You are on page 1of 2

Kompetensi Dasar :

1.1 Menjelaskan kosmologi dan alam kehidupan

Indikator :
- Mendefinisikan pengertian kosmologi
- Menyebutkan unsur-unsur kosmologi
- Menjelaskan manfaat mengetahui kosmologi
- Menjelaskan pengertian alam kehidupan menurut agama Buddha

1. Mendefinisikan pengertian kosmologi

Kata kosmologi berasal dari kata Yunani kosmos yang dipakai oleh Pythagoras (580-500 SM)
untuk menggambarkan keteraturan dan keselarasan pergerakan benda-benda langit. Istilah ini
dipakai lagi oleh Christian Wolff (1679-1754) ketika membagi-bagi wilayah pengkajian filsafat.
Dalam pengertian Wolff kosmologi adalah telaah tentang sistem kosmik; dalam kosmologi ini
alam semesta diselidiki menurut inti dan hakikatnya yang mutlak, menurut segi material maupun
menurut segi maknanya. Ini berarti obyek-obyek yang dipelajari tidak secara a priori dibatasi
pada benda-benda fisika-kimia ataupun biotik, tetapi juga manusia dan alam semesta sejauh
dialami manusia. Istilah dunia sebetulnya lebih tepat daripada alam semesta untuk pengertian
kosmologi ini, mengingat ungkapan alam semesta lebih menunjuk pada obyek material. Titik
tolak kosmologi secara umum adalah kesatuan manusia dan alam semesta serta dunia yang
dialami manusia.

Dalam penggunaan modern oleh para ilmuwan, kosmologi adalah cabang ilmu pengetahuan
yang berupaya memahami struktur spasial, temporal, dan komposisional alam semesta skala
besar

Kosmologi Buddhis merupakan penjelasan atas struktur dan keadaan alam semesta berdasarkan
berbagai sutta/sutra (kotbah Sang Buddha). Dalam berbagai sutta Buddha menjelaskan berbagai
kondisi alam kehidupan, pada sutta lainnya Buddha menggambarkan awal mula kemunculan
manusia di bumi. Gambaran alam semesta menurut agama Buddha tidak boleh dipahami secara
harfiah dan mungkin tidak dapat diuji dengan percobaan ilmiah. Ia bisa saja tidak sesuai dengan
fakta astronomi yang telah ditemukan saat ini. Ia hanya bisa diamati melalui meditasi karena
kosmologi Buddhis merupakan struktur alam semesta yang diamati oleh mata batin
(dibbacakkhu) seorang Buddha dan orang-orang yang telah melatih pikiran mereka sampai pada
tingkat pemusatan pikiran tertentu.

Kosmologi Buddha dapat dibagi menjadi dua jenis terkait: kosmologi spasial, yang
menggambarkan susunan berbagai dunia dalam alam semesta, dan kosmologi temporal, yang
menjelaskan bagaimana dunia datang menjadi ada, dan bagaimana mereka meninggal dunia.

2. Dalam kosmologi Buddhist diperkenalkan adanya 3 tingkat alam kehidupan yaitu :


1. Alam nafsu keinginan (kamadhatu)
atau 11 Kamma Bhumi yaitu 11 alam kehidupan dimana makhluk-makhluknya masih senang
dengan nafsu-nafsu indera dan terikat dengan panca indera

2. Alam bermateri (rupadhatu)


atau 16 Rupa Bhumi yaitu 16 alam kehidupan yg makhluk-makhluknya mempunyai Rupa
Jhana

3. Alam tak bermateri (arupadhatu)


atau 4 Arupa Bhumi yaitu 4 alam kehidupan yg makhluk-makhluknya mempunyai Arupa Jhana

You might also like