Professional Documents
Culture Documents
MACAM-MACAM
KOMPONEN ELEKTRONIKA
DISUSUN OLEH:
ICP OF PHYSICS
KOMPONEN ELEKTRONIKA
1. BATERAI
Simbol
Gambar
3) Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana
pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.
2. SEKERING
Simbol
Gambar
Fungsi
Sekering (dari bahasa Belanda zekering) adalah suatu alat yang digunakan
sebagai pengaman dalam suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan
listrik atau suatu hubungan arus pendek.
Anna, Bahri, Asdar, Ummi, ICP of Physics’09
-5
Praktikum Elektronika Dasar, Komponen Alat Elektronika
Cara kerjanya apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau terjadi hubungan
arus pendek, maka secara otomatis sekering tersebut akan memutuskan aliran listrik
dan tidak akan menyebabkan kerusakan pada komponen yang lain.
3. SAKELAR
Simbol
Gambar
TRANSFORMATOR
Anna, Bahri, Asdar, Ummi, ICP of Physics’09
-6
Praktikum Elektronika Dasar, Komponen Alat Elektronika
TRANSFORMATOR STEP UP
Simbol
Gambar
tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam
transmisi jarak jauh.
TRANSFORMATOR STEP-DOWN
Simbol
Gambar
AUTOTRANSFORMATOR
Simbol
Gambar
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara
listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga
merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan
arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan
kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari
autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah
daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi
secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu, autotransformator
tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya
tidak lebih dari 1,5 kali).
TRANSFORMATOR ISOLASI
Simbol
Gambar
8. Letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer atau
sekunder kemudian colok yang lain ke plat pengikat gulungan yang berada di
tengah. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik,
menandakan tidak adanya korsleting gulungan dengan body trafo.
9. Transformator dikatakan baik jika kedua probe multimeter dicolokkan antar
terminal primer harusnya jarum bergerak, begitu juga jika kedua probe
multimeter dicolokkan antar terminal sekunder jarum juga bergerak. Jarum
tidak akan bergerak jika salah satu probe dicolokkan pada salah satu terminal
primer dan yang lain dicolokkan pada salah satu terminal sekunder
10. Transformator dikatakan rusak salah satu gejala berikut ini terjadi : jika kedua
probe multimeter dicolokkan antar terminal primer harusnya jarum tidak
bergerak, begitu juga jika kedua probe multimeter dicolokkan antar terminal
sekunder jarum juga tidak bergerak, dan Jarum bergerak jika salah satu probe
dicolokkan pada salah satu terminal primer dan yang lain dicolokkan pada
salah satu terminal sekunder
KONDENSATOR/KAPASITOR
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang
dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
KONDENSATOR TETAP
Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah, hijau,
coklat dan lain-lain. Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB), boleh dibolak-
balik karena tidak mempunyai kaki positif dan negatif. Mempunyai kapasitas mulai
dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Nano Farad (nF). Dengan tegangan
kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan volt.
Contoh misal pada badannya tertulis = 203, nilai kapasitasnya = 20.000 pF = 20 nF =
0,02 µF. Jika pada badannya tertulis = 502, nilai kapasitasnya = 5.000 pF = 5 nF =
0,005 µF
5. KONDENSATOR/KAPASITOR POLYESTER
Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara
menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya mempunyai
warna merah, hijau, coklat dan sebagainya. Polister film adalah bahan yang digunakan
untuk pembuatan kapasitor ini. Kapasitor ini memiliki toleransi yang kecil sekitar ±5%
sampai ±10% dan juga tidak memiliki kutub.
6. KONDENSATOR/KAPASITOR KERTAS
Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder. Misal pada
radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai kapasitas yang
dipakai pada sirkuit oscilator antara lain:
• Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah
(Medium Wave / MW) = 190 meter - 500 meter.
• Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang pendek
(Short Wave / SW) SW 1 = 40 meter - 130 meter.
• Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3
dan 4, = 13 meter - 49 meter.
Nilai kapasitasnya ada yang tertulis langsung ada juga ada pula yang memakai
kode warna.
