You are on page 1of 20

Tips Praktis Ternak 

Lele
Posted on September 22, 2008 by Dony Irawan

Pecel lele ? Pasti makanan ini sudah banyak digemari. Di Pekanbaru dan di
kota-kota lainnya, warung pecel lele mudah ditemui.

Bagaimana kalo kita diskusi & sharing tentang tips praktis ternak lele ? Kali ini, saya
mengajak pembaca blog ini untuk sharing pengalaman praktis ternak lele, mulai dari :

 persiapan usaha,
 pemilihan bibit : macam bibit lokal, atau lele dumbo
 pakan yang baik : pelet, alami, tambahan, nutrisi
 perawatan air,
 perawatan kolam,
 perawatan ikan lele : obat
 panen dan pasca panen

Nah silakan bagi rekans blogger berbagi pengalamannya dan selamat serta sukses selalu
untuk anda yang tengah menjalankannya.
terimakasih 
pemula, on October 9, 2008 at 11:08 AM said:

Syarat hidup di kolam


1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung,
berlumpur, subur, dan tidak porous (melalukan air).
2. Lahan ideal untuk budi daya lele adalah sawah, kecomberan, kolam pekarangan, kolam
kebun, dan blumbang.
3. Ikan lele hidup dengan baik di daerah dataran rendah sampai daerah yang tingginya
maksimal 700 m dpl.
4. Ketinggian tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-10%.
5. Lokasi untuk pembuatan kolam harus berhubungan langsung atau dekat dengan
sumber air dan tidak dekat dengan jalan raya.
6. Lokasi kolam hendaknya di tempat yang teduh tetapi tidak berada di bawah pohon
yang daunnya mudah rontok.
7. Pertumbuhan lele optimal pada suhu 20°C atau antara 25-28°C. Anak lele tumbuh baik
pada kisaran suhu antara 26-30°C dan suhu ideal untuk pemijahan 24-28°C.
8. Lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup, sekalipun
kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin oksigen.
9. Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, merkuri, atau
mengandung kadar minyak atau bahan yang dapat mematikan ikan.
10. Perairan ideal untuk lele adalah yang banyak mengandung nutrien dan bahan
makanan alami, dan bukan perairan yang rawan banjir.
11. Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daun-daunan hidup,
seperti enceng gondok.

Reply

Salam Kenal neh..saya di CIMAHI.

saya pemula baru tebar benih lele dumbo, mohon pencerahan nya yach.. saya masih
bingung lele masih aja ada yg mati / harinya bisa sampe 1-5 ekor.. nah gimana yach agar
lele nya ngak pada mati. saya tebar 260 ekor dikarenakan kolam hanya berukuran 3 x
1.20 x 1 m, dari Tembok. nah mohon pencerahannya nya sedih neh kalo lihat lele pd mati
mulu, rencana saya buat usaha neh. kalo emang lancar saya mau perluas buat lele

salam kenal juga,


boleh tanya, temboknya lama / baru ?
kalo baru, sebaiknya di”ademin” dulu, dg mengisi dg air & direndamkan batang pisang
utk menyerap sisa racun (semen, kapur dll) lebih kurang 7-10hari, kemudian dikuras &
diisi lagi dg air yg didiamkan sekitar 7-10 hr juga.
penyebab kematian lele awal juga bisa jadi dari kualitas bibit, cuaca yg lewat ekstrim,
atau pemberian pakan yg terlalu kurang, atau kelebihan.
kalau sudah berjalan, ada baiknya ditambahkan obat tetes utk anti bakteri/parasit ssi yg
ada ditempat. Dan bila ada ikan yg mati segera diambil spy tdk menularkan penyakit-nya
kpd yg msh sehat.
Semoga sedikit membantu. Tks

Eko Prasetiyo, on January 5, 2010 at 9:52 PM said:

Salam kenal dari Semanan Jakarta Barat,


Saya sudah sekitar 6 bulan budidaya lele. Mulai dari kolam tanah sampe sekarang mulai
coba pake kolam terpal ukuran 2 x 1 x 0.6 M. Di kolam tanah kendalanya sulit untuk
kontrol atau sortir lele yang besarnya tidak sama, sehingga sebagian menjadi predator
bagi yang lain. Alhasil lebih dari setengahnya habis dimakan oleh predator tersebut.
Dikolam terpal yang kebetulan baru tebar seminggu dari bibit 10-12 sekarang sudah
terlihat penambahan ukurannya. 4 Hari sebelum tebar air saya endapkan dan saya kasih
EM4 untuk perikanan. Dihari ke 4 saya isi bibit 500 ekor. Dalam Pemberian pakan saya
sangat hati-hati, soalnya dulu pernah karena terlalu senang melihat lele berebut makan,
saya berlebihan dalam memberi makan. Akhirnya banyak sekali lele mati. Perutnya
kembung karena pelet yang dimakannya mengembang didalam perut. Pemberian pakan
saya ukur sehari sebanyak 5% dari total berat ikan. Caranya saya ambil sampel 10 ekor,
saya timbang, kemudian saya kalikan jumlah ikan. Setelah itu dikali 5 %. Pelet seberat 5
% dari berat total ikan itu saya bagi 2, pagi dan magrib. Alhamdulillah, dari awal tebar
sampai sekarang tidak ada yang mati sama sekali. Sekarang yang jadi kendala adalah bau
air. Buat teman-teman mohon informasi agar air kolam lele tidak cepat bau, jadi tidak
sering ganti air.
Terima Kasih.
luthfi hamim, on October 15, 2010 at 10:16 PM said:

lam kenal……….
saya luthfi dari karawang
bagai mana caranya membuat kolam dari terpal……..
mohon informasiny

membuat kolam terpat, pertama adalah menyedia terpal yg bisa dibeli berdasarkan ukuran
yg ada di pasaran. Misal tersedia ukuran 6x8m. Maka kolam yg akan dibangun berukuran
4×6, dimana 1 m di sisi-sisinya digunakan sebagai dinding yang ditopang oleh bangun
kotak 4×6 yang bisa dibuat dari bambu atau lembar sisa papan kayu.
Namun perlu disiapkan juga saluran pembuangan air yang cukup menggali setebal
paralon yang digunakan (misal paralon ukuran 3,5 inchi) yang cukup dibuat 1 dari sisi
dalam kolam.
Baru setelahnya gelarlah terpal disisi dalam bangun tersebut.
Semoga ini bisa dibayangkan … (maaf agak ribet menguraikannya…hehehe)

oni aulia, on March 12, 2010 at 1:00 AM said:

saya sudah lama ingin berwira usaha ternak lele……saya punya tanah ukuran 9×10 cm di
belakang rumah. tp daerah saya lumayan padat penduduk, apa bila saya buat kolam lele
apakah penduduk yang lain tidak marah…..trus dengan ukuran tanah seluas itu berapa
benih lele yang cukup…..mhn diberi tips makanan apa yang membuat lele bisa produktif

p.doni aulia,
a.d.o bpk sudah tepat, tinggal bagaimana mensikapinya.
1. antisipasi pencemaran udara krn bau. Saran, gunakan dekomposer kotoran / sisa pakan.
(contoh : Plant/plankton catalys, EM4 peternakan, media lain – sesuai saran pakai).
Dengan dekomposer ini diharapkan bisa minimalisasi bau.
2. untuk merebus / membakar pakan tambahan (jeroan ayam / ayam tiren) sebaiknya
dicari waktu dimana tidak mencemari “emosi” warga, karena pasti timbul bau. Kalo kami
lakukan sih di jam warga banyak yg sedang kerja (jam 9-10 siang)
3. kalo ukuran lahan yg ada, sebaiknya dibuat dalam beberapa kolam dan diberi area utk
perawatan (~0.5 m jarak antar kolam) & luasan kolam terjangkau bila dibersihkan bila
ada ada ikan mati/sisa pakan, bisa jangkau dengan serok/tangguk.
4. untuk kolam terpal kisarannya perlu ditabur @125 ekor/m3, kalo kolam tanah sekitar
175ekor/m3
5. untuk ternak produktif, ushakan tercukupi kebutuhan minimal protein dlm kandungan
pakan & didukung dg kondisi lainnya.
6. sering2lah mencari ilmu ke rekan/sesama petani lele, kadang tips ringan timbul dari
perbincangan.
Semoga berhasil

