Professional Documents
Culture Documents
INOVASI
Tatang A. Taufik
Workshop Nasional
“Strategi Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagai Langkah Awal Keberpihakan
Pemerintah Daerah terhadap Rakyat
Miskin,”
Yogyakarta, 11 Mei 2007
WHY CHANGE?
• Insanity is doing the same thing over and
over again and expecting different . . .
• ‘If you do, what you always did, you will
get what you always got’
• We cannot solve problems using the
same kind of thinking we used when we
Albert Einstein created them . . . .
PENDAHULUAN : INOVASI
CATATAN PENUTUP
DISKUSI
OUTLINE
PENDAHULUAN : INOVASI
CATATAN PENUTUP
DISKUSI
A. BEBERAPA DEFINISI INOVASI
Inovasi adalah aplikasi komersial yang pertama kali dari suatu produk atau
proses yang baru (lihat misalnya Clark dan Guy, 2001);
Inovasi merupakan suatu proses kreatif dan interaktif yang melibatkan
kelembagaan pasar dan non-pasar (OECD, 1999);
Innovation is a locally driven process, succeeding where organizational
conditions foster the transformation of knowledge into products, processes,
systems, and services. (Malecki, 1997; Dikutip dari Jelinek dan Hurt, 2001).
Inovasi adalah transformasi pengetahuan kepada produk, proses dan jasa
baru; tindakan menggunakan sesuatu yang baru (Rosenfeld, 2002);
Inovasi merupakan eksploitasi yang berhasil dari suatu gagasan baru (the
successful exploitation of a new idea; (Mitra, 2001 dan the British Council,
2000), atau dengan kata lain
Inovasi merupakan (“proses atau hasil”) mobilisasi pengetahuan,
keterampilan teknologis dan pengalaman untuk menciptakan produk,
proses dan jasa baru;
Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau
perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai
dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam
produk atau proses produksi (UU No. 18 tahun 2002).
INNOVATION :
The successful exploitation of a new idea
Markets Opportunity
Technology Creativity
Sumber: Mitra (2001).
INOVASI :
Eksploitasi (= pendayagunaan) yang berhasil dari suatu
gagasan baru
B. ESENSI PENGERTIAN
Kata Kunci:
Kreativitas tentang perubahan (pembaruan, perbaikan)
(Potensi) nilai komersial (nilai kegunaan/kemanfaatan).
Inovasi:
“proses’ (dan/atau “hasil”) pengembangan dan/atau
pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk
keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan
produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru.
proses di mana gagasan, temuan tentang produk atau proses
diciptakan, dikembangkan dan berhasil disampaikan kepada pasar
~ pengertian “teknokratik”.
C. INOVASI
Inovasi
Pengertian “Teknokratik”
Invensi vs. Inovasi
Invensi Inovasi
Menciptakan Mencarai aplikasi
teknologi, bernilai komersial
kemampuan, proses, (atau bermanfaat
bahan baru atau sosial ekonomi) dari
lainnya invensi
Inovasi Bertahap (Inkremental) – Pena
Inkremental
Radikal
Waktu
Leifer, R. et al. (2000). Radical Innovation: How mature companies can outsmart upstarts. Harvard Business School Press.
D. PERKEMBANGAN PERSPEKTIF TENTANG INOVASI
Technology Push:
Rangkaian “Sekuensial Linier” Dorongan Kemampuan
1960an – 1970an
Demand Pull:
Riset
Rangkaian “Sekuensial Linier” Tarikan Kebutuhan
Dasar
Manufaktur/ Penjualan/
“Permintaan” Litbang Produksi Distribusi
Riset
Terapan
1970an – 1980an
Market Driven:
Rangkaian Proses “Interaktif dan Iteratif” dan sebagai Proses Pembelajaran
1980an – . . . .
