Professional Documents
Culture Documents
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi
suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor
eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering
digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis
SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah.
Strengths (kekuatan)
merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Weakness (kelemahan)
merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Opportunities (peluang)
merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang
terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
Threats (ancaman)
merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan ditentukan sebagai
tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan antara faktor internal yang meliputi
Strength dan Weakness dengan faktor luar Opportunity dan threat. Setelah itu kita bisa
melakukan strategi alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang
paling menguntungkan dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.
Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk melakukan perbaikan dan
improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity) dan kelemahan kita
(weakness dan threat), maka kita melakukan strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin
salah satu strateginya dengan meningkatkan Strength dan opportunity atau melakukan strategi
yang lain yaitu mengurangi weakness dan threat.
Sebagai contoh misalnya Analisis SWOT yang saya lakukan untuk mengetahui peta kekuatan
dalam blogging. maka analisis SWOT-nya:
Strength
- tulisan yang saya lakukan merupakan tulisan yang saya peroleh dari pengalaman di
bangku kuliah.
- saya menggunakan blog dengan menggunakan cms wordpress sehingga optimasi dan
fiturnya begitu mudah.
- saya menggunakan domain dot com sehingga mempunyai nilai lebih dalam pengaturan.
Kelemahan
- tidak memiliki kemampuan menulis jurnalistik.
- lemah dalam programming web.
- tidak memiliki pengalaman dalam blogging.
Opportunities
- bergabung dengan komunitas blog seperti Bengawan, blogger teknik industri.
- blog saya terintegrasi dengan jejaring sosial.
threats
-data blog yang hilang.
-server down.
-keterbatasan waktu dalam blog dikarenakan kesibukan di dunia nyata.
setelah dibuat matriknya dan mengetahui kekuatan dan kelemahan kita maka saya melakukan
strategi untuk meningkatkan kemampuan saya dalam ngeblog. Strategi yang yang
memungkinkan yaitu dengan mengurangi faktor weakness dan meningkatkan strength saya
dalam blogging.
Sumber : http://aguswibisono.com/2010/analisis-swot-strength-weakness-opportunity-threat/
Analisis SWOT
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford
pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan
Fortune 500.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
Evaluasi Diri dan Analisa SWOT MAN 3 Malang
Suatu lembaga dinilai mempunyai kinerja yang baik jika lembaga tersebut menghasilkan
keluaran yang ditargetkan berupa barang atau jasa yang bermutu secara efektif, efisien, dan
berkelanjutan. Untuk mencapai kinerja seperti ini banyak faktor yang berpengaruh yang perlu
diperhatikan. Faktor-faktor tersebut pada prinsipnya dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu
faktor internal yang berasal dari dalam madrasah itu sendiri, dan faktor eksternal yang berasal
dari luar madrasah. Dengan menganalisis dan mengevaluasi berbagai faktor internal dan faktor
eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja suatu madrasah, diharapkan madrasah dapat
mengetahui kapasitas kemampuannya saat ini, dan menentukan strategi untuk meningkatkan
kinerjanya di masa yang akan datang.
Pada prinsipnya hal-hal yang termaksud ke dalam faktor internal yang mempengaruhi
kinerja madrasah adalah hal-hal yang berkaitan dengan kekuatan (strength) dan kelemahan
(weaknesses). Sedangkan, hal-hal yang termasuk dalam faktor eksternal adalah yang berkaitan
dengan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang dapat mempengaruhi kinerja
madrasah tersebut. Dengan menganalisis kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses)
yang di ada, serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang harus di hadapi, maka
Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang menentukan strategi agar dapat mampu mengembangkan
dan meningkatkan kualitasnya secara optimal.
Dalam sistem pendidikan dasar dan menengah, acuan untuk melihat hal-hal yang
menjadi kondisi internal didasarkan pada delapan (8) standar nasional pendidikan yang
sekaligus merupakan acuan dalam melakukan evaluasi diri. Sedangkan kondisi eksternal
didasarkan pada kondisi yang ada diluar lembaga yang berupa peluang dan tantangan,
termasuk tuntutan pemangku kepentingan (stackholder) yang terkait dengan pendidikan dasar
dan menengah.
1. Standar Isi
Kekuatan:
Adanya komitmen MAN 3 Malang untuk melaksanakan kurikulum berdasarkan standar
BSNP
Untuk meningkatkan mutu lulusan yang didasarkan atas UN, siswa diberi tambahan
pengayaan belajar mulai dari kelas X sampai kelas XII.