Sutopo Andreas, on May 15, 2010 at 11:18 AM said:

Salam kenal kenal,saya di Kab Semarang


1. Untuk penebaran bibit idealnya per m3 berapa ekor ?
2. Pemberian pakan sebaiknya berapa kali dalam satu hari, waktunya kapan .jam brapa ?

kepadatan tebaran bibit tergantung media yg digunakan disesuaikan dg pendekatan pd


habitat aslinya. Utk media kolam tanah, kepadatan bisa mencapai 250 ekor/m3, media
kolam semen 200ekor/m3, kolam terpal/ tong 125-150ekor/m3
pemberian pakan disesuaikan dg umur, namun secara umum dapat diberikan 2-4 kali /
hari. Waktu-nya pagi, sore &/ malam.

indra, on June 29, 2010 at 9:29 PM said:

selam kenal….
pak saya mau tananih obat agar lele tidak cepat mati dan kena parasit apaya…..lele saya
juga susah makan kenapa ya…dan sebaiknya dikasih apaya pak..?
kemarin saya coba buat pakan sendiri dari tepung pelet saya campur kangkung
halus,telur,dedak,dan udang,kemudian saya keringkan namun setelah saya tebar kok pada
tenggelam apa tidak apa2 ya pak…….?
kolam saya dari terpal pak….tidak saya kasih tanah,hanya air jernih…..tapi 80% ikan
yang saya tebar mati…….apa karena airnya gak saya ganti ya. pak..?la kalo mang harus
diganti berapa hari sekali…?
maaf taya terus.satu lagi gimana mensiasati supaya lele yang baru ditebar tidak cepat
mati….terimakasih…..

pakan pelet yg bapak buat itu memang jenis pelet tenggelam karena utk mendapatkan
pelet apung, harus dikeringkan (di-oven) shg kadar airnya sedikit. Dijemur/dikeringkan
biasa, kadar airnya masih cukup banyak utk tenggelam.
selain itu kolam hrs dijaga sanitasinya. kemungk, lele terkena parasit sisa pakan.
Saran saya, sementara tetap gunakan pelet yg ada dipasaran & pemberiannya jangan
berlebih.

bedjo, on October 11, 2010 at 6:26 AM said:

Salam kenal,

Saya pemula dalam bidang lele. Saya rencana ingin menjalankan usaha pembesaran lele
dengan kolam tanah ukuran 3,5 X 6 M dan kedalaman 1,5 M. Jumlah bibit yg dipesan
sebanyak 1000 ekor.
Saya sudah membaca teori budidaya lele, namun ada yg ingin saya tanyakan dan mohon
penjelasannya :

1. Belakangan ini cuaca hujan terus menerus sehingga kolam saya selalu penuh dengan
air hujan. Padahal dari awal kolam tersebut digali sampai sekarang saya belum pernah
memberi pupuk dasar sesuai teori. Apakah dengan kondisi ini saya masih dpt menebar
bibit lele ? Mohon penjelasannya.
2. Pakan jenis apakah yg sesuai dengan bibit 5-7 Cm untuk tahap awal dan lanjutan
sampai panen? Berapa dosis yg digunakan ? Mohon Penjelasannya.

Terima kasih atas perhatiannya.

>>Bedjo<<

salam p.bedjo,
1. antisipasi hujan & cuaca ektrim ini adalah memantau kondisi airnya. Kalau saya
gunakan produk plankton catalys CNI utk antisipasi pertumbuhan bakteri yg ektrim,
selain utk minimalisasi dampak hujan asam akibat hujan ( 2 sdm/5ltr air ember
diaduk/dilarutkan, dipercikkan merata ke kolam setelah hujan), atau ada juga yang
menggunakan larutan air garam (ini hanya utk mencegah bakteri saja).
Utk cuaca panas, silakan diberi tanaman air (kangkung/enceng gondok/maskumambang),
selain bisa juga menjadi pakan alami ikan
2. pakan utk ukuran 5/7 silakan pilih jenis pakan udang (pelet halus) / pelet 99
dmk, smoga sukses…

donyirawan, on October 10, 2008 at 6:51 PM said:

dikutip dari web STIETN :


PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DI KOLAM TERPAL
Oleh : Ahmaddin Margolang, S.Pi

