You are on page 1of 11

PENDEKATAN APRESIASI

SASTRA ANAK
(TUGAS)

DISUSUN OLEH :

1. YOSI DWI PARLENI (1013053028)


2. AJI IBNU SUPROBO (1013053032)
3. AMRISA NURUL AINI (1013053034)
4. ANDHIKA JAYA PRAYUDA (1013053035)
5. ASTRI DIAN CAROLINE (1013053039)
6. DEVYANDIKA SARI (1013053046)
7. DWI INDAH MAHARANI (1013053050)
8. DWI MARINA SARI (1013053051)
9. NAZRIN DASIT (10130530 )

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAJAR : Dra. FITRIA AHYAR, M.Pd.

Jurusan Ilmu Pendidikan


Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
Bandarlampung
30 Desember 2010

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
karunia-Nya tugas mata kuliah Bahasa Indonesia ini dapat diselesaikan. Tugas
kami ini membahas tentang Pendekatan Dalam Apresiasi Sastra Anak, yang
mencakup pengertian dari tiap bentuk pendekatan, hubungan pendekatan tersebut
dengan bentuk Apresiasi Sastra Anak serta penerapannya secara reseptif dan
produktif.

Kami sebagai penyusun tugas ini mengucapkan terima kasih banyak pada
Dra. FITRIA AHYAR, M.Pd. yang sudah member dukungan dan kesempatan
pada kami, sehingga makalah tugas ini dapat kami selesaikan.

Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan pada makalah ini. Maka
kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca pada umumnya sebagai
bahan koreksi bagi kami.

BANDAR LAMPUNG, 30 Desember 2010

PENYUSUN

KELOMPOK 2

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………….. i

Kata Pengantar…………………………………………………………….. ii

Daftar Isi…………………………………………………………………... iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………….. 1
B. Tujuan……………………………………………………………... 2

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Tiap Jenis Pendekatan Apresiasi Sastra Dan Perbedaan


dari Tiap jenis Pendekatan………………………………………… 3
B. Penerapan Apresiasi Sastra……………………………………….. 5

BAB III. PENUTUP

Kesimpulan……………………………………………………………7

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesalahan dalam mengekspresikan sastra merupakan hal yang sering kita


jumpai. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman kita terhadap bentuk-bentuk
pendekatan apresiasi sastra, dimana setiap pendekatan apresiasi sastra
mengandung nilai tujuan dari karya sastra yang kita nikmati.

Pendekatan apresiasi sastra terproses lewat kegiatan memahami atau


memaknai karya sastra. Proses pemahaman dan pemaknaan suatu karya sastra
dapat dilakukan dengan baik jika kita dapat mengerti dengan baik makna, tujuan
atau bentuk dari tiap-tiap pendekatan apresiasi sastra.

ii
TUJUAN

Setelah membaca makalah ini mahasiswa diharapkan mampu memahami


dengan baik apa itu pendekatan apresiasi sastra dalam pengapresiasian sastra
anak. Selain itu mahasiswa sebagai calon guru yang insyaallah nantinya akan
menjadi guru, diharapkan akan terbantu dengan pengetahuan yang mereka dapat
dari makalah ini tentang bagaimana membantu peserta didik dalam
mengekspresikan karya sastra mereka. Sehingga nantinya tidak ada lagi kesalahan
dalam bentuk pengapresiasian karya sastra.

ii
2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tiap Jenis Pendekatan Apresiasi Sastra Dan Perbedaan


dari Tiap jenis Pendekatan.

