You are on page 1of 348

http://jefing.blogspot.com/2009_08_01_archive.

html

http://jefing.blogspot.com/2009_09_01_archive.html

http://jefing.blogspot.com/2010_01_01_archive.html

http://jefing.blogspot.com/search?updated-min=2010-01-01T00%3A00%3A00-
08%3A00&updated-max=2011-01-01T00%3A00%3A00-08%3A00&max-
results=10

Artikel ini sebenarnya saya sadur dari Buku Melawat Ke Alam Neraka, hasil
terjemahan dari kitab “Ti Yi You Ci”. Dan saya persingkat, karena kitab ini sangat
tebal. Saya hanya mengambil inti-intinya saja. Kitab ini dibuat atas titah Yang
Maha Mulia Giok Hong Tai Tee (Kaisar Jade, Penguasa Tertinggi Centra Langit).
Mungkin di antara para pembaca ada yang tidak percaya adanya hal ini. Tetapi
saya hanya berharap Anda semua memikirkannya, agar kita tidak terperosok ke
Alam Neraka, jika ternyata hal ini benar-benar ada. Saya hanya ingin membagi
apa yang telah saya baca. Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada
Team Penterjemah Ci Hua Thang, Yayasan Dharma Abadi Semarang. Kepada
Para Buddha dan Bodhisatava, serta Para Dewa dan Roh Suci. Kitab ini berisi
perjalanan Mediator Utama yang memegang Pena Sakral bernama Yang Sheng
dengan dibimbing oleh Budha Hidup Ci Kung ke Alam Neraka.

Tujuan dari pembuatan kitab ini adalah untuk mengingatkan manusia akan
keadaan neraka, agar manusia bisa mempunyai gambaran tentang tragisnya
keadaan arwah berdosa di alam neraka, dan akhirnya menjadi sadar.

Semoga artikel ini berguna untuk kita semua. Saya mohon maaf jika ada
kesalahan dalam menyadur.

Babak ke 1
Melawat ke Gunung Pangkal Hati Meninjau Goa Neraka

“Surga dan Neraka di pangkal hati,


Baik dan jahat tergantung niat hati.”

Ada sebuah gunung tinggi dan di temboknya tertulis 3 huruf Xin Tou Shan (Gunung
Pangkal Hati) nan memancarkan cahaya kencana nan menyilaukan. Gunung ini
dinamakan Gunung Pangkal Hati.
Dengan memanjat menuju ke atas gunung maka akan sampai pintu Surga. Di samping
gunung ada sebuah goa, gelap dan tak terlihat dasarnya, itulah Goa Neraka. Jika hati
manusia terang, mulia dan jujur, setelah meninggal akan menuju ke atas gunung. Jika
perbuatannya “ngawur” dan tak bisa dipertanggungjawabkan, rohnya akan sampai
kemari, dan begitu melihat huruf Xin Thou Shan, kedua mata akan susah dibuka, tidak
terasa jatuh ke dalam jurang Goa Neraka. Oleh sebab itu Orang Suci jaman dulu berkata :
“Hati bisa membuat surga dan neraka”. Semuanya tinggal tergantung sekilas pemikiran
dan niat hati yang akan membedakan Surga atau Neraka.
Surga atau Neraka terserah manusianya. Demikian juga halnya, mau jadi Dewa atau Iblis,
tinggal tergantung perbuatannya.

Melawat ke Kolam Penjernih Hati Menuju Perbatasan Im dan Yang (Perbatasan


Alam Dunia dan Alam Baka)

Babak ke 2
Melawat ke Kolam Penjernih Hati Menuju Perbatasan Im dan Yang (Perbatasan
Alam Dunia dan Alam Baka)

“Asal mulanya adalah sebutir permata mulia yang memancarkan sinar nan
indah,
Setelah terperosok ke dalam kesemarakan duniawi menjadi terkotori,
Pandanglah badan kasar ini dengan Waskita, maka terbentuklah sosok
keBudhaannya,
Dengan serta merta terbukalah mata Dharmanya,
Sang Aku Sejatipun langsung tertampak.”

Di depan ada sebuah kolam besar, airnya jernih sekali dan tenang tak berombak,
tampak kebiru-biruan seperti birunya langit dan dari dalam air timbul tiga
aksara “Ching Sin Jhe” (Kolam Penjernih Hati). Kolam ini adalah untuk
membersihkan debu duniawi, sehingga “mata awam” akan berubah menjadi
“mata Dharma”, dan baru bisa melihat jelas keadaan alam baka.

Kini manusia di dunia benar-benar telah melupakan dirinya, sekujur badan


penuh kotoran debu duniawi, hilanglah sudah jiwa asalnya yang terang, cerdas
dan tanggap. Orang awam yang masuk ke dalam kolam, agar sebutir Permata
Buddha yang terlumuri lumpur ini bisa dicuci, supaya bersih dan menampakkan
cahayanya kembali. Ini adalah kolam Dewa, selain para Dewa penghuni Alam
Triloka, orang lain tidak diperbolehkan kemari. Ada jalan yang tak beraspal,
banyak debu dan besar anginnya, saat melintas rasanya “sempotongan”. Inilah
perbatasan antara manusia dan roh halus.

Di sana banyak orang yang berdatangan dan menangis. Mereka adalah roh-roh
manusia yang sudah meninggal, dan baru saja tiba di alam baka. Di jalan itu ada
sebuah papan, di atas papan tertulis 3 huruf “Im Yang Chie”. Inilah perbatasan
antara Alam Dunia dan Alam Baka. Ada dua baris gedung bertingkat. Di pintu
gedung tertulis Kantor Penyerahan Catatan di dalamnya dibagi lagi ruang seksi
satu, dua, …..terdapat sepuluh ruangan lebih.

Melawat ke Alam Perbatasan Im dan Yang Meninjau Ruangan Penyerahan Buku


Catatan
Babak ke 3
Melawat ke Alam Perbatasan Im dan Yang Meninjau Ruangan Penyerahan Buku
Catatan
“Lautan di Alam Buddha tiada berombak dan berdebu sedikitpun,
Untuk menuju ke Gunung Dewata ada jalannya, tanyalah pada sang hati, Mentari
dan rembulan muncul silih berganti,
Tersentuh dan merintih dalam hati menyaksikan
Ramainya hilir mudik di ‘Enam Jalur Penitisan’.”

Terlihat jalanan yang suasananya hiruk pikuk. Mereka adalah manusia dari
dunia. Inilah tempat perbatasan antara Alam Dunia dan Alam Baka. Mereka
adalah roh-roh orang yang meninggal, yang sedang mendaftarkan diri di Alam
Baka. Alam Perbatasan ‘Im’ dan ‘Yang’ adalah tempat di antara Alam Dunia dan
Alam Baka, tetapi lebih dekat ke Alam Baka. Setelah manusia di dunia
meninggal, rohnya akan kemari dan mendaftarkan diri di ruangan ini untuk
menyerahkan berkas-berkas dari dunia. Setelah selesai mendaftarkan diri, bagi
yang semasa hidup di dunia banyak amal jasa akan diajak oleh Dewa
Keberuntungan untuk meninjau Alam Neraka.

Sedangkan yang tiada berjasa amal kebaikan akan dikawal oleh si Hitam dan si
Putih masuk ke dalam pintu Hantu dan diserahkan ke dalam ruangan tingkat
pertama, menunggu sidang di sana. Manusia memiliki Tiga Berkas Daftar
Kependudukan, yaitu Berkas Daftar Kependudukan Asal, berada di Surga, yang
merupakan sumber terlahirnya roh asal, bisa disebut sebagai Kependudukan
Asal; Berkas Kependudukan di Perantauan tercatat di dunia, sedangkan Berkas
Kependudukan Karantina berada di Neraka.

Maka, jika setelah seseorang meninggal, dan sewaktu di dunia tidak berbuat amal
jasa kebaikan, maka disebut Berpulang ke Alam “Im” (Alam Gelap/Neraka) dan
bukan Berpulang ke Surga. Neraka ibaratnya penjara yang terdapat di dunia,
merupakan tempat menerima hukuman bagi penjahat atau orang-orang yang
berdosa, bukan tempat asalnya manusia.

Oleh karena itu sewaktu masih hidup di dunia harus banyak membina jalan suci
agar bisa kembali ke tempat asal yakni di kampung halaman asal : yaitu Surga.
Roh manusia sejak meninggalkan jasad rasanya seperti dalam mimpi, bingung
serta tak tahu harus kemana. Walaupun dikawal Utusan Neraka menuju ke alam
baka, namun keluarganya kuatir leluhurnya berada di jalan yang gelap dalam
perjalanan menuju ke alam baka, maka dinyalakan lampu minyak. Maksudnya
untuk menerangi perjalanannya di alam baka, agar lancar, juga dibakarkan uang-
uangan untuk biaya di jalan. Prilaku ini boleh dikatakan sebagai wujud laku bakti
pada almarhum.

Namun perjalanan ke alam baka tidak perlu uang suap, sudah dengan sendirinya
dilaluinya. Jika semasa hidup di dunia hatinya gelap, diterangi dengan berapa
lampu minyakpun tetap percuma. Jalan di alam neraka kecil dan sempit, untuk
berjalan kaki saja sudah susah, jika mau mengendarai mobil pasti akan
kecelakaan, lagipula di Alam Baka tidak terdapat pompa bensin, maka di sini
tidak perlu memakai mobil-mobilan. Sedangkan barang-barang seperti televisi,
kipas angin, ranjang, dan lain-lain, sebaiknya dipakai di dunia.

Di alam neraka sudah tersedia ranjang papan untuk menyambut roh berdosa
masuk neraka. Bisa mohon selamat saja sudah beruntung, malah masih mau
bersenang-senang. Di dunia sering berbuat jahat/dosa, kini meninggal masuk ke
neraka dan dihukum, mana bisa bersenang-senang lagi?

Manusia di dunia benar-benar bermimpi. Gunung Pangkal Hati juga adalah alam
perbatasan Im dan Yang. Jika manusia sering berbuat jahat dan banyak dosa
semasa di dunia, setelah ajalnya tiba, akan dikawal dan dibawa kemari oleh
utusan dari neraka yaitu Si Hitam dan Si Putih. Karena hatinya kotor tidak
bersih, maka begitu melihat sinar di atas gunung yang amat terang, matanya
menjadi silau susah dibuka, kakinya akan terpeleset dan jatuh ke Goa Tanpa
Dasar yang berada di tepi bawah Gunung Pangkal Hati itu, namun bagi seorang
pembina yang besar kebajikannya dan sudah cukup jasa-jasanya, maka begitu
rohnya sampai kemari, di atas gunung akan segera muncul sebuah jalan yang
bercahaya terang menuju langit, lagipula masih dijemput oleh Malaikat Kecil
untuk naik ke Surga. Bagi yang beramal sedang dan berjasa kecil, maka di
samping gunung akan muncul jalanan yang lebarnya 200 meter dan diantar oleh
Dewa Keberuntungan ke alam perbatasan Im dan Yang untuk melaporkan
kedatangannya. Kemudian masuk ke dalam Kekuasaan Neraka untuk diserahkan
pada Yam Ong (Penguasa Neraka) dan diperiksa perbuatan semasa hidupnya,
setelah itu masuk ke Tempat Penampungan Orang Baik atau dibimbing oleh
Dewa yang berjodoh dengannya untuk diantar ke berbagai Alam Hawa (Alam
Astral) untuk dilatih kembali.

Melintasi Perbatasan Pintu Hantu Mendengar Ceramah di


Ruangan “Segala Agama Kembali ke Tujuan Pokok”

Babak ke 4
Melintasi Perbatasan Pintu Hantu Mendengar Ceramah di Ruangan “Segala
Agama Kembali ke Tujuan Pokok”

“Dengan hati malaikan melintaskan makhluk yang berperasaan, Belum sempat


duduk bersila di atas alas duduk sudah buru-buru meninggalkan Alam Dewata,
Sekalipun mengenakan baji tanpa rangkapan dan diterpa angin di musim gugur,
tetap tak terasa kedinginan, Sebab demi menolong umat, hati nan welas asih
cukup untuk membangkitkan energi panas.”

Ada sebuah pintu gerbang tembok benteng dan di atas gerbang tertulis Lintasan
Pintu Hantu (Kui Men Kuan) tiga huruf, pintunya tidak terbuka, hanya terdengar
suara yang berisik dari dalam tembok benteng. Manusia sesudah mati menjadi
hantu, perjalanannya di dunia sudah berakhir, sesudah datang ke sini Pintu
Hantu akan terbuka dengan sendirinya. Jika lintasan di alam dunia sudah
tertutup, lintasan alam hantu akan terbuka. Itulah keajaiban ‘Kinerja Yin Yang’.
Di balik pintu hantu ini ada banyak orang, hiruk pikuk bagai di dalam pasar.
Para roh itu sedang menuju ke Sepuluh Tingkat Neraka untuk disidang, dikawal
oleh utusan neraka yang membawa tugas masing-masing. Di depan ada sebuah
gedung bertingkat dan tertulis Wan Ciao Kui Cung (Segala Agama Kembali ke
Tujuan Pokoknya). Jalan yang menuju ke tempat ini naik turun tak rata. Karena
di dunia kini banyak timbul bermacam-macam Agama, para umatnya tak
memahami Hakekat Kebenaran, saling menjatuhkan agama lain, hilanglah sudah
arti sesungguhnya membina Jalan KeTuhanan, dan telah melakukan dosa mulut,
maka setelah meninggal harus masuk ke dalam perguruan “Segala Agama
Kembali ke Tujuan Pokok” untuk menempa diri kembali. Semua aliran ajaran
agama sebenarnya berasal dari satu keluarga, tapi yang terjadi justru saling
berebut dan tiada toleransi, mendirikan sekte sendiri-sendiri, mengaku ajaran
agamanya sendiri yang paling unggul, sedangkan ajaran agama lain lebih rendah,
maka setelah meninggal dunia, rohnya tak bisa sempurna hingga terperosok
kemari. Karena Yang Maha Kuasa tak tega mereka terperosok, maka didirikanlah
Perguruan Segala Agama Kembali Pada Tujuan Pokok” untuk membimbing para
pembina Jalan KeTuhanan yang salah jalan agar memahami hakekat kebenaran,
setelah itu baru ada kesempatan naik kembali ke alam yang lebih tinggi.

Ruangan perguruan itu luasnya ada beberapa hektar, didalamnya seperti


ruangan kelas, tempat duduknya telah dipenuhi puluhan ribu orang, yang terdiri
dari bermacam-macam bangsa dari segala penjuru dunia, seperti mau memulai
pelajaran. Di depan ada papan tulis dan tertera 4 huruf : Wan Ciao Kui Cung
(Segala Agama Kembali Pada Tujuan Pokok). Seorang Guru yang gundul
kepalanya sedang naik ke mimbar, berpakaian seperti seorang Bikkhu. Para
murid berdiri semua, setelah memberikan hormat kemudian duduk lagi.

Dunia itu luas, etnisnya beragam, tapi kepercayaan yang dianut tak lain
merupakan tumpuan spiritual/batiniah, lagipula setiap manusia mempunya hati
yang sama, setelah meninggal rohnya menjadi responsif sifatnya (tidak tanggap).
Tidak karena berlainan etnis lalu menjadi berlainan ‘hati’. Seperti halnya Buddha
Berkhotbah Dengan Satu Suara, Para Umat pun Akan Mendapat Hikmah
Tersendiri Sesuai Golongan Statusnya. Walaupun manusia sangat beragam,
namun di dalam jiwanya memiliki dasar Hakekat Kebenaran yang sama,
meskipun seseorang dilahirkan dan menempuh hidup dalam kondisi dan
lingkungan yang berbeda-beda, tetapi setelah meninggal akan berpulang pada
satu tujuan yang sama. Namun karena perbedaan kepercayaan dan agama,
sehingga saling memboikot dan saling menjatuhkan, mengatakan agama
miliknya sajalah yang bisa membawanya naik ke surga, agama lain hanya ke
neraka. Sehingga keberadaan surga yang memang asalnya sempurna namun
dibuat oleh manusia seperti mendirikan mahligai di awang-awang
(semu/fatamorgana), mengunci diri sendiri di dalamnya (terikat di dalam
kesemuan itu). Bagai masuk ke sangkar burung yang digantung di langit.

Melawat ke Astana Pertama Mengobrol Dengan Raja Chin Kuang (Yam


Ong Chin Kuang Wang)
Babak ke 5
Melawat ke Astana Pertama Mengobrol Dengan Raja Chin Kuang (Yam Ong Chin
Kuang Wang)

‘Enam nafsu dan tujuh perasaan membuat manusia sesat seumur hidup,
Sekalipun namanya terpilih menjadi juara dan terpampang di papan
pengumuman, tetaplah merupakan reputasi kosong,
Taman bunga persik (taman sentosa) merupakan tempat membina diri yang
terbaik,
Dengan suasana batin yang terbebaskan, seorang pertapa melangkah maju ke
Istana Surga.”

Tampak sebuah bangunan astana besar dan banyak bayangan manusia, namun
tidak kelihatan jelas. Setelah manusia meninggal, mula-mula melapor dulu di
“Kantor Penyerahan Catatan Kependudukan”, lalu utusan Neraka mengawalnya
sampai ke Astana Pertama, dan menyerahkan kartu kedatangan untuk disimpan
ke dalam kumpulan berkas di Neraka. Yam Ong akan memeriksa perbuatan baik
maupun jahatnya. Orang yang amal jasa kebaikannya banyak akan diantar
meninjau berbagai Astana di wilayah Neraka, atau dibimbing kembali oleh Guru
masing-masing yang berjodoh untuk dilatih lagi, atau ada yang diserahkan ke
Seksi Pahala Amal, atau masuk ke Kamp Penampungan Orang Baik; Sedangkan
yang banyak dosanya, rohnya diserahkan ke Astana ke-2 untk disidang atau
dibawa ke Seksi Pidana Kejahatan untuk dihukum. Tapi jika dosanya berat, harus
terlebih dulu dikawal menuju Panggung Cermin Dosa untuk melihat perbuatan
yang pernah dilakukan sehingga mau mengakui dosa-dosanya, baru dimasukkan
ke Astana ke-2.
Setiba di Astana Petama, manusia baru tahu bahwa dirinya sudah meninggal
dunia. Jika semasa hidup di dunia, tidak percaya adanya Setan, Malaikat, Dewa
dan Hukum Karma, maka setelah tiba di sini, baru menyadari bahwa dengan
kematian seseorang, takkan menghilangkan segala urusan. Seperti yang
terdengar dalam ungkapan: “Jika Ajal Telah Tiba, Segala Permasalahan Akan
Menjadi Hampa, Hanya Dosa Karmalah Yang Akan Menyertai Perjalannya ke
Alam Akhirat”. Para roh kini baru benar-benar menyadari bahwa dirinya akan
disidang dan dihukum. Oleh karena itu mereka ketakutan dan menangis serta
menyesali perbuatan mereka.
Para arwah itu semasa hidup di dunia tidak menjaga susila, maka para Utusan
Neraka tidak sungkan lagi. Ini merupakan hukuman sesuai dosanya. Orang jahat
dengan sendirinya akan bertemu orang jahat lainnya yang membuat dirinya
susah, jika beruntung bisa terhindarkan, nanti tinggal menunggu
pertanggungjawabannya di perjalanan akherat, saat itu ia takkan bisa mengelak,
dan takkan bisa berkutik lagi. Jika seseorang semasa hidupnya berhati kasih,
banyak berbuat kebaikan untuk menolong sesama di dunia, setelah meninggal,
para Utusan Neraka dan Malaikat Keberuntungan yang menjemput tentu akan
memperlakukannya dengan sopan santun. Barang siapa berbuat, ia harus
menanggungnya sendiri, kita tak perlu mengasihaninya.
Jika pada masa hidup di dunia, tidak tahu baik-baik membina diri, setelah
meninggal sungguh kasihan sekali. Jika anak cucu keturunannya mengetahui
leluhurnya berada di Alam Baka layaknya seorang narapidana, dan dicambuki
oleh Utusan Neraka, pasti tidak akan tega. Cara untuk membalas budi leluhur
hanyalah dengan banyak membina, melakukan amal kebaikan, dengan jasa
pahala, barulah bisa secepatnya melintaskan roh leluhurnya keluar dari
penderitaan.
Jika umat manusia di dunia tidak menjaga aturan rumah tangga dan
sembarangan melakukan pelanggaran, maka arwah leluhur akan terkena
getahnya, seperti apa yang dikatakan dalam sebuah ungkapan: “Tujuh Leluhur
bersama Sembilan Keturunan memiliki hubungan darah”. Hukum karma
berputar kembali, waspadalah!

Note: YAM ONG /YIAM WONG = panggilan untuk RAJA NERAKA yang
menguasai masing-masing Astana di Neraka. Karena ada 10 Astana di Neraka,
maka ada 10 orang Yam Ong, dan Yam Ong Astana I adalah Raja Chin Kuang.
Sedangkan Giam Lo Ong (gelar dari Hakim Bao/Pao Cin Thien) adalah Yam Ong
yang paling terkenal dari Astana V.

Meninjau Panggung Cermin Dosa Melihat Roh Dosa


Menampakkan Bentuk Asli

Babak ke 6
Meninjau Panggung Cermin Dosa Melihat Roh Dosa Menampakkan Bentuk Asli
“Di atas panggung Cermin Dosa, roh berdosa menampakkan bentuk aslinya, Jika
semasa hidup memanipulasi kitab suci, baik yang memenggal tulisan, atau
menambah isi sesukanya sendiri, Pasti akan diputus perkaranya sesuai hukum
akhirat dan tak ada pilih kasih, Umat di dunia yang melakukan kejahatan akan
menerima hukuman yang tegas.”

Banyak manusia berdesakan, di belakangnya dikawal oleh petugas akhirat


menuju ke panggung depan. Inilah tempat Panggung Cermin Dosa. Orang-orang
ini sewaktu di dunia banyak berbuat dosa, atau tidak menjaga moral akhlaknya,
roh yang berdosa setelah mendaftarkan diri di Astana I lalu dikawal ke atas
Panggung Cermin Dosa.

Dari cermin akan terlihat kejahatan yang pernah dilakukan, agar roh dosa itu
tahu bahwa perbuatan jahatnya semasa hidup tidak bisa mengelabui Hukum
Neraka. Para roh setelah naik ke panggung menjadi ketakutan dan gemetar,
karena melihat perbuatan dosanya muncul di cermin. Cermin ini terbuat dari
kumpulan hawa murni dari langit dan bumi. Setiap roh yang datang kemari, pasti
akan tercermin/terlihat semua perbuatan yang pernah dilakukannya, sedikitpun
tidak bisa disembunyikan.

Sebenarnya ini bukan kehebatan dari cerminnya, melainkan karena sejak kecil
sampai tua, seumur hidup manusia banyak berbuat dosa, karena manusia adalah
makhluk hidup yang memiliki roh, apa yang ia lakukan, hanya ia sendiri yang
tahu, di dalam hanya seperti ada sebuah ‘kamera’, segala perbuatannya terekam
dalam lensa kamera. Lensa kamera itulah ‘Cermin Hati’.
Walaupun orang di dunia berbuat jahat secara diam-diam, tidak diketahui oleh
orang lain, namun setiap manusia jika bertanya pada hati nuraninya, maka
hatinya sudah tahu jelas apa yang dikerjakan oleh tangan maupun kaki. Gerakan
kaki dan tangan tak terlepas dari kendali hati, mekanisme inilah yang disebut
“Sosok Malaikan” dirinya, yang secara diam-diam memotret segala sesuatu dari
hal yang terkecil sampai yang terbesar. Setelah manusia meninggal dihadapkan
ke Cermin Dosa di alam baka. Dikarenakan Cermin Dosa ini terbuat dari
kumpulan hawa negaitf dan positif, maka begitu menyentuh hawa arwah
manusia, langsung terjadilah kontak elektrik, sehingga tertayang ulang rekaman
kejadian semasa hidup seseorang. Maka orang yang berbuat kejahatan, setelah
berdiri di hadapan Cermin Dosa akan terlihat belangnya, mereka sulit
menyembunyikan kelakuannya.

Kitab Buddha mengatakan: “Segala Perbuatan Lahir Dari Hati, itulah Hakekat
Kebenaran yang Sebenarnya.” Roh baik tidak dicerminkan. Di atas panggung
tertulis: “Tiada Orang baik Di Depan Panggung Cermin Dosa”. Orang yang baik
setelah meninggal hawa rohnya bercahaya terang. Jika dicerminkan, yang
terlihat hanyalah sebuah kekosongan (Blank). Jika pancaran sinar roh semakin
terang berarti amalnya besar dan akan menuju ke Surga, atau diserahkan ke
masing-masing Astana untuk diperiksa jasa kebaikannya, tak usah kemari.
Cermin Dosa juga disebut Cermin Kejahatan. Setiap perbuatan dosa karma di
dunia, sampai ke sini akan segera terlihat jelas.

Seorang gadis remaja dikawal ke depan Cermin Dosa, dia tidak berani ke depan
malah tak henti-hentinya menangis, keadaannya memelas. Namun Pengawal
Neraka sepertinya tak punya rasa kasihan, memperlakukannya seperti terpidana,
dengan menggunakan tombak besi diangkatnya ke hadapan cermin. Dalam
cermin tampak seperti “kompleks rumah bordil”. Perempuan ini menjual
badannya untuk mendapatkan uang, menipu harta orang, tutur katanya kasar
dan jorok, sedikitpun tak menjaga akhlak wanita, dosanya sungguh besar. Karena
tertular penyakit sipilis akhirnya dia mati muda, dan setelah meninggal rohnya
takkan terlepas dari hukuman yang tragis di Neraka.

Sebuah nasehat bagi kaum wanita di dunia, seharusnya mereka menjaga


kesucian badan sendiri, jangan sampai terjerumus ke lembah pelacuran dan
menjual kecantikan menemani pria tidur. Sudah membiarkan harga dirinya
terinjak-injak, tak bernilai sedikitpun, masih menciptakan dosa karma yang tak
terhingga. Juga bagi para pria yang suka main perempuan, sama halnya harus
menanggung dosa berzinah, cepatlah memperbaiki diri.

Melawat ke Pu Cing Suo (Balai Pengoreksian Pembacaan Paritta)

Babak ke 7
Melawat ke Pu Cing Suo (Balai Pengoreksian Pembacaan Paritta)
“Mencari lampu dalam kamar gelap, dengan susah payah membetulkan kekeliruan
membaca Keng (Paritta),
Para rahib Buddha dan Taois tampak loyo badannya,
Setiap kali kelenengan (lonceng) kuningan bergoyang, terdengarlah suara bagaikan
gemerincingnya koin emas,
Namun kini, dengarkanlah dengan seksama suara rintihan di Neraka!”

Terdapat sebuah rumah yang gelap gulita. Hanya terdengar suara rintihan dari dalam.
Inilah Balai Pengoreksian Pembacaan Paritta. Di atas pintu tertulis 3 huruf “ “Pu Cing
Suo” (Balai Pengoreksian Pembacaan Sutra). Pintu depan tidak dibuka bila bukan
bertepatan dengan hari pertama dan hari kelima belas pada setiap bulan penanggalan Im
Lek. Pada hari itu biasanya ada Hoet Co (Fo Cu/Nabi Buddha) dari arah barat, To Co
(Tao Cu/Nabi Taois) dan para Nabi atau para Suci yang turun dari Langit datang kemari
untuk memberi ceramah pada para bhikkhu dan pendeta Taois.
Di dalam ruangan Pu Cing Sou (Balai Pengoreksian Pembacaan Sutra) gelap tidak
bercahaya. Bangunan rumah ini seperti terbuat dari kayu, seperti sudah lama tidak
diperbaiki dan agak rusak. Di sana sini banyak berlubang, bagaikan tembok bobrok yang
hampir roboh, di dalamnya terdapat ribuan orang yang berpakaian bhikku dan pendeta
Taois, dengan lampu minyak yang kecil sedang membuka kitab Keng (Kitab
Sutra/Paritta) dan membacanya. Keadaannya tampak menderita sekali.
Para bikkhu dan pendeta Taois ini, semasa hidup di dunia mencari nafkah dengan
memberi jasa pada orang yang butuh didoakan engan membacakan Keng (Sutra atau
Paritta) untuk menghilangkan bencana, mengangkat dan melintaskan arwah keluar dari
penderitaan, tetapi membacanya tidak sungguh-sungguh dan tidak tulus, semata-mata
hanya prilaku bisnis saja. Ada yang mengurangi teks bacaannya, dalam membaca juga
tidak menuruti urutan yang sebenarnya, maka setelah meninggal harus masuk Pu Cing
Suo untuk membetulkan cara membacanya, dan hanya mengandalkan sinar redup seperti
kunang-kunang itu untuk membaca. Jika tertinggal satu huruf saja maka akan dihukum
membaca ulang sampai seratus kali. Setelah lulus membaca baru ditentukan lagi jasa dan
dosanya.
Jika diri sendiri yang membaca Keng (Sutra) atau untuk melayani orang, tetapi bukan
bermaksud untuk cari uang dan keuntungan, bila mana ada kesalahan, maka akan diberi
kelonggaran tersendiri berdasarkan Hukum Langit.
Sebuah nasehat bagi para bikkhu dan pendeta Taois di dunia, membaca Keng
(Sutra/Paritta) sebenarnya bisa untuk memahami Kebenaran dan membina diri sendiri.
Namun jika ada orang yang mencari nafkah dengan membaca Keng, maka haruslah
sangat berhati-hati, tiap huruf tiap kalimat tidak boleh dikurangi, dikorupsi atau salah
baca. Kalau tidak, bukan saja tidak bisa menghilangkan bencana orang lain, sebaliknya
diri sendiripun malah mendapat celaka. Setelah meninggal harus masuk ke tempat Pu
Cing Suo untuk dihukum membaca Keng dengan sempurna sampai beratus-ratus kali.
Setiap Che It dan Cap Go (tanggal 1 dan 15 menurut kalender Im Lek), Nabi dari agama
Buddha dan Nabi Taois akan mengajak para muridnya kemari untuk meninjau dan
mengajari cara membaca yang benar dan tepat. Para umat sudah membuat kesalahan
masih merepotkan para Buddha dan Dewa turun ke alam baka untuk melintaskan. Betapa
welas asihnya para Buddha! Maka para umat di dunia harus sadar sendiri, bahwa sekecil
apapun masalahnya, takkan terhindar dari hukuman di Alam Baka.
Meninjau Kota Mati Penasaran

Babak ke 8
Meninjau Kota Mati Penasaran

“Dua kali dalam setahun merayakan Festival Bulan Purnama pada Pertengahan
Musim Gugur, Adakah saat reuni seperti ini orang-orang turut memikirkan nasib
arwah berdosa yang ditahan di Neraka, Mengambil jalan pintas dengan cara
bunuh diri sebagai akibat rasa kecewa, Malapetaka yang sama sekali tak diingini
itu hanya bisa ditangisi di Alam Akhirat.”

Gerbang kota itu tertutup. Pintunya adalah pintu otomatis, seperti pintu yang
terdapat di toko serba ada di dunia. Setiap roh yang mati penasaran pasti dikawal
kemari. Karena matinya tidak wajar, sehingga segumpal hawa kebenciannya
belum hilang, maka sesampainya di depan pintu, hawa kebencian ini
berbenturan mengadakan kontak dengan pintu ini, sehingga pintu pun terbuka
sendiri, karena benda-benda yang terdapat di alam baka semuanya terbentuk
dari hawa positif dan negatif (Im dan Yang), berubah menurut pikiran hati.

Bagaimana keadaan dunia batin, begitu pula keadaan dalam Neraka. Ini adalah
Kota Mati Penasaran Di sini seperti penjara yang besar, luasnya tak terhitung.
Tiap hari ada roh yang mati penasaran kemari. Di kamar penjara pertama
terdapat banyak anak-anak kecil, bagian mukanya berdarah semua dan tak henti-
hentinya menangis, bahkan ada yang tergeletak di tanah, sungguh menyedihkan
dan kasihan.

Mereka adalah anak-anak yang digugurkan oleh umat di dunia, karena raganya
sudah terbentuk, rohnya pun tidak musnah. Maka sesudah meninggal datang
kemari. Karena umat di dunia tak mau melahirkan, atau karena hubungan
haram, lalu kandungannya digugurkan. Satu orang berarti satu nyawa adanya.
Bayi-bayi yang dibuang ini karena tak diperkenankan lahir ke dunia, maka
rohnya selain disertai rasa benci kepada orang tuanya, secara diam-diam akan
menghamburkan kekayaan dan keuangan kedua orang tuanya. Dan setelah orang
tuanya meninggal, masih akan diadakan pembalasan.

Karena itu saya menasehati para umat di dunia, jangan sembarangan


menggugurkan kandungan. Perbuatan itu selain tak bermoral, juga menjadikan
hubungan badan yang hukumnya haram merajalela. Maka bagi yang pernah
menggugurkan kandungannya, mulai kini banyaklah berbuat amal kebaikan,
untuk menebus kesalahannya, supaya bisa mendapat keringanan hukuman
Neraka atas dosanya.

Jika orang yang meninggal karena kecelakaan tidak selalu harus masuk ke Kota
Mati Penasaran. Seperti para perwira atau prajurit yang gugur dalam
pertempuran membela negaranya, mereka demi mempertahankan kedaulatan
tanah airnya, rela berkorban. Mereka selain tidak perlu ditahan di Kota Mati
Penasaran, para arwah pahlawan masih akan diperlakukan istimewa. Ada yang
naik ke Surga, ada pula yang masuk Alam Dewata sesuai dengan karmanya, atau
bereinkarnasi kembali menjadi manusia dan mendapat lingkungan yang penuh
berkah.

Berkenaan dengan itu, umat manusia haruslah setia dan cinta negara. Sejak dulu
yang telah berbakti dan berjasa pada negara akan meninggalkan nama harum
dan selalu dikenang. Langit dan bumi mengasihi orang yang setia dan berbakti.

Melawat Kembali ke Kota Mati Penasaran

Babak ke 9
Melawat Kembali ke Kota Mati Penasaran

“Beberkan Hakekat Kebenaran demi melintaskan orang awam,


Galakkan tiga etika keteladanan dan lima kaidah moral untuk membimbing kaum
cendekiawan maupun kaum awam,
Segala Agama kembali pada Tujuan Pokok dan berkiblat pada Tuanku Yang Maha Suci,
Setiap orang belajar akan Hakekat Ke Tuhanan serta panjatkan doa ‘Namo’ (bernaung
pada Sang Tri Ratna).”

Yang dikurung dalam dua kamar ini masing-masing adalah tahanan laki-laki muda dan
wanita muda. Ada yang rambutnya terurai dan kusut masai (amat kusut), wajahnya
tampak pucat sekali. Mereka adalah pria dan wanita dari dunia yang berpacaran tapi tak
disetujui (orang tuanya), sehingga nekat menempuh jalan pintas dengan minum racun
atau bunuh diri, maka setelah meninggal semuanya ditahan di sini. Umat di dunia jangan
tersesat dalam percintaan sehingga nekat bunuh diri, takkan ada gunanya! Cita-cita ‘dua
sejoli’ tak tercapai, apalagi mimpi agar bisa hidup berdampingan.
Dalam penjara ini yang dikurung kakinya patah, tangan hilang atau otak hancur,
bermandikan darah dan sedang merintih, sungguh kasihan. Mereka meninggal karena
kecelakaan atau tertabrak mobil. Karena ajal sebenarnya belum tiba, mereka termasuk
meninggal penasaran, maka rohnya ditahan di sini sampai ajal sebenarnya tiba, baru
diserahkan kepada Yam Ong untuk disidang dan diperiksa jasa serta dosanya, supaya
mendapat keadilan dunia dan akherat. Tak semua orang yang mati kecelakaan datang
kemari. Ada yang memang ajalnya sudah tiba tetapi karena masih ada lilitan karma, maka
melalui kecelakaan kendaraan untuk menuntaskan karmanya, dengan demikian tak perlu
datang kemari. Karena itulah, mati di dunia suka memaki langit maupun bumi, mengapa
orang yang sering berbuat amal kebaikan malah meninggal di bawah roda kendaraan?
Lalu, mengapa Confucius yang berkebajikan namun hidup miskin, yang arif nan bijak
meninggal di usia muda? Mengapa Sang Buddha yang dengan sepenuh hati membina
Jalan Suci ( Ke Tuhanan) masih diganggu setan atau cobaan lainnya tanpa henti? Apakah
Sang Pencipta memang tak mempunyai mata? Tentu tidak demikian, itu karena takdir
yang sudah ditentukan oleh Tuhan, untuk menempa jiwa dan rohani para pembina Jalan
Ke Tuhanan. Apalagi hanya sekedar badan, meski sudah hancur namun spiritnya (roh &
semangatnya) takkan pernah mati.
Jika sudah takdir berdasarkan Hukum Sebab Akibat Yang Meliputi Tiga Masa Kelahiran,
mengapa masih ada lagi yang disebut mati penasaran? Bukankah itu saling bertentangan?
Yang dimaksud dengan Hukum Sebab Akibat yang meliputi 3 masa kelahiran, hanya
merupakan satu fase kecil saja. Manusia sepanjang tumimbal lahir yang beruntun dan
entah sudah berapa puluh ribu kali bertumimbal lahir, hingga sudah tak dikenali lagi awal
mulanya, karma yang telah terkumpul sungguh sulit diperkirakan lagi, maka Sang
Buddha membicarakan Hukum Sebab Akibat Yang Meliputi Tiga Masa Kelahiran. Jika
membahas urutan sebab-sebab sebelumnya dan sesudahnya seseorang maka dapat
dikelompokkan dalam Kelahiran Masa Lalu, Kelahiran Masa Kini, dan Kelahiran Masa
Mendatang. Tetapi yang dimaksud Kelahiran Masa Lalu itu BUKAN HANYA SATU
kelahiran sebelumnya, tapi merupakan keseluruhan atau kumpulan sebab semenjak orang
itu memiliki roh, dalam kelahiran demi kelahirannya sudah tak mengenal awal mulanya
lagi. Umat di dunia salah tafsir, dikira segala sesuatu yang dialami pada masa kelahiran
sekarang merupakan buah akibat dari total keseluruhan kelahiran-kelahiran masa lalu
yang sudah sulit diketahui awalnya, ini adalah penafsiran yang tak sempurna, kelahiran
Masa Lalu hanya bisa ditetapkan menjadi tujuh bagian, sedangkan Kelahiran Masa Kini
dapat ditetapkan menjadi tiga bagian, artinya takdir tidak bisa diubah, namun nasib bisa
diubah. Pada umumnya, setiap ada masalah umat di dunia selalu mengatakan gara-gara
karma kelahiran masa lalu, pendek kata sudah merupakan takdir Tuhan, lalu berpikir
pesimis, sungguh keliru.
Di kamar depan, terdengar lolong kesakitan yang tiada henti-hentinya. Mereka adalah
roh-roh yang mati dalam pembunuhan berencana, atau roh yang meninggal karena saling
membunuh. Membunuh orang atau dibunuh karena karma? Bukankah ajal kematiannya
sudah tiba, mengapa setelah mati masih harus dikurung di Kota Mati Penasaran lagi?
Dasar-dasar kebenarannya sama, ada yang memang merupakan pembalasan karma,
sehingga matinya saling membunuh. Namun ada juga umat yang semasa hidup di dunia
tidak mengerti berbuat amal kebaikan, malah menimbulkan gara-gara, berbuat kejahatan
yang amat besar, itulah asalnya Mati Penasaran. Harap umat di dunia bisa mengerti
kebenaran ini. Jangan mencari alasan : saya membunuh dia karena dia punya hutang
karma pada saya pada masa kelahiran lampau. Pepatah mengatakan “Lebih baik
menempuh jalan damai untuk mengatasi permusuhan, jangan malah menjalin
permusuhan”. Sekalipun saling berhutang, jika bisa tak ditagih, akan mendapatkan jasa
kebaikan. Jika para umat bisa menghilangkan pikiran yang egois, masing-masing hidup
rukun dengan sesamanya, bisa memiliki semangat seperti Sang Langit yang tak mengenal
pilih kasih melingkupi semua yang ada di bawahnya, demikian juga Sang Bumi Pertiwi
yang tanpa pilih kasih menampung segala sesuatu yang ada di atasnya, maka penghuni di
Neraka akan kosong, karmapun tidak ada lagi.
Karena itu, umat di dunia harus tahu bahwa badan manusia ini sulit didapat, baik-baiklah
membina diri. Jika timbul ketamakan akan kecantikan bunga (wanita cantik), lalu
beranggapan : “Pada kelahiran lampau, ia berhutang bunga padaku lalu memburunya
kemana-mana, dan yang disebut karma kehidupan lampau kini terbalas”. Kasus seperti
ini bukan disebabkan karma kelahiran lampau. Yang dimaksud dengan karma kelahiran
lampau, yaitu kejadiannya tanpa disengaja (disadari), kejadiannya kebetulan. Tetapi jika
memang mempunyai niat tidak baik lalu melakukan yang bukan-bukan, ini merupakan
karma baru dan akan menuai akibat pada kelahiran yang akan datang.
Terhitung semenjak roh asal yang sudah tak bisa dilacak awalnya, dan masih
bersemayam di Surga, setiap manusia adalah Buddha atau Dewa. Dikarenakan terperosok
ke dalam alam yang sudah tercipta yaitu dunia, hati dan pikiran duniawi lalu menutupi
jiwa sejatinya yang semula, sehingga tak bisa kembali ke asalnya. Kini Tuhan telah
berkenan menurunkan Tao yang Agung (Jalan Suci/KeTuhanan), membimbing umatNya
membina Jalan KeTuhanan, adalah kesempatan untuk mengakhiri karma dan berpulang
pada “Kekosongan Sejati”. Para umat janganlah sesat batin lagi, siapa yang mau
membina, pasti ada bagian pahala keBuddhaan atau keDewaannya; yang tak mau
membina, nantinya tetap akan terperosok ke dalam enam jalur tumimbal lahir, menjadi
Dewa atau setan berasal dari perbuatan manusia sendiri, tidak ditakdirkan oleh Tuhan.
Dari peninjauan ke Kota Mati Penasaran bisa mendapatkan bukti

Melawat ke Astana Kedua Berbincang Dengan Raja Chu Ciang dan


Meninjau Tempat Berceramah

Babak ke 10
Melawat ke Astana Kedua Berbincang Dengan Raja Chu Ciang dan Meninjau Tempat
Berceramah

“Di masa Pelintasan Umum tiga alam yang meliputi para Dewa dan Malaikat, umat
manusia serta para arwah di Neraka,
Bersamaan itu perlengkapan mekanik di Alam Nerakapun diperbarui,
Biarpun di dunia banyak kamar-kamar gelap untuk melakukan segala sesuatu yang tak
patut dan tak berkenan,
Tetapi takkan luput dari pantauan mata Malaikan Peronda Malam.”

Terlihat massa berduyun-duyun, si Kepala Sapi dan Tampang Kuda masing-masing


mengawal arwah masuk ke tempat itu. Ini adalah “Astana Kedua”. Di depan sudah
datang sebaris orang. Di tengah tampak seorang yang badannya tegap-gagah, berpakaian
jubah klasik, seperti pakaian yang dikenakan pada rupang Dewa yang dipuja di altar
Vihara, dan memantulkan sinar kerlap-kerlip! Tampak penuh wibawa! Di sekelilingnya
seperti ada para Perwira yang mengawal! Dia adalah Chu Ciang Wang (Raja Neraka Chu
Ciang) dari Astana Kedua. Astana Kedua ini boleh dikatakan tempat yang secara resmi
mulai menggunakan hukuman di antara ke sepuluh Astana. Arwah-arwah yang
diserahkan kemari dari Astana Pertama, rata-rata amal dan dosanya sudah terungkap
jelas. Namun masih ada sebagian arwah berdosa yang sifatnya bandel, dengan
kelicikannya memungkiri perbuatannya, karena semasa hidup tabiat seperti itu sudah
menjadi kebiasaan, maka meski saat di Neraka sudah ditelanjangi borok-boroknya, tetap
saja tak mau insaf, padahal sudah tahu kesalahannya.

Karena itu sesampainya di Astana ini, akan dibukakan terlebih dulu Buku Catatan Neraka
arwah tersebut, mencocokkan dosa-dosa yang pernah ia langgar, satu persatu
diungkapkan dengan jelas. Apabila eksekusi hukumannya ada di bawah wewenang
Astana ini, kana akan segera diputus perkaranya dan dihukum masuk ke dalam enam
belas sub seksi Neraka atau sub seksi Neraka lainnya yang baru didirikan untuk
menerima hukuman di sana.
Karena keadaan di dunia kian modern, maka berbagai macam penjara di Alam Neraka
juga bertambah banyak, seperti bunyi sebuah ungkapan: “Sebagaimana situasi-masanya
berubah, begitu pula Hukum ikut berubah”. Banyak sekali pasal-pasal hukum di Neraka
yang mengalami perubahan dengan penambahan pasal-pasal baru atau penghapusan
pasal-pasal lama, semuanya disesuaikan dengan perubahan situasi masa di dunia, untuk
menghukum orang yang berani melanggar hukum. Hakekat Perubahan Bilangan (dalam
ilmu I Cing/Pat Kwa), akan berdampak terjadinya materialisasi (dari yang tak berbentuk
menjadi berbentuk) di Alam Wadag (dunia), dan terbentuknya perlambangan di Alam
Astral (Langit). Setiap terjadi perubahan pemandangan dan fisik di bumi, maka baik di
Surga maupun di Neraka akan langsung tampak proyeksinya. Oleh karena itu, setiap
tindak tanduk dan gerak-gerik yang dilakukan oleh umat di dunia, dan keberadaan sehelai
rumput atau sebatang pohon di dunia, di atas langit sana (Alam Astral), tampak bagai
sebuah cermin besar, segera terpantulkan, sedangkan di Alam Kuasa Neraka, akan
mendapat pantulan dari Cermin Alam Astral, hasil penampakannya juga sama tajam dan
jelas.

Janganlah mengira, dengan tercapainya kemajuan sains dan teknologi keberadaan roh
halus (seperti setan misalnya) dan Malaikat dapat dilenyapkan. Umat di dunia berupaya
hendak mengatasi sesuatu yang Metafisik keberadaannya (hal-hal yang non fisik atau
tidak kelihatan) dengan ilmu Fisika (alam yang berwujud). Tetapi siapa yang menyangka,
yang terjadi justru sebaliknya, yaitu sebenarnya dunia Metafisikalah yang mendominasi
dunia Fisika (alam yang berwujud)! Sebenarnya para Buddha, Dewa, Malaikat dan roh
halus di alam Metafisik (alam tak tampak, tak kasat mata) yang berperan aktif, manusia
di alam Fisik hanya akan menjadi pasif.

Arwah-arwah yang di depan ruang Astana, ada yang kepalanya dipasung dan tangannya
diborgol rantai besi, kelihatannya lebih kasihan dibandingkan terhukum didunia. Yam
Ong membuka sidang, memukul meja dan membentak seperti orang desa yang memarahi
kerbau. Di tempat ini banyak orang yang berkumpul namun semua diam tidak bersuara.
Sekarang sedang bertepatan masanya Pelintasan Tiga Alam, maka Ti Cang Wang Bu Sa (
Tee Cong Ong Po Sat) menyediakan tempat untuk berkhotbah di setiap Astana. Setiap
arwah berdosa yang ada di Neraka jika masih memiliki bakat kebaikan atau saat
menjalani hukuman menunjukkan prilaku yang baik, diberi kesempatan datang ke Balai
Mimbar Ceramah secara bergiliran untuk mendengarkan ceramah para Buddha dan
Dewa. Itulah sebabnya mereka berjalan dengan hati-hati dan tidak berani bersuara.
Ternyata di dalam Neraka juga diadakan khotbah untuk menyadarkan serta menolong
roh-roh yang berdosa supaya cepat insaf. Sungguh welas asih dan mulia hati para Buddha
dan Dewa, tidak kenal susah payah turun ke dunia dan Neraka untuk menolong umat di
dunia dan arwah-arwah di Neraka.

Di atas pintu besar ada sebuah papan nama yang tertulis “Balai Sidang Ceramah Astana
Pertama”. Setiap arwah yang mau masuk harus mampir ke sebuah pos kecil yang
layaknya pos keamanan di pabrik untuk melaporkan diri, baru kemudian masuk ke dalam.
Itu tempat tinggal Perwira Penjaga Pintu. Tugasnya mengawasi arwah-arwah yang keluar
masuk, jika tak memegang kartu rekomendasi untuk ikut mendengarkan ceramah dari sub
seksi Neraka masing-masing, takkan diperbolehkan masuk. Sekarang waktunya Kwan Se
Im Po Sat dari Laut Selatan tiba kemari. Kwan Im Po Sat sudah naik ke mimbar siap
berceramah, kursi-kursi di dalam kelas seperti kursi yang terdapat di kelas-kelas sekolah
yang ada di dunia. Kurang lebih ada dua ribu orang, mereka semua tampak tersenyum
dan Kwan Im Po Sat berdiri di atas mimbar dengan teratai di bawahnya, pakaiannya
serba putih dan memercikan air suci dalam botol dengan mempergunakan daun Liu.
Hujan Dharma untuk dinikmati bersama, embun suci ditebar pula, yang berjodoh akan
mendapat pertolongan. Ini menandakan Tuhan berhati welas asih, tidak membedakan
asalnya makhluk yang terbagi dalam empat bentuk penitisan dan enam jalur kelahiran.
Jika mau insaf, memperbaiki kesalahan, semuanya akan mendapat kesempatan naik ke
atas bahtera suci untuk ditolong, itulah cita-cita mulia Kwan Im Po Sat.

Sekarang ceramah dimulai: “Manusia sejak dahulu kala, lahir dan mati silih berganti
(bertumimbal lahir terus), meski badan raganya mengalami kematian, namun rohnya
tidak binasa. Kini kalian datang dengan wujud roh ke Alam Baka, belum bisa menghayati
kepalsuan badan ini, sebenarnya hanya jiwa nuraniah (pencerahan) saja yang sejati.
Masing-masing masih belum bisa melepaskan ikatan cinta, rasa benci dan dengki,
seharusnya menyadari bahwasanya segala sesuatu yang terdapat di dunia layaknya dalam
mimpi, kedekatan hubungan di antara keluarga atau famili terjadi karena “Hukum Sebab
Akibat” (Karma) berputar silih berganti balas membalas, di satu sisi membayar (hutang
karma), di sisi lain mengurangi hutang karma, jangan sampai sesat terus tak insafkan diri.
Jika hasrat dan pikiran pamrihnya belum padam, pikiran duniawinya belum dimatikan,
tetap akan terus menerus bertumimbal lahir tanpa ada akhirnya. Kini tiba saatnya akhir
jaman, hati manusia sudah tak seperti dulu lagi, bakat nuraninya tampak dangkal. Saat si
bayi lahir sudah tampak pintar, cerdas dan memikat hati, meski kepolosan dari sananya
tumbuh lebih dini, namun ibarat nyala lilin dalam hembusan angin, sulit bertahan lama.
Maka begitu sifat kebiasaan timbul, jiwa sejatinya mudah hilang, sehingga kepintaarnnya
malah mencelakakan dirinya, cahaya kecil nuraninya menjadi tak terang, sehingga segala
perbuatan tercela dan tak bermoral serta tindakan semena-mena terus bermunculan.
Dunia jadi kacau karenanya, etika hubungan antar sesama menjadi bobrok adanya. Kalian
adalah kaum yang terperosok ke dalam lembah yang dalam, tetapi sudah kehilangan raga,
dan hanya dosa karma yang menyertai. Perlu diketahui, bayangan selalu mengiringi
badan manusia, jangan mengira tiada cahaya (tempat yang gelap) lalu takkan tampak
bayangannya. Karena suatu pikiran atau sesuatu hasrat, mekanisme pikiran dan mental
segera bekerja, rintangan karma langsung melilitnya. Kini terperosok di kegelapan Alam
Baka, beruntung masih tersisa sedikit kesadaran nurani, mau menyadari kesalahan dirinya
dan bertobat. Kini saya menasehati kalian cepat insaf, baik-baik menerima hukuman dan
tempaan, agar impas dosa-dosamu, tahanlah penderitaan kalian serta kekanglah rasa
benci dan dengki kalian, saya pasti akan menolong kalian nanti. Selesai! Segenap arwah
bersujud mengantar kepergian Kwan Im Po Sat, dan banyak yang terharu dan menangis.
Kwan Im Po Sat merasa kasihan pada para arwah, maka memberikan wejangan mutiara
untuk memberi nasehat dan dorongan. Benar-benar telah membangkitkan Bodhicitta
(Pencerahan Batin). Semoga para umat di dunia bisa ikut menghayatinya. Jika masih
memiliki raga ini tapi tak membina diri sedini mungkin, apabila setelah meninggal dan
sampai di Neraka menderita, barulah mau melatih dan menempa dirinya, maka akan lebih
susah.
Balai Mimbar Ceramah yang disediakan di masing-masing Astana tergolong tingkat
paling dasar. Setelah kiwa arwah berdosa terbukti sampai seberapa dalam terbuka
kesadarannya, kemudian masih ada lagi Balai Pembinaan Kelas Tinggi.

Note : 4 Bentuk Penitisan : Mamalia, binatang air, binatang petelur/unggas, serangga. 6


Jalur Kelahiran : Thien Tao (jalan ke alam hawa), Ren Tao (jalan sebagai manusia), Ti Yi
Tao (jalan menuju neraka), A Siu Luo Tao (jalan ashura/iblis), Chu Seng Tao (jalan
sebagai hewan), Ek Kue Tao (jalan sebagai setan kelaparan).

Melawat ke Sub Seksi Neraka Tanah Kotoran Air Seni dan Tinja

Babak ke 11
Melawat ke Sub Seksi Neraka Tanah Kotoran Air Seni dan Tinja

“Dalam suasana yang tenang, membuka kitab yang terbuat dari daun lontar (kitab suci
kuno), Betapa bahagia rasanya di saat hati ini tak ada sedikitpun beban batin,
Sosok bunga teratai takkan dapat tercemari oleh kekotoran kemarakan duniawi,
Cita-cita para Dewa dan Buddha bertumpu pada terbebasnya dari perputaran roda
tumimbal lahir.”

Kematian dan kelahiran adalah urusan terbesar bagi manusia. Namun manusia tetap
takkan terhindar dari kematian dan kelahiran. Nabi Cuang Ce pernah bersabda :
“Sebenarnya saya tak mau dilahirkan, tetapi tiba-tiba lahir juga ke dunia ini. Sebenarnya
saya juga tak rela untuk mati, namun tak tahunya ajal tiba-tiba datang.” Dari ungkapan
tadi terbukti: kelahiran dan kematian tidak dikuasai manusia, hanya saja karena manusia
tiada mengerti perihal kelahiran dan kematian; tiada tahu dari mana asalnya ia lahir; dan
jika mati ia harus pergi kemana, maka ia terbengong-bengong dalam ketidaktahuannya,
dan pada akhirnya mau tak mau harus masuk dalam wilayah kekuasaan Yam Ong (Raja
Neraka).

Ada sebuah ungkapan berbunyi: “Jika Yam Ong sudah mentakdirkan kematian seseorang
jatuh pada waktu tengah malam, akan sulit baginya untuk bertahan hidup sampai subuh”.
Beruntung kini telah menjumpai masa ‘Pelintasan Umum Tiga Alam’, jika umat di dunia
bisa dengan mengenal Hakekat Kebenaran kembali pada sosoknya yang sejati, semuanya
mau berlindung dalam Tao yang Agung dan Mulia, membina dirinya dan memupuk
rohaninya, niscaya akan bisa melampaui kelahiran dan kematian, tidak lagi bertumimbal-
lahir.

Dengan sendirinya umat di dunia sudah harus tahu untuk menyayangi kesempatan
dilahirkan dengan memperoleh raga manusia, apalagi jika dilahirkan dalam wilayah
“Tanah Central” (dataran tengah Tiongkok). Jika mulai saat ini, mau insaf dan mengerti
membina, masih belum terlambat.

Tempat ini begitu bau, seperti bau kotoran manusia. Tempat ini adalah Sub Seksi Neraka
Tanah Kotoran Air Seni dan Tinja, maka baunya tak sedap. Baunya kian pekat, mau
bernapaspun susah. Dari dalam terdengar suara-suara jeritan yang memilukan serta
kepala manusia terlihat timbul tenggelam dalam air dan kedua tangannya meronta-ronta
seperti sedang berenang. Kolam yang besar ini tidak terlihat ujung pangkalnya seperti
lautan saja. Di dalamnya ada pria dan wanita, ada yang tua dan ada yang muda, di dalam
kolam tampak sedumpal-gumpal tinja yang berbaur dengan air seni, mereka timbul
tenggelam sambil menjerit-jerit dengan mulut terbuka, maka tertelanlah kotoran tersebut,
sungguh memuakkan. Semua pelacur di dunia fana, waktu masih hidup di dunia menjual
badannya demi uang kotor; Atau orang yang suka menipu para wanita dari keluarga baik-
baik lalu dijerumuskan ke lembah hitam (kompleks pelacuran) untuk menjual diri; Atau
orang yang pekerjaan biasanya melakukan penyelundupan; Atau orang yang punya hobi
suka menyantap menu “masakan janin manusia atau placenta janin” untuk Ciap Po
(makanan bergizi untuk menguatkan badan); Atau semasa hidupnya tak mau bekerja
dengan sungguh-sungguh, bekerjanya suka merayu dengan kata-kata yang manis, lalu
menipu harta kekayaan orang; Atau orang yang suka main perempuan, hidupnya larut
dalam kesenangan melampiaskan nafsu; Atau orang yang jadi bodyguard, lalu terlibat
dalam intrik saling menjatuhkan dalam dunia hitam; Atau orang yang mengadakan arisan
uang lalu menilapnya; Atau pura-pura menyatakan bisnisnya jatuh gulung tikar lalu
menyatakan pailit; Atau semasa jadi pejabat melakukan korupsi, minta komisi; Atau
menjadi pemborong bangunan kemudian mengurangi kadar bahannya dan menyalahi
besteknya. Karena semasa hidup jiwa-raganya kotor atau tercemar racun atau juga
mulutnya tidak bersih, sesudah meninggal rohnya lalu terperosok masuk ke sini, biar dia
merasakan rasanya macam ini, arwah yang masuk neraka ini merasakan penderitaannya
yang luar biasa, setiap kali bernafas, yang dicium hanyalah bau air seni dan tinja, setiap
kali membuka mulutnya akan kemasukan gumpalan tinja, perutnya lapar lagi haus, ingin
makan tiada makanan, karena semasa hidup di dunia hanya makan makanan yang “kotor”
untuk mempertahankan hidpnya, sehingga sesampainya di neraka mendapat balasan
hukuman demikian. Inilah hukuman yang setimpal. Tinja berbaur dengan air seni, seperti
lumpur hisap keadaannya, semakin berontak semakin tenggelam. Sebaiknya umat di
dunia, mengerjakan pekerjaan apapun haruslah yang terang dan jujur, bisa
dipertanggungjawabkan, jangan karena uang lalu menghalalkan segala cara, jika
mencelakai orang dengan muslihat, atau menjalankan usaha yang tak patut dan tak pada
tempatnya, setelah meninggal pasti akan melapor kemari. Kapan para roh berdosa ini
boleh bebas? Ditentukan berdasarkan berat atau ringannya dosa, yang pasti minimal
direndam sampai kulit dan dagingnya membusuk. Setelah bebas dari hukuman, baru
diserahkan ke Astana lain untuk disidang lagi tentang dosa-dosanya yang lain.

Melawat ke Sub Seksi Neraka Kelaparan

Babak ke 12
Melawat ke Sub Seksi Neraka Kelaparan

“Melantunkan sebuah lagu berjudul ‘Menanti angin musim semi’ dengan


merdunya, Menari dengan menggoyang-goyangkan pinggul, tanpa disadari
kakinya menginjak serangga, Dalam pergaulan hidup sikap manusia terhadap
sesamanya meski dikatakan sebagai beradab atau pencerahan humariora,
Namun ironisnya pada sisi lain malah terdapat banyak jalan remang-remang.”
Note: humaniora = ilmu pengetahuan yang dianggap bertujuan membuat
manusia lebih manusiawi, berbudaya; seperti teologi, filsafat, ilmu hukum, ilmu
sejarah, filologi, ilmu bahasa, kesusastraan, & ilmu-ilmu kesenian.

Daerah ini seperti padang belantara, tidak tampak seorang manusiapun. Tak
jauh dari sini, melewati sebuah bukit kecil, ada Neraka Kelaparan. Roh yang
masuk ke Neraka ini masuk melalui jalan kecil yang terletak di sebelah kiri. Roh-
roh itu berjalan dikawal oleh si Kepala Sapi dan Tampang Kuda menuju ke
Neraka Kelaparan. Perwira berKepala Sapi ini buruk rupa dan tampangnya
menakutkan, tangannya menggenggam rantai besi dan tombak besi.

Jalanan ini berkerikil semua, lagipula permukaan banyak berlubang, dan


digenangi air. Sangat sulit jalannya, telapak kaki serasa ditusuk-tusuk. Di depan
tampak dua Perwira lagi sedang mengawal wanita yang dandanannya seperti
nyonya kaya, tapi tangannya diborgol rantai besi. Di dunia ini banyak keluarga
kaya raya, hidupnya bersenang-senang secara berlebihan, tak menyayangi hasil
padi-padian (gandum, beras, sekoi, jawawut, kacang), seenaknya membuang nasi
dan sayuran, atau makan terlalu kenyang, maka kini dikurung dalam Neraka
Kelaparan, biar ia merasakan apa yang namanya kelaparan.

Bukit ini tidak begitu tinggi, namun pohonnya lebat dan subur, masih ditumbuhi
pula gelagah perumpung (rumput yang tingginya mencapai 2 meter, batangnya
beruas-ruas), dan banyak tumbuhan sejenis rotan. Keadaannya sama persis
dengan bukit yang terdapat di dunia, di atas bukit hanya ada sebuah jalanan kecil
yang lebarnya hanya bisa dilewati 3 orang. Setelah melewati bukit ini akan
terlihat “Neraka Kelaparan” yang berada di kaki bukit ini. Sekelilingnya dipagari
tembok beton, beratap warna hitam kecoklatan. Huruf “Sub Seksi Neraka
Kelaparan” dipahat cekung di atas papan, tak begitu jelas. Di kanan-kiri pintu
dijaga oleh Prajurit dan Perwira, terhukum perempuan yang dikawal tadi telah
masuk ke dalam dengan menunjukkan kartu bukti.

Sub Seksi Neraka ini termasuk Wilayah kekuasaan Astana Kedua dan dinamakan
Neraka Kelaparan. Lebar setiap sel sejajar sel penjara di sini hanya muat 3 dipan
saja, setiap orang yang berada di dalamnya walau berpakaian bagus, badannya
malah kurus, mukanya pun pucat pasi dan tak hentinya merintih. Mereka
kebanyakan semasa hidupnya sebagai usahawan, sandang pangan berkecukupan,
sekali keluarkan uang ribuan dolar, tiada sayang. Tetapi terhadap pengemis atau
orang miskin sama sekali tak punya rasa kasihan. Setelah meninggal semuanya
terperosok masuk di sini.

Dipanggillah seorang roh pria berdosa untuk bercerita. Semasa hidup di dunia,
dia membuka pabrik, karena usaha lancar, maka dia mendapat banyak
keuntungan. Demi keperluan bisnis, tiap hari dia sering mengadakan kontak
sosial dan jamuan makan, keluar masuk restoran sudah seperti ke dapur rumah
sendiri, makan, minum, bermain, bersenang-senang, menjadi kesukaannya.
Sekali makan bisa menghabiskan uang puluhan ribu, tetapi tak merasa sayang;
sebaliknya terhadap kesejahteraan karyawan sendiri, tiada rasa belas kasihan
sama sekali, sehingga karyawan sering mengeluh. Jangankan berbuat amal,
apabila ada pengemis minta uang atau famili dan teman-teman yang miskin ke
rumah mau meminjam uang, dia selalu berpesan kepada pembantunya untuk
mengatakan bahwa dia tidak di rumah, tapi menu masakan di rumah selalu yang
enak, lezat-lezat dan mahal, tiada berhemat sedikitpun; di luar, dia masih
menyimpan banyak wanita simpanan, masing-masing disediakan rumah tinggal
tersendiri, tiap bulan menanggung ongkos hidup puluhan ribu Yen untuk para
selirnya.

Dua tahun yang lalu dia meninggal karena penyakit darah tinggi dan lalu
dihukum ke “Neraka Kelaparan”, meskipun dia mengenakan setelan jas tetapi
tiada makanan enak yang bisa dimakan. Dalam satu minggu hanya diberi makan
sekali, berupa bubur campur sayuran. Setelah tiga hari dia pingsan karena
kelaparan, namun disadarkan oleh si Kepala Sapi dan Tampang Kuda dengan
menyiram Air Mengembalikan Roh ke badan, sungguh menderita sekali. Dia
sudah tak bisa menahan perutnya yang lapar. Diri sendiri berbuat diri sendirilah
yang menanggung, siapa yang menyuruh hidup enak dan bersenang-senang. Lalu
disuruh keluarlah roh wanita dosa tadi untuk bercerita. Semasa hidup, dia adalah
istri orang kaya, suaminya membuka perusahaan pembangunan, ahli di bidang
bangunan rumah. Mereka menjadi kaya, dari rumah yang kecil pindah ke rumah
gedung. Karena banyak uang, lama kelamaan mereka terjangkit kebiasaan buruk,
belajar main mahyong hingga siang-malam, hanyut dalam judi, pekerjaan rumah
tangga diterlantarkan. Di samping itu, dia sering mengajak teman-teman pergi ke
nite club berdansa, atau pergi keluar makan malam, selama hidup, hanya makan,
minum, judi, dan berfoya-foya, tak pernah sedikitpun mau menghemat uang.
Terhadap usaha menolong orang miskin atau usaha amal, dia tak pernah
memberikan uang. Setelah meninggal, Yam Ong tanpa ampun, menghukumnya
kemari. Roh wanita dosa ini kelaparan sampai tak bisa tahan, sehingga
memasukkan jari tangannya ke mulut untuk digigit. Jika semasa hidupnya di
dunia sembarangan menyia-nyiakan dan membuang makanan sesukanya, tak
menyayangi padi-padian; menghamburkan-hamburkan uang tak berhemat; uang
yang dimiliki hanya dipakai sendiri untuk hidup bersenang-senang; tidak
diamalkan kepada orang miskin dan orang yang sedang susah, atau
disumbangkan kepada usaha kesejahteraan umum; atau pria yang setelah kaya
meninggalkan istrinya yang tadinya sama-sama susah, lalu di luar membangun
rumah lagi untuk mencari kehangatan hidup bersama wanita simpanan; atau
wanita yang menjadi terkenal namanya, seperti bintang penyanyi pada masa kini,
begitu naik daun, lantas memandang rendah pria atau suami sendiri dan minta
cerai, hidup bersenang-senang, mengejar kemegahan serta kemasyuran nama
dan lain sebagainya.

Setiap orang yang menjadi kaya lalu imannya berubah, maka akan timbul prilaku
yang rendah budi, setelah meninggal tanpa kecuali semuanya terperosok ke
Neraka menerima siksa. Berharap pada orang-orang yang menikmati hidup kaya,
bergelimangan dalam kemegahan dan kemashuran lahiriah di dunia, mau
mengamalkan uangnya untuk menolong sesamanya.
Janganlah hidup terlalu royal dan mewah. Ingatlah, jika tahunya hanya makan,
minum, main, dan bersenang-senang, setelah rejeki habis maka kemalangan
yang akan menyusul. Ketahuilah, pada kelahiran ini bisa menikmati hidup kaya
dan bergelimangan dalam kemegahan, kemashuran lahir di dunia, adalah
merupakan balasan rejeki dari hasil pemupukan amal kebajikan pada kelahiran
dulu. Jika di saat kaya tak berprilaku sewenang-wenang, lagi pula memupuk
kebajikan dan melakukan kebaikan, membantu orang mengatasi kesusahan,
banyak menolong orang yang sedang terdesak oleh keadaan atau dalam
kesusahan; atau menyumbang cetak kitab kebajikan untuk menasihati umat,
setelah meninggal, tidak saja meninggalkan nama harum, rohnya pun bisa bebas
dan naik ke Surga.

Melawat ke Jembatan Tak Berdaya & Maninjau Neraka Arena


Dansa

"Di bawah 'Jembatan Tak Berdaya' ada banyak roh berdosa,


Tak mau menempuh Jalan yang Benar, akibatnya terperosok masuk
perangkap,
Jika sudah tahu apa Hakekat Kebenaran itu, sudah seyogianya
membina jalan menuju Pencerahan Batin,
Membina dirinya, menegakkan kebajikan merubah dunia ini."

Ini tempat apa? Mengapa suara jeritannya mengenaskan dan tak henti-hentinya?
Di depan ada sebuah jembatan, roh yang berada di atas jembatan berjatuhan ke
bawah dan suara menjerit-jerit yang mengenaskan melolong menembus angkasa.

Inilah tempat yang disebut "Nai He Chiao" (Jembatan Tak Berdaya). Manusia
yang telah meninggal dan banyak dosanya sebagian besar harus melewati
jembatan ini.

Jembatan ini tak henti-hentinya bergoyang, seperti layaknya jembatan gantung.


Di atas jembatan terlihat banyak si Kepala Sapi dan si Tampang Kuda (Pengawal
Neraka), masing-masing mengawal para roh dosa, setelah tiba di tengah
jembatan, roh didorong ke bawah, sungguh sadis.

Ya ampun!!! Di bawah jembatan terdapat banyak ular, ada beratus ribu ekor ular,
semua jenis ular ada di sini, sungguh menakutkan! Ada yang besarnya seperti
pohon kelapa, membuka mulutnya, menjulurkan lidahnya, tak sedikit roh yang
terjatuh ke bawah jembatan digigit dan dimangsa, terdengar suara menjerit-jerit
kesakitan yang menyayat hati.

Di bawah jembatan ini adalah tempat yang disebut "Kubangan Ular Berbisa".
Setiap orang setelah meninggal, yang hatinya tidak bajik, atau menipu harta dan
uang orang, menipu perempuan berparas cantik, memicu terjadinya keributan
atau keonaran, mencelakakan orang sehingga saling membunuh, mensyukuri
orang yang baru kena musibah atau sedang dirundung kemalangan, maka patut
disebut "usus dan hatinya beracun jahat". Ular-ular beracun ini merupakan
jelmaan dari usus manusia yang beracun. Para roh yang tiba di jembatan ini pasti
kaget dan kaki mereka menjadi lemas, maka didoronglah mereka ke bawah oleh
Perwira berKepala Sapi dan berKepala Kuda, lalu dimangsa dan ditelan oleh
ular-ular berbisa itu. Karena di bawah terdapat banyak ular, jika ular terinjak
akan berbalik menyerang manusia lalu digigit dan dimangsanya.

Sungguh menakutkan, melihat seekor ular saja sudah menakutkan, apalagi


melihat begitu banyak ular, bagi orang yang nyalinya kecil tanpa didorong oleh
Perwira berKepala Sapi atau berKepala Kuda, setibanya di atas jembatan itu pasti
langsung jatuh pingsan ketakutan, dan dengan sendirinya badan yang tidak
dalam keadaan terjaga itu akhirnya terjatuh.

Di sisi jembatan tidak terdapat pagar kisi-kisi untuk berpegangan (langkan),


berjalan di atasnya, tangan akan terasa dingin, kakipun lemas. Apalagi melihat
ular-ular berbisa di bawah jembatan, lebih membuat hati orang merinding,
langkahnya pun surut.

Meninjau "Neraka Arena Dansa", merupakan Neraka yang baru didirikan di


Alam Neraka ini, dan termasuk wilayah yang dikuasai Astana Ke dua.

Mengapa di dalam Neraka ini sinar cahaya yang berwarna merah jingga itu
suram, dan terdengar suara jingkrak-jingkrak dan jerit kesakitan?

Yang dihukum di sini adalah para hostes (perempuan yang menemani lelaki
berdansa atau menari) atau orang yang hobinya berdisko. Di dalam berdesakan
pria maupun wanita, yang pria ada yang tua maupun muda, pakaiannya modern
dan bergaya sekali, memakai setelan jas yang rapi; sedangkan yang wanita,
muda-muda berpakaian bahan kain kasa tipis dengan warna-warna yang
mencolok; juga banyak orang asing, setiap orang yang menginjak lantai langsung
menjerit-jerit dan berjingkrak-jingkrak tidak hentinya.

Setiap hostes yang semasa hidupnya tidak menjaga kelakuannya atau orang yang
berdalih mencari kesenangan dengan berdansa, setelah meninggal akan ditahan
di Neraka ini, agar kembali menikmati enaknya berdansa di arena tari. Tapi di
sini tidak bisa mabuk kepayang sampai lupa diri, seperti menikmati nikmatnya
disco saat berada di kampung halaman yang dulu penuh suasana lemah-lembut,
bersenang-senang, berdempet-dempetan dengan wanita-wanita muda. Arena
melantai (arena dansa) di Neraka ini lantainya terbuat dari papan besi yang
bawahnya dipanasi dengan api menyala sehingga memancarkan cahaya merah
yang panas. Saat para pria dan wanita menginjaknya, langsung merasa kesakitan
yang tiada berkesudahan, sehingga melompat-lompat dan berjingkrak-jingkrak,
seperti sedang menari. Bagi yang semasa hidupnya pernah berkecimpung di
bidang ini, sesudah meninggal cukup membuat mereka bernostalgia dengan
kenangan manis yang rasanya takkan habis dikenang, selalu dikenangnya sampai
tiada terlupakan, kaki masing-masing terhukum sampai melepuh dan bengkak
seperti bakpao.
Semasa hidupnya suka berdansa, setelah meninggal diberi kesempatan lagi
untuk berdansa sepuas-puasnya. Tetapi arus jaman sudah banyak berubah,
berdansa itu kan tidak semuanya merupakan sesuatu hal yang buruk, berdansa
itu juga mempunyai manfaat meningkatkan kesehatan jiwa dan jasmani. Lalu
jika yang suka menari diharuskan menerima siksaan hukuman seperti di Neraka
ini, bukankah Hukum Neraka itu menyimpang dari Kebenaran?

Yang menerima hukuman di sini, bukanlah orang yang sungguh-sungguh


memang gemar akan dansa. Yang dihukum di Neraka sini HANYALAH kaum
pria yang semasa hidupnya hidup bersenang-senang melalui berdansa.
Tujuannya bukan untuk kesehatan jasmani, melainakn terhanyut dalam
kecantikan wanita. Sedangkan bagi kaum wanita, yaitu yang rela menjadikan
dirinya sebagai bunga pergaulan yang suka muncul dalam pesta pertemuan
kalangan jetset (kelompok orang berharta yang mempunyai kebiasaan hidup
bersenang-senang dan bermewah-mewahan) merelakan dirinya dipeluk-peluk
orang, dan mendapat imbalan uang, sehabis dansa ada yang "di boking" untuk
dibawa keluar arena, lalu mengadakan transaksi pencabulan tersendiri. Atau
muda mudi yang semasa hidupnya tidak mau mendengarkan nasehat orang tua,
tidak pergi mencari tempat arena hiburan yang sehat, sebagai sarana
kegiatannya, tetapi malah senang berdansa, lalu tak tahu membatasi dirinya,
sehingga terseret ke dalam praktek pergaulan bebas tanpa kendali lagi. Tetapi
jika tarian yang dibawakan adalah untuk menyegarkan otot-otot dan persendian,
tidak termasuk dalam proses Hukum Neraka ini. Yang diproses di Neraka ini
terutama adalah yang menyertakan praktek transaksi pencabulan, yang berakibat
rusaknya moral susila. Berharap umat di dunia bisa secara arif menggunakan
energi vital dan uangnya untuk mencari hiburan yang benar dan sehat. Jika
tidak, niscaya kelak akan menuai derita dengan dihukum di "Neraka Arena
Dansa".

Uraian ini barulah sesuai dengan Hakekat Kebenaran. Sebab pada kenyataannya
karena adanya perubahan zaman, trend kebudayaan Barat bergaya modern,
sedangkan di negeri kita ada ilmu silat sebagai kegiatan membina kesehatan
jasmani. Yang dihukum di Neraka adalah orang yang dengan kedok olah raga
namun langkah jalannya menyimpang.

Melawat Ke Neraka Es Membeku

Babak ke 14
Melawat ke Neraka Es Membeku

"Dinginnya angin di awal musim dingin sungguh menusuk sampai


ke tulang,
Kegemaran melakukan kebajikan akan mempunyai nilai tinggi
layaknya sebuah pohon tusam yang tinggi besar dan tangguh,
Hamparan hijau yang menutupi pegunungan kini berubah
menjadi lautan salju,
Tinggal pohon bambu dan pohon mei sajalah yang masih tumbuh
tegar di musim dingin, dengan bangga berdiri tegak di atas
ketinggian pegunungan."

Mengapa di depan tidak terlihat bayangan manusia, hanya tampak hamparan


warna putih menutupi bentangan belantara gunung, seperti layaknya hujan salju,
tak tampak warna hijau zamrud dari pepohonan, hanya ada beberapa pohon
yang layu dan ranting-ranting yang gundul. Tempat apakah ini?

Tempat ini dekat dengan "Neraka Es Membeku". Karena pengaruh hawa dingin
yang membeku, sepanjang tahun turun salju, dinginnya luar biasa.

Di tempat yang terpencil seperti ini, tak ada sarana jalanan, rumput-rumput dan
pepohonan layu kedinginan, semua tampak layu membentang. Udara rasanya
semakin dingin.

Di depan ada sederet rumah, terbuat dari kayu semua, dicat dengan warna hitam.
Di atas atap rumah masih terdapat bergumpal-gumpal salju. Di depan rumah
berdiri dua tiang kayu, di tengahnya dipasang papan melintang bertuliskan :
"Neraka Es Membeku", dan pada pintu penjara ada sebuah jalan kecil langsung
tembus ke dalam rumah itu. Mengapa di sini prasarananya sedemikian
sederhana?

Karena lokasi Neraka tersebut tertutup oleh es salju, maka para roh dosa
kedinginan sampai badannya membeku, sehingga mereka tak mungkin bisa lari,
oleh sebab itu prasarana bangunan ini dibuat cukup sederhana.

Di jalanan ada beberapa kurir Neraka sedang mengawal belasan roh pria dan
wanita, apakah mereka akan dihukum ke Neraka ini? Ya.

"Neraka Es Membeku" dikelilingi oleh dua gunung yang tinggi, di dalamnya


terdapat semacam kolam renang yang ada di dunia, jumlahnya mencapai
beberapa puluh ribu kolam, terbentang sampai di kejauhan yang tak jelas lagi
keberadaannya. Di dalam kolam ada pria dan wanita, hanya mengenakan
pakaian dalam, setengah badan ke bawah sudah tidak kelihatan, karena sudah
tertutup oleh es yang telah membeku. Wajah setiap roh sudah berubah warna
menjadi hijau, bibir hitam dan tangan gemetaran, sudah tidak ada tenaga lagi
untuk menjerit dan kini hanya bisa merintih saja. Ditariklah beberapa roh dosa
ke atas tepian untuk bisa ditanyai.

Seorang kakek ditanyai : Hari-hari dimana hujan es selalu turun dan jagad
tertutup salju, badanpun jadi beku. Hanya berpakaian celana dalam, saya sudah
tidak kuat lagi untuk berbicara, saya sudah hampir koma.
Semasa masih hidup, hobi saya adalah mengumpulkan perangko, uang kuno atau
benda antik, dll. Waktu berusia 45 tahun, saya berkenalan dengan seorang teman
yang juga mempunya hobi yang sama, sewaktu senggang, kami ngobrol bersama
sambil mencicipi teh, maka kami jadi akrab seperti saudara sendiri. Suatu hari
dia mau pergi jauh ke luar negeri, karena khawatir barang koleksinya yang mahal
dicuri orang, maka dititipkan di tempat saya. Tapi akhirnya saya jadi serakah.
Barang titipannya saya pindahkan ke tempat lain, setelah ia pulang dan mau
mengambil barangnya, saya bilang : "Sungguh menyesal, setengah bulan yang
lalu di sini terjadi pencurian sampai barang koleksi saya yang mahal-mahal pun
ikut disikat habis". Setelah mendengar laporan palsu saya, teman saya merasa
amat menyesal sekali, menjadi sedih dan menyesali barang kesayangan yang
raib. Karena percaya bahwa barangnya telah dicuri orang, ia tak bisa berkata apa-
apa lagi. Pada waktu saya berumur 56 tahun, saya mendapat penyakit kanker
paru-paru. Setelah meninggal, roh saya tiba di Alam Baka, tak tahunya di Alam
Baka sudah tercatat perbuatan jahat saya itu. Dosa-dosa saya terlihat di dalam
'Cermin Dosa', sehingga sayapun tunduk mengaku, hingga dihukum oleh
penguasa raja Astana Kedua Baginda Chu Ciang dengan putusan hukuman 5
tahun masuk ke "Neraka Es Membeku". Setiap hari ditindih es beku, badan
kedinginan, dagingpun membeku. Sungguh tersiksa! Mau menyesalpun sudah
terlambat.

Seorang nenek juga sudah tidak tahan dingin hingga jatuh ke tanah, lalu
ditanyai : Oh, saya sungguh tersiksa, suhu dingin disini seperti dinginnya tempat
penyimpan mayat yang terdapat di kamar mayat Alam Dunia. Cobalah kau lihat,
sekujur badanku pucat membiru, mengenaskan sekali, sedikitpun tak terdapat
warna merah darah. Semasa hidup saya membuka rumah bordil, saya sendiri
menjadi mucikarinya. Rumah yang dipakai adalah bangunan yang pendek
dengan kamar yang jorok. Saya membeli dan menampung belasan perempuan
muda, di antaranya ada yang berasal dari gadis desa pegunungan, ada juga
wanita baik-baik yang sudah berkeluarga, ada pula pelajar putri yang lari dari
sekolah. Setiap hari saya menyuruh mereka menerima tamu, dan jika mereka
tidak menurut maka saya mengurung mereka atau menyuruh bodyguard
(pengawal) menakut-nakuti dan memukul mereka. Sayapun menjadi kaya dari
hasil uang kotor tersebut. Suatu ketika di antara anak buah saya ada yang mau
ditebus oleh tamu atau keluarga mereka, agar bisa bebas dari derita hidup di
lembah hitam, saya lalu buka harga sangat tinggi untuk penebusannya. Yang
uangnya cukup bisa menebus, tetapi yang tak memiliki cukup uang akan
kehilangan masa mudanya, menjadi wanita pemuas sex, hidup di dalam
keremangan rumah bordil. Waktu saya berumur 51 tahun, karena sudah terbiasa
'minum' dan merokok terlalu banyak, maka pembuluh darah di otak saya pecah
dan akhirnya meninggal. Setelah meninggal saya baru tahu bahwa umur saya
sudah dipotong sepuluh tahun oleh Yam Ong. Karena dosa saya berat maka
dihukum di "Neraka Tanah Kotoran Air Seni dan Tinja" selama 5 tahun. Setelah
bebas kini masih harus dihukum di "Neraka Es Membeku" selama 31 tahun.
Setelah bebas dari sini, tidak tahu harus dihukum ke Neraka mana lagi.
Semenjak meninggal hingga kini, saya sudah kenyang dengan siksaan makan
kotoran dan badan dingin membeku seperti ini, masih tak tahu nanti disiksa
hukuman apa lagi. Kini saya hanya bisa mengeluh pada diri sendiri karena
perbuatan saya yang terlampau banyak dosa.

Terakhir, giliran roh wanita muda itu. Bila membicarakannya saya sungguh
menjadi malu dan menyesal. Sewaktu berumur 18 tahun, saya ikut rombongan
nyanyi dan tari, mengikuti mereka mengadakan pertunjukkan keliling. Untuk
menarik perhatian penonton maka kadang kala diadakan tarian telanjang. Tetapi
akhirnya rombongan kami bubar karena penonton sepi, lagipula rugi, maka
sayapun pindah pekerjaan menjadi "Wanita Panggilan". Saya sering mendapat
panggilan keluar untuk menerima tamu, atau menemani tamu sambil menari
telanjang. Kemudian saya mengenal seorang pengusaha yang kaya dan hidup
kumpul kebo, menjadi istri mudanya. Pada saat saya berusia 36 tahun, kami
berdua ada perbedaan pendapat hingga akhirnya berpisah. Kemudian karena
pikiran buntu, akhirnya saya nekat minum racun bunuh diri. Setelah meninggal
saya dikurung dalam "Neraka Mati Penasaran" selama 5 tahun. Kemudian
dihukum kemari dan sudah berlangsung 3 tahun, masih sisa 12 tahun lagi baru
boleh bebas. Sungguh menderita, setiap hari ditindih dalam es sehingga badan,
kaki, dan tangan menjadi beku, hawa dingin sampai menyerang hati. Kini mau
menyesalpun sudah terlambat, maka mohon nasehatilah wanita di dunia agar
tidak mengikuti jejak saya ini.

Roh ini semasa hidup di dunia, tidak bekerja dan mencari nafkah secara halal,
mempertontonkan tarian telanjang dan nyanyian porno, merusak ada istiadat
yang baik. Karena pada masa hidupnya tidak suka mengenakan pakaian, setelah
mati dihukum ke "Neraka Es Membeku", biarpun sudah amat kedinginan tetap
tidak bisa mencari pakaian untuk menutupi badannya yang kedinginan. Dosa
yang ia lakukan, akhirnya mendapat hukuman yang setimpal, roh itu tadi, masih
mempunyai dosa-dosa yang lain, setelah habis menjalani hukuman, masih akan
diserahkan ke Astana lainnya. Harap kaum wanita di dunia menjadikan
kesaksian tadi sebagai sebuah cermin dan jangan mencontoh.

Setiap orang di dunia yang menerima titipan uang, harta benda, namun secara
diam-diam menukarnya, atau disikat/menguasainya; atau membuka rumah
bordil, sarang pelacuran, serta mucikari yang tak memberi kesempatan anak
buahnya untuk menebus diri. Atau orang yang hidup berfoya-foya, bermewah-
mewah secara berlebihan, memandang rendah barang produk dalam negeri, dan
hanya memakai barang atau pakaian luar negeri saja, untuk memamerkan
kekayaan dirinya, tidak tahu menyisakan uang untuk membeli pakaian dan
selimut untuk disumbangkan kepada orang miskin; atau wanita yang suka
keluyuran di luar dengan pakaian punggung terbuka atau rok mini; menonjolkan
dan memamerkan bagian tubuhnya, untuk memancing perhatian pria, dll; Orang
yang tak takut kena dingin semacam ini, serta orang yang suka mementingkan
penampilan luar dan perhiasan, serakah akan model pakaian; maka setelah
meninggal semuanya akan dihukum masuk kemari, biar mereka menikmati rasa
sejuknya.

Melawat ke Astana Ketiga Berjumpa Dengan Raja Sung Ti

Babak ke 15
Melawat ke Astana Ketiga
Berjumpa Dengan Raja Sung Ti
"Menggerakkan pena sakral menjabarkan ajaran, begitulah sibuknya
menyusun kitab,
Dengan nyata melawat ke Alam Baka menurunkan karya tulis
yang berharga,
Pintu Neraka terbuka menyambut tamu kalangan KeTuhanan,
Jika membina yang 'Sejati', tentu takkan takut pada Penguasa Neraka."

"Keadaan di berbagai Sub Seksi Neraka yang terdapat pada ke-10 Astana, cukup
kita tinjau beberapa di antaranya yang bersifat representatif saja. Sebab jika
dikunjungi satu persatu Neraka yang terdapat dalam Sepuluh Astana secara
lengkap, akan membutuhkan waktu beberapa tahun lamanya. Karena kitab
"Melawat ke Alam Neraka" harus secepat mungkin diterbitkan, agar para umat
bisa tertolong, maka cukup mengambil yang penting-penting saja untuk ditulis",
ujar Ci Hoet.

Di depan ada sebuah gapura, kelihatannya seperti papan pengumuman yang ada
di dunia. Di atasnya tertempel selembar kertas merah, banyak Pejabat Neraka
dan para kurir Neraka berkerumun melihatnya, tulisan apakah yang terpampang
di sana?

Ternyata sebuah pengumuman dari Giok Hong Sang Tee (Yang Maha Mulia Di
Kong Penguasa Tengah Langit). Di situ tertulis :
Ketua Pembina Alam Baka (Tee Cong Ong Poo Sat) telah menerima Maklumat
dari Yang Maha Mulia Giok Hong Sang Tee sebagai berikut:
Kami menghuni Istana Langit, dengan lingkup kekuasaan Tiga Alam (Tri Loka),
berkuasa atas hidup-matinya semua makhluk yang ada dalam 9 lapis Alam Baka
dan 6 Jalur Kehidupan, Semenjak permulaan roh asal turun ke dunia, pada awal
Zaman Purba polos, sifat hati manusia, lugu dan jujur. Bakat wataknya murni
dan asli, maka terlahir menjadi manusia, bila meninggal akan langsung kembali
ke Surga, sama sekali tiada tersedia Neraka. Sampai Zaman Abad
Pertengahan, sifat manusia lambat laun menjadi jahat, batak wataknya
semakin hari semakin tercemar oleh debu duniawi. Tata tertib hubungan antar
sesama menjadi janggal dan abnormal, masing-masing membangun tembok
pertahanan sendiri, sehingga membuat Nerakanya sendiri; semuanya akan
terperosok ke dalam 6 Jalur Tumimbal Lahir, kecuali bagi yang menjaga
Kesetiaan, Bhakti, Luhur-budi, dan Kebenaran. Kini sesampainya pada Akhir
Zaman, keberadaan umat di dunia menjadi semakin ricuh. Hati yang jahat kian
menjadi-jadi, tak henti-hentinya melakukan berbagai tindak kriminal, terlebih
lagi dengan merajalela dan meluasnya budaya sex bebas. Roh Utama dari Hawa
Kebenaran Langit dan Bumi sudah terperosok, malapetaka dibuat sendiri, maka
bencana melanda terus-menerus. Tuhan pada dasarnya (bersifat) suka
menghidupi, tak tega melihat makhluk hidup terperosok semuanya, lalu
diturunkanNya Tao (Jalan Suci, Jalan KeTuhanan), untuk menolong orang yang
berbudi. Kini di Benua Jambhu Dwipa (jagad manusia), di kota Tai Chung, ada
Viharia Persinggahan (Medium) Roh Suci Sheng Shian yang langsung di bawah
bimbingan Surga Sebelah Selatan, di mana Roh Suci Maha Menteri Kwan Tee
Kun menerima Titah Tuhan, menggerakkan Pena Sakral, menjabarkan Ajaran
Confucius dan Mencius yang berintikan tentang Perikemanusiaan dan
PriKebenaran, sedang ke bawah mewarisi Makna Sejati Budhisme dan Taoisme,
mengembangkan kebudayaan dan Akhlak Budi, melintaskan segenap makhluk
secara umum; prestasinya gemilang luar biasa. Agar umat di dunia mengetahui
keadaan Neraka yang sesungguhnya, maka Kami menurunkan Titah pada Vihara
Sheng Shian, untuk mulai menyusun Kitab Pusaka "Melawat Ke Alam Neraka",
memerintahkan Buddha Hidup Ci Kung (Ci Hoet) membimbing Pemegang Pena
Sakral sekaligus Mediator Utama yang bernama Yang Sheng, bertandang ke
Sepuluh Astana secara rohaniah, agar keadaan pelaksanaan hukuman di berbagai
bagian kekuasaan Neraka, juga dijelaskan hikmah yang terkandung, dengan
demikian akan dapat mematahkan ketersesatan pikiran umat. Selama dalam
proses penyusunan kitab tersebut, bila mendapati kedatangan Buddha Hidup Ci
Kung (Ci Hoet) yang membimbing Yang Sheng, perintahkanlah para Pejabat dan
Perwira di masing-masing Astana Neraka untuk menyambut dan membantunya
menyusun kitab, agar kitab pusaka tersebut dapat selesai lebih awal. Semenjak
Titah ini dimaklumatkan, masing-masing pihak yang bersangkutan diharap
mematuhi Amanat Titah, jika ada yang melanggar, akan dihukum keras tanpa
ampun. Sekian, Maklumat ini.
Imlek Tahun Ping Chen, Pwe Gwe Cap Go (Tahun Masehi 1976)

Ci Hoet bersama Yang Sheng mengunjungi Astana Ketiga.


Ci Hoet : Di depan itulah tempat Astana Ketiga, cepat memberi hormat pada
Yam Ong. Lihatlah, Raja Sung Ti, Pejabat dan Jaksa sedang keluar dari Astana
Baka untuk menyambut kita berdua.
YangSheng : Ya, ya, Guru. Hormat kepada Raja Sung Ti dan para Pejabat
Dewa. Hari ini atas Titah, kami bertandang ke Alam Baka dalam rangka
menyusun kitab. Mohon diberi banyak petunjuk.
Song Tee Ong : Silahkan Yang Sheng bangun, tak usah sungkan. Kami telah
mendengar bahwa sejak awal Vihara kalian mengabdikan diri sepenhnya dalam
memajukan Ajaran Suci, telah banyak menyadarkan orang yang jahat sehingga
insyaf dan kembali ke jalan yang benar, juga banyak membimbing orang yang
mau menempuh Jalan Suci sehingga mencapai Kesempurnaan. Sungguh
mengagumkan. Silahkan kalian berdua masuk ke Astana dan berbincang-bincang
sejenak.
YangSheng : Terima kasih atas pujian Yam Ong, namun kami sebenarnya malu
dan tak berani menerima (pujian tsb). Vihara kami di bawah pimpinan ketua
Chiu, segenap murid bekerja sama dan saling gotong royong memberitahukan
warta KeTuhanan. Semuanya ini tak lain hanya menunaikan tugas suci kami saja,
tidak bisa dibilang sebagai jasa.
Ci Hoet : Tak usah sungkan. Mari kita masuk ke dalam dan duduk-duduk
sejenak.
YamOng : Silahkan duduk, meja dan bangku kayu di sini buatannya kasar, tak
senyaman sofa di dunia. Perwira, cepat tuang tehnya untuk menjamu mereka
berdua.
Perwira : Siap. Silahkan kalian berdua minum.
YangSheng : Terima kasih. Ruang tamu ini bergaya klasik, cukup bersih dan
tenang, pada sisi-sisi atas tembok, banyak tergantung lukisan-lukisan china ink,
terkesan intelek sekali.
Yam Ong : Ya, tempat ini memang untuk para Pejabat Astana kami. Di waktu
senggang kami sering kemari bersantai mengobrol sambil mencicipi teh. Karena
para Pejabat di Kuasa Neraka sini memang mendapat pengangkatan atas amal
semasa hidupnya yang selalu membina kebajikan, sehingga bisa mempunyai
lingkungan yang santai dan nyaman. Yang berada di Neraka, tidak semuanya
mengalami derita, keberadaan Neraka sama seperti halnya penjara di dunia, yang
menderita adalah yang berdosa. Oleh karena itu, asisten di kanan-kiri saya juga
seperti Pejabat Penjara di dunia, bebas bergerak. Maka dari itu jika hati dan
akhlak budinya tiada tercela, serta senasa hidup banyak amal kebajikan, setelah
meninggal dan rohnya sampai di kuasa Neraka, kami pun akan melayani dengan
santun. Hal ini hendaknya diketahui oleh umat di dunia. Jika semasa hidup
banyak melakukan tipu muslihat, dan berkelakuan sewenang-wenang, setelah
meninggal akan diborgol rantai besi, kepala dipasung papan, dicambuk dengan
pecambuk kulit, mana bisa santai seperti ini.
Ci Hoet : Hari ini waktunya sudah habis. Yang Sheng bersiaplah untuk pulang.
Banyak terima kasih atas petunjuk Yam Ong. Lain hari jika ada jodoh kita
bertemu lagi.
YangSheng : Terima kasih atas jamuan Yam Ong dan para Perwira. Karena
waktu terbatas kami mau pamit pulang.
YamOng : Tak perlu sungkan. Antar tamu. Harap kalian sudi kemari lagi.

Melawat ke Sub Seksi Neraka Congkel Mata

Babak ke 16
Melawat ke Sub Seksi Neraka Congkel Mata

"Perjalanan ke Alam Baka memaksa orang kedinginan,


Jeritan yang tragis dan suara rintihan membuat orang ikut
terharu,
Sekilas pikiran dan niat yang keliru akan meninggalkan penyesalan
selamanya,
Hal-hal sekecil apapun yang dilakukan di dunia pada akhirnya
sulit dibungkam."

Ini tempat apa? Di depan anak tangga batu sudah datang beberapa orang yang
berpakaian seperti Perwira.
Dari anak tangga batu ini menuju ke atas, adalah kekuasaan wilayah pemangku
Astana Ketiga. Di dalamnya terdapat Penjara Neraka yang tak terhitung
banyaknya.

Betapa luasnya lapangan ini dan banyak rumah yang dibuat dari kayu, di sekitar
sini sudah terdengar suara jeritan. Di depan ada satu penjara yang di atasnya
tertulis : "Sub Neraka Congkel Mata".
Dalam penjara ini semua roh dosa matanya dicongkel keluar dan darahnya
bercucuran, setiap roh menjerit-jerit dengan tragisnya. Kedua tangan menutupi
rongga mata yang telah tercongkel matanya, sungguh sadis! Di sebelah kiri ada
orang setengah baya sedang dicongkel matanya oleh Petugas Neraka dengan
menggunakan garpu besi, ia tak henti-hentinya memberontak, terdengar satu
kali jeritan tangis, mata kirinya sudah jatuh tercongkel, rohnya hampir pingsan,
namun karena badannya terikat di tiang, hanya kepalanya yang tertunduk,
Petugas Neraka sudah siap mencongkel mata yang satunya lagi.

Setiap roh yang dihukum di sini, setelah masuk, mula-mula diikat di tiang kayu
kemudian kedua matanya dicongkel hingga roh kesakitan dan menjerit, pingsan
atau setengah mati. Sehari dihukum tiga kali, setiap kali mau dihukum, matanya
dipasang kembali ke tempatnya, lalu ia diguyur dengan Air Pemulih Roh, ia pun
pulih kesadarannya, dan dihukum lagi. Dengan demikian dia baru bisa merasa
sakit.

Dosa apa yang dibuat mereka hingga masuk ke Neraka ini?

Perwira menarik beberapa roh untuk menceritakan sendiri, biar lebih jelas.
Dipasangkan kembali mata ketiga roh dosa yang berada di depan, lalu
diguyurkan dengan Air Pemulih Roh, agar bisa memberi pengakuan atas dosanya
semasa hidup di dunia.

Roh 1 : Aduh! Kedua mataku sakitnya tak tertahankan, bagaimana saya bisa
berbicara?
Ci Hoet memakai ilmunya untuk menenangkan roh itu.
Sekarang terasa lebih enak, terima kasih atas pertolongan bikkhu. Semasa hidup
di dunia, saya terlalu sombong, karena saya lulusan perguruan tinggi, keluarga
saya pun kaya, maka saya memandang rendah orang miskin atau orang yang
berpendidikan rendah. Saya terlalu angkuh dan melihat orang lain dengan
sebelah mata. Walau pun semasa hidup bisa bersenang-senang dengan kekayaan
dan bergaul dengan orang yang mempunyai kedudukan serta kekuasaan, setelah
meninggal saya disidang oleh Yam Ong dan dihukum karena semasa hidup
pandangan saya terlalu tinggi, memandang rendah orang-orang yang biasa-biasa,
lalu saya dijuluki orang "mata pandang bulu". Di Neraka ini saya sudah 2 tahun 3
bulan, masih sisa 2 tahun lagi baru bebas, tetapi karena masih ada dosa lain yang
pernah saya perbuat semasa hidup, maka di masa depan setelah bebas dari sini,
saya rasa lebih banyak tidak selamatnya. Mohon budiman ini menasehati umat di
dunia, janganlah karena dirinya kaya atau berkuasa, lalu memandang orang lain
seperti melihat anjing, sembarangan menghina dan memandang rendah orang
lain, setelah meninggal akan berakibat seperti saya ini.

Roh yang kedua juga sudah dikeluarkan dan sudah dibersihkan dengan Air
Pemulih Roh, dan mendapat kebebasan badan.
Roh 2 : Masyarakat di dunia pada masa kini ada-ada saja, semasa hidup di
dunia, saya suka mengejar pandangan rupa wanita. Selain itu saya sering
mengintip anak gadis tetangga waktu mandi, juga pernah diajak teman ke sebuah
rumah reot untuk nonton "blue film"/film porno. Lama kelamaan saya jadi amat
gemar dalam hal ini, dengan inisiatif sendiri mencari rangsangan, belakangan
saya juga pernah diajak teman ke sebuah hotel dan sebelumnya sudah diatur
untuk mengundang gadis panggilan untuk menari telanjang. Setahun yang lalu,
saya meninggal karena kecelakaan kendaraan, lalu roh saya sampai di Neraka,
baru tahu kalau ajal saya memang sudah sampai. Oleh Yam Ong, saya langsung
dihukum ke Neraka Congkel Mata, setiap hari menerima hukuman tragis congkel
mata. Anak cucu di dunia tiada yang tahu, kini mau menyesalpun sudah
terlambat. Harap Yang Sheng setelah kembali ke dunia, banyak membeberkan
kepada umat di dunia agar mereka tahu, jangan menganggap apapun yang kita
lakukan tiada yang tahu, siapa tahu setelah meninggal, begitu dihadapkan di
depan Cermin Dosa, semua perbuatan memalukan tertayang semua.

Perwira : Kau ini si tua yang tak tahu malu, si tua jangak (cabul). Punya sisa
uang di hari tua tak baik-baik digunakan untuk pensiun, agar bisa hidup sampai
tutup usia secara alamiah dan wajar, malah suka dalam hal-hal yang hina,
suka curi-curi lihat sesuatu yang berbau porno, kedua mata jadi kurang ajar!
Maka sesampai di Neraka matanya perlu dicongkel untuk dicuci bersih. Kini
giliran roh yang satu ini, cepat ceritakan sendiri dosamu semasa hidup.

Tutup usia secara alamiah dan wajar : meninggal secara wajar sampai usia
lanjut; bukan karena kecelakaan; musibah; bencana.

Roh ini pun telah dibersihkan dengan Air Pemulih Roh.


Roh 3 : Saya dihukum kemari, dosa yang kulakukan ialah semasa masih sekolah,
di saat ada ujian, suka nyontek jawaban murid lain atau nyontek buku, juga
gemar membaca buku porno, gambar porno, serta nonton film porno. Setelah
meninggal dihukum Yam Ong kemari. Kini sudah dihukum setengah tahun,
kurang 13 tahun lagi baru bebas.

YangSheng : Sungguh menakutkan. Sewaktu masih sekolah, di saat ujian saya


juga pernah menyontek, namun tak pernah ketahuan Guru. Apakah setelah
meninggal saya akan dihukum kemari?

Ci Hoet : Menyontek sudah melanggar Peraturan Sekolah, tapi kau tak usah
takut, Tuhan takkan menghukum orang yang sudah menyesali perbuatannya.
Kini kau sudah bernaung dalam Perguruan Roh Suci, mewakili Tuhan
mewartakan KeTuhanan, menjadi duta (missionairis) Tuhan, jasamu cukup
besar untuk menebus kesalahanmu, dengan sendirinya tak perlu dihukum
kemari.

Setiap umat di dunia, yang pandangan matanya tidak benar, suka melihat hal-hal
yang berbau porno, buku porno, memandang rendah orang lain, setelah
meninggal akan terperosok ke "Neraka Congkel Mata". Tetapi jika setelah
membaca kitab "Melawat Alam Baka" mau merubah sikap, merubah kesalahan
memperbarui diri, dan menggerakkan niatnya untuk beramal mencetak kitab ini
agar dapat menyadarkan umat di dunia, maka setelah meninggal dosanya akan
diimpaskan.

Melawat ke Neraka Besi dan Kuningan Kupas Wajah

Babak ke 17
Melawat ke Neraka Besi dan Kuningan Kupas Wajah

"Merajalelanya budaya percabulan sungguh memprihatinkan,


Besarnya dosa yang membumbung ke Langit melebihi binatang buas,
Berpesan pada para penggemar sex di dunia, berpaling dan perbaruilah
wajah diri sendiri dan jangan lagi gila-gilaan dan
sewenang-wenang."

Kelakuan dan moralitas masyarakat masa kini sungguh banyak liku-likunya. Para
pembina Jalan Suci (Jalan KeTuhanan) mendapat berbagai cobaan yang amat
berat, siapakah yang dapat berlayar dengan lancar dan berlabuh sampai ke Surga
Sukhavati di sebelah Barat? Siapakah yang bisa berpegang teguh pada iman yang
takkan tergoyahkan sampai nafas terakhir? Siapa yang bahkan rela
mengorbankan jiwanya demi Jalan Suci sehingga Rohnya menyaksikan diri
menerima pahal tertinggi di Surga? Siapa yang menjumpai keadaan tak
menguntungkan tapi malah tambah tekun? Dengan mengatupkan geraham,
mendapat terpaan angin iblis dan hujan siluman, apa lagi yang perlu ditakutkan?
(seperti cobaan yang dihadapi oleh si Kera Sakti--penerjemah). Para Suci jaman
dahulu pernah berkata " "Melihat kejanggalan tak menanggapinya, jika
menanggapi dengan sendirinya akan binasa." Jika dalam perjalanan dihadang
rintangan, cabutlah pedang kearifanmu untuk memotong benang-benang yang
ruwet. Setelah sejenak mengalami rasa dingin yang menusuk tulang, pasti akan
menuai harumnya bunga Mei (satu-satunya tanaman pohon yang dapat bertahan
hidup di musim dingin dan memancarkan aroma harum yang semerbak, sering
mendapat apresiasi dari sastrawan Tiongkok, untuk melukiskan ketabahan
seseorang yang tahan cobaan--penerjemah).

Jika seseorang sudah tahu karma dirinya berat namun tak mau membina diri,
tetap akan sulit terlepas dari berbagai macam cobaan iblis.

Neraka ini disebut "Neraka Besi dan Kuningan Kupas Wajah", menghukum
orang-orang yang tak tahu malu dan yang tak sayang pada kulit wajahnya.

Di depan Neraka tampak Petugas Neraka berkepala Sapi dan Tampang Kuda
masing-masing mengawal banyak sekali roh dosa, pria dan wanita. Usianya tidak
merata, masing-masing tampak resah dan tertunduk kepalanya, wajahnya seperti
ketakutan. Mereka dikawal sampai di samping pinte Neraka lalu mengurus
administrasi pendaftarannya, sesudah itu baru secara beruntun dikawal masuk
ke dalam Neraka.
Waduh! Suara jeritan tragis terdengar dari dalam penjara...Para roh dosa diikat
pada tiang besi, Petugas berKepala Sapi dan Tampang Kuda sedang
melaksanakan hukuman. Dengan menggunakan pisau besi atau kuningan
mengupas kulit terhukum, keadaannya seperti saat menguliti babi di rumah
potong hewan. Masing-masing roh dosa menjerit-jerit kesakitan, yang tertampak
hanyalah wajah bersimbah darah bercampur dengan daging, masing-masing
hanya bisa meraung. Wajahnya sudah tidak berupa wajah lagi. Setelah kulitnya
dikupas, tampak di bagian kepalanya, daging berwarna merah yang remuk tak
karuan. Roh-roh dosa ini melakukan dosa apa sehingga dihukum dan disiksa di
Neraka ini?

