Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Agar memperoleh gambaran yang lebih tentang maksud dari judul PERANAN
1. Peranan
Peranan berasal dari kata dasar “Peran” mendapatkan akhiran “an” artinya:
Suatu yang menjadi bagian atau memegang peran utama ( dalam terjadinya
suatu peristiwa). Sedangkan maksud peranan dari judul diatas adalah suatu
bagian yang diambil atau diperankan oleh orang tua dalam memotivasi
Peranan yaitu bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan .2 Sedangkan
menurut Gross Masson dan Mc Eachem yang dikutip oleh David Barry
Sarjono Arikunto memberi arti peran bagi peranan sebagai perilaku individu
Maksud dari peranan disini berkaitan dengan peranan orang tua yang
sangat menarik sehingga dapat menjadi bekal kelak menjadi dewasa nantinya.
1 WJS Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1987, hal 735
2 Ibid, hal 667
3 David Barry, Pokok-pokokPikiran dalam Sosiologi, Jakarta: CV Rajawali Press, 1984, hal 268
4 Sarjono Arikunto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : UI Press, 1982, hal 148
2
2. Anak
Anak dalam bahasa Arab disebut “walad” ( ) َوَلد, yang berati keturunan
kedua atau manusia kecil. Anak secara umum dapat diartikan masa tumbuh.5
Anak adalah seseorang yang berada pada suatu masa perkembangan tertentu
anak kandung yang belum dewasa usia pra sekolah (Taman Kanak- kanak)
3. Orang Tua
Orang Tua yang dimaksud disini adalah ayah dan ibu kandung yang
mempunyai fungsi sebagai penanggung jawab pertama dan utama bagi anak.
Karena anak merupakan amanat Allah atas orang tua yang harus dibina dan
didik sehingga menjadi insan yang sholeh dan sholehah, dan sesuai kodratnya
oarng tua merupakan pendidik pertama dan utama dalam kehidupan anak,
yang bertanggung jawab atas fitrah yang dibawa anak ketika lahir.
4. Pengalaman Agama
Pengamalan berasal dari kata “amal” yang berarti perbuatan atau pekerjaan,
mendapat imbuhan pe-an yang mempunyai arti hal atau perbuatan yang
5 Rahmat Suyud, Pokok-pokok Ilmu Jiwa Perkembangan, Yogyakarta, Fakultas Tarbiyah IAIN
SUKA,1978, hal 27
3
diamalkan .6
Menurut Glock dan Stark ada lima dimensi keberagamaan yaitu keyakinan
(ideologis), dimensi peribadatan atau praktek (ritualistik), dimensi
penghayatan ( eksperiensial), dimensi pengetahuan agama (intelektual).8
Kesungguhan hati ini dapat dilihat melalui dua aspek yaitu aspek lahir dan
spek batin. Aspek lahir dapat dilihat melalui ketetapannnya dalam melakukan
suatu tindakan atau pekerjaan. Sedang aspek batin terletak pada pemahaman
pengalaman Agama Islam yang akan penulis teliti dalam pengalaman sholat,
pengalaman puasa.
5. SD Muhammadiyah Suronatan
berbasis Muhammadiyah.
Dari pengertian diatas maka penulis menfokuskan pada penulisan skripsi yaitu :
anak harus bisa melakukan kegiatan yang berhubungan agama dengan sendirinya, tanpa
bantuan lagi orang tua, disini orang tua hanya memantau atau mengingatkan jikalau anak
Islam adalah agama yang sempurna dan telah disempurnakan.10 Yang ajarannya
meliputi aqidah, ibadah, akhlak, dan syari’ah, sehingga umat yang menganutnya akan
terjamin kebahagiaan baik didunia dan diakhirat jika mau melaksanakan ajaran-ajaran
Islam ini pun sudah termasuk ibadah, jika diniatkan ikhlas karena Allah SWT.
Ibadah adalah tali yang menghubungkan antara hamba dan pencipta Nya, dan
pergaulan adalah tali yang menghubungkan antara sesama ciptaan Nya, sedangkan
diantara keduanya erat hubungannya dengan akhlak. Didalam tata pergaulan terdapat
bermacam-macam tata aturan dan kewajiban baik yang dibedakan menurut tingkatan usia
maupun menurut jenis kelamin. Untuk bias bergaul dalam berbagai macam pergaulan
tersebut, maka akhlak islamiyah sangat diperlukan agar dapat terwujud ukhuwah
islamiyah yang baik. Disamping itu melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-
hari menyebabkan umatnya menjadi tentram sebab hati mereka selalu mengingat Allah
Oleh karena itu ibadah sholat fardlu yang lima waktu yang diperintahkan Allah
SWT atas umat Islam seluruhnya baik diwaktu sehat maupun sakit, sebab sholat itu
merupakan dasar dan fondasi keimanan seseorang lebih dari itu dengan sholat juga
mencegah manusia dari perbuatan keji dan mungkar, jika dikerjakan secara rutin dn benar
sebagaimana dikatakan oleh Maulana Muhammad Ali, bahwa “menjalankan sholat itu
Disamping ibadah, maka bidang akhlak juga merupakan bagian yang sangat
penting untuk diperhatikan dan diamalkan. Terlebih bagi manusia yang memiliki jaringan
yang luas, baik hubungan dalam hubungan dengan khalik, maupun terhadap sesama
ukhuwah islamiyah yang baik ini maka manusia harus memiliki sifat-sifat yang mulia
yaitu: rasa hormat, taat, patuh terhadap yang lebih tua, rasa ikhlas dalam tolong
saling cinta, setia kawan yang didasarkan atas kebenaran dan lapang dada.
yang bebas di bangku SD yaitu 7-12 tahun pengalaman dan rasa keagamaan demikian
Sementara perlu kita ketahui bahwa kepercayaan anak terhadap Allah pada umur
permulaan masa sekolah (SD) itu bukanlah bahwa kepercayaan berupa keyakinan hasil
pemikirannya sendiri, akan tetapi merupakan sikap emosi yang membutuhkan pelindung.
Hubungan dengan Tuhan sifatnya individual dan emosional. Oleh karena itu ditonjolkan
sifat pengasih dan peyayang Tuhan kepada si anak dan jangan dulu dibicarakan
mengenai sifat Tuhan yang menghukum, membalas dengan neraka dan sebagainya. 13
11 Maulana Muhammad Ali, Islamologi, R Kealam HM Bachrun, Jakarta, PT Iktiar Baru Vanbeur,
1980, hal 275
12 Zakiyah Drajat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta, Bulan Bintang,1979, hal 135
13 ibid, hal 135
6
Dengan anak mengenal dan mempercayai adanya kekuasaan Tuhan maka mereka
mulai memperoleh sikap yang lebih matang terhadap agama. Pengalaman masa
mendekati kematangan yang demikian itulah merurut Crow and Crow akan
Begitu pula orang tua menduduki peranan sangat penting baik dalam kehidupan
keluarga secara umum dalam pembinaan anak-anaknya. Keluarga nyata dan teramat
strategis dalam mengarahkan pada kehidupan Islam guna mencapai tujuan kebahagiaan
dunia dan akhirat, sebagaimana cita-cita kehidupan insan, sedang jalan yang bisa
dijadikan jalan penerang adalah dengan ilmu, karenanya anak-anak harus diberi
pengetahuan umum maupun agama, akan tetapi agama yang lebih penting dan terutama
adalah ilmu pengetahuan agama Islam karena itu nantinya sebagai pedoman hidup
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan juga latihan bagi peranan dimasa yang akan
datang. Pendidikan memperhatikan perkembangan selalu pribadi anak, hal ini sesuai
14 HM. Arifin, Pokok-Pokok Pikiran tentang Bimbingan Penyuluhan Agama, Jakarta, Bulan
Bintang 1979, hal 62
15 Undang-undang RI No 2 tahun 1989, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Semarang , Aneka
Ilmu, 1989, hal 4
7
pencapaian suatu tujuan. Begitu pula motivasi sangat penting bagi anak dalam menempuh
Dalam pendidikan anak inilah ada tujuan yang hendak dicapai sebagaimana yang
akhirat.16
Dan anak tidak akan dapat mencapai kedua kesempurnaan diatas tanpa ditunjang
usaha – usaha orang tua sebagai pendidik pertama dan utama anak.
Peranan orang tua dalam mengembangkan aspek fitrah anak harus didasarkan
pada ajaran yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi yang merupakan dasar
adalah termasuk sekolah yang ikut berperan serta dalam usaha menyelenggarakaan
lain ternyata termasuk sekolah yang diminati, terbukti jumlah siswa cukup memadai. Hal
ini menunjukkan keberadaan cukup diperhitungkan. Dan hal ini tersebut tidak lepas dari
yang berbeda dengan mengadakan kegiatan extrakulikulier yaitu berupa: Drum Band,
Komputer dan sebagainya. Setiap harinya oleh pihak sekolah diberikan les sesuai
Dengan melihat kenyataan yang ada maka penulis merasa tertarik untuk
mengambil judul : Peranan Orang Tua Terhadap Motivasi Anak Tentang Pengalaman
Agama.
C. Rumusan Masalah
masalah yang dapat menjadi acuan dalam pembahasan berikutnya. Diantara pokok
pengalaman beragama?
beragama?
