You are on page 1of 4

CARA KURAS AIR RADIATOR:

[1]
berdasarkan dari botol Master Radiator Super Flush:
1. Dalam kondisi mesin dingin, buang air radiator dengan membuka lubang pembuangan
di bagian bawah radiator.
2. Tuangkan satu botol Master Radiator Super Flush, lalu isi radiator dengan air bersih
sampai penuh dan biarkan mulut radiator tetap terbuka.
3. Hidupkan mesin. Bila air radiator berkurang, isi hingga penuh lalu tekan pedal gas
untuk mempercepat sirkulasi air dalam radiator. Biarkan mesin hidup selama 10 - 15
menit (rpm 1.000 - 1.500).
4. Matikan mesin. Lakukan langkah nomor 1 dan tunggu hingga air tidak keluar lagi. Air
yang keluar akan berwarna keruh atau kecoklatan. Kemudian lakukan pembilasan dengan
menyambungkan selang air pada mulut radiator dengan keran air. Hidupkan mesin dan
biarkan air mengalir sampai bersih. Setelah bersih, tutup lubang pembuangan.
Jadi kalo liat di situ sih, yang dibuka tutup radiator atas dan tutup bawah.

[2]
Setelah ngalami kisah over heat dan ganti hose radiator bawah kemaren, kini saatnya
ngeganti air radiator... karena kemaren emergency gak sempet isi pake radiator coolant.

Setelah mesin dingin segera siapin alat ama bahannya... plus senter karena kerja malem.
buat radiator coolant pake yang emang biasa dipake silpi dari dulu... selain awet
dikantong, juga blom nemuin masalah akibat coolant ini..

Buka baut drain bagian bawah...


Setelah semua air keluar, tutup valve drain trus masukkan radiator coolant baru ke dalam
radiator. Setelah penuh jalanin mesin sambil ngeliat coolant ber-sirkulasi. Setelah yakin
penuh tutup cap radiator dengan rapet.
Check temperatur mesin... stabil...
Pagi check kebocoran di area radiator... ternyata gak ada yang bocor..
Silpi masih sehat.

[3]
ADA beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam upaya menjaga temperatur mesin
mobil tetap ideal. Pertama radiator harus dalam kondisi bersih, artinya kebersihan air
radiator harus dijaga dengan cara menguras secara periodik. Kemudian selang karet
radiator, terutama output dan input ke bagian mesin, jangan sampai bocor atau terjadi
pemuaian. Alasannya, jika terjadi kebocoran, air akan cepat habis dan bila tidak terkontrol
mesin pun akan panas. Begitu pula bila bagian dalam karetnya memuai, akan melepuh.
Ini bisa menimbulkan penyumbatan yang dapat mengakibatkan mesin overheat. Oleh
karena itu, periksa saluran-saluran jangan sampai ada kebocoran yang mengakibatkan
terbuangnya air pendingin mesin. Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah waterpump.
Peranan alat ini vital untuk pendistribusian air pendingin dari radiator ke mesin atau
sebaliknya.

[4]
Selama ini gue emang selalu pake coolant utk air radiator, cuman pas beberapa bulan
yang lalu gue ganti waterpump, sama yang masang waktu itu cuman diisi air biasa, dan
gue lupa untuk ganti pake coolant sesudahnya. Pas bulan lalu gue turun mesin setengah,
buset deh... water jacketnya coklat semua, penuh lumpur endapan. Sedih banget...

Jadi pas ganti S/A di DTMF kemaren gue langsung belanja coolant dan radiator flush. Gue
pengen sharing aja step2nya. Walaupun dulu udah sering dibahas, tapi mungkin temen2
yang baru gabung butuh juga infonya.

