Professional Documents
Culture Documents
Jika atom-atom saling mendekat, pada suatu jarak tertentu gaya-gaya tarik
menarik mulai berperan dan dapat mengikat mereka menjadi suatu molekul.
Mekanisme timbulnya gaya tarik menarik tersebut berbeda dari satu molekul ke
molekul yang lain.
Ada tiga macam mekanisme timbulnya gaya tarik menarik tersebut yaitu:
gaya Van der Waals, ikatan ionik dan ikatan kovalen.
1. Gaya Van der Waals
Jika dua atom mendekat satu sama lain, mereka saling menginduksikan
suatu dwikutub listrik sehingga terjadilah potensial interaksi antar dwikutub yang
a
berupa potensial tarik menarik berbentuk −¿r ¿. Untuk jarak r yang cukup kecil
2
terjadilah tumpang tindih edaran elektron. Karena adanya larangan Pauli maka
timbullah gaya tolak yang membawanya ke orbit yang lebih tinggi. Potensial
b
yang ditimbulkannya berbentuk ❑r sehingga potensial efektifnya adalah
n
b a
V ( r )= − b (18)
rn r6
Dengan a dan b adalah bilangan positip dan n adalah bilangan positip besar (≈10)
2. Ikatan ionik
Ikatan ini terbentuk jika ada atom-atom yang walaupun mula-mula
bersifat netral memberikan elektronnya ke atom-atom yang lain menjadi ion-ion
posisp maupun negatip. Ion-ion berbeda jenis muatan listriknya ini kemudian
membentuk suatu ikatan yang disebut sebagai ikatan ionik. Sebagai contoh kita
tinjau molekul KCL. Atom K memiliki sebuah elektron valensi (elektron terluar)
di kulit 4s dengan energi ikat hanya 4,34 eV. Atom Cl yang memiliki 5 elektron
valensi di kulit 3p dapat menarik elektron valensi atom K tadi sehingga
membentuk kulit 3p yang penuh da mengikatnya dengan energi ikat 3,80 eV.
Atom Cl yang telah mendapat tambahan satu elektron menjadi bermuatan listrik
negatip sedangkan atom K yang kehilangan sebuah elektronnya menjadi ion
positip. Pasangan ion positip negatip ini tarik menarik dengan energi potensial –
e/r. Energi total sistem menjadi
c b a
E=−3,8− + n − 6 (19)
r r r
E dalam satuan eV dan r dalam satuan Ǻ.
3. Ikatan Kovalen
Dalam beberapa keadaan, elektron-elektron valensi suatu atom dimiliki
bersama dengan atom lain. Hal ini terutama menjadi pada molekul yang tersusun
dari atom-atom identik suatu molekul, seperti H2, O2, N2, dan sebagainya. Ikatan
yang dihasilkan dari pemilikan bersama elektron-elektron valensi disebut ikatan
kovalen.
Contoh paling sederhana adalah ikatan pada molekul H 2. Kita tinjau
keadaan lebih sederhana lagi yaitu pada ion H+2. Yang berarti hanya ada sebuah
elekton dalam molekul tersebut. Elektron tersebut dapat dipandang berada di
dalam dua buah potensial bersimetri bola yang identik V 1 dan V2. Andaikan u1
adalah fungsi gerlombang elektron bila hanya ada V1 (Gb. 1a) dan adalah fungsi
gelombang elektron hanya bila hanya ada V2 (Gb. 1b), maka
1
u2= ( u1 ± u2 )
√2
Adalah fungsi gelombang yang mungkin dimiliki elektron di dalam ion H +2
tersebut (Gb. 1c). u+ disebut fungsi gelombang simetri dan u- fungsi gelombang
anti simetri.
u2
a)
P1
u2
b)
P2
ψ
c) x simetri
0
R
u- = u1 – u2
antisimetri
d)
P1 P2 P1 P2
a)_ b)_
Gambar 2. Rapat kebolehjadian menemukan elektron dalam ion H+2. a) simetri
b)antimestri
Jika elektron berada di daerah antara kedua proton, elektron tersebut akan
menarik kedua proton, sedang jika berada di salah satu sisi, membantu
antara kedua proton ia berlaku sebagai perekat dan memberikan konfigurasi yang
paling stabil. Dengan demikian energi yang berhubungan dengan u+ lebih kecil
daripada energi yang berhubungan dengan u-. Energi tersebut tergantung pada
besarnya jarak pemisah antara kedua proton. Jika jarak tersebut mengecil maka
untuk keadaan yang berhubungan dengan u+, energinya mengecil karena potensial
tarik menarik dominan dalam hal ini. Hal yang sebaliknya terjadi untuk u - Namun
demikian untuk jarak yang lebih kecil dari suatu nilai r o tertentu, kedua proton
sudah sangat berdekatan sehingga gaya tolak menolak menjadi sangat dominan,
tersebut.