A. Pendahuluan
Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan jenis ikan yang termasuk dalam famili
Claridae dan genus Clarias. Ikan lele dumbo ini merupakan ikan air tawar yang
menyenangi air tenang. Spesies ini merupakan saudara dekat lele lokal (Clarias
batrachus) yang selama ini dikenal, sehingga ciri-ciri marfologinya hampir sama. Ikan ini
merupakan hasil perkawinan silang antara lele afrika dan lele Taiwan. (Khairuman dan
Amri, 2002).
Ikan lele dumbo memiliki kecepatan tumbuh yang relative cepat yaitu umur 3 bulan
pemeliharaan sudah layak panen.
Ikan lele dumbo memiliki prospek yang cukup baik, hal ini ditandai dengan semakin
banyaknya penjaja pecel lele di pinggir jalan, di pasar-pasar lokal selalu terdapat penjual
lele dumbo yang kapasitas penjualannya lebih banyak disbanding ikan-ikan lain (hasil
pengamatan di pasar RS).
B. Kolam Terpal
Kolam terpal adalah kolam yang dasarnya maupun sisi-sisi dindingnya dibuat dari terpal.
Kolam terpal dapat mengatasi resiko-resiko yang terjadi pada kolam gali maupun kolam
semen. Kolam karpet pertama kali dicoba dan diciptakan oleh Bapak Mujarob, seorang
petani di pedesaan wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada tahun 1999. Karpet yang
dibutuhkan untuk membuat kolam ini adalah jenis terpal yang dibuat oleh pabrik dimana
setiap sambungan terpal dipres sehingga tidak terjadi kebocoran. Ukuran terpal yang di
sediakan oleh pabrik bermacam ukuran sesuai dengan besar kolam yang kita inginkan.
Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah.
Lahan yang digunakan untuk kegiatan ini dapat berupa lahan yang belum dimanfaatkan
atau lahan yang telah dimanfaatkan, tetapi kurang produktif.
Keuntungan lain dari kolam terpal adalah :
1.Terhindar dari pemangsaan ikan liar
2.Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk memudahkan pergantian air
maupun panen. Selain itu untuk mempermudah penyesuaian ketinggian air sesuai dengan
usia ikan.
3.Dapat dijadikan peluang usaha skala mikro dan makro,
4.Lele yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan seragam.
C. Petunjuk Cara Awal Pengisian Air dan Bibit
Untuk mendapatkan lele yang berkualitas dan hasil yang memuaskan maka kondisi
kolam harus disesuaikan dengan habitat yang disukai lele.
1.Langkah Pertama
Bagian dalam kolam terpal dicuci dengan kain atau sikat untuk menghilangkan bau lem
atau zat kimia yang dapat mematikan bibit ikan. Setelah itu kolam dikeringkan selam satu
hari, barulah kolam diisi dengan air setinggi 30 cm. Kedalaman tersebut sangat ideal bagi
bibit yang sewaktu-waktu bergerak kepermukaan air. Air yang telah diisi dibiarkan
selama seminggu.
2.Langkah kedua
Selanjutnya disiapkan bibit sebanyak 2000 ekor ukuran 3 – 5 cm. Untuk ukuran kolam 3
m x 4 m x 1 m. Pemakaian bibit sebaiknya ukuran yang telah memakan pellet butiran (F
999). Hal ini untuk mempermudah dalam pemeliharaan dan pemberian makan, agar tidak
terjadi banyak kematian. Bibit yang baru dibeli (baru tiba) jangan langsung dimasukkan
kedalam kolam Bibit yang ada dalam bungkusan plastic dimsukkan ke dalam ember
kemudian ditambahkan air kolam sedikit demi sedikit, penambahan air tersebut dilakukan
hingga 3 kali. Agar bibit lele dapat beradaptasi dengan suhu air di dalam kolam.
D. Perawatan Lele dumbo dalam Kolam Terpal
Perawatan ikan lele di kolam terpal pada umumnya tidak berbeda dengan perawatan di
kolam lainnya. Beberapa perawatan lele yang perlu diperhatikan dalam kolam terpal
adalah sebagai berikut :
1.Penambahan air dan Pergantian air
Bila air dalam kolam terpal berkurang karena proses penguapan maka tambahkan air
hingga tinggi air kembali pada posisi normal. Penambahan air dilakukan dari tinggi air 30
cm hingga menjadi 80 cm. secara bertahap setiap bulannya (dalam sebulan air perlu
ditambah 15 – 20 cm).
Pergantian air dilakukan saat air mulai tampak kotor (hal ini ditandai dengan ikan mulai
menggantung). Pegantian air sampai umur 2 bulan biasanya dilakukan 2 kali. Kemudian
di bulan ketiga dilakukan 2 minggu sekali (hal ini dilakukan karena pada bulan ketiga
pemberian makan semakin banyak dan populasi ikan semakin padat). Pergantian air
dengan cara membuka saluran pengeluaran (paralon) hingga air tinggal sedikit (hamper
kering). Pada saat pergantian air biasanya dilakukan penyortiran dengan memisahkan
ikan yang pertumbuhan sangat cepat.. Bila setelah pergantian air dilakukan beberapa hari
kemudian air kelihatan coklat dan berbau anyir maka perlu dilakukan penambahan dan
pengurangan air (sirkulasi air masuk dan keluar).
2.Pemberian Pakan
Pemberian pakan lele dumbo harus disesuaikan dengan besar mulut ikan. Pakan yang
diberikan adalah pakan dari pabrik Untuk kegiatan pembesaran ikan maka pemberian
pakan awal adalah f 999 sampai umur ikan 2 minggu, kemudian 781-2 sampai umur ikan
2 bulan dan 781 sampai umur ikan siap panen yaitu 3 bulan. Perbandingan hasil panen
dengan pakan yang diberikan adalah 1 : 1 (konfersi pakan 1 kg menghasilkan 1 kg daging
ikan). Bahkan ada petani yang konfersi pakannya 0,8 : 1 artinya 0,8 kg pakan
menghasilkan 1 kg daging ikan.
Penekanan biaya pakan yang diberikan dapat dilakukan dengan cara memberikan pakan
tambahan berupa usus ayam dan keong mas saat ikan berusia 1 bulan samapai 3 bulan.
Pemberian bangkai ayam atau usus ayam haruslah yang masih segar kemudian direbus
lalu diberikan ikan . Sedangkan pemberian pakan keong mas dilakukan dengan cara
merebus keong mas didinginkan dan kemudian dicungkil daging keong mas dengan lidi
atau paku lalu diberikan pada ikan sesuai dengan kebutuhan.
Untuk memenuhi kebutuhan pakan lele dalam usaha makro, sebaiknya pakan pellet
tersebut harus dibuat sendiri . Akhirnya dari uraian tentang pakan lele perlu digaris
bawahi upaya yang harus dilakukan yaitu menekan pengeluaran biaya pembelian pakan
untuk memaksimalkan perolehan hasil usaha.
E. Panen
Panen ikan lele dikolam terpal dapat dilakukan dengan cara panen sortir atau dengan
panen sekaligus (semua).
Panen sortir adalah dengan memilih ikan yang sudah layak untuk dikonsumsi
(dipasarkan) biasanya ukuran 5 samapai 10 ekor per kg. atau sesuai dengan keinginan
pasar, kemudian ukuran yang kecil dipelihara kembali.
Panen sekaligus biasanya dengan menambah umur ikan agar ikan dapat dipanen semua
dengan ukuran yang sesuai keinginan pasar.

Heru Kristiawan, on June 12, 2009 at 10:14 AM said:

Saya baru hari ini memulai memasukkan bibit sebenyak 6000 untuk kolam tanah dengan
ukuran 6.5 x 3.5 meter.
Karena bibit cukup besar (1 kilo = 80 ekor), maka saya gunakan 781-2.
Pertanyaan saya:
1. Apakah sangat baik bagi pertumbuhan lele jika air di kolam tersebut selalu mengalir
(kebetulan di area sawah)
2. Berapa jumlah pakan yang harus diberikan setiap harinya?
3. Untuk penjualan 1 kg/10 ekor, butuh berapa lama dan jumlah pakan yang diberikan?
4. Untuk pemberian keong yang direbut/dimasak, pakah bisa langsung diberikan di antara
pemberian pakan ternak pabrik atau menunggu sampai satu sak habis baru diberikan
keong?
Terima kasih atas bantuannya

Salam jumpa Pak Heru,


1. air mengalir tidak menjadi masalah asal arusnya tidak keras, cukup kecil saja debit
alirnya
2. pakannya disesuaikan dengan besar mulut ikan (hebat juga bisa dapat bibit 1:80..).
Jumlah pakan cukup, ya Pak. Tandanya bila pakan yang diberikan mulai tidak cepat
diserapnya, berarti sudah cukup.
3. relatif, kisaran waktu (dari bibit 1:80) antara 7-8 minggu
4. pemberian pakan selingan (keong tanpa cangkang) bisa langsung / bisa dimasak dulu.
Pemberiannya bisa diantara pemberian pakan pelet/pabrik. Misal: di sore hari. pagi &
malamnya tetap pelet silakan.
dmk, semoga berhasil

Bang Hary, on October 23, 2009 at 6:42 PM said:

Salam kenal Pak heru


1. sebaiknya jangan terlalu deras karena lele lebih suka dengan air yg
menggenang..khawatirnya lele yg masih kecil akan sulit beradaptasi dengan air mengalir
2.banyaknya relatif tergantung berapa x dalam sehari memberi pakan…yg penting jika
lele sudah ga semanagatt makan jangan diberikan lagi
3.7-8 minggu
4. yg lebih baik dimasak terlebih dahulu kemudian dinginkan jika sudah kelaurkan dalam
cangkangnya baru bisa diberikan ke lele tersebut

armin, on October 28, 2008 at 3:14 PM said:

perihal pakan lele:


mas doni, bapakku juga memelihara lele dumbo.