7. KONDENSATOR ELEKTROLIT
Simbol
Gambar
KONDENSATOR VARIABEL
Simbol
Gambar
tetapi tidak seperti posisi semula berarti komponen rusak. Dan apabila jarum
tidak bergerak sama sekali dipastikan putus.
RESISTOR
Simbol
Gambar
resistor harus cukup besar secara fisik agar tidak menjadi terlalu panas saat
memboroskan daya.
8. RESISTOR FOTO
Simbol
Gambar
POTENSIOMETER
Simbol
Gambar
RHEOSTAT
Simbol
Gambar
Anna, Bahri, Asdar, Ummi, ICP of Physics’09
-19
Praktikum Elektronika Dasar, Komponen Alat Elektronika
Cara paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam sebuah sirkuit adalah
dengan menggunakan resistor variabel atau rheostat. Sebuah rheostat adalah resistor
variabel dua terminal dan seringkali didesain untuk menangani arus dan tegangan yang
tinggi. Biasanya rheostat dibuat dari kawat resistif yang dililitkan untuk membentuk
koil toroid dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas toroid, menyentuh koil
dari satu lilitan ke lilitan selanjutnya.
TRIMPOT
Simbol
Gambar
9. TERMISTOR
Simbol
Gambar
Gambar
Dioda cahaya atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-emitting diode)
adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak
koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi.
Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa
juga ultraviolet dekat atau inframerah dekat.
Fungsi Fisikal
Sebuah LED adalah sejenis dioda semikonduktor istimewa. Seperti sebuah
dioda normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh,
atau di-dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut
p-n junction. Pembawa-muatan - elektron dan lubang mengalir ke junction dari
elektroda dengan voltase berbeda. Ketika elektron bertemu dengan lubang, dia jatuh ke
tingkat energi yang lebih rendah, dan melepas energi dalam bentuk photon.
Emisi cahaya
Panjang gelombang dari cahaya yang dipancarkan, dan oleh karena itu
warnanya, tergantung dari selisih pita energi dari bahan yang membentuk p-n junction.
Sebuah dioda normal, biasanya terbuat dari silikon atau germanium, memancarkan
cahaya tampak inframerah dekat, tetapi bahan yang digunakan untuk sebuah LED
memiliki selisih pita energi antara cahaya inframerah dekat, tampak, dan ultraungu
dekat.
Gambar
Dioda schottky (diambil dari nama seorang ahli fisika Jerman Walter H.
Schottky; juga dikenal sebagai dioda pembawa panas) adalah dioda semikonduktor
dengan tegangan rendah.
Konstruksi
Dioda Schottky adalah tipe khusus dari dioda dengan tegangan yang rendah.
Ketika arus mengalir melalui dioda akan ditahan oleh hambatan internal, yang
menyebabkan tegangannya menjadi kecil di terminal dioda. Dioda normal antara 0.7-
1.7 volt, sementara dioda Schottky tegangan kira-kira antara 0.15-0.45 volt.
Dioda Schottky menggunakan simpangan logam-semikonduktor sebagai sawar
schottky (dari sebuah simpangan semikonduktor-semikonduktor seperti dalam dioda
konvensional). Sawar schottky ini dihasilkan dengan waktu kontak yang sangat cepat
dan tegangan yang rendah.
Perbedaan yang paling penting antara p-n dan dioda Schottky adalah dari
membalikkannya waktu pemulihan, ketika beralih dari keadaan tidak menghantarkan
ke keadaan menghantarkan dan sebaliknya. Dimana dalam dioda p-n waktu pemulihan
balik dapat dalam orde ratusan nano-detik dan kurang dari 100 nano-detik untuk dioda
cepat.
Aplikasi
Aplikasi termasuk perlindungan muatan pada sel surya yang dihubungkan
dengan batere timbal-asam dan dalam mode saklar-sumber listrik; dalam kedua kasus
rendahnya tegangan akan meningkatkan efisiensi. Dioda silicon standar tegangan kira-
kira sekitar 0.7 volt dan dioda germanium 0.3 volt.