Ditariklah roh pria keluar untuk menceritakan kasusnya.


Roh pria 1 : Semasa hidup di dunia, saya kurang pendidikan karena kedua
orang tua meninggal sewaktu saya masih muda. Lalu bekerja sebagai pembantu,
tapi pekerjaannya terasa berat. Dalam hati saya berpikir, lebih baik ganti haluan
menjadi pengemis, saya pikir : jika satu rumah bisa mendapatkan uang 1 Yen,
dalam sehari saya julurkan tangan untuk minta-minta pada seratus rumah, saya
sudah dapat hidup, tanpa modal, lagi pula ringan tiada beban. Akan tetapi, badan
saya kekar dan kuat, saya khawatir orang tak mau memberi sedekah, maka
terlebih dulu saya diet selama 2 bulan, setiap hari hanya makan bubur dan
minum air, akhirnya badan saya benar-benar berubah menjadi kurus dan lemah.
Lalu saya sengaja mengolesi wajah dengan lumpur dan pasir, mengenakan
pakaian compang-camping, pura-pura pincang, lalu pergi mengemis dari rumah
ke rumah mohon belas-kasih orang. Jika bertemu orang, saya bilang keadaan
saya susah, hidup sebatang kara, kaki pun pincang. Ternyata dengan cara begini
saya berhasil memancing belas-kasihan banyak orang. Orang-orang silih-
berganti memberi sedekah, sehingga dalam sebulan penghasilan saya bisa
mencapai 4000 sampai dengan 5000 Yen. Sepulang rumah, diam-diam saya
merasa gembira, karena memperoleh harta dengan begitu gampang. Malamnya
saya ganti baju baru, lalu pergi keluar makan-makan dan minum-minum
sepuasnya, atau pergi mencari kesenangan di komplek pelacuran, melacur
dengan senangnya, sering kali juga pergi ke kedai minum membeli minuman
keras minum sampai teler. Belakangan saya berpikir jika ingin menjadi kaya,
saya harus minta lebih banyak uang pada orang-orang, jika hanya diberi 1 Yen
atau 3 Yen saya tidak mau, sedikitnya saya minta 10 Yen, maka sering juga
dicaci-maki oleh orang yang agak kikir, atau tidak digubris. Setelah meninggal
saya dihukum Yam Ong masuk Neraka ini, hukuman kupas kulit wajah bukan
main sakitnya, ingin menyesalpun sudah terlambat.

Pejabat : Keparat! Memperbincangkan masalah orang ini, sudah tidak


membina pada kelahiran masa lalunya sehingga dilahirkan di keluarga yang
malang nasibnya, tak berpikir dirinya masih muda dan tenaganya kuat,
bukannya baik-baik bekerja mencari nafkah, malah berpura-pura pincang,
dengan muka tebal pergi mengemis. Bagi orang yang punya keberanian dan
kejujuran, jika belum sampai keadaan buntu, siapa yang rela berkeliaran
menjulurkan tangan untuk mengemis? Tak hanya begitu, uang dari hasil minta-
minta itu malah dipakai untuk minum-minuman dan bercabul, sungguh murtad
dan durhaka. Karena di masa hidupnya tidak sayang pada "kulit mukanya", maka
setelah meninggal biar ia tak punya muka untuk menemui orang, menerima
hukuman kupas kulit wajah! Semoga umat di dunia mewaspadainya. Cepat
masuk penjara, saya akan panggil keluar satu roh lagi.

Dipanggillah roh pria yang baru berumur 30 tahun lebih.


Roh pria 2 : Sungguh malu kalau diceritakan, saya yang hina ini telah
memalukan leluhur. Sewaktu saya berumur tujuh belas delapan belasan, masih
duduk di bangsu Sekolah Menengah Atas, sering berkencan dengan teman, pergi
bercengkrama ke taman-taman. Di kala ada gadis remaja lewat, saya lalu
menggodanya, atau mengeluarkan kata-kata jorok, sering dimaki-maki oleh
kaum wanita sebagai "bajingan", "bangsat", "kurang ajar", "pemuda berandalan",
"tak tahu malu", dan lain sebagainya. Tapi meski dimarahi, hati saya malah
merasa gembira. Juga sering menggunakan kesempatan di jalanan yang gelap
menggoda wanita muda, atau dari belakang tiba-tiba memeluk wanita yang
sedang lewat, atau saat berkendaraan tiba-tiba menjulurkan tangan menjahili
badan wanita, juga pernah memperkosa seorang gadis remaja, meskipun semasa
hidup tak pernah ditangkap polisi dan dijerat oleh hukum. Tapi pada suatu kali
saat saya berkendaraan dan mengulangi hobi saya menjahili wanita, ..... tiba-tiba
wanita itu berteriak...! Saat itu saya kaget, gugup dan lepas kendali, sehingga
kendaraan saya terjungkir masuk ke dalam parit dan akhirnya saya meninggal.
Sesampainya di Neraka dihadapkan pada Yam Onag, Beliau marah besar, dan
katanya saya tak tahu mengubah tabiat yang buruk, tak tahu bertobat, maka
umur saya dikurangi 10 tahun. Lalu dihukum masuk ke Neraka ini, hingga kini
sudah ada 5 tahun lebih, masih harus menjalani 13 tahun lagi baru bisa bebas.
Tapi masih ada dosa lain yang harus diperhitungkan dan akan diserahkan ke
Astana lain untuk diadili, sungguh malang nasibku.

Pejabat : Tak usah banyak bicara, siapa yang menyuruh pada masa hidupmu
berkelakuan tak senonoh, liar tanpa kendali, sama sekali tak mengindahkan
kaidah-kaidah moral dan susila. Ketahuilah, dari segala macam kejahatan,
berzinah termasuk kejahatan yang paling utama, maka sudah sepantasnyalah
hukuman yang kau terima. Percuma saja mengenyam pendidikan, malah
memalukan orang tua. Karena semasa hidup tak suka menjaga muka, maka
setelah meninggal perlu mendapat balasan seperti ini, sedangkan dosamu
memperkosa orang, setelah habis masa hukumanmu di sini tentu kelak akan
diserahkan ke Astana lain untuk dihukum keras lagi! Perwira! Kawal masuk roh
durhaka ini.

Bertandang ke Neraka Gantung Jungkir

Babak ke 18
Bertandang ke Neraka Gantung Jungkir

"Hamparan jenazah di padang belantara sepertinya ingin menarik


sukma,
Tumpahan darah mengalir bagai sebuah parit mencemari rerumputan,
Menjungkir-balikkan tata hubungan antar sesama diganjar
"Gantung Balik",
Masih pula menyisakan petaka karma pada anak cucunya."

Udara dingin datang menyerang, menimbulkan rasa dingin yang menusuk


tulang. Keluarga yang kaya bisa memasang AC (pemanas ruangan), badannyapun
mengenakan mantel dari wool, sedangkan hidangan disajikan dalam keadaan
panas di atas tungku api. Sebaliknya jika kita tengok lagi pada rumah keluarga
miskin, seisi rumah hanya mengenakan pakaian tanpa rangkapan, gigi geraham
berbenturan, sungguh mengenaskan sekali keadaannya. Jika pada Kelahiran
yang Lampau tiada membina, maka Kehidupan Kini akan terlantar, begitu
musim dingin tiba, segera merasa kurang kehangatan. Berharap pada orang-
orang yang berkecukupan sandang pangan supaya memiliki rasa simpati untuk
membantu kaum miskin, memupuk amal tak kasat mata (diam-diam) sebanyak-
banyaknya, agar pada kelahiran mendatang berkah keuntungannya bertumpah
ruah. Jika tidak demikian, manakala balasan rejekinya telah habis, maka
gilirannya akan terlahir pada keluarga miskin. Orang yang arif dan pandai
mengatur rencana, tak boleh tidak mengadakan perhitungan terlebih dahulu.

Astaga! Di depan sana terdengar suara jeritan yang tragis, layaknya suara jeritan
binatang yang meronta-ronta saat tukang jagal dari kampung mengikat si babi,
dan siap-siap membawanya ke rumah potong hewan.

Oh, ternyata di sini adalah "Neraka Gantung Jungkir" tampak tertera tulisan itu
di atas pintu Neraka.

Rintihan yang menyayat hati susul menyusul, bagai menangisi kematian orang
tua. Neraka ini tampak seperti lapangan yang luas, di atas tanah penuh
ditumbuhi rumput kecil yang berwarna merah. Ini adalah "Neraka Gantung
Jungkir", di bawah pemangkuan "Astana Ketiga".

Di depan pandangan mata tampak arena eksekusi hukuman. Di lapangan


didirikan deretan tiang besi, di atasnya dipasang kawat baja. Semua roh dosa
digantung terbalik, kawat bajanya ditembuskan ke tengah telapak kaki roh dosa,
kepalanya terjungkir ke bawah, darah mengalir terus dari kakinya, ada yang
merintih kesakitan, ada pula yang meronta-ronta, tetapi kian meronta kian sakit;
ada pula yang mengeluarkan darah dari ke tujuh rongga bagian kepala (mata,
telinga, hidung dan mulut), tapi sudah tiada bergerak lagi. Roh dosa digantung
tinggi di atas tiang, bak menjemur lajuran bakmie. Mengapa roh dosa yang
banyak jumlahnya ini mendapat hukuman seperti ini?

Ada orang di dunia yang menjungkir-balikkan tata hubungan sesama, moralnya


bejat, meremehkan dan melecehkan Guru dan tetua, atau mengacaukan norma
hubungan antar sesama, maka roh dosanya ditahan di sini dan kian hari kian
banyak. Saat roh-roh dosa ini dihukum, darahnya mengalir keluar, menetes jatuh
ke tanah lalu tumbuh menjadi rumput merha, seperti halnya kalau menanam
jamur di alam dunia akhir-akhir ini. Karena darah roh dosa tak bersih, setelah
terjadi fermentasi, lalu muncul tumbuhan ini.

Bau amisnya menusuk hidung, sungguh tak tertahankan.

Diturunkanlah satu roh dosa yang digantung tinggi di bagian depan, hingga
diterpa angin dingin, untuk menuturkan sendiri perbuatan dosanya.
Roh 1 : Uhuk...uhuk...uhuk...betapa sakit rasanya, kedua kakiku sudah tak kuat
berdiri tegak, sakit sekali, saya digantung terjungkir hingga ususku hampir
tumpah keluar. Semasa hidup saya tinggal di kota Tai Nan, karena paman saya
tak punya anak, maka sejak kecil saya diadopsikan (dikwepangkan) ke paman.
Saya mengaku paman sebagai ayah, dididik olehnya sampai dewasa, mengenyam
pendidikan tingkat menengah. Karena paman membuka supermarket, dan hanya
ada saya satu-satunya anak laki, maka saya disayang oleh paman, dan usaha
supermarketnya sepenuhnya dikuasakan pada saya. Saat saya berusia 37 tahun,
ada seorang tetangga yang memberitahu bahwa saya bukanlah anak kandungnya.
Hati saya lalu dipenuhi pikiran yang menyimpang, 'andai saya bisa kembali ke
keluarga orang tua kandung saya sendiri alangkah baiknya'. Semenjak itu saya
secara diam-diam sering memindahkan uang ke rumah ayah kandungku. Ayah
kandung tak melarang tindakan saya, malah membujuk saya, agar barang-barang
dagangan yang harganya mahal dijual obral, selain itu saya juga membuka
banyak cheque/bilyet giro kosong, lalu melarikan diri dari rumah paman, dan
kembali ke keluarga ayah kandung untuk menikmati kehidupan yang kemaruk
harta. Mengetahui segalanya yang terjadi, membuat paman sangat geram, bukan
main sakit hatinya, sampai-sampai mengucapkan sumpah-serapah. Saat
cheque/bilyet gironya jatuh tempo, semua tak dapat dicairkan. Para kreditor
(orang yang memberi pinjaman) berdatangan susul menyusul menagih hutang
pada paman, karena nomer rekening atas nama paman. Akhirnya, karena
mengalami jalan buntu, paman pun nekat bunuh diri dengan membawa rasa
dendam dan sesal. Sesampainya di Alam Baka, arwah paman mengadu pada
Penguasa Alam Baka (Yam Ong) dan menggugat dosa-dosa yang saya lakukan
beserta ayah kandung saya, memohon pada Yam Ong untuk menyelesaikan kasus
ini. Satu tahun setelah paman saya meninggal, saya dan ayah kandung dijangkiti
penyakit yang tak bisa disembuhkan, sampai menghabiskan seluruh harta
kekayaan untuk berobat, hingga akhirnya meninggal. Setelah sampai di Alam
Baka, barulah saya ketahui kalau umur saya telah diperpendek. Yam Ong Astana
Ketiga marah besar, saya lalu dihukum di "Neraka Gantung Jungkir". Kabarnya
ayah kandung saya juga sedang menerima hukuman di bagian Neraka yang lain.

Pejabat : Binatang keparat! Kau dibesarkan oleh paman, tak tahu balas budi, di
tengah jalan berubah pikiran, mengjungkir-balikkan tata hubungan sesama,
maka dihukum di Neraka ini.

Diturunkan lagi satu roh dosa yang lain.


Roh 2 : Bukan kepalang sakitnya saya saat ini, setiap hari menerima hukuman
gantung terbalik, sulit untuk diutarakan. Kedua bola mata saya hampir melotot
keluar. Semasa hidup saya tinggal di kota Tai Chung, punya istri dan rumah
tangga, kemudian di luar saya berkenalan dengan seorang gadis remaja, dan
telah terjadi hubungan pribadi secara rahasia, dari awalnya yang secara
sembunyi-sembunyi sampai pada akhirnya secara terang-terangan. Gadis
tersebut sudah tak berayah, hanya punya seorang ibu yang sudah menjanda dan
wajahnya juga cukup rupawan. Saya sering ambil kesempatan pergi ke
rumahnya, saya pancing dengan menggunakan kata-kata rayuan yang manis.
Karena telah saya bujuk rayu dengan segala cara, akhirnya status janda sucinya
ternoda. Belakangan karena sudah kepalang basah, ya nekat saja, lama kelamaan
lalu menjadi terbuka, saya telah menikmati perzinahan sepuas-puasnya. Karena
keberuntungan menggauli wanita cantik begitu mempesona, membuat saya
hanyut dan mabuk kepayang, saya tak bisa meloloskan diri. Kemudian dalam
suatu peristiwa kecelakaan kendaraan, sepeda motor yang saya kendarai hancur
tertabrak, saya pun tak sadarkan diri. Dalam keadaan tak sadar itu saya didatangi
Perwira berKepala Sapi dan Tampang Kuda, saya lalu diborgol dan digelandang
sampai ke Neraka. Setelah dihadapkan di depan Panggung Cermin Dosa,
ketahuanlah semua kelakuan saya yang memalukan, Yam Ong gusar, dan
menghukum saya masuk "Neraka Gantung Jungkir" selama 30 tahun.

Pejabat : Binatang! Manusia tapi layaknya anjing dan ayam, tak mengenal
mana orang tuanya. Perzinahan merupakan kejahatan utama dari semua
kejahatan yang ada. Memperkosa gadis saja dosanya sudah cukup besar, apalagi
masih berani berbuat nekat, merusak kesucian ibu dan anak gadisnya, dosanya
sungguh tak terampuni. Selesai menjalani hukuman kelak akan diseret masuk ke
"Neraka Abadi", selamanya tak akan mendapat kesempatan terangkat keluar dari
jalur Neraka.

Lima tata hubungan (1 : hubungan antara atasan dan bawahan; 2 : hubungan


antara orang tua dan anak; 3 : hubungan antara sesama saudara; 4 : hubungan
antara suami dan istri; 5 : hubungan antara sesama kawan) tidak dijaga, akan
merusak moral. Umat di dunia jika tak hormat terhadap kaum Guru, terhadap
atasan sembarang omong, atau tak berbakti terhadap orang tua, atau mencabuli
ibu dan anak gadisnya, hukuman "Neraka Gantung Jungkir" hanya merupakan
hukuman kecil saja, "Neraka Abadi" lah baru benar-benar tempat
penguburannya. Umat di dunia cepatlah bertobat, agar dapat terhindar dari
keterperosokan masuk ke Neraka ini.

Melawat ke Pemangku Daerah Kembalinya Roh-roh Makhluk


dari 4 Bentuk Kelahiran

Babak ke 19
Melawat ke Pemangku Daerah Kembalinya Roh-roh Makhluk dari Empat Bentuk
Kelahiran

"Badan berbulu, kepala bertanduk, itulah bentuk makhluk yang yang telah
kehilangan bentuknya sebagai manusia, Hal ini terjadi karena semasa hidup
tingkah lakunya tak karuan sehingga menanam benih karma dosa, Segala
sesuatu yang ada berputar bersama mengikuti peredaran Hukum Langit,
Kelahirannya dalam "Empat Bentuk" (Mamalia, Unggas, Makhluk dalam air,
dan Serangga) dikarenakan telah bertentangan dengan Tao (Jalan Suci, Jalan
KeTuhanan) dan melanggar prikemanusiaan."

Mengapa di depan sana tampak berkumpul hewan-hewan seperti ayam, bebek,


burung kecil, dan binatang mamalia, sedang berjalan maju menuju jalan kecil
ini?
Ini adalah jalan pulang para makhluk dari keempat bentuk kelahiran yang sudah
mati. Di depan sana ialah Alam Perbatasan antara Alam Dunia Fana (Alam Yang)
dan Alam Baka (Alam Im).

Mengapa kepulangan binatang-binatang ini ke Alam Neraka tampak kaget,


menjerit dan berlarian, seperti dikejar-kejar orang?
Para makhluk dari keempat bentuk kelahiran ini terlahir di dunia, kebanyakan
matinya karena dibunuh, maka rohnya kaget tak bisa tenang, begitu nafasnya
habis, dengan sendirinya diserap oleh hawa Im, satu persatu kembali ke Alam
Neraka, untuk menyelesaikan karma tiga kelahiran. Hambatan karma para
makhluk dari keempat bentuk kelahiran cukup berat, rohaninya gelap, energi
vitalnya lemah, saat meninggal tak perlu dikawal oleh Petugas Neraka masuk
Alam Baka, dengan sendirinya dihisap oleh Hawa Bumi. Dalam hal ini
kebanyakan umat di dunia masih belum tahu.

Mengikuti para hewan seperti sapi, kuda, kambing, dan binatang piaraan,
sedangkan makhluk air dan makhluk serangga karena badannya kecil, sewaktu
meninggal rohnya bagaikan pasir yang beterbangan membumbung naik diterpa
angin. Lajunya cepat sekali, mata manusia awam sulit untuk dapat
mendeteksinya, roh mereka terbang kembali ke pemangku Alam Baka,
berkumpul di sana, setelah rohnya lengkap, baru menerima hukuman, melunasi
hutang-hutang karma yang mencakup tiga masa kelahiran.
(penjelasan : Orang yang dosa karmanya berat, setelah meninggal dan menjalani
hukuman di Neraka, lalu diputuskan untuk lahir kembali dengan bentuk
serangga, maka akan terlahir menjadi beratus-ratus makhluk sejenis serangga
itu, --- karena dalam satu telurnya terkandung banyak benih nyawa --- itu artinya
rohnya terpecah belah tak karuan. Kembalinya roh ke Alam Baka sesudah mati
belum bisa diproses sampai rohnya yang terpencar itu terkumpul kembali
semua.)

Di depan itu terdapat Pintu Hantu, tetapi mengapa roh-roh makhluk dari
keempat bentuk kelahiran tidak masuk melalui pintu besar utama itu?
Karena Pintu Hantu memang tujuan utamanya disediakan untuk roh manusia,
para makhluk dari keempat bentuk kelahiran, amat berat dosa karmanya, maka
masuknya melalui kedua pintu yang ada di samping itu.

Sesudah masuk mengapa tidak lapor ke kantor administrasi (kantor penyerahan


catatan diri)?
Ada bagian lain yang mengurusinya, tak jauh dari sana.

Di depan tampak padang rumput yang hijau, bagaikan padang penggembalaan


ternak. Di sebelah kirinya ada sebuah bangunan Astana, di atasnya tertera
"Tempat Kediaman bagi Kepulangan Roh-roh dari Keempat Bentuk Kelahiran".
Para makhluk dari keempat bentuk itu dengan menangis melaju ke arah itu dan
berkumpul, sambil sujud mengangguk-anggukkan kepalanya menghadap Astana,
seperti sedang mengajukan permohonan.
Setiap makhluk dari keempat bentuk kelahiran bertumimbal lahir ke dunia
menerima balasan karma, setelah dosa karmanya dilunasi, rohnya pasti pulang
kembali ke Astana ini, dan badannya dikembalikan sebagai manusia.

Dari dalam Astana tampak ada tiga orang melangkah keluar, siapakah mereka?
Ia adalah Raja Penguasa Astana ini dengan gelar sebutan "Chian Sui" (Ribuan
Tahun Berkuasa) beserta Pejabatnya. Yang Sheng memberi hormat kepada Chian
Sui beserta Pejabat Dewa. Dan dipersilahkan masuk ke dalam Wisma untuk
istirahat sejenak.

ChianSui : Mengenai "Daerah Berpulangnya Roh-roh Makhluk dari Empat


Bentuk Kelahiran", umat dari dunia jarang yang mengetahuinya. Tetapi karena
Vihara Anda menerima titah menyusun kitab "Melawat Ke Alam Neraka", dari
Yang Mulia Penguasa Langit Kaisar Giok Tee, maka keadaan "Daerah
Berpulangnya Roh-roh Makhluk dari Empat Bentuk Kelahiran" secara khusus
kami bukakan kepada engkau. Kebijakan ini sungguh merupakan pengecualian
yang belum pernah ada.
Saya memegang kuasa "Daerah Berpulangnya Roh-roh Makhluk dari Empat
Bentuk Kelahiran", masa jabatannya sampai ribuan tahun, karena di antara
makhluk dari empat bentuk kelahiran ada yang namanya kura-kura yang
umurnya bisa mencapai seribu tahun, maka gelar sebutan bagi penguasa di sini
tidak pakai "Yam Ong", tetapi pakai "Chian Sui" (artinya ribuan tahun). Barang
siapa semasa hidupnya banyak melakukan dosa, setelah hukumannya diproses
melalui sepuluh Astana, akan diputus untuk menjalani tumimbal lahir masuk ke
jalur binatang di antara 6 jalur kelahiran itu. Kelahirannya kembali sudah
berubah bentuk. Dari bentuk asalnya sebagai manusia, kehilangan bentuk
manusianya yang berharga. Empat bentuk kelahiran terbagi atas kelahiran
melalui : 1. Kandungan (mamalia), 2. Telur (unggas), 3. Dalam air (makhluk air
seperti ikan, udang, dsb), 4. Kepompong (serangga). Kelahiran melalui
"kandungan" masuk peringkat pertama, "telur" masuk peringkat ke dua, "dalam
air" masuk peringkat ke tiga, dan "kepompong" masuk peringkat ke empat,
karena dosanya berat, maka dititiskan lagi untuk menerima balasannya. Setelah
kematiannya sebagai makhluk dari empat kelahiran, roh yang lahir dari
kandungan dan lahir dari telur sama seperti lahirnya manusia, maka rohnya
masih termasuk "roh utuh". Sedangkan yang lahir dalam air dan lahir melalui
kepompong karena dosa karmanya amat berat, maka rohnya menjadi "roh
terpencar". Oleh karena itu proses pengembalian rohnya akan lebih sulit bagi
yang lahir dalam air dan lahir melalui kepompong, harus menunggu sampai
rohnya yang terpencar terkumpul lengkap kembali menjadi roh utuh, barulah
rohnya bisa dikembalikan lagi menjadi roh manusia.

Melawat Kembali Daerah Penguasa Kembalinya Roh-roh


Makhluk dari 4 Bentuk Kelahiran

Babak ke 20
Melawat Kembali Daerah Penguasa Kembalinya Roh-roh Makhluk dari Empat
Bentuk Kelahiran

"Hukum Langit itu jelas, terang, dan nyata, siapa bilang tak ada?
Karena faktor penyebabnya yang lain, maka bentuk raganya pun
menjadi berbeda,
Haruslah membuka jalan baru melalui Enam Jalur Kelahiran,
Janganlah meniru si Laba-laba yang merajut jala di atas lisplang
atap."

lisplang : bilah papan dsb pada tembok dsb.

Siapa bilang di dalam Hukum Langit tiada hukum pembalasan? Lihatlah di


antara makhluk empat bentuk kelahiran itu, ada sapi, kuda, ayam, bebek, ikan,
lalat, dan nyamuk, mereka telah menciptakan faktor penyebab yang berlainan
pada kelahiran sebelumnya, maka bentuk kelahirannya pun jadi berlainan.
Keberadaan manusia di dunia adalah yang paling mulia, disebut sebagai
"Makhluk yang tertinggi", "Makhluk yang paling cerdas", kita harus tahu
menyayangi badan manusia ini, cepatlah menempuh Jalan KeTuhanan dan
memupuk kebajikan. Para makhluk dari keempat bentuk kelahiran juga perlu
mendapat nasehat, agar masing-masing bisa baik-baik menjaga posisi dirinya,
untuk membayar hutang karmanya. Dari dalam jalur binatang membuka sebuah
jalan yang terang, agar secepat mungkin bisa memulihkan badan manusianya,
jangan seperti Laba-laba itu, merajut sendiri jala pikatnya, selamanya terlilit di
dalam jala, tak bisa lepas dari ikatannya.

Mengapa di depan meja sidang rusa ini memanggut-manggutkan kepalanya ke


arah Chian Sui, sepertinya ada yang ingin diutarakan?
Pada kelahiran yang lampau rusa ini adalah biarawan Buddhis, karena mengidap
penyakit yang berat, di dalam hati mengeluh, "mengapa Sang Buddha tidak
melindunginya." Lalu ia menjadi murtad, melanggar sumpah ikrarnya untuk
bervegetarian, menanggalkan jubahnya meninggalkan statusnya sebagai
biarawan, lalu pulang ke kampung dan menempuh hidup duniawi, menikah dan
melahirkan anak, lagi pula sering memfitnah para Buddha dan Dewa. Setelah
meninggal terperosok menjadi rusa, kali ini merupakan tumimbal lahir yang
ketiga kalinya. Sang rusa lahir dan hidup di pedalaman gunung, makannya
rumput, minumnya air pegunungan, selama hidup mengenyam derita terpaan
angin dan kedinginan, untuk menerima balasan karma terdahulu. Berdiam di
pedalaman gunung, makan minum hanya rumput dan tetes embun, layaknya
seorang pertapa, inilah yang disebut pembalasan Hukum Sebab Akibat. Kini rusa
itu sudah selesai menjalani pembalasan karma, rohnya terserap oleh hawa Im
(hawa negatif, gelap) masuk ke Penguasa Alam Neraka. Memanggut-manggutkan
kepala, lagaknya seperti memberi hormat, maksudnya adalah meminta tolong
agar badan manusianya dipulihkan kembali.

Sekilas pikiran dan niat yang keliru, lalu terperosok mendapat balasan yang
buruk, hukuman Neraka tak terhindarkan, sungguh mengerikan.

Mengapa setelah makhluk dari keempat bentuk kelahiran itu meninggal, rohnya
bisa dengan sendirinya dihisap oleh hawa Im masuk ke dalam Penguasa Alam
Baka, bagaimana logikanya?
Segala sesuatu yang terjadi dalam interaksi antara Langit dan Bumi, semuanya
bersandar pada beredarnya Energi Murni yang tak pernah kunjung berhenti.
Maka dalam Taoisme ada istilah yang disebut "Dari Peredaran Energi Murni
yang tak kunjung henti akhirnya berubah menjadi 'Tiga jenis hawa jernih yang
berbeda', tetapi sesungguhnya tidak hanya berubah menjadi tiga hawa jernih
melainkan tak terhingga perubahannya. Maka di atas langit ada hawa langit, di
bumi ada hawa bumi, manusia ada hawa manusia. Langit, bumi, dan manusia
tiada sesaat yang tanpa bernapas. Bila napas langit sampai terputus, maka
langitpun runtuh; bila napas bumi sampai terputus, maka bumi akan terkoyak
dan merekah retak; bila napas manusia sampai terputus, maka manusia pun
akan meninggal. Hawa napas ini juga merupakan energi inti. Belakangan para
ilmuwan di dunia ini telah menemukan apa yang disebut "Gaya tarik bumi"
(gravitasi bumi), tetapi mereka tak sadar bahwasanya masih ada "Gaya tarik
langit", "Gaya tarik manusia". Hawa yang jernih akan tersembul naik ke atas
menjadi langit, itu terjadi karena ada Gaya tarik inti langit; Hawa yang keruh
mengendap turun dan akhirnya membeku menjadi bumi, itu terjadi karena Gaya
tarik inti bumi; tergeraknya nafsu dan perasaan manusia terjadi karena Gaya
tarik inti (hati) manusia. Adanya ketiga macam Gaya tarik ini menyebabkan
segala sesuatu (termasuk adanya berbagai jenis makhluk) yang ada di dunia
terpilah (mengelompok) sesuai dengan jenis dan kualitasnya. Karena berbagai
jenis makhluk dari keempat bentuk kelahiran (mamalia, unggas, makhluk dalam
air, serangga, dsb) amat berat dosa karmanya, setelah mati lalu terhisap oleh
Gaya tarik inti bumi, dengan sendirinya terperosok masuk ke dalam Alam Baka
untuk diadili. Tetapi bagi orang yang membina diri, melalui satu titik, rohnya
yang murni, jernih dan ringan sifatnya, dengan sendirinya terangkat naik ke atas
langit. Para petugas (kurir) dari Neraka yang mau menangkap dan mengawalnya
sampai ke Neraka pun tak akan mampu, bagaikan balon udara besar yang penuh
terisi dengan gas hidrogen (jenis gas yang paling ringan), terangkat naik ke atas
langit, orang yang ingin menariknya jangan-jangan malah tertarik naik olehnya.
Oleh karena itu, umat di dunia ingin menjadi Buddha, Dewa atau setan semua
tergantung pembinaannya semasa hidup. Sedangkan bagi orang yang ingin
mengangkat arwah leluhurnya, harus mempunya jasa pahala yang nyata, jika
tidak, sekalipun menghabiskan banyak uang, tetaplah tak berguna. Berkenaan
dengan orang yang ingin mengangkat arwah leluhur, selain dirinya harus
membina dan memupuk rohaninya, niat usaha mencetak kitab-kitab kebajikan
untuk dibagikan cuma-cuma merupakan niat yang paling utama, karena kitab-
kitab suci dan kitab-kitab kebajikan merupakan suara hati para Buddha dan
Dewa. Dengan tujuan utama melintaskan/menolong umat dengan cara membina
diri dan memupuk rohaninya, maka usaha memperbanyak kitab suci dan
mencetak kitab kebajikan justru selaras dengan hati para Buddha dan Dewa,
pahalanya paling besar. Dengan melimpahkan pahala ini kepada arwah leluhur,
akan mempercepat keluar dari siksa derita, ini merupakan jalan pintas. Jika
ingin mengangkat arwah dengan cara doa mendaras/membacakan Sutra (surat
suci), sebelumnya juga harus tersedia kitab-kitab suci. Tentang hal ini umat di
dunia tak boleh sampai tak tahu. Sedangkan usaha lainnya semisal menolong
orang miskin atau menyantuni orang yang sedang dilanda kesusahan, dan usaha
memajukan kesejahteraan masyarakat dan lain sebagainya juga merupakan
usaha amal yang perlu dilakukan.

Wejangan atau Dharma yang disampaikan/diturunkan oleh para Buddha dan


Dewa semua dicatatnya. Dengan sarana buku, menyebarluaskan Ajaran
Suci/Sutra dan dengan mencetak kitab justru selaras dengan Inti/Hati Langit,
pahalanya luar biasa, dengan sendirinya arwah leluhur dihisap naik oleh Gaya
Tarik Inti Langit, sehingga sampai pada surga sukhavati.

Langit dan bumi ada hukum keteraturannya, jika manusia bisa menunaikan
kaidah-kaidah perikemanusiaan dan prikebenaran secara tuntas, maka dengan
sendirinya kepribadiannya akan sempurna, kedudukan surgawi pun ada
bagiannya.

Rusa itu sudah melunasi karma tiga kelahirannya, Chien Sui akan
mengimpaskan/menghabiskan dosanya sekaligus. Perwira membawanya ke
"Pendapa Pemulihan Roh", lalu diberikan "Soup Pemulih Roh".

Ternyata di sini ada suatu pendapa, di atasnya tertera "Pendapa Pemulihan Roh",
di dalamnya ada seorang kakek-kakek tua, sedang menyuguhkan cangkir demi
cangkir berisi soup itu kepada berbagai jenis makhluk untuk diminum, masing-
masing telah menampakkan wujud manusianya, ada yang pria, wanita, tua dan
muda.

Rusa itu diberi minum secangkir "Soup Pemulih Roh".


Astaga!! Seperti main sihir saja, setelah Rusa itu minum soup, wujud sosoknya
langsung berubah, menjadi seorang pria setengah baya, usianya kira-kira lima
puluhan lebih, rambutnya tak panjang. Ternyata di atas kepalanya ada tanda
pentasbihan seperti yang terdapat pada biarawan Buddhis. Rupanya wujudnya
kembali sebagai wujud mantan biarawan yang kembali ke keduniawian.

Memang demikian, orang ini dulunya meninggalkan kehidupan duniawi menjadi


biarawan namun lalu kembali lagi ke keduniawian, melanggar sumpah ikrar
berpantangnya sendiri, maka menerima balasan tiga putaran tumimbal lahir,
menjadi sebangsa binatang. Karena minum Soup Pemulih Roh, maka berubahlah
badan mayanya, segera menjelma kembali ke wujud aslinya.
Sampai pada pemulihan rohnya, bagi mantan rusa ini adalah wewenang kuasa
Astana ini. Setelah pemulihan roh dan badan, selanjutnya diserahkan ke Astana
Sepuluh, Raja Perputaran Tumimbal Lahir, disesuaikan dengan berbagai faktor
terdahulu, lalu dititiskan kembali menjadi manusia. Orang yang diserahkan dari
kekuasaan Astana ini, kebanyakan putaran tumimbal lahirnya dilahirkan di
keluarga yang miskin, atau lahir dengan cacat badan, masih menerima balasan
karma dan siksa derita lagi. Tetapi jika mengerti memupuk kebajikan, maka
dikemudian hari akan berubah ke keadaan yang lebih baik.

Terhadap keberadaan "Penguasa Daerah Kembalinya Roh-roh Makhluk dari


Empat Bentuk Kelahiran", hampir semua umat di dunia tiada yang mengetahui.
Maka akan dibeberkan kepada umat di dunia agar mereka tahu semua.

Melawat Ketiga Kalinya ke Daerah Penguasa Kembalinya


Roh-roh Makhluk dari 4 Bentuk Kelahiran

Babak ke 21
Melawat Ketiga Kalinya ke Daerah Penguasa Kembalinya Roh-roh Makhluk dari
Empat Bentuk Kelahiran

"Makhluk air berenang di Samudra Samsara,


Unggas berterbangan, hewan berjalan, berkeliaran diterpa dinginnya
angin,
Semasa hidup condong menyukai kesenangan yang membuatnya
sesat,
Mimpi indah di musim semi mendadak sirna tatkala rohnya
dipanggil."

Perjalanan ke Alam Baka sungguh mengenaskan, setiap hari selalu terdengar


suara tangisan. Meninggalnya manusia dalam suasana pilu dan tangis, binatang
juga mati dalam jerit tangis yang tak henti-hentinya. Makhluk dalam empat
bentuk kelahiran di dunia, banyak yang riwayatnya berakhir dengan disembelih
umat manusia. Makhluk hidup disembelih menggunakan pisau, jiwanya
mendadak kaget, ingin berontak melarikan diri, namun apa daya tak bisa
meloloskan dirinya, maka hanya bisa meraung-raung dan menjerit kayaknya
pergi ke arena eksekusi untuk menjalani hukuman mati. Satu titik sukma segera
melayang terperosok sampai ke Alam Baka, "Penguasa Daerah Kembalinya Roh-
roh Makhluk dari Empat Bentuk" disediakan untuk menampung roh-roh yang
kembali, untuk dipulihkan badan manusianya yang semula, lalu ditinjau dosa
karmanya untuk menerima balasan, guna menyelesaikan "sebab" yang
diciptakan selama kelahiran demi kelahiran yang tak tahu ujung pangkalnya.
Jika para makhluk tak menempuh jalan Yang Benar, hatinya kejam, tindakannya
sadis, tak takut melakukan perbuatan yang melanggar Hukum Langit, kejam dan
tak berprikemanusiaan, setelah meninggal pasti akan dihukum tumimbal lahir
menjadi makhluk yang dilahirkan melalui kandungan (mamalia), melalui telur
(unggas), dalam air (ikan dll), atau kepompong (serangga) (makhluk dari empat
bentuk kelahiran).

Hari ini di Vihara kami ada seorang murid Perguruan Roh Suci yang ayahnya
telah berpulang. Ia sangat sedih, mengapa Penguasa Alam tak membiarkan orang
baik hidup lebih lama, untuk mendukung karya KeTuhanan di Vihara Sheng
Shian, malah memanggilnya pulang?
Proses kelahiran, menjadi tua, sakit, dan mati, sekali pun ia adalah seorang raja,
patih, menteri, atau jendral, mempunyai kedudukan yang terhormat, melihat
tanah air yang dikuasai demikian indah menawan, semua juga terpaksa harus
ditinggalkan, apalagi orang biasa! Asal saja semasa hidup mengerti menempuh
Jalan Kebajikan, sekalipun dirinya meninggal, tetapi semangat dan suri
tauladannya tetap dikenang orang, layaknya pujangga filsuf, semangatnya hidup
abadi. Di dunia ini tiada orang yang tiada meninggal, tak perlu sedih dan
menyesali.
Menurut kata anak cucunya : dua hari sebelum kepulangannya, beliau sadar
bahwasanya jodoh keduniawiannya sudah habis, sudah akan berpulang!
Seseorang harus membina sampai pada tingkat penempaan diri yang bagaimana,
baru bisa mencapai keadaan seperti itu?
Membina Jalan KeTuhanan sampai bisa mengetahui kapan meninggalnya,
adalah karena ketulusan dan kesungguhan hatinya yang mengharukan Langit,
Bumi, Dewa dan Setan. Sebelum terjadi diberi perlambang, dengan melalui
kejadian itu, juga memberi kesempatan untuk membuktikan dengan nyata
keberadaan Dewa dan Setan, bukanlah omong kosong. Jika kita dengan sungguh
hati mau membina Jalan KeTuhanan, maka kekuasaan hidup dan mati akan
berada dalam genggaman kita, dihitung dengan jaripun bisa, itu tak perlu
diherankan, itu merupakan semacam respon dari Yang Maha Tinggi.

Instalasi yang ada di sini aneh sekali, seperti alat penghisap debu. Entah dari
mana, satu demi satu nyamuk dihisapnya, setelah menggumpal jadi satu, lalu
terjatuh, layaknya kembang gula yang menggumpal jadi satu, setelah jatuh,
masih bergetar saja...
Ini adalah nyamuk-nyamuk yang setelah disemprot atau ditampar mati orang,
lalu terhisap/terserap Hawa Bumi hingga masuk ke Penguasa Daerah kami. Satu
gumpalan kira-kira ada lima ratusan, dengan demikian yang dulu rohnya
terpencar sekarang menjadi roh yang lengkap, dengan sendirinya terjatuh di
samping. Setelah disiram dengan "Air Pemulih Roh", lalu pulihlah badan
manusianya.

Instalasi seperti ini ada di mana-mana, metode ajaib apakah yang bisa
menjadikannya begini?
Ini adalah kinerja ajaib dari Gaya Tarik (gravitasi) Bumi, energi bumi yang
menyerapnya. Sebab nyamuk-nyamuk itu rohnya terpencar, sifatnya keruh,
setelah mati dengan sendirinya diserap kemari. Roh yang terpencar layaknya
pasir, jika dikumpulkan dan direkatkan bisa membentuk Pagoda atau Piramida,
inilah keajaiban pemulihan roh.

Di seluruh lapangan yang tampak hanya binatang semua. Banyak pula binatang
langka yang tak pernah dijumpai semasa hidup. Macan, singa, semuanya ada,
layaknya sebuah kebun binatang, apalagi ayam, bebek, dan babi, jumlahnya
banyak sekali sampai tak terhitung......

Chian sui sedang menangani sebuah kasus, ayam jantan yang berada di depan
ini, sudah datang melapor. Dibukalah berkas data awal tentang ayam ini; Ayam
jantan ini pada kelahiran sebelumnya adalah anak orang kaya, lahir di bagian
utara Taiwan. Karena mengandalkan kekayaannya, ia sering mencabuli istri dan
anak gadis orang, juga sering membeli gadis-gadis, untuk melampiaskan
nafsunya. Mencabuli perempuan baik-baik sebagai kesenangannya, dosa
karmanya amat berat, maka dilahirkan menjadi ayam selama lima kelahiran.
Kini hutang karmanya sudah lunas, rohnya kembali pada pemangku kekuasaan,
rohnya minta dipulihkan.

Sungguh menakutkan, ayam berasal dari perubahan manusia, kalau begitu,


orang yang makan daging ayam apakah juga berdosa?
Masing-masing makhluk mempunyai daya kehidupan, hanya bentuknya saja
yang berbeda. Umat di dunia suka makan daging, jika menurut ilmu gizi,
memang kandungan lemak dan proteinnya agak tinggi, jika mengkonsumsinya
bisa menguatkan badan, sama sekali tidak terpikir kalau makhluk dari ke empat
bentuk kelahiran itu semuanya berasal dari perubahan manusia yang berdosa.
Badannya mengandung hawa yang tidak baik, lagipula saat akan disembelih,
tentu ia meronta-ronta terus ingin meloloskan diri, hatinya amat ketakutan,
sirkulasi darahnya menjadi tak normal, lalu organ dalamnya mengeluarkan zat
racun. Manusia membunuhnya dalam keadaan demikian, lalu makan darah dan
dagingnya, meski bergizi, tetapi di dalam ada bahayanya. Manusia jika hatinya
tegang, kaget dan gelisah, unsur kimiawi darahnya akan berubah, jika sering-
sering begitu, tentu badannya akan sakit, ini adalah sakit badan yang
ditimbulkan oleh kondisi kejiwaannya. Manusia jika sehat, warna darah yang
terlihat di wajah akan tampak merah segar. Jika meninggal, sekujur badannya
akan tampak kebiru-biruan, kita sebut mayat. Manusia memakan bangkai
hewan, di dalamnya terdapat zat yang kotor, sesungguhnya ada segi untung dan
segi ruginya, para ilmuwan juga ada yang menganjurkan makan bervegetaris
demi kesehatan. Bagi orang yang membina KeTuhanan, mungkin untuk
sementara waktu belum bisa sama sekali menghindari makanan yang
mengandung unsur hewani, tetapi memang sebaiknya dikurangi, agar hawa atau
energi keruhnya tidak sampai mendominasi badan. Sebab jika tidak demikian,
bila ingin meraih pahala suci nan bersih dan jernih, akan menjadi kesulitan.
Kalau soal dosa atau tidak, itu nomer dua.

Apa yang dikatakan Chian Sui sesuai dengan dalil ilmiah, ingin makan atau tidak
ingin makan (daging) terserah niat hati orang, setelah memahami untung
ruginya, lalu mau bagaimana, diri sendiri yang harus mengambila keputusan
sendiri.

Di depan sana ada datang seekor orang utan dan seekor burung kakatua, tindak
tanduk orang utan mirip dengan manusia, moncong burung kakatua bisa bicara,
apakah derajat mereka lebih tinggi?
Tindak tanduk orang utan seperti manusia, otaknya juga cukup pintar, sayangnya
saat kelahiran sebelumnya, sewaktu masih jadi manusia, kepintarannya
disalahgunakan, sehingga pada kelahiran ini terperosok menjadi berbadan
binatang; Burung kakatua meski bisa meniru ucapan manusia, tetapi pada
kelahiran sebelumnya sewaktu masih menjadi manusia, suka mengandalkan
kepintarannya dalam berbicara, sampai membuat rumah tangga orang
berantakan bahkan membinasakan orang. Pada kelahiran ini terpaksa harus
masuk dalam sangkar, mendengarkan ucapan orang dan belajar menirukan. Sia-
sia rasanya memiliki sebuah mulut yang tajam. Sayang, ibarat seorang pahlawan
yang tak mendapat gelanggang untuk melanjutkan keperwiraannya, tiada
gelanggang untuk menampakkan kecakapannya. Jika sepak terjang umat
manusia melawan hukum, setelah meninggal terperosok dititiskan menjadi
binatang, selamanya tak dapat mengentaskan diri. Berhati-hatilah!

Secara garis besar, umat di dunia tentu sudah bisa memahami, di sini hanya
mengurus pemulihannya saja, hal lainnya seperti penentuan hukuman untuk
bertumimbal lahir menjadi makhluk dari empat bentuk kelahiran diputuskan
oleh Raja Astana ke sepuluh, dan putaran tumimbal lahir yang belum
terselesaikan, tidak termasuk dalam kepengurusan di sini. Dalam hal ini umat di
dunia hendaknya mengerti.

Babak ke 22
Melawat ke Astana Keempat
Bertemu Muka Dengan Raja Wu Kwan

"Menempuh kehidupan insani, layaknya menunggang kuda


menonton festival lentera berhias. Dengan
tergesa-gesa mengejar perjalanan, tak terasa sang waktu
terus bergulir dari tahun ke tahun, usiapun semakin bertambah.
Pada awal musim semi di saat pergantian tahun yang baru,
seluruh pemandangan alam tampak mengalami pembaharuan
total. Bertepatan saat inilah, penggodokkan dalam pembuatan
Pil telah matang pula,
Satu putaran siklus telah terlewati dan kembali berputar
dari yang paling awal, kini terasa seakan ingin terbang ke
angkasa saja."

Perjalanan kehidupan manusia layaknya lentera bergambar yang berputar,


(maknanya : perannya berganti terus) selamanya takkan berhenti. Dalam sekejap
mata, sang Waktu sudah terbang begitu saja, ada berapa kalikah dalam semasa
hidupnya umat di dunia bisa merayakan perayaan Cap Go Meh yang berkesan
dan menyenangkan sekali itu? Tak terasa kian tahun usia kian bertambah.
Pemandangan yang tampak di depan mata adalah anak-anak yang ada di mana-
mana, dengan tangan menenteng lentera lampion, sedang bermain dan
bercanda. Mendekap sebuah cermin di tangan, segera mencoba untuk bercermin,
mendadak tertampak wajah yang kusam dan rambut yang beruban! Bila tak lebih
dini membina diri, ingin tunggu kapan lagi? Di dalam lubuk hati Tan Thian
(suatu tempat kira-kira 1 inci di bawah pusar) saya, ada tergodok sebutir Pil
Dewa (Sian Tan), hanya tinggal menunggu satu putaran siklus berlalu dan
berganti putaran baru yang dimulai dari yang paling awal, dimana pemandangan
seluruh alam mengalami pembaharuan secara total, di saat itulah Pil Dewa telah
matang dan tampuk buahnya (kelopaknya) terjatuh. Dengan sendirinya akan
langsung terbang ke langit meninggalkan kerangka badan, tercapailah sudah
kesempurnaan jiwa dan keBuddhaannya. Perencanaan satu tahun diawali dari
musim semi, saat paling berharga dalam semasa hidup terletak pada masa muda.
Sayangilah waktu, sayangilah kehidupan, peluklah erat-erat keyakinan, apalagi
yang patut ditakutkan akan datangnya segala cobaab yang berat? Perjalanan
masa depan yang cerah sedang menanti, ayunkan langkahmu dengan benar,
semoga Tao nan Agung selalu berjalan lancar terus.

Bunga teratai tumbuh dalam lumpur yang kotor, jika bisa "menjaga dirinya tetap
bersih tak terpengaruh yang jahat", cukuplah sudah.
Ci Hoet melantunkan sebuah puisi untuk 'Menyadarkan Umat' :
Kutanyakan pada umat di dunia:
Sibuk apa? Tak lain hanya sibuk demi mencari makan tiga kali dalam sehari.
Mohon apa? Setiap hari tak lain hanya risau demi meraih keuntungan dan
ketenaran nama.
Terpikat apa? Tak lain hanya demi memikirkan prihal cinta membuat badannya
menjadi kurus.
Pikir apa? Tak lain hanya karena berkhayal membuat pusing kepala.
Meraih apa? Tak lain hanya sibuk dari lahir hingga mati yang pada akhirnya
pulang tanpa membawa apa-apa.
Lampiaskan apa? Menyesalkan jika istri dan anak perempuan sendiri dicabuli
orang?
Tunggu apa? Cepatlah berpaling, untuk membina Jalan KeTuhanan, kan kau
temukan tepian nan bahagia.
Membina apa? Tumbuh dalam lumpur yang kotor namun tak tercemari, bebas
melanglang kemana saja.
Bercengkrama apa? Bersama-sama menaiki bahtera suci betapa bahagianya.

Sampai di depan "Astana ke Empat".


Raja Wu Kwan beserta para Pejabat Dewa sudah keluar dari Astana, menyambut
Ci Hoet dan Yang Sheng. Yang Sheng memberi hormat.
Ci Hoet dan Yang Sheng dipersilahkan duduk dan disajikan minuman Anggur
Deva.
Yam Ong : Anggur Dewata ini adalah penganugerahan dari Surga, masing-
masing Yam Ong yang berada di sepuluh Astana mendapatkannya semua.
Minum ini bisa menambah cemerlang pancaran rohaninya, sedangkan para
Hakim di Neraka cuma boleh minum Teh Deva, para Petugas minum teh sejuk,
karena pahalanya tak sama, maka perlakuannya juga berbeda.

YangSheng : Bagaimanakah keadaan Astana Bagianda dalam menangani para


terhukum?
YamOng : Saya membawahi 16 sub seksi Neraka, selain itu masih ada
penambahan sub seksi Neraka baru, untuk mengantisipasi macam/jenis dosa
baru yang dilakukan umat di dunia yang terus berubah dari hari ke hari. Masing-
masing Neraka ada penanggung jawabnya sendiri. Barang siapa semasa
hidupnya melakukan banyak kejahatan, setelah meninggal masuk melalui Pintu
Hantu, naik ke atas Panggung Cermin Dosa untuk dibongkar kedoknya, dan
menampakkan keadaan sebenarnya. Setelah bukti dosanya lengkap, baru
diperiksa dosa yang dilakukan termasuk bagian Astana Neraka mana yang
menanganinya, lalu diserahkan kepada masing-masing Astana yang berwenang
menanganinya. Sekarang ini saya sedang menangani satu kasus, silahkan kalian
berdua mengikuti saya menggelar sidang untuk ditinjau.

YangSheng : Di depan meja sidang ada dua petugas berKepala Sapi dan Tampang
Kuda sedang mengawal satu roh dosa lelaki. Penampilannya seperti sosok
seorang direktur umum atau komisaris jendral, wajahnya tampak kemerah-
merahan, agak sedikit botak, dosa apakah yang ia lakukan, sehingga ia tampak
demikian gelisah dan gemetar?

YamOng : Roh dosa ini otaknya pintar, semasa hidup membuka usaha
perdagangan obat-obatan, karena ingin cepat kaya, ia pun sudah agak paham
terhadap jenis obat-obatan, lalu menjula obat palsu, tak sedikit orang yang
dirugikan, kini ajalnya telah tiba, maka ia dikawal petugas untuk diadili.

Melawat ke Sub Seksi Neraka Pencekokan Obat

Babak ke 23
Melawat ke Sub Seksi Neraka Pencekokan Obat "Obat palsu dan dokter yang tak
becus sungguh merugikan orang. Demi keserakahannya terhadap uang
berkelakuan amoral sehingga dosa karma menyertainya, Demi menolong
umat, Huo Duo (: tokoh Tabib tersohor tempo dulu) mengamalkan
kepandaiannya; Hati yang layaknya Bodhisatva membuat pengobatannya
menjadi mujarab." Di dunia ini banyak orang yang sudah kehilangan hati
nuraninya, suka pada uang, namun tak mempedulikan segi moralnya. Seperti
dokter yang tidak mempunyai keahlian hanya menyusahkan orang, bahkan ada
juga yang tega memproduksi obat palsu untuk dijual, menganggap nyawa orang
layaknya rumput yang tak ada artinya. Dosanya melambung setinggi langit,
sekalipun hukum pidana di dunia cukup keras, namun ibarat serangga laron yang
menubruk api, masih saja ada orang yang ingin coba-coba melanggar hukum.
Setelah kematiannya dan sampai di Neraka, akan terkena siksa yang tak
terkatakan deritanya.

Dari dalam penjara di depan sana, terdengar suara orang yang sedang tumpah-
tumpah dan merintih. Di atas pintu penjara tertera tulisan "Sub seksi Neraka
Pencekokan Obat". Dua Perwira berKepala Sapi dan Tampang Kuda masing-
masing mengawal masuk roh dosa pria dan wanita.
Di samping kanan kiri pintu penjara dipenuhi oleh tumpukan berbagai macam
obat-obatan. Labelnya ada yang pakai huruf Mandarin, Jepang, Inggris,
kemasannya cukup indah. Memangnya Neraka menjual obat-obatan? Jika tidak,
mengapa dipamerkan begini banyak obat-obatan? Toko-toko obat besar yang ada
di dunia pun tidak menjual obat-obatan sebanyak ini?
Neraka tidak menjual obat-obatan, obat-obatan ini adalah obat palsu yang
diproduksi oleh orang. Di dunia memproduksi sesuatu barang apa saja, di Alam
Baka akan segera tampak wujudnya. Maka setiap memalsukan satu botol obat, di
Pemangku Kuasa Neraka pun akan muncul faksimilinya persis sama dengan yang
aslinya. Bukti-bukti dosa yang dilakukan orang di dunia dengan sendirinya
tergelar di sini, sedikitpun tidak meleset, bagai disaksikan oleh matahari dan
rembulan.
Dalam hal ini umat di dunia perlu mengetahuinya, jangan kira di kegelapan tak
ada orang yang tahu, lalu boleh melakukan apa saja yang melawan hati
nuraninya. Siapa yang tahu, di kegelapan ada malaikat yang memeriksannya; jika
tidak demikian, bagaimana mungkin balasan dosa karma perbuatan manusia
bisa melekat padanya? Di dalam Kitab Suci Thai Sang Kan Ing Phian tertera :
"Kemalangan dan keberuntungan tiada berpintu, manusia sendirilah yang
memunculkan; pembalasan atas kebaikan dan kejahatan bagaikan bayangan
yang menyertainya". Di situlah letak kebenarannya.

Umat di dunia banyak yang tak percaya terhadap Hukum Sebab Akibat atau
Hukum Karma. Ketahuilah, pembalasan atas kebaikan dan kejahatan bagai
bayangan yang menyertai. Di bawah sinar lampu, orang bisa melihat wujud
bayangannya sendiri, namun setelah masuk ke dalam kegelapan, sudah tak ada
lagi bayangan yang bisa dilihatnya, maka dikiranya malaikatpun tak
mengetahuinya. Siapa yang tahu di kegelapan sana malah banyak roh-roh halus,
berarti orang yang melakukan itu seperti masuk perangkapnya sendiri. Mau
menyalahkan siapa?

Bagian dalam ruangan penjara dipagari dengan tembok-tembok beton. Di dalam


tampak roh-roh dosa sedang menjerit kesakitan, para petugas Neraka sedang
menuangkan cairan berwarna hitam ke dalam mulutnya, seember demi seember.
Masing-masing roh dosa meronta-ronta hendak menghindari tuangan yang
dipaksakan oleh para petugas.

Melihat roh dosa yang dulu diputuskan kemari untuk menerima hukumannya.
Kasihan sekali, kemarin dulu sewaktu roh dosa ini berada di Astana empat
wajahnya masih kelihatan merah, hanya berselang tiga hari saja, kita sudah tak
tampak merah. Pada bagian mulut dan hidungnya, penuh dengan noda cairan
hitam, cairan apakah itu?
Semasa hidupnya roh dosa ini membuat obat palsu, tak sedikit orang yang
dirugikan. Sesudah meninggal, dihukum dengan dicekoki obat cairan hitam.
Obat ini sangat pahit, lagi pula mengandung racun, sulit diteguk. Sekali diteguk,
ususnya seperti melilit-lilit dan dikocok, sakit dan ingin tumpah, namun tak bisa
ditumpahkan. Inilah pembalasan terhadap pemalsuan obat.
Setelan jas yang dipakai oleh roh dosa ini penuh noda cairan obat hitam,
kotornya tak karuan. Kedua mata telah kehilangan sinarnya. Roh dosa itu
disuruh menceritakan perbuatannya.
Roh Dosa : Rasanya malu untuk untuk diceritakan, juga membuat malu
keturunanku. Semasa hidup, saya membuka apotik, menyalurkan obat-obatan
buatan Tiongkok dan luar negeri. Pikir hati ingin cepat kaya, mau tak mau harus
menyerempet bahaya. Maka saya membeli satu unit mesin kecil, dengan
menggunakan bahan tepung gandum dan zat pewarna, memalsukan obat-obatan
yang lakunya cepat, kemasannya pun saya buat mirip, saya produksi dalam
jumlah besar. Selain saya jual sendiri, juga saya jual pada apotik lain. Saya
untung besar. Pada awal musim semi tahun ini, saya jatuh sakit hingga
meninggal pada usia 52 tahun. Ketika meninggal, saya dikawal oleh perwira
berKepala Sapi dan Tampang Kuda menuju Panggung Cermin Dosa. Dari cermin
itu tertayangkan kelakuan saya membuat obat palsu dan menjualnya. Saat itu
saya amat terkejut, ternyata dalam Pemangku Kekuasaan Neraka ada mesin yang
begitu canggih, maka saya tak bisa berkilah lagi. Tiga hari yang lalu, saya diputus
oleh raja Astana keempat yaitu Raja Wu Kwan masuk penjara "Neraka
Pencekokan Obat" selama 30 tahun. Menjelang saat menjalani hukuman, saya
menjadi takut, karena obat-obatan yang saya palsukan, secara lengkap digelar di
depan penjara Neraka. Sungguh luar biasa ilmunya, lengkaplah sudah bukti-
bukti dosaku, apa mau dikata? Selama tiga hari ini, saya disiksa dengan dicekoki
cairan obat hitam, sungguh tak bisa diteguk, namun jika tak diteguk akan
dihukum cambuk, saya paksakan meneguknya, tapi tak kepalang sakitnya. Kini
ingin menyesal juga sudah terlambat. Bagi yang membuka usaha apotik di dunia,
janganlah sekali-kali meniru saya. Jika ada yang melanggar, cepatlah bertobat,
jika tidak, nanti sesudah meninggal pasti mendapat siksa.
Sewaktu buka usaha Apotik, karena ingin mencari untung banyak, secara diam-
diam saya menjual obat-obatan narkoba, untuk dikonsumsikan kepada para
muda-mudi, membuat mereka kecanduan, sehingga banyak terjadi hal-hal
celaka, tak kepalang tanggung dosaku ini; Suatu ketika, seorang teman memberi
saya kitab bajik yang diturunkan dan ditranskrip oleh Roh Suci untuk
menyadarkan umat. Setelah saya lihat sepintas lalu, isinya tak lain hanya berupa
karangan berbentuk syair dan pembahasan makalah yang diturunkan oleh para
Roh Buddha, Nabi, dan Dewa. Lalu saya campakkan begitu saja. Dalam hati saya
berpikir, kini sudah jamannya Era Antariksa, apa masih ada lagi yang namanya
Hantu, Malaikat, Dewa, dan Buddha? Kecuali mereka yang tergolong tahayul,
yang mau percaya terhadap omongan setan. Tetapi siapa kira, setelah meninggal
Yam Ong malah menambah 5 tahun masa hukuman, atas fitnahanku terhadap
Buddha, Nabi, dan Dewa, serta kesalahan mencampakkan kitab Kebajikan.
Ternyata orang dari dunia ini adalah orang saleh dari Vihara Perguruan Roh Suci
di dunia. Saya sungguh amat tolol. Saya mohon Buddha Hidup Ci Kung dan
orang saleh ini memberi pertolongan, mintakan belas kasihan kepada Pejabat,
agar melepas saya keluar dari penjara Neraka.

CiHoet :Semasa hidup tak percaya pada Buddha, Dewa, Malaikat dan Hantu,
tahunya hanya membanggakan ilmu pengetahuan jaman modern, sesudah mati
baru menyesal. Kini kau berada di tangan kekuasaan Dewa dan Roh Halus, ingin
menyesalpun sudah terlambat. Mengingat kau masih mau berterus terang dalam
pengakuanmu, tunggu sampai kitab "Melawat ke Alam Baka" dicetak dan
diterbitkan, serta berhasil menyadarkan umat, maka sepersepuluh-ribu amal-
jasanya boleh kau dapatkan untuk mengangkatmu keluar dari derita.

Pejabat : Hukuman harus setimpal, hukum yang keras untuk menghukum


orang yang tak kenal aturan. Tak perlu minta belas kasihan, meski dalam tindak
pemalsuan obat tidak langsung membahayakan nyawa orang, tetapi pada
kenyataannya telah banyak meninggalkan dampak negatif pada fisik pasien, bisa
disebut membunuh orang secara tak langsung, maka Yam Ong menjatuhkan
hukuman berat padamu.

Melawat ke Neraka Air Mendidih Siram Tangan

Babak ke 24
Melawat ke Neraka Air Mendidih Siram Tangan

"Si maling dan perampok sungguh mengundang malu,


Sekalipun harta kekayaan yang tak halal membuatnya kaya,
pada akhirnya juga harus ditinggalkan tanpa daya,
Membesarkan anak malah berkelakuan tak karuan, sungguh merugikan
nama baik leluhur,
Gugurnya dedaunan di halaman muka serambi pintu hanya
menambah risau hati saja."

Di dunia ini beraneka bidang usaha boleh ditekuni semua. Pepatah mengatakan :
"Masing-masing bidang usaha menampilkan/memunculkan orang yang
mumpuni (menguasai keahlian/ kecakapan/ketrampilan tinggi)". Asalkan dalam
memupuk harta menurut aturan, tak melanggar Hukum Negara, maka
sebenarnya di dunia ini takkan ada orang yang sampai mati kelaparan.
Menengok kehidupan masyarakat masa kini malahan muncul orang-orang yang
usahanya diluar kepatutan. Pekerjaannnya hanya mencuri, merampok, dan
menipu, bahkan ada yang demi merampas harta, dengan diam-diam
melaksanakan rencana pembunuhan yang bengis, menghilangkan nyawa orang.
Membesarkan anak tanpa dididik, salah siapa? Sungguh kasihan sekali para
orang tua di dunia ini, siapa yang tak mencurahkan perhatian terhadap anaknya?
Betapa besar susah payahnya, namun anaknya malah menjadi liar dan tak bisa
diatur, melakukan tindak kriminal, membahayakan keamanan masyarakat,
dosanya sungguh tak terampuni. Semasa hidup mendapat predikat petualang
pemberani, menguasai suatu daerah, tetapi sesampainya di dalam Penjara
Neraka, hanya bisa menyerah, dicambuk dan dibentak oleh Petugas Neraka,
kasihan sekali.

Banyak orang bertanya, tentang keadaan melawat ke Alam Baka. Jika saat ini Ci
Hoet mengajak Yang Sheng berkeliling, lalu pada waktu yang bersamaan ada
orang juga yang mengundang kehadiran Ci Hoet (Roh Suci) singgah di
tempatnya, apakah Ci Hoet bisa membagi roh?
Air telaga nan jernih memantulkan keberadaan rembulan, cahaya tampak jernih
dan terang dalam air, tetapi saat umat akan menimbanya malah kecele (tak
berhasil mendapatkan), seperti apa yang dikatakan dalam sebuah ungkapan :
"Bunga dalam cermin, rembulan dalam air, tersembul tiada nyata." Para Dewa
menyebutnya : "Luar biasa ilmu kesaktiannya." Dalam istilah Buddha dikatakan :
"Tak terhingga Ilmu KeBuddhaannya." Keberadaan Buddha dan Dewa tak lain
merupakan gumpalan Roh dengan pancaran sinar kencana, namun bisa
menjelma tanpa batas. Keberadaan Buddha dan Dewa di atas langit bak sebuah
rembulan, asalkan terdapat air sungai, atau air laut, semua akan menampakkan
keberadaan rembulan, beribu sungai menampakkan beribu rembulan, padahal
rembulan hanya ada satu, bagaimana bisa berubah banyak? Ini dikarenakan
pencerahan dan keluhuran jiwanya layak disepadankan dengan sang Langit. Jika
manusia bisa beramal dan memupuk kebajikan, tekun membina Tao (Jalan
KeTuhanan) yang Agung, seperti halnya Vihara "Sheng Shian" yang dalam aksara
Mandarin tertulis dalam 3 aksara, hanya mewakili sebuah Vihara Persinggahan
para Roh Suci yang bertujuan menyadarkan umat manusia, tetapi di dalam batin
jutaan umat di dunia ini semuanya tersembul 3 aksara "Sheng Shian", ini sama
halnya satu Vihara terkesan di hati jutaan umat, seperti satu rembulan terpantul
pada ribuan air sungai. Satu perumpamaan lagi, seperti teknik penyiaran TV
pada masa kini, pada tampilan on the spot (arena acara) semestinya hanya ada
seorang MC, tetapi jika TV di setiap rumah tangga menempatkan pada
gelombang TV yang sama, maka akan tampil jutaan sosok MC, inilah
keajaibannya, terletak pada keselarasan suatu niat. Bila umat di dunia ada yang
memohon Ci Hoet untuk singgah, asalkan hatinya bisa selaras dengan Ci Hoet,
maka akan timbul kontak silang, maka Ci Hoet akan segera turun ke dalam
benaknya. Di harap umat di dunia bisa menyadari hal ini, meski keberadaan Ci
Hoet hanya satu, Ci Hoet yang berada di atas langit sana, bagi siapa saja yang
berjodoh, dari yang satu bisa berubah jadi jutaan, semua orang bisa
menyaksikan. Di dalam sebuat Sutra termaktub : "Sang Buddha berada di
Gunung Suci, namun janganlah pergi jauh untuk mencarinya, karena
Gunung Suci sebenarnya sudah berada di pangkal hatimu. Setiap
orang mempunyai Pagoda di Gunung Suci itu, baik-baiklah membina
diri di bawah Pagoda itu."

Terdengar suara jeritan yang tragis, di depan tampak Penjara Neraka, di atas
pintunya tertera "Sub seksi Neraka : Air Mendidih Siram Tangan".
Sub seksi Neraka ini berada di bawah kekuasaan Astana Neraka ke Empat.
Di dalam Neraka ini penuh dengan uap air, suara tangisan terdengar di sana-sini,
kedua tangan para roh dosa di paku di atas ragangan kayu. Para petugas Neraka
masing-masing membawa satu ember air mendidih di tangannya, dengan
menggunakan gayung disiramkan ke kedua tangan roh dosa, masing-masing
menjerit kesakitan karena terlecur. Petugas yang lain membawa cambuk, begitu
mendengar suara tangis lalu mencambuknya, keadaannya memelas sekali. Dosa
apakah yang mereka lakukan, diantaranya ada yang masih muda usianya sudah
menerima hukuman stragis ini.
Roh-roh dosa ini, berdosa atas tindak pencurian, perampokan, dan atau
penipuan semasa hidupnya. Maka sesudah meninggal terperosok ke Neraka ini
untuk menerima hukuman.
Dilepaskan tiga roh dosa untuk menceritakan sendiri, bagaimana mereka berbuat
jahat.

Roh dosa 1 : Aduuuuuh! Kedua tanganku sudah hampir membusuk, tolonglah


saya, berikan saya obat luar untuk menahan rasa sakit.

YangSheng : Kedua tangannya tampak mengeluarkan air nanah, bak daging


babi yang sudah hancur, mohon Guru (Ci Hoet) memberikan obat kepadanya.

CiHoet : Kau jangan banyak bicara, itu salahmu sendiri, mengapa kedua
tangannya jahil? Biarpun ada obat juga tetap sulit menyembuhkan tangan yang
jahat ini.

Pejabat : Bedebah kau! Tidak boleh sembarangan minta tolong, cepat beri
pengakuan tindak kejahatanmu semasa hidup!

Roh dosa 1 : Baiklah! Semasa , karena keluarga saya cukup kaya, saya hidup
manja, bergaul dengan teman yang bertype Crossboy (pemuda berandal).
Sesudah makan kenyang tak ingin kerja, waktunya habis untuk main-main di
cafe, sering menggoda wanita tuna susila, atau hura-hura bersama cewek-cewek
dari keluarga kaya atau berkedudukan. Nasehat orang tua tidak didengar, sampai
akhirnya ayah saya mengumumkan pemutusan hubungan keluarga di surat
kabar. Saya jadi dendam dan sakit hati. Sejak itu, tidak pulang ke rumah lagi,
sekalian nekad berkeliaran dan berpetualangan, masuk bergabung dalam dunia
hitam. Terbujuk oleh teman geng, saya berhasil belajar teknik mencuri, sering
menggelar "Tangan Malaikat" saya di dalam bus umum, di terminal atau di
tempat umum.

Pejabat : Kurang ajar! Jangan sekali-kali melecehkan dengan menggunakan


kata "Malaikat", yang benar adalah menjulurkan "tangan ganjil".

Roh dosa 1 : Demikian jadinya saya mencuri uang, tetapi kemudian berpikir
lagi, cara seperti ini tak banyak untung, lalu saya lebih nekad lagi mencuri harta
dengan masuk ke apartemen dan perumahan. Semasa hidup saya berhasil
mengumpulkan harta hingga mendekati sejuta Yen. Pada suatu kali saat sedang
beroperasi mencuri harta, saya ketahuan orang, lalu dikejar oleh para tetangga
dan diserahkan pada yang berwajib untuk diproses. Setelah diputus oleh
pengadilan, saya dijebloskan ke dalam penjara. Setelah selesai masa hukuman,
saya tidak bertobat, diam-diam tetap mencuri. Sampai pada usia 41 tahun,
karena kebanyakan minum minuman keras dan main seks, akhirnya saya mati
kena sakit kanker. Selama saya sakit, selain mengeluarkan biaya pengobatan
sendiri, teman-teman dari dunia hitam yang melihat saya sudah tak berdaya, lalu
meninggalkan saya begitu saja, jarang sekali mempedulikan, maka saya jadi
murung dan akhirnya meninggal. Setelah itu saya digelandang oleh Perwira
berKepala Sapi dan Tampang Kuda sampai ke Neraka. Sepanjang jalan saya
dicambuki, akhirnya dihukum di Penjara Neraka ini. Saya baru sadar kalau umur
saya dikurangi 9 tahun, ini sungguh merupakan pembalasan atas tindak
kejahatan saya, saya tak bisa berkilah lagi.

Pejabat : Penyesalanmu sudah terlambat, seandainya dulu setelah keluar dari


penjara kau mau menyesal dan bertobat jadi orang baik-baik, memupuk amal
menebus dosa, tentu umurmu tak sampai dikurangi, dan terperosok ke Neraka
mendapat siksa. Tidak saja melakukan dosa atas tindakan mencuri, lebih-lebih
melakukan dosa besar atas durhakamu terhadap orang tua, maka Yam Ong
menghukummu di Neraka ini sampai 32 tahun, kini kau bisa merasakan
hukumannya. Sekarang ganti roh dosa yang kedua, cepat ceritakan dosa
kejahatanmu semasa hidup kepada Yang Sheng yang datang dari Vihara Sheng
Shian di kota Tai Chung.

Roh dosa 2 : Semasa hidup saya membuka usaha toko besa dan onderdil mesin.
Beberapa tahun pertama, dari hasil ketekunan dan jerih payah, saya meraih
untung cukup lumayan. Lama kelamaan saya berhasil belajar berjudi dan
berfoya-foya, keluyuran di luar berburu nafsu birahi, dan mempunyai wanita
simpanan seorang artis. Istri saya sama sekali tak tahu, karena itu lama
kelamaan ekonomi saya menjadi seret, kemudian demi untuk menutup
kekurangan anggaran, saya mendatangkan banyak barang dagangan dari dua
pabrik, dan saya bayar dengan giro bilyet dalam jumlah nilai besar, lalu saya
lempar semua barang-barang dagangan itu ke daerah lain dengan membanting
harga. Saldo uang di bank hanya saya sisakan sedikit saja, kemudian saya
melarikan diri. Setelah jatuh tempo tanggal kliring giro bilyet, beberapa pemilik
barang dagangan tak berhasil mencairkan uangnya, mereka baru tahu kalau kena
cheque kosong, semua pergi mencari saya untuk mengadakan perhitungan, dan
juga melapor ke kepolisian. Polisi menyatakan buron dan mencari saya ke mana-
mana, akhirnya saya ditangkap di rumah famili, dan diserahkan ke pihak
berwajib. Karena uang saya simpan di tempat teman perempuan, setelah keluar
dari penjara, saya tetap bisa hidup senang, tetapi para kreditor (orang yang
memberi pinjaman) menyimpan dendam, memaki saya "si brengsek, penipu, tak
punya hati nurani". Enam tahun yang lalu saya tertimpa sakit jantung hingga
meninggal, roh saya ditangkap oleh Perwira berKepala Sapi dan Tampang Kuda,
dibawa ke Astana Neraka kedua. Raja Chu Ciang memaki saya menilap uang
dagangan, makan dari hasil uang kotor, menghukum saya masuk "Neraka Tanah
Kotoran Air Seni dan Tinja" untuk menerima hukuman. Setelah selesai, lalu
dipindahkan ke Astana keempat. Raja Wu Kwan mengatakan saya menipu
dengan menggunakan cheque kosong, kedua tangan saya sebagai biang
keladinya, tak sedikit orang yang dirugikan, lalu menghukum saya masuk
"Neraka Air Didih Siram Tangan" selama 10 tahun. Selain itu masih ada
hukuman lain mengenai menyimpan istri muda, serta hidup tak mawas diri. Yam
Ong juga memberitahu saya, setelah menerima semu hukuman, saya akan
diserahkan ke bagian Putaran Tumimbal Lahir dengan keputusan : Tumimbal
lahir pertama akan dilahirkan menjadi manusia, tubuhnya cacat, tetapi punya
bakat kepintaran dan keahlian, dipekerjakan oleh pihak kreditor, mencarikan
untung baginya, sedangkan diri sendiri hanya menerima upah sedikit, sekedar
untuk bertahan hidup saja, untuk membayar hutang pada kelahiran lalu.
Tumimbal lahir berikutnya akan dilahirkan menjadi anak orang kaya tetapi
buruk hatinya, dilahirkan dalam kondisi badan yang lemah dan sering sakit,
menghabiskan banyak uang untuk berobat. Meski lahir di keluarga yang kaya,
namun setiap hari menggantungkan hidup dengan makan obat, dokter yang
merawat saya adalah jelmaan pengusaha yang pada kelahiran lalu pernah saya
tipu dan kini menagih hutang sebagai "Dokter kontrakan". Di satu pihak
merupakan pembalasan bagi orang kaya namun hatinya buruk, di pihak lain
merupakan pembalasan bagi yang menilap uang orang, membayarnya dengan
obat yang dibeli untuk dikonsumsi. Satu persatu pembalasan karma diimpaskan,
ini adalah sebuah nasehat untuk umat di dunia agar dalam berbisnis/berdagang
mengerti menjaga moral bisnis. Uang dari hasil melawan hati nurani tak akan
bisa dinikmati oleh generasi kedua. Seperti halnya saya, ingin menyesalpun
sudah terlambat.

Pejabat : Durjana! Berdagang tidak bermoral, pada akhirnya apa yang kau
miliki tak urung kembali ke tanah. Juga menipu harta orang, kelahiran
mendatang tetap harus membayarnya, masih ditambah dengan bunganya. Selain
itu, nama buruk akan membebani keturunan, bagaimana kelak anak-cucunya
bisa tampil melebihi orang lain dalam karirnya? Apa yang disampaikan oleh roh
dosa ini tidaklah salah, pembalasan hukum karma sedikitpun tidak meleset.
Menurut pemeriksaan wewenang kuasa Neraka, para kreditornya ada beramal
kebajikan semasa hidupnya. Pada kelahiran berikutnya, masing-masing
ditumimbal-lahirkan untuk menagih hutang barang dagangannya. Keterlibatan
Hukum Sebab Akibat yang melibatkan umat di dunia sangatlah ajaib, bagai jala
laba-laba yang tertarik ke sini dan ke sana. Siapa saja yang tersangkut di
dalamnya, tak kan bisa lari dari pembalasan. Seharusnya umat di dunia bisa
menjadikannya sebagai sebuah cermin, tak boleh punya niat hati yang buruk.
Setiap perbuatan yang menguntungkan dirinya dan merugikan orang lain, akan
menciptakan rintangan karma. Tak pelak lagi, umat di dunia banyak yang
tersangkut rintangan jala laba-laba yang melilitnya, yang pada akhirnya berkeluh
kesah atas perjalanan hidup manusia yang bagai mengarungi samudra samsara!

Melawat ke Neraka Tusuk Mulut

Babak ke 25
Melawat ke Neraka Tusuk Mulut

"Air liur dibiarkan tersembur sesukanya,


Lidah busuk yang melukai orang, lebih baik jarang dibuka,
Sembarang tebar kembang kata, tak pelak layu juga,
Kata-kata manis tetaplah sulit menebar keharuman walau hanya sehari."

Kehidupan manusia penuh diliputi dengan perasaan gembira, marah, sedih,


takut dan sebagainya, serta mengalami perpisahan dan pertemuan. Suka duka
datang silih berganti, ingin membina Jalan KeTuhanan memang tidaklah mudah.
Ingin mempertahankan kesungguhan dan keleluasaan hati, perlu latihan, bukan
hanya di mulut saja lalu bisa berhasil. Sebagai landasan membina jalan
keTuhanan, diperlukan laku bajik yang nyata. Jika tak demikian, sekalipun
uraian kata-katanya indah sekali, tetap tak ada bedanya seperti bunga rontok
dihanyutkan air, tiada artinya, tak akan mengundang kepercayaan dan dorongan
bagi umat untuk maju.

Hati masing-masing orang berbeda, mengutarakan kata-kata yang berbeda,


sama-sama makan "buah mei yang dikeringkan", ada yang bilang asin, ada yang
bilang manis, ada yang bilang pahit. Sebuah Jalan Besar yang sebenarnya lancar,
bisa menembus kemana-mana, diuraikan (ditafsirkan) macam-macam dan
sendiri-sendiri sampai membuat orang bingung, membuat orang kabur
pandangannya, entah bagaimana baiknya!

Asalkan bisa berpegang pada hati sendiri yang bulat, peduli amat ia akan miring
ke kanan atau condong ke kiri. Tetap akan tenang dan leluasa.

Di atas pintu Neraka tertera tulisan "Sub seksi Neraka Tusuk Mulut". Jeritan
dalam penjara Neraka sampai memekakkan telinga. Petugas Neraka sedang
menggunakan semacam benda tajam menyerupai mata bor dan dengan ganasnya
ditusukkan ke mulut roh dosa yang diikat pada tiang seperti mau membuatnya
mati. Roh dosa ditusuknya sampai menjerit-jerit kesakitan. Hukuman semacam
ini, layaknya penyembelihan babi secara manual. Dosa apakah yang mereka
lakukan, sampai menerima hukuman sekeras itu?

Dilepaskan satu roh dosa untuk menceritakan dosa-dosa yang dia perbuat
semasa hidup.
Roh Dosa : Mulutku sakit sekali. Bukankah dulu di hadapan Yam Ong saya
sudah mengakuinya? Mengapa kini disuruh buka mulut lagi?

CiHoet : Saya, bikkhu yang papa ada di sini, hendak mohon sedekah padamu,
apakah kau tak rela?

Pejabat : Beliau adalah Buddha Hidup Ci Kung, beliau menerima Titah melawat
ke Neraka dalam kaitannya menyusun kitab. Jika kau tak cepat mengakuinya,
kau akan sulit menanggung dosa pembangkangan terhadap Titah. Apakah kau
mau dimasukkan ke "Neraka Abadi"?

Roh Dosa : Ternyata Bhikku ini adalah Buddha Hidup Ci Kung. Sewaktu di
dunia, saya pernah mendengar kebesaran namamu. Saya memang keterlaluan,
mohon Buddha Hidup Ci Kung mengampuni, saya akan berterus terang
mengutarakan dosa-dosaku semasa hidup.
Semasa hidup, karena memiliki vokal suara yang lumayan serta mempunyai
bakat menyanyi, saya sering menyanyi di bar-bar dan nite club, juga pernah
diundang oleh pabrik farmasi pergi ke pelosok-pelosok untuk mengadakan show
keliling. Di dalam karirku sebagai penyanyi, demi menyesuaikan selera
penonton, saya sering membawakan lagu porno gubahan sendiri atau
mempertunjukkan gerakan erotis. Seketika itu, penonton di bawah panggung
riuh dan bersorak, memberi tepukan tangan. Karena perkataan saya yang tidak
lurus, setelah meninggal dihukum oleh Yam Ong. Saya dipersalahkan mengapa
tidak menyanyikan lagu patriotik, atau lagu yang bisa membangkitkan semangat
hati sesama, atau lagu yang bisa menggugah hati nurani sesama, yang saya
nyanyikan hanyalah lagu yang berselera rendah, yang cengeng, yang jorok, dan
merusak moral, merusak adat kealiman masyarakat, maka saya dihukum masuk
"Penjara Tusuk Mulut" selama 10 tahun. Setiap hari saya menerima siksa tusuk
mulut dengan bor besi, sungguh tak bisa diuraikan dengan kata-kata lagi. Semasa
hidup, saya hidup dengan langgam bebas sesuka hati. Selain itu saya masih ada
dosa yang lain, setelah genap masa hukumanku, saya masih akan dibawa ke
bagian lain untuk menerima hukuman lainnya. Saya telah diberi tahu oleh
Pejabat tentang hal ini, kini mau menyesal pun sudah terlambat. Saya titip pesan
kepada para penyanyi di dunia, janganlah membawakan lagu yang isinya terlalu
mengumbar nafsu cinta. Bawakanlah lagu-lagu yang bermakna, jika tidak,
setelah meninggal kelak akan "bernyanyi" sendiri dengan pilu dan sedihnya.

Pejabat : Bertitip pesan pada para penyanyi di dunia, banyaklah membawakan


lagu yang bisa menggugah hati manusia. Jangan asal nyanyi lagu yang liriknya
cengeng, dan yang melukiskan jalinan kemesraan cinta muda-mudi yang sulit
terpisahkan, agar tidak menciptakan budaya yang kurang baik, dan menciptakan
dosa mulut yang berkepanjangan sehingga terperosok ke dalam Neraka. Kini
giliran roh dosa ke dua, jelaskanlah dengan sesungguhnya, dosa yang pernah kau
lakukan semasa hidup.

Roh Dosa : Mulut saya sakit sekali, kinipun masih meneteskan darah. Teringat
semasa hidup, karena watak saya yang ekstroversi (orang yang keseluruhan
minatnya ditujukan kepada yang ada di luar dirinya dan tidak dalam pikiran dan
perasaannya sendiri). Setelah menikah, saya sering bertengkar dengan suami,
sering mengeluarkan kata-kata sumpah serapah, sering pula cekcok dengan
tetangga. Kesalahan saya yang terbanyak adalah dengan kata-kata sering
menghasut orang lain, sehingga membuat rumah tangga tetangga menjadi tidak
akur. Pernah ada salah satu tetangga, karena saya pernah bertengkar dengannya,
demi balas dendam, saya lalu menyebar gosip bohong : "Istri orang itu pernah
berselingkuh dengan tuan Anu, pernah bertemu di suatu tempat, dan kebetulan
saya memergokinya." Gosip tersebut lalu menyebar ke luar, membuat rumah
tangga orang menjadi gaduh. Pernah juga mencerai-beraikan perkawinan orang
dan masih banyak yang lainnya, seperti menggunakan mulut menyebarkan
desas-desus. Setelah meninggal Yam Ong menghukum saya masuk "Neraka
Tusuk Mulut" selama 8 tahun, selain itu masih ada dosa lainnya, saya tak ingin
banyak bicara.

Pejabat : Baiklah, sudah cukup banyak dosa-dosa yang diciptakan oleh


mulutmu yang rusak itu.

Melawat ke Neraka Potong Urat Daging dan Tulang


Babak ke 26
Melawat ke Neraka
Potong Urat Daging dan Tulang

"Sungguh enak membuka usaha yang mendatangkan banyak


keuntungan,
Jualnya adil tak membedakan orang, bidang usaha apapun jadi,
Lain halnya dengan si pemain judi, menghalalkan segala cara,
tak punya hati nurani mengabaikan Hukum Langit (Hukum
Ke Tuhanan),
Jangan terburu-buru dulu menentukan siapa yang menang dan
siapa yang kalah, sehingga kaya mendadak bagi yang menang."

Di depan sana adalah "Neraka Potong Urat Daging dan Tulang", nama Neraka itu
tertulis di atas Pintu Neraka.

Para prajurit Neraka itu sangat sadis, dengan menggunakan pisau tajam
memenggal tangan para terhukum. Mereka berteriak-teriak dan menjerit-jerit
sekeras-kerasnya, tetapi karena badannya diikat di tiang salib, mau melepaskan
diri juga tak bisa.

Para prajurit (petugas) Neraka masing-masing membawa pisau tajam untuk


memotong urat daging tangan terhukum, dagingnya dikupas dulu, lalu
dilemparkan ke arah "Anjing-anjing Besi" dan dimakannya. Setelah itu tulang
tangannya dipatahkan, terhukum yang mendapat hukuman ini akan merasakan
sakit yang luar biasa.

Setiap roh dosa disiksa sampai pingsan. "Anjing-anjing Besi" yang ada di
sekeliling ruangan dengan lahap memakan daging tangan yang dikupas itu.
Anjing di dunia juga sering mencari sisa-sisa tulang di bawah meja makan, tetapi
belum pernah menjumpai anjing yang hidup dari makan daging manusia. Dari
mana asal anjing-anjing hitam ini?
Inilah yang namanya "Anjing Besi", hanya ada di Pemangku Kuasa Neraka,
khususnya hidup dari makan daging manusia. Karena sudah tak kenal
prikemanusiaan maka disebut "Anjing Besi", lain halnya dengan anjing yang ada
di dunia, kecerdasannya tinggi, bisa disuruh menjaga rumah, dan setia terhadap
manusia. Umat di dunia ada yang memelihara jenis anjing ternama yang mahal
harganya, taraf hidupnya sama dengan manusia, bahkan ada yang diajak tidur
bersama majikannya, jauh bedanya dengan anjing di Neraka, keberadaannya
untuk menghukum orang yang telah kehilangan perikemanusiaannya, yang juga
telah kehilangan hati nuraninya. Maka Pemangku Kuasa Neraka memelihara
anjing besi ini untuk memakan daging mereka. Inilah yang disebut
"pembalasan", di dalam ungkapan disebut sebagai "Berhati Serigala dan
Berparu-paru Anjing", golongan orang seperti inilah yang dimaksud.

Manusia kalau sudah kehilangan sifat loyalitas dan kesetiakawanannya, maka


martabatnya lebih rendah dari pada anjing. Roh-roh ini disiksa sampai
sedemikian tragisnya, dosa apakah yang telah mereka lakukan?
Setelah dikipaskan dengan daun asiwung milik Ci Hoet, tiga roh yang dilepaskan
oleh Pejabat Neraka itu satu persatu siuman, dan anggota badannya pun lengkap
kembali. Mereka disadarkan agar dapat menceritakan sendiri perbuatan yang
telah mereka perbuat selama masih hidup.

Roh Dosa 1 : Baiklah saya ceritakan. Sungguh menderita sekali, tetapi anak
cucu tiada yang tahu jika saya menderita di dalam Kuasa Neraka, dikiranya jika
orang sudah mati ya selesai pula urusannya. Semasa hidup, saya berjualan sayur
mayur, demi meraih untung besar, saya memainkan timbangannya, misalnya 1
kilo sayur, kadang cuma jadi 8 ons saja. Semasa hidup, di dalam arena dagang,
saya selalu berkutat dalam permainan timbangan, meski sering mendengar orang
berkata bahwasanya orang berdagang harus yang adil, jika mencuri setengah
kilo, maka pada kelahiran mendatang harus membayar 500 gram, tetapi saya
tetap anggap sepi, sama sekali tak menyentuh hati nurani. Siapa tahu sesudah
meninggal, roh sampai di Kuasa Neraka, dihadapan Cermin Dosa tertampak
dengan jelas perbuatan curang saya. Oleh Yam Ong Astana ke empat, saya
dihukum masuk "Neraka Potong Urat Daging dan Tulang" selama 10 tahun.
Setiap hari menerima siksa potong urat daging dan tulang, kedua tanganku bagai
daging ikan, dipotong sesuka hati oleh petugas Neraka, mau menyesal juga sudah
terlambat. Wahai, para pedagang di alam dunia, saya wanti-wanti sekali,
berdaganglah dengan menggunakan hati nurani, yang jujur, jangan serakah
terhadap keuntungan tambahan, lalu timbangannya dicurangi, hukum Neraka
yang keras takkan mengampuninya. Yam Ong (Penguasa Neraka) paling benci
orang semacam ini, maka diperlakukan lain dari yang lain. Prajuritnya pun
kejam-kejam, ingin menyesal pun sudah terlambat.

Roh Dosa 2 : Kalau saya, karena semasa hidup keadaan keluarga kurang mampu,
juga tak bersekolah, saya lalu mencari nafkah dengan berdagang barang
rongsokan. Setiap hari mengendarai becak tua, pergi berkeliling mencari atau
membeli rongsokan, besi tua, kertas bekas, barang kuno dan lain-lain. Karena
mendengar kata teman yang sebidang, dalam hal membeli barang rongsok, jika
membeli dengan berat timbangan yang sesungguhnya, keuntungannya tidak
banyak, kalau timbangannya dikorupsi, baru bisa untung besar. Saya lalu
"memainkan" timbangan, di saat menimbang, orang luar yang melihat sepertinya
timbangannya tepat, tetapi barang yang beratnya 10 kilo sewaktu saya timbang
hanya tinggal 7 kilo. Kebanyakan orang yang menjual barang rongsok tak begitu
serius, asal terjual ya sudah. Semasa hidup timbangan yang saya korupsi tak
terhitung lagi banyaknya. Setelah meninggal, Yam Ong gusar sekali, saya dicaci
tidak adil dalam membeli barang bekas, akhlaknya rusak. Kini dihukum kemari
selama 15 tahun, setiap hari disiksa, dipecundangi oleh para petugas, deritanya
tak tertahankan.

Roh Dosa 3 : Semasa hidup, suami saya adalah seorang pegawai negeri,
kedudukannya lumayan. Setelah suami pergi ke kantor, anak-anak juga sudah
masuk sekolah, rasanya tak betah nganggur di rumah, nyonya tetangga mengajak
saya main
Sebagai ibu rumah tangga melalaikan tanggung jawab mengatur rumah, ditinggal
keluar bermain judi dan jalan-jalan, merusak iklim adat masyarakat. Namun
karena tidak mengandung unsur penipuan, dan hidupnya tak mengandalkan
judi, Yam Ong masih menjatuhi hukuman yang ringan.

Tentang bandar-bandar yang membuka perjudian di mana-mana, akan


mendapat siksa di mana?
Itu bukan wewenang kuasa Astana keempat, mereka harus dikirim ke Astana
ketujuh menghadap Raja Thai San untuk ditindak tegas. Nasehatku kepada umat
di dunia, jika melakukan dosa seperti tersebut di atas, segeralah bertobat
merubah diri, dan banyaklah beramal mencetak kitab "Melawat ke Alam Baka"
untuk menyadarkan umat, maka dosanya akan dihapuskan, setelah meninggal
tak usah menerima siksa kemari.

Melawat ke Sub Seksi Neraka Kumbang Beracun

Babak ke 27
Melawat Ke Sub Seksi Neraka Kumbang Beracun

"Menganut dan bernaung pada para Buddha dan para Suci haruslah
menunjukkan ketulusan hati yang sejati,
Tanggalkan pisau potongmu, para roh halus pun akan terharu,
Tentang kaidah "Tiga Bersih dan Empat Lurus"
hendaknya perlu dijaga,
Terbukalah awan langit yang cerah untuk ditelusuri hingga
sampai ke kota istana Surga.."

Sungguh tak mudah membina diri hingga bisa mencapai tingkat kedewaan; Apalagi ingin
menjaga hati agar mencapai tingkatan para Suci. Di alam dunia banyak berdiri bangunan
kelenteng, vihara, kuil, pura dan tempat ibadah lainnya, papan namanya mentereng,
berkutat dalam pembahasan kitab Sutra (kitab Keng) dan berdiskusi tentang ilmu
metafisika yang dalam-dalam, menjalankan meditasi dan samadhi untuk menyelami
hakekat kesunyataan, sebenarnya merupakan tempat untuk melintaskan umat, bagaikan
surga di dunia. Tetapi pada zaman sekarang, tak sedikit yang mengatasnamakan para Suci
dan para Dewa, secara diam-diam melakukan siasat yang merusak moralitas, atau
mengkomersilkan sesuatu yang suci dan sakral, atau membuat patung untuk dijadikan
obyek wisata. Banyak variasinya, sehingga kasus memungut harta secara ilegal dan
menggaet atau mempesona wanita terus bermunculan. Ini jelas menodai dan melecehkan
para suci, dosa atas menipu umat, merugikan dan mencelakakan orang tidaklah sedikit.
Hukum Neraka sangatlah keras, sama sekali tiada ampun.

Tampak banyak petugas Neraka sedang mengawal roh dosa masuk ke Penjara Neraka.
Sepanjang jalan mereka dicambuki, tangisan dan rintihannya membuat pilu hati orang
yang mendengarkannya, apa sebenarnya dosa mereka?
Semasa hidup orang-orang golongan ini menggantungkan hidupnya dari tempat
peribadatan, makannya terlalu kenyang, maka setelah meninggal perlu ditindak dalam
Kuasa Neraka. Keadaan lebih rincinya tunggu sesudah masuk meninjau ke dalam Neraka
baru akan menjadi jelas semuanya.

Neraka ini bernama "Sub seksi Neraka Kumbang Beracun", ada di bawah kekuasaan
Astana ke empat. Neraka ini termasuk penambahan baru, karena belakangan ini, orang
yang berdosa cenderung terus bertambah. Ketua Pembina Neraka secara khusus
menambahkan Neraka ini pada Astana ke Empat, untuk menghajar para roh dosa.

Astaga! Di dalam penuh dengan kumbang, sebesar jempol, berwarna hitam, sepertinya
sejenis kumbang kepala macan, kumbang-kumbang itu dengan ganasnya menyerang dan
menyengat para terhukum, mereka menjerit-jerit, ingin melarikan diri tetapi tidak bisa,
mereka semua berjubel di sudut-sudut tembok.

Kumbang-kumbang beracun ini mempunyai kecerdasan, tidak asal menggigit atau


menyengat orang. Karena pada badan para roh dosa itu tersebar hawa yang kotor, maka
kumbang-kumbang itu suka mendekatinya. Hal ini bisa dimisalkan demikian, jika
keberadaan suatu tempat itu bersih, maka akan jauh dari kerumunan nyamuk dan lalat;
sebaliknya barang yang kotor dan berbau, malah dihampiri nyamuk dan lalat.
Kumbang beracun ini tergolong makhluk sakral, khusus menggigit dan menyengat orang-
orang yang semasa hidupnya meminjam nama Tuhan atau para Suci untuk menyiasati
harta orang, atau menggaet wanita. Mereka dibuat tak berkutik, mau lari juga tak ada
jalan keluarnya. Jika roh dosa mau lari, kumbang-kumbang itu malah mengejar dan
menyengatnya, lihatlah, pada badan para roh dosa itu terdapat banyak luka di sana sini,
lebih-lebih di bagian kepala terdapat pembengkakan. Rupanya racunnya bereaksi, mereka
mencucurkan air mata, dengan tertunduk melindungi kepalanya dengan kedua tangan
seraya melompat-lompat.

Sadis benar hukumannya, para roh dosa diserang oleh kumbang-kumbang dalam ruangan
penjara yang tak seberapa besar, pintu penjara tertutup, tak bisa lari. Apa dosa mereka,
sehingga dihukum kemari menerima siksa?
Dikeluarkan dua roh dosa untuk menceritakan tindak kejahatan semasa hidupnya.

RohDosa 1 : Malu benar jika saya katakan, saya kehilangan muka jika berjumpa dengan
orang. Saya adalah pengikut salah satu Vihara Perguruan Roh Suci di bagian selatan
pulau Taiwan. Karena masuk Vihara sudah beberapa tahun lamanya, saya diangkat
menjadi Wakil Ketua Vihara tersebut. Pada suatu ketika, Vihara tersebut menyusun kitab
melalui kehadiran Roh Suci yang singgah pinjam raga pada seorang senior, lalu
menggerakkan pena sakral untuk menurunkan tulisan-tulisan. Setelah selesai disusun lalu
diminta untuk amal cetak dan dibagi-bagikan kepada para penganut di berbagai daerah.
Saya pikir, agar bisa dicetak lebih banyak untuk dibagikan kepada para umat, maka
dengan sungguh-sungguh sayapun ikut berdharma-bhakti, pergi kemana-mana untuk
mencari donatur. Berkat kepandaian saya berbicara, dalam waktu dua bulan promosi
amal sudah berhasil dan terkumpul uang sebanyak tiga puluh ribu Yen lebih. Pada saat
itu saya punya hutang kepada orang. Suatu ketika kreditor menagih dengan paksa, saya
tak tahu bagaimana sebaiknya. Karena pada waktu itu saya memegang uang sebanyak
30.000 Yen lebih, maka saya pikir apa tak sebaiknya sebagian uang saya sisihkan
sebanyak 12.456 Yen, selain untuk melunasi pinjaman, masih ada sisa sedikit untuk biaya
hidup. Dalam hati, saya pikir tak ada orang lain yang mengetahuinya, tetapi batinku
seperti mencela, hatiku merasa tak tenang terhadap Roh Suci yang menjadi Ketua
Pengasuh Vihara kami. Tapi pada setiap acara Persinggahan Roh Suci dan Penurunan
Tulisan melalui Pena Sakral, Roh Suci yang menjadi Ketua Pengasuh tidak
menyinggung-nyinggung masalah uang yang saya korup itu. Tiga tahun yang silam, saya
meninggal karena sakit maag yang serius, saya lalu dikawal dan ditahan oleh perwira
berKepala Sapi dan Tampang Kuda. Pada saat itu, Roh Suci Ketua Pengasuh juga tampak
di hadapanku dan menghardik diriku : "Sekilas pikiran yang melenceng, telah
membuatmu tak insaf hingga ajalmu tiba. Karena berbagai faktor keadaan, sewaktu kau
masih hidup, saya memang tak langsung menelanjangi kecuranganmu di hadapanmu.
Para Roh Buddha dan Dewa turun singgah memberi wejangan, tak lain tujuannya
menyadarkan orang untuk berbuat amal dan pantang berbuat jahat. Seluruh hakekat
kebenarannya sudah termasuk tuntunan bagaimana caranya menjadi orang yang baik dan
bagaimana cara membawakan diri di dalam masyarakat. Kamu banyak membaca
wejangan para Suci namun ternyata ajaranNya tak kau pahami, maka patuh mendapat
hukuman yang setimpal." Seraya berpesan pada petugas Neraka agar dilaporkan pada
Yam Ong, untuk memperberat hukuman saya. Setibanya di Pemangku Kuasa Neraka,
Yam Ong gusar sekali, terlebih dahulu saya dikawalnya untuk bercermin di depan
Cermin Dosa sehingga tampak dengan jelas semua perbuatanku semasa hidup yang
pernah mengkorupsi uang amal cetak kitab itu. Badanku sampai gemetar dan hatiku
terperanjat melihatnya. Kemudian saya diserahkan kepada Raja Wu Kwan selaku
Penguasa Astana Neraka Ke-4 untuk dihukum. Sebagai putusannya, saya dihukum masuk
"Neraka Kumbang Beracun" selama 28 tahun, setelah itu masih diserahkan pula ke
Astana Neraka Ke-5 untuk diproses lagi. Setiap hari saya mendapat siksa gigitan dan
sengatan kumbang beracun, sekujur badan sakit dan gatalnya tak tertahankan, disana-sini
bengkak-bengkak. Saya diincar dan dikerja terus oleh si kumbang, di dalam penjara yang
sekecil ini tiada tempat untuk bersembunyi, saya menyesal semasa hidup masuk
Perguruan Roh Suci, menjadi murid Roh Suci Ketua Pengasuh, tapi tak mematuhi
nasehat dari Wejangan Suci. Meski hanya sekali berbuat kesalahan, namun sudah tak
tertolong lagi. Saya berharap para siswa Vihara Perguruan Roh Suci yang ada di dunia,
berhati-hatilah dalam bertindak dan bertutur kata. Mata langit takkan bisa dikelabui
walau sekecil apapun kesalahan itu. Kini menyesal pun sudah terlambat, saya telah
menyia-nyiakan binaan Roh Suci sebagai Ketua Pengasuh dan sesama umat yang
membimbing saya, saya sungguh malu sekali.

Pejabat : Engkau masuk Perguruan Suci, tetapi tidak menuruti ajarannya, ini bisa
dikatakan menipu Guru dan sesamanya. Pada yang di atas kau menyalahi Roh Suci Ketua
Pengasuh, di bawah menyalahi orang yang keluar uang untuk beramal cetak. Tetapi Amal
yang sejati takkan takut bertemu dengan Bhikku gadungan, orang yang beramal, begitu
niat baiknya tergerak, takkan pupus pahalanya; (sekalipun uang yang diamalkan itu
ditilap oleh Bhiksu gadungan), Orang yang tamak pada uang, bila niat jahatnya sudah
tumbuh, maka dosa besar langsung menyertai badannya. Bagi orang yang masuk
Perguruan Suci, urusan uang harus beres sama sekali, sekalipun nilainya hanya sepeser.
Jika tidak, berarti menodai pantangan Perguruan Suci, kelak di Neraka sana, akan
dihukum lebih berat, umat di dunia harus waspada!

Menjadi "Sampah" dalam Perguruan Suci, tak beres dalam urusan uang, merusak
kebersihan namanya, dosanya amat besar. Hukum Neraka menggolongkannya sebagai
dosa yang tak terampuni. Orang yang membina di Jalan KeTuhanan haruslah menjaga
pantangan dan kedisiplinan, agar tidak terperosok menderita di dalam Neraka, sehingga
di kemudian hari dihukum tumimbal lahir di jalur makhluk dari empat bentuk kelahiran,
ingin menyesalpun sudah terlambat.

Melawat Kembali ke Sub Seksi Neraka Kumbang Beracun

Babak Ke 28
Melawat Kembali ke Sub Seksi Neraka Kumbang Beracun

"Sungguh besar budi karunia suci Guru dari Alam Dewata


melintaskan diriku,
KasihNya dalam, budi kebajikanNya tinggi, takkan ku lupakan,
Tetapi mengapa di dunia ini masih saja banyak pembina Jalan
KeTuhanan yang salah jalan,
Membinanya malah menjadi 'Buaya' KeTuhanan, sehingga pada
akhirnya harus mempertanggungjawabkan segala sesuatunya di
Pengadilan Akherat."

Para Nabi, para Suci, para Buddha dan Dewa turun ke dunia dengan tujuan melintaskan
umat, memberi inisiasi, menerimanya sebagai murid, mendidik dan mengubahnya,
membina yang sejati, tak lain hanya berharap agar umat di dunia bisa berhasil membina
hingga memperoleh pahala yang benar-benar besar dan dalamnya Karunia Tuhan dan
Budi Guru, tiada taranya, di dalam sebuah ungkapan dikatakan :
"Satu haru pernah menjadi gurumu, seumur hidup akan menjadi ayahmu." Demikianlah
ikrar Sang Guru Sejati, maka dari itu, sudah seyogianyalah mematuhi nasihat Guru,
mencontoh prilaku Sang Guru. Tetapi ada sementara anak yang durhaka, menghianati
Tuhan dan merusak moralitas, mencatut nama Tuhan atau para Malaikat untuk menggaet
untung atau wanita, tak membina diri agar mencapai keBuddhaan atau keDewaan malah
menjadi preman atau "buaya"-nya tempat ibadah. Tak mau menempuh jalan menuju ke
Surga, malahan diantar sampai ke Pengadilan Akherat untuk diadakan perhitungan,
sungguh tak ringan dosanya. Setiap orang yang sudah masuk Perguruan Suci namun
melanggar aturan pantangan dan kedisiplinan, maka menurut peraturan Hukum di Alam
Neraka hukumannya amat berat. Tak peduli umat di dunia itu membina Jalan Suci
melalui perguruan apapun, tetap harus menjaga aturan pantangan, kedisiplinan, dan
aturan tata krama Perguruan Sucinya, agar tidak sampai mendapat dosa yang tak
terampuni.

Dewasa ini banyak yang mencatut nama Tuhan atau para Malaikat, untuk menggaet harta
dan wanita, sehingga sangat mempengaruhi keberhasilan/kesucian nama agama ortodoks
(tradisional, resmi, sah) serta suasana khidmat dan sakral.

Kumbang beracun beterbangan memenuhi ruangan, begitu melihat roh dosa langsung
menggigitnya. Kulit dan daging masing-masing roh digigit sampai bengkak merah tak
karuan, kepalanya jadi pusing dan matanya silau.
Tak hanya itu saja, badan akan terasa panas namun takut dingin, karena kumbang
beracun ini mengandung racun yang ganas.

Dikeluarkan beberapa roh dosa, untuk mengaku dengan terus terang dosa-dosa yang telah
diperbuat semasa hidup. Hal itu diperlukan untuk menyadarkan umat di dunia.

RohDosa 1 : Saya memang keterlaluan, semasa hidup, saya menjadi Kepala Dusun di
sebuah desa. Karena di desa akan dibangun sebuah kelenteng, saya diserahi tugas untuk
mencari dan mengumpulkan dana, tetapi keuangannya tak beres. Uang yang berhasil saya
kumpulkan, sebagian saya sisihkan untuk saya pakai sendiri. Setelah meninggal, saya
baru tahu kalau menggelapkan uang Buddha (Roh Suci) itu dosanya berat, sehingga saya
dihukum kemari untuk menerima siksa. Kumbang beracun menggigit dengan sadis,
sakitnya tak kepalang, sakit terkena tusukan dan gatal-gatal tak tertahankan, coba kau
lihat sekujur badan saya merah bengkak. Terhadap urusan Roh Suci umat di dunia harus
beres seberes-beresnya. Tak mudah "menelan" atau menggelapkan walaupun cuma
sepeser uang milik Roh Suci. Kumbang beracun menggigit saya memang merupakan
ganjaran saya, semasa hidup saya hanya melakukan dosa ini, tidak melakukan kesalahan
lain.

Pejabat : Kau sebagai Kepala Dusun, seharusnya membaktikan diri bagi warga, membuat
sejahtera kampungnya sendiri. Di daerah ada rencana membangun kelenteng, memberi
kemudahan bagi warga untuk mengenang dan memberikan hormat kepada para Suci,
tetapi kau malah menggunakan kesempatan untuk menggaet harta, dosanya tak
terampuni. Roh yang kedua, cepat akui dosamu semasa hidup!

YangSheng : Mohon tanya kepada Bikkhuni ini, Anda adalah seorang biarawati,
mengapa juga terperosok ke Neraka? Mengapa tidak pergi ke Tanah Suci (Surga
Sukhavati) di sebelah Barat?