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian
F . Kerangka Teoritik
A. Pengertian
suatu aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang telah melaksanakan hak-
hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukan, maka dia menjalankan suatu peranan.18
Peranan yaitu bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan.19 Sedangkan
menurut Gross Masson dan Mc Eachem yang dikutip oleh David Barry mendifinisikan
menempati kedudukan sosial tertentu.20 Sarjono Arikunto memberi arti peran sebagai
perilaku individu atau lembaga yang punya arti bagi struktual sosial.21
Sesuai dengan pendapat Gross Masson dan Mc Eachem diatas bahwa peranan itu
mempunyai dua harapan yaitu : pertama ; harapan-harapan yang muncul dari masyrakat
17 Tim Penyusun, Kamus besar bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka cet II,1989, hal 667
18 Sorjono,Soekanto, OP Cit
19 Tim Penyusun Op Cit
20 David Barry, Op Cit
21 Sarjono Arikunto, Op Cit
10
terhadap yang memegang peranan atau kewajiban yang harus dilaksanakan daei
pemegang peranan. Kedua ; harapan yang harus dimiliki untuk pemegang peran terhadap
masyarakat atau orang yng berhubungan dengan dan dalam menjalankan perannya atau
kewajiban-kewajiban lainnya.
B. Ruang Lingkup
kehidupan bermasyarakat.
3. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
Berdasarkan ketiga ruang lingkup peranan diatas maka dapat diambil kesimpulan:
pertama orang tua harus bisa membiarkan anak untuk memperoleh pengalaman agama
dalam kehidupan sehari-hari, terutamanya sholat dan puasa, tetapi tidak melepaskan
kewajiban orang tua yang mengawasi nya, kedua peranan orang tua ini sangat di
butuhkan sekali apabila anak ada yang menyimpang setidaknya orang tua dapat
memperingatkanbahwa anak berbuat yang salah, ketiga perilaku anak yang tidak benar
menurut agama dapatlah menjadikan orang tua dewasa dalam menghadapi anak yang
bermasalah,dengan cara memberitahu mana yang buruk dan mana yang benar dalam
menurut agama.
Setiap peranan bertujuan agar individu yang melaksanakan peranan tadi denagn
orang yang di sekitarnya yang bersangkutan atau ada hubungan dengan peranan tersebut
terdapat hubungan yang diatur oleh nilai-nilai sosial yang diterima dan ditaati oleh kedua
belah pihak nilai-nilai sosial. Apabila hal tersebut tidak dipenuhi atau adanya
c. Unsur-unsur Peranan
Peranan atau peran merupakan pola perilakuan yang dikatakan dengan status
atau kedudukan peran ini dapat di ibaratkan dengan peran yang ada di dalam sandiwara
Peranan ideal
terkait dalam status tertentu misalnya peranan ideal ayah ibu terhadap
anak-anaknya.
Peranan ini merupakan hal yang oleh individu pada saat tertentu, artinya
Pengertian Motivasi
Dalam Islam kata Motivasi lebih dikenal dengan Niat yaitu dorongan yang
“Motif adalah daya penggerak dari dalam dan dalam subyek untuk
melakukan akvitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motif
26
27 Singgih Dirganuarsa, Pengantar Psikologi, Jakarta, Mutiara, 1978, hal 92
14
“Motivasi adalah penggerak yang telah menjadi aktif, motif menjadi aktif
pada saat – saat tertentu, bila kebutuhan untuk mencapai tujuan dirasakan /
dihayati.”29
yang ingin mereka kawinkan agar mencarikan jodoh laki-laki yang taat
Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam
(kesiap siagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka “motivasi” dapat
diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif, motif menjadi
aktif pada saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakan mendesak
a. Menurut Isi
Menurut isinya ada tiga jenis yaitu motif jasmani, maotif rohani, motif
sosial
kemauan.
Tahap-tahap kemauan:
Motif ini dibedakan menjadi dua yaitu motif bawaan dan motif yang
dipelajari
sosial.
sebagainya.
tertentu.
kebutuhan manusia.
daurat ini tergantung lingkungan ini sudah ada sejak lahir, tetapi
tinggi.
Pertarungan antara motif-motif dapat terjadi pada diri anak untuk diri
seseorang apabila ada beberapa motif yang muncul secara serempak dan ini
bisa membawa seseorang kedalam suatu situasi konflik. Situasi konflik adalah
18
situasi dimana seseorang merasa bimbang atau bingung karena harus antara
dua motif yang muncul pada saat bersamaan. Kebimbangan itu ditandai pula
timbul apabila pada saat sama terdapat dua motif yang semua positif,
seseorang ibu memiliki uang pas disatu sisi akan dibelanjakan untuk
timbul bilamana pada suatu saat yang sama timbul dua motif yang
berlawanan mengenai satu obyek, motif yang satu positif, motif yang lain
mendekati. Contoh seorang siswa diberi uang untuk membayar SPP oleh
orang tuanya, satu sisi ia membayarkan, disisi lain ada dorongan untuk
terjadi bila pada satu saat yang bersamaan timbul dua motif yang negatif,
timbul dua motif dan timbul kebimbangan karena menjauhi motif yang
satu berarti harus memenuhi motif yang lain yang juga negatif. Contoh
tidak ujian.32
Seseorang sering dihadapkan pada situasi konflik, karena ada motif yang
muncul bersamaan dan harus memilih satu di antara dua motif yang saling
antara dua motif kesenangan. Pada saat yang lain yang bertentangan itu adalah
dua motif kesenangan dan motif kewajiban Kalau seseorang dalam situasi
berarti kemauan yang kuat. Pada umumnya perbuatan yang berkemauan kuat
adalah perbuatan yang lebih menaruh perhatian pada pemuasan saat sekarang.
Menunda hadiah-hadiah yang lebih besar dan lebih jauh adalah salah satu
Fungsi Motivasi.
b. Motif itu menentukan arah perbuatan, yaitu kearah perwujudan suatu cita-
mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuam itu dengan
Tujuan Motivasi
Berarti ada dua pihak, yang satu adalah yang memberi motivasi
memotivasi akan dapat lebih berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh
yang dimotivasi, serta sesuai dengan kebutuhan yang dimotivasi karena itu
orang atau pihak yang memotivasi, kebutuhan, dan kepribadian oleh pihak
Hal ini bagi anak sangat penting, karena perbuatan sendiri itu mengundang
berbuat sesuatu demi kesenangan orang lain. Harga diri seseorang dapat
lain.
34 M.Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1992, hal 70-71
35 Ibid , hal 73
21
Suatu pekerjaan atau kegiatan belajar itu akan hasil baik kalau disertai
dan luar biasa sehingga tercapai kelebihan atau keunggulan dalam bidang
tertentu.36
Teori Instink
Menurut teori ini tindakan setiap diri manusia diasumsikan seperti tingkah
Teori Fisiologis
Teori ini juga disebutnya “Behavior theories” menurut teori ini semua
Teori Psikoanalitik
36 Ibid
22
Teori ini mirip dengan teori instink, tetapi lebih ditekankan pada unsur-
unsur kejiwaan yang ada pada diri manusia. Bahwa setiap tindakan
manusia karena adanya unsur pribadi manusia yakni id dan ego, dari teori
orang,hal ini menurut Siti Rahayu Haditono, posisi mereka dalam masa
transisi atau marginal. Menurut batasan usia istilah anah anak dapat
dikatagorikan usia remaja yaitu pada masa ini anak sedang mengalami proses
terlebih dahulu akan kami jelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan
perkembangan itu.
rendah ketingkat yang lebih maju perubahan dari kanak – kanak menjadi
kedewasaan.
37 ibid
38 Zakiyah Drajat, Problematika Remaja di Indonesia, Jakarta, Bulan Bintang, 1978, hal 38
23
yaitu: masa kanak-kanak ( 0-12 tahun), masa remaja (13-21 tahun) dan
kanak pada tahun pertama (0-6 tahun), anak-anak masa sekolah (6-12
tahun), masa remaja pertama (13-16 tahun) dan masa remaja akhir (17- 21
tahun )39
perkembangan manusia terdiri dari tiga macam pokok ialah masa muda
sejak lahir sampai dewasa ( 0:0-21:0) masa dewasa (21:0-30:0) daan masa
1. Masa anak kecil atau masa bermain, berumur 0:0 sampai berumur
7:0 tahun.
2. Masa anak atau masa belajar atau masa sekolah, berumur 7:0 sampai
3. Masa remaja atau masa pubertas, berumur 14:0 sampai dengan 21:0
tahun.
39 Zakiyah Drajat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta, Bulan Bintang , 1991 hal 56
40 Ibid, hal 20
24
masing-masing.
tiap daerah.
1. Jasmaniah sudah harus cukup kuat dan sehat untuk dapat mengikuti
41 Ibid. hal 6
25
perintah-perintah.42
dengan orang tua dan kewajiban anak kepada orang tuanya, peringatan-
generasi sebelumnya.
42 Amir Hamzah Nasution, Jiwa dan Alam Kanak-kanak, Jakarta, Gunung Agung , 1954, hal 97-
98
43 Departemen Agama RI, QS 7 : 189, Jakarta, 1999
26
pendidikan sekolah dasar. Tetapi boleh jiga tanpa melewati pendidikan taman
kanak-kanak. Murid sekolah dasar adalah anak yang berumur 6-12 tahun, ini
merupakan pendidikan wajib bagi anak Indonesia. Pada sekolah negeri tidak
dipungut biaya. Tetapi lain halnya dengan swasta besarnya pendidikan ini
terlebih dahulu kami akan membahas tentang siapakah yang disebut dengan
anak itu menurut kamus bahasa Indonesia arti “anak adalah manusia yang
masih kecil”.44
Menurut para ahli ilmu jiwa sebelum abad 17 ( jaman purba), mereka
menduga pada mulanya bahwa: anak itu bukan manusia, anak diakui sebagai
manusia setelah dia dewasa kemudian orang mengakui bahwa anak adalah
dewasa, yang diduga sampai dengan mnusia, bedanya hanya pada ukuran,
masih berukuran kecil dan akan besar dengan sendirinya, jadi cukup dibiarkan
saja.”45
berpendapat bahwa yang dimaksud anak adalah: manusia yang belum dewasa
Yang kami maksud anak sekolah dasar dalam skripsi ini adalah: semua
manusia sebagai makhluk Allah yang belum menginjak masa dewasa dan
Fase Oral
Terjadi sejak lahir hingga akhir tahun pertama.Pada fase ini anak
sayang dari ibu dan tidak mendapatkan kepuasan dalam makan dan
hari.
