You are on page 1of 28

DISUSUN OLEH:

MARTHA HANY SESTIA 3215051658

DIAN RUHARMAN 3215061750

DARMONO 3215061746

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
TAHUN 2010
LEMBAR PENGESAHAN

Dosen Pembimbing Guru Pamong

DR.Vina Serevina Benjamin Saragih Spd


NIP.196510021998032001 NIP.196812081997031005

Kepala Sekolah
SMA N 04 Jakarta

Dra. ARLINA
NIP.195710101982032006
KATA PENGANTAR

Segala puji dab syukur atas rahmat Allah SWT, sehingga pratikan dapat

menyelesaikan penulisan Laporan Program Pengalaman Lapangan di SMA N

04 Jakarta. Adapun maksud dari penulisan ini adalah sebagai salah satu berkas

untuk melengkapi pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan kepada UPT

PPL. PPL ini adalah sebagai mata kuliah wajib dalam mencapai jenjang

Sarjana Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta.

Dalam Pelaksanaan PPL ini Praktikan mendapat bimbingan, saran, dan

pembinaan dari berbagai pihak yang terlibat,Praktikan mengucapkan Terima

kasih Kepada :

1. DR.Ir Vina Serevina selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing

,memberi saran , masukan-masukan, dan semangat kepada praktikan.

2. Benjamin Saragih S.Pd selaku Guru Pamong yang telah memberi

arahan,dan bimbingan

3. Kepala SMA N 04 Jakarta Dra. Arlina yang telah memberi praktikan

kesempatan untuk belajar agar menjadi guru yang berkompeten dan

professional
4.Seluruh jajaran staff dan karyawan baik dari pihak Keamanan sekolah

hingga TU yang telah bersikap ramah dan menerima keberadaan

Praktikan dengan baik

Praktikan menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna .atas

segala kekurangan serta kelebihannya praktikan ucapkan mohon maaf

secukupnya.

Jakarta, 09 Desember 2010

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG...................................... ...............................1

1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................3

1.3 TUJUAN PENULISAN LAPORAN..................................................4

1.4 TUJUAN PELAKSANAAN PPL............... ................................5

BAB 2KEGIATAN YANG DILAKUKAN........................................................7

2.1 KEGIATAN YANG DIRANCANG...............................................................7

2.2 CARA MENGUMPULKAN DATA..............................................................8

BAB 3 TEMUAN SELAMA ORIENTASI........................................................10

3.1 KEADAAN FISIK SEKOLAH....................................................................10

3.2 CIVITAS SEKOLAH....................................................................................24

3.3 KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR........................................................15

3.4 INTERAKSI SOSIAL...................................................................................16

BAB 4 PENUTUP................................................................................................20

4.1 KESIMPULAN.............................................................................................20

4.2 REKOMENDASI..........................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Secara operasional, tujuan pendidikan guru adalah pemilikan wawasan, sikap dan

keterampilan sebagai warga negara yang berpendidikan tinggi, penguasaan bahan

ajaran, penguasaan dan pemahaman tentang segala hal yang berhubungan dengan

peserta didik, penguasaan teori dan keterampilan keguruan, pemilikan

kemampuan melaksanakan tugas pofesional dalam hubungannya dengan latar

kerjanya secara organisatoris. Profesi keguruan mempunyai dimensi yang sangat

luas dan dalam. Mulai dari pemahaman secara mendalam tentang wawasan yang

mendasari pergaulan pendidikan antar guru-murid, penguasaan materi bahan ajar

sampai kepada pemahaman tentang latar belakang (setting) dimana atau dalam

lingkungan apa tindakan pendidikan itu dilakukan. Dengan kata lain, seorang

guru profesional secara tepat bertindak dan menjawab tantangan masalah yang

dihadapi dalam tugasnya.

