You are on page 1of 6

KATA PENGANTAR

Kami Penyusun memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang


Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “perjanjian internasional”.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan nilai salah
satu mata pelajaran yaitu : pendidikan dan kewarganegaraan.
Dalam makalah ini, kami penyusun menguraikan tentang organisasi
atau badan-badan internasional.
Makalah ini terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak dalam
proses penyusunannya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak, H.Ramli Rosehan,S.Pd, selaku kepala smk pgri 1 balaraja;
2. Bapak , Eko Supriyanto selaku guru bidang studi Pendidikan dan
kewarganegaraan;
3. Bapak, Nasrul Idris,Drs selaku wali kelas XI Tata niaga 1;
4. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan baik moril
maupun materil:
5. Pihak-pihak lain yang telah berkontribusi dalam penulisan makalah
ini.
Kami penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam
menambah wawasan tentang organisasi atau badan-badan perjanjian
internasional.

Salam Hormat;

(TIM PENYUSUN)
Promosi
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada
dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan
adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.

Tujuan Promosi di antaranya adalah:

1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial


2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.

Beberapa cara untuk melakukan promosi adalah:

1. Melalui e-mail
2. Melalui sms
3. Melalui pembicaraan
4. Melalui iklan
5. dll

Contoh promosi antara lain:

1. Pasang iklan di tv mengenai produk baru perusahaan X


2. Kirim 5 sms, dapat 10 sms gratis ke semua operator
3. Beli kaos kaki seharga Rp. 30.000,00 dapat 2 kaos kaki gratis
4. Diskon 50% bagi produk tertentu di Department Store
5. Beli coklat malam hari dapat segelas teh gratis
Bauran Promosi

Bauran promosi adalah gabungan dari beberapa promosi dari satu produk sama agar
promosinya dapat maksimal dan hasilnya memuaskan.

Hubungan promosi dengan penjualan yaitu promosi dapat meningkatkan angka


penjualan. Pada umumnya setelah angka penjualan cukup tinggi, suatu badan
produksi atau distributor akan mengurangi kegiatan promosi.

Tiga aspek lainnya dari bauran pemasaran adalah manajemen produk, harga, dan
promosi.

Distribusi (bisnis)
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Seorang atau sebuah perusahaan
distributor adalah perantara yang menyalurkan produk dari pabrikan (manufacturer) ke
pengecer (retailer). Setelah suatu produk dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut
dikirimkan (dan biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu distributor. Distributor tersebut
kemudian menjual produk tersebut ke pengecer atau pelanggan.

Experiential Marketing : Pengertian, Karakteristik dan Manfaat


Experiential Marketing
Menurut Pine II dan Gilmore (1999) terdapat 4 tingkatan dalam ilmu pemasaran
(economic value) yakni commodities, goods, service dan experience yang masing-masing
tingkatan memiliki arti dan pengaruh masing-masing yang berkaitan dengan kepuasan
konsumen.
a. Commodities
Komoditi atau komoditas merupakan bahan material yang diambil secara langsung dari
alam misalnya flora, fauna, air, udara, tanah serta mineral. Pada umumnya komoditi
diproses lebih lanjut sehingga diperoleh suatu karakteristik tertentu dan lebih bermanfaat
dan mempunyai nilai jual jika dilakukan pengolahan lebih lanjut.
b. Goods
Goods merupakan komoditi sebagai bahan mentahnya atau merupakan barang setengah
jadi dan siap dijual. Harga goods itu sendiri ditentukan berdasarkan pada biaya produksi.
c. Services
Service lebih kenal dengan jasa yang dipergunakan untuk memenuhi keinginan
konsumen. Konsumen pada umumnya menilai manfaat dari service adalah lebih tinggi
dari yang konsumen ekspektasikan atau harapkan (kepuasan).
d. Experience
Experience adalah suatu kejadian yang terjadi apabila badan usaha dengan sengaja
menggunakan services sebagai prasarana dan goods menjadi penyangga untuk dapat
menarik hati atau minat konsumen secara individual dan emosi. Badan usaha berusaha
mengikat pengalaman disekeliling goods maupun services yang ada untuk dapat menarik
konsumen lebih banyak. Konsumen secara umum menilai pengalaman berdasarkan pada
ingatan atas kejadian yang menarik hati.
Pergerakan economic value dari keempat tingkatan yang ada mulai dari commodities,
goods, service dan experience akan meningkat secara besar dalam value karena
konsumen menemukan bahwa dalam tiap tingkatan tersebut lebih relevan terhadap apa
yang diinginkannya. Setiap badan usaha memiliki tingkat experience yang berbeda-beda
sehingga
mereka lebih mudah mendiferensiasikan apa yang mereka tawarkan. Pendekatan yang
dapat digunakan oleh badan usaha untuk dapat menggerakan economic value menuju
pada tingkatan experiential yaitu dengan menambah elemen-elemen yang dapat
mempertinggi interaksi yang berkaitan secara langsung dengan panca indra melalui
penglihatan, suara, sentuhan, rasa dan bau dari konsumen tersebut. Tahapan-tahapan
dalam pergerakan economic value adalah mengolah barang atau bahan baku (extract
commodities), tahap membuat barang atau produk (make goods), tahap memberikan
pelayanan (deliver services) dan tahap pengalaman (stage experience) yang mempunyai
arti memberikan pengalaman yang bersifat memorable (selalu diingat dan dikenang
dalam pikiran).

