You are on page 1of 10

LAPORAN PRAKTIKUM

1. Hari / tanggal : Sabtu, 06 Februari 2010

Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNPAS

Waktu : 07.00-09.30

2. Judul : Jaringan Meristem

3. Tujuan praktikum

a. Melatih keterampilan dalam menggunakan mikroskop.

b. Melatih keterampilan dalam membuat preparat.

c. Mempelajari dan mengamati bentuk-bentuk jaringan meristem pada


tumbuhan.

4. Landasan teori

Jaringan meristem atau jaringan muda merupakan jaringan yang


terdiri dari sekelompok sel tumbuhan yang aktif membelah. Ciri-ciri sel
meristem yaitu ukuran selnya kecil, berdinding tipis, memiliki nucleus
yang relative besar, vakuola berukuran kecil dan kaya akan
sitoplasma, serta selnya berbentuk kuboid atau prismatis. Pada setiap
meristem ada sel-sel tertentu yang membelah diri sedemikian rupa.
Hal tersebut menyebabkan pada tiap pembelahan, salah satu sel
anakan (Pemula) tetap berupa meristem, sedangkan sel anakan lain
akan mengalami modifikasi. Sel anakan yang mengalami modifikasi
lambat laun keluar dari meristem dan akhirnya menjadi sebuah atau
sekelompok sel yang berada dibagian pertama tumbuhan.

Berdasarkan asal pembentukannya, jaringan meristem dapat


dikelompokkan menjadi promeristem adalah jaringan meristem yang
telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat embrio, meristem
primer adalah jaringan meristem yang ditemukan pada tumbuhan
dewasa dan masih membelah diri umumnya jaringan ini ditemukan
pada ujung batang dan ujung akar yang mengakibatkan tumbuhan
bertambah tinggi, dan meristem sekunder adalah jaringan meristem
yang berasal dari jaringan meristem primer. Contoh meristem
sekunder adalah kambium. Kambium merupakan lapisan sel-sel
tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat diantara xylem dan
floem. Kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder yaitu dengan
membesarnya batang pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae.
Kambium tumbuh kearah luar membentuk kulit dan ke arah dalam
membentuk kayu. Kambium terletak bersama jaringan pembuluh
pengangkut sehingga disebut juga dengan kambium pembuluh
(Kambium Vasikuler).

Menurut letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi


meristem apikal, interkalar dan lateral.

a. Meristem apikal atau meristem ujung merupakan meristem


yang selalu terdapat diujung akar dan batang tumbuhan.
Meristem apikal selalu menghasilkan pemanjangan akar dan
batang tumbuhan. Dalam proses pemanjangan meristem
apikal, akan dihasilkan tunas apikal yang akan berkembang
menjadi cabang samping, daun, dan bunga. Pertumbuhan
yang diawali oleh meristem apikal dikenal sebagai
pertumbuhan primer dan semua jaringan yang terbentuk dari
meristem apikal disebut jaringan primer.

b. Meristem interkalar atau meristem antara merupakan


meristem yang terletak diantara jaringan meristem dewasa.
Pertumbuhan sel yang dilakukan oleh meristem interkalar
menyebabjan munculnya bunga. Jaringan yang terbentuk oleh
meristem interkalar ini serupa dengan jaringan yang berasal
dari meristem apikal, sehingga digolongkan juga kedalam
jaringan primer, contohnya batang rumput-rumputan.

c. Meristem lateral atau meristem samping merupakan


meristem yang menghasilkan pertumbuhan sekunder.
Pertumbuhan sekunder merupakan proses penebalan pada
akar dan batang tumbuhan, misalnya pembesaran akar dan
batang. Meristem lateral disebut juga sebagai cambium.

5. Alat dan Bahan


Alat:

a. Mikroskop

b. Objek glass

c. Cover glass

d. Pipet tetes

e. Beaker glass

f. Tissue

g. Silet

Bahan :

a. Air

b. Preparat awetan

c. Rumput gajah

d. Tanaman jarak

6. Cara kerja

a. Rumput gajah:

• Buat sayatan melintang rumput gajah yang jauh dengan buku


dan yang dekat dengan buku dengan menggunakan silet.

• Letakkan sayatan rumput gajah yang jauh dengan buku dan


yang dekat dengan buku pada kaca objek yang telah ditetesi
air.

• Tutup dengan cover glass, hindari terjadinnya gelembung


udara dalam air.

• Amati dibawah mikroskop.

b. Jarak pagar:
Jarak pagar dipotong bagian batangnya, kemudian buat sayatan
melintang pada batang tersebut menggunakan silet.

• Letakkan sayatan jarak pagar pada objek gelas yang telah


ditetesi air, kemudian tutup dengan cover glass.