pada waktu lele masih kecil (bibit) dikasih makan pake telur dan dilatih makan dedaunan
(kangkung, daun pepaya), hasilnya daging lebih enak dari pada pakan dari pabrik

kalo temanku pernah ngajari secara teori, pakan berasal dari kotoran ayam broiler yang
difermentasi pake EM4.
klo tertarik teknologi EM4 bisa kunjungi ini:

http://emforum-koranpakoles2007.blogspot.com/2008/02/menakar-komposisi-
kandungan-em4.html

Reply
donyirawan, on November 1, 2008 at 1:28 PM said:

Mas Pemula, tks anda rutin berkunjung di blog saya & tips/pertanyaannya bagus-bagus.
Kebetulan minggu ini saya baru/sedang pakai pelet tenggelam, tp belum tahu hasilnya
karena blm panen.
Saya cuplik dari web juga :
- diberikan setelah 20hr utk ukuran 5/7 yg masih pakai pelet apung (pelet 99/ 22L2), pelet
tenggelam baru diberikan sampai panen (60hr)
- dari harga lebih hemat s.d. 2.5-3rb/kg-nya (harga riau) dbdg pelet apung (781-2).
Lumayan kan
- bobot panen ikan lebih menjanjikan 45% lebih dibanding pelet apung, so keuntungan
juga lebih.
- banyak untungnya dari ruginya, asal tdk terlalu lama disimpan di gudang
- dijamin tidak ada pakan tersisa…. karena lelenya super doyan makan.. berati lelenya
sehat..amin
Catatan : kerapatan maks 525 ekor per m2 untuk efisiensi penyerapan pakan
Semoga sukses

ayoo kita perbanyak sharing the way .. berbagi ilmu ..

tomy, on November 5, 2008 at 1:55 PM said:

mas dony leleku skr lagi banyak yang mati…


adakah obat untuk mengatasi lele mati..

“Pak, maaf baru ingat, coba dicek pH air, karena saya khawatir akibat hujan pertama
sedang terjadi yg kemungkinan hujan asam -coba ditengok padi di sawah banyak/ tidak
yang terkena asem-aseman / sabuk kuning-. Nah, kalo saya untuk atasi keasaman: saya
kuras 1/3 atau 1/2 air-nya ganti yang baru, saya tambahkan CNI Plankton Catalyst
1sdm/10m2 (diencerkan) krn efektif mengurangi tingkat keasaman. Semoga tidak
terganggu panennya, ya.
Tks@donyirawan”

anto, on November 24, 2008 at 3:06 PM said:

mas doni saya di bandar lampung saya baru mo usaha lele mas?!
mas klo kita make terpal harus yang terpal tambak atau terpal biasa yang harga 180 ribu
ukuran 6 x 8 m mas
untuk pakan sendiri mas yang digunkan mesti pelet y mas kan biaya produksinya bisa
tinggi mas
alternatif pakan klo make roti sisa pabrik gmna mas

Mas Anto, tks attensi-nya


terpal dipilih sebagai salah satu media kolam dg beberapa alasan, diantaranya : mudah
pembuatannya, praktis dan cepat, meminimalisasi adanya musuh (predator) alami,
kondisi tanah setempat yg kurang mendukung ketersediaan unsur hara, dll.
beberapa terpal yg digunakan bisa seperti yg disebut diatas ada yg ukuran 4×6, 6×8, dst
sesuai luas yg tersedia. Dg pemilihan ukuran terpal ini maka, misal untuk terpal 6×8,
maka kolam yg akan terbentuk menjadi sekitar 4.5 x 6.5 m2 dengan ketinggian 0.75-1 m
dari tepi terpal. Untuk jenis dan kualitas, flexible saja. Semisal utk terpal dg harga diatas
juga sdh cukup dg umur bahan s.d. +- 2 thn. Yang lebih tinggi kualitasnya, monggo..
Untuk pakan, kita sesuaikan dg umur. kalo masih “balita” dg pelet 99, kmudian dg 781-2.
Itu untuk jenis pelet yang apung. Beberapa saran utk berhemat dg pelet tenggelam
(ukuran disesuaikan). Bisa juga ditambahkan alternatif, misal jeroan ayam (direbus &/
dicacah), cacahan daun keladi air, kangkung air yg selain utk “kanopi kolam” juga bisa
untuk “lalapan” yg disukai lele juga ….hee.. hee… tks @DonyIrawan

armin, on December 13, 2008 at 7:12 PM said:


ini ada cara praktis untuk menyehatkan kolam lele.
kurangi air pada kolam lele sampai tidak ada air yang keluar. sirami kolam dengan EM4,
hampir dipastikan airnya jadi sehat. bisa diuji coba pada septitang, kotorannya
terfermentasi

Reply
Bacthfile, on December 26, 2008 at 10:17 AM said:

Ada cara bertenak lele untuk tempat yang sempit, saya tidak punya tanak yang lebar, tapi
saya sangat ingin saya beternak lele, kemudian saya menggunakan drum plastik 200 ltr,
saya taruh di lantai II rumah saya, ternyata hemat tempat juga .!
ternaklele.blogspot.com

Reply
ardi, on January 8, 2009 at 2:53 PM said:

salam kenal mas Dony

boleh minta saran ya mas. TK


saya sudah 2 bln tebar bibit dengan ukuran 5-10 cm sebanyak 2300 dengan ukuran kolam
3x3x1.5m dengan kolam tambak, semenjak di tabur ke kolam hampir setiap hari 10 ekor
yang mati hingga saat ini. air bersih, jauh dari jln raya, makan 2 x sehari dengan ceroan
ayam. saya sangat bertrimaksih atas bantuannya.

Halo salam kenal juga.


btw, utk case Anda, coba diperiksa beberapa hal :
keasaman akibat banyaknya sisa pakan yg berpotensi menyembabkan bertumpuknya
amoniak. Beberapa hal yg saya lakukan adalah dengan mengganti sebagian air &
memercikkan larutan Plankton Catalys CNI (10gr dilarutkan dlm 1 ember air
dipercikkan ke kolam 1x1minggu)
kedua, ketinggian air minimal 50cm, kalo bisa 1m ya lebih baik, karena kemungkinan
ikan lele kepanasan akibat terlalu dangkal. tapi kalo kedalaman kolam sdh dangkal,
coba perbanyak sirkulasi air atau taburkan tanaman air seperti kangkung air,
keladi/daun kelor, enceng gondok yang selain untuk peneduh juga untuk menyerap ion
logam berat (bukan tank atau pipa lho hhee hhee…)
Semoga panennya berhasil. Sukses buat anda

bowok, on January 19, 2009 at 1:21 PM said:

mas mo nanya, ni ak msih awam mengenai budidaya lele, sya minggu dpan mo cba beli
bibit lele untuk klam terpal 2,7 x4,7 kira2 mengingat skarang musim hujan sebaiknya
ukuran lele brapa y baik?dan langkah2x apa aj yg harus dipersiapkan mengingat byak
tmen2 yg tnya diatas ktya bnyak lele yang mati alias susah hidup di msim hujan, jika
penanganan menggunakan bahan kimia, dosis yang digunakan brapa? dan apakah perlu
pada permukaan terpal saya beri kotoran sapi agar terdapat plankon2x?
trims atas jwabannya
Mas Bowok,
1. Untuk ukuran kolam tsb bisa diisi benih sebanyak 2000-2500ekor. Soal ukuran, ya
tergantung keinginan kita. Kalo pakan setempat harga relatif murah, bisa mulai dengan
ukuran korek api (3-5cm). Tapi kalo kepepet waktu, langsung aja beli ukuran yg lebih
besar.
2. Persiapan kolam memang perlu & penting :
a. Pilih terpal yang kualitas baik dan periksa jangan sampai bahan ada sambungannya
b. Langkah ini bisa dilakukan bisa juga tidak, seperti beberapa peternak di daerah Madiun
dsk, sisi luar terpal ada yang dilapisi dengan cat mani dengan pertimbangan mendukung
kekuatan dan kerapatan terpal
c. Tanah / dasar lahan sebaiknya bersih dari ranting akar / tonggak liar yang dapat
merusak alas terpal. Sebelumnya disemprotkan round-up, atau dialasi dengan penutup
lainnya dan usahakan permukaan rata
d. Air perlu dibuat “aman & nyaman” bagi bakal penghuni kolam. Silakan menggunakan
bahan organik untuk menumbuhkan plankton yang tentunya juga perlu didukung dengan
pemberian pupuk. Kebetulan saya menggunakan treatment penyediaan plankton dengan
mengisi ketinggian air kolam 10-20 cm dulu dan saya taburi larutan Plankton Catalys
CNI 1 sendok (10gr) diaduk rata dalam ember dan disiramkan ke kolam. Didiamkan 5-
7hari untuk masa perkembangan bakal plankton. Kemudian air saya tambahkan sampai
75cm dan didiamkan 2-3 hari baru benih dimasukkan.
e. Memasukkan benih juga perlu hati-hati, yaitu dengan klimatisasi. Membenamkan
kantong benih dikolam untuk menyamakan temperatur kolam dengan air kantong (sekitar
setengah jam), baru kantong dibuka pelan/sedikit untuk penyampuran air kolam sedikit
demi sedikit dirasakan oleh benih.
3. Dalam musim hujan ini yang perlu diwaspadai adalah :
a. Bila air hujan banyak mengandung asam (hujan asam dengan penanda daun padi atau
daun-daunan menjadi semburat kuning), lakukan penggantian dan sirkulasi air dengan
penambahan anti asam. Penggunaan Plankton Catalys CNI bisa menaikkan kadar pH agar
tidak menjadi terlalu asam.
b. Bila hujan deras sering turun dan cenderung suhu udara menjadi lebih dingin, maka
perlu penggantian dan sirkulasi air
4. NB. Kalo kotoran sapi, kebetulan saya belum pernah coba, namun mungkin yang
dimaksud pupuk dari limbah sapi yang tentunya sudah berupa kompos yang matang
(sudah dingin). Penggunaan Plankton Catalys CNI juga bagus untuk menumbuhkan
plankton dan menjaga pH air lebih netral. Aplikasinya dengan melarutkan 10gr (1sdm) ke
dalam 1 ember air dan disiramkan setiap 1x 1 minggu sdh cukup dan tidak perlu berlebih.
Semoga sukses usahanya. amin

reni, on January 22, 2009 at 10:33 AM said:

Saya mencoba mengikuti blog ini, banyak yang saya bisa ambil pelajarannya, makanya
saya juga ingin membagi tips juga. Saya bukan orang yang langsung terjun ke bidang
ternak lele, tapi saya punya kolam lele yang saya percayakan ke salah satu rekan.
Menurutnya selama ini memakai produk herbal untuk supplemennya. Namanya
MINARAYA LELE. Hasil panen dan kualitas kolam saya lihat sendiri memang bagus.
belinya juga lewat internet katanya. Websitenya ww.pradiptaparamitha.com
Silakan dengan senang hati, karena di blog ini kita juga masih dan banyak belajar
bersama – sharing. tks “

sukari, on January 22, 2009 at 1:20 PM said:

salam kenal mas dony,…

ikutan gabung yah…. mas dony, tgl 11 jan 2009 aku mulai tebar bi2t lele 7000 ekor, yang
saya mau tanyakan kenapa sebagian pada mati yah, dan apa faktor2nya yang membuat
lele mati padahal waktu aku tebar bibit pertama dan kedua tidak, bagaimana caranya
mengatasinya oyah, mas dony tinggal didaerah mana? terima kasih

pertama-tama atas nama pribadi dan blogger lele menyampaikan rasa duka yang
mendalam atas koitnya penebaran bibit Pak Sukari .. (serius lho ..*.*.. krn saya juga akan
sedih )
btw, hal tsb banyak faktornya. Mohon maaf, menurut saya kemungkinannya :
1. durasi/waktu pengemasan di wadah bibit yg kurang nyaman shg bibit stres : banyak
guncangan, kelamaan ( >6 jam transport), cuaca panas
2. kurangnya klimatisasi antara wadah dg kolam. Perlu tahapan penyesuaian sesaat
3. perhatikan keasaman air yg terlalu ektrem (syukur bisa dlm kondisi netral pH~6.5-7-
7.5 pake kertas ukur lakmus)
Saran : lebih baik sewaktu membeli benih diletahkan di tempat teduh.
Kedua, usahakan menebar benih pada sore hari atau pagi demi menghindari pemanasan
air kolam.
Tapi nggak kapok kan ??
Ini pelajaran untuk menjadi sukses untuk Anda. OK
btw, saya di Pekanbaru-Riau yg disini airnya ….wadauu… air gambut/rawa !!..
cenderung asam pH<6.5 rata-rata "

bowok, on February 3, 2009 at 11:56 PM said:

mas ni ad beberapa yg ingin ku tyakan lagi, jgan bsen y mas jwabnya,


klamku dah tak tebar benih 3700 ukuran 5-7 pd kolam terpal 3×5. pemupukan tlah sya
lakukan dengan kotoran sapi yg sudah jadi, urea, tsp, kapus sesuai dosis yang saya
campurkan pada sedikit tanah kemudian sya masukkan ke kolam (teknik ini sedikit salah
sih sebenernya, tp udah terlanjur ya trus tak tebar benih).
sya ingin menayakan beberapa hal
1. mengapa setelah 1 minggu air hanya berwarna coklat tidak menghijau?

2. kemudian sya sebar bibitnya mengapa satu hari brikutnya air berbau anyir serta banyak
ikan yang bergelantungan tegak lurus, saya di jogja saat ini musim kemarau dan mtahari
jrang mengenai kolam sya dan kolam sya terbuka tanpa sya beri atap?padahal jga sudah
sya upayakan dengan tebar garam kristal sesuai dosis

3. apakah perlu saya ganti airnya, sya sisakan 3/4 trus sya tambah airnya setiap bau anyir
datang?
4. apakah sering melalukan penggantian air tu gak baik?

5. berapa banyak pkan yang hrus sya berikan per hari dan pakan yang baik jenis apa?

