You are on page 1of 15

Pembuatan Ethanol

KP: B

Anita Rusliem (1080082)


Angel (1090029)
Nathasya C (1090839)
Lie Hwa (1090840)
Agustin Halim (1090888)
Venty Anfiandi (1090894)
Melisa Mega (1090915)
Nancy Yulita (1090952)
Bahan yang dibutuhkan dalam proses
pembuatan ethanol
Etanol dapat dibuat dari berbagai bahan hasil pertanian.
Secara umum bahan bahan tersebut mengandung turunan
gula dan dapat dibagi dalam tiga golongan yaitu :
• Bahan-bahan yang mengandung pati : jagung, gandum,
kentang, singkong, dan sagu.
• Bahan-bahan yang mengandung gula atau disebut juga
substansi sakharin yang rasanya manis : sirup, tetes
(molase), gula, dan limbah sulfit, dan lain-lain.
• Bahan-bahan yang mengandung selulose : kayu, serbuk
kayu, limbah kayu.
Alat yang dibutuhkan dalam proses
pembuatan Ethanol
1. Peralatan untuk menyimpan bahan baku;
• Bak beton, untuk mengangkut bahan dari bak
beton.
• Pompa , untuk memompa bahan dari bak
beton ke tangki penyimpan serta dari tangki
penyimpan ke bak pengencer
• Tangki penyimpan untuk menyimpan bahan
sebelum diolah diunit fermentasi
2. Peralatan untuk unit fermentasi
• Bak pengencer bahan. Bak ini dilengkapi dengan pipa
saluran udara yang berfungsi untuk pengadukan.
• Bak sterilisasi, merupakan tempat untuk mensterilkan
yang digunakan untuk tangki starter dan tangki induk
peragian. Bak ini dilengkapi dengan heat exchanger
(HE) berbentuk segiempat, pipa pemanas steam dan
pendingin bentuk coil.
• Tangki starter, berfungsi sebagai tempat untuk
membiakkan khamir yang diperoleh dari
laboraturium sebelum dibiakkan pada tangki yang
lebih besar.
• Tangki induk peragian, berfungsi untuk membiakkaan
khamir yang brasal dari tangki starter. Tangki ini
dilengkapi dengan penunjuk volume, pengaduk
udara, dan saluran pendinginan yang ada di luar
tangki.
• Tangki peragian berfungsi untuk membiakkan khamir
dalam jumlah yang lebih besar dan siap untuk
fermentasi.
• Tangki fermentasi, berfungsi untuk
mengfermentasikan adonan dari tangki peragian
secara anaerob, dilengkapi dengan penunjuk volume,
pipa saluran gas CO2 dan saluran pendingin diluar
tangki.
Mikroorganisme yang digunakan
Dalam pembuatan ethanol, biasanya digunakan
Saccharomyces cerevisie atau Zymomonas
mobilis. Tetapi mikroorganisme yang lebih
sering dalam pembuatan etanol adalah
Saccharomyces cerevisie yang mempunyai
pertumbuhan sempurna pada suhu + 300 C dan
pH 4,8. Khamir berkembangbiak dengan
pembelahan dan fusi. Fungsi dari khamir untuk
mengubah karbohidrat menjadi gula dan alkohol.
Proses Pembuatan Ethanol
Produksi Etanol dari Tetes (mollase)
Bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan
bioetanol dari tetes/molasses antara lain adalah:
1. tetes tebu/molasses (kadar gula 50%)
2. urea
3. NPK
4. Fermipan (ragi roti)
5. Air
• Langkah-langkah pembuatan etanol
Pengenceran Tetes Tebu

Penambahan Urea dan NPK

Penambahan Ragi

Fermentasi

Distilasi dan Dehidrasi


Pengenceran Tetes Tebu

Kadar gula dalam tetes tebu terlalu tinggi


untuk proses fermentasi, oleh karena itu perlu
diencerkan terlebih dahulu. Kadar gula yang
diinginkan kurang lebih adalah 14 %.
Penambahan Urea dan NPK
Urea dan NPK berfungsi sebagai nutrisi ragi.
Kebutuhan hara tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Urea sebanyak 0.5% dari kadar gula dalam
larutan fermentasi.
b. NPK sebanyak 0.1% dari kadar gula dalam
larutan fermentasi.
Penambahan Ragi
Salah satu spesies ragi yang telah dikenal mempunyai daya konversi
gula menjadi etanol yang sangat tinggi adalah Saccharomyces
cerevisiae. S.cerevisiae mengahasilkan enzim zimase dan invertase.
Enzim zimase berfungsi sebagai pemecah sukrosa menjadi
monosakarida (glukoasa dan fruktosa). Enzim invertase selanjutnya
mengubah glukosa menjadi etanol. Reaksi adalah sebagai berikut :
• Inversi
C12H22O11 + H2O  C6H12O6 + C6H12O6
(glukosa) (fruktosa)
• Fermentasi
C6H12O6  2 C2H5OH + 2 CO2
Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energy dalam sel
dalam keadaan anaerobik ( tanpa oksigen ). glucose
(C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana,
melalui fermentasi akan mengkasilkan etanol (2C2H5OH).
Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi dan digunakan
pada produksi makanan. Persamaan reaksi kimia yaitu:
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 +2 ATP
(energy yang dilepaskan : 118 kJ per mol). Dijabarkan
sebagai gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) menjadi
alcohol (etanol) + karbondioksida + energy (ATP)
Distilasi dan Dehidrasi
Setelah proses fermentasi selesai, masukkan cairan
fermentasi ke dalam evaporator atau boiler.
Panaskan evaporator dan suhunya dipertahankan
antara 79 – 81oC. Pada suhu ini etanol sudah
menguap, tetapi air tidak menguap. Uap etanol
dialirkan ke distilator. Bioetanol akan keluar dari pipa
pengeluaran distilator. Distilasi pertama, biasanya
kadar etanol masih di bawah 95%. Apabila kadar
etanol masih di bawah 95%, distilasi perlu diulangi
lagi (reflux) hingga kadar etanolnya 95%.
Apabila kadar etanolnya sudah 95% dilakukan
dehidrasi atau penghilangan air. Untuk
menghilangkan air bisa menggunakan kapur
tohor (CaOH2)atau zeolit sintetis. Tambahkan
kapur tohor pada etanol. Biarkan semalam.
Setelah itu didestilasi lagi hingga kadar
etanolnya kurang lebih 99.5%.
Thank’s for your
attention……

You might also like