Professional Documents
Culture Documents
SASTRA ANAK
(TUGAS)
DISUSUN OLEH :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
karunia-Nya tugas mata kuliah Bahasa Indonesia ini dapat diselesaikan. Tugas
kami ini membahas tentang Pendekatan Dalam Apresiasi Sastra Anak, yang
mencakup pengertian dari tiap bentuk pendekatan, hubungan pendekatan tersebut
dengan bentuk Apresiasi Sastra Anak serta penerapannya secara reseptif dan
produktif.
Kami sebagai penyusun tugas ini mengucapkan terima kasih banyak pada
Dra. FITRIA AHYAR, M.Pd. yang sudah member dukungan dan kesempatan
pada kami, sehingga makalah tugas ini dapat kami selesaikan.
Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan pada makalah ini. Maka
kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca pada umumnya sebagai
bahan koreksi bagi kami.
PENYUSUN
KELOMPOK 2
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………….. i
Kata Pengantar…………………………………………………………….. ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………….. 1
B. Tujuan……………………………………………………………... 2
Kesimpulan……………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
ii
TUJUAN
ii
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pendekatan dalam apresiasi sastra dapat ditentukan oleh tujuan terhadap apa
yang akan diapresiasikan dalam teks sastra tersebut. Pendekatan apresiasi sastra
terproses lewat kegiatan memahami atau memaknai sebuah karya sastra. Proses
memahami atau memaknai suatu karya sastra dapat dilakukan dengan beberapa
pendekatan antara lain :
1. Pendekatan Emotif
2. Pendekatan Didaktis
ii
kehidupan. Dalam penerapannya, pendekatan didaktis menuntut daya kemampuan
intelektual, kepekaan rasa, maupun sikap yang mapan dari pembacanya.
Penggunaan pendekatan ini diawali dengaan upaya pemahaman satuan-satuan
pokok pikiran yang terdapat dalam suatu cipta sastra. Satuan pokok pikiran itu
pada dasarnya disarikan dari paparan gagasan pengarang
3. Pendekatan Analitis
a. Unsur Intrinsik
unsur intrinsik adalah unsur pembentuk karya sastra yang terdapat dalam
karya itu sendiri seperti tema, alur, amanat, bahasa, setting dan
sebagainya.
b. Unsur Ekstrensik
Unsur Ekstrinsik adalah unsur pembentuk karya sastra yang berasal dari
luar karya karya sastra tersebut seperti latar belakang pengarang, politik,
budaya, agama, dan sebagainya.
4. Pendekatan Parafratis
Pendekatan paraphrase atau parafratis adalah proses pendekatan apresiasi
karya sastra yang bertujuan mempermudah pemahaman kandungan makna dari
karya sastra, dengan cara mengungkapkan kembali karya sastra tersebut ke dalam
paragraph atau bentuk lain. Pengungkapan kembali karya satra tersebut dapat
ii
menggunakan kata atau kalimat yang berbeda dengan yang digunakan pengarang,
kalimat yang kita gunakan hendaknya kalimat yang lebih sederhana dan lebih
mudah dipahami oleh penikmat karya sastra, sehingga maksud atau makna dari
karya sastra tersebut dapat dimengerti dengan mudah.
Perbedaan dari tiap pendekatan dapat kita tentukan dengan cara memahami
tujuan atau pengertian dari masing- masing pendekatan apresiasi sastra. Untuk
pendekatan emotif , pendekatan ini lebih menekan kan pada penikmatan dalam hal
mengindahkan karya sastra. Pendekatan didaktis menekankan pada kemampuan
memahami dan menghayati sesuatu dengan menggunakan kemampuan
intelektual. Pendekatan analitis menitik beratkan pada pemahaman unsur-unsur
pembentuk karya sastra. Sedangkan pendekatan parafratis menekankan pada
strategi yang memudahkan penikmat karya sastra dalam memahami makna karya
sastra yang mereka nikmati.
ii
kita sedang membaca puisi, selama kita membaca puisi kita secara tidak langsung
melakukan proses pengkajian terhadap unsur-unsur penyusun puisi yang sedang
kita baca. Setelah kita mengkaji unsur-unsur puisi tersebut, kita akan dapat
memahami maksud dari puisi tersebut, apa pesan moral yang ingin disampaikan
pengarang yang terkandung dalam puisi tersebut, serta apa yang bisa kita
komentari dari puisi tersebut. Kemudian dari pemahaman yang terbentuk dalam
diri kita, kita dapat menemukan titik keindahan dari puisi yang kita baca. Secara
rohaniah atau kejiwaan kita akan memperoleh kepuasaan batin atau hiburan batin
dari bentuk keindahan puisi yang kita dapatkan.
Apresiasi sastra secara produktif atau ekspresif adalah apresiasi sastra yang
dapat dilakukan dengan mengekspresikan karya sastra seperti mendeklamasikan
puisi, atau bisa juga dengan menghasilkan karya sastra seperti menulis sinopsis
cerita. Pendekatan analitis dan parafratis memungkinkan untuk melakukan
pengapresiasian secara produktif, karena tujuan dari kedua pendekatan ini adalah
pembedahan unsur yang diharapkan kemudian dapat membantu dalam
penyusunan strategi untuk memudahkan penikmat karya sastra dalam memahami
makna karya sastra.
ii
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pendekatan apresiasi sastra memiliki tujuan yang berbeda-beda. Pendekatan
apresiasi sastra dapat dilakukan secara reseptif ( penikmatan karya sastra) dan
secara produktif ( pengekspresian karya sastra).
Pendekatan apresiasi sastra perlu dilakukan agar dapat membantu kita dalam
mengapresiasi sastra secara benar sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
ii
DAFTAR PUSTAKA
Diakses dari
http://www.jevuska.com/topic/apresiasi+sastra+dengan+pendekatan+emotif.html
ii