You are on page 1of 4

HUBUNGAN ANTARA ANTROPOLOGI DAN ILMU-ILMU LAIN

Hubungan antara ilmu geologi dan antropologi. Bantuan ilmu geologi


yang mempelajari ciri-ciri lapisan bumi serta perubahan-perubahannya terutama
ibutuhkan oleh sub ilmu paleuantropologi dan prehistori untuk menetapkan umur
relatif dari fosil-fosil mahluk primat dan fosil-fosil manusia dari zaman dahulu,
serta artefak-artefak dan bekas-bekas kebudayaan yang digali dalam lapisan-
lapisan bumi. Hal ini mungkin denganteru-tama menganalisa dengan metode-
metode geologi, umur dari lapisan-lapisan bumi tempat artefak-artefak tadi
terkandung.
Hubungan Antara Ilmu Paleontologi dan Antropologi. Bantuan dari
paleontologi sebagai ilmu yang meneliti fosil mah-luk-mahluk dari kala-kala
dahulu untuk membuat suatu rekonstruksi tentang proses evolusi bentuk-bentuk
mahluk dari kala-kala dahulu hingga sekarang, tentu juga sangat diperlukan ilmu
paleo-antropologi dan prehistori.
Hubungan Antara Ilmu Anatomi dan Antropologi. Seorang sarjana
antropologi-fisik baik yang mengkhusus kepada paleo-antropologi maupun yang
meneliti ciri-ciri. ras-ras di dunia, sangat perlu akan ilmu anatomi karena ciri-ciri
dari berbagai bagian kerangka manusia, berbagai bagian tengkorak, dan ciri-ciri
dari bagian tubuh manusia pada umumnya, menjadi obyek penelitian yang
terpenting dari seorang ahli antropologi-fisik untuk mendapat pengertian tentang
soal asal mula dan penyebaran manusia serta hubungan antara ras-ras di dunia
Hubungan Antara Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Antropologi. ilmu
antropologi juga dapat memberi kepada pada dokter kesehatan masyarakat yang
akan bekerja dan hidup di berbagai daerah dengan aneka warna kebudayaan,
metode-metode dan cara-cara untuk segera mengerti dan menyesuaikan diri
dengan kebudayaan dan adat-istiadat lain.
Hubungan Antara Ilmu Psikiatri dan Antropologi. Hubungan antara Umu
psikiatri dan ilmu antropologi telah tersebut di atas dan merupakan suatu
pengluasan dari hubungan antara ilmu antropologi dan ilmu psikologi, yang
kemudian mendapat fungsi yang praktis.
Hubungan Antara Ilmu Linguistik dan Antropologi, Sekarang ilmu
linguistik telah berkembang menjadi suatu ilmu yang berusaha mengembangkan
konsep-konsep dan metode-metode untuk mengupas segala macam bentuk bahasa
apapun juga, dari daerah manapun juga di dunia. Dengan demikian dapat dicapai
suatu pengertian tentang ciri-ciri dasar dari tiap bahasa di dunia secara cepat dan
mudah.
Hubungan Antara Ilmu Arkeologi dan Antropologi. Ilmu arkeologi (atau
ilmu sejarah kebudayaan purbakala) pada mulanya meneliti sejarah dari
kebudayaan-kebudayaan kuno dalam-zaman Purba seperti apa yang telah
diterangkan di atas, ilmu antropologi juga mempunyai sebagai tugas, meneliti
sejarah kebudayaan, manusia yang lebih kuuo dari saman kejayaan kebudayaan-
kebudayaan tersebut, yaitu zaman sebelum manusia mengenai huruf, atau zaman
prehistori.
Hubungan Antara Umu Sejarah dan Antropologi. Hubungan itu
sebenarnya menyerupai hubungan antara ilmu arkeologi dengan antropologi yang
telah diuraikan di atas. Antropologi memberi bahan prehistori sebagai pangkal
bagi tiap penulis sejarah dari tiap bangsa di dunia.
Hubungan Antara Ilmu Geografi dan Antropologi. Geograf i atau ilmu
bumi itu mencoba mencapai pengertian tentang alam dunia ini dengan memberi
pelukisan tentang bumi serta ciri-ciri dari segala macam bentuk hidup yang
menduduki muka bumi.
Hubungan Antara Ilmu Ekonomi dan Antropologi. Dalam banyak negara
di mana penduduk pedesaannya lebih banyak jumlahnya daripada penduduk
kotanya, terutama di luar daerah kebudayaan Ero-Amerika, kekuatan, proses dan
hukum-hukum ekonomi yang berlaku dalam aktivitas kehidupan ekonominy
dipengaruhi sistem kemasyarakatan, cara berpikir, nya sang sikap hidup dari
warga masyarakat pedesaan tadi Dengan demikian seorang ahli ekonomi yang
hendak membangun ekonomi di negara-negara serupa itu tentu akan memerlukan
bahan komparatif mengenai misalnya sikap terhadap kerja, sikap terhadap
kekayaan, sistem gotong-royong; pokoknya bahan komparatif tentang berbagai
unsur dari sistem kemasyarakatan di negara-negara tadi. Dalam hal
mengumpulkan keterangan komparatif serupa itu antropologi memang sangat
berguna.
Hubungan Antara Ilmu Hukum Adat Indonesia dan Antropologi.
Antropologi penting karena hukum adat bukan merupakan suatu sistem hukum
yang telah diabstraksikan sebagai aturan-aturan dalam kitab-kitab undang-undang,
melainkan timbul dan hidup langsung dari masalah-masalah perdata yang berasal
dari dalam akvititas masyarakat.
Hubungan antara ilmu administrasi dan antropologi. Ilmu administrasi di
indonesia tertentu akan menghadapi masalah-masalah yang sama seperti ilmu
ekonomi di indonesia.
Hubungan antara ilmu politik dan antropologi. Seorang ahli antropologi
dalam hal mempelajari suatu masyarakat untuk menulis sebuah deskripsi atnografi
tentang masyarakat tersebut sebaiknya tentu akan juga menghaapi sendiri
kekuatan dan proses politik lokal, serta aktivitas dari cabang-cabang parpol
nasional disitu. Untuk menganalisa gejala-gejala tersebut ia perlu mengetahui
konsep-konsep dan teori-teori politik juga.