E. MODEL INOVASI CHAIN-LINK
Technology Push
MODEL INOVASI
Pengembangan
Sains Dasar Manufaktur Pemasaran Penjualan
Teknologi
Demand Pull
Kebutuhan
Pengembangan Manufaktur Penjualan
Konsumen
MODEL INTERAKTIF
Gagasan
Kebutuhan Masyarakat dan Pasar
Baru
Teknologi
Kemajuan Teknologi dan Produksi
Baru
PENDAHULUAN : INOVASI
CATATAN PENUTUP
DISKUSI
INOVASI TEKNOLOGI : SUPPLY, DEMAND & LINKAGES
Contoh Tingkat Adopsi di AS
Listrik
(1873) Telepon 100
Televisi (1876)
(1926)
Radio 90
(1905)
Mobil
VCR
(1886) 80
(1952)
70
Microwave
Persentase “Kepemilikan”
(1953) 60
50
(Ownership)
PC
(1975) 40
Cell Phone 30
(1983)
20
Internet
(1975)
10
0
1 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
Lama (dalam Tahun) sejak Invensi
Source: Rich Kaplan, Microsoft
SALAH SATU VERSI TENTANG PERGESERAN
PANDANGAN TENTANG SISTEM INOVASI
Main characteristic:
Systems integration and networking
theory (SIN)
5th Generation Theories of Innovation Parallel processes, collaborating
companies, collaborative innovation
networks
Main characteristic:
Integrated theory of innovation
4th Generation Theories of Innovation Parallel development with integrated
development teams
Main characteristic:
3rd Generation Theories of Innovation Sequential Interactive Process
Main characteristic:
2nd Generation Theories of Innovation Demand-pull (linear)
Main characteristic:
1st Generation Theories of Innovation Technology-push (linear)
Permintaan (Demand)
Konsumen (permintaan akhir)
Produsen (permintaan antara)
Framework Conditions
Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah
Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota
Kebijakan Ekonomi Kebijakan Industri/
Sektoral
Kebijakan Keuangan Budaya
• Kebijakan ekonomi makro • Sikap dan nilai
• Kebijakan moneter Kebijakan Promosi & Infrastruktur Umum/ • Keterbukaan terhadap
• Kebijakan fiskal Investasi Dasar pembelajaran dan perubahan
• Kebijakan pajak • Kecenderungan terhadap
• Kebijakan perdagangan Alamiah Inovasi dan kewirausahaan
• SDA (Natural Endowment) • Mobilitas
Kebijakan persaingan
Catatan : RPT = Riset dan Pengembangan Teknologi (Research and Technology Development)
PPBT = Perusahaan Pemula (Baru) Berbasis Teknologi.
SISTEM INOVASI: DINAMIKA INTERAKSI
Daerah
Pengetahuan
dan Sistem Interaksi
Inovasi Inovasi
Daerah
(SID)
Pemerintah Bisnis
Sistem Inovasi
SISTEM INOVASI: SUBSISTEM DAN KETERKAITAN
MULTIDIMENSI
Klaster Industri 3
Sistem Inovasi Nasional
Klaster Industri 1
SID SID
Sektor I
Daerah Daerah
Klaster Industri:
A C
Sektor II Klaster Industri 1-Z
Inovasi Sistem
Iptek Sektor
Kebijakan Paradigma
Era Demand pull (1970an – Tekanan kebijakan pada sisi permintaan sangat
1980an). dominan (demand driven).
Kebijakan teknologi dan/atau kebijakan iptek
berkembang, namun yang bersifat satu arah/sisi
(one-side policy) masih dominan.
Inovasi dalam kerangka Era Sistem Inovasi (1980an Kebijakan inovasi, dengan kerangka pendekatan
pendekatan sistem proses – sekarang). sistem.
interaktif-rekursif (feedback Kebijakan inovasi merupakan proses
loop/chain link model) dari pembelajaran yang perlu diarahkan pada
kompleksitas dan dinamika pengembangan sistem inovasi yang semakin
pengembangan (discovery, mampu beradaptasi.
invensi, litbang maupun non Kebijakan inovasi tak lagi hanya menjadi ranah
litbang), pemanfaatan, dan monopoli Pemerintah ”Pusat,” tetapi juga
difusi serta pembelajaran Pemerintah ”Daerah.”
secara holistik.