RohDosa 2 : Amithabha! Saya berdosa, berdosa! Semenjak umur 15 tahun, saya masuk
biara untuk berbakti kepada Sang Buddha, juga mendalami Buddha Dharma, saya pikir
dengan cara seperti ini bisa mencapai pahal yang benar. Tetapi iman saya tidak kuat,
setiap ada umat (pejimsim) yang mengamalkan uang, diam-diam saya simpan atau saya
pakai sendiri, tidak seluruhnya saya serahkan untuk pembangunan Vihara, atau untuk
membeli dupa wangi dan minyak; kalau diminta oleh umat untuk Liam Keng
(membacakan Keng / Sutra / Doa) juga asal-asalan saja. Jika kebetulan ada keluarga
penderma yang meninggal dan mengundang saya untuk mengadakan upacara
sembahyangan, lalu saya komersialkan, banyak sedikitnya Keng (Sutra) yang dibacakan
tergantung dana yang tersedia, itulah yang dinamakan "ada barang ada harga". Jika ada
umat yang tidak mampu mengundang saya, saya tampak kurang senang hati atau cari-cari
alasan untuk menolaknya; tetapi kalau yang mengundang dari keluarga kaya, saya
usahakan sebaik mungkin mengatur upacara sembahyangannya, untuk menarik hati sang
penderma. Dikarenakan semasa hidup amat serakah terhadap harta, setelah meninggal,
saya tak dijemput oleh Sang Buddha, malah dijebloskan ke "Neraka Kumbang Beracun"
untuk menerima siksa, betapa menderitanya.

Pejabat : Engkau sebagai seorang Bikkhuni, meninggalkan rumah membina Tao (Jalan
Suci). Inti pembinaannya adalah menjaga kejernihan dan kesucian batin, serta hidup
bersahaja, untuk menempa hati, pikiran dan rohani, tetapi ternyata pikiran duniawinya
tetap belum lenyap, masih tamak ingin menikmati kesenangan hidup, dan lebih memuja
uang dari pada Sang Buddha. Ini jelas menyimpang dari ajaran Sang Buddha, maka kau
dihukum kemari untuk menerima siksa.

CiHoet : Orang yang masuk biara Buddha menjadi biarawan/biarawati, biasanya


menanggalkan marga duniawinya dan mengganti marga Buddhis, semuanya
menggunakan marga "Sakya", betapa sakral dan mulianya, layaknya Sang Buddha,
namun toh tak tahan cobaan kemarakan duniawi, tidak berhati welas-asih untuk
melintaskan umat. Bagaimanapun hati yang penuh keduniawian ini tak pantas
disepadankan dengan predikat "berhati Bodhisatva". Hanya dengan membersihkan "Tiga
Hati dan Empat Wujud", barulah bisa bertemu Sang Buddha. Jika "Tiga Racun dan Panca
Kanda" tak disingkirkan, tetap akan mengalami tumimbal lahir ke dalam "Enam Jalur
Kelahiran". Berharap pada umat di dunia yang ingin mempelajari Tao atau "Buddha
Dharma", jika hati keduniawiannya tidak dimatikan, tetap sulit untuk naik ke Surga.

Lawatan Ketiga Kalinya ke Sub Seksi Neraka Kumbang Beracun

Babak Ke 29
Lawatan Ketiga Kalinya ke Sub Seksi Neraka Kumbang Beracun

"Adanya sarana Persinggahan Roh Suci tak lain bertujuan dengan


hati welas asih menolong umat,
Memberi tuntunan berKeTuhanan dan bimbingan Dharma agar
amal kebajikan terpupuk terus,
Pemberian petunjuk atas ketersesatan memerlukan tuturan
kata dari para Suci,
Sehingga dapat menolong orang dari deraan kesusahan dan
menghindarkannya dari bencana dan malapetaka."

Karean hati welas asih, sangat iba melihat penderitaan umat, Para Dewa dan malaikat
suci turun melalui sarana Medium untuk menolong umat; Tetapi oleh para Taois palsu
dan Malaikat palsu (roh yang memalsukan identitas mengaku sebagai para suci),
dijadikan usaha menggaet harta dan tujuan jahat lainnya. Hukuman atas dosa itu harus
diperberat. Para ahli nujum membanggakan diri atas "Mulut Besi" nya, (disebut "Mulut
Besi" karena hitungan ramalannya tak bisa diubah dan ditawar-tawar lagi). Namun ada
yang menggigit orang tanpa mengeluarkan darah, bagaikan mulut harimau dan serigala
yang beracun. Murid durjana yang merusak nama dan citra Pendiri Ilmu Nujum Kui Ku
Sian She, setelah meninggal pasti dihukum keras oleh Yam Ong. Di kemudian hari
terpaksa dilahirkan kembali menjadi burung yang menghuni pedalaman lembah gunung
yang liar, dan kala itu hanya bisa menyuarakan kicauan cici caca yang merdu melalui
"mulut besi"nya.

Kumbang beracun memenuhi ruangan, manusia dijadikan sarangnya, semua terbang


hinggap di badan roh dosa, ini bukan sedang membikin madu, melainkan menyebarkan
racun!

Kala di dunia mereka sudah banyak mengenyam manis, kini kemari terpaksa harus
mengecap getir. Karena kesakitan, roh-roh dosa menjerit-jerit dengan tragisnya, mereka
panik dan lari kalang kabut, namun tak ada jalan untuk menyelamatkan diri.
Inilah yang namanya "Ada jalan menuju ke Surga, ia tak mau menempuhnya, sedangkan
Neraka tiada berpintu malah memaksa masuk." (sebuah pepatah yang lazim dalam bahasa
Mandarin), ya begitulah nasibnya.

Dewasa ini di dunia banyak terdapat Penyelenggara atau Ketua Kelenteng mencatut nama
Tuhan atau Sin Bing (Malaikat) menggaet harta atau wanita, sehingga terus menerus
mendapat celaan dari kalangan masyarakat yang representatif (mewakili). Akibatnya
akan mempengaruhi kekhidmatan, kesakralan dan kebersihan nama tempat ibadah, roh
dosa yang dikirim ke "Neraka Kumbang Beracun" kian bertambah.

Dikeluarkan beberapa roh dosa yang sifatnya mewakili perbuatan dosa mereka untuk
menceritakan sendiri perbuatan amoral semasa hidupnya.

RohDosa 1 : Semasa hidup, saya menjadi Medium Roh Suci Jendral Chung Than di
sebuah klenteng. Mula-mula, roh Malaikat turun meminjam raga saya untuk menolong
umat, dan memang sungguh menolong banyak orang, penyakit yang tak bisa diobati oleh
dokter telah disembuhkan semua oleh kesaktian Roh Jendral Chung Than. Belakangan
saya lihat penganutnya semakin banyak dan ada kalanya Jendral Chung Than tiada di
tempat, saya pun pura-pura pasang aksi dan gaya seperti layaknya kedatangan Roh
beliau, sehingga menyia-nyiakan pasien yang minta pengobatan. Selain itu, saya juga
sering mengambil kesempatan memberitahu umat yang butuh pertolongan sedang terkena
nasib sial atau sedang digoda oleh lilitan iblis, harus diadakan upacara selamatan untuk
mengusir gangguan-gangguan itu, baru bisa terhindar dari musibah. Tetapi orang yang
mau mengadakan selamatan (Si Swak) harus membakar uang-uangan dalam jumlah
banyak. Untuk biaya selamatan, besarnya bervariasi, ada yang saya minta 1000, 2000
atau 3000 yen, semua itu sebenarnya bukan maksud Roh Malaikat. Semasa hidup tak
sedikit meraup keuntungan, saya pun bisa membeli rumah gedung bertingkat, menikmati
kehidupan yang mewah. Setelah meninggal saya dikawal petugas Neraka samapai ke
Astana ke Empat, Yam Ong marah besar, katanya "Engkau sebagai Medium Jendral
Chung Than, seharusnya menunggu Rohnya masuk secara penuh baru mengadakan
pertolongan kepada umat, tetapi kau malah meminjam nama Sin Bing (Malaikat) untuk
menggaet harta, jasamu menolong umat dibanding dengan dosamu menggaet harta, lebih
banyak dosa dari pada jasanya, maka mendapat hukuman masuk "Neraka Kumbang
Beracun". Setiap hari saya digigit oleh Kumbang Beracun, sakit dan gatalnya tak
tertahankan. Semasa hidup, badan saya ditusuk dengan pisau atau pedang saja saya tak
merasakan apa-apa (punya daya kekebalan), tetapi kini sengatan seekor kumbang saja
sakitnya sampai tembus ke jantung dan paru-paru, mau menyesal sudah terlambat. Titip
pesan kepada para Medium Roh Suci di dunia, haruslah bermotivasi menolong umat,
jangan sampai di tengah jalan murtad, dan jangan menggunakan kesadaran pribadi dan
mencatut nama Sin Bing untuk menipu orang, agar kelak tidak sampai mengikuti jejak
saya.

CiHoet : Penggunaan cara-cara Medium Roh Suci sebagai usaha penyelamatan umat,
pada mulanya merupakan tradisi Agama Tao, dimaksudkan untuk melengkapi
ketidakmampuan pengobatan biasa, maka dibantu dengan pengobatan Sin Bing
(Malaikat), ini merupakan wujud kasih Tuhan yang suka memberi kehidupan. Tetapi di
kemudian hari telah diselewengkan orang sebagai alat yang handal untuk menggaet harta,
jelas terang-terangan mengkhianati kasih Tuhan yang suka memberi kehidupan, ini
merupakan kesalahan para Medium. Menolong orang dengan menjalankan praktek
medium, jika hanya mempersilahkan orang menyumbang secara suka rela sekedar untuk
menyambung hidupnya, memang tidak dapat dipersalahkan, tetapi jika sampai
dikomersialkan dan dijadikan transaksi, maka statusnya yang semula sebagai "Tabib Sin
Bing" akan langsung berubah menjadi "Buaya Sin Bing". Tidak saja tidak diperbolehkan
oleh hukum di dunia, oleh hukum Neraka pun takkan terampuni.

Giliran roh dosa berikutnya untuk menjelaskan dosa-dosa semasa hidupnya.


RohDosa 2 : Semasa hidup saya adalah seorang ahli Nujum. Saya mendalami Ilmu
Nujum, membuka praktek dengan cara berkeliling (tukang ramal jalanan), sering
membuka dasaran di pasar malam, memberi petunjuk pada orang yang sedang ada
permasalahan. Suatu ketika, karena tamunya sepi dan kebetulan ada seorang pemuda
yang minta petunjuk dan saya lihat tampangnya seperti orang perantauan, maka saya lalu
membual, mengatakan kepadanya bahwa nasibnya belakangan sedang dilanda
kemalangan dan harus diselamati (Si Swak), jika tidak, maka masa depannya akan suram.
Saya pernah mempelajari pembuatan tulisan mantra bertuah (semacam rajah, biasa
disebut "Hu") bisa merubah tata letak perbintangan (merubah nasib yang sedang malang).
Pemuda itu ternyata percaya, ia pun masuk perangkap saya. Setelah saya adakan
selamatan, saya meminta bayaran 1500 yen. Lalu seterusnya, saya menjalankan "jurus
pamungkas" ini untuk menipu harta orang. Setelah meninggal, saya dihardik Yam Ong
dengan mengatakan bahwasanya saya mempelajari ilmu nujum tetapi tiada bermoral,
mengakali dan menipu uang orang, akhirnya saya dihukum masuk "Neraka Kumbang
Beracun"selama 12 tahun. Sekarang ini saya baru menjalani 3 tahun lebih, hari-hari
seterusnya masih banyak penderitaan, kumbang beracun itu tidak memberi madu, yang
ada hanya tusukan beracun, sekujur badan bengkak-bengkak dan gatalnya bukan main,
saya sungguh menyesal.

CiHoet : Semasa hidup suka merayu dengan kata-kata manis, kata-kata berbunga-bunga,
membual akan kesaktian ilmu yang dimilikinya, tetapi ternyata bagai seekor kumbang
beracun, banyak mencelakakan orang, sedikit menolong orang, maka patut menerima
ganjaran seperti ini. Sekalian Ku nasehati para ahli Nujum yang ada di dunia, mendalami
sesuatu ilmu untuk kegunaan diri, memberi petunjuk kepada orang yang bermasalah
harus berdasarkan Hakekat Kebenaran, memberi solusi atas kesulitan dan kebimbangan
orang, pahalanya akan berlimpah. Tetapi jika, meramalnya ngawur, pikirannya hanya
ingin menggaet kocek orang, maka ia tak layak disebut sebagai ahli Nujum, dan hukuman
Neraka akan menantinya.

YangSheng : Pejabat, saya mohon tanya, orang-orang yang tergolong "Buaya Sin Bing"
sesudah meninggal apakah semuanya ditahan di sini?

Pejabat : Tidak tentu, karena ada pula yang menggaet wanita, atau kasusnya lebih khusus,
maka akan ditahan di Penjara Neraka yang lain, yang ditahan di Neraka kami, hanya
sebagian saja.

Medium : Seseorang yang dapat bertindak sebagai penghubung antara roh orang yang
sudah meninggal dengan orang yang masih hidup, dengan cara membiarkan diri
kemasukan roh itu.

Meninjau "Panggung Menerawang Kampung Halaman" Bertemu Raja


Shen Lo

Babak ke 30
Melawat ke Astana Kelima
Meninjau "Panggung Menerawang Kampung Halaman" Bertemu Raja Shen Lo

"Melawat ke Alam kuasa Neraka menelusuri bagian demi bagian,


sampailah kini pada gerbang pemeriksaan yang kelima,
Menyusun kitab menyadarkan orang yang keras kepala,
Mengayunkan tangkai pohon persik, si Iblis yang jahatpun takluk,
Bunyi talu Genta yang memberi peringatan kepada umat di dunia
kini menggema ke seluruh penjuru jagad raya."

Dewa dan Buddha adalah satu keluarga, sama halnya jika umat di dunia membeli
dua unit sepeda motor yang merknya berbeda, masing-masing mengklaim
mutunya kelas tinggi, tetapi pada umumnya orang tak tahu bahwasanya "Dasar
Hati"nyalah yang bisa menetukan baik buruknya sesuatu. Hati manusia bak
sebuah mesin, jika kondisi mesinnya baik ditambah "Dasar Hati"nya datar,
berkendara di jalan raya (Tao yang Agung) dengan sendirinya akan lancar.

Di depan sana sekelompok orang berdesakan. Semuanya sedang menuju anak


tangga. Para roh dosa pria dan wanita berjalan maju dengan dikawal petugas,
tetapi ada juga yang tanpa dikawal, senyum mengembang di wajahnya, dengan
cerianya menaiki anak tangga, tempat apakah itu?
Tempat itu adalah "Panggung Menerawang Kampung Halaman", untuk melihat
keadaan anak cucunya yang masih berada di dunia. Setelah melihat, maka tak
terelakan lagi rasa pilu di hatinya, dan tak hentinya menangis. Roh-roh yang tak
menjalani hukuman dengan hati yang gembira juga naik ke atas Panggung
Menerawang Kampung Halaman, ingin melihat bagaimana keadaan anak cucunya
yang masih berada di Alam Dunia.

Arwah-arwah yang ke Astana kelima pasti akan terlebih dahulu melewati


Panggung Menerawang Kampung Halaman, untuk menengok keadaan anak-
cucunya yang masih berada di Alam Dunia, karena pada umumnya para arwah
banyak yang terlalu terikat oleh ikatan batin, masih memikirkan anak cucunya
yang ada di dunia, maka tak dibedakan apakah ada dosa atau tidak semuanya
ingin kemari untuk melihatnya.

Hubungan yang wajar dan normal dengan sesama memang sulit untuk
dihindarkan. Di depan terlihat petugas Neraka sedang mangawal seorang kakek,
setelah ia menerawang pada panggung ini air matanya bercucuran dengan deras,
menangis dengan pilunya, tak tahu dikarenakan apa?
Si kakek ini semasa hidupnya ada berbuat dosa, sehingga dihukum di Neraka, kini
masa hukumannya sudah habis, dan datang kemari untuk melihat keadaan anak
cucunya, ternyata anak cucunya tak merasa sedih sedikitpun. Ada yang sedang
menonton TV di ruang duduk, ada yang sedang bermain di halaman, sama sekali
tak teringat akan leluhurnya. Dalam hatinya berpikir : semasa hidup bersusah
payah banting tulang demi kepentingan mereka, sungguh tiada arti sama sekali,
maka pilulah hatinya.

Jika semasa hidup tak baik-baik membina Jalan KeTuhanan, berharap anak cucu
akan mengangkatnya, sungguh amatlah sukar, karena anak cucu ada yang sama
sekali tak percaya tentang Hukum Karma, Dewa, Buddha dan para Suci, mana
bisa punya pahala mengangkat arwahnya? Setibanya di Neraka ingin menyesal
pun sudah terlambat, maka mumpung hayat masih dikandung badan, banyak-
banyaklah beramal, dengan begitu akan lebih terjamin.

Daya kreatifitas langit dan bumi sungguh tak dapat dibayangkan. Di depan sana
datang satu arwah lagi, tetapi ia tanpa pengawalan, malah dibimbing oleh Petugas
Neraka, tampak wajahnya tersenyum, apakah sebabnya?
Orang ini semasa hidupnya berhati baik, juga membina Jalan KeTuhanan pada
suatu Perguruan Suci, tetapi pahalanya tak begitu besar, meninggalnya belum
begitu lama. Kini ia melihat anak cucunya sedang bersembahyang berlutut di
hadapan meja abunya, ketaatan hati (bhaktinya) terhadap orang tua mengharukan
dia, karena pandangannya terhadap kehidupan manusia bisa serba lepas, meski
amal jasanya tak besar, tetapi dirinya sadar bahwasanya manusia takkan terhindar
dari masalah hidup dan mati, maka ia tak punya rasa sedih, ia akan dimasukkan ke
dalam "Kamp Penampungan Orang Baik" untuk melatih diri lagi. Di kemudian
hari baru bisa menerima pahala keDewaannya.

Mengapa para arwah setibanya di "Panggung Menerawang Kampung Halaman",


bisa segera melihat dan mengetahui keadaan di Alam Dunia?
Para arwah sudah tak mempunyai jasad lagi, karena sudah meninggal, sistem
kehidupannya tentu berubah, maka dari alam Im bisa melihat alam Yang, apalagi
roh alam Im bisa berubah-ubah dalam berbagai macam bentuk, sedangkan orang
di alam dunia (alam Yang) tidak bisa.

Mendengar Penjelasan Yam Ong Tentang Pembedahan Hati

Babak ke 31
Melawat ke Astanan Kelima
Mendengar Penjelasan Yam Ong Tentang Pembedahan Hati

"Orang yang berhati jahat, keji dan busuk dihukum oleh setan
yang keji.
Segala intrik dan tipu muslihat apapun akhirnya sirna.
Raja Yam Ong berwajah besi terkesan menyeramkan,
sesudah meninggal baru tahu sewaktu di dunia salah jalan."

Di luar Astanan kedatangan arwah-arwah, masing-masing orang wajahnya sudah pucat,


dan tampak sangat gelisah.
Di dunia sudah terdengar kabar, tentang keberadaan Astana Neraka yang kelima,
bahwasanya Yam Ong adil, jujur dan tak bisa disuap, hukumannya keras, para roh dosa
mendengar nama Yam Ong saja langsung ketakutan, maka bila sampai di sini setiap
orang pasti takutnya setengah mati.

Umat di dunia telah megenal Yam Ong Astana kelima, dijabat oleh Judge Bao, ternyata
memang luar biasa. "Kepala Dingan" mengandung arti wajahnya terpancar sikap yang
tegas, sedangkan 'Kwan Im besi" menyiratkan sosok Bodhisatwa yang berhati keras,
memang seperti itulah pembawaan Tuan Judge Bao.

Sikap manusia di dunia panas dingin tak menetu, mereka menyikapi sesama hanya
berdasarkan seleranya. Di dalam realitas kehidupan masyarakat, sering kita saksikan
adanya gontok-gontokan, tipu menipu, atau menjalankan praktek mesum di samping
usaha yang dibidanginya, untuk meraup keuntungan yang lebih, seperti bisnis hotel,
losmen, salon kecantikan, barbeque, panti pijat, restauran, rumah makan, dan lain-
lainnya. Bidang-bidang usaha semacam itu banyak yang sudah diselewengkan,
menggunakan kecantikan wanita untuk menggaet orang. Setiap hari siang maupun
malam, Penguasa Neraka mengutus Petugas Ronda memantau terus menerus. Perbuatan
amoral yang dicatat tiada habis-habisnya, sampai kewalahan rasanya, bahkan ada pula
yang mati di tempat mesum. Roh-roh cabul semacam ini, kini semuanya ditahan di
Neraka menerima siksa. Merusak moralitas masyarakat setempat termasuk dosa yang
terberat. Oleh karena itu, janganlah menjalankan bisnis pencabulan, sebab dosanya akan
sulit terlunasi bahkan sampai tiga kelahiran. Penguasa Astana kelima, sangat tegas dan
tak pilih kasih, para roh dosa yang dikirim kemari, semuanya ketakutan, karena hukuman
yang dijatuhkan adil dan tegas. Jika umat di dunia tak mau insyaf dan merubah diri, kelak
bila sampai dikirim ke sini akan tahu sendiri rasanya, dan jangan menyalahkan penguasa
tak ada belas kasihan. Neraka ini disebut pula "Neraka Besar Berjeritan", roh dosa yang
masuk penjara ini, pasti menjerit-jerit kesakitan, apalagi "Sub Seksi Neraka Congkel
Hati", khusus membedah hati manusia yang keji, jahat, berbisa, membenci, menggerutu,
cabul, amoral, cemburu, berat sebelah, egois, nekad, munafik, curang, hati binatang, dan
hati serong lainnya, hukumannya sadis, ini bukan karena penguasa tega, melainkan
orangnya yang terlalu jahat, sehingga mengundang malapetaka pembedahan hati sendiri.

Melawat ke Sub Seksi Congkel Hati

Babak ke 32
Melawat ke Sub Seksi Neraka Congkel Hati

"Sungguh menyedihkan prilaku yang melecehkan Malaikat dan ingkar akan leluhurnya,
Sedangkan pemujaan pada sesuatu yang berasal dari luar negeri dan ingkar pada
sesuatu yang berasal dari diri kita sendiri dapat dikatakan sebagai orang yang sudah
kehilangan Budi Utamanya. Padahal paham moralitas dari Tiongkok telah diwariskan
turun temurun secara berkesinambungan hingga ribuan tahun, Ini jelas merupakan jasa
dan karya besar dari para budayawan terkemuka."

Kebudayaan moralitas Tiongkok sebenarnya merupakan kristalisasi dari saripati langit


dan bumi, sehingga sekalipun telah mengalami masa waktu yang lama tetap saja terasa
seperti masih baru, sampai sepuluh ribu tahunpun takkan terputuskan. Patut disayangkan
sekali karena hati manusia cenderung menjunjung tinggi realitas dan mengejar materi,
sehingga memandang rendah kebudayaan milik bangsa kita sendiri, dan malah
memprakarsai westernisasi (kebarat-baratan) secara keseluruhan. Kedai miras (minuman
keras) dagingpun menjamur, praktek prostitusi dan kebrutalanpun mewabah dalam
masyarakat. Golongan orang yang mengabaikan kebudayaan sendiri itu hanya memuja
segala sesuatu yang berasal dari luar negeri tetapi malah ingkar terhadap sesuatu yang
berasal dari bangsa kita sendiri. Kita sungguh malu menjadi keturunan Kaisar termulia
Yen Ti dan Huang Ti yang telah memiliki latar belakang sejarah 5000 tahun lamanya.
Apalagi akhir-akhir ini pengetahuan dan tekhnologi mengalami kemajuan yang pesat.
Dikiranya manusia bisa mengungguli Yang Di Atas, tetapi mereka tak sadar apa yang
telah dicapai oleh manusia ibarat setetes air di samudra raya, sekalipun memiliki
tehnologi canggih, tak lain hanyalah ibarat riak kecil dalam samudra. Dengan teknologi
maju malah merusak lingkungan dan alam, bahkan dikatakan bisa mengungguli Yang Di
Atas, ini jelas merupakan sinisme yang pada akhirnya hanya akan menuai malapetaka
sendiri. Jika manusia meninggalkan alam ini, maka kehidupannya akan menjadi
abnormal. Inilah yang patut direnungkan oleh orang yang manusiawi.

Di depan "16 Sub Seksi Neraka Congkel Hati" sudah terdengar suara jeritan yang
mengerikan. Hati para umat sudah berubah, sehingga sesampainya di Neraka mau tak
mau hatinya harus dicongkel untuk diobati.

Dari dalam penjara tampak para setan gundul. Semuanya dengan menggunakan pisau
membedah dada roh dosa, langsung mencongkel hatinya, layaknya menyembelih babi,
dan mencongkel hatinya. Para roh dosa dalam keadaan terikat di tiang kayu, lalu dadanya
dibedah, hanya terdengar sekali jeritan, sudah langsung pingsan. Sebenarnya dosa apakah
yang mereka lakukan?
Perwira menyiramkan roh dosa itu dengan Air Pemulih Roh, sungguh ajaib, begitu
diguyur, dada masing-masing roh dosa kembali utuh, orangnya siuman lagi.

Dikeluarkan beberapa roh dosa untuk mengatakan sendiri dosa mereka.


Roh Dosa : Siap! Mohon Yam Ong bisa meringankan dosa saya, bolehkan?
Yam Ong : Kau ceritakan dahulu, nanti saya pertimbangkan.
Roh Dosa : Baiklah. Semasa hidup. Saya mengenyam pendidikan sampai perguruan
tinggi. Karena pikiran saya dipengaruhi oleh paham pembaharuan, saya terbius oleh
paham pembaharuan, saya terbius oleh Westernisasi. Di dalam kampus ada seorang
dosen yang beragama Kristen, ia menasehati saya masuk agamanya, selain bisa
memperdalam bahasa Inggris, masih ada kesempatan untuk ke luar negeri. Saya pikir
demi masa depan, cara itu bisa merupakan salah satu jalan keluar yang baik, saya lalu
menurutinya. Semenjak itu, setiap ada waktu saya lalu pergi ke Gereja mendengarkan
kotbah pendeta dan belajar bahasa Inggris. Setiap umat mengenakan pakaian yang sesuai
dengan trend modern, oleh karena itu penganutnya kebanyakan dari golongan muda
mudi. Tidak saja saya bisa menimba ilmu, bahkan masih bisa berkenalan dengan teman-
teman, lagi pula seringa mengadakan kegiatan, sungguh merupakan semacam Organisasi
Kepemudaan. Setelah dibaptis, dalam hati saya berpikir, adat kepercayaan di kampung
halaman yang menyembah Dewa dan Buddha sudah tak sesuai dengan arus zaman,
semuanya itu adalah menyembah berhala, kepercayaan yang sesat. Suatu ketika
bertepatan dengan liburan musim panas, saya pulang ke kampung halaman dan bertekad
ingin merubah kepercayaan keluargaku. Mula-mula saya berusaha mempengaruhi ayah
dan ibu, agar cepat-cepat meninggalkan penyembahan berhala, tetapi ayah dan ibu terlalu
bersikukuh, bagaimana pun juga tak mau menerimanya. Seketika itu sayapun marah, lalu
mengambil papan nama arwah leluhur yang berada di atas meja sembahyangan leluhur
dan membuangnya ke lantai. Melihat tindakan saya, ayah dan ibu tak kepalang marahnya,
lalu menghantam saya dengan kursi. Saya mendapat pukulan batin atas kejadian itu,
semenjak itu saya tak pernah pulang rumah lagi. Setelah lulus kuliah, saya ikut sang
pendeta pergi berkotbah kemana-mana dan menetap di dalam gereja. Pada suatu ketika,
dalam sebuah tragedi musibah kecelakaan kendaraan, sayapun tewas. Pada saat
meninggal, ternyata Sang Juru Selamat Jesus Kristus tak datang menjemput saya dengan
kebanggaanNya untuk pulang ke Surga, malah dikawal oleh dua setan jahat sampai ke
Neraka, dan diadili oleh Yam Ong, akhirnya dihukum masuk ke penjara "Neraka
Congkel Hati". Mohon Yam Ong mengampuni dosa saya.
Yam Ong : Kepercayaan terhadap agama sebenarnya tak terbatas oleh wilayah, agama
apa saja boleh dianut, tetapi kau lupa daratan, sampai-sampai merusak papan nama arwah
leluhur. Kalau cara kau menganut agama semacam ini, bagaimana bisa mengajar umat
supaya ingat akan sumbernya? Ibarat minum air tak lupa akan sumbernya? Meski para
penyebar injil mengatakan jangan menyembah terhadap "sesuatu yang berhala", tetapi
kau tidak menyadari akan Hakekat Kebenaran, bahwa keyakinan terhadap Salib, kitab
Injil dan Pendeta juga sama halnya merupakan "Sesuatu yang berhala", mengapa kau juga
menganutnya? Apa yang dimaksud dengan "Menyingkirkan sesuatu yang berhala", ialah
menyuruh engkau memandang kosong semua wujud palsu yang ada di dunia, jangan
bernafsu serakah terhadap kesenangan lahiriah, sebaliknya justru perlu untuk mengisi
kekosongan batin. "Tidak menyembah yang berhala", artinya menjunjung kepercayaan
spiritual, untuk mencapai hidup yang kekal. Ternyata engkau telah menyalah-artikan
makna ini, dengan merusak papan nama arwah leluhur. Maka alur budi dari leluhur
terputus. Coba saya ingin tanya, dari manakah kau dapatkan badanmu ini? Apa nama
margamu? Apa yang kita dapatkan, semuanya adalah pemberian leluhur kita, di atas
langit adalah "Tuhan Yang Besar", sedangkan leluhur adalah "Tuhan yang kecil". Prilaku
engkau lupa akan akarnya dan melecehkan leluhur, sebenarnya bukan maksud tujuan
Tuhan, maka kau tak diterimaNya masuk Surga dan terpaksa terperosok masuk Neraka.
Karena kau telah mengaku dengan jujur, maka kau mendapat keringanan masa hukuman
dua bulan. Sesudah selesai menjalani masa hukuman, akan dititiskan kembali ke dalam
Enam Jalur Tumimbal Lahir.

Tujuan utama menganut suatu agama adalah membina hati, pikiran dan rohani, bukannya
malah khawatir akan sesuatu dan mencari susah diri sendiri, saling memboikot,
menganggap kepercayaan yang dianutnya yang paling benar. Hukum Langit sudah ada
ketetapan : "barang siapa yang menyalahkan agama orang lain dan membenarkan
agamanya sendiri, berarti sudah timbul hati yang membeda-bedakan. Bila hati yang welas
asih dan kasih universal sudah hilang, maka takkan bisa mencapai kesempurnaan jiwa,
berarti para Nabi dan para Suci, para Dewa bisa timbul perselisihan dan gesekan,
Surgapun akan menjadi medan perang. Mana bisa disebut Alam Surga yang penuh suka
cita, damai dan tenang?

Melawat Kembali ke Sub Seksi Neraka Congkel Hati MENGUNJUNGI


LAGI NERAKA KECIL CONGKEL HATI
TAHUN 1977, GO GWEE JI CAP KAU

Babak ke 33
Melawat Kembali ke Sub Seksi Neraka Congkel Hati

"Rasa cemburu terhadap kepintaran orang lain sering timbul karena diri sendiri tidak
memiliki kemampuan, Sehingga menggunakan siasat jahat untuk memfitnah orang,
perbuatan jahat dan sewenang-wenang pada akhirnya pasti terbalas, Untuk mengetahui
pembalasannya cobalah dengar suara jeritan di Neraka congkel hati."
Di dunia ada semacam orang dimana dirinya tak mempunyai kepandaian apa-apa, namun
jika melihat kebolehan orang lain ditampilkan, timbul hati cemburu, secara diam-diam
mengeluarkan siasat jahatnya, menyebar dan memancing gossip atau mengungkap
kejelekan orang. Ada pula orang yang membina jalan keTuhanan namun berlainan
dengan kepercayaan yang dianut lalu mengeluarkan kata-kata fitnahan, orang seperti itu
akan terperosok masuk "Neraka Congkel Hati", untuk dipotong dan dibuang hati
cemburunya dan hati yang suka bikin gossip itu.

Hukuman di neraka sungguh menakutkan, sejak mulai dari Astana pertama, yang
disaksikan adalah pandangan yang seram dan mengerikan, apalagi hukuman bedah hati,
sungguh lebih tragis dan mengenaskan.
Hati merupakan penguasa manusia, hukuman "Congkel Hati" memang paling sakit, tiada
yang lebih sakit dari hukuman ini, begitu hati terluka, maka seluruh anggota badan akan
terguncang, sakitnya sungguh tak terlukiskan dengan kata-kata.

Tiga roh dilepaskan dan dibawa keluar penjara, agar mereka mengaku sendiri.
Pengakuannya akan berguna untuk menyadarkan umat. Untuk memulihkan roh dosa ke
asalnya, dikipasi dengan kipas pemulih roh.

RohDosa 1 : Semasa masih hidup, saya bekerja di sebuah instansi pemerintah. Karena
saya sendiri tak punya prestasi apa-apa, melihat teman sekantor naik pangkat, lalu timbul
rasa iri di hatiku yang jahat. Dalam hati saya menggerutu pada manager "tidak adil dan
pilih kasih," akhirnya jadi dendam. Saya selalu menggunakan kesempatan membuat
laporan palsu kemudian saya adukan kepada atasan, mengatakan si Anu menggunakan
alasan palsu untuk bolos, melakukan tindak korupsi dan lain sebagainya, dengan tujuan
mencelakakan orang lain. Hanya karena itu, empat tahun yang lalu saya terjangkit
penyakit kanker lever dan akhirnya meninggal. Petugas neraka si Hitam dan si Putih
membawa saya masuk neraka, dikawal sampai di hadapan Panggung Cermin Dosa,
tertampak dosa saya semasa hidup yang mengerjai dan mencelakakan teman sekantor.
Saya lalu diserahkan ke Astana kelima untuk diadili, Yam Ong marah besar, mencela diri
sendiri tak punya kepandaian tetapi tak tahu diri, malah iri dengan orang yang punya
kepandaian, lalu mencari akal mencelakakan orang, hatinya amat jahat. Akhirnya saya
dikirim ke sini untuk menerima hukuman. Siang malam dadaku dibedah dan hatiku
dipotong oleh prajurit neraka, tak kepalang tanggung sakitnya, semasa hidup tak percaya
akan pembalasan karma, sesudah mati deritanya tak terkatakan lagi.

CiHoet : Rasa iri hati terhadap kepandaian orang tak boleh dimiliki, kau merusak
kekompakan organisasi, menjadi biang kerok dalam kelompok, sungguh tercela. Orang
yang awam semestinya banyak belajar dari kepandaian orang lain, serta menghargainya,
dengan demikian setiap hari akan semakin bertambah pengetahuannya, kalau tidak,
hatinya perlu dibedah, maka akan seperti roh dosa ini.

RohDosa 2 : Semasa hidup sebagai penganut agama Buddha, saya membina diri dalam
rumah tangga sebagai Upasaka, saya banyak membaca sutra Buddha, saya pikir selain
ajaran Sang Buddha semua adalah ajaran sesat dan pembimbing sesat. Setiap kali
bertemu dengan orang yang menganut kepercayaan lain, saya selalu memandang rendah.
Jika bertemu dengan seorang penganut Taoisme, saya selalu berkata kepadanya : "Apa
yang Anda sembah itu tak lain adalah para dewa dan setan dari aliran sampingan yang
rendah derajatnya, kelak Anda takkan bisa terangkat naik ke atas (surga)". Ada juga
orang yang memberi saya kitab-kitab suci yang ditulis oleh Roh Suci pada Vihara
Perguruan Roh Suci, sayapun tak sudi melihatnya, seraya berkata ""Itu praktek kerasukan
setan, pena sakral itupun palsu, jangan percaya pada ajaran sesat gituan!" semasa hidup
hanya berusaha sebisanya mengumpat, mencemarkan dan memburuk-burukkan
kepercayaan agama lain, mengira dirinya telah memahami ajaran Buddha yang tiada
taranya, siapa tahu setelah meninggal tak mendapatkan jalan yang menuju Surga di
sebelah Barat, tetapi malah langsung menuju neraka, sewaktu meninggal tak menjumpai
Para Suci dan Dewa yang menjemput dan membimbing saya pulang, tetapi malah
didatangi dua utusan neraka yang menggiring saya masuk ke Neraka, dan diantar sampai
ke Astana kelima, Yam Ong tak senang hati, saya dihardiknya : "Kau adalah pengkhianat
Sang Buddha, sedikit rasa welas asihpun tak ada, meski berpantang, namun batinnya
masih menyimpan rasa dengki, mengumpat agama lain secara ngawur, tak insaf akan
sifat kesetaraan Buddha Dhamma. Setiap perguruan memiliki Jalannya sendiri, dan setiap
Jalan ada kebenarannya tersendiri, asalkan membina dan memupuk amal kebajikan, tak
melanggar aturan dan melakukan kejahatan, semuanya adalah ajaran yang benar, kau
pikir ilmu Buddha Dhamma tak terhingga batasnya, namun siapa kira ajaran agama
lainpun memiliki "kesaktian yang luar biasa", lalu apa gunanya menampar mulut orang
dan menganggap diri lebih cakap?". Saya menyesal semasa hidup bersikukuh dan
berprasangka, bersikap angkuh dan sok percaya diri, hanyut dalam keakuan sendiri,
sehingga timbul hati mengumpat, metodenya, keTuhanan nya, ajarannya, semua diumpat,
watak keBudhaannya sudah hilang, sehingga mengalami nasib seperti ini! Saya menitip
pesan pada teman-teman seDharma, janganlah maniru perbuatan saya, sehingga sia-sialah
jerih payah semasa hidup.

CiHoet : Sayang sekali engkau membicarakan ajaran Buddha Dhamma tetapi menutup
watak keBudhaanmu sendiri, hati seperti itu tak saja perlu dibedah, kelak di kemudian
hari masih harus menanggung derita di "Neraka Cabut Lidah".

RohDosa 3: Saya menjadi Medium Utama pada salah satu Vihara Perguruan Roh Suci,
mula-mula saya serius dalam melaksanakan tugas penegakan medium dan pembeberan
ajaran Roh Suci, pengontakan dengan para Suci sangat tanggap, belakang hari karena
ketua Vihara tiada perhatian terhadap saya, lalu saya berpikir, setiap kali ada acara, saya
begitu mengabdi dengan susah payah, rasanya tak ada gunanya, maka pupuslah semangat
saya, lalu saya berkata pada para siswa medium : "Kegiatan penegakan medium
merupakan rekayasa manusia belaka, kalian jangan percaya". Para siswa medium
mendengar kata-kata saya lalu hilang keyakinannya, sejak itu tak lagi datang ke Vihara
membina diri dan berguru pada Roh Suci, sayapun meninggalkan Vihara tak lagi menjadi
Medium. Selang tujuh tahun saya jatuh sakit dan akhirnya meninggal, roh saya dikawal
utusan neraka dan dibawa sampai Astana kelima, Yam Ong marah, celanya : "Kau
menjadi Medium Utama meski tiada mendapat perhatian dari pihak Vihara, namun tak
pada tempatnya mengumpat Roh Suci, kau telah melakukan kesalahan besar, harus
dihukum masuk "Neraka Congkel Hati" selama 15 tahun, sebagai ganjaran terhadap "Hati
yang mengumpat para Suci", di kemudian hari masih diserahkan ke neraka lain untuk
dihukum lagi. "Kini ingin menyesalpun sudah terlambat, mohon Buddha Ci Kung
mintakan belas kasihan untuk saya.

CiHoet : Persinggahan Roh Suci mewakili para Suci, umat di dunia sekali-kali tak boleh
mengumpatnya, kalau sampai melanggar, dosanya takkan terampuni. Kemunculan
Kegiatan Penegakan Medium untuk menyadarkan umat adalah berdasarkan kebutuhan
zaman, agar umat bisa terlintaskan secara merata, itupun harus ada Titah dari Kaisar Giok
Tee, barulah bisa membuka Vihara dan membeberkan ajaran. Orang yang mengumpat
berarti telah melecehkan Yang Dimuliakan di atas surga, dosanya sungguh tak ringan.

Melawat ke Sub Seksi Neraka Congkel Hati yang Ketiga Kalinya

Babak ke 34
Melawat ke Sub Seksi Neraka Congkel Hati
Yang Ketiga Kali - Bertepatan dengan Pembukaan
Pintu Neraka pada Bulan Cit Gwee

"Bertepatan dengan hari raya "Pelintasan Umum Pertengahan


Tahun", pintu neraka pun dibuka,
Arwah-arwah dalam kuasa neraka dengan antusiasnya keluar
menghirup udara segar,
Mengenyam kebebasan selama 30 hari selama bulan Cit Gwee,
Tersiratlah bahwasanya masa-masa kebahagiaan dalam kehidupan
manusia tidaklah sering kita jumpai."

Selama bulan Cit Gwee (bulan ketujuh) pintu neraka dibuka lebar, saudara-saudara (yang
berada di alam neraka) datang ke alam dunia untuk melepas kejenuhan, maka oleh adat
bulan Cit Gwee disebut sebagai "Bulan Hantu", maka punya kerja pada bulan ini
dianggap tabu, takut tersinggung oleh roh hantu. Jika umat dunia senantiasa bisa bersikap
hormat, segan serta waspada terhadap malaikat dan hantu, dengan sendirinya takkan
melakukan kesalahan.

Hantu itu adalah jelmaan manusia, sudah tak aneh lagi, kita akan kena celaka jika
menganggap aneh.

Pintu Hantu sudah berada di depan, pintu sampingnya telah dibuka, para arwah berdesak-
desakan berebut keluar, wajahnya tampak ceria, seperti menghirup udara segar.
Pintu Neraka sebelah samping boleh dibuka pada bulan Cit Gwee, para arwah dalam
wilayah "penduduk sipil" bisa bercengkerama secara bergiliran, setiap orang bak burung
keluar dari sangkarnya, maka mereka seperti mabuk dalam suasana gembira, menuju ke
alam dunia.

Apakah semua roh hantu mendapat kesempatan keluar pada bulan Cit Gwee ?
Oh, tidak, meski pintu neraka dibuka pada bulan Cit Gwee, namun yang keluar lebih
diutamakan arwah-arwah yang berada di wilayah penduduk sipil, karena pada umumnya,
arwah dari penduduk sipil tiada banyak beramal-jasa atau berdosa, maka sesudah
meninggal ditempatkan di suatu wilayah dalam kuasa neraka yang disebut "wilayah
penduduk sipil". Di sana mereka menjalani kehidupan seperti layaknya di alam dunia.
Pada hari-hari biasa mereka tak diperbolehkan meninggalkan wilayahnya, hanya saat
bertepatan bulan Cit Gwee, pejabat neraka memberi amnesti besar-besaran, mengijinkan
mereka berlibur secara bergiliran, sedangkan jalur hantu pada tanggal 15 Cit Gwee baru
diperbolehkan secara terbatas keluar neraka untuk mendapat kesempatan pelintasan
umum. Dalam agama Buddha kita kenal dengan festival "Ullambhana", sedangkan umat
Tao menyebutnya "Pelintasan Umum Pertengahan Tahun". Para pejabat neraka biasanya
ada hari libur tertentu, namun pada bulan ini tak berlaku.

Para roh dosa yang berada dalam penjara wajahnya tampak lebih mengenaskan dan
menyedihkan dibanding dengan tempo hari, apakah sebabnya?
Karena bulan ini bertepatan dengan bulan Cit Gwee, pada umumnya para arwah yang tak
berdosa, bisa keluar neraka untuk bercengkerama, sedangkan para roh dosa ini semasa
hidupnya juga pernah mendengar cerita bahwasanya bulan Cit Gwee merupakan
dunianya para arwah atau roh halus, dalam hati mereka berpikir hari ini semestinya bisa
bebas sejenak, tetapi tak terpikirkan bahwa dirinya kini masih dalam keadaan diborgol,
tak punya kebebasan, rasanya iri sekali melihat orang lain bisa berlibur dan leluasa,
sedangkan dirinya dikurung, para danyang (hantu penjaga) nerakapun tak kenal ampun,
tetap melaksanakan hukuman congkel hati, maka hatinya terasa merana dan pilu. Umat di
dunia perlu bersiap-siap lebih awal, jadilah orang yang baik, berbuat yang baik, jangan
berbuat dosa, sebab jika sesudah meninggal masuk neraka, takkan dapat menemukan
kebebasan dan hari yang cerah.

Pejabat mengatur dua roh keluar untuk menceritakan sendiri perbuatan jahat apa yang
mereka lakukan.

RohDosa 1 : Rasanya malu jika kuceritakan, pada usia tengah baya, istriku meninggal,
namun nafsu birahiku belum reda, pada suatu hari di pinggiran desa, saya bertemu
dengan seorang gadis, saat itu nafsu birahiku mendadak timbul dengan dahsyatnya. Saya
lihat di sekeliling tak ada orang, lalu saya bergegas memeluknya, menarik paksa masuk
ke dalam kebun tebu terdekat. Saat mau saya perkosa, gadis itu meronta dan menjerit-
jerit, minta saya lepaskan, tetapi saat itu saya sudah kesetanan dan kehilangan nalar, saya
mengancam dan menakut-nakutinya, jika tak mau menurut akan saya bunuh, akhirnya
iapun tunduk, dan saya berhasil memperkosanya. Setelah kejadian itu saya merasa
menyesal, meski gadis itu tak melaporkan kasusnya untuk dilacak, saya sendiri merasa
bersalah, dan sering mencela diri sendiri, tak lama kemudian, saya jatuh sakit dan
akhirnya meninggal. Saat roh sampai di kuasa neraka, Yam Ong marah besar. Karena
saya sudah mengaku bersalah, saya tak dibawa ke Panggung Cermin Dosa, langsung
dibawa ke Astana kelima, dihukum di "Neraka Congkel Hati" selama 10 tahun,
mengoperasi hati saya yang "gila nafsu sex dan suka memperkosa", hingga kini sudah
menjalani siksa hukuman selama 4 tahun lebih, setiap hari saya sangat menyesal, tetapi
nasi sudah menjadi bubur, seperti kata sebuah pepatah : "Sekali salah langkah, akan
menciptakan penyesalan selama ribuan tahun". Kini menyesalpun sudah terlambat.

Pejabat : Memperkosa gadis perawan, merusak masa depan orang seumur hidup,
keterlaluan jahatnya dan berat dosanya, meski kau mengerti mencela diri sampai mati,
sadar akan kesalahan diri dan menyesal, namun dosa ini tak dapat ditebusnya. Kejahatan
yang terutama ialah berzinah, kini ibaratnya sudah masuk perangkap sendiri, jangan
menyalahkan orang atau menggerutu kepada Yang Di Atas. Sadarlah umat di dunia,
jangan sampai melakukan dosa berzinah ini, jika ada yang sudah terlanjur melanggar
cepatlah bertobat di hadapan Sang Buddha, serta menegakkan ikrar besar, atau beramal
cetak kitab "Melawat ke Alam Neraka" sebanyak 1000 buku untuk menyadarkan umat,
maka dosanya akan terkurangi, jika tidak, kelak hukuman nerakalah yang akan ia
dapatkan. Kini giliran roh dosa kedua, cepat laporkan dosa dan kejahatan apa saja yang
kau lakukan seumur hidup, jika tidak, maka kau takkan mendapat pengampunan dari
hukuman keras.

RohDosa 2 : Tak kepalang sakitnya, sampai sulit dikatakan, hanya karena semasa hidup
ada sekilas niat yang keliru, sehingga melakukan dosa yang amat besar, penderitaan saya
tak habisnya. Mohon Buddha Hidup Ci Kung sudi menolong saya!
CiHoet : Semasa hidup banyak bercabul, masih tak terjerat hukum dan seenaknya saja,
kini mendapat balasan yang malang, dari mana saya bisa mengampuni dosamu? Lebih
baik pasrah sajalah!

RohDosa 2 : Sungguh tragis nasibku, kalau Buddha Ci Kung tak mau menolong, sayapun
tak bisa apa-apa, hanya bisa mengaku kesalahan yang dahulu. Semasa hidup saya
menjadi sopir taksi, karena tak mendapat pendidikan yang baik, membuat prilaku jadi tak
karuan, main judi, main perempuan, dan minum-minum, semua tak ketinggalan, apalagi
dalam hal main cabul. Di dalam mobil, saya sediakan kaset percakapan porno, jika ada
penumpang perempuan sendirian naik taksi, maka kaset itu saya stel, saya memang
sengaja mau menggoda dan merangsang. Saya memang mendapat makian orang sebagai
"Hantu asusila", "Setan porno", tetapi saya malah merasa senang melihat nasib sial orang,
sama sekali tak merasa malu. Pernah pada suatu malam, saya mendapat penumpang
seorang gadis, wajahnya cantik sekali, mendadak nafsu birahi saya bangkit, saya segera
memutar kaset porno, lalu tancap gas, membawanya ke tempat terpencil, saya
mengancamnya dengan pisau lalu saya perkosa. Hal ini telah saya lakukan sebanyak tiga
kali. Lima tahun yang lalu, saat menyalib kendaraan, terjadilah tabrakan, sayapun mati
dalam kecelakaan tersebut. Seketikan itu juga diborgol dan dikawal oleh si Kepala Sapi
dan Tampang Kuda menuju ke neraka. Setelah diperiksa di beberapa Astana, akhirnya
dibawa ke Astana kelima, dan mendapat hukuman masuk "Neraka Congkel Hati" selama
30 tahun lamanya tiap hari saya disiksa, ingin menyesalpun sudah terlambat. Berharap
pada Saudara Yang Sheng sepulang ke alam dunia menyampaikan pesanku pada umat di
dunia, perbuatan apa saja yang pernah dilakukan semasa hidup, setelah meninggal akan
diadakan perhitungan satu persatu secara jelas, takkan bisa luput dari hukuman, kini saya
hanya bisa menyesali kedangkalan pengetahuan saya, sehingga membuat dosa besar.

Pejabat : Roh ini sungguh besar dosanya, usianya dipotong 10 tahun, lebih awal ditarik ke
dalam kekuasaan neraka, untuk menumpas kelakuan jahatnya. Kelak setelah selesai
menjalani hukuman di neraka kami, akan dimasukkan ke dalam neraka Abadi, selamanya
takkan bisa terangkat untuk dilahirkan kembali. Umat di dunia hendaknya bisa
menjadikan pelajaran ini sebagai sebuah cermin. percabulan merupakan kejahatan yang
terutama, setiap hubungan yang ilegal, atau kejahatan memperkosa wanita dan memutar
kaset porno dalam kendaraan, takkan mendapat ampunan dari hukum neraka, jika tak
waspada pada tingkah laku dirinya, di kemudian hari kelak takkan dapat tertolong.

CiHoet : Dibandingkan dengan hukuman lain, hukuman "Congkel Hati" jauh lebih
menderita beribu kali, umat di dunia jangan sampai melakukan hal-hal yang "mengelabui
hati" nya, jika tidak, saat pembalasan sudah di ambang pintu, mau menyesal takkan
keburu.

Babak ke 34
Melawat ke Sub Seksi Neraka Penyelomotan Jemari

"Di atas bukit, bunga salju turun beterbangan dan bertebaran menimpa pohon "Mei"
(prumus Mei), Tahun demi tahun, bulan demi bulan, sang waktu terus bergulir mendesak
tanpa berperasaan, Tanggalkanlah pisau penyembelih makhluk agar tangan menjadi
bersih, Bina dan pupuklah ladang rohani, manfaatkanlah sendiri kesempatan yang baik."

Kita akan meninjau "Neraka Penyelaraan (Penyelomotan) Jemari", neraka tersebut harus
melalui jalan kecil di samping "Neraka Besar Panas Api Emosi".
*Penyelaraan = memberi tanda (cap) dengan besi yang membara pada kulit orang
terhukum.
Hawa panas dari depan sudah terasa mengancam, bagaimana kita melangkah maju? Lagi
pula katanya jalan kecil itu juga merupakan "Jalan Panas". Ci Hoet menggunakan kipas
Buddha mengipasi tanah yang panas membara menjadi tanah sejuk nan menenangkan
hati. Roh-roh dosa itu segera merasakan laju langkahnya enteng tak lagi terlecur
(terselomot), mereka amat tercengang, melihat ke sekitarnya, lalu mereka pun menambah
kecepatan langkahnya. Sebelum kekuatan magisnya memudar, Yang Sheng dan Ci Hoet
berlarian sampai ke ujung jalan. Di ujung jalan kecil di sebelah kiri sudah ada Pejabat
neraka dan para perwira yang berbaris menunggu, untuk memberi petunjuk.

Di neraka mana saja selalu terdengar suara tangisan yang memilukan, apa yang terdengar
di neraka, bak suara umat di dunia yang sedang mengerang-erang di saat sedang kambuh
penyakitnya, pilu hatinya dan berharap mendapatkan kesembuhan.

Sarana di dalam neraka cukup modern, kedua tangan roh dosa diikat dengan rantai pegas
yang dihubungkan pada selajur rel baja yang merah membara, sehingga kedua tangan roh
dosa terselar (terselomot). Karena tangannya terikat, maka tak bisa menghindar. Derajat
panas rel baja itu amat tinggi, rantai pegas menghantar panas dengan cepat. Karena tak
tahan dengan panasnya api, roh dosa hendak lari menjauh. Namun semakin berusaha
menjauh daya tarik rantai pegas semakin kuat, akhirnya roh dosa terjatuh dan tersentuh
rel baja yang membara itu. Kedua tangannya seperti memungut arang yang membara, tak
bisa dicampakkan, wajahnya sampai mencucurkan keringat, kedua tangannya menjadi
hangus lumat karena luka bakar, roh dosa hanya bisa menangis kesakitan dan terkulai
tanpa daya.

Neraka ini disebuh "Sub Seksi Neraka Penyelomotan Jemari". Dahulu menggunakan
setrika untuk menyelomoti tangan roh dosa, tapi demi menyesuaikan "kecanggihan
strategi tindakan" umat di dunia, maka metode hukumannya pun kini diperbarui.

Antara alam wadag (alam dunia kasat mata : "Yang") dan alam astral (alam tak kasat
mata : "Im") ternyata mempunyai hubungan kausalitas (sebab akibat), secanggih-
canggihnya strategi yang dimainkan masih ada yang lebih canggih lagi!

Pejabat mengatur beberapa roh dosa untuk menceritakan sendiri pelanggarannya semasa
hidup.

RohDosa 1 : Semasa hidup, sudah menjadi watak saya suka main cabul; sering kali di
tempat remang-remang melakukan perbuatan kurang ajar terhadap wanita yang sedang
melintas. Terhitung ada 12 kali melakukan dosa ini semasa hidup, setelah meninggal
dihukum kemari menerima siksa!
Pejabat : Kedua tangannya jahil, "tangan iblis"nya pantas dihukum. Gantian roh dosa
kedua memberi pengakuan!

RohDosa 2 : Semasa hidup saya suka menghasut orang untuk berperkara, suka
membuatkan "Berkas aduan" untuk orang yang hendak berperkara, sehingga saya bisa
mengambil keuntungan melalu cara itu, semasa hidup cuma melakukan kesalahan ini.
Setelah meninggal, Yam Ong gusar, menyidang saya atas kegemaran saya membuatkan
"Berkas aduan". Karena kedua tangan saya mencelakai orang dan perlu dihukum selomot,
maka menerima hukuman di sini. Tiada orang yang tahu akan derita saya, mohon Buddha
Hidup Ci Kung menolong saya!

CiHoet : Engkau toh punya kepandaian, mengapa tak mengajuka berkas pembelaan
kepada Yam Ong? Agar beliau bisa mengampuni kamu?

RohDosa 2 : Yam Ong bermuka besi, tak pandang bulu sedikitpun, saya tak berani cari
repot sendiri.

CiHoet : Kalau begitu, sama halnya jika engkau memohon kepada saya!

Pejabat : Tak boleh seenaknya minta tolong. Yang ketiga cepat beri pengakuan!

RohDosa 3 : Semasa hidup saya membuka arena perjudian. Bagi yang menang, saya
pungut bagian dan juga sering menggunakan tipu daya dalam permainan, berhasil menipu
banyak uang. Karena mudah mendapatkan uang, lalu hidup saya menjadi bejad, sering
melakukan tindakan melawan hukum, sangat disegani di kalangan dunia hitam. Tak
terkira setelah meninggal, Yam Ong gusar sekali, lalu menghukum saya masuk "Neraka
Penyelomotan Jemari" selama 30 tahun, setiap hari menerima siksa hukum yang tak
terperikan!

CiHoet : Membuka arena perjudian masih melakukan tipu daya permainan, dosanya
sangat besar. Sesudah selesai menjalani hukuman di neraka, kelak jika dititiskan kembali,
pasti akan menerima pembalasan berupa cacat badan. Saya berharap umat di dunia cepat
berpantang judi. Yang keempat cepat beri pengakuan.

RohDosa 4 : Semasa hidup, saya pernah membuka cek kosong, menilap harta orang,
setelah meninggal lalu dihukum kemari. Semasa masih hidup, saya berpikir dalam hati,
asalkan saya bisa melarikan diri jauh-jauh, sang Penagih hutang tak bakal bisa
menangkap saya, maka bereslah segalanya, tak tahunya setelah meninggal ditangkap dan
dihukum berat di sini oleh Yam Ong sang Penguasa Neraka!

Pejabat : Punya hutang uang dengan orang, biarpun hanya sepeser, tetap harus membayar
lunas, jika tidak, setelah meninggal tak akan ada ampunan di kuasa neraka, tetap dihukum
berat.

CiHoet : Dewasa ini umat di dunia, banyak yang membuka cek kosong, kalau cek sudah
dikeluarkan dan dananya tak disetori, berarti kosong, cuci tangan (tidak bertanggung
jawab). Setelah meninggal, orang tersebut, pasti dijatuhi hukuman berat, pada kelahiran
mendatang akan dititiskan menjadi kerbau atau kuda untuk mencicilnya. Sejak dari
zaman dulu hingga kini, tak ada yang bisa terhindar dari pembalasan, tanpa kecuali.
Hukum karma sedikitpun takkan ingkar, waspadalah umat dunia!

Pejabat : Yang kelima, kini tak lagi kerenkah? Cepat ceritakan perihal Kebanggaanmu
semasa hidup!

RohDosa 5 : Mohon pejabar jangan meledek saya lagi. Semasa hidup, saya menjadi
anggota suatu geng, sering membuat onar, mengacaukan kamtibmas setempat, begitu
terlihat hal-hal yang tak menyenangkan hari, atau ada orang yang memandangi saya, saya
lalu menjotosnya. Boleh dikata perkelahian sudah menjadi kebiasaan setiap hari, setelah
meninggal, Yam Ong langsung memerintahkan perwira berkepala sapi dan bertampang
kuda untuk menghajar saya, seraya bertanya saya terima atau tidak? Terkenang perilaku
saya semasa hidup, saya pikir memang keterlaluan!

Pejabat : Sewaktu engkau masih berusia muda, "Api emosi"mu begitu besar, suka
berkelahi dan main sembrono, merusak ketenangan hidup masyarakat, kepalan tanganmu
begitu keras, kini dipaksa merasakan benturan rel baja, untuk mengikis "Api emosi"mu
itu!

CiHoet : Waktu sudah habis, Yang Sheng, bersiaplah pulang ke Vihara.

YangSheng : Mohon pamit kepada Pejabat dan para Perwira, terima kasih atas petunjuk
dan perlakuan baik kalian.

Melawat ke Sub Seksi Neraka Congkel Hati yang Keempat Kali

Babak ke 35
Melawat ke Sub Seksi Neraka Congkel Hati
Yang Keempat Kali

"Hobi berjudi bisa diumpamakan dengan laron yang menubruk api,


Sekaya-kayanya harta yang dimiliki bisa langsung habis,
"Tante Girang" yang gemar "bermain" tentu akan rusak namanya,
Jika sampai terperosok ke dalam jurang, apa lagi yang bisa
dilakukan."

Orang yang hidupnya luntang-lantung, tidak mau bekerja, atau pekerjaannya tak patut,
tak halal, pencahariannya dari perjudian, tak sedikit orang baik-baik yang digodanya
sampai terperangkap sehingga hartanya ludes rumah tangganya porak poranda, amatlah
sayang. Seperti kasus perampokan yang terjadi di wilayah bagian tengah Taiwan waktu
itu, mulanya juga disebabkan oleh perjudian, karena hutang uang judi tak kenal belas
kasih, terpaksa nekat mengambil langkah yang membahayakan, maka kasus-kasus
pencurian dan perampokan terjadi secara beruntun. Perjudian bisa mencelakakan orang,
daya kontaminasinya sangat besar, umat di dunia jangan sekali-kali masuk arena
perjudian, agar tak menyesal nantinya. Sedangkan perzinahan merupakan kejahatan yang
paling utama, orang yang terlibat kebanyakan rusak namanya dan mendapat malu, lebih-
lebih kaum wanita yang berasal dari keluarga baik-baik, sudah selayaknya menjaga
reputasi nama baiknya, tak boleh mengkhianati sang suami "melompat pagar"
(menyeleweng), sehingga membuat aib, tante girang dosanya berat, sama dengan judi.
Jerit kesakitan yang memelas dari para roh yang berada di kuasa neraka, tak sedikit
timbul karena masalah ini.

Keadaan di kuasa neraka hari ini tampak jauh berbeda, para arwah hilir mudik kian
kemari, ramai sekali, suasananya tampak agak rileks, apa sebabnya?
Karena bertepatan dengan hari raya Pelintasan Umum Pertengahan Tahun (festival
Ullambhana), dua hari belakangan ini di dunia banyak yang mengadakan upacara
sembahyangan memberi sedekah menyantuni para arwah dan hantu. Mereka yang
dosanya ringan, bisa keluar dari neraka, menerima santunan yang diadakan secara umum.

Yang masuk "Neraka Congkel Hati" adalah para roh yang dosanya berat, maka mereka
tak termasuk di antara yang mendapat amnesti, tak bisa menikmati persembahan
sembahyangan dari alam dunia.

Pejabat mengeluarkan dua roh dosa yang lain, biar masing-masing menceritakan sendiri
hal ihwalnya.

RohDosa 1 : Siap! Semasa hidup, saya dipekerjakan pada dinas luar, sepanjang hari
mencari order di luar, maka sering menginap di hotel, dan berkenalan dengan calo
perempuan, tak lama kemudian, saya diajak ikut main judi, mula-mula hanya iseng, tetapi
lama kelamaan malah ketagihan, setiap hari berjudi, kalau sehari tak main rasanya gatal,
sejak itu saya selalu luntang lantung kluyuran di arena judi, meski penghasilan saya di
dinas luar cukup lumayan, tetapi karena sering kalah main, bahkan modalpun belum bisa
kembali, maka saya meminjam uang ke sana-sini, urusan rumah tangga sudah tak saya
pedulikan, sampai pada usia 43 tahun, suatu kali saya mengendarai sepeda motor, karena
sedang teler, terjadilah kecelakaan di jalan, seketika itu saya meninggal. Setelah
meninggal, saya dikawal oleh utusan neraka hingga ke neraka, saat itu baru tahu kalau
usia saya dipotong 5 tahun. Setelah melalui pemeriksaan dari Astana pertama sampai
Astana keempat, kemudian diserahkan ke Astana kelima, Yam Ong gusar, menghukum
saya masuk "Neraka Congkel Hati" selama 13 tahun, setiap hari "Hati yang suka berjudi"
saya dipotongnya, sakitnya tak terlukiskan. Saya berharap umat di dunia jangan sekali-
kali gila main judi, di neraka para penjudi paling disirik. Begitu melihat penjudi, Yam
Ong, langsung menghukum dera (pukulan) 100 kalo, sesudah itu baru mulai disidang,
kata Yam Ong, pantat si penjudi itu paling keras, karena setiap hari duduk dalam arena
judi, badannya kurang olah raga, Raja Shen Lo menderanya sebagai ganti olah raga. Tak
saja terhina, kulitpun rasanya sakit, uh...uh...saya sungguh menderita, saya mohon kepada
Buddha Ci Kung, tolonglah saya.

CiHoet : Tangan penjudi itu paling tak kenal kasih, kau ingin menggunakan tangan
seperti itu untuk meminta tolong kepada saya? Lebih baik pasrah saja, jangan berkhayal.
Pejabat : Kau tak boleh sembarangan berucap minta dikasihani, "Hati suka berjudi" mu
harus disembuhkan dulu, sesudah itu kau masih harus diserahkan ke "Neraka Panggang
Jari" untuk dihukum di sana, siapa yang suruh kau gila main judi, kini setelah meninggal
ya harus menerima balasannya, jangan salahkan orang atau menggerutu kepada Yang
Kuasa. Kini giliran roh dosa yang kedua, cepat beri pengakuan perbuatan dosa semasa
hidupmu.

RohDosa 2 : Begini banyak orang, sungguh malu untuk dikatakan....Karena watakku


yang labil, setelah menikah dengan suami, saya menjalin kenalan dengan teman-teman
pria, sehingga akhirnya menyeleweng. Semasa hidup saya menjalin hubungan dengan 5
orang teman pria. Saya sering mengadakan kencan di luar, suami sama sekali tak tahu.
Sampai pada usia 54 tahun, saya mengalami lumpuh jantung dan berakhir dengan
kematian, lalu arwah saya dikawal oleh Perwira Hitam dan Putih. Setelah bercermin di
Panggung Cermin Dosa, tampaklah semua peristiwa asusila semasa hidup, saya tak bisa
mengelak, lalu diserahkan ke Astana kelima, dan dihukum masuk ke "Neraka Congkel
Hati" selama 20 tahun, setiap hari hati saya kesakitan karena dipotong, mau menyesalpun
sudah terlambat, mohon Buddha Ci Kung memintakan belas kasihan kepada Yam Ong,
memberi ampun kepada saya agar bisa keluar dari penderitaan!

CiHoet : Engkau sebagai seorang istri, tapi tak menjaga moralitas wanita, suka berzinah,
suka kemewahan lahiriah, lagipula tak ada amal apa-apa, sayapun tak berdaya!

Pejabat : Ci Hoet, jangan hiraukan dia, semasa hidup suka berzinah, maka "Hati Suka
Berzinah"nya harus dipotong, diri sendiri yang berbuat, diri sendiri pula yang menerima
akibatnya. Jika hendak mohon kepada Buddha dan Para Suci untuk mengampuni,
seharusnya segera bertobat dan berpaling pada saat hayat masih dikandung badan, dengan
cara demikian, bari bisa segera diampuni. Jika sampai ajal tiba tak mengubah kesalahan,
maka sudah tak mungkin lagi minta ampun.

CiHoet : Benar kata Anda, siapa saja yang suka berjudi dan berzinah, harus cepat
bertobat dan memperbarui dirinya, banyak beramal, dan jika bisa berikrar di hadapan
Buddha dan Para Suci, untuk menyadarkan umat, maka dosanya bisa diampuni.

Melawat Astana Keenam, Bercakap-cakap dengan Raja Pian Cheng

Babak ke 36
Melawat ke Astana Keenam
Bercakap-cakap dengan Raja Pian Cheng

"Tak terasa sudah setahun terlewatkan dengan begitu saja,


Kini kembali pada Festival Pertengahan Musim Gugur,
Bangun pagi tidur malam tak hentinya bersibuk diri,
Rambut bertambah putih, orangnya pun menjadi tua,
Para umat, cepatlah bina hatimu."
Kehidupan manusia tidaklah lama, pepatah kuno mengatakan : "Sejak dahulu, hidup
sampai usia 70 tahunan tergolong langka. Kini ilmu kedokteran maju pesat, tarap
kehidupanpun meningkat, mengusulkan pendapat baru bahwa, "Kehidupan manusia
barulah dimulai sesudah berusia 70 tahun." Tetapi pada kenyataannya ada berapa orang
yang bisa hidup sampai usia 70 tahun? Sebenarnya Langit menciptakan manusia tanpa
membatasi usianya, namun karena nafsu keserakahan manusia sendiri, sehingga banyak
menyita sari-pati, energi vital dan pikiran, membuat haus jiwa raga dan membuatnya
cepat mati, sesungguhnya umat manusia sendiri yang mencari jalan kefanaan, (jika tak
mau dikatakan mencari jalan kematian sendiri?) maka para umat manusia agar lebih dini
membina diri, memupuk spiritnya, maka dengan sendirinya bisa mencapai usia lanjut
secara alamiah.

Jika membicarakan masalah moralitas umat masa kini, sungguh sudah tak keruan.
Melihat keadaan demikian Giok Tee sangat prihatin dan tak tega, maka menurunkan
Titah untuk menyusun kitab "Melawat ke Alam Neraka", karena umat di dunia tak
percaya kalau sesudah mati, orang yang berbuat jahat akan terperosok menerima siksaan
di berbagai neraka Alam Baka, maka memerintahkan Ci Hoet dengan membimbing roh
Yang Sheng, turun ke alam neraka, meninjau keadaan pelaksanaan hukuman bagi orang
yang sudah meninggal, dan seketika itu si Malaikat kecil Yu Shu merekam dengan mata
Buddhanya, melimpahkannya dalam bentuk tulisan medium sesuai keadaan
sesungguhnya yang terjadi di lapangan, dimana Yang Sheng sedang melawat.

Pada masa kini umat di dunia mengutamakan ilmu pengetahuan, meremehkan malaikat
dan roh halus, sehingga dimana-mana terjadi tindak kejahatan berupa pembunuhan,
perzinahan, perampokan dan lain sebagainya. Karena umat mengutamakan realitas,
dalam hati berpikir, asal bisa terhindar dari hukum di dunia dikiranya sudah cukup aman,
sehingga orang-orang yang sengaja mencari celah kelemahan hukum atau orang-orang
yang nekat ambil resiko dengan melanggar hukum bisa terlihat di mana-mana. Orang
yang merusak tata aturan hubungan dengan sesamanya, dan melecehkan etika moral
berbisnis merajalela di antara umat manusia, sungguh sangat disesalkan! Ini adalah efek
samping yang tak baik dari prilaku mementingkan kebendaan, situasi dunia sampai
menjadi begini. Siapa saja yang tak percaya akan keberadaan malaikat, roh halus dan
hukum karma, sehingga tindakannya ngawur tak keruan, sesudah meninggal takkan ada
yang bisa lolos dari jerat hukum kuasa neraka, seperti bunyi sebuah pepatah : "Jaring
langit bermata (berlubang) besar-besar, tapi tiada suatu apapun yang bisa lolos", itulah
yang dimaksud.

Neraka di sini disebut sebagai "Neraka Menjerit Keras". Neraka di sini dibagi menjadi 16
sub seksi neraka, orang dari dunia yang perbuatannya melawan hati nurani dan hukum
langit, tak menaati tata moral, akan menerima hukuman yang berat dan tragis.

Umat di dunia baik-baiklah membina diri dan memupuk rohani, menjaga baik-baik pada
posisinya masing-masing. Umat di dunia kelas ingin mendapat nasib seperti apa,
sebaiknya dirinya merencanakan terlebih dahulu.

Melawat ke Neraka Potong Alat Kelamin dan Serangan Gigitan Tikus


Babak ke 37
Melawat ke Neraka Potong Alat Kelamin
dan Serangan Gigitan Tikus

"Di malam hari yang larut dan sunyi, disaat rembulan bersinar
terang,
Aku membimbing Yang Sheng turun ke Alam Baka,
Menerima Titah menyusun kitab kini setahun sudah berselang,
Menyadarkan dan melintaskan umat yang sesat jalan ke
seluruh penjuru jagad raya."

Neraka apakah di depan itu? Mengapa terdengar jerit tangis dan suara tikus?
Di depan sana adalah "Neraka Potong Alat Kelamin dan Serangan Gigitan Tikus",
termasuk dalam 16 sub seksi neraka di bawah kekuasaan Astana keenam.

Di dalam penjara terlihat banyak tikus dimana-mana, menyerang pada roh dosa, setiap
roh dosa diikat dalam posisi duduk di lantai, kedua tangannya tak lagi bisa melindungi
diri, terdengar jerit kesakitan dan meronta-ronta sebisanya, dosa apakah yang sebenarnya
mereka perbuat?
Roh yang dihukum di neraka ini semuanya adalah roh dosa pria, semasa hidupnya suka
berzinah, atau penggemar sex, melanggar pantangan hidup mengekang nafsu. Karena
semasa hidupnya suka berzinah, merusak tata moral dan susila, maka selain alat
kelaminnya dipotong, tikus-tikus itu masih dibiarkan menggigit akar alat kelamin dengan
ganasnya, dengan maksud diberantas sampai ke akar-akarnya.

Hukuman ini sungguh sakit sekali karena akar kehidupan erat kaitannya dengan hati,
begitu dipotong dan digigit, sakitnya tak kepalang tanggung, dalam peribahasa
dikatakan : "Jika memotong rumput tak sampai ke akar-akarnya, begitu tiupan angin
musim semi tiba, maka akan tumbuh kembali." Orang semacam ini karena kerakusannya
yang berlebihan akan kenikmatan sex sesaat, sehingga menerima siksa keji ini.

Para roh dosa ini diikat kedua tangannya, tikus-tikus menyelinap menyergap dari bawah,
ada yang berteriak, bergulung di lantai hendak menghindar namun tak bisa, tikus-tikus itu
sebesar kucing, tampak buas dan ganas, menggigit orang seperti sedang makan sesuatu.
Si tikus paling suka menggigit kantungan dari kain, makan biji kacang, sama adegannya.
Terlihat darah segar terus bercucuran, kasihan sekali umat yang karena haus kenikmatan
sesaat, sehingga menciptakan keadaan tragis seperti ini!

Dibawa keluar dua roh dosa untuk memberi pengakuan atas perbuatan dosa mereka
semasa hidup, agar dimuat dalam kitab "Melawat ke Alam Neraka" untuk menyadarkan
umat di dunia.

RohDosa 1 : Semasa hidup, saya masuk Perguruan Suci untuk membina jalan keTuhanan,
saya telah bervegetarian dan berpantang, juga sudah berumah tangga. Kemudian karena
iman saya tak kuat, saya menyeleweng dengan teman perempuan seDharma, sehingga
melanggar pantangan. Benar-benar menyia-nyiakan niat saya yang semula, setelah
meninggal tak saja tak mendapat tempat di surga, malah dikawal oleh utusan neraka si
Hitam dan si Putih, setelah dihadapkan di Panggung Cermin Dosa, tampaklah semua
perbuatan yang memalukan. Betapa malunya. Saya tak dapat berkata apa-apa lagi,
kemudian saya diserahkan ke Astana keenam. Raja Pian Cheng gusar, mencela
bahwasanya saya telah masuk Perguruan Suci dan telah berikrar berpantang tapi malah
dilanggar sendiri, maka hukumannya diperberat, lalu diputus masuk "Neraka Potong Alat
Kelamin dan Serangan Gigitan Tikus", mula-mula alat kelamin saya dipotong, lalu diikat
di lantai, dibiarkan digigit oleh tikus, setiap hari saya gelisah dan bingung, serta
merasakan sakit yang hebat, tapi apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur, sekali salah
langkah akhirnya menciptakan penyesalan sepanjang masa. Saya berharap pada umat di
dunia, jika sudah masuk dalam Perguruan Suci, harus menjaga aturan Sucinya, jika
dilanggar, maka jasa pahala apa saja yang diperoleh akan tetap sulit untuk menebus
kesalahannya.

CiHoet : Dalam pribahasa dikatakan " "Berpantang hanya sampai sebatas pusar perut
saja." Seperti itulah contohnya. Bagian bawah pusar tidak ikut dibina dengan baik hingga
bersih, maka ya biar opas neraka dan si tikus yang membenahinya, agar kau bisa lebih
bersih. Akibat ini harus kau sendiri yang merasakan.

Giliran roh dosa kedua menceritakan perbuatan semasa hidupnya.

RohDosa 2 : Sewaktu saya masih duduk di bangku sekolah SLTP, saya digoda oleh
teman yang hina pergi ke lokalisasi WTS untuk main perempuan, setelah itu kalau punya
uang, saya lalu pergi ke sana mencari hiburan, dan sering kali mengajak teman sekelas
pergi bersama untuk cuci mata, sehingga badan yang masih dalam masa pertumbuhan
menjadi rusak, malah ada yang terjangkit penyakit kelamin. Karena pada masa remaja
membuat kesalahan suka main cabul, maka sesudah meninggal dihukum kemari
menerima siksa, diri sendiri menderita tak ada orang yang mengetahui. Semasa hidup di
dunia seenaknya melakukan apa saja, sesudah meninggal malah susah melewati hari demi
hari, pikir punya pikir sungguh menyesal namun sudah terlambat.

Pejabat : Di masa muda tak belajar menjadi baik, malah suka iseng main sex, belum
nikah sudah kehilangan perjakanya, ini bisa dikategorikan sebagai "tak menjaga kesucian
diri", apalagi masih membujuk teman ikut terperosok, akar nafsu sexnya merajalela,
maka sudah sewajarnya terperosok ke neraka ini.

YangSheng : Melihat mereka, saya merasa sangat kasihan, banyak sekali roh dosa yang
dijebloskan ke dalam penjara ini, dosa apakah sesungguhnya yang mereka lakukan,
sehingga dihukum kemari?

Pejabat : Setiap hari neraka kami kemasukan roh dosa dalam jumlah ribuan, maka kriteria
perbuatan dosanya cukup luas, barang siapa yang terlalu gemar main pelacuran, akar
nafsu sexnya (berzinah) tak dibersihkan; atau sebelum menikah sudah kehilangan
keperjakaannya; atau sering menipu kehormatan wanita, atau sesudah menikah
menyeleweng dengan orang lain; atau setelah masuk biara lalu melanggar pantang
berzinah; atau melakukan hubungan badan dengan kerabat dekat sendiri yang dilarang
oleh hukum atau adat (incest); atau terlibat kasus perkosaan; akar nafsu percabulannya
sungguh amat jahat, kesemuanya ini dihukum masuk neraka kami dan menerima siksa
yang seram.

CiHoet : Nasehatku pada umat di dunia, janganlah melakukan dosa berzinah, dosa ini
paling berat, apalagi bagi orang yang membina di jalan keTuhanan, sudah sepantasnya
lebih meningkatkan kewaspadaan, jika sampai melanggar pantangan berzinah, takkan
mendapat pengampunan, selain mendapat bagian tempat di "Neraka Congkel Hati",
masih ada juga yang harus ke neraka ini menerima siksaan lagi, namun Tuhan sebenarnya
Maha Pemurah, selalu memberi kesempatan, jika sesudah membaca kitab "Melawat ke
Alam Neraka" ini bisa membulatkan tekad bertobat dan memperbaiki dirinya, dan banyak
beramal mencetak kitab "Melawat ke Alam Neraka" ini untuk menyadarkan umat, serta
tak mengulangi perbuatan dosanya, maka Giok Tee bertitah, untuk meringankan atau
bahkan menghapus dosanya.

Melawat ke Sub Seksi Neraka Pelajaran Berkendaraan

Babak ke 38
Melawat ke Sub Seksi Neraka
Pelajaran Berkendaraan

"Membentangkan Ajaran tak takut jangkauannya jauh ke seluruh dunia, Alangkah


bahagian diadakan kelas pembeberan Ajaran Suci pada malam hari ini, Manusia
berbudaya berkumpul bersama di Wilayah Tengah (Tai Chung), Semangat
berKeTuhanan pun memancarkan sinar cemerlang dan membumbung ke atas surga."

Musim panas telah berlalu, kini berganti musim gugur, hawa dingin sudah mulai terasa,
pakaian yang dikenakan mulai dipertebal, burungpun bertambah tebal bulunya. Musim
berganti musim, terus berputas silih berganti dengan tak hentinya, mengenang masa lalu
ketika masih kanak-kanak, tak disangka kini anak cucu sudah memenuhi rumah, mata
menjadi rabun, tangan kaku, jalanpun tertatih-tatih, timbul perasaan sesal, menyesali
masa muda yang telah berlalu. Pada saat seperti ini mengenang masa lalu, bagaikan
sebuah mimpi belaka. Oleh sebab itulah, baik-baiklah memanfaatkan waktu. Serentang
waktu berarti serentang kehidupan, adalah lebih baik jika bisa lebih awal masuk ke dalam
Perguruan Suci untuk membina diri dan mendalami hakekat keTuhanan dan menjadi
pengikut kebenaran, menjadi warga yang baik di tengah masyarakat, di tengah Perguruan
Suci yang bijak dan saleh, maka setelah meninggal takkan lagi kebagian tempat di
neraka, sekalipun tiba di neraka, paling juga sebagai tamu pelancong saja, tak perlu
mendapat hukuman dan kena siksa.

Dari depan terdengar suara teriakan, seperti orang yang sedang dibantai atau dipukul, di
depan ada jalan kecil, terlihat utusan neraka sedang menggiring roh dosa melaju ke
depan. Perlawatan hari ini adalah meninjau sub seksi neraka di sekitar perbukitan di
depan itu.

Dosa apakah yang mereka lakukan sehingga para roh dosa ini dikawal untuk menjalani
hukumannya?
Para roh dosa ini kebanyakan adalah pengemudi, atau pengendara sepeda motor, karena
semasa hidupnya pernah menjadi penyebab kecelakaan kendaraan, menabrak orang
sampai mati, maka sesudah meninggal mendapat hukuman di neraka.

Pengemudi atau pengendara sepeda motor yang pernah menabrak orang sampai mati,
sudah ada penyelesaian hukum di dunia, apakah masih belum menuntaskan
permasalahannya?
Karena sudah menghilangkan nyawa orang, maka menurut hukum yang berlaku di neraka
masih akan diproses dan dihukum.

Di depan sudah tampak sebuah penjara, di samping pintu penjara ada satpam yang sedang
jaga, tampak megah, di atas pintu penjara tertulis " Sub Seksi Neraka Pelajaran
Berkendaraan".
Neraka ini bernama "Sub Seksi Neraka Pelajaran Berkendaraan", di bawah kekuasaan
Astana keenam Raja Pian Cheng, merupakan Neraka rancangan baru, umat di dunia
belum ada yang mengetahui.

Hukuman apa saja yang diterapkan di neraka ini?


Setiap Pengendara yang menimbulkan kecelakaan, hingga menelan korban jiwa, atau
sampai terjadi luka berat, atau sampai menjadi cacat, tak peduli pengemudi kendaraan itu
apakah pakai sepeda motor, mobil, atau sepeda, sesudah meninggal semuanya harus
kemari untuk menerima hukum pembalasan.

Di depan bukit sana terdapat banyak orang, dan beberapa lajur jalanan kecil, jalanannya
terdiri dari pasir, batu kecil dan tanah lumpur, berlekuk dan bergelombang tidak rata,
tangan masing-masing roh dosa menghela sebuah kereta, seperti kereta rickshaw zaman
dulu, di atas kereta penuh muatan bata merah, sedang menuruni bukit dengan perlahan-
lahan, jalanannya amat sempit hanya selebar dua roda kereta itu, jika sampai meleset dari
jalurnya, maka akan terjatuh ke parit yang dalam yang terdapat di sisi kanan kiri jalanan
itu, para roh dosa semua telanjang kaki, karena muatan bata merah di atas kereta terlalu
berat, sewaktu menuruni bukitpun tak ada alat rem-nya, hanya bergantung pada kekuatan
kaki untuk menahannya, setiap orang melangkah dengan perlahan-lahan dan hati-hati,
kedua kakinya menginjak tanah, seperti sedang mengerem kereta, sehingga kedua telapak
kakinya lecet dan mengeluarkan darah, darahnya sampai tercecer di tanah. Ada juga yang
kurang hati-hati sehingga terpeleset jatuh ke parit, karena keretanya cukup berat, muatan
batanya harus dibongkar dulu, lalu kereta yang sudah kosong cepat-cepat diangkat naik
ke atas jalanan, setelah itu rodanya diganjal pakai bata dulu, agar tidak melorot turun, lalu
bata merahnya baru dinaikkan lagi ke atas kereta, dan dihela turun ke bawah bukit. Ada
yang karena tenaganya tak kuat lalu orangnya terpeleset jatuh, badannya malah tergilas
oleh kereta, terdengar satu kali suara jeritan yang tragis, orangnya langsung pingsan,
adegan ini seperti saat terjadi kecelakaan kendaraan, orang yang tertabrak mari tergilas,
darahnya tercecer di tanah, hukuman ini tergolong baru, namun terlalu mengerikan.

Pengemudi di dunia jika tak hati-hati sehingga terjadi kecelakaan dan merengut nyawa
orang, sesudah meninggal harus kemari menerima siksa menjadi "korban kecelakaan",
pembalasan hukum karma sungguh sulit dihindari, sedikit-sedikit ada pembalasan.

Pejabat memerintahkan beberapa roh dosa keluar, untuk menceritakan sendiri keadaan
saat terjadi kecelakaan kendaraan semasa hidupnya.

RohDosa 1 : Semasa hidup saya bekerja sebagai pengemudi bus pada sebuah perusahaan,
pada suatu hari, di suatu tikungan, tiba-tiba dari dalam gang ada seorang anak gadis lari
keluar, karena tak sempat menginjak rem, anak gadis itu mati tertabrak, karena selama
saya mengemudi banyak terjadi kecelakaan, meskipun tak sampai mencederai orang,
namun kendaraannya rusak, ditambah lagi dengan kejadian ini, maka akhirnya saya
dipecat oleh pimpinan perusahaan, sesudah meninggal, saya dihukum masuk "Neraka
Pelajaran Berkendaraan", setiap hari saya belajar mengemudi di sini, jalanan di gunung
semuanya landai, kedua kaki harus bisa mengerem, setiap hari naik turun sebanyak 100
kali, meski fisik masih bisa tahan, tapi tenaga saya terkuras habis, telapak kaki pun rusak.
Sungguh tersiksa.

RohDosa 2 : Semasa hidup saya bekerja sebagai sopir taksi, pada suatu malam, saya
bersama teman minum-minuman arak, sesudah minum tetap bekerja, tapi karena masih
teler, tidak saja kendaraan saya kemudikan dengan kecepatan tinggi, bahkan masih
menyalip kendaraan lain, tak hati-hati sampai menabrak mati pejalan kaki di pinggir
jalan, karena merenggut nyawa orang, saya kena denda dan masuk penjara. Setelah
meninggal, Yam Ong menasehati saya : "Dalam keadaan mabuk masih berani
mengendarai kendaraan, ini namanya bercanda dengan nyawa," maka saya dihukum
masuk "Neraka Pelajaran Berkendaraan" selama tiga tahun, tiap hari menghela kereta
untuk diuji kepandaian mengemudi, betapa ternistanya saya, kedua kaki bengkak-
bengkak dan sakit, karena energi terkuras, saya menjadi kurus kering. Berharap kepada
para pengemudi di dunia, harus meningkatkan kewaspadaan, jangan sekali-kali
berkendaraan dalam keadaan mabuk, agar tak terjadi kecelakaan, di sini tak terdapat
minuman arak putih, hanya kedua kaki mengucurkan "kuwah pahit"!

RohDosa 3 : Semasa hidup saya berdagang, setiap hari mengirim barang dengan naik
sepeda motor, karena dalam berkendara sering melebihi batas kecepatan, dan tak
mematuhi peraturan lalu lintas, akibatnya bikin susah sendiri, pada suatu hari saya
menabrak pejalan kaki, saya pun jatuh dan terluka, dua orang lalu dibawa ke rumah sakit,
saya hanya mengalami patah tulang kaki, saya obati sampai setengah tahun baru sembuh,
sedangkan yang saya tabrak mengalami gegar otak, sekalipun tak sampai mati, tapi
menjadi lupa ingatan, sayapun menjadi tertuduh dan dituntut denda dalam jumlah uang
yang banyak. Hanya karena hal ini, sesudah meninggal saya dibawa sampai ke Astana
keenam, Yam Ong Pian Cheng Wang menghukum saya masuk neraka ini selama tiga
tahun, derita yang saya alami tak seorangpun yang mengetahuinya!

Pejabat : Tiga roh dosa sudah memberi kesaksian pada hari ini, setiap pengendara di
dunia seharusnya bisa menjadikannya sebagai sebuah cermin, pegang kemudi dengan
hati-hati, sehingga orang dan kendaraan semuanya selamat, setelah meninggalpun tak
usah datang kemari menerima siksa. Yang datang ke neraka sub seksi ini, berat ringannya
kesalahan yang diputus tak sama. Jika kesalahannya karena tak disengaja, termasuk
kesalahan mencederai orang, hukumannya agak ringan. Jika mabuk-mabukan, ngebut, tak
mematuhi lalu lintas, sehingga menimbulkan kecelakaan, hukumannya agak berat. Jika
menimbulkan kecelakaan tapi malah sengaja melarikan diri, tak peduli orang yang
ditabrak itu hidup atau mati, setelah meninggal, hukuman yang dijatuhkan Yam Ong
paling berat. Maka saya menasehati umat di dunia, jika terjadi kecelakaan janganlah
menghindar, harus sepenuhnya bertanggung jawab untuk menunaikan tanggung jawab
moral dan rasa keadilan, dengan demikian kesalahannya bisa diperingan!

CiHoet : "Neraka Pelajaran Berkendaraan" merupakan tahanan yang baru didirikan di


kuasa neraka, seperti jika di dunia diadakan kursus mengemudi, para roh dosa yang
kemari, masing-masing harus melangkah sesuai aturan, harus tepat melihat arah, tak
boleh ngebut, atau melenceng sedikitpun, "sekali salah langkah", maka dirinya yang
celaka, di sini secara khusus mengingatkan para pengemudi pada umumnya, agar berhati-
hati, perkara nyawa manusia adalah perkara yang amat besar. Tak boleh mabuk-
mabukan, ngebut, jika tak mematuhi peraturan, setelah meninggal harus ke neraka
mengulangi lagi pekerjaan lamanya, mengambil ujian SIM lagi di jalur neraka!

Melawat ke Sub Seksi Pembungkaman Mulut dengan Bola Besi Berduri

Babak ke 39
Melawat ke Sub Seksi Neraka
Pembungkaman Mulut dengan Bola Besi Berduri

"Pintu Perguruan Suci sepi, pembina Jalan KeTuhanan langka.


Menyalahi petuah-petuah berarti terlibat kontroversi.
Lebih baik diam-diam bercocok tanam, membajak dan menyiangi,
tentu akan menuai manfaatnya,
Daripada sembarangan meniup seruling terus-menerus, jika
tiada orang yang mau mendengar, tiadalah gunanya."

Pinti Perguruan Suci sunyi senyap, sang pembina pun menjadi langka. Yang ada hanya
berhati pura-pura, mengangguk di muka, menggeleng di belakang, tampaknya setuju,
namun dalam batin menentang; Ada pula yang tak mau menghayati hakekat kebenaran,
memohon tanpa dasar dan berkhayal, menganggap wejangan suci bagai angin lalu, tak
mematuhi petuah-petuah, sehingga moralitas merosot. Walau orang yang suka berbicara
tak habis-habisnya berceloteh, namun lain di mulut lain di hati. Bak rumput itik yang
tumbuh mengapung di atas air, akarnya tak menetap, hanyut mengikuti terpaan angin,
takkan bisa menjadi pohon yang tumbuh tinggi dan besar. Maka hanya dengan diam-
diam bercocok tanam, membajak dan menyiangi, barulah setiap tahun akan menuai hasil
yang berlimpah ruah, ini jelas lebih bermanfaat daripada orang yang hanya suka
membual saja. Takkan bisa mengundang simpati orang! Membina diri di Jalan
KeTuhanan harus dengan langkah nyata, petuah nabi mengatakan : "Keluarga yang suka
beramal pasti akan menuai berkah keberuntungan, sedangkan orang yang berbuat jahat
pasti akan menuai celaka." Jaring langit berlubang besar-besar, tapi tak ada suatu apapun
yang bisa lolos. Jika bisa segera sadar, masih bisa tertolong. Jika tidak, saat angin musim
gugur berhembus merontokkan daun-daun, umat manusiapun kena dampaknya, kala itu
pasti akan kedinginan tiada yang bisa dimintai tolong, dampaknya amatlah jauh.

Neraka di sini disebut "Sub Seksi Neraka Pembungkam Mulut Dengan Bola Berduri" di
bawah wilayah kekuasaan Astana keenam.

Di dalam penjara tampak penuh dengan para roh dosa yang ditahan. Para petugas neraka
menggunakan trisula besi membuka lebar mulut roh dosa, kemudian memasukkan
dengan paksa sebuah bola besi berduri penuh jarum ke dalam mulut roh dosa. Roh dosa
menjerit-jerit kesakitan, sebentar saja mulutnya sudah mengucurkan darah, orangnya pun
lalu pingsan.

Para roh dosa ini mulutnya keras, terpaksa dibuka dengan trisula besi, lalu dimasuki bola
besi berduri, agar mulutnya tak bisa berbicara lagi, menjerit pun takkan bersuara.

Umat di dunia jika tenggorokannya terganjal satu duri ikan saja sudah tak kepalang
tanggung sakitnya, sekujur badan merasa tak enak, apalagi kini mulutnya diganjal dengan
bola berduri. Seperti bunyi sebuah pribahasa : Bagai si bisu makan obat pahit, terasa pahit
tapi tak terucapkan. (tak terucapkan penderitaannya). Para roh dosa ini semasa hidup
berbuat dosa besar apa, sehingga sesudah meninggal dihukum demikian?

Barang siapa yang semasa hidupnya suka berdebat menggunakan alasan yang tak masuk
akal, atau dengan mulut manis membujuk rayu wanita cantik; atau dengan kata-kata dusta
menggaet uang orang; atau suka menghisap morfin; atau suka berbicara dengan kata-kata
berduri (menyindir); dengan seenaknya melukai perasaan orang, sesudah meninggal
semuanya takkan terhindar dari siksa "Neraka Pembungkaman Mulut Dengan Bola
Berduri".

Pejabat mengeluarkan beberapa roh dosa dari penjara, untuk menjelaskan perkara
dosanya. Mereka sudah tak sadarkan diri, Ci Hoet menggunakan kipas yang terbuat dari
daun asiwung untuk mengipasi, agar mereka siuman. Perwira mengeluarkan bola
berdurinya dari dalam mulut, sebab jika tak dikeluarkan, walaupun mereka punya mulut
takkan bisa bicara sama sekali.

RohDosa 1 : Semasa hidup saya pandai berbicara, jika berbicara tak saja enak didengar,
bahkan bisa memikat indera orang. Karena lahiriah saya cantik, sesudah menikah dengan
suami, tak sedikit pria yang masih naksir saya. Suatu ketika, ada seorang pria dengan
antusiasnya merayu saya. Saya lihat dia cukup kaya dan banyak uang, saya menanggapi
dengan kata-kata manis dan berdusta kepadanya : "Suamiku tidak baik terhadapku, saya
harap banyak diperhatikan." Setelah itu terjadilah perselingkuhan dan perzinahan, karena
kata-kata saya yang manis, dan berkat kefasihan lidah yang hanya 3 inci ini, akhirnya
saya berhasil menggaet habis harta kekayaan si pria tersebut. Setelah itu saya uring-
uringan dengannya. Setiap kata-kataku mengandung duri, membuat ia terpukul batinnya.
Karena merasa telah dihina, hatinya jadi amat risau, akhirnya bunuh diri. Rasa
penyesalah menyertai kematiannya, dan dia mengadu kepada Yam Ong. Yam Ong
mengingatkan kesalahan sekilas pikiran yang keliru yang membuatnya terpeleset.
Sedangkan saya sebagai seorang wanita, dinilai terlalu jahat dan beracun hatinya,
sehingga Yam Ong pun mengijinkannya untuk mengadakan pembalasan. Setelah itu
arwahnya sering datang mengganggu saya, membuat saya merasa tak tenang. Selama 7
tahun lebih, saya dirundung nasib yang malang dan energi vitalku kian melemah,
akhirnya saya meninggal. Arwah saya dan dia bertemu di Kota Mati Penasaran, untuk
saling berkonfrontasi. Ia lalu dihukum atas dosa berzinah mencabulli istri orang, sayapun
dihukum siksa di berbagai Astana neraka. Kini saya dibawa ke Astana keenam ini, Raja
Pian Cheng mencela bahwa mulut saya pandai memikat orang, mencelakakan orang,
menusuk orang, dan harus dihukum siksa "Pembungkama Mulut Dengan Bola Berduri"
lagi. Setiap hari mulut saya diganjal dengan bola berduri, bukan main sakitnya.

CiHoet : Kau munafik sekali, cintamu palsu, suka nyeleweng, perkataanmu mampu
membunuh orang. Sudah seharusnya setelah meninggal kau menerima hukuman ini, tak
perlu menyalahkan siapa-siapa! Kini ganti roh dosa kedua, ceritakanlah apa yang terjadi
atas dirimu!

RohDosa 2 : Semasa hidup saya adalah seorang preman, suka menghisap dan menyuntik
morfin. Karena sudah kecanduan, lalu kemana-mana saya mencuri barang untuk membeli
morfin. Sesudah meninggal, saya diputus masuk neraka ini, penderitaan saya sudah tak
terkatakan, sudah tak bisa lagi merasakan nikmatnya mencandu obat bius saat hidup di
dunia. Setiap hari harus menelan bola berduri, menderita siksa tusukan pada bagian
mulut. Saya menyesal semasa hidup tak belajar menjadi baik!

Pejabat : Karena menghisap obat bius, maka masa hukuman yang dijatuhkan di neraka
kami jadi lebih panjang, karena jika racunnya belum ternetralkan, roh dosa itu belum bisa
terbebaskan dan dilahirkan kembali. Di alam dunia masih tak sedikit orang yang suka
mengkonsumsi obat bius dan obat terlarang. Di dunia dihukum berat, sesudah meninggal
hukumannya lebih berat. Ada pula yang bahkan dipindahkan, masuk ke "Neraka Abadi".
Berharap kepada orang yang punya kesalahan ini cepat-cepat mengubahnya, jangan
membius jiwa dan kehidupan dirinya lagi.

RohDosa 3 : Berhubung saya pernah mendapat pendidikan di sekolah, saya mampu


mengjafal beberapa ungkapan-ungkapan baku. Sayapun sering berdebat dengan teman
dan kerabat dengan menggunakan alasan yang tak masuk akal, apa yang saya katakan
hanya berdasarkan alasan yang sumbang dan menyesatkan. Sering pula saya mengutip
kata-kata para Suci dan Bijak untuk memfitnah orang. Setelah meninggal, Yam Ong
berkata : "Kau tidak menggunakan perkataan para Suci dan Bijak untuk berbuat amal,
malah untuk berdebat yang tiada gunanya, itu sudah termasuk berdusta. Karena mulutmu
begitu keras, terpaksa kau dihukum menelan bola berduri, merasa kekerasan mulut dan
kakunya geraham!" sehingga kini punya mulutpun sulit untuk bicara.

CiHoet : Dengan bekal hakekat kebenaran bisa melalang ke seluruh penjuru dunia.
Namun jika melawannya, melangkah setapakpun akan terasa sulit, umat di dunia
seyogianya berbicara berdasarkan hakekat kebenaran dan ucapan yang benar. Jika
mengatakan bahwa "membunuh orang adalah karena merasa nasibnya sudah harus mati,
bukan saya yang mencelakakan dia hingga mati," kata-kata seperti ini merupakan alasan
yang sumbang belaka, orang yang suka berdalih dengan alasan yang menyesatkan,
setelah meninggal pasti akan dihukum. Kini giliran roh dosa keempat menjelaskan,
mengapa kau sampai terperosok kemari?

RohDosa 4 : Semasa hidup saya mengumpulkan banyak uang. Karena serakah ingin
mendapat bunga pinjaman, siapa saja yang terdesak oleh kebutuhan atau dalam keadaan
kesulitan ingin meminjam uang, saya pinjami dengan bunganya, setiap hari bisa
mengeruk uang yang tak sedikit. Jika suatu saat orang yang hutang tak bisa
mengembalikan uang pinjaman, saya lalu mengundang gali atau preman untuk menakut-
nakutinya. Setelah meninggal, Yam Ong mengatakan karena saya memungut bunga yang
tinggi, sama halnya dengan menghisap darah orang, terlalu serakah makan uang orang.
Maka kini harus menerima hukuman menelan bila besi berduri. Betapa menderitanya!

Pejabat : Ada sementara orang kaya yang hatinya sekeras baja, khususnya saat
meminjamkan uang memungut bunga yang tinggi, meski orang yang pinjam setuju, tetapi
hatinya terlalu keras, layaknya "makan besi atau tembaga". Setelah meninggal biar
merasakan akibat dari menjadi kaya dengan hati yang keras. Sadarlah orang kaya yang
berada di dunia, jika dirinya punya kelebihan uang yang akan dipinjamkan ke orang lain,
janganlah memungut bunga yang tinggi, pinjamilah dengan bunga yang ringan.
Menolong orang merupakan sumber kebahagiaan, mengapa tak melakukannya?

Melawat ke Sub Seksi Neraka Serangan Lintah, Wereng dan Tusukan


Kawat Berduri

Babak ke 40
Melawat ke Sub Seksi Neraka
Serangan Lintah, Wereng dan Tusukan Kawat Berduri

"Lelah bersandar pada langkan beranda, kembali mengelilingi


koridor berliku,
Suasana baru Astana Suci memunculkan aroma harum yang lain
dari biasanya,
Menanggalkan debu duniawi membersihkan segala karma,
Untuk apa sibuk pontang panting, tak urung hidup ini tak
menentu, bagaikan impian yang hampa."

Para Dewa paling senang dengan tempat yang bersih, tenang dan tentram. Para umat
yang ingin melihat keberadaan Dewa, harus terlebih dahulu membersihkan diri secara
lahir batin. Jika mata pencerahan batinnya penuh tertutup dengan debu, akan sulit
memandang tembus pemandangan Alam Dewata.

Ada sebuah ungkapan umat di dunia mengatakan, "Jika ingin tenang dan tentram,
janganlah melihat."
Para Buddha dan Dewa punya ketenangan hati seperti itu, namun tidak bagi kaum awam,
sering kali sudut-sudut yang tak terlihat justru yang paling kotor; melakukan sesuatu yang
tak patut dan amoral di dalam kegelapan, bagaimana bisa dikatakan tenang dan tentram
dengan tanpa melihat!
Neraka ini disebut "Sub Seksi Neraka Serangan Wereng, Lintah dan Tusukan Kawat
Berduri", termasuk wilayah kekuasaan Raja Pian Cheng pada Astana keenam. Seluruh
bagian dalam penjara ini dibentangi kawat berduri, seperti kawat berduri penghalang
yang ada di dunia. Pada lantainya dibentangi satu lapis, dan basah tergenang air, di
atasnya masih dibentangi satu lapis lagi. Orang takkan bisa berdiri, hanya bisa melaju
dengan cara tiarap. Setiap kali mendongakkan kepala, punggung dan kepalanya akan
kesakitan tertusuk oleh kawat berduri. Mereka jadi tak berdaya, hanya bisa merintih,
pakaiannya pun sudah tercabik tak keruan, pada bagian badannya masih ada dua jenis
makhluk, namun karena jaraknya agak jauh, tak tampak jelas makhluk apa itu.
Dua jenis makhluk ini, yang satu adalah hama wereng, satu lainnya lagi adalah lintah.
Dikhususkan untuk menghisap sari otak dan darah manusia.

Astaga. Ternyata sekujur badan roh dosa penuh dililiti oleh lintah, sungguh mengerikan,
bagian kepalanya juga penuh dihinggapi oleh hama wereng. Apa yang sedang dimakan
oleh hama wereng itu?
Lintah banyak terdapat di parit, sekali lilit, darahnya akan dihisap hingga habis. Semua
umat di dunia takut padanya, sedangkan hama wereng adalah hama yang merusak padi-
padian, sekelompok hama wereng bisa memakan habis sebidang tanah padi, sehingga
bulir-bulir padi menjadi keropos semua, kini hama wereng yang berkelompok-kelompok
itu sedang menghisap sari otak para roh dosa.
Hama wereng khususnya makan sari padi-padian, sedangkan hama wereng yang di kuasa
neraka kini menghisap sari otak manusia, sama putihnya cairan sarinya.

Pejabart mengeluarkan dua roh dosa untuk memberikan pengakuan atas perbuatan yang
tak patut yang telah mereka lakukan semasa hidup, sehingga dihukum kemari.

RohDosa 1 : Semasa hidup saya berprofesi sebagai seorang hakim, memimpin sidang dan
memutuskan perkara, karena menerima suap dari terdakwa, sehingga jalannya sidang
tidak adil, maka sering salah menuduh, menghukum, memidana dan memenjara. Dalam
memutuskan perkara ada kalanya menyimpang dari jalur hukum, sehingga putusannya
menjadi tak layak. Semasa hidup telah menerima banyak uang haram, walau sering
mendengar orang berkata menjadi hakin jika tak adil, serakah pada harta, putusannya
menyimpang, setelah meninggal akan menerima balasan karma, namun dalam hati saya
sempat berpikir, asalkan pada kelahiran ini bisa bergelimang kekayaan, punya kedudukan
tinggi dan memegang kekuasaan besar, peduli amat dengan nasib kelahiran yang akan
datang! Setelah meninggal, saya dihadapkan di depan panggung cermin dosa,
diperlihatkan bagaimana serakahnya saya akan harta, menerima suap, atau membaca
putusan yang miring serta melawan rasa keadilan hati nurani, satu persatu tertampak di
depan mata dengan sangat jelas, bak memutar tayangan bioskop. Selain menerima
hukuman masuk "Neraka tanah kotoran air seni dan tinja", saya diserahkan lagi ke Astana
keenam, Raja Pian Cheng mencela saya, sebagai hakim yang mengerti hukum, bukannya
melaksanakan hukum, malah melanggar hukum, dosa dan kejahatannya amat besar dan
keterlaluan, lalu dihukum lagi masuk "Neraka serangan wereng dan lintah serta tusukan
kawat berduri". Setiap hari merangkak dalam jaring kawat berduri, seluruh badan
dihinggapi dan dihisap oleh hama wereng dan lintah, sekujur badan terasa sakit, tenaga
vitalpun hampir habis, tak terkatakan deritanya!

Pejabat : Mengetahui hukum malah melanggar hukum, itu perbuatan paling semena-
mena, sama sekali meremehkan hukum, berharap pada para pelaksanan hukum di dunia,
belajarlah semangat dan prilaku Judge Bao, keras namun bijak dan adil, tindakannya
tepat dan tak sembarangan, membasmi tindak kriminal demi masyarakat, menjalankan
hukum kebenaran demi Tuhan, amal jasanya luar biasa. Namun jika tak mengikuti
peraturan hukum, mementingkan ego dan kehilangan integritas, serakah terhadap suapan,
maka setelah meninggal pasti dihukum keras di neraka, akan berdampak pula pada jarang
dan layunya keturunan. Sejak dahulu sudah banyak contoh pelajarannya, pembalasan
karma selalu tak pandang bulu. Giliran roh kedua cepat ceritakan kesalahan masa lalu.

RohDosa 2 : Karena tubuhku tinggi dan kekar, semasa hidup pernah menjadi bodyguard
di arena perjudian dan tempat-tempat pelacuran, hidup dari pungutan uang wilayah
kekuasaan preman, rasanya hidup saya cukup bahagia, bersenang-senang dalam makan,
minum dan bermain, siapa sangkat setelah meninggal dihukum oleh Yam Ong masuk ke
neraka ini, betapa menderitanya saya, sungguh tragis!

