You are on page 1of 6

Cat adalah istilah umum yang digunakan untuk keluarga produk yang digunakan untuk

melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya

dengan lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain

untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk membuat lukisan), salutan industri

(industrial coating), bantuan pengemudi (marka jalan), atau pengawet (untuk mencegah

korosi atau kerusakan oleh air).

Klasifikasi cat
Cat dibedakan menjadi :

Water Based

Meliputi Cat tembok dan cat air

Solvent Based

Meliputi Cat mobil, cat besi, dan cat minyak

Element penyusun cat

Pigment

• Berfungsi menyediakan warna

• Contoh : Pigment Putih (Titanium Dioxide) dan Pigment Kuning (Zinc Oxide)

Pigment extender / filler

• Digunakan untuk membantu pigment utama dan meningkatkan daya rekat

• Contoh : Calcium Carbonat, Kaolin Clay, dan Talc Powder.

Liquid

• sebagai pembawa elemen-elemen solid dimana dalam cat tembok yang digunakan

adalah air.

Binder

• Digunakan untuk mengikat Pigment, merekatkan Cat Pada Bidang dan membentuk

Lapisan Film.

• Contoh : Acrylic, Vinyl Acrylic, dan Styrene Acrylic

Additive

• Digunakan sebagai :

• Thickener ; Menghasilkan kekentalan tertentu, Menjaga kestabilan emulsi agar filler

dan liquid tidak memisah


• antifoam; mencegah timbulnya busa ada saat cat diaduk di pabrik, pada saat cat

diaduk dalam kemasannya dan pada saat cat diaplikasikan di permukaan

• Biocide ; mencegah timbulnya jamur di dalam kaleng/kemasan dan di permukaan

(tembok)

Tahap pembuatan cat

x Pembuatan Pigment Pasta

x Pencampuran Pigmen Pasta dan Latex

x Penambahan Additive

x Mesin Produksi

x High speed disperser

x Homogeniser

x Planetary mixer

x Three roll mill


Kegunaan cat

Cat digunakan mulai dari cat rumah, perabot rumah, dan berbagai peralatan sampai kepada

mobil. Gunanya, selain untuk menambah keindahan barang yang dicat juga untuk melindungi

bahan yang dicat dari karat, khususnya logam. Mulai dari pagar besi, teralis dan sampai

kepada perut kapal laut ataupun tanker.

Klasifikasi

Senyawa-senyawa polimer didapatkan dengan dua cara, yaitu yang berasal dari alam (polimer

alam) dan di polimer yang sengaja dibuat oleh manusia (polimer sintetis).

Polimer yang sudah ada dialam (polimer alam), seperti :

1. Amilum dalam beras, jagung dan kentang

2. Selulosa dalam kayu


3. Protein terdapat dalam daging

4. Karet alam diperoleh dari getah atau lateks pohon karet

Karet alam merupakan polimer dari senyawa hidrokarbon, yaitu 2-metil-1,3-butadiena

(isoprena). Ada juga polimer yang dibuat dari bahan baku kimia disebut polimer sintetis

seperti polyetena, polipropilena, poly vynil chlorida (PVC), dan nylon. Kebanyakan polimer ini

sebagai plastik yang digunakan untuk berbagai keperluan baik untuk rumah tangga, industri,

atau mainan anak-anak.

Reaksi Polimerisasi

Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) yang

membentuk molekul yang besar. Ada dua jenis reaksi polimerisasi, yaitu : polimerisasi

adisi danpolimerisasi kondensasi.

Polimerisasi Adisi

Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan tak jenuh (ikatan rangkap

dengan melakukan reaksi dengan cara membuka ikatan rangkap (reaksi adisi) dan

menghasilkan senyawa polimer dengan ikatan jenuh.

Mekanisme reaksi :

Atau dapat dituliskan :


Contoh :

Pembentukan Polietena (sintesis)

Polietena merupakan plastik yang dibuat secara sintesis dari monomer etena (C2H4) menurut

reaksi adisi berikut :

Pembentukan Poli-isoprena (alami)

Poli-isoprena merupakan karet alam dengan monomer 2-metil-1,3 butadiena. Reaksi yang

terjadi dengan membuka salah satu ikatan rangkap dan ikatan rangkap yang lainnya

berpindah

menurut reaksi adisi :

You might also like