So, begini nih langkah2nya :

1. Matikan mesin.
2. Buka tutup radiator.
3. Kosongkan air radiator lewat saluran pembuangan radiator dengan membuka baut
penguras di bagian bawah radiator. Itu tempatnya di sisi bawah sebelah dalam
radiator (menghadap ke dalam). Bisa pake tangan bukanya karena ada sayapnya.
Paling gampang, dari depan bumper, jongkok dikit, rogoh ke belakang radiator.
Hati2 airnya panas banget kalo mesin masih panas. Kalau airnya masih panas,
tricknya, buka bautnya pelan2, sampai air keluar mengucur sedikit, cabut deh
buru2 tangan ente. Panas tuh. Terus pake selang masukin air ledeng lewat lubang
tutup radiator, biar air dingin masuk dan nyampur ke air panas. Kalo air yang
keluar dari pembuangan suhunya udah bisa diterima dengan akal sehat, baru
buka bautnya semuanya.
4. Kalo radiator udah kosong, pasang lagi baut pembuangan, isi dikit pake air
ledeng, terus tuang Radiator Flush. Abis itu penuhin lagi radiatornya pake air
ledeng.
5. Nyalakan mesin sekitar 10 - 15 menit. AC jangan dinyalakan. Kenapa segitu lama
dan kenapa AC gak boleh nyala? Karena sebenarnya waterpump baru nyala
setelah mesin sampai di suhu operasi ideal. Tandanya ketika radiator fan menyala
sendiri. Jadi kalau cuman sebentar, cairan radiator flushnya belum sempet
ngelewatin semua jalur2 air, baik di dalam radiator maupun di water jacket di
dalam blok mesin. Nah, kalo AC nyala, otomatis akan menghidupkan radiator fan
juga, yang mengakibatkan suhu operasi ideal makin lama lagi akan tercapai. Dan
parahnya lagi, kita nggak tau kapan itu tercapai.
6. Matikan mesin. Terus kosongkan lagi radiator seperti langkah nomor 3. Air yang
keluar dari pembuangan biasanya akan berwarna coklat keruh, karena cairan
Radiator Flush akan menggelontor endapan2, termasuk karat jika ada. Ada
baiknya siapkan wadah untuk menampung air buangan radiator agar kita bisa
ngeliat warna airnya. Ini penting untuk langkah2 selanjutnya.
7. Setelah radiator benar2 kosong, tutup lagi baut pembuangan. Terus isi lagi pakai
air ledeng sampai penuh. Pasang tutup radiator. Nyalakan lagi mesinnya kira2 10
menit, atau pastikan sampai fan menyala sendiri.
8. Matikan mesin dan kuras lagi radiator dengan cara seperti diatas. Perhatikan
warna air yang keluar.
9. Ulangi langkah 7 - 8, sampai air yang keluar benar2 jernih dengan melihat air di
wadah pembuangan. Hal ini sangat penting, karena kita harus memastikan bahwa
cairan Radiator Flush benar2 sudah tidak tertinggal lagi di seluruh saluran air,
karena cairan ini sifatnya sangat korosif. Makanya penting untuk menyiapkan
wadah penampungan air buangan, agar kita bisa melihat kualitas air buangannya.
10. Biasanya pengurasan di langkah 7-8 diperlukan pengulangan sekitar 2 - 3 kali,
tergantung dari cairan Radiator Flush-nya. Kemarin saya pake merk ProCare, dua
kali pengurasan sudah bersih. Dulu pakai Prestone butuh 3 kali pengurasan.
11. Setelah memastikan radiator benar2 bersih dari cairan Flush, langsung diisi penuh
deh dengan cairan Radiator Coolant. Kalau saya merekomendasikan pakai Coolant
galonan, yang tidak perlu dicampur lagi dengan air. Ada juga Coolant yang
bentuknya concentrate yang perlu dicampur air dengan komposisi tertentu.
Masalahnya adalah kita nggak bisa yakin juga dengan kualitas air pencampurnya
kan? Anyway, kemarin saya pakai Coolant merk Prestone. Harganya sekitar 60
ribu per galon.
Jangan lupa tabung reservoir juga dilepas, dikuras bersih, dan diisi Coolant hingga
level maksimum. Jangan diisi lebih dari itu (banyak saya liat orang ngisinya
sampai luber2), karena percuma saja. Reservoir itu gunanya untuk menjaga level
volume air radiator yang diatur oleh Radiator Cap (tutup radiator). Jadi jangan
anggap remeh tutup radiator itu, karena dia lah yang mengatur kapan air di dalam
radiator mesti dibuang ke reservoir atau kapan dia mesti nyedot air dari reservoir
berdasarkan tekanan di dalam radiator. Jadi kalau spesifikasi tutup radiator itu 1.1
psi, ya jangan diganti dengan yang 0.9 psi, atau sebaliknya. Next time saya bahas
mengenai fungsi radiator cap ini.

