Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
2
H. Pawit M. Yusup
1
masa-masa sekarang maupun untuk masyarakat yang akan datang.
Ciri-ciri seperti diuraikan di atas tadi memang belum lengkap, akan tetapi
setidaknya sudah cukup untuk menggambarkan bahwa perpustakaan itu berfungsi
sebagai tempat pengelolaan sumber-sumber informasi untuk kepentingan orang
banyak. Dikatakan orang banyak karena selama ini dan hingga kapan pun
perpustakaan tetap akan mengoptimalkan pemanfaatan koleksinya kepada segenap
anggota masyarakat yang membutuhkannya tanpa membeda-bedakan status
sosialnya.
Untuk lebih sedikit merinci mengenai pembicaraan perpustakaan sebagai
pusat sumber informasi di atas tadi, pada bagian berikut akan dibicarakan berbagai
jenis informasi dan tempatnya di perpustakaan yang berbeda-beda pula jenisnya.
Jenisnya adalah: perpustakaan sekolah (SD, SMP, SMU/K, MA/K; perpustakaan
perguruan tinggi (universitas, sekolah tinggi, fakultas, jurusan. Program-program di
perguruan tinggi, lembaga-lembaga di perguruan tinggi); perpustakaan umum
(perpustakaan nasional, perpustakaan daerah, perpustakaan umum
kabupaten/kota, perpustakaan desa, perpustakaan komunitas, dan perpustakaan
umum perseorangan). Selain itu ada lagi jenis perpustakaan khusus atau instansi,
yakni perpustakaan-perpustakaan yang berada di lingkungan lembaga atau instansi
baik pemerintah maupun swasta, baik lembaga yang bersifat sosial, komersial atau
lembaga lainnya.
2
Informasi di Perpustakaan perguruan tinggi
Disesuaikan dengan tingkat penalaran warga belajar di perguruan tinggi
yang harus lebih tinggi daripada masyarakat belajar tingkat sekolah menengah
umum, maka segala informasi bidang ilmunya pun tingkatannya harus lebih tinggi
pula. Walaupun demikian, fungsi perpustakaan perguruan tinggi tetap pada hal-hal
yang bersifat informatif, edukatif-akademik (ilmiah), dan penelitian. Segala
informasi yang sanggup mendukung kelancaran terlaksananya program-program
akademik di suatu perguruan tinggi, tersedia di perpustakaan perguruan tinggi yang
bersangkutan. Program-program perguruan tinggi yang dimaksudkan di sini adalah
yang tertuang dalam kurikulum perguruan tinggi yang bersangkutan, yang tentu
saja mengacu kepada tridarma perguruan tinggi, yang berarti di dalamnya terdapat
tiga darma, yaitu melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran, melakukan
kegiatan penelitian, dan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Melihat bahwa perguruan tinggi pada umumnya mengembangkan berbagai
bidang ilmu dan tentu saja termasuk bidang informasi studi secara lebih mendalam,
maka jelas, bahwa perpustakaan yang ada di lingkungannya pun harus mampu
mendukung segala kebutuhan informasi studi yang menjadi bidang
pengembangannya. Hal ini menunjukkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi
berfungsi sebagai pusat sumber informasi yang sesuai dengan program perguruan
tinggi yang bersangkutan, yaitu program-program akademik-ilmiah yang sudah
tertuang ke dalam kurikulumnya secara keseluruhan.
Segala jenis dan tingkatan informasi yang sudah direkam dalam berbagai
bentuknya, tersedia di perpustakaan perguruan tinggi. Dan oleh karenanya
perpustakaan perguruan tinggi disebut sebagai pusat sumber informasi. Sedangkan
jenis informasi yang disediakannya pun sesuai dengan tujuan perguruan tinggi,
adalah yang bersifat edukatif, akademik-ilmiah. Jenis informasi lainnya juga
disediakan, namun biasanya tidak banyak, misalnya buku-buku atau koleksi bacaan
ringan dan bentuk karya-karya fiksi lainnya, mereka tidak banyak disediakan di sini.