Universitas Negeri Jakarta ( UNJ ) sebagai salah satu universitas yang telah

dikenal menghasilkan tenaga pendidik, tentunya menyelenggarakan program

pendidikan untuk mencetak guru yang profesional. Salah satu program yang

dijalankan adalah Program Pengalaman Lapangan ( PPL ). Dengan melaksanakan


Program Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa diharapkan dapat lebih

memahami tugas dan kewajiban guru yang sebenarnya bukan hanya sekedar teori

yang diajarkan di kelas oleh para dosen. Selain itu, mahasiswa juga dapat melihat

secara langsung masalah dan tantangan yang ada dalam dunia pendidikan, baik itu

dari siswa, kurikulum maupun materi ajar secara langsung, sehingga mahasiswa

bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik dalam menghadapi semua masalah

dan tantangan dalam dunia pendidikan saat terjun ke masyarakat sebagai guru

nantinya.

Tahap awal sebelum dilakukan kegiatan PPL atau Program Pengalaman

Lapangan adalah kegiatan obervasi pengenalan lapangan. Kegiatan ini sangat

penting karena untuk mengenal kondisi lingkungan sekolah yang akan dijadikan

tempat PPL, dimana mahasiswa akan mengaplikasikan ilmu dari mata kuliah

yang telah diperolehnya. Adapun tujuan dari kegiatan obeservasi ini antara lain,

untuk mengetahui keadaan lingkungan sekolah atau keadaan fisik sekolah seperti

letak-letak dan tata ruangan serta fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar di

sekolah tersebut. Selain itu mahasiswa dapat mengenal seluruh staf pengajar, tata

usaha dan staf-staf lainnya. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh seluruh

mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan PPL di SMA Negeri 4 Jakarta.

Kegiatan observasi ini biasanya dilakukan satu sampai dua minggu sebelum

mahasiswa memulai mendapatkan seluruh tugas-tugasnya dari sekolah baik itu


tanggungjawab terhadap kelas, tugas piket dan kegiatan-kegiatan lain yang harus

diikuti oleh mahasiswa selama PPL.

Dalam kegiatan observasi ini mahasiswa dapat memulai beradaptasi dengan

peraturan atau kebijakan-kebijakan sekolah serta budaya yang dikembangkan di

SMA Negeri 4 Jakarta. Kemudian mahasiswa juga dapat melihat hubungan sosial

atau interaksi sosial baik antar guru dengan guru, guru dengan murid, maupun

antar murid itu sendiri. Hal ini dapat mempermudah dalam berinteraksi atau

bersosialisasi baik dengan seluruh staff maupun dengan calon murid yang akan

diajarnya.

Salah satu kegiatan observasi yang dilakukan mahasiswa yaitu kegiatan belajar

mengajar di kelas. Dengan kegiatan ini mahasiswa dapat mengamati dan

mempersiapkan diri untuk mengajar dan mengelola kelas tersebut, karena dengan

kegiatan ini mahasiswa pun dapat mengenali dan membiasakan diri dengan

karakteristik calon muridnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarakan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa masalah

sebagai berikut :
1. Bagaimanakan kondisi lingkungan sekolah SMA Negeri 4 Jakarta, baik secara

fisik maupun secara interaksi sosial?

2. Bagaimanakan peraturan atau kebijakan serta budaya yang dikembangkan di

SMA Negeri 4 Jakarta?

3. Bagaimanakah kondisi kegiatan belajar mengajar pada saat di kelas?

4. Apa yang menyebabkan keterbatasan guru dalam penggunaaan media

pembelajaran ?

5. Apa yang menyebabkan motivasi belajar siswa rendah ?

1.3 Tujuan Penulisan laporan PPL

1. Untuk mengetahui kondisi fisik serta fasilitas yang disediakan untuk proses

belajar mengajar di SMA Negeri 4 Jakarta.

2. Untuk mengetahui peraturan, kebijakan serta budaya yang dikembangkan di

SMA Negeri 4 Jakarta.

3. Mengetahui pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dalam mata

pelajaran Fisika.

4. Untuk mengetahui penyebab keterbatasan guru dalam penggunaan media

pembelajaran

5. Untuk mengetahui penyebab motivasi belajar siswa yang rendah

6. Sebagai bukti tertulis bahwa telah melaksanakan kegiatan PPL.


7. Sebagai tugas laporan akhir tahun dalam kegiatan Program Pengalaman

Lapangan (PPL) Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk

diserahkan kepada KPS UNJ.