[5]
Usai melakukan perjalanan mudik, mungkin boleh di cek air radiator. Maklum, mobil habis
kerja keras menghadapi jalan macet dan menempuh perjalanan jauh. Saat membuka
tutup radiator (sebaiknya dalam kondisi mesin dingin), ternyata kondisi airnya keruh alias
tidak bening.
Penyebab air radiator berubah jadi begitu karena  kotoran berasal dari karat. Jika
dibiarkan terus, semakin lama akan menumpuk dan menyumbat jalur air. Dampaknya,
sistem pendinginan bekerja tidak sempurna, membuat suhu mesin meninggi. Apalagi
dihadapakan dengan kondisi jalanan yang macet.
Untuk mengganti air yang keruh dengan yang bersih (dikuras), bisa dilakukan sendiri
tanpa harus membawa ke bengkel. Bisa cuma menukar air atau sekalian dibersihkan
dengan cairan khusus pembersih radiator yang tersedia dalam kemasan 5 liter.
Pemakaiannya dicampur air, perbandingannya tertera di kemasan itu.
Ketika hendak melakukan pengurasan, jika kondisi mesin masih dingin, "Panaskan dulu
mesin selama kira-kira 10 sampai 15 menit. Atau bisa dilihat dari jarum indikator sampai
seperempat," jelas Asribowo V, Wakil Kepala Seksi bengkel Srikulit, Gramedia.
Setelah itu ikuti langkah-langkah ini.
1. Buka tutup radiator. "Untuk menjaga keselamatan, pergunakan kain lap cukup tebal.
Kalau sudah terbuka, angkat perlahan-lahan untuk memastikan air yang panas muncrat
atau tidak," lanjut Asribowo.
2. Buka tutup pembuangan air berbentuk kupu-kupu. Posisinya berada di bagian bawah
(kalau tidak disebelah kiri, adanya di kanan). Membukanya gunakan obeng dan jika sudah
terbuang, tutup kembali
3.Jika tidak menggunakan radiator flash, lepas slang bagian atas di radiator. Tujuannya,
supaya air kotor di dalam blok mesin terbuang.
4. Setelah itu, isi air ke mulut radiator - sementara slang bagian atas tadi masih lepas -
sambil mesin dihidupkan dan putarannya antara 1.500 - 2.000 rpm selama 5 - 10 menit.
Sementara slang yang mengucurkan air tetap terus di mulut radiator.
5. Perhatikan air yang keluar dari slang radaitor sudah bening. Barulah cabut slang yang
mengalirkan air ke mulut radiator. Sementara mesin jangan langsung dimatikan, tunggu
sekitar 1 menit sampai dua menit. Atau bisa dilihat dari slang radiatort, jika sudah tidak
keluar segera matikan mesin.
6. Pasang kembali slang radiator dan isi sampai penuh. Kalau bisa pergunakan air mineral
isi ulang. Jika dari PAM atau air dari tanah (disedot pakai pompa) karena zat besinya
cukup tinggi.
7. Sekalian bersihkan tabung (bagian dalamnya) penampung air cadangan radiator
(reservoir). kalau sulit bisa pakai pasir halur dicampur air dan dikocok-kocok.
8. Ketika melakukan pengurasan, beberapa merek mobil seperti BMW, Honda, Peugeot
dan Mercy terdapat baut pembuangan angin. Jadi, usai memasukkan air baut di
kendurkan sedikit dan nyalakan mesin pada putaran 1.500 sampai 2.000 rpm. Jika sudah
keluar gelembung udara atau air, kencang lagi bautnya.

You might also like