Gambar
Dioda Zener adalah dioda yang memiliki karakteristik menyalurkan arus
listrik mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui
batas "tegangan rusak" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener". Ini berlainan dari
dioda biasa yang hanya menyalurkan arus listrik ke satu arah.
Dioda yang biasa tidak akan mengijinkan arus listrik untuk mengalir secara
berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah tegangan rusaknya. Jika
melampaui batas tegangan rusaknya, dioda biasa akan menjadi rusak karena kelebihan
arus listrik yang menyebabkan panas. Namun proses ini adalah reversibel jika
dilakukan dalam batas kemampuan. Dalam kasus pencatuan-maju (sesuai dengan arah
gambar panah), dioda ini akan memberikan tegangan jatuh (drop voltage) sekitar 0.6
Volt yang biasa untuk dioda silikon. Tegangan jatuh ini tergantung dari jenis dioda
yang dipakai.
Sebuah dioda Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan dioda biasa,
kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tengangan rusak yang jauh dikurangi,
disebut tegangan Zener. Sebuah dioda Zener memiliki p-n junction yang memiliki
doping berat, yang memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi
material tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n. Sebuah dioda zener yang
dicatu-balik akan menunjukan perilaku rusak yang terkontrol dan akan melewatkan
arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap pada tegangan zener. Sebagai
contoh, sebuah diode zener 3.2 Volt akan menunjukan tegangan jatuh pada 3.2 Volt
jika diberi catu-balik. Namun, karena arusnya tidak terbatasi, sehingga dioda zener
biasanya digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi, atau untuk
menstabilisasi tegangan untuk aplikasi-aplikasi arus kecil.
Pemakaian
Dioda Zener biasanya digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik. Fungsi
utamanya adalah untuk menstabilkan tegangan. Pada saat disambungkan secara
parallel dengan sebuah sumber tegangan yang berubah-ubah yang dipasang sehingga
mencatu-balik, sebuah dioda zener akan bertingkah seperti sebuah kortsleting
(hubungan singkat) saat tegangan mencapai tegangan rusak diode tersebut. Hasilnya,
tegangan akan dibatasi sampai ke sebuah angka yang telah diketahui sebelumnya.
Sebuah dioda zener juga digunakan seperti ini sebagai regulator tegangan
shunt (shunt berarti sambungan parallel, dan regulator tegangan sebagai sebuah kelas
sirkuit yang memberikan sumber tegangan tetap.
Cara Pengujian
1. Dengan jangkah OHM x1k atau x100 penyidik merah ditempel pada katoda (ada
tanda gelang) dan hitam pada anoda, jarum harus ke kanan.
2. Penyidik dibalik ialah merah ke anoda dan hitam ke katoda, jarum harus tidak
bergerak. Bila tidak demikian berarti kemungkinan diode rusak.
Anna, Bahri, Asdar, Ummi, ICP of Physics’09
-26
Praktikum Elektronika Dasar, Komponen Alat Elektronika
PENGERAS SUARA/LOUDSPEAKER
Simbol
Gambar
Pengeras suara Inggris loud speaker atau speaker saja) adalah transduser
yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan
komponennya yang berbentuk selaput.
Membuat suara
Pada dasarnya, speaker merupakan mesin penterjemah akhir, kebalikan dari
mikrofon. Speaker membawa sinyal elektrik dan mengubahnya kembali menjadi
getaran untuk membuat gelombang suara. Speaker menghasilkan getaran yang hampir
sama dengan yang dihasilkan oleh mikrofon yang direkam dan dikodekan pada tape,
CD, LP, dan lain-lain. Speaker tradisional melakukan proses ini dengan menggunakan
satu drivers atau lebih.
Gambar
Pada gambar terlihat SCR dengan anoda pada kaki yang berulir, Gerbang gate
pada kaki yang pendek, sedangkan katoda pada kaki yang panjang
SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai
fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga semikonduktor
dengan karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya
adalah gate (G). SCR sering disebut Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran
P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya
disebut PNPN Trioda.