Adanya muatan lokal yang berupa pengembangan Information and Communication
Technology (ICT)
Pengembangan diri diberikan dalam bentuk Bimbingan Konseling, klub bidang studi, klub
pengembangan keterampilan (teater, pramuka, dakwah, BDI, musik, English
Conversation Club, jurnalistik, PMR, KIR, club olimpiade, broadcasting, paduan suara,
nasyid dll)
Kalender pendidikan di MAN 3 Malang mengacu kepada kalender Pendidikan Nasional
Kelemahan:
Kerangka dasar kurikulum masih menggunakan standar minimal dari BSNP (belum ada
peningkatan/pengembangan)
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) masing-masing bidang studi belum semuanya sesuai
dengan standart BSNP (beberapa masih di bawah nilai 70)
Beban mengajar guru belum semuanya sesuai dengan BSNP (24 jam)
Program responsi untuk materi agama dan jurusan, belum mempunyai panduan
Belum ditemukan sistem (model) pembelajaran yang cocok untuk sistem fullday school
(> jam 14.00)
Dalam penyusunan jadwal pelajaran masih belum mengikut sertakan rumpun bidang
studi
Jadwal pelajaran masih sering dilakukan perubahan ketika proses pembelajaran sudah
berjalan
2. Standar Proses
Kekuatan:
Mengadakan workshop setiap awal tahun ajaran untuk pengembangan perangkat
pembelajaran (silabus, RPP, dan Sistem Penilaian).
Belum semua siswa dapat mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan minatnya
Dimungkinkan masih ada guru yang belum menggunakan strategi pembelajaran yang
bervariasi.
Masih ada guru yang belum memiliki kompetensi dibidang ICT
Masih ada guru yang belum menginternalisasikan life skill secara universal dalam KBM
Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran yang tersedia oleh guru
Pelaksanaan laporan hasil belajar siswa setiap dua bulan sekali belum terlaksana secara
optimal (belum tepat waktu)
Kekuatan:
SKL materi Ujian Madrasah (UM) di buat bersama-sama team guru bidang studi se Jawa
Timur yang dikoordinir Mapenda Kanwil Jatim
Soal UM dibuat oleh team guru bidang studi bersama dengan KKM.
Upaya meningkatkan kualitas lulusan di setiap tahun
Kekuatan:
Kekuatan:
Setiap awal tahun ajaran baru, sekolah mengadakan penyegaran lewat workshop
pengembangan pembelajaran.
Kalender akademik MAN 3 Malang sudah menunjukkan seluruh aktivitas KBM beserta
evaluasinya.
Sarana UKS, BK, dan PSB sudah memadai.
Rapot siswa sudah online dan computerized
Penempatan SDM sudah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Penyebaran informasi timbal balik dari dan ke madrasah sudah cukup bagus antara lain
lewat situs internet.
Pembagian tugas diantara pendidik sebagian besar sudah merata meskipun masih perlu
terus ditingkatkan dan dievaluasi.
Sudah adanya tata tertib yang baik bagi siswa, guru, dan karyawan
Rapat koordinasi guru, staf, dan karyawan sudah berjalan dengan baik.
Pengadaan, penggunaan, dan persediaan bahan habis pakai sudah bagus.
Adanya dukungan sekolah terhadap acara pelatihan guru, baik yang ada di MAN 3
Malang maupun diluar madrasah
Kelemahan:
Kekuatan:
Adanya subsidi orang tua/wali siswa baru berupa dana infak
Kelemahan:
Kondisi biaya operasional setiap bulan belum tersosialisasikan dengan baik
8. Standar Penilaian
Kekuatan:
Try-out mata pelajaran UN bersama, bekerjasama dengan Diknas Kota Malang maupun
Depag propinsi Jawa Timur
Pelaksanaan sistem remidi dan pengayaan oleh masing-masing guru bidang studi
Kelemahan:
Madrasah belum memiliki sistem dan prosedur penilaian baku meliputi tehnik, jenis dan
bentuk penilaian sesuai dengan standar penilaian pendidik.
Monitoring dan evaluasi dari kepala dan wakil kepala belum optimal
Komite madrasah belum terlibat secara optimal dalam mengontrol pelaksanaan standar
penilaian pendidikan.
Penanganan dan pembinaan guru dan karyawan yang disinyalir bermasalah belum
berjalan dengan baik.
B. Faktor Eksternal
B.1 Peluang
1. Adanya ruang gerak yang terbuka bagi lembaga pendidikan untuk mengembangkan diri
secara maksimal
2. Dukungan Departemen Agama Republik Indonesia baik berupa kebijakan maupun
finansial yang semakin baik
3. Apresiasi masyarakat terhadap madrasah semakin meningkat
4. Terbuka kesempatan lulusan madrasah melanjutkan baik ke perguruan tinggi bergengsi
baik di dalam maupun di luar negeri
B.2 Ancaman
Sumber : http://imamsujarwo.man3malang.com/?p=67