Karena secara umum perpustakaan perguruan tinggi bertugas mengelola
sumber-sumber informasi yang mampu mendukung pelaksanaan kurikulum
perguruan tinggi yang bersangkutan, dan semua sumber informasi dimaksud bisa
dimanfaatkan secara bersama oleh seluruh sivitas akademikanya, maka dikatakan
juga bahwa perpustakaan perguruan tinggi sebagai pusat sumber belajar bersama.
Semua informasi dan sumber-sumber informasi yang disediakannnya secara relatif
sanggup memenuhi segala kebutuhan belajar warga perguruan tinggi yang
bersangkutan. Dan tentu saja informasi dan sumber-sumber informasi yang
dikelolanya adalah yang berciri akademik ilmiah.
3
digunakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan penelitian dan sekaligus
pengembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pada umumnya. Akan
tetapi, karena perpustakaan khusus biasanya hanya mengkhususkan diri pada
bidang-bidang ilmu tertentu, maka sumber informasi yang disediakannya pun harus
disesuaikan dengan bidang khusus tadi.
Perpustakaan khusus pada umumnya merupakan sarana khusus sebagai
kelengkapan suatu organisasi, baik swasta maupun resmi (pemerintah). Di
Indonesia, jenis perpustakaan khusus ini banyak macamnya karena banyak
bergantung pada misi dan tujuan lembaga induknya. Sekadar contoh perpustakaan
khusus yang ada di Indonesia dan merupakan badan resmi pemerintah atau negara
adalah perpustanaan sentral Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan
perpustakaan-perpustakaan yang berada di lembaga-lembaga cabang dari LIPI
seperti misalnya Lembaga Biologi Nasional, Lembaga Elektronika Nasional, dan juga
Lembaga Metallurgi Nasional. Perpustakaan khusus jenis lainnya juga masih banyak
seperti misalnya perpustakaan pertamina, perpustakaan geologi dan
pertambangan, dan perpustakaan geologi kelautan. Sedangkan yang swastanya
antara lain adalah perpustakaan Caltec Pasific Indonesia, perpustakaan Yayasan
Hatta di Yogyakarta, dan juga termasuk perpustakaan-perpustakaan yang berada di
bawah naungan lembaga atau badan-badan komersial.
Semua jenis perpustakaan khusus tersebut bertugas mengelola sumber
informasi khusus yang sesuai dengan program-program lembaga induknya. Segala
informasi dari jenis media apa pun, berupa cetakan maupun bahan dari bukan hasil
cetakan, termasuk di dalamnya media elektronik, khususnya yang banyak
mendukung kebutuhan-kebutuhan khusus lembaga, selalu diupayakan
pengadaannya untuk kemudian diolah dan dimanfaatkan (dilayankan) kepada para
peneliti di lingkungan lembaga yang bersangkutan. Walaupun demikian, anggota
masyarakat di luar lembaga tersebut juga bisa memanfaatkan segala fasilitas
sumber informasi yang disediakan oleh perpustakaan ini, karena sebagaimana
sudah kita ketahui bersama bahwa perpustakaan merupakan lembaga yang bersifat
sosial, termasuk perpustakaan khusus sekalipun, dalam arti ia adalah milik orang
banyak, dan dimanfaatkannya pun oleh orang banyak juga. Akan tetapi karena
cakupan bidang informasinya yang mengkhusus tadi, biasanya orang luar, atau
orang banyak tadi, jarang yang memanfaatkan jenis perpustakaan khusus ini. Dan
yang terbanyak memanfaatkannya adalah para peneliti dan para manajer di
lingkungan lembaga yang mengindukinya, karena memang informasi yang
dikelolanya sangat berguna dalam bidang penelitian, pengembangan, dan juga
sebagai bahan dalam pengambilan keputusan.