 Pengertian Tiap Jenis Pendekatan Apresiasi Sastra

Pendekatan dalam apresiasi sastra dapat ditentukan oleh tujuan terhadap apa
yang akan diapresiasikan dalam teks sastra tersebut. Pendekatan apresiasi sastra
terproses lewat kegiatan memahami atau memaknai sebuah karya sastra. Proses
memahami atau memaknai suatu karya sastra dapat dilakukan dengan beberapa
pendekatan antara lain :

1. Pendekatan Emotif

Pendekatan Emotif adalah pendekatan apresiasi karya sastra dengan cara


dengan cara menemukan unsure-unsur yang mengajuk emosi dan perasaan
pembaca. Ajukan emosi dapat berupa keindahan atau sesuatu yang baru yang bisa
menghibur para penikmat karya sastra, atau pun tentang ide-ide serta gagasan
yang lucu dan menarik yang terdapat dalam karya sastra yang mereka nikmati.
Dasar-dasar pendekatan emotif adalah :

- Karya sastra hadir untuk dinikmati, member hiburan dan kesenangan,


- Menemukan wujud keindahan dalam karya sastra, oleh sebab itu dengan
melakukan pendekatan emotif, para penikmat karya sastra dapat
merasakan keindahan dari tiap karya sastra yang mereka baca, dengar atau
lihat.

2. Pendekatan Didaktis

Pendekatan didaktis adalah pendekatan apresiasi karya sastra dengan cara


memahami gagasan, tanggapan evaluatif dan sikap pengarang terhadap

ii
kehidupan. Dalam penerapannya, pendekatan didaktis menuntut daya kemampuan
intelektual, kepekaan rasa, maupun sikap yang mapan dari pembacanya.
Penggunaan pendekatan ini diawali dengaan upaya pemahaman satuan-satuan
pokok pikiran yang terdapat dalam suatu cipta sastra. Satuan pokok pikiran itu
pada dasarnya disarikan dari paparan gagasan pengarang

3. Pendekatan Analitis

Pendekatan analisis adalah pendekatan apresiasi karya sastra dengan cara


membedah dan memahami unsur-unsur atau elemen-elemen yang membangun
karya sastra itu sendiri. Unsur yang membangun karya sastra terbagi atas dua
unsur yakni :

a. Unsur Intrinsik
unsur intrinsik adalah unsur pembentuk karya sastra yang terdapat dalam
karya itu sendiri seperti tema, alur, amanat, bahasa, setting dan
sebagainya.
b. Unsur Ekstrensik
Unsur Ekstrinsik adalah unsur pembentuk karya sastra yang berasal dari
luar karya karya sastra tersebut seperti latar belakang pengarang, politik,
budaya, agama, dan sebagainya.

Dasar - dasar pendekatan analisis

1. Karya sastra terbentuk dari unsur-unsur


2. Setiap elemen mempunyai fungsinya sendiri dalam suatu karya sastra
3. Elemen-elemen dalam suatu karya sastra harus disikapi sebagai satu
kesatuan

4. Pendekatan Parafratis
Pendekatan paraphrase atau parafratis adalah proses pendekatan apresiasi
karya sastra yang bertujuan mempermudah pemahaman kandungan makna dari
karya sastra, dengan cara mengungkapkan kembali karya sastra tersebut ke dalam
paragraph atau bentuk lain. Pengungkapan kembali karya satra tersebut dapat

ii
menggunakan kata atau kalimat yang berbeda dengan yang digunakan pengarang,
kalimat yang kita gunakan hendaknya kalimat yang lebih sederhana dan lebih
mudah dipahami oleh penikmat karya sastra, sehingga maksud atau makna dari
karya sastra tersebut dapat dimengerti dengan mudah.

Dasar – dasar pendekatan parafrase :

a. Gagasan yang sama dapat disampaikan dengan cara yang berbeda


b. Penggunaan simbol-simbol yang konotatif dalam karya sastra
c. Kata-kata dan kalimat dalam karya sastra banyak yang mengalami
pelepasan

 Perbedaan Dari Tiap jenis Pendekatan.

