You are on page 1of 29

EKSTRAKSI

OLEH : DEWI SINTA MEGAWATI


Pendahuluan
 Teknik ekstraksi merupakan teknik
pemisahan yang sangat sering dilakukan di
laboratorium kimia organik.
 Hampir tidak ada satupun pekerjaan
laboratorium organik yg tidak melibatkan
ekrtraksi.

2
Definisi Ekstraksi
 Ekstraksi merupakan metode pemisahan
komponen dari suatu campuran dengan
menggunakan suatu pelarut.
 Ekstraksi dibedakan menjadi 2 jenis :
1. Ekstraksi Cair-Cair
2. Ekstraksi Padat-Cair

3
Ekstraksi Cair-Cair
 Ekstraksi cair-cair adalah pemisahan komponen
dari suatu campuran cair dengan mengontakkan
pada cairan lain
 Sering disebut juga Ekstraksi cair atau ekstraksi
pelarut (solvent extraction)
 Pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan
 Prinsip “Like dissolve like”
 Pelarut polar akan melarutkan senyawa polar,
begitupula pelarut nonpolar hanya akan
melarutkan senyawa nonpolar
TEKNIK EKSTRAKSI AIR-CAIR
 Alat yang digunakan : corong pisah
 Untuk menghindari adanya tekanan pelarut
ketika mengocok, sesekali kran dibuka.

5
CORONG PISAH

 Dapat digunakan untuk


ekstraksi cair-cair

 Larutan dengan berat


jenis yang lebih besar
akan berada pada lapisan
yang lebih bawah
Contoh Penerapan Ekstraksi Cair-Cair

 Isolasi Eugenol dari Minyak Cengkeh


Komponen utama minyak daun cengkeh adalah
eugenol yaitu kira-kira 80-90 % dan kariofilen 10
%.
Prosedur Ekstraksi Eugenol
 Minyak daun cengkeh ditambahkan dengan larutan NaOH, kemudian
diaduk hingga semua eugenol dalam minyak daun cengkeh bereaksi
dengan NaOH.
 Campuran dipindahkan ke dalam corong pisah. Lapisan bawah
dipisahkan, lapisan atas diekstrak dengan larutan NaOH baru.
 Ekstrak digabung dengan lapisan eugenol & dilakukan ekstraksi 2 kali
menggunakan pentana & hasil ekstrak ditambahkan pada beker yg berisi
kariofilen.
 Larutan bawah yg berisi eugenol diasamkan dengan larutan HCl sambil
diaduk hingga pH 3.
 Lapisan organik dipisahkan, lapisan air diekstrak 2 kali dengan
petroleum eter (PE). Kemudian digabung dengan lapisan eugenol.
 Dilakukan pencucian dengan air 3 kali & dikeringkan dengan Natrium
sulfat anhidrous, kemudian disaring.
 PE diuapkan menggunakan evaporator Buchi.
 Residu yang diperoleh adalah eugenol.
Ekstraksi Padat-Cair
 Ekstraksi padat-cair biasanya digunakan untuk
memisahkan senyawa yang terkandung dalam
bahan alam & senyawa tersebut tidak volatil
terhadap uap.
 Efisiensi pemisahan bergantung pada :
- Kelarutan senyawa yang diekstrak
- Volume pelarut yang digunakan
- Banyaknya pengulangan proses ektraksi
 Alat yang digunakan pada ekstraksi padat-cair adalah
Ekstraktor Soxhlet.
 Ekstraktor Soxhlet digunakan dalam proses ekstraksi
berkesinambungan terhadap padatan dengan suatu
pelarut panas.
 Bahan padat dihaluskan untuk memperluas permukaan
bahan, sehingga meningkatkan interaksi antara pelarut
& senyawa yg diekstrak.
 Bahan padat dibungkus dengan kertas saring &
dimasukkan ke dalam alat Soxhlet.
 Pelarut yg diletakkan pada labu godok diuapkan &
selanjutnya terkondensasi oleh suatu pendingin &
terkumpul pada wadah bahan yg akan diekstrak. Pada
saat itulah terjadi proses ekstraksi.
11
ALAT SOXHLET

Pendingin bola
Selang

Soxhlet
Glass wool

Labu destilasi
Pelarut
Kompor listik
(hot plate)
12
ALAT SOXHLET TANPA PEMANASAN

selang

Glass wool

Kantung ekstraksi
(kertas saring)

Glass wool

Pompa aquarium
Medium yg berisi
pelarut
PEMANAS (HOT PLATE)
 digunakan untuk
memanaskan atau
mengeringkan sampel

 Bagian atas terbuat dari


keramik
Contoh Penerapan Soxhlet
 Ekstraksi minyak kemiri dengan ekstraktor Soxhlet
Sebanyak 50 g daging buah kemiri yang telah diiris halus
dibungkus dengan kertas saring, bagian atas dan bawah
disumbat dengan kapas. Masukkan ke dalam tempat
sampel ekstraktor soxhlet. Labu didih diisi dengan 400 mL
petroleum eter (PE) & batu didih. Setelah pendingin air
dialirkan, Labu didih dipanaskan dengan penangas
minyak. Ekstraksi dilanjutkan selama 3 jam. Selanjutnya
labu didinginkan dan pelarut diuapkan. Minyak kemiri
diperoleh sebagai residu.