5. saat ini sya msih bingung mas, mhon pencerahan tambahan yang berhubungan dengan
pembesaran lele.
Trimakasih banyak mas atas jwabannya nanti

Salam ketemu lagi Mas Bowo,


Hebatlah sudah siap nyemplung kolam…
apapun hasilnya, kita pun masih sama-sama belajar..
btw, saya coba bantu yang setahu saya, silakan rekans yang lain bisa langsung merespon.
1. perlakuan untuk pembentukan plankton biasanya memerlukan waktu inkubasi terlebih
dahulu sekitar 7-10 hari, dimulai dari ketinggian air hanya sekitar 10-15 cm dibiarkan 5-7
hari. lebih cepat bila ditambhkan catalys. baru kemudian setelah terbentuk, air bisa
ditinggikan 50-75 cm dan juga dibiarkan dulu. pembiaran air ini juga bisa untuk
klimatisasi air. sementara itu juga bis ditambahkan pelepah batang pisang untuk
penyerapan racun dan media/catalys organik
2. kalo bau anyir mungkin bisa diserap dengan penambahan pelepah batang pisang. Ada
tips lain ?? benih ditebar biasanya setelah perlakuan point 1 diatas.
3. idem point 2
4. terlalu sering kadang bisa membuat ikan stres krn kudu menyesuaikan juga dg kondisi
baru. biasanya dilakukan 3 minggu / 1 bulan sekali, bila memungkinkan (faktornya
banyak sih, diantaranya ketersediaan air utk penggantian, beban pompa air, dll) bisa
menjadi pertimbangan
5. pakan disesuaikan dengan perkembangan bibit, mulai dari dedak halus, pelet 99, 22L2,
278-2 atau sesuai anjuran. usahakan bila pemberian pakan diberikan sedikit demi sedikit
dan dilihat seberapa cepat habisnya.
begitu mas bowok, maaf mungkin masih ada belum memenuhi harapannya, namun kita
bisa saling belajar dan silakan rekans lain menambahkan. terimakasih @donyirawan

edi, on February 6, 2009 at 2:11 PM said:

salam kenal mas dony…saya jg pemula nih. krn lahan terbatas sy coba pelihara lele pke
drum plastik (dpt info dr internet juga). umur +/- 17 hari. mmg alhmd..spengetahuan sy
tidak terjadi kemtian bibit yg signifikan. baru terdeteksi 1 ekor itupun krn mati tersedot
waktu kuras air. cm skrng yg sy liat skr kok besarnya mulai ngga rat ya? dan lelnya
sering berdiri dipermukaan air. normalkah..?
o ya sy jg lokasinya di pekanbaru. mas doni dimna ?
saya daerah panam

thx

Selamat bergabung & tks sdh mampir,


memang faktor wadah ternyata sedikit banyak berpengaruh, namun terlebih adalah
perhatian kita dalam memelihara tahap awalnya.
untuk lokasi yg berlahan asam seperti tanah gambut yg banyak ditemui di Sumatera,
kalimantan, bahkan di jawa juga, keasaman yg berlebih dari tanah gambut yang bersifat
asam pH 4.5 – 6, sementara untuk lele lebih suka pada air yang rata-rata bila diukur
antara pH 7-8.
Keasaman air kolam :
Penggunaan media terpal, plastik tong atau bak, atau juga kolam semen lebih banyak
dijadikan pilihan terhadap kondisi media tanah bermasalah. Selain itu, penambahan
keasaman juga bis berasal dari curah hujan yang mengandung asam (polusi/pencemaran)
yang turun dalam intensitas yang tinggi, selain pemberian pakan yang berlebih atau suhu
atau ketinggian air yang kurang.
Buat mas Edi, salam kenal. Kebetulan kolam kami ada di Taman Arengka Pekanbaru ..

Achmad, on February 8, 2009 at 1:26 PM said:

salam kenal mas dony, mohon pencerahannya mas


saya juga sedang memelihara lele dumbo(baru 4 bulan) (masih pemula, , tebar benih
kemaren 1000 ekor mas, sekarang sih sudah mau panen ukurannya sekarang 1 ons 1 ekor.
Tetapi untuk mencapai ukuran seperti itu saya membutuhkan waktu 4 bulan mas(dari
pembelian awal benih ukuran 5 cm mas). saya pelihara di pekarangan dengan kolam
terpal mas. kolam 2 kali 1 m (3 kolam).masing – masing kolam saya isi 400 ekor mas.
Apa pertumbuhan lelenya kelamaan mas? saya ganti airnya tiap minggu dengan makanan
pelet . pemberian makannannya 3 kali sehari.
untuk peletnya saya gunakan 781,782.
mohon korekksinya, dimana kesalahan saya dalam memilihara lele sehingga
pembesarannya menjadi lama.
Gimana caranya supaya pertumbuhannya dapat dipercepat mas,
saya senang ada master lele di pkb.
senang aja sih bisa dekat dengan master.Soalnya saya di pkb juga nie, jd bisa belajar
banyak juga nantinya, heee
—————————————————————————-
mas dony ada jual bibit juga ngak? kalau ada alamat mas dimana? atau tempat penjualan
bibit lele yang bagus .diman ya mas.(untuk pkb).

pelet tenggelam untuk lele apa ya mas(yang bagus).

makasih ya mas,,, atas share infonya.

Salam kenal juga mas achmad.. duh senengnya dpt banyak teman ..
Mohon maaf, koreksi dari saya hanya bahwa saya bukan master, bener.. lho. saya juga
masih harus banyak belajar (kayak mau ulangan aja)..
sekedar share aja, beberapa temen2 banyak yang menggunakan pakan tambahan.
kebanyakan sih jeroan ayam, tp sepertinya pada rebutan cari kontrak pasokan.
kalo pakai bekicot sawah, susah kali dapetnya, ndadak blusukan.. hee.hee..
memang bener juga yang mengatakan bahwa faktor kandungan protein dari pakan
menentukan pertumbuhan si-lele, tapi secara ekonomis bagusnya kombinasi 30:70 pakan
kw1 dg pakan second/third grade + extra fooding tentunya akan sejalan dengan keinginan
dapetin 1:7/8. tapi 1:10 juga sudah bagus..
@ untuk pelet tenggelam memang dari harga ekonomis tp pasokan yg cocok saya belum
dapetkan, bisa sharing info ?? katanya di PKU arah daerah Taluk Kuantan ada yg buat..tp
belum nemu
@ saya masih mbesarin (kan bener bukan master.. masih belajar)
@ iya.. kalo dapet info buyer yg harga tinggi bagi-bagi info ya..
nb.
oya untuk kolam terpal kalo bisa juga dibersihkan bila telah digunakan untuk membuang
sisa parasit/jamur yg nempel… kasihan penghuni kolam berikutnya .. hee..hee…
Salam @ dony

Havit, on February 11, 2009 at 11:40 PM said:

Saya ada petunjuk praktis dalam hal pemijahan lele,biasanya setelah benih berukuran 2-3
atau kira2 setelah lepas cacing tuk beralih ke pakan serbuk banyak sekali kendala seperti
ikan tiba2 ngegantung atau muter2 di dasar kolam,tuk mengatasi hal tersebut di atas saya
menggunakan produk 3 serangkai yakni ziton,gostres dan fitfish.alhamdulillah ikan sehat
dan hasil panen sangat memuaskan sekali.

ok, sipp juga nih Mas Havit. tks ya

didit di Semarang, on February 17, 2009 at 1:40 PM said:


s

alam kenal mas.. Saya ingin bertanya?. Apakah untuk lele yang tidak tumbuh besar
karena salah dalam pemberian pakan, apakah bisa dibesarkan lagi mas? kira2 umurnya
sudah 6 bulan tapi ya itu tadi masih kecil2 ukuran 8-12cm akibat salah pengaturan
pemberian pakan.
Saya sudah membeli CNI Plankton Katalyst, terus baiknya diberikan berapa kali untuk
sebagai pakan alami ikan dan penetralisir pH air (pemberian dimulai sejak bibit lele
ditebar) ?
Terimakasih