1.4 Tujuan Pelaksanaan PPL

Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan PPL adalah sebagai berikut:

1). Tujuan Umum

a. Mahasiswa dapat menerapkan materi yang diperoleh selama perkuliahan pada

kegiatan PPL, sehingga mahasiswa dapat menjadi seorang guru yang

profesional di bidangnya.

b. Mahasiswa lulusan Pendidikan Fisika FMIPA UNJ yang memiliki

kemampuan di bidang pendidikan Fisika dapat mengaplikasikan ilmunya

dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah menengah.

2). Tujuan Khusus

a. Melakukan observasi secara objektif kegiatan-kegiatan yang ada di SMA Negeri

4 Jakarta secara terarah dan terencana.

b. Menunjukkan kemampuan sebagai guru dalam proses belajar mengajar yang

terprogram pada lingkungan SMA Negeri 4 Jakarta.


c. Menunjukkan kemampuan sosialisasi sebagai calon guru pada proses kegiatan

belajar mengajar yang terprogram baik di dalam maupun di luar lingkungan SMA

Negeri 4 Jakarta.
BAB II

KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA OBSERVASI

2.1 Kegiatan yang dirancang

Kegiatan observasi dilakukan selama satu minggu yaitu pada tanggal 27 - 30 Juli

2010 , pertama dilakukan pengamatan mengenai keadaan lingkungan sekolah,

antara lain:

1. Keadaan fisik sekolah, seperti: luas tanah, jumlah ruangan yang ada

disekolah, dan ukuran bangunan.

2. Keadaan lingkungan sekitar sekolah

3. Fasilitas sekolah

4. Penggunaan sekolah

5. Guru dan Siswa

6. Interaksi sosial

7. Tata tertib

Selama observasi ini mahasiswa juga mulai beradaptasi dengan peraturan,

kebijakan dan budaya yang ada disekolah SMA Negeri 4 Jakarta. Kegiatan

observasi selanjutnya adalah mahasiswa melakukan observasi kelas, untuk

mengetahui kondisi belajar mengajar dikelas, antara lain: cara mengajar guru atau
metode yang diterapkan oleh guru, interaksi siswa terhadap mata pelajaran, dan

mengenal karakter siswa di masing-masing kelas.

Selain itu mahasiswa juga melakukan observasi terhadap kegiatan siswa di luar

jam pelajaran atau ekstrakurikuler yang dilaksanakan setiap hari setelah kegiatan

belajar mengajar selesai. Adapun kegiatan yang diamati oleh mahasiswa antara

lain: Paskibra, PMR (Palang Merah Remaja), Bola Basket, Futsal, Pencak Silat (

Merpati Putih ), dll.

2.2 Cara mengumpulkan data

Dalam kegiatan observasi, untuk mengumpulkan data mahasiswa menggunakan

beberapa teknik, antara lain, yaitu:

1) Observasi

Observasi langsung ke lapangan misalnya dalam melihat kondisi sekolah,

kegiatan belajar mengajar dikelas dan kegiatan-kegiatan siswa diluar pelajaran.

2) Wawancara

Mahasiswa menggunakan teknik ini untuk mendapatkan data fisik sekolah

misalnya luas sekolah, jumlah ruangan, ukuran kelas atau ruangan lain, lapangan

olahraga, fasilitas sekolah, dan jumlah guru dan siswa. Data-data tersebut

diperoleh dengan meminta bantuan pada staf tata usaha di bagian sarana.
Sedangkan untuk mengetahui tata tertib yang berlaku, mahasiswa melakukan

wawancara ke bagian kesiswaan dan Guru BK (bimbingan konseling).

3) Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

melakukann studi dokumentasi yang meneliti arsip-arsip SMA Negeri 4 Jakarta,

untuk melengkapi dan mendukung pengumpulan data yang berguna untuk

penulisan laporan akhir.


