You are on page 1of 20

SEJARAH PENCAK SILAT

Pencak silat adalah seni bela diri asli Indonesia yang berabad-abad umurnya dan
diwariskan secara turun-temurun dari generasi satu kegenerasi berikutnya.

Menurut prof.Dr.Purbo Caroko dalam bukunya dituliskan bahwa Pencak Silat diteropong
dari sudut kebangsaan Indonesia,wongso Negoro juga menuliskan dalam buku bahwa Pencak
Silat adalah gerak serang dan bela diri yang berupa tari yang berirama dengan peraturan adat
kesopanan tertentu yang biasanya untuk pertunjukan umum,adapun ciri-ciri gerakan pencak
silat Indonesia yaitu:

1. Bersifat lentur,halus dan lemas tapi tetap menggunakan tenaga pada saat-saat
tertentu.

2. Tidak membutuhkan banyak ruang.

3. Lebih mengutaamakan mengelak,memeindahkan serangan lawan dan mengunci


dari pada membenturkan tenaga.

4. Banyak mnggunakan tenaga lawan dengan memanfaatkan keseimbangan lawan.

5. sikap tangan selalu dekat dengan badab,kecuali saat melakukan penyerangan.

6. Tendangan tidak terlalu tinggi dan tidak banyak menggunakan permainan tengah
ataupun bawah.

7. Dalam melakukan serangan/tangkisan tidak banyak suara.

8. Banyak tian ringan dalam melangkah.

9. Sikap selalu tenang dan santai tetapi tetap waspada.

10. Menggunakan kecepatan,ketepatan dan kelincahan.

Meskipun ada ciri-ciri umum yang disebutkan diatas setiap daerah mempunyai ciri-ciri
khusus yang disebabkan oleh pengaruh budaya,keadaan wilayah,kepribadian dan pendidikan
setempat.

1
SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA SH
SH didirikan oleh KI NGABEI SOERO DIWIRJO yang diawali dengan berdirinya sedulur tunggal
kecer pada tahun 1903 dikampung Tambak Gringsing,KI NGABEI SOERO DIWIRJO pada masa
kecilnya bernama MAS DHAN lahir Sabtu pahing 1869(tidak diketahui tanggal dan bulan).

Beliau keturunan bupati gresik,ayahnya bernama KI NGABEI SOERO MIHARJO mantri cacar
daerah Ngimbang Jombang,dan berikut saudara-saudaranya beliau:

1. Mas Dhan/KI Ngabei Soero Diwirjo


2. Noto/Gunadi tinggal di Surabaya
3. Suradi/Adi tinggal di Aceh
4. Wongso Harjo tinggal di Madiun
5. Karto Diwirjo tinggal di Jombang

Saudara laki-laki ayahnya bernama KI Ngabei Soero Amiprojo sebagai Wedono di Wonokromo
Surabaya,saudara sepupunya adalah Raden Mas Kusumo Dinoto sebagai bupati Kediri.
Seluruh keluarga ini keturunan dari Bethro Kathong di Ponorogo,putra raja Brawijaya di
Mojopahit.
Tahun 1884 beliau berumur 15th dan magang menjadi juru tulis sebagai Kontrolir di
Jombang,sambil belajar dan mengajar ngaji beliau belajar pencak silat yang merupakan dasar
kegemaran beliau untuk memperdalam pencak silat dari pendekar-pendekar periangan,adapun
jurus-jurus yang di peroleh yaitu:
- Cimande
- Cikalong
- Cipete
- Cibedhuyut
- Cimalaya
- Ciampas
- Sumedangan

2
Pada tahun 1886 beliau pindah ke Betawi dan bekerja di kantor Kontrolir Jakarta dan sekaligus
memperdalam pencak silat disana dan mendapatkan jurus-jurus:
- Betawen
- Kwitang
- Monyetan
- Permainan toya’

Tahun 1887 beliau pindah pekerjaan di kantor Kontrolir Padang,beliau berguru pada Datuk Raja
Baduo di Ampengale kecamatan Pauh kota Padang,setelah Datuk Raja Baduo meninggal diganti
adiknya yaitu Datuk Baduo.KI Ngabei Soero Diwirjo belajar selama 10 thn dan mendapat jurus
- Bungus
- Sport de kock
- Alang Lawas
- Klinto
- Alang Lipe
- Sterlak

Sebagai tanda lulus beliau mempersembahkan pakaian hitam-hitam komplit pada gurunya.
Di Padang beliau bertemu dengan Nyoman Ida Gempol,orang bali yang dibuang Belanda ke
Padang,beliau berguru ilmu kebatinan yang ilmunya menjiwai KI Ngabei Soero Diwirjo dalam
setia hati.

