyai mutu gizi yang mendekati susu

sapi. Pada anak balita, minum dua gelas susu kedelai sudah dapat memenuhi 30%

dari total kebutuhan proteinnya setiap hari. Karena kadar asam amino lisin yang

tinggi, susu kedelai dapat digunakan untuk meningkatkan nilai gizi protein pada nasi

dan makanan serealia lainnya, yang umumnya rendah kadar lisinnya.


18

Mutu protein susu kedelai hampir sama dengan mutu protein susu sapi.

Protein eficiency ratio (PER) susu kedelai adalah 2.3, sedangkan PER susu sapi

adalah 2.5. PER 2.3 artinya setiap gram protein yang dimakan akan menghasilkan

pertambahan berat badan sebesar 2.3 gram. Dengan demikian, semakin tinggi nilai

PER mencerminkan semakin baik mutu protein tersebut. Secara umum susu kedelai

mengandung vitamin B1, B2 dan niasin dalam jumlah yang setara dengan susu sapi

atau ASI, serta mengandung vitamin E dan K dalam jumlah yang cukup banyak.

Namun, susu kedelai tidak mengandung vitamin B12 dan kandungan mineralnya

(terutama kalsium) lebih sedikit dibandingkan susu sapi. Oleh karena itu, dianjurkan

untuk melakukan fortifikasi (penambahan) vitamin dan mineral pada susu kedelai

untuk mensejajarkan kualitasnya dengan susu sapi.

B. Manfaat Susu Kedelai

Susu kedelai memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan. Salah satu

manfaat dari susu kedelai adalah dapat menghambat laju osteoporosis. Dewasa ini,

masalah menopause dapat ditunda dengan terapi hormon estrogen (estrogen

replacement therapy), yang juga diharapkan dapat menghambat laju osteoporosis.

Yang terutama dianjurkan melakukan terapi hormon estrogen adalah mereka yang

berhenti menstruasi sebelum usia 40 tahun atau mereka yang menderita osteoporosis

pada usia muda. Namun, hormon estrogen ini dapat menimbulkan efek samping,

seperti sakit kepala, perubahan perasaan mendadak, merasa depresi dan ingin

muntah.
19

Dampak negatif lainnya yaitu kanker payudara dan kanker rahim. Karena

terapi hormon estrogen bisa berdampak negatif, maka beberapa peneliti mulai

mencari bahan pengganti estrogen yang aman untuk menghambat laju osteoporosis.

Salah satu bahan pangan yang kini menjadi pusat perhatian dalam hubungannya

dengan osteoporosis adalah kedelai. Hal itu disebabkan pada kedelai terdapat

senyawa alami mirip estrogen, yang disebut fitoestrogen. Fitoestrogen terbukti

mampu menghambat osteoporosis.

Menurut penelitian susu kedelai mengandung banyak sekali gizi dan manfaat

di dalamya, selain sebagai pengganti susu sapi, bahkan jauh lebih kaya akan gizi

dibandingkan susu sapi, susu kedelai juga dapat dijadikan alternatif terbaik pengganti

susu formula yang kencenderungan mengandung bakteri jahat yang membahayakan

kesehatan balita dan anak-anak. Kandungan dan manfaat yang terdapat dalam susu

kedelai adalah:

1. Protein

Berguna untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan yang rusak, penambah

imunitas tubuh. Protein pada susu kedelai tersusun oleh sejumlah asam amino

(lesitin / HDL, arginin, lisin, glisin, niasin, leusin, isoleusin, treonin, triptofan,

fenilalanin). Protein yang terkandung dalam kedelai diketahui kaya akan asam

amino arginin dan glisin yang merupakan komponen penyusun hormon insulin

dan glukogen yang disekresi oleh kelenjar pankreas dalam tubuh kita.

2. Lemak Nabati

Sangat baik untuk tubuh manusia.


20

3. Karbohidrat,

Sebagai sumber energi atau tenaga didalam tubuh

4. Serat / fiber

Berguna untuk system pencernaan dalam tubuh.

5. Vitamin A

Pada biji kedelai berasal dari karoten, yang merupakan bahan dasar vitamin A,

membantu kelancaran fungsi organ penglihatan dan pertumbuhan tulang.

6. Vitamin B1

Vitamin B1 atau yang sering disebut tianin sangat berperan dalam reaksi-reaksi

dalam tubuh yang menghasilkan energi

7. Vitamin B2

Disebut jugaflavin, merupakan pigmen yang banyak terdapat pada susu, bail

susu sapi susu manusia, maupun susu kedelai.