Fase Anal
Fase ini terjadi mulai usia dua sampai akhir tahun ketiga. Perkembangan
anak pada ini berpusat pada kenikmatan pada daerah anus. Pada fase ini
anak mulai belajar untuk mengendalikan buang kecil. Pada fase anal
menyenangkan.
Fase Falik
berpusat pada alat kelamin, yaitu penis ada anak lelaki dan klitoris pada
anak perempuan. Pada fase ini anak mulai belajar menerima perasaan-
model yang memadai bagi identifikasi terhadap figur sejenis pada fase ini
mencintai ibunya bagi anak laki-laki, dan electra complex yaitu perasaan
Fase Laten
Juga disebut sebagai tahap pregenital. Periode ini terjadi antara lima atau
Fase Genital
Terjadi pada masa pubertas yang ditandai oleh perilaku yang tidak
dengan orang lain. Tidak terjadinya integrasi pada fase ini seringkali
Dalam periodesasi perkembangan anak, masa sekolah dasar juga disebut masa
anak sekolah, masa matang belajar. Disebut masa anak sekolah karena mereka sudah
masa matang untuk belajar karena mereka sudah berusaha untuk mencapai sesuatu
kesenangan pada waktu melakukan aktivitas itu sendiri. Disebut masa matang untuk
Masa anak sekolah dasar ditandai dengan adanya berbagai perkembangan antara
lain:
Sifat ini sebenarnya sudah dibawa sejak lahir, mula-mula berkembang terbatas
47 Latipun, Psikologi Konseling, Malang ,Universitas Muhammadiyah Malang Press, 2001, hal
63-65
30
Anak yang semula hanya merasakan senang dan sedih makin lama perasaan
bersalah, wajib dan sebagainya. Ini semua disebabkan oleh pengalaman yang
3. Perkembangan Motorik
Hal inilah yang memungkinkan anak dapat melakukan segala sesuatu, yang
4 Perkembangan Bahasa
perbendaharaan bahasa, baik secara pasif menerima ekspresi jiwa orang lain
maupun secara aktif yaitu menyampaikan isi jiwanya kepada orang lain.
5. Perkembangan Fikiran
bahasa yang juga merupakan alat untuk berfikir. Pada masa ini anak berada
6. Perkembangan Pengamatan
Anak sudah bisa mengamati apa-apa yang dihadapinya baik melalui bagian-
31
terhadap norma-norma kesusilaan dan agama. Keluarga anak itu sendiri, artinya
anak akan mengalami perkembangan dalam hal itu menurut bagaimana keluarga
8. Perkembangan Tanggapan
campur.
9. Perkembangan Fantasi.
Pada waktu anak masih kecil, dia hamya mampu mengambil keputusan secara
sederhana misalnya panas, dingin, baik, buruk namun makin lama dapat
buruk, hampir buruk, kurang baik, sedang baik dan baik sekali.
Perhatian termasuk salah satu faktor kemampuan psikis yang dibawa sejak
eksogen.
32
sesuatu dengan ukuran bagus tidak bagus serta indah tidak indah. Kemampuan
sebagai bagian dari dirinya, menjadi materi kehidupan yang memberikan corak warna
dalam setiap perilaku. Oleh karena itu pembinaan agama perlu secara kontinue dan
kelanjutan periode sebelumnya. Kualitas keagamaan anak akan sangat dipengaruhi oleh
Pendidikan agama pada usia Sekolah Dasar ini ditekankan pada upaya
mengusahakan anak sudah dapat memahami, menghayati dan mengamalkan dengan baik
tiga rukun Islam, yaitu syahadat, sholat, dan puasa. Disamping itu akhlaq yang sesuai
dengan Al-Qur’an dan Hadits, serta sudah dapat membaca dan menulis ayat –ayat Al-
Qur’an.50
Pada usia ini anak mengalami perkembangan jasmani atau fisik yang pesat, dan
dengan kebutuhannya.51 Masa ini di tandai dengan kelebihan gerak atau aktifitas motor
yang lincah ini merupakaan masa yang ideal ketrampilan yang bersifat motorik.52 Anak
pada masa ini selalu giat dan penuh semangat, dan permainan bebas memberikan
kepuasan baginya.
fungsi kognitif juga menentukan kemampuan motoris. Oleh karena itu gerakan-gerakan
yang dilakukan anak tidak lagi sekedar latihn organ-organ tubuhnya tetapi telah
Pada usia ini kemampuan intelektual berkembang pesat oleh karenanya disebut
pula masa intelektual atau masa belajar. Usia ini merupakan masa penuh semangat untuk
Dengan kemampuan intelektual demikian, anak pada usia ini sudah dapat
Perkembangan sosial anak pada usia anak ini telah mencapai kematangan, hal
ini ditandai dengan adanya perluasan hubungan dan proses belajar menyesuaiakan diri
dengan norma keluarga.53 Pada tingkat ini anak mulai dapat menghargai kenyataan dan
sekali pada masa ini juga ,merupakan imitasi sosial terbesar anak akan berusaha untuk
51 Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung, Remaja Rosdakarya,
2001, cet 2 hal 183
52Ibid, hal 184
53 Ibid, hal 180
34
dapat berlaku sama dengan orang lain agar bisa diterima oleh lingkungan.
pembahasan terdahulu dapat diketahui usia sekolah dasar termasuk pada tahap
perkembangan concrete opersional. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dijelaskan
lebih jauh mengenai karateristik perkembangana anak pada tahap concrete operasional
ini.
Seperti yang disebutkan pada tahap conrete operasional, anak mulai berpikir
secara logis, namum masih terbatas pada hal-hal yang sifatnya konkret dan masih
mengalami kesulitan dalam memahami hal-hal yang bersifat abstrak. Dalam bukunya
Muhibbin Syah juga menyebutkan bahwa tahap ini anak mempunyai kemampuan yang
disebut satuan langkah berpikir yang mana dengan kemampuan itu anak dapat
Ciri lain yang menonjol pada tahap ini adalah makin berkurangnya egosentris
Pembicaraannya mulai ditujukan pada lingkungan sosial tidak pada dirinya. Anak mulai
54 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan baru, Bandung, Remaja Rosdarya,
1999, hal 50
55 Ibid, hal 51
35
dapat berfikir dari banyak obyek atau dimensi pada satu obyek. Berkurangnya egosentris
ini juga disebabkan oleh adanya dorongan bersosialisasi yang berkembang pesat pada
masa ini.
Perkembangan kognitif pada masa ini pada dasarnya bila ditinjau dari segi
karakteristiknya sudah sama dengan kemampuan orang dewasa.56 Nanum dari segi
kapasitasnya tentu saja anak masih memiliki keterbatasan dalam mengkoordinasikan ide-
idenya, yang hanya terbatas pada hal-hal yang ditangkap pengamatannya. Oleh karenanya
perkembangan kognitif anak pada masa ini sangat bergantung pada pengalaman
langsung.
matangnya kemampuan aspek-aspek lain. Perlu diingat bahwa fungsi kognitif tidak hanya
terbatas menjadi pusat aktifitas akal pikiran, akan tetapi jangan menjadi pengontrol
56 Ibid, hal 73
57 Ibid, hal 81
36
Tuhan,
ada juga yang berpendapat bahwa kata agam itu sebenarnya terdiri
dari dua buah perkataan yaitu “A” yang berarti tidak dan “gama”
yang berarti kacau balau, tidak teratur, jadi kata agama berarti tidak
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa agama adalah suatu haluan,
peraturan, jalan yang ditentukan untuk berbakti kepada Tuhan sehingga dapat mengikuti
peraturan Tuhan itu manusia akan dapat hidup teratur, tidak kacau balau dan tidak
Sedangkan pengertian agama menurut istilah akan kita akan dapaati beberapa
pendapat diantaranya pengertian agama yang dikemukakan oleh Drs M Noor Mutdawam
sebagai berikut :
“ Pengakuan manusia tentang adanya yang dianggap suci kemudian manusia itu
insyaf bahwa suci itu mempunyai kekuatan yang melebihi dari segala kekuatan.”58
58 M Noor Matdawam, Pembinaan Aqidah Islamiyah, Yogyakarta, Bina Karier, 1984, hal 1
37
Pengertian agama terbatas bagi pemeluk agama samawi terutama agama Islam
adalah:
Nama Islam tidak disandarkan para pendirinya atau daerah dimana agama itu
dilahirkan sebagaimana nama – nama agama lain, seperti Budha berasal dari nama
dan agama Yahudi berasal dari kota Judah dimana agama ini lahir, demikian juga nama-
Akan tetapi Islam adalah meupakan sebutan agama yang diturunkan Allah kepada
khusus dikerjakan oleh manusia agar memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan
diakhirat. Kata Islam di gunakan untuk nama sebutan agama Allah ini termaktub dalam
59 M Arifin, Kapita Seletja Pendidikan ( Islam dan Umum), Jakarta, Bumi Aksara, 1993, hal 267
60 Al –Qur’an , Op Cit, hal 40
61 Ibid hal 56
38
-¹6´0¯+ª,_6¤:Ã5µ,¬,B\µÃ/u/®+Ø /Ú [ +yÄ,/
,c_:Ã5µ,¯ +½
“ Barang siapa mencari agama, selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah
akan diterima ( agama itu dari padanya).”62
Arti Islam menurut istilah ( syara’) adalah peraturan (uu) Allah SWT, dengan
peraturan wahyu kemudian diwujudkan menjadi kitab suci sebagai pegangan hidup
manusia.64
Jadi yang dimaksud agama islam adalah aturan-aturan yang datang dari Allah
(yang memberi nama Islam) yang diturunkan kepada umat manusia melalui
62 Ibid hal 48
63 M Noor Matdawam, Op Cit, hal 1
64 Ibid, hal 13
39
Mengakui adanya Tuhan yang Maha Esa dalam arti yang sebenarnya yang
Mempunyai kitab suci yang datang dari Allah dan terjamin kemurniannya,
Dari batasan tersebut agama Islam adalah agama yang benar karena memiliki
²+\¯6ÃÙ+[
/¶/y6Ä,o/y5v,¤«\0^-
²0¯5Ì.b+¼/z0sà[®/5½,Ä«[¼+/¹0«5½.y+¼+
O®¬¯¶[¼yN /¶7/z,¼+
“Iman kata Nabi : bahwa engkau akan beriman (percaya) kepada Allah, para
malaikat –malaikat Nya, Kitab-kitab Nya, Rosul-rosul Nya, hari akhirat (Qiamat)
65 Ibid, hal 2
40
dan engkau akan percaya kepada adanya takdir yang baik dan buruk ( dari
Allah) . ( HR Muslim)
Orang yang Iman atau Islam wajib melaksanakan rukun Islam sesuai dengan
hadits Nabi :
[Bv:°,o.¯5²+[+¼-ã9×[/-¹,«/[+×5²+[+u,¸6,b5²+[-
®à6à[
-®6
.b+¼+º+\§9|«[+Á0bÌ.Ã+¼/ºà:«[+®6Ä0¤.b+¼/ã [5½.