Kerangka Kebijakan Inovasi
Perbaikan Bisnis
yang Ada
Perkembangan
Perkembangan
Bisnis Pemula
Investasi
yang Inovatif
TANTANGAN : PEMBANGUNAN YANG BERBASIS
PENGETAHUAN
UU No. 18/2002 : Kesejahteraan/Kemakmuran &
• Memperkuat daya dukung iptek Peradaban Bangsa
untuk mempercepat pencapaian
tujuan negaraKnowledge Economy Knowledge Society
• Meningkatkan daya saing
• Meningkatkan kemandirian
Daya Saing dan Kohesi Sosial
Daya Saing dan Kohesi Sosial
Penjelasan :
• Peningkatan pencerdasan
bangsa dan kehidupan
masyarakat
• Mengembangkan perekonomian
1. SDM yang terdidik, kreatif, dan terampil 1. Sistem informasi dan komunikasi
Industri
Klaster
negara 2. Pembelajaran seumur hidup dan budaya inovasi
2. Infrastruktur komunikasi yang dinamis 3. Sistem inovasi yang efektif
• Meningkatkan dan yang efektif
3. Sistem inovasi 4. Kohesi sosial
menyerasikan sosialinsentif
4. Pemerintahan, budayaekonomi dan 5. Kepemimpinan/kepeloporan dalam pemajuan
bangsarejim kelembagaan yang mendukung sosial budaya masyarakat
6. Rejim kebijakan yang kondusif
• Memperkuat pertahanan negara
Sistem Inovasi
Isu-isu Kontekstual
1. SDM yang terdidik, kreatif, dan terampil 1. Sistem informasi dan komunikasi
Industri
Klaster
2. Pembelajaran seumur hidup dan budaya inovasi
2. Infrastruktur komunikasi yang dinamis 3. Sistem inovasi yang efektif
3. Sistem inovasi yang efektif 4. Modal sosial
4. Pemerintahan, insentif ekonomi dan 5. Kepemimpinan/kepeloporan dalam pemajuan
rejim kelembagaan yang mendukung sosial budaya masyarakat
6. Rejim kebijakan yang kondusif
Sistem Inovasi
Isu-isu Kontekstual
Memiliki
pengertian Kemampuan suatu industri (agregasi
perusahaan ~ “sektoral” “klaster
yang Meso ~ Industri industri”) menghasilkan produktivitas yang
berbeda,
lebih tinggi dari industri pesaing asingnya
tetapi saling
berkaitan Kemampuan/daya tarik (attractiveness);
kemampuan membentuk/menawarkan
“Makro” ~ Ekonomi
lingkungan paling produktif bagi bisnis,
menarik talented people, investasi, dan
mobile factors lain, dsb.; dan Kinerja
“Konteks Telaahan” berkelanjutan.
(Perbandingan) / “Tingkatan Analisis” /
Dimensi Teritorial / Dimensi “Sektoral” Rujukan : a.l. Porter & McFetridge (1995)
Spasial
DAYA SAING (KEUNGGULAN) DAERAH
Produk
• SDM
• Kompetensi
• Spesialisasi
Organisasi/Perus. ~ Mikro
N
A D
S Dimensi Nasional Dimensi Daerah A
I E
O R
N A
A Kerangka Kebijakan Inovasi H
L Kondisi Umum (Framework Conditions)
TANTANGAN KEBIJAKAN INOVASI
• Efektivitas.
• Efisiensi.
• Memiliki daya bangkitan yang signifikan
(significant leveraging effects).
• Kelayakan cakupan (adequacy of scope).
• Memenuhi kaidah pasar (conforming to the
market mechanisms).
• Konsistensi.
• Koherensi.
• Keterbukaan dan akuntabilitas.
• Komitmen kebijakan.