Tahun 1897 beliau kawin dengan gadis di daerah Padang,pada tahun 1898 beliau dan
istrinya pindah ke Aceh bersama adiknya untuk belajar pencak silat pada Tengku Achmad
Ibrahim dan beliau memdapat jurus-jurus:

- Langsa
- Simpangan
- Kucingan
- Ginjai
- Taruntung

3
Salah seorang guru beliau yang bernama Nyoman Ida Gempol memiliki motto dan ilmunya
yang dapat dimiliki saudara-saudara SH yaitu ”gerak lahir luluh dengan gerak
batin,gerak batin tercermin oleh gerak lahir”
Pada tahun 1900 beliau pindah ke Jakartamasinis stumbals lalu pindah ke bandung dan
menceraikan istrinya yang dari padang.

Tahun 1902 beliau pulang ke Surabaya dan bekerja sebagai Polisi Dinnar hingga
mencapai pangkat sersan mayor.Di Surabaya beliau dikenal keberaniannya karena seringnya
berkelahi dengan pelaut-pelaut asing.

Tahun 1903 beliau mendirikan pencak silat dengan nama JOYO GENDILO C.M di
kampong Gringsing dengan hanya 8 orang siswa yang didahului oleh 2 orang saudara yaitu
Noto/Gunadi(adiknya sendiri) dan Kenevel(orang belanda)

Tahun 1905 perkawinan yang kedua dengan ibu Sariati dengan 5 orang anak tapi
semuanya meninggal dunia pada waktu keci

Tahun 1912 beliau berhenti sebagai polisi dan tahun 1917 beliau bekerja di DKA di
Surabaya,lalu dipindahkan ke DKA Madiun dan beliau tinggal menetap di Winongo Madiun dan
ia pun tetap aktif melatih pencak silat.

Sejak itu di Madiun ada pasar malam,siswa JOYO GENDILO CIPTO MULYO berdemonstarsi di
alun-alun dan banyak orang-orang yang kagum,akhirnya pun populer dan siswanya menjadi
banyak.Atas usul dari saudara Osvia dan Mulo nama JOYO GENDILO CIPTO MULYO diganti
menjadi SETIA HATI.Beliau menyetujui dan memang lebih serasi dengan tujuan
kekeluargaan,keluhuran budi dan kautaman.

Tahun 1933 beliau pensiun.

Tahun 1944 beliau wafat di Winongo Madiun tepatnya hari Jum’at Legi 10 November
1944 dalam usia 75th. Pada pukul 14.oo wib.Beliau meninggalkan wasiat supaya pekarangannya
di Wakafkan kepada SH dan selama Bu.Soero masih hidup tetap menetap disana menikmati
pension beliau almarhum.Almarhum dimakamkan di Desa Winongo madiun dengan batu Nissan
geranit dan di kelilingi bunga melati.

4
SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA PSHT
PSHT didirikan oleh KI Hajar Harjo utomo di desa Pilangbangan Madiun,beliau
merupakan perintis kemerdekaan Republik Indonesia.

Tahun 1905 beliau lulus dari sekolah Rakyat atau kelas dua(HIS),terus magang sebagai
Guru di Bateng Madiun,tidak cocok bakatnya lalu pindah kerja di SS (PJKA) sebagai leering
bempte di Bondowoso,Panarukan dan Tapen.Sikap beliau terlalu berani pada atasan lalu
meninggalkan pekerjaan dan pulang ke Madiun.

Tahun 1916 beliau kawin dan bekerja di pabrik Gula Redjo Agung Madiun.

Tahun 1917 beliau keluar dari pabrik gula dan menunggu panggilan kerja di Rumah
Gadai selama 1th,sambil menunggu panggilan tersebut beliau kerja harian di stasiun KA
Madiun dan beliaupun mendirikan perkumpulan”HARTA JAYA” yang bertujuan memberantas
rentenir.Pada tahun inilah beliau nyantrik pada KI Ngabei Soero Diwirjo menjadi orang yang di
sayang oleh KI Ngabei Soero Diwirjo.