• Amati dibawah mikroskop.

c. Bunga matahari:

• Ambil preparat awetan bunga matahari .

• Taruh preparat awetan pada mikroskop.

• Amati preparat dengan menggunakan mikroskop.

d. Jagung:

• Ambil beberapa bagian preparat awetan pada jagung.

• Taruh preparat awetan pada mikroskop.

• Amati preparat dengan menggunakan mikroskop.

7. Hasil pengamatan

1. Rumput gajah yang jauh dari buku

2. Rumput gajah yang dekat denga buku


3. Jarak pagar
4. Bunga matahari

5. Batang Jagung

6. Akar jagung
7. Daun jagung

8. Pembahasan

a. Rumput gajah jauh dari buku


Setelah diamati pada mikroskop dengan pembesaran 100X
ternyata pada sel rumput gajah yang jauh dari buku hanya
tampak beberapa bagian seperti dinding sel, inti sel dan
cairan sitoplasma, sel parenkim, berkas pengangkut,
kambium dan epidermis.

b. Rumput gajah dekat dengan buku

Setelah diamati pada mikroskop dengan pembesaran 100X


ternyata pada sel rumput gajah yang jauh dari buku hanya
tampak beberapa bagian seperti dinding sel,parenkim,
korteks, berkas pengangkut, inti sel dan cairan sitoplasma,
hanya saja pada bagian sitoplasma terlihat sedikit lebih
buram karena dekat dengan buku.

c. Jarak pagar

Setelah diamati pada mikroskop dengan pembesaran 100X


ternyata pada sel jarak pagar tampak beberapa bagian
seperti dinding sel, epidermis, kambium, berkas pengangkut,
jaringan penguat, inti sel, dan tampak terlihat kloroplas yang
berfungsi sebagai pemberi warna hijau pada tumbuhan.
Bagian-bagiannya yang terlihat berwarna tua disebut grana,
sedangkan bagian yang berwarna lebih muda disebut stroma.
Sejajar dengan permukaan yang lebar didalam kloroplas
terdapat lamella.

d. Bunga matahari

Setelah diamati pada mikroskop dengan pembesaran 100X


ternyata pada sel bunga matahari terdapat dinding sel, inti
sel dan epidermis yang berfungsi sebagai zat kitin pada batang untuk
melindungi agar tidak kehilangan air terlampau banyak, lalu ada kolenkim,
parenkim, sklerenkim, kambium, floem dan xilem. Pada tumbuhan dikotil
terdapat lingkaran tahun sebagai akibat dari aktivitas kambium pada musim
kemarau dan musim dingin, namun kami mengalami kesulitan untuk
mengamati lingkaran tahun tersebut karena gambar yang kurang jelas
e. Akar jagung

Setelah diamati pada mikroskop dengan pembesaran 100X


ternyata pada preparat awetan akar jagung bagian luarnya
terdiri atas beberapa lapis jaringan gabus yang dibentuk
cambium gabus (Felogen) disebelah dalamnya, kemudian
disusul jaringan parenkim, endodermis telah rusak dan
terdesak oleh jaringan mekanik yang terdiri atas sel-sel
sklerenkim didaerah perisikel yang berkelompok-kelompok
dengan berkas pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem

f. Batang jagung

Setelah diamati pada mikroskop dengan pembesaran 100X


ternyata pada preparat awetan batang jagung terlihat dinding
sel, inti sel kemudian terdapat hypodermis yang berupa sel-
sel sklerenkim dengan berkas-berkas pengangkut yang
tersebar, maka itu jagung merupakan tumbuhan monokotil
karena memiliki xylem dan floem yang letaknya menyebar

g. Daun jagung

Setelah diamati pada mikroskop dengan pembesaran 100X


ternyata pada preparat awetan daun jagung terlihat dinding
sel, intisel dengan epidermis atas dengan sel-sel kipas,
stomata, mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang,
epidermis bawah dengan stomata dan berkas pengangkut
koleteral tertutup, juga terdapat sel lilin.

9. Kesimpulan

a. Jaringan merupakan sekumpulan sel yang mempunyai bentuk


dan fungsi yang sama

b. Pada tumbuhan monokotil dan dikotil terdapat perbedaan penyusunan


jaringannya, pada monokotil ikatan pembuluhnya menyebar, sedangkan
pada dikotil tersusun melingkar, baik pada batang monokotil maupun dikotil,
terdapat beberapa jaringan yaitu epidermis, korteks dan jaringan ikatan
pembuluh (xylem dan floem). Sedangkan jaringan cambium hanya terdapat
pada tumbuhan dikotil

c. .Pada daun terdapat jaringan epidermis atas, epidermis bawah, jaringan


palisade, jaringan spon, berkas pembuluh dan stomata.

You might also like