TIGA DIMENSI PENTING KEBIJAKAN INOVASI
Fragmentasi “sektoral”;
Dikotomi “Pusat/Nasional” – “Daerah”;
Tumpang-tindih dan inkonsistensi antar
“bidang/ aspek”;
Perkembangan sistem pemerintahan;
Kebutuhan proses pembelajaran kebijakan
yang lebih baik;
Kebutuhan respons kebijakan yang cepat,
tepat, dan terkoordinasi atas dinamika
perubahan dan tantangan.
KERANGKA KEBIJAKAN INOVASI : THE MISSING LINKS
RPJMN 2004-2009
Program
Penguatan
Kelembagaan
Iptek
3 5
2 6
1
Program Payung
Pengelolaan Pengelolaan
Nasional Daerah
Kerangka Kebijakan
(kerangka dan instrumen, termasuk regulasi daerah)
Reposisi, fokus,
dan sinergi • Kualitas Hidup &
Kesejahteraan Masyarakat
Instrumen • Kemajuan ekonomi
kebijakan
Instrumen
kebijakan
Produktivitas/
Daya Saing &
Kohesi Sosial
daya ungkit
(leverage) Inovasi dan Difusi
Lebih besar serta Pembelajaran
daya ungkit
(leverage)
Perbaikan
Bisnis yang Ada
(Existing)
Keterkaitan Siklus yang Makin Menguat
Pengetahuan & (Dari vicious cycle menjadi
Kompetensi
virtuous cycle)
Faktor keunggulan Rantai
lokalitas Pembelajaran, Nilai Penyediaan
termasuk Inovasi & pengetahuan/
Litbangyasa Difusi teknologi
Interaksi &
Keterkaitan
Rantai
Daya Saing yang Nilai
Produksi Investasi untuk
Lebih Tinggi
Inovasi
Investasi (&
perdagangan
)
Ke Luar
INOVASI, TECHNOPRENEURSHIP DAN MODERNISASI
“SUMBER” PERKEMBANGAN EKONOMI
Perbaikan
Bisnis yang Ada
(Existing)
Keterkaitan Siklus yang Makin Menguat
Pengetahuan & (Dari vicious cycle menjadi
Kompetensi
virtuous cycle)
Faktor keunggulan Rantai
lokalitas Pembelajaran, Nilai Penyediaan
termasuk Inovasi & pengetahuan/
Litbangyasa Difusi teknologi
Interaksi &
Keterkaitan
Rantai
Daya Saing yang Nilai
Produksi Investasi untuk
Lebih Tinggi
Inovasi
Investasi (&
perdagangan
)
Ke Luar
Pentingnya Perusahaan Pemula yang Inovatif (PPBT)
PENDAHULUAN : INOVASI
CATATAN PENUTUP
DISKUSI
CONTOH PRAKARSA
1. Kabupaten Tegal :
Tahapan klaster industri
Kelembagaan Dewan Peningkatan Daya Saing dan DRD
Pusat Pelayanan dan Inovasi Teknologi
Parkarsa-prakarsa tematik sektoral
Pengembangan pewirausaha pemuda
2. Kabupaten Sumedang :
Tahapan mula klaster industri
Kelembagaan Peningkatan Daya Saing dan DRD (melebur)
Pengembangan pewirausaha pemuda
3. Kabupaten Barru :
Tahapan mula klaster industri
Kelembagaan Dewan Peningkatan Daya Saing
BDSP Rumput Laut
4. Kabupaten Malang :
Tahapan mula klaster industri hrotikulutura
Terminal Agribisnis
BDSP
5. Kabupaten Agam
Tahapan mula klaster industri
KERJASAMA ANTAR DAERAH : JAWA TENGAH
1. Surakarta
2. Boyolali
3. Sukoharjo
4. Karanganyar
Barlingmascake 5. Wonogiri
b Subosukawonosrate 6. Sragen
n 7. Klaten
CONTOH PRAKARSA
1. Kabupaten Jembrana:
E-Government
Jaringan informasi dan komunikasi
Jimbarwana.Net (seluruh desa/kelurahan dan
kecamatan, untuk administrasi pemerintahan,
pelayanan publik, pendidikan, dan bisnis)
IGOS Support Center
2. Kabupaten Sawah Lunto, Pulang Pisau, Morowali,
Banyuwangi, Gianyar, dll :
E-Government
3. UNDIKSHA : E-Learning
4. Yayasan Pekerti : SIM
TECHNICAL ASSISTANCE PENGEMBANGAN E-GOV / E-LEARNING 2006
Aceh
Perluasan
Ut ceh
si
in
a
A
ar
ov
Upgrade Pr
Implementasi/
Operasionalisasi Sumbar Sulteng
Instalasi & Uji
li
to
tar
wa
po
n
Da
lo
o
or
Pa
T.