METODE ILMIAH DARI ANTROPOLOGI,


Metode Ilmiah. Metode ilmiah dari suatu ilmu pengetahuan adalah segala jalan
atau cara dalam rangka ilmu tersebut, untuk sampai kepada kesatuanpengetahuan.
Tanpa metode ilmiah, suatu ilmu pengetahuan sebenarnya bukan suatu ilmu
melainkan suatu himpunan pengetahuan saja,
Kesatuan pengetahuan itu dapat dicapai oleh para sarjana dalam ilmu yang
bersangkutan melalui tiga tingkat yaitu 1) pengumpulan fakta; 2) penentuan ciri-
ciri umum dan sistem dan verifikasi. Pengumpulan Fakta. Untuk antropologi-
budaya tingkat ini adalah pengumpulan fakta mengenai kejadian dan gejaja
masyarakat dan kebudayaan untuk pengolahan secar ilmiah Pada umumnya,
metode-metode pengumpulan fakta dalam ilmu pengetahuan ke dalam tiga
golongan yaitu : (i) penelitian di lapangan, (ii) penelitian di laboratorium' (iii)
penelitian dalam perpustakaan.
Penentuan ciri-ciri umum dan sistem. Hal ini adalah tingkat dalam cara berfikir
ilmiah yang bertujuan untuk menentukan ciri-ciri umum dan sistem dalam
himpunan fakta yang dikumpulkan dalam suatu penelitian.
Verifikasi. Metode-metode untuk melakukan verifikassi atau pengujian dalam
kenyataan terdiri dari cara-cara yang harus menguji kaidah-kaidah yang telah
dirumuskan atau yang harus memperkuat “pengertian” yang telah dicapai, dalam
kenyataan-kenyataan alam atau dalam masyarakat yang hidup.