Tahun 1922 beliau mendirikan pencak silat SH di Pilangangau Madiun dengan nama
PENCAK SPORT CLUB dengan dasar keberanian untuk melawan penjajah Belanda dan beliau
keliling di Daerah Kediri,Nganjuk,Kertosono,Lamungan,Jombang dan solo.

Dengan kegiatan tersebut beliau sering keluar masuk tahanan karena sering ditangkap Belanda
dengan tuduhan SH Pilangbangau dicurigai sebagai tempat berkumpulnya para Patriot
Indonesia untuk melawan Belanda.Tempat-tempat latihan SH juga sering dibub arkan pleh
brlanda,sehingga latihannya sering juga berpindah-pindah tempat.Lalu untuk mengelabuhi
Belanda nama SH diganti dengan nama PSC (Pemuda Sport Club),akhirnya saat itu beliau
ditangkap lagi oleh belanda dan ditahan di Madiun dan dibebaskan pada tahun 1925,dan saat
dibebaskan dari tahanan putrinya yang bernama Harsani meninggal dunia dengan umur 1,6 th.

Tahun 1926 beliau ditangkap belanda lagi ,saat itu ibu Harjo Utomo sedang
mengandung,karena didalam penjara Madiun ada pemberontakan dan beliau pun ikut terlibat
hal tersebut sehingga tahanannya ditambah 5th lalu dipindahka ke Buih Cipinang Jakarta selama
2bln dan dipindahkan lagi ke Buih Pandangpanjang Sumatera.

5
Tahun 1932 beliau pulang dari pembuangan dalam penderitaan keluarga,akhirnya beliau tidak
mengajarkan pencak silat lagi secara keliling dan hanya mengajar di Pilangbangau
Madiun.Adapun penghidupannya selalu tidak tetap dan beliau juga pernah ditolong oleh untuk
menjadi Redaktur harian dan sebagai Okrol/Pengacara.

Tahun 1942 pada masa pendudukan Jepang atas usul saudara SH PSC yaitu sdr.Suratno
Surengpati nama PSC diganti dengan nama PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE sampai
sekarang dengan dasar tanpa organisasi atau dengan dasar PERSAUDARAAN.

Tahun 1948 ats usul sdr.Soetomo Mangku Joyo,Jendro Harsono dan Sausara Soemadi
didakan konverensi PSHT di Pilangbangau dirumah sdr.Hardjo Utomo dengan hasil bahwa PSHT
diorganisasikan secara formal dengan pengurus:

Ketua pusat : Sdr.Soetomo Mangku Joyo

Wakil ketua : Sdr.Jendro Harsono

Sekretaris : Sdr.Soemadji

Tahun 1950 Sdr.Mangku Joyo pindah ke Surabaya dan Jendro Harsono pindah ke Kediri
akhirnya pimpinan pusat dipegang oleh Sdr.Ersad,sekertarisnya Bambang soedarsono.akhirnya
pada tahun 1952 KI Hajar Harjo Utomo meninggal dunia karena penyakit darah tinggi.

Jadi PSHT didirikan pada tahun 1922 di Madiun sebagai pusat organisasinya dan lebih
terorganisir dengan adanya cabang-cabang maupun ranting-ranting.

Ketua-ketua PSHT:

1. Sutomo Mangku joyo tahun 1948-1950


2. Irsad tahun 1950-1974
3. RM Imam Kusupangat tahun 1974-1977
4. Badini tahun 1977-1981
5. Drs.Tarmaji Budiharsono tahun 1977-sekarang

6.
DASAR DAN AZAS PSHT
1. PSHT berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 negara RI
2. PSHT berazaskan persaudaraan atau kekeluargaan yang
kekal,keolahragaan,kesenian,beladiri dan kerohanian
3. PSHT tidak berafiliasi/memihak pada aliran politik manapun

Ilmu dalam PSHT merupakan sumber pondasi daripada cara berfikir,tindak-tanduk dan
pengambilan suatu keputusan dari suatu permasalahan .Maka dari itu PSHT bisa guyub rukun
yang kekal abadi sehingga ada kaitannya juga dengan langgengnya PSHT yaitu dalam
persaudaraan harus ada saling pengertian,saling sayang menyayangi dan saling tanggung
jawab.Dengan adanya hal-hal tersebut maka persaudaraan yang dijalin dalam organisasi pencak
silat PSHT bisa abadi selama-lamanya.Sedangkan ilmu yang diajarkan dalam PSHT yang utama
yaitu ilmu Setia Hati,yaitu ilmu untuk mengenal diri pribadi sebaik-baiknya,karena warga yang
sudah bisa mengenal dirinya sendiri maka ia tidak sulit untuk mengenal diri pribadi orang
lain,bila bisa menasehati diri sendiri maka ia tidak sulit untuk menasehati orang lain dan bila ia
bisa memimpin diri sendiri maka ia tidak sulit untuk memimpin orang lain.

