Professional Documents
Culture Documents
LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk yang sempurna dalam penciptaannya
sebagaimana Allah SWT firmankan : "Kami ciptakan manusia dalam
sebaik-baik bentuk". Indikasi kesempurnaan manusia tidak hanya dilihat
dari sisi akal saja, yang dengannya manusia mampu membuat teknologi-
teknologi mutakhir untuk memudahkan manusia dalam bekerja.
Naluri atau gharizah ini seandainya tidak dipenuhi oleh manusia dia
tidak akan menimbulkan kematian. Namun, hanya akan menimbulkan
kegelisahan dan keresahan dalam batin manusia2. Terkait dengan
perkembangan kedokteran dan teknologi kesehatan masa kini, salah satu
keresahan besar manusia karena tidak terpenuhinya gharizatun nau'
(naluri melestarikan jenis) yaitu mereka pasangan-pasangan suami istri
yang tidak mampu memperoleh keturunan dengan cara yang normal
sudah mulai mendapatkan pencerahan dan harapan dengan teknologi
rekayasa reprosuksi.
Maka dari itu dalam makalah ini penyusun akan bedah seluk beluk
rekayasa reproduksi serta membahasnya dalam sudut pandang Islam dan
sudut pandang pengetahuan barat. Di samping untuk memenuhi tugas
makalah dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
1
naluri dasar yang secara fitrah ada dalam diri manusia
2
Taqiyyudin an-nabhani, Nizhomul Islam, Pustaka Thariqul Izzah, Bogor, 2001
1
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian rekayasan reproduksi?
PENDAHULUAN
3
Henny Riandari, Theory and Application of Biology, Tiga Serangkai, Jakarta, 2009
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Inseminasi Buatan
b. Bayi Tabung
3
(Bandung), Dr. Soepomo (Surabaya), Cipto Mangunkusumo dan Harapan
Kita (Jakarta) sudah menyediakan fasilitas ini.
• Sel telur yang mengalami ovulasi pada induk atau wanita diambil
dengan suatu alat dan disimpan di dalam tabung yang berisi
medium seperti kondisi yang ada pada rahim wanita hamil.
• Sel telur dipertemukan dengan sperma di bawah mikroskop dan
diamati sehingga terjadi fertilisasi.
• Sel telur yang sudah dibuahi tersebut dikembalikan ke dalam
tabung.
• Jika sel telur yang sudah dibuahi, disebut zigot, berkembang dengan
baik dan menjadi embrio, maka embrio tersebut akan disuntikkan
kembali ke dalam rahim induknya semula.
c. Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI)
Dengan metode ini, sperma tidak harus diambil lewat ejakulasi. Dalam
sperma yang tidak keluar bersama air mani, ICSI bias diandalkan. Tentu
saja harus melalui dua cara, yaitu MESA dan testicular sperm extraction
(TESE). MESA adalah teknik pengambilan sperma di epididimis, bagian
testis yang berfungsi sebagi tempat pematangan sperma. Sementara itu,
TESE mengambil sel berbentuk kecebong ini langsung dari pabriknya,
meski spermanya belum matang6.
Akan tetapi, teknologi ICSI ini punya efek samping, terutama pada
pemberian obat menuerut Nukman, sewaktu diperkenalkan pertama kali,
6
Biologi untuk kelas XI SMA, Tiga Serangkai
4
tingkat keberhasilan ICSI dalam membuahi sel telur Cuma 2%. Tapi, kini
bias mencapai 80%, walaupun masih mungkin terjadi keguguran.
d. Kloning
5
seorang perempuan, agar dapat memperbanyak diri, berkembang,
berdiferensiasi, dan berubah menjadi janin sempurna. Setelah itu
keturunan yang dihasilkan dapat dilahirkan secara alami. Keturunan ini
akan berkode genetik sama dengan induknya, yakni orang yang menjadi
sumber inti sel tubuh yang telah ditanamkan pada sel telur perempuan.
6
kloning malah menguasai manusia sebenarnya karena keunggulan
mereka dalam berbagai bidang.
7
kemajuan sains. Metode tersebut telah menandai perubahan mendasar
dalam perkembangan ilmu kedokteran.
8
Sebuah unsur kebendaan yang tidak terkait dengan kebudayaan suatu kaum atau
masyarakat
8
terbukti hasil dan dampaknya baik positif maupun negatif9. Ide semacam
ini baru dalam proses pembentukan atau tahap awal. Kita belum dapat
memperoleh gambaran jelas dan utuh yang dapat menyingkirkan segala
ketidakjelasan yang berkaitan dengannya. Ide semacam ini, tidak dapat
ditetapkan atasnya hukum haram atau halal secara pasti, karena ia baru
berbentuk ide atau baru dalam bentuk kekuatiran adanya sisi mudharat
dan negatif yang juga baru dalam benak dan teori. Menetapkah hukum
(halal maupun haram) menyangkut hal semacam ini adalah ketergesa-
gesaan yang bukan pada tempatnya dan tidak sejalan dengan tuntunan
akal dalam berpikir atau menarik kesimpulan.