Guna SCR:
• Sebagai rangkaian Saklar (switch control)
• Sebagai rangkaian pengendali (remote control)
Diagram dan skema SCR:
Ada tiga kelompok besar untuk semikonduktor ini yang sama-sama dapat
berfungsi sebagai Saklar (Switching) pada tegangan 120 volt sampai 240 volt. Ketiga
kelompok tersebut adalah SCR ini sendiri, DIAC dan TRIAC.
14. DIAC
DIAC merupakan salah satu jenis dioda SCR, namun memiliki dua terminal
(elektroda) saja, berbeda dengan "saudaranya" yang memiliki tiga terminal, TRIAC.
Pada diagram menunjukkan ada lima lapisan dalam DIAC, memiliki dua
terminal yaitu terminal 1 (T1) and terminal 2 (T2).
15. TRIAC
TRANSISTOR
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal
atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan
pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih
lanjut.
Jenis-jenis transistor
PNP P-channel
NPN N-channel
BJT JFET
Simbol Transistor dari Berbagai Tipe
BJT
BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor.
Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua dioda yang terminal positif atau
negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah
emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).
Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat
menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor.
Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Rasio
antara arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan dengan β atau
hFE. β biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor BJT.
FET
FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan Insulated Gate
FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor)
FET (MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk
sebuah dioda dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Secara
fungsinya, ini membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung
vakum, yang juga membentuk sebuah dioda antara grid dan katode. Dan juga,
keduanya (JFET dan tabung vakum) bekerja di "depletion mode", keduanya memiliki
Anna, Bahri, Asdar, Ummi, ICP of Physics’09
-33
Praktikum Elektronika Dasar, Komponen Alat Elektronika
impedansi input tinggi, dan keduanya menghantarkan arus listrik dibawah kontrol
tegangan input.
FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion
mode. Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source
saat FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh: dalam
depletion mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan dalam
enhancement mode, gate adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate dibuat
lebih positif, aliran arus di antara source dan drain akan meningkat. Untuk P-channel
FET, polaritas-polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET adalah tipe
enhancement mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion mode.
1. Penentuan jenis FET dilakukan dengan jangkah pada x100 penyidik hitam pada
Source dan merah pada Gate.
2. Bila jarum menyimpang, maka janis FET adalah kanal P dan bila tidak, FET
adalah kanal N.
3. Kerusakan FET dapat diamati dengan rangkaian pada gambar. Jangkah
diletakkan pada x1k atau x10k, potensio pada minimum, resistansi harus kecil.
4. Bila potensio diputar ke kanan, resistansi harus tak terhingga. Bila peristiwa ini
tidak terjadi, maka kemungkinan FET rusak.
Gambar
1. Cara kerja UJT (Uni Junktion Transistor) adalah seperti switch, UJT kalau
masih bisa on off berarti masih baik.
2. Jangkah pada 10 VDC dan potensio pada minimum, tegangan harus kecil.
3. Setelah potensio diputar pelan-pelan jarum naik sampai posisi tertentu dan
kalau diputar terus jarum tetap disitu.
4. Bila jarum diputar pelan-pelan ke arah minimum lagi, pada suatu posisi
tertentu tiba-tiba jarum bergerak ke kiri dan bila putaran potensio diteruskan
sampai minimum jarum tetap disitu. Bila peristiwa tersebut terjadi, maka UJT
masih baik.
Transistor pertemuan dwikutub (BJT) adalah salah satu jenis dari transistor.
Ini adalah peranti tiga-saluran yang terbuat dari bahan semikonduktor terkotori.
Dinamai dwikutub karena operasinya menyertakan baik elektron maupun lubang
elektron, berlawanan dengan transistor ekakutub seperti FET yang hanya
menggunakan salah satu pembawa. Walaupun sebagian kecil dari arus transistor
adalah pembawa mayoritas, hampir semua arus transistor adalah dikarenakan
pembawa minoritas, sehingga BJT diklasifikasikan sebagai peranti pembawa-
minoritas.