Pejabat : Masih ada dosa lain, jangan ditutupi, cepat katakan, atau diperberat
hukumannya?

RohDosa 2 : Baiklah, saya katakan! Karena merasa nyaman hidup dalam dunia hitam,
maka tak lagi berpikir mencari uang dengan tetesan keringat, jika kekurangan uang, saya
sering pergi ke toko-toko untuk memeras, dengan cara demikian saya menghidupi
hidupku.

CiHoet : Barang siapa yang bermata pencaharian tak layak dan tak patut, menghalalkan
segala cara memeras jerih payah keringat orang, semuanya akan berakibat dan bernasib
seperti ini, harap umat di dunia berpaling diri dan insaf!

Melawat ke Kuil Dewa Pemangku Wilayah Kota Menyaksikan Keadaan


Arwah Manusia Setelah Meninggal

Babak ke 41
Melawat ke Kuil Dewa Pemangku Wilayah Kota
Menyaksikan Keadaan Arwah Manusia
Setelah Meninggal

"Urusan duniawi susul menyusul memakan usia,


Usia manusia tak menentu bak bayangan cahaya lilin yang redup,
Udara dingin paling takut dengan hujan gerimis yang lembut,
Ikatan batin kasih sayang sekali berpisah untuk selamanya,
dipanggil-panggil dalam mimpipun takkan bisa kembali lagi."

Betapa singkat kehidupan manusia itu dan bersifat sementara, kalau sudah berpikir
demikian, lalu apa gunanya terlalu serius akan segala macam urusan duniawi? Selama
nafas masih dikandung, raga ini bisa berbuat apa saja, namun jika ajal datang menjemput,
terhentilah segala aktivitas dan urusan yang berhubungan dengannya! Harta kekayaan,
anak dan cucu sudah tak ada lagi, rumah gedung pun cuma bisa dipinjam untuk beberapa
hari saja, setelah itu dihantarkan oleh anak cucu sampai ke luar daerah yang sepi dan tak
terurus di sebuah gundukan tanah, apa sebenarnya yang diperoleh manusia?

Betapa panjangnya bentangan jalan Alam Baka, betapa pula kelamnya hari-hari
berkesudahan? Itulah tempat terakhir kepergian kehidupan manusia. Umat di dunia hanya
tahu setelah seseorang meninggal akan menuju ke neraka, namun tak tahu keadaan
setelah kematian.

Ramai sekali orang di dalam kuil Dewa Pemangku Kota (Sheng Huang Bio) ini, banyak
kurir yang naik kuda berjalan hilir mudik, orang awam dari dunia takkan bisa melihatnya.

Astana ini membawahi kota Tai Chung, mengurus orang dunia yang ada dalam wilayah
Kota, bertugas untuk memantau. Banyak orang di dunia yang belum mengetahui tugas
pekerjaan Markas Pemangku Kota. Markas Pemangku Kota ibarat kantor polisi di dunia,
khususnya bertanggung jawab meronda dan memantau gerak-gerik orang di dunia,
sedangkan keberadaan kuil Dewa Hok Tik Ceng Seng ibarat pos jaga polisi, menginduk
(di bawah kekuasaan) pada Markas Pemangku Kota, sistem pertanggung jawabannya
berdasarkan hirarki. Setiap ada orang yang sudah saatnya tutup usia, kurir dari kuasa
neraka datang dengan membawa surat perintah melapor ke markas kami lebih dahulu,
lalu diantar petugas dari markas kami pergi ke Pemangku Wilayah Hok Tik Ceng Seng,
bergabung bersama pergi ke rumah keluarga bersangkutan untuk membawa pergi orang
tersebut.

Bagaimana perlakuan para kurir terhadapa orang baik dan orang jahat yang dibawanya?
Kurir dari kuasa neraka apakah dia itu Perwira Kepala Sapi dan Tampang Kuda, atau si
Hitam dan si Putih, setiap kali pergi ke rumah keluarga orang baik, cukup dengan sekali
tepuk saja ia akan tak sadarkan diri, lalu dituntunnya pergi, sedangkan terhadap orang
jahat, maka ditangkap dan tangannya diborgol, diperlakukan layaknya seorang pesakitan
di dunia, lalu dibawa sampai ke Markas Pemangku Kota untuk melapor, nama pada
kependudukan dunia lalu dihapus, dan dimasukkan ke dalam kependudukan roh halus.

Terhadap orang baik dan pembina jalan keTuhanan, apakah ada perlakuan khusus?
Ada, barang siapa semasa hidup banyak berbuat kebaikan, diam-diam banyak memupuk
amal, kurir neraka hanya pergi ke Markas Pemangku Kota memberi tahu akan
menjemput orang, orang tersebut lalu dibimbing oleh malaikat keberuntungan kembali ke
kuasa neraka. Jika amal jasa keTuhanannya besar, maka akan dibimbing oleh Guru
pujaannya, ada pula yang pergi ke neraka mengurus berbagai prosedur administrasi, ada
pula yang pergi ke Sembilan Pos Penguji Kepositifan untuk mengikuti ujian, bagi yang
telah mencapai kesempurnaan jiwa, pada umumnya langsung dibimbing naik ke surga.

Jika agama yang dianut berbeda, apakah cara kembali ke surga juga tak sama?
Walaupun agama yang dianut berbeda, namun hakekat kebenaran tetap satu, jika ingin
naik ke alam yang berada di atas, setidaknya semasa hidup bisa berprilaku Jalan Tengah,
tak berat sebelah, tak terikat terhadap sesuatu, kalau tidak, maka perjalanan naik ke surga
akan terhambat, tak bisa leluasa dan lancar.

Pembina jalan keTuhanan di dunia paling pantang terhadap kekukuhan hati,


pemboikotan, menyingkap kesalahan orang, melakukan pembenaran atas dirinya, jika ada
pelanggaran di antara itu, berarti di hatinya sudah timbul rasa dengki, atau suka menang
sendiri, sudah kehilangan keseimbangan, maka semuanya akan dijebloskan ke neraka
untuk menerima gemblengan lagi.

Bagaimana keadaan sesungguhnya roh orang yang meninggal itu meninggalkan raganya?
Saat menjelang ajal tiba, biasanya ada tanda-tanda sebelumnya, yaitu sakit, mengapa
sakit? Karena jika seseorang mau tutup usia, layaknya sebuah pohon mau jatuh.
Sebelumnya daun-daun layu dan rontok, dan begitu tertiup angin kencang, akan segera
tumbang. Manusia begitu dilahirkan, sudah dimasukkan dalam catatan cacah jiwa di
kuasa neraka, cacah jiwa itu ibarat sebuah pohon. Wujud dan bayangan orang di dunia,
semuanya tertampak dalam "Pohon bentuk asli" yang terdapat di kuasa neraka, begitu
pohon itu ada kelainan, pertanda batas usia orang tersebut sudah akan tiba. Maka pejabat
di neraka akan memeriksa buku "Catatan Kelahiran dan Kematian", begitu saatnya tiba,
maka kurir neraka dengan membawa surat perintah langsung pergi ke alam dunia untuk
merenggut nyawa orang. Saat kurir dari neraka tiba, itulah saat tumbangnya pohon yang
layu, maka lalu dinyatakan mati. Roh bersemayam di dalam tubuh manusia selama
beberapa puluh tahun, ibarat dahan dan ranting menyatu dengan pohon, terjadi proses
asimilasi. Kini roh sudah akan meninggalkan raga, ibarat dahannya akan putus namun
kulitnya masih kontal-kantil, seperti kura-kura akan lepas dari tempurungnya, merasakan
sakit yang tak kepalang. Bentuk kematian orang tak sama satu dengan yang lainnya, ada
yang menggertak gigi, ada yang wajahnya melotot, mukanya berubah sama sekali. Ini
tergolong gejala meronta, pertanda rasa tak terima, benci, marah, dan takut, semuanya
merupakan ajal yang karmanya agak berat atau kematian yang tak wajar. Tapi jika raut
mukanya damai, seperti sedang tidur, rupa wajah kematiannya bak seperti masih hidup,
ini pertanda roh dalam keadaan damai, jalan pulangnya lapang dan terang, pertanda orang
yang ada amal kebajikan.

Terhentinya pernapasan seseorang belum bisa langsung dinyatakan meninggal,


contohnya seperti sebuah "baterai", jika bola lampunya tak menyala, bukan berarti daya
listriknya sudah habis, bisa jadi masih tersisa, namun dayanya lemah, karena terlalu
lemah, maka tak bisa menyala. Karena itulah, terhentinya pernapasanan seseorang,
seyogianya dianggap dalam keadaan "koma", pada saat itu, roh (kesadaran) orang itu
belum sama sekali meninggalkan jasadnya, napasnya selembut benang, karena beban
kemelekatan egonya selama sekian tahun, maka walau orangnya mati, namun hatinya tak
mati, bak dalam mimpi dan ilusi, perasaan dan kesadarannya masih tetap ada, hanya saja
tak bisa berkata, pada saat ini, anak cucu sebaiknya membisiki almarhum untuk
menghibur, dengan suara lirih berkata padanya : "Silahkan pergi dengan rasa lega, segala
sesuatu di sini, kami bisa mengaturnya dengan baik, tak perlu khawatir." Dengan
demikian akan membantu kelancaran perjalanannya ke alam Baka, agar tak merasa berat
dan menderita untuk meninggalkan. Bagi yang beragama Buddha, bisa menyebut nama
"Amitabha Buddha", sedangkan yang beragama Taois bisa menyebut nama "Yang Mulia
Thai Yi Ciu Khu Thian Cun", masing-masing bisa mengucapkannya menurut
kepercayaannya sendiri, karena para Buddha, Dewa, Nabi semuanya ada di alam atas,
dengan mengucapkan demikian, bisa membantu menenangkan hati yang meninggal, tak
takut pulang ke Alam Baka, sebab orang yang meninggal pada saat itu hati dan
pikirannya dalam keadaan kurang sadar, seperti berjalan di malam hari. Jika dibantu
dengan menyebut nama Buddha, Dewa, atau Nabi, akan menambah keberaniannya, maka
roh asalnya akan mantap, tak sampai menderita dan ketakutan. Selama masa berkabung,
anak cucunya yang di dunia lebih baik bervegetarian dan berpakaian polos serba
sederhana, berpantang makan daging, minum minuman keras, bersanggama dan
bersenang-senang, dengan demikian akan mengharukan Dewa Sheng Huang (Dewa
Pemangku Wilayah Kota), dan dilaporkan Yam Ong untuk dimintakan keringanan atas
dosa-dosa yang diperbuat semasa hidupnya. Dalam hal ini sebagai putra-putrinya tak
boleh lalai dan mengabaikan, ini juga merupakan cara membalas budi orang tua.

Meninjau Neraka Besar Panas Api Emosi

Babak ke 42
Melawat ke Astana Ketujuh Bertemu Raja Thai San
Meninjau Neraka Besar Panas Api Emosi

"Penerbitan Kitab Suci Giok Lek untuk menyadarkan orang,


Kitab yang ajaib itu kini diperintahkan untuk diperbarui,
Menanam benih sebab lebih dini sehingga terciptalah hari ini,
Berdharma memberi petuah dengan menyesuaikan momentum
akan lebih pas rasanya."

Dahulu kala di belahan timur bumi kita pernah beredar sebuah Kitab yang berjudul
"Kitab Suci Giok Lek---naskah untuk menyadarkan umat di dunia", di dalamnya
menceritakan seorang Taoist bergelar "Yang Mulia si Dungu nan bersahaja" menerima
Titah dari Kuasa Langit, rohnya melawat ke berbagai Astana di neraka, menyaksikan
dengan mata kepala sendiri dimana Yam Ong menghukum keras para roh berdosa dengan
hukum siksa, sekembalinya ke dunia, disalinnya dengan apa adanya ke dalam kitab,
beredar ke seluruh penjuru, orang yang telah membaca kitab tersebut sehingga menyesali
dan mengubah kelakuannya yang buruk menjadi baik, sungguh tak sedikit, sedangkan
yang beramal cetak untuk dibagikan secara cuma-cuma kepada sesama umat, menuai
berkah mukjizat, justru ada kesaksian-kesaksian yang nyata. Hanya saja situasi dunia
terus mengalami perubahan, hukuman di neraka juga ikut berubah, untuk menyesuaikan
keadaan setempat, serta demi menyadarkan umat, Kaisar Penguasa Langit lalu
menjatuhkan pilihan secara khusus pada Yang Sheng dari Vihara Sheng Shian di Kota
Tai Chung pulau Taiwan untuk melawat ke neraka lagi meliput kesaksian perkara yang
baru, dengan metode penegakkan medium roh Suci, secara langsung dilimpahkan dalam
bentuk tulisan pasir, cara ini justru lebih meyakinkan dan terkesan model baru, Kitab
"Melawat ke alam neraka" disusun sesuai dengan kebutuhan masa, untuk menggantikan
"Kitab Suci Giok Lek---Naskah untuk menyadarkan umat di dunia", faktor pokok dan
faktor pendukungnya sepanjang masa ini memang sudah matang waktunya, maka
berharap umat sejagad bisa menyayangi kitab ini, cetak dan edarkanlah secara luar,
dengan sendirinya akan bisa meredakan bencana, dan melapangkan langkah perjalanan
Tao. Kitab ini tak saja membocorkan rahasia kinerja neraka, malah juga membeberkan
rahasia membina jalan keTuhanan, barang siapa sungguh-sungguh mempelajari, akan
bisa menghayati hakekat Tao dan mencapai kesempurnaan jiwa. Sedangkan bagi orang
yang amal cetak dan memberikannya secara cuma-cuma, maka apa yang dimohon dalam
hati kelak akan terwujud, disamping itu dosa dan kesalahan yang pernah diperbuat akan
mendapat keringanan atau bahkan dihapus, ini sungguh merupakan kabar baik bagi laku
pertobatan atas perbuatan masa lalu dan memperbaiki masa depannya.

Petunjuk tentang hakekat makna kebenaran.


Setelah umat di dunia meninggal, keluarga yang ditinggalkan biasanya mengadakan
sembahyang selamatan selama 7x7 hari, dengan berdoa seraya membacakan sutra
Buddha agar arwah almarhum terlintaskan dan terangkat, ini berdasarkan asumsi sebagai
berikut : 7 hari yang pertama arwah almarhum sampai di Astana pertama, 7 hari yang
kedua sampai di Astana neraka ke 2, 7 hari yang ketiga sampai di Astana neraka ke 3 dan
seterusnya, orang di dunia terbiasa dengan ketetapan hitungan tujuh hari sebagai satu
periode, lalu mengadakan upacara sembahyangan, tapi mereka tak tahu pada umumnya
dosa yang dikandung almarhum semasa hidup, tak bisa dalam waktu 49 hari lalu bisa
melewati ketujuh Astana, dan seterusnya melewati Astanan neraka ke 8, 9, dan 10 lalu
dititiskan lagi, maka dari itu, dari pada setelah meninggal mengadakan upacara
sembahyang selamatan, lebih baik saat masih hidup melakukan amal kebajikan, jika
semasa hidup bisa beramal dan memupuk kebajikan, maka setelah meninggal akan
dijemput dan dibimbing oleh malaikat keberuntungan (Hok Sin, atau Hok Ting Ceng Sin,
Tho Tee Kong), tanpa mengadakan upacara sembahyang selamatan, sudah bisa melalang
dengan bebas leluasa, jika tidak, sekalipun memiliki ilmu yang hebat, dirimu takkan bisa
lolos dari cobaan neraka, dalam masalah ini, harap umat di dunia bisa menyadarinya.

Mengapa umat di dunia hanya melazimkan "tujuh kali tujuh", tidak "delapan kali tujuh",
"sembilan kali tujuh", atau "sepuluh kali tujuh?"
Astanan di kuasa neraka yang utama adalah dari Astana pertama hingga Astana ketujuh,
sedangkan Astana kedelapan dan sesudahnya sudah menangani sisa dosa dari hukuman
yang sudah dikenakan melalui ketujuh Astana neraka, masih banyak pula yang perlu
disidang lagi, maka jika sudah melewati cobaan "tujuh kali tujuh", sisanya adalah dosa
sampingan. Umat dunia memikirkan leluhurnya sedemikian rupa, agar bisa lolos dari
cobaan neraka dan melewati Astana demi Astana, maka membuat kebijakan ini, "niat
berbakti"nya memang patut dihargai, tetapi "niat hati yang baik" jelas lebih berguna!

Setelah seseorang meninggal, selama menjalani penghakiman dan hukuman, atau


sebelum dititis-lahirkan, dalam agama Khong Hu Cu dan agama Taoist disebut "arwah",
"roh halus", karena di kemudian hari akan dititiskan, lahir kembali pada generasi yang
lain, keberadaannya di kuasa neraka hanya merupakan suatu tahapan, maka dalam agama
Buddha disebut pula "raga dalam masa kehidupan neraka". Jika keturunannya ingin
melintaskan arwahnya keluar dari penderitaan, keturunannya harus menjalankan amal
kebajikan, membuat Yam Ong terharu sehingga mengampuni dosa arwah leluhurnya, ini
adalah cara yang terbaik, sedangkan dengan cara mengundang bhikku atau rahib Taoist
untuk melakukan upacara perlintasan dan pengangkatan arwah, kecuali bhiksu atau rahib
Taoist itu mempunyai kebajikan, maka cara itu hanya sekedar menjalankan "urusan
manusia" belaka, tak memberi manfaat apa-apa. Berbaktilah kepada orang tua selagi
mereka masih hidup. Jika semasa hidup kedua orang tua bisa kita layani dengan laku
bakti, walaupun hanya sedikit pemberian, akan lebih baik dan bermanfaat dari pada
sesudah meninggal kita persembahkan seteko minuman anggur (di hadapan meja
sembahyangan orang tua atau leluhur), jika kedua orang tua sudah keburu meninggal,
alangkah baiknya jika bisa memacu diri dengan meningkatkan akhlak dan laku kebajikan,
banyak cetak kitab suci atau kitab kebajikan untuk dibagikan secara gratis kepada sesama
umat. Tindak kebajikan ini paling mudah direspon oleh Yam Ong, juga merupakan salah
satu cara untuk membalas budi orang tua agar bisa terlepas dari samudra samsara, cara-
cara seperti itu baik untuk dilaksanakan semua.

Dari mana diperoleh raga arwah di kuasa neraka, padahal jasadnya di dunia sudah
membusuk?
Itu adalah "raga maya", "raga semua", "raga bayangan", yaitu "raga dalam masa
kehidupan neraka", juga disebut "raga jelmaan".

Astana ini membawahi "Neraka besar Panas Api Emosi", dan 16 sub seksi neraka kecil,
setiap roh dosa yang diserahkan kemari, disidang secara adil, tiada pilih kasih. Hukum
kerajaan tak kenal hubungan kekerabatan, yang ada hanya hubungan dengan kebenaran
dan keadilan. Di neraka memang tak ada kerabat dan teman yang bisa melindungi, hanya
amal dan dosa semasa hidup yang menyertainya, orang yang jahat akan dikerubuti oleh
hantu jahat, orang yang baik akan dihampiri utusan pejabat yang baik. Bergaullah dengan
teman yang baik, jalankan amal kebajikan secara luar, agar kelak tak sampai pergi ke
neraka untuk menerima siksa dan nista.

Hawa panasnya kian menyengat, di depan tampak nyala api berkobar-kobar


membumbung tinggi di langit, membuat pandangan alam berwarna merah api di mana-
mana, di atas pintu neraka tertera tulisan "Neraka besar panas api emosi", temboknya
terbuat dari bata tahan panas, semakin dibakar semakin kuat.
Panasnya agak menyesakkan nafas, lantainya terbuat dari bentangan batu bata yang
membara, roh dosa yang lewat di atasnya tak ada yang tak menjerit-jerit dan terguling-
guling di lantai, roh-roh dosa yang baru saja tiba dengan dikawal, begitu melihat keadaan
di depan, semuanya menjadi shock, menjerit dan menangis sekeras-kerasnya, langkahnya
tertahan tak berani maju, petugas lalu mendorongnya ke depan, dengan telapak kaki yang
telanjang roh dosa menginjak bata yang membara itu, seketika itu ia terguling-guling di
lantai dan menjerit-jerit kesakitan, kian berguling tubuhnya kian terbakar, entah dosa apa
yang mereka lakukan?

Neraka ini disebut : "Panas api emosi", barang siapa semasa hidup terlalu ambisi (panas
semangatnya) terhadap ketenaran nama dan keuntungan materi, sehingga menguntungkan
diri namun merugikan orang lain; antusian sekali terhadap lawan jenis, menyanjung-
nyanjung sebisanya, namun terhadap sesama jenis malah bersikap dingin; atau di saat
orang sedang dalam keadaan terancam bahaya dan terdesak, malah "mengail di air
keruh", sama halnya dengan "mengambil kesempatan merampok di kala sedang terjadi
kebakaran"; atau orang yang pemarah cepat naik darah, kalau marah sampai berapi-api,
memaki langit dan mengutuk bumi; atau para spekulan yang suka main siasat, dengan
jalan belakang selalu mencari kesempatan untuk memperoleh sesuatu yang murah dan
mudah; atau orang yang suka mencari muka kepada yang berkuasa, menjadi penjilat,
sebaliknya acuh terhadap orang miskin dan orang yang sedang dalam kesusahan; atau
terhadap segala sesuatu tak bisa mengambil jalan "tengah sempurna", berprilaku fanatik,
kukuh hati, sehingga melanggar kaidah moral, kesemuanya itu dihukum dalam neraka ini.
Metode hukuman di neraka ini cukup sederhana, asal bisa melintasi jalan membara ini
sepanjang 150 km, maka dosanya akan dihapus, namun jika hendak melintasi bata
membara merah api ini, ada yang makan waktu sampai 3 atau 5 tahun, tak tentu,
tergantung berat ringannya dosa semasa hidup, bagi yang dosanya ringan, saat kakinya
menginjak bata membara, dengan sendirinya derajat panasnya akan berkurang, sehingga
mudah melintasinya, sedangkan yang dosanya berat malah kebalikannya, dengan beda
berat ringan dosa, maka akan terasa berbeda pula panasnya. Neraka ini selain panas juga
gerah menyesakkan dada, membuat orang mendongkol hatinya, ada pula yang akan
menerima hukuman di 16 sub seksi neraka kecil, harus melintasi jalanan kecil lainnya
yang berada di sampingnya, juga sama halnya terdiri dari bentangan bata membara,
namun derajat panasnya terbatas, panasnya cukup membuat roh dosa terkejut namun tak
membahayakan, sebagai ganjaran yang pahit di awal hukuman, setelah masuk ke 16 sub
seksi neraka kecil akan dihukum siksa lagi.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 43

BAB 43
MENGUNJUNGI NERAKA PRESS JARI-JARI TANGAN
TAHUN 1977, CAP IT GWEE JI CAP LAK
Chi Hoet Musim salju telah datang, tidak lama lagi tahun baru tiba, nasehatilah manusia,
cepatlah insaf, jangan berbuat dosa baru lagi. Hari ini mau mengelilingi alam baka lagi,
Yang Shen naik ke Teratai
Yang Shen Sungguh dingin hawanya, saya takut tidak kuat menahannya, mohon pada
guru, bisakah memberikan Pil Dewa lagi ?
Chi Hoet Jangan banyak pikir yang bukan-bukan, apakah rohani kamu takut kedinginan,
kalau ingin minum pil Dewa ini saya berikan 1 pil, jangan menganggap saya pelit yah,
cepat minum mau berangkat
Yang Shen Terima kasih atas pil Dewa yang diberika oleh guru dan mohon dimaafkan
keserakahan saya, saya sudah duduk, silahkan guru berangkat.
Chi Hoet Sudah tiba silahkan turun
Yang Shen Hari ini kita mengunjungi neraka yang mana? Kenapa tidak melihat pejabat
yang menyambut, hanya roh dosa yang dikawal oleh prajurit alam baka yang sedang
jalan.
Chi Hoet Kita kedepan terus kamu akan tahu
Yang Shen Di depan adalah neraka besar Panas Nan Menjengkelkan, tempo hari kita
sudah kemari, sekarang mau meninjau lagi?
Chi Hoet Hari ini kita mau meninjau Neraka Press Jari-Jari Tangan, untuk menuju neraka
itu harus melewati neraka kecil yang terdapat di samping Neraka Besar Panas
Menjengkelkan itu.
Yang Shen Panasnya sudah terasa dari depan, bagaimana kita jalan, pernah mendengar
jalanan kecil itu juga adalah Jalanan Yang Panas dan sepasang kaki saya ini bagaimana
bisa melintasi, apa akan dipanggang juga?
Chi Hoet Kamu tidak usah takut, ada saya disini Jalanan Panas bisa menjadi Jalanan
Yang Dingin
Yang Shen Harap guru mengeluarkan ilmu, sudah mau sampai kejalanan yang kecil itu
terlihat jalanan yang berwarna merah, bagaimana kita melewati ?
Chi Hoet Lihat ilmu saya, mengipas tanah duniawi jadi tempat sejuk nan bersih, sekarang
jalanlah.
Yang Shen Sungguh hebat ilmu Buddha, jalanan yang merah yang panas, kini menjadi
jalanan yang sejuk dan tenang, roh yang sedang berjalan di depan menjadi kaget dan
merasa aneh, mereka menjadi melihat kesana kemari dan juga cepat-cepat jalan.
Chi Hoet Cepat ikut saya jalan, kalau tidak nanti berbalik jadi panas lagi kamu bisa
menemui kesulitan.
Yang Shen Saya jadi berlari-lari mengikuti guru, disamping kiri jalanan ini sudah
menenti pejabat neraka dan jendral dengan barisannya.
Chi Hoet Mereka adalah pejabat dan jendral dari Neraka Press Jari-Jari Tangan, cepat
beri salam
Yang Shen Salam jumpa pejabat dan jendral, saya adalah Yang Shen mengikuti guru Chi
Kung Buddha kemari meninjau, harap banyak memberikan bantuan.
Pejabat Selamat datang kemari, kami merasa bangga atas kedatangan kalian, karena
neraka ini akan dicantumkan dalam buku, mari silahkan masuk meninjau.
Yang Shen Terima kasih, tulisan NERAKA PRESS JARI-JARI TANGAN terdapat
dipintu neraka masuk, disamping pintu ada penjaga yang ketat juga ada bangunan pos-
pos yang kecil
Pejabat Silahkan masuk
Yang Shen Terima kasih, kini sudah terdengar suara-suara jeritan.
Chi Hoet Masing-masing neraka juga terdengar suara jeritan demikian seperti dalam
kesakitan, menyedihkan dan mengharapkan bantuan.
Yang Shen Dalam neraka ini perlengkapannya sudah modern, kedua tangan roh dosa
diikat menggunakan pir baja bersambung ke satu baris rel besi itu, rel besi itu berwarna
merah kepanasan seperti ada setrum, tangan roh roh dosa tidak bisa lepas lagi karena pir
baja mulai bergerak, semakin tangannya digerakkan semakin kencang ikatannya dan
panasnya setrumpun menyengat, sehingga kedua tangannya hangus terbakar, roh dosa
menjadi lemas terkulai
Pejabat Hukuman dineraka ini dulunya menggunakan gosokan untuk menggosok
tangannya roh dosa, untuk mengimbangi kelihatannya manusia, maka dengan cara seperti
ini. Saya akan panggil beberapa roh dosa ceritakan perbuatan jahatnya.
Yang Shen Benar-benar ada yang tinggi, kini ketemu yang lebih tinggi lagi.
Pejabat Para roh dosa dengar, hari ini Chi Kung Buddha dan Yang Shen dari kota Tai
Chung, Wihara Shen Shien kemari meninjau serta mencari bahan dosa kejahatan yang
telah dibuat oleh kalian untuk menasihati dunia, kalian harus jujur menceritakan, agar
manusia jangan berbuat dosa lagi.
Roh Waktu di dunia, perbuatan saya sungguh kurang ajar, sering melakukan colak-colek
pada wanita yang lewat dijalanan, setelah meninggal dihukum disini.
Pejabat Sepasang tangan kamu itu banyak jahil, pantas dihukum. Roh yang kedua
bicaralah.
Roh Saya sering memanas-manasi orang lain, mencari keuntungan melalui pengaduan
yang berlebihan, setelah meninggal Yiam Wong marah menghukum saya, yang sering
mempergunakan kedua tangan ini menulis pengaduan yang sifatnya mencelakakan orang
lain, harus diestrum tangan ini, hukuman ini sangat sakit buat saya, mohon Chi Kung
Buddha menolong saya
Chi Kung Kamu pandai menulis, kenapa kamu tidak menulis surat kepada Yiam Wong,
mohon diampuni.
Roh Yiam Wong tegas dan adil, saya tidak berani mencari penyakit sendiri
Chi Hoet Kalau begitu saya pun sama
Pejabat Tidak boleh sembarangan memohon, roh ke 3 cepat cerita
Roh Waktu di dunia saya jadi Bandar judi sebuah kasino, sering melakukan kecurangan,
sehingga banyak uang, karena gampangnya mencari uang hiduppun mewah dan sering
melakukan kejahatan yang melanggar hukum, menjadi orang yang terkenal di masyarakat
hitam, tidak tahunya setelah meninggal Yiam Wong marah-marah, menghukum saya ke
neraka ini 30 tahun setiap hari disini cukup tersiksa.
Chi Hoet Sudah jadi Bandar kasino berbuat curang lagi, sungguh dosa yang besar, setelah
habis hukuman disini akan reinkarnasi menjadi manusia, kedua tangan ini pasti cacat,
karena karma pembalasan, mengharap manusia di dunia cepatlah berhenti main judi. Roh
ke 4 kamu cerita.
Roh Waktu di dunia, saya pernah membuka cek kosong, melakukan penipuan, setelah
meninggal dihukum kemari. Waktu masih hidup jika saya kabur jauh, orang yang
menagih hutang pasti tidak berdaya, namun bisa lolos di dunia sebaliknya saya dihukum
di alam neraka
Pejabat Punya hutang harus bayar biarpun sesenpun, kalau tidak dineraka tidak akan ada
ampunnya
Chi Hoet Sekarang sangat banyak manusia yang membuka cek kosong, setelah membuka
atau membayar dengan cek, orang kabur hingga menjadi cek kosong, setelah meninggal
harus dihukum berat, setelah reinkarnasi akan jadi sapi, jadi kuda sebagai pembayaran,
pembalasan karma ini pasti terjadi, camkanlah
Pejabat Roh ke 5, kamu tidak gagah lagi, cepat ceritakan perbuatan yang kau banggakan
itu
Roh Mohon pejabat jangan meledek saya lagi, waktu di dunia saya adalah anggota satu
geng, sering melakukan keributan, mengacau keamanan masyarakat, asal ketemu urusan
yang tidak menyenangkan atau ada orang yang memandang saya terus menerus, pasti
saya pukul. Urusan berantem adalah urusan saya setiap hari, setelah meninggal disidang
oleh Yiam Wong dan menyuruh kepala sapi bermuka kuda memukul saya dan tanya pada
saya menyerah atau tidak, dipikir-pikir kelakuan saya memang tidak boleh
Pejabat Waktu kamu masih muda gampang benar marah, kerjaannya hanya mencari
keributan, merusak ketenangan masyarakat, tanganmu memang keras sekarang rasakan
rel baja ini yang kuat atau tanganmu, biar kamu pikir
Chi Hoet Waktunya sudah tiba, Yang Shen siap pulang
Yang Shen Terima kasih atas bantuannya pejabat dan jendral, kami mau pulang, permisi
Pejabat Harus, harus perintahkan jendral berbaris, antar tamu
Chi hoet Yang Shen naik ke Teratai
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan berangkat
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, roh kembali ke badan

Babak ke 44
Melawat ke Sub Seksi Neraka Pencabutan Usus

"Goresan Pena Medium telah menghasilkan Pil "Sembilan kali penjelmaan",


Barang siapa yang mengkonsumsi akan memperoleh kembali penghidupan yang
baru, Ribuan kitab surgawi akan membukakan kecerdasan manusia, Sungguh
besar karunia Penguasa langit, besar karuniaNya takkan mungkin bisa tuntas
terbalas."

Roh manusia dari alam wadag (alam dunia) bisa melawat ke alam neraka,
bukanlah sebuah dongeng atau cerita bualan, sejak zaman dahulu hingga kini, tak
sedikit orang yang mempunyai pengalaman mati suri, yang pernah mati sejenak
namun sadar kembali, pada umumnya mereka bisa menceritakan keadaan yang
dialami setelah kematiannya, ceritanya begitu hidup dan jelas, menggambarkan
keadaan kuasa neraka, ini membuktikan apa yang ditulis di dalam kitab-kitab suci
bukanlah omong kosong. Hanya saja jikta tak menyaksikan dengan mata kepala
sendiri, umat di dunia takkan mau percaya. Boleh dikatakan sikap itu "bijaksana"
namun juga "dungu", bagaimana bisa dikatan begitu? Sebagai contoh, manusia
memiliki organ dalam, namun juga tak terlihat, toh tetap aman-aman saja. Jika
suatu ketika kau "mengetahui" atau "terasa", (ada yang tak beres pada salah satu
organ di dalam diri) saat itu sudah runyam jadinya, kalau tak sakit di sebelah sini
ya di sana, perlu difoto ronsen atau dioperasi, umat di dunia biasanya tak bisa
melihat organ dalamnya sendiri, apakah lalu organ-organ itu tak ada? Lazimnya
neraka memang tak terlihat. Hanya orang-orang tertentu saja yang pernah melihat
saat masih hidup, sedangkan orang pada umumnya begitu melihat keberadaan
neraka, berarti ajalnya telah tiba. Maka saya menasehati umat di dunia supaya
sadar, kenalilah dengan pasti bahwasanya "yang tak kasat mata, keberadaannya
tetap punya nilai", "pikiran, nafas, perasaan...." semuanya tak kasat mata, hanya
bisa dihayati dengan perasaan, tetapi yang tak kasat mata ini, justru yang
mempertahankan kehidupan Anda, merupakan "zat" yang menguasai raga Anda!

Seperti misalnya seorang "tuna netra", tak bisa karena dirinya tak melihat lalu
menyangkal segala sesuatu wujud rupa yang ada di dunia, namun dengan
menggunakan sebatang tongkat, ia bisa menjelajah ribuan kilo meter.
Perumpamaan ini memberi tahu kita, meskipun "mata yang fana" ini banyak
rintangan, tetapi "mata batin" malah tanpa hambatan, namun kita menutup "mata
batin" sendiri, malah terseret oleh nafsu dan perasaan yang membuta masuk ke
dalam tiga jalur penitisan yang buruk.

Umat di dunia sudah tahu kalalu sesuatu perbuatan itu termasuk melanggar,
lubang perangkap yang celakakan orang berada di depan, tetapi tetap saja nekat,
tak mau belajar pada orang yang menggunakan tongkat itu, untuk meraba dan
memeriksa jalan yang ada di depan, sehingga terjatuh ke dalam jurang neraka
yang dalam. Jika ingin melompat keluar entah harus menunggu berapa kelahiran
lagi.

Waktunya untuk melawat ke Alam Baka. Orang dari dunia fana jika ingin
melawat ke kuasa neraka tak saja harus bervegetarian, pakaian dan sepatu juga
harus rapi dan bersih.

Di sini adalah "Neraka Pencabutan Usus", opas neraka hilir mudik, masing-
masing menggiring roh dosa. Sudah terdengar suara tangisan melolong-lolong.

Sudah bisa terlihat keadaan eksekusi di dalam neraka, para roh dosa berjajar
dengan tubuh telanjang, masing-masing diikat di sebuah tiang, danyang-danyang
petugas neraka menggunakan pisau tajam menghunusnya ke dalam perut roh
dosa, lalu dikupas ke bawah, seluruh bagian perut terkoyak terbuka, dengan
sendirinya usus-usus tersembul keluar, lantai penuh dengan cucuran darah dan
berbau anyir. Usus-usus tercecer di lantai, di sampingnya ada anjing hitam, saling
berebut makan usus. Meski usus sudah keluar, tapi ujungnya masih menyambung
dengan hati, belum sampai lepas dari tubuhnya, kini dibuat rebutan oleh anjing-
anjing hitam, saling tarik-menarik, roh dosa menjerit-jerit kesakitan, dan akhirnya
pingsan.

Mereka melakukan dosa apa sehingga dihukum kemari?


Para roh dosa itu semasa hidupnya adalah pejabat yang korup, yang melakukan
KKN, atau perutnya hitam (hatinya jahat, penuh siasat untuk memperdaya dan
mencelakai orang), ususnya beracun, maka setelah meninggal dihukum kemari.

Pejabat membawa keluar beberapa roh dosa untuk ditanyai.

RohDosa 1 : Semasa hidup saya adalah seorang pejabat, sering menggunakan


kemudahan wewenang jabatan, untuk menerima uang suap yang tak dibenarkan
oleh hukum, atau berkolusi menggarap harga tanah dalam pembebasan tanah
warga, mencari keuntungan yang luar biasa. Asalkan ada yang bisa mendatangkan
keuntungan, saya akan menggunakan segala cara untuk mendapatkannya. Namun
nasibku sial, setelah meninggal saya dibawa pergi ke atas panggung cermin dosa,
untuk diperlihatkan perbuatan saya semasa hidup. Semua perbuatan menggaet
keuntungan dan kekayaan secara ilegal tertayang dengan jelas tanpa ada yang
terlewatkan, ini sungguh membuat saya amat tercengang. Setelah disidang
melalui berbagai Astana, akhirnya diserahkan ke astana ketujuh, Yam Ong Thai
San Wang menghukum saya masuk ke "Neraka pencabutan usus", setiap hari usus
saya ditarik keluar, dibuat rebutan oleh anjing-anjing hitam, sakitnya sungguh tak
terperikan.

Pejabat : Engkau sebagai pejabat pemerintahan, tak berpikir untuk


menyejahterakan rakyat, malahan memeras rakyat. Apa saja yang bisa kau telan
telah kau telan semuanya, ususmu sungguh kotor sekali! Dalam kesempatan ini
kunasehati umat di dunia yang menjadi pejabat, jadikanlah tanggung-jawab
jabatanmu untuk memberi pelayanan terhadap khalayak ramai, dimana-mana
memberi kemudahan dan mengasihi rakyat, dengan loyal mengabdi kepada
negara, dengan demikian jasa pahalanya akan amat besar. Jika hanya bertujuan
untuk mengeruk keuntungan, setelah meninggal jangan harap bisa mendapat
pengampunan di dalam kuasa neraka.

YangSheng : Saya tanya pula kepada nenek ini, Anda sudah begini tua masih
menerima hukuman ini, sebenarnya semasa hidup melakukan kesalahan apa?

RohDosa 2 : Mengenang masa hidupku, ingin menyesalpun sudah terlambat,


sewaktu berusia 48 tahun, karena gagal dalam usaha bisnis, saya mengadakan
arisan uang untuk mengatasi kesulitan, namun karena khilaf, saya mengambil
keputusan menilap uang arisan peserta, lalu saya pindah ke desa lain. Akhirnya
pada usia 54 tahun saya meninggal, roh saya dikawal hingga diserahkan ke astana
ketujuh, Yam Ong lalu menghukum saya kemari untuk menerima siksa.

Pejabat : Menilap uang arisan, menelannya tanpa dikeluarkan, kini terpaksa


dikeluarkan dari ususnya, menilap seberapa harus membayar seberapa, hukuman
di neraka itu adil, kau sendiri yang berbuat maka kau sendiri pula yang harus
menanggungnya. Kelak setelah selesai menjalani hukuman, dan kala dititiskan ke
dunia lagi masih harus membayar hutang juga.

YangSheng : Mohon tanya kepada Tuan sepuh ini, Anda menerima siksa di sini
sudah berapa lama?

RohDosa 3 : Tiga tahun lebih. Semasa hidup saya berusaha di bidang pertanian,
mencari nafkah dengan menanam sayur-mayur. Entah bagaimana, setelah tengah
usia tanam, sayur-mayurnya sering diserang hama, maka harus disemprot dengan
pestisida untuk membasmi hama. Suatu ketika bertepatan dengan harga sayur
cukup baik, saya lalu memetik sayur yang baru saja disemprot satu atau dua hari
yang lalu itu untuk dijual. Hanya demikian saja, sesudah meninggal saya lalu
dihukum di "Neraka pencabutan usus", saya kena celakanya tak lain karena
kurangnya pengetahuan saya.

Pejabat : Kau hanya tahu cari untung saja, menjual sayur-mayur yang masih ada
sisa racun obat pestisida, tak sedikit mencelakai orang. Banyak orang yang makan
sayurmu menjadi keracunan, atau kadar racunnya dari sedikit demi sedikit
menjadi banyak, sehingga terserang levernya, atau terkena sakit tumor kanker.
Hati dan perutmu sungguh beracun, maka harus mendapat hukuman ini.

YangSheng : Mohon tanya pada Nenek ini, mengapa Anda sampai datang kemari?

RohDosa 4 : Oh! Tuhanku, di sini sungguh mengenaskan sekali, mohon Guru


menolong saya.
CiHoet : Saya sungguh kasihan kepadamu, tetapi pada mulanya mengapa kau tak
punya rasa kasihan terhadap orang lain? Cepat katakan riwayat dosamu!

RohDosa 4 : Baiklah, saya mempunyai seorang anak gadis asuhan. Sejak kecil
saya tak sayang padanya, sering kali saya pukuli dengan rotan, saya diskriminatif
terhadap dia, setelah tumbuh dewasa, saya lihat wajahnya cukup cantik, lalu saya
jual dia ke kompleks pelacuran untuk mendapat uang, setelah meninggal Yam
Ong tak terima atas perbuatan itu, saya lalu dihukum di sini.

Pejabat : Sungguh kejam hatimu, sungguh beracun isi perutmu, menganggap


gadis asuhan sebagai mesin cari uang, merusak moral orang, hati nuraninya hilang
sama sekali, hatinya miring, ususnya keras, kau pantas dihukum!

YangSheng : Ada pertanyaan yang ingin saya tanyakan kepada Guru, yaitu
sewaktu roh dosa menerima siksa hukuman, kalau sudah sekali menerima siksa
hukuman, dan sudah sampai pingsan tak sadarkan diri, mengapa bisa hidup
kembali untuk disiksa lagi?

CiHoet : Pernahkah kau bermimpi ditembak dan dibunuh orang? Meski badan
terluka, merasakan sakit yang amat menderita, namun setelah terbangun hanya
keringat dingin yang bercucuran, sama sekali tidak mati bukan? Lalu esok
malamnya bermimpi lain lagi, setelah terbangun juga mendapatkan dirinya masih
tetap utuh seperti semula, sama sekali tiada yang terluka, maka jika orang sudah
meninggal, rohnya seperti berkelana dalam mimpi, meski badannya menderita
sakit karena siksaan hukuman, dan danyang-danyang neraka mengguyurnya
dengan air pemulih roh, maka roh dosa itu tersadarkan lagi lukanyapun hilang,
agar dia dalam ingatannya merasakan derita ketakutan, hukum siksa di kuasa
neraka adalah untuk menyadarkan rohnya saja, maka kematian manusia bisa
disebut sebagai : "Mimpi Besar". Orang yang telah meninggal, akan menderita
dalam mimpi yang panjang itu. Saya berikan satu contoh lagi : misalnya dalam
mimpi menemukan harta karun berupa emas lalu dipungutnya, tentu girangnya
tak kepalang tanggung, namun begitu terbangun, semuanya hampa belaka, dari
sini bisa kita ketahui bahwasanya impian itu maya dan ilusif, bukan yang hakiki,
orang yang sesat pikirannya akan dibodohi. Jika umat di dunia yang membina
jalan suci tak menyadari hal ini, melekat terhadap yang berwujud, akhirnya juga
senasib dengan mimpi yang sifatnya maya dan ilusif!

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 45

BAB 45
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL BERJONGKOK BADAN MENGANGKAT BATU
TAHUN 1977, CAP IT GWEE CE KAU
Chi Hoet Tahun ular akan berakhir dan tahun kuda segera tiba, harapan ditahun kuda bisa
lebih maju dan berhasil, namun kalau kamu berhasil harus lebih giat mencari, memacu
diri seperti memacu kuda, tidak takut kesulitan maupun kesusahan, berjuang bagaikan
sifatnya kuda, lebih-lebih bagi orang yang bertapa, belajarlah sifat kuda yang tidak
pernah kenal lelah itu, maju terus sampai tercapai cita-citanya, jangan sampai kudanya
sudah tua, akan ketinggalan, hari ini siap mengelilingi alam baka lagi, Yang Shen cepat
naik ke Teratai
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan berangkat. Hari ini kita mau menuju ke neraka
mana ?
Chi Hoet Ke NERAKA KECIL BERJONGKOK BADAN MENGANGKAT BATU di
wilayah Tingkat ke tujuh, siap berangkat……… sudah tiba, Yang Shen cepat turun
Yang Shen Benar-benar cepat jalannya, terasa baru duduk di Teratai, menutup mata
seperti menumpang pesawat super cepat, hanya terdengar suara angin sekarang sudah
tiba.
Chi Hoet Manusia juga ibarat pesawat yang sedang terbang, didalamnya mesin tidak
boleh ada gangguan sedikitpun, kalau tidak bisa berbahaya, jatuh ke jurang dalam tidak
ada ampun lagi, ini bisa terjadi hanya dalam sekejab mata waktunya, seperti manusia juga
mau naik atau mau turun, hanya dalam keputusan yang sesingkat itu, telah terjadi apa
yang diinginkan atau yang tidak diinginkan itu, maka nasihatilah manusia, kemudikanlah
tujuan yang benar, menuju arah yang benar biarpun dalam badai, namun tetap melaju
menurut Kompas Hati baru tidak akan terjadi kecelakaan, seperti teratai ini biar terapung
diatas air yang sungguh kotor, namun jika kita tenang bisa mendudukinya, kalau tidak dia
akan tenggelam, kamu memang berhoki bisa duduk di Teratai ini, baik-baiklah
menggunakan kesempatan yang baik ini, cepat beri salam kepada pejabat dan jendral
Yang Shen Siap, salam jumpa pejabat dan jendral, saya adalah Yang Shen dari Wihara
Shen Shien, hari ini bersama guru atas titah meninjau kemari, harap pejabat banyak
memberikan bantuan.
Pejabat Selamat datang, atas titah mengarang buku adalah tugas yang mulia, silahkan
masuk meninjau.
Yang Shen Terima kasih, di dalam sedang ada kerjaan mau membangun. Roh dosa yang
kecil maupun yang besar masing-masing mengangkat batu, apakah disini mau
membangun rumah baru ?
Pejabat Disini sudah tidak perlu membangun rumah lagi, ini hanyalah hukuman
Yang Shen Pantas mereka pindahkan batu-batu sampai menarik nafas terus, batu yang
besar diangkat ke atas kepala, dipegang kedua tangan, badanpun hanya bisa berjongkok
jalan, karena batu sangat besar, jalannya hanya bisa selangkah demi selangkah, ada roh
dosa yang tidak kuat lagi sehingga jatuh ditindih oleh batu besar sampai badan, tangan,
dan kakinya patah, orangnya pingsan dan disiram Air Mengembalikan Roh oleh prajurit
alam baka. Dia sadar lagi dan memegang batu lagi untuk diangkat kembali, hukuman ini
kelihatannya agak kaku namun sebagai hukuman justru ampuh
Pejabat Roh dosa ini sedang melatih ilmu Kepala Besi karma waktu masih hidup mereka
keras kepala, sombong atau menjadi guru orang lain, tidak tahu akan derajat diri sendiri
atau yang tidak menghormati guru, melanggar peraturan, setelah meninggal terpaksa
berlatih disini.
Yang Shen Pejabat, apakah boleh memanggil beberapa roh dosa, biar menceritakan
perbuatan mereka dimasa hidupnya?
Pejabat Boleh, saya akan panggil, silahkan Yang Shen bertanya
Yang Shen Saya mau tanya tuan ini, kenapa kamu dihukum kemari memindahkan batu ?
Roh Sungguh malu kalau diceritakan, saya menjadi guru disekolah, karena melihat
diantara murid saya ada yang cukup cantik, sehingga memanfaatkan peluang mengajar,
setengah menggoda dan memaksakan sehingga terjadi hubungan badan, walaupun urusan
itu tidak pernah terbongkar , namun setelah meninggal tidak bisa lolos dari Yiam Wong,
setelah masuk keneraka selain dihukum di tingkat lain, saya diserahkan ke tingkat 7, Thai
San Wuang sungguh marah besar, memaki saya sebagai seorang guru tidak bisa menjaga
citra diri, malahan berbuat kehinaan menyiksa murid, harus dihukum dineraka ini
mengangkat batu biar kepala ini tidak bisa menengok lagi.
Pejabat Kamu adalah seorang guru, tapi tidak tahu malu, memperkosa murid, sungguh
dosa yang besar, sekarang biar batu ini menindih kepala kamu, jangan melihat orang lagi,
rasakan malu itu. untuk ini nasihatilah manusia, baik yang menjadi guru disekolah
maupun guru dibidang lain, ciptakanlah hubungan yang rukun antara murid-muridnya,
saling menghormati bagaikan hubungan orang tua dengan anak-anaknya. Yang Shen
teruskan bertanya
Yang Shen Tuan ini wafatnya kelihatan seperti orang yang cukup terlatih dan kepalanya
botak, kenapa kamu melatih ilmu disini
Roh Jangan bercanda, justru karena kepala saya botak maka lebih terasa sakit hukuman
ini. Waktu masih didunia, saya sebagai umat Buddha setelah masuk pintu suci sudah
banyak membaca buku Keng, kitab-kitab dan saya menganggap diri sendiri cukup
pandai, mungkin sudah melebihi guru, maka sering menceritakan kekurangan guru lain
kepada murid-murid, setelah mati karena dosa menghina guru sehingga saya disidang,
Yiam Wong mengatakan pada saya bahwa saya sudah cukup pintar, namun harus
menggunakan kepintaran untuk menolong orang lain bukan sebaliknya membanggakan
diri sebagai guru karena itu harus dihukum, setiap hari mengangkat batu, berjalan
jongkok agar dosa itu bisa dihapus.
Chi Hoet Murid punya bakat manfaatkanlah sebaik-baiknya, biar kita punya kelebihan,
namun harus tetap menghormati guru, harus tahu karena muridnya berhasil atas jasa
gurunya. Sayang manusia sekarang kebanyakan hanya melihat kenyataan, belum lulus
benar dari pelajarannya, sudah meninggalkan perguruan, hanya mementingkan cari uang
sehingga lupakan ajaran guru.
Yang Shen Saya mau tanya tuan ini, kenapa kamu juga dihukum kemari ?
Roh Waktu didunia, saya memang kaya dan pintar berbicara, karena itulah menjadi
sombong, sering memandang rendah orang yang miskin atau menindas orang yang susah,
menggunakan kedudukan saya, sering mengatakan orang lain, karena dosa ini saya
sampai dihukum, sebetulnya saya tidak rela. Mohon Chi Kung Buddha bisa membantu
memberikan saya keadilan
Chi Hoet Boleh, boleh berikan dulu uangmu, kalau tidak ada uang bicaranya agak sulit
dan tidak mau didengarkan orang lain, jika ada uang saya akan memohon pejabat neraka
mengurangi dosamu
Roh Terima kasih Chi Hoet mau menolong saya, hanya sekarang saya tidak punya uang,
semua ditinggal di dunia, dipakai oleh anak cucu saya, bagaimana ya ?
Chi Hoet Jangan bermimpi lagi, punya uang, punya kedudukan, orang lain pun
menunduk. Tidak punya uang, tidak punya kedudukan, sendirilah yang menunduk,
kenapa kamu begitu sombong waktu masih hidup, sekarang mana uang dan
kedudukanmu ? baik-baiklah terima hukuman disini.
Pejabat Kamu sungguh jahat, sampai sekarang masih ingin menggunakan kedudukan
menindas orang lain. Yiam Wong tugas tidak bisa disogok dengan uang, tadi Chi Hoet
hanya meledek kamu, tapi kamu tidak tahu. Lain kali jangan sembarangan bicara, kalau
tidak mau hukumanmu akan ditambah lagi.
Chi Hoet Jalanan dibuat biar orang bisa melewati, bukan untuk memiliki, manusia tidak
akan selamanya tinggi, duduk diatas terus, setelah kehilangan kedudukan, maka dia akan
diludahi , apalagi terlalu sombong, menghina orang lain, angkuh, tidak mau rendah
sedikitpun, setelah meninggal biar dia merasa akan beratnya batu itu. waktu dusah tiba,
permisi kami mau pulang
Yang Shen Terima kasih pejabat dan jendral, kami sudah mau pulang
Pejabat Ini memang tugas kami, para jendral berbaris antar tamu
Chi Hoet Yang Shen naik ke Teratai
Yang Shen Siap, saya sudah duduk silahkan guru berangkat
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

Babak 51

BERKUNJUNG DENGAN RAJA TU SHI


BUDDHA HIDUP CI KUNG TURUN
TAHUN TING SHE, SA GWEE JI CAP KAU 2535
MELAWAT KE ASTANA NERAKA KE - 9

Prolog:
"Sulit bagi umat manusia untuk bisa lolos dari pintu hantu,
Arwah demi arwah yang sudah meninggalkan pintu hantu ternyata juga kembali lagi,
Kekayaan, kedudukan, dan kemegahan duniawi layaknya sebuah mimpi belaka,
Lebih baik hidup bersahaja dan tekun bekerja, dengan sendirinya akan terasa bahagia
serta lega dan santai"

Ci Hoet : Kita sudah melewati delapan Astana, kini perlawatan ke Alam Baka telah tiba
saatnya ke Astana neraka ke sembilan, hari ini kita akan ke sana untuk mengungkap
rahasia kinerja kuasa neraka, Yang Sheng bersiaplah naik keatas teratai.

Yang Sheng: Hari ini akan melawat Astana neraka kesembilan, penyusunan kitab
"Melawat ke A/am Neraka" sudah hampir selesai sungguh tak terlukiskan rasa gembira
dalam lubuk hati saya.

Ci Hoet: Jika sudah melewati masa kritis dalam percobaan sembiIan babak, kau akan
jauh terasa ringan, tapi jangan terlalu dini untuk bersenang hati, perjalanan masih jauh
dan tugas pun berat, kita harus bekerja dengan hati-hati, jika kitab "Melawat ke Alam
Neraka" ini bisa terbit untuk menyadarkan umat, kau akan menndapat pahala utama,saya
harap kau baik-baik menjalankan tugas, cepatlah naik keatas teratai.

Yang Sheng: Siap, saya sudah duduk dengan baik, silahhkan Guru berangkat. ...

Ci Hoet : Sudah tiba, Yang Shen, Turunlah.


YangSheng: Saya sudah turun, di depan sana tampak ada keramaian, banyak orang
berdesak-desakan, agaknya ada upacara besar untuk menyambut kedatangan kami

Ci Hoet : Penguasa Astana neraka ke-9 Raja Tu Shi [xx] sebelumnya sudah lama
mendengar kalau hari ini kita akan datang berkunnjung, maka secara khusus beliau
mengatur penyambutan kita yang datang dari alam dunia, dengan menyelenggarakan
jamuan makan, coba kau lihat dan dengar! Suara tabuhan gembreng dan genderang
begitu memekakkan telinga, lagu penyambutan dibunyikan dengan menggunakan
berbagai instrument alat musik tradisional.

YangSheng ; Melodi musik ini seperti musik klasik populer!

Ci Hoet : Ya!

YangSheng : Kata orang bilamana terdengar alunan musik surgawl: itu pertanda ada
orang yang naik ke surga, apakah memang demikian?

Ci Hoet : Ya, umat di dunia dalam membina jalan keTuhanan yang jasa pahalanya sudah
mencapai tingkat sempurna, pasti akan mendengar alunan musik surgawi ditelinganya
pada saat berpulang ke alam dewata; tapi jika orang tersebut tak punya amal jasa dan
kebajikan yang sangat besar, penguasa langit takkan memberlakukan / mengadakan
penghormatan yang luar biosa. Tradisi di dunia saat diadakan upacara pembagian hadiah
tanda jasa juga diiringi dengan musik, di dunia ada musik gubahan manusia, di surga pun
ada musik surgawi, itu memang bukan omong kosong. Jika semasa hidup hanya
melakukan kejahatan, menjelang kematiannya pasti sering mendengar suara tangisan
setan, atau bunyi-bunyian rantai dan borgol, kalau sudah begitu, perjalanannya untuk
berpulang memang pantas dikuatirkan, itu pertanda akan ditangkap oleh danyang utusan
neraka. Cepatkan langkah laju kita, para Pejabat Astana ke sembilan sudah berbaris
menunggu kita!

YangSheng : Hormat hamba kepada raja Tu Shi Dan para pejabat malaikat, hamba adalah
mUrid Perguruan Roh Suci berasal dari Vihara Sheng Shian di kota Tai Chung, bersama
dengan Guru Ci Hoet menerima Tilah menyusun kitab perlawatan ke alam baka, hari ini
datang kemari hamba mengucap terima kasih atas perlakuan istimewa Baginda, hamba
mohon diberi kemudahan!

Yam Ong : Cukup, berdirilah saudara Yang San Sheng. Hari ini kami secara khusus
menyediakan jamuan makan, untuk menjamu kalian berdua. Cepat ikuti Saya masuk ke
ruang tamu Astana untuk istirahat.

YangSheng : Terima kasih atas perlakuan istimewa Baginda!.

Ci Hoet : Kita ikuti saja Yam Ong masuk ke dalam Astana untuk istirahat!

Yam Ong : Kalian berdua silahkan duduk, tak usah sungkan, demi menyusun kitab
melawat ke alam baka,melawat dari Astana pertama hingga Astana kami, tentu banyak
bersusah payah, hari ini secara khusus Saya menyelenggarakan jamuan makan untuk
kalian berdua!

Ci Hoet : Terima kasih atas perhatian Raja Tu Shi, beruntung ada Anda yang
mengadakan jamuan makan untuk kami berdua, kalau tidak, maka selama lebih dari
setahun ini, alas duduk teratai sudah dipenuhi dengan debu!
(menjamu tamu yang datang dari kejauhan, dalam bahasa Mandarin diistilahkan dengan
kata Xi Chen [xx], secara harfiah artinya membersihkan debu. Sebelum makan, biasanya
mandi-mandi dulu.)

Yam Ong : Apa betul? Hati Guru asalnya bersih dan jermh, hanya badannnya saja yang
kotor, bak bunga teratai yang tumbuh di lumpur yang kotor tapi bunganya tak terkotori
Karena sifat asalnya memang suka menjaga kebersihan dan keluhuran budi dirinya,
hanya kedua kaki-fananya saja yang salah jalan, maka sesekali perlu dibersihkan. Kalian
tak usah sungkan, silahkan ambil sendiri dan makanlah buah-buahan dewata sesuka hati!

Ci Hoet : Tak usah sungkan-sungkan, muridku, muridku, mari makan buah dewata.

YangSheng : Terima kasih, buah-buahan dalam piring ini mirip buah anggur yang ada di
alam dunia, merah keungu-unguan,aromanya harum, rasanya manis, sungguh enak!

Yam Ong : Ini memang buah anggur hitam, tumbuh di gunung Kun Lun, tumbuh secara
alami, mendapat sari energi dari langit dan bumi, maka wujud warnanya jadi
hitam,tergolong buah-buahan bernilai tinggi, makanlah sepuasnya!

Ci Hoet : Kita sambil makan sambil ngobrol, Yang Sheng, jika kau ada pertanyaan,
mintalah petunjuk dari Yam Ong!

YangSheng : Baiklah, hamba mau bertanya, bagaimanakah kesan Baginda hidup di alam
neraka?

Yam Ong: Ha ... ha! Bagaimanapun berada disini kami juga merasa mengemban
tanggung jawab yang besar dan berat, perjalanannpun terasa panjang dan jauh,
menyaksikan sekelompok demi sekelompok roh dosa menerima siksa hukum yang keras,
hati kami sebenar nya juga tak tega, tapi apa boleh buat, siapa saja yang datang kemari
tentu harus diproses secara adil, sama sekali tak boleh pilih kasih, semoga para umat bisa
lebih cepat insaf dan kembaIi ke jalan kebaikan, baru tanggung jawab kami bisa selesai.
Kehidupan di alam baka ada sisi serius dan santaiinya, sama seperti para hakim di alam
duma, tak lain ''seperti cermin yang terang dan terpampang tinggi" dan "meluruskan
pikiran hati menegakkan suri tauladan!”

YangSheng : Oh, ternyata begitu, mohon tanya Yam Ong, Astana Anda berkuasa atas
neraka mana saja?

Yam Ong: Astana kami terutama berkuasa atas Neraka Besar Aphi (Neraka Abadi) [xx],
disamping itu masih ada 16 Sub Seksi neraka kecil lainnya, untuk menghukum roh dosa.

YangSheng : Sering ada orang bertanya, setelah meninggal masuk lapisan neraka ke-18,
bagaimanakah penjelasannya?

Yam Ong : Umat di dunia sering bercanda dengan berkata "setelah mati masuk lapisan
neraka ke-18, meneguk minuman kopi itu sebenarnya mengacu pada "Neraka Aphi”
karena Neraka Aphi ada 18 lapis, langsung tembus ke titik pusat perut bumi, di dalamnya
sangat gelap dan seram, tak dapat melihat apa-apa, penuh dengan lahar bumi: warnanya
seperti kopl: bila roh dosa berada di dalam, bagaikan meneguk minuman kopi: apakah
kau juga ingin minum secangkir?

YangSheng : Tidak! Tidak! Saya cukup minum teh saja, saya tak mau minum “teh asing"
itu, takut tak tahan!

Yam Ong : Ternyata kau sangat berhati-hati: silahkan makan buah dewata!
YangSheng : Hidangan dingin ini seperti “Sembilan tingkat pagoda" [xx] yang ada di
dunia (daun kemangi), terasa harum bila dimakan, akan tetapi juga manis dingin, lebih
unggul dari yang ditanam di dunia, sayur apakah ini?

Yam Ong : Tak salah ini juga disebut "Sembilan tingkat pagoda” khas dari hasil Astana
ke-9, berkhasiat menguatkan buah pinggang dan tulang, menambah banyak energi pokok,
sembilan tingkat mengacu pada kutub Yang (kutub positif, puncak positif), maka
“Sembilan tingkat pagoda" menambah hawa positif, bila kau makan, pasti akan
berkhasiat!

Ci Hoet : Ha ... ha! Sering-seringlah naik ke Pagoda tingkat 9, dan sebaik nya janganlah
turun ke "18 lapis Neraka, Aphi"!

Yam Ong : Kalian berdua jangan sungkan, dengan jamuan makan sederhana yang kami
sediakan,sekalipun sudah banyak makan, namun masih tampak belum segar, bagaimana
kalau kami ajak saudara Yang Shan Sheng pergi mandi membersihkan debu di bawah
“air terjun Sembilan lajur mata air”?

Yang Sheng : Saya agak takut, mohon Guru menemani saya pergi!

Ci Hoet : Baiklah!

Yam Ong : Silahkan kalian berdua ikuti saya melaju!

Yang Sheng : Terima kasih atas dampingan Yam Ong beserta pejabat malaikat, di
sepanjang jalan terasa sejuk dan segar, di daerah neraka jarang terdapat jalan yang bersih,
datar dan lapang seperti ini!

Ci Hoet : Jalan ini dikhususkan untuk perlawatan para pembina dan penempa diri, roh
suci siapa saja yang kelak akan ditugaskan ke alam dunia menerima kedudukan dewa di
atas altar, semuanya harus mandi membersihkan debu kemari, setelah itu baru
diperbolehkan pergi ke alam dunia untuk menerima persembahan dupa hio, hari ini kau
beruntung bisa datang kemari, mari, lebih dulu cobalah rasa yang terkandung di
dalamnya, lihat, di depan sana ada tiga tokoh para suci, ber jalan menuju kemari, mereka
semuanya habis mandi membersihkan debu, sekarang akan ke alam dunia menerima
kedudukan dewa!

Yang Sheng : Mereka tampak bersuka cita, wajahnya memancarkan sinar kencana!

Yam Ong : Silahkan kalian melaju lebih cepat!

Yang Sheng : Di depan tampak sebuah gunung nan tinggi, di atas gunung pepohonan
hijau fumbuh dengan subur, air ter jun dari atas bebatuan, membentuk pilar air dengan
derasnya, terbentuklah pemandangan pilar air terjun yang seakan-akan menyangga langit,
dalam cuaca panas seperti sekarang ini, bila bisa mandi dengan air dingin tentu akan
merasakan "sejuknya hati dan terbukalah (timbullah) selera makannyal"

Yam Ong : Sudah tiba di lokasi Air ter jun Sembilan Lajur!

YangSheng : Ternyata benar juga, di samping bebatuan gunung tertera empat huruf emas
yang besar "Air terjun Sembilan Lajur"[xx], dari atas gunung ada sembllan lajur pilar air
yang airnya terjun ke bawah dengan derasnya.

Yam Ong : Yang San Sheng, bersiaplah untuk berendam membersihkan debu duniawi.
Perintahkan para perwira penjaga untuk menyinggkir sementara!

Perwira : Siap!

Yam Ong : Yang San Sheng, kau berjalanlah sendiri menuju bawah air terjun!
YangSheng : Tekanan airnya begitu dahsyat dan derasnya, saya tak berani Guru,
dampingilah saya sekalian.

Ci Hoet : Baiklah, badan keBuddhaanku ini sudah tiga tahun lamanya tak dimandikan,
seharusnya mengambil kesempatan untuk sekali-kaIi mandi dan dibersihkan, marilah,
kita berdua jalan bersama!

YangSheng : Sungguh sejuk dan segar rasanya, oh, mata saya terpejam tak bisa dibuka.

Ci Hoet : Cepat buka matamu, agar "mata rabun"mu ikut tercuci bersih!

YangSheng : Baiklah! Sungguh enak sekali, tapi sekujur badan basah kuyup, bagaimana
ini?

Ci Hoet : Tak masalah, nanti saya kipas pakai kipas asiwung-ku, dengan sendirinya akan
seperti mesin pengering, begitu dijalankan langgsung kering, cepat cuci bersih bagian
telapak kaki, bagian itu tak terguyur oleh air, paling kotor!
YangSheng : Mohon kepada Guru, janganlah menyindir, baikkah?

Ci Hoet : Bagian yang tak terlihat, memang paling kotor, bawah kaki, kolong ranjang,
kolong meja, di tempat-tempat seperti itu disebut "sudut mati"', jika tak dibersihkan
secara total, memangnya mau dibiarkan tumbuh kutu-kutunya! Kelak besok bagaimana
bisa melambung naik ke atas awan!

YangSheng : Oh, ya, ya, kata Guru memang benar

Ci Hoet : Kiranya sudah cukup, "sembilan mata air" ini adalah semburan air dari
sembilan naga, begitu debu kotoran duniawinya kena sembur, langsung menjadi bersih,
tak perlu pakai sabun, deterjen atau zat pembersih lagi, umat di dunia harus senantiasa
menjaga kebersihan prilaku lahiriah dan batiniahnya,agar setelah meninggal tak sampai
"tak lolos" dari pemeriksaan sehingga dikenai hukuman. Cepatlah keluar, selesai sudah
mandinya!

YangSheng : Guru, kipasi/ah dirlku agar cepat kering!

Ci Hoet : Lihatlah kipasku ini, pasti lebih unggul dari pada mesin pengering!
Yang Sheng : Ternyata pakaianku ini sudah kering, betapa segarnya segenap raga dan
batinku, terima kasih banyak kepada Guru dan Yam Ong!

Yam Ong : Semoga saudara Yang San Sheng bisa baik-baik berdharma bhakti pada
Vihara Sheng Shian, paculah dirimu!

YangSheng : Siap! Mohon Yam Ong banyak memberkahi dengan sinar nurani!
Yam Ong : "Bila awan telah pergi, maka tampaklah sinarnya, tanpa dicuci pun akan
bersih dengan sendirinya", renungkanlah!

Ci Hoet : Karena waktunya sudah habis, kami cukup sampai disini dulu dan mohon
pamit, mohon maat, kami tak bisa mengantar Yam Ong pulang ke Astana.

Yam Ong : Tak apa-apa, hai, pejabat-pejabat sekalian, berbarislah mengghantar tamu
pulang!

YangSheng : Hamba menghatur banyak terima kasih atas jamuan Baginda Yam Ong
serta kesempatan yang dlberlkan untuk mandi di "sembilan mata air naga”, budi kebaikan
Yam Ong takkan hamba lupakan selamanya, sampai jumpa semuanya!

Ci Hoet : Sudah tiba di Vihara Sheng Shian, turunlah Yang Sheng, roh kembali ke badan.

Babak 52
MELAWAT KE SUB SEKSI NERAKA PEMERCIKAN MINYAK PANAS KE
BADAN
BUDDHA HIDUP CI KUNG TURUN
TAHUN TING SHE, 51 GWEE JWE KAU 2535

Prolog:
"Di puncak pegunungan yang tertutup awan ada sebuah jaan yang menembus pintu
kahyangan,
Termenung dibawah pohon pinus hingga lupa senja telah tiba
Saya suka berpura-pura gila dengan maksud menolong umat di dunia!,
Dari dalam buli-buli tampaklah jagad raya yang lain dari-pada yang lain. "

Ci Hoet: Cuaca semakin panas, sungguh membuat gerah saja. Supermarket, dan terminal
penuh sesak dengan orang, hingga rasanya napaspun menjadi sesak,,bahkan perjalanan ke
neraka yang penuh dengan lumpur dan berliku-Iiku, juga tak kepalang ramai nya;
sebaliknya jika kita lihat keberadaan vihara, klenteng, dan tempat ibadah suci, malah
tampak sunyi senyap. Umat manusia sudah lama sekali terbuai dan terpikat oleh
keindahan pemanndangan dan kesemarakan duniawi yang semu dan maya; arak,
kemolekan wanita, materi,harta, dan kekuasaan, sehingga pelan pelan terperosot masuk
ke dalam lembah dosa, maka jalanan di neraka menjadi penuh sesak dengan gerombolan
orang! Insaflah, Hai! Umat di dunia! Hari ini siap melawat ke alam baka, Yang Sheng,
naiklah ke atas teratai.

Yang Sheng : Siap! Saya sudah duduk dengan baik, silahkan Guru berangkat ..

Ci Hoet : Sudah sampai, cepatlah turun, Yang Sheng.

Yang Sheng : Malaikat dari manakah mereka yang berdatangan dari depan itu?
Ci Hoet : Mereka adalah Pejabat dan para Perwira dari "Neraka pemerci-kan minyak
panas ke badan" [xx], sedang berjalan kemari menyambut kita.

Yang Sheng : Ternyata begitu. Hormat saya kepada Pejabat dan para perwira

Pejabat : Tak usah sungkan, kalian kemari adalah atas Titah, dengan senang hati
menyambut kedatangan kalian untuk meninjau!

YangSheng : Terima kasih, di alam dunia banyak perusahaan dan pabrik yang pada
pintunya tertulis "tidak menerima kunjungan peninjauan: namun kalian malah
menyambutnya dengan senang hati!

Ci hoet : Ha .. ha .. ha .. .! Pabrik adalah tempat penting, orang yang tak berkepentingan


dilarang masuk. Neraka sebenarnya tiada berpintu, dan tak berharap ada orang datang ke
sana, namun umat di dunia tak melihat jelas tanda peringatan yang tertera, malah,
menerobosdan menerjang masuk,tak heran jika mereka datang kemari dalam keadaan
babak-belur dan kepalanya mengucurkan darah, tak henti-hentinya mengaduh kesakitan!

Pejabat : Apa yang dikatakan Ci Hoet memang benar adanya, tempat - tempat yang tak
suka didatangi (misalnya neraka), lebih baik jangan pergi ke sana, sebab jika nekat, maka
akan terperosot ke dalam perangkapnya, mau, menyesalpun tak ada gunanya. Hari ini
kami memang menyambut kalian dengan senang hati, tak usah khawatir! Neraka kami
disebut “Neraka pemercikan minyak panas ke badan” masuk dalam wilayah kekuasaan
Astana ke sembilan, silahkan kalian berdua meninjau.

YangSheng : Terima kasih atas petunjuk Pejabat. Dari dalam penjara terdengar suara
teriakan, di dasar lantai penuh kuali besar dengan minyak mendidih, seperti mau
menggoreng Cakwe, api dibawah kuali tampak menyala merah, danyang-danyang sibuk
menambahkan minyak bakar dan memperbesar nyala api, roh-roh dosa diikat di tiang,
kuali minyak disampingnya, minyaknya mendidih, danyang mengambil air dingin lalu
diguyurkan ke dalam minyak yang mendidih itu, seketika itu percikan api dan minyak
panas memercik ke mana-mana, mengenai badan roh dosa yang telanjang, sehingga
sekujur badan melepuh cacat semua, roh-roh dosa menjerit-jerit dengan tragisnya.
Kasihan sekali, dosa apa kah sebenarnya yang mereka perbuat?

Pejabat : Saya giring keluar satu-dua roh dosa, untuk memberi keterangan, agar dapat
menyadarkan umat di duma.

Yang Sheng : Baik sekali.

Pejabat : Sudah digiring keluar; roh dosa! Dengarkan perintah: Mereka berdua adalah
Buddha hidup Ci Kung dan saudara Yang Shan Sheng yang berasal dari Vihara Sheng
Shian di kota Tai Chung dari alam duma, menerima titah melawat ke kuasa neraka untuk
mengumpulkan kesaksian kasus-kasus di neraka, cepat berikan pengakuan atas
perbuatan-perbuatan tak layak yang kaIian lakukan semasa hidup!

Roh dosa : Sungguh malu untuk diungkapkan, semasa hidup saya adalah seorang
pengarang buku, di dalam hati saya berpikir “jika mengarang buku yang halal dan sah,
lakunya tak seberapa, lebih baik mengarang dan menjual buku cerita porno, bisa meraup
keunntungan besar." Sejak itu saya diam-diam mengarang, mencetak dan menjual buku-
buku secara gelap, sayapun mendapat banyak keuntungan, tapi perkawinan saya tidak
harmonis, akhirnya berrcerai dengan istri, pada usia tua saya terkena stroke, badan saya
lumpuh separo, ini memang termasuk balasan karma buruk yang harus saya terima.
Setelah meninggal roh saya digiring oleh danyang utusan neraka sampai ke neraka, di
depan panggung cermin dosa tampak nyata semua perbuatan saya yang melanggar
hukum. Sayapun diproses di berbagai Astana neraka dan menerima hukuman
pembedahan hati, penggal tangan dan hukuman yang lain. Kini saya diserahkan ke
Astana ke 9, dihukum ke neraka pemercikan minyak panas ke badan, setiap hari
melolong-Iolong kesakitan mohon ampun pada langit dan bumi, tetap tiada orang yang
menaruh belas kasihan terhadapku. Saya berpesan kepada umat di dunia, jangan
mengarang buku-buku porno yang bisa mencelakakan orang, agar tak mengalami nasib
seperti saya, sampai hari ini tak bisa menghirup udara bebas di bawah pancaran sinar
matahari.

Pejabat : Buku buku porno banyak mencelakakan orang, tak sedikit remaja di duma
setelah membaca buku porno lalu terjangkit kebiasaan buruk yang disebut onani atau lalu
menjadi suka pergi ke rumah rumah bordil, bahkan sampai melakukan perkosaan dan
pembunuhan, meracuni umat sepanjang masa. Pengarang buku porno selain menerima
siksa hukuman di berbagai neraka, pada akhirnya masih akan dimasukkan ke "Neraka
Aphi” [xx], kelak peredaran buku porno. sudah hilang baru bisa keluar dari neraka dan
dimasukkan lagi ke jalur tumimbal lahir untuk menerima karmanya. Kini giliran roh 'dosa
ke dua, cepat ceritakan perrbuatan dosa apa yang kau lakukan semasa hidup?

Roh dosa : Semasa hidup saya membuka usaha foto studio. Tehnik foto saya lumayan,
namun usaha masih tak maju, kemudian saya tergoda oleh ajakan teman secara
sembunyi-sembunyi membuat foto porno untuk dijual, dan mendapat untung banyak.
Sayang usaha gelap itu akhirnya ketahuan pihak berwajib, sayapun ditangkap polisi dan
dihukum. Semasa hidup saya hanya melakukan pelanggaran ini, setetah meninggal
menerima hukuman dera di berbagai astana, kini masih diserahkan kemari untuk
meneriima siksaan lagi, derita ini sungguh tak terperikan!

Pejabat : Barang siapa yang mengarang buku cerita porno, membuat dan mencetak foto
porno, membuat dan mengedarkan obat-obatan sex, mencetak buku porno, kios bukunya
mengageni penjualannya, dosa karmanya ditanggung bersama, penguasa neraka akan
menjatuhkan hukuman berat. Perzinahan merupakan kejahatan yang paling utama, orang
yang terlibat dalam usaha percabulan sama sekali tak mengindahkan kaidah kesantunan,
berlagak pura-pura, dan ceritanya mengada-ada, mencemari rohani orang, Sungguh amat
besar dosanya. Umat di dunia janganlah sekali-kali melihat dan menonton buku dan
gambar yang amat kotor itu, agar rohani nya tak tercemari, sehingga menanam benih
kejahatan, dan memmbuat marah roh malaikat penjaga diri .

Ci Hoet : Hari ini waktunya sudah habis, kami bersiap pulang ke Vihara, terima kasih
atas petunjuk Pejabat!

YangSheng : Mohon pamit kepada Pejabat dan para perwira, terima kasih atas
kemudahan yang telah diberikan!

Pejabat : Tak usah sungkan, segenap perwira dan petugas siap, berbaris menghantar tamu
pulang.

Ci Hoet : Sudah tiba di Vihara Sheng Shian. Turunlah Yang Sheng, roh kembali ke
badan.

Babak 53

MELAWAT KE SUB SEKSI NERAKA ULAR BERBISA BERWARNA


MERAH UNGU MENEMBUS DAN MELOBANGI ORGAN TUBUH
BUDDHA HIDUP CI KUNG TURUN
TAHUN TING SHE, 51 GWEE CAP KAU 2535
Prolog:
"Dengan bertobat akan bisa mengurangi dosa karma,
Sila debu duniawi bisa dicuci bersih maka akan tampaklah cahaya rohnya,
Keberadaan surga hahyalah menampung para tamu pembina rohani sejati,
Sedangkan keberadaan neraka khusus menampung orang yang jahat.

Ci Hoet : Keberadaan surga hanya untuk menampung para pembina rohani sejati dan
yang mempelajari•hakekat keTuhanan, serta umat yang beramal kebaikan dan memupuk
kebajikan; sedangkan keberadaaan neraka adalah sebaliknya, hanya menampung para
penjahat yang banyak melakukan berbagai kejahatan, kedua alam itu berbeda, calon yang
akan disambutnya juga berbeda, misalnya, gerbang pintu arena perjudian akan
menyambut baik para penjudi yang memang sehobi dan tujuannya sejalan, jika kau tak
menaruh minat terhadap perjudian, maka satpam penjaga pintu tentu akan melarang keras
Anda untuk masuk! Ini menandakan kearah mana animo kesukaan Anda tertuju, arah
perjalanan pulang setelah meninggalpun juga demikian halnya. Hari ini bersiap melawat
ke alam baka, Yang Sheng, naiklah ke atas teratai.

YangSheng : Siap! Saya sudah duduk dengan baik, silahkan Guru berangkat.
Ci Hoet : Sudah tlba, turunlah Yang Sheng.

YangSheng : Tempat apakah yang kita kunjungi hari ini?


Ci Hoet : Lihatlah! Pejabat neraka beserta barisannya sudah berada di depan menyambut
kita, mereka adalah pejabat dari “Neraka ular berbisa berwarna merah-ungu menembus
organ tubuh” [xx], cepatlah ke depan memberi hormat.

YangSheng : Hormat kepada Pejabat bersama para Perwira!


Pejabat : Tak usah sungkan! Hari ini kami mendapat perintah menyambut kedatangan
kalian berdua yang merupakan sesepuh Tao, silahhkan ikuti saya meninjau ke dalam
penjara neraka!

YangSheng : Terima kasih atas layanan Pejabat yang ramah, astaga! Di lantai penjara
penuh dengan ular-ular besar, sungguh menakutkan!
Kerumunan ular berwarna merah dan ungu sedang bergeliat-geliut, besar sekali!. Ular-
ular itu menerobos masuk ke dalam mulut roh dosa, lalu menerobos keluar melalui pusar
perut, ada pula yang sekujur badan telah diterobosi semua sehingga bekas terobosan nya
meninggalkan banyak Iobang-Iobang di seluruh anggota badan, pada bekas lobang
tercecer bercak-bercak darah di sana-sini, masing-masing roh dosa takutnya bukan main
hingga wajahnya pucat pasi, yang badannya sudah berlobang-Iobang semuanya sudah
jatuh pingsan tak sadarkan diri, jeritan yang melolong-lolong tak henti-hentinya
memekakkan telinga, melihatnya sampai jantungku kejang-kejang, tangan dan kakikupun
menjadi lemas, mohon tanya pada Pejabat, dosa apakah yang mereka perbuat?

Pejabat Neraka : kami disebut “ Sub seksi Neraka Ular Berbisa Berwarna Merah Ungu
Menerobos dan Melobangi Organ Tubuh", di dalam penjara terdapat ular-ular berbisa
yang semuanya berwarna, merah atau ungu, mereka tidak menerobos tanah, tetapi malah
menerobos ke badan manusia, ini memang ada sebabnya. Barang siapa yang semasa
hidup di dunia tak bekerja menurut jalan atau jalur yang benar, khususnya mencari celah-
celah kelemahan hukum, melakukan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), tamak akan
harta dengan merugikan dan mencelakakan orang lain, hatinya seperti ular berbisa atau
kalajengking, khususnya melukai orang lain, membuat onar, mengadu domba, sehingga
membuat orang saling membunuh, atau orang yang suka membunuh sesama dengan
seenaknya sendiri, atau yang suka membawa senjata tajam dengan sembunyi-sembunyi,
yang setiap saat digunakan untuk melukai orang lain. Selain itu, seperti yang kita ketahui,
di alam dunia itu kini sedang mengadakan pembangunan secara besar besaran, banyak
sekali para kontraktor bangunan yang menerima borongan pekerjaan berbagai proyek
bangunan gedung, rumah dan proyek proyek lainnya baik swasta maupun pemerintah,
mereka sering curang dalam penggunaan bahan-bahan materialnya, menyalahi bestek,
sehingga menimbulkan bahaya di kemudian hari, (menyalahi bestek sehingga
bangunannya tak kuat atau jebol), Perbuatan perbuatan seperti itu, layaknya ular yang
suka membuat lobang terobosan-terobosan. Semua yang tak bekerja melalui jalur yang
benar, setelah meninggal selain mendapat hukuman di berbagai neraka, masih harus
diserahkan kemari untuk menerima siksa hukuman yang terakhir.

Yang Sheng : Ular menerobos tubuh manusia, sungguh menakutkan sekali, apakah masih
ada bentuk-bentuk dosa lainnya yang bisa menyeretnya ke neraka ini?

Pejabat : Apa yang saya ceritakan hanyalah garis besarnya saja, ada pula yang kasus
perkaranya amat rumit, semuanya tetap diproses hukum menurut kenyataannya.

Ci Hoet : Orang yang suka "jelimet" 1x [xx],mencurahkan banyak usaha untuk


mempelajari masalah yang tidak perlu atau yang tak terpecahkan, ingin menyelamatkan
yang sedikit atau yang sepele, tapi malah sering kali kehilangan yang banyak atau yang
lebih penting, ibarat melakukan terobosan melalui ujung tanduk kerbau,

1x Mencurahkan banyak usaha mempelajari masalah yang tidak perlu / yang tak
terpecahkan .

selama hidup menggunakan tanduk untuk melakukan terobosan, seberapa luas bidang
terobosankah yang bisa dihasllkan? Masa hldup manusia itu ada batasnya, mengapa tak
menggunakan hati nurani dan bakat kepandaiannya untuk meraih keuntungan!. Melihat
naslb dari orang-orang seperti itu, masing-masing bergelimpangan, bekas luka terdapat di
sekujur badan, sungguh tak sepadan hasilnya. Berharap kepada umat di dunia, setelah
membaca kitab "Melawat ke alam neraka”, janganlah lagi melakukan terobosan ujung
tanduk itu, jika tetap nekat, ibarat menjulurkan tangan mengorek ke dalam liang lumpur
hendak menangkap ikan belut atau lele, tapi kadang apa yang terdapat di dalam liang itu
bukanlah ikan belut atau lele, melainkan seek or ular berbisa, bukankah itu malah
mencari mati sendiri? Perlawatan ke alam baka hari ini sampai disini, batas waktu sudah
tiba, Yang Sheng, bersiaplah untuk pulang ke Vihara.

YangSheng : Terima kasih atas penjelasan Pejabat, kami berdua mohon pamit.

Pejabat : Segenap Perwira siap, berbaris hantar tamu pulang! .


Ci Hoet : Sudah tiba di Vihara Sheng Shian, Yang Sheng, turunlah, roh kembali ke
badan.

Babak 54

MELAWAT KE NERAKA BESAR APHI


BUDDHA HIDUP CI KUNG TURUN
TAHUN T1NG SHE, 51 GWEE J1 CAP LAK 2535

Prolog:
“Disaat acara kebaktian doa malam hari, terdengar suara mendaras Surat Sutra (Liam
Keng) dari Perguruan Roh Suci,
Menggugah dan menyadarkan umat untuk meninggalkan nama dan prestise,
Bangunan gedung nan serba tinggi dibangun secara beruntun, Tak urung setelah seratus
tahun kemudian tetap harus pergi dan berpindah ke benteng gundukan tanah.”

Ci Hoet : Kini di depan Vihara Sheng Shian dibangun gedung nan tinggi, bernasib
baiklah orang pada zaman modern ini, semua bisa tinggal di tengah "awang-awang, tetapi
kenyamanan hati tentu lebih utama ketimbang kenyamanan tempat tinggal, jika hatinya
tak bisa tenang nyaman, walau tinggal di gedung bertingkat nan tinggi sekalipun takkan
bisa digolongkan orang yang bernasib baik! Yang terpenting bagi manusia adalah
kenyamanan hati, kalau tidak, meski tinggal di dalam istana, tetap akan terasa gelisah,
duduk terasa tak enak, berdiripun terasa tak enak, bagaimana bisa merasa bahagia?
Yang Sheng : Benar sekali apa yang Guru tuturkan!

Ci Hoet : Cepat naik ke atas teratai, siap melawat ke alam baka.


Yang Sheng : Saya sudah duduk dengan baik, silahkan Guru berangkat. .

Ci Hoet : Sudah tiba, Yang Sheng, turunlah.


Yang Sheng : Saya sudah turun, hari ini datang kemari, tempat apakah ini?

Ci Hoet : Hari ini kita melawat ke "Neraka besar Aphi"[xx]!


Yang Sheng : "Neraka Aphi” sungguh menakutkan, saya pikir lebih baik; ke tempat lain
saja!

Ci Hoet : Kau tak perlu takut, saya ada disini, tiada yang perlu ditakuJtkan, jika hatimu
terasa tak enak, baiklah, saya berikan kau sebutir pil "Penenang hati"[xx], cepat ditelan,
dan ikuti saya melaju.
YangSheng : Terima kasih atas pemberian Pil Dewa, setelah ditelan, hati terasa tenang
dan nyaman kembali. Di depan sudah ada Pejabat yang menyambut kedatangan kita.

Pejabat : Selamat datang kepada Buddha hidup Ci Kung dan Yang San Sheng yang
datang kemari untuk memberi petunjuk, Neraka kami bernama "Neraka Aphi", berada di
bawah kekuasaan Astana ke sembi Ian, silahkan kalian berdua meninjau.
YangSheng : Terima kasih atas ketulusan hati Pejabat, lingkupan “Neraka Aphi”
mengapa begitu luas?

Pejabat : "Neraka Aphi" ini bagaikan hidung manusia, dikatakan besar sebenarnya juga
tidak besar, tetapi bisa menembus keseluruh badan, lagi pula merupakan jalur pernapasan
yang sangat penting, maka roh dosa yang dipenjara di "Neraka Aphi" adalah roh yang
dosanya amat besar dan banyak.

Yang Sheng : Di depan ada sebuah rongga besar, saya tak berani menengok ke dalam, di
dalam tampak gelap gulita, hanya terdengar suara rintihan dan suara air panas yang
mendidih, apakah para roh dosa terendam semua di dalamnya?
Pejabat : Yang berada di dalam rongga itu adalah roh-roh dosa, neraka ini ada 18 lapis, di
dalamnya tertancap banyak pisau, lagi pula penuh dengan cairan larva bumi yang panas,
roh dosa yang digiring oleh perwira, ditusuk dengan tombak lalu dimasukkan ke dalam
rongga dan tertarik oleh gaya tarik magnet bumi, dan hanya terdengar satu kali suara
jeritan, terputus sejenak, kemudian terdengar jeritan-jeritan lagi. Keadaan di dalam
penjara ini sangat gelap, telapak tangan sendiripun tak bisa dilihat, yang mendapat siksa
hukum di dalam sungguh menderita, siksaan ini tergolong siksaan paling keras!

Yang Sheng : Saya sering mendengar orang berkata, umat di dunia paling "takut kalau
setelah meninggal rohnya masuk ke “Neraka Aphi” apakah sebabnya?
Pejabat : Orang yang masuk ke neraka Aphi, kebanyakan rohnya tak bisa terangkat untuk
dilahirkan kembali, seperti pengadilan di alam dunia, dimana pengadilan telah
memutuskan hukuman penjara seumur hidup!
Yang Sheng : Bolehkah membawa keluar beberapa roh dosa untuk dimintai kesaksian?

Pejabat : Vihara Anda menerima Titah dalam menyusun kitab "Melawat ke Alam Baka",
oleh karena itu Yam Ong mengizinkan membawa keluar beberapa roh dosa untuk
memberikan kesaksian perkara agar bisa dipakai sebagai rujukan/bahan referensi, kalau
bukan karena itu, biasanya roh dosa yang masuk ke "Neraka Aphi" tak boleh dikeluarkan,
saya akan gunakan aji pusaka, Coba kau Iihat aji pusaka ini, begitu disorotkan ke dalam
penjara, maka tampak terang benderang. Seluruh peralatan mesin penyiksa berhenti
bergerak. Perwira, cepat angkat keluar beberapa roh dosa ke atas!
Perwira : Siap! sudah digiring keluar.

Yang Sheng : Di sekujur badan tampak luka-Iuka, juga penuh berlumurkan lumpur dan
bercak darah, kedua bola mata tampak menonjol keluar, sudah tak rupa manusia lagi,
sungguh kasihan!
Ci Hoet : Akan saya gunakan sedikit ilmu kesaktian, agar kesadarannya pulih
kembali,serta mengurangi rasa sakit di badannya, agar bisa memberi keterangan perkara.
Yang Sheng : Ilmu kesaktian Guru sungguh luar biasa, sekarang mereka telah berubah
menjadi tujuh puluh persen berupa orang dan tiga puluh persen berupa hantu, dan sudah
bisa berbicara.

Pejabat : Disini telah hadir dua tokoh guru besar, cepat ceritakan sendiri perbuatan jahat
kalian semasa hidup, agar bisa memberi pelajaran bagi umat di dunia.
Roh Dosa1 : Semasa hidup saya durhaka terhadap orangtua, setiap hari, hanya luntang-
Iantung keluyuran. Bila saya menjulurkan tangan minta uang tapi tak diberi, saya
langsung mencaci-maki kedua orang tua, ada kalanya sampai saya pukuli dan tendangi.
Sernasa hidup tak pernah berbhakti, setelah meninggal saya menerima banyak hukum
siksa di berbagai Astana, lalu diputus lagi masuk ke "Neraka Aphi", roh saya tak
terangkatkan selamanya, mohon kepada kedua Guru besar, mintakan pengampunan untuk
saya, asalkan bisa keluar dari "Neraka Aphi", walaupun ditumimbal lahirkan menjadi sapi
atau anjing pun saya rela, di sini sungguh menderita sekali.

Ci Hoet : Diantara segala bentuk kebajikan, laku baktilah yang paling utama. Semasa
hidup tak tahu membalas budi orang tua, menafkahi, menjaga dan melayani malah
memukuli dan menendangi, sungguh durhaka sekali, hukum neraka bagi orang yang tak
berbaktl, digolongkan dalam dosa yang tak terampunkan, maka saya tak bisa berbuat apa-
apa!

Pejabat : Ada kalanya umat di dunia yang karena masalah kepentingan pribadi atau nafsu
egonya dalam perkara perkawinan atau harta kekayaan sampai berani melawan orang
tuanya, tak lagi berbakti kepada orang tua, jika tak cepat-cepat bertobat maka kelak
"Neraka Aphi" akan menjadi bagiannya. Kini roh yang kedua, cepat berikan kesaksian.

Roh dosa2 : Semasa hidup saya suka main cabul, telah beberapa kali memperkosa wanita
dari keluarga baik-baik, pernah juga menggoda janda, menipunya lalu menggaetnya, dan
melakukan hubungan gelap dengan anak angkat perempuan saya sendiri. Boleh dikata
saya telah puas menikmati kesenangan nafsu birahi, siapa tahu, setelah meninggal malah
menerima bermacam-macam siksa hukuman dan yang terakhir diputus masuk ke dalam
"Neraka Aphi”, selamanya tak memperoleh kesempatan untuk terangkat dalam
perputaran tumimbal-Iahir. Guru, tolonglah saya, jika bisa keluar dari derita ini, saya rela
menjadi anjing atau kuda piaraanmu!

Ci Hoet: Saya tak membutuhkan anjing atau kuda, semasa hidup tak menuruti jalan yang
benar, berzinah merupakan biang kejaahatan yang paling utama, bertobatlah di dalam
"Neraka Aphi"!

Pejabat: Roh yang ketiga, cepat ceritakan perbuatan dosamu semasa hidup!
Roh Dosa3 : Semasa hidup saya memalsu produk obat-obatan impor, arak impor, vetsin,
arak beras, arak ketan Shao Xing dan lain sebagainya dengan tujuan untuk meraup
keuntungan yang besar, saya pun untung besar. Karena mengambil keuntungan tanpa
bermoral, maka saya diputus masuk "Neraka Aphi". Mohon kepada Buddha hidup Ci
Kung untuk memintakan ampunan dari Yam Ong, agar melepaskan saya. Kelak jika
dilahirkan menjadi manusia lagi, saya pasti jadi orang baik-baik, dan mencari keuntungan
yang halal.

Ci Hoet : Membuat arak palsu, obat palsu, dosanya paling besar, tak menggindahkan
etika moral dan keselamatan nyawa orang. Setelah masuk mulut, barang-barang itu
bagaikan racun, sungguh tak tanggung-tanggung, mencelakakan orang, hati nurani --
sudah hilang, kini kau diputus masuk ke "Neraka Aphi” meneguk cairan larva, bisa
menetralkan racun, bagaimana rasanya, kau sendirilah yang tahu, saya tak berdaya
menolongmu!

Pejabat : Giliran roh keempat, cepat ceritakan perbuatan jahatmu semasa hidup!
Roh Dosa-4: Semasa hidup secara khusus saya melakukan bisnis penyelundupan,di
samping itu saya menghisap dan menginjeksi diri sendiri dengan narkotik. Setelah
menyandu, demi mengatasi pengeluaran yang luar biasa besarnya, secara sembunyi-
sembunyi saya ikut berjualan obat narkotika. Selama hidup tak sedikit orang yang
menjadi korban saya. Setelah meninggal, Yam Ong gusar sekali, menghukum saya masuk
"Neraka Aphi" untuk selamanya. Setiap hari menderita hingga tak tertahankan rasanya,
saya menyesal sekali atas perbuatan semasa hidup yang penuh dosa-dosa, kini sudah tak
dapat tertolong lagi! .

Ci Hoet : Melakukan bisnis selundupan jelas melanggar hukum negara, sedangkan


berjualan obat narkotika jelas membahayakan sesama. Hukum di alam dunia
melarangnya, hukum di alam nerakapun tak mengampuninya. Barang siapa semasa hidup
melakukan penyelunndupan atau mengkonsumsi dan berjualan narkoba, dosa
kejahatannya tergolong berat sekali. Jika ada yang melanggar, cepatlah bertobat dan
menanggalkan kejahatannya, ubahlah dan perbarui diri, kalau tidak, sesudah meninggal,
semuanya akan dijebloskan ke dalam "Neraka Aphi" sampai puluhan ribu tahun pun tak
akan mendapat kesempatan untuk reinkarnasi kembali!

Pejabat : Keempat roh dosa telah selesai memberi kesaksian. Berharap umat sejagad
sesudah membaca kitab “Melawat Ke Alam Baka” umat yang dulunya pernah melakukan
kesalahan mulai sekarang harus bertobat dan merubah diri menjadi warga yang
memperbarui dirinya, dengan demikian akan mendapat pengampunan. Semoga para umat
cepat-cepat memalingkan kepalanya serta sadarkan dirinya, jangan sampai tergoda oleh
nafsu tamak akan keuntungan, sehingga terperosot ke dalam jalan buntu itu.

Ci Hoet : Batas waktu telah tiba, kami bersiap-siap pulang ke Vihara.


Yang Sheng : Berpamit kepada Pejabat dan para Perwira, terima kasih atas pelayanannya.

Pejabat : Dengarkan Perintahku, segenap Perwira, siap! Berbaris antar tamu pulang.
Ci Hoet : Yang Sheng, cepatlah naik ke atas teratai.

Yang Sheng : Saya sudah duduk dengan baik, silahkan Guru berangkat pulang.
Ci Hoet : Sudah tlba di Vihara Sheng Shian, turunlah Yang Sheng, roh kembali ke badan.

Babak 55

MELAWAT KE ASTANA NERAKA YANG KE SEPULUH


BERTEMU DENGAN RAJA ZHUAN LUN
BUDDHA HIDUP CI KUNG TURUN
TAHUN TING SHE, GO GWEE JWEE KAU 2535
Prolog:
"Kesepuluh Astana Yam Ong jarang sekali member pengampunan,
Siapa saja yang ugal-ugalan hingga tiba di sini pasti akan kehilangan nyalinya,
Rasanya sia-sia saja membuat bahagia anak-cucu dengan meningggalkan harta kekayaan
yang berlimpah ruah,
Tak urung yang terdengar di alam baka hanyalah suara jerit kesakitan dan derita. “

Ci Hoet : Perlawatan ke alam baka kini sudah sampai ke Astana sepuluh, kitab "Melawat
ke Alam Neraka" sudah mendekati babak akhir, namun "suara babak akhir" ini sungguh
tragis sekali, yaitu suara putaran roda tumimbal lahir, para makhluk diputar hingga terasa
pusing tak kepalang, rasanya langit dan bumi pun menjadi gelap gulita, terbengong-
bengong tak dapat mengenal arah angin, oleh sebab itu begitu terlahirkan di dunia, umat
menjadi lupa sarna sekali akan pengalamannya pada masa kehidupan yang lampau. Maka
bagi seseorang yang membina diri di jalan Tao (keTuhanan) haruslah sering-sering
bertanya pada diri sendiri: "Siapakah aku ini?", jika sampai mengerti "Siapakah Kau?"
maka dapat dikatakan orang yang telah mendapatkan Tao (hakekat kebenaran)! Hari ini
siap melawat ke alam baka, Yang Sheng, naiklah ke atas teratai.

Yang Sheng : “Nanti dulu, Guru, saya mohon tanya, ada orang bertanya padaku, jika mau
amal cetak kitab "Melawat ke Alam Neraka” dengan disertai suatu doa permohonan dan
harus mengutarakan doanya di hadapan altar sembahyangan "Ciao Kun” [xx] (Dewa
dapur}, padahal dapur dapur di masa kini kebanyakan sudah menggunakan kompor gas,
sudah tak lagi menggunakan tungku yang terbuat dari bata dan adonan semen, apakah
keberadaan Dewa "Ciao Kun” masih tetap ada?

Ci Hoet : Meskipun dahulu bangunan rumah terbuat dari tanah dankayu, dan kini telah
mengalami kemajuan tehnologi dengan menggunakan konstruksi beton bertulang mampu
mendirikan gedung bertingkat, di dalamnya tetap juga manusia yang menghuninya!
Bagaimma mungkin karena perubahan prasarana dapur dengan menggunakan kompor
gas lalu Dewa Ciao Kun menghilang! Sesungguhnya dengan semakin baik prasarananya,
dibandingkan zaman dahulu yang menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar yang
sarat dengan kepulan asap memenuhi ruang dapur, tentunya para roh suci akan lebih
senang hadir kerumah! Kebutuhan makan dan minum umat di dunia tiada yang tanpa
melalui pemrosesan di dapur. Untuk kelangsungan hiduppnya, makan dan minum
merupakan kebutuhan dasar manusia, kebutuhan itu tak boleh ditiadakan walau hanya
sehari pun, sering pula kita mendengar sebuah ungkapan: "Dimana terlihat adanya asap
disitu pasti ada manusianya" maka padat tidaknya jumlah penduuduk di suatu tempat
sering menggunakan istilah: "Kepadatan asap dari penduduk". Gelar suci Dewa Ciao Kun
di sebut: "Se Ming Cen Ciin"[xx], artinya berkuasa atas kehidupan manusia dan
pemberkatannya dalam hal makan-makanan, yang untuk memmproses masakan itu
apakah kompor gas atau tungku tak jadi soal, tak dibedakan, toh masaknya .. sama juga
menggunakan api, maka Dewa Ciao Kun (Dewa Dapur) juga disebut dewa api, yakni
"Huo De Xing Ciin" [xx]. Dalam hal lampu altar, dahulu mengguunakan "Iampu
minyak", kini menggunakan "Iampu listrik", tentu tak karena masalah ini lalu para Roh
Suci tak mau hadir di vihara, klenteng dan tempat beribadah lainnya! Tak peduli
bagaimanapun majunya ilmu pengetahuan, sampai bisa membangun gedung pencakar
langit, roh manusia takkan pernah binasa, Sin Beng (malaikat) tetap berada di samping
kanan kirimu, dan Dewa Ciao Kun pun tetap berada di depan dapur.

YangSheng : Oh, ternyata begitu, meskipun prasarana dapur serba modern, tetap juga
menggunakan bahan pokok berupa beras, minyak goreng, garam, cuka dan lain
sebagainya Saya sudah duduk dengan baik di atas teratal: silahkan Guru berangkat
pulang.

Ci Hoet : Sudah tiba, turunlah.

Keterangan Gambar

Gb 1. Yang Maha Welas Asih Kwan Se Im Posat Mohosat (Dewi Kwan Im)
Gb 2. Ketua Master Pembina Alam Neraka Tee Cong Ong Posat Mohosat

Gb 3. kanan : Dewa Seng Huang (Dewa Wali Kota) kiri: Tho Tee Kong
(Hok-Sin atau Hok Tik Ceng Sin. Malaikat Keberuntungan:babak ke 41)

Gb 4. Pejabat Seksi Pahala Amal (Gb. menghadap) dan saksi Pidana Kejahatan.
Gb 5. Utusan Neraka Perengut Nyawa Si Hitam (Gb. kanan) dan Si Putih (Gb. kiri).
(babak ke 3 dan ke 33)

Gb 6. Pejabat Seksi Penelitian (Gb. kiri) dan Dewa Kemuliaan (dengan lidahnya yang
panjang). (babak ke 56)

Gb7. kanan:,Raja Setan, kiri: Jaksa Neraka

Gb 8. lJtusan Neraka Perengut Nyawa : Perwira berkepaIa sapi dan Perwira bertampang
kuda (babak ke 10 dan ke 12 )

Gb 9. Malaikat Peronda Siang dan Malaikat Peronda Malam (kanan-kiri) (babak ke 10;
60; 61; 62)
Gb 10. Penguasa Istana Kaisar Jade (Kaisar Giok Hong Tay Tee / Giok Tee)
Gb.11 Kaisar Astana Gunung Timur (Tong Yi Tay Tee) dgn pejabat Seksi Pahala AmaI
dan Seksi Pidana kejahatan (babak ke 5 dan babak ke 60)

Gb 12. Kaisar Feng Du (Fang du Tay Tee)


Gb 13. Markas Pemangku Wilayah Kota (babak ke 41)

Gb.14. Suasana di salah satu rumah keluarga yang anggota keluarganya meninggal.

Gb 15. Penguasa Astana ke 1 : Raja Chin Kuang (Yam Ong Chin Kuang Wang)
dengan perlengkapan sarana Panggung Cermin Dosa. (baca babak ke 6)
Gb 16. Penguasa Astana ke 2 : Raja Chu Ciang (Yam Ong Chu Ciang Wang )
Gb 17. Penguasa Astana ke 3 : Raja Song Ti (Yam Ong Song Ti Wang) dan siksa di
Neraka perlindasan kereta (baca babak ke 49)

Gb 18. Penguasa Astana ke 4 : Raja Wu Kwan (Yam Ong Wu Kwan Wang) dan siksa di
Neroka Kolam Kotoran Darah (baca babak ke 61)

Gb 19. Penguasa Astana ke 5 : Raja Shen Lo (Yam Ong Shell LO Wang ) dan Panggung
Menerawang Kampung Halaman (babak ke 30) serta siksa di perbukitan pisau.

Gb 20. Penguasa Astana ke 6 : Raja Pian Cheng (Yam Ong Pian Cheng Wang) dan siksa
pemenggalan tubuh (babak ke 26)

Gb 21. Penguasa Astana ke 7 : Raja Thai San (Yam Ong Thai San Wang) dan siksa
Penggorengan dengan minyak mendidih (babak 46) serta siksa Cabut lidah dan Coblos
Pipi (babak 47)

Gb 22. Penguasa Astana ke 9: Raja Tu Shi (Yam OngTu Shi Wang) dan siksa
pembedahan dada serta pembedahan tempurung kepala

Gb 23.Penguasa Astana ke 8 : Raja Bing Teng (Yam Ong Bing Teng Wang) dan siksa
Congkel Mata. (babak ke 16) pemenggalan tangan, kaki dan tubuh. (babak ke 50).

Gb 24. Penguasa Astana ke 10 : Raja Zhuan Lun (Yam Ong Zhuan Lun Wang ) dan kedai
Meng Pho Thing (Kedai minum Sup Pelupa. (babak ke 57)

Gb 25 & 26. Hakekat 6 jaIur Tumimbal lahir:


1. Jalur Dewata;
2. Jalur Manusia;
3. Jalur Asyura (Iblis);
4. Jalur binatang;
5. Jalur Setan kelaparan
6. Jalur Neraka (babak ke 58)

Dekrit "Kaisar Langit" Giok Hong Thay Te

DEKRIT KAISAR JADE

Petunjuk keramat :
Kini Dekrit akan turun, diperintahkan kepada Dewa Seng Huang (Dewa Wali kota) dan
Malaikat keberuntungan untuk menyambutnya masing-masing pada jarak 5 li dan 10 li
dari luar pintu masuk Vihara, para petugas dan peserta harap menjaga ketenangan dan
ketertiban sambil menunggu kehadiranNya.

Menteri Dalam kerajaan Sorga bermarga Xii turun masuk ke Vihara.


Prolog:
"Tuhan amat rindu pada putra-putri roh asalnya. Para Budha dan Para Suci senantiasa
menyuarakan Sutra Penyelamatan. Dekrit Kaisar Jade turun pada medio Pwee gwee dan
diumumkan di wilayah pemangkuan-Nya, rembulan memancarkan sinar terangnya
menyinari alam baka.”

