Professional Documents
Culture Documents
Tujuan
Tujuan eksplorasi secara bertahap adalah mencari kemungkinan adanya
bahan tambang, (jenis, lokasi atau keberadaannya), memperkirakan
sebarannya baik secara lateral maupun vertikal, mengetahui bentuk tubuh
bahan galian dan sebaran bahan berharga atau bijihnya, sehingga
diketahui dimensi atau ukurannya, dan akhirnya mengestimasikan
besarnya sumber daya bahan galiannya. Sedangkan tujuan akhir dari
eksplorasi adalah mengestimasikan besarnya cadangan sehingga dapat
ditentukan nilai ekonomi suatu endapan bahan galian.
Untuk itu diperlukan kegiatan yang bersistem, bertahap dan menggunakan
cara atau metode tertentu.
Gambar 2.1
Peta Kesampaian Daerah
Gambar 2.2
Peta Geologi Daerah Gunung Pongkor dan Sekitarnya
Berdasarkan data geologi yang dimiliki oleh UBPE Pongkor, beberapa
sesar yang terdapat pada lokasi ini antara lain adalah :
1. Sesar Cikaniki 2. Sesar Cisarua.
3. Sesar Cihalang 4. Sesar Cidurian.
5. Sesar Curubitung 6. Sesar Ciguha.
7. Sesar Pr Pogor. 8. Sesar Ciurug.
9. Sesar Gunung Singa 10. Sesar Telukwaru.
Pada lokasi tambang Gudang Handak, struktur geologi sebelum
mineralisasi secara umum berarah ke Utara, hal ini didasarkan arah urat kuarsa
yang telah diinterpretasikan dari singkapan di permukaan dan hasil pemboran.
Struktur geologi di daerah Gudang Handak ini mengalami perulangan, hal ini
didasarkan ciri fisik urat kuarsa (bisa dilihat pada sub bab alterasi dan
mineralisasi). Struktur setelah mineralisasi yaitu berupa zona kekar dan
hancuran.
F. METODA-METODA LANGSUNG
1. Sumur Uji
Pengertian
Sumur uji merupakan salah satu cara dalam pencarian endapan atau
pemastian kemenerusan lapisan dalam arah vertikal. Pembuatan sumur uji ini
dilakukan jika dibutuhkan kedalaman yang lebih (> 2,5 m). Pada umumnya suatu
deretan (series) sumur uji dibuat searah jurus, sehingga pola endapan dapat
dikorelasikan dalam arah vertikal dan horisontal. Sumur uji ini umum dilakukan
pada eksplorasi endapan-endapan yang berhubungan dengan pelapukan dan
endapan -endapan berlapis.
Pada endapan berlapis, pembuatan sumur uji ditujukan untuk mendapatkan
kemenerusan lapisan dalam arah kemiringan, variasi litologi atap dan
lantai, ketebalan lapisan, dan karakteristik variasi endapan secara vertikal,
serta dapat digunakan sebagai lokasi sampling. Biasanya sumur uji dibuat
dengan kedalaman sampai menembus keseluruhan lapisan endapan yang
dicari, misalnya batubara dan mineralisasi berupa urat (vein).
Pada endapan yang berhubungan dengan pelapukan (lateritik atau
residual), pembuatan sumur uji ditujukan untuk mendapatkan batas-batas
zona lapisan (zona tanah, zona residual, zona lateritik), ketebalan masing-
masing zona, variasi vertikal masing-masing zona, serta pada deretan
sumur uji dapat dilakukan pemodelan bentuk endapan. Pada umumnya,
sumur uji dibuat dengan besar lubang bukaan 3–5 m dengan kedalaman
bervariasi sesuai dengan tujuan pembuatan sumur uji. Pada endapan
lateritik atau residual, kedalaman sumur uji dapat mencapai 30 meter atau
sampai menembus batuan dasar.
Peralatan
Alat gali seperti cangkul, sekop, blencong, dan lain sebagainya serta
meteran.
2. Parit Uji
Pengertian
Parit uji merupakan bentuk galian atau lubang eksplorasi yang memanjang
dengan kedalaman yang tidak begitu besar.
o Parit uji digunakan untuk penyelidikan bahan galian yang tidak begitu
dalam, untuk menyingkap tanah penutup, untuk pengambilan percontoh
dan lain sebagainya.
o Parit uji digunakan untuk menyingkap bahan galian yang berpola
memanjang (merupakan sistem atau kumpulan urat).
o Parit uji berbentuk memanjang dengan lebar sekitar 1 – 1,5 m dan
kedalaman sampai 5 m.
o Dokumentasi dilakukan terhadap salah satu atau kedua dinding
paritan dan dasarnya dengan cara membuat rebahan dinding paritan.
o Pemerian dinding paritan dilakukan sebagaimana pemerian terhadap
batuan dan bahan galian.
o Pemercontoh dilakukan dengan cara alur di dinding atau dasar
paritan.
Peralatan
Alat gali seperti cangkul, sekop, blencong, dan lain sebagainya serta
meteran.
Hasil Data
Data dan informasi parit uji (dalam bentuk gambar) dikorelasikan satu sama
lain sehingga tergambar bentuk endapan bahan galian.
DAFTAR PUSTAKA