+y
BØ6Ä0_,/¹6Ä,«/[+d6,
,c6[5²/É+d6À,_«[9l0o.b+¼+²\,,¯y+
O®¬¯¶[¼yN
“ Agama Islam itu yaitu engkau akan membaca syahadat ( penyaksian) bahwa
tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah, engkau
bersholat (yang lima waktu), menuaikan zakat, berpuasa Ramadhan, berhaji ke
baitullah ( masjidil Haram) jika engkau mampu menuju padanya (mekkah dan
41
sekitarnya)66
Berbicara mengenai agama berarti mengabdikan diri, yang mana ia tidak akan
puas dengan pengetahuan agama, akan tetapi memerlukan membiasakan dirinya dengan
hidup secara agama. David Trueblood mengambil pendapat dari William Temple seorang
Jadi suatu hal yang penting untuk diketahui tentang agama ialah rasa pengabdian.
Dimana didalam pengabdian ini dapat dilakukan dengan mengamalkan agama tersebut
dengan sebaik-baiknya. Karena didalam skripsi ini yang dibahas berkisar pada agama
Islam, maka rasa pengabdiannya yaitu dengan mengamalkan segala perintah-perintah dan
menjauhi segala larangan-larangan Allah SWT sesuai dengan apa yang telah ditetapkan
didalam Al –Qur’an dan Sunnah Rosul. Amal dalam Islam merupakan usaha yang
bertujuan merombak masyarakat yang tidak baik menjadi lebih baik dalam berbagai segi
iman sendiri belumlah betul-betul bernama iman jika belum mendorong orangnya untuk
bekerja dan beramal secara terus menerus dalam upaya mewujudkan ajaran Islam.
dipelajari kemudian dipelajari kemudian diamalkan jadi bukanlah hanya sedekar rutinitas
saja melainkan merupakan aktifitas yang mempunyai motif yang kuat dalam menjalankan
66 Ibid, hal 75
67 David Trueblood, Philosophy of Religion, Filsafat Agama,Terj Prof Dr HM Rasjidi, Jakarta,
Bulan Bintang, 1986, hal 3
68 WJS Poerdaminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1985, hal 33
42
ajaran agama.
Pengalaman agama juga dapat dikatakan sebgai perwujudan iman dalam diri
seseorang disamping pengabdian kepada Allah SWT, dengan demikian akn terlihat kadar
kualitas dari iman seseoarng antara yang benar-benar menghayati ajaran agama dengan
hubungannya dengan langsung dialami yang terjadi dalam hubungan dengan lingkungan
pendidikan yang pernah diterima pada masa lalu. Berdasarkan faktor-faktor yang
Allah sehingga manusia mampu menangkap petunjuk nurilah dari Allah SWT,
sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 89 yang berbunyi:
َن ٭
َ سِلمْي
ْ شَرى ِلْلُم
ْ حَمًة َوُب
ْ ي َوُهًدىَوَر
ْ ش
َ ل
ّ ك ْاِلكَتبِْتبيَا نَاّلُك
َ عْلي
َ َوّنْزلَنا
۸۹
Artinya: “ Dan Kami turunkan kepada Al-Kitab ( Al-Qur’an) untuk menjelaskan
segala sesuatu, dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi
orang-orang yang berserah diri” .71
Juga firman Allah SWT dalam surat Ar- Rum ayat 30 yang berbunyi
َِ خْل
ق َ ل ِل
َ يِفطَر الّناعلْيهاَ ل َتْبِد ْي
َ ل اّلت
ِ تا
َ طَر
ْ حِنْيفًا ِف
َ ن
َ ك ِلِلّدْي
َ جَه
ْ َفأ ِقْم َو
۰٣ن ٭
َ لَيْعلُمْو
َ س
ِ ن َأْكَثَر الّنا
َّ ن الَقّيُم وَلِك
ُ ك اّلد ي
َ ل َذ ِل
ِ ا
Artinya: “ Maka hadapkanlah wajahmu dan luruskan kepada agama Allah
( tetaplah) atas fitrah Allah yang telah mencipatakan manusi menurut
fitrahnya. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.( Itulah) agama yang
lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”72
1. Ajaran Islam
Islam yang aturannya diwahyukan oleh Allah SWT melalui Nabi Muhammad
SAW untuk umat manusia guna menjadi dasar (pedoman) dalam hidup dan kehidupan
didunia dan diakhirat. Didalamnya terdapat sistem nilai dan norma yang dapat
yang pada gilirannya mempunyai dampak positif serta mampu membawa kepada
Ajaran Islam yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits secara global dapat
dibagi menjadi :
keimanan.
sebagainya73.
Pengertian Ibadah
merupakan hak manusia kepada Allah dalam segala aspek yang didorong oleh rasa cinta
Ibadah Sholat
Sholat adalah ibadah badaniyah yang terdiri beberapa ucapan dan perbuatan yang
dimulai takbir dan diakhiri dengan salam, menurut syarat-syarat yang telah ditentukan.
1. Kedudukan Sholat.
ن حَاَلة
ْ مَا ِم:ل رسول ال ص م
َ ل عنه قال قَا
ّ وعن حد يفة رضي ا
جْهُه
َ جدًا َيْغَفُر و
ِ سا
َ ن يراُه
ْ نا
ْ ل ِم
ّ ب الي ال ا
ّ ح
َ عَلْيَها ا
َ يكفن الَعْبُد
ب )روا ه الطبرين
ِ ي الّترَا
ِ )ف
Disamping itu sholat juga merupakan pangkal ibadah, sebagaimana sabda Nabi
ح َلُه
َ صِل
َ ت
ً صلَع
َ ن
ْ صل ُة فَا
ّ بِه الَعْيِد َيْو َم الِقيَاَمِة ال/ ب
ُ س
َ ل مَا ُيعَا
ُ اَاّو
عَمِلِه
َ سَد سَاِإَر
َ ت َف
ْ سَد
َ ن َف
َ عَمِلِه َوا
َ سَا ِأَر
“ Amal yang pertama kali akan dihisap bagi sesorang hamba dihari kiamat
adalah sholatnya, jika sholatnya baik maka baik pula segala amalnya yang
lain, jika sholatnya rusak maka rusak pula segala amal yang lain”.76
Dari hadits diatas dapat dikatakan bahwa segala amal kebaikan seseorang bila
Kedudukan Sholat dalam Islam adalah bahwa kewajiban hamba kepada Allah,
bahwa sholat merupakan tiang agama garis pemisah antara kafir dan muslimin,
merupakan syarat untuk mencapai keselamatan, dan merupakan penjga iman seseorang.
Hal ini sesuai dengan apa yang difirmankan Allah dalam Surat Ar-Rum ayat:31
75 Az Zakiquddin, At- Tharghib Wa Tarhib, I, Mesir, Musthafa Al Bab, 1993 M/ 1353H, hal 214
76 Jalaluddin As Suyuti, Al Jami’ush Shagir,(Thk) An-Nunitsik (tt) hal 112
46
َ شِرِكْي
ن ْ ن اْلُم
َ لَتُكْو ُنْوا ِم
َ و+ صلوَة
ّ ن ِاَلْيِه َواَتُقوُهََواِقْيُموا ال
َ ُمِنْيِبْي
“ dengan kembali bertaubat kepada Nya dan bertaqwalah kepadaNya serta
dirikanlah sholat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Allah”.77
Hikmah diulang – ulangnya sholat sehari semalam terdapat hikmah yang besar,
sebagai santapan sehat dan komplit untuk jiwa sebagai penjagaan dari melalaikan Allah
sebagai penyucian hati dan jiwa dari debu-debu materi. Tentang hal ini syeikhul Islam
“Permasalahan dan program hidup umat tidak akan beres kecuali jika ada
perhatian dalam setiap kesempatan, sehingga pekerjaan menunggu, dan mempersiapkan
sholat termasuk dalam hukum sholat. Maka teralisirlah penguasaan banyak waktu jika
tidak menguasai seluruhnya.”78
Shalat merupakan mira’j bagi orang yang beriman kepada Allah kesempatan
melapangkan ruhnya dan memerangi hatinya dan membersihkan jiwanya, sesuai dengan
۴ شاِء َوالُمْنَكِر٭ە
َحْ ن الَف
ِع
َ صَلو َة َتْنَهى
ّ ن ال
ّ ِا
“Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan – perbuatan keji dan
mungkar”79
Thoha : 14
77 Depag RI,hal
78 Abul Hasan Ali An –Nadwa, Ibadah Shalat, Zakat, Puasa, Haji. Bandung, Per Risalah,1985,
hal 19
79 Depag RI, hal 635
80 Ibid, hal 477
47
mengerjakannya.