Demikianlah bahwa informasi yang dikelola dan disediakan oleh jenis
perpustakaan khusus adalah yang bersifat khusus dan sesuai dengan sifat dan jenis
lembaga yang menjadi penaungnya. Informasinya khusus terbatas pada bidang-
bidang tertentu saja, namun di balik keterbatasan dan kekhususannya itu
terkandung informasi yang sangat menentukan bagi pengembangan informasi
selanjutnya, termasuk pengembangan bidang ilmu dan teknologi di masa yang akan
datang. Bahkan dari sanalah kemajuan dan temuan-temuan ilmu pengetahuan dan
4
teknologi bermunculan.
5
Informasi di Perpustakaan Nasional
Nama Perpustakaan Nasional didasarkan kepada Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1989. Ia merupakan lembaga pemerintah non
departemen yang bertanggung jawab langsung kepada presiden. Tugas pokok dari
perpustakaan nasional ini adalah untuk membantu presiden dalam
menyelenggarakan pengembangan dan pembinaan perpustakaan dalam rangka
pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan pelayanan informasi ilmu
pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan.
Fungsi dari perpustakaan nasional ini sesuai dengan tugas pokok tersebut di
atas sebagian besar adalah:
(1) Membantu presiden dalam merumuskan kebijaksanaan mengenai
pengembangan, pembinaan, dan pendayagunaan perpustakaan
(2) Melaksanakan pengembangan tenaga perpustakaan dan kerja sama antar
badan/lembaga termasuk perpustakaan baik di dalam maupun di luar negeri
(3) Melaksanakan pembinaan atas semua jenis perpustakaan baik perpustakaan
di instansi/lembaga pemerintah maupun swasta yang ada di pusat dan daerah
(4) Melaksanakan pengumpulan, penyimpanan, dan pengolahan bahan pustaka
dari dalam dan luar negeri
(5) Melaksanakan jasa perpustakaan, perawatan, dan pelestarian bahan pustaka
(6) Melaksanakan penyusunan naskah bibliografi nasional dan katalog induk
nasional
(7) Melaksanakan penyusunan bahan rujukan berupa indeks, bibliografi, subjek,
abstrak, dan penyusunan perangkat lunak bibliografi
(8) Melaksanakan jasa koleksi rujukan dan naskah.
Kiranya sudah jelas bahwa fungsi dari perpustakaan nasional yang berkaitan
langsung dengan pokok pembahasan dalam buku ini adalah fungsinya yang
menyeluruh. Selain ia berfungsi sebagai pelestari hasil-hasil budaya bangsa secara
keseluruhan, juga dalam pelaksanaannya ia juga melayani para pengguna jasa
informasi kepada semua warganegara Republik Indonesia. Bahkan orang asing pun
bisa memanfaatkan jasa informasi ini dengan persyaratan tertentu.
Informasi atau sumber-sumber informasi yang ditampungnya tidak terbatas
pada bidang-bidang ilmu pengetahuan tertentu saja, akan tetapi sangat
menyeluruh. Bahkan sesuai dengan fungsi pentingnya yang lain, semua hasil karya
anak bangsa Indonesia sedianya harus disimpan oleh perpustakaan nasional.
Sekadar contoh, buku-buku dan surat kabar yang diterbitkan pada abab ke-
16 dan 17 pun sebagian ada tersedia di perpustakaan nasional. Pembaca pun bisa
melihat-lihat dan memanfaatkan jasa informasi yang ditawarkan oleh perpustakaan
nasional, dan tentu saja tidak perlu bayar jika hanya membaca di tempat.
Dalam struktur organisasinya, perpustakaan nasional membawahkan
beberapa bagian unit kerja yang bertanggung jawab langsung kepada perpustakaan
nasional, sesuai dengan struktur organisasi yang ada Sebelum diberlakukannya
undang-undang otonomi daerah, perpustakaan nasional secara langsung
membawahkan perpustakaan-perpustakaan nasional yang ada di provinsi (sekarang
perpustakaan daerah). Namun setelah berlakunya otonomi daerah, perpustakaan
6
daerah berada di bawah tanggung jawab langsung daerah atau provinsi sebagai
lembaga penaungnya. Sedangkan hubungan dengan perpustakaan nasional bersifat
koodinasi dan pembinaan.