Petunjuk keramat :
Pada malam hari ini kami menerima Titah membawa dan membacakan Dekrit Kaisar
untuk dipermaklumatkan, para malaikat dan umat yang hadir diharap dengan bersimpuh-
sembah dan khusyuk mendengarkan.

Atas perintah Yang Maha Mulia Paduka Kaisar Jade, Kaisar Langit Maha Keramat dan
Tinggi, maka dengan ini dipermaklumkan sebagai berikut:

Ingsun1) menghuni di istana awang-awang, namun hati ingsun tetap memikirkan


moralitas umat di dunia, saat ini, melihat dunia yang marak ini tertutup oleh pasir kuning
kelam yang berterbangan oleh karena amukan angin, tata kehidupan dengan sesamanya
kini telah mengalami kemerosotan secara total yang pria tak loyal dan berlaku bhakti,
yang wanita tak menjaga kesucian, kehormatan dan ketenangan, berani menganggap apa
yang diajarkan oleh para Budha dan Dewa adalah omong kosong, memandang
keberadaan dewa dan roh halus bagaikan sesuatu yang hampa, sehingga pembawaan
tingkah Iaku masyarakat menjadi amoral, hukum kebenaran dan keadilan dalam
kehidupan manusia sudah terkubur, Ingsun amatlah sedih hati, tak tega duduk berpangku
tangan melihat umat-umatKu terperosot kedalam aIam baka tanpa menolongnya, Ingsun
ketahui Vihara Perguruan Roh Suci di pemangkuan Surga Pintu Selatan bernama "Sheng
Shian Thang” di Tai Chung dalam pemaparan ajarannya semenjak pembukaan vihara
hingga kini, telah menguras banyak energi para umat dan roh suci, dan telah
menampakkan hasilnya dalam usaha pelintasan umum, kini juga melalui terbitnya
majalah “Aulia dan Saleh" telah melintaskan banyak umat yang sesat batin, usaha
perguruannya tampak semakin maju, karya sucinya tampak gemilang, setelah Ingsun
pertimbangkan, makan dengan ini Ingsun menurunkan titah untuk menyusun kitab
pusaka, dengan judul “Melawat ke Alam Neraka", menitahkan Budha Hidup Ci Kung
membimbing Mediator Utama yang memegang Pena Sakral bernama Yang Sheng untuk
melawat ke kesepuluh Astana neraka secara rohaniah, dan membeberkan keadaan alam
neraka kepada umat dunia, agar umat bisa mempunyai gambaran tentang tragisnya
keadaan arwah berdosa di alam neraka, dan akhirnya menjadi sadar. Kitab ini bukanlah
kitab biasa, mengingat semangat dan ketulusan hati para senior di Vihara Sheng Shian
Thang yang cukup tinggi, maka misi mulia ini barulah Ingsun berikan kepadanya,
berharap para senior vihara kukuh dalam iman dan keyakinannya, mewakili Langit
mewartakan hakekat kebenaran. Disamping itu juga diperintahkan kepada masing-masing
pos penjagaan di alam baka, bila menjumpai lawatan dari pelawat vihara Sheng Shian
Thang, harap disambut kedatangannya dan dibukakan pintunya, serta membantunya
menyusun karya tulis kencana ini, jika ada yang melanggar titah, semuanya akan
dihukum keras tanpa ampun. Dimulai dari seterimanya dekrit ini, pada setiap jadwal
pertemuan dengan Roh Suci, melakukan perlawatan ke alam neraka secara rutin dalam-
rangka menyusun kitab, sampai selesai tersusunnya kitab tersebut.

Dharma bhakti para senior vihara atas rasa prihatin Sang Langit, saat jadinya kitab
tersebut, tetap akan dikaruniakan pahala-pahalanya sesuai amal jasanya, demikian Iah
titah Ingsun, jangan sampai dilanggar.

Atas nama Kaisar, semoga titah beliau tidak diabaikan, bersujudlah dengan mengucapkan
terima kasih atas kebesaran hati-Nya.

Imlek Tahun Ping Chen, Pwee gwee cap go,


(Tahun Masehi 1976).

Master Guru Thai Sang Wu Ci Hun Yuan Ciao Cu


Dewa Yuan Shi Thian Cun Turun

Syair:
“Bagaikan mimpi saja kehidupan umat dalam melewatkan waktunya;
Sia sia mengumpulkan harta benda;
Kesenangan hawa nafsu indrawi telah merusak sifat asalnya;
Semangatnyapun terkuras hanya untuk mengejar keuntungan dan ketenaran;
Terombang-ambing dalam percintaan sulitlah dapat membebaskan dirinya;
Tak disadari karmanya semakin dalam, tersiksa dalam kerisauan triloka;
Janganlah mensia-siakan kehidupan ini;
Rubahlah wajah yang seram menjadi wajah seperti Dewi Kwan Im . “

KATA PENGANTAR

Menelusuri kembali semenjak sebelum terciptanya langit dan bumi, roh asal masih
menyimpan energinya di Alam Bu Kik (Alam Keesaan), begitu bebas Ieluasa tanpa
beban batin, dan setelah langit dan bumi tercipta, maka manusiapun terlahir dengan
melaluI jati-energi-intinya, mula-mula manusia, berhati baik, maka setelah meninggal
langsung kembali keAsal- jatinya, namun manusia kian hari kian terbenam debu
keduniawian, pada pertengahan zaman kuno hati umat langsung berubah, maka penguasa
langit lalu menyediakan "neraka" sebagai sarana tempat "bertobat dan pembersihan
kembali". Apa daya akar watak umat telah tercemar dan berubah mutunya, kian
terperosot kian parah; hingga belakangan ini, hati manusia semakin bejad tak keruan,
maka nerakapun tampak penuh sesak, Giok Tee (Kaisar Giok) tak tega melihat para umat
terperosot semua, maka lalu membersitkan sinar welas asihNya, berkenan
mengungkapkan misteri pelaksanaan hukuman di neraka, untuk memperingatkan umat di
dunia, berharap umat tak mengulangi jejaknya, sehingga bisa kembali ke sumber asalnya
dan tak menderita dalam tumimbal lahir Iagi.

Kini vihara Sheng Shian Anda di Tai Chung menghayati kehendak Tuhan, selama
beberapa tahun ini mengayunkan pena sakral membeberkan Ajaran suci, berjasa benar
dalam menasehati para umat lagi pula tujuan pokoknya murni, termasuk yang paling giat
dalam mengembanggkan Jalan Suci (Tao), maka mendapat titah dari Giok Tee,
mengemban tugas berat menyusun kitab “Melawat ke alam baka". Memerintahkan
Buddha hidup Cikung membimbing roh Yang San Sheng untuk bertandang ke alam
neraka, satu persatu penjara neraka dikunjungi untuk diambil kesaksiannya, dan Dewa
kecil Yii Shii Thong Ci yang menopang penanya, mentransfer ala faksimili melalui
penglihatan mata batinnya, merekam adegan adegan alam baka, secara on the spot
menulisnya sehingga tersusun kitab “Melawat ke alam baka", mengungkap misteri
kinerja kuasa neraka, keajaiban kejadian-kejadian yang tak terkirakan sungguh langka
sekali dijumpai di dunia.

Setelah memakan waktu dua tahun lamanya, barulah kitab ini selesai tersusun, jika umat
dunia bisa membaca kitab ini, lalu segera sadar memalingkan hati, menghindari
perbuatan yang tercela dan menjalankan-yang bajik, tekun dalam meniti jalan menuju ke
sorga, apabila setiap orang demikian adanya, nerakapun akan bersih dari penghuninya,
semuanya tentu berpulang ke sorga sukhawati!. Di dalam kitab ini memuat kesaksian-
kesaksian perkara, sesuai dengan acara hukum di dunia, merupakan sebuah kitab suci
pelintasan umat, suci dan sakral tak boleh diganggu gugat, berharap sidang pembaca
banyak menyiarkan dan menasehati, mencetak serta mengedarkannya secara luas, maka
apa yang dimohon tentu akan bisa terkabul, semoga orang yang menaruh perhatian bisa
menghayatinya dengan baik, demikian lah kata pengantar ini.

Ttd,
Yuan Shi Thian Cun
Hadir memberikan Kata Pengantar ini di vihara Sheng Shian di Tai Chung.
Imlek Tahun Wu Wu, Si Gwee Cap Sa, (Tahun Masehi 1977).

Wali Ketua Pembina Alam Baka Tee Cong Ong Po Sat Turun

Alkisah, untuk pulang ke surga ada tersedia jalan bagi umat dunia, namun sedikit orang
yang melaluinya; sedangkan untuk menuju ke neraka tiada terdapat pintunya namun yang
berdatangan malah ber jubel. Umat dunia tak tahan kesepian, tak betah pada suasana
yang hening dan tenang, cenderung suka bersandar pada yang berkuasa dan memandang
bulu orang, terperosok dalam pusaran arak, seks, harta dan kedudukan; lautan penderitaan
ini bagai tiada bertepi, banyak orang yang hanyut tertelan, sehingga kini neraka menjadi
penuh sesak, suara ratap tangis menggetarkan langit!. Kami berkuasa atas sepuluh astana
neraka, menyaksikan para terhukum mengaduh dan bertebaran di mana-mana, sungguh
tak tega hati!

Mahluk yang berada di alam Tri-Loka, bersumber dari Roh Asal yang sama, semuanya
karena hasrat nafsu yang belum bisa ditanggalkan semenjak dari awalnya yang kini sudah
tak bisa dirunut lagi, sehingga tiada berkesudahan dalam kelahiran dan kematian,
menyaksikan betapa menderitanya di jalur tumimbal lahir dan kehidupan para umat yang
tersiksa, membuat kami menghela nafas panjang! Sia sia rasanya hanya mempunyai ikrar
untuk mengosongkan neraka, namun sayang tiada suatu hari dimana para mahluk akan
habis tuntas terlintaskan! Kaisar Giok Tee sungguh maha welas asih, mencurahkan
perhatian atas keberadaan anak-anak Tuhan, oleh karena itu lalu memerintahkan pihak
Vihara Sheng Shian Thang di kota Tai Chung untuk menyusun kitab “Melawat ke Alam
Neraka", menugaskan Buddha Ci Kung (Ci Hoet) membimbing roh Saudara Yang San
Sheng untuk melakukan lawatan roh ke alam kuasa neraka, dengan mendapat sambutan
dan layanan dari pelbagai direktorat (seksi) kuasa neraka sesampai di tempat yang
dikunjunginya, melakukan tutur basa basi dan perbincangan dengan Yam Ong (Raja
Neraka) dan pejabat neraka; menelusuri hingga tuntas sepanjang perjalanan alam baka,
ditranskrip dan disusunnya menjadi kitab catatan perlawatan, yang mana mengandung
Hukum Kebenaran yang Mutlak dan pantas untuk dijadikan patokan dalam pendidikan
rohani. Tampak jelas sekali hukum pembalasan yang ditimpakan pada orang yang
menipu hati nuraninya dan meninggalkan akal sehatnya serta orang yang melakukan
pelanggaran hukum dan kejahatan, banyak sekali bukti perkara yang dapat diperiksa di
dalam kitab nantinya, berharap kepada sidang pembaca, sesudah membaca kitab ini bisa
menjadikannya sebagai sebuah peringatan, dengan terhentak hatinya segera sadar, dan
melakukan pertaubatan pada malam hari yang hening dan sunyi, serta bertindaklah
dengan terang nuraninya, agar kelak di saat ajal menjemput tak terperosok ke alam
neraka, dimana disana mendapat hukuman dan diperdaya oleh danyang danyang neraka.
Barang siapa yang menganggap angin lalu nasehat kami, kelak nanti disaat melolong
minta tolong tiada yang bisa menolong, janganlah menyalahkan mengapa para Malaikat
Dewa dan Buddha bagai tak berperasaan.

Kini menjelang diterbitkannya kitab “Melawat ke Alam Neraka", kami memerlukan hadir
di Vihara ini, sekedar memberi beberapa pesan kata, semoga begitu kitab ini diluncurkan,
para mahluk dapat terlintaskan secara tuntas, semoga penghuni neraka dapat lebih cepat
dikosongkan, agar alam dunia menjadi taman firdaus yang berbahagia. Itulah yang Kami
harapkan.

Demikianlah prakata dari Tee Cong Ong Poo Sat


Turun dan hadir membawakan tulisan melalui kontak medium pada Vihara Sheng Shien
Thang.

Imlek Tahun Wu Wu, Si Gwee Cap Sa, (Tahun Masehi 1977).

Roh Suci Dewa kecil Yii Sii Thong Ce


Naik ke Panggung Inspeksi

Prolog :
"Kitab ajaib turun dari langit untuk dipergunakan sebagai kompas (pegangan arah),
Keadaan mengerikan di alam kuasa neraka tidaklah omong kosong,
Jika mau berpaling sebenarnya tiada jalan yang menuju ke neraka,
Pertobatan yang dilakukan seseorang sering kali melahirkan sosok baru yang lain
daripada yang lain.”

PRAKATA
Umat di dunia cenderung mementingkan untuk menikmati benda yang berwujud,
mengabaikan pendidikan dan pembinaan rohani, karena etika moral diabaikan, maka
tindak kejahatan seperti. perampokan, pembunuhan dan pemerkosaan akhirnya
merajalela.

Untuk mencegah malapetaka yang tiada hentinya, sangat perlu sekali mulai
menanganinya dari pendidikan moral, menjelaskan bahwasanya pembalasan hukum
karma itu memang nyata adanya, dan bukanlah omong kosong bahwasanya Roh manusia
takkan binasa, mujur atau celaka sebenar nya tiada berpintu, hanya saja karena berbuat
baik atau jahat. Jika semasa hidup seseorang melakukan dosa, sesudah meninggal tentu
akan membuat susah rohnya, sehingga terperosot ke dalam Jalur Buruk (xx), menerima
gojlokan tumimbal lahir, itulah asal muasal terciptanya neraka.

Roh kami bersih dan murni, maka dapat menjelajah dengan senang dan leluasa di
berbagai bentuk alam dalam Tri Loka, kini Vihara Sheng Shian di kota Tai Chung,
Taiwan, menerima titah Kaisar Giok Tee (Penguasa Langit) untuk menyusun
kitab"Melawat ke Alam Neraka", dan kebetulan kami yang ditunjuk melakukan tugas
sebagai "Transfer ala faksimili melalui kemampuan penglihatan alam halus", kamipun tak
berani menolaknya, setiap kali bila telah dijadwalkan untuk mengadakan acara pertemuan
dengan roh suci melalui kontak medium di malam hari yang sunyi, Buddha Ci Kung
turun dan hadir membimbing sukma sdr. Yang Shan Sheng bertanndang mengunjungi
berbagai penjara neraka di alam baka, sewaktu mengadakan dialog dengan para arwah
berdosa berkenaan dengan perkaranya, kamipun segera menangkap suara dan gambarnya
melalui kemampuan penglihatan dan pendengaran alam halus, segera mentransfernya ala
faksimili, kami merasuk ke dalam raga Yang Shan Sheng; menggunakan tangannya
memegang pena sakral, melakukan penulisan di atas pasir di tempat ruang upacara,
menyiarkan dialog yang terjadi di alam baka,lalu disalin diatas kertas sehingga-menjadi
sebuah naskah dan tersusunlah kitab ini, untuk memberi peringatan dan nasehat kepada
umat di dunia.

Keajaiban yang terkandung di dalamnya, disaksikan dari dekat oleh para pejimsim (xx)
yang mengikuti jalannya acara, mereka tiada yang tak berdecak kagum melihatnya, dan
yakin benar terhadap keberadaan roh Suci, namun bagi yang tak menyaksikan adegan
seperti itu bagaimana bisa yakin tanpa keraguan? Atas pertanyaan itu, kami berharap
dengan sangat kepada para umat untuk menyadari bahwasanya keberadaan surga dan
neraka sesungguhnya dibangun dari dalam "dasar batin", jika menipu hati nuraninya
sendiri, bisakah Anda dengan "hati tenang" tinggal di "surga"? orang yang "menyalahi
hati nurani"nya sendiri tatkala menemukan terang nuraninya, tiada yang tak merasa
tersiksa batinnya, saat itu sesungguhnya sudah menampakkan pemandangan neraka,
namun keberadaan neraka sebenarnya merupakan "tempat penahanan" bagi orang
berdosa, pada umat tak dibenarkan terlena, atau menganggapnya sebagai kampung
halamannya sendiri, manusia dilahirkan dari asalnya di surga, (tamanfirdaus) (xx),
Surgalah tempat tinggal asal mula kita, berharap dengan sangat, janganlah lagi berkelana
dalam tumimbal lahir yang tak berkesudahan.

Kini meminjam kesempatan menjelang kitab "Melawat ke alam neraka" akan diluncurkan
untuk menasehati umat, kami sekedar memberi kan pesan kata melalui sarana penulisan
pena sakral ini, apa yang kami Iihat melalui penglihatan alam halus sepanjang setahun
lebih yang lalu, pemandangan dan adegan di alam neraka tampak mengerikan sekali dan
tak tega rasa nya untuk dipandang, berharap kepada sidang pembaca yang telah selesai
membaca kitab ini, mulai kini dan seterusnya, dalam melakukan sesuatu, senantiasa bisa
bersih tanpa ternoda, tidak lagi menebar benih ke neraka, jika bisa demikian, berarti tak
sia-sialah susah payah kami.

Demikianlah prakata (Roh suci) Dewa kecil Yii Sii Thong Ce


dari Istana Yii Sii.
ImlekTahun Wu Wu, si Gwee Cap Sa, (Tahun Masehi 1977).
Ketua Sekretaris pada Istana Kencana Kaisar Langit
Bermarga Luo Turun dan Hadir

1. Kitab ini disusun atas Titah Kaisar Penguasa Langit, meskipun kata-katanya sederhana,
namun tersirat hakekat kebenaran, sungguh merupakan kitab pusaka bagi para pembina
diri dan pendalaman Jalan KeTuhanan.

2. Jika di dalam kitab terdapat tulisan yang salah, adalah merupakan kesalahan dalam
penyalinan, diharap tidak menilai lain.

3. Kitab ini merupakan hasil jerih payah kerja sama antara malaikat dan umat, memakan
waktu selama dua tahun barulah karya besar ini tersusun, seluruh isi kitab telah dengan
jelas membuka tabir rahasia keadaan alam kuasa neraka, pasal-pasal hukum neraka yang
dikenakan dalam penghukuman cukup jelas dan tegas, pantas digunakan sebagai Ionceng
peringatan dalam usaha penyelamatan umat, sungguh merupakan karya tulis yang amat
langka dalam sepanjang masa ini, berharap para umat seluruh jagad membacanya!
Menghargainya! Menghayatinya! Serta membina dirinya!

4. Kitab ini tersusun berkat kerja sama dan melibatkan para pemeran dari tiga alam yaitu
Alam Surga, Alam Manusia, dan Alam Neraka, masing masing mendapat pahalanya,
maka setiap amal cetak satu buku akan memperoleh respon di tiga alam.

5. Maklumat dari Istana Kencana: Barang siapa yang amal cetak kitab ini, untuk
dibagikan dan diedarkan dengan tujuan melintaskan orang, tak terkecuali apakah amal
cetak secara sendirian atau secara andil, atau sebagai sponsor pencari danatur, atau yang
mengabarkan dan membeberkan ajaran sesuai isi kitab, serta yang membantu
mengedarkan kitab ini, semuanya diperkenankan untuk diberikan keringanan atas dosa-
dosa masa Ialunya; bilamana amal jasanya telah cukup terkumpul, maka akan disesuaikan
dengan amal jasanya untuk diperkenankan naik menjelajah dengan leluasa ke alam suci.

6. Barang siapa yang memohon panjang umur, mohon peningkatan karir, mohon
kesembuhan dari lilitan penyakit, mohon penghapusan hutang karma, ingin memupuk
amal jasa, ingin menebus kesalahan dan dosa, ingin mengangkat arwah leluhur, mohon
berkah di akherat, dengan berujar amal cetak kitab ini, semoga dapat terkabul. Barang
siapa yang amal cetak dengan disertai permohonan (ujar), diharuskan melapor dengan
cara bersembahyang menggunakan hio di hadapan altar dewa dapur (Ciao Kun Kong)
atau di kelenteng, di vihara atau menghadap keatas langit, agar selanjutnya dilaporkan
kembali oleh para dewa dan malaikat, semoga akan terjawab, amal jasanya takkan disia-
siakan.

7. Dimana kitab ini diletakkan, akan mendapat penjagaan dan pengaman oleh para dewa
dan roh suci dari berbagai penjuru, sesudah membaca harap ditempatkan di tempat yang
bersih, tak boleh dinodai atau dilecehkan, barang siapa yang memfitnah dan melecehkan
kitab ini, atau menghalangi peredarannya, akan terperosok masuk ke neraka untuk
selamanya, dan takkan diampuni dosanya, berharap semua umat bisa kembali berada di
jalur kebaikan, bertindaklah dengan berpikir tiga kali terlebih dulu.

Imlek Tahun Wu Wu, Si Gwee Cap Sa, (Tahun Masehi 1977).

Kata Pengantar

Melawat ke Alam Neraka

Puji syukur ke hadirat Tuhan YME, Atas terselesaikannya terjemahan kitab “Ti Yi You Ci” ke
dalam bahasa Indonesia yang artinya “Melawat ke Alam Neraka”, dan telah diterbitkan dalam
bentuk sebuah kitab untuk kami persembahkan kepada pembaca.

Anda mungkin akan bertanya-tanya dalam hati dengan diterbitkannya kitab ini, apa sih
sebernarnya yang menjadi dasar keinginan kami untuk menterjemahkan dan menerbitkan kitab ini.
Maklum, membahas kehidupan Akhirat di Alam Neraka di zaman ultra modern ini, bagi orang
yang tak percaya, tampaknya nonsense sama sekali, kami kira, justru karena tipisnya keyakinan
akan adanya pembalasan di Akhirat yang dialami sementara orang dewasa ini, dan yang lebih
menitik-beratkan kehidupan materialistik dan lahiriah, dengan sadar atau tak sadarkan diri, tak
sedikit orang yang akhirnya terseret ke lembah dosa, yang pada akhirnya telah mencoreng predikat
yang disandangnya sebagai mahluk termulia ciptaan Tuhan menurut citra-Nya.

Seyogianya kita tak menutup mata akan apa yang menggejala atas kondisi akhlak umat manusia di
zaman ultra modern ini, celakanya, pencerahan (peradaban) kehidupan materi justru lebih banyak
sisi negatifnya dari pada sisi positifnya, entah sadar atau tidak, orang-orang sepertinya tengah
berpacu dan berlomba untuk meningkatkan kwalitas hidup material-Iahiriahnya, mereka seakan
takut ketinggalan, takut ditertawai, takut dipandang rendah dan lain sebagainya, maka tak ayal lagi
lalu menghalalkan segala cara dalam bertindak. Bisa kita jumpai melalui berbagai media cetak
atau elektronik, mata kita, telinga kita, rasanya sudah menjadi kebal untuk menatap dan
mendengarkan berita-berita tindak kriminal atau amoral, berita-berita tentang kasus pembunuhan,
peerampokan, penipuan, penggelapan,perzinaan, perkosaan, perseIingkuhan, perceraian,
premanisme serta membudayanya praktik korupsi, kolusi dan nepotisme rasanya sudah menjadi
biasa dan merupakan suguhan berita setiap hari dalam kehidupan sehari-hari kita, belakangan ini
malah ada sementara orang yang ditengarai dari kalangan elit yang dengan antusiasnya
membahasnya melalui sebuah seminar tentang "Kewajaran dan kelayakan dalam kehidupan
berpoligami", ada pula yang mengadakan seminar dengan tema: "Indah dan pesonanya dalam
berselingkuh" dan lain sebagainya, tayangan sinetron dan juga lagu-Iagu yang berlirik cengeng
bahkan terkesan porno, sudah menjadi trend masa kini. Terus terang, kami bukannya mau sok suci,
atau berlagak sok moralis, tetapi akan dikemanakankah sebenarnya tujuan hidup Insani yang nota
bene adalah Mahluk termulia ciptaan Tuhan menurut citraNya itu?

Kitab yang lumayan tebal ini [363 hal], mungkin saja tiada seberapa nilainya, oleh karena itu jika
bisa dibaca dan dihayati, apa salahnya dibacanya! Tetapi jika rasanya tiada dapat dibaca, alangkah
baiknya dioperkan dan gantian diberikan kepada teman atau famili kalian untuk dibaca.

Ada semacam kitab, hanya berguna bagi orang yang percaya saja, bagi orang yang tak percaya,
layaknya seonggok sampah kertas yang tak berguna. Seperti misalnya mitos tentang Gadis
Perawan yang melahirkan Putranya dalam kitab Injil; berbagai cerita dangeng dalam kitab Buddha
Dhrma; dan juga tentang cerita bagaimana seorang yang buta huruf dapat mengarang sebuah kitab
di dalam kitab Alqur'an, dan lain sebagainya., kesemuanya itu memang tak dapat dikritisi dan
dipahami menurut logika sekularisme dan orang awam pada umumnya. Sama halnya dengan Kitab
ini, juga demikian adanya.

Kami berucap terima kasih kepada Anda, yang bahwasanya dalam berbagai kesibukan dapat
meluangkan waktu yang sangat berharga untuk membaca kitab ini, mungkin saja ketika Anda
membaca akan timbul banyak berbagai keraguan, kecurigaan dan pertanyaan, jika itu yang terjadi,
maka Anda tak perlu meneruskan lagi membacanya, karena tentunya Anda tak perlu menambah
susah bagi dirinya sendiri, apalagi bagaimanapun keraguan yang timbul dalam benak hati Anda,
selamanya tiada akan memmperoleh jawaban, bahkan penterjemah sendiri juga hanya bisa
mengakui kenyataan ini, tetapi juga tak mengerti mengapa bisa demikian terjadinya.

Bisakah sebuah hikmah tentang Hakikat Kebenaran membawakan rasa kebahagiaan bagi Anda,
bisakah membantu Anda melintasi berbagai rintangan dan kesulitan yang bertubi-tubi, bisakah
merubah nasib Anda yang mungkin saja penuh aib, musibah dan kemalangan, itulah yang
terpennting kiranya. Sebagai misal dalam mengkonsumsi obat, hal yang terpenting tentunya
adalah: bisakah menyembuhkan penyakit Anda, dan tentunya takkan menghiraukan apakah pabrik
farmasi itu layak atau tak layak. Sama halnya dengan sebuah Kitab ini, bisakah berguna bagi
Anda, adalah jauh lebih penting daripada menyelidiki nara sumbernya dan keaslian isi dan
materinya.

Di Dunia ini, memang sarat dengan orang-orang yang suka berpolemik, suka berkomentar ini dan
itu, oleh karena itu, kitab ini juga tentunya takkan terkecualikan menimbulkan berbagai
pergunjingan dan kontradiksi, tetapi ibaratnya sebuah pepatah: Emas yang tulen takkan takut diuji
dengan api yang panas sekalipun. Dengan segala kerendahan hati, kami bersedia menerima
kritikan yang keras dari berbagai kaJangan, dengan senang hati kami memohon petunjuk Anda.

Terima kasih kepada Anda. Semoga sebuah kitab ini, benar-berlar dapat membawakan prospek
kehidupan yang cerah bagi Anda, sebuah kehidupan Insani yang bahagia yang baru total.

Dengan terbitnya kitab ini, kami tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-ternan
seperguruan yang telah ikut melibat kan diri disela-sela kesibukannya ikut dalam usaha
menterjemahkan ke dalam bahasa Indanesia, khususnya dalam: hal mengoreksi, dan juga tak lupa
pula kami mengucapkan terima kepada para teman seperguruan lainnya yang tak dapat kami
sebutkan satu persatu yang selama ini telah banyak memberikan dorongan semangat sehingga
kitab ini berhasil diterjemahkan dan diterbitkan, kami tak dapat membalas budi kebaikan mereka,
semoga amal jasanya mendapat pahala yang berlimpah ruah dari --- Tuhan YME.

Proses penterjemahan dan pengoreksian ternyata makan waktu cukup lama, penterjemahannya
sendiri memakan waktu kurang lebih empat bulan, namun pengoreksiannya ternyata memakan
waktu sekitar satu tahun lamanya, maklum melibatkan banyak orang dan mengalami koreksi yang
berulang-ulang, -- khususnya dalam penggunaan istilah bahasa Indanesia, dan segi tata bahasanya
--- disamping harus mencari waktu yang luang bagi masing-masing teman yang ikut membantu
mengoreksi, sehingga terkesan bertele-tele, namun karena sama-sama terdorong oleh rasa
keberhati-hatian dan keseriusan dalam usaha menterjemahan, maklum dalam hal ini kami masih
banyak keterbatasan dan minim pengalaman, maka kesan bertele-tele itupun tak begitu kami
rasakan, yang bisa merasakan mungkin adalah teman-teman seperguruan yang sudah tahu rencana
penerbitan kitab ini namun rasanya kok tak kunjung terselesaikan, kepada teman-teman tersebut
kami mohon maaf.

Sekalipun telah mengalami pengoreksian yang berulang-ulang dan melibatkan beberapa orang,
serta disertai rasa keberhati-hatian dan keseriusan dalam menterjemahkan Kitab ini, namun
ibaratnya 'tak ada gading yang tak retak', didalamnya tentu masih terdapat berbagai kekurangan
dan kesalahan yang belum kami duga, untuk itulah, segala saran dan kritik kami harapkan dengan
tulus hati kepada para Pembaca sekalian. Saran dan kritik Anda dapat dialamatkan ke:

Sekretariat Yayasan Dharma Abadi


JI. Sri Rejeki Dalam Raya No.-
Telp.
Semarang.
Peran serta Anda kami nantikan, terima kasih.

Semarang, Oktober 2005


Team Penterjemah Ci Hua Thang
Yayasan Dharma Abadi Semarang

:::fri, 26 feb 2010, 09:27


Diposkan oleh Sunari Wirohardjo
http://ongk.blogspot.com/2009_01_01_archive.html

http://ongk.blogspot.com/2009_02_01_archive.html

http://ongk.blogspot.com/2009_03_01_archive.html

http://ongk.blogspot.com/2009_05_01_archive.html

http://ongk.blogspot.com/2009_09_01_archive.html

http://ongk.blogspot.com/2009/01/berkeliling-di-alam-neraka-bab-10.html

BERKELILING DI ALAM NERAKA

Kata pendahuluan

Syair: Kini langit menurunkan buku ini sebagai petunjuk, sengsara penderitaan di Neraka bukan
bicara kosong belaka. Tidak ada jalan lain di alam Neraka. Jika menyesali dan insaf
akan seperti lahir kembali.

Manusia didunia ini lebih mementingkan harta benda untuk dinikmati hingga mengabaikan
pendidikan pekertidirinya sendiri. Pelajaran kebaikkanpun dikesampingkan, hingga perampokan,
pencurian, pembunuhan dan pemerkosaan bertambah perkaranya di dunia ini.

Untuk membatasi dosa-dosa tersebut memang harus dididik dari ajaran kebaikkan pula.
Menjelaskan hokum karma pembalasan ini memang ada. Roh manusia juga ada. Kecelakaan
maupun kemuliaan tidak terdapat pintu nya, hingga tergantung dari amal kebaikkan atau
kejahatan. Jika manusia berbuat jahat waktu masih hidup di dunia, setelah meninggal roh nya akan
disiksa dineraka masuk kea lam neraka. Untuk disiksa dan dididik dan bereinkarnasi kembali,
itulah asal mulanya alam neraka.

Roh saya suci murni, masa bias bersenang-senang dialam Dewa. Kini dinegara Taiwan dikota Tai
Cung ada wihara Shen Shian, menerima titah dari Yang Maha Kuasa untuk mengarang buku :
“Berkeliling dialam Neraka”. Saya ditugaskan untuk menjelaskan melalui Mata Dewa”. Dan tidak
berani menolak perintah. Waktu malam yang sunyi, Chi Kung Buddha dating dan mengajak Roh
nya Yo Shan Shen berangkat kealam Neraka untuk bertemu disana, berbicara dengan roh-roh
berdosa dan saya pun mempergunakan “matadewa” untuk menangkap suara-suara nya melalui
badan Yo Shan Shen memegang pulpen dan menulis keadaan Tanya jawab antara petugas Neraka
maupun dengan para roh, menjadikan karangan buku ini. Tujuan nya untuk menyadarkan para
manusia didunia ini.

Betapa ajaibnya, disaksikan para umat disamping menjadi heran, menakjubkan dan mengakui
perbuatan mulia dari Dewa. Namun bagi yang tidak menyaksikan, bagaimana mau
mempercayainya. Maka disini saya mengharapkan para umat untuk mengetahui bahwa Surga atau
Neraka pada dasar nya ada di “hati”. Jika berbohong pada diri sendiri, apakah kamu bias
TENANG tinggal di SURGA ! berbuat salah dan tidak menyesali, akan disiksa batin nya, pada
waktu itu sudah menunjukkan keadaan neraka. NERAKA adalah tempat tahanan Roh-Roh yang
berdosa. Para umat janganlah serakah ataupun menganggap Neraka itu rumah asal mu. Manusia
dilahirkan oleh langit, surgalah tempat asal kamu, semoga jangan lagi berkelana diantara hidup
maupun kematian. Bereinkarnasilah terus tidak berhenti-henti.

Karena buku ini akan lahir kedunia, maka sayapun akan memberikan nasihat yang disaksikan oleh
MATA DEWA ini dalam setahun lebih, bahwa keadaan di Neraka sungguh tersiksa, semoga
setelah membaca buku ini bias menyadari perbuatan masing-masing perbaikilah kesalahan dan
berbuatlah kebaikkan, jangan berbuat dosa hingga dihukum di Neraka, baru tidak sia-sia nasihat
saya ini.

Tangerang, 13 April 1978

Salam dari

Giok Shi Thum Chie

Istana Giok Shi


BERKELILING DI ALAM NERAKA

BAB I

MENGUNJUNGI GUNUNG SIN TUO

(GUNUNG KEPALA HATI)

MELIHAT DOA NERAKA

BUDDHA Chi Kung Tiba, Tanggal 16 Agustus 1976 ( PE GWEE CAP LAK – 2527)

Syair Surga dan neraka dikepala hati. Baik dan jahat tergantung niat, kini Chi Hoet sebagai
pengantar Ye Shen mengikuti aku naik Teratai untuk berkeliling.

Chi Hoet Yang Shen mala mini kita berdua mengelilingi / mengunjungi alam neraka, apa
perasaan mu ?

Yang Shen pertama-tama saya harus banyak berterima kasih atas kemuliaan hati Sang Maha
Kuasa. Memberikan kesempatan ini untuk mengunjungi neraka, betapa senangnya
hatiku.

Chi Hoet dari langit selatan menuju Vihara Shen Shien para murid rajin mengembangkan
usaha kebaikkan. Menasihati dunia, menyebar luaskan buku-buku kebaikkan serta
kitab-kitab suci untuk dibaca oleh manusia, bawa TAO kebaikkan menembus bumi,
sebab itu Giok Tee memberikan titah untuk mengarang buku MENGUNJUNGI
ALAM NERAKA, membuka rahasia neraka yang akan kita kunjungi adalah
tempat-tempat yang tidak pernah dikelilingi oleh orang lain. Setelah kamu
menyaksikan, kamuharus memberitahukan para manusia didunia. Dulu Yang Shen
pernah menulis dan saya pernah menjelma untuk mengajari, maka terikatlah guru
dan murid. Kini Yang Maha Kuasa mengatur kita berdua lagi untuk mengunjungi
dan dibuatkan buku karena senang dengan sifat saya yang jujur nan serius. Yang
paling bias menyadari hati manusia dan mengajak para manusia untuk berbuat
kebaikkan, sekarang marilah kita berangkat.
Yang Shen Terima kasih atas ajaran guru, saya pernah dengar, kalau ke Neraka harus naik kuda
Dewa atau duduk diteratai. Kok guru suru saya jalan kaki.

Chi Hoet betapa polosnya hati kamu, jalanan ke Neraka mana enak dijalani. Kamu masih
ingin terbang, sekarang didunia ini sudah maju dan modern, mau kemana bias naik
pesawat atau naik mobil. Kamu juga ingin duduki. Sebenarnya Neraka tidak
memiliki pintu atau naik mobil., tetapi manusia sendiri yang mendatangi, janganlah
bermimpi lagi, setelah melewati jalanan yang betapa susahnya, baru bias ke Surga.

Yang Shen Saya lihat guru seperti mabuk minum ya ?

Chi Hoet memang saya habis minum, karena sudah lihat semua didunia ini, betapa
menakutkan hatinya manusia, susah menebak hati manusia, hingga hatiku pun sedih
dibuatnya, hanya bias minum arak untuk melepaskan kesedihan. Saya lihat lebih
baik kamu juga minum, biar mabuk sekalian.

Yang Shen Saya tidak biasa minum arak, guru bias saja membuat lelucon.

Chi Hoet Baiklah! Waktunya terbatas, saya akan menjelmakan sebatang kembang teratai,
kamu dan saya naik teratai ya !

Yang Shen Guru kamu memang hebat, hanya dengan jampean sebatang teratai putih langsung
timbul, kaki saya tidak bersih, tidak berani naik.

Chi Hoet Jika hati bersih, tidak apa menaikinya. Ada pepatah “Teratai timbul ditanah yang
kotor, namun tetap bersih”.

Yang Shen kalau begitu saya akan coba, saya sudah duduk dan sekarang kita mau kearah yang
mana ?

Chi Hoet coba kamu merem atau tutup mata, saya akan anterin.

Yang Shen Ya, saya turutin

Chi Hoet Sekarang kamu boleh buka matamu.


Yang Shen Ini ada dimana ? kenapa di depan kita ada sebuah gunung tinggi dan di tembok
gunung tertulis SHIN TUO SHAN (Gunung Kepala Hati) hurufnya terang
menyinari.

Chi Hoet Gunung ini dinamakan GUNUNG KEPALA HATI , menuju keatas ialah PINTU
KESURGA. Coba kamu lihat, disamping gunung ada sebuah goa, gelap dan tidak
terlihat dasarnya, itulah GOA NERAKA. Jika hati manusia mulia dan tulus, setelah
meninggal akan menuju keatas gunung. Jika banyak berbuat didosa, setelah
meninggalrohnya akan sampai kemari. Setelah melihat huruf SHIN TUO SHAN
kedua mata akan susah terbuka, jika terasa dan jatuh kedalam jurang goa neraka,
sebab itu ada perkataan orang suci dulu : “Hati bias membuat Surga dan hatipin
bias membuat Neraka” hanya tergantung perbuatan yang membedakan Surga atau
ke Neraka.

Yang Shen Oh sebenarnya begitu, Surga atau Neraka terserah manusianya, mau Dewa atau
mau jadi setan.

Chi Hoet Karena malam ini waktunya terbatas, sampai disinilah kunjungan kita bersiaplah
untuk pulang, cepat naik ke teratai putih.

Yang Shen Ya guru

Chi Hoet Cepat tutup matamu, karena mata orang biasa dengan serangan angina haw aim
(hawa alam baka).

Yang Shen Ya, kecang benar angina itu, saya tidak tahan

Chi Hoet Vihara Shen Shian telah tida, turunlah Yang Shen, roh kembali kebadan.

BERKELILING DI ALAM NERAKA

BAB 2

MENGUNJUNGI KOLAM BERSIHKAN HATI


MENUJU “PERBATASANIM YANG”

(PERBATASAN DUNIA DAN ALAM BAKA)

BUDDHA CHI KUNG TIBA, TAHUN 1976 (2534) PE GWEE, CAP KAU

Syair Asal mula nya adalah sebutir permata, jatuh ke bumi sehingga dikotori, menyadari dirinya,
badan biasa menjadi badan murni, terbukanya mata suci untuk melihat aslinya
diriku.

Chi Hoet Yang Shen bersiaplah mengelilingi alam baka

Yang Shen Guru, hari ini saya dari kota Chang Hua, barusan pulang dan sangat capai, ingin
sekali tidur, bolehkan lain hari baru mengunjungi alam baka lagi ?

Chi Hoet Sungguh malas kamu, orang yang bertapa, capai sedikit sudah rebut sakit, mana
bias kamu jadi manusia benar.

Yang Shen Maaf guru, saya akan bersemangat ikut guru.

Chi Hoet Cepat naik keatas teratai putih , matamu jangan dibuka…….baiklah buka matamu
dan turun

Yang Shen Guru, hari ini kok saya diajak kemari? Didepan ada kolam besar, airnya tenang
tidak berombak dan berwarna langit biru (biru langit) dan di air timbul huruf CHIN
SING CHIEN (Kolam Bersih Hati).

Chi Hoet Kemarin dulu kau mengunjungi alam baka, karena badan dan mata biasa, maka
yang bisa dilihat hanya sedikit keadaan, hari ini saya ajak kamu kemari agar kau
turun kekolam dan mandi bersihkan badan, maka “Mata Duniamu” akan berubah
menjadi “Mata Ajaib”, baru bisa melihat jelas keadaan alam baka.

Yang Shen Melihat air kola mini sungguh dingin dan sekarang sedang musim dingin pula, saya
takut kedinginan, jadi demam tidak berani turun.
Chi Hoet Ingin berkunjung kea lam baka tapi takut dingin, biar saya dorong kamu dorong
kamu turun untuk mandi.

Yang Shen Tolong ! Saya tidak bisa berenang, guru kamu telah mencelakakan aku, ah !

Chi Hoet Biar kamu direndam beberapa menit, agar sadar.

Jendral penjaga kolam

Selamat bertemu Buddha Chi Kung, tadi kamu mendorong seseorang dari duniawi ke
dalam kolam, tidak mengerti apa maksud nya Chi Hoet

Chi Hoet Jendral kamu tidak tahu manusia didunia sekarang telah benar-benar melupakan
dirinya, badan penuh kotoran. Hilanglah sudah keadaan asal mula nya, hari ini saya
mendorong orang biasa ini ke dalam kolam, maksudnya ialah agar sebutir
PERMATA OMI kotoran nya dicuci, biar bersih kembali.

Jenderal penjaga kolam

Baiklah, saya harus mengangkat badan nya, jangan terlalu lama, sehingga tidak tertolong
lagi nyawa nya.

Chi Hoet Cepat ! kalau sampai tenggelam kedasar kolam akan menjadi repot nantinya.

Jendral Sudah diangkat, namun dia sudah berhenti bernafas, coba bagaimana Chi Hoet menolong
nya ?

Chi Hoet Urusan kecil, setelah bersih mandikan, akan hidup kembali, coba saya gunakan
kipas ini untuk mengipasinya, dia akan hidup kembali, lihat ilmu saya.

Jendral Oh, dia sudah sadar dan kembali melihat.

Yang Shen Guru, kenapa kamu mendorong saya masuk kekolam ?


Chi Hoet Sifat manusia di dunia banyak ikut-ikutan, sungguh bagus kamu masih banyak
alasa, saya tidak perduli harus berbuat demikian.

Yang Shen Terima kasih atas ajaran guru, kini badan saya terasa sejuk dan adem siapa ini yang
berpakaian seperti jendral.

Chi Hoet Ia adalah jendral penjaga kolam, tugasnya menjaga kola mini, yang tidak mendapat
perintah tidak boleh turun ke kolam mandi, ini adalah kolam Dewa, selain dewanya
para Dewa, orang lain tidak diperbolehkan kemari. Hari ini kamu sungguh mujur.

Jendral Chi Hoet, hari ini membawa manusia dunia ini kemari, ada keperluan apa.

Chi Hoet Karena di dunia, dikota Tai Chung. Vihara Shen Shian terima titah untuk
mengarang buku MENGELILINGI ALAM NERAKA agar mengajak Yang Shen
mengunjungi neraka, karena manusia biasa ini dating dari dunia, sulit untuk melihat
jelas keadaan neraka, maka saya mengajak dia kemari untuk membersihkan hati
dan matanya supaya melancarkan perjalanan mengunjungi neraka nanti.

Jendral Oh begitu.

Chi Hoet Waktunya terbatas, kami, guru dan murid harus segera mengunjungi alam baka,
selamat tinggal jendral. Yang Shen cepat naik keatas Teratai.

Yang Shen Guru, sekarang kita mau kemana ?

Chi Hoet Tidak usah bertanya, setelah tiba disana kamu akan tahu, cepat tutup mata
mu…..sekarang bukalah matamu dan turun.

Yang Shen Jalan ini kenapa bukan jalan aspal. Banyak debu dan angin besar lagi, berjalan
rasanya mau jatuh.

Chi Hoet Inilah perbatasan antara manusia dan setan

Yang Shen Oh, disana banyak orang yang dating dan pada menangis pula
Chi Hoet Mereka adalah Roh-Roh yang sudah meninggalkan jasadnya, baru tiba di alam baka
dari dunia.

Yang Shen Didepan ada sebuah plang papan, diatasnya tertulis tiga huruf IM YANG CHIE. Ini
tempat apa ?

Chi Hoet Inilah perbatasan alam dunia dan alam baka

Yang Shen Didepan ada 2 baris gedung bertingkat, coba kita lihat.

Chi Hoet Boleh, cepat jalan.

Yang Shen Dipintu gedung tertulis RUANGAN PENYERAHAN CATATAN, dalamnya


dibagi lagi satu kelas, dua kelas, terdapat sepuluh ruangan lebih.

Chi Hoet Coba kita betamu.

PejabatSelamat dating Chi Hoet dan Yang Shen yang dari kota Tai Chung. Vihara Shen Shien
pada bulan Pe Gwee hari Cap Go, disini sudah menerima pemberitahuan bahwa
Vihara terima kamu menerima titah mau mengarang buku MENGUNJUNGI
ALAM NERAKA dan akan meninjau istana tanah untuk melihat keadaan.

Chi Hoet Karena waktunya sudah tiba, kami akan kemari lain waktu.

PejabatBoleh antar waktu …

Chi Hoet Yang Shen kita siap pulang ke Vihara, kedepan ruangan dan naik keatas Teratai
tutup matamu.

Yang Shen Ya

Chi Hoet Vihara Shen Shien telah sampai Yang Shen turun dan roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM NERAKA

BAB 3
MENGUNJUNGI IM YANG CHIE

MENINJAU “RUANGAN PENYERAHAN BUKU CATATAN”

TAHUN 1976 (2534) PE GWEE, JI SHA

Chi Hoet Yang Shen, siap berangkat !

Yang Shen Sudah, saya sudah naik ke atas Teratai dan sudah menutup kedua mata.

Chi Hoet Berangkat… baik, turunlah !

Yang Shen Jalan ini kok ramai benar. Mereka adalah manusia dari dunia, kenapa pada kemari ?

Chie Hoet Inilah tempat perbatasan antara alam dunia dan alam baka. Mereka adalah roh-roh
yang dating dari dunia. Sedang mendaftarkan diri di alam baka, jangan Tanya lagi.
Saya ajak kamu ke ruangan penyerahan buku catatan temui pejabat sana. Ada
pertanyaan apa, tanyakan saja.

PejabatSelamat tiba Chi Hoet dan Yang Shen, mari masuk kedalam ruangan silakan duduk, karena
waktu kemarin dulu terbatas waktunya, maka tidak sempat memberitahukan tugas-
tugas di ruangan ini. Coba Yang She nada pertanyaan apa ?

Yang Shen Saya mau bertanya, tempat apakah ini Im Yang Chie ?

PejabatIM YANG CHIE adalah tempat diantara alam dunia dan alam baka. Tetapi lebih dekat kea
lam baka, setelah manusia meninggal didunia. Rohnya akan kemari dan
mendaftarkan diri diruangan ini menyerahkan berkas-berkas dari dunia. Setelah
beres mendaftarkan diri di ruangan ini menyerahkan berkas-berkas dari dunia.
Setelah beres mendaftarkan diri yang banyak jasa amal waktu-waktu didunia akan
diajak oleh Dewa Hoki untuk meninjau istana bumi yang tidak ada jasa amal
kebaikkan akan dikawal oleh si hitam dan si putih masuk ke pintu hantu dan
diserahkan kedalam ruangan tingkat pertama, menunggu siding disana.

Yang Shen Berkas-berkas diri manusia sebenarnya ada berapa ?


PejabatManusia memiliki TIGA BERKAS tanda diri. BERKAS ASAL DARI SURGA adalah asal
kelahirannya, bisa disebut berkas dasarnya. BERKAS TITIPAN tercatat didunia.
BERKAS AKHIR ada di istana bumi. Maka seseorang jika sudah meninggal,
karena waktu di dunia tidak berbuat jasa amal kebaikkan maka disebut BALIK KE
IM (BUMI) dan bukan BALIK KE LANGIT. Neraka seperti penjaga yang terdapat
di dunia adalah tempat menerima hukuman bagi penjahat atau orang-orang yang
berdosa, bukan tempat asalnya manusia. Maka waktu masih hidup di dunia harus
banyak menjalan kan TAPA kebaikkan agar bisa kembali ke tempat asal yakni di
kampong halaman asal SURGA.

Yang Shen Setelah manusia meninggal, sering melihat anak cucu nya membakar kertas uang
disamping kaki mayat dan menyalakan lampu minyak, apa artinya semua itu ?

PejabatRoh manusia sejak meninggal jasad nya, rasanya seperti mimpi, bingung serta tidak tahu
harus berbuat apa. Walaupun dikawal menuju kea lam baka, namun keluarganya
kuatir leluhur / almarhum dalam perjalanan menuju kea lam baka berada di jalan
yang gelap, maka dinyalakan lampu minyak maksudnya agar menerangi jalan di
alam baka dan jalan nya menjadi lancer, maka dibakarlah uang kertas buat ongkos
dijalan. Kelakuan manusia ini memang termasuk hati yang berbakti pada
almarhum, bisa berpikir sedemikian, namun perjalanan kea lam baka tidak usah
dibeli/bayar, sudah pasti terlewati. Waktu masih hidup didunia kalau hati nya gelap,
biar diterangi berapa lampu minyak pun tidak akan artinya.

Yang Shen Sekarang didunia ini sudah maju, kehidupan tinggi dan modern. Ada yang orang
tua nya meninggal, maka anak cucu nya membakar rumah-rumahan atau TV
berwarna yang terbuat dari kertas. Segala macam mobil-mobilan ata yang lain-lain
untuk dipakai leluhurnya. Apakah semua itu sampai diterima di alam baka ?

PejabatManusia didunia sungguh tolol, pikiran nya entah kemana. Waktu masih hidup didunia
tidak memiliki SIM, maka setiba di alam baka, jalanan yang nan sempit itu, untuk
berjalan sudah susah, jika mau mengemudi mobil pasti akan terjadi kecelakaan, lagi
pula di alam baka tidak terdapat pompa bensin. Maka tidak perlu memakai mobil-
mobilan disini, juga seperti TV, kipas angina atau meubel, lebih baik dipakai
didunia. Dialam baka sudah tersedia ranjang papan untuk menyambut Roh ke
Neraka. Sudah bisa selamat dari hukuman sudah syukur, masih ingin senang. Jika
sering berbuat jahat / dosa didunia, kini meninggal masuk keneraka dihukum, mana
bisa senang lagi ?

Manusia di dunia benar-benar bermimpi.

Yang Shen Guru, kemarin kamu mengajak saya mengunjungi alam baka pertama kali melihat
GUNUNG KEPALA HATI sekarang PERBATASAN ALAM DUNIA DAN
ALAM BAKA. Saya jadi bingung sekarang.

Chi Hoet Kamu ikuti saya, akan saya berikan petunjuk agar kamu mengerti. Pejabat, kami
mau permisi sekarang.

PejabatJika kami kurang hormat, harap dimaklumi.

Chi Hoet Tidak apa-apa.

Yang Shen Terima kasih atas petunjuk, pejabat. Guru, kamu tadi mau menjelaskan tentang
GUNUNG KEPALA HATI dan PERBATASAN ANTARA ALAM DUNIA DAN
ALAM BAKA. Coba katakana.

Chi Hoet Kemarin yang kamu kunjungi ialan tempat ini.

Yang Shen Oh !

Chi Hoet Huruf GUNUNG KEPALA HATI tertulis jelas disini dan pandangan IM YANG
CHIE telah hilang GUNUNG KEPALA HATI juga adalah IM YANG CHIE. Jika
manusia sering berbuat jahat dan banyak dosa waktu di dunia, setalah tidab ajalnya
akan dikawal si hitam dan si putih kemari. Karena hati nya kotor tidak bersih, maka
begitu melihat sinar di atas gunung, mata nya akan susah terbuka karena kesilauan,
kakinya akan terpeleset dan jatuh ke GOA TANPA DASAR yang berada di bawah
GUNUNG KEPALA HATI itu. namun bagi orang yang berjasa besar amal
kebaikkan nya dank arena sudah sempurna jasa-jasanya, maka begitu roh nya
sampai kemari di atas gunung akan segera muncul sebuah jalan yang bercahaya
menuju langit. Bagi yang beramal sedang dan berjasa kecil, maka disamping
gunung akan muncul jalanan yang lebarnya 2 meter dan diantara oleh Dewa Hoki
ke IM YANG CHIE untuk daftar hadir. Kemudian masuk kedalam istana bumi
untuk diserahkan pada YIAM ONG ( Kuasa Neraka ) dan diperiksa perbuatan di
manusia itu waktu masih hidup di dunia dan setelah itu masuk ke RUANGAN
KUMPULAN AMAL ata bagi yang berjodoh di ajak oleh Dewa masing-masing
untuk di latih kembali. Hari ini waktu sudah habis, maka mari kita pulang ke
wihara.

Yang Shen Ya, sudah duduk di Teratai.

Chie Hoet Wihara Shen Shien telah tiba. Yang Shen turun. Roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM NERAKA

BAB 4

MELINTASI PERBATASAN PINTU HANTU

MENDENGAR CERAH DI RUANGAN SEGALA AGAMA MENJADI SATU TAHUN


1976 BULAN PE GWEE. HARI JI CAP LAK

Chi Hoet Hari ini siap berangkat, Yang Shen cepat naik ke Teratai

Yang Shen Ya, saya duduk, berangkat.

Chi Hoet Sudah tiba, turunlah

Yang Shen Di depan ada sebuah pintu kota dan tertulis PINTU HANTU (KUIE MEN KUAN)
tiga huruf, bearti PERBATASAN PINTU HANTU ada disini, tetapi mengapa
pintunya tidak terbuka hanya terdengar suara yang berisik di dalam kota.
Chi Hoet Pintu hantu sebenarnya tidak terbuka, namun manusia sendiri yang mau kemari,
lihat saya kipasi akan terbuka pintu nya.

Yang Shen Guru sungguh hebat, hanya goyangi kipas Hoet, pintu hantu langsung terbuka,
tetapi manusia setelah mati tidak punya kipas hoet, bagaimana bisa masuk ke dalam
?

Chi Hoet Manusia sudah mati menjadi hantu, sudah tamat riwayatnya di dunia, sesudah
dating kesini pintu hantu akan terbuka, pintu di alam dunia sudah tertutup, namun
pintu hati terbuka, itulah ajaibnya Ciptaan Yang Maha Kuasa, cepat jalan saya mau
mengajak kamu ketempat, jangan banyak mencampuri urusan lain.

Yang Shen Ya, tetapi dalam pintu hantu ini orang begitu banyak seperti di dalam pasar dan
tidak tahu mereka mau ke mana ?

Chi Hoet Para roh itu sedang menuju ke neraka tingkat sepuluh untuk di siding, dikawal oleh
prajurit alam baka, hari ini tidak usah menyaksikan ini di sini, cepat jalan ikut saya.

Yang Shen Ya, jalanan ini kok tidak rata, berlubang dan turun naik, mau menuju kemana ?

Chi Hoet Kamu jalan 2 kilometer lagi akan tahu jelas.

Yang Shen Roh yang jalan di depan kita itu kenapa dikawal oleh prajurit alam baka ?

Chi Hoet Orang ini waktu hidup didunia adalah pengajar agama sesat, karena tidak
menyadari keagamaan yang benar, sering menghina agama yang lain, setelah
meninggal akan di hokum.

Yang Shen Di depan ada sebaris gedung dan tertulis WAN CHIAO KUI CHUNG (Segala
Agama Kembali Kedasarnya), ini tempat apa ?

Chi Hoet Inilah tempatnya, karena di dunia sekarang banyak timbul macam-macam agama,
para umat nya tidak mengerti ajaran mana yang benar, sehingga saling
mengejek/menghina yang lain, hilanglah sudah arti sesungguhnya ajaran agama itu
dan telah berbuat kesalahan di mulut masing-masing setelah meninggal harus ke
RUANGAN SEGALA AGAMA kembali (kembali ke dasar nya) untuk dilatih
kembali di depan sudah dating pak guru, cepat Yang Shen beri salam.

Yang Shen Salam pak guru !

Pak Guru Selamat dating Chi Hoet dan Yang Shen, tempat kami sudah dapat pemberitahuan
untuk menyambuk kalian, cepat bangun.

Chi Hoet Hari ini saya mengajak Yang Shen kemari, harap pak guru sudi mengantarkan dan
menjelaskan apa pertanyaan nya.

Pak Guru Silakan! Ikut saya kedalam dan silakan duduk

Yang Shen Segala agama kembali kedasarnya, benar-benar punya arti tapi saya kurang paham,
harap guru bisa menjelaskannya.

Pak Guru Sekarang di dunia ada 5 agama besar yaitu Buddha, Kong HU Chu, Islam, Kristen
dan Hindu. Disebut ajaran agama yang besar, namun dasar nya 5 agama itu dari
TAO (Ajaran ), dulu tidak ada sebutan AGAMA. Karena itu kemudian hari langit
menurunkan para nabi ke beberapa Negara untuk mengajarkan ajaran Tuhan kepada
manusia agar mengerti pelajaran kebaikkan supaya manusia bisa mengingat dasar
nya, saying setelah para nabi balik ke langit, para umat nya terjadi perbedaan
pendapat dan berpencar atau ada yang menjadi musuh, tidak menyadari lagi sebetul
nya semua ajaran agama berasal dari langit dasarnya sama dan asalnya dari satu
keluarga. Terjadilah keributan antara umat, masing-masing mengaku agama nya
yang benar dan menghina agama lain. Maka setelah meniggal dunia, Roh nya tidak
bisa sempurna hingga pada jatuh kemari, karena Yang Maha Kuasa tidak tega
mereka jadi tidak benar, maka didirikanlah ruangan ini untuk mengajarkan mereka
agar memahami ajaran Maha Kuasa yang sebenar nya, sadar dan diangkat kembali
jadi umat yang benar.
Chi Hoet Pak guru, yang kamu jelaskan itu memang benar, tetapi Yang Shen masih belum
paham, lebih baik mengajak dia meninjau ke dalam ruangan dari pada
mendengarkan lebih baik menyaksikan.

Pak Guru Baiklah, ikutilah saya.

Yang Shen Ruangan ini luasnya ada berapa hektar ? didalam seperti ada kelas untuk sekolah
telah diduduki berapa puluh ribu orang yang terdiri dari macam-macam bangsa dari
segala penjuru dunia, seperti mau sekolah ya.

Pak Guru Ya, memang mau sekolah. Kalian berdua ikut saya ke depan ruangan untuk duduk
dan mendengarkan.

Yang Shen Pandangan yang begitu hebat di dunia pun tidak pernah terjadi. Didepan ada papan
tulis dan tertera WAN CHIAO KUI CHUNG empat huruf. Seorang guru yang
berkepala botak sedang maju kedepan, berpakaian seperti seorang LAMA dan para
murid berdiri semua dan memberikan hormat kemudian duduk lagi.

Pengajar Hari ini dating tamu Yang Shen dari kota Tai Chung Wihara Shen Shien. Kalian
tepuk tangan sebagai tanda menyambut tamu.

Yang Shen Guru Chi Hoet, mereka terdiri dari macam-macam bangsa, bisa mendengarkan
bahasa mandarin apa tidak ?

Chi Hoet Betapa besarnya dunia ini, biar berlainan bangsa, percaya pada agama karena batin,
juga MANUSIA SATU HATI, setelah meninggal sifat dirinya pun menjadi murni,
tidak karena berlainan bangsa lalu menjadi berlainan HATI, seperti bunyi geledek.
Maka segala bangsapun akan mengetahui dating nya hujan, kini mendengarkan
suara guru sudah mengetahui arti nya, itulah BUDDHA BERCERAMAH
DENGAN SATU SUARA<>

Pengajar Walaupun manusia terdiri dari beberapa macam bangsa, namun satu pelajaran
sifatnya, biar hidup dilain tempay setelah matipun berkumpul, biarpun manusia di
dunia kulitnya berlainan warna, namun tahu makan bila lapar, tahu tidur bila malam
tiba, siang berganti malam, malam berganti siang, matahari dan bulan menyinari,
hujan turun membasahi bumi, semua bangsa tetap menikamati keadaan dunia ini,
jadi bisa dikatakan satu hati, namun karena kepercayaan lain-lain agama, sehingga
timbul perselisihan, mengatakan dirinya yang bisa naik ke surga, lain agama hanya
ke neraka. Sehingga surga yang memang asalnya dijauhkan namun membuat
pandangan istana dipadang pasir, mengunci diri sendiri di dalam nya seperti masuk
ke kandang burung yang digantung di langit, terasa betapa dirinya tinggi
menyenangkan dirinya sambil bersiul itulah neraka yang dari surga. Orang yang
berdosa di dunia adalah kambing yang menantikan pemotongan bukanlah manusia
yang telah tertolong. Coba kalian waktu hidup didunia membicarakan bisa naik ke
surga, kenapa sekarang berada di neraka ?

Apakah kalian berada disini adalah badan kalian sendiri? Terdapat warna kulit manusia
yang hitam, putih, dan kuning, berpakaian warna-warni, hanya hati warna asalnya
tidak boleh diwarnai. Jika timbul perselisihan kurangi yang mengasihani, maka dari
mana perkataan KASIH SAYANG KEMULIAAN HATI ? matahari dan bulan
tetap menyinari manusia yang baik maupun yang jahat, dari dulu tidak
membedakan, maka tetap bersinar dari dulu sampai sekarang. Kalian harus sadar,
jangan iri hati, dengki, dan berselisih. Sekarang sudah waktu nya pembauran segala
agama kembali kedasar nya, kembali kedasar ialah kembalinya hati, hati kalian
semua dikumpulkan jadi satu dengan perlakuan kasih saying, lahirlah saling
membantu masing-masing agama haruslah membuka pintu lebar-lebar untuk
menolong sesame biarpun berlainan Nabi, namun TUJUAN, HARAPAN mereka
sama, agar sesame manusia bisa menjalankan kebaikkan berbuat amal jasa hingga
dunia ini jadi dunia yang penuh damai dan kegembiraan. Yang tolong oleh Nabi
adalah roh manusia maupun batin hati manusia, badan manusia tidak bisa DIA
menolong, maka jika diketahui sedungguhnya batin hati, baru bisa bebas dari
duniawi demikian juga dunia ini menjadi sempurna. Setiap manusia menjadi Dewa
Hoet, bisa menjadi orang suci dan jika balik dari semua ini, niscaya akan menerima
hukuman dan reinkarnasi kembali.
Chi Hoet Waktu sudah tiba. Coba permisi pada pak guru bila ada kesempatan akan dating
kembali. Yang Shen cepat permisi pulang.

Yang Shen Pak guru, sungguh maaf, karena waktu nya terbatas mau pulang ke Wihara dan
terputus mendengarkan ceramah lagi, sungguh saying dan mohon maaf.

Pak Guru Tidak apa-apa, akan kami antar.

Yang Shen Yang dibicarakan oleh guru itu memang benar, sekarang masing-masing agama
saling bertentangan, papaya yang di jual sendiri mengatakan pepayanyalah yang
manis, jika manusia dunia bisa bilang coba-coba makan, seperti kita minum, apa
airnya panas atau dinginsendiri yang tahu maka apa yang dirasakannyalah yang
kenyataan, baik buruk ditentukan oleh si pembeli, dan demikianlah pendapat saya.

Chi Hoet Manusia di dunia benar-benar keras kepala, maka sulit bisa ke surga, para Dewa
berbicara kebaikkan adalah untuk menyampaikan maksud dan tujuan Yang Masa
Kuasabahwa langit itu adil, jika kamu yang lahir di Negara lain dan pasti kamu
percaya pada agama Negara itu. apakah karena itu saya tidak mau lagi menolong
kamu ? kalau begitu saya sudah tidak pantas disebut HOET ( BUDDHA) lagi bearti
saya sudah MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI. Maka harapan saya manusia mau
mengeluarkan HATI YANG MULIA atau MURAH HATI tinggalkan pikiran yang
mau menang sendiri, kalau tidak JALANAN KAMU KE SURGA LEBARNYA
HANYA 5 METER, mana bisa muat untuk umat manusia di dunia. Baiklah Vihara
sudah tiba. Yang Shen turun dan roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM NERAKA

BAB 5

MENGELILINGI TINGKAT SATU DAN NGOBROL DENGAN CHING KHANG


HWANG ( YIAM WONG CHIN KUANG

TAHUN 1976, BULAN PE GWEE, JI CAP KAU


Chi Hoet Hari ini siap berangkat kea lam baka , Yang Shen kenapa kamu nampaknya tidak
tenang ?

Yang Shen Banyaknya urusan didunia ini menimbulkan berbagai pikiran, maka rasanya tidak
tenang.

Chi Hoet Mengelilingin alam baka bukanlah urusan buat main-main. Jika hati tidak tenang,
roh manusia sulit masuk ke istana tanah, tetapi jika hari ini batal mengunjungi alam
baka, maka akan terbuang banyak waktu. Saya berikan kamu pil tenang hati, cepat
makan dan siap berangkat.

Yang Shen Terima kasih guru, Pil sudah saya makan. Badan terasa segar pusingpun hilang.

Chi Hoet Cepat naik keatas Teratai, berangkat… sudah tiba.

Yang Shen Ini tempat apa ? di depan Nampak subuah ruangan besar dan banyak bayangan
manusia, tidak jelas dilihatnya.

Chi Hoet Di depan ialah TINGKAT PERTAMA di istana baka, mari kita temui Yiam Wong
(Raja Alam Baka)

Chin Kuan Wang menyambut Chi Kung Buddha dan Yang Shen dari Tai Chung, Vihara Shen
Shien dating kemari.

Yang Shen Salam bertemu Chin Kuang Wang, hari ini saya dan Chi Hoet kemari untuk
merepotkan, jika ada kesalahan harap di maafkan.

Yiam Wong Tidak usah sungkan, ikutilah saya kedalam ruangan dan duduk sebentar di ruangan
tamu. Jendral cepat antarkan the Dewa.

Jendral Siap !

Yiam Wong Chi Hoet, Yang Shen silakan minum the !

Chi Hoet Yang Shen, cepat minum, kok sepertinya ragu-ragu.


Yang Shen Sya tidak berani minum, pernah dengar orang bicara bahwa orang biasa dating ke
dalam alam baka, makan atau minum tidak bisa kembali lagi ke ala dunia, oleh
karena itu silakan kalian saja yang minum.

Yiam Wong Yang Shen kamu sudah keliru, yang dibicarakan manusia jangan makan makanan
di alam baka itu terhadap orang lain, alam dunia dan alam baka punya ketentuan
sendiri, memang tidak disamakan namun kamu lain karena dapat titah perintah
kemari termasuk tamu agung kami dan juga kamu diantar oleh Chi Hoet, kenapa
tidak bisa balik kembali ke dunia lagi.

Chi Hoet Yang Shen kamu tenang minum, ada titah Maha Kuasa, setan mana yang berani
menghalangi jika berani melawan Titah akan dihukum tidak diberi ampun, silakan
minum.

Yim Wong Manusia di dunia memang takut kematian, tetapi yang seperti Yang Shen takutmati
tidak berani minum, masih ada alas an. Namun ada, manusia didunia sudah berbuat
jahat dosa, hanya menuju jalan kematian dan masih tidak mau insaf, berani
menempuh ke kuburan, benar-benar menyedihkan.

Yang Shen Saya akan minum karena saya juga sedang haus, saya mau Tanya, diluar begitu
banyak orang antri kemari, karena apa ?

Yiam Wong Tugas saya memegang jabatan di TINGKATAN SATU disini, setelah manusia
meninggal dan setelah mendaftarkan diri di RUANGAN MENYERAHKAN
CATATAN DIRI maka dikawal petugas baka kesini dan menyerahkan catatan
kartu berikut berkas-berkas nya. Saya akan periksa perbuatan baik maupun jahat
waktu hidup di dunia. Yang terdapat banyak jasa amal kebaikkan akan diantar ke
dalam istana bumi ketingkatan lain untuk meninjau atau diambil oleh guru masing-
masing yang berjodoh dibawa dan dilatih kembali, juga ada yang diserahkan
ketempat KUMPULAN AMAL yang terdapat banyak dosa Rohnya diserahkan
ketingkat kedua untuk disidang / dihukum. Jika bertemu dengan roh yang berdosa
sangat berat, maka akan dikawal ke PANGGUNG CERMIN DOSA untuk melihat
perbuatan yang pernah dilakukan hingga mengakui dosa-dosanya, baru dimasukkan
ke tingkat dua.

Yang Shen Dliar para roh sedang menangis, seperti sedih benar, ada yang tua, muda, laki-laki,
perempuan. Kenapa menangis begitu ?

Yiam Wong Manusia setiba disini, baru mengerti bahwa dirinya sudah meninggalkan dunia.
Waktu masih di dunia, tidak percaya adanya setan, Dewa atau hokum karma. Baru
setelah tiba di sini menyadari bahwa kematian bukanlah menghilangkan segala
urusan seperti : JIKA AJAL TELAH TIBA SEGALA MENJADI HAMPA. KINI
TINGGAL DOSA MENGIKUTI BADAN KE ALAM BAKA. Para roh kini baru
menyadaribahwa mereka akan menerima siding dan dihukum. Maka mereka
ketakutan dan serta menyesali perbuatan mereka juga karena sudah berpisah denga
keluarganya, istri, suami, kakak, rumah dan gedung bertingkat. Kini tinggal
sendirian di alam baka, dipikir kembali menjadi sedih dan menangis.

Yang Shen Mengapa para prajurit di alam baka tidak menghormati para roh yang sudah
dikawal mempergunakan trisula besi, memukul dan mencambuk lagi. Para roh jadi
ketakutan, kasihan betul mereka.

Yiam Wong Para roh waktu masih hidup didunia tidak menjaga kelakuannya, maka prajurit
alam baka tidak sungkan lagi, karena dosa mereka ialah ORANG JAHAT PASTI
DIBALAS JAHAT syukur bisa lewat, namun tetap akan disidang jika manusia
banyak berbuat kebaikkan untuk menolong sesame, setelah meninggal, para prajurit
alam baka, Dewa Hoki akan menghormati perbuatan manusi sendiri yang dirasakan
maka kini kamu tidak usah mengasihaninya.

Yang Shen Waktu hidup didunia, jika tidak menyayangi daban sendiri dan berbuat kejahatan,
setelah mati sungguh jadi kasihan. Anak-anak, cucu-cucu keturunan nya jika tahu
almarhum leluhurnya yang kini berada di alam baka seperti terdakwa yang berdosa
dipukuli oleh prajurit alam baka pasti tidak akan tega. Untuk berbakti dan
membalas jasa leluhurnya, hanya dengan banyak berbuat amal kebaikkan, banyak
sembayang, semedi agar mendapat banyak jasa untuk menebus leluhurnya dari
hukuman.

Chi Hoet Jika manusia di dunia tida menjaga peraturan keluarga lagi dan berbuat kejahatan,
maka kelahiran mereka terbawa-bawa artinya : TUJUH TURUNAN SEMBILAN
AKAR darah membaliknya sama. Hokum karma berputar, harus waspada. Waktu
untuk hari ini sudah habis, siap untuk pulang.

Yiam Wong Antar tamu !

Chi Hoet Yang Shen cepat naik ke atas Teratai, siap berangkat. Vihara Shen Shien telah tiba
Yang Shen turun roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM NERAKA

BAB 6

MENINJAU PANGGUNG CERMIN DOSA

TAHUN 1976, LUN PE GWEE, CE LAK

Chi Hoet Hari ini untuk mengelilingi alam baka sudah tiba. Yang Shen siap berangkat.

Yang Shen Saya sudah siap guru. Berangkat !

Chi Hoet Sudah tiba cepat turun.

Yang Shen Temapat apa ini, kenapa begini banyak manusia dan dikawal prajurit hantu sedang
menuju ke panggung depan ?

Chi Hoet Inilah tempatnya PANGGUNG CERMIN DOSA, manusia ini waktu di dunia
banyak berbuat dosa tidak menjaga kelakuannya. Toh yang berdosa setelah
mendaftarkan diri di TINGKAT SATU akan dikawal ke atas panggung CERMIN
DOSA. Di cermin akan terlihat kejahatan yang pernah dilakukan, biar roh itu tahu
bahwa perbuatan jahatnya tidak bisa disembunyikan. Para roh setelah naik
kepanggung pada ketakutan dan gemetar. Takut melihat dosanya muncul di cermin.
Coba kita lihat naik keatas panggung dan menyaksikannya.

Yang Shen Baiklah, lihat biar jelas.

Jendaral penjaga panggung : Chi Hoet dan Yang Shen

Chi Hoet Tidak usah sungkan, kami guru dan murid menerima titah untuk mengarang buku
keliling alam baka. Hari ini tiba disini, silakan Jendral antar Yang Shen ke atas
panggung untuk menyaksikan

Yang Shen Guru, kamu juga harus ikut. Kalau tidak saya tidak berani jalan, karena tempat ini
asing bagiku.

Chi Hoet Boleh, kita ikut Jendral ke atas dan berdiri disini untuk menyaksikan.

Yang Shen Oh ! Orang tua itu dikawal ke depan cermin dan kenapa kini yang terlihat dicermin
dia masih muda. Sedang melompat dari tembok pagar satu rumah dan membuka
jendela masuk ke dalam kamar. Didalam terlihat sepasang suami istri sedang tidur,
pemuda itu seperti mau mencari sesuatu, membuka kotak lemari dan laci-laci, tiba-
tiba pria yang sedang tidur itu bangun dari tidur dan melihat semua itu dia berteriak
dan tiba-tiba pemuda itu mencabut pisau dan menusuk pria itu, ai ! darahpun
berceceran, saya tidak berani melihat lagi.

Jendral Tidak apa, tidak usah takut. Itulah keajaiban dari CERMIN DOSA orang tua itu waktu
masih muda. Suatu kali dia masuk kerumah orang lain mau mencuri karena
ketahuan hingga dia mencabut pisaui dan menusuk mati tuan rumah, kini orang
itupun meninggal dating kea lam baka dan di cerminkan perbuatan nya, jelas
terlihat perbuatan dosa dan kejahatannya.

Yang Shen Cermin ini terbuat dari benda apa ? sangat ajaib.

Chi Hoet Cermin ini terbuat dari kumpulan hawa murni dari langit dan bumi. Setiap roh yang
dating kemari pasti akan tercermin perbuatannya dan tidak bisa lolos. Sebenarnya
ini bukan kelihatan cermin nya melainkan karena manusia sejak kecil sampai tua,
seumur hidup banyak berbuat dosa. Karena manusia adalah makluk hidup yang
memiliki hawa roh apa yang dilakukan nya hanya dia sendiri yang tahu. Di dalam
hati nya seperti satu kamer, segala perbuatannya sudah di rekam/ di foto dan itulah
KACA HATI. Walaupun orang yang berbuat jahat sulit diketahui oleh orang lain,
namun setiap hati manusia sudah tahu jelas. Apa yang dikerjakan oleh tangan
maupun kaki tidak akan terlepas dari perhatian hati. Nah mesin manusia sendirilah
yang seperti Dewa dalam keadaan yang demikian rupa telah memotret kelakuan
sendiri dan setelah meniggal dihadapan ke cermin dosa di alam baka, karena
CERMIN DOSA terbuat dari kumpulan hawa langit dan bumi, maka begitu
bertemu dengan hawa roh manusia, terjadilah kontak hingga seperti foto-foto
kejadian yang terekam. Kini dicerminkan kembali untuk dilihat. Maka orang yang
berdosa akan terlihat di cermin dosa dan mereka tidak bisa berbohong atas
kelakuannya. Kitab Buddha mengatakan : SEGALA PERNUATAN LAHIR DARI
HATI, itulah sebabnya.

Yang Shen Oh begitu ! tetapi bagaimana jika roh yang baik dating kemari ? apakah cermin itu
akan hilang manfaatnya ?

Jendral Roh baik tidak usah dicerminkan, kamu tidak baca diatas panggung tertulis TIDAK ADA
ORANG YANG BAIK DI PANGGUNG CERMIN DOSA, orang yang baik setelah
meninggal, hawa rohnya bersinar, jika dicerminkan terlihat putih dan kosong
karena di dalam hati tidak terdapat bayangan IM. Maka tidak Nampak di cermin.
Jika roh baik pancaran sinarnya semakin terang bearti amal besarnya akan menuju
ke surga atau diserahkan ketingak lain untuk diperiksa jasa kebaikkan nya maka
tidak usah kemari. CERMIN DOSA juga disebut CERMIN KEJAHATAN setiap
perbuatan jahat di dunia, sampai kesini akan jelas kelihatan Yang Shen coba kamu
saksikan lagi.

Yang Shen Ini seorang wanita muda dikawal kedepan cermin dosa, dia tidak berani ke depan
dan menangis sungguh kasihan melihatnya, namun prajurid alam baka tidak perduli
tetap dihadapka ke depan cermin. Wah tempat ini banyak pria mondar-mandir,
dalam rumah terpasang beraneka lampu warna-warni seperti tempat pelacuran yang
ada di dunia.

Jendral Memang itu tempat pelacuran.

Yang Shen Tiap-tiap rumah banyak terdengar suara perempuan yang lemah lembut, benar-
benar memabukkan, saya tidak berani melihatnya lagi. Guru, mari kita pulang.

Chi Hoet Kamu bisa merasa malu, didalam pikiran mu masih terdapat sopan santun, benar-
benar murid yang disayangi oleh ketua Vihara, tidak seperti perempuan muda ini
jual badan untuk mendapatkan uang, omongannya penuh dengan bahasa yang
kotor, tidak tahu malu sebagai perempuan, benar-benar dosa besar karena dapat
penyakit kelamin, sehingga meninggal rohnya tidak terlepas dari hukuman dineraka
nanti. Nasihat wanita-wanita didunia, mereka harus menyayangi badan sendiri,
jangan sampai terjerumus ke rimba pelacuran untuk menemani pria, menjual
kecantikkan menemani tidur pria, masih terdapat betapa besar dosanya bagi pria
yang suka melacur, juga terdapat dosa yang sering berbuat kotor harap perbaiki
kelakuan yang demikian. Yang Shen kita siap pulang.

Jendral Kalian tidak mau lebih lama disini ?

Yang Shen sudah menyaksikan keadaan panggung CERMIN DOSA, tidak berani melihat terus,
begitu banyak roh yang terlihat perbuatan mereka dan saya juga dari alam dunia,
disini akan menambah malunya mereka, lebih baik saya permisi.

Chi Hoet Terima kasih atas petunjuk Jendral, kami sekarang mau pulang ke Vihara, lain kali
meninjau ke tempat KURSUS KITAB KEMBALI. Yang Shen, cepat naik ke
Teratai, siap pulang

Yang Shen Saya jadi ketakutan.

Chi Hoet Takut apa, baik-baiklah jadi orang akan terhindar membuat kemaluan sendiri.
Vihara Shen Shien telah tiba. Ynag Shen cepat turun, Roh kembali ke badan.
BERKELILING DI ALAM NERAKA

BAB 7

MENGUNJUNGI PUU CIN SO

(TEMPAT KURSUS KENG KEMBALI)

TAHUN 1976, LUN PE GWEE, CE KAO

Chi Hoet Hari ini siap berangkat ke alam baka, Yang Shen harus duduk mantap di Teratai,
tidak boleh bimbang hati.

Yang Shen Ya guru. Memandangi alam baka sungguh menyedihkan, benar-benar tidak tega
melihatnya.

Chi Hoet Para roh sudah pantas di hokum, kamu tidak usah merasa kasihan. Berangkat !
sudah tiba, cepat turun.

Yang Shen Rumah ini kenapa begitu gelap dan terdengar suara rintihan dari dalam.

Chi Hoet Inilah tempat KURSUS KENG KEMBALI, kita meninjau dan melihat.

Yang Shen Mari jalan… diatas pintu tertulis 3 huruf PUU CIN SO. Disana sudah dating 2
jendral, tidak tahu siapa.

Chi Hoet Mereka adalah jendral penjaga pintu.

Jendral Menyambut kedatangan Chi Hoet dan Yang Shen.

Chi Hoet Tidak usah sungkan, hari ini saya ajak Titah suci Yang Shen kemari meninjau PUU
CIN SO, harap Jendral antar.

Jendral Ya, ikutilah saya. Kalian boleh masuk kedalam lewat pintu samping karena pintu depan
tidak terbuka jika bukan hari besar, maka akan dating para Dewa Hoet dari arah
barat, ada Hoet Co dan Tao Co yang datang kemari untuk berceramah pada
pendeta, imam dll.

Yang Shen Bisa masuk kesini saja sudah mujur, lewat pintu manapun sama. Di dalam ruangan
PUU CIN SO gelap tidak bercahaya, saya lihat disini juga tidak apa-apa, tidak usah
masuk kedalam.

Jendral Tidak apa-apa, saya ajak kamu jalan, tidak usah takut.

Yang Shen Baiklah ruangan ini seperti terbuat dari kayu, seperti sudah lama tidak diperbaiki
dan agak rusak. Disekeliling ruangan banyak lubang kecil, didalam terdapat ribuan
orang yang berpakaian pendeta, imam atau ho song dengan lampu minyak yang
kecil sedang membuka buku-buku KENG, membaca dan keadaannya sangat
menderita.

Chi Hoet Mereka itu pendeta, ho song atau imam waktu masih hidup di dunia kerjanya
membaca doa keng untuk orang yang sedang kesusahan ( kematian) tetapi tidak
sungguh membaca doanya, ada yang baca doa bahasanya dikurangi, atau salah baca
doa, maka setelah meninggal harus kemari : PUU CIN SO untuk kursus doa-doa
lagi dan bahasa Keng nya, dan hanya mengandalkan sinar yang kecil, sekecil
kunang-kunang itu untuk membaca. Jika tinggal satu huruf saja maka akan
dihukum baca ulang sampai seratus. Setelah lulus membaca baru ditentukan lagi
jasa kehidupan nya.

Yang Shen Kalau begitu, buku-buku Keng karangan Wihara kami siapa yang berani baaca, biar
banyak orang yang sungguh-sungguh membaca Keng, namun karena bahasanya
tidak tepat suaranya, apakah kemudian dihukum kemari juga ?

Jendral Bukan begitu, yang datang kemari adalah orang-orang yang kerjanya “waktu masih hidup
didunia terima uang orang-orang lain dan kerjanya baca doa untuk orang yang
sedang kesusahan”. Maksudnya baca Keng untuk menghilangkan kecelakaan, tetapi
tidak sungguh-sungguh baca doa hingga habis, maka di hokum kemari, kalau
sendiri yang baca Keng/doa, karena tujuan nya lain dan bukan bermaksud untuk
cari uang, biar ada kesalahan namun akan di maafkan oleh Yang Maha Kuasa.

Yang Shen Api lampu yang sekecil kunang-kunang itu, seakan-akan mau mati bila ditiup oleh
angina alam baka. Para pendeta Hong Song seperti umumnya sudah tua, matapun
suram, seperti tidak kelihatan, masih melihat dan membaca huruf-huruf doa/keng
yang begitu kecil, sungguh kasihan. Setiap orang kelihatannya sudah kecapaian dan
sengsara.

Jendral Uang satu barangpun satu, sudah menerima uang orang lain, namun tidak beres kerjanya,
harus dihukum sedemikian.

Chi Hoet Nasihat para pendeta, Imam dan Ho Song didunia. Membaca doa/keng sebenarnya
bisa untuk sembayang yang benar dan juga bagus untuk dirinya, namun jika untuk
kerjaan maka haruslah hati-hati dan dibaca sungguh-sungguh, tidak boleh asal baca
atau mengurangi bahasa doa/keng. Kalau tidak, sudah tidak bisa buat selamat bagi
orang lain. Sendiripun dapat kecelakaan. Setelah mati harus dihukum baca keng
sampai beribu-ribu kali.

Jendral Setiap Ce It dan Cap Go (tanggal 1 dan 15 menurut kalender cina) Hoet (Buddha) Tao dua
ketua akan mengajak para muridnya kemari, meninjau dan mengajari bahasa keng
yang benar, supaya yang tepat, para umatnya sudah berbuat kesalahan, masih
merepotkan para Dewa turun kemari ikut menderita. Sungguh mulia para Dewa
Hoet, maka umat didunia harus menyadari bahwa setitik, setetes juga tidak dapat
terhindar dari tindakan di alam baka.

Yang Shen Kini saya sudh mengerti, banyak terima kasih atas petunjuk Jendral.

Chi hoet Yang Shen kamu boleh Tanya pada Ho Song ini kenapa dia sampai kemari ?

Yang Shen Baik ! Ho Song, kenapa sampai kemari ?

Ho Song Kau jangan panggil saya Ho Song, waktu didunia saya hanya Ho Song yang
berkepala merah, kerjanya sehari-hari hanya membaca keng untuk keluarga yang
sedang kesusahan, seperti baca keng untuk mengantar roh karena saya tidak sekolah
dengan baik ada bahasa Keng yang saya sendiripun tidak tahu kama saya hanya
mengikuti suara lonceng dan gendang, membaca NGI2 NGO2. orang lain tidak
tahu apa yang say abaca. Kadang-kadang kalau mau mengejar waktu maka bahasa
keng saya kurangi membacanya, yang penting saya dapat uang, tidak perduli
mereka yang sudah mati bisa tiba kesurga atau tidak, maka setelah saya meninggal,
saya dikawal ke TINGKATAN PERTAMA dan dihukum disini, sudah satu tahun
tambah dua bulan lagi, seumur hidup. Karena sudah banyak menghilangkan bahasa
Keng pada saat membaca, maka saya harus menderita sengsara disini. Sudah capai
membaca belum juga lulus membaca semua Keng, mata saya sekarang merah dan
sangat sakit. Setelah lulus membaca Keng disini, mungkin saya akan dibawa ke
TINGKAT KE DUA untuk menerima hukuman lain. Karena waktu masih hidup
saya juga pernah jahat pada orang lain, biarpun sekarang saya menyesal seudah
terlambat, harap kamu memberitahukan para pendeta, imam dan Ho Song di dunia
kalau disuruh orang untuk baca Keng harus benar-benar kerjanya dan jangan seperti
saya. Sekarang hanya bisa minta tolong pada orang lain.

Yang Shen Ho Song ini sunggu kasihan, apakah guru guru bisa menolong dia ?

Chi Hoet Dosa yang diperbuat olehnya harus ditanggung sendiri. Waktu hidup didunia dia
cukup senang, sekarang biar dia pendeta, jangan kamu banyak mencampuri urusan
orang lain. Kita disini dapat titah untuk mengelilingi alam baka, urusan lain jangan
kita ikut campur, karena ini wewenangnya hokum alam baka. Waktu sudah tiba
mari siap pulang.

Yang Shen Terima kasih jendral, kalian para pendeta, Ho Song baik-baiklah membaca.

Chi Hoet Cepat naik ke atas Teratai, Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, toh
kembali kebadan.

BERKELILING DI ALAM NERAKA

BAB 8
MENINJAU KOTA MATI PENASARAN

TAHUN 1976, LUN PE GWEE, CAP LAK

Chi Hoet Tahun ini dua kali TAN CIU sejak menerima Titah untuk mengarang buku
MENGELILINGI ALAM BAKA sampai kini sudah hamper satu bulan, waktu
cepat benar berlalu. Harap manusia di dunia cepat sadar dari mimpi, apakah bulan
selalu purnama ? Tahun kapan lagi bisa ketemu TAN CIU ? Betapa gembiranya
manusia di dunia, ngobrol dan cari angina di bawah sinar bulan purnama. Namun
sebaliknya di neraka tidak Nampak sinar matahari dan cahaya bulan. Para roh
disiksa sambil menjerit-jerit, benar-benar menyedihkan, Yang Shen siap keliling
alam baka.

Yang Shen Ya, waktu cepat berlalu, sudah satu bulan, masih belum selesai mengarang buku
yang seperti sepuluh. Saya takut sulit menyelesaikan tugas ini.

Chi Hoet Yang penting berprinsip teguh dan jujur. Tetapkan hati nurani, niscaya pintu
Neraka Sepuluh Tingkatpun akan terbuka lebar-lebar agar kamu bisa melihatnya.
Jangan bimbang, cepat naik ke atas Teratai.

Yang Shen Sudah mantap duduk, silakan berangkat.

Chi Hoet Sudah tiba, cepat turun.

Yang Shen Hari ini ke tempat KOTA MATI PENASARAN. Di depan terdapat sebuah kota,
pintu nya sedang tertutup dan di atas nya tertulis HUANG SI CHEN (Kota MAti
Penasaran). Tiga huruf, apakah mau masuk ke dalam untuk meninjau ?

Chi Hoet Ya, memang hari ini kita mau meninjau KOTA MATI PENASARAN, mari kita
masuk ke dalam.

Yang Shen Kenapa pintu kota ini tertutup, bagaimana kita bisa masuk ?
Chi Hoet Pintu kota ini adalah pintu otomatis. Seperti pintu yang terdapat di took serba ada di
dunia, para roh yang mati penasaran pasti di kawal ke mari, karena dia matinya
tidak wajar. Hawa roh nya tidak rela sampai di depan pintu, terjadilah kontak,
hingga pintupun terbuka sendiri, karena benda-benda yang terdapat di alam baka
semua terbuat dari hawa langit dan bumi (Im dan Yang) berubah menurut hati, mari
saya kipaskan dan pintu akan terbuka.

Yang Shen Guru, ilmu mu sungguh hebat, bolehkan saya pinjam kipas ini ke alam dunia dan
menunjukkan kehebatan, biar manusia di dunia melihat nya ?

Chi Hoet Kau jangan serakah, terlalu serakah akan cepat kemasukkan setan, orang yang
bertapa tidak usah meminta Dewa untuk menjelma, bertapa harus tenang hati, biar
tidak ada urusan hati tetap semangat, ialah “Dewa Kecil” buat apa mengambil kipas
ini, akan merepotkan.

Yang Shen Ya, ya terima kasih atas petunjuk guru. Saya jadi malu, di depan sedang datang
sebaris orang, siapa mereka ?

Chi Hoet Mereka adalah pejabat dan Jendral dari Kota Mati Penasaran siap menyambut kita.

PejabatMenyambut Chi Hoet dan Yang Shen dari dunia untuk meninjau kemari, silahkan ikut
kami masuk ke dalam kota.

Jendral Selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen di sini sudah dapat pemberitahuan bahwa kalian
akan kemari untuk meninjau dan mengarang buku, menasihati dunia.

Yang Shen Selamat bertemu para Dewa, saya dan guru hari ini tiba di sini harap di berikan
banyak petunjuk.

PejabatTidak usah sungkan, cepat berdiri, ikut kami ke dalam kota.

Yang Shen Di sini seperti penjara yang besar, luas nya tidak terhitung, apakah manusia begitu
banyaknya dalam Kota Mati Penasaran.
PejabatTiap hari ada roh mati penasaran kemari, saya ajak kamu meninjau dari kamar penjara
pertama.

Yang Shen Kamar ini terdapat banyak anak-anak kecil, pada berdarah dimukanya dan tidak
berhenti menangis, ada yang sedang tiduran di tanah, sungguh menyedihkan dan
kasihan. Kenapa tidak di bebaskan ?

Jendral Mereka adalah anak-anak yang keguguran, dibuat manusia didunia karena sudah jadi
manusia, hati nurani nya sudah meninggal hingga kemari karena manusia di dunia
tidak mau melahirkan lalu kandungan nya di gugurkan atau anak-anak hasil
hubungan gelap, sehingga belum dilahirkan sudah dibuat meninggal di gugurkan
dalam kandungan, kini hati nuraninya menjadi benci kepada kedua orang tuanya,
selain membuat hambur keuangan, kedua orang tua nya di alam baka ini juga masih
ada lagi pembalasan bila orang tuanya meninggal dunia, karena itu nasihat para
manusia di dunia, jangan sembarangan menggugurkan kandungan, perbuatan itu
sungguh tidak berprikemanusiaan. Masih terciptanya hubungan badan yang tidak
benar, maka bagi yang pernah menggugurkan kandungan mulai kini harus
memperbaiki perbuatan masing-masing dan berbuatlah banyak amal kebaikkan
supaya bisa mengurangi dosa nantinya di alam baka.

Yang Shen Oh begitu, saya mau Tanya jendral, apakah orang yang meninggal karena
kecelakaan juga mau ke Kota Mati Penasaran ?

Jendral Tidak demikian seperti para jendral atau prajurit yang meninggal karena membela Negara
nya, mereka berkorban demi Negara, yang dijuluki sebagai pahlawan mereka selain
tidak usah ke Kota Mati Penasaran. Namun roh mereka akan diperlakukan
istimewa, ada yang masuk ke surga, ada yang menjadi Dewa, ada yang
bereinkarnasi kembali menjadi manusia yang benar, seperti di dunia juga terdapat
tugu pahlawan untuk di sembayangi. Itulah pembalasan kebaikkan para pahlawan,
dengan para manusia dihasihati haruslah mencintai Negara. Sejak dulu yang telah
berbakti dan berjasa pada Negara akan selalu di kenang.

Yang Shen Benar apa yang dikatakan Jendral.


Chi Hoet Langit dan Bumi mencintai KEBAKTIAN. Sejak dulu para pahlawan demi berbakti
pada negaranya sehingga mengorbankan nyawanya, bisa menggemparkan langit
dan bumi. Desa setan pun menangisinya. Karena itu banyak menjadi dewa, hari ini
waktunya sudah tiba. Saatnya kita pulang Yang Shen cepat permisi pada Jendral
dan Pejabat.

Yang Shen Terima kasih pejabat dan jendral. Karena waktu tidak mengijinkan kami mau
permisi sekarang.

PejabatKalau ada kekurangan harap Chi Hoet dan Yang Shen memakluminya.

Chi Hoet Tidak apa-apa, kami guru dan murid sekarang mau pulang. Yang Shen naik ke atas
Teratai.

Yang Shen Guru, saya sudah duduk.

Chi Hoet menyesali manusia di dunia benar-benar kejam, hanya tahu percintaan hingga tega
membuang anak yang masih dalam kandungan, sungguh sedih. Para Dewa Hoet
pun tidak tega melihat nya. Wahai manusia perbaikilah perbuatan kalian, jangan
hanya karena nafsu belaka hingga berbuat dosa lebih baik berumah tangga yang
benar, hidup rukun dan menyambung keturunan dari kenikmatan yang benar dan
berbuat kebaikkan untuk masyarakat. Wihara Shen Shien sudah tiba roh kembali ke
badan.

BERKELILING DI ALAM NERAKA

BAB 9

MENGUNJUNGI KEMBALI KOTA MATI PENASARAN

TAHUN 1976, LUN PE GWEE, CE CAP KAU

Chi Hoet Kini hati manusia sudah condong ke jaman kemajuan, serta modern sehingga
terhadap pelajaran batin dan kepercayaan, di anggap omong kosong, tidak tahunya
benda bisa rusak. Namun hati nurani tetap hidup. Surga dan neraka karena pilihan
manusia yang sekejab, surga tidak jauh, mau insaf bisa ketemu dan neraka juga
dekat asal mau bertapa bisa hindari. Betapa sedihnya pemandangan di dalam Kota
Mati Penasaran, Yang Shen bersemangatlah hari ini kita mengelilingi alam baka
lagi.

Yang Shen Guru, saya sudah siap, berangkatlah …

Chi Hoet Sudah tiba.

Yang Shen Bukankah kita pernah kemari ? kenapa tidak kita berhenti diluar Kota Mati
Penasaran dan langsung menunggu disini.

Chi Hoet Buddha memandang EMPAT KELIHATAN sebagai kelihatan kosong, pintu
nerakapun terlewati, karena KELIHATAN KOSONG, bebas melintasi, tidak akan
terhalangi. Pertama kali ketika kamu ku ajak kemari, berhenti diluar pintu Kota
Mati Penasaran supaya kamu bisa maju selangkah demi selangkah, karena hari ini
waktunya terbatas maka langsung menerobos kemari, harap manusia didunia
mengerti, jika bertapa bisa menghilangkan nafsu birahi, akan bebas dari tahanan di
penjara, akan seperti saya ini, bebas kesana ke mari.

Yang Shen Guru, apa yang kamu ajarkan akan saya terima. Oh didepan ada pejabat dan jendral
sedang menuju kemari.

Chi Hoet Cepat berikan salam.

Yang Shen Selamat bertemu lagi, pejabat dan jendral, banyak terima kasih atas petunjuk kalian
tempo hari, hari ini merpotkan lagi, mohon harap maklum.

PejabatTidak berani, silahkan Chi Hoet dan Yang Shen ke dalam dan meninjau kembali Kota Mati
Penasaran jelaskan keadaan disini di dalam buku untuk menasihati para manusia di
dunia.

Yang Shen Banyak terima kasih, guru mari ikuti mereka ke dalam.
Chi Hoet Kamu ikuti jendral dan pejabat saja, saya ada urusan lain, mau pergi sebentar.

Yang Shen Guru mau kemana, nanti siapa yang mengajak saya pulang.

Chi Hoet Kamu tidak usah bingung, setelah waktunya tiba, saya akan kembali menjemput
kamu.

Jendral Yang Shen, kamu tenang saja, ikut saya, jalan !

Yang Shen Dalam kamar yang dua ini memisahkan tahanan laki-laki muda dengan wanita
muda, ada yang rambutnya terkulai wajahnya kelihatan sangat pucat dan
memandangi saya terus. Pejabat, kenapa mereka di kurung disini ?

Jendral Mereka itu pacaran tapi tidak disetujui sehingga nekat minum obat atau bunuh diri setelah
mati akan di tahan disini, harap manusia di dunia jangan berbuat nekat karena
percintaan, tidak ada artinya. Sudah tidak bisa berpasangan dan sulit untuk hidup
berdua.

Yang Shen Dalam penjara ini kenapa terkurung orang-orang yang patah kaki, hilang tangan
atau otaknya hancur bermandikan darah sedang merintih kelihatan nya sungguh
kasihan.

PejabatMereka itu meninggal karena kecelakaan atau meninggal ke tabrak mobil, karena ajal
sesungguhnya belum tiba, termasuk mati penasaran, rohnya akan di tahan di sini,
sampai ajalnya yang benar sudah tiba baru diserahkan Yiam Wong untuk disidang.
Supaya adil.

Yang Shen Mana bisa begitu, sudah meninggal karena kecelakaan sudah kasihan, kini ditahan
lagi disini, tidak boleh bereinkarnasi lagi, saya pikir ini kurang adil.

PejabatKamu hanya mengerti urusan pertama, tapi tidak tahu urusan (alas an) lain lagi, ada yang
memang ajal kematian nya ditakdirkan begitu ada yang memang dirinya sengaja
mati ditabrak mobil. Karena itulah, manusia didunia suka memaki langit maupun
bumi, kenapa orang yang sering berbuat amal kebaikkan meninggalnya sering
ketabrak mobil. Bernar-benar tidak adil atau bertapa cara Buddha demi kebaikkan,
kenapa masih diganggu setan atau cobaan lain nya. Apakah langit sudah tidak
melihat matanya ? tidak itu karena sudah takdir yang ditentukan, supaya bisa
melatih hati manusia lulus dari segala ujian baru menjadi manusia di atas manusia
yang lain, apalagi badan hanya tubuh belaka biar sudah hancur namun hati,
semangatnya tidak mati.

Yang Shen Sudah ada takdir karmanya dalam TIGA KALI KEHIDUPAN DI DUNIA,
KENAPA ADA LAGI YANG DISEBUT MATI PENASARAN ? apakah itu
bukan saling bertentangan. Kalau begitu manusia di dunia tidak akan percaya
adanya hokum karma, coba pejabat jelaskan jangan sampai saya kebingungan.

PejabatKarma TIGA KALI KEHIDUPAN didunia hanyalah sebagian dalam kehidupan manusia,
sebenarnya manusia sejak dulu lahir kedunia sudah melewati beberapa kali nya
kembali manusia dan karma kehidupan yang telah terkumpul berapa banyaknya.
Buddha membicarakan TIGA KALI KEHIDUPAN DI DUNIA karmanya. Maka
sebutlah karma yang telah terbuat di KEHIDUPAN TERDAHULU.KEHIDUPAN
KINI dan KEHIDUPAN YANG AKAN DATANG, tetapi yang disebut kehidupan
dulu adalah kehidupan yang lalu, kehidupan beberapa kali yang dahulu, manusia di
dunia salah menangkap artinya, bahwa karma yang terdapat di kehidupan sekarang
ini karena akibat perbuatan di kehidupan yang dulu, bukan begitu yang boleh
dikatakan bahwa KEHIDUPAN DULU HANYA BISA DINILAI 7 BAGIAN,
KEHIDUPAN SEKARANG HANYALAH 3 BAGIAN artinya tidak bisa dirubah,
namun nasib bisa di geser.

Yang Shen Oh begitu. Segala manusia didunia, apapun yang terjadi dianggap karma yang dari
kehidupan yang dulu sudah takdirnya begitu, hingga timbul pemikiran yang salah
sebetulnya tidak boleh begitu. Coba dikamar kurungan depan, terdengar jeritan
kesakitan tidak henti-henti nya. Yang adalah roh-roh yang berdosa apa lagi ?

PejabatMereka adalah roh-roh yang mati di bunuh atau roh yang meninggal karena saling
membunuh.
Yang Shen Apakah membunuh orang atau dibunuh karena karma, sudah ajal kematian tiba
kenapa dikurung di Kota Mati Penasaran ?

PejabatAlasan sama, benar ada yang memang pembalasan karma, sehingga mati saling
membunuh, namun ada sebagian manusia waktu hidup didunia tidak berbuat amal
kebaikkan, namun berbuat jahat itupun asalnya mati penasaran, harap manusia
didunia bisa mengerti uraian ini. Jangan bilang saya bunuh mati dia karena dia
punya hutang nyawa pada saya dikehidupan dulu. Ada pepatah bilang MUSUH
BISA DIDAMAIKAN TETAPI JANGAN CARI PERMUSUHAN. Biar saling
punya hutang, bisa tidak ditagih, lebih bagus dan dapat jasa kebaikkan pula. Jika
para manusia bisa menghilangkan pikiran yang mau menang sendiri, rukun dengan
orang lain kehidupan yang akur seperti di langit tidak mengganggu bumi. Maka
penghuni di neraka akan kosong, karmapun tidak ada lagi. Karena itu manusia
harus menyayangi badan sendiri. Jaga perbuatan dan banyak sembahyang dan yang
disebut karma KEHIDUPAN DULU kini terbatas hanya kebetulan. Tetapi kalau
benar-benar berbuat kejahatan, ini merupakan berbuat dosa baru dan ini
menimbulkan karma di kehidupan yang akan datang.

Jendral Yang dikatakan pejabat, benar-benar tepat alas an nya, manusia di dunia harus sadar, jika
tidak percaya alas an itu, manusia didunia tidak perlu bertapa lagi menyebutkan
yang punya tulang Buddha pun dasarnya Dewa yang lulus jadi Dewa Hoet atau
bilang saya ditakdirkan kaya tetapi tidak mau bekerja itu sudah salah besar.

Chi Hoet Saya sudah kembali yang dikatakan oleh pejabat dan jendral tadi adalah alasan
yang dari ajaran yang tepat, bisa menyadarkan manusia sejak terciptanya dunia ini
setiap manusia adalah Dewa-Dewa Hoet. Karena berbuat kesalahan dengan
memikirkan keduniawian saja hingga menutup hati nurani asalnya. Maka tidak bisa
kembali ke asalnya. Karena itulah diturunkan ajaran yang benar, agar setiap
manusia mau bertapa untuk menyucikan diri dan bisa menghapuskan : KARMA
hingga kembali ke waktu aasal dulu. Para umat di dunia jangan bermimpi lagi,
maka cepatlah bertapa agar jadi Dewa dan bagi yang tidak bertapa akan terjatuh ke
alam jalanan reinkarnasi. Dewa dan setan juga berasal dari manusia yang dijadikan
dan bukan yang di tentukan oleh langit, lihatlah ke dalam KOTA MATI
PENASARAN bisa dibuktikan. Waktu sudah tiba, bersiaplah Yang Shen untuk
pulang dan banyak terima kasih pada pejabat dan jendral atas bantuan nya untuk
mengarang buku ini dan menjelaskan keadaan KOTA MATI PENASARAN dan
menghilangkan kepercayaan yang menyesatkan.

Yang Shen Benar-benar suatu ilmu pengetahuan yang dalam, jika tidak dapat petunjuk pejabat
serta guru, manusia di dunia tidak akan mengerti. Harap guru bisa memberikan
penjelasan tentang ALASAN AJARAN lebih banyak agar bisa lebih menyadarkan
manusia, biar orang yang bertapa dapat pegangan dan petunjuk jangan sampai
sudah meninggal masih belum atau tidak mengerti artinya AJARAN.

Chi Hoet Itu adalah kewajiban saya untuk menolong manusia jadi benar dan sempurna, cepat
siap pulang.

Yang Shen Saya sudah siap dan sudah mantap duduknya, silakan berangkat.

Chi Hoet Wihara Shen Shien telah tiba, Yang Shen turun dan roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM NERAKA BAB 10

BAB 10

MENGUNJUNGI TINGKATAN KE II DAN

MENGOBROL DENGAN CHUU CHIANG HUANG DAN

MENINJAU TEMPAT BERCERAMAH

TAHUN 1976, LUN PE GWEE, JI CAP LAK

Chi Hoet Keliling alam baka untuk mengarang buku, sungguh membuat repot manusia dan
para Dewa. Demi menolong manusia di dunia maka rela berkorban, namun :
MENYENANGKAN BERBUAT AMAL, para murid ikut-ikutan menjadi capai
menunggui sampai tengah malam. Buddha, sayapun terharu dan kini tiga lapisan
saling menunjang, lapisan atas temnus kelangit, lapisan tengah ke para manusia dan
lapisan bawah tembus ke alam baka. Manusia dan langit sibuk bersama dan pintu
kesucian terbuka, menurunkan ajaran yang benar, bagi yang bertapa ada jodohnya
bisa lulus dari tapaan. Yang tidak berjodohpun bersembahyang demi kebaikkan.
Dari jalanan yang jauh di Surga, melihat Wihara amal pada berdiri dan dimana-
mana Nampak kedamaian tertolonh oleh roh-roh dosa di alam neraka. Hari ini akan
mengajak Yang Shen keliling Neraka 1 lagi, menjelaskan keadaan neraka kepada
dunia. Yang Shen siap berangkat !

Yang Shen Saya sudah siap

Chi Hoet Hari ini yang akan kita kunjungi adalah tingkatan kedua, harus semangat.

Yang Shen Siap ! jika terdapat kesalahan atau kekurangan, harap guru memarahi saya.

Chi Hoet Tidak apa-apa. Cepat duduk yang benar. Siap berangkat. Sudah tiba, cepat turun.

Yang Shen Di depan sudah datang sebaris orang dan di tengah Nampak seorang yang kokoh
badan nya dan berpakaian jubah yang kuno seperti pakaian Dewa yang ada di
dalam foto di wihara dan mengkilap lagi, sungguh gagah serta disamping nya ada
jendral pengawalnya.