hamba-hamba yang pertama-tama diperhatikan pada hakikat adalah sholat. Bila ternyata
sholat baik dan sempurna, maka diterima sholatnya mereka itu dan semua amalan lainnya
sebaliknya bila ternyata sholatnya masih kurang, maka ditolak sholatnya dan semua
amalan-amalan lainnya.82
Seseorang mukmin yang hanya menyerahkan diri kepada Allah SWT, pasti
sendiri dan membelanjakan sebagian harta, suatu haq masyarakat yang melengkapi zakat
dan segala haq yang lain, baik berdasarkan wajib maupun sunnah. Sholat adalah suatu
rangka iman yang mendirikannya itulah mukmin yang benar, yang sungguh-sungguh
Kedudukan sholat diantara berbagai macam taat sholat terhadap difardhukan sejak
permulaan Islam pada ketika itu Nabi Muhammad SAW senantiasa melaksanakan sholat
ل ْبَكِر
ِ شّر َو
ِ ك ِبِالَع
َ حْمِد َرَّب
َ ح ِب
ْ سّب
َ َو
“Dan bertasbilah seraya memuji Tuhanmu pada waktu pagi dan petang”83
Ibadah malam hari pada ketika itu hanya membaca Al-Qur’an setahun sebelum
hijrah, barulah difardlukan sholat lima kali. Seperti diketahui, bahwa tidak ada suatu
perintah yang dipentingkan oleh Al-Qur’an sebagai sholat sungguh Allah SWT sebagai
yang telah oleh Imam Ahmad telah membesarkan urusan sholat dan kََedudukannya dalam
Al-Qur’an.84
Kesimpulan yang dapat diambil dari hikmah sholat adalah sholat dapat
mnciptakan ketenangan jiwa sebagai sarana pembinaan moral yang tinggi dan yang
2. Macam-macam Sholat
a. Sholat Fardhu
waktunya, yaitu:
matahari.
3. Ibadah Puasa
Puasa menurut bahasa Arab menahan dari segala sesuatu seoerti menahan
tidur, menahan berbicara, menahan makan dan sebagainya. Sedangkan menurut istilah
agama Islam yaitu menahan sesuatu yang membukakan satu hari lamanya mulai tertib
Ibadah puasa adalah rukun Islam yang keempat yang diwajibkan kepada para
muslimin untuk mengerjakannya. Sebagimana firman Nya dlam surat Al Baqarah : 183
ْ ن ِم
ن َ ى ّالذ ْي
َ عل
َ ب
َ صَياُم َكمَا ُكِت
ِ عَلْيُكْم ال
َ ب
َ ن َاَمُنْوا ُكِت
َ يَا َاّيها الِذ ْي
۱۸۳ن ٭
َ َقْبِلُكْم َلّعلُكْم َتّتُقو
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian
bertaqwa”.86
Berdasarkan ayat di atas, maka ada beberapa golongan yang mendapatkan keringan
a. Orang sakit dan orang yang dalam perjalanan golongan ini dibebaskan dari wajib
puasa selama sakit atau selamamusafir. Akan tetapi mereka diwajibkan mengganti
85 H. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Jakarta, Attahiriyah, Cet ke 17 tt, hal 71-72
86 QS Al Baqaroh, (2), : 183
50
menyusui anak, tetapi mereka harus menqadho hari-hari mereka yang tidak
berpuasa atau mereka membayar fidyah bagi kedua golongan yang terakhir ini.
c. Orang tua yang sudah lanjut umur tiada kuasa lagi berpuasa.
Jadi orang yang meniggalkan puasa di bulan Ramadhan dengan sengaja tanpa
halangan, yakni yang tidak ada termasuk dalam kategori yng telah disebutkan diatas,
orang itu di pandang melakukan pelanggaran besar atau mereka dapat dikatakan tingkat
pengalaman ibadahnya rendah atau sebaliknya jika orang tidah mudah meninggalkan
puasa selama tidak ada halangan yang dibolehkan, berarti tingkat pengalaman ibadahnya
tinggi.
1. Macam-macam Puasa
Nadzar.
Puasa Sunnah, puasa ‘Asyuro’, puasa Arafah, puasa senin kamis, dan
Dengan hisab
Kecuali bila kamu (wanita) sedang datang bulan atau sedang nifas,
berfidyah dengan memberi makan kepada orang miskin buat satu hari
meninggalkan. Dan dari puasa itu sendiri adalah rahasia. Tidak ada padanya perbuatan
yamg tidk terlihat sedang amalan-amalan nilainya adalah dengan di persaksikan dan
dilihat orang ramai. Dan puasa itu tiada yang melihatnya selain Allah Azza Wa Jalla.
Dari puasa adalah amalan pada batin dengan kesabaran semata-mata karena Allah. Kedua
puasa itu paksaan bagi musuh Allah SWT sesungguhnya jalan bagi setan dikutuk oleh
88 H Endang Syaefuddin Anshori, Ilmu Filsafat dan Agama, Surabaya, PT Bina Ilmu,1987, hal
122
89 Himpunan Putusan Tarjih, Op Cit, hal 170
52
Dalam kehidupan Islam, iman merupakan dasar yang akan menentukan dan
memacarkan perbuatan-perbuatan yang baik seperti yang dikatakan Sayyid Sabiq bahwa
“Apabila aqidah (keimanan) itu baik maka baik pula seluruh kehidupan dan kedudukan.
Untuk itu orang Islam dituntut bukan hanya beriman saja, akan tetapi juga bukti nyata
sebagai realisasi dari iman yaitu melaksanakan petunjuk-petunjuk dan perintah Nya,
Sholat
Zakat
Puasa
Haji
Thaharah.92
akherat, yang dikerjakan diri pada Allah. Adapun perintah dan cara melaksanakannya
telah diatur oleh Allah melalui Rasul Nya. Dalam pembahasan ini penulis membatasi
Bagi seseorang muslim sholat merupakan kewajiban yang harus dikerjakan oleh setiap
orang mualaf, karena sholat itu merupakan dasar dan fondasi,keimanan sesorang dalam
90 Sayyid Sabiq, Sumber kekuatan Islam, Salim Buhreisy dan Said Buhreisy, Surabaya, PT Bina
Ilmu, 1980, hal 61
91 Sayyid Sabiq, Nilai-nilai Islam., HMS Prodjodikoro, AMujab Mahali, dan Dalil Hamid,
Yogyakarta, Sumbangsih Offest, 1988, hal 43
92 Nasaruddin Rozak, Dienul Islam, Bandung Al Ma’arif, 1977, cet II, hal 177
53
Islam. Disamping juga sebagai alat pendidikan rohaniah manusia yang efektif, yaitu
جُعُه
ِ ل ُأ را
ْ ن
ْ ل ًة َفَلْم َا
َصَ ن
َ سْي
ِ خْم
َ سَرا ِء
ْل
ِ ى َلْيَلَة ا
ِ ل ُأّمت
َع
َ ضل
َ َفَر
ت َيْو ٍم َوَلْيَلٍة
ِ سا ِفى َك
ً خْم
َ جَعَلَها
َ حَتى
َ ف
َ حغِي
َ سَا َلُه ِلَت
ْ َوَأ
“Telah difardlukan Allah atas umatku pada malam Isra’ lima puluh sholat, maka
senantiasa saya kembali ke hadirat Ilahi, dan saya minta keringanan sehingga
dijadikan Allah lima puluh menjadi lima dalam sehari semalam.94
Dalam bentuk pengalaman agama yang bekaitan dengan akhlak sangatlah luas yaitu
terdapat pada seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia baik yang berhubungan
Budi pekerti yang baik merupakan pengikat persatuan dan kesatuan yang kuat dalam
kehidupan manusia didunia. Rasa senasib dan sepenagangguan akan terwujud dalam
kepentingan dan memelihara ketentraman hidup bersama, karena akhlak atau budi pekerti
nilai kepribadian manusia sebagai manifestasi dari sikap kehidupannya secara konkrit.