7
AZAS KEPEMIMPINAN
Azas kepemimpinan yang baik adalah:
Kepemimpinan yang mengandung kebenaran fundamental yang digali dari
kepribadian/kebudayaan bangsanya.

Oleh sebab itu azas kepemimpinan di Indonesia haruslah berlandaskan falsafah bangsa
Indonesia yaitu Pancasila.Dan organisasi pencak silat PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE juga
memiliki dasar atau landasan Pancasila.

Manifestasi kepemimpinan Pancasila dijabarkan dalam 11 asasi,yaitu:

1. Taqwa:
Bertaqwa kepada Tuhan YME dengan sesungguhnya sehingga ikhlas dalam
menjalani perintah dan laranganNYA.
2. Ing Ngarso Sung Tulodho:
Seorang pemimpin harus berdiri didepan dan bisa memberikan contoh suri
tauladan yang baik,menjauhkan diri dari perilaku yang tidak hormat.
3. Ing Madyo Mangun Karso:
Seorang pemimpin harus mampu menggugah semangad anak buahnya melalui
hubungan dan dialog yang akrab,kekeluargaan,terbuka,obyektif dan saling
pengertian.
4. Tut Wuri Handayani:
Snangeorang pemimpin harus mampu member dorongan pada anak buahnya agar
tidak sewenang-wenang dan agar berprestasi.
5. Waspodho Purbawasesa:
Seorang pemimpin harus selalu waspada serata sanggup dan berani memberikan
koreksi yang benar pada anak buahnya dan selalu mencegah pengaruh-pengaruh
negatif yang dapat merusak mental dan moral maupun disiplin anggota.

8
6. Ambek Parumarto:Seorang pemimpin harus dapat memjlih dengan tepat mana
Yang harus dilakukan yaqn bisa mendapat prioritas dalam melqksanakan dalam
program kerjanya.
7. Prasojo:
Seorang pemimpin harus memiliki perilaku yang lebih baik,kreatif dalam berpikir
dan mampu menangani segala permasalahan yang ditangani.
8. Setia:
Seorang pemimpin harus mempunyai sikap yang loyal/rela demi bawahan dan
organisasi.
9. Gemi Nastiti:
Seorang pemimpin harus dapat membatsi pengeluaran dan penggunaan keuangan
organisasi(Hemat)
10. Bloko:
Seorang pemimpin harus memiliki kerelaan,berani tanggung jawab,berani
mengakui kesalahan dan memjiliki watak setia tidak menutupi suatu kekurangan
apapun.
11. Legowo
Memiliki kerelaan atau keikhlasan saat menyerahkan tanggung jawab paqda
generasi berikutnya.

9
ARTI LAMBANG PSHT
1. Segi empat:
4 kiblat 5 pancer yang dimiliki manusia yaitu cipta/daya
pikir,rasa/perasaan,karsa/kemauan,jiwa/rokhani dan raga/jasmani.
2. Dasar warna hitam:
Melambangkan kekal abadi,yaitu persaudaraan yang dijalin setiap anggota PSHT selalu
kekal dan abadi selama-lamanya(bagaikan saudara sekndung sendiri)
3. Hati putih berbatas warnaa merah:
Hati melambangkan cinta kasih,putih melambangakn kesucian,batas merah
melambangkan kebaranian.
Artinya cinta kasih yang diberikan warga PSHT bersifat tulus ikhlas tapi ada batasnya.
4. Sinar putih yang memancar dari hati:
a. Melambangkan jalannya hukum karma.
yaitu hukum gaib dari Tuhan yang berlaku dalalam tata kehidupan manusia yang
terjadi secara adil dan tidak memihak.
Dalam berpakarti dan berkarya hendaknya selalu ingat bahwa segala sesuatu itu ada
buah dari pakarti dan karya tsbt,ibaratnya nandur telo tukul telo nandur pari tukul
pari.
b. Melambangkan pancaran cinta kasih.
Artinya yaitu warga PSHT harus sanggup memmberikan cinta kasih atau perwujudan
kepada segenap umat Tuhan tanpa mengharp imbalan apapun.
c. Melambangkan sinar terang.
Artinya yaitu warga PSHT harus sanggup menciptakan suasana bahagia dan
sejahtera lahir batin terhadap lingkungan dimana ia berada.
5. Bunga terate.
a. Melambangkan bunga yang indah dan megah.
Artinya yaitu warga PSHT harus simpatik dan berwibawa.
b. Melambangkan ketahanan hidup dimana saja,walaupun tinggal satu biji tetap
bertunas dan hidup.
Artinya yaitu PSHT diharapkan mampu berdiri dan berkembang dimana saja dan
warga PSHT harus mempunyai sikap hidup yang dinamis,mampu menyesuaikan pada
lingkungan tanpa terpengaruh lingkungan yang kurang baik.