Perbedaan dari tiap pendekatan dapat kita tentukan dengan cara memahami
tujuan atau pengertian dari masing- masing pendekatan apresiasi sastra. Untuk
pendekatan emotif , pendekatan ini lebih menekan kan pada penikmatan dalam hal
mengindahkan karya sastra. Pendekatan didaktis menekankan pada kemampuan
memahami dan menghayati sesuatu dengan menggunakan kemampuan
intelektual. Pendekatan analitis menitik beratkan pada pemahaman unsur-unsur
pembentuk karya sastra. Sedangkan pendekatan parafratis menekankan pada
strategi yang memudahkan penikmat karya sastra dalam memahami makna karya
sastra yang mereka nikmati.

B. Penerapan Apresiasi Sastra


Pengapresiasian sastra dapat dilakukan dengan dua bentuk, yaitu secara
reseftif dan produktif. Apresiasi sastra secara reseptif adalah apresiasi sastra yang
menekankan pada proses penikmatan yang dapat dilakukan melalui kegiatan
membaca, mendengar, dan menyaksikan pementasan drama atau pembacaan puisi.
Pendekatan emotif, didaktis dan analitis sangat tepat digunakan dalam
pengapresiasian sastra secara reseptif, hal ini dikarenakan ketiga bentuk
pendekatan tersebut memiliki tujuan yang hampir sama yaitu menitik beratkan
pada penikmatan, pemahaman serta pengkajian karya sastra. Misalnya saja ketika

ii
kita sedang membaca puisi, selama kita membaca puisi kita secara tidak langsung
melakukan proses pengkajian terhadap unsur-unsur penyusun puisi yang sedang
kita baca. Setelah kita mengkaji unsur-unsur puisi tersebut, kita akan dapat
memahami maksud dari puisi tersebut, apa pesan moral yang ingin disampaikan
pengarang yang terkandung dalam puisi tersebut, serta apa yang bisa kita
komentari dari puisi tersebut. Kemudian dari pemahaman yang terbentuk dalam
diri kita, kita dapat menemukan titik keindahan dari puisi yang kita baca. Secara
rohaniah atau kejiwaan kita akan memperoleh kepuasaan batin atau hiburan batin
dari bentuk keindahan puisi yang kita dapatkan.
Apresiasi sastra secara produktif atau ekspresif adalah apresiasi sastra yang
dapat dilakukan dengan mengekspresikan karya sastra seperti mendeklamasikan
puisi, atau bisa juga dengan menghasilkan karya sastra seperti menulis sinopsis
cerita. Pendekatan analitis dan parafratis memungkinkan untuk melakukan
pengapresiasian secara produktif, karena tujuan dari kedua pendekatan ini adalah
pembedahan unsur yang diharapkan kemudian dapat membantu dalam
penyusunan strategi untuk memudahkan penikmat karya sastra dalam memahami
makna karya sastra.

ii
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Pendekatan apresiasi sastra memiliki tujuan yang berbeda-beda. Pendekatan
apresiasi sastra dapat dilakukan secara reseptif ( penikmatan karya sastra) dan
secara produktif ( pengekspresian karya sastra).
Pendekatan apresiasi sastra perlu dilakukan agar dapat membantu kita dalam
mengapresiasi sastra secara benar sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

ii
DAFTAR PUSTAKA

Diakses dari http://www.scribd.com/doc/24031458/Diktat-Teori-Dan-Apresiasi-Sastra

Diakses dari http://www.google.co.id/url?


sa=t&source=web&cd=7&ved=0CDsQFjAG&url=http%3A%2F
%2Fbinsman1sbw.files.wordpress.com%2F2010%2F10%2Fapresiasi-sastra-
samawa.doc&rct=j&q=penerapan%20pendekatan%20apresiasi%20sastra&ei=NhwbTf-
GIIfnrAfnrqi-Cw&usg=AFQjCNGVt3BNhrCmgfhO8dFhw-iIkkM8jw

Diakses dari
http://www.jevuska.com/topic/apresiasi+sastra+dengan+pendekatan+emotif.html

ii

You might also like