S.
Dasar
M
Rencana &/
Infrastruktur
ya a
go
Ga a
lu
h
gi
si
Kapasitas SDM
Ka u
P. si
as
an
Gi nes
sa
Be
in
in
an
ro
n
pu
br
Pr a
r
ka ota
Ka nga
Pi
ov
ov
BK ov al
no
Setempat
bu
uw
i
b
m
ns
Pr Teg
Ka
Pr
Pe K
an
Po
am
Je
lo
ny
i
AD &
U
ov
Ba
At
b
Pr
Awareness
BEBERAPA PRAKARSA
PENDAHULUAN : INOVASI
CATATAN PENUTUP
DISKUSI
PELAJARAN YANG DAPAT DIPETIK
Pengembangan Posisi
Bersaing
Spesifik dalam “Relung” Membangun
Atas Dasar Menjadi
Ekonomi tertentu: Pasar Klaster-klaster
Murahnya “Pemain
Lokal/Setempat, Segmen Industri
Tenaga Kerja Utama” dalam
“Antardaerah dan Spesifik dan
dan/atau SDA Pasar Global
Nasional dan/atau SID yang Kuat
di Daerah
Regional/Internasional”
Lanjutan
Pelaksanaan RPJMD
Berikut
Tahun 0
REKOMENDASI PERAN DAERAH
WP 3: Perluasan pemahaman,
community of practice, bantuan
teknis
WP leader : . . . .
WP leader : . . . . WP 5: Fora/ Konferensi
nasional dan antologi
WP leader : . . . .
WP 4: Pemetaan, identifikasi
WP 2: Aktor, aktivitas, dan Isu/kebutuhan nasional, kajian
metodologi kebijakan
WP leader : . . . .
WP leader : . . . .
DESAIN AKTIVITAS AWAL
Peningkatan daya saing dan kohesi sosial perlu menjadi strategi pokok
dalam PEL/D dalam rangka peningkatan kesejahteraan/penurunan
kemiskinan di daerah. Pilar dalam hal ini adalah
pengembangan/penguatan sistem inovasi daerah.
K IV
Showcase pilot partnerships
Benchmark praktik baik
Phase-off
K III
Perluasan program
Difusi
K II
Prakarsa kemitraan
Operasionalisasi &
perbaikan
KI
Pre-assessment
A(wareness) I Kesepahaman (MoU)
‘Special Event’ Exploratory Kick-start pilot partnerships dan
Workshop Kemitraan untuk penentuan titik mulai
Pembangunan Daerah Peningkatan kapasitas mitra
The new wave – innovation!