“….agama Islam itu sendiri pada prinsipnya adalah merupakan landasan hidup manusia
agar memiliki akhlak yang baik dan mulia, baik akhlak yang dihadapkan Allah sebagai
khaliq yang dihadapkan terhadap sesama manusia bahkan terhadap sesama makhluk.”96
senantiasa taat dan patuh serta berlaku hormat kepada orang tua, bahkan anak dilarang
حد
َ ك اْلِكَبَرا
َ عْنَد
ِ ن
ّ ساًناِاّما َيْبلَغ
َحْ ن ِا
ِ ل ِايَاُه ِباْلَوا ِلَدْي
ّ ل َتْعُبُد ْوآ ا
َ ك َا
َ ض َرّب
َ َو َق
٣٢ل َكرْيًما ٭
ً ل ّلُهَما َقْو
ْ لَتْنَهْر ُهَما َو ُق
َ ُهَمآ َاْو ِكَلُهَما َفلََتُقلّْلُهَمآ ُافّّو
٤٢صِغْيًرا٭
َ
“ Dan Tuhanmu telah memerintahkan kamu sepuya jangan menyembah selain Dia
95 Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam, Bandung Pustaka,1982, cet III, hal 26
96 Farid Ma’ruf Noor, Dinamika dan Akhlak Dakwah, Surabaya, Bina Ilmu, 1981, cet I, hal 54
55
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua
dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya sebagaimana mereka mendidik aku waktu kecil”.97
Masih dalam lingkup akhlak terhadap sesama manusia disamping taat dan patuh
pada orang tua dan guru, maka hubungannya antara sesama pelajar pun masuk dalam
pembahasan ini, karena didalam usaha untuk mewujudkan ukhuwah islamiyah yang baik
dalam siswa tentunya menjadi satu rangkaian pula bahwa pergaulan antara sesamanya
pun sangat perlu diperhatikan. Terlebih dalam hal berkawan atau memilih teman serta
kesetiakawanan.
masa remaja menuju kedewasaan karena secara psikologis pada masa itu
tidak sesuai dengan keadaan yang ada pada dirinya. Dalam hal seperti ini
oleh teman-temannya.99
bermain , kelompok belajar atau yang lain, jika hal itu tidak mendapat
dan disekolah pun sangat terbatas dan sesekali, maka tidak mustahil jika
minim lain hal nya jika pengetahuan agama lebih terjamin dengan baik
98 Dr Zakiyah Drajat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta, Bulan Bintang 1990, Cet XII, hal 137
99 Ibid, hal 46
57
Dengan demikian lingkungan yang ada, baik dalam keluarga, sekolah dan
Faktor Ekonomi
begitu saja dapat di lepaskan, ekonomi merupakan satu hal sangat penting
berpendapat:
Didalam kenyataan banyak kita lihat bagaimana mereka saudara kita yang
dengan misi, ini karena iman mereka masih dangkal dan lemah. Akan
tetapi tidak sedikit diantara mereka yng berhati – hati dengan hal semacam
ini. Jadi faktor ekonomi ini erat hubungan dengan masalah pendidikan,
sudah tertanam didalam jiwanya rasa keagamaan yang kuat dan berurat
100 Mukti Ali, Faktor-faktor Penyiaran Islam, Yogyakarta, Yayasan Nida, 1971, hal 13
58
akar dan tempat pendidikannya menunjang maka mereka tentu tidak akan
dan mereka terbuai dengan kekayaan yang telah mereka miliki dan
seseorang.
Faktor Psikologi
kalanya tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan, sering ia terbentuk
berikutnya.
dia cintai dan sebagainya, maka seorang muslim dituntut bersikap tawakal
dan tabah dan seketika itu juga harus ingat pada Allah seraya memohon
petunjuk dan pertolongan Nya, sehingga mereka tidak akan berlarut dan
untuk menuntut ilmu mempergunakan akal yng diberikan Allah dengan cara membaca
segala sesuatu yang ada di alam. Perintah untuk menuntut ilmu ini termaktub dalam surat
OQN4¥,¬,5²0¯\,6³/Ú[+¥,¬,sOPN+¥,¬,s5Â9x«[+©0^+y/
±6\0^Õ+z6¤/[
OSN/±,¬,¤6«\0^+±,¬,Ð/x:«[ORN-
®+z6§+Ú[+©;^+y+¼Ç+z6£/[
OTN5±,¬6,Ã5±,«\,¯+²\,0³/Þ[+±:¬,
“ 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, 2. Dia yang
mencipatakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Maha Pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. 5. Dia
101 Murtadha Muttahari, Perspektif Al-Qur’an tentang Manusia dan Agama, Bandung, Mizan,
1990, hal 92
60
tersebut dapat digolongkan : membaca tulisan, membaca alam dan membaca pengamalan
Bila manusia ingin mencapai kebahagiaan dunia dan akherat maka ia hendaklah
/¹6Ä,¬,,+º+z0n+Ú[+u[+y+[5²,¯+¼ G/
±6¬0«\0^/¹6Ĭ,,;v¬[+y+[5²,¯
J±6¬0«\0^/¹6Ä,¬,,+\¯.·+y+[5²,¯¼ G/±6¬0«\0^
“ Barang siapa ingin dunia hendaknya ia berilmu, dan barang siapa ingin akhirat
hendaklah ia berilmu, barang siapa inginkan keduanya maka hendaklah ia
berilmu.”103
G. Metode Penelitian
A. Metode Penelitian
Suronatan Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Sedangkan objek yang dimaksud dalam penelitian disini adalah orang tua anak
penelitian. Data yang diambil harus sesuai dengan persoalan yang akan
104 Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, Yogyakarta, Andi Offset, 1989 hal 136
62
Metode Interview adalah sebagai suatu proses tanya jawab lisan dalam mana dua
orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik yang satu dapat melihat yang lain dan
mendengarkan suaranya.105
Jenis wawancara yang penulis gunakan adalah wawancara bebas, dalam pengertian
penulis hanya pokok-pokok masalah yang akan dipertanyakan dalam wawancara akan
Guru Agama Islam IV, V, VI, yang mengajar di sekolah dasar, siswa kelas IV, V, VI,
Suronatan Yogyakarta.
2. Metode Observasi
105 Winarno Surachmad, Dasar dan Tehnik-tehnik Research, Bandung, Tarsito, 1975, hal 23
106 Ibid, hal 206
35. Winarno Surachmad,Op Cit, hal125
63
Jadi observasi adalah metode pengumpulan data dengan jalan pengamatan dan
Jenis observasi yang penulis pergunakan dalam penulisan ini adalah observasi non
partisipan, yaitu peneliti tidak ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh
obyek yang diobservasi. Ini dilakukan untuk menghindari adanya tingkah laku yang
dibuat-buat karena mengerti sedang diobservasi. Jika hal itu terjadi, maka data diperoleh
kurang menyakinkan. Adapun metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data
tentang aktifitas pelajaran agama adapun aktifitas itu seperti sholat berjama’ah, mengaji
disekolah tersebut. Observasi ini juga digunakan dalam rangka melengkapi data-data
yang ada.
3. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebagai laporan tertulis dari suatu peristiwa itu yang ditulis
dengan sengaja untuk menyimpan atau memasukkan keterangan mengenai
peristiwa tersebut.107
yang lain. Dalam hal ini penulis mengambil dokumen-dokumen yang ada sangkut
pautnya dengan data yang dibutuhkan seperti struktur organisasi, sejarah berdirinya, dan
lain-lainnya.
4. Metode Angket
Metode angket ini penulis untuk memperoleh data atau informasi dari siswa
dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang dirinya yang ada pengamalan
Menurut Sursimi Arikunto angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis
107
64
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pengolahan data. Oleh data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kualitatif,
Data kualitatif adalah penulis menyajikan data kemudian menganalisa dalam bentuk
a. Metode Induktif
Yaitu suatu metode yang berupa proses penarikan kesimpulan umun dari
b Metode Deduktif
Yaitu metode yang bertitik tolak dari pengetahuan umum itu untuk menilai
Yang dimaksud dengan metode analisa data suatu usaha yang ditempuh untuk
memberikan interpretasi terhadap data yang diperoleh dari hasil pengetahuan yang telah
yang teratur, sehingga mudah dimengerti makna dan yang terkandung didalamnya.
Sedangkan untuk mengolah data atau menganilisa data yang sifatnya kuantatif
108 Suharsimi Arikunto, Prosedur dan Penelitian Suatu Pendekatan Praktek , Jakarta, Bina
Aksara, 1996, hal 120
109 Sutrisno Hadi,Metologi Research I, Yogyakarta, Yasbit Fakultas Psikologi UGM, 1980 hal 49
P=F 65
N x100%
Keterangan:
P = Angka Persentasi
individu)110. Dari angket yang sebar 214, sedangkan yang kembali 205, dari seluruh siswa
Rumus ini di gunakan untuk mencari persentase dari hasil penyebaran angket siswa,
baik untuk mengetahui pengamalan ajaran Islam , siswa maupun kondisi kehidupan
H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika pembahasan yang akan disajikan dalam skripsi ini secara utuh adalah
sebagai berikut: sebagai langkah awal dari skripsi ini masih merupakan sisi formalitas
yang harus diperhatikan sebagai syarat keabsahan diterima skripsi ini sebagai suatu karya
tulis ilmiah. Ini terdiri dari halaman judul, halaman nota dinas,halaman pengesahan,
Selanjutnya bagian isi yang meliputi empat bab yang terdiri dari bab satu yang berisi
pendahuluan. Dalam bab ini terkandung latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
pembahasan.
Bab dua penulis cantumkan gambaran umum lokasi penelitian yang berisi gambaran
singkat dan perkembangan, struktur organisasi, keadaan karyawan dan guru, keadaan
Bab tiga tentang peranan orang tua terhadap motivasi anak tentang pengamalan
Bab empat penutup, terdiri dari kesimpulan, saran-saran dan kata penutup sebagai
tanda syukur kepada Allah SWT, yang telah memberi kesehatan, rahmat, serta petunjuk
Bab terakhir dari skripsi ini adalah memuat daftar kepustakaan , lampiran-lampiran,
67
BAB II
GAMBARAN UMUM
a. Letak Geografis
langsung dengan rumah-rumah yang ada daerah Suronatan, sebelah barat berbatasan
Pada masa penjajahan Belanda, dimana masa itu bangsa Indonesia mengalami
masa yang sulit untuk mendapatkan pendidikan, karena hanya orang-orang tertentu saja
keadaan tersebut maka salah satu putera bangsa pada saat itu KHA Dahlan, telah
memberanikan diri untuk memberikan kesempatan, kepada anak bangsa untuk merasakan
dunia pendidikan.
sekolah yang didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan yang diberi nama Standard School.