7
adalah perpustakaan umum kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, yang pada tanggal 30
Maret tahun 2001 dengan terbitnya Perda No. 3 tahun 2001 tentang Pembentukan
dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sidoarjo, maka
Perpustakaan Umum menjadi Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Sidoarjo.
Memang untuk beberapa kasus, kedudukan perpustakaan umum kabupaten
dan kota bisa sejajar dengan perpustakaan daerah di tingkat provinsi, kedua-duanya
nya berstatus kantor. Hal ini sedikit banyak bisa menghambat koordinasi dari
perpustakaan daerah provinsi sebagai pembina perpustakaan di kabupaten dan
kota, sebab mereka ada yang berkedudukan setingkat.
Baiklah, terlepas dari kedudukan dan tingkatan perpustakaan umum
kabupaten dan kota, yang jelas mereka termasuk ke dalam jenis perpustakaan
umum. Perpustakaan ini berdiri dengan tujuan menghimpun, mengolah,
melestarikan, dan sekaligus mendistribusikan atau melayankan informasi dan
sumber-sumber informasi yang ada di daerah, juga sumber informasi lain yang
bermanfaat, kepada segenap anggota masyarakat di wilayah administratif
layanannya.
Tidak hanya anggota masyarakat setempat saja yang berhak memanfaatkan
perpustakaan umum kabupaten dan kota, namun anggota masyarakat lain pun,
tanpa dibeda-bedakan status sosialnya, bisa memanfaatkan perpustakaan ini. Tentu
saja ada prosedur tertentu dalam pelaksanaan pemanfaatannya, terutama untuk
menjaga kelangsungan kehidupan perpustakaan itu sendiri, yang secara lebih jauh
berdampak pada pelestarian hasil budaya anak bangsa.
8
Perpustakaan Doddy A. Tisna Amidjaja) yang berada di Bandung. Anda pun bisa
mendirikan sejenis perputakaan komunitas ini jka berminat dalam hal
perkembangan informasi dan media secara khas. Atau jika Anda memilki sejumlah
media dan sumber-sumber informasi yang bisa dimanfaatkan oleh orang lain, bisa
menghibahkannya ke perpustakaan terdekat, atau bisa juga bangun sendiri itu
perpustkaan.
9
kepentingan pribadi dan mungkin sebagian orang lain secara terbatas.
Namun demikian, ada juga koleksi pribadi yang sudah mulai meluaskan
jangkauan pelayanannya kepada masyarakat sekitar, meskipun jumlahnya tidak
banyak. Dan biasanya untuk jenis perpustakaan seperti ini sudah dimiliki oleh suatu
yayasan atau lembaga berbadan hukum tertentu. Contohnya, sebuah keluarga
besar dan banyak memiliki media dan sumber-sumber informasi yang cukup
banyak, bisa saja itu dikelola secara lebih efektif untuk kemudian dilayankan kepada
masyarakat sekitar.
Koleksi atau sumber-sumber informasi yang tersedia pada perpustakaan
pribadi atau koleksi pribadi ini sangat erat dengan peminatan pemiliknya. Kalau
pemiliknya adalah seorang akuntan publ;ik. Misalnya, maka koleksi yang banyak
dimilikinya banyak yang menyangkiut bidang akuntansi, ekonomi dan sebagian
koleksi bidang lain yang relevan dengan itu. Demikian pula jika pemilik
perpustakaan tersebut seorang ahli hukum seperti pengacara, hakim, dan jaksa,
juga peneliti dan dosen mata kuliah hukum di perguruan tinggi, maka tentu
koleksinya banyak yang menyangkut bidang hukum dengan aspek-aspek keilmuan
yang berkaitan.