15
 Isolasi Nikotin dari Daun Tembakau
Sebanyak 100 g daun tembakau kering dimasukkan ke
dalam kantung ekstraksi pada alat Soxhlet dan ditutup
dengan glass wool. Etanol (~ 100%) sebanyak 1 L
dialirkan secara terus-menerus melalui selang yang
dihubungkan dengan pompa aquarium.
Catatan :
Penggunaan pompa aquarium digunakan karena proses
ekstraksi tidak menggunakan pemanasan.

16
Rotary Evaporator
• digunakan untuk distilasi
dan dilengkapi dengan
labu evaporasi berputar

• rotary evaporator akan


menguapkan solvent
dengan lebih cepat
dibandingkan labu distilasi
biasa
Pemisahan
Pemisahan
Evaporasi

Evaporasi adalah proses pemisahan


pelarut
Digunakan untuk pemekatan
ekstrak ataupun hasil reaksi

Alat yang dipakai: rotavapor


(dengan pemanas air dan minyak)

Pelarut dipisahkan dengan


pemanasan dibantu pemompaan
(penyedotan)
Untuk meratakan panas dilakukan
pemutaran
MATERI
PENDUKUNG
IKATAN KOVALEN POLAR
Yaitu : ikatan yang terjadi karena pasangan elektron yang
dipakai untuk berikatan lebih tertarik kesalah satu atom
sehingga terbentuk kutub negatif dan pada atom yang lain
berkutub positif.

Contoh :
H + F
H F
δ+ δ-
kutub

Ikatan kovalen polar


Molekul Polar dan Non Polar

Molekul kovalen polar  PEI lebih tertarik ke satu atom


 Ada perbedaan keelektronegatifan antara
atom yang berikatan
 Geometri molekul tidak simetri
 Biasanya ada PEB pada atom pusat
 Momen dipol 0

Momen dipol ialah hasil kali antara selisih muatan (Q) dengan
jarak (r ) antara pusat muatan positif dengan pusat muatan
negatif
μ=Qxr
 Makin besar momen dipolnya, makin polar
senyawanya. Senyawa yang memiliki momen
dipol nol (0), disebut senyawa non polar.

 Molekul polar memiliki bentuk molekul (struktur


ruang) yang tidak simetris : atom yang
elektronegatifitasnya besar tidak berimpit dengan
atom yang elektronegatifnya kecil, Sehingga
seakan-akan molekul tersebut bermuatan.
Contoh Molekul Polar
HCl , HF , NH3 , H2O, H2S , PCl3 , CH3Cl , ICl3
Senyawa poliatomik yang atom pusat memiliki
pasangan elektron bebas ( lone pair electron )
selalu polar
Hal ini karena pasangan elektron bebas lebih kuat
dibanding pasangan elektron ikatan sehingga
menimbulkan elektronegatifitas yang besar.
Contoh : H2O, NH3
Electronegativity of the element in periodic table (in eV)

H He
2,2 -
Li Be B C N O F Ne
1,0 1,6 2,0 2,6 3,0 3,4 4,0 -
Na Mg Al Si P S Cl Ar
0,9 1,3 1,6 1,9 2,2 2,6 3,2 -
K Ca Ga Ge As Se Br Kr
0,8 1,0 1,8 2,0 2,2 2,6 3,0 2,9
Rb Sr In Sn Sb Te I Xe
0,8 1,0 1,8 2,0 2,1 2,1 2,7 2,6
Cs Ba Tl Pb Bi Po At Rn
0,8 0,9 2,0 2,3 2,0 2,0 2,2 -
IKATAN KOVALEN NON POLAR
Yaitu :
Ikatan kimia yang terjadi karena pasangan elektron yang digunakan
berikatan tertarik sama kuat diantara dua atom yang berikatan, sehingga
tidak menimbulkan kutub muatan listrik pada atom.

Contoh: O
O Cl Cl
O2 Cl2
Molekul kovalen Non polar
PEI tertarik sama kuat ke dua atom
Tidak ada perbedaan keelektronegatifan antara atom yang
berikatan
 Geometri molekul simetri
 Momen dipol = 0

Contoh molekul Non polar


H2 , O2 , N2 , F2 , Cl2 , Br2 , PCl5 , CH4 , CCl4 ,
BeCl2 , CO2
Molekul diatomik yang sama selalu simetris dan selalu
Nonpolar.
Hal ini karena elektron ikatan tertarik ke dua arah dengan
kekuatan tarikan (elektronegatifitas) yang sama besar.
Contoh : H2, O2, F2

Molekul simetri poliatomik yang atom pusat tidak memiliki


pasangan elektron bebas ( Not have lone pair electron ) biasanya
nonpolar.
Contoh : CCl4, CH4, CO2, SF6, PCl5
TABEL PERIODIK UNSUR

You might also like