TENAGA SARJANA, LEMBAGA, MAJALAH DAN PRASARANA ILMU


ANTROPOLOGI

Kehidupan Ilmiah. Suatu cabang ilmu pengetahuan hidup apabila di dalam


lapangannya tampak kegiatan-kegiatan penelitian untuk memecahkan berbagai
macam masalah ilmiahnya. Kegiatan ini dilakukan oleh tenaga ahli dan sarjana
yang telah dilatih dalam hal mengembangkan masalah masalah dalam lapangan
suatu cabang ilmiah dan dalam hal meneliti masalah-masalah tadi.
Para Tokoh Sarjana Antropologi. Para tokoh sarjana antropologi dalam
fase pertama dari perkembangannya, sudah tentu belum ada, karena pada waktu
itu belum ada ilmu antropologi.
Para tokoh sarjana antropologi dari fase kedua merupakan tokoh-tokoh
pendekar ilmu antropologi. Para tokoh sarjana antropologi dalam fase
perkembangannya yang ketiga berasal terutama dari negara-negara yang
mempunyai tanah jajahan yang luas. Ilmu antropologi dalam fase
perkembangannya itu mendapat fungsi yang sangat praktis ialah mempelajari
masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar eropa guna kepentingan
pemerintah kolonial dan dalam perkembangan yang keempat pada mulanya
berasal dari amerika, dalam hubungan itu F.Boas (1858-1942) yang mulanya
adalah seorang ahli geografi bangsa jerman kemudian menjadi warga negara
amerika dapat kita anggap sebagai tokoh pendekar baru yang kemudia bercabang
menjadi ilmu “tentang mahluk manusia pada umumnya dengan mempelajari
anekawarna bentuk fisik masyarakat, serta kebudayaannya.....”
Lembaga-Lembaga dan Majalah-Mojalah Antropologi. Salah satu
majalah antropologi yang paling penting dan yang sekarang ini perlu dimiliki oleh
tiap sarjana antropologi atau tiap orang yang mau menjadi sarjana antropologi
adalah Current AnthroPology yang diterbitkan oleh University of Chicago Press,
itu adalah suatu majalah internasional, dalam arti bahwa manjalah itu memuat
karangan-karangan dari sarjana-sarjana antropolgi dari seluruh dunia. Dengan
sering membaca majalah terebut kita dapat mengikuti perkembangan ilmu itu di
sebagian besar universitas dan pusat-pusat ilmiah terpenting di seluruh dunia.
Kamus dan Atlas Antropologi. Tiap cabang ilmiah memerlukan sebuah
kamus yang memuat semua istilah dari semua konsep dan bahan yang dikenal dan
dipakai dalam ilmu yang bersangkutan. Dalam ilmu antropologi hanya ada sebuah
kamus kecil yang disusun oleh C. Winick, berjudul Dicticnary o f Anthropology
(1958). Ilmu antropologi yang seperti ilmu bumi sangat memerlukan suatu atlas
untuk menunjukkan lokasi dari beratus-ratus suku bangsa di semua benua yang
menjadi obyek penelitiannya,
BACAAN UNTUK MEMPERDALAM PENGERTIAN

Axelrad, S.
1955 Comments on Anthropology and the Study of Comply Cultures,
Psychoanalysis and the Social Sciences, Muensterb and Axelrad editor.
New York, Int. University Press. Ij IV: him. 29 - 50.
Clifton, J. A.
1968 Introduction to Cultural Anthropology, Essays in the Scope
and Methods of the Science of Man. Boston, Houghton Mefflin, Company.

Foster, G.M.
1969 Applied Anthropology, Boston, Little, Browr and Company.

You might also like