Pengertian Experiential Marketing


Experiential Marketing berasal dari dua kata yaitu Experiential dan Marketing.
Sedangkan Experiential sendiri berasal dari kata experience yang berarti sebuah
pengalaman. Definisi experience menurut Schmitt (1999, p.60): “Experiences are private
events that occur in response to some stimulation (e.g. as provided by marketing efforts
before and after purchase)” yang berarti pengalaman merupakan peristiwa-peristiwa
pribadi yang terjadi dikarenakan adanya stimulus tertentu (misalnya yang diberikan oleh
pihak pemasar sebelum dan sesudah pembelian barang atau jasa).
Pine II dan Gilmore (1999, p.12) berpendapat bahwa “Experience are event that engage
individuals in a personal way” yang berarti pengalaman adalah suatu kejadian yang
terjadi dan mengikat pada setiap individu secara personal.
Sedangkan pengertian marketing menurut Evans and Berman (1992, p.8): “Marketing is
the anticipation, management and satisfaction of demand through the exchange process”,
artinya bahwa marketing adalah suatu aktivitas untuk melakukan antisipasi, pengelolaan
dan pencapaian kepuasan konsumen melalui proses pertukaran.
Menurut Kotler et.al (2003, p.5): ”Marketing is typically seen as the task of crediting,
promoting and delivering goods and services to consumers and businesses”, artinya
marketing adalah suatu aktivitas bertypikal sebagai tugas untuk berekreasi atau
menciptakan, berpromosi dan menjembatani antara barang dan jasa kepada konsumen
dan bisnis. Bisa dikatakan bahwa pengertian Experiential Marketing adalah suatu
aktivitas untuk melakukan antisipasi, pengelolaan dan pencapaian kepuasan konsumen
melalui proses pertukaran yang merupakan peristiwa-peristiwa pribadi yang terjadi
sebagai tanggapan atau beberapa stimulus.

Karakteristik Experiential Marketing


Schmitt (1999, p.12) membagi Experiential Marketing menjadi empat kunci karakteristik
antara lain:

a. Fokus pada pengalaman konsumen


Suatu pengalaman terjadi sebagai pertemuan, menjalani atau melewati situasi tertentu
yang memberikan nilai-nilai indrawi, emosional, kognitif, perilaku dan relasional yang
menggantikan nilai-nilai fungsional. Dengan adanya pengalaman tersebut dapat
menghubungkan badan usaha beserta produknya dengan gaya hidup konsumen yang
mendorong terjadinya pembelian pribadi dan dalam lingkup usahanya.
b. Menguji situasi konsumen
Berdasarkan pengalaman yang telah ada konsumen tidak hanya menginginkan suatu
produk dilihat dari keseluruhan situasi pada saat mengkonsumsi produk tersebut tetapi
juga dari pengalaman yang didapatkan pada saat mengkonsumsi produk tersebut.
c. Mengenali aspek rasional dan emosional sebagai pemicu dari konsumsi
Dalam Experiential Marketing, konsumen bukan hanya dilihat dari sisi rasional saja
melainkan juga dari sisi emosionalnya. Jangan memperlakukan konsumen hanya sebagai
pembuat keputusan yang rasional tetapi konsumen lebih menginginkan untuk dihibur,
dirangsang serta dipengaruhi secara emosional dan ditantang secara kreatif.
d. Metode dan perangkat bersifat elektik
Metode dan perangkat untuk mengukur pengalaman seseorang lebih bersifat elektik.
Maksudnya lebih bergantung pada objek yang akan diukur atau lebih mengacu pada
setiap situasi yang terjadi daripada menggunakan suatu standar yang sama. Pada
Experiential
Marketing, merek bukan hanya sebagai pengenal badan usaha saja, melainkan lebih
sebagai pemberi pengalaman positif pada konsumen sehingga dapat menimbulkan
loyalitas pada konsumen terhadap badan usaha dan merek tersebut.