10.

6. Bunga terate terdiri dari kuncup,setengah mekar dan mekar.


Artinya yaitu Walaupun warga PSHT terdiri dari berbagai macam lapisan
masyarakat,dari lapisan terendah hingga lapisan yang paling tinggi,namun semuanya
saudara yang sederajat tanapa membedakan suku,agama,golongan-
politik,kekayaan,kepandaian dan sebagainya.
7. Pita tegak berwarna merah diatas warna putih.
Melambangkan keberanian atas dasar kebenaran.
Artinya yaitu Warga PSHT diharapkan menjadi manusia pemberani atas dasar
kebenaran,dengan semboyan berani karena benar takut karena salah.
8. Senjata.
Selemah-lemahnya makhluk hidup pasti memiliki alat untuk melindungi diri,jadi senjata
merupakan alat untuk membela diri dan.
9. Tulisan PERSAUDARAAN.
Artinya yaitu didalam membina anggotanya,PSHT mengutamakan kekalnya tali
persaudaraan dan pencak silat hanyalah sebagai sarana saja.
10. Tulisan SETIA HATI.
Artinya yaitu warga PSHT diharapkan selalu setia pada hatinya sendiri dan percaya pula
pada dirinya sendiri.
11. Tulisan TERATE.
Artinya dapat diambil dari bunga terate.

11.

PANCA DASAR PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

Panca dasar persaudaraan setia hati iterate meliputi:


1. Persaudaraan
2. Olahraga
3. Beladiri
4. Kesenian
5. Kerohanian/ke SH an

1. Persaudaraan adalah suatu hubungan batin antar manusia dengan manusia yang sfatnya
seperti saudara kandung sendiri,dalam PSHT juga lebih dikenal dengan hubungan batin
antara warga dengan warga,warga dengan siswa,siswa dengan siswa yang kekal abadi
dan semua dianggap seprti saudara kandung sendiri.
Wujud persaudaraan ada dua(2) yaitu berjabat tangan dan sambung.
2. Olahraga adalah mengolah raga atau tubuh dengan gerakan-gerakan pencak silat yang
diajarkan dalam PSHT.
3. Beladiri yaitu membela diri yang dapat diwujudkan seperti pencak silat yang digunakan
untuk melayani bila keadaan memaksa atau bila benar-benar diperlukan dan beladiri
bukan digunakan untuk melawan seseorang.
4. Kesenian yaitu keindahan,Kesenian dalam pencak silat dapat berbentuk permainan
tunggal ganda atau massal
5. Kerohanian/ke SH an yaitu sumber azas Tuhan YME untuk mendapat budi luhur guna
kesempurnaan hidup.

12.

ARTI WARNA SABUK/BAN/IKAT PINGGANG


1. Hitam/polos (tidak tau apa-apa)
Warna ban pada tingkat awal sebagai siswa PSHT ini sesungguhnya tidak ada atau btidak
berwarna karena polos mengandung pengertian suatu keadaan yang masih lugu,kosong
atau gelap.Pada tingkat polos siswa belum tau apa-apa tentang ilmu PSHT walaupun
sebelum menjadi siswa PSHT sudah pernah mengikuti perguruan silat lain.
2. Jambon
Bila warna merah melambangkan keberanian maka warna jambon atau merah muda
juga berarti keberanian tapi penuh dengan perhitungan.Jadi dalam menghadapi dan
menyelesaikan suatu masalah,siswa tingkat jambon diharapkan memilki keberanian
yang memiliki perhitungan,tidak asal berani begitu saja karena keberanian tanpa
perhitungan akan mengakibatkan kegagalan dalam penyelesaiannya.
3. Hijau
Warna hijau melambangkan suatu harapan,jadi siswa tingkat hijau dapat dikatakan
sudah memiliki harapan untuk disahkan menjadi warga PSHT mengingat peajaran yang
diperoleh mencapai jurus 20.
Berdasarkan pertimbagan tertentu dari pengurus cabang,siswa tingkat hijau dapat
dijinkan untuk mengikuti pengesaan dengan catatan setelah disahkan wajib menjadi
asisten pelatih dan meneruskan pelajarannya sampai tuntas.
4. Putih
Warna putih melabangkan kesucian atau keberanian,siswa tingkat putih diharapkan
sudah mulai mempersiapkan diri menjadi warga PSHT dengan jalan menjaga
sikap,tingkah laku,kata-kata maupun perbuatan pada hal-hal yang berfifat
baik,putih,suci atau bersih agar nantinya berhasil disahkan menjadi warga PSHT tanpa
aral melintang.