Pada awal berdiri sekolah hingga tahun 1973 para siswanya putra semua, pada tahun
111 Wawancara dengan kepala sekolah SD Muhammadiyah Suronatan , tanggal 6-Agustus 2003,
jam 09.30 WIB
68
Berkat kerja keras, ketekunan, keikhlasan serta kerjasama yang baik dari pihak-
pihak terkait, maka out put sekolah ini makin dapat dibanggakan. Animo masyarakat
c. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi merupakan suatu bagan tatanan dalam suatu lembaga atau
badan atau perkumpulan tertentu, dalam menjalankan roda organisasi untuk itu
diperlukan struktur organisasi yang mapan dalam menjalankan tugas dan tujuan
pendidikan yang dicita-citakan, agar tidak terjadi kekacauan dan ketimpangan dalam
tugas.
sebagai pembagian tugas dan tanggung jawab bersama seluruh personil yang terlibat
Keterangan:
1. Lingkungan sekolah cukup kondusif: bersih, sehat, indah, nyaman, dan Islami.
9. Gedung dan ruang kelas cukup representatif untuk belajar, tenang, sejuk.
71
BAB III
merupakan pengembangan dari ciri khas keagamaan Islami yang melekat pada lembaga
pendidikan ini
materi agama ini berpaduan pada garis-garis program pengajaran, merupakan perpaduan
Guru yang diberi tanggung jawab untuk memberikan pengajaran agama kelas I,
II, III dengan model guru kelas masing-masing. Untuk kelas IV A Bapak Subarjo, IV B
B Bapak Zabidi.115
disampaikan. Diantaranya metode ceramah, tanya jawab, demontran crill( latihan) dan
pemberian tugas. Namun dari berbagai menurut para guru metode yang paling sering
114 Ibid
Disamping usaha yang berkaitakan secara langsung dengan materi ajar pengajaran
agama Islam dikelas ( kegiatan intra kuriluler) Sekolah Dasar Suronatan Muhammadiyah
keislaman yakni:
Tata ruang, dalam hal ini diwujudkan dengan cara meletakkan gambar-
Hal ini diatas dilakukan dengan harapan semua anak didik mendapatkan suasana
yang dibangun oleh KH Ahmad Dahlan yang dahulu dipakai sholat jama’ah sholat
dhuhur, tetapi dengan anak didik yang begitu banyak sehingga mushola tersebut tidak
dipergunakan.
Upaya lain dengan pembinaan kehidupan beragama pada siswa adalah penciptaan
Ketika memulai dan sesudah selesai belajar mengajar. Hal ini dilakukan
sebagai upaya membimbing siswa untuk selalu dekat dengan Allah SWT
karena berdo’a berharap dan memohon kepada Allah untuk mengabulkan apa
yang menjadi harapan atau keinginannya, dan setelah mendengar suara azan
dhuhur.
Kegiatan ini biasanya dilakukan pada jam istiharat kedua yakni jam 11.15-
Taqwa yang berjarak tidak jauh dengan sekolahan. Namun kegiatan karena
alasan tempat dan waktu bapak kepala sekolah hanya diwajibkan bagi siswa
Surontan. Hanya peringatan tahun baru Islam (Muharam) dan Nuzulul Qur’an
yang biasanya diperingati untuk kegiatan peringatan atau muharam selalu diisi
Kegiatan ini dilakukan untuk mengisi liburan sekolahan dan juga untuk
membiasakan diri pda anak didik untuk mengisi bulan Ramadhan dengan
seminggu menjelang Lebaran. Kegiatan ini wajib diikuti oleh siswa kelas.
Adapun isi kegiatan meliputi jama’ah sholat dhuhur, tadarus Al-Qur’an dan
buka puasa bersama. Untuk buka puasa bersama hanya dilakukan satu kali.
Untuk ceramah keagamaan agar tidak bosen selain diisi oleh para guru secara
Selain berbagai upaya diatas menurut bapak kepala sekolah selalu diupayakan
pencipatan pergaulan yang baik didasari oleh rasa kasih sayang dan kekeluargaan antara
guru dengan guru, guru dengan siswa dan antara siswa sendiri.
Para guru dianjurkan untuk selanjutnya untuk selalu menjadi teladan yang baik
pada siswa karena keberadaannya, sikap dan tindakan atau perbuatannya selalu menjadi
modal atau contoh bagi siswa. Untuk melatih pergaulan yang baik antar siswa maka bila
ada yang teman yang sakit para siswa bersama seorang guru menegok kerumah siswa
tersebut. Dan berbagai upaya pembiasaan berakhlak karimah dalam pergaulan sehari-
hari seperti tolong menolong, menghormati para guru, meminta maaf bila berbuat salah
dan sebagainya. Hal ini dilakukan dengan harapan siswa menjadi terbiasa untuk
Hal ini di tegaskan oleh pihak sekolah dengan wawancara sebagai berikut:
“Setiap harinya untuk kelas satu sampai tiga jam 06.30-07.30, siswa belajar iqro’,
sholat dhuha, sampai sholat dhuhur berjama’ah setiap harinya untuk semua
kelas.”119
Demikianlah berbagai upaya yang dilakukan oleh para guru dalam pembinaan
kehidupan beragama siswa baik melalui penciptaan suasana keagamaan baik yang
bersifat fisik, pergaulan maupun kegiatan baik yang bersifat ritual maupun sosial.
antara guru, murid , bahan pengajaran dan lingkungan. Sehubungan dengan kenyataan
bahwa kenyataan bahwa pendidikan agama .Islam dipengaruhi oleh lingkungan peserta
didik, maka dengan sendiri keberhasilan pembelajaran pendidikan agama Islam yang
siswa akan dipengaruhi kondisi kehidupan masyarakat pada umumnya dan khususnya
Hal ini cukup beralasan karena frekuensi peserta didik lingkungan keluarga lebih
dari pada lingkungan sekolah. Terlebih pada usia anak SD dimana situasi sangat terikat
Oleh karena itu sebelum membahas lebih jauh tentang pengalaman ajaran agama
Islam pnting karenanya penulis menyajikan data tentang kehidupan beragama. Orang tua
119 Hasil wawancara dengan Bapak Hartoyo,guru Agama Islam, tanggal 15 April 2004
76
orang tua terhadap pelaksanaan ajaran agama sangat mempengaruhi sikap anak didik
yang mendapatkan pembinaan dari sekolah. Bila orang tuanya secara konsisten
menimbulkan dampak positif bagi anak. Namum sebaliknya mereka cenderung tidak
dengan metode angket sebagi metode pokok, metode observasi dan metode wawancara
Hal yang menjadi titik tekan dalam mengungkap kondisi tersebut adaalah
mengenai tingkat keehidupan agama orang tua siswa yang dibatasi pada pengetahuan
agama, pengamalan ajaran agama dan pembiasan pendidikan agama dikeluarga, baik
Berdasarkan data yang diperoleh baik melalui wawancara dan observasi langsung
baik akan pentingnya pendidikan agama bagi perkembangan anak yakni 196 orang tua
atau 88 %, selebihnya yakni 9 orang atau 21,5 % kurang memilliki kesadaran dan orang
tua lainnya cenderung memiliki sikap acuh tak acuh terhadap pendidikan keagamaan
putra-putrinya.
Para orang tua yang memiliki kesadaran cukup baik pada umumnya mereka
memiliiki pengetahuan agama yang cukup baik yang di dapat kan dari lembaga
pendidikan khusus seperti madrasah atau pesantern, dan bagi yang tidak, mereka rajin
menambah pengetahuannya dari kegiatan ceramah agama ( pengajian) yang mereka aktif
ikuti. Dari pengalaman ajaran agama bisa dikatakan cukup atau konsisten terutama
77
ibadah sholat dan puasa Hal ini menjadi teladan yang baik bagi siswa, karena menurut
kebiasaan orang tua akan diikuti oleh anak. Disamping itu secara umum, mereka juga
tua yang senantiasa mengajak anak-anaknya untuk menjalankan ibadah dalam kehidupan
sehari-hari.
Sedangkan untuk selebihnya yakni 9 orang atau 22,5 % dari jumlah keseluruhan
agama anak-anaknya sehingga para orang tua ini cenderung bersikap acah tak acuh
terhadap keagamaan yang dilakukan anak baik sholat, puasa. Hal ini karena mereka
sendiri tidak mempunyai kesadaran menjalankan ajaran agama dalam kehidupan secara
konsisten. Dan berdasarkan pengamatan orang tua siswa tersebut tidak aktif mengikuti
Hal ini ditegaskan dengan wawancara dengan orang tua siswa, sebagai berikut:
ketaatan maupun kebiasaan yang mereka lakukan terhadap putra putrinya. Data tentang
sekolah maupun siswa , wawancara guru dan para orang tua serta aktif sebgaimana
dijelaskan dalam bab pendahuluan bahwa aspek pengalaman ajaran agama Islam yang
Ibadah sholat dalam ajaran sholat merupakan soko guru atau tiang agama Islam,
sehingga bila orang teguh dalam menjalankan sholatnya, maka berarti dia menjaga
agamanya dengan baik. Sebaliknya orang-orang yang mengabaikan sholat berarti telah
sudah dapat melaksanakan ibadah sholat secara tertib dalam hal gerakan-gerakan yang
ada dalam sholat dari takbiratul ikhram hingga salam. Adapun mengenai penguasaan
bacaan dalam sholat berdasarkan wawancara dengan guru agama, siswa kelas IV (enam)
mayoritas sudah dapat menghafal bacaan dalam sholat dengan baik. Hal ini dikuatkan
dengan hasil angket mengenai seberapa besar kemampuan siswa tentang hafalan do’a
dalam hafalan, mayoritas menjawab sudah hafal yakni 193 siswa atau 70 %, sedangkan
lapangan dalam sehari semalam rata-rata siswa melakukan sholat. Namum dari segi
79
Muhammadiyah Suronatan untuk ikut, maka hampir semua siswa aktif mengikuti sholat
berjama’ah di Masjid At- Taqwa dan masjid At – Takhim. Hampir ada 10 siswa atau 15
% yang sering membolos. Tetapi jika diketahui oleh giru biasanya langsung ditegur. Hal
Sedangkan tentang pelaksanaan ibadah sholat sholat, siswa diluar sekolah banyak
dipengaruhi oleh kondisi masyarakat dan kondisi keluarga siswa. Untuk sholat maghrib
dan Isya’ kebanyakan dari mereka megikuti. Hal ini karena terkondisikan tiap masjid atau
maghrib mereka sudah berkumpul di musholla yang dekat rumah siswa untuk sholat
pengamatan ada sebuah langgar yang menjadi sentral ibadah subyek penelitian yakni
Langgar Pusaka. Sehingga kebanyakan sudah aktif melaksanakan sholat walaupun belum
teratur, pada umumnya mereka dalam sehari semalam sudah melakukan sholat 2-3 waktu,
bahkan dalam keluarga yang taat dari perhatian terhadap agama anaknya pelaksanaan
Berkaitan dengan sholat jum’at sebagai ibadah rutin mingguan menurut para
orang tua dan siswa sudah aktif melaksanakannya. Berdasarkan pengamatan penulis para
siswa cukup bersemangat melaksanakan sholat Jum’at yang bertempat di Masjid At-
Untuk mengetahui lebih rinci data tentang pengamaln ibadah sholat, siswa
sebagai data pelengksp untuk mengetahui informasi lebih detail dibawah ini penulis tabel
121 Hasil Observasi dan Wawancara dengan Guru dan Orang Tua siswa pada tanggal 21 Oktober 2003
80
Tabel 2
b. Kurang hafal 14 10
c. Tidak hafal - -
No 2 a. Aktif 5 Waktu 95 88
b. Kurang Aktif - -
c. Tidak Aktif - -
No 3 a. 3-4 Waktu 89 2,30
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pengamalan ibadah sholat dalam segi
terampilnya sebagian besar menguasai yakni ada 95 siswa atau 88 % dari populasi.