Chi Hoet Dia adalah Chuu Chiang Huang ( Yiam Wong Chuu Ching) dari Tingkatan kedua,
cepat beri hormat.

Yang Shen Salam jumpa, CHuu Chiang Huang dan para pejabat Dewa.

Yiam Wong Tidak usah beri hormat, cepat bangun. Selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen
kemari. Tingkatan disini telah menerima Titah bahwa Wihara kamu mau
mengarang buku KELILING ALAM NERAKA serta meninjau ke sepuluh
tingkatan neraka dan tadi baru menerima surat dari Choi Hoet. Mengetahui hari ini
kalian mau datang, maka menyambut kemari. Silakan kalian masuk kedalam
ruangan.
Chi Hoet Terima kasih. Yang Shen mari kita ikut Yiam Wong ke dalam.

Yiam Wong Silakan duduk diruangan tamu ini. Jendral, tuang the !

Yang Shen Terima kasih, malam ini merepotkan, harap di maafkan dan mohon Yiam Wong
banyak memberikan petunjuk dan menjelaskan keadaan dari Tingkatan Kedua ini.

Yiam Wong Tidak usah sungkan. Tingkatan Kedua ini boleh dikatakan tempat yang mulai
menggunakan hukuman dalam sepuluh tingkatan. Roh-roh yang diserahkan dari
Tingkatan kesatu, dosa-dosanya dibuat jelas namun masih ada roh dosa yang
bandel, karena sudah kebiasaan biar sudah masuk ke Neraka tetap mau insaf, maka
sesampainya disini akan dibukakan BUKU PERBUATAN yang menunjukkan
dosa-dosanya. Jika termasuk kuasa Tingkat Kedua ini, maka akan dihukum
kedalam enam belas neraka kecil atau neraka kecil yang baru didirikan untuk
dihukum disana. Karena keadaan di dunia kian diperbaharui, maka di dalam neraka
ditambah banyak penjara, artinya mengikuti jama dan juga untuk menghukum para
roh yang berdosa.

Chi Hoet Perubahan ilmu matematika terjadi dibumi dan banyak menciptakan benda yang
menjadi pemandangan dilangit. Perubahan apapun yang ada didunia maka baik di
surga maupun dineraka akan terlihat keadaan nya. Maka apapun perbuatan
manusia, yang terjadi dirumput atau di pohon, langit akan seperti kaca yang besar
dan langsung mencerminkan dan memancarkan ke istana bumi dan terlihat jelas,
jangan menganggap bahwa dunia sudah maju. Dewa dan setan bisa menghilang,
menciptakan segala benda yang kelihatan untuk memenangkan benda yang tidak
kelihatan. Tidak tahunya justru yang tidak kelihatan itu yang berkuasa dan itu
karena gerakan para Dewa dan setan, manusia hanya dipergunakan.

Yang Shen Oh begitu! Manusia di dunia bilang tidak pernah melihat neraka, tidak tahu nya kini
pemandangan itu jelas terlihat oleh saya. Sungguh aneh dan menakutkan, seperti
saya sudah datang kedunia yang lain.
Yiam Wong Karena saya banyak tugas, tidak bisa lama-lama menemani kalian. Suruh jendral
yang mengajak Yang Shen keliling.

Jendral Siap laksanakan.

Yang Shen R oh-roh yang di depan ruangan ada yang kepalanya dijepit oleh papan dan tangan
diborgol rantai besi, lebih kasihan kelihatan nya dibandingkan terhukum di dunia
Yiam Wong membuka siding, memukul meja dan berteriak seperti orang desa yang
memarahi kerbau.

Jendral Waktu terbatas, Yang Shen jangan lama-lama disini ikuti saya keluar ruangan.

Chi Hoet Mari jalan, jangan lihat disini lagi.

Yang Shen Kenapa tempat ini banyak orang yang berkumpul namun pada diam tidak
bersuara ?

Jendral Karena sekarang sedang waktu nya TIGA LAPISAN SALING MENUNJANG, maka TI
CHANG WANG PO SAT di setiap tingkat didirikan tempat untuk berceramah.
Setiap roh dosa yang dineraka jika masih terdapat hati nurani yang baik atau roh
yang waktu disiksa terlihat kelakuannya menurut maka diberikan kesempatan untuk
bergiliran ketempat berceramah untuk mendengarkan ceramah para Dewa Hoet.
Itulah sebab nya mereka berjalan hati-hati dan tidak berani bersuara, coba kamu
lihat mereka sedang antri masuk kedalam ruangan itu.

Yang Shen Bearti di dalam neraka juga terdapat tempat berceramah untuk menyadarkan serta
menolong roh-roh yang berdosa supaya cepat insaf, tidak kalah dengan wihara di
dunia serta tempat agama-agama lain yang tujuan nya mengajarkan kebaikkan pada
manusia. Sungguh mulia hati para Dewa Hoet tidak kenal lelah, turun ke bumi /
dunia dank e neraka untuk menolong sesame dan roh-roh.

Chi Hoet Kita ikuti Roh masuk.


Yang Shen Baik, didepan pintu besar atas ada sebuah palang nama tertulis TEMPAT
BERCERAMAH DI TINGKAT SATU, setiap roh jika masuk harus mampir
kesebuah pos kecil yang seperti pos keamanan di pabrik untuk lapor diri, kemudian
masuk ke dalam.

Jendral Itu tempat Jendral yang jaga pintu. Tugasnya mengawasi roh-roh yang keluar masuk, kalau
tidak memegang kartu rekomendasi yang boleh ikut dengar ceramah dari neraka
kecil masing-masing, tidak dibolehkan masuk. Saya mau lapor dulu maksud kalian
kemari adalah mau mengarang buku, kalian tunggu sebentar, saya lapor dan
sekarang ikutlah saya ke dalam kelas dan tunggu di bangku barisan depan, tunggu
Dewa Hoet datang.

Chi Hoet Sekarang waktunya Kwan Si Im Po Sat dari laut selatan tiba kemari, Yang Shen
bersujut menyambut kedatangan nya.

Yang Shen Siap terima perintah Kwan Im Po Sat sudah naik ke panggung siap berceramah,
kursi-kursi di dalam kelas seperti kursi yang ada di dunia kurang lebih ada dua ribu
roh, nampaknya mereka semua pada bersenyum dan Kwan Im Po Sat berdiri di atas
teratai di panggung. Pakaian nya serba putih dan menyebari air air dalam botol
dengan mempergunakan daun Liau Niu. Guru, apa maksudnya ?

Chi Hoet Air suci untuk dinikmati bersama, embun suci ditebar pula yang berjodoh dapat
pertolongan, artinya hati langit sungguh mulia tidak membedakan antara umat jika
mau insaf memperbaiki kesalahan, maka akan ditolong, itulah cita-citanya Kwan
Im Po Sat, janganlah bertanya lagi. Coba dengarkan ceramah Kwan Im Po Sat.

Ma Kwan Im Chi Hoet dan Yang Shen dari dunia hari ini berkumpul kemari, saya sangat senang,
harap Yang Shen setelah mendengarkan ceramah saya, kembali kedunia
menerangkan dan menasehati para manusia di dunia. Juga para murid Wihara Shen
Shien demi menolong manusia hingga mengorbankan segalanya untuk berbuat
kebaikkan, benar-benar semangat yang terpuji dan dikemudian hari pasti dapat
kedudukan SHEN SHIEN / SUCI NAN MURNI, harap berjuang dengan sungguh-
sungguh.
Chi Hoet Yang Shen cepat berterima kasih atas pujian Kwan Im

Yang Shen Terima kasih atas dukungan Ma Kwan Im. Setelah kembali ke wihara Shen Shien
saya akan memberitahukan semua murid agar jangan mengecewakan harapan
Kwan Im Po Sat.

Kwan Si Im Sekarang ceramah di mulai “Manusia dari dulu hingga lahir dan
meninggal,meninggal dan lahir, walau wujud badan sudah mati tetapi rohani tetap
hidup. Roh kalian hari ini tiba di alam baka belum sadar bahwa badan atau tubuh
adalah kepalsuan, hati nurani baru aslinya berat rasanya jika saat perpisahan
sehingga timbul hati yang kurang puas, kini harus sadar bahwa pandangan di dunia
hanyalah impian belaka. Jodoh dan kasih saying hanyalah karena karma, berputar
dan saling membalas. Satu karma dilunasi dan satu di impaskan maka kalian harus
sadar jika ada masih ada keinginan niat ke duni, reinkarnasi tidak aka nada
habisnya. Bayi lahir didunia pintar dan di sayangi walaupun rahasia langit
menonjolkan diri namun seperti lampu apinya tidak tahan di tiup angina maka tidak
tahan lama karena sifat manusia cepat lupa diri asalnya, sehingga berbuat kesalahan
karena liciknya hati, hingga tidak memancar kembali sinar murni aslinya atau
asalnya. Perbuatan jahat dan dosa-dosapun timbul, dunia jadi kacau. Maka
hilanglah perikemanusiaan, kini kalian jatuh ke neraka. Walaupun badan sudah
rusak namun dosa kejahatan tetap mengikuti, ketahuilah bahwa bayangan tetap
mengikuti badan. Jangan menganggap bahwa tidak terang maka tidak ada
bayangan. Apa yang di pikirkan otomatis hati bergerak dan pembalasan pun segera
tiba. Kalian kini berada di alam baka masih terdapat hati nurani yang benar, bisa
menyesali perbuatan kalian. Sekarang saya menasihati kalian, cepatlah insaf, baik-
baiklah terima hukuman sebagai latihan diri, agar impas dosa-dosa nya. Sabar dan
tahan kesakitan, hilangkan pikiran yang tidak puas, saya pasti mau menolong kalian
nanti.

Chi Hoet Cepat antar.


Yang Shen Ya, terima kasih Ma Kwan Im. Semua roh bersujud mengantar kepergiannya Kwan
Im dan banyak yang terharu dan menangis.

Chi Hoet Kwan Im merasa kasihan pada para roh, maka memberikan ceramah dan nasihat.
Benar-benar hatinya Po Sat tergugah, harap para umat didunia cepat sadar. Jika
masih terdapat badan nya maka bertapalahdiri sekarang agar bisa menghindari
penderitaan di neraka, kalau mau berlatih nanti agak susah. Sekarang waktupun
tiba, saat nya kita kembali ke wihara.

Jendral Jika ada kekurangan harap Chi Hoet dan Yang Shen sudi memaafkan.

Yang Shen Mana, sayakan manusia biasa. Tidak beerani memaafkan. Justru nanti saya yang
kurang ajar. Guru, kini disetiap tingkatan disediakan tempat ceramah, kapan roh
dosa bisa menghapus dosanya dan bebas kembali ?

Chi Hoet Yang disediakan tempat berceramah disetiap tingkatan adalah dasar-dasarnya untuk
melatih hati nurani para roh, kemudian di latih lagi ketempat ceramah yang lebih
tinggi pelajaran nya dan jangan bertanya lagi. Sebab waktu sudah habis, naik ke
atas Teratai, siap pulang dan jangan lupa berterima kasih pada jendral yang
mengantar kita. Wihara sudah tiba. Yang Shen turun dan roh kembali ke badan

BERKELILING DI ALAM NERAKA BAB 11

BAB 11

MENGUNJUNGI NERAKA KECIL TANAH KOTORAN

AIR SENI DAN TINJA

TAHUN 1976, CAP GWEE, CE SHA

Chi Hoet Kematian dan kelahiran adalah urusan besar di dunia dan manusia tidak lepas dari
kematian dan kelahiran. Pepatah Chang Chu : SAYA SEBENARNYA TIDAK
MAU LAHIR TETAPI SAYA LAHIR JUGA KE DUNIA INI, SAYA JUGA
TIDAK RELA UNTUK MATI NAMUN AJAL KEMATIANPUN TIBA. Artinya
kematian dan kelahiran bukan kekuasaan manusia juga tidak bisa menentukan
kelahiran atau kematian, karena manusia tidak tahu ajaran kematian dan kelahiran
atau kehidupan. Lahir dari mana, setelah mati pergi kemana ? karena tidak tahu
maka di kuasai oleh Yiam Wong (Raja Neraka) disebut :DITENTUKAN YIAM
WONG MATINYA JAM TIGA PAGI, MAKA SULIT HIDUP SAMPAI JAM
LIMA PAGI, kini sedang jumpa saat nya TIGA LAPISAN SALING
MENUNJANG, jika manusia bisa mengenal ajaran kehidupan dan banyak pertapa,
melatih diri, pasti bisa melewati kematian dan kelahiran serta tidak reinkarnasi
kembali, karena itu sayangilah badan sendiri, kini saatnya sadar dan tahu diri masih
belum terlambat. Yang Shen siap mengelilingi alam baka ?

Yang Shen Ya. Guru tidak bosan-bosannya memberikan ajaran dan nasihat kepada manusia,
sungguh membuat orang terharu.

Chi Hoet Menolong manusia adalah kewajiban saya, sebagai Dewa Hoet harus menganggap
menolong manusia adalah tanggung jawabnya. Cepat naik ke atas Teratai.

Yang Shen Sudah duduk boleh berangkat.

Chi Hoet Sudah tiba Tingkat Dua, Yang Shen turun.

Yang Shen Kenapa mala mini kita kemari lagi ?

Chi Hoet Setelah bertemu Chuu Giang Wuang kemudian meninjau bagian neraka

Yang Shen Yiam Wong sudah keluar, mari masuk. Semalat berjumpa lagi Chuu Chiang Wuang
dan para pejabat.

Chuu Chiang Wuang tidak usah sungkan, cepat bangun dan silakan masuk.

Chi Hoet Karena waktu terbatas saya pikir tidak usah ke dalam lagi dan ajak Yang Shen
langsung meninjau ke tempat hukuman di Neraka ini.

Yiam Wong Beginipun boleh, perintah Jendral ajak Chi Hoet dan Yang Shen untuk meninjau.
Jendral Siap, kalian berdua ikuti saya jalan.

Yang Shen Kenapa tempat ini begitu bau seperti kotoran manusia.

Jendral Di depan adalah NERAKA KECIL TANAH KOTORAN AIR SENI DAN TINJA, maka
bau nya tidak sedap, harap di maafkan.

Yang Shen Baunya kian mendesak, mau bernafaspun susah. Guru, saya tidak tahan, tidak mau
pergi kesana.

Chi Hoet Tidak usah takut, saya punya benda permata, kamu ambil ini.

Yang Shen Ini benda apa ?

Chi Hoet Ini adalah masker penyaring udara, cepat pakai pasti terasa udara yang segar, segala
baupun akan hilang.

Yang Shen Enak dipakainya dan bau-bauan tadi sudah hilang. Oh, didepan ada sebuah papan
nama berdiri dan tertulis : NERAKA TANAH KOTORAN AIR SENI DAN TINJA
dan terdengar suara-suara jeritan serta kepala manusia terlihat, naik turun dalam air
dan kedua tangan nya meronta-ronta seperti sedang berenang.

Jendral Inilah tempatnya neraka itu. coba maju kedepan dan lihat. Baik-baik guru, apakah kamu
tidak mencium bau nya ?

Chi Hoet Tidak ada rasanya. Saya sudah jadi Buddha. Melihat kotoran semua ini seperti tidak
melihat. Cium baunya tapi tidak masuk ke hidung dan tidak seperti kamu yang
masih manusia biasa, melihat dan mendengar suatu benda saja sudah tergoda.

Yang Shen Kolam yang besar ini tidak terlihat ujung pangkalnya seperti lautan saja, di dalam
ada pria dan wanita, yang tua dan yang muda dan didalam kolah terlihat segumpal-
gumpal tinja, air seni berbaur menjadi satu. Mereka timbul tenggelam semua
menjerit-jerit, terbuka mulut maka tertelanlah kotoran tersebut, sungguh
memuakkan. Guru, saya ingin muntah.
Chi Hoet Tenangkan hatimu, jangan sampai terganggu oleh pemandangan ini.

Yang Shen Saya sungguh tidak tahan, Jendral. Mereka berbuat dosa apa dihukum hingga
kemari ?

Jendral Semua pelacur yang dari dunia, waktu masih hidup di dunia menjual badannya demi uang
kotor, atau wanita baik-baik ditipu dan dijerumuskan kelembah hitam untuk
menjual diri. Atau menghisap ganja, yang tidak punya pekerjaan tetap namun
tukang tipu orang lain, yang suka melacur tidak mau menjaga badan nya yang
bersih, yang semasa hidupnya menjadi pengawal di masyarakat hitam dan yang
suka sengaja berbuat arisan dan membawa kabur uang orang lain dengan alas an
bangkrut. Pejabat yang suka korupsi dimana-mana minta bagian atau yang
membangun rumah dan sengaja mengurangibahan-bahan bangunannya. Karena
perbuatannya waktu masih hidup di dunia kotor atau mengisap ganja / morfin
jadilah kotor mulutnya. Setelah meninggal maka di hokum kemari biar merasakan
kotoran tersebut. Para roh di neraka ini sungguh menderita, yang dicium dan
dihirup adalah bau kencing dan tinja. Mulut terbuka akan kemasukkan gumpalan
tinja perutnya juga lapar dan haus, ingin makan tiada makanan, karena di dunia
hanya makan-makanan yang kotor dan sampai dineraka dihukum demikian. Tinja
berbaur air seni seperti tanah makin berontak semakin tenggelam.

Yang Shen Sungguh kasihan. Sekarang dunia ada bau sedikit sudah menggunakan obat untuk
menghilangkan bakteri penyakit dan orang kaya akan menggunakan minyak wangi
untuk menghilangkan bau tidak sedap. Tetapi jika menggunakan uang hasil
keuntungan yang tidak benar, biar badannya bagus enak dipandang namun hatinya
bau seperti tinja, kini dihukum kemari benar-benar adil.

Chi Hoet Yang Shen benar ucpannya. Disetiap gedung mewah di dunia, barang-barang lux,
pakaian yang bagus-bagus, di lihat dari luar memang indah dan rapi, namun jika
hatinya hanya tahu mempergunakan serba akan untuk dapat keuntungan yang besar
tetapi bukan dari usaha yang benar, maka akan seperti kotoran tinja. Biar bisa
senang seumur hidup akan tetapi di neraka ini, keadaannya menjadi lain, hanya bisa
makan kotoran untuk melewati hari.

Jendral Tidak usah kasihan pada mereka. Mereka adalah makhluk yang memang bisa besar
hidupnya karena makan-makanan yang tidak bersih. Untuk itu nasihatilah manusia
di dunia, urusan apapun yang dikerjakan haruslah jujur. Jangan karena uang maka
gelaplah mata hingga tega mempergunakan akal yang tidak sehat untuk
mencelakakan manusia lain atau kerja pada usaha yang tidak benar, dan uang kotor,
setelah mati pasti akan dikirim kemari.

Yang Shen Kapan para roh dosa ini boleh bebas ?

Chi Hoet Waktunya sudah habis, perjalanan hari ini sampai disini saja dulu. Yang Shen siap
untuk pulang dan berterima kasih atas petunjuk jendral dan salam untuk Yiam
Wong.

Yang Shen Masker ini sekarang boleh dilepas ya ?

Chi Hoet Setelah duduk di teratai baru di lepas, kalau tidak mau tidak akan tahan.

Yang Shen Saya sudah duduk.

Chie Hoet Sekarang boleh dilepas, berangkat pulang. Angin di alam baka terasa dingin,
berlapis-lapis dan berbau. Wahai manusia di dunia, cepatlah melatih ini demi
kebaikkan agar lepas dari neraka hilangkan kesedihan. Wihara Shen Shien telah
tiba. Yang Shen turun roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM NERAKA

BAB 12

MENGUNJUNGI NERAKA KECIL KELAPARAN

TAHUN 1976, KAUW GWEE, CE KAUW


Chi Hoet Demi mengarang buku lelah kesana kemari. Karena siapa lelah demi siapa sibuk !
jalanan didunia memang ramai dengan manusia dan mobil tetapi ajaran kebaikkan
kian menipis, perbuatan jahat di duniapun kian bertambah! Jeritan dan tangisan
para roh di neraka telah menggetarkan gunung dan bumi. Wihara Shen Shien telah
menerima perintah atau Titah untuk mengarang buku : BERKELILING DI ALAM
NERAKA untuk menjelaskan keadaan hukuman yang terdapat di neraka dan
nasihat ajaran kebaikkan untuk menyadarkan manusia, membuka pintu hati
manusia. Buku ini jangan dianggap buku yang buat bersantai saj, harap manusia
bisa insaf setelah membaca buku ini. Yang Shen siap untuk berangkat ?

Yang Shen Saya sudah siap, Guru, mari kita berangkat.

Chi Hoet Manusia bisa duduk di atas teratai adalah perlakuan istimewa yang diberikan, harap
Yang Shen menghargainya. Sudah tiba dan turunlah hari ini kita meninjau ke
NERAKA KELAPARAN.

Yang Shen Di daerah ini seperti dataran tandus, tidak Nampak seorang manusiapun. Kita mau
menuju kearah mana ?

Chi Hoet Tidak jauh dari sini, lewati bukit itu sudah tiba ke Neraka Kelaparan

Yang Shen tidak kelihatan orang, nah roh masuk melalui jalan mana ?

Chi Hoet Oh disebelah kiri kita itu terdapat sebuah jalan kecil, dijalanan terdapat roh yang
sedang berduaan atau bertigaan. Mereka dikawal kepala kerbau dan wajah kuda
sedang berjalan.

Chi Hoet Kita jalan disebelah kiri juga, jalan bersama mereka.

Jendral sapi Manusia biasa mana dari mana ? berani datang kemari ?

Chi Hoet Kamu buka matamu dan lihat yang jelas baru bisa memergokinya.
Yang Shen Jendral sapi ini kelihatan jelek dan galak lagi, tangan nya memegang rantai besi dan
trisula besi, dia sedang menuju kemari seperti mau mengajak rebut.

Chi Hoet Tidak usah takut saya akan menjelaskan kepadanya.

Jendral Sapi Kalian berdua siapa ? cepat jawab, kalau tidak akan saya tangkap, hadapkan ke
Yiam Wong.

Chi Hoet Jendral, kamu menjadi petugas di alam baka sudah berapa lama ? kenapa tidak
kenal kepada saya ?

Jendral Sapi Saya menjadi petugas baru 2 bulan lebih, semua disini menuruti peraturan yang
tidak memegang kartu rekomendasi semua, ini adalah tugas saya.

Chi Hoet Saya adalah Buddha Chi Kung, yang ini adalah Yang Shen dari kota Tai Chung
Wihara Shen Shien, murid Kuang Kung, menerima titah Yang Maha Kuasa
mengelilingi alam neraka, dubuatkan buku untuk menasihati dunia, hari ini mau
menuju ke Neraka Kelaparan, lewat disini, jika jendral tahu kami memiliki Titah
tidak boleh menghalangi, kalau tidak bisa di hokum.

Jendral Sapi Titah diatas bersujud menyambut, kalau begitu kamu adalah Ho Song gila yang
dijuluki Chi Kung di dunia karena saya meninggal dunia belum lama, tidak pernah
bertemu Buddha Chi Kung, maka harap kamu dan Yang Shen ini sudi memaafkan
kesalahan saya, jika mau ke Neraka Kelaparan, melewati bukit depan itu sudah tiba,
mari saya antar.

Chi Hoet Boleh, Yang Shen, kita ikuti Jendral dan jalanlah.

Yang Shen Baik, jalanan kecil ini penuh batu-batu kecil, berlubang dalam dan penuh air
lumpur, jalan diatasnya terasa sakit telapak kaki seperti ditusuk jarum, di depan
Nampak 2 jendral lain, sedang mengawali wanita yang dandanannya seperti nyonya
kaya, tapi tangan nya diborgol rantai besi. Dia telah berbuat dosa apa ?
Chi Hoet Di dunia ini banyak orang yang kaya raya. Kehidupan enak, sehingga tidak
menyayangi 5 macam makanan sembarangan membuang nasi dan maupun sayuran,
karena sudah terlalu kenyang makannya, maka kini dikurung dalam Neraka
Kelaparan, biar dia merasakan apa yang namanya kelaparan.

Yang Shen Bukit ini tidak terlalu tinggi, namun pohonnya lebat, subur, tumbuh rumput-
rumputan dan rotan. Keadaannya seperti bukit yang terdapat di dunia dan di dalam
bukit ada sebuah jalanan yang lebarnya bisa muat 3 orang.

Chi Hoet Lewatlah bukit ini, coba kamu lihat depan adalah Neraka Kelaparan, berada
dibawah bukit ini.

Yang Shen Saya sudah melihatnya disekeliling bangunan dikawati, juga diatas rumah,
warnanya hitam kecoklatan. Sekarang kita sudah tiba dikaki bukit.

Jendral Sapi Kalian tunggu disini sebentar, saya mau lapor dulu ke dalam.

Yang Shen Huruf NERAKA KECIL KELAPARAN dipahat diatas papan dan tidak begitu
jelas, didepan pintu dijaga oleh prajurit dan jendral. Terhukum perempuan yang
tadi telah masuk ke dalam dengan menunjukkan kartu rekomendasi.

Jendral Sapi Saya sudah lapor pada pejabat dalam neraka, kalian berdua ikut saya kedalam.

PejabatSelamat datang Chi Hoet dan Yang Shen dari dunia, kami terlambat menyambut kalian
harap memaafkan kelalaian kami.

Chi Hoet Oh tidak apa-apa. Kami mau merepotkan kalian, karena Wihara Shen Shien
mendapat Titah mengarang buku, maka saya mengantar roh Yang Shen untuk
meninjau keadaan supaya dapat bahan-bahan di neraka untuk menasihati dunia dan
hari ini kami tiba disini mengharapkan pejabat bisa memberikan banyak petunjuk.

PejabatNeraka kecil ini termasuk wilayah yang dikuasai TINGKAT KEDUA dan dinamakan
NERAKA KELAPARAN. Saya akan mengajak Yang Shen berrkeliling. Chi Hoet
boleh istirahat sebentar disini.
Yang Shen Baik, saya ikut pejabat. Barisan kurungan disini setiap kamar lebarnya hanya muat
3 dipan kecil. Setiap orang yang di dalam walaupun berpakaian bagus namun
badannya kurus dan mukanya pucat pasi dan merintih.

PejabatMereka adalah pedagang atau pengusaha besar waktu masih hidup di dunia, hidupnya
kaya, berkecukupan, boros dan royal dalam menggunakan uang tetapi terhadap
pengemis atau orang miskin tidak memiliki hati yang belas kasihan. Setelah
meninggal dihukum disini, saya panggilkan seorang roh yang berdosa keluar, kamu
boleh Tanya pada dia.

Yang Shen Tuan, saya ingin Tanya kenapa kamu dihukum kemari ?

Roh pria Waktu masih hidup didunia, saya memiliki pabrik karena usaha saya lancer, maka
banyak untung. Karena hubungan dagang tiap hari ke restoran rumah makan sudah
seperti dapur di rumah sendiri, bermain, minum bersenang-senang. Sekali makan
bisa menghabiskan puluhan ribu tetapi tidak saying, sebaliknya terhadap karyawan
sendiri, selain tidak memperhatikan kesejahteraan pekerja gajinya juga kecil, tidak
saya naikkan. Merasa saying bila memberikan uang tunjangan, sehingga karyawan
mengeluh, kalau organisasi yang datang minta sumbangan untuk kemanusiaan,
paling banyak saya berikan 500. jangankan untuk berbuat amal apabila ada
pengemis minta uang atau saudara teman-teman yang miskin ke rumah mau pinjam
uang, saya selalu pesan ke pembantu, saya tidak ada di rumah. Sebaliknya dirumah
sedia makanan yang serba mahal, tidak mau hemat sedikitpun. Diluar saya masih
banyak pelihara wanita, diberikan rumah untuk ditinggalkan, satu bulan harus
menanggung beberapa puluh ribu uang sebagai uang tanggungan untuk perempuan
yang saya pelihara dua tahun yang lalu saya meninggal karena penyakit darah
tinggi dan dihukum kemari. Walaupun setelan jas tetapi tidak ada makanan enak
yang bisa dimakan, melewati tiga hari saya pingsan karena kelaparan namun
disadarkan oleh kepala kerbau berwajah kuda menggunakan air balikkan roh dan
disiram kebadan, sungguh menderita dan perut benar-benar lapar. Kamu punya
makanan apa ? tolong berikan saya makanan.
PejabatBrengsek cepat masuk! Jangan mengganggu, rasakan kamu sekarang kehidupanmu sudah
cukup enak, jangan menangis disini. Coba suruh roh dosa wanita keluar dan
beritahukan kepada Yang Shen dosa apa yang telah kamu perbuat.

Roh wanita Waktu didunia saya adalah istri seorang pengusaha. Suami saya kerjanya
membangun rumah sehingga menjadi kaya, dari rumah yang kecil sampai pindah
kerumah yang gedung, karena banyak uang, sehingga punya kebiasaan yang buruk.
Jadi bisa main mah yong, siang malam berjudi terus sudah tidak memperdulikan
urusan dapur masih sering mengajak teman-teman ke night club, bergadang, makan
dan bermain seumur hidup, tidak pernah sedikit pun mau hemat uang, namun
terhadap pengemis maupun urusan social tidak pernah saya memberikan uang. Kini
meninggal, Yiam Wong tidak kasihan, menghukum saya kemari, sekarang saya
sungguh kelaparan.

Yang Shen Roh wanita dosa ini kelaparan sampai tidak tahan, sehingga memasukkan jari
tangannya ke mulut untuk digigit.

PejabatCepat masuk.

Yang Shen Saya mohon pejabat memberikan penjelasan, mengapa setiap roh yang terdapat
disetiap kamar sel tidak berbeda pria atau wanita, biar pakaian mereka bagus
namun semuanya seperti pengemis didunia, merintih ditanah, rambutnya acak-
acakkan dan menjulurkan tangan minta makanan.

PejabatSetiap manusia di dunia jika sembarangan membuang makanan yang asalnya ciptaan dari
langit, tidak menyayangi 5 bahan makanan terlalu boros, tidak tahu hemat uang.
Punya uang hanya untuk pakai sendiri, tidak mau berikan orang miskin atau
menyumbang ke organisasi social amal, sosialnya pun sedikit atau pria yang sudah
kaya meninggalkan istrinya yang tadinya sama-sama susah, sehingga punya wanita
simpanan diluar atau wanita yang kini sudah terkenal, seperti penyanyi, bintang
film terkenal, sehingga memandang rendah pria atau suami sendiri, minta cerai
demi kekayaan. Bagi setiap manusia yang sudah kaya namun meninggalkan
pasangan sehingga kelakuan yang tidak pantas tersebut, setelah meninggal pasti
dihukum kemari, mengharapkan orang-orang yang kaya didunia harus banyak
menggunakan uang untuk membantu orang lain jangan hidup terlalu mewah, hanya
bersenang-senang. Ingatlah, setelah rejeki habis kecelakaan tiba, jika bisa kaya tapi
jangan angkuh, lebih-lebih harus mau berbuat amal, sering membantu orang susah
bila sedang membutuhkan atau mencetak buku amal untuk menasehati dunia,
setelah meninggal selain dapai nama yang harum dan rohnyapun bisa bebas dari
segala hukuman.

Chi Hoet Karena waktu sudah mau habis, Yang Shen kita siap kembali.

PejabatBaiklah, jika ada kekurangan harap maklum.

Yang Shen Terima kasih atas petunjuk pejabat, kami mau permisi.

Chi Hoet Cepat nak ke Teratai, Wihara Shen Shien sudah tiba Yang Shen turun, roh kembali
ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 13

BAB 13

MENGUNJUNGI NAI HO CHIAO (JEMBATAN TIDAK BISA BERBUAT APA-APA)


DAN MENINJAU UU CHII IH (NERAKA MELANTAI)

TAHUN 1976, KAU GWEE CAP KAO

Chi Hoet Para murid di Wihara Shen Shien benar-benar bertapa sungguh-sungguh, benar-
benar semangat yang terpuji dan kini menerima Titah untuk mengarang buku
MENGELILINGI ALAM NERAKA. Giok Tee ( Sang Kuasa) sekali-kali memesan
dan menginstruksikan agar buku ini bisa dijadikan buku yang tidak ada duanya,
untuk menasihati manusia turun temurun. Maka saya senang mengajak Yang Shen
mengelilingi neraka.

Yang Shen Terima kasih atas petunjuk Guru, para murid di Wihara Shen Shien sungguh
mengorbankan waktu dan segala benda untuk menunjang ajaran kebaikkan,
mencetak buku dan menyebarkan untuk menasihati manusia di dunia. Semoga
Yang Maha Kuasa mau melindungi dan mengurangi percobaan maupun melindungi
mereka lepas dari segala dosa.

Chi Hoet Niat bertapa kebanyakkan karena keadaan yang memaksa saya akan melindungi
biar mereka lancer melaksanakan niat yang benar-benar itu. hari ini siap keliling
alam baka. Yang Shen naik ke atas Teratai.

Yang Shen Sudah duduk, boleh berangkat.

Chi Hoet Sudah tiba, turunlah.

Yang Shen Ini tempat apa? Kenapa terdengar suara jeritan kesakitan tidak putus-putusnya ?
didepan ada sebuah jembatan pada berjatuhan kebawah dan menjerit.

Chi Hoet Inilah tempat NAI HO CHIAO, manusia yang telah mati dan yang berdosa
kebanyakkan harus melewati jembatan ini. Mari kita kedepan Tanya jendral agar
jadi jelas.

Yang Shen Jembatan ini tidak henti-hentinya bergoyang seperti jembatan gantung. Diatas
jembatan terlihat banyak kepala kerbau berwajah kuda, masing-masing mengawal
para roh dosa. Setelah tiba ditengah jembatan, roh didorong kebawah, sungguh
kejam.

Jendral yang menjaga jembatan :

Tadi dapat surat pemberitahuan, Ti Chang Wang tahu bahwa Chi Hoet dan Yang Shen dari
dunia mau datang untuk mengarang buku buat menasihati manusia di dunia,
selamat datang.

Chi Hoet Tidak apa, kami mau merepotkan kalian.

Jendral Kalian berdua ikuti saya. Saya akan antar ke atas jembatan.

Yang Shen Saya tidak berani naik keatas jembatan, biar saya lihat dari sini saja.
Chi Hoet Tidak usah takut, jendral sapi dan kuda tidak akan mendorong kamu kebawah.

Yang Shen Kalau begitu bolehlah, namun guru harus memegang tangan saya karena jembatan
bergoyang terus, saya takut jatuh.

Chi Hoet Baiklah, saya memegang tangan kamu, cepat jalan.

Yang Shen Ai..ai..! dibawah jembatan terdapat banyak ular, ada ratusan ribu ekor ular. Semua
jenis ular ada disini, sungguh menakutkan. Ada yang besarnya seperti pohon
kelapa, menjulur lidahnya, terbuka mulutnya dan roh yang jatuh kebawah digigit
hingga sakit menjerit-jerit. Kaki saya jadi lemas dan tidak berani melihat lagi.
Guru, kita balik yuk!

Jendral Yang Shen, kamu tidak usah takut, dibawah jembatan ini disebut JURANG ULAR
BERACUN, setiap orang jahat setelah mati, karena hatinya jahat penuh berbuat
penipuan, demi harta keuangan, mengadu domba orang agar manusia saling
membunuh, disebut sungguh jahat hatinya dan semua ular beracun ini merupakan
jelmaan dari hati manusia yang beracun juga. Para roh yang tiba di jembatan ini
pasti kaget dan kaki menjadi lemas, maka didorong lah mereka kebawah oleh
jendral sapid an kuda. Biar dimakan ular karena dibawah terdapat banyak ular. Jika
ular terinjak akan berbalik menyerang manusia dan digigit lalu dimakan.

Yang Shen Sungguh menakutkan, melihat seekor saja sudah menakutkan, apa lagi kalau
melihat begitu banyak ular bagi yang penakut tidak usah di dorong oleh jendral sapi
atau jendral kuda. Setiba diatas jembatan itu sudah takut dan tidak bisa berbuat apa-
apa hingga jatuh sendiri ke bawah.

Chi Hoet Sungguh penakut, nih saya kasih 3 buah pil Tenangkan Hati, cepat makan jangan
sampai terlihat muka yang begitu pucat dan berkeringat lagi, cepat permisi pada
jendral penjaga jembatan, kita masih mau ketempat lain.

Yang Shen Banyak terima kasih pada jendral penjaga jembatan karena waktunya terbatas tidak
berani lama-lama disini.
Jendral Selamat jalan!

Chi Hoet Sudah tiba cepat turun, didepan adalan UU CHIU TI IH, neraka yang baru didirikan
di alam neraka ini termasuk wilayah yang dikuasai TINGKAT KE DUA.

PejabatMenyambut Chi Hoet dan Yang Shen dari dunia tiba disini. Tadi kami sudah terima
pemberitahuan dari Yiam Wong, mengetahui maksud kedatangan kalian, silahkan
masuk.

Yang Shen Terima kasih. Saya mau Tanya pejabat, kenapa didalam neraka sinar cahaya yang
berwarna merah dan hijau itu suram dan terdengar jeritan kesakitan ?

Chi Hoet Yang dihukum disini adalah para hostes (perempuan yang menemani laki-laki
berdansa atau menari) atau orang yang suka menari. Kita masuk lihat yang jelas.
Kamu akan mengerti.

Yang Shen Ya, oh! Didalam berdesakan banyak pria maupun wanita, yang tua maupun yang
muda dan pakaiannya modern dan memakai jas. Wanita yang masih muda
berpakaian gaun tipis yang menggairahkan. Banyak orang barat, setiap menginjak
lantai menjerit-jerit dan berjingkrak-jingkrak tidak hentinya. Pejabat, ini hukuman
apa ?

PejabatSetiap hostes yang tidak dijaga kelakuannya atau orang yang sengaja mancari kesenangan
untuk menari ditempay dansa setelah mati akan dihukum kemari, biar merasakan
betapa enaknya menari tetapi disini tidak bisa mabuk kepayang lagi seperti di alam
dunia, bersenang-senang, berdempet-dempetan dengan wanita karena tempat
berdansa disini terbuat dari besi dibawahnya api menyala, masih menimbulkan
cahaya merah, jika di injak pasti kesakitan sehingga berlompat-lompat dan menari
seperti masih hidup di dunia, cukup buat mereka bernostalgia, tidak terlupakan
sehingga kakinya melepuh dan bengkak daging-dagingnya.

Yang Shen Pejabat, keteranganmu sungguh masuk akal, hidup senang berdansa setelah
meninggal dia lebih puas menari lagi tetapi karena jaman sudah banyak berubah
menari itu bukan semuanya urusan jahat. Ada tarian yang bisa membuat kesehatan
badan jika yang suka menari maka pasti dihukum di neraka, seperti tidak adil ya.

PejabatSaya akan menjelaskan yang dihukum disini, tetapi bagi orang yang waktu masih hidup
suka menari hanyalah alasan belaka, bukan buat kesehatan tapi karena wanita, nah
yang tadi perempuan atau hostes biar dirinya dipeluk, diraba, untuk mendapatkan
uang setelah berdansa maka diajak keluar berbuat mesum atau ada pemuda yang
tidak mendengarkan nasihat orang tua tidak cari tempat yang sehat untuk
berolahraga, tapi suka berdansa sebagai alasan untuk bermain wanita, bagi orang
yang suka menari demi kesehatan tidak akan dihukum karena itu nasihati manusia
didunia untuk memakai uang atau kesukaan buat hiburan yang benar dan sehat.
Kalau tidak niscaya akan dihukum kemari.

Yang Shen Kalau dibilang begitu baru adil, karena sudah jaman dinegara kita juga ada kegiatan
latihan sifat atau dinegara barat juga terdapat tarian yang menyehatkan badan. Yang
dihukum di neraka adalah orang yang sengaja berolahraga namun tujuannya yang
tidak sehat.

Chi Hoet Hari ini waktunya sudah habis, kami berdua akan pulang ke Wihara Shen Shien.
Terima kasih pejabat. Yang Shen naik ke Teratai.

Yang Shen Siap, permisi pejabat.

Chi HoeT Berangkat pulang, Wihara sudah tiba. Yang shen turun roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 14

BAB 14

MENGELILINGI NEGARA ES MEMBEKU

TAHUN 1976, KAU GWEE JI CAP KAU

Chi Hoet Musim gugur akan habis, maka tibalah musim dingin, cuaca kian berubah, para
kehidupan akan menghadapi timbulnya macam-macam penyakit karena belum
terbiasa hari ini saya mengajak Yang Shen berkeliling ke NERAKA ES
MEMBEKU dan sedang menghadapi musim dingin pula, tidak tahu Yang Shen
kuat bertahan atau tidak.

Yang Shen Guru, demam saya baru sembuh, hari ini cuaca begitu dingin, saya pikir lain hari
baru mengunjungi Neraka Es Membeku. Kita ketempat lain hari ini, bolehkah
guru ?

Chi Hoet Mana boleh, sudah aturan dan pemberitahuan hari ini mau mengunjungi Neraka Es
Membeku kok dibatalkan. Kalau tidak tahan kedinginan mari saya berikan Pil
Hangat, cepat makan, jangan menunda waktu lagi.

Yang Shen Terima kasih atas PIl Hangatnya. Guru, saya sudah memakannya, oh badan terasa
menjadi hangat, tidak terasa dingin lagi.

Chi Hoet Cepat naik keatas Teratai.

Yang Shen Saya sudah duduk, boleh berangkat.

Chi Hoet Sudah tiba, cepat turun.

Yang Shen Di depan disini tidak kelihatan bayangan manusia, gunung yang tandus berwarna
putih seperti disaljukan, tidak terlihat pohon-pohon yang hijau maupun tumbuhan
yang lain, hanya ada beberapa pohon yang layu, tidak berdaun. Ini tempat apa ?

Chi Hoet Tempat ini dekat ke NERAKA ES MEMBEKU. Karena pengaruh dingin sepanjang
tahun hanya turun salju, sungguh dingin, kita kemari bukan melewati jalanan yang
dari istana bumi maka tidak kelihatan manusia disini, juga karena kita menumpang
Teratai jalannya beterbangan, kamu ikuti saya jalan melewati gunung ini disebelah
kiri, akan tiba ke Neraka Es Membeku.

Yang Shen Tempat ini begitu sepi, rumput-rumputpun mati kedinginan dan sayapun merasa
semakin dingin. Apakah pil obatnya sudah hilang khasiatnya ?
Chi Hoet Kekuatan obat belum hilang. Itu hanya karena wasiat obat sedang memutar, nanti
juga kamu terasa hangat dan kuat bertahan sampai tiga hari, tenang saja kamu.
Masa saya mau membiarkan kamu mati kedinginan

Yang Shen Didepan ada sebaris rumah dan semuanya terbuat dari kayu, di cat dengan warna
hitam. Diatas rumah masih terdapat segumpal-gumpal salju dan didepan rumah
didirikan dua tiang kayu dan diatasnya ada papan palang bertuliskan NERAKA ES
MEMBEKU. Dibawahnya ada sebuah jalan kecil menuju kedalam rumah itu. kok
keadaannya begini sederehana.

Chi Hoet Tempat ini dikurung oleh salju, para roh dosa kedinginan sampai beku badan nya.
Maka mereka tidak bisa lari, karena itulah maka bangunan ini cukup sederhana.

Yang Shen Di jalanan ada beberapa prajurit alam baka sedang mengawal sepuluh lebih roh pria
dan wanita. Apakah mereka akan dihukum ke neraka ini ?

Chi Hoet Ya. Didepan pejabat dan jendral sudah kemari, Yang Shen siap memberikan
hormat.

Yang Shen Salam jumpa pejabat dan jendral, kami dapat Titah mengelilingi alam neraka, harap
banyak memberikan petunjuk.

PejabatChi Hoet dan Yang Shen tidak usah sungkan, tadi kami sudah menerima pemberitahuan
Chuu Ching Wang, bahwa kalian akan kemari untuk meninjau. Sekarang silakan
masuk.

Yang Shen Terima kasih.

Chi Hoet Kita langsung menuju ke Neraka Es Membeku dan meninjau. Tidak usah lagi
mampir kedalam rumah.

PejabatBaik!
Yang Shen NERAKA ES MEMBEKU ada didalam sini. Disebelah kiti dan kanan terdapat dua
gunung yang tinggi. Neraka ini seperti kolam renang seperti yang terdapat didunia
dan terbagi beberapa puluh ribu kolam, sampai tidak kelihatan di kejauhan. Di
dalam kolam ada pria dan wanita hanya berpakaian dalam, sudah tidak kelihatan
badan yang separuh lagi, karena sudah tertutup air es yang telah membeku. Setiap
muka roh sudah berubah warna menjadi hijau, bibir hitam dan tangan bergemetaran
sudah tidak ada tenaga lagi untuk menjerit dan kini hanya merintih saja. Di barisan
depan ada dua orang tua yang sedang memandangi saya. Guru, apakah boleh
menolong mereka karena mereka seperti ingin memohon dan berbicara sama saya.
Angkat mereka keluar biar bebad dari dingin yang membekukan ini.

PejabatSaya akan tarik keluar beberapa roh dosa, agar bisa ditanya.

Yang Shen Baik-baik, coba dengan tua ini, bagaimana rasanya disini ?

Roh langit es bumi salju, badanpun jadi beku, hanya berpakaian celana dalam. Saya sudah tidak
kuat lagi untuk berbicara, saya sudah hamper koma.

PejabatJendral cepat ambil kuah jahe biar dia minum.

Jendral Cepat minum, baiklah ceritakan pada kami tentang kejahatanmu untuk dimuat dalam buku
amal, sebagai nasihat buat manusia didunia. Jangan seperti kamu, setelah mati
dihukum disini.

Roh Waktu saya masih hidup, kesukaan saya mengumpulkan perangko, uang kuno atau benda
antic, dll. Waktu berusia 45 tahun berkenalan dengan seorang teman yang juga
mempunyai kesukaan yang sama, maka kami jadi akrab seperti saudara sendiri.
Suatu hari dia mau keluar negeri tetapi khawatir barang koleksinya yang mahal
dicuri orang, maka dititipkan ke tempat saya dan akhirnya saya jadi serakah.
Barang titipannya saya pindahkan lagi ketempat lain. Setelah dia kembali dan mau
mengambil barangnya kembali saya bilang : “Sungguh menyesal, pada setengah
bulan yang lalu telah terjadi pencurian disini sampai barang koleksi sayapun disikat
habis”. Setelah mendengar cerita saya yang palsu, teman saya menjadi sedih dan
menangis karena percaya bahwa barangnya telah dicuri orang. Dia tidak bisa
omong apa-apa lagi dan pada waktu saya berumur 56 tahun dapat penyakit paru-
paru. Setelah meninggal, roh tiba di alam baka tidak tahunya di alam baka sudah
tercatat perbuatan jahat saya itu, dicerminkan dosa-dosanya, akhirnya sayapun
mengaku, hingga dihukum kemari waktunya 5 tahun. Setiap hari badan ditindih es
beku, badan dingin dan badan pun terasa membeku, sungguh tersiksa. Mau
menyesalpun sudah terlambat, harap kamu bisa mohon pada pejabat untuk
memaafkan dosa-dosaku, biar bisa bebas dari penderitaan ini.

Yang Shen Harap pejabat bisa memaafkan dosa-dosanya boleh atau tidak ?

PejabatIni adalah hukuman mereka, tidak ada perintah dari Yiam Wong. Saya tidak punya hak
untuk merubah nasibnya. Sekarang kasih minum kuah jahe sudah cukup bijaksana
buat dia. Jangan memohon lagi, sekarang coba Tanya nenek ini apa sebabnya
dihukum ditempat ini.

Yang Shen Nenek ini juga sudah tidak tahan kedinginan hingga jatuh ketanah, bagaimana
suruh dia jawab, tolong jendral berikan dia kuah jahe biar dia minum, biar dia
bersemangat lagi.

Jendral Boleh. Cepat diminum. Ceritakan perbuatan kamu, dosa apa yang telah kamu buat hingga
dihukum kemari ?

Roh Oh, saya sungguh tersiksa kedinginan disini seperti dikamar mayat yang terdapat dialam
dunia. Cobalah kamu lihat badan saya pucat dan tidak terdapat warna merah. Waktu
masih didunia saya menjadi germo dan mendirikan tempat pelacuran, ada
bebeerapa kamar saya beli sepuluh lebih perempuan muda, ada yang dari udik, ada
istri orang dan pelajar yang dari sekolah. Setiap hari saya suruh mereka menerima
tamu jika tidak menurut maka saya kurungi mereka atau menyuruh pengawal
memukuli. Sayapun menjadi kaya dari hasil uang kotor tersebut. Diantaranya ada
tamu atau keluarganya yang mau menebus badan mereka agar bisa bebas dari
lembah hitam dan saya buka harga yang tinggi yang cukup uangnya maka ditebus
tetapi yang uangnya tidak cukup maka mereka tidak bisa ditebus. Mereka tidak bisa
bebas dan menjadi pelacur seumur hidup. Waktu saya berumur 51 tahun, karena
terbiasa minum terlalu banyak dan merokok hingga meninggal karena pembuluh
darah di otak pecah. Setelah mati saya baru tahu bahwa umur saya sudah dipotong
sepuluh tahun oleh Yiam Wong. Karena dosa saya berat maka saya dihukum di
Neraka Tanah Kotoran Air Seni dan Tinja selama 5 tahun. Setelah bebas kini
dihukum di Neraka Es Membeku lagi selama 31 tahun. Setelah bebas dari sini tidak
tahu harus dihukum keneraka mana lagi. Sampai sekarang cukup menderita tersiksa
makan kotoran dan badan ini membeku. Masih tidak tahu nanti disiksa hukuman
apa lagi, kini hidup hanya bisa mengeluh pada diri sendiri karena perbuatan saya
yang banyak dosanya itu.

PejabatTerakhir panggil roh wanita muda itu. cepat katakan dosamu dan jendral berikan minuman
kuah jahe. Biar dia lancer bicaranya.

Jendral Siap, sudah minum dia.

Roh Dibicarakan sungguh saya jadi malu, waktu umur 18 tahun saya ikut rombongan tari, ikut
mereka mengadakan pertunjukkan dimana-mana dan untuk menarik penonton
diadakan tarian telanjang. Akhirnya bubar karena penonton sepi dan rugi, maka
pindah kerjaan menjadi “wanita panggilan”. Sering menemani tamu atau pergi
menonton tari telanjang. Kemudian saya kenal seorang pengusaha yang kaya, jadi
wanita simpanannya. Pada umur 36 tahun karena kami tidak akur lagi hingga rebut
mulut dan pikiran buntu hingga nekat makan obat bunuh diri. Setelah mati dikurung
dalam Neraka Mati Penasaran selama 5 tahun. Kemudian dihukum kemari selama 3
tahun, sisa 12 tahun lagi baru boleh bebas, sungguh menderita. Setiap hari ditindih
es, badan, kaki dan tangan menjadi beku. Kini mau menyesalpun sudah terlambat.
Nasihatilah wanita didunia agar tidak mengikuti jejak saya ini.

PejabatRoh ini waktu masih hidup didunia, tidak bekerja dijalan yang benar, namun menunjukkan
tarian telanjang. Memalukan adapt. Waktu hidup sudah tidak suka berpakaian,
setelah mati dihukum ke Neraka Es Membeku. Biar dia mau cari pakaian yang tebal
untuk menutupi badan yang kedinginan tidak bisa, demikianlah pembalasannya.
Kalau waktu hukuman para roh sudah habis akan diserahkan ke tingkat lain. Harap
wanita didunia jangan mencontoh. Jendral cepat masukkan lagi ke riga roh ini.

Yang Shen Keadaan dineraka ini seperti asap putih dan terasa dingin.

Chi Hoet Ini karena hawa dingin.

PejabatSetiap orang di dunia yang menerima titipan uang, harta benda, namun sengaja
memilikinya atau mengurangi nilainya atau usaha pelacuran dan tidak boleh ditebus
anak buahnya atau hidup terlalu mewah, boros dan memandang rendah orang lain,
tidak mau barang buatan dalam negeri dan hanya memakai barang atau pakaian luar
negeri saja. Menonjolkan dirinya kaya hingga tidak menyisakan untuk membeli
kasur, selimut atau pakaian lain untuk dipakai oleh orang miskin. Wanita yang suka
menonjolkan bagian tubuhnya untuk memandang perhatian pria atau suka model-
model pakaian rok mini. Perbuatan yang tidak takut masuk angina, serakah akan
model pakaian, setelah mati harus dihukum kemari, biar mereka meraskan
kedinginan.

Chi Hoet Hari ini sudah tiba waktunya untuk pulang ke wihara.

Yang Shen Banyak terima kasih atas penjelasan pejabat dan jendral, selamat tinggal

Jendral Antar tamu

Chi Hoet Yang Shen naik ke teratai, duduk yang mantap, berangkat. Wihara Shen Shien telah
tiba. Turun, roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 15

BAB 15

MENINJAU TINGKATAN KE TIGA

BERJUMPA DENGAN SUNG TI WUANG


TAHUN 1976, CAP GWEE CE KAU

Chi Hoet Hari ini keliling alam baka masuk ke TINGKAT KE TIGA. Kita meninjau ke
SEPULUH TINGKATAN dalam neraka yang dimanapun mencari yang tempatnya
bisa mewakili tingkatan masing-masing. Kalau tidak mau keliling habis sepuluh
tingkatan masing-masing neraka bisa makan waktu sampai beberapa tahun. Karena
buku “MENGELILINGI ALAM NERAKA” harus lahir didunia untuk menyadari
para umat manusia, maka kita cari yang penting saja kita tulis. Yang Shen
berangkat, naik keatas Teratai.

Yang Shen Siap, saya sudah duduk. Silakan berangkat.

Chi Hoet Sudah tiba, cepat turun.

Yang Shen Didepan ada sebuah tembok, tersedia tempat pengumuman dan tertempel kertas
merah, dibaca oleh banyak pejabat dan prajurit di alam baka ini. Mari kita kesana,
apa yag tertulis disitu ?

Chi Hoet Saya sudah tahu, kalau mau melihat juga boleh

Yang Shen Kenapa setelah melihat kita berdua datang kok mereka, para prajurit dan pejabat
alam baka pada kaget, minggir dan pergi.

Chi Hoet Mereka tahu bahwa kamu adalah manusia dari bumi, didalam badan Titah, maka
mereka tidak boleh menghalangi. Coba lihat apa yang terdapat dipapan
pengumuman.

Yang Shen Itulah pengumuman dari GIO WUANG SHANG TE (Yang Maha Kuasa) tertulis :
Kepada para kuasa alam neraka, saya menetap dilangit, duduk mengatur 3 ribu,
memegang hak menentukan hidup dan mati dari Sembilan lapisan alam baka, enam
jalan kehidupan. Sejak roh asal lahir ke dunia dan sejak zaman dahulu, hati manusia
sebenarnya jujur, sala sifat yang murni, hidup jadi manusia setelah meninggal
pulang ke langit. Tidak tersedia neraka, setibanya jaman pertengahan abad dunia,
mulailah hati manusia jadi jahat, sifat asal telah dikotori, selain : setia, bakti, jujur
atau bertapa mencari kebaikkan, satu persatu akhirnya jatuh ke neraka. Kemudian
baru disediakan dan terjadilah reinkarnasi 6 kehidupan, kini melihat dunia sekarang
berlebih-lebih hati manusia berbuat kejahatan. Tidak banyak yang mengenal
kebaikkan lagi, hawa kebenaran telah hilang, terjadilah kecelakaan, bencanapun
tidak putus-putus, namun sebenarnya langit menyayangi manusia dan tidak tega
semua umat menjadi tersesat, maka menurunkan ajaran kebaikkan untuk menutupi
kecelakaan, menolongi umat yang baik dermawan. Kini ada kekuasaan langit
selatan di kota Tai Chung Wihara Shen Shien banyak berbuat amal. Lanjutkan cita-
cita nabi Kong Hu Cu menerima ajaran Buddha untuk mengembangkan pendidikan
kebaikkan. Menolong para umat didunia, hasilnya menggembirakan dan kini saya
mau kasi tahu keadaan sebenarnya dineraka. Maka memberikan titah ke Wihara
Shen Shien untuk mengarang buku BERKELILING DI DALAM NERAKA.
Memerintahkan Buddha Chi Kung untuk mengajak Titah Suci Yang Shen agar
titahnya mengelilingi sepuluh tingkatan neraka agar tugasnya para pejabat di neraka
untuk menghukum para roh dosa dan keadaannya diberitahukan pada dunia dan
sambil mengelilingi alam neraka juga sambil memberikan nasihat ajaran yang
benar. Menghilangkan ajaran yang menyesatkan dalam karangan buku itu. jika Chi
Hoet ajak Yang Shen tiba, perintahkan para pejabat neraka untuk menyambut dan
membantu mengarang buku itu, supaya buku itu cepat jadi dan diterbitkan di dunia.
Pengumuman ini harap di taati dan jika ada yang melanggar akan dihukum dan
tidak diberi ampun, tertanggal 1976 Pe Gwee Cap Go.

Chi Hoet Ya, mau mengarang buku :MENGELILINGI ALAM NERAKA. Selain
menurunkan Titah ke alam manusia, juga diumumkan di alam baka. Cepat jalan
kedepan ke TINGKAT KE TIGA menemui Sung Ti Wuang.

Yang Shen Apakah TINGKAT KE TIGA jauh dari sini ? dijalanan hanya terlihat para roh dan
prajurit alam baka mondar-mandir dan tidak terlihat adanya Istana Baka.

Chi Hoet Tidak jauh lagi naik ke Teratai, untuk mengirit waktu.

Yang Shen Baiklah, berangkat.


Chi Hoet Sudah tiba, cepat turun, itulah tempat TINGKATAN KE TIGA cepat menyembah
Yiam Wong, lihat Sung Ti Wuang, pejabat dan hakim sedang keluar dan Istana
Baka menyambut mereka berdua.

Yang Shen Ya, Salam jumpa Sung Ti Wuang dan para pejabat Dewa, hari ini kami atas
perintah Titah mau mengarang buku kemari harap banyak memberikan petunjuk.

Sung Ti Wuang Silakan bangun, tidak usah sungkan. Sering mendengar Wihara kalian demi
mengembangkan ajaran suci telah banyak menyadarkan orang yang jahat sehingga
insyaf dan banyak menolong orang yang mau bertapa buat kebaikkan untuk
mencapai kesempurnaan, sungguh mengagumkan. Silahkan kalian berdua masuk ke
istana dan mengobrol.

Yang Shen Terima kasih atas pujian Yiam Wong kami tidak bisa apa-apa hanya dipimpin oleh
ketua Chiu, semua murid bekerja sama menyebarkan ajaran hanyalah tugas kami
saja tidak bisa bilang jasa.

Chi Hoet Tidak usah sungkan mari kita masuk duduk istirahat.

Yiam Wong Silahkan duduk, meja dan bangku kayu kasar, tidak seperti meubel didunia enak
diduduki, jendral tuang the.

Jendral Siap, kalian berdua minum.

Yang Shen Terima kasih, ruangan tamu ini sungguh bersih, banyak bergantungan lukisan-
lukisan seperti ruangan yang sangat santai.

Yiam Wong Ya, tempat ini memang untuk para pejabat santai dan istirahat disini, karena para
pejabat juga dari dunia. Mereka waktu masih hidup banyak melakukan amal
kebaikkan, kini diangkat maka bisa punya lingkungan yang santai. Di neraka
seperti saya bisa berkelakuan bebas, jika hati tidak pernah berbuat jahat namun
banyak berbuat amal kebaikkan didunia, setelah meninggal rohnya ke istana tanah,
kamipun menghormatinya. Hari ini supaya manusia didunia tahu, jika sering
berbuat jahat dan setelah mati akan diborgol rantai besi, kepala dijepit papan,
dicambuk dan dihukum, mana bisa bersenang-senang lagi.

Chi Hoet Hari ini waktu sudah habis. Yang Shen siap pulang, banyak terima kasih atas
petunjuk Yiam Wong. Lain hari jika ada jodoh kita akan bertemu lagi.

Yang Shen Terima kasih atas jamuan Yiam Wong, karena waktu terbatas kami mau permisi.

Yiam Wong Tidak usah sungkan, antar tamu, harap kalian kemari lagi.

Chi Hoet Cepat kedepan siap pulang.

Yang Shen Waktu cepat berlalu, sudah waktunya pulang

Chi Hoet Tidak usah banyak omong. Kita siap pulang. Wihara Shen Shien sudah tiba. Yang
Shen turun, roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 16

BAB 16

MENGUNJUNGI NERAKA KECIL CONGKEL MATA

TAHUN 1976, CAP GWEE CAP KAU

Chi Hoet Musim dingin sudah tiba, cuaca jadi sangat dingin, namun umat di Wihara tetap
bersemangat. Tidak terasa kedinginan, buat saya benar-benar jadi terharu, buku :
MENGELILINGI ALAM NERAKA kalau sudah jadi akan dikenanng sepanjang
masa. Para umat diwihara akan sangat bangga. Yang Shen hari ini siap untuk
berkeliling di alam baka?

Yang Shen Malam ini terasa sangat dingin dan dijalanan alam baka lebih menyedihkan,
bisakah guru memberikan satu pil hangat untuk menghangati badan saya, bolehkan
guru?
Chi Hoet Boleh, saya berikan kamu 3 pil hangat lagi, cepat ditelan. Supaya bersemangat, agar
lancer berkeliling di alam baka nanti.

Yang Shen Terima kasih guru, saya sudah menelannya. Terasa hangat lagi badan ini dan saya
sudah duduk. Silakan berangkat.

Chi Hoet Kita sudah tiba, cepat turun.

Yang Shen Ini tempat apa? Di depan tangga semen telah datang beberapa orang yang
berpakaian seperti jendral.

Chi Hoet Tangga semen ini menuju ke atas adalah kekuasaan Wilayah Tingkat Ke Tiga dan
diatas terdapat penjaga neraka. Cepat beri salam kepada jendral.

Yang Shen Salam jumpa para pejabat Dewa, kami guru dan murid mendapat Titah mau
mengarang buku. Hari ini berkeliling kemari, harap pejabat banyak memberikan
bantuan.

Jendral Tidak usah sungkan, silakan Chi Hoet dan Yang Shen kedalam, keruangan istirahat. Ini
adalah kantor yang ada di neraka yang dikuasai Tingkat ke Tiga. Dibelakang
ruangan adalah penjara neraka.

Chi Hoet Karena terbatasnya waktu, saya pikir tidak usah mampir lagi tetapi langsung
mengajak Yang Shen meninjau keneraka saja.

Jendral Baiklah, Wihara kamu menerima Titah mau mengarang buku dan kami sudah tahu. Hari ini
sudah dapat surat Chi Hoet bahwa kalian akan meninjau ke neraka. Kalian berdua
silahkan mengikuti saya lewat jalan disamping kiri.

Yang Shen Oh, betapa luasnya lapangan ini dan banyak rumah yang dibuat dari kayu,
disdekatnya sudah terdengar jeritan dan didepan ada satu penjara yang diatasnya
tertulis NERAKA KECIL MENCONGKEL MATA.
Jendral Hari ini mengajak kalian meninjau neraka ini, nanti masuk kedalam dan saya mau lapor
dulu.

PejabatSelamat datang kalian berdua kemari, saya akan mengajak kalian kedalam untuk meninjau
dan jika kurang mengerti, silahkan Yang Shen Tanya, tidak usah sungkan.

Yang Shen Oh. Dalam penjara ini semua roh dosa matanya dicongkel keluar dan darah
bercucuran. Setiap roh menjerit-jerit dan tangannya menutupi tempat mata yang
telah dicongkel matanya. Sungguh sadis dan sebelah kiri orang yang setengah tua
itu sedang dicongkel matanya oleh prajurit alam baka menggunakan garpu besi, dia
sedang berontak dak teriak, mata kirinya sudah jatuh dicongkeli. Rohnya hampir
pingsan namun karena badannya terikat ditiangkayu, hanya kepalanya yang
menunduk dan prajurit alam baka sudah siap mencongkel matanya yang satu lagi.
Saya tidak berani melihatnya lagi, kelakuan yang sungguh kejam.

Chi Hoet Yang Shen kamu jangan kaget hingga banyak omong, harus tahu bahwa ini adalah
pembalasan di alam neraka,kenapa bicaramu melantur, sungguh tidak sopan

Jendral Kami tidak menyalahi, tidak usah Yang Shen ambil hati, apa ada pertanyaan ?

Yang Shen Atas kesalahan bicara, saya harap jendral dan pejabat memaafkan.

Jendral Silahkan tanya.

Yang Shen Keadaan hukuman NERAKA CONGKEL MATA sebenarnya bagaimana ?

PejabatBoleh. Setiap roh yang dihukum disini. Setelah masuk mula-mula di ikat ditiang kayu
kemudian matanya dicongkel hingga roh kesakitan dan menjerit, pingsan atau
setengah mati. Sehari dihukum tiga kali dan setiap kali mau dihukum, matanya
dipasang kembali ketempatnya dan dengan menggunakan air mengembalikan roh
dicuci di air ini. Rohnya akan sadar dan dihukum lagi dengan begini baru dia
merasa sakit.

Yang Shen Dosa apa yang dibuat hingga masuk keneraka ini ?
PejabatSaya akan menyuruh beberapa roh untuk menceritakan sendiri, begitu akan lebih jelas.
Perintahkan jendral agar memasang kembali matanya tiga roh yang berada didepan
barisan ini. Pergunakan Air mengembalikan Roh, supaya bisa menerangkan
perbuatan dosanya waktu masih hidup didunia, agar tercantum dalam buku
menyadarkan manusia.

Jendral Siap, sudah dilaksanakan. Coba roh ini keluar untuk menceritakan dosa apa yang telah
dilakukan oleh kamu. Waktu masih hidup dan setelah mati, terangkan agar Yang
Shen menyampaikan perasaan kamu untuk menyadari manusia lain yang masih
didunia.

Roh Ai.. kedua mata saya sungguh terasa sakit, bagaimana bisa berbicara.

PejabatJendral, cepat pergunakan Air Mengembalikan Roh cuci biar bersih agar dia bisa tenang.

Chi Hoet Tidak usah, liaht saya pergunakan ilmu.

Roh Sekarang terasa lebih enak terima kasih atas bantuan Ho Song ini. Waktu masih didunia,
saya terlalu sombong, karena saya sudah tamat dari perguruan tinggi, keluarga
sayapun kaya, maka saya memandang rendah orang miskin atau orang yang
berpendidikan rendah. Saya terlalu angkuh dan melihat orang lain dengan sebelah
mata, walaupun waktu masih hidup cukup senang dan bergaul dengan orang yang
tinggi derajatnya. Setelah mati saya disidang oleh Yiam Wong dan dihukum karena
pandangan mata terlalu tinggi saya keneraka sini sudah 2 tahun tiga bulan. Sisa 2
tahun lagi saya bebas. Tetapi karena masih ada dosa lain yang pernah saya buat,
maka di masa depan saya akan menderita dan harap Yang Shen banyak menasehati
manusia didunia. Janganlah sombong, karena kaya atau berpangkat, melihat orang
lain seperti melihat anjing. Sembarangan menghina dan memandang rendah orang
lain, setelah mati akan seperti saya ini. Tolong Yang Shen memohon pada Yiam
Wong untuk mengampuni dan meringankan dosa saya.
Yang Shen Coba yang ini jendral. Roh dosa ini sudah mau kerja sama memberitahukan
perbuatan dosa dia dan menasehati manusia dan ini termasuk ada jasanya. Apakah
boleh diampuni dosanya.

Jendral Saya tidak berani mengambil keputusan.

PejabatUrusan ini akan saya kembalikan ke istana dan memberitahukan kuasa Yiam Wong.
Semoga bisa meringankan sebagian dosanya. Cepat kurung dia lagi dan bawa kedua
roh yang lain, ceritakan keadaan mereka.

Jendral Siap, sudah mengeluarkan roh ini, matanya sudah dipasang dan dibersihkan dengan Air
Mengembalikan Roh. Kini sudah tenang dan mulai dari yang sebelah kiri, ceritakan
dosa yang telah kamu perbuat selama di dunia.

Roh Waktu masih di dunia, saya suka pada hal-hal yang berbau sex, sekarang di masyarakat di
dunia apapun ada. Selain saya sering mengintip wanita waktu mandi, saya juga
pernah diajak teman kesebuah rumah nonton video film sex atau porno. Karena
kebiasaan saya sendiri jadi sering kesana. Juga pernah diajak teman kesebuah hotel
dalam acara menonton tari telanjang. Tahun yang lalu, saya meninggal karena
kecelakaan mobil memang sudah tiba ajal saya. Saya disidang oleh Yiam Wong
dan dihukum kemari serta dicongkel mata saya begitu sadisnya, anak cucu didunia
tidak akan tahu. Kini mau menyesalpun sudah terlambat harap Yang Shen ceritakan
kepada manusia di dunia agar mereka tahu dan jangan mengaggap apapun yang kita
lakukan tidak ada yang tahu, namun setelah mati dicerminkan dosanya, akan dapat
malu nanti.

Jendral Kamu ini sudah tua masih tidak tahu malu, waktu hidup di dunia banyak uang bukan
disimpan untuk kehidupan masa tua, tetapi suka hal-hal yang berbau porno hingga
matanya kurang ajar. Maka matanya dicongkel dineraka untuk dibersihkan. Coba
roh yang satu ini, cepat ceritakan dosamu.

Roh Saya dihukum kemari karea waktu masih sekolah sering nyontek melihat jawaban
pelajaran murid lain, juga senang membaca buku porno, melihat photo porno,
nonton film sex. Setelah mati dihukum Yiam Wong kemari. Sudah dihukum
setengah tahun tinggal 13 tahun lagi baru bebas.

Yang Shen Sungguh menakutkan, waktu ujian disekolah saya pernah nyontek, namun tidak
ketahuan guru, apakah setelah saya mati akan dihukum kemari ?

Chi Hoet Nyontek adalah melaggar peraturan sekolah tapi kamu tidak usah takut langit tidak
akan bagikan dosa bagi orang yang sudah menyesali dan kamu juga sudah masuk
ke dalam buku amal, kini menyebarkan ajaran yang benar, sebagai duta atas nama
langit, jasa mu besar untuk menutup kesalahan, maka tidak akan dihukum kemari.

PejabatJendral, cepat masukkan kembali roh ini, kalau ada kekurangan harap Chi Hoet dan Yang
Shen maklum.

Yang Shen Tidak apa-apa.

PejabatSetiap manusia yang matanya tidak benar suka melihat hal-hal yang berbau porno, buku
porno, memandang rendah orang lain, setelah mati akan dihukum ke NERAKA
CONGKEL MATA. Setelah membaca buku Mengelilingi Alam Baka mau merubah
sikap dan bersumpah mencetakkan buku untuk menasehatkan manusia di dunia,
setelah mati dosanya akan dihapus.

Chi Hoet Hari ini waktunya sudah habis, kami mau pulang, banyak terima kasih pejabat dan
jendral. Cepat Yang Shen permisi pada mereka dan siap keluar dari neraka ini dan
pulang.

Yang Shen Terima kasih pejabat dan jendral, permisi.

PejabatAntarkan tamu Chi Hoet dan Yang Shen.

Chi Hoet Yang Shencepat duduk di Teratai, siap pulang.

Yang Shen Sudah duduk

Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun dan roh kembali ke badan.
BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 17

BAB 17

BERKELILING NERAKA BAJA BESI KUPAS WAJAH

TAHUN 1976, CAP GWEE JI CAP KAU

Chi Hoet Perjalanan kehidupan banyak rintangan, yang bertapa akan menghadapi cobaan
yang bermacam-macam, siapa yang benar-benar lancer sehingga menuju ke surga
meneguhkan kepercayaan diri sampai meninggalpun tidak menyesali berkorban
demi ajaran dirinya dan akan sempurna, bertemu rintangan harus lebih giat,
meyakinkan diri menghadapi cobaan angina, setan, hujan, jin biar diperjalanan
banyak halangan, cabutkan pedang murni, babatkan setelah menderita siksaan lewat
akan tercium wanginya bunga dari hasil sempurna. Hari ini setiap berangkat lagi ke
alam baka, bersemangatlah Yang Shen. Setelah melewati perjalanan ini sampai
diujung baru bisa disebut Pria yang Tabah.

Yang Shen Terima kasih atas nasihat guru, saya juga tahu sungguh berat perjalanan hidup ini,
rintangan dan cobaan yang berat tetap saya akan hadapi, guru tidak usah kuatir saya
sudah duduk dengan mantap mengikuti guru berkeliling alam neraka.

Chi Hoet Sudah tiba, cepat turun, hari ini kita meninjau NERAKA BAJA BESI MENGUPAS
WAJAH.

Yang Shen Oh, di depan pejabat dan jendral sudah datang menyambut, salam jumpa para
pejabat Dewa, saya dari Wihara Shen Shien, hari ini di antar Chi Hoet kemari
meninjau neraka untuk mengisi karangan buku buat menasehati manusia, mohon
pejabat banyak memberikan bantuan.

PejabatSungguh sungkan kamu, cepat bangun, selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen, silakan
masuk.
Jendral Neraka ini disebut Neraka Baja Besi Mengupas Wajah, khusus menghukum manusia yang
tidak tahu malu, tidak sayang dengan kulit wajah sendiri, silahkan kalian masuk.

Yang Shen Di depan neraka terlihat para prajurit alam baka sedang mengawal roh dosa, pria
dan wanita, umurnya berbeda-beda, setiap orang kelihatan ketakutan, mulai di
daftar hadir disamping pintu masuk neraka itu kemudian dikawal masuk ke dalam.

Chi Hoet Jangan melihat lagi, cepat ikut pejabat dan jendral masuk ke dalam meninjau.

Yang Shen Ai, suara jeritan terdengar di dalam penjara, para roh dosa di ikat di tiang besi,
prajurit alam baka yang berwajah sapi atau kuda yang sedang melaksanakan
hukuman, menggunakan pisau besi atau baja mengupas wajah orang seperti
mengupas kulit babi sehingga semua roh dosa kesakitan dan menjerit. Di wajahnya
sudah tidak terlihat apa-apa hanya darah yang berceceran, tinggal daging diwajah,
saya mau tanya pejabat, dosa apa yang telah di buat oleh mereka sehingga
menerima hukuman yang begini sadis.

PejabatSusah dijelaskan lebih baik suru beberapa roh keluar biar kamu tanya.

Yang Shen Begini lebih bagus ada cerita yang bisa dibuktikan.

Jendral Roh pria ini cepat keluar ceritakan dosa apa yang kamu perbuat di dunia, harus ceritakan
dengan jujur, biar Yang Shen dari dunia ini mendengar.

Yang Shen Coba ceritakan kenapa kamu sampai dihukum kemari ?

Roh Waktu di dunia, karena orang tua saya meninggal muda sehingga saya kurang dapat
pendidikan dan bekerja sebagai pembantu, merasa kerjaan berat dipikir-pikir lebih
baik jadi pengemis. Kalau satu rumah dapat 1 uang, seratus rumah dapat 100 uang,
bisa hidup, tidak usah bermodal, kerjaannya enak, tetapi badan saya besar dan
gagah, takut orang lain tidak mau kasih uang, maka saya sengaja diet, hanya makan
bubur dan minum air. Akhirnya badan saya jadi lemah, kurus dan menaburkan
tanah kotor ke wajah, pakai baju yang robek, pura-pura pincang maka pergi
kemana-mana untuk mengemis bilang hidup nya susah, sudah tidak punya keluarga
kaki juga pincang, banyak orang melihat saya menjadi kasihan dan memberikan
uang. Hasilnya satu bulan bisa mendapat empat sampai lima ribu, setelah pulang
hatipun menjadi senang, gampang benar mencari uang. Malam hari saya keluar
memakai baju baru, makan besar, pesta dan minum atau ketempat pelacuran cari
kesenangan. Kemudian karena ingin cepat kaya, bila minta uang satu uang, 3 uang
tidak mau. Maunya sepuluh uang ke atas, maka menjadi sering dimarahi orang lain
atau tidak melayani saya lagi. Setelah mati dihukum Yiam Wong masuk neraka,
tiap kulit wajah saya dikupas, sangat sakit, mau menyesal sudah terlambat.

PejabatBrengsek, orang ini sungguh keterlaluan, sudah di “Kehidupan Dahulu” tidak punya jasa,
kini hidup di keluarga yang miskin, masih muda tenaga kuat bukan baik-baik cari
kerjaan malah pura-pura cacat mengemis. Bagi orang yang pikirannya sehat kalau
bukan sungguh terpaksa siapa mau menjadi pengemis, sudah begitu masih
menghamburkan uang hasil minta-minta untuk bersenang-senang benar-benar
kurang ajar, waktu masih hidup sudah tidak tahu malu, setelah mati biar dia tidak
punya muka menghadapi orang dikupas kulit mukanya yang tidak tahu malu ini,
cepat masuk. Saya panggil roh lain keluar, Yang Shen boleh tanya lagi, silahkan.

Yang Shen Terima kasih pejabat. Saya rasa tuan paling berumur 30 tahun kenapa belum tua
sudah mati dan di hokum kemari ?

Roh Sungguh malu kalau diceritakan, saya sudah memalukan leluhur sendiri waktu umur 17
sampai 18 tahun. Waktu sekolah lanjutan atas, diajak teman sering bermain ke
taman, lihat ada wanita digodain, mengucapkan kata-kata kotor sehingga sering
dimarahi oleh wanita “kurang ajar, tidak tahu malu” dan lain-lain. Dimarahi, hati
saya menjadi lebih senang, sering bersembunyi dijalanan gelap menggoda wanita
atau dari belakang memeluk wanita dengan tiba-tiba, naik sepeda melewati wanita
yang sedang berjalan kaki, memegangnya sambil lewat, juga pernah memperkosa
wanita muda, walaupun tidak pernah ditangkap polisi, namun suatu ketika saya
ingin jahil lagi waktu naik sepeda, wanita yang menjadi mangsa saya berteriak,
saya kaget dan tidak berhati-hati sehingga masuk ke kali dan mati. Ketemu Yiam
Wong, dia marah-marah dan bilang sungguh saya ini tidak bisa tobat, maka umur
saya dikurangi 10 tahun kemudian saya dihukum kemari, sudah lima tahun sisa 13
tahun baru bebas karena masih ada dosa lain akan diserahkan ke tingkat lain untuk
dihukum lagi. Sungguh kasihan saya ini, harap orang ini bisa memohon pada Yiam
Wong untuk memaafkan dosa saya.

PejabatSungguh lancing kamu waktu hidup tidak menjaga kesopanan, mengganggu dan menggoda
wanita harus tahu urusan segala kejahatan, urusan porno yang utama jahatnya,
percuma berpendidikan, memalukan orang tua. Waktu hidup tidak tahu malu, kini
dapat pembalasan tentang dosa memperkosa wanita setelah bebas dari sini kamu
akan diserahkan ke tingkat lain untuk di hokum lagi. Jendral kawal masuk roh
durhaka ini.

Jendral Siap !

Chi Hoet Karena waktu nya terbatas, kami mau pulang ke Wihara, Yang Shen keluarlah

PejabatKalau ada kekurangan harap Chi Hoet dan Yang Shen maafkan.

Yang Shen Tidak berani, malah kami berterima kasih banyak atas bantuan pejabat dan jendral,
supaya bisa selesai tugas mengarang buku ini, permisi.

Chi Hoet Cepat naik ke Teratai

Yang Shen Sudah duduk, guru boleh berangkat.

Chi Hoet Sudah tiba, Yang Shen turun dan roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 18

BAB 18

BERKELILING NERAKA GANTUNG DIBALIK

TAHUN 1976, CAP IT GWEE KAU


Chi Hoet Hawa dingin menyerang. Terasa berlapis-lapis orang kaya mempunyai kompor api
untuk penghangatan, badan berpakaian mantel tebal, makan makanan yang
dihangati api. Lihat orang yang hidup susah, berpakaian tipis, badan kedinginan
sampai gemetarankarena tidak berbuat jasa di kehidupan “kehidupan kini di
acuhkan”. Musim dingin tiba, keluarga pun kedinginan. Bila manusia mengharap
kehidupan di dunia berkecukupan, maka haruslah mempunyai pikiran yang baik,
menolong kesusahan, membuat jasa keamalan sehingga di kehidupan nanti bisa
mempunyai banyak jasa kebaikkan dan hidup lebih baik. Kalau tidak hoki habis,
dikehidupan nanti akan reinkarnasi menjadi orang susah, banyak orang pintar
mempunyai rencana membuat kebaikkan amal, harus melakukannya mulai
sekarang. Hari ini kita siap mengelilingi alam neraka. Yang Shen naik ke Teratai.

Yang Shen Saya sudah duduk mantap, silakan berangkat.

Chi Hoet Sudah tiba, Yang Shen turun.

Yang Shen Hi, di depan terdengar suara jeritan, seperti kandang tempat pembantaian babi,
begitu ramai suaranya.

Chi Hoet Jangan banyak bicara, didepan pejabat dan jendral sudah datang, cepat beri salam.

PejabatTidak usah sungkan, sudah lama mendengar nama Wihara Shen Shien, untuk
mengembangkan ajaran, banyak mencetak buku amal, kitab ajaran dan sebagainya
untuk menolong sesame. Benar-benar membuat getaran di Tiga Lapisan, sehingga
banyak umat lain menjadi insaf. Membantu mengurangi roh dosa yang datang ke
neraka. Hari ini ada jodoh bisa bertemu, cepat masuk ke dalam.

Yang Shen Terima kasih, oh disini rupanya tempat NERAKA GANTUNG BALIK, tertulis di
pintu neraka.

Chi Hoet Ya, hari ini akan meninjau ke Neraka Gantung Dibalik, cepat ikuti pejabat dan
jendral ke dalam.
Yang Shen Disinilah terdengar suara-suara jeritan dan didalam neraka ada lapangan luas,
ditanah banyak tumbuh rumput berwarna merah.

PejabatNeraka ini termasuk wilayah yang dikuasai Tingkatan ke Tiga. Yang Shen didepan tempat
hukuman, dilapangan berdiri berbaris-baris tiang besi, diatasnya dipasang kawat
baja. Semua roh dosa digantung terbalik, kedua kaki nya ditembusi kawat-kawat
baja. Semua roh dosa digantung terbalik, kedua kakinya terlihat darah sedang
mengalir ke bawah, ada yang tujuh lubang terdapat dibadan pada keluar darah,
tidak bergerak lagi. Pemandangan yang seperti ini bagaikan menjemur berhelai-
helai bakmi. Pejabat, mengapa begitu banyak roh dosa dihukum demikian ?

PejabatManusia banyak kurang ajar, ketidak sopanan dihalalkan, ajaran yang benar banyak yang
hilang. Menghina Pak Guru, tidak membedakan ikatan tua dan muda sehingga yang
dihukum disini menjadi banyak. Stelah dihukum mereka mengalirkan darah ke
tanah, maka tumbuhlah rumput berwarna darah itu, karena sudah kelamaan
menghisap hawa darah tersebut.

Yang Shen Sungguhamis dan menyesakkan, saya ingin muntah.

Chi Hoet Tenang, jangan sampai menggangu tugas mengarang buku.

PejabatSaya akan panggil beberapa roh dosa, biar mereka ceritakan dosa yang telah dilakukan.

Yang Shen Banyak terima kasih.

PejabatSaya akan panggil beberapa roh dosa, biar mereka menceritakan dosa yang telah dilakukan.

Jendral Siap! Sudah diturunkan.

Yang Shen Tuan, mengapa digantung sehingga ditiup angin dingin ?

Roh Uh, saya sangat kesakitan, kaki saya sudah tidak kuat berdiri. Sangat sakit digantung
terbalik sehingga mau muntahkan seluruh isi perut saya. Waktu di dunia, saya
tinggal di kota Tai Nan, karens paman saya tidak mempunyai anak, sehingga saya
sejak kecil tinggal di rumah paman, dididik hingga dewasa, berpendidikan sampai
sekolah lanjutan, karena paman memiliki took serba ada. Dirumah hanya ada saya
anak angkatnya sehingga saya sangat di sayang. Segala urusan perusahaan diurus
oleh saya, waktu saya berumur 37tahun, ada tetangga yang memberitahu bahwa
sesungguhnya saya bukan anak kandung paman, maka hati sayapun timbul pikiran
lain. Kalau bisa balik kerumah ayah kandung betapa senangnya. Sejak itu saya suka
mengambil uang secara sembunyi memindahkan ketempat ayah kandung dan ayah
kandung tidak menghalangi perbuatan saya, sehingga saya menjualkan barang-
barang berharga di took dan banyak membuka cek giro, kemudian minggat dari
tempat paman, kembali kerumah ayah kandung dan hidup bersenang-senang.
Setelah paman mengetahui semua itu, marah-marah dan mengomel langit sumpahi
bumi. Setelah batas waktu cek giro habis karena tidak punya saldo, maka tagihan
pada menumpuk ketempat paman karena itu atas nama paman. Paman tidak punya
jalan lain, bangkrut dan dan akhirnya bunuh diri. Rohnya sampai ke Yiam Wong,
perbuatan dosa saya dan ayah saya diadukan, lalu Yiam Wong mengurusi perkara
ini. Setelah paman saya meninggal setahun, saya dan ayah kandung saya kena
penyakit. Dengan segala upaya uang, harta, tetap tidak terobati hingga keduanya
meninggal. Roh tiba ditempat Yiam Wong, saya baru tahu bahwa umur saya
dikurangi. Yiam Wong Tingkat Ke Tiga marah-marah dan menghukum saya ke
Neraka Gantung Terbalik, ayah kandung saya juga dihukum di tempat lain.

PejabatKurang ajar, kamu dibesarkan paman, sudah tidak tahu balas budi, malah berpikiran lain,
membalikkan kedudukan. Maka dihukum kemari. Jendral, kawal masuk dan
dihukum lagi. Turunkan roh yang kedua ini, cepat ceritakan dosamu agar tercantum
dalam buku.

Jendral Siap, roh dosa sudah disini.

PejabatCepat ceritakan dosamu yang kamu lakukan semasa hidupmu pada Yang Shen yang
berasal dari Wihara Shen Shien.
Roh Sekarang saya sungguh menderita setiap hari dihukum gantung terbalik, punya mulut tidak
bisa bicara, kedua mata terasa mau keluar. Waktu masih hidup saya tinggal di kota
Tai Chung, punya keluarga dan istri kemudian saya kenal dengan seorang gadis dan
terjadi hubungan badan dari sembunyi-sembunyi sampai terang-terangan. Gadis
tersebut sudah tidak punya ayah, hanya tinggal ibunya yang janda dan masih muda
lagi, umurnya empat puluhan dan wajahnya cantik. Karena saya sering kerumahnya
karena hubungan saya dengan anaknya, akhirnya saya merayu dia dengan segala
macam akal sehingga dia tergoda, maka terjadilah perbuatan mesum dengan saya,
habislah pendiriannya sebagai janda, demikianlah seterusnya hingga terang-
terangan perbuatan saya ini. Ibu danak kedua-duanya digarap, hidup dalam
kesenangan begitu. Pada suatu hari saya naik motor ditabrak hingga pingsan dan
setelah sadar saya sudah berada di neraka, tangan diborgol rantai besi dan dikawal
jendral sapid an kuda. Dicermin dosa terlihat jelas semua dosa saya. Yiam Wong
sungguh marah dan menghukum saya kesini 30 tahun. Sekarang baru 2 tahun lebih
hari depan terasa lama, kapan baru bisa bebas ?

PejabatBinatang, kamu benar-benar seperti ayam atau anjing, tidak kenal kasihan, berbuat mesum
adalah kejahatan utama, sudah berbuat mesum dengan gadis orang lain dosanya
sudah besar, masih berani maju selangkah dengan merusak pendirian seorang janda.
Anak dan ibu kedua-duanya dimakan, sungguh dosa terberat. Setelah masa
hukuman disini habis, kamu akan dimasukkan ke APHI TI IH (Neraka Api) dan
tidak boleh reinkarnasi.

Chi Hoet Tidak menjaga kesopan santunan dan merusak ajaran TAO, jika manusia tidak
menghormati guru, menghina pada yang lebih tua dari kita, melawan orang tua,
berbuat mesum pada anak berikut ibunya, Neraka Gantung Terbalik hanya
merupakan hukuman kecil, tetapi APHI TI IH tempat pemakamannya. Manusia
harus insyaf, jangan sampai dihukum kemari. Hari ini waktu sudah habis, kami mau
pulang.

Yang Shen Banyak terima kasih atas bantuan jendral dan pejabat, kami sekarang mau pulang,
permisi.
PejabatTidak usah sungkan, jika ada kekurangan harap maklum

Chi Hoet Baiklah, Yang Shen siap pulang.

Yang Shen Saya sudah duduk, guru berangkat.

Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 19

BAB 19

MENGELILINGI ISTANA EMPAT KEHIDUPAN ROH KEMBALI

(EMPAT MAKHLUK ROH KEMBALI)

TAHUN 1976, CAP IT GWEE CAP KAU

Chi Hoet Hari ini siap mengelilingi alam baka. Yang Shen ikut saya ke atas Teratai.

Yang Shen Siap, tidak tahu hari ini kita menuju kemana.

Chi Hoet Hari ini yang akan kita kelilingi tempat lain, ada pandangan lain, kamu
bersemangatlah. Tidak usah kaget hingga kurang konsentrasi untuk mengarang
buku.

Yang Shen Ya, saya sudah duduk mantap, silakan berangkat. Oh, dibawah kok terlihat cahaya,
orang yang didalam kepalanya bercahaya dan menembus ke langit.

Chi Hoet Siapa yang menyuruh kamu untuk membuka mata untuk melihat. Itu adalah sinar
TAO yang memancar dari dalam Wihara Shen Shien. Kita sekarang duduk di dalam
bunga teratai melayang di langit, karena para desa didalam ruangan wihara
melindungi dan para murid sedang konsentrasi Im dan Yang. Dua hawa memadi
menjadi satu titik, maka terjadilah hawa itu karena para umat di dalam Wihara
melakukan tugas dengan sungguh-sungguh, maka terlihat adanya sinar itu.
Yang Shen Saya mau tanya guru, apakah sinar terdapat di atas kepala umat para umat atau
murid di dalam ruangan Wihara itu tidak akan berubah ?

Chi Hoet Yang meninggalkan ruangan namun hati TAO tetap dan terus rajin bertapa, cahaya
akan semakin kuat dan tarik sinarnya, tetapi bagi yang telah meninggalkan ruangan,
keyakinan TAO (Ajarannya) hilang, berbuat semaunya atau berbuat kesalahan
maka cahayanya akan lemah dan jadi gelap. Tetapi sekarang karena masih ada di
dalam ruangan, tiga lapisan saling menunjang maka sinar TAO jadi istimewa
terangnya. Maka, kalau manusia sering mendekati orang yang sudah dapat ajaran
dan sering pergi ke Wihara, kalau melakukan kejahatan maka lampu hati akan
lenyap, karena setan suka kegelapan tapi takut dengan terang. Maka sudah masuk
ke badan manusia dan jika pagi hari tiba setanpun akan pergi. Manusia di dunia
harus waspada. Yang Shen tutup kedua matamu, siap untuk meninjau alam baka

Yang Shen Ya, saya sudah menutup kedua mataku. Guru, silahkan berangkat.

Chi Hoet Sudah tiba, Yang Shen turun.

Yang Shen Oh, didepan kenapa segala binatang atau ayam, bebek, dan burung menuju
kejalanan ini dan bergerak maju ?

Chi Hoet Inilah jalanan yang dibuat oleh empat makhluk hidup setelah mati menuju ke alam
baka dan didepan adalah perbatasan antara alam dunia dan alam baka.

Yang Shen Tempo hari kita lewat sini, kenapa tidak terlihat kejadian seperti ini ?

Chi Hoet Karena kamu adalah manusia biasa, saya kuatir kamu melihat terlalu banyak,
hingga mengacaukan konsentrasi, maka gunakanlah sedikit ilmu tutupi keadaan 4
makhluk pulang ke alam baka.

Yang Shen Kalau begitu, saya sudah dileluconi oleh guru. Semua binatang ini kok kelihatan
seperti kaget dan lari seperti di uber-uber orang ?
Chi Hoet Keempat makhluk waktu masih hidup di dunia, waktu matinya kebanyakan di
bunuh, maka rohaninya masih kaget, setelah lepas napas didunia putus, maka
disedot hawa Im, satu persatu kembali keneraka agar melunasi karma dalam Tiga
Kehidupan. Keempat makhluk dosa nya agak berat, rohaninya suram, hawa
napasnya lemah dan setelah mati tidak perlu dikawal masuk oleh prajurit alam
baka, akan pulang kemari disedot oleh hawa tanah. Kejadian ini mungkin manusia
di dunia tidak tahu.

Yang Shen Ya, ini pertama kali mendengar dan melihatnya, kita juga jalan mengikuti mereka.

Chi Hoet Ya, kita jalan mengikuti mereka dan mengenai makhluk hidup yang lahirnya
berubah bentuk atau lahirnya secara amphibi karena kecil bentuknya setelah mati
rohnya seperti pasir ditiup angin cepat terbangnya. Kalau dilihat dengan mata
kurang jelas tetapi setelah terkumpul di alam baka, rohnya jadi satu, baru terima
siding untuk melunasi karma dalam Tiga Kehidupan.

Yang Shen Terima kasih atas penjelasan guru, kalau tidak saya sungguh tidak tahu. Didepan
adalah Pintu Hantu kenapa roh ke 4 makhluk itu tidak masuk melalui pintu ?

Chi Hoet Karena Pintu Hantu diutamakan untuk manusia, maka 4 makhluk dosanya lebih
berat, maka masuk melalui pintu pintu kecil sebelah kiri dan kanan.

Yang Shen Setelah masuk, mereka tidak melaporkan diri di ruangan menyerahkan daftar
catatan diri.

Chi Hoet Ada tempat lain mengurusi tidak jauh dari sini dan itulah tempatnya. Sekarang kita
ikuti mereka, cepat jalan

Yang Shen Oh, didepan ada sebuah lapangan yang besar dan berumput hijau dan disebelah kiri
berdiri sebuah istana dan di atasnya tertulis ISTANA EMPAT MAKHLUK ROH
KEMBALI. Para 4 makhluk ini semuanya berkumpul didepan istana. Kepalanya
menghadap ke istana, goyang dan menunduk seperti mau melapor
Chi Hoet Di depan itulah istana Empat Makhluk Roh kembali. Keempat makhluk kehidupan
telah reinkarnasi didunia untuk menerima pembalasan karma dan setelah mati kini
kembali ke istana lagi. Supaya bisa kembali jadi berbentuk manusia lagi, cepat
jalan.

Yang Shen Dalam istana sudah keluar 3 pejabat. Siapa mereka ?

Chi Hoet Mereka adalah pejabat dan Chian Suei (seribu umur) dari istana, cepat beri salam.

Yang Shen Salam jumpa Chien Suei dan Pejabat Dewa.

Chian Suei Tidak usah sungkan, bangun, selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen dari Wihara
Shen Shien.

Chi Hoet Hari ini saya ajak Yang Shen dari Taiwan kota Tai Chung Wihara Shen Shien
kemari untuk meninjau harap Chien Suei banyak memberikan petunjuk.

Chian Suei Mari, kalian harus cepat mengikuti saya masuk kedalam.

Yang Shen Terima kasih.

Chian Suei Silahkan kalian duduk, Jendral cepat tuang the

Yang Shen Tempat disini agak asing, bagi saya harap Chan Suei bisa banyak memberikan
petunjuk.

Chian Suei Istana Emapat Makhluk Kembali jarang diketahui didunia, karena Wihara kalian
mau mengarang buku Berkeliling Di Alam Baka atas titah Giok Tee, sehingga
istana ini dibuka bebas untuk kalian, benar-benar kali ini terkecualikan.

Yang Shen Terima kasih kemuliaan langit, harap Chian Suei banyak memberikan petunjuk.

Chian Suei Tugas saya menguasai Istana Empat Makhluk Roh Kembali bertitel Chian Suei
diambil dari kata empat makhluk kira-kira kura-kura yang berjulukan seribu tahun (
artinya panjang umur ), maka di istana ini saya dipanggil Chian Suei, tidak
dipanggil Yiam Wong. Setiap manusia yang berat dosanya, setelah hukumannya
habis dalam sepuluh tingkatan terakhir diserahkan ke enam jalanan kehidupan
diantaranya Jalan Eampat Makhluk reinkarnasi. Setelah lahir lagi didunia akan
hilang bentuk badan manusia nya, namun berbentuk jadi empat makhluk hewan
atau yang lain-lain. Lahirnya empat makhluk dibagi lahir dari kandungan, lahir
setelah telur menetas, lahir setelah berubah bentuk dan asal kepompong, lahir
secara amphibi dibagi menjadi empat bagian atau golongan menurut tingkatan, satu
dari kandungan, tingkatan dua dari telur menetas, tingkatan ketiga dari asal
kepompong, tingkatan keempat dari amphibi, karena beratnya dosa didunia, kini
menerima pembalasan, yang lahir dari kandungan dan telur menetas adalah roh
utuh, namun bagi yang lahirnya asal dari kepompong dan lahir secara amphibi agak
berat lagi dosanya disebut roh tidak utuh, juga agak sulir diurusi kembalinya roh,
harus menunggu roh yang pecah belah itu utuh menjadi satu, setelah terkumpul
baru bisa dijadikan bentuk badan manusia lagi.

Chi Hoet Waktunya sudah tiba, kami harus kembali, lain hari baru merepotkan lagi.

Yang Shen Sungguh maafkan saya sedang mendengarkan penjelasan, tiba-tiba waktu sudah
tiba, terima kasih atas petunjuknya Chian Suei, kami mau pulang.

Chian Suei Tidak apa-apa, jika ada kekurangan mohon di maklumi, lain kali kemari lagi.

Chi Hoet Yang Shen, cepat keluar, siap pulang.

Chian Suei Antar tamu.

Chi Hoet Memutuskan pembicaraan Chian Suei harap dimaklumi.

Chian Suei Tidak apa-apa, karena waktuny pulang kedunia sudah tiba, saya tidak bisa lama-
lama menahan tamu.

Chi Hoet Yang Shen naik ke Teratai.

Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan guru berangkat.


Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 20

BAB 20

MENGELILINGI LAGI ISTANA EMPAT MAKHLUK ROH KEMBALI

TAHUN 1976, CAP IT GWEE JI CAP KAU

Chi Hoet Siapa bilang dunia ini tidak ada balasan, lihat empat makhluk itu sapi, kuda, ayam,
bebek, ikan, lalat, nyamuk atau ulat dan lain-lain. Karena berbuat dosa berat di
Kehidupan Dahulu, terjadi hokum karma, maka dalam kehidupan sekarang
bentuknya berubah sebagai manusia alah makhluk hidup yang tertinggi, maka harus
menyayangi badan ini, cepat mencari ajaran, untuk melatih diri juga untuk
menasehati umat yang kini telah menjadi 4 makhluk jagalah pendirian masing-
masing agar melunaskan utang karma dalam kehidupan sebagai binatang
membukakan jalan menuju keterangan supaya bisa cepat pulang untuk kembali
sebagai manusia jangan seperti laba-laba di atap rumah membuang sarang jebakan
sendiri juga hidup dalam kurungan lingkaran itu, tidak bisa bebas. Yang Shen siap
keliling lagi ke alam baka ?

Yang Shen Siap, saya sudah duduk dalam teratai.

Chi Hoet Sudah tiba didepan Istana Empat Makhluk Roh Kembali, Chian Suei dan pejabat
keluar istana untuk menyambut.

Yang Shen Salam jumpa lagi Chian Suei dan Pejabat, hari ini kami mau merepotkan lagi harap
memberikan banyak petunjuk.

Chian Suei Tidak usah sungkan, tempo hari tidak bisa mengobrol lebih lama, hari ini selamat
datang lagi untuk Chi Hoet dan Yang Shen, cepat masuk istirahat, dijalanan capek
tidak ?

Yang Shen Tidak karena naik Teratai, hanya terdengar suara angin.
Chi Hoet Mari ikut Chian Shen masuk kedalam.

Yang Shen Terima kasih atas sambutan Chian Suei

Chian Suei Silakan minum the, tidak usah sungkan.

Yang Shen Wihara kami terima titah mengarang buku dan saya sebagai tamu dialam baka
sungguh merasa bangga, namun karena pengetahuan Ajaran saya kurang, maka
kurang mengerti keadaan apa dialam baka ini, mohon CHian Suei memberikan
penjelasan mengenai keadaan Empat Makhluk Roh Kemabli agar manusia didunia
punya pegangan, jangan sampai terjadi lagi reinkarnasi yang dijadikan binatang.

Chian Suei Saya akan mengajak kamu ketempat mereka dan disamping itu menjelaskan,
dengan begitu kamu lebih mengerti.

Yang Shen Terima kasih

Chian Suei Ikut saya keruang utama.

Yang Shen Siap. Oh, menjangan atau rusa hutan ini kenapa menundukkan kepala kepada Chian
Suei seperti mau bicara.

Chian Suei Ya, rusa ini dikehidupan dahulu adalah murid dalam biara Buddha, karena
dibadannya terdapat penyakit berat, hati mengeluh bahwa Buddha tidak melindungi
sehingga Cia Cai (puasa hanya makan sayur) lagi, pulang kampong balik
keduniawi, kawin kemudian punya anak dan sering menghina Dewa Buddha
setelah meninggal dihukum menjadi badan rusa. Kali ini sudah tiga kali reinkarnasi,
rusa hidup di dalam hutan makan rumput, minum air gunung seumur hidup
menderita di alam ganas ini, terima pembalasan karma dari kehidupan dahulu,
demikian kehidupannya, seperti bertapa yang tinggal dalam hutan, itulah karma
yang diterima olehnya. Kini rusa itu telah habis menerima pembalasan karma,
rohnya disedot hawa Im kembali kealam baka menundukkan kepala seperti
memberikan hormat maksudnya supaya saya membebaskannya kembali ke bentuk
manusia.
Yang Shen Sungguh menakutkan, hanya karena kesalahan niat hatinya, maka mendapat
hukuman pembalasan yang berat ini, tidak bisa lolos dari hukuman alam baka,
tetapi saya masih kurang paham kenapa Empat Makhluk setelah mati rohnya bisa
otomatis disedot hawa bumi masuk ke alam baka, ini bagaimana terjadinya ?

Chian Suei Saya akan menjelaskan, langit ada hawa langitnya, bumi ada hawa buminya dan
manusia punya hawa manusia. Langit, bumi dan manusia setiap saat saling
menghisap dan mengeluarkan hawa napas. Jika hawa langit habis langit akan
runtuh, bumi napasnya habis tanah akan terbelah, kalau manusia telah habis hawa
napasnya artinya manusia meninggal, hawa aslinya MAGNIT HATI. Sekarang di
dunia sudah ditemukan MAGNIT BUMI, tidak tahunya masih ada MAGNIT
LANGIT dan MAGNIT MANUSIA yang ringan melayang ke atas karena disedot
MAGNIT LANGIT dan MAGNIT MANUSIA yang ringan melayang ke atas
karena disedot magnit langit, turun dan jatuh karena magnit bumi, perasaan yang
timbul dalam hati manusia itu karena magnit hati, ketiga magnit ini yang
menjadikan benda dan makhluk di dunia seimbang. Keempat makhluk lahirnya
karena dosa yang dibuat, sehingga reinkarnasi setelah meninggal disedot oleh
magnit bumi, jatuh sendiri ke alam baka dan menerima siding, kalau ada yang
bertapa rohnya sempurna akan melayang sendiri ke langit mau ditangkap prajurit
alam baka di bawa ke neraka pun tidak mampu melaksanakan tugasnya seperti
balon besar berisi penuh dengan gas akan melayang ke atas, manusia mau tarik dia
tidak bisa namun manusia sendiri yang bisa ditarik keatas. Untuk itu kalau manusia
ingin menjadi Dewa Buddha harus dari hasil bertapa sendiri dimasa hidup mau
menolong roh leluhur harus banyak membuat jasa kebaikkan, jasa utama ialah
mencetak buku amal karena Dewa Buddha lahir kedunia tujuan utamanya untuk
menolong manusia bebas dari penderitaan dan kitab buku amal adalah suara hatinya
Dewa Buddha untuk menolong manusia melatih hati dan berbuat kebaikkan itulah
tujuannya dengan jasa ini baru bisa punya jalan untuk menolong leluhur lepas dari
penyiksaan, jika ingin Liam Keng juga harus punya buku pegangan atau kitab
Keng. Sebagai manusia harus tahu selain harus berbuat amal, urusan social yang
bermanfaat bagi umum, menolong orang yang berada dalam kesusahan dan lain-
lain.

Yang Shen Punya alasan benar apa yang dikatakan oleh Chian Suei ajaran Dewa Buddha
memang tercatat dalam kitab. Kalau mau menyebarkan kitab atau mencetak buku
amal akurlah maksud Dewa Buddha, jasa itu sungguh besar. Maka roh leluhur akan
disedot oleh hawa langit bebas dan gembira.

Chi Hoet Yang Shen benar katanya Kitab Langit ialah buku amal di dunia, manusia bisa
melaksanakan ajarannya, bisa sempurna dan menjadi dewa.

Chian Suei Rusa ini sudah tiga kali reinkarnasi ke dunia, melunaskan karmanya. Saya akan
menghapuskan dosanya. Jendral perintahkan membawa rusa ini ke Surau
kembalikan roh, kasih minum kuah kembalikan roh.

Jednral Siap, silahkan Yang Shen mengikuti saya menyaksikan keadaan.

Yang Shen Ya, banyak terima kasih jendral. Disini ada bangunan surau di atasnya tertulis
SURAU KEMBALIKAN ROH, didalamnya ada seorang kakek membagikan
segelas kuah untuk bermacam-macam makhluk untuk diminum. Mereka segera
berubah bentuk menjadi manusia lagi, ada pria, wanita, ada yang tua dan muda.

Jendral Yang Shen coba kamu berdiri disini untuk melihat. Saya mau mengambil segelas kuah
kembalikan roh dan berikan rusa ini minum

Yang Shen Silahkan. Oh, seperti mainan sulap. Rusa hutan ini setelah minum langsung berubah
bentuk menjadi seorang tua yang berumur 50an, rambut tidak panjang, diatas
kepala ada tandanya bikhu. Wajah ini menunjukkan dia telah keluar dari biaradan
kembali ke duniawi, betulkah ?

Jendral Benar dia telah tinggalkan biara hidup duniawi, reinkarnasi 3 kali menjadi binatang, kini
setelah minum kuah kembalikan roh berubah bentuk menjadi manusia lagi.

Yang Shen Sekarang manusia rusa ini harus diapakan ?


Jendral Rusa ini sampai kembali kebentuk manusia adalah tugas istana ini. Setelah berbentuk
manusia akan diserahkan ke Yiam Wong Tingkat ke 10 mengikuti karmanya
reinkarnasi lagi menjadi manusia di dunia. Biasanya setelah reinkarnasi lagi
menjadi manusia mereka dilahirkan ke dunia dalam keluarga miskin atau badan nya
cacat kini dilatih lagi menjadi manusia di dunia, kalau yang punya jasa kebaikkan
atau bertapa, dikemudian hari akan lebih baik hidupnya.

Chi Hoet Yang Shen karena waktu telah tiba kita permisi pada jendral dan balik ke istana
permisi pada Chian Suei

Yang Shen Terima kasih jendral, karena terbatasnya waktu, kami mau pulang ke biara. Selamat
tinggal.