13.

ARTI PEMBUKAAN PSHT

Gerakan pembukaan dalam PSHT merupakan awal persiapan sambung atau menhadapi
lawan dimana dalam setiap gerak mengandung arti yag harus dipahami yaitu :
1. Sikap berdiri tegak seperti huruf alif,kedua telapak tangan merapat,kedua jari
menempel ulu hati dan jemari mengarah keatas.
-Percaya dan takwa pada Tuhan YME
-Menyatukan diri kepada Tuhan YME,dimaksudkan sebagai permohonan kekuatan
dan perlindungan kepada Tuhan YME
-Sikap pasrah atau berserah diri pada Tuhan YME

2. Kaki kanan digeser kesamping sekitar 15 derajat,telunjuk dan jari tengah kanan
disatukan (senam 26)
-Dalam pencak silat jari yang paling sering diginakan adalah jari telunjuk dan tengah
-Sikap tidak memancing masalah dan yakin bahwa pada hakekatnya didunia ini
terdapat dua hukum kehidupan,ada siang ada malam,ada kalah ada menang dsb.

3. Telunjuk dan jari tengah kanan menyentuh tanah,jongkok dengan kaki kanan
melindungi kemaluan dan pandangan kedepn menatap lawan.
-Sikap dan yakin bahwa salah satu unsur kehidupan kita adalah tanah/bumi atau
sering disebut ibu Pertiwi.

4. Telunjuk dan jari tengah kanan diarahkan keudara.


-Sikap yakin dan sadar bahwa salah satu unsur kehidupan kita adalah udara atau
yang sering disebut dengan bapa angkasa.

5. Telunjuk dan jari tengah kanan ditempelkan peipis kanan.


-Sikap percaya pada diri sendiri.

6. Jemari tangan kanan mengepal dan dipukulkan dengan diikuti pandangan mata ke-
arah lawan.
-Sikap yakin dan percaya bahwa lawan bisasa dikahkan atau segala permasalahan
bisa diselesaikan.

14.

7. Tangan kiri disikutkan ke depan (menagkis) bersamaan memindahkan berat badan


dari kaki kanan ke kaki kiri,memutar badan setengah lingkaran.
-Sikap mengantisipasi (siap menghadapi) serangan lawan.
-Setelah berhasiil menhyelesaikan permasalahan maka kita harus segera menutup
permaslahan itu lebih dulu dan kemudian melngkah pada permasalahan yang
lainnya.

8. Selanjutnya gerakan kiri sama dengan gerakan kanan dari gerakan 2 sampai 6.
9. Kembali ke sikap semula.

Catatan :

-Sebelum memulai gerakan pembukaan diawali dengan jabat tangan,karena kita


tetap bersaudara walaupun akan mencoba keahlian masing-masing dalam sambung.
Ibarat tego lorone ora tego patine.
-Apabila kita tidak sempat melakukan pembukaan,cukup berdiri tegak seperti
gerakan 1

15.
TUJUAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Tujuan PSHT adalah membentuk manusia berbudi luhur tahu benar dan salah
berdasarkan ke-SH an,yaitu :

1. Takwa kepada Tuhan YME.


2. Pemberani tidak takut mati.
3. Soal kecil remeh mengalah,soal besar/prinsip baru berpikir dan bertindak.
4. Sederhana.
5. Ikut memayu hayuning bawono.

Manusia yang berbudi luhur adalah manusia yang isa membedakan mana yang benar
dan salah.Serta tidak hanya memikirkan diri sendiri(lebih mementingkan kepentingan umum
dari pada kepentingan pribadi).