Dalam hal pemanfaatannya, koleksi pribadi tidak sebebas perpustakaan yang
diperuntukkkan bagi masyarakat umum. Biasanya ada prosedur tertentu, misalnya
melalui pendekatan pribdai. Yang jelas, banyak informasi yang bisa digali dalam
perpustakaan pribadi ini, terutama bagi para peneliti dan pencari informasi yang
bersifat khas.
DAFTAR PUSTAKA
Agarwal, S.N. (ed). 1982. Perspective in Library and Information Science, Jilid 2.
10
Lucknow (India), Uttar Pradesh Library Association.
Brown, Christine D. 2001. The role of computer-mediated communication in the
research process of music scholars an exploratory investigation. University
of Alabama. USA. http://informationr.net/ir/isis
Buckland, 2001. Historical Studies in Information Science. Medford, NJ: Information
Today
------------. 2001. What is a "digital document"? Journal of the American Society for
Information Science 48
Grolier International. 1996. Marketing, what to do people want from marketing, ....
Grolier International Corporation.
INTERNET LIBRARY FOR LIBRARIANS: A Portal Designed for Librarians to Locate
Internet Resources Related to Their Profession. A Popular Information
Resource Site for Librarians Since 1994. Copyright © 1994-2003 Vianne
Tang Sha & InfoWorks Technology Company. Tanggal akses, Mei 2005.
Katz, William A. 1978. Introduction to Referens Work, jilid ke-1: Basic Information
Sources. New York, McGraw Hill.
Kingrey, Kelly Patricia. 2002. ‘Concepts of Information Seeking and Their Presence in
the Practical Library Literature’. Library Philosophy and Practice Vol. 4, No.
2 (Spring 2002); ISSN 1522-0222. Calcasieu Parish public Library System,
Louisiana).
Pawit M. Yusup. 1990. Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional.
Bandung, Remaja Rosdakarya.
--------------------. 1991. Mengenal Dunia Perpustakaan dan Informasi. Bandung,
Binacipta.
--------------------. 2005. Aplikasi Selektif; Teori Ilmu Informasi, Komunikasi dan
Perpustakaan.. (P3M Dikti Depdiknas 2005). Jurusan Ilmu Informasi dan
Pepustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.
Pendit, Putu Laxman, 2003. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi;suatu
pengantar diskusi epistemologi dan metodlogi. Jakarta: Jurusan Ilmu
Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Pickard, Alison Jane. 1998. The impact of access to electronic and digital
information resources on learning opportunities for young people A
grounded theory approach. http://informationr.net/ir/isis
Reddick, Randy and King Elliot. 1996. Internet untuk Wartawan: Internet untuk
semua Orang. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia.
Ritchie, Sheila (ed). 1982. Modern Library Practice. Cambridge, Buckden, E.L.M.
Publications.
Siatri, Rani. 1998. Information seeking in electronic environment: a comparative
investigation among computer scientists in British and Greek Universities.
Location: http://InformationR.net/ir/4-2/isic/siatri.html © the author,
1998. Last updated: 9th September 1998. Information Research, Volume 4
No. 2 October 1998.
Sptizberg. Brian H. 2006. Preliminary Development of a Model and Measure of
Computer-Mediated Communication (CMC) Competence. School of
11
Communication San Diego State University.
Ward, David dan Reisinger, Sarah. 2000. Designing Internet Research Assignments:
Building a framework for instructor collaboration. Jurnal elektronik
Information Research, Vol. 6 No. 1, October 2000, University of Illinois.
Wiedzka, Barbara Nied. 2003. A proposed general model of information behaviour.
Jurnal Elektronik. Information Research. Vol. 09 No. 1, October 2003. .
http://InformationR.net/ir/11-4/paper260.html
Wilson, TD. 2000. Recent trends in user studies action research and qualitative
methods. Departement of Information Studies. University of Sheffeld.
United Kingdom. http://informationr.net/ir/isis
12