8. Vitamin E

Melancarkan proses reproduksi dan proses menstruasi, menegah impotensi,

keguguran, dan penyakit jantung kardiovaskuler, meningkatkan produksi air

susu, membantu memperpanjang umur, dan sebagai antioksidan. Orang yang

rajin mengkonsumsi antioksidan akan terlihat lebih muda ketimbang orang

yang jarang mengkonsumsinya

9. Mineral

Berfungsi dalam menambah kekuatan struktur tulang, gigi, dan kuku, serta

dapat menambah daya tahan tubuh terhadap gangguan penyakit. Selain itu,
21

mineral juga berfungsi dalam proses reproduksi pertumbuhan tulang mereka

yang menuju dewasa.

10. Polisakarida

Yang mampu menekan kadar glukosa dan trigliserida postpandrial, serta

menurunkan rasio insulin-glukosa postpandrial (setelah makan), Asupan susu

kedelai dapat membantu mengendalikan kadar gula darah yang melebihi batas

normal tersebut, sehingga sangat membantu mengendalikan penyakit gula.

11. Isoflavon

Ikatan sejumlah asam amino dengan vitamin dan beberapa zat gizi lainnya

dalam biji kedelai ada yang membentuk flavonoid. Flavonoid adalah sejenis

pigmen, seperti halnya zat hijau daun yang terdapat pada tanaman yang

berwarna hijau. Senyawa ini biasanya memiliki ciri khas, yaitu mengeluarkan

bau tertentu. Bau langu yang terdapat pada biji kedelai adalah salah satu tanda

bahwa dalam biji tersebut terdapat flavonoid. Secara ilmiah, flavonoid sudah

dibuktikan mampu mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Dan salah satu

jenis flavonoid yang sangat banyak terdapat pada biji kedelai dan amat

bermanfaat bagi kesehatan adalah isoflavon. Seorang peneliti Jepang, pada

tahun 1998 menganjurkan setiap manusia mengkonsumsi isoflavon kedelai

sebanyak 50-100 mg perhari. fungsi isoflavon itu bagi tubuh adalah untuk :

a. Melancarkan metabolisme

b. Melancarkan pencernaan

c. Merupakan nutrisi pelengkap

d. Meningkatkan sistem imunitas


22

e. Memperkuat strukturmatriks tulang

f. Menstabilkan tekanan darah

g. Menurunkan kadar kolestrol darah

h. Menstabilkan kadar gula darah

i. Mencegah obesitas

j. Mencegah penyakit ginjal

k. Mengurangi gejala jantung koroner (kardiovaskuler)

l. Mengurangi gejala stroke

m. Mengurangi gejala rematik dan asam urat

n. Mengurangi gejala maag

o. Menghilangkan rasa lelah dan lesu

p. Mengurangi gejala symptom menopause

q. Memperlambat penuaan sel

r. Mencegah tumbuhnya kanker, terutama kanker payudara dan

prostate

s. Menambah daya ingat dengan meningkatkan fungsi kognitif

12. HDL (Kolesterol Baik) LDL (Low Density Lipoprotein)

Bersifat sangat mampu untuk membuat proses pengapuran pembuluh darah.

Karenanya dikenal sebagai kolesterol jahat.HDL (High Density Lipoprotein)

bersifat sebaliknya yaitu menahan proses pengapuran dengan cara menyedot

timbunan kolesterol didalam pembuluh darah, lalu membawanya ke lever dan

selanjutnya dibuang melalui empedu. Oleh karenanya HDL dikenal sebagai

kolesterol baik.Sebetulnya yang harus selalu di perhatikan terlebih dahulu


23

adalah kadar kolesterol total yang harus senantiasa di jaga jangan lebih dari

200 mg % Barulah apabilah seseorang mempunyai kadar kolesterol yang

selalu normal, maka sebaiknya harus dilihat lagi kadar HDL nya.

13. Kalsium

Adalah salah satu mikro mineral yang berguna bagi tubuh manusia. 99% dari

kalsium dapat ditemukan pada tulang dan 1% dialirkan pada selaput cair, di

dalam struktur sel dan selaput sel. Fungsi Kalsium Merupakan mineral yang

sangat penting yaitu

a. Pengaruh Neurotransmitter, peredaran darah dan fungsi otot urat

b. Membantu meningkatkan kekuatan pada tulang, guna mencegah

tulang keropos (osteoporsis)

c. Membantu peredaran darah secara normal

d. Membantu formasi sel protein dan membantu mengatur fungsi otot

e. Mengontrol asam lemak (fatty acids) pada usus yang dapat

mengurangi formasi sel kanker dengan tujuan mencegah terjadinya

kanker usus.