Manfaat Experiential Marketing


Fokus utama dari suatu Experiential Marketing adalah pada tanggapan panca indra,
pengaruh, tindakan serta hubungan. Oleh karena itu suatu badan usaha harus dapat
menciptakan experiential brands yang dihubungkan dengan kehidupan nyata dari
konsumen. Dan Experiential Marketing dapat dimanfaatkan secara efektif apabila
diterapkan pada beberapa situasi tertentu. Ada beberapa manfaat yang dapat diterima dan
dirasakan suatu badan usaha menurut pandangan Schmitt (1999, p.34) apabila
menerapkan Experiential Marketing antara lain: (a) to turn araund a declining brand, (b)
to be differentiate a product from competition, (c) to create an image and identity for a
corporation, (d) to promote innovation, (e) to induce trial, purchase and the most
important, loyal consumption.
yang kurang lebih memiliki arti (a) untuk membangkitkan kembali merek yang sedang
merosot, (b) untuk membedakan satu produk dengan produk pesaing, (c) untuk
menciptakan citra dan identitas sebuah perusahaan, (d) untuk mempromosikan inovasi,
(e) untuk membujuk percobaan, pembelian dan loyalitas konsumen.
Arti Definisi/Pengertian Produksi & Nilai Guna Barang Dan Jasa
- Ekonomi Produksi

Dalam kehidupan sehari-hari, apabila kita mendengar kata produksi, maka yang
terbayang di pikiran kita adalah suatu kegiatan besar yang memerlukan peralatan yang
serba canggih, serta menggunakan ribuan tenaga kerja untuk mengerjakannya.
Sebenarnya dugaan tersebut tidak benar.
Produksi artinya, kegiatan menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk keperluan
orang banyak. Dari pengertian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa, tidak semua
kegiatan yang menambah nilai guna suatu barang dapat dikatakan proses produksi.
Contohnya, seorang ibu yang membuat kue untuk keluarganya dirumah, maka kegiatan
tersebut tidak dapat dikatakan proses produksi karena, tujuannya bukan untuk masyarakat
banyak.
Salah satu yang dilakukan dalam proses produksi ialah menambah nilai guna suatu
barang atau jasa. Dalam kegiatan menambah nilai guna barang atau jasa ini, dikenal lima
jenis kegunaan, yaitu :

1. Guna bentuk
Yang dimaksud dengan guna bentuk yaitu, didalam melakukan proses produksi,
kegiatannya ialah merubah bentuk suatu barang sehingga barang tersebut mempunyai
nilai ekonomis. Contohnya: keramik.

2. Guna jasa
Guna jasa ialah kegiatan produksi yang memberikan pelayanan jasa. Contohnya: tukang
becak, buruh, dll.

3. Guna tempat
Guna tempat adalah kegiata produksi yang memanfaatkan tempat- tempat dimana suatu
barang memiliki nilai ekonomis. Contoh: pengangkutan pasir dari tempat yang pasirnya
melimpah ketempat dimana orang membutuhkan pasir tersebut.

4. Guna waktu
Guna waktu ialah kegiatan produksi yag memanfaatkan waktu- tertentu. Misalnya:
pembelian beras yang dilakukan oleh Bulog pada saat musim panen, dan dijual kembali
pada saat masyarakat membutuhkan.

5. Guna milik
Guna milik ialah, kegiatan produksi yang memanfaatkan modal yang dimiliki untuk
dikelola orang lain dan dari hasil tersebut ia mendapatkan keuntungan.

You might also like