Chi Hoet Terima kasih Chian Suei, karena waktu sudah tiba. Lain kali bertemu lagi.

Chian Suei Saya juga tidak bisa menghalangi. Selamat datang kesini lagi.

Chi Hoet Istana Empat Makhluk Roh Kembali, banyak para umat yang tidak mengetahui
tempat ini. Saya berencana mengajak Yang Shen ke sana untuk meninjau lagi.
Supaya manusia di dunia mengetahui maka tidak akan merepotkan lagi di
kemudian hari.

Chian Suei Ya, begitupun boleh. Jendral siap antar tamu.

Yang Shen Tidak apa-apa. Terima kasih Chian Suei dan para Dewa, kami permisi.

Chi Hoet Cepat naik ke Teratai, siap pulang.

Yang Shen Saya sudah duduk. Berangkat pulang.

Chi Hoet Sudah kembali ke Wihara. Yang Shenturun roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 21

BAB 21
MENGELILINGI KE TIGA ISTANA EMPAT MAKHLUK ROH KEMBALI
TAHUN 1976, CAP JI GWEE CE KAU
Chi Hoet Jalanan di alam baka sunyi, menyedihkan dan hanya terdengar suara tangisan, orang mati
menangis binatang setelah matipun tidak henti-hentinya menangis. Empat Makhluk
yang hidup di dunia kebanyakkan di bunih / di bantai, nyawa dipotong. Kekagettan
terjadi, mau lari tidak bisa, hanya bisa merintih, menangis dan menanti kematian.
Rohnya melayang jauh ke dalam alam baka. Istana 4 makhluk roh kembali
menerima rohnya, agar kembali ke bentuk manusia lalu reinkarnasi kembali ke
dunia, menerima pembalasan karma yang lain, sampai tuntas atas karma yang telah
dibuatnya. Manusia di dunia jika tidak mengikuti ajaran yang benar hati kejam
dengan kelakuan yang jahat, banyak mencelakakan orang lain, setelah mati akan
reinkarnasi menjadi empat makhluk. Yang Shen siap berkeliling ke alam baka.
Yang Shen Guru, kini didalam wihara ada seorang murid yang bapaknya sudah meninggal hati
murid itu sungguh sedih, kenapa langit tidak mau orang yang baik banyak hidup di
dunia untuk membantu kegiatan ajaran kebaikkan tetapi memanggil orang yang
baik pulang ke langit ?
Chi Hoet Sudh tua akan mati karena penyakit, biar pejabat jendral yang berpangkat tinggi,
kedudukan enak, namun setelah tiba waktunya tetap mati. Kalau manusia biasa
yang penting dalam masa hidup harus banyak berbuat banyak kebaikkan, beramal,
menjalankan ajaran kebaikkan, maka biar mati dan badannya sudah tiada namun
semangat kebaikkan tetap hidup di dunia. Artinya PAHLAWAN MATI
MENINGGALKAN NAMA BAIK UNTUK DI KENANG, di dunia tidak ada
manusia yang tidak mati, kamu juga tidak perlu banyak bersedih.
Yang Shen Saya ingin berjumpa dengannya untuk menanyai keadaan dia setelah mati, mendengar
anak cucunya bicara bahwa 2 hari sebelum mati dia sendiri sudah ajalnya akan tiba,
akan pulang ke langit tidak tahu sampai ke tingkat berapa tapaannya baru bisa
mencapai tingkat demikian.
Chi Hoet Karena waktu untuk itu belum tiba, maka sulit untuk mengatur pertemuan dengan si
almarhum menanyai tapaannya yang bisa mengetahui ajal kapan akan tiba. Ini
karena perbuatan masa hidup dia, atas kejujuran nya sudah membuat Dewa maupun
setan terharu. Maka dia diberikan tanda / petunjuk kepadanya sebelum tiba ajalnya.
Itulah yang bisa membuktikan bahwa cerita Dewa dan setan tidak omong kosong.
Kalau sungguh bertapa melaksanakan ajaran kebaikkannya, hidup dan mati ada
ditangan sendiri bisa mengetahui sebelumnya. Itu bukan urusan aneh, ini namanya
kontak batin. Ya, sudah jangan banyak bicara lagi, nanti tertunda urusan kita ke
alam baka. Mari naik ke Teratai.
Yang Shen Siap, guru. Saya sudah duduk, boleh berangkat.
Chi Hoet Sudah tiba, turun.
Yang Shen Didepan, Chian Suei dan para pejabat Dewa sudah ke mari.
Chi Hoet Cepat beri salam
Yang Shen Selamat bertemu lagi Chian Suei dan para pejabat Dewa. Hari ini kami mau
merepotkan lagi. Mohon berikan banyak petunjuk.
Chian Suei Tidak usah sungkan.kalian tidak memperdulikan tempat kami yang penuh dengan
binatang ini, sampai tiga kali mngunjungi, saya sangat senang, silahkan masuk.
Chi Hoet Terima kasih karena waktu terbatas, silahkan Chian Suei ajak Yang Shen keliling dan
meninjau tempat perlengkapan di Istana Empat Makhluk Roh Kembali,
menjelaskan keadaannya agar bisa ditulis dalam buku Berkeliling Di Aalam
Neraka.
Chian Suei Kalau begitu, silahkan ikut saya ketempat perlengkapan di dalam istana.
Yang Shen Perlengkapan disini sungguh aneh, seperti mesin penyaring kotoran yang terdapat di
dunia, nyamuk satu persatu tidak tahu dari mana disedot kemari dan berkumpul jadi
satu gumpalan, kemudian jatuh ke bawah dan mesin bergerak lagi.
Chian Suei Nyamuk-nyamuk ini semua mati dipukul manusia atau disemprot obat nyamuk,
disedot oleh hawa tanah sampai ke istana ini. Satu gumpalan terdiri dari ± 500
nyamuk. Begitu roh pecah belah berkumpul jadi satu akan jatuh ke bawah. Setelah
disiram Air Kembalikan Roh, akan kembali kebentuk manusia.
Yang Shen Perlengkapan seperti ini terdapat dimana-mana diruangan ini adalah perbuatan siapa ?
Chian Suei Inilah keistimewaan magnit bumi, disedot oleh hawa tanah sampai ke mari. Karena
bentuk nyamuk adalah roh pecah belah, badan enteng dan kecil bentuknya. Setelah
mati otomatis disedot kemari. Roh pecah belah akan bersatu seperti kumpulan pasir
menjadi pagoda. Inilah kuncinya mengembalikan roh. Kita tinjau tempat lain.
Yang Shen Seluruh lapangan ini penuh berisi segala macam binatang. Binatang aneh yang tidak
pernah sya lihat ada disini : macan, singa seperti kebun binatang. Ayam, bebek,
babi, dan lain-lain kembali ke istana ini tidak tahu bagaimana Chian Suei
mengurusinya
Chian Suei Sekarang saya sedang membereskan suatu perkara. Lihat ayam jantan di depan, sudah
datang menghadap. Saya akan membuka catatan berkas asalnya ayam jantan ini
agar kamu lihat. Ayam jantan ini dikehidupan dahulu, hidup sebagai anak orang
kaya, tinggal di Taiwan sebelah utara. Karena memiliki kekayaan hingga sekarang
sering berbuat sewenang-wenang, memperbudak, memperkosa istri dan anak orang.
Sering menggunakan uang untuk membeli perawan untuk memuaskan nafsunya.
Dosanya terlalu berat. Maka akan direinkarnasi 5 kali ke dunia. Kini pembalasan
sudah lunas dan roh kembali ke istana ini memohon untuk dijadi roh manusia.
Yang Shen Sungguh menakutkan, ayam asal perubahan manusia. Kalau begitu orang yang makan
daging ayam juga berdosa ?
Chian Suei Setiap makhluk punya roh sendiri, hanya bentuknya berbeda. Rohnya sama dengan roh
manusia. Manusia suka makan daging, karena banyak vitaminnya, proteinnya
tinggi. Kalau sering makan daging akan kuat / sehat badannya, tapi tidak terpikir
bahwa empat makhluk merupakan perubahan manusia jahat dan badannya sudah
memiliki hawa tidak benar. Waktu manusia membunuh binatang, hatinya takut,
binatang berontak ingin mempertahankan hidup, maka aliran darah di tubuhnya
menjadi tidak stabil dan menimbulkan bakteri beracun di seisi badannya. Binatang
yang sudah dibunuh, dagingnya dimakan manusia, memang ada baiknya, tetapi
kecelakaan yang sudah tertanam ikut dimakan oleh manusia. Maka manusia sering
tegang, kaget, aliran darahnya menjadi tidak benar. Kalau sering terjadi lama
kelamaan manusia kena penyakit. Manusia yang sehat wajahnya terlihat merah
warnanya. Tetapi setelah mati seluruh badan akan berubah warna menjadi hijau
kehitaman disebut mayat. Karena asal racun bakteri banyak menganjurkan makan
makanan sehat yang berasal dari tanaman, membiarkan / melestarikan makhluk
hidup dan bagi orang bertapa biar tidak bisa makan makanan yang berjiwa, lebih
baik mengurangi, jangan sampai hawa kejahatan penuh dibadan. Kamu mau
menyempurnakan diri akan sungguh sulit jadinya. Tentang dosa dan tidak makan
daging masih urusan nanti.
Yang Shen Benar apa yang dikatakan oleh Chian Suei makan atau tidak terserah hati manusia.
Kebaikkan dan keburukan sudah tahu, tinggal memilih sendiri. Tanya Chian Suei
lagi, didepan datang menghadap seekor burung kakak tua dan orang hutan. Burung
kakak tua mulutnya bisa bicara dan orang hutan seperti manusia, apakah mereka
lebih tinggi tingkatannya.
Chian Suei Orang hutan seperti manusia, otaknya cerdas. Justru karena terlalu pintar di kehidupan
dahulu, hingga mencelakakan dirinya menjadi binatang dikehidupan kini. Burung
kakak tua walaupun bisa belajar dari manusia untuk bicara justru karena hidup di
kehidupan dahulu dahulu sering menggunakan mulut untuk menjelekkan oranglain,
mencelakakan kehidupan orang lain. Maka dalam kehidupan kini terpaksa hidup
dalam kurungan mendengarkan manusia berbicara, belajar bicara hanya punya
mulut yang tajam namun kini tidak bisa berbuat apa-apa. Gerak-gerik perbuatan
manusia didunia menjadi hewan maupun makhluk satwa, maka harus waspada.
Chi Hoet Karena waktu sudah mau habis, saya rasa sudah cukup meninjau Istana 4 Makhluk Roh
Kembali, manusia sudah bisa mengambil kesimpulan. Disinilah hanya mengurus
tentang mengembalikan roh, reinkarnasi manusia menjadi binatang / empat
makhluk di tingkat 10. roh yang belum habis reinkarnasi, bukan tugas di istana ini
manusia harus tahu. Yang Shen kita siap kembali.
Yang Shen Banyak terima kasih kepada Chian Suei dan pejabat. Waktu sudah habis, kami mau
permisi pulang ke Wihara.
Chian Suei Tidak apa-apa. Kalau kekurangan harap maklum, perintahkan jendral dan pejabat
berbaris antar tamu.
Chi Hoet Cepat keluar siap naik ke Teratai.
Yang Shen Saya sudah duduk guru, berangkat.
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 22

BAB 22
MENGUNJUNGI TINGKATAN KE EMPAT MENJUMPAI UU KUAN WUANG
TAHUN 1977, CIA GWEE CAP LAK
Chi Hoet Tahun 1976 sudah berlalu, Wihara Shen Shien bulan Pe Gwee Ce Cap Go menerima
Titah untuk mengarang buku Berkeliling di Alam Baka. Sampai kini tidak terasa sudah
setengah tahun. Dalam hidup ini, waktu tidak berhenti berjalan, dalam sekejab mata
sudah lewatlah tahun yang lalu. Kini menjumpai lagi Cap Go Me. Lihat di depan anak-
anak sedang main lentera. Coba bercermin, tidak terasa ubanpun sudah penuh dikepala.
Kalau tidak segera bertapa, melatih kehidupan yang baik, mau tunggu sampai kapan
lagi. Rencana tahunan dimulai pada musim semi, kehidupan yang paling berharga ada
dimasa muda, sayangilah waktu, kasihanilah nyawa, penuhi keyakinan, tidak takut akan
rintangan-rintangan yang berlapis-lapis, lihatlah pemandangan yang bercahaya di masa
depan. Mantaplah langkah, semoga lancar dalam kehidupan ini setiap mengelilingi alam
baka lagi, Yang Shen bersemangatlah.
Yang Shen Selamat tahun baru, banyak rejeki dan kemajuan.
Chi Hoet Selamat selamat, sebagai guru tidak mengharapkan banyak rejeki. Karena harta sudah
memenuhi ruangan, guru hanya hanya ingin melahirkan anak mulia.
Yang Shen Sebagai bikhu kok ingin melahirkan anak mulia segala, sebab itu merusak kesucian
Budha.
Chi Hoet Kamu salah tangkap maksud saya, saya hanya ingin dunia bisa melahirkan anak yang
mulia dan pintar. Jangan banyak melahirkan anak yang licik, agar dunia penuh
kedamaian dan saya bisa bebas merdeka. Tidak usah sebentar-sebentar ke dunia, repot
dan sibuk menolongi umat dan manusia.
Yang Shen Guru, perkataan yang lucu namun bagi manusia di dunia yang mengharapkan cepat
punya mulia, maksudnya setelah lahir punya bawaan yang menguntungkan, cepat jadi
kaya dari pada mengucapkan selamat melahirkan anak mulia ada lebih baik
mengucapkan “Banyak rejeki dan Kemajuan”, lebih enak di dengarnya.
Chi Hoet Yang bisa cari keuntungan tidak harusnya anak mulia, namun masih banyak anak
durhaka, ha ha ha. Tidak terasa sudah salah bicara, dosa, dosa, kita sudah siap
mengelilingi alam baka, cepat naik ke Teratai.
Yang Shen Tahun ini panggung Teratai ini kelihatan tambah besar ya.
Chi Hoet Tugas dan perjalanan jauh, bunga teratai makin berkembang baik-baiklah diri dan
beramal. Tempat teratai sudah kelihatan ada kemajuan dan menjadi semakin besar.
Yang Shen Tidak beerani, saya hanya merasa dosa saya masih banyak mana punya tempat teratai.
Chi Hoet Bunga teratai timbul dikotoran namun tetap suci dan murni. Cepat naik, hari ini kita
mengunjungi Istana Alam Baka Tingkat ke 4
Yang Shen Saya sudah duduk, silakan berangkat.
Chi Hoet Hari ini tiba-tiba datang firasat, saya mau menyanyikan sebuah lagu untuk menasehati
dunia.
TANYA MANUSIA ;
Sibuk apa? Karena sibuk mencari makan.
Memohon apa? Mohon kekayaan dan kedudukan.
Mabuk apa? Mabuk karena percintaan.
Mikir apa? Mikir serakah jadi pusing kepala.
Kerja apa? Mana boleh pekerjaan yang merugikan orang lain.
Dapat apa? Sibuk hidup sampai mati, kosongkan kedua tangan.
Tumbuh apa? Insaflah kelakuan, berbalik ajaran yang benar / kebaikkan.
Latih apa? Bebaskan diri, cari kesempurnaan.
Keliling apa? Naik perahu amal kebaikkan menuju ke Surga. Sudah tiba, cepat turun.
Istana Tingkat ke Empat sudah kelihatan di depan.
Yang Shen Oh, didepan benar Istana Tingkat ke 4
Chi Hoet Itu Kuan Wang dan pejabat sudah keluar dari istana.
Yang Shen Selamat berjumpa Uu Kuang Wuang dan pejabat Dewa. Saya adalah Yang Shen dari
kota Tai Chung, Wihara Shen Shien, ada kesempatan meninjau kemari harap berikan
petunjuk
Uu Kuang Wuang
Tidak usah sungkan, cepat berdiri, masih suasana Tahun Baru masih begini sibuk,
karena mau mengarang buku sehingga mondar mandir ke alam baka. Murid wihara
semangatnya mengagumkan. Silahkan Chi Hoet dan Yang Shen ikut saya ke dalam
ruangan, mengobrol.
Yang Shen Terima kasih Yiam Wong.
Yiam Wong Silahkan duduk, jendral cepat berikan Chun Chiang (minuman yang hanya terdapat di
langit)
Yang Shen Terima kasih
Chi Hoet Yang Shen sungguh hoki, Uu Kuang Wuang sampai memberikan minuman hanya
diminum olehnya sendiri kepada kamu. Ini adalah minuman istimewa, setelah diminum
akan bertambah daya kecerdasanmu.
Yiam Wong Silahkan Chi Hoet dn Yang Shen minum, tidak usah sungkan.
Yang Shen Rasanya wangi, setelah minum rasanya hangat dan sejuk, terima kasih atas jamuan
Yiam Wong yang begini berharga, saya akan bersemangat terus melaksanakan tugas ini,
agar buku ini cepat selesai.
Yiam Wong Tidak usah sungkan, minuman ini adalah pemberian kolam langit, tersedia di setiap
tingkatan, minuman khusus Yiam Wong, untuk menambah cahaya roh dirinya sendiri.
Untuk pejabat dan jendral disediakan the Dewa dan prajurit alam baka hanya boleh
minum the biasa, karena derajat perbandingan berbeda, maka imbalannya berbeda.
Yang Shen Di istana ini, bagaimana keadaannya mengurus para roh dosa ?
Yiam Wong Saya juga menguasai 16 neraka kecil, ditempat lain mereka baru masih banyak
dibangun untuk menampung roh dosa yang dari perbuatan dosa yang banyak timbul di
dunia. Setiap roh dosa setelah masuk melalui pintu hantu ke panggung cermin dosa
dicerminkan perbuatan masing-masing. Setelah lengkap bukti-buktinya, maka diperiksa
dosa yang dibuat dan hukuman yang akan diberikan termasuk wilayah tingkatan yang
mana yang akan diurus, maka roh dosa akan diserahkan ketingkat itu. saya sekarang
mau siding satu perkara. Silahkan kalian berdua ikut menyaksikan.
Yang Shen Ya, didepan ruangan sedang menghadap seorang dosa pria yang dikawal oleh jendral
sapid an kuda, kelihatannya seperti seorang direktur, wajahnya bersinar, kepalanya
sedikit botak, tidak tahu berbuat dosa apa. Dia mulai ketakutan.
Yiam Wong Roh dosa ini orangnya pintar, waktu di dunia jadi pengusaha obat-obatan karena ingin
lebih kaya, memalsukan banyak macam obat untuk dijual, mencelakakan banyak orang.
Hari ini ajalnya, ditangkap prajurit alam baka kemari untuk disidang.
Chi Hoet Karena waktu sudah tiba saya mau mengajak Yang Shen pulang kemudian hari di
penjara, ke alam neraka mau tanya dia juga bisa. Harap Uu Kuang Wuang maafkan dan
maklum.
Yiam Wong Tidak apa-apa, perintah jendral dan tugas berbaris antar tamu.
Chi Hoet Yang Shen cepat keluar, siap pulang.
Yang Shen Siap saya sudah duduk, guru berangkat.
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 23

BAB 23
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL MENCEKOKI OBAT
TAHUN 1977, CIA GWEE CAP KAU

Chi Hoet Didunia banyak manusia yang tega hatinya, karena suka uang demi kekayaan sehingga
tidak memperdulikan peri kemanusiaan, seperti salah mengobati orang sebagai dukun
palsu atau sengaja membuat obat palsu untuk dijual ke umum, menganggap nyawa
manusia sebagai mainan. Benar-benar dosa yang besar, biarpun hukuman didunia
cukup berat, namun masih ada penjahat yang nekat. Maka harus dihukum berat di alam
baka. Kalau tidak percaya saya ajak Yang Shen mengelilingi alam baka dan buktikan
yang saya katakana itu benar. Hari ini saya siap berangkat ke alam baka, Yang Shen
naik ke Teratai.
Yang Shen Hari ini kita menuju kemana ?
Chi Hoet Keneraka yang dibawah kuasa Tingkat Ke Empat, siap.
Yang Shen Saya sudah mantap duduk di Teratai, Guru berangkat.
Chi Hoet Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen Salam jumpa neraka didepan sudah terdengar suara rintihan dan muntah, diatas pintu
neraka tertulis NERAKA KECIL TEMPAT CEKOKI OBAT, jendral sapid an kuda
sedang mengawal roh dosa pria dan wanita masuk ke dalam. Oh, pejabat dan jendral
sudah berada didepan pintu, tahu bahwa kita akan kemari.
Chi Hoet Ya, didepan para pejabat dan jendral sedang mau menyambut kita, cepat beri salam.
Pejabat Selamat datang ke neraka Chi Hoet dan Yang Shen, kami sudah dapat surat pemberitahuan
dari Yiam Wong bahwa kalian akan meninjau kemari untuk dicantumkan dalam buku
agar manusia di dunia percaya keadaan neraka. Kalian ikut saya masuk ke dalam.
Yang Shen Terima kasih, disamping pintu neraka banyak terdapat bermacam-macam obat, dekati
dan lihat merknya dari bahasa mandarin, inggris, jepang. Bungkusnya rapih. Tanya
jendral, disini juga menjual obat-obatan, kenapa tesedia begitu banyak obat? Di took
obat yang terbesarpun kalah banyak persediaannya.
Pejabat Neraka tidak menjual obat, ini adalah obat palsu yang dibuat oleh manusia di dunia. Di
dunia setelah tercipta satu macam benda, di alam baka otomatis timbul benda tersebut.
Kalau membuat obat palsu hanya sebotol, dialam baka mengetahui, karena itulah
barang bukti yang diciptakan didunia tersedia disini. Tidak akan meleset sedikitpun
seperti disinari matahari dan bulan. Manusia didunia harus tahu, jangan menganggap
bisa berbuat kejahatan di kamar gelap, tidak tahunya disaksikan oleh Dewa dan setan
dalam kegelapan. Kalau tidak begitu, mana terdapat pembalasannya? Dalam buku Ilmu
Kebatinan sudah tertulis KECELAKAAN MAUPUN KEMULIAAN TIDAK ADA
PINTUNYA, NAMUN MANUSIA YANG MEMBUKA PINTUNYA,
PEMBALASAN KEJAHATAN MAUPUN KEBAIKKAN SEPERTI BAYANGAN
SELALU IKUT DI BADAN.
Chi Hoet Kebanyakan manusia tidak pecaya ada pembalasan karma, harus diketahui pembalasan
atas perbuatan manusia selalu ada, seperti bayangan yang tetap mengikuti diri kita,
jangan dikira dibawah sinar lampu akan terlihat bayangan, setelah masuk ke kamar
gelap sudah hilang bayangannya berbuat apa tidak akan diketahui orang lain.tidak tahu
nya ditempat gelap justru tempat kesenangan hantu, masuk perangkap sendiri mau
menyalahkan siapa lagi.
Pejabat Silahkan kalian masuk ke dalam meninjau.
Yang Shen Penjara di dalam dipisahkan oleh kawat besi bisa dilihat roh dosa yang sedang merintih
dan menjerit, prajurit alam baka sedang menggunakan tong yang penuh berisi cairan
hitam mencekoki ke dalam mulut roh dosa. Setiap roh dosa berontak mau
menghindari.
Chi Hoet Saya ajak kamu kedepan melihat roh yang tempo hari di siding oleh Yiam Wong, kini
dihukum.
Pejabat Baik, coba kita saksikan.
Yang Shen Sungguh kasihan, roh dosa ini tempo hari berada ditingkat ke empat wajahnya masih
merah. Setelah beberapa hari sudah Nampak lagi, hanya terlihat di mulut, hidung dan
seluruh mukanya penuh cairan hitam, cairan apa itu?
Pejabat Waktu di dunia roh dosa ini membuat obat palsu, hingga mencelakakan banyak orang.
Obat ini sungguh pahit dan beracun, setelah mati dihukum dengan dicekoki obat yang
berwarna hitam, sampai di usus rasanya seperti dokocok, sangat sakit dan ingin
muntah, tetapi tidak bisa dimuntahkan. Ini pembalasan membuat obat palsu.
Yang Shen Sekarang roh dosa yang memakai jas dikotori oleh cairan hitam, cahaya kedua
matanya sudah hilang.
Roh Minta tolong, Bikhu dan manusia dari dunia cepat tolong saya. Saya sungguh sudah tidak
tahan lagi. Kalau bisa menolong saya dalam Kehidupan Akan datang, saya akan jadi
sapi atau anjing, mengikuti kalian sebagai imbalan atas budi kebaikkan kalian. Saya
masih banyak uang di dunia dan bisa suruh anak cucu saya untuk memberikan pada
kalian.
Pejabat Ngawur, ini adalah Chi Kung Buddha, bukan Bikhu dari dunia. Kamu mau kasih uang
padanya, apa gunanya? Melepaskan kamu? Cepat ceritakan perbuatanmu sewaktu
masih hidup. Ini Yang Shen dari Wihara Shen Shien, Kota Tai Cung datang kemari
karena dapat Titah untuk mengarang buku amal. Kalau kamu bicara terus terang,
mungkin hukumanmu akan dikurangi.
Roh Terima kasih, sungguh malu jika diceritakan, juga memalukan keturunan saya. Waktu masih
hidup saya buka took obat, berdagang obat cina dan luar negeri. Lama kelamaan saya
dapat pengetahuan tentang obat-obatan dan ingin cepat kaya. Saya membeli satu mesin
dan dengan memakai terigu dan bahan lain meniru obat-obatan luar negeri.
Memalsukan bungkusannya dan menjualnya sendiri dan menjual ke toko lain, hingga
mendapat banyak keuntungan. Dalam than baru ini saya sakit dan meninggal pada
umur 52 tahun. Setelah mati dikawal oleh jendral sapid an kuda kepanggung Cermin
Dosa, terlihat jelas waktu saya masih hidup, membuat obat palsu dan menjual ke toko
lain. Saya jadi ketakutan,, tidak tahu bahwa dialam baka ada mesin yang begitu pandai,
maka tidak bisa bicara apa-apa lagi. Akhirnya dikawal ke Tingkat ke 4, Uu Kuan
Wuang menghukum saya ke neraka, dicekoki obat selama 30 tahun. Waktu dikawal
kesini saya kaget, karena obat yang pernah saya palsukan berikut bungkusnya tersedia
disini juga, sungguh hebat, barang bukti komplit, saya mau omong apa? Dalam
beberapa hari ini saya dicekoki obat hitam terus , sungguh tersiksa, tidak mau minum
pasti dipukuli, setelah dipaksa minum, perut rasanya mau pecah dan sangat sakit, mau
dimuntahkan tidak bisa, kini sangat menyesal, harap orang-orang yang satu usaha
seperti saya jangan meniru saya, supaya mereka bebas dari hukuman ini.
Pejabat Brengsek, kamu masih banyak melakukan kejahatan yang lain, cepat ceritakan jangan
disimpan, kalau tidak, rasakan hukuman yang lebih berat.
Roh Baik, akan saya ceritakan. Supaya untung besar, secara sembunyi saya menjual obat
perangsang birahi kepada pemuda dan pemudi, biar mereka teller sehingga banyak
menimbulkan kejadian yang menyesatkan. Saya benar-benar berdosa, masih ada satu
lagi. Ada teman memberikan saya buku amal dari Wihara, supaya dibaca agar bisa
berbuat kebaikkan. Setelah saya baca beberapa halaman, isinya hanya ceramah Dewa,
hanya orang-orang tolol yang mau percaya dan hal-hal demikian. Tidak tahunya
setelah meninggal Yiam Wong menambahkan hukuman 5 tahun lagi atas dosa saya
menghina Dewa Buddha, dan membuang buku amal. Oh, manusia ini juga dari wihara
dunia, saya sungguh tersesat, harap Chi Hoet dan Yang Shen bisa membantu saya
memohon pada pejabat neraka agar membebaskan saya.
Yang Shen Guru, roh dosa ini masih memiliki hati nurani, masih tahu wihara, apakah
boleh roh dosa ini diringan kan?
Chi Hoet Waktu masih hidup tidak percaya ada Dewa Buddha maupun setan, menganggap dunia
sudah maju, setelah mati baru menyesal. Sekarang kamu berada di tangan Dewa atau
setan mau menyesal sudah terlambat. Karena kamu sudah menceritakan dosamu dengan
jujur, setelah buku Berkeliling Di Alam Baka sudah jadi dan bisa menyadarkan
manusia, maka jasamu bisa mengurangi dosa-dosamu.
Pejabat Sudah berbuat dosa harus dihukum, tidak usah banyak memohon. Walaupun kamu buat
obat palsu, tidak langsung membunuh orang, namun sudah banyak mencelakakan
manusia, bisa juga dianggap sudah langsung membunuh orang maka Yiam Wong
menghukum berat pada kamu.
Chi Hoet Waktunya sudah tiba, Yang Shen siap pulang ke Wihara. Lain kali ada kesempatan
meninjau lagi.
Yang Shen Terima kasih pejabat dan jendral, saya mau ikut guru, permisi.
Chi Hoet Cepat naik ke Teratai. Siap pulang.
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan guru berangkat.
Chi Hoet Sudah tiba di wihara, Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

BERKELILING DIALAM BAKA BAB 24


BAB 24
MENGUNJUNGI NERAKA MENYIRAM ARI PANAS KE TANGAN
TAHUN 1977, CIA GWEE JI CAP SA

Chi Hoet Segala usaha di dunia bisa mendatangkan uang, yang penting usaha yang benar, tidak
melanggar undang-undang atau peraturan Negara, maka di dunia ini tidak ada orang
yang mati kelaparan. Lihat masyarakat sekarang banyak manusia yang tidak
bertanggung jawab, kerjaannya hanya mencuri, merampok, membunuh, melahirkan
anak yang begini salah siapa? Sungguh kasihan hati nurani orang tua, betapa susah
membesarkan anak, namun tidak benar kelakuannya, berbuat jahat, menunggu
keamanan masyarakat, sungguh keterlaluan, waktu masih hidup menjadi anggota geng.
Menguasai satu wilayah. Setelah mati dikurung dalam penjara neraka, tangan diborgol,
dicambuk, dipukul oleh prajurit alam baka. Sungguh kasihan keadaannya manusia di
dunia. Kalau tidak percaya, hari ini saya akan mengajak Yang Shen ke alam baka untuk
membuktikannya. Yang Shen siap keliling ke alam baka, cepat naik ke Teratai.

Yang Shen Terima kasih atas petunjuk guru, manusia di dunia kalau mendengar pembicaraan guru
pasti terharu. Saya punya satu pertanyaan, banyak orang bertanya pada waktu saya di
ajak oleh guru berkeliling alam baka tetapi dalam waktu yang sama ada orang lain
yang minta guru turun. Apakah guru bisa memisahkan badan untuk mengurus macam
urusan? Tolong jelaskan pada murid.
Chi Hoet Benar, pertanyaan ini menjadi teka teki umat. Saya akan menjelaskan bahwa bayangan
bulan dalam kolam terang menyinari jika ditangkap hanya percikan air dicontohkan
bunga dalam cermin. Bulan dalam air hanya bayangan belaka diartikan Buddha. Ilmu
Buddha tiada batas, diartikan Dewa. Kelihatan Dewa luas, kesana kemari Dewa Buddha
hanyalah gumpalan roh yang bersinar terang benderang, namun bisa menjelama menjadi
apapun dan Dewa Buddha seperti bulan yang diatas langit, semua kali, sungai manapun
lautan pasti terlihat bayangan bulan. Bulan hanya satu, kenapa bisa terlihat dimana-
mana. Karena dia berada diatas langit, seperti Wihara Shen Shien namun bagi orang
banyak berbuat amal kebaikkan atau orang yang pernah membaca buku amal yang
diciptakan oleh wihara, pasti orang lebih mengingatnya. Sebagai contoh, sekarang di
dunia banyak televise, di stasiun TV ada seorang penyiar sedang membawakan acara,
namun orang ini dapat dilihat disemua pesawat TV yang membuka channel ini. Maka
orang lain yang meminta saya turun dalam waktu yang sama, yang penting batinnya
kontak, saya akan turun dalam tempat yang berbeda namun dalam waktu yang sama, hal
ini supaya manusia tahu bahwa Chi Hoet hanya ada satu, saya berada dilangit, bagi yang
berjodoh satu bisa dirubah menjadi puluhan ribu. Setiap orang bisa menyaksikan dalam
kitab, ada peribahasa Buddha jauh di gunung roh jangan dicari, karena gunung roh
terdapat dalam hatimu, setiap manusia mempunyai pagoda gunung roh carilah ajaran
Buddha dibawah pagoda gunung roh itu di dalam diri sendiri. Penjelasan ini membuang
waktu banyak, Yang Shen cepat naik ke Teratai, siap keliling di alam baka.
Yang Shen Guru, saya sudah duduk di Teratai, silahkan berangkat.
Chi Hoet Sudah tiba, Yang Shen turun
Yang Shen Siap, sudah terdengar di telinga suara jeritan di depan pintu neraka tertulis NERAKA
KECIL MENYIRAM AIR PANAS KE TANGAN.
Chi Hoet Neraka ini termasuk wilayah yang dikuasai oleh tingkat keempat, cepat kita jalan dan
meninjau.
Yang Shen Pejabat sudah keluar. Salam jumpa pejabat, Dewa dan jendral. Hari ini saya dan Chi
Hoet mendapat titah untuk kemari dan meninjau harap memberikan petunjuk.
Pejabat Tidak usah sungkan, selamat datang ke neraka. Saya sudah diberitahu Yiam Wong bahwa
kalian akan datang, kalau ada kekurangan harap maklumi.
Chi Hoet Sudah banyak buang waktu, terlambat kemari harap pejabat jangan mempermasalahkan
ini. Yang Shen cepat ikut pejabat ke dalam untuk meninjau.
Yang Shen Terima kasih, dalam neraka ini penuh hawa uap air, suara tangisan dan jeritan menjadi
satu. Dalam neraka kedua tangan roh dipaku kayu. Setiap prajurit alam baka
mengangkat satu drum air panas yang matang, digayung dan disiram ketangan roh dosa.
Sehingga mereka menjerit kesakitan dan alam baka yang satunya lagi langsung
mencambuknya begitu mendengar ia menjerit. Sangat kasihan memang tidak tahu dosa
yang sudah dibuatnya, ada yang masih muda sudah dihukum demikian.
Pejabat Mereka ini, dosanya sebagian besar mencuri atau menipu. Saya akan suruh beberapa roh
dosa menceritakan dosa yang telah dibuatnya di dunia.
Yang Shen Baik, saya akan menanya dosa apa yang telah mereka lakukan, supaya tercantum
dalam buku agar manusia sadar.
Pejabat Saya sudah menurunkan 3 roh dosa. Suruh yang pertama menceritakan perbuatannya
waktu hidup di dunia.
Roh Aduh kedua tangan saya hampir hancur, mohon guru bisa menolong saya minta obat untuk
menghilangkan rasa sakit.
Yang Shen Lihat kedua tangannya banyak mengeluarkan air berwarna kuning, seperti daging babi
yang busuk. Guru bolehkah saya menolongnya?
Chi Hoet Kamu tidak perlu banyak bicara, karena perbuatan dosa tangan tidak dapat disembuhkan
oleh obat, tangannya sungguh jahat.
Pejabat Kurang ajar jangan sembarangan minta tolong, cepat ceritakan urusan kejahatanmu waktu
masih hidup di dunia.
Roh Baiklah. Saya lahir di keluarga yang kaya, sehingga manja dan bergaul dengan pemuda yang
brengsek. Hanya mau makan tidak mau kerja, sering ke bar, menggoda wanita, hanya
tahu main dan bersenang-senang. Kalau dinasehati orang tua saya tidak peduli.
Akhirnya hubungan dengan orang tua putus, hati saya sangat benci dan tidak mau
pulang kerumah lagi, merantau, masuk ke lembah hitam, dan diajari teman-teman untuk
berbuat jahat, mencopet, sering menggunakan sepasang tangan Dewa untuk beraksi
dalam bus umum atau di tempat umum yang lain.
Pejabat Kurang ajar, bicara tidak boleh menggunakan bahasa Dewa, seharusnya sepasang tangan
aneh.
Roh Kemudian timbul pikiran kalau mencopet terus hasilnya tidak banyak, maka mulailah masuk
rumah orang untuk mencuri harta benda. Seumur hidup sehingga terkumpul banyak,
hasil kejahatan sampai jutaan. Pada suatu saat saya sedang mencuri ketahuan, lalu
dikejar oleh massa akhirnya tertangkap, diserah kan kepada polisi dan dipenjara. Setelah
bebas saya tidak menyesal dan mencuri lagi sampai umur 41. karena terlalu banyak
minum arak dan melacur, sehingga mendapat penyakit kanker dan meninggal. Waktu
sakit selain menggunakan uang untuk berobat, teman-teman sejenis saya melihat saya
sudah tidak berdaya lagi, maka mereka tidak memperdulikan saya lagi, sehingga saya
mati dalam keadaan sebatang kara. Setelah mati saya dikawal oleh jendral sapid an
kuda, dicambuki terus dalam perjalanan ke neraka. Akhirnya saya dihukum di neraka
ini. Baru tahu bahwa umur saya dikurangi 9 tahun, inilah pembalasan dosa saya. Saya
tidak bisa bicara lagi.
Pejabat Kamu menyesalpun sudah terlambat, waktu kamu di penjara dan setelah bebas kamu
seharusnya insaf. Baik-baik menjadi manusia, berbuat amal untuk hidup dan menutupi
kesalahan, mungkin tidak dikurangi umurmu. Mungkin tidak dihukum mati di alam baka
ini, namun sebaliknya kamu tetap mengulangi perbuatanmu, ditambah dosamu tidak
berbakti pada orang tua, maka Yiam Wong menghukum kamu 32 tahun, cukup untukmu
tersiksa begini, roh dosa yang kedua, cepat ceritakan dosa yang kamu lakukan di dunia.
Roh Waktu didunia saya berdagang barang-barang tambang dan onderdil mesin. Beberapa tahun
kemudian cukup mendapat keuntungan tidak terasa saya mulai bersenang-senang, punya
wanita simpanan dan istri saya tidak tahu. Karena itulah perputaran keuangan saya
menjadi kurang lancer, kemudian untuk menutupi pengeluaran, bahan-bahan tambang
saya jual ke orang lain. Disamping itu saya banyak memesan onderdil mesin di pabrik,
saya jual dengan harga obral, tapi saya membayar pabrik dengan giro dan cheque
mundur. Setelah mengumpulkan semua uang, saya kabur dan hanya meninggalkan sedikit
uang di bank. Waktu perusahaan pabrik mau menguangkan cheque saya, ternyata cheque
kosong. Akhirnya mereka melapor ke polisi hingga saya ditangkap dirumah saudara saya.
Setelah saya bebas dari penjara saya tetap bisa hidup senang. Karena semua uang uang
yang dulu saya kumpulkan, saya simpan di tempat wanita simpanan saya. Walaupun saya
dimaki penipu dan tukang kabur, namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Enam tahun
yang lalu saya meninggal karena penyakit jantung dan di tangkap jendral sapi dan kuda,
lalu dibawa ke Istana Tingkat ke 2. Yiam Wong Chun Chiang Wuang memaki saya
membawa kabur uang milik orang lain dan bisa hidup dari uang kotor tersebut, maka
dihukum keneraka tanah Kotoran Tinja dan Air Seni. Setelah bebas kini diserahkan ke
Tingkat ke 4. Yiam Wong Uu Kuang Wuang memakdi saya penipu dengan
mempergunakan cheque kosong. Kedua tangan ini berbuat dosa, maka saya dihukum di
neraka Menyiram Air Panas Ke Tangan 10 tahun. Tenang wanita simpanan dan
meninggalkan istri yang sah, saya akan dihukum lagi di tempat lain. Yiam Wong
memberitahu bahwa setelah dihukum atas semua dos saya maka saya akan diserahkan ke
Tingkat ke-10 untuk reinkarnasi dengan catatan. Kehidupan pertama sebagai manusia
yang berbakat yang badannya cacat, bekerja diperusahaan yang pernah saya bawa kabur
uangnya, mencari uang untuk dia dan saya sendiri diberi gaji yang kecil, cukup untuk
makan 2 kali sehari, agar melunasi uang atau hutang saya pada pengusaha itu untuk
membebaskan karma yang telah saya lakukan. Untuk kehidupan kedua, saya akan
dilahirkan dalam keluarga kaya, pelit dan licik. Badan saya lemah dan sakit-sakitan,
untuk menghamburkan uang orang tua yang kaya dan licik itu, karena mau berobat ke
dokter, biar tinggal bersama keluarga kaya namun hanya bisa hidup kalau makan obat
setiap hari. Si dokter adalah jelmaan pengusaha yang pada Kehidupan Dahulu pernah
saya tipu dan kini menagih hutang sebagai dokter kontrak, demikian pembalasan karma
saya yang akan terjadi di Kehidupan Akan Datang. Maka nasihatilah manusia, kalau
berdagang harus jujur, sebab uang haram tidak bisa membeli kebebasan, justru
pembalasan karma yang menantikan kita di Kehidupan Akan Datang, seperti saya mau
menyesal sudah terlambat.
Pejabat Berdagang tidak jujur, segala harta juga tidak bisa di bawa setelah meninggal. Menipu
uang orang lain, di Kehidupan Akan Datang harus melunasi berikut bunganya. Sudah
dapat nama yang tidak baik pada keturunan, juga anak cucu jadi terbawa-bawa. Yang
dibicarakan roh ini memang kenyataan, karena pembalasan karma akan terjadi pada
dirinya. Menurut catatan pengusaha yang uangnya pernah dibawa kabur oleh roh ini,
setelah reinkarnasi akan menagih hutangnya pada roh in, demikian karma pembalasan
kebaikkan atau kejahatan berputar, sungguh aneh tapi nyata, seperti laba-laba melekat
dimana-mana dan tidak terlepas. Wahai manusia berkelakuan apapun harus jujur, jangan
punya pikiran jahat, berbuat kesalahan yang merugikan orang lain akan tercipta karma,
demikianlah yang banyak terjadi di dunia. Siapa menyangka kehidupan benar-benar
menderita.
Chi Hoet Karena terbatasnya waktu, saya pikir sudah cukup untuk wawancara dengan kedua roh
ini.
Yang Shen Baiklah, saya masih ada sedikit pertanyaan, sekarang di dunia ada hokum mati, rohnya
di kurung dineraka yang mana?
Pejabat Tentang manusia yang dihukum mati didunia, rohnya akan dikurung dipenjara yang lebih
sadis, kalau dibandingkan hukuman yang terdapat di neraka, lain hari akan kita
saksikan.
Yang Shen Terima kasih atas penjelasan pejabat, kamu mau pulang sekarang, permisi.
Chi Hoet Cepat keluar naik ke Teratai, siap pulang.
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan berangkat
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 25

BAB 25
MENGUNJUNGI NERAKA MENUSUK MULUT
TAHUN 1977, JI GWEE CE LAK

Chi Hoet Di kehidupan ini penuh dengan suka duka, kegembiraan dan kesusahan, perpisahan yang
menyedihkan dan perjumpaan yang membahagiakan. Bertapapun tidak mudah, kalau
mau sungguh-sungguh harus mau berjuang, bukan hanya berbicara saja. Harus tabah
dan punya alasan kuat, tahan uji biar di goda sampai bagaimanapun juga. Tetap tidak
tergoda dan berkeyakinan tinggi. Hari ini mau berkeliling alam baka lagi, Yang Shen
siap naik ke teratai.
Yang Shen Guru, kenapa kamu banyak tarik nafas hari ini?
Chi Hoet Hati manusia berbeda-beda, berlainan, ada yang bilang asin, ada yang bilang manis,
pahit atau asam. Hal, masing-masing punya pendapat yang berlainan tetang perjalanan
hidup ini, hingga manusia dibuat jadi bingung sendiri.
Yang Shen Ala, orang yang bertapa harus mempunyai pandangan yang luas, berprinsip biar
mereka pada bingung, kini tetap terang.
Chi Hoet Kamu lebih pintar, Ghi Kung hampir tersesat, sekarang sudah mempunyai jalanan yang
lurus dan terang. Jangan bicara lagi, naik ke Teratai.
Yang Shen Siap.
Chi Hoet Sudah tiba, turunlah meninjau.
Yang Shen Didepan pejabat dan jendral sudah datang. Saya adalah Yang Shen dari Wihara Shen
Shien. Hari ini diajak Chi Kung kemari, harap banyak memberikan petunjuk.
Pejabat Kalian tidak usah sungkan, neraka ini dinamakan NERAKA KECIL MENUSUK MULU,
Tingkat Ke 4. kami sudah diberitahu Yiam Wong bahwa kalian akan datang meninjau,
kalau ada kekurangan harap dimaklumi.
Chi Hoet Para Pejabat tidak usah merendahkan diri, kami terima Titah untuk mengarang buku,
harap pejabat dan jendral banyak memberikan petunjuk.
Pejabat Siap, silahkan kalian berdua mengikuti saya meninjau ke dalam.
Yang Shen Dipintu tertulis NERAKA MENUSUK MULUT, saya pikir, pasti sangat tersiksa.
Pejabat Ikuti saya masuk, jangan banyak membuang banyak waktu.
Yang Shen Tidak salah didalam neraka terdengar jeritan yang menggemparkan, prajurit alam baka
sedang menggunakan sata batang jarum yang terbuat dari besi dengan ganasnya
menusuk mulut roh dosa yang terikat di tiang kayu itu seperti mau mematikan, roh itu
kesakitan sampai menjerit sejadi-jadinya, hukuman yang sadis ini diberikan pada roh
yang berbuat dosa apa ?
Pejabat Saya akan melepaskan beberapa roh, kamu bisa tanya sebab-sebabnya.
Yang Shen Terima kasih
Pejabat Perintahkan roh dosa ini cepat meceritakan dosa apa yang telah dibuat waktu di dunia pada
Yang Shen yang dari kata Tai Chung, Wihara Shen Shien.
Roh Mulut saya sungguh sakit, dulu saya sudah mengaku di depan Yiam Wong. Kenapa saya
disuruh cerita lagi ?
Chi Hoet Bikhu saya ada disini, mau minta sedekah apa tidak boleh ?
Pejabat Ini adalah Chi Kung Buddha, terima titah untuk mengarang buku Berkeliling Di Alam
Baka, kalau kamu mau cerita bearti melanggar hokuman yang lebih berat lagi, kamu
mau pergi ke neraka Aphi ?
Roh Oh, ini Chi Kung Buddha. Waktu didunia sering mendengar nama besarmu, saya sungguh
terlalu, mohon diampuni. Baiklah saya akan cerita, waktu di dunia karena punya bakat
dan suara bagus, saya sering ke restaurant, night club bernyanyi, diundang oleh
perusahaan obat, mengadakan show ke kota lain. Sebagai penyanyi, demi kesenangan
pengunjung saya sering menyanyikan lagu porno, hasil ciptaan saya sendiri mengadakan
gerakan erotis sehingga mendapat sambutan yang meriah, bertepuk tangan, berteriak
bagus. Karena bahasa porno itulah setelah mati dihukum Yiam Wong. Kenapa tidak
menyanyikan lagu kebangsaan atau lagu sehat yang bisa menyehatkan, memberi
semangat hati nurani orang. Yang dinyanyikan oleh saya adalah lagu porno yang bisa
merusak sopan-santun masyarakat, maka mulut saya harus dihukum selama 10 tahun.
Sungguh sakit, setiap hari harus menerima hukuman demikian, benar-benar punya mulut
kini tidak bisa bicara. Didunia saya masih melakukan dosa lain, pejabat memberitahu
saya, setelah bebas dari neraka ini harus dihukum ke neraka lain. Kini mau menyesal
sudah terlambat. Harap penyanyi di dunia jangan menyanyikan lagu yang tidak sehat
dan cengeng, nyanyikanlah lagu kesedihan terus di alam baka.
Pejabat Kirim salam pada penyanyi di dunia, nyanyikan lagu yang sehat, jangan menyanyikan lagu
yang porno, tidak sopan terhadap umum, ini perbuatan dosa. Sekarang roh dosa ke-2
ceritakan dosa-dosa yang telah kamu lakukan, cepat.
Roh Mulut saya masih sakit, masih menetes air darah, pikir-pikir waktu masih hidup karena sifat
saya suka main-main ke luar, setelah kawin suka rebut dengan suami, kalau membuka
mulut mengomel pasti memaki langit dan bumi juga sering rebut dengan tetangga. Dosa
yang paling banyak adalah sering mengadu domba sehingga keluarga hidupnya tidak
tentram. Pernah saya rebut dengan tetangga, karena hati tidak puas maka saya
menyebarkan kata-kata bahwa istri si anu ada main dengan suami si anu, bertemu
berduaan di tempat anu dan dilihat oleh saya, berita ini tersebar kemana-mana, sehingga
keluarga mereka menjadi berantakan dan saya pernah memisahkan perjodohan orang
lain. Mulut saya sungguh banyak berdosa, setelah mati Yiam Wong ke Neraka Menuruk
Mulut selama 8 tahun. Saya masih mempunyai dosa lain tapi saya tidak mau bicara lagi.
Pejabat Cukuplah, karena mulutmu telah berbuat terlalu banyak.
Chi Hoet Waktunya tidak banyak, Yang Shen masih ada pertanyaan ?
Yang Shen Biarkan roh yang satu lagi menceritakan dosanya.
Roh Waktu masih didunia, karena ayah saya mengerti ilmu kedokteran sering menggunakan jamu
rumput-rumputan untuk menolong orang yang sakit. Akhirnya sayapun mengerti.
Setelah ayah mati, ada orang yang sakit minta tolong maka saya berkata “Ayah saya
waktu masih hidup sudah menurunkan resep leluhur semuanya pada saya, biar penyakit
apapun saya bisa mengobatinya. Bahan obat terdapat di dalam hutan dan di gunung,
tidak mudah untuk mendapatkannya. Ini obat mahal dan yang sakitpun percaya, maka
saya menjualnya dengan harga yang tinggi. Diantaranya memang ada yang sembuh tapi
ada yang tidak, kalau ada yang menanyakan resep obat saya, saya tidak kasih tahu
dengan alasan resep leluhur tidak boleh dibocori. Karena alasan itu saya dapat banyak
uang, karena orang lain terpaksa minta tolong pada saya, sehingga saya jadi kaya.
Setelah mati, Yiam Wong tidak kenal ampun dan menghukum saya kemari.
Pejabat Kamu memanfaatkan lidahmu yang panjang, buka mulut tutup mulut, ialah resep leluhur.
Kamu tidak tahu itu hanya resep ayahmu. Walaupun kamu menolong orang sakit,
namun minta bayaran yang tinggi, itu bukan citra seorang Shinseh, maka kamu
dihukum. Setiap manusia kalau memiliki resep leluhur harus dipergunakan untuk
menolong orang lain dan memberitahukan umum tentang resepnya. Tidak boleh
digunakan dengan imbalan yang mahal atau membesar-besarkan jamu rumput dengan
mengatakan obat yang mahal. Ini namanya bohong. Kamu akan mendapat hukuman
menusuk mulut.
Chi Hoet Waktu sudah tiba Yang Shen siap pulang. Terima kasih pejabat dan jendral, kami mau
permisi.
Pejabat Antar tamu, kalau ada kekurangan harap dimaafkan.
Yang Shen Terima kasih
Chi Hoet Cepat naik ke Teratai, siap pulang.
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet Kalau suka bohong. Suka mengadu domba di belakang orang atau wanita yang tidak tahu
bicara dengan baik, memisahkan perjodohan orang lain, memaki orang yang lebih tua
dibelakang dia. Harus hati-hati, karena kalau tidak mau merubah sikap akan menjadi
setan di Neraka Menusuk Mulut. Manusia harus banyak mengucapkan terima kasih,
minta maaf, jauhkan kecelakaan dan mendatangkan rejeki. Wihara Shen Shien sudah
tiba, Yang Shen turun, roh kembali ke badan

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 26

BAB 26
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL
MENGIRIS URAT NADI DAN MEMATAHKAN TULANG TANGAN
TAHUN 1977, JI GWEE CE CAP LAK

Chi Hoet Waktu untuk berangkat ke alam baka sudah tiba, Yang Shen naik ke Teratai
Yang Shen Siap, saya sudah naik, silahkan berangkat.
Chi Hoet Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen Di depan adalah NERAKA MENGIRIS URAT NADI DAN MEMATAHKAN
TULANG TANGAN, tertulis dipintu neraka. Pejabat dan jendral sudah keluar
menyambut kita. Selamat berjumpa pejabat dan jendral. Murid Yang Shen ikut Chi Hoet
kemari untuk meninjau, harap banyak memberikan petunjuk.
Chi Hoet Saya mengajak Yang Shen kemari karena mendapat Titah mengarang buku. Karena
dunia sekarang banyak ajaran yang dilupakan, lebih menggutamakan harta benda hingga
mengabaikan kebaikkan. Karena serakah maka tega berbuat kejahatan, yang penting
dapat uang. Tidak perduli lagi hati nurani yang jujur, kalau jujur tidak dapat uang,
benar-benar menyedihkan. Karena di Taiwan ada kita Tai Chung, Wihara Shen Shien
banyak menciptakan buku-buku, kitab amal dan banyak menyadarkan hati manusia.
Hasilnya menggembirakan maka diberikan Titah oleh Giok Tee agar mengarang buku
Mengelilingi Alam Neraka. Saya ditunjuk sebagai penunjuk jalan memberikan keadaan
neraka agar diketahui oleh manusia. Hari ini sampai di neraka kalian harap memberikan
petunjuk.
Pejabat Kalian sungguh terpuji. Atas Titah mengarang buku, kami sudah mendapatkan
pemberitahuan, semua jelas. Mari ikut saya ke dalam untuk meninjau.
Yang Shen Para prajurit alam baka sungguh sadis, menggunakan pisau yang tajam untuk
mematahkan tangan roh dosa, agar kesakitan menjerit, tapi karena terikat di tiang kayu,
tidak bisa terlepas.
Pejabat Inilah NERAKA MENGIRIS URAT NADI DAN MEMATAHKAN TULANG
TANGAN. Prajurit alam baka memegang pisau yang tajam, pertama-tama mengiris putus
urat nadi tangan, kemudian mengorek daging tulang, memutuskan dan diberi makan Anjing
Besi, agar roh merasa lebih sakit.
Yang Shen Saya lihat setiap roh dosa sudah pingsan karena hukuman ini. Disamping ada anjing
yang makan daging mereka, namun anjing yang makan daging manusia tidak pernah
saya lihat. Silahkan tanya pejabat, anjing ini datang darimana ?
Pejabat Ini dinamakan Anjing besi, hanya ada di alam baka. Hidupnya hanya makan daging
manusia, karena dirinya sudah tidak kenal apa-apa, tidak punya pikiran maka dipanggil
anjing besi, beda dengan anjing yang ada di dalam dunia, bisa jaga rumah dan setia pada
tuannya. Sekarang ada anjing yang mahal dan kehidupannya sama dengan manusia
bahkan tidur dengan manusia. Kalau anjing besi untuk menghukum roh dosa, ini
dinamakan “Pembalasan adalah bahasa Hati serigala. Jantung Anjing.
Yang Shen Benar apa yang dikatakan pejabat. Manusia sudah tidak mempunyai kesetiaan, tidak
seperti anjing. Lihat, semua roh pingsan. Dosa apa yang pernah mereka lakukan ?
Chi Hoet Saya akan mengipasi agar beberapa roh sadar dan utuh lagi anggota badannya. Pejabat
saya akan melepaskan 3 roh biar mereka cerita, agar bisa tercantum dalam buku.
Perintahkan roh ini ceritakan dosanya.
Roh Ya, saya akan ceritakan. Saya sangat tersiksa, anak cucu saya tidak tahu saya dihukum disini.
Anggap sudah mati bebaslah semuanya. Waktu masih hidup saya jualan sayur-sayuran,
karena ingin untung banyak maka saya curangi timbangannya, satu kilo sayur saya
curangi menjadi 8 ons, demikian seterusnya. Saya tahu berdagang harus jujur, mencuri
satu kilo sayur dikehidupan akan datang harus diganti 8 ons, tapi saya anggap omong
kosong, tidak pernah mau berubahsikap. Setelah mati mati roh dikirim ke istana baka.
Dicerminkan dosa terlihat jelas perbuatan saya. Akhirnya dihukum di Tingkat ke 4
selama 10 tahun. Tiap hari disiksa, kedua tangan seperti daging ikan, dicincang dan diiris
oleh prajurit alam baka sungguh menyesal, manusia yang dagang didunia harus jujur,
timbangan harus tepat, jangan demi keuntungan merugikan orang lain. Yiam Wong
paling benci orang yang tidak jujur, prajurit alam baka sadis-sadis. Mau menyesal sudah
terlambat.
Pejabat Siapa suruh kamu main timbangan sekarang biar prajurit alam baka yang membetulkan
penyakit tanganmu. Perintahkan roh ke 2 untuk menceritakan dosanya pada Yang Shen
Roh Ya, didunia saya hidup dalam keluarga miskin, tidak sekolah, hanya mengumpulkan barang-
barang bekas untuk dijual, tiap hari naik sepeda kemana-mana menerima atau membeli
barang rongsokan, barang kuno, besi tua. Saya mendengar dari teman, kalau membeli
barang bekas dengan timbangan yang tepat, untungnya kecil, harus curangi timbangan,
maka saya mulai curangi timbangan, 10 kilo dicurangi menjadi 7 kilo. Karena banyak
orang menjual barang bekas tidak memperhitungkan, asal melepaskan ya sudah, maka
saya mendapat banyak untung. Setelah mati, Yiam Wong memaki saya berdagang tidak
jujur, merusak peraturan dagang, maka saya 15 tahun disini, dihina, dipukul, disiksa
oleh prajurit alam baka. Mohon Yang Shen minta tolong meringan kan dosa saya,
supaya bisa bebas dari hukuman ini, tolong, tolong….
Yang Shen Guru, dia sudah menceritakan keadaannya, lihat dia sungguh kasihan, pakaiannya
robek, saya pikir ringankan dosanya.
Chi Hoet Tugas kita hanya mengarang buku, jangan ikut campur urusan lain, biar pejabat yang
mengurus.
Pejabat Waktu masih hidup tangannya selalu main kotor, kini hanya bisa diiris urat nadinya dan
patahkan tangannya. Ini bukan dihitung dengan kiloan, tetapi dengan jeritan sebagai pria
berani berbuat harus berani bertanggung jawab, tidak usah mohon ampun. Sekarang
ganti roh yang ke tiga, cepat ceritakan dosamu, biar Yang Shen mencantumkan dalam
buku untuk menasihati manusia di dunia.
Roh Waktu di dunia saya bersuami seorang pegawai kantor pemerintah, jabatannya cukup tinggi.
Waktu suami kerja dan anak-anak sekolah, karena tidak ada kerjaan, diajak ibu-ibu main
mahyong. Mula-mula saya tidak bisa main, setelah diajari mereka sayapun bisa, juga
mahir main kartu. Walaupun main kalah menang main tidak besar, namun kebiasaan
berjudi tidak memperdulikan urusan rumah tangga maupun mengajari anak-anak sering
di nasehati suami akhirnya sering cekcok. 4 tahun yang lalu, karena sakit jantung
sehingga meninggal, roh tiba di alam baka dan dihukum oleh Yiam Wong kesini.
Sekarang tinggal setengah tahun lagi baru boleh bebas. Nasihatilah ibu-ibu rumah
tangga dengan baik, jangan seperti saya dihukum disini, kedua tangan dipatahkan hanya
bisa menyesal.
Pejabat Sebagai istri harus mengurus rumah tangga dengan baik, jangan berjudi merusak
ketertiban masyarakat, karena kamu tidak pernah menipu dan tidak hidup tergantung
judi makan Yiam Wong meringankan hukumanmu.
Yang Shen Pejabat, saya ingin bertanya. Tentang Bandar-bandar yang membuka perjudian, orang
yang mengandalkan perjudian dan banyak main curang, mereka dihukum dimana ?
Pejabat Ini bukan kuasa kami, mereka diserahkan ke Tingkat ke 7. Tai San Wung yang
menghukum mereka. Nasihatilah manusia, kalau berbuat dosa yang seperti contoh
diatas, kini harus insaf, merubah sikap, mencetak buku ini untuk menasehati dunia maka
dosa kalian akan dihapus, setelah meninggal tidak usah dihukum disini.
Chi Hoet Waktu sudah tiba, Yang Shen siap pulang dan permisi.
Yang Shen Banyak terima kasih atas bantuan pejabat, kami permisi pulang.
Pejabat Siap antarkan tamu
Chi Hoet Yang Shen cepat keluar, siap naik ke Teratai
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan guru berangkat
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 27


BAB 27
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL KUMBANG BERACUN
TAHUN 1977, SHA GWEE CE LAK

Chi Hoet Sungguh tidak mudah bertapa hingga menjadi Dewa, apalagi mau jaga kelakuan hati ini
juga sulit. Didunia banyak Wihara, Klenteng, Cetya atau yang lain, terpancar nama-
nama untuk membicarakan ajaran kebaikkan, sembahyang kebatinan, semedi untuk
ketenangan, memang tempat umum bagaikan surga yang berada didunia. Zaman
sekarang banyak perbuatan kurang ajar yang mempergunakan nama baik wihara,
sehingga mencemar nama baik Dewa. Perbuatan dosa sungguh berat, tidak boleh di
ampuni. Hari ini saya ajak Yang Shen ke alam baka untuk meninjau, agar bisa menjadi
cermin untuk manusia. Yang Shen siap berangkat, naik ke Teratai.
Yang Shen Siap, saya sudah duduk. Hari ini kita meninjau kemana ?
Chi Hoet ke neraka kecil KUMBANG BERACUN. Cepat tutup matamu. Siap berangkat. Sudah
tiba cepat turun.
Yang Shen Oh, Neraka Kumbang Beracun berada di depan dan prajurit sedang mengawal banyak
sekali roh dosa ke dalam, dijalanan mereka dicambuki hingga menangis, menyedihkan,
tidak tahu dosa apa yang telah mereka lakukan.
Chi Hoet Mereka itu kebanyakan bisa hidup karena atas nama Dewa. Dimasa hidupnya sudah
terlalu kenyang makannya sesudah mati roh nya harus di hokum, sebabnya dapat
diketahui di dalam neraka. Jendral dan pejabat sudah datang menyambut kita, cepat beri
salam.
Yang Shen Salam hormat pejabat dan para jendral, saya adalah Yang Shen dari Tai Chung, Wihara
Shen Shien terima titah meninjau untuk mengarang buku, harap banyak memberi
bantuan.
Pejabat Tidak usah sungkan, neraka ini termasuk wilayah Tingkat ke 4, neraka ini baru didirikan
karena roh dosa makin bertambah banyak, hingga Yin Ming Chiauk Chuu (Penguasa
Alam Baka) mendirikan neraka baru untuk menghukum roh dosa, silahkan masuk.
Yang Shen Terima kasih, Guru, saya tidak berani masuk, penuh kumbang beterbangan,
badannya sebesar jempol tangan, berwarna hiyam, seperti kumbang berkepala maca,
menyerang dan menggigit roh dosa sehingga pada menjerit kesakitan, mau lari tidak
bisa, berdesak-desakkan disudut tembok penjara. Ada beberapa kumbang terbang
menghampiri kita. Ah saya lebih baik menghindari, kumbang berkepala macan sangat
beracun, bisa mati bila di sengat.
Chi Hoet Kenapa kamu ikut-ikutan berteiak, kumbang ini punya pikiran, tidak sembarang
menyerang orang, karena di badan roh rosa ada hawa yang kotor, maka mereka
diserang. Seperti lalat, menjauhi tempat yang bersih dan berkumpul di tempat yang
kotor. Kumbang terbang menghampiri kita sebagai tanda hormat menyambut kita.
Yang Shen Aneh ya, seperti meriam dibunyikan untuk membunuh, namun sebagai tanda untuk
menyambut tamu agung.
Pejabat Silahkan masuk meninjau, Yang Shen tidak usah takut kalau kumbang sembarangan
menyerang orang kami juga lari. Kumbang ini punya pikiran, hanya menyerang orang
yang berbuat jahat atas nama Dewa, biar mereka tidak bisa lari lagi, kalau lari akan
diserang beramai-ramai. Coba lihat roh dosa banyak luka bekas sengatan, mukanya
bengkak karena racun kumbang bereaksi, mereka melompat-lompat kesakitan.
Yang Shen Hukuman yang sadis, semua roh dosa diserang dalam ruangan penjara yang sempit dan
tidak ada pintu keluar, mau lari tidak bisa. Dosa apa yang mereka lakukan sehingga
dihukum kemari?
Pejabat Suapaya tercantum dalam buku amal, saya akan membuka pintu, suruh beberapa roh dosa
menceritakan dosanya untuk menyadarkan manusia.
Chi Hoet Begini lebih bagus, sekarang para pejabat di neraka sudah tahu kami mendapat Titah
untuk mengarang buku. Sebagai bahan untuk dicantumkan di dalam buku. Harap para
pejabat bisa memberikan banyak petunjuk.
Pejabat Ini memang tugas kami, saya akan melepaskan dua roh dosa untuk menceritakan dosa-
dosanya.
Yang Shen Saya mau tanya tuan ini, waktu di dunia dosa apa yang kamu lakukan sehingga di
hukum di sini?
Roh Sungguh memalukan bila diceritakan, saya adalah seorang murid di Taiwan bagian Selatan
kota Wihara Ahu. Karena sudah lama menjadi murid di situ, diangkat menjadi wakil
ketua wihara. Suatu kali di wihara diadakan kegiatan membuat Buku Amal untuk
disebar ke umat, saya sibuk mencari sumbangan kemana-mana agar dapat lebih banyak
mencetaknya buku untuk disebarkan. Karena saya pandai bicara, dalam 2 bulan sudah
dapat sumbangan 30.000 uang lebih. Saya sendiri mempunyai banyak utang pada orang
lain. Berhubung di tagih terus, uang amal sebanyak 10.000 saya pakai untuk membayar
hutang dan keperluan rumah tangga, maka saya hanya serahkan pada ketua wihara
20.000 uang saja. Saya pikir tidak ada orang yang tahu, namun setelah kejadian tersebut
terasa malu di hati. Menjadi tidak tenang, walaupun ada kegiatan lain di wihara, ketua
tidak menyiarkan keserakahan saya. 3 tahun yang lalu saya mati karena penyakit maag
yang berat, ditangkap oleh jendral sapid an kuda. Sebelum mati saya dimaki oleh ketua
“Kamu sudah salah langkah, hingga saat matipun kamu tidak menyesali, karena sebab-
sebab lain saya tidak mau membongkar urusanmu. Dewa Buddha sering turun untuk
menjelma untuk memberikan ajaran yang benar, jangan melakukan kejahatan, semua
ajaran telah kamu pelajari, mengapa kamu masih lakukan. Kamu benar-benar berdosa.
Setelah roh saya tiba di alam baka, Yiam Wong marah, mula-mula dikawal kepanggung
cermin dosa, terlihat jelas saya menyisihkan hasil sumbangan sehingga saya menjadi
ketakutan, kemudian saya diserahkan ke Tingkat ke 4, dihukum Uu Kuang Wuang
selama 28 tahun. Tiap hari diserang kumbang beracun seluruh badan sakit, gatal dan
bengkak mau lari tidak bisa, sungguh menyesal waktu masih menjadi murid Wihara
tidak mendengar ajaran suci, biar saya hanya salah sekali sudah tidak tertolong lagi,
nasehatilah murid di wihara, harus hati-hati perbuatannya, salah selangkah tidak bisa
membohongi langit. Sekarang saya sungguh menyesal, saya benar-benar berdosa pada
ketua dan umat sepintu.
Pejabat Kamu masuk sebagai murid dipintu suci, namun tidak mendengarkan ajaran suci,
menghina kepada ketua dan murid-murid lain, sudah berbuat salah kepada guru dan
menjahati orang yang menyumbang. Jasanya tidak habis begitu saja tetap di catat, justru
yang makan uang sumbangan kejahatan yang buat ini menjadi dosa besar, maka bagi
orang yang masuk dalam pintu suci segala keuangan harus jelas diserahkan untuk
mengembangkan ajaran agamanya, kalau mengotori peraturan ajaran suci akan dihukum
berat di neraka, hanya manusia yang mengecam nya.
Chi Hoet Para umat yang berdosa di wihara sudah menggelapkan uang, mencemarkan nama baik
wihara dosanya berat tidak bisa diampuni lagi. Salam pada manusia di dunia, bertapa
seharusnya bersih, tidak boleh melanggar peraturan, jangan sampai dihukum ke neraka,
reinkarnasi ke 4 makhluk. Mau menyesal sudah terlambat. Waktunya sudah habis, lain
kali kemari lagi, Yang Shen siap pulang, terima kasih atas bantuan pejabat.
Yang Shen Terima kasih pejabat dan jendral atas dibukakannya pintu supaya kami bisa meninjau,
kami permisi.
Pejabat Para jendral berbaris mengantar tamu, harap kalian kemari lagi.
Yang Shen Saya sudah susuk di Teratai, guru boleh berangkat
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 28

BAB 28
BERKUNJUNG LAGI KE NERAKA KECIL KUMBANG BERACUN
TAHUN 1977, SA GWEE CAP KAU

Chi Hoet Dewa Suci Buddha Hoet turun ke bumi menolong manusia menerima murid untuk
memberikan petunjuk mengajar cara kebaikkan hanya karena mau membantu manusia
bisa kembali ke asalnya bertapa menuju kesempurnaan. Begitu luasnya budi suci tidak
tertandingi, diartikan sehari menjadi guru seumur hidup mengganggap ayah, maka harus
mentaati pelajarannya namun kini banyak terdapat murid-murid durhaka menjualkan
nama Dewa Buddha sudah tidak bertapa demi kebaikkan namun mencemarkan nama
baik Dewa, menipu uang, berbuat mesum, menjadi dukun palsu tidak mau ke surga lagi
namun rela menjadi setan di neraka. Dosa ini benar-benar berat, dihukum di alam baka,
tidak di ampuni. Maka manusia yang masuk agama apapun setelah menjadi murid dalam
pintu agama biar bikhu, pendeta dan sebagainya harus mentaati pelajarannya, jaga
kesopanan, jangan sampai berbuat dosa. Yang Shen siap berangkat lagi ke alam baka
naik ke Teratai.
Yang Shen Saya sudah duduk, tidak tahu hari ini kita kemana?
Chi Hoet Tetap keneraka Kumbang Beracun melihat murid yang berbuat dosa. Tutup mata kita
berangkat. Sudah tiba, turun.
Pejabat Selamat datang lagi, Chi Hoet dan Yang Shen kemari lagi.
Chi Hoet Karena sekarang banyak umat yang menjual agama, menipu, memperkosa,
mencemarkan nama baik para Dewa, nama baik agama, maka kami kemari lagi untuk
mencari bahan yang bisa dipakai sebagai cermin untuk menasehati dunia.
Pejabat Ya, silahkan masuk, saya akan melepaskan beberapa roh untuk menceritakan dosanya.
Jendral Siap sudah mengeluarkan 3 roh dosa.
Pejabat Roh dosa dengarkan, yang ini adalah Chi Hoet Buddha dan yang ini adalah Yang Shen
dari Tai Chung Wihara Shen Shien, kemari atas titah untuk mengarang buku
Mengelilingi Alam Neraka. Kalian harus jujur menceritakan dosa yang kalian lakukan,
untuk menasehati manusia kenapa kalian di hukum disini.
Yang Shen Saya mau tanya tuan ini, kenapa kamu sampai dihukum disini ?
Roh Waktu didunia saya tinggal dikampung dan menjabat sebagai kepala desa. Karena
dikampung mau didirikan sebuah kelenteng, saya ditugaskan untuk mengurus
sumbangan tetapi tidak jujur uang hasil sumbangan saya sisihkan sebagian untuk
dipakai sendiri, setelah mati baru tahu berdosa makan uang milik Dewa berat, maka
dihukum kemari, kumbang beracun yang menyerang roh dengan sadis, sudah sakit
beracun lagi. Coba lihat, seluruh badan saya menjadi bengkak, manusia harus jujur
terhadap urusan agama, tidak boleh menggelapkan uang milik Dewa, kini saya sudah
dapat pembalasannya, seumur hidup saya hanya berbuat dosa ini, tidak berbuat dosa
lain.
Pejabat Kamu sebagai kepala desa seharusnya berbakti kepada masyarakat desa. Memberikan
contoh kebaikkan. Kelenteng didirikan di kampong untuk menghormati Dewa Suci,
kamu malah menggunakan kesempatan ini untuk menggelapkan uang dosa ini tidak bisa
diampuni. Roh ke 2 cepat ceritakan dosamu.
Yang Shen Saya mau tanya bikhu ini kamu yang masuk pintu Buddha kok jatuh ke neraka bukan
menuju ke surga ?
Roh Amitabha, sejak umur 15 tahun saya masuk biara untuk berbakti kepada Buddha bertapa dan
belajar ajaran Buddha , hati ingin bertapa sampai sempurna namun dasar saya tidak kuat
sehingga sering menggelapkan uang sumbangan dari umat untuk keperluan. Saya tidak
menyerahkan semua dana untuk membetulkan biara atau membeli minyak. Kalau ada
umat minta dibacakan doa, saya tidak sungguh-sungguh membacakan. Kalau ada
panggilan untuk doa, saya melihat siapa yang mengundang, bila yang mengundang
orang miskin saya menjawab tidak sempat. Bila yang mengundang orang kaya, saya
berusaha benar-benar untuk menyenangkan hati mereka karena serakah. Setelah mati,
guru Buddha tidak menyambut malah saya dikawal jendral sapid an kuda ke neraka dan
dihukum disini.
Pejabat Kamu sebagai Bikhu mengasingkan diri kebiara seharusnya berkelakuan baik, jujur untuk
belajar ajaran Buddha yang benar, harus tekun, tidak boleh serakah akan duniawi. Kamu
lebih suka uang daripada kebaikkan, maka bertentangan dengan ajaran Buddha, harus
dihukum.
Chi Hoet mengabdi diri kepada Buddha, mengasingkan diri dari duniawi sehingga merubah nama
aslinya memang kelakuan ini mulia, namun tidak tahan ujian dunia, tidak merangkul
kebaikkan sebagai tujuan kehidupan, namun berhati duniawi maka tidak pantas disebut
hati yang mulia, hilangkan 3 keinginan hati, lupakan kenikmatan duniawi baru bisa
menemukan Buddha Hoet, tidak bisa meninggalkan 3 racun lama sesat tetap akan
reinkarnasi ke 6 jalanan, mengharap umat yang belajar agama yang masih mencintai
duniawi maka sulit masuk kesurga. Waktu sudah tiba lain hari akan berkunjung kemari
lagi, Yang Shen siap pulang.
Yang Shen Terima kasih atas bantuan pejabat dan jendral, sekarang kami mau pulang, permisi.
Chi Hoet Cepat naik ke Teratai.
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan guru berangkat.
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 29

BAB 29
KUNJUNGAN KETIGA NERAKA KECIL KUMBANG BERACUN
TAHUN 1977, SI GWEE CE SHA

Chi Hoet Dewa turun menjelma untuk menolong manusia, namun dirusak oleh orang yang tidak
bertanggung jawab, sehingga merusak citra Dewa, dosa begini harus dihukum berat.
Tukang meramal menyebut dirinya Mulut Besi, tetapi sesungguhnya mengigit orang
tidak terlihat darah mulur yang bagaikan mulut macan sungguh berbahaya, mereka juga
merusak citra guru ahli ramal. Kuei Ku Sian setelah mati dihukum berat oleh Yiam
Wong, kemudian hari reinkarnasi menjadi burung hutan, biar cicicaca untuk meramal
cuaca. Siap berkeliling alam baka lagi, Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen Hari ini sungguh panas, tidak tahu perjalanan ke alam baka akan sejauh atau tidak ?
Chi Hoet Hawanya dingin akan membuat kamu gemetar, cepat naik ke Teratai, jangan banyak
menunda waktu.
Yang Shen Ya, saya sudah duduk.
Chi Hoet Sudah tiba, turun.
Yang Shen Hari-hari berkunjung lagi ke Neraka Kumbang Beracun Pejabat dan Jendral keluar
menyambut kita.
Chi Hoet Karena didunia banyak penjahat melakukan atas nama Dewa sehingga mencemarkan
nama baik Dewa, maka kita sampai tiga kali kesini mencari bahan untuk menasehati
manusia.
Pejabat Kalian ikut saya ke dalam minum the dulu ya.
Yang Shen Hari ini agak terlambat tiba disini, jangan membuang waktu lagi.
Pejabat Kalau begitu Chi Hoet dan Yang Shen ke dalam neraka.
Yang Shen Kumbang beracun penuh dalam ruangan, menetap roh-roh dosa sebagai kandangnya
namun ini bukan membuat madu, tapi menyemprotkan cairan beracun.
Chi Hoet Dimana kehidupan sudah cukup makan kemanisan, sekarang merasakan pahitnya namun
memaksa kemari.
Yang Shen Semua roh dosa menjerit kesakitan, mau lari tidak ada jalan.
Chi Hoet Ini namanya, di Surga ada jalan dia tidak mau kesana, neraka tidak ada pintu, namun
memaksa kemari.
Pejabat Didunia banyak ketua kelenteng menjual nama Dewa untuk menipu atau melakukan
kejahatan yang lain, masyarakat memprotes, benar-benar mencemarkan nama baik
tempat suci. Di Neraka Kumbang Beracun roh dosa makin bertambah banyak, sungguh
memalukan. Saya akan memanggil beberapa roh dosa yang bisa mewakilkan dosa yang
telah mereka lakukan, ceritakan perbuatan mereka agar tercantum dalam buku.
Yang Shen Terima kasih atas bantuan pejabat, supaya tugas kami cepat selesai.
Pejabat Ini memang kewajiban kami, tidak usah sungkan, suruh jendral mengeluarkan 2 roh, cepat
ceritakan dosamu sampai dihukum disini.
Roh Didunia saya hidup sebagai manusia yang bisa kemasukkan Dewa di Tai Chung di Kelenteng
A, mula-mula Dewa benar-benar masuk kedalam saya untuk mengobati orang yang
sakit dan sangat manjur, sehingga banyak orang yang tertolong. Melihat orang yang
datang ke kelenteng makin banyak, waktu Dewa tidak turun, saya berpura-pura
kemasukkan, membohongi umat ini sudah diganggu setan atau kena pantangan anu,
harus dikias baru bisa sembuh dan sebagainya, tapi orang butuh pertolongan harus
banyak baker uang kertas, dihargai oleh saya 1000, 2000 atau 3000 uang, dengan
bersenang-senang setelah mati dikawal prajurit alam baka ke Tingkat ke 4. Yiam Wong
marah besar, dia bilang “ Kamu bisa kemasukkan Dewa nama Dewa seharusmya
berbuat kebaikkan, menolong sesame, tapi kamu jual nama Dewa untuk memperoleh
kekayaan, sekarang diimbangi jasa kebaikkan dan kejahatan ternyata kejahatan lebih
berat, maka kamu harus dihukum. Kini badan digigit kumbang beracun, sungguh sakit,
waktu hidup biar dibacok pisau atau golok tidak mempan. Sekarang digigit sekali oleh
kumbang beracun rasanya seperti ditusuk oleh jarum, sampai ke ulu hati, menyesal
sudah terlambat. Kirim salam buat orang yang bisa kemasukkan, harus berbuat
kebaikkan untuk menolong sesame, jangan seperti saya dihukum berat.
Chi Hoet Bisa kemasukkan Dewa ke badan untuk menolong manusia sebenarnya tradisiajaran
TAO untuk Bantu mengobati penyakit yang tidak bisa diobati oleh dokter, maka
digunakan tenaga ajaibnya Dewa. Ini sebetulnya kebaikkan langit yang masih
menyayangi umatnya, namun kalau dipergunakan untuk mencari kekayaan, akan
berbalik tujuan langit dan disebut dosa, tapi kalau hanya kemasukkan untuk menolong
manusia, untuk cari makan, menerima uang pemberian orang lain secara suka rela,
masih tidak apa-apa, namun kalau dipergunakan untuk secara jual beli, bisa kemasukkan
Dewa akan menjadi kemasukkan setan, hukum di alam dunia tidak mengijinkannya,
apalagi hukum di alam baka.
Pejabat Suruh roh ke 2 ceritakan dosanya yang telah dilakukan.
Roh Waktu didunia saya jadi tukang meramal nasib, suka menyelidiki ilmu ramalan yang menjadi
pegangan kehidupan saya untuk mencari sesuap nasi. Pada suatu hari, karenan tamu
sepi, kebetulan ada seorang pemuda minta saya meramalkan nasibnya, saya lihat
pakaiannya dia seperti orang pendatang, maka saya berkata bahwa dia dalam waktu
dekat akan mendapat kecelakaan dan harus dikias, kalau tidak masa depannya akan
suram lalu saya merayu dia mengerti ilmu-ilmu untuk merubah nasibnya. Pemuda itu
jadi percaya maka masuklah dia keperangkap saya, setelah sembahyang maka saya
minta imbalan yang tinggi 1500 uang. Kemudian hari saya suka mempergunakan jurus
ini untuk menipu uang orang. Setelah mati Yiam Wong memaki saya bahwa saya
mengerti ilmu meramal bukan memberikan petunjuk untuk membantu orang lain, tapi
untuk menipu, hingga saya dihukum ke Neraka Kumbang Beracun selama 12 tahun.
Sekarang baru dihukum 3 tahun lebih, masih terdapat banyak sisa hari untuk saya
rasakan hukuman ini. Kumbang tidak memberikan madu namun menyuntikkan racun,
badan saya sakit, gatal, bengkak, menyesal kenapa saya berbuat dosa ini.
Chi Hoet Waktu masih hidup pintar merayu, berkata kamu mengerti segala ilmu, bisa merubah
nasib seseorang segala, sebetulnya seperti seekor kumbang beeracun saja, menolong
orang sedikit namun lebih banyak mencelakakan orang, maka dapat pembalasan ini,
nasihat bagi tukang ramal di dunia, harus menggunakan pelajarannya untuk menasehati
orang dan memberikan petunjuk untuk orang yang sedang kebingungan, maka bisa
mendapatkan jasa kebaikkan. Kalau meramal sembarangan saja, meramal uang
dikantong orang, maka tidak pantas disebut peramal dan bagiannya di neraka. Sudah
tiba waktunya, kami pulang.
Yang Shen Silahkan tanya pejabat, tentang dukun-dukun palsu, apakah dukun palsu kalau mati
dihukum disini juga ?
Pejabat Tidak pasti, ada yang khusus memperkosa, yang istimewa akan dihukum di neraka lain,
yang dihukum disini hanya sebagian saja.
Yang Shen Karena terbatasnya waktu, terima kasih atas petunjuk pejabat dan jendral, kami
permisi.
Pejabat Antar tamu
Chi Hoet Terima kasih pejabat, Yang Shen siap pulang, naik ke Teratai
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan guru berangkat
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 30

BAB 30
MENGUNJUNGI TINGKAT KE LIMA
MENEMUI SHEN LO WUANG DAN MENINJAU PANGGUNG
MELIHAT KAMPUNG HALAMAN
TAHUN 1977, SI GWEE CE CAP SHA

Dewa Hari ini karena Chi Hoet ada urusan penting tidak bisa menemani Yang Shen keliling alam
baka, saya dapat perintah Giok Tee khusus menjemput Yang Shen untuk mengajaknya ke alam
baka. Waktu sudah malam bersiaplah untuk berangkat.
Yang Shen Yo Chian Dewa, hari ini merepotkan kamu untuk mengantar saya, banyak terima
kasih. Kamu bawa seekor anjing langit, buat apa? Dulu Chi Hoet ajak saya selalu naik
Teratai, kamu menggunakan benda apa agar bisa saya tumpangi?
Dewa Chi Hoet punya kembang Teratai, saya tidak punya. Para Dewa Hoet punya ilmu. Hari ini
kamu dan saya numpang anjing hitam ini saja.
Yang Shen Anjing jalan nya pelan, kelihatannya galak, kalau orang asing mendekat mungkin
digigit.
Dewa Yang Shen, kamu tenang saja, lihat anjing punya kaki empat seperti mobil punya empat
roda, begitu jalan tidak akan kalah cepatnya dengan teratai cepat naik.
Yang Shen Saya sudah duduk, Dewa duduk didepan saya, harus baik-baik nyetir, kalau tidak saya
terjatuh, wah bisa celaka.
Dewa Kamu tutup mata, tidak akan terjadi kecelakaan, tenang
Yang Shen Tidak tahu hari ini ketempat mana ?
Dewa Hari ini pertama kali ke tingkatan ke 5. jangan tanya lagi, kita berangkat, sudah tiba
turunlah.
Yang Shen Wuah, benar-benar hanya terdengar suara desis di telinga, dalam sekejab mata sudah
sampai ke alam baka, ternyata tidak kalah hebat dengan Teratai.
Dewa Dewa Buddha adalah satu keluarga, seperti membeli 2 mobil yang berlainan merek, sama-
sama punya nama, namun hatilah yang bisa membedakan mana yang lebih baik. Hati
seperti mesin, mesin kalau bagus ditambah jalanannya rata, maka perjalanan lancar.
Yang Shen Memang benar yang dikatakan Dewa guru, didepan kelihatan banyak orang
berdesakan menuju kepanggung itu, ada roh dosa pria dan wanita dikawal oleh prajurit
alam baka, sebagaian roh tidak dikenal, semuanya maju kepanggung itu, kelihatannya
mereka berseri-seri, bergembira menuju kepanggung, itu tempat apa ?
Dewa Ini tempat panggung melihat halaman, roh dosa itu akan diserahkan ke tingkat ke 5 hatinya
ingin menengok keadaan anak cucu atau keluarganya, dipanggung melihat kampung
halaman ini ada yang menangis, karena teringat kembali waktu masih hidup. Para roh
yang tidak berdosapun senang kemari, melihat-lihat keadaan keluarganya di dunia.
Yang Shen Di depan sudah tiba pasukan, gagah dan disiplin, tidak tahu ada orang besar dari mana.
Dewa Itu adalah tingkat ke 5, Shen Lo Wuang, pejabat, jendral dari istana kemari mau
menyambut kita, cepat beri salam.
Yang Shen Saya adalah Yang Shen dari Tai Chung Wihara Shen Shien, karena dapat titah
mengarang buku untuk menasehati dunia. Hari ini diantar Dewa Yo Chian ke alam baka,
harap Shen Lo Wuang bisa banyak memberikan bantuan, agar tugas ini lancar dan cepat
selesai.
Yiam Wong Jasa AJARAN Wihara Shen Shien sungguh besar, mengajar kebaikkan pada umatnya,
banyak membuat buku amal untuk menasehari dunia sehingga banyak menyadarkan
manusia, saya mengurus tingkat ke 5 mengetahui banyak roh yang kemari sudah
membaca buku kebaikkan dari wihara kalian, sehingga berkurang dosa yang
dilakukannya sampai saya bisa meringankan hukuman mereka, agar cepat reinkarnasi
atau meluruskan niat mereka yang berhasil mencapai kesempurnaan.
Yang Shen Banyak terima kasih atas perhatian Yiam Wong, yang salah satu atau benar pasti ada
keadilannya, ada yang berjasa bisa diampuni oleh Yiam Wong.
Yiam Wong Jangan bersujud, cepat bangun, Dewa Yo Chian dan Yang Shen ikut saya ke istana
untuk istirahat sebentar.
Dewa Karena waktu tidak banyak, lain hari baru bertamu ke istana, sekarang saya ingin mengajak
Yang Shen ke panggung melihat kampung halaman.
Yiam Wong Kalau begitu saya juga tidak memaksa, mari saya ajak kalian melihat panggung juga
boleh.
Yang Shen Terima kasih Yiam Wong.
Yiam Wong Setiap roh ke Tingkat Lima pasti melewati panggung ini, sekalian untuk menengok
keadaan anak cucu sendiri di dunia, karena kebanyakkan roh masih memikirkan
saudaranya atau masih rindu pada anak cucu mereka, yang berdosa maupun tidak,
semua ingin ke panggung ini untuk melihat-lihat.
Yang Shen Memang ini kebiasaan manusia, disana ada seorang kakek dikawal oleh prajurit alam
baka, setelah melihat diatas panggung dia jadi menangis, sungguh sedih kelihatannya,
kenapa ya ?
Yiam Wong Karena kakek ini pernah berbuat dosa di dunia, kini dihukum dineraka, dari panggung
melihat anak cucu seperti tidak bersedih ada yang sedang nonton tv diruangan, bermain
dihalaman, sama sekali tidak ingat pada leluhurnya, maka kakek ini berpikir dalam hati
betapa sulitnya membesarkan anaknya, sekarang mereka tidak ingat padanya hatinya
menjadi sedih.
Dewa Waktu hidup tidak baik-baik menjadi manusia setelah mati mengharap anak cucu menolong,
sungguh sulit jadinya, karena anak cucu ada yang sama sekali tidak percaya ada nya
setan dan Dewa atau karma, mereka tidak bisa berjasa menolong leluhurnya. Kini roh
sampai ke alam baka mau menyesal sudah terlambat, lebih bagus dirinya masih
mempunyai napas waktu di dunia. Banyak melakukan amal kebaikkan menolong ini
baru aman.
Yang Shen Kok, yang dilihat oleh saya di atas panggung melihat kampung halaman tidak ada apa-
apa. Kosong.
Dewa Mata kamu masih mata dunia biarpun Chi Hoet telah memandikan kamu di kolam bersihkan
diri namun masih tetap di dunia jadi penuh kotoran duniawi. Mata kamu tidak tembus
pandang di panggung ini. Ini adalah mesin yang sungguh ajaib.
Yiam Wong Banyak kotoran duniawi, matapun tidak bisa tembus pandang, perintahkan pejabat
cepat ambil air bersih untuk cuci mata Yang Shen.
Pejabat Siap, sudah ambil air bersih. Silahkan Yiam Wong
Yiam Wong Berikan saya. Yang Shen buka kedua matamu cuci pakai air bersihkan ini.
Yang Shen Terima kasih Yiam Wong memberikan air bersih ini, setelah dicuci kedua
mata saya terasa sejuk.
Yiam Wong Coba kamu lihat lagi dipanggung lihat kampung halaman.
Yang Shen Oh, sungguh enak, Keliahatn semuanya di dalam Wihara Shen Shien para muid
berbaris bagi 2, melindungi dengan membaca doa dan badan saya berdiri di meja tulis.
Giok Shi Thun Chie memegang badan saya menulis, juga kakak seperguruan kakak Li
dan pencatat kakak Wuang yang sedang menulis pula disamping meja, kakak Lim
mulutnya sedang bicara seperti nonton film nih.
Yiam Wong Keajaiban Panggung Kampung Halaman tidak bisa diutarakan. Di wihara kalian Giok
Shi Thum Chie menggunakan mata Dewa menangkap suara yang keluar dari mulut mu
dan menulis keadaan yang terjadi di alam baka. Maka matanya Giok Shi Thum Chie
sama seperti Panggung Lihat Kampung Halaman, bisa tembus pandang keadaan dunia
dan alam baka.
Yang Shen Benda-benda yang tercipta di langit dan dunia benar-benar ajaib, didepan ada suatu roh
ia tidak dikawal oleh prajurit alam baka, hanya diantar dan dipersilahkan lihat ke
panggung. Setelah melihat ia tersenyum apa yang terjadi ?
Yiam Wong Roh ini waktu didunia hatinya baik nan mulia, banyak sembahyang hanya jasanya
tidak besar, dan belum lama meninggal. Sekarang terlihat oleh dia anak cucu nya sedang
sembahyang di meja abunya hingga ia jadi terharu, karena ia telah bebas dari alam dunia
walau jasanya kecil namun mati perpisahan tidak bisa dihindari, maka dia sedih
kelihatannya, dikemudian hari dia akan ditempatkan ke Ruangan Kumpulan Kebaikkan
untuk melatih diri. Setelah lulus akan menjabat sebagai SINBENG (Dewa yang menetap
dibiara atau kelenteng)
Yang Shen Saya ada satu pertanyaan, kenapa roh setiba dipanggung langsung bisa melihat
keadaan di dunia dan tadi saya tidak melihat apa-apa ?
Yiam Wong Karena kamu adalah manusia dunia, rohmu masih menyatu di badan, hawa alam
didunia belum putus, maka tidak bisa melihat semua dalam baka disini, namun jika
manusia sudah mati rohnya berpisah dari alam dunia ke alam baka, kehidupan berubah
maka bisa masuk ke alam baka melihat ke alam dunia dan rohpun bisa berubah-rubah,
kalau manusia tidak bisa.
Dewa Karena waktu sudah tiba terima kasih Yiam Wong dan pejabat kamu mau pulang ke
Wihara.
Yang Shen Terima kasih atas bantuan Yiam Wong dan pejabat kami permisi lain hari datang lagi.
Yiam Wong Perintahkan pejabat dan jendral berbaris untuk mengantar tamu.
Dewa Yang Shen cepat jalan
Yang Shen Saya lihat jidat Dewa terdapat mata satu lagi, apa gunanya ke tiga ini ?
Dewa Mata satu ini adalah mata langit, tiga mkata menyatu menjadi satu, matahari bulan dan
bintang saling melihat, jasapun besar. Khusus menangkap setan atau jin yang ada di
dunia jika melihat saya mereka bisa ketakutan.
Yang Shen Begitu lihai benar-benar mata banyak hatinya.
Dewa Kamu jangan anggap enteng yang punya pendirian, kepala akan angkat melihat lebih jauh.
Melihat Dewa ada diatas mana berani lagi berbuat kejahatan.
Yang Shen Baru pertama kali bertemu Dewa guru, saya tidak berani memandang rendah Dewa
guru, hanya sedikit humor, jangan marah ya.
Dewa Oh tidak. Cepat naik anjing langit siap pulang.
Yang Shen Saya sudah duduk silahkan guru berangkat.
Dewa Wihara sudah tiba. Yang Shen turun roh kembali ke badan.
BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 31

BAB 31
MENGUNJUNGI TINGKAT KE 5
MENDENGAR TENTANG MEMBELAH DADA AMBIL HATI
TAHUN 1977, SI GWEE JI CAP KAU

Chi Hoet Tempo hari saya ada sedikit urusan hingga Dewa Yo Chiang menggantikan saya untuk
menemani Yo Shen kembali ke alam baka. 2 Yo bertamu ke Tingkat ke 5 saling
bercanda juga membicarakan Ajaran dan mengharapkan manusia didunia jika membaca
buku kitab harus memahami artinya jangan hanya sekedar membaca seperti buah-
buahan tetapi harus makan isinya. Hari ini siap mengelilingi alam baka. Yang Shen naik
ke Teratai.
Yang Shen Siap, guru. Tempo hari kamu pernah cerita bahwa Buddha Dewa bisa banyak berubah,
kok tempo hari kamu hilang kemana ?
Chi Hoet Ha..ha..ha, saya tidak hilang hanya sengaja mengundang Dewa Yo Chiang sebagai
bintang tamu beginilan bisa menyemangatkan para murid. Waktu sudah siap berangkat.
Yang Shen Saya sudah mantap, silahkan berangkat
Chi Hoet Tingkat ke 5 sudah tiba, cepat turun. Yiam Wong dan pejabat sudah menunggu untuk
menyambut kita. Cepat beri salam.
Yang Shen Salam jumpa lagi Yiam Wong dan pejabat, hari ini saya ikut Chi Hoet kemari untuk
meninjau, harap banyak memberikan bantuan.
Yiam Wong Yang Shen cepat bangun selamat datang kamu dan Chi Hoet ke istana ini silahkan
masuk ke istana ini.
Chi Hoet Kami atas titah mengarang buku, kali ini meninjau ke Tingkat ke 5 tugasnya sudah
selesai setengah harap Yiam Wong memberikan bantuan, agar tugas suci bisa cepat
selesai dengan lancar untuk mengembangkan Sinar Kebaikkan.
Yiam Wong Ya, dunia zaman sekarang cukup maju dan hati manusia jadi angkuh pelajaran agama
pun dijauhi bagus di Taiwan ada banyak didirikan Wihara untuk mengembangkan ajaran
kebaikkan mengikuti kemauan langit hingga banyak menolong manusia di dunia ini.
Diantaranya Wihara Shen Shien yang paling maju di depan dan banyak berhasil hingga
Giok Tee menurunkan Titah untuk mengarang buku Mengelilingi Alam Neraka. Mulai
tahun 1976, Pe Gwee Cap Go dialam baka sepuluh tingkatan mendapat Titah
mengetahui hal ini. Setelah ditunggu cukup lama baru kalian tiba. Sekarang istirahat
dulu.
Yang Shen Terima kasih atas jamuan Yiam Wong, diluar istana roh dosa penuh sesak tiap wajah
Nampak tidak ceria dan ketakutan, ada yang melihat kemari.
Chi Hoet Yiam Wong Tingkat ke 5 sering terdengar di dunia, kamu tegas tidak kenal ampun,
hukuman yang terdapat disini juga berat, roh dosa mungkin sudah tahu, maka mereka
ketakutan.
Yiam Wong Kalian berdua cepat ke dalam ruangan.
Yang Shen Terima kasih.
Yiam Wong Silahkan duduk, perintahkan pejabat tuang the Dewa.
Pejabat Siap, sudah tuang the Dewa silahkan ketua maupun kalian minum tidak usah sungkan.
Yang Shen Saya sedang haus, coba cicipi wah sungguh wangi cocok dengan selera saya
Yiam Wong Saya paling senang minum kepala DINGIN Kuan Im Besi.
Chi Hoet Dalam bahasa Yiam Wong terdapat maksud lain. Apakah Yang Shen mengerti ?
Yang Shen Yiam Wong tingkat ke lima di dunia dijuluki hakim PAOKUNG benar lain daripada
yang lain. Kepala Dingin artinya wajah tegas Kuan Im Besi disebut hati keras tidak
kenal ampun ini memang sifatnya Paokung.
Yiam Wong Ha..ha tidak Cuma-Cuma titah suci dari Wihara Shen Shien dasar Taonya mantap
cerdas bisa tepat menebak maksud hati saya.
Yang Shen Itu hanya kebetulan
Yiam Wong Hari ini kalian berdua tiba di istana ini, saya sungguh senang, panas dinginnya situasi
dunia manusialah yang didalam masyarakat itu, cari nama kedudukan sehingga
mengabaikan citra kemanusiaan dimana-mana terlihat pandangan saling berlomba dan
bersaingan, kamu menipu sayapun berbohong, demi memajukan usaha diadakan
kegiatan yang menyesatkan memancing langganan dengan menggunakan muslihat
wanita cantik atau cara lain yang bisa merusak moral sebagai manusia, siang dan malam
ditinjau oleh alam baka yang tercatat banyak terdapat hal-hal yang terjadi seperti diatas
sungguh manusia sekarang moralnya bejat tempat pelacuran senang dikunjungi oleh
pria, wanita yang menjual diri setiap hari bertambah dosa bertambah saya sebagai
pengurus tingkat ke 5 tidak kenal ampun setiap roh dosa yang diserahkan kemari pasti
ketakutan, nasehatilah manusia di dunia cepat insaf, rubahlah sikap, cari ajaran yang
benar, kalau tidak tiba disini akan merasakan ketegasan saya. Istana ini boleh disebut
Neraka Besar Berjeritan karena setiap roh yang dihukum kemari pasti menjerit
kesakitan, apalagi neraka ke 16 belah dada ambil hati khusus menghukum mati manusia
yang jahat. Hati yang miring, hati yang beracun, hati yang sadis, hati yang benci, hati
binatang, hati yang bejat, hati yang mementingkan diri sendiri, hati anjing, hati yang
tidak bermoral atau hati yang lain. Saya akan memerintahkan jendral membelah
dadanya mengambil hatinya. Hukuman ini sadis bukan saya tega namun manusia terlalu
jahat sehingga dihukum demikian. Karena wakr\tu sudah tiba lain hari kalian berdua
bisa menyaksikannya.
Chi Hoet Ya, sudah tiba saatnya kita pulang ke Wihara.
Yang Shen Terima kasih atas jamuan dan nasihat Yiam Wong kami permisi Yiam Wong dan
pejabat Dewa.
Yiam Wong Para pejabat dan jendral berbaris mengantar tamu.
Chi Hoet Terima kasih selamat tinggal. Yang Shen naik ke Teratai
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan guru berangkat.
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 32

BAB 32
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL CONGKEL HATI
TAHUN 1977, GO GWEE CAP LAK
Chi Hoet Budaya dan ajaran Tionghoa, sebenarnya asal terkumpulnya dari hawa murni langit dan
bumi sebab itu bisa bertahan lama, turun temurun tetap untuk kepercayaannya.
Sayangnya manusia sekarang lebih condong kepada kenyataan melihat bukti barang,
sehingga mengabaikan budaya sendiri mengikuti budaya barat, segala apapun ala
kebara-baratan sehingga melupakan leluhur sendiri, malu menjadi anak cucu keturunan
ala timur. Apalagi sekarang jaman kemajuan manusia bisa sampai ke bulan,
menganggap manusia melebihi langit, tidak tahunya ini hanya ombak kecil dalam lautan
besar, menggunakan alat canggih merusak alam dunia, akibatnya mecari penyakit
sendiri, manusia harus hati-hati. Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen Siap, silahkan berangkat.
Chi Hoet Sudah tiba, cepat turun.
Yiam wong Selamat datang Chi Hoet dan Yang Shen, kemari lagi, dijalanannya cepat.
Chi Hoet Hari ini mau merepotkan lagi, harap Yiam Wong tunjukkan jalan.
Yiam Wong Tempo hari saya sudah bilang akan mengajak kalian meninjau neraka mencongkel
hati. Ikutlah saya, para jendral mendampingi.
Yang Shen Terima kasih atas perhatian Yiam Wong di depan Neraka kecil ke 16 Congkel Hati
sudah terdengar suara jeritan kesakitan saya melihat pemandangan yang lebih sadis lagi.
Yiam Wong Para umat sudah merubah hati, maka di neraka mau tidak mau hatinya harus
dicongkel untuk diobati.
Yang Shen Pejabat neraka sudah datang saya mau memberikan salam.
Pejabat Menyambut yang mulia Chi Hoet dan Yang Shen tiba kemari kalau kami ada kekurangan
harap dimaklumi
Yang Shen Saya mengikuti guru ke mari karena mau mencari bahan untuk dicantumkan dalam
buku, harap banyak memberikan petunjuk.
Yiam Wong Suruh jendral bukakan pintu.
Jendral Siap sudah dibuka, silahkan meninjau.
Yang Shen Ai, tidak tega mendengar suara jeritan ini. Lihat, prajurit setan menggunakan pisau
yang tajam untuk membelah dada roh dosa dan mencongkel hatinya, seperti membantai
babi, congkel hati babi, roh dosa diikat kencang di tiang kayu dadanya terbelah, hanya
sekali jeritan sudah pingsan, tidak tahu dosa apa yang mereka lakukan.
Pejabat Saya akan menyiram dengan Air Mengembalikan Roh biar sadar
Yang Shen Sungguh ajaib, roh disiram Air Mengembalikan Roh sadar lagi dan dadanya kembali
seperti semula.
Pejabat Saya akan menyuruh beberapa roh keluar dan menceritakan dosanya.
Yiam Wong Para roh dosa dengarkan. Inilah Chi Kung Buddha dan Yang Shen dari Tai Chung
Wihara Shen Shien kemari mencari bahan alam baka. Cepat ceritakan kepada mereka
dosa yang kamu lakukan di dunia dan tidak boleh disimpan, agar dapat dicantumkan
dalam buku amal tidak boleh dilanggar.
Roh Siap, mohon Yiam Wong bisa meringankan dosa saya, bolehkah ?
Yiam Wong Coba kamu ceritakan dulu, saya akan pertimbangkan
Roh Ya, waktu di dunia karena pendidikan tinggi hingga menjadi manusia terpengaruh pikiran
yang modern hingga ikut kebarat-baratan disekolah ada seorang professor beragama
Kristen, dia menasehati saya masuk agama Kristen. Selain bisa memperdalam bahasa
inggris masih ada kesempatan untuk keluar negeri. Saya pikir demi masa depan,
akhirnya saya turuti, kalau ada kesempatan ikut ke Gereja mendengarkan ceramah
pendeta. Pertama bisa memperdalam ilmu pengetahuan, kedua bisa bergaul dengan
pemuda-pemudi, banyak kegiatan urusan agama. Setelah dibabtis, hati memikirkan
bahwa dikampung halaman sendiri masih sembahyang Dewa, menghormati Buddha
sudah ketinggalan jaman, hanya menyembah patung ajaran sesat. Waktu liburan, saya
bertekad merubah kepercayaan di rumah bilang pada ayah dan ibu jangan menyembah
patung lagi, namun orang tua berpendirian teguh tidak mau menerima saran saya. Saya
jadi marah dan mengambil tempat abu leluhur, papan namanya dibuang ke tanah melihat
ini orang tua saya marah besar mengambil kursi dan memukul saya. Setelah kejadian itu
saya nekat tidak pulang kerumah lagi. Setelah lulus saya ikut pendeta kemana-mana
menyebarkan agama Kristen dan bertugas di Gereja. Pada suatu hari saya meninggal
dalam kecelakaan lalu lintas, setelah Yesus kristus tidak datang menjemput saya
kembali ke surga namun ditangkap 2 setan jahat dibawa keneraka dan disidang oleh
Yiam Wong. Dihukum ke Neraka Mencongkel Hati mohon Yiam Wong meringankan
dosa saya.
Yiam Wong Kepercayaan keagamaan tidak dipaksakan. Agama apapun boleh di anut, namun
kamu telah lupa diri sehingga merusak tempat abu, nama papan leluhurmu sendiri. Cara
menganut agama seperti kamu itu tidak bisa diajarkan kepada orang lain, bahwa minum
air harus ingat asal matanya airnya, walaupun pendeta bilang jangan menyembah patung
kamu tidak sadar salib, alkitab dan pendeta adalah patung, kenapa kamu
menyembahnya. Yang disebut “Basmikan Patung” artinya agar kamu menyadari akan
duniawi, jangan hanya tahu bersenang-senang sehingga lupa mengisi kekosongan batin
diri sendiri. Kamu salah paham atas ajaranmu, merusak tempat abu leluhur sama dengan
memutuskan hubungan dengan leluhur, coba kamu pikir asalmu darimana ? kamu
marganya siapa? Semua ini adalah pemberian dari leluhur mu. Langit disebut Tuhan
Allah Yang Maha Besar. Leluhur adalah Tuhan Allah yang kecil. Kamu sudah lupa asal
dirimu bahkan menghina leluhurmu. Ini bukan tujuan Tuhan Allah maka surga tidak
menampung kamu, harus diturunkan ke dalam neraka. Karena mengaku terus terang,
saya akan meringankan hukumanmu dikurangi 2 bulan, setelah bebas hukuman akan
reinkarnasi ke 6 jalan.
Chi Hoet tujuan mempercayai agama sebenarnya untuk melatih diri, menenangkan hati, bukanlah
mencari gara-gara sambil mengejek sebutkan dirinya agama yang benar. Langit sudah
menurunkan peraturannya, kalau saling menghina agama nya masing-masing itu sudah
timbul hati yang membeda-bedakan. Hilanglah sudah maksud kedamaian atas kasih
sayang sesame umat. Kalau manusia semacam gini menyebarkan agama sudah pantas,
bukankah Dewa itu sudah pentingkan dirinya sendiri. Lihat orang percaya agama
apapun dilindungi. Kalau begini akan timbul perselisihan antara Dewa dan Nabi. Surga
akan menjadi medan pertempuran dan tidak bisa disebut dunia yang penuh kegembiraan
dan suci lagi. Waktu sudah habis lain hari kemari lagi. Yang Shen siap pulang.
Yiam Wong Perintahkan pejabat dan jendral berbaris antar tamu
Yang Shen Karena terbatasnya waktu, tidak bisa lama disini, terima kasih atas bantuan Yiam
Wong, pejabat dan jendral, kami permisi.
Chi Hoet Cepat naik ke Teratai.
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan guru berangkat.
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 33