Mas Didit yang lagi nyantap lumpia .. bagi donk.. mode ngiler : ON
Maaf Mas, umur 6 bulan kalo masih 8-12cm, memang dari umur harusnya sudah bongsor
kalau untuk ternak lho ya.
hananging demikian, beberapa dugaan saya mungkin bibitnya tdk begitu bagus. Terus
untuk pakan sebaiknya diberikan lebih rutin, biasanya temen2 memberikannya 3x sehari
(pagi ~j7, sore ~j17/18, malam

~j22/23) atau seperti kebiasaan indukannya (tiap daerah beda-beda lho). Kalo
kebanyakan kasihan kantongnya, kalo kesedikitan kasihan ga panen-panen….
Penggunaan pakan tambahan (jeroan ayam yg direbus & didinginkan) bisa diaplikasikan
utk menaikkan bobot. Juga penggunaan pakan yg kurang kadar proteinnya, berpengaruh
terhadap pertumbuhan.
utk pemakaian Plankton Catalys, cukup 1 sdk (10gr) / ember diaduk-dilarutkan dulu,
siramkan untuk luas kolam 4×6, diberikan 1 minggu sekali
Saya senang karena juga bisa memperhatikan kembali pertumbuhan bibit tsb. Ngapunten
kalo belum pas, Matur nu
budi, on December 22, 2009 at 8:01 AM said:

pak….saya mau tanya, jika saya setiap hari kasih usus ayam, apa perlu lagi nambah
makanan yang lainnya. satu lagi setelah selesai pembuatan kolam terpal, apa yang saya
lakukan selanjutnya, untuk membuat plankton. saya tak mengerti dengan obat-obatan,
lalu kalau dapat penyakit kulit kata orang bisa diobati dengan daun kalikih( pepaya ).
benar gak pak ? sekarang saya sudaht erlanjur buat kolam bak semen dengan ukuran 2 x 3
meter. pada dasar semen perlu gak di kasih tanah dulu, lalu diberi kapur dolomite.

tetap diberi pakan pelet sbg sumber protein yg dijaga kualitasnya karena ini ikan
budidaya yg harus dijaga kecukupan pakannya.
Utk kolam semen tidak perlu diberi tanah & dolomite. Dolomite/kapur utk kolam tanah.
Utk menjaga kualitas air memang saya menggunakan Plankton Catalyst, itu adalah
serbuk bahan yg harus dicampur air dg takaran larutan 20gr/10 ltr air di ember dg
pemberian 7hr sekali dipercikkan merata.
Mendapatkannya bisa dibeli di toko CNI atau distributornya. bisa juga via saya (asal
jumlahnya mencukupi)

tutu, on February 19, 2009 at 9:53 AM said:

Assalamu’alaikum, salam kenal.


mas doni pernah coba pake EM4(ikan) atau BIOTAMA(ikan) untuk air kolamnya?
saya masih belajar2 ternak lele dan gurame di pekarangan rumah. kolam saya aliri terus
dg air mancur (tapi kecil sekali debitnya, mungkin hanya sebesar debit tudor spray).
Setelah saya amati terhadap air kolamnya, keliatan lebih segar dan relatif lebih jernih.
Meski hanya dg pancuran air yg kecil tadi. Tapi memang saya tidak mengetahui kadar
Oksigennya secara pasti.

luar biasa…
kebetulan saya belum pernah pake em4 atau biotama,
tapi memang betul dg sistem aerasi (sirkulasi air & udara) bisa membantu kesehatan
kolam, apalagi ditambah nutrisi u/ olah mikroorganism, yakin saya.
sukses selalu & mhn bisa sharing pengalaman2 bro tutu lainnya & saya yakin juga pasti
masih banyak yg hebat2.. see you..

Reply
abadi, on February 25, 2009 at 3:13 PM said:

salam kenal mas doni, saya mau tanya nih lele saya ko pada terapung di atas permukaan
air, kenapa yah mas mohon informasinya ?
Salam kenal juga P.Abadi,
terapung koit ato ngambil udara nih ??
kalo sudah pada besar & pada koit, mohon diwaspadai curah hujan yg banyak turun
dimana suhu & kondisi air hujan juga berpengaruh. Atau juga, kolam terjangkit
jamur/parasit. Bila itu terjadi massal, maka ada baiknya dilakukan
contingensi/pemindahan ke kolam lainnya dan ada baiknya diberi larutan anti jamur.
dmk, sedikit yang saya tahu, mohon para suhu lainnya silakan turun gunung…

ipunk, on March 7, 2009 at 1:26 AM said:

salam kenal semua… sy lagi ternak lele pake palstik 2x4m&terpal 4x6m, kira2 dah 2.5
bulan, lumayan hasilnya bagus karena umur1.5 bulan udah sebesar ibu jari tangan itu dah
doyan bangkai ayam boiler di daerah (cikalong wetan, bandung) saya banyak industri
ayam pedaging, jadi yang tewas dibakar dulu lalu dimaem lele, jadi irit pakan dech…
saya dah punya 8 empang mau tambah lagi jadi 20 empang, biar ga kagok panen duitnye,
sekarang belum aman cuacanya mau pemijahan, tolong ada yang bisa bantu yang punya
obat perangsang keluar telur, ok… mas doni bisa dibantu apa obatnya? maksihhh…

wahhh ini mah sudah master..abdi mah ges belajar lele, abah..
btw busway, bila udah disiapkan indukannya, pemijahan dg suntik biasanya digunakan
hormon hepofise (tulisannya bener ga ?). Obatna mawi Ovaprim nu dicampur aquabes.
Untuk yang jantan 0.1 Ovaprim + 0.2 Aq/kg dan betina 0,3 Ova + 0,2 Aq/kg dengan alat
suntik 1 cm dimana diameter jarum kecil. Disuntikan di sirip pangkal atas, arah suntikan
ke arah ekor (belakang), bisa di kiri atau kanan tubuh lele. Nb. Sebaiknya penyuntikan
dilakukan setelah magrib atau isya.
Didiamkan dulu diember berair sedikit saja, setelah 1 jam baru dicemplungkan di kolam
pemijahan yg sudah disiapkan + ijuknya. Baru setelah 8-10jaman, ijuk yang disembur
telur dipindah di kolam penangkaran yg sudah disiapkan kondisinya 3 hari sebelumnya.
Jadi deh duit…
Buat abah ipung yg sudah siap-siap panen (sudah 2,5 bulan nih)… kirim2 berita panen &
tik-suntik lelenya nya’. nuhun pisan @donyirawan

Prima, on March 23, 2009 at 10:41 PM said:

Hallow..
Ada pendatang baru didunia perlelean nich
heehehe
saya mau tanya kok lele saya banyak yang mati dengan luka putih di lelenya ya??
dan sebagian besar mati seperti itu
Apa gara2 diserang lele yang lain atau ada hal lain???
Apa juga faktor penyemplungan bibit ke kolam berpengaruh??
Dan juga untuk penangkaran lele di terpal itu yang perlu diperhatikan apa aja ya??
Terima kasih
(tolong dijawab ya???)
Mb. Prima yg tetep semangat,
kalo luka putih bisa jadi infeksi akibat serangan, atau jamur/parasit.
saya kok curiga airnya terlalu asam pH-nya shg penghuninya pada buas. mohon di-cek
dulu.
beberapa penyebab kematian lele tahap awal dari beberapa diskusi bisa di-klik berikut :
http://donyirawan.wordpress.com/2008/09/22/tips-praktis-ternak-lele/#comment-95
http://donyirawan.wordpress.com/2008/09/22/tips-praktis-ternak-lele/#comment-122
http://donyirawan.wordpress.com/2008/09/22/tips-praktis-ternak-lele/#comment-124
http://donyirawan.wordpress.com/2008/09/22/tips-praktis-ternak-lele/#comment-126
Untuk ternak terpal yg perlu diperhatikan juga adalah mohon diperiksa ada tidaknya
sambungan dari terpal (dibuka byak). Kedua, soal terikan/regangan jangan terlalu kuat,
takutnya permukaan dasar tanah turun, malah membuat terpal tertarik kuat oleh berat air,
bisa sobek. ada baiknya diikat dengan tali tampar yang rada ada span-nya (dijelujur di
lubang mata itiknya / kolongan tepi)
Demikian, kurang lebihnya semoga dapat membantu
Salam @dony

ossa, on April 10, 2009 at 1:51 AM said:

mas sy tamu baru..sy mo cb2 ternak lele….pelet tenggelam itu apa sih…?ada gak d toko
pakan, klo bikin sendiri apa aja bahannya trus gmn cr bikinnya….

Pak Ossa, apa kabar ?


baik, berikut sedikit yg saya tahu. pelet tenggelam itu dinamakan sesuai sifat pelet-nya
yang memang mudah tenggelam dan tidak terapung begitu ditaburkan di air.
Untuk lele memang banyak yang menyukai pelet apung, karena pola makannya yang
mengarah ke atas (beda dengan ikan mas atau patin, misalnya, yang bisa memakan dalam
kondisi makanan tenggelam.
Penggunaan pelet tenggelam ini, dari yang saya alami, bisa juga diberikan manakala kita
tahu waktu makan yang dapat segera di”sikat habis”
Pelet tenggelam cenderung lebih murah krn proses produksinya yg hanya dikeringkan
biasa (dijemur), langsung dari mesin/pabrik, dan waktu pemakaian yang cenderung
segera (<10 hari dari pembuatan) alias tidak bisa disimpan dlm waktu yang lebih lama.
bahannya lebih sederhana : dedak, ikan rucah (sisa) ini komposisi dasar sederhana. Bisa
ditambahkan material lain yang mendukung, misal protein, vitamin, dll
Dmk, semoga bisa memberi gambaran singkatnya. Tks

RISKY, on April 13, 2009 at 1:48 AM said:

KOLAM SAYA D JADI BOS, TAHAP BERIKUTNYA APA YG HARUS


KULAKUKAN SEBELUM SIAP DIISI AIR DAN BIBIT? TQ BRO

selamat bro,
eh kolamnya jadi yg dari semen ??
Nah sebelumnya diisi, perlu dilakukan naturalisasi :
isi bertahap sp penuh (bertahap utk memastikan kuat daya tahan material, tp yakinlah
campurannya 1:2 )
utk menyerap racun/sisa material yg berbahaya, cara sederhana adlh memasukkan
potongan batang pisang (debog) selama 10hari. Pastikan sisa material dapat
terbuang/terserap. kuras, bilas bersih.
masukkan air bertahap 10-20cm, tambahkan zat perangsang biota air ( Plankton Catalys,
percikkan 2-3 sdm per kolam (untuk 3x5m), biarkan 5-7hari.
tambahkan air bertahap s.d. 75-120cm (ssi kondisi kolam), diamkan dahulu 2-3 hari. Bisa
dibantu dengan aerasi (gelembung udara)
siapkan bibitnya, lakukan klimatisasi 3-4jam plastik bibit ke dlm air kolam, baru lepaskan
bibit perlahan.
Dmk utk tahap awalnya, bro.. sukses ya.. Jo lali rek, ajak2 nek panen…

deniero, on April 16, 2009 at 12:47 AM said:

bagaimana sih proses klimatisasi yang baik ? mhon jawabannya…

Salam P.Deniero,
proses klimatisasi ini berdasar pengalaman saja.
klimatisasi diperlukan untuk penyesuaian temperatur & kondisi air dari wadah
penampungan (plastik bibit) dengan air kolam supaya benih yg masih rentan tidak
syok/stress (kayak caleg aja..) & menekan tingkat kematian benih.
Penyesuaian temperatur dilakukan dg merendam plastik berisi benih tersebut di kolam
sampai didapat temperatur air kolam & plastik menjadi sama. biasanya dilakukan sekitar
30menit s.d. 2jam. Cara ini juga bisa dilakukan benih utk melihat-lihat situasi dengan
masih terlindung.
Penyesuaian kondisi air dilakukan dengan membuka sedikit demi sedikit & membiarkan
air kolam & air plastik bercampur sedikit demi sedikit dan benih yang siap akan keluar
sendiri dari kantong plastik.
Dmk, terimakasih..

lambang, on April 20, 2009 at 3:46 AM said:

salam kenal…
langsung aja, kenapa di lele saya tu kena penyakit kayak bisul ya? merah di sirip dan
dekat insangnya, kalo yang kena mesti langsung gantung di pinggir kolam.
pencegahannya gimana ya mas??

Maaf, saya terpaksa cari info dari sebelah.


Penanganannya dg Kalium Permanganat (PK)

Prosedur Perlakuan PK (untuk jamur, parasit, dan bakteri)

Pertama by pass filter biologi. PK dapat membunuh bakteri dalam filter biologi. Kedua
pastikan bahwa aliran air dan aerasi bekerja optimal, karena pada saat molekul-molekul
oragnik teroksidasi, dan algae mati maka air akan cenderung keruh dan oksigen terlarut
menurun. Ketiga berikan dosis sebanyak 2-4 ppm.
Dosis 2 ppm diberikan pada ikan-ikan muda atau ikan-ikan yang tidak bersisik (seperti
lele). Sedangkan dosis 4 ppm diberlakukan pada ikan-ikan bersisik. Selang dosis tersebut
tidak akan merusak tanaman, sehingga biasa digunakan untuk mensterilkan tanaman dari
hama dan penyakit, terutama dari gangguan siput dan telurnya.

Sebagai gambaran umum satu sendok teh peres (jangan dipadatkan) kurang lebih setara
dengan 6 gram. Hal ini dapat dijadikan patokan untuk mendapatkan dosis yang
diinginkan apabila timbangan tidak tersedia.

Perlakuan biasanya dilakukan 4 kali berturut dalam waktu 4 hari, dengan pemberian PK
dilakukan setiap pagi hari. Apabila pada perlakuan ketiga atau keempat air bertahan
berwarna ungu selama lebih dari 8 jam (warna tidak berubah menjadi coklat), maka hal
ini dapat dijadikan pertanda untuk menghentikan perlakuan. Karena hal ini menunjukkan
bahwa PK sudah tidak bereaksi lagi, atau dengan kata lain sudah tidak ada lagi bahan
yang dioksidasi. Setelah perlakuan dihentikan lakukan penggantian air sebanyak 40 %
untuk segera membantu pemulihan warna air.

You might also like