Kondisi ini cukup menggembirakan karena penguasaan bacaan- bacaan do’a dalam sholat
unsur utama selain gerakan-gerakan didalam pengamalan ibadah sholat siswa. Dan
siswa dalam menuaikan ibadah sholat. Nanum yang perlu juga mendapat perhatianadalah
adanya masih adanya siswa yang belum menguasai bacaan-bacaan sholat dengan baik
Suronatan sebaiknya mencari solusi untuk hal ini misalnya dengan membiasakan siswa
81
menghafal bacaan – bacaan do’a sholat 10 menit sebelum pelajaran di mulai. Selain
sholat wajib 5 waktu sebagian siswa belum mengerjakannya secara teratur 5 waktu sehari
semalam. Terlihat dari tabel diatas mampu melaksanakannya 5 waktu secara rutin sudah
hampir mampu melaksanakannya 98 siswa atau 88 % saja, adapun siswa yang kurang
aktif sebagian besar melakukan sholat dalam sehari semalam hanya 2-3 waktu yakni 20
anak atau10,25 % dari 205 responden. Hal ini sesuai dengan pengamatan di mana siswa
kebanyakan aktif pada saat sholaat maghrib, Isya’ dan tentunya sholat dhuhur di
lingkungan sekolah. Dari sini dapat diketahui bahwa siswa belum mempunyai kesadaran
penuh untuk melaksanakan sendiri tanpa pengkoordinasikan dari luar dirinya, dan pihak
berjama’ah tidak hanya pada kelas VI saja tetapi untuk semua siswa, sehingga setelah
lulus mereka mempunyai pemantapan untuk melakukan sholat secara teratur, termasuk
juga upaya membangun kesadaran orang tua tentang pentingnya pembiasaan ibadah
sholat pada anak karena bagaimana pengamalan ibadah sholat pelaksanaannya lebih
banyak di bulan Ramadhan lebih efektif jika orang tua sendiri yang secara langsung
Puasa dalam istilah Agama artinya adalah menahan dari makan, minum mulai dari
waktu fajar sampai maghrib, karena mencari ridha Allah. Puasa dalam kehidupan anak-
anak merupakan upaya agar anak terbiasa menghayati kehidupan beragama sehingga
Puasa disamping melatih anak untuk memiliki kepekaan sosial juga melatih
kejujuran. Karena dalam pelaksanaan ibadah puasa manusia bebas tidak ada pengawasan
dari luar kecuali dari Allah semata, tidak seorang pun yang dapat mengetahui secara
pasti apakah seseorang yang dapat mengetahui itu puasa atau tidak. Ini berarti bahwa
dengan berpuasa melatih diri anak-anak untuk jujur dalam pelaksanaan ibadahnya.
Berdasarkan dari wawancara dengan guru, sebagian besar siswa sudah dapat
melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan secara penuh selama sebulan. Hal ini
diketahui dari buku kegiatan Ramadhan yang selalu di bagikan bila bulan puasa tiba. SD
Dukungan dari orang tua juga sangat besar berkaitan dengan pelaksanaan ibadah
puasa. Dalam keluarga yang kondisi keagamaan dalam kategori cukup baik, semua putra-
putrinya sudah bisa melaksanakan ibadah puasa secara penuh, bahkan menurut mereka
sejak kelas IV umur 10 tahun sudah bisa menjalankan secara konsisten bulan Ramadhan
tiba.
Adapun anak yang hidup di lingkungan keluarga yang taat mereka berpuasa lebih
karena dorongan para guru juga dukungan dari kondisi lingkungan masyarakat yang
agamis sehigga sebagian dari peserta didik dalam katogori keluarga yang sudah dapat
melaksanakan secara teratur. Rata-rata dari peserta didik yang tidak melaksanakan ini
83
berada di lingkungan keluarga yang acuh tak acuh terhadap pendidikan agama anak.122
Kondisi intern juga karena kurangnya faktor keteladanan dari para orang tua terdapat
beberapa orang tua yang belum mampu melaksanakan puasa secara ajeg bahkan
berdasarkan infomasi yang penulis dapatkan ada yang tidak menjalankan puasa sama
sekali di bulan ramadhan. Tidak adanya faktor keteladanan dari orang tua sebagai figur
walaupun dari mereka mengatakan tetap dorongan namun kenyataannya peserta didik
dalam katogori keluarga seperti ini belum dapat melaksanakan secara penuh. Karena
anjuran atau perintah buat anak-anak tidak cukup, harus ada figur yang lebih visual dapat
dijadikan idola yang akan lebih memantapkan pengamalan ibadah khususnya dalam hal
Untuk lebih memperkuat pemaparan data diatas, di bawah ini di cantumkan informasi
yang di berikan siswa melalui jawaban yang mereka berikan terhadap beberapa
Tabel 3
122 Wawancara dengan guru dan para orang tua pada tanggal 31 Dsember 2003
84
- kadang-kadang 14 10
Yogyakarta.
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa 183 orang atau 90 % siswa yang menjadi
subyek penelitian sudah dapat melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh.
dalam sebulan hanya meninggalkan 1-5 hari saja, 4 siswa mengatakan 6-10 hari,
sedangkan yang menjawab lebih dari 10 hari terdapat 3 siswa atau 18,18 %. Walau pun
yang belum melaksanakan ibadah puasa secara penuh lebih kecil tetapi sebaiknya harus
menjadi perhatian baik oleh pihak SD Muhammadiyah Suronatan maupun orang tua
siswa yang bersangkutan langsung dengan tanggung jawab sebagai pendidik utama.
Hal ini ditegaskan dengan wawancara dengan seorang siswa sebagai berikut:
“Pengalaman yang saya bisa ambil adalah saya bisa menghargai waktu, kalo tidak
sholat seolah ada yang hilang,dan apabila tidak puasa saya akan malu dengan
teman-teman apalagi saya yang paling gede diwilayah sini. Dan ini akan
85
membuat saya ada bekal yang kuat bila saya nanti besar.”123
Jadi peranan orang tua disini yang dimaksudkan adalah orang tua tetap
mengkontrol keadaan pengalaman kehidupan beragama sang anak, tetapi dengan cara
membebaskan sang anak, tetapi tetap di bawah pengawasan sang orang tua.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
beragama.
Hal ini sangat baik bagi anak maupun orang tua. Dimana
yang buruk
Motivasi orang tua agar anak menjadi anak yang baik, dan dapat
hari, sehingga orang tua tidak menyuruh lagi, jadi anak dapat melakukannya
B. Saran-saran
agama Islam
C. Kata Penutup
Penulis sadar bahwa dalam penulisan skiripsi ini masih banyak kekurangan –
kekurangan dan kejanggalan-kejanggalan di sana sini. Oleh karena itu saran dan kritik
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik
secara moril maupun material, sejak awal hingga ahkir penulisan skripsi ini semoga
kebaikannya mendapat rahmat yang melimpah dari Allah SWT dan dicatat sebagai
amalan sholeh.
Penulis berharap semoga penulisan skripsi dapat berguna bagi penulis pada
Sebagai penutup kata, semua kesalahan dan kekurangan hanyalah terletak pada diri
sendiri dan apabila ada benarnya itu semua semata – mata datangnya dari Allah SWT.
Akhirnya semoga kita selalu dalam bimbingan dan keridhaan Allah SWT dalam
DAFTAR PUSTAKA
Persada, 2001.
90
1999.
UGM, 1980.
Nasution Amir Hamzah, Jiwa dan Alam Kanak-Kanak, Jakarta, Gunung Agung,
1954.
Sarasen,1999.
Pustaka, 1987.
Baru,1989.
Sujana Nana, Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar,
Motivasi, 1979.
1983.
Woodworth, Psikologi Suatu Pengantar kedalam Ilmu Jiwa, Jilid III, Bandung,
Jemmarss, 1977.
Disusun oleh :
ANDARI NUROCHMAH WISDANINGRUM
NIM : 9822 2514