BAB III

TEMUAN SELAMA ORIENTASI

Hasil temuan selama pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan ( PPL ) di SMA

Negeri 4 Jakarta, antara lain:

3.1 Keadaan Fisik Sekolah

SMA Negeri 4 Jakarta adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri yang

terletak di jalan Batu no. 3, Gambir, Jakarta Pusat. Posisi sekolah dikelilingi oleh

gedung – gedung perkantoran (beberapa kantor kementerian), markas militer,

istana negara. rumah – rumah penduduk, warung makan, dan juga dekat dengan

SMK Negeri 2 Jakarta. Posisi sekolah cukup strategis sehingga dapat dicapai oleh

siswa yang tinggal di wilayah yang beragam. Selain itu, suasana di sekitar sekolah

juga cukup tenang sehingga menunjang pelaksanaan KBM. Luas tanah SMA

Negeri 4 Jakarta adalah 1530.8 m2 terdiri dari 3 lantai.

Bangunan yang terdapat di SMA Negeri 4 Jakarta adalah sebagai berikut:

1. Ruang kelas : sebanyak 16 kelas, dengan pembagian 6 ruang kelas X, 2 ruang

kelas XI IPA, 3 ruang kelas XI IPS, 2 ruang kelas XII IPA, 3 ruang kelas XII

IPS,

2. Masjid dengan luas 161.9 m2, banyaknya = 1


3. Ruang Kepala Sekolah : banyaknya = 1

4. Ruang Bimbingan Konseling : 161.8 m2, banyaknya = 1

5. Ruang Guru : banyaknya = 1

6. Perpustakaan dengan luas 169 m2, banyaknya = 1

7. Unit Kesehatan Siswa : banyaknya = 1

8. Ruang OSIS / MPK : banyaknya = 1

9. Ruang Tata Usaha dengan luas 161.8 m2,banyaknya = 1

10. Kamar mandi siswa

11. Kamar mandi guru

12. Kantin dengan luas 102 m2, banyaknya = 2

13. Ruang serba guna : banyaknya = 1

14. Koperasi : banyaknya = 1

15. Laboratorium Biologi : banyaknya = 1

16. Laboratorium Kimia : banyaknya = 1

17. Laboratorium Fisika: banyaknya = 1

18. Laboratorium Bahasa : banyaknya = 1

19. Laboratorium Komputer : 10 x 8 m2, banyaknya = 1

20. Ruang Seni :, banyaknya = 1

21. Lapangan : 683.7 m2

22. Pos satpam :12.5 m2 banyaknya = 1


Adapun fasilitas sekolah yang terdapat di SMA Negeri 4 Jakarta adalah sebagai

berikut:

1. Perpustakaan

Perpustakaan SMA N 4 Jakarta mengoleksi ± 3008 judul buku, dengan luas

area 169 m2 . Adapun jenis buku yang ada terdiri dari buku cerita, novel, dan

buku-buku referensi.. Namun buku-buku yang tersedia belum memenuhi

syarat sebuah perpustakaan yang baik dan lengkap. Hal ini dikarenakan

koleksi buku yang belum memadai secara kuantitas. Secara kualitas, buku –

buku di perpustakaan masih kurang bervariasi, memiliki koleksi ensiklopedi

yang cukup lengkap, tapi kondisi beberapa buku sudah kurang baik.

Perpustakaan ini melibatkan satu orang penanggungjawab yaitu Ibu Desrida

yang sebelumnya adalah salah satu guru kimia di SMA N 4 Jakarta, beliau

dibantu oleh bapak Sutanto. Dari hasil pengamatan, dapat dikatakan bahwa

pengelolaan perpustakaan SMA N 4 sudah terorganisir dengan baik. Hal ini

diketahui dari adanya data inventaris buku yang lengkap, perawatan buku

yang baik, suasana perpustakaan yang nyaman dan manajemen peminjaman

buku yang tegas. Perpustakaan ini juga sudah memiliki mekanisme

penghitungan pengunjung yang baik. Mereka memiliki daftar pengunjung

setiap bulannya. Sayangnya, minat siswa datang ke perpustakaan untuk

membaca masih rendah. Umumnya, siswa datang ke perpustakaan karena ada


pelajaran agama Kristen Protestan atau agama Katolik, atau ada pelajaran

yang dilaksanakan di perpustakaan untuk studi pustaka.