NPN
PNP
16. MOSFET
Simbol
Gambar
Transistor dwikutub gerbang-terisolasi (IGBT = insulated gate bipolar
transistor) adalah piranti semikonduktor yang setara dengan gabungan sebuah BJT dan
sebuah MOSFET. Jenis peranti baru yang berfungsi sebagai komponen saklar untuk
aplikasi daya ini muncul sejak tahun 1980-an.
Karakteristik IGBT
Sesuai dengan namanya, peranti baru ini merupakan peranti yang
menggabungkan struktur dan sifat-sifat dari kedua jenis transistor tersebut di atas, BJT
dan MOSFET. Dengan kata lain, IGBT mempunyai sifat kerja yang menggabungkan
keunggulan sifat-sifat kedua jenis transistor tersebut. Saluran gerbang dari IGBT,
sebagai saluran kendali juga mempunyai struktur bahan penyekat (isolator)
sebagaimana pada MOSFET.
Masukan dari IGBT adalah terminal Gerbang dari MOSFET, sedang terminal
Sumber dari MOSFET terhubung ke terminal Basis dari BJT. Dengan demikian, arus
cerat keluar dan dari MOSFET akan menjadi arus basis dari BJT. Karena besarnya
resistansi masukan dari MOSFET, maka terminal masukan IGBT hanya akan menarik
arus yang kecil dari sumber. Di pihak lain, arus cerat sebagai arus keluaran dari
MOSFET akan cukup besar untuk membuat BJT mencapai keadaan jenuh. Dengan
gabungan sifat kedua unsur tersebut, IGBT mempunyai perilaku yang cukup ideal
sebagai sebuah saklar elektronik. Di satu pihak IGBT tidak terlalu membebani sumber,
di pihak lain mampu menghasilkan arus yang besar bagi beban listrik yang
dikendalikannya.
1. Untuk transistor jenis NPN, pengujian dengan jangkah pada x100, penyidik hitam
ditempel pada Basis dan merah pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan.
2. Bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus ke kanan lagi.
3. Kemudian penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak
menyimpang dan bila penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak
menyimpang.
4. Selanjutnya dengan jangkah pada 1 k penyidik hitam ditempel pada kolektor dan
merah, pada emitor, jarum harus sedikit menyimpang ke kanan dan bila dibalik
jarum harus tidak menyimpang. Bila salah satu peristiwa tersebut tidak terjadi,
maka kemungkinan transistor rusak.
5. Untuk transitor jenis PNP, pengujian dilakukan dengan penyidik merah pada Basis
dan hitam pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan.
6. Demikian pula bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum arus menyimpang ke
kanan lagi.
7. Selanjutnya analog dengan pangujian NPN. Kita dapat menggunakan cara tersebut
untuk mengetahui mana Basis, mana Kolektor dan mana Emitor suatu transistor dan
juga apakah jenis transistor PNP atau NPN.
8. Beberapa jenis multimeter dilengkapi pula fasilitas pengukur hFE, ialah salah
parameter penting suatu transistor.
9. Dengan circuit seperti pada gambar, dapat diperkirakan bahan transistor. Pengujian
cukup dilakukan antara Basis dan Emitor, bila voltage 0.2 V germanium dan bila
0.6 V maka kemungkinan silicon.
Tegangan sekitar 90-120 Volt dikenakan diantara inti kawat tembaga dan kawat tipis
yang melilit inti tembaga. Rakitan kawat ini dapat dianggap sebagai kondensator
koaksial dengan kedua kawat sebagai elektroda dan fosfor sebagai dielektrik,
pengisian dan pelucutan cepat dari kondensator ini mengusik dielektrik fosfor
sehingga memancarkan cahaya.
Osilator resonan biasanya digunakan untuk menghasilkan isyarat penggerak
tegangan tinggi. Karena kawat EL adalah kondensator, dengan menggunakan
transformator membuat sirkuit penggerak sebagai osilator LC yang tertala, dan
karenanya penggerakan menjadi sangat efisien. Kawat EL sepanjang 50 meter dapat
digerakkan dengan baterai ΑΑ untuk beberapa jam.