BAB 33
MENGUNJUNGI LAGI NERAKA KECIL CONGKEL HATI
TAHUN 1977, GO GWEE JI CAP KAU

Chi Hoet Di dunia ada semacam manusia, dalam dirinya tidak punya keahlian apa-apa lagi kalau
melihat orang lain sukses, dia iri hati sehingga melakukan kejahatan, mengadu domba
atau mengoreksi kelemahan orang lain. Ada yang melihat agama orang lain tidak sama
dengan agama kepercayaannya maka dia bercerita, menghina orang itu. orang bermodel
begini setelah mati harus dihukum ke Neraka Congkel Hati. Siap berkeliling ke alam
baka. Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen Siap, saya sudah duduk, silahkan guru berangkat.
Chi Hoet Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen Di depan terlihat lagi Neraka Mencongkel Hati.
Chi Hoet Hari ini tidak usah merepotkan Yiam Wong lagi, langsung menuju ke neraka agar
mengirit waktu. Oh pejabat neraka sudah membuka pintu menyambut kita.
Yang Shen Mari kita masuk
Pejabat Selamat datang lagi Chi Hoet dan Yang Shen silahkan masuk
Yang Shen Hukuman dineraka sangat menakutkan, sejak mulai Tingkat pertama yang disaksikan
di neraka adalah pandangan yang menyeramkan, Neraka Congkel Hati lebih sadis lagi
Pejabat Hati yang menentukan seseorang, hukuman congkel sungguh sakit, hati setelah
sakit atau terluka, seluruh badan terasa goncang, sakitnya tidak bisa dijelaskan dengan
kata-kata.
Chi Hoet Kita masuk ke neraka ini lagi, banyak melakukan wawancara dengan roh dosa agar bisa
dapat bahan yang konkrit untuk dicantumkan ke dalam buku untuk menasehati dunia.
Pejabat Kalian menunggu diluar penjara, saya akan kedalam mengajak beberapa roh
keluar perintah jendral hentikan hukuman sementara, menggunakan kipas kembalikan
roh, biar roh dosa dikembalikan ke asalnya.
Jendral Siap !
Pejabat Cepat lepaskan 3 roh dosa bawa keluar agar menceritakan dosanya kepada Chi Hoet dan
Yang Shen, untuk menasehati manusia.
Jendral Sudah melepaskan 3 roh dosa, cepat ikut pejabat keluar
Pejabat Ini adalah Chi Hoet dan Yang Shen, cepat ceritakan perbuatan kalian. harus jujur
Roh Saya dulu kerja dikantor milik pemerintah karena saya kurang berhasil dan melihat teman
sekantor naik pangkat, saya jadi iri hati, menyalahkan atasan tidak adil, ingin membalas,
maka saya menggunakan kesempatan untuk mengadu pada atasan bahwa si anu sering
bolos, melakukan korupsi dan lain-lain untuk menjatuhkan mereka waktu 4 tahun yang
lalu saya sakit kanker paru-paru sehingga mati, Si hitam dan Si putih mengawal roh saya
ke neraka, dicermin dosa terlihat waktu saya mengadukan satu kerjaan sehingga
mencelakakan orang, kemudian saya diserahkan ke Tingkat 5 disidang oleh Sen Lo
Wuang, Yiam Wong marah-marah, bilang bahwa saya tidak punya keahlian bukannya
tahu diri namun iri hati pada orang lain yang pintar dan membuat rencana menjahati dia,
hati saya sungguh tega, harus dihukum ke neraka congkel hati, siang dan malam disiksa
terus oleh prajurit alam baka, sungguh sakit, waktu masih hidup tidak percaya, adanya
hukum karma sekarang mau bicara apa lagi.
Chi Hoet Iri pada orang lain yang lebih pintar tidak boleh, kamu telah merusak suasana kompak
dalam pekerjaan, sungguh tidak boleh sebagai bawahan kamu harus belajar lebih banyak
agar bisa menjadi pintar, harus menghormati atasan kalau tidak harus dicongkel hatinya,
ini akibatnya.
Pejabat Roh ke 2 cepat ceritakan dosa yang kamu lakukan.
Roh Waktu didunia saya adalah murid pengabdi Buddha dan sudah menjadi Bikhu, saya hanya
bersemedi dan bertapa dirumah sendiri, karena sudah banyak baca alkitab sehingga
menganggap hanya ajaran Buddha yang benar, ajaran agama lain tidak benar dan
menyesatkan. Maka saya sering memandang rendah umat agama lain, seperti murid
alioran TAO, saya bilang bahwa Dewa yang dipercaya olehnya adalah Dewa yang
derajatnya rendah tidak bisa membantu manusia naik ke surga. Kalau ada yang ngasih
buku amal dari Wihara saya menganggap remeh, saya bilang yang menempel dibadan
sipemasukkan adalah setan, yang ditulis adalah hampa, palsu jangan percaya. Seumur
hidup cukup puas menghina ajaran lain, menganggap diri sendiri sudah lulus dari ajaran
Buddha suci nan murni, sudah mencapai kesempurnaan. Tidak tahunya setelah mati,
tidak ada jalan ke surga bagi saya, langsung ke neraka diserahkan ke Tingkat 5. Yiam
Wong tidak senang dan memaki : kamu penghianat agama Buddha, tidak memiliki hati
yang mulia sedikitpun, walau jadi Bikhu masih punya hati duniawi, menghina ajaran
agama lain, tidak kah kamu sadar bahwa ajatan Buddha sebetulnya adil, tidak
membedakan umat, yang penting berbuat keadilan, tidak berbuat kejahatan. Semua
agama sama, kamu kira Buddha itu sungguh jago? Nabi lain juga lihai, mengapa kamu
menampar pipi orang lain? Menganggap diri tinggi. Saya menyesalitingkah laku saya,
kenapa saya melakukan melakukan semua ini sehingga akibatnya saya yang harus
tanggung sendiri. Nasihatilah semua umat, jangan mengikuti jejak saya, sehingga
menyia-nyiakan kehidupan ini.
Chi Hoet Kamu menutup hati Buddha namun berbicara ajaran Buddha sungguh sayang, selain
hatimu harus dicongkel, kemudian hari harus dihukum di cabut lidah.
Pejabat Roh ketiga cepat ceritakan dosamu
Roh saya sebagai perantara kemasukkan di Wihara, mula-mula saya sungguh melaksanakan tugas
saya, Dewa sering turun melalui badan saya untuk menulis segala ajaran kebaikkan,
kemudian hari karena pengurus Wihara kurang perhatian, saya berpikir kenapa saya
harus begini terus, tidak ada masa depn, sehingga semangatpun putus sudah maka bilang
pada murid yang lain, bisa menjadi perantara kemasukkan itu adalah perbuatan manusia,
hanya berpura-pura menulis segala ajaran yang palsu, kalian jangan percaya lagi. Para
murid mendengar omongan saya menjadi malas semuanya tidak datang ke Wihara lagi
untuk bersembahyang besemedi demi kebaikkan lagi. Sayapun meninggalkan tugas
saya. 7 tahun kemudian saya mati roh saya dikawal sampai ke tingkat 5. Yiam Wong
memaki : Kamu sebagai perantara kemasukkan, walaupun tidak dihiraukan oleh
pengurus tetapi jangan menghina ajaran tersebut. Kamu sudah berdosa harus dihukum di
Neraka Congkel Hati 15 tahun untuk memperbaiki hati yang menghina Dewa, kemudian
akan diserahkan ke tingkat lain.
Chi Hoet Sebagai perantara kemasukkan di wihara artinya mewakili Dewa manusia di dunia.
Tidak boleh menghina, menghina akan berdosa besar. Kemasukkan Dewa untuk
menasehati dunia adalah pekerjaan yang ikut melaksanakan keinginan langit untuk
menolong sesame harus diijinkan oleh Yang Maha Kuasa baru Wihara boleh membuka
pekerjaan tersebut, yang menghina sama juga menentang langit pasti dihukum. Waktu
sudah tiba Yang Shen siap pulang.
Yang Shen Terim kasih atas bantuan pejabat dan jendral, permisi.
Chi Hoet Sangat penting meninjau Neraka Mencongkel Hati lain kali pasti meninjau lagi.
Yang Shen Saya sudah mantap duduk di Teratai silahkan guru berangkat.
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 34

BAB 34
KUNJUNGAN KETIGA DI NERAKA CONGKEL HATI
KETEMU BULAN TUJUH ( CIT GWEE) PINTU HANTU DIBUKA
TAHUN 1977, CIT GWEE CE SHA

Chi Hoet Bulan Cit Gwee pintu hantu dibuka, sanak saudara datang ke alam dunia untuk berjalan-
jalan maka bulan Cit Gwee juga dipanggil bulan hantu, mau melakukan segala urusan
banyak terdapat pantangan takut berurusan dengan roh hantu kalau manusia di dunia
bisa setiap saat senantiasa menghormati hantu maupun Dewa maka tidak akan berbuat
kesalahan lagi, pintu hantu terbuka tugas mengarang buku di alam baka sedikit banyak
terganggu namun ada saya disini setan akan minggir Yang Shen tidak usah takut.
Yang Shen Setan juga jelmaan manusia tidak aneh, yang aneh kita sendiri juga menjadi setan.
Saya tidak takut pada mereka.
Chi Hoet Begitu lebih bagus, mari naik ke Teratai, siap berkeliling alam baka.
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet Sudah tiba cepat turun.
Yang Shen Didepan adalah pintu hantu, ini sudah dibuka, roh pada berdesakan keluar, setiap roh
tampak gembira seperti sudah menghisap hawa yang segar.
Chi Hoet Bulan Cit Gwee pintu hantu dibuka, setiap roh dari daerah penduduk biasa bisa
bergiliran keluar, setiap orang seperti burung yang dibebaskan dalam kandangnya
sehingga bersenang-senang menuju alam dunia.
Yang Shen Kenapa roh itu melihat kita pada minggir semua ?
Chi Hoet Karena kita adalah Titah Giok Tee, bersinar memancar, maka roh takut.
Yang Shen Apakah roh di alam baka akan dibebaskan semua setiap bulan Cit Gwee
Chi Hoet Oh tidak, bulan Cit Gwee pintu hantu terbuka hanya mengutamakan roh dari penduduk
biasa, karena roh ini umumnya tidak punya dosa dan tidak punya jasad sehingga
menetap di daerah penduduk biasa. Kehidupannya sama dengan manusia di dunia, hari
biasa tidak boleh meninggalkan daerah itu kecuali ketemu bulan Cit Gwee baru roh dosa
ada juga sebagian yang diijinkan pulang ke dunia, namun harus tepat tanggal 15 (Cap
Go), maka diajaran Buddha terdapat hari CIO KO untuk pejabat alam baka biasanya
sudah ada hari yang tertentu untuk istirahat atau berlibur tidak ada pembatasan ini,
inilah sebagian kehidupan di alam baka. Yang Shen cepat naik ke Teratai, kita masih
mau menuju ke Neraka Congkel Hati lagi.
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan guru berangkat.
Chi Hoet Sudah tiba, cepat turun.
Yang Shen Ya, pejabat neraka sudah datang menyambut, selamat berjumpa lagi pejabat dan
jendral, hari ini kamu mau merepotkan kalian lagi, harap dibantu.
Pejabat Tidak usah sungkan, kebetulan sekarang bulan Cit Gwee dijalanan alam baka terjadi
kemacetan, kalian berdua sungguh capek
Chi Hoet Tidak apa-apa, kami sudah menyaksikan melihat roh pada riang gembira, ketahuilah
betapa berharganya kebebasan itu.
Pejabat Kalian berdua silahkan masuk untuk meninjau saya akan periksa berkas-berkas roh dosa
yang bisa sebagai contoh perbuatan mereka untuk menasehati manusia.
Yang Shen Terima kasih saya melihat roh dosa yang dikurung dipenjara kelihatannya lebih sedih
disbanding hari biasa, kenapa ya ?
Pejabat Karena ini bulan Cit Gwee, segala roh yang tidak berdosa bisa bebas ke alam dunia
bermain, roh dosa disini mungkin waktu didunia sudah tahu bahwa bulan Cit Gwee
adalah bulan liburan untuk roh alam baka dan mereka ingin bebas, namun sekarang
tetap diborgol hingga kebebasan, hati jadi mendambakan keebasan itu, namun prajurit
alam baka tidak mengampuni, tetap melaksanakan hukuman mencongkel hati karena
itulah mereka menjadi lebih sedih disbanding hari biasa, maka manusia didunia harus
berjaga-jaga, jadilah orang yang baik, banyak melakukan kebaikkan, jangan berbuat
dosa dan kejahatan, setelah mati masuk ke neraka, tidak akan menemui hari yang terang
apalagi kebebasan, sekarang saya akan pilih dua roh dosa keluar untuk menceritakan
dosanya.
Yang Shen Terima kasih, prajurit alam baka sungguh tidak kenal ampun, menggunakan pisau
tajam untuk membelah dada sehingga darah berceceran, sungguh pemandangan yang
sadis.
Pejabat Saya sudah mengeluarkan 2 roh dosa, cepat ceritakan dosamu pada Chi Hoet dan Yang
Shen agar tercantum dalam buku untuk menyadarkan manusia.
Roh Sungguh malu kalau diceritakan karena istri saya sudah mati nafsu birahinya, saya tetap
membara, suatu hari dikebun luar kampung bertemu dengan seorang gadis jalan
sendirian dan saya lihat sekeliling tidak ada orang, saya memeluk gadis itu dan menarik
paksa ke dalam kebun tebu, gadis itu berontak terus, minta supaya saya melepaskan dia,
namun saya sudah kemasukkan hawa nafsu setan, menakut-nakuti dia jika tidak mau
menyerah akan saya bunuh, akhirnya dia tidak berdaya dan saya memperkosanya. Sejak
kejadian itu saya jadi menyesal, biarpun gadis itu tidak melaporkan pada polisi namun
hati saya malu dan sering memarahi diri sendiri dan tidak lama kemudian saya dapat
penyakit dan meninggal. Roh saya sampai di alam baka, Yiam Wong marah-marah
karena saya berterus terang akan kesalahan saya maka tidak dikawal ke panggung
cermin dosa, langsung diserahkan ke Tingkat 5, dihukum keneraka COngkel Hati 10
tahun, sekarang sudah tersiksa 4 tahun, setiap hari menyesali atas kekhilafan saya,
namun sudah terlambat.
Pejabat Memperkosa seorang gadis merusak kehormatan dia sungguh merupakan dosa yang besar,
walaupun kamu sudah menyesal, namun dosa ini sudah terjadi, harus diketahui bahwa
segala kejahatan urusansexsuallah uatamanya, kini kamu sudah masuk perangkap, tidak
bisa menyalahkan siapa-siapa, menasehati manusia di dunia untuk menghindari dosa ini,
kalau melanggar harus cepat-cepat bersujud di depan Dewa Buddha menyesali
perbuatannya, mencetak buku Berkeliling di Alam Baka 1000buku, kemungkinan akan
dikurangi hukumannya, kalau tidak di nerakalah bagiannya. Sekarang roh dosa ke 2,
ceritakan dengan jujur dosa yang kamu lakukan di dunia.
Roh Sekarang saya sungguh tersiksa, mau bilang apa, hanya karena pikiran yang menyesatkan
saya sehingga berdosa besar, mohon Chi Kung Buddha menolong saya.
Chi Hoet Kamu dulu sungguh bejat kelakuanmu, cukup membuat kamu bersenang-
senang, mengakulah sudah menerima pembalasannya. Saya mana bisa mengampuni
kamu, mengakulah terus terang.
Roh Chi Hoet tidak mau menolong saya, saya juga tidak bisa berbuat apa-apa, waktu saya masih
hidup didunia mencari nafkah sebagai supir taksi, karena waktu kecil kurang sekolah
sehingga kelakuan saya cukup kurang ajar, melacur, main judi, mabuk-mabukkan, lebih-
lebih kehausan soal sex didalam mobil taksi saya tersedia kaset porno, jika bertemu
penumpang wanita yang sendirian, saya sengaja menyetel kaset tersebut untuk
menggoda, memang saya sering dimaki-maki, satu malam dapat penumpang perempuan
sendirian yang cantik, timbul keinginan saya, selain menyetel kaset porno, saya
tambahkan kecepatan mobil, penumpang itu dibawa oleh saya sampai diluar kota dan
saya memegang pisau mengancam dan akhirnya penumpang wanita tersebut saya
perkosa, perbuatan begini sampai 3 kali saya lakukan, pada 5 tahun yang lalu terjadi
tabrakan dan sayapun mati, roh saya diborgol oleh kepala sapi berwajah kuda ke alam
baka, setelah disidang akhirnya diserahkan ke Tingkat 5, dihukum 30 tahun, tiap hari
tersiksa, menyesal juga sudah terlambat.
Pejabat Roh ini sungguh berdosa besar, umurnya dikurangi 10 tahun dan cepat di tarik kembali ke
alam baka, setelah habis dihukum disini akan dimasukkan ke Neraka APHI, tidak boleh
reinkarnasi lagi. Manusia harus waspada, sex adalah kejahatan utama berbuat mesum,
berhubungan yang tidak sah, memperkosa wanita atau menyetel kaset porno di dalam
mobil untuk menggoda orang lain tidak akan diampuni di alam baka.
Chi Hoet Hukuman Congkel Hati lebih sadis disbanding hukuman yang lain, manusia janganlah
melakukan kejahatan, menutupi hatinya, kalau pembalasan karma sudah tiba, mau
menyesal sudah terlambat, camkanlah. Waktu sudah habis, Yang Shen siap pulang
Yang Shen Terima kasih pejabat dan jendral
Chi Hoet Cepat naik ke Teratai
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan buru berangkat
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 35

BAB 35
KE EMPAT KALI MENGUNJUNGI NERAKA CONGKEL HATI
TAHUN 1977, CIT GWEE CAP LAK
Chi Hoet Orang yang tidak punya kerjaan, dirinya jadi suka malas-malasan, apa lagi suka judi
akan lebih celaka lagi, banyak manusia yang tergoda sehingga masuk jurang judi, rumah
tangga jadi berantakan, anak-anak terlantar, comtohnya yang belum lama di Tai Chung
terjadi perampokan, itupun karena judi. Hutang banyak, setelah kalah main hingga
nekad menjadi perampok, dari perkara mencuri sampai ke perkara besar merampok, itu
akibatnya main judi. Nasihatilah manusia, jauhilah main judi, jangan sampai terjerumus
sehingga menyesal seumur hidup, sex adalah kejahatan utama, yang melanggar sungguh
terhina, sebagai wanita yang baik-baik harus menjaga diri jangan menyeleweng berbuat
mesum diluar rumah tangga, dosa ini besar, sama dengan judi. Coba dengarkan jeritan
di alam baka, apakah kamu tidk takut. Yang Shen hari ini siap ikut saya ke Neraka
Congkel Hati lagi. Cepat naik ke Teratai.
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet Sudah tiba, cepat turun
Yang Shen Saya sudah turun, hari ini kelihatan di alam baka lain daripada biasanya, dijalanan
sungguh ramai, para roh mondar-mandir, suasana agak santai, kenapa ya ?
Chi Hoet Karena hari ini CIO KO di Wihara atau Klenteng diadakan pesta CIO KO, sekalian bagi-
bagi makanan untuk fakir miskin dan bagi roh yang ringan dosanya diijinkan keluar dari
neraka terima sedekah.
Yang Shen Oh begitu. Didepan pejabat dan jendral sudah menyambut kita
Pejabat Salam jumpa lagi. Karena Cit Gwee ketemu hari CIO KO di alam baka berikan
kebebasan sehingga agak kacau suasananya, harap kalian maklum.
Chi Hoet Tidak apa, justru kami yang selalu merepotkan, harap pejabat dan jendral maklum.
Pejabat Karena ini titah untuk mengarang buku, jasapun besar mana berani
melanggar.cepat masuk ke dalam neraka dan meninjau.
Yang Shen Terima kasih, didalam terdengar suara jeritan.
Chi Hoet Yang dihukum di Neraka Congkel Hati adalah roh yang berdosa berat, maka tidak
dibebaskan. Tidak bisa menikmati suasana bebas dan terima sedekah di dunia.
Pejabat Hari ini saya keluarkan roh yang berdosa berat untuk menceritakan dosa
mereka.
Roh Ya, waktu didunia saya kerjanya dibagian luar di perusahaan, tiap hari mengoder di luar kota.
Sering nginap di hotel dan kenal seorang calo tukang main, sayapun diajaknya. Mula-
mula hanya iseng, namun akhirnya jadi ketagihan kalau tidak main sehari rasanya gatal,
hatipun penasaran. Akhirnya menjadi kebiasaan, walau kerja hasilnya lumayan namun
sering kalah main, tidak bisa balik modal, habis-habisan dan minjam uang sana sini,
tidak mengurus rumah tangga lagi, hidup begitu terus sampai umur 43 tahun. Waktu
habis minum saya mengendarai motor, terjadi tabrakan dan saya mati, roh saya dikawal
ke neraka, baru tahu umur saya dikurangi 5 tahun. Setelah disidang di Tingkat Pertama
sampai ke 5, Shen Lo Wuang marah-marah, hukum saya ke Neraka Congkel Hati 13
tahun, tiap hari dibelah dada dan congkel hati yang suka berjudi, sungguh tersiksa.
Harap manusia jangan suka berjudi, dineraka paling pantang tukang judi, begitu Shen
Lo Wuang lihat terhukum, tukang judi akan dikawal duluan dan dihukum cambuk 100
kali dengan papan, baru disidang lagi. Tukang judi pantatnya paling keras karena setiap
hari duduk di meja judi, kurang olah raga, pantat itu harus dihukum biar berolahraga
sedikit, sudah terhina, kulit pantatpun sakit, mohon Chi Hoet tolong saya.
Chi Hoet Tangan tukang judi paling kejam, kamu tidak usah memohon pada saya dengan tangan
kotor, terimalah hukuman.
Pejabat Kamu jangan sembarangan memohon ampun, setelah menyembuhkan hati yang suka
berjudi, kamu akan diserahkan ke Neraka Panggang Jari untuk di hukum disana, siapa
suruh kamu hidup dengan hobbi main judi, setelah mati terimalah pembalasan ini,
jangan menyalahkan orang lain. Roh kedua cepat ceritakan dosamu.
Roh Begitu banyak orang, saya malu cerita jadinya. Setelah berumah tangga sifat saya yang suka
nyeleweng senang bergaul dengan pria, berbuat mesum mencari kesenangan, kalau
dihitung teman pria saya ada 5 orang, sering berjanji dan berhubungan diluar, suami
saya sama sekali tidak tahu. Umur 54 tahun saya mati karena sakit jantung, roh saya
dikawal oleh si hitam dan si putih, setelah dicerminkan dosa saya yang memalukan itu,
saya tidak bisa memungkiri, saya mengaku dan diserahkan ke Tingkat 5dan dihukum
dalam Neraka Mencongkel Hati 20 tahun, tiap hari hati sakit dicongkel, mau menyesal
sudah terlambat, mohon Chi Hoet bisa minta tolong Yiam Wong mengampuni dosa saya
Chi Hoet Sebagai wanita, harus menjaga citra sebagai wanita, suka berbuat amoral namun tidak
suka berbuat kebaikkan, saya tidak bisa Bantu.
Pejabat Chi Hoet tidak usah meladeni dia, waktu masih hidup suka berbuat amoral, maka “Hati
yang suka berbuat amoral” harus dicongkel, karena ini akibat perbuatan kamu, mau
minta tolong pada Chi Hoet harus waktu masih hidup, mohon pada Dewa atau Buddha,
mungkin bisa dikurangi dosamu, kalau sampai mati tidak menyesal, sekarang tidak bisa
diampuni lagi.
Chi Hoet Benar apa yang dikatakan pejabat, setiap yang suka judi atau berbuat amoral harus cepat-
cepat insyaf, lakukan amal kebaikan dan berjanji banyak mencetak buku Mengelilingi
Alam Baka, dosamu bisa dihapuskan. Waktu sudah tiba, Yang Shen siap pulang.
Yang Shen Siap, banyak terima kasih petunjuk pejabat dan jendral, kami mau permisi
Pejabat Para jendral berbaris antarkan tamu
Chi Hoet Yang Shen cepat naik ke Teratai, siap pulang
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan berangkat
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah bita, Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 36


BAB 36
MENGUNJUNGI TINGKAT KE ENAM BERBINCANG DENGAN KHA CHEN WUANG
TAHUN 1977, PE GWEE CE LAK

Chi Hoet Satu tahun telah berlalu kini bertemu TAN CIU lagi, mengarang buku ini atas Titah Goik
Tee mulai pee Gwee tahun lalu, dalam satu tahun para murid tidak kenal lelah dan terus
membantu tugas yang mulia ini, mereka sudah berjasa, kehidupan ini pendek, ada
pepatah BISA MENCAPAI UMUR &) TAHUN SUDAH JARANG, walaupun kini
ilmu kedokteran sudah cukup mauju, kehidupan manusia sudah meningkat, namun bisa
hidup umur 70 tahun ada beberapa. Langit menciptakan manusia bukan untuk dikurangi
umurnya, karena ulah manusia yang serakah dalam banyak hal, melemahkan seindiri
semangat hidupnya, maka cepat meninggal, maka nasihatilah manusia, cepatlah melatih
diri berkehidupan yang sehat dipikiran maupun dikelakuan, hidup akan sampai ajal yang
sebenarnya. Siap berkeliling ke alam baka lagi, Yang Shen naik ke Teratai
Yang Shen Hari ini kita kea rah mana ?
Chi Hoet Sudah cukup mengelilingi Tingkat 5, sekarang kita ke Tingkat 6, harus bersemangat.
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet Sudah tiba, Yang Shen cepat turun
Yang Shen Istana Tingkat 6 ada didepan, banyak roh dosa berkumpul di luar istana, dalam
persidangan yang duduk di tengah, tiba-tiba sidang berhenti dan Yiam Wong keluar,
maka setiap roh dosa berbalik memandang kemari.
Chi Hoet Tingkat 6 Kha Chen Wuang sudah turun menyambut kita Yang Shen cepat beri salam.
Yang Shen Siap, salam jumpa Kha Chen Wuang dan pejabat, murid adalah Yang Shen
dari Tai Chung, Wihara Shen Shien, hari ini diajak Chi Hoet kemari atas titah untuk
mengarang buku, mohon Yiam Wong banyak memberikan petunjuk.
Yiam Wong Cepat bangun dan selamat jumpa, sudah lama mendengar nama Wihara kalian tahun
lalu TAN CIE, diistana ini sudah diberitahu mengenai hal ini, hari ini kalian baru tiba
disini, sungguh mengagumkan, cepat silahkan Chi Hoet dan Yang Shen masuk ke dalam
ruangan.
Chi Hoet Terima kasih Kha Chen Wuang, Yang Shen kita ikut Yiam Wong ke dalam
Yiam Wong Pejabat, cepat tuang teh Dewa.
Yiam Wong Terima kasih atas jamuan Yiam Wong, the ini bukan teh dari dunia,
diminum rasanya luar biasa.
Yiam Wong Hanya teh kasar, karena tidak terdapat didunia maka perasaanmu lain. Hari ini kalian
tiba disini saya sungguh senang, dunia sekarang benar-benar sudah bejat, sehingga Giok
Tee hati naganya tidak tega menurunkan Titah ke Wihara kalian, untuk mengarang buku
ini, karena manusia yang tidak percaya adanya alam neraka untuk menghukum mereka,
maka memerintahkan Chi Hoet dan mengajak Yang Shen. Rohnya turun ke alam baka,
untuk melaksanakan digunakan Mata Dea, oleh Giok Shi Thung Chi dijelmakan di
Wihara dan menulis kenyataan ini. Mudah-mudahan setelah buku ini jadi bisa banyak
menyadarkan manusia. Sekarang dunia sudah cukup maju, membicarakan ilmu
teknologi yang cangih sehingga meremehkan Dewa dan Setan, maka banyak terjadi
kejahatan, membunuh, merampok dan memperkosa, manusia hanya memandang
kenyataan, berpikirian kalau bisa lolos dari hukuman di dunia dirinyapun aman, karena
itu dimana-mana terlihat hal yang tidak adil, mempengaruhi, mengancam atau
menyogok, hukumpun dipermainkan, manusia begini moralnya pun sudah bejat.
Apalagi menipu, mengadu domba yang bisa merusak ketertiban masyarakat, sungguh
sayang, dunia sudah jadi begini. Saya menjadi sedih karena itulah yang tidak percaya
Dewa dan setan berbuat karma, berbuat kejahatan, setelah mati tidak satupun boleh lolos
lagi dari hukuman di alam baka, saya sebagai kuasa di Tingkat 6 disebut NERAKA
JERITAN BESAR, setiap yang kemari tidak kalah sakitnya dengan yang di Tingkat ke
5, maka disebut Neraka Jeritan Besar. Neraka disini dibagi menjadi 16 untuk
menghukum manusia yang dusah rusak moralnya, hukuman disini sadis-sadis. Setelah
Yang Shen menyaksikannya dan kembali ke dunia harus menasehati manusia, baik-
baiklah menjadi orang. Hari ini kalian meninjau harus siap berencana mulai sekarang.
Silahkan kalian minum lagi
Chi Hoet Karena batas waktu sudah tiba saya pikir lain hari baru mengunjungi dan menyaksikan
keadaan neraka disini.
Yiam Wong Baiklah, sungguh senang kalian bisa kemari lagi, perintahkan Pejabat dan Jendral
berbaris mengantar tamu
Yang Shen Banyak terima kasih atas jamuan Yiam Wong dan nasehatnya. Karena waktu
mendesak, maka kamu harus permisi.
Chi Hoet Yang Shen, siap naik ke Teratai
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan berangkat
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 37

BAB 37
MENGUNJUNGI NERAKA MEMOTONG ALAT KEMALUAN
DIGIGIT TIKUS
TAHUN 1977, PE GWEE CAP KAU

Chi Hoet Sejak Wihara kalian terima titah mengarang buku, kini sudah melewati satu tahun, saya
juga senang mengajak titah suci Yang Shen keliling di alam baka, mencari bahan
kejahatan, terasa juga beratnya tugasini, apalagi jalanan di alam baka tidak bagus atau
rata. Buku Berkeliling Ke Alam Baka sekarang sudah selesai separuh, namun perjalanan
masih jauh diharap para murid jangan menjadi malas setelah tugas ini selesai, maka jasa
mereka bisa mencapai 3 turunan. Hari ini mau berkeliling di alam baka lagi, Yang Shen
siap naik ke Teratai.
Yang Shen Siap, banyak terima kasih atas dukungan guru dalam setahun ini, begitu teliti
membantu saya. Saya hanya merasa masih tolol, belum bisa memahami ajaran guru
yang lebih tinggi, disini saya mohon pada guru banyak-banyak memberikan petunjuk
lagi, karena saya baru pulang dari luar kota, terasa agak lelah, bolehkah guru
memberikan pil lagi untuk semangat saya.
Chi Hoet Karena kamu jujur dan tulus hati maka saya berikan pil dewa untuk makan, sebenarnya
kamu juga harus tahu sejak mulai melaksanakan tugas ini sampai sekarang badanmu
semakin sehat, karena atas bantuan para Dewa secara dia-diam sekarang saya berikan 3
butir pil lagi, cepat makan dan siap berkeliling alam baka.
Yang Shen Banyak terima kasih atas lindungan guru, saya sebenarnya punya penyakit maag,
namun sejak menekuni tugas ini jadi sembuh, hari ini setelah makan pil guru, terasa
badan ini jadi semangat dan segar lagi, benar-benar terima kasih
Chi Hoet Mati naik ke Teratai, jangan buang waktu lagi.
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet Sudah tiba, cepat turun Yang Shen Didepan adalah Neraka Memotong Alat Kemaluan
Digigit Tikus, termasuk wilayah Tingkat ke 6. pejabat dan jendral sudah datang
menyambut kita, cepat berikan salam.
Yang Shen Ya, Selamat jumpa pejabat dan jendral. Saya adalah Yang Shen dari Tai Chung Wihara
Shen Shien, hari ini ikut Chi Hoet meninjau kemari, harap banyak memberikan bantuan.
Pejabat Cepat bangun, neraka disini sudah dapat pemberitahuan Yiam Wong bahwa kalian akan
datang meninjau, hari ini ikut turut Chi Hoet meninjau kemari, harap banyak
memberikan bantuan.
Yang Shen Terima kasih. Oh, didalam neraka ini banyak tikus dan menyerang roh dosa, setiap roh
dosa diikat dan duduk ditanah, tangannya diikat jadi tidak bisa membela diri, sehingga
digigit tikus sampai menjerit kesakitan, mereka berbuat dosa apa sehingga dihukum
demikian?
Pejabat Roh yang dihukum dineraka ini semuanya pria karena waktu di dunia haus sex, sehingga
banyak berbuat dosa maka sekarang dihukum, selain alat kelamin dipotong akan digigit
lagi bekas tempat kemaluan itu artinya MEMOTONG RUMPUT HARUS BASMI
AKARNYA.
Chi Hoet Hukuman ini sungguh sakit karena erat hubungannya dengan hati, kalau dipotong dan
digigit, maka sakitnya luar biasa, karena mereka lebih senang berbuat dosa yang rasa
kenikmatan itu, maka kini dihukum.
Pejabat Saya akan mengajak beberapa roh dosa keluar, biar menceritakan kesalahan mereka
kenapa sampai dihukum disini
Yang Shen Baik, mereka ini kedua tangannya diikat, tikus menyerang bawah, mau menghindari
tidak bisa, tikusnya besar seperti kucing, kelihatannya galak, menggigit orang seperti
makan sesuatu yang begitu santai.
Chi Hoet Tikus kan suka menggigit kain maupun makan kacang, inilah pemandangannya terlihat
darah berceceran dimana-mana mereka sangat tersiksa.
Pejabat Saya sudah mengeluarkan 2 roh dosa, sekarang biar mereka menceritakan dosa yang
mereka lakukan didunia, cepat.
Roh Waktu didunia saya sudah masuk ke pintu suci dan tekun berlatih diri, sesudah berkeluarga
dan mempunyai anak juga Ciak Cai bersihkan mulut. Karena pendirian tidak teguh
sehingga berhubungan badan dengan seorang umat wanita, Cuma saya berpantang.
Setelah mati roh saya dikawal ke alam baka dan dipanggung cermin dosa, terlihat semua
perbuatan dosa saya, sungguh malu, kemudian diserahkan ke Tingkat 6. Kha Chen
Wuang marah besar pada saya, kenapa sudah masuk pintu suci tahu peraturan masih
melanggar, setingkat dengan dosa berat dan menghukum saya kemari. Mula-mula alat
kelamin saya dipotong kemudian tangan diikat biar tikus menggigiti, setiap hari tersiksa,
sakit tidak tertahan, menyesali salah langkah sehingga akibatnya jadi begini. Harap
manusia didunia kalau masuk ke pintu suci harus jaga peraturan kalau tidak setelah mati
akan dihukum berat disini.
Chi Hoet Ada peribahasa CIAK CAI HANYA SEBATAS DI PUSAR PERUT, beginilah
akibatnya, kalau bagian batas pusar perut kebawah tidak bersih sekarang dibersihkan
oleh prajurit alam baka dan tikus-tikus itu, biar kamu rasa.
Pejabat Roh kedua, kamu juga cepat cerita
Roh Waktu saya masih sekolah ditingkat lanjutan, diajak teman berbuat cabul ketempat pelacuran
setelah itu kalau punya uang saya pun jadi sering ke tempat pelacuran dan beberapa kali
mengajak teman-teman satu sekolah, sehingga ada yang dapat penyakit kotor, karena
masih muda sudah berbuat kesalahan. Sehingga setelah mati dihukum kemari. Waktu
masih hidup bersenang-senang di dunia, kini melewati seharipun rasanya sungguh lama,
pikir-pikir benar-benar menyesal jadinya.
Pejabat Masih muda berkelakuan tidak baik namun suka melacur, belum menikah sudah hilang
perjakanya, ini namanya tidak bersih, setelah itu masih ngajak teman sekolah berbuat
kotor, sungguh bejat moralmu, maka dihukum disini.
Yang Shen Melihat mereka sungguh kasihan dan roh dosa yang dihukum disini begitu banyak,
apakah dosa mereka sama?
Pejabat Roh dosa yang setiap hari dikirim kemari ada ribuan, dosa yang mereka lakukan
bervariasi, umumnya suka melacur, berkelakuan bejat, pria yang berkeluarga masih suka
menyeleweng, tukang memperkosa, berhubungan badan dengan saudara, kakak, adik,
perbuatan ini yang merusak moral sebagai manusia, semuanya harus dihukum disini.
Chi Hoet Saya mau menasehati manusia didunia, janganlah berbuat dosa yang ada hubungannya
dengan sex, apalagi sebagai umat beragama harus lebih berhati-hati, selain dihukum di
Neraka Congkel Hati, masih harus dihukum disini, namun langit masih adil, kalau bagi
siapa yang sudah membaca buku ini, selain menyesal mau memperbaiki kesalahannya,
harus banyak mencetak buku ini untuk menebus dosa, maka dosanya akan dihapus.
Waktu sudah tiba, Yang Shen siap pulang
Yang Shen Terima kasih atas bantuan pejabat dan jendral, kami permisi
Pejabat Antar tamu.
Chi Hoet Yang Shen naik ke Teratai, siap pulang.
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan berangkat.
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 38

BAB 38
MENGUNJUNGI NERAKA TERLINDAS MOBIL
TAHUN 1977, KAU GWEE CE LAK

Chi Hoet Bergugurnya musim panas kini musim gugurpun tiba, bergantian musim-musim inipun
terus berputar, ingat waktu muda kini anak cucupun banyak, umur sudah tua, jalanpun
terasa goyang, waktu benar-benar cepat berlalu bagaikan dalam mimpi, nasihatilah
manusia, sayangilah waktu, cepat masuk ke pintu suci melatih diri untuk kebaikkan,
jadilah rakyat yang baik dalam masyarakat, setelah meninggal tidak usah masuk ke
neraka. Waktu untuk mengunjungi neraka sudah tiba, Yang Shen siap naik ke Teratai.
Yang Shen Hari ini menuju keneraka yang mana ?
Chi Hoet Saya tidak kasih tau dulu, nanti kamu juga bisa tahu.
Yang Shen Saya sudah duduk silahkan berangkat.
Chi Hoet Sudah tiba, Yang Shen turun.
Yang Shen Guru, kenapa kamu mengajak saya kekaki gunung ini, didepan terdengar suara rebut-
ribut, seperti ada orang sedang berkelahi, dijalanan kecil ada prajurit alam baka sedang
mengawal roh dosa. Kini ikuti mereka ya.
Chi Hoet Hari ini tujuan kita ke neraka kecil yang terdapat didepan kaki gunung tersebut.
Yang Shen Kita sudah sampai dibelakang prajurit alam baka dan dia menganggukkan
kepala kepada kita, roh dosa yang dikawal oleh dia dan mau dikawal kemana ?
Chi Hoet Roh dosa ini kebanyakan sebagai supir waktu masih hidup didunia atau yang
mengendarai motor, karena pernah menabrak orang sampai mati, maka sekarang harus
dihukum.
Yang Shen Supir yang menabrak mati orangkan sudah didamaikan persoalanya didunia, kenapa
harus dihukum juga dialam baka ?
Chi Hoet Pejabat akan menjelaskan persoalan ini
Yang Shen Salam jumpa pejabat dan jendral, hari ini saya dan Chi Hoet atas Titah kemari dan
meninjau dan cari bahan untuk menasehari dunia, harap banyak memberikan bantuan.
Pejabat Tidak usah sungkan, cepat mari masuk.
Yang Shen Pejabat, neraka ini termasuk wilayah mana ?
Pejabat Neraka ini dinamakan NERAKA TERLINDAS MOBIL termasuk wilayah kekuasaan
Tingkat 6, ini adalah yaling baru didirikan, umat di dunia kebanyak tidak tahu ada
neraka ini. Yang Shen ada pertanyaan, silahkan tanya saja.
Yang Shen Roh yang dihukum kemari termasuk golongan apa ?
Pejabat Setiap yang mengendarai mobil, mobil yang pernah mencelakakan nyawa orang sehingga
meninggal atau korbonnya menjadi cacat, sesudah mati rohnya akan dapat pembalasan
disini, silahkan ke dalam untuk menyaksikan.
Chi Hoet Terima kasih
Yang Shen Didepan terdapat bukit yang luas dan dibuatkan jalanan yang kecil-kecil, tidak rata,
penuh pasir dan batu, roh dosa, masing-masing menarik sebuah gerobak besar yang
penuh berisi batu bata, dari atas pelan-pelan menuju kebawah, jalanan sempit hanya
buat roda dua, jika meleset akan terjatuh kejurang yang terdapat dikiri dan kanan,
kakinya para roh dosa telanjang, hanya bisa menggunakan lutut sebagai rem walaupun
badan bisa menahan, namun setiap hari naik turun 100 kali tenagapun habis dan sangat
tersiksa
Pejabat Roh ini, coba kamu ceritakan dosamu.
Roh Saya sebagai supir taxi sebagai mata pencarian saya, suatu malam minum-minum dengan
teman-teman, setelah mabuk tetap mencari penumpang, karena mabuk tidak terasa
mobilpun kencang dikas terus oleh saya, sehingga menabrak seorang pejalan kaki
hingga tewas, akhirnya dihukum penjara, setelah meninggal Yiam Wong mengajarkan :
Setelah banyak minum masih menyetir mobil, kamu mau bercanda dengan nyawa, maka
dihukum 3 tahun kemari tiap hari menarik mobil sungguh tersiksa, kaki menjadi
bengkak, tenaga badan sampai habis, kurus dan hanya tinggal tulang. Nasihatilah
manusia agar hati-hati menyetir mobil harus waspada jangan sampai menbrak orang
apalagi habis minum, kalau tidak neraka adalah tempatnya.
Pejabat Roh ke 2 kamu juga cepat cerita.
Roh Waktu didunia, setiap hari naik motor mengantar barang ke toko-toko, karena biasa ngebut,
sering melanggar peraturan lalulintas, suatu kali menabrak orang yang jalan kaki, saya
jatuh terluka, kedua-duanya masuk rumah sakit, kaki saya sudah patah dan orang itu
geger otak, walaupun tidak mati namun sudah lupa ingatan nya, akhirnya saya diadukan
ke pengadilan sehingga keluar uang banyak untuk ganti kerugian orang itu, hanya
urusan ini, saya dihukum kemari 3 tahun.
Pejabat Dua roh dosa ini sebagai contoh, setiap manusia kalau bawa mobil atau motor harus hati-
hati agar aman selamat, setelah mati tidak usah dihukum disini, roh dosa yang dihukum
kemari ada yang berat hukumannya, ada yang ringan. Kalau bukan sengaja melukai
orang lain, hukumannya ringan. Kalau mabuk, ngebut, melanggar lalulintas sehingga
mencelakakan orang lain hukumannya agak berat. Kalau habis menabrak lalu melarikan
diri, biar korban meninggal atau tidak, Yiam Wong akan memberikan hukuman yang
paling berat, maka menabrak orang lain jangan lari, harus bertanggung jawab
sepenuhnya sebagai perikemanusiaan, maka dosa akan diringankan.
Chi Hoet Neraka Terlindas Mobil adalah neraka baru yang didirikan seperti di dunia juga tersedia
sekolah mengemudi mobil, roh dosa jika dihukum disini harus pelan-pelan melihat arah
yang benar, tidak boleh berkecepatan tinggi kalau tidak sendirilah yang menjadi korban.
Nasihatilah manusia, kalau menyetir mobil harus hati-hati. Karena menyangkut nyawa
manusia, setelah minum jangan menyetir mobil sendiri, ngebut, melanggar peraturan
lalu lintas. Kalau tidak bisa, dihukum kemari untuk belajar menyetir mobil lagi. Waktu
sudah habis, Yang Shen naik ke Teratai.
Yang Shen Terima kasih atas bantuan jendral dan pejabat, permisi.
Pejabat Jika ada kekurangan harap maklum, perintahkan jendral berbaris, antar tamu
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan berangkat
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, roh kembali ke badan.
BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 39

BAB 39
MENGUNJUNGI NERAKA TELAN BOLA BESI BERDURI
TAHUN 1977, KAU GWEE JI CAP SHA

Chi Hoet Pintu suci nan sepi, umat sudah tidak banyak, masih terdapat murid yang tidak benar,
mereka hanya hidup dalam kepalsuan, mendengar ajaran masuk telinga kanan keluar
telinga kiri, sudah melanggar peraturan pintu suci dirinya berkelakuan bejat, seolah-olah
pelajaran kesucian sudah tidak berada lagi, maka ingatlah pepatah orang suci
KELUARGA YANG BERDERMA AKAN MENIKMATI JASA KEBAIKKAN,
ORANG YANG JAHAT PASTI ADA PEMBALASANNYA. Segala perbuatan
manusia selalu diawasi oleh langit, bagi umat yang tersesat cepatlah insyaf. Hari ini
berkeliling alam baka, Yang Shen siap naik ke Teratai.
Yang Shen Siap. Guru hari ini kelihatannya habis minum ya, berbicara seperti sedang kesal.
Chi Hoet Mengetahui hati manusia hanya mencari kesenangan, sehingga sayapun minum-minum
Yang Shen Sungguh mulia hatinya Chi Hoet
Chi Hoet Cepat naik ke Teratai, tertiup angin yang segar, sayapun sadar, mari kita berangkat.
Sudah tiba.
Yang Shen Di depan pejabat dan jendral sudah menyambut kita, salam jumpa pejabat dan jendral,
hari ini saya dan Chi Hoet datang meninjau, harap banyak memberikan bantuan.
Pejabat Cepat bangun, neraka ini dinamakan TELAN BOLA BESI BERDURI, termasuk wilayah
Tingkat 6, kami sudah mendapat surat pemberitahuan dari Yiam Wong, mengetahui
maksud kedatangan kalian sungguh mengagumkan.
Chi Hoet Tidak usah sungkan, pejabat. Hari ini kami kemari harap banyak memberikan bantuan.
Pejabat Mari masuk biar bisa menyaksikan keadaan disini.
Chi Hoet Kelihatannya banyak roh dosa yang dikurung dalam penjara, prajurit alam baka
menggunakan trisula besi memaksa roh dosa membuka mulut, kemudian memasukkan
bola besi itu, biarpun punya mulut bisa ngomong, mau menjerit tidak ada suara.
Yang Shen Hukuman ini juga sadis, manusia kalau tertelan tulang ikan sakitnya bukan main,
apalagi sekarang dimasukkan bola besi yang penuh duri itu, wah benar-benar tidak bisa
ngomong, saya mau tanya pejabat dosa apaan yang mereka lakukan sehingga dihukum
dengan cara demikian.
Pejabat Setiap manusia yang tidak mau kalah omong, menggunakan mulut untuk merayu dan
menipu uang milik orang lain suka minum obat KB, madat dan lain-lain. Kalau bicara
suka melukai perasaan orang lain, setelah mati rohnya tidak bisa lepas dari hukuman
telan bola besi berduri ini. Saya memanggil beberapa roh dosa keluar biar mereka cerita
Chi Hoet Mereka sudah tidak sabar, biar saya kipas mereka. Sudah sdar jendral. Cepat cabut bola
besi berduri itu, kalau tidak biar punya mulut mereka tidak bisa bicara.
Jendral Bola duri sudah dikeluarkan, silahkan Chi Hoet
Chi Hoet Kalian dengarkan, saya Chi Hoet mengajak Yang Shen dari dunia mau wawancara
dengan kalian, maka ceritakan, kenapa kalian sampai dihukum kemari.
Roh Waktu saya masih hidup pandai bicara, suara saya enak didengar, karena wajah saya cantik,
setelah menikah masih banyak pria yang mengejar saya. Pada suatu hari, ada seorang
pria memberanikan diri minta dikasihani, karena orang kaya maka saya berpura-pura
bohong : Suami saya kurang perhatian sama saya, harap kamu bisa menolong saya,
kemudian saya menyeleweng karena saya pintar bicara, kekayaannya habis saya
manfaatkan, setelah itu saya berbalik mengatai dia, sehingga dia merasa terhina, tanpa
pikir panjang dia bunuh diri, setelah mati rohnya penasaran mengadu kepada Yiam
Wong. Karena perbuatan saya, dia diijinkan mengganggu saya sehingga kehidupan saya
tidak tenang diganggu terus oleh roh penasaran. 7 tahun kemudian saya mati, roh dia
dan roh saya bertemu, sehingga disidang lagi di Kota Mati Penasaran. Dia dihukum
dengan dosa mengganggu istri orang lain, saya dihukum beruntun dari Tingkat pertama
sampai Tingkat Enam, Kha Chen Wuang memaki saya, mulut saya sungguh berdosa
sehingga mencelakakan orang lain, harus dihukum lagi di Neraka Telan Bola Besi
Berduri, tiap hari dipaksa menelan bola berduri, jadi sangat tersiksa.
Chi Hoet Kamu mengadakan janji palsu masih menyeleweng lagi, lidah dan mulutmu sungguh
kejam, pantas kamu dihukum begini. Roh dosa kedua kamu ceritalah
Roh Saya hidup didunia sebagai gelandangan, suka menghisap ganja, minum obat terlarang,
menyuntik diri, gunakan morfin, karena sudah kecanduan dan tidak punya uang untuk
beli morfin dan obat perangsang, sehingga saya mencuri dan garong. Setelah mati
dihukum disini, sungguh sakit mulut saya, sudah tidak bisa menikmati lagi obat
perangsang, namun setiap hari makan bola besi berduri, sungguh menyesal ini.
Pejabat Menghisap ganja, morfinis, disini hukumannya paling lama harus dihabiskan dulu semua
racun obatnya baru boleh reinkarnasi ke dunia. Hukuman disini tegas bagi orang yang
menghisap ganja, obat yang dilarang pemerintah. Setelah mati rohnya akan dihukum
berat di alam baka, ada yang dimasuki ke Neraka Alam Baka A Phi, harap manusia yang
mempunyai hobi ini cepat insaf, jangan sampai terbius nyawa dan raga lagi.
Chi Hoet Roh ke 3 kamu cepat cerita dosa yang kamu lakukan di dunia ?
Roh Karena saya banyak membaca buku sehingga banyak mengerti syair-syair, jadi sering bersilat
lidah dengan teman dan saudara, karena yang dibicarakan banyak kata-kata kasar, saya
mengejeknya dengan kata-kata suci yang terdapat di buku kitab suci, setelah meninggal
Yiam Wong berkata : Kamu bukan memanfaatkan kata-kata suci untuk mengajar orang
lain berbuat kebaikkan malahan dipergunakan untuk bersilat lidah. Kamu sudah salah
menggunakan mulut mu, mulutmu yang keras itu harus dihukum, lebih kerasnya bola
besi atau mulutmu yang lebih kuat.
Chi Hoet Punya kebenaran bisa keliling dunia, kalau punya kesalahan selangkahpun sulit
dijalankan, baik-baiklah kalau berbicara, contohnya habis membunuh orang masa iya
“nyawa dia yang harus mampus bukan saya yang mencelakakan dia” berbicara seperti
begini sudah salah karena itu harus dihukum juga, coba tanya roh 4, kenapa kamu
dihukum disini.
Roh Waktu di dunia, karena terkumpul banyak uang dana, sayapun serakah, kalau ada orang lain
mempunyai keperluan penting atau sedang susah mau pinjam uang pada saya maka
sayapun bungakan, bunga tambah bunga lagi bagi orang yang tidak kuat bayar, kalau
tidak sanggup bayar saya suruh tukang pukul mengancamnya, setelah mati Yiam Wong
memaki saya punya uang bukan membantu orang lain malahan dibungakan yang tinggi
seperti lintah menghisap darah orang, sungguh serakah makan uang kotor, harus
dihukum makan bola besi berduri, biar merasa sakit.
Pejabat Orang yang punya uang ada yang keras hatinya, serakah akan bunganya uang menjadi
lintah darat, biarpun yang meminjam uang setuju dengan bunganya namun karena
kerasnya hati itulah seperti suka makan besi juga, setelah mati biar dia merasakan
kerasnya bola besi ini. Nasihatilah manusia, sendiri banyak kelebihan uang harus
membantu orang lain yang lagi butuh, jangan diadakan bunga yang tinggi menindas
orang, membantu orang laina dalah dasarnya kegembiraan, kenapa tidak dilakukan ?
Chi Hoet Waktu sudah tiba, Yang Shen siap pulang, banyak terima kasih atas bantuan pejabat dan
jendral, permisi.
Pejabat Antarkan tamu.
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan berangkat
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 40

BAB 40
MENGUNJUNGI NERAKA WERENG (HAMA PADI) DAN LINTAH
TAHUN 1977, CAP GWEE CE KAU

Chi Hoet Didalam ruangan dan diluar Wihara Shen Shien habis dicat, kelihatan bersih dan terang,
para Dewa paling suka yang bersih dan para murid kalau ingin melihat Dewa maka
harus membersihkan hati dan badan, kalau mata tertutup kotoran duniawi susah melihat
pemandangan alam Dewa. Siap mengelilingi alam baka, Yang Shen naik ke Teratai
Yang Shen Siap, hari ini guru kelihatan lagi senang, lagi girang ya ?
Chi Hoet Datang ke Wihara tempat yang suci kini kelihatannya bersih, rasa pusing pun hilanglah
sudah, maka saya jadi gembira.
Yang Shen Manusia suka bilang : yang tidak kelihatan itulah kesucian, bagaimana pendapat guru ?
Chi Hoet Bagi Dewa Buddha memang punya pendirian tersebut, namun lain lagi bagi manusia
biasa, sudut yang tidak kelihatan justru paling kotor, berbuat kejahatan dalam
kegelapan, dari mana perkataan kesucian itu
Yang Shen Benar alasan guru. Saya sudah duduk silahkan berangkat
Chi Hoet Sudah tiba, cepat turun
Yang Shen Kita sudah kemari, yang terlihat hanya prajurit alam baka saja sedang mengawal roh
dosa dan tidak terdengar suara jeritan
Chi Hoet Hari ini kita meninjau Neraka WERENG ( hama padi ) LINTAH hukuma disini yang
dirasa oleh roh dosa hanya siksaan pelan-pelan, maka hanya terdengar suara rintihan.
Nanti kamu bisa menyaksikan, sudah dekat pintu neraka pejabat dan jendral sudah
menanti kunjungan kita.
Yang Shen Salam jumpa pejabat dan jendral, hari ini saya dan Chi Hoet datang meninjau, mohon
bantuannya.
Pejabat Harus..harus, neraka ini termasuk wilayah Tingkat 6, kalian ke alam baka untuk mencari
bahan keadaannya neraka dan neraka inipun bisa dicantumkan dalam buku, kamipun
bangga rasanya, mari masuk.
Yang Shen Terima kasih atas peluang yang diberikan oleh pejabat, oh neraka ini terbuat dari kawal
kecil-kecil, sangat luas, di dasarnya terbuat dari kawat kecil dan bawahnya terdapat air
kolam yang tidak mengalir diatasnya lagipun beratapkan kawat-kawat kecil dan penuh
duri besi yang kecil, manusia tidak bisa berdiri di dalam hanya bisa maju merangkak,
kalau menganggkat kepala maka kepada dan punggung bek\lakan akan tertusuk duri
besi tiu. Para roh tidak berbuat apa-apa, hanya bisa merintih, selain pakaiannya sudah
robek dan badannya penuh binatang yang apa itu ya? Karena agak jauh dari sini, tidak
dapat dilihat dengan jelas. Pejabat, binatang apa itu ?
Pejabat Kedua macam makhluk itu, yang satu adalah wereng ( hama padi ) yang satu lagi adalah
lintah, mereka sedang menghisap daranya, roh dosa dan cairan otaknya.
Chi Hoet Mari kita maju kedepan sedikit, biar kamu dapay melihat dengan jelas.
Yang Shen Baik, ai..ai..ai dibadan roh dosa penuh lintah sedang menempel tidak terlepas dan
kepalanya penuh wereng sedang makan apa ?
Chi Hoet Lintah banyak hidup di kali, dikolam air, jika ditempelkan kebadan, barah manusia akan
terhisap habis. Wereng adalah hama padi, satu kelompok wereng datang padipun habis
dimakan. Sekarang wereng sedang menghisap cairan roh dosa.
Pejabat Karena wereng makanannya cairan putih di padi, kini menjelma di alam baka untuk makan
cairan otak manusia, sama-sama cairan yang putih.
Yang Shen Sungguh menakutkan, saya jadi lemas melihatnya.
Chi Hoet Tidak usah takut, kita berkeliling alam neraka karena tugas mengarang buku, saya
menemani kamu, kamu harus berani.
Pejabat Kalian tunggu sebentar, saya akan panggil beberapa roh untuk membicarakan dosanya.
Yang Shen Terima kasih, cepatan sedikit dan bersihkan lintah yang menempel di badan
roh dosa, saya paling takut makhluk itu
Pejabat Ya..ya sebentar ya. Kedua macam binatang itu sudah saya hilangkan. Yang Shen tidak
usah takut lagi , perintahkan 2 roh dosa untuk menceritakan dosa yang mereka lakukan
sehingga dihukum disini, harap kalian kerja sama supaya bisa menyadarkan manusia di
dunia.
Roh Waktu masih hidup saya kerja sebagai hakim, untuk menentukan segala perkara, karena
pernah menerima uang sogokan oleh terdakwa sehingga perkara itu tidak adil,
menghilangkan citra keadilan sehingga terjadi banyak salah menghukum orang lain,
seumur hidup kenyang menerima sogokan, walaupun pernah dengar “jadi hakim harus
adil, kalau tidakada karma pembalasannya”. Namun saya balik berpikir didunia punya
kedudukan tinggi bisa mendapatkan banyak uang perduli amat dengan kehidupan yang
akan datang. Setelah mati dicerminkan semua perbuatan saya seperti nonton film, jelas
terlihat oleh mata saya sendiri, selain saya dihukum di neraka Kotoran Tanah, Tinja dan
Air Seni, diserahkan lagi ke Tingkat 6. Chen Wuang memaki saya sebagai hakim tahu
hukum malahan menyalahgunakan hukum, sungguh berdosa maka harus dihukum juga
keneraka Wereng dan Lintah. Setiap hari hanya bisa merangkak jalan dalam kurungan
kawat berduri, kepala diseerang wereng, badan dihisap lintah, seluruh badan menjadi
lemas tidak bertenaga, sungguh menderita.
Pejabat Tahu hukum malahan melanggar hukum benar-benar keterlaluan, sebagai hakim harus
belajar sama hakin Pao Chin Tian, tegas namun adil untuk menghukum penjahat
dimasyarakat, membebaskan orang yang tidak berdosa. Ini sebenarnya kerjaan yang
mulia, akan mendapat jasa kebaikkan namun kalau sebaliknya menerima sogokan
membebaskan yang salah, menghukum orang yang benar, setelah mati akan dihukum
berat di alam baka, karena pembalasannya bisa melibatkan anak cucu, sudah banyak
contoh di dunia, sejak dahulu kala sampai sekarang pembalasan itu tetap ada. Roh ke 2
kamu bicaralah.
Roh Karena badan saya tinggi dan besar, waktu masih hidup jadi tukang pukul di daerah kasino
maupun di tempat pelacuran, bisa hidup senang menerima uang keamanan, tidak
tahunya setelah mati dihukum Yiam Wong kemari, sungguh sengsara
Pejabat Kamu masih punya dosa lain yang belum diceritakan, cepat amu dihukum lebih berat lagi?
Roh Baik, karena cukup senang hidup dimasyarakat hitam, maka tidak usah kerja, kalau tidak
punya uang saya sering memeras di toko-toko atau di restaurant, begitulah kehidupan
saya.
Chi Hoet Sudah tidak mau bekerja yang benar masih mengandalkan badan untuk memeras orang
lain, inilah akibatnya harap manusia di dunia mencamkan dan cepat isnyaf. Waktu
sudah tiba, Yang Shen siap pulang.
Yang Shen Terima kasih pejabat dan jendral, kami mau permisi.
Pejabat Antarkan tamu
Yang Shen Saya sudah duduk
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 41

BAB 41
MENGUNJUNGI MARKAS BESAR BABANG KOTA
MENYAKSUKAN KEADAAN MANUSIA SETELAH MENINGGAL
TAHUN 1977, CAP GWEE JI CAP KAU

Chi Hoet Sore tadi murid Wihara Shen Shien yang bernama Lai Shen Kuan, suaminya Wuang
Wun Thak telah meninggal, sehingga saya berpikir “Sungguh pendeknya kehidupan ini
karena itu buat apa banyak perhitungan disegala bidang, bisa bekerja kalau napasnya
masih ada, suatu hari si hitam dan si putih datang, tamatlah ajal, ini yang dinamakan
uang, anak-cucu kini kemana semuanya? Punya rumah tinggal kinipun terlepas, sebentar
lagi badannya juga akan ditanam dikuburan. Manusia …. Sebenarnya apa yang sudah
dia miliki ?
Yang Shen Guru, coba kamu lihat tuan Wuang sudah meninggal, rohnya akan menuju kemana ?
Chi Hoet perjalanan di alam baka lewatlah sudah waktu ini, manusia setelah meninggal
kemana lagi? Gunakan kesempatan mengarang buku ini biar saya beritahu keadaan
manusia setelah meninggal.
Yang Shen Bagus, ini memang pertanyaan yang benar, manusia di dunia tahunya hanya setelah
meninggal akan menuju ke alam baka, namun tidak tahu keadaan terjadinya meninggal,
mohon guru menjelaskannya
Chi Hoet Boleh, kamu naik ke atas Teratai
Yang Shen Siap, saya sudah duduk, silahkan guru berangkat.
Chi Hoet Sudah tiba, cepat turun
Yang Shen Tempat ini, saya tadi sudah kemari.
Chi Hoet Ya, coba kamu lihat, jasadnya tuann Wuang masih berbaring diranjang, didepan terlihat
para murid Wihara, kalian sedang membacakan doa dan anak-anaknya tuan Wuang
sedang sedih kelihatannya.
Yang Shen Kenapa hanya terlihat jasadnya, tidak terlihat rohnya ?
Chi Hoet Kamu naik lagi ke Teratai, saya akan mengajak kamu ke suatu tempat.
Yang Shen Saya sudah duduk lagi di Teratai, silahkan berangkat
Chi Hoet Sudah tiba cepat turun
Yang Shen Kota ini kelihatannya sangat ramai, didepan terdapat sebuah markas besar manusia di
dunia tidak bisa melihat keadaan disini.
Chi Hoet Mari kita masuk kedalam markas besar itu, temui kepalanya.
Kepala Selamat datang Chi Kung Buddha dan Yang Shen, ada keperluan apa sampai kalian datang
kemari ?
Chi Hoet Karena wakil ketua Wihara Shen Shien suaminya meninggal dan Wihara Shen Shien
yang ditunjuk atas Titah mengarang buku MENGELILINGI ALAM BAKA untuk
membuka rahasia KEMATIAN, maka kami meninjau kemari.
Kepala Oh begitu, baiklah, silahkan kalian duduk, jendral tuangkan the
Jendral Siap, silahkan minum
Yang Shen Terima kasih, saya mau tanya, tugas apa yang dikerjakan markas ini ?
Kepala Markas ini adalah cabang kota Tai Chung, markas semacam ini juga terdapat di kota lain
diseluruh dunia, manusia di dunia tidak tahu ada tempat begini, markas ini seperti
masrkas polisi yang terdapat didunia, tugasnya khusu mengawasi kelakuan manusia di
dunia, klenteng Hoki/Dewa Bumi seperti kantor polisi sub cabang masing-masing dibagi
tugas, kalau manusia sudah mau tiba ajalnya, prajurit alam baka akan datang kemari
membawa perintah , setelah mencocokkan berkas-berkas manusia tersebut, kemudian ke
sub cabang ke kelenteng Hoki/Dewa bumi bersama-sama menuju kerumah manusia
tersebut, maka terjadilah kematian itu
Yang Shen Saya masih banyak pertanyaan, bagaimana caranya membawa orang yang jahat dan
orang yang baik oleh prajurit alam baka
Kepala Prajurit alam baka seperti jendral sapid an kuda, si hitam dan si putih kalau sampai
kerumah orang yang baik hanya menepak orang itu, diapun tidak sadarkan diri dan
rohnya sudah diajak pergi. Terhadap orang yang jahat menggunakan borgol tangan
menangkap penjahat di dunia, lalu dibawa ke markas besar, coret namanya di dunia,
mendaftarkan sebagai setan di alam baka
Yang Shen Terhadap orang yang baik atau pertapa, apakah diperlakukan dengan baik ?
Kepala Ya, setiap manusia yang sudah berbuat amal kebaikkan sehingga banyak jasa
kebaikkannya di alam baka, maka prajurit alam baka hanya melapor ke markas besar,
kemudian roh nya di ajak Dewa Hoki menuju ke alam baka, bagi pertapa yang sudah
sempurna atau umat agama yang lulus, maka akan diajak gurunya masing-masing
menurut kepercayaannya, ada yang diajak ke alam baka mengurusi berkas-berkas, ada
yang ke Lapiran Sembilan untuk diuji lagi, untuk yang benar-benar sempurna,
kebanyakkan langsung di ajak ke surga
Yang Shen Karena kepercayaan agama berbeda-beda, apakah naik ke surgapun berbeda-beda
caranya ?
Kepala Biar lain agama, namun ajarannya sama, kalau mau naik ke surga, harus jaga kelakuannya
waktu masih hidup didunia, kalau tidak perjalanan ke surga pasti banyak halangannya,
belum tentu lancar kesana.
Chi Hoet Benar yang diutarakan oleh Kepala Umat Agama, paling pantang jika keras kepala,
saling mengejek antara umat beragama, berbuat jahat, kalau hati manusia sudah timbul
keduniawiannya sehingga apa yang dilakukan mau menang sendiri, maka hatinya sudah
hilang keseimbangan, harus dihukum di neraka untuk dilatih kembali kalau mau
menjadi manusia yang benar di dunia lagi.
Yang Shen Saya mau tanya pada kepala, sekarang rohnya tuang Wuang ada dimana ?
Kepala Saya akan mengajak kamu kedalam ruangan sambil melihat-lihat
Yang Shen Oh, tuan Wuang sedang duduk didalam ruangan itu, keadaannya disini seperti di dalam
kelas sekolah, hanya terdapat 5-6 orang di dalam. Tuan Wuang melihat saya, dia
menganggukkan kepalanya, apakah saya boleh berbicara dengan dia?
Kepala Boleh, silahkan !
Yang Shen Apa kabar tuan Wung ?
Roh Wuang Terima kasih atas perhatian kamu, ai….u
Yang Shen Tuan Wuang sekarang hanya menangis menatap saya, tidak bisa banyak bicara lagi.
Chi Hoet Wuang Wun Thak, janganlah berseih lagi, anak-anakpun berbakti, apa yang
dikhawatirkan lagi?
Yang Shen Menangisnya tuan Wuang kian menjadi
Chi Hoet Pikirlah yang panjang, kita hanya sebagai tamu dikehidupan ini, anggaplah bermain dan
meninjau ke dunia lain, apa yang dipikirkan ?
Roh Wuang Terima kasih nasihat Chi Hoet, saya mohon Chi Hoet banyak memperhatikan anak
cucu saya, didiklah mereka keajaran yang benar, sering datang membantu ke Wihara,
kini saya sudah jauh dari mereka, menjadi roh disini atas lindungan jasa baik istri saya
sehingga saya bisa diperlakukan baik oleh Dewa Hoki dan kepala markas, hanya hatiku
masih sedih.
Yang Shen Harap tuan Wuang bisa tenang, Chi Hoet pun sudah banyak bicara. Yah, perjalanan
kotor sudah habis, masih ada perjalanan suci yang harus dilewati, janganlah banyak
bersedih.
Roh Wuang Saya hanya menyesal tidak sering berbakti ke Wihara…u… terima kasih atas
perhatian kamu dan para umat di Wihara
Chi Hoet Karena waktu terbatas, tidak bisa lama-lama disini, mari kita ke kantor
Pejabat Silahkan duduk, Yang Shen masih ada pertanyaan ?
Yang Shen Mengenai KEMATIAN, sudah banyak orang bertanya pada saya, namun yang saya
ketahui terbatas, bisakah kepala markas menjelaskan lagi ?
Kepala Tidak usah sungkan, ada pertanyaan silahkan tanya, Chi Hoet ada disini, kalau tidak
mengerti akan dijelaskan juga olehnya.
Yang Shen Bagaimana cara nya sesungguhnya kematian itu ?
Kepala Manusia kalau mau meninggal kebanyakkan ada tanda-tandanya, mislnya sakit. Kenapa
bisa sakit karena umur manusia hampir habis, seperti pohon jika mau roboh, daun-
daunnya akan berjatuhan dan batang pohonpun layu, begitu ditiup angin besar,
pohonpun roboh dan mati. Manusia setelah lahir di alam baka langsung ada daftarnya,
berkas-berkasnya seperti pohon, pohon itulah tandanya masing-masing manusia di
dunia, kalau terdapat kelainan dipohon itu pertanda akan ada manusia yang akan tiba
ajalnya, maka pejabat di istana alam baka akan periksa BUKU HIDUP MATI, setelah
waktunya tiba prajurit alam baka akan membawa perintah kedunia, memanggilnya
pulang, begitu prajurit alam baka tiba, pohonpun layu dan roboh disebutlah
KEMATIAN, rohnya karena sudah melekat dibadan sampai beberapa puluh tahun
seperti tangkai pohon sudah menjadi satu dengan pohonnya, kini mau melepaskan diri
dari badan, tangkai putus berikut kuli pohon, seperti kura-kura akan melepaskan kulit
batok badan nya akan terasa sakit, bisa dilihat wajah orang yang meninggal kelihatannya
melotot, yang mengancing menggigit, perubahan wajah itu seperti habis berontak, tidak
rela ata yang ketakutan pertanda dosanya berat atau masih penasaran, kalau wajahnya
tenang seperti dalam tidur wajahnya seperti tidur pertanda kepergiannya tenang, rela dan
ikhlas, itu terdapat kebanyakkan pada orang yang baik hatinya.
Chi Hoet Manusia jika bernapas belum termasuk meninggal, contohnya batu batere kalau lampu
senter tidak nyala bukan berarti setrumnya sudah habis, hanya karena sudah lemah,
maka tidak memancarkan sinar lampunya. Jika manusia berhenti bernapas lebih pantas
disebut dalam keadaan “Koma” karena rohnya belum benar-benar pergi hanya masih
terikat “Diri sendiri diduniawi”. Orang sudah meninggal namun hatinya belum bagaikan
dalam mimpi masih teringat semuanya hanya tidak bisa berbicara lagi, karena itu
sebagai anak cucu harus menenangkan hatinya, berbisik ditelinganya “Tenang, pergilah,
segala urusan disini akan beres, jangan khawatir lagi” untuk menenangkan
perjalanannya di alam baka dan banyak khawatir apa yang jadi beban pikirannya, bagi
yang percaya agama Buddha boleh membaca Amitabha atau menurut caranya masing-
masing agama membacakan doa disampingnya akan menenangkan hatinya untuk
menuju ke alam baka tidak usah takut lagi, karena orang yang meninggal, rohnya masih
bimbang seperti berjalan dalam kegelapan jika dipanggil dengan nama Dewa Buddha
atau nama –nama nabi yang lain, selain menguatkan rohnya berjalan juga
memberanikan dirinya jika tidak takut lagi. Dalam masa berkabung, sebagai anak-
anaknya harus melakukan Ciak Cai, mengadakan upacara yang sederhana tidak boleh
minum minuman keras, makan daging maupun berhubungan badan, hal ini akan
mengharukan kepala markas dicabang kota masing-masing dan mengirim surat ke Yiam
Wong, ini bisa mengurangi dosa roh itu, sebagai anak-anak orang harus perhatikan
karena inipun satu cara yang baik untuk berbakti kepada orang tua. Waktu sudah tiba,
kita siap pulang
Yang Shen Tunggu dulu, akan kemana lagi setelah dari sini ?
Kepala Karena surat pemberitahuan dari Dewa di Wihara Shen Shien, roh tuan Wuang akan ke
istana alam baka dulu, kemudian di atur tempatnya setelah diperiksa jasa-jasa
kebaikkannya.
Chi Hoet Kali ini Yang Shen tidak usah banyak tahu, karena tidak boleh dibocorkan dulu, siap
pulang.
Kepala Para jendral berbaris, antarkan tamu
Yang Shen Terima kasih, silahkan guru berangkat
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 42

BAB 42
MENGUNJUNGI TINGKAT KE TUJUH MENEMUI THAI SAN WUANG
MENINJAU NERAKA BESAR PANAS NAN JENGKEL
TAHUN 1977, CAP IT GWEE CAP LAK

Chi Hoet Jaman dulu di bumi bagian timur, pernah ada seorang imam yang bernama TAN CHII
CHUUN CHE atas titah Giok Tee rohnya berkeliling meninjau ke neraka di tingkat
sebelumnya, menyaksikan keadaan Yiam Wong sidang dan menghukum para roh dosa,
setelah rohnya balik lagi ke dunia, dia menulis dan menjadikannya sebuah buku yang
isinya apa yang telah disaksikan oleh dia, buku tersebut pernah menyebar keseluruh
dunia, yang tersesatpun banyak yang isnaf, bagi yang pernah mencetak buku itupun
dapat pembalasan kebaikkan yang berlimpah-limpah. Ini adalah kenyataan dalam
sejarah yang tidak boleh di hapus, sekarang karena alam dunia sudah banyak berubah
sehingaa hukuman di nerakapun mengikuti perkembangannya alam dunia, diperbaiki
dan banyak didirikan neraka yang baru, kini Giok Tee memilih pulau Taiwan, kota Tai
Chung, Wihara Shen Shien, menunjuk Yang Shen kembali berkeliling di alam neraka
lagi dengan cara kemasukkan dan manfaat tintah langsung menulis keadaan yang
dialaminya di alam baka, sungguh aneh namun bisa dipercaya, buku MENGELILINGI
ALAM NERAKA terciptanya sesuai dengan jaman dan untuk menggantikan buku yang
pernah di tulis oleh Tai Chii Chuun Che itu, karena situasi keadaan telah matang
waktunya, sebab itu diharapkan bagi para umat diseluruh dunia bisa menyayangi buku
ini setelah membaca, cetaklah banyak-banyak ini untuk orang lain, baca pasti bisa
menghilangkan kecelakaan, datangnya kebaikkan bagi dirinya sendiri, buku ini selain
membocorkan keadaan neraka juga berisi ajaran-ajaran yang membantu cepat menuju
kemuliaan, banyak mencetak buku ini untuk disebarkan akan meringankan dan
menghapuskan dosa yang pernah dibuat sungguh-sungguh menjadi buku yang benar-
benar beramal bagi umatnya. Siap keliling alam baka lagi, Yang Shen naik ke Teratai
Yang Shen Siap, saya sudah duduk, silahkan berangkat
Chi Hoet Sudah tiba, cepat turun
Yang Shen Ini tempat mana ?
Chi Hoet Coba kamu lihat di depan adalah TINGKAT KE TUJUH, THAI SAN WUANG sudah
menyambut kita, cepat berikan salam.
Yiam Wong Selamat datang Chi Kung Buddha danYang Shen, silahkan masuk ke dalam
Yang Shen Terima kasih Thai San Wuang, tidak tahunya hari ini mengunjungi TINGKAT KE
TUJUH dan terlihat pejabat dan jendral sudah berbaris menyambut kita, sungguh
merasa bangga, didepan istana masih banyak roh dosa, kini dikawal oleh prajurit alam
baka kesamping, Yiam Wongpun karena kedatangan kami sidangnya menjadi tertunda.
Yiam Wong Kalian tidak takut capai sehingga datang ke istana alam baka untuk mengarang buku,
sungguh mengagumkan cepat silahkan duduk, perintahkan jendral sediakan teh Dewa
Jendral Siap, silahkan kalian minum
Yang Shen Terima kasih atas jamuan Yiam Wong
Yiam Wong Ya, ajaran di dunia bagaikan musim yang sedang musim gugur, bagusnya timbul
Wihara Shen Shien di Taiwan, Dewa Buddha menjelmakan diri berceramah menasehati
dunia agar bangkit kembali ajaran kebaikkan, jasa ini sungguh besar, buku
MENGELILINGI ALAM NERAKA atas titah jadi diterbitkan, jasa amal ini luar biasa
besarnya, kalian hari ini baru tiba kemari, rasanya agak terlambat
Chi Hoet Terima kasih Thai San Wuang, satu hati untuk menolong dunia, hari ini baru sampai
kemari harap banyak memaklumi dan berikanlah petunjuk
Yiam Wong ha..ha..ha, bagus, bagus, manusia didunia setelah meninggal keluarganya
mengadakan upacara Tujuh Kali Tujuh mengundang Bikhu, membaca doa Keng untuk
rohnya di alam baka, memohon rohnya bisa masuk ke suga, maksudnya TUJUH
PERTAMA (7 hari setelah manusia meninggal) rohnya tiba di TINGKAT PERTAMA.
TUJUH KE DUA rohnya tiba di TINGKAT KE DUA. TUJUH KETIGA, demikian
seterusnya. TUJUH KE EMPAT samapai TUJUH KE TUJUH manusia di dunia 7 hari
menganggap sebagai seminggu, diadakanlah upacara membaca doa Keng oleh Bikhu
atau Cai Ma (Biarawati), namun tidak tahunya manusia itu waktu masih hidup pernah
banyak berbuat dosa, bukan hanya 7 kali 7 menjadi 49, roh itu bisa melewati semua
tingkatan dan untuk menuju TINGKAT 8, 9 lalu ke TINGKAT 10 untuk reinkarnasi
lagi. Kelakuan manusia sungguh aneh, daripada setelah meninggal diadakan upacara
membaca doa keng lebih baik waktu masih hidupnya doakan dia banyak melakukan
amal kebaikkan, kalau tidak setelah dia meninggal dia akan di antar oleh Dewa Hoki
biar tidak di doa Keng, pasti lancar jalannya, kalau tidak, biar punya ilmu setinggi
apapun tidak bisa lolos dari neraka, hal ini harap manusia di dunia bisa mengetahuinya.
Yang Shen Kenapa manusia didunia hanya membicarakan TUJUH TUJUH, tidak bicara
DELAPAN TUJUH, SEMBILAN TUJUH atau TUJUH BELAS
Yiam Wong Tingkatan di alam baka diutamakan tingkat satu sampai ke tujuh dan tugasnya tingkat
kedelapan dan seterusnya hanya menghukum sisa dosa artinya setelah lolos dari Tingkat
7 kini tinggal sisa dosa yang menanti di tingkat ke delapan dan seterusnya manusia di
dunia bisa punya pikiran yang begitu untuk kepentingan almarhumnya, maka diadakan
upacara tersebut sebetulnya satu kelakuan yang berbakti hanya sebagai manusia kurang
perhatiannya ialah lebih bagus melakukan amal kebaikkan ketimbang upacara
Chi Hoet Manusia setelah meninggal rohnya akan disidang menurut dosa dalam masa hukuman,
dipanggik ROH. ROH SETAN karena dikemudian hari akan reinkarnasi, lahir kembali
sebagai manusia DIKEHIDUPAN YANG AKAN DATANG, dalam masa tersebut juga
dipanggil BADAN JELMAAN untuk menolong roh lepas dari hukuman dineraka,
keluarganya atau keturunannya harus banyak melakukan amal kebaikkan, dineraka,
keluarganya atau keturunannya harus banyak melakukan amal kebaikkan, supaya bisa
mengharukan Yiam Wong untuk memaafkan dosa roh tersebut, tentang upacara
membacakan doa Keng untuk roh dosa, itu hanya adapt tradisi manusia, namun sia-sia
kalau mau menolong roh dosa agar manusia didunia bisa mengerti, kalau mau benar-
benar berbakti kepada orang tua meninggal disuguhkan makanan yang masih hidup,
daripada setelah orang tua meninggal disuguhkan makanan yang enak. Itu tidak ada
artinya, lebih baik banyak melakukan amal kebaikkan, banyak mencetak buku-buku
amal untuk menasehati manusia, dengan cara begini paling mudah mengharukan Yiam
Wong, pejabat atau Dewa. Cara yang paling bagus untuk membalas budi orang tua, juga
bisa menolong orang tua lepas dari siksaan-siksaan di neraka
Yang Shen Yang dikatakan guru benar-benar menuju ke hati manusia dan sungguh bermanfaat
daripada di waktu orang tua masih hidup dimaki, namun setelah orang tua telah tiada
baru diadakan upacara kebaktian ini sama juga menghina orang tua namanya bukan
“Bakti”. Saya mau tanya guru, kenapa roh baka badannya sama seperti waktu masih
hidup di dunia. Jasadnya sudah hancur, nah, dari mana datangnya badan-badan roh ini ?
Chi Hoet Itulah yang disebut Badan Jelmaan, Badan Palsu atau Badan Bayangan, karena waktu
terbatas silahkan Thai San Wuang kenalkan tugas-tugas disini.
Yiam Wong Tingkat ke 7 ini mengurus neraka besar yang panas namun menjengkelkan, juga 16
neraka kecil yang lain, setiap roh dosa setelah diserahkan kemari saya sidangkan lagi,
setelah itu melihat dosanya roh, baru dihukum lagi sesuai perbuatan dosanya untuk lebih
jelasnya saya akan mengajak kalian meninjau.
Yang Shen Baik, terima kasih atas petunjuk Yiam Wong
Yiam Wong Pejabat dan jendral mengawal, antarkan Yang Shen ke NERAKA BESAR PANAS
DAN MENJENGKELKAN untuk meninjau.
Pejabat Siap, silahkan kalian ikut yang mulia jalan
Yang Shen Ikut jalan di belakang Yiam Wong, terasa perjalanan di alam baka sungguh sedih, tiada
persaudaraan maupun hanya bisa berteman ajaran baru bisa lancar jalannya.
Chi Hoet Yang Shen kamu melihat kenyataan ini, jadi timbul pikiran tersebut, memang berada
dineraka sudah hilanglah persaudaraan dan persahabatan yang kita ikuti hanya
perbuatan jahat dan baik di badan, yang jahat diiukuti manusia, jauhkan kejahatan,
berbuatlah kebaikkan jangan sampai dihina habis-habisan di alam neraka.
Yang Shen Sudah terasa panasnya hawa mendesak badan, didepan terlihat api yang sedang
menyala, menjadi pandangan warna merah yang sampai kemana-mana, dipintu neraka
tertulis NERAKA BESAR DAN MENJENGKELKAN, temboknya terbuat dari batu
bata.
Chi Hoet Inilah batu bata yang paling kuat menahan panas, dibakar makan panas batanya semakin
kuat.
Pejabat penjara Selamat datang yang mulia.
Yiam Wong Saya mengajak Chi Hoet dan Yang Shen kemari meninjau, cepat berbaris menyambut
tamu.
Pejabat Siap
Yiam Wong Inilah NERAKA BESAR PANAS NAN MENJENGKELKAN
Yang Shen Panasnya bisa menyesak orang, satu jalanan yang luas dan panjang terbuat dari batu
bata semuanya dan dibawah jalanannya api menyala begitu hebatnya, roh dosa jika
berjalan diatasnya jadi terguling dan menjerit, roh dosa lain yang baru tiba dari luar,
begitu melihat pemandangan tersebut jadi menjerit dan menangis, tidak berani
melangkah lagi, namun didorong oleh prajurit alam baka dengan kaki telanjang roh dosa
terpaksa maju juga, kinipun bergelimpangan dan menjerit, namun semakin berguling
badan semakin panas terpanggang di atas jalanan batu bata itu, dosa apa yang telah
mereka perbuat ?
Yiam Wong Neraka ini namanya PANAS NAN MENJENGKELKAN, setiap manusia di dunia
terlalu mau cari nama dan kedudukan sehingga menggunakan cara yang keji untuk
kepentingan sendiri, namun mencelakakan orang lain, terhadap perempuan berusaha
menyanjung-nyanjung, namun kejam sesame jenis, yang menjadi perempuan sama
kelakuan tersebut, sengaja memanasi orang lain, kalau sedang rebut kesempatan dalam
kesempitan, jika orang lain lagi kesusahan atau sifatnya suka marah-marah, memaki
langi sumpah bumi, suka pada kekayaan meremehakan kemiskinan, keras kepala ,
angkuh dan sombong akan kedudukannya, sengaja melanggar AJARAN semuanya
harus dihukum kemari dan hukuman yang terdapay disinipun sederhana, jika berhasil
melewati jalan ini sejauh 300 km, maka dosanya akan dihapus, namun bisa melewati
jalanan lantas batu yang panas memanggang itu, bisa makan waktu 3-5 tahun,
ditentukan dari berat atau ringannya dosa masing-masing, kalau bagi yang ringan
dosanya kaki menginjak batu bata itu panas suhunya yang dirasakan kaki akan
berkurang, maka agak gampang melintasi, namun sebaliknya bagi dosanya yang berat
panasnya lebih berat, neraka ini memang panas namun menjengkelkan hati roh dosa,
untuk terhukum yang akan dibawa ke 16 NERAKA KECIL, melewati jalanan yang
kecil disamping neraka ini, jalanan itu juga sama keadaannya hanya panasnya banyak
berkurang cukup mengagetkan roh dosa saja, terasa pula sedikit “kepahitan” setelah tiba
di 16 Neraka kecil baru dihukum dengan siksaan yang lain.
Chi Hoet Karena waktunya sudah tiba, lain kali kemari lagi kami sekarang mau permisi.
Yiam Wong Waktunya sudah tiba, kami tidak bisa memaksakan, perintahkan pejabat dan jendral
berbaris mengantar tamu.
Yang Shen Terima kasih atas kebaikkan Yiam Wong, permisi
Chi Hoet Yang Shen naik ke Teratai
Yang Shen Terima kasih, silahkan guru berangkat
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, roh kembali kebadan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 43

BAB 43
MENGUNJUNGI NERAKA PRESS JARI-JARI TANGAN
TAHUN 1977, CAP IT GWEE JI CAP LAK

Chi Hoet Musim salju telah datang, tidak lama lagi tahun baru tiba, nasehatilah manusia, cepatlah
insaf, jangan berbuat dosa baru lagi. Hari ini mau mengelilingi alam baka lagi, Yang
Shen naik ke Teratai
Yang Shen Sungguh dingin hawanya, saya takut tidak kuat menahannya, mohon pada guru,
bisakah memberikan Pil Dewa lagi ?
Chi Hoet Jangan banyak pikir yang bukan-bukan, apakah rohani kamu takut kedinginan, kalau
ingin minum pil Dewa ini saya berikan 1 pil, jangan menganggap saya pelit yah, cepat
minum mau berangkat
Yang Shen Terima kasih atas pil Dewa yang diberika oleh guru dan mohon dimaafkan
keserakahan saya, saya sudah duduk, silahkan guru berangkat.
Chi Hoet Sudah tiba silahkan turun
Yang Shen Hari ini kita mengunjungi neraka yang mana? Kenapa tidak melihat pejabat yang
menyambut, hanya roh dosa yang dikawal oleh prajurit alam baka yang sedang jalan.
Chi Hoet Kita kedepan terus kamu akan tahu
Yang Shen Di depan adalah neraka besar Panas Nan Menjengkelkan, tempo hari kita sudah
kemari, sekarang mau meninjau lagi?
Chi Hoet Hari ini kita mau meninjau Neraka Press Jari-Jari Tangan, untuk menuju neraka itu harus
melewati neraka kecil yang terdapat di samping Neraka Besar Panas Menjengkelkan itu.
Yang Shen Panasnya sudah terasa dari depan, bagaimana kita jalan, pernah mendengar jalanan
kecil itu juga adalah Jalanan Yang Panas dan sepasang kaki saya ini bagaimana bisa
melintasi, apa akan dipanggang juga?
Chi Hoet Kamu tidak usah takut, ada saya disini Jalanan Panas bisa menjadi Jalanan Yang Dingin
Yang Shen Harap guru mengeluarkan ilmu, sudah mau sampai kejalanan yang kecil itu terlihat
jalanan yang berwarna merah, bagaimana kita melewati ?
Chi Hoet Lihat ilmu saya, mengipas tanah duniawi jadi tempat sejuk nan bersih, sekarang jalanlah.
Yang Shen Sungguh hebat ilmu Buddha, jalanan yang merah yang panas, kini menjadi jalanan
yang sejuk dan tenang, roh yang sedang berjalan di depan menjadi kaget dan merasa
aneh, mereka menjadi melihat kesana kemari dan juga cepat-cepat jalan.
Chi Hoet Cepat ikut saya jalan, kalau tidak nanti berbalik jadi panas lagi kamu bisa menemui
kesulitan.
Yang Shen Saya jadi berlari-lari mengikuti guru, disamping kiri jalanan ini sudah menenti pejabat
neraka dan jendral dengan barisannya.
Chi Hoet Mereka adalah pejabat dan jendral dari Neraka Press Jari-Jari Tangan, cepat beri salam
Yang Shen Salam jumpa pejabat dan jendral, saya adalah Yang Shen mengikuti guru Chi Kung
Buddha kemari meninjau, harap banyak memberikan bantuan.
Pejabat Selamat datang kemari, kami merasa bangga atas kedatangan kalian, karena neraka ini
akan dicantumkan dalam buku, mari silahkan masuk meninjau.
Yang Shen Terima kasih, tulisan NERAKA PRESS JARI-JARI TANGAN terdapat dipintu neraka
masuk, disamping pintu ada penjaga yang ketat juga ada bangunan pos-pos yang kecil
Pejabat Silahkan masuk
Yang Shen Terima kasih, kini sudah terdengar suara-suara jeritan.
Chi Hoet Masing-masing neraka juga terdengar suara jeritan demikian seperti dalam kesakitan,
menyedihkan dan mengharapkan bantuan.
Yang Shen Dalam neraka ini perlengkapannya sudah modern, kedua tangan roh dosa diikat
menggunakan pir baja bersambung ke satu baris rel besi itu, rel besi itu berwarna merah
kepanasan seperti ada setrum, tangan roh roh dosa tidak bisa lepas lagi karena pir baja
mulai bergerak, semakin tangannya digerakkan semakin kencang ikatannya dan
panasnya setrumpun menyengat, sehingga kedua tangannya hangus terbakar, roh dosa
menjadi lemas terkulai
Pejabat Hukuman dineraka ini dulunya menggunakan gosokan untuk menggosok tangannya roh
dosa, untuk mengimbangi kelihatannya manusia, maka dengan cara seperti ini. Saya
akan panggil beberapa roh dosa ceritakan perbuatan jahatnya.
Yang Shen Benar-benar ada yang tinggi, kini ketemu yang lebih tinggi lagi.
Pejabat Para roh dosa dengar, hari ini Chi Kung Buddha dan Yang Shen dari kota Tai Chung,
Wihara Shen Shien kemari meninjau serta mencari bahan dosa kejahatan yang telah
dibuat oleh kalian untuk menasihati dunia, kalian harus jujur menceritakan, agar
manusia jangan berbuat dosa lagi.
Roh Waktu di dunia, perbuatan saya sungguh kurang ajar, sering melakukan colak-colek pada
wanita yang lewat dijalanan, setelah meninggal dihukum disini.
Pejabat Sepasang tangan kamu itu banyak jahil, pantas dihukum. Roh yang kedua bicaralah.
Roh Saya sering memanas-manasi orang lain, mencari keuntungan melalui pengaduan yang
berlebihan, setelah meninggal Yiam Wong marah menghukum saya, yang sering
mempergunakan kedua tangan ini menulis pengaduan yang sifatnya mencelakakan
orang lain, harus diestrum tangan ini, hukuman ini sangat sakit buat saya, mohon Chi
Kung Buddha menolong saya
Chi Kung Kamu pandai menulis, kenapa kamu tidak menulis surat kepada Yiam Wong, mohon
diampuni.
Roh Yiam Wong tegas dan adil, saya tidak berani mencari penyakit sendiri
Chi Hoet Kalau begitu saya pun sama
Pejabat Tidak boleh sembarangan memohon, roh ke 3 cepat cerita
Roh Waktu di dunia saya jadi Bandar judi sebuah kasino, sering melakukan kecurangan,
sehingga banyak uang, karena gampangnya mencari uang hiduppun mewah dan sering
melakukan kejahatan yang melanggar hukum, menjadi orang yang terkenal di
masyarakat hitam, tidak tahunya setelah meninggal Yiam Wong marah-marah,
menghukum saya ke neraka ini 30 tahun setiap hari disini cukup tersiksa.
Chi Hoet Sudah jadi Bandar kasino berbuat curang lagi, sungguh dosa yang besar,
setelah habis hukuman disini akan reinkarnasi menjadi manusia, kedua tangan ini pasti
cacat, karena karma pembalasan, mengharap manusia di dunia cepatlah berhenti main
judi. Roh ke 4 kamu cerita.
Roh Waktu di dunia, saya pernah membuka cek kosong, melakukan penipuan, setelah
meninggal dihukum kemari. Waktu masih hidup jika saya kabur jauh, orang yang
menagih hutang pasti tidak berdaya, namun bisa lolos di dunia sebaliknya saya dihukum
di alam neraka
Pejabat Punya hutang harus bayar biarpun sesenpun, kalau tidak dineraka tidak akan ada
ampunnya
Chi Hoet Sekarang sangat banyak manusia yang membuka cek kosong, setelah membuka atau
membayar dengan cek, orang kabur hingga menjadi cek kosong, setelah meninggal
harus dihukum berat, setelah reinkarnasi akan jadi sapi, jadi kuda sebagai pembayaran,
pembalasan karma ini pasti terjadi, camkanlah
Pejabat Roh ke 5, kamu tidak gagah lagi, cepat ceritakan perbuatan yang kau banggakan itu
Roh Mohon pejabat jangan meledek saya lagi, waktu di dunia saya adalah anggota satu
geng, sering melakukan keributan, mengacau keamanan masyarakat, asal ketemu urusan
yang tidak menyenangkan atau ada orang yang memandang saya terus menerus, pasti
saya pukul. Urusan berantem adalah urusan saya setiap hari, setelah meninggal disidang
oleh Yiam Wong dan menyuruh kepala sapi bermuka kuda memukul saya dan tanya
pada saya menyerah atau tidak, dipikir-pikir kelakuan saya memang tidak boleh
Pejabat Waktu kamu masih muda gampang benar marah, kerjaannya hanya mencari keributan,
merusak ketenangan masyarakat, tanganmu memang keras sekarang rasakan rel baja ini
yang kuat atau tanganmu, biar kamu piker
Chi Hoet Waktunya sudah tiba, Yang Shen siap pulang
Yang Shen Terima kasih atas bantuannya pejabat dan jendral, kami mau pulang, permisi
Pejabat Harus, harus perintahkan jendral berbaris, antar tamu
Chi hoet Yang Shen naik ke Teratai
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan berangkat
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, roh kembali ke badan

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 44

BAB 44
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL MENCABUT USUS
TAHUN 1977, CAP IT GWEE JI CAP KAU

Chi Hoet Roh manusia didunia bisa mengunjungi ke alam baka, ini bukan CERITA
DEWA atau KATA BOHONG, sejak jaman dulu sampai sekarang sering terdapat
manusia yang sudah meninggal hidup kembali, kebanyakan merekalah yang
bisa menceritakan keberadaannya neraka, ini bisa sebagai bukti apa yang
tertulis di buku, kitab-kitab itu benar, kenapa manusia tidak percay? Karma
tidak menyaksikannya sendiri, itulah sebabnya bisa dikatakan PINTAR, bisa
disebut TOLOL kenapa? Coba isi badan sendirikan tidak kelihatan, maka nyawa
inipun tenang dan aman tetapi kalau sudah dilihat oleh mata mu sendiri atau
merasakan waktu itulah kecelakaan telah tiba, kalau bukan sakit disini atau
sakit disana, perlu di photo sinar X, diadakan operasi badan, manusia biasa nya
tidak melihat isi dalam badan, apakah isi dalam badan tidak ada? Neraka juga
tidak kelihatan, namun memang neraka itu ada, hanya jarang dilihat oleh
manusia, kalau mau lihat neraka bearti kematian sudah tiba, maka saya mau
menasehati manusia BARANG YANG TIDAK KELIHATAN maka
KEBERADAANNYA BARANG ITU ADA NILAINYA. Pikiran kamu, nafas kamu,
perasaan kamu tidak kelihatan, namun bisa dirasakan, justru yang tidak
kelihatan oleh kamu itu yang mempengaruhi jiwa kamu, yang bisa melanjutkan
kehidupan kamu Yang Shen Memang masuk akal, banyak hal yang tidak bisa
dilihat didunia ini, seperti seorang tidak seperti orang yang buta menentukan
perjalanannya mengunakan tongkat, itu depannya jurang, dia akan
menghindarinya, namun kebanyakan manusia sekarang sudah tahu itu adalah
jurang dosa, masih mau menjatuhkan diri kedalamnya, untuk bisa keluar dari
jurang dosa lagi, betapa sudah harus tersiksa baru bisa bebas, bisa keluar dari
jurang dosa lagi, betapa sudah harus tersiksa baru bisa bebas, waktunya tidak
banyak, Yang Shen siap keliling alam baka lagi, naik ke Teratai.
Yang Shen Sudah siap
Chi Hoet Lihat pakaianmu banyak kotoran, kenapa tidak dicuci bersih, ini agak kurang
sopan kalau berada di alam baka
Yang Shen Pakaian dikotori oleh debu, saya kurang memperhatikannya, harap guru bisa
memaafkan
Chi Hoet Manusia mau ke alam baka, selain harus Ciak Cai, pakaian harus bersih, lain
kali perhatikan, cepat naik ke Teratai
Chi Hoet Sudah tiba, Yang Shen turun, cepat beri salam kepada pejabat
Yang Shen Siap, salam jumpa pejabat dan jendral
Pejabat Selamat datang Chi Kung Buddha dan Yang Shen, kami sudah tahu maksud
kedatangan kalian, sungguh tugas yang mulia, neraka ini dinamakan NERAKA
KECIL MENCABUT USUS-USUS, silahkan masuk meninjau
Yang Shen Terima kasih, nampaknya banyak roh dosa keluar masuk dikawal oleh prajurit
alam baka, juga sudah terdengar suara jeritan
Chi Hoet Cepat masuk kedalam
Yang Shen Sudah kelihatan cara hukuman dineraka ini, roh dosa berbaris telanjang dada,
diikat ditiang, prajurit alam baka menggunakan pisau yang tajam, menusuk
keperut roh dosa dan membelah kebawah sehingga kulit perutnya terbuka , isi
usus keluar bercampur bau amis darah dan isi dalam perut sehingga jatuh ke
tanah dan disamping banyak anjing hitam, merebut dan memakannya, biar usus
sudah keluar namun masih bersambung ke hati, kini dimakan sambil ditarik-
tarik oleh anjing, roh dosa menjerit kesakitan hingga jatuh pingsan, saya tidak
berani melihat lagi. Tanya pejabat, mereka berbuat dosa apa hingga dihukum
kemari?
Pejabat Mereka waktu masih hidup kebanyakan sebagai koruptor atau hatinya jahat, usus
yang beracun, setelah meninggal dihukum kemari, untuk lebih jelasnya saya
akan mengeluarkan beberapa roh biar cerita.
Yang Shen Saya mau tanya tuan ini, kenapa kamu dihukum disini ?
Roh Waktu saya hidup saya sebagai pejabat memanfaatkan kedudukan, melakukan
banyak korupsi atau mencari keuntungan pada tanah yang diperjual belikan,
pokoknya setiap ada kesempatan saya akan cari kesempatan saya akan cari
keuntungan buat pribadi sendiri, setelah meninggal dikawal kepanggung cermin
dosa, terlihat jelas apa yang telah saya lakukan, sehingga saya kaget setelah saya
disidang dihukum dibeberapa tingkat, akhirnya saya diserahkan ke Tingkat
Tujuh, Thai San Wuang menghukum saya masuk ke neraka ini, tiap usus-usus
isi badan keluar direbut dan dimakan anjing, sungguh menyakitkan.
Pejabat Kamu sebagai pejabat pemerintah harus mementingkan kesejahteraan rakyat,
melakukan kebaikkan untuk umum, namun kamu serakah, apa yang bisa kamu
telah kamu telankan, isi usus badan ini sudah kotor, nasihatilah orang yang jadi
pejabat harus banyak berbakti untuk umum, membela rakyat kecil, setia pada
Negara, maka sungguh berjasa, janganlah hanya mencari keuntungan untuk diri
sendiri, sebagai tujuan kehidupan setelah meninggal akan dihukum berat.
Yang Shen Saya juga mau tanya nenek ini, kamu sudah tua kenapa masih
dihukum, sudah bebuat dosa apa?
Roh Memang sekarang saya sudah menyesal, waktu berusia 48 tahun dagangan saya
bangkrut, maka mendirikan Arisan, satu kali saya khilaf, memutuskan
membawa kabur uang milik orang lain kemudian pindah kekota lain. Waktu
umur 54 tahun meninggal karena sakit dan diserahkan ke Tingkat Tujuh, Yiam
Wong menghukum saya disini.
Pejabat Membawa kabur uang orang lain, ditelan dan dimakan, sekarang harus
dimuntahkan isi usus badan, berapa banyak yang telah kamu telan kini harus
dimuntahkan keluar beberapa banyaknya hukuman baru adil, inilah akibatnya
perbuatanmu. Setelah habis dihukum baru reinkarnasi kedunia untuk
melunaskan uang yang sudah kamu bawa kabur itu.
Yang Shen Saya mau tanya kakek ini, kamu sudah lama dihukum kemari ?
Roh Sudah 3 tahun lebih, waktu hidup sebagai petani, menanam sayur-sayuran untuk
dijual, tidak tahu sebab apa sayur-sayuran sering dimakan hama kutu, harus
dibasmi menggunakan obat. Waktu harga sayur lagi bagus, saya memetik sayur-
sayuran yang baru disemprot oleh obat satu atau dua hari yang lalu, hanya
perbuatan ini saya dihukum oleh Yiam Wong ke neraka ini
Pejabat Kamu hanya memikirkan mencari keuntungan sehingga menjual
sayuran yang masih terdapat obat pembasmi serangga, sehingga mencelakakan
orang lain yang memakan sayuran tersebut jadi mendapat penyakit, hati kamu
ini sungguh kejam, maka harus dihukum
Yang Shen Dan nenek ini, kenapa kamu disini ?
Roh Aiya….. langit dan bumi disini saya sungguh kasihan, minta tolong guru
Chi Hoet Saya bisa merasa kasihan, kenapa kamu tidak merasa kasihan kepada orang
lain, cepat ceritakan perbuatan kamu.
Roh Baiklah, saya punya satu anak pungut, sejak kecil tidak saya sayangi, sering dipukul
oleh saya, setelah dia besar wajahnya cantik, sayapun memaksa dia menjadi
pelacur untuk mencari uang buat saya, setelah saya meninggal Yiam Wong tidak
melepaskan saya lagi
Pejabat Sungguh kejam hati kamu, menganggap anak wanita pungut sebagai pohon yang
bisa mendatangkan uang, kamu memang pantas dihukum.
Chi Hoet Waktunya sudah tiba, Yang Shen siap pulang
Yang Shen Saya masih ada satu pertanyaan, kenapa roh dosa ini setelah dihukum, sudah
tidak sadar dan pingsan, kenapa bisa hidup lagi dan menerima hukuman lagi ?
Chi Hoet Kamu pernah bermimpi tidak ? Seperti dibunuh orang lain, badan terluka dan
sangat sakit, setelah sadar dari mimpi, hanya berkeringat dingin, tapi tidak
meninggal, besok malam begitu lagi mimpinya, namun kamu tetap tidak apa-
apa, tidak terluka, badan kamu biasa saja. Contoh ini seperti orang yang sudah
meninggal, rohnya seperti dalam mimpi, walaupun badan roh disiksa dan
dihukum, namun disiram oleh Air Kembali Roh, dia akan sadar lagi dan
badannya tidak apa-apa, perbuatan yang dilakukan semua ini agar roh bisa
sadar, maka orang meninggal disebut Mimpi Yang Panjang, rohnya sepertii
tersiksa dalam mimpi. Saya berikan satu contoh lagi : Seperti kita mimpi dapat
banyak emas, sehingga girang benar, namun setelah sadar dari mimpi apapun
tidak ada, ketahuilah mimpi itu hanya khayalan, orang yang tolol yang akan
mabuk dalam mimpi, orang yang bertapa harys menyadari akan hal ini, jangan
berkeras kepala hanya melihat kenyataan karena semua ini juga bagaikan satu
impian
Yang Shen Oh begitu. Guru, saya sudah duduk di Teratai, permisi pejabat dan jendral
Pejabat Antarkan tamu.
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba, Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

BERKELILING DI ALAM BAKA BAB 45

BAB 45
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL BERJONGKOK BADAN MENGANGKAT BATU
TAHUN 1977, CAP IT GWEE CE KAU

Chi Hoet Tahun ular akan berakhir dan tahun kuda segera tiba, harapan ditahun kuda
bisa lebih maju dan berhasil, namun kalau kamu berhasil harus lebih giat
mencari, memacu diri seperti memacu kuda, tidak takut kesulitan maupun
kesusahan, berjuang bagaikan sifatnya kuda, lebih-lebih bagi orang yang
bertapa, belajarlah sifat kuda yang tidak pernah kenal lelah itu, maju terus
sampai tercapai cita-citanya, jangan sampai kudanya sudah tua, akan
ketinggalan, hari ini siap mengelilingi alam baka lagi, Yang Shen cepat naik ke
Teratai
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan berangkat. Hari ini kita mau menuju ke neraka
mana ?
Chi Hoet Ke NERAKA KECIL BERJONGKOK BADAN MENGANGKAT BATU di wilayah
Tingkat ke tujuh, siap berangkat……… sudah tiba, Yang Shen cepat turun
Yang Shen Benar-benar cepat jalannya, terasa baru duduk di Teratai, menutup mata
seperti menumpang pesawat super cepat, hanya terdengar suara angin sekarang
sudah tiba.
Chi Hoet Manusia juga ibarat pesawat yang sedang terbang, didalamnya mesin tidak
boleh ada gangguan sedikitpun, kalau tidak bisa berbahaya, jatuh ke jurang
dalam tidak ada ampun lagi, ini bisa terjadi hanya dalam sekejab mata
waktunya, seperti manusia juga mau naik atau mau turun, hanya dalam
keputusan yang sesingkat itu, telah terjadi apa yang diinginkan atau yang tidak
diinginkan itu, maka nasihatilah manusia, kemudikanlah tujuan yang benar,
menuju arah yang benar biarpun dalam badai, namun tetap melaju menurut
Kompas Hati baru tidak akan terjadi kecelakaan, seperti teratai ini biar
terapung diatas air yang sungguh kotor, namun jika kita tenang bisa
mendudukinya, kalau tidak dia akan tenggelam, kamu memang berhoki bisa
duduk di Teratai ini, baik-baiklah menggunakan kesempatan yang baik ini,
cepat beri salam kepada pejabat dan