You are on page 1of 10

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam fisika, kita biasanya


melakukan pengamatan yang disertai dengan pengukuran Suatu pengamatan
terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang
sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi
dapat diprediksi dengan kuat.

Pengamatan suatu gejala secara umum tidak lengkap apabila tidak ada
data yang didapat dari hasil pengukuran. Lord Kelvin, seorang ahli fisika berkata,
bila kita dapat mengukur yang sedang kita bicarakan dan menyatakannya dengan
angka-angka, berarti kita mengetahui apa yang sedang kita bicarakan itu

Pengukuran sebenarnya merupakan proses perbandingan nilai besaran


yang belum diketahui dengan nilai standar yang sudah ditetapkan. Pengukuran
dilakukan untuk mendapatkan nilai kuantitatif. Di dalam kehidupan sehari-hari
manusia selalu melakukan pengukuran. Misalnya untuk mengukur panjang meja,
pensil, atau jarak dari suatu tempat ke tempat lain kita dapat menggunakan mistar
atau meteran. Namun, bagaimana jika kita ingin medesain sebuah alat dan untuk
mendesain alat tersebut kita perlu mengukur benda yang kecil serta memerlukan
tingkat ketelitian yang tinggi ? tentu saja kita tidak dapat mengukur dengan
menggunakan mistar atau meteran karena mistar atau meteran hanya memiliki
tingkat ketelitian yang kecil.

Ketelitian pengukuran sangat diperlukan dalam mendesain sebuah alat.


Kekurang telitian dapat membuat alat bekerja dengan tidak optimal atau bahkan
tidak berfungsi sama sekali. Misalnya, Jika kita perlu mengukur sebuah diameter
sekrup yang akan digunakan untuk merakit sebuah mobil . coba bayangkan jika
sekrup yang dipakai tidak sama dengan pasangannya walaupun bedanya hanya
0.01 mm. maka keduanya tidak dapat dirangkai dengan baik. Untuk itu diperlukan
sebuah alat pengukur yang mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi. Salah satu

1
alat yang dapat mengukur dengan tingkat ketelitian yang tinggi dengan satuan mm
adalah micrometer sekrup.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa fungsi dan bagian-bagian dari micrometer skrup ?

2. Bagaimana cara menggunakan micrometer skrup ?

1.3 Tujuan

Agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari micrometer skrup, bagian-


bagian micrometer skrup, dan cara menggunakan micrometer skrup.

2
II. PEMBAHASAN

2.1 Fungsi dan Bagian-Bagian Mikrometer Skrup

Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan
satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm. Mikrometer memiliki 3 jenis
umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut :

1) Mikrometer Luar, Mikrometer luar digunakan untuk mengukur


pengukuran yang teliti dari bagian luar. Alat ini dirancang dalam tiga
ukuran seperti terlihat pada gambar . Skala pada Mikrometer dapat dalam
satuam Metrik (Cm) atau Imperial (Inchi).digunakan untuk ukuran
memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.
Micrometer luar disebut juga micrometer skrup.

2) Mikrometer dalam, digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang


suatu benda.

3
3) Mikrometer kedalaman , digunakan untuk mengukur kerendahan dari
langkah-langkah dan slot-slot.

Mikrometer skrup merupakan alat ukur panjang yang memiliki tingkat


ketelitian yang tinggi. Jadi tingkat ketelitian hasil pengukuran besaran panjang
dengan mikrometer jauh lebih teliti dibandingkan dengan menggunakan jangka
sorong maupun mistar. Tetapi micrometer skrup hanya dapat digunakan untuk
mengukur ketebalan dan diameter dari suatu benda.

Mikrometer skrup dapat dipergunakan untuk mengukur tebal kertas,


diameter kawat tipis, tebal plat tipis yang memerlukan tingkat ketelitian yang
tinggi, dengan ketelitian sampai 0,01 mm atau 0,0001 cm. Mikrometer skrup
terdiri atas :

• Rahang tetap yang berisi skala utama yang dinyatakan dalam


satuan mm. Panjang skala utama mikrometer pada umumnya mencapai
25 mm. Skala Utama, terdiri dari skala : 1, 2, 3, 4, 5 mm, dan
seterusnya Dan nilai tengah : 1,5; 2,5; 3,5; 4,5; 5,5 mm, dan
seterusnya. jarak antara 2 skala utama yang saling berdekatan adalah
0,5 mm.
• Poros berulir yang dipasang pada silinder pemutar (bidal). Pada
ujung bidal terdapat garis skala yang membagi menjadi 50 bagian yang
sama yang disebut skala nonius.
• Rahang geser yang dihubungkan dengan bidal, yang digunakan
untuk memegang benda yang akan diukur bersama dengan rahang
tetap.

4
Jika bidal digerakkan 1 putaran penuh maka poros akan maju/mundur 0,5
mm. karena selubung luar memiliki 50 skala, maka skala terkecil
mikrometer skrup adalah 0,5 mm/ 50 = 0,01 mm.

Ketelitian dari mikrometer skrup adalah setengah dari skala terkecil. Jadi
ketelitian mikrometer skrup adalah :

x = ½ x 0,01 mm = 0,005 mm

Dengan ketelitian 0,005 mm, maka mikrometer skrup dapat dipergunakan


untuk mengukur tebal kertas atau diameter kawat tipis dengan lebih teliti
(akurat).