9
www.konsultasi-islam.com
10
Ali Thanthawi, Fatwa-Fatwa Populer Ali Thanthawi, Era Intermedia, Solo, 1998
9
dilakukan secara berulang-ulang, maka bagaimana kita dapat
membedakan seseorang dari yang lain yang juga mengambil bentuk dan
rupa yang sama. Sheikh Farid Washil (mantan Mufti Mesir) menolak
kloning reproduksi manusia karena dinilainya bertentangan dengan empat
dari lima Maqashid asy- Syar’iah: pemeliharaan jiwa, akal, keturunan, dan
agama. Dalam hal ini kloning menyalahi Pemeliharaan keturunan.
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu
dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit.
Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”(Q.S.Al-Baqoroh:29)
10
dengan hukum islam dengan demikian kloningmanusia dalam islam
hukumnya haram.Anak-anak produk proses kloning tersebut dihasilkan
melalui cara yang tidak alami. Padahal justru cara alami itulah yang
telahditetapkan oleh Allah untuk manusia dan dijadikan-Nya sebagai
sunnatullah untuk menghasilkan anak-anak dan keturunan. Dalil-dalil
keharaman:
“Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),
kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya,
dan menyempurnakannya”(Q.S.Al-Qiyamah: 37-38)
11
Memproduksi anak melalui proses kloning akan mencegah
pelaksanaan banyak hukum-hukum syara', seperti hukum tentang
perkawinan, nasab, nafkah, hak dan kewajiban antara bapak dan anak,
waris, perawatan anak, hubungan kemahraman, hubungan 'ashabah, dan
lain-lain. Di samping itu kloning akan mencampur adukkan dan
menghilangkan nasab serta menyalahi fitrah yang telah diciptakan Allah
untuk manusia dalam masalah kelahiran anak. Kloning manusia sungguh
merupakan perbuatan keji yang akan dapat menjungkir balikkan struktur
kehidupan masyarakat. Berdasarkan dalil-dalil itulah proses kloning
manusia diharamkan menurut hukum Islam dan tidak boleh dilaksanakan.
Allah SWT berfirman mengenai perkataan Iblis terkutuk, yang
mengatakan :
"...dan akan aku (Iblis) suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu
benar-benar mereka mengubahnya."(QS. An Nisaa' : 119).
12
merupakan upaya medis untuk mengatasi kesulitan yang ada, dan
hukumnya boleh (ja’iz) menurut syara’. Sebab upaya tersebut adalah
upaya untuk mewujudkan apa yang disunnahkan oleh Islam, yaitu
kelahiran dan berbanyak anak, yang merupakan salah satu tujuan dasar
dari suatu pernikahan. Diriwayatkan dari Anas RA bahwa Nabi SAW telah
bersabda:
13
Kiamat nanti).” (HR. Ad Darimi). Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, dia
mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah
BAB III
KESIMPULAN
Secara umum Islam memandang bahwasanya rekayasa reproduksi
adalah hal yang mubah untuk dilakukan, namun disisi ang lain ada hal-hal
dalam pelaksanaan rekayasa reprosuksi –terutama kloning dan bayi
tabung- yang bertentangan dengan nash-nash Qur’an maupun hadist.
14
untuk kloning berarti sama saja dengan membunuhnya untuk kemudian
dijadikan sebagai organisme baru. Padahal setiap makhluk hidup sekecil
apapun berhak menikmati kehidupan.
Hukum bayi tabung dalam islam boleh menurut syarat yang ditentukan
dan haram bila tidak memenuhi syarat tentunya, sedangkan kloning jelas
– jelas haram menurut islam dan tidak boleh dilakukan.
PENUTUP
Kelegaan hati penyusun dengan terselesaikannya penulisan
makalah ini guna melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar,
penyusun refleksikan dengan rasa syukur kepada ALLAH SWT. Ditengah
kegembiraan kami, syukur dan tahmid wajib kami implementasikan dalam
aktifitas nyata, yaitu dengan berusaha mentaati perintah dan menjauhi
larangan-Nya.
Kami menyadari bahwa apa yang telah kami susun dalam makalah
ini tidak luput dari kekurangan dan kesempurnaan baik dari segi
penulisan maupun substansi yang ada, oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi para pembaca sekalian dan bagi siapapun yang ingin
memanfaatkannya. Dan terimakasih kami atas nikmat dan Rahmat-Nya
yang dilimpahkan kepada penyusun, hanya panjatan do’a kami
tengadahkan tangan sujud di hadapan-Nya.
15
Daftar Pustaka
Al-Qur’anul Karim
www.konsultasi-islam.com
16
17