14. Lecitin

Membantu meningkatkan kecerdasan anak dan dapat menurunkan kadar

kolesterol

B. Vitamin B kompleks

Mencegah terjadinya kurang gizi pada anak-anak.

C. Asam linoleat (Omega-3)


24

Menjaga kesegaran saraf otak sehingga bermanfaat untuk menangkal penuaan

dini.

D. Filoestrogen

Mencegah tumbuhnya sel tumor/kanker. Karena memiliki kandungan protein

tinggi, susu kedelai baik diberikan kepada anak-anak yang sedang dalam

pertumbuhan. Beberapa orang berpendapat pula, konsumsi susu kedelai oleh

bayi bisa membuat rambutnya jadi lebat. Susu kedelai juga mengandung

karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, vitamin B, dan vutamin C.

Semua zat gizi tersebut sangat bermanfaat bagi tubuh.

3.3. Proses Pengolahan Susu Kedelei

Susu kedelai dapat dibuat dengan teknologi sederhana, serta tidak memerlukan

keterampilan khusus. Penggunan air sumur dapat menghasilkan susu kedelai dengan

rasa yang lebih enak. Untuk memperoleh susu kedelai yang baik, kita perlu

menggunakan kedelai yang berkualitas baik. Dari 1 kg kedelai dapat dihasilkan 10

liter susu kedelai. Berikut proses pembuatan susu kedelai

1. Bahan :

a. Kedelai 1 kg

b. Air panas 8 liter

c. Air dingin untuk perendaman 3 liter

d. Gula pasir 100 – 200 gram

e. Panili 2 gram

f. Garam 15 gram
25

2. Alat :

a. Panci

b. Mesin penggiling

c. Kain penyaring

d. Tungku atau kompor

3. Cara pembuatan

a. Bersihkan kedelai dari segala kotoran

b. Rebus kedelai yang telah bersih selama kira – kira 15 menit, lalu

rendam dalam air bersih selama kira – kira 12 jam

c. Cuci hingga kulit arinya terkelupas. Hancurkan dengan mesin

penggiling

d. Campur kedelai yang sudah halus dengan air panas. Aduk – aduk

campuran sampai rata.

e. Saring campuran dengan kain saring sehingga diperoleh larutan

susu kedelai

f. Tambahkan gula pasir, panili dan garam kedalam larutan

susu lalu aduk rata dan panaskan hingga mendidih.


26

Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Susu Kedelai


27

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Pengusaha

Pembangunan suatu usaha kecil menengah perlu memperhatikan karakteristik

perusahaan, karena aspek ini dapat mempengaruhi daya kerja perusahaan dalam

mengelola serta meningkatkan produksi usaha kecilnya. Maksud dari kondisi usaha

pengolahan susu kedelei dalam penelitian ini adalah umur perusahaan, modal

perusahaan, jumlah tenaga kerja perusahaan.

Mengenai keadaan kondisi usaha pengolahan susu kedelei dimana

karakteristik pengusaha dan karakteristik usaha. Pada karakteristik pengusaha

mempunyai tingkat umur yaitu 36 tahun dengan pendidikan tamatan D-III (Diploma)

atau 15 tahun pendidikan, tingkat pengalaman 8 tahun dan tanggungan sebanyak 5

orang.

Sedangkan karakteristik usaha yaitu usaha ini berdiri pada tahun 2002 dengan

jumlah tenaga kerja yang digunakan sebanyak 3 orang dan modal usaha sebesar

Rp.2.000.000. Adapun daerah pemasaran produk mencakup Banda Aceh dan

Kabupaten Aceh Besar.

Berdasarkan Data di atas dapat dilihat bahwa usaha pengolahan susu kedelei

ini telah mempunyai pengalaman yang cukup yaitu 8 tahun.


28

4.2. Proses Produksi Susu Kedelei

2.1. Penggunaan Sarana Produksi

Setiap perusahaan yang menghasilkan suatu produk, tidak terlepas dari

masalah biaya. Hal ini penting bagi pimpinan perusahaan dalam menentukan

besarnya keuntungan secara tepat. Adapun biaya produksi yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah biaya sarana produksi variabel (tidak tetap) dan biaya sarana

produksi tetap.