Terimakasih
Terimakasih
Dr. Tatang A. Taufik
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Gedung BPPT II, Lt 21
Jl. MH. Thamrin 8, Jakarta 10340
Telp. (021)-3169813
Fax. (021)-3169811
E-mail: tatang@inn.bppt.go.id
Finnish Centres of Expertise Programmes (Halme,
2003)
Lapland CoE Jyväskylä Region CoE Kainuu CoE
•IT, Control of
for the Experience Industry Papermaking, Energy and •Measuring Technique and Network CoE
•Experience Industry Environmental Technology •Chamber Music for
Kuopio Region CoE Food
Oulu Region CoE
2003 •IT, Medical-, Bio- and •Pharmaceutical Developmen
Environmental Development, Health t
-2006 Technology Care- and
Agrobiotechnology
Raahe –Nivala –Tornio CoE North Carelia CoE Network
•Metal and Maintenance Services •Wood Technology and
Forestry, Polymer CoE
Technology and Tooling for
Kokkola Region CoE Turism
•Chemistry Mikkeli Region CoE
•Composite and coatings
CoE for Western Finland Network
1999 •Energytechnology Lahti Region CoE CoE
-2002 •Design, Quality and Ecology for
Wood
Seinäjoki Region CoE Products
South-East Finland CoE
•Foodindustry and •High Tech Metal
Embedded Syst. Structures, Prosess and
Systems for Forest
Tampere Region CoE Industry, Logistics and Regiona
•Engineering and Expertise on Russia l
automation, ICT, Media
Services and Health Care Häme CoE Netwo
1994Satakunta
Tech CoE •Vocational Expertise and rk
e-Learning
-1998•Materials and Distance Technology
Helsinki Region CoE
•Active Materials and
South-West Finland CoE Microsystems, Gene
•Biomaterilas, Diagnostics, Technology, Software Hyvinkää Region CoE
Pharmaceutical Product Business, Digital
Development, Surface Media, e-Learning and •Lifting and Transfer Machines
Tech. of Materials, ICT and Cultural Industry, Health
Cultural Content Production Care Technology and
Logistics
CONTOH DI AMERIKA SERIKAT
Komposisi
Ekonomi Daerah/Regional
Spesialisasi Ekonomi Daerah/Regional
Di Amerika Serikat
Denver, CO Chicago
Leather and Sporting Goods Communications Equipment Boston
Oil and Gas Processed Food Analytical Instruments
Seattle-Bellevue-Everett, WA Aerospace Vehicles and Defense Heavy Machinery Education and Knowledge
Aerospace Vehicles and Defense Creation
Fishing and Fishing Products Wichita, KS Communications Equipment
Wichita, KS Pittsburgh,
Aerospace Pittsburgh,PAPA
Analytical Instruments AerospaceVehicles
Vehiclesand
and Construction
Defense ConstructionMaterials
Materials
Defense Metal
Heavy MetalManufacturing
Manufacturing
HeavyMachinery
Machinery Education
Oil EducationandandKnowledge
Knowledge
Oil and Ga
and s
Gas Creation
Creation
San Francisco-
Oakland-San Jose
Bay Area
Communications Equipment Raleigh-Durham,
Raleigh-Durham,NC NC
Agricultural Products Communications
CommunicationsEquipment
Equipment
Information Technology Information
InformationTechnology
Technology
Education
Educationand
and
Knowledge
KnowledgeCreation
Creation
Note: A geographic area can be either a Metropolitan Area (MSA, PMSA, CMSA or NECMA) or Economic Area as defined by the Bureau of the Census and
Bureau of Economic Analysis, respectively. Clusters are the three highest ranking clusters in terms of share of national employment.
Sumber: Cluster Mapping Project, Institute for Strategy and Competitiveness, Harvard Business School, Dikutip dari Porter (2001).
BENTUK KELEMBAGAAN BERAGAM
Umum
Kamar Dagang Fokus pada upaya peningkatan
Asosiasi Profesi daya saing daerah secara
keseluruhan (lintas klaster)
Jaringan Sekolah/Perguruan
Tinggi
Dewan Penasihat
Dewan Daya Saing
NRC has been Canada’s leading R&D organization since its establishment
in 1916.
Ag-Biotech /
Nutraceuticals Medical Technologies
(Saskatoon) (Winnipeg)
Nanotechnology
(Edmonton) e-Business
(New Brunswick, Sydney)
Life Sciences
(Halifax)
Biopharmaceuticals (Montreal)
Sustainable Infrastructure
Fuel Cells (Regina)
(Vancouver)
Aerospace (Ottawa, Montreal)
ICT/Photonics (Ottawa)
NRC: Industrial Research Assistance Program
IRAP Offices
NRC Institute /
Innovation Centre
CTN Members
(>1000)
CISTI –
NIC’s