Namun bila seseorang dapat membedakan mana yang benar dan yang salah,tidak salah jika ia
berkumpul dengan orang-orang yang berbuat salah,karena seseorang tersebut tidak akan
mengikuti perbuatannya yang salah.

Seseorang yang berbudi luhur pastilah memiliki jiwa SH,yaitu setiapada hatinya sendiri
dan selalu meyakini bahwa kekuatan tertinggi itu ada di tangan Tuhan.

1. Takwa kepada Tuhan YME


Sebagai Insan pancasila,anggota PSHT dituntut memiliki iman yang mendalam kepada
Tuhan YME.Ketakwaan yang dilandasi ke imanan akan ke Esaan Tuhan yang dibarkan
oleh hati diucapkan oleh lidah dan diwujudkan dalam amal perbuatan yang baik dan
benar.
2. Pemberani dan tidak takut mati
Berani adalah suatu tingkatan mental yang mengakui adanya ketakutan atau
kekhawatiran terhadap kemunginan-kemungkinan timbulnya bahaya,kegagalan atau
celaan.Dan bila mental seseorang seperti itu pasti akan lebih matang dalam melakukan
suatu tindakan.

16.

Takut adalah suatu sikap mental yang kurang memiliki ke imanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan,karena jika seseorang telah benar-benar ber iman dan bertakwa kepada
Tuhan YME maka segala perbuatan kita pasti akan mantap dan jauh dari rsa takut.
Untuk melatih keberanian perlu kita pelajari dan pahami rasa takut,dan raea takut itu
sendiri ada 4 macam,yaitu :
1. Takut salah,yaitu suatu rasa takut apabila perbuatannya menimbulkan
kesalahan.
2. Takut malu
3. Takut salah
4. Takut mati

Ke 4 rasa takut tersebut merupakan rasa takut yang sering timbul pada setiap diri
manusia,namun rasa takut seperti itu harus kita lawan dan ditiadakan dari diri kita.

3. Soal kecil remeh mengalah,soal besar atau perinsip baru berpkir dan bertindak.
Di dalam menghadapi segala suatu permasalahan,anggota PSHT diharapkan selalu
menunjukkan kebesaran hatinya dengan meniliti dan memisahkan suatu permasaahan
tersebut termasuk msalah yang kecil atau besar.
Masalah prinsip adalah suatu masalah yang berkaitan dengan Agama,Nusa
bangsa,Pancasila,kehormatan dan keselamatan hidup.
4. Sederhana
Yang dimaksudkan sederhana disini yaitu sederahana dalam perwujudan sikap dan
tingkah laku yang sesuai dengan keadaan dimana dimana kita berada atau tidak
berlebihan,seperti pepatah mengatakan ‘’ojo sok golek wah amargo iso tambah
owah’’
5. Memayu hayuning bawono
Artinya adalah suatu sikap untuk menciptakan suasana kebahagyaan yang disertakan
dan diwujudkan dengan pengamalan ilmu.

17.

PEDOMAN PSHT
Dalam PSHT juga memiliki beberapa pedoman ataupun sanepan(jika berbahsa jawa),itu adalah
kata-kata bijak yang mengandung arti penting,diantaranya yaitu :

1. Cilik ora kurang bakal gede ora turah bakal,waton keno dak ingeti ora ilang tak kedhepi
isih ujud manungso jalok opo bakal tag ladeni.
2. Sepiro gedhene sengsoro yen tinompo aung dadi cobo
3. Nandur pari tukul pari,nandur telo tukul telo utowo nandur becik tukul becik nandur olo
tukul olo.
4. Menunda pekerjaan berarti memperpanjang pekerjaan.
5. Wong linuweh iku kudu biso ngepek ati lan ngepenakake liyan.
6. Wong kang ora gelem ngudi kabecikan iku prasat setan.
7. Ojo pisan-pisan nyacat dening liyan,amarga ora ono wong kang tanpo cacat.
8. Wong golek iku yen wes oleh weweh,yen wes weweh ngengeh.
9. Sing sopo menang sa wenang-wennag ora bajal lestari anggone menang,nanging yen
kalah ora ngakoni kalah bakal lestari anggone kalah.
10. Guno lan topo iseh kalah marang wong kang sabar lan narimo.
11. Suro diri joyo ningrat lebur dening pangestuti.
12. Sopo suci bakal adoh beboyo pati,sopo kakean milik bakal kaliren wekasane.
13. Orang itu tidak akan berhasil dalam segala hal tanpa didahului disiplin.
14. Orang bodoh itu bisa dipintarkan,tapi jika males sukar untuk diajak maju.
15. Ojo seneng gawe gendro jalaran gawe gendro iku sipating demit.
16. Yen siro dibeciki dening liyan tulisen ing watu supoyo ora ilang lan tansah kelingan,yen
siro gawe kabecikan tulisen ing lemah ben ilang lan tansah ora kelingan.
17. Tingginya ilmu seseorang bukan jaminan suatu kemenangan,tingginya keberanian pun
juga bukan jaminan suatu kemenangan,tapi dari rangkaian keberanian,tingginya
ilmu,ketabahan dan taktik lah yang bakal menentukan.
18. Orang menangis dalam kebahagiaan itu banyak tapi orang yang terawa dalam
penderitaan itu tidak banyak,maka dari itu siapa yang bisa menyelesaikan
penderitaannya dengan senang hati adalah orang hebat.