2.2. Biaya Sarana Produksi Tidak Tetap

Perhitungan seluruh jumlah biaya produksi yang dibutuhkan oleh perusahaan

untuk setiap kali produksi dimana akan menghasilkan susu kedelei untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3 berikut

Tabel 3. Penggunaan Sarana Produksi Tidak Tetap Pada Usaha Agroindustri


Pengolahan Susu Kedelei Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh
Besar, Tahun 2010.

Harga Jumlah
No Komponen Biaya Jumlah Satuan
(Rp/Satuan) (Rp)
1 Kacang Kedelei 6 Kg 10.000 60.000
2 Gula Pasir 2 Kg 12.000 24.000
3 Vanili 0,12 Kg 10.000 1.200
4 Garam 0,5 Kg 8.000 4.000
5 Minyak 15 Liter 4.000 60.000
6 Gelas Plastik 1.440 Buah 500 720.000
Jumlah 869.200

Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa besarnya biaya sarana

produksi tidak tetap yang mencakup bahan baku yang terdiri dari 6 jenis bahan baku

serta packing yaitu gelas plasctik Rp.869.200 per bulan. Dimana rata-rata dalam 1

bulan dapat menghasilkan sebanyak 1.440 gelas air susu kedelei.


29

Berdasarkan data di atas maka dapat dilihat bahwa penggunaan biaya dalam

proses produksi usaha daging giling terlihat bahwa biaya pembelian gelas packing

plastik merupakan kelompok biaya terbesar, sedangkan biaya pembelian bahan baku

mentah lainya yang terdiri dari kacang kedelei, gula, garam, dan vanilli merupakan

kelompok biaya yang terkecil.

Kegiatan proses produksi ini dilakukan dalam satu bulan 6 kali proses

produksi, hal ini disesuaikan dengan permintaan susu kedelei.

2.3. Sarana Produksi Tetap

Adapun sarana produksi tetap yang digunakan dalam usaha pengolahan

daging giling diantaranya adalah

Tabel 4. Penggunaan Sarana Produksi Tetap Pada Usaha Agroindustri


Pengolahan Susu Kedelei Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh
Besar, Tahun 2010.

Jumlah Harga Jumlah Nilai Susut


No Komponen Biaya
(Buah) (Rp/Satuan) (Rp) (Rp)
1 Panci 3 120.000 360.000 15.000
2 Mesin Penggiling 2 750.000 1.500.000 62.500
3 Kain Penyaring 3 7.000 21.000 2.800
4 Kompor 3 250.000 750.000 31.250
5 Dandang 3 180.000 540.000 22.500
6 Ember 2 75.000 150.000 6.250
7 Blender 1 350.000 350.000 14.583
Jumlah 3.671.000 154.883

Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat dilihat besarnya biaya tetap yang

dikeluarkan oleh usaha agroindustri pengolahan susu kedelei Kecamatan Blang

Bintang Kabupaten Aceh Besar, dimana besarnya biaya yang digunakan untuk

mencapai Rp.154.883,- per bulan.


30

2.4. Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah faktor yang mutlak dan dibutuhkan oleh setiap usaha.

Sebagaimana kita maklumi bahwa tenaga kerja merupakan faktor produksi yang

utama. Tanpa adanya tenaga kerja semua kegiatan yang akan dilaksanakan tidak akan

tercapai, begitu juga halnya pada usaha agroindustri pengolahan susu kedelei

Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar.

Adapun penggunaan tenaga kerja pada usaha agroindustri pengolahan susu

kedelei Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar mencapai 3 orang, dimana

masing-masing pekerja bisa memperoleh pekerjaan rangkap demi efisiensi biaya

produksi. Adapun kegiatan yang dilakukan pada proses produksi tersebut diantaranya

adalah :

a. Penggilingan Kacang

Adapun penggilingan kacang pada umumnya dilakukan di tempat produksi,

setelah itu kacang kedelei di giling kembali untuk memperoleh hasil yang

lebih baik dengan kandungan susu kedelei yang bagus. Jumlah tenaga kerja

yang digunakan sebanyak 2 orang yang berasal dari tenaga kerja dalam

keluarga.