2. Laboratorium

Laboratorium SMA N 4 Jakarta memiliki 5 buah laboratorium yang terdiri

dari laboratorium Biologi, Kimia, Fisika, Bahasa serta Komputer. Kegiatan

observasi laboratorium ini lebih dikhususkan pada lab Fisika, karena lab ini

yang nantinya akan digunakan oleh mahasiswa PPL.

Peralatan dan bahan di Laboratorium Biologi, Kimia dan Fisika di SMA 4

Jakarta cukup baik, sayang jarang dilakukan praktikum baik itu dalam

pelajaran Biologi, Kimia maupun Fisika. Laboratorium Komputer digunakan

oleh seluruh siswa SMA N 4 yang sedang mengikuti mata pelajaran TIK.

Laboratorium Bahasa digunakan oleh seluruh siswa SMA N 4 yang sedang

mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia, dan bahasa inggris namun tidak selalu

setiap pelajaran tersebut siswa menggunakan laboratorium bahasa ini.

3. Ruang Serba Guna

Sekolah ini memiliki ruang serbaguna untuk kegiatan rapat guru, halal-

bihalal, pertemuan wali murid, kegiatan siswa, dan lain-lain.

4. Ruang Bimbingan Konseling


Ruangan seluas 161.8 m2 ini berfungsi untuk membantu siswa agar memiliki

pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan,

pekerjaan, dan norma agama), mengantisipasi berbagai masalah siswa yang

mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, memberikan bantuan

kepada siswa yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi,

sosial, dan belajar.

5. Ruang tata usaha

Ruangan dengan jumlah karyawan tata usaha 9 orang. Ruangan ini berukuran

161.8 m2. Fungsi ruang tata usaha ini adalah

• Melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif utuk mencapai tujuan

dari sesuatu organisasi.

• Menyediakan keterangan-keterangan bagi pimpinan organisasi itu unuk

membuat keputusan atau melakukan tindakan yang tepat.

• Membantu kelancaran perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan.

3.2 Civitas Sekolah

Civitas sekolah terdiri dari kepala sekolah, guru, siswa dan komponen- komponen

lain yang berada di dalam lingkungan SMA Negeri 4 Jakarta. Berdasarkan data

yang diperolah dari pihak administrasi sekolah, jumlah guru seluruhnya adalah 45
orang, jumlah siswa rata-rata perkelas 40 orang. Secara umum interaksi antara

guru-guru, guru-siswa dan hubungan antar civitas sekolah lainnya terlihat baik.

3.3 Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMA Negeri 4 Jakarta tahun ajaran 2010-

2011 semester ganjil dimulai pada bulan Juli sampai Desember 2009 dan diakhiri

dengan ujian akhir semester ganjil yang dilaksanakan pada 29-30 november, 1-3

Desember 2010.

KBM dilaksanakan dari hari senin sampai jumat. Pada hari senin-jumat KBM

dilaksanakan dari pukul 06.30 sampai 14.45 yang terdiri dari sepuluh jam

pelajaran dimana satu jam pelajaran adalah 40 menit .Mata pelajaran Fisika untuk

kelas X berlangsung selama 2 jam pelajaran setiap minggunya.

Secara umum, kondisi KBM di SMA N 4 Jakarta berlangsung baik. Jika ada guru

yang berhalangan hadir, maka digantikan oleh guru infal (guru pengganti).

Materi yang dipelajari pada mata pelajaran Fisika kelas X adalah besaran dan

satuan, vektor, gerak lurus, gerak melingkar dan dinamika partikel.

Metode yang diterapkan untuk siswa-siswi kelas X dan XI pada umumnya tidak

menemui kendala atau kesulitan yang berarti karena penerapannya masih

menggunakan metode lama berupa ceramah dengan teknik tanya jawab disertai
diskusi, dan juga metode baru yaitu eksperimen. Tetapi seiring dengan

diterapkannya kurikulum 2006 yang disebut dengan KTSP, metode

pengajarannya ditambah lagi di mana siswa juga dituntut untuk menggali

informasi dari berbagai sumber.

Teknik ceramah pada prinsipnya digunakan untuk memberikan informasi atau

uraian pokok masalah, dengan kata lain untuk memberikan pengetahuan

(kognitif). Sedangkan teknik tanya jawab atau memberikan kesempatan pada

siswa untuk bertanya, melatih siswa berani mengeluarkan pendapat atau

menimbulkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar.

Teknik diskusi menimbulkan motivasi siswa untuk bertanya, memberi komentar,

saran serta mengungkapkan pikiran. Dalam kelompok diskusi setiap anggotanya

harus ikut serta berpartisipasi aktif memecahkan masalah yang sedang dibahas.

Sedangkan metode eksperimen digunakan untuk memberikan penguatan teori

dengan melakukan percobaan sesuai dengan teori yang didapat.

3.4 Interaksi Sosial

Komunikasi merupakan salah satu syarat yang diperlukan untuk saling mengenal

dan memahami masing-masing individu dalam kehidupan sehari-hari. Demikian

pula di lingkungan pendidikan di mana interaksi dan komunikasi antara guru dan

siswa merupakan salah satu bentuk transfer ilmu pengetahuan. Berikut merupakan

interaksi yang diamati pada sekolah latihan: Interaksi sosial yang terjadi di antara
warga sekolah pada umumnya baik. Hubungan guru dengan guru lainnya

memperlihatkan hubungan yang sangat baik, saling mendukung dan bekerja

sama. Begitu juga hubungan antara guru dan siswa, siswa memperlihatkan rasa

hormatnya kepada guru, begitu juga sebaliknya guru memperlihatkan rasa kasih

sayang kepada anak-anak didiknya, tak jarang siswa yang berkonsultasi dengan

guru yang berkaitan dengan hal organisasi. Hubungan siswa dengan siswa secara

umum memperlihatkan hubungan yang baik, hubungan antara kakak kelas dengan

adik kelasnya, juga terlihat cukup akrab dan saling bekerja sama. Hubungan guru

dengan pegawai tata usah juga sangat baik, terjadi hubungan saling koordinasi

yang berkaitan dengan administrasi siswa. Secara keseluruhan di sekolah ini

sudah terbangun hubungan kekeluargaan yang sangat baik.

Interaksi Guru Dengan Guru

Dari hasil pengamatan yang dilakukan di lapangan (SMA Negeri 4 Jakarta),

interaksi yang terjadi antara sesama guru terjalin dengan sangat akrab, saling

mendukung dan saling menghormati. Setiap guru berusaha untuk saling

menunaikan tugas dan kewajibannya sebaik mungkin tanpa merugikan orang lain.

Namun, ada beberapa guru yang dengan atau tanpa sengaja membicarakan

kejelekan guru lain tanpa memperhatikan sekitarnya padahal ada siswa

didekatnya.

Interaksi Guru Dengan Siswa


Salah satu kebiasaan yang diterapkan di SMA Negeri 4 Jakarta antara siswa

dengan guru adalah senyum, sapa dan salam. Hal tersebut mengakibatkan suasana

belajar yang akrab dan kondusif terbentuk dengan sendirinya, sehingga transfer

ilmu menjadi lebih menyenangkan. Dengan kondisi yang demikian, siswa

menjadi lebih termotivasi untuk mengembangkan potensi diri baik di bidang

akademik maupun ekstrakurikuler. Hal itu terlihat dari prestasi-prestasi yang

diraih siswa-siswi SMA Negeri 4 Jakarta.

Interaksi Siswa Dengan Siswa

Keakraban, kerjasama, dan keinginan untuk mengembangkan diri dari masing-

masing siswa merupakan cerminan interaksi yang terjadi antara sesama siswa

SMA Negeri 4 Jakarta. Hal tersebut menjadikan siswa memiliki sikap tenggang

rasa, simpati, maupun empati terhadap siswa lain. Misalnya, bila ada siswa yang

merasa kurang mengerti tentang salah satu mata pelajaran maka siswa yang lain

berusaha membantu mengajarkan hal yang kurang dimengerti oleh siswa tersebut.

Interaksi Guru Dengan Karyawan

Interaksi guru dengan karyawan di SMA Negeri 4 Jakarta berlangsung dengan

baik dan akrab. Masing-masing pihak saling mendukung dan menghormati tugas

dan kewajibannya masing-masing.

Interaksi Sosial Secara Umum


Berdasarkan pengamatan yang dilakukan secara keseluruhan, masing-masing

pihak saling mendukung, menghormati dan bekerja sama untuk mengembangkan

potensi yang dimiliki oleh SMA Negeri 4 Jakarta. Semua pihak ikut berpartisipasi

unuk mewujudkan visi dan misi dari SMA tersebut demi kemajuan SMA Negeri 4

Jakarta.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah pelaksanaan PPL di SMA Negeri 4 Jakarta, mulai dari pelaksanaan

observasi sekolah, proses belajar mengajar, sampai dengan perpisahan maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat keterbukaan dari pihak sekolah dalam menerima mahasiswa PPL

yang melakukan observasi dan praktek mengajar.

2. Semua mahasiswa PPL melaksanakan tugas sesuai dengan jadwal dan

ketentuan yang berlaku di sekolah.

3. Semua mahasiswa PPL diberikan kesempatan yang luas untuk lebih

memperoleh pengalaman, bukan hanya pengalaman dalam bidang akademis,

tetapi juga non akademis.

4. Interaksi antara guru-guru, siswa-siswa, dan guru-siswa cukup baik. Hal ini

dapat terlihat dari hubungan keseharian mereka yang terlihat begitu akrab

terutama hubungan antara guru-siswa.

5. Keadaan sekolah secara fisik cukup baik, hanya saja pemanfaatan fasilitas

yang ada masih kurang. Contohnya: pengunjung perpustakaan di luar jam

pelajaran masih kurang.


6. Sekolah berada pada lingkungan yang cukup kondusif karena letaknya jauh

dari lalu lintas kendaraan, sehingga tidak bising dan tercipta suasana belajar

yang kondusif.

7. Peran guru BK sekolah ini cukup menonjol baik dalam menangani anak-anak

yang melanggar peraturan sekolah maupun anak-anak yang bermasalah.

8. Disiplin yang diterapkan di sekolah ini cukup baik.

9. Aktifnya kegiatan ekstrakulikuler dapat membantu siswa dalam

mengembangkan minat dan bakat serta dapat dijadikan sebagai obat

penghilang kejenuhan setelah hari belajar.

10. Kekeluargaan dan kebersamaan di sekolah ini cukup terbukti denagn adanya

acara buka puasa bersama antara guru, siswa dan karyawan sekolah dan halal

bihalal Idul Fitri.

4.2 Rekomendasi

Berdasarkan pengamatan selama praktek mengajar dan kesimpulan yang diperoleh,

maka kami merekomendasikan beberapa hal yang mudah-mudahan bermanfaat bagi

pihak sekolah antara lain:

1. Pada setiap pokok bahasan dan sub pokok bahasan materi Fisika sebaiknya

disajikan dengan contoh konkret agar dapat diterima dengan mudah, dan

memberikan pembelajaran yang dan mengesankan bagi siswa sehingga tujuan


pembelajaran umum (TPU) dan tujuan instruksional khusus (TIK) dapat

tercapai.

2. Para pendidik memvariasikan metode dan pendekatan mengajar sehingga

dapat memotivasi siswa dalam KBM.

3. Memaksimalkan peran perpustakaan

4. Penggunaan fasilitas sekolah lainnya seperti laboratorium dapat lebih

dimaksimalkan untuk meningkatkan pengetahuan siswa

5. Dalam menyajikan bahan pelajaran harus memperhatikan fasilitas yang

tersedia guna mencapai tujuan pembelajaran, pendidik juga harus

memperhatikan suasana, situasi, kondisi dari sekolah, masyarakat dan

siswanya sendiri

You might also like