18.
PENGEMBANGAN ILMU
Sebagai anggota PSHT kita harus mampu menerapkan berbagai macam ilmu
yang sederhana saja namun banyak akan manfaatnya,diantara ilmu tersebut yaitu “ilmu
padi” yaitu semakin merunduk semakin berisi.Orang yang ilmunya tinggi orang itu pasti
bersikap andap asor,sopan santun,rendah hati dan tidak sombong.
Namun jika orang yang ilmunya rendah kebanyakan orang itu bersikap adigang adigung
adiguno atau istilah jawanya mentheng kelek,ibaratnya padi kalau semakin brisi semakin
merunduk dan jika tidak berisi semakin berdiri tegak.
Adapun ilmu yang bermanfaat dalam hidup ini adalah ilmunya suanan Kali jaga
yaitu menutup kali songo yang ada dalam diri kita,artiya merawat dan memelihara
sebaik mungkin Sembilan lubang pada tubuh kita ini dan menghindarkannya dari segala
kegiatan yang menuju kemaksiatan.
Dan yang lebih penting lagi yaitu janganlah kita sekali-kali berbuat kemaksiatan
atau melanggar perintah Allah swt,karena segala macam yang ada di dunia ini hanya
Allah yang Kuasa atas apapun.Maka dari itu marilah kita selalu berjalan dijalan yang
telah ditunjukkan Allah swt,yaitu menuju jalan yang lurus dengan menjalani perintahnya
dan menjauhi larangannya,sebagaimana firman Allah dalam Al-quran yang
artinya”Siapa yang bersungguh-sungguh dalam jalan kami,niscaya kami akan pimpin
mereka ke jalan yang benar itu (Al-ankabut 69)”

19.

WARGA
Warga berasal dari kata :

1. Wani amarga: Dalam membela kebenaran.


2. Wedi amrga: Melakukan kesalahan.
3. Wibowo amarga: Perkataan dan kelakuan

Bila menjadi warga hendaklah mampu mengamalkan apa yang telah diajarkan dalam PSHT
yang sesuai dengan ke SH an,setidaknya bila menjadi seorang warga hendaklah membela
kebenaran dan takut berbuat dosa.

Menjadi seorang warga tidak perlu menyombongkan dengan apa yang telah didapatkannya,krn
PSHT tidak pernah mengajarkan hal seperri itu dan belum tentu seorang yang telah menjadi
warga bisa mengalahkan segala sesuatu karena diatas langit masih ada langit.

Dalam PSHT seseorang yang lemah bisa menjdi kuat bila ia peercaya kemampuan dan
tindakannya sesuai dengan ketentuan dan atas ridlo Allah swt,Karena hanya Allah sang
penguasa seluruh alam semesta.

Seorang yang lemah belum tentu memliki sifat yang baik,memang orang yang lemah itu
kelihatan seperti orang yang baik yaitu tiudak suka melihat kekerasan dan terkadang suka
mengalah walaupun pada soal yang prinsip.

Sebenarnya orang yang lemah jiwanya tidak berani berbuat sesuatu seperti halnya orang yang
berjiwa baik/kuat hatinya karena seorang yang berjiwa kuat akan bertindak/berbuwat lemah
lembut.Seperti halnya dalam mengatasi suatu masakh yang sepele/remeh ia selalu mengalah
dan bila dalam masalah yang prinsip/besar ia mampu dan berani memngatasi masalah tersebut
skaluipun menaruhkan jiwa raganya

You might also like