2.2 Cara Menggunakan Mikrometer Skrup

Untuk menggunakan mikrometer skrup dapat dilakukan dengan langkah-


langkah sebagai berikut:

• Pegang mikrometer dengan tangan kanan. Putar bidal (pemutar


besar) dengan jari jempol dan jari telunjuk berlawanan arah jarum jam
sehingga ruang antara rahang tetap dengan rahang geser cukup untuk
menempatkan benda yang akan diukur.
• Letakkan benda yang akan diukur diantara rahang tetap dan rahang
geser.
• Kemudian putar bidal (pemutar besar) searah jarum jam sehingga
benda yang diukur terjepit oleh rahang tetap dan rahang geser.

5
• Putar pemutar kecil (roda bergerigi) searah jarum jam sehingga
skala nonius pada pemutar besar tidak bergeser lagi dan sudah
terdengar bunyi”klik”.
• Baca hasil pengukuan yang diperoleh.
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan mikrometer skrup
dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

• Tentukan nilai skala utama yang terdekat dengan selubung silinder


(bidal) dari rahang geser (atau skala utama yang berada tepat
didepan/berimpit dengan selubung silinder luar rahang geser)
• Tentukan nilai skala nonius yang yang berimpit dengan garis
mendatar pada skala utama
Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
• Hasil = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x skala terkecil
mikrometer skrup)
= Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x 0,01 mm)

Garis pembagi pada skala putar adala satu per seratus (1/100) milimeter,
jadi bila terbaca empat puluh lima (45) pada skala itu berarti 0,45 mm atau kalau
5 berarti 0,05 mm. Karena ∆ x = 0,005 mm (tiga desimal), maka hasil
pembacaan pengukuran (xo) harus juga dinyatakan dalam 3 desimal. Karena kita
tidak perlu menaksir angka terakhir (desimal ke-3) maka kita cukup berikan nilai
0 untuk desimal ke-3. sehingga hasil pengukuran menggunakan Mikrometer
skrup dapat dilaporkan sebagai :

Panjang L = (Xo + ∆ X)

Misalnya L = (3,250 + 0,005) mm

6
Misalkan terdapat sebuah objek yang diukur, angka pada skala utama
menunjukkan 4 mm, sedangkan sedangkan skala noniusnya berimpit pada angka
30. maka hasil pengukurannya adalah:

4 mm +( 30 x nst (0.01) mm) = 4,30 mm

sedangkan untuk menentukan ketidakpastian/ketelitianya, kita menggunakan


rumus:

1.Pengukuran tunggal,

hasil = X±dX = 4,30±0,005

X = 4,30, dX = (1/2) x nst = (1/2) x 0,01 = 0,005

arti fisis dari hasil pengukuran tersebut adalah, panjang suatu benda dapat berkisar
antara 4,305 dan 4,295

2.Pengukuran ganda/berulang

1. Kumpulkan sejumlah hasil pengukuran, misal x1, x2,…..xn

2. Cari nilai rata, yaitu xrata-rata= x1+x2+…..xn/n

3. Tentukan xmax dan xmin dari kumpulan data, dan ketidakpastian dapat
ditulis dx=(xmax-xmin)/2

4. Tuliskan hasilnya sebagai: x=xrata-rata±dx

7
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mikrometer skrup adalah alat pengukur yang memiliki tingkat ketelitian


yang tinggi. Mikrometer mempunyai dua buah skala yaitu; skala utama dan skala
nonius. Cara mengukur dengan mikrometer skrup, yaitu :

1. Pegang bidal lalu putar berlawanan arah dengan jarum jam.

2. Letakkan benda yang akan diukur diantara rahang tetap dan rahang geser.

3. Kemudian putar bidal (pemutar besar) searah jarum jam sehingga benda yang
diukur terjepit oleh rahang tetap dan rahang geser.
4. Putar pemutar kecil (roda bergerigi) searah jarum jam sehingga skala nonius
pada pemutar besar tidak bergeser lagi dan sudah terdengar bunyi”klik”.
5. Baca hasil pengukuan yang diperoleh

3.2 Saran

Ketika akan melakukan pengukuran panjang, ketebalan benda pastikan


telah memilih alat ukur yang tepat agar hasil yang diperoleh lebih maksimal dan
ketika membaca skala harus hati-hati agar tidak terjadi kesalahan.

8
Daftar Pustaka

Ardi,ray. Membaca Mikrometer Skrup (Online),(http://ray1312.


multiply.com/journal /item/5/Membaca_
Mikrometer_Sekrup_Fisika_Kelas_VII, diakses 21 Agustus 2010)

Hamka. Mikrometer Skrup,(Online),(http://elektronika.unp.ac.id/?p=90


,diakses 21 Agustus 2010)

http://id.wikipedia.org/wiki/Mikrometer skrup,(Online)

http://adiwarsito.wordpress.com/tag/mikrometer-sekrup/(Online)

http://www.search-docs.com/carapenggunaan-alat-ukur-jangka-sorong-
dan-mikrometer-doc.html(Online)

Sugandi,eka.MikrometerSkrup,(Online),
(http://basicsphysics.blogspot.com/2008/11/mikrometer-
sekrup.html , diakses 21 Agustus 2010)

9
10

You might also like