b. Penyaringan

Setelah proses penggilingan, maka dilakukan proses penyaringan untuk

mengambil sari kacang kedelei untuk dijadikan susu kedelei murni. Kegiatan

ini menggunakan tenaga kerja sebanyak 2 orang yang berasal dari dalam

keluarga.
31

c. Pengadukan

Proses pengadukan yaitu bahan baku susu kedelei di campur dengan vanili

dan garam serta gula pasir kemudian di rebus

d. Perebusan

Proses perebusan dilakukan setelah bahan baku dimasukkan kedalam plastik

pembungkus. Proses perebusan ini dilakukan selama 2 jam.

e. Pendinginan

Kegiatan pendinginan dilakukan setelah proses perebusan siap. Proses

pendinginan dilakukan dengan suhu ruangan sampai dingin atau tidak terasa

panas lagi.

f. Packing Botol

Setelah daging giling dingin baru kemudian dimasukkan kedalam ruangan

penyimpanan yang mempunyai temperatur suhu ± 10ºC

2.5. Produksi dan Nilai Produksi

Produksi yang dihasilkan pada usaha agroindustri pengolahan susu kedelei

Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar adalah susu kedelei yang telah di

packing dalam botol plastik. Besarnya jumlah produksi usaha agroindustri

pengolahan susu kedelei Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar, yang

dihasilkan per satu kali proses produksi berbeda. Hal ini tergantung dari ketersediaan

bahan baku dan juga besarnya permintaan konsumen.


32

Jumlah produksi susu kedelei adalah 240 botol per satu kali proses produksi

atau 1.440 botol per bulan. Harga dari usaha agroindustri pengolahan susu kedelei

Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar per botol adalah Rp.3.000 .-.

Tabel 5. Jumlah Produksi, Harga dan Nilai Hasil Produksi Pada Usaha
Agroindustri Pengolahan Susu Kedelei Kecamatan Blang Bintang
Kabupaten Aceh Besar, Tahun 2010.

No Uraian Satuan Daging Giling


1 Jumlah Produksi Botol 1.440,-
2 Harga Jual Rupiah/Kg 3.000,-
3 Nilai Hasil Produksi Rupiah 4.320.000,-

Dari Tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa nilai produksi yang dihasilkan

usaha agroindustri pengolahan susu kedelei Kecamatan Blang Bintang Kabupaten

Aceh Besar per bulan sebesar Rp.4.320.000 per bulan.

4.3. Pemasaran Susu Kedelei

Adapun pemasaran susu kedelei yaitu di pasarkan di Kota Banda Aceh dan

Aceh Besar. Proses pembuatan susu kedelai murni biasanya dibuat pada pagi hari.

Setelah proses pembuatan selesai, hasil olahan susu kedelai murni dimasukkan

kedalam botol kaca. Susu kedelai yang sudah berada dalam botol kaca dipasarkan ke

warung – warung atau toko – toko yang menjadi konsumen atau langganan. Daerah

pemasaran meliputi kecamatan Blang Bintang, Ulee Kareng,


33
34

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2009. Laporan Perkembangan Usaha Peternakan. Dinas Peternakan


Provinsi NAD.
________1993. Garis-garis Besar Haluan Negara. Ketetapan MPR-RI Nomor II
MPR 1993. UIP, Jakarta.

Adjid, A.D. 1998. Bunga Rampai Agribisnis Menuju Abad 21. Surat Kabar Sinar
Tani, Jakarta.

Aziz, M.A. 1993. Permodalan Agroindustri. Bangkit, Jakarta.

Daniel, 2002. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Bumi Aksara. Jakarta.

Ibrahim, Yacob, 1998. Studi Kelayakan Bisnis, Rineka Cipta. Jakarta.

Kadariah; Lien Karlina; Cliver Gray. 1978. Pengantar Evaluasi Proyek. Lembaga
Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Jakarta.

_________. 1994. Teori Ekonomi Makro. LPFEUI, Jakarta.

Koswara, S.T. 1992. Teknologi Pengolahan Kedelai. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Soekartawi. 1993. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil-hasil Pertanian Teori


dan Aplikasinya. Rajawali Pers, Jakarta.

__________2000. Pengantar Agroindustri. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sukirno. 1999. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. LPFEUI, Jakarta.

Suprapto, HS. 2001. Bertanam Kedelai. Penebar Swadaya, Jakarta.

Tjokroadikoesoemo, P. 1989. HFS dan Industri Ubi Kayu. PT. Gramedia, Jakarta .
Yan, Fauzi, Widyastuti, Y.E, Satyawibawa. I dan Hartono. R. 2002. Budidaya
Pemanfaatan Hasil dan Limbah Analisis Usaha dan Pemasaran. Penebar
Swadaya. Jakarta

You might also like