PT PLN (Persero) Wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) merupakan
salah satu Kantor Wilayah PT PLN (Persero) di daerah paling ujung bagian barat Pulau Sumatera yang membawahi 6 unit Kantor Cabang dan 30 unit Kantor Ranting di seluruh daerah dalam Propinsi NAD.
Enam Kantor Cabang yang berada di bawah PT PLN (Persero) Wilayah
NAD, yaitu Kantor Cabang Banda Aceh, Cabang Sigli, Cabang Lhokseumawe, Cabang Langsa, Cabang Meulaboh dan Kantor Cabang Subulussalam. Jumlah pelanggan PT PLN Wilayah NAD secara keseluruhan 726.001 pelanggan dengan jumlah kWh yang terjual 839.232.572 kWh. Beban puncak pemakaian energi listrik di seluruh wilayah NAD saat ini mencapai 204,5 MW. Dari beban puncak tersebut yang dibangkitkan oleh mesin pembangkit PLN Wilayah NAD adalah 58,2 MW, sisanya dipasok melalui system transmisi 150 KV dari PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara khususnya untuk daerah pesisir timur Aceh. Sedangkan pesisir barat masih merupakan system kelistrikan yang isolated. Pada dasa warsa sebelum tahun 2000 PLN WIL NAD beroperasi pada kondisi layaknya satu perusahaan yang tumbuh kembang walaupun secara nasional di penghujung tahun 1998 kita mulai dilanda masa krisis ekonomi walaupun belum memberi nilai positif dalam pemulihannya hingga sekarang. Tahun terus berjalan sebagaimana bumi juga berputar namun Bumi Serambi Mekah yang didalamnya PLN WIL NAD berada mengalami suatu kondisi yang sangat menguras tenaga dan pikiran bagi kami selaku insan yang telah mengabdikan diri di PLN, karena banyak hal terjadi disana yaitu konflik horizontal dan terjadinya gempa yang disusul pula ileh gelombang Tsunami pada 26 Desember 2004. Pada saat konflik melanda Aceh, dalam kondisi yang sangat tidak kondusif itu PT PLN (Persero) Wilayah NAD terus berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat pelanggan. Apalagi dalam masa konflik Aceh ini PT PLN Wilayah NAD tidak sedikit mengalami gangguan sarana dan prasarana yang dimiliki, baik penumbangan tower, maupun pengrusakan jaringan lainnya, yang semua itu mengakibatkan tidak sedikit kerugian yang dialami oleh PT PLN (Persero) Wilayah NAD. Dalam masa pasca tsunami seiring dengan suasana perdamaian Aceh sekarang ini, kondisi pelayanan sumber energi listrik di Wilayah NAD terus membaik. Meskipun kondisi penyuplaian dari Belawan Sumatera Utara masih mengalami gangguan akibat rusaknya beberapa unit di PLTU Belawan yang membuat kebutuhan listrik di Aceh kadang harus digilirkan pada kondisi tertentu, terutama di wilayah Pantai Timur hingga ke Banda Aceh. Untuk memperkecil pemadaman PLN NAD harus mengop[erasikan beberapa PLTD, seperti PLTD Cot Trueng Lhokseumawe, PLTD Pulo Pisang Sigli dan PLTD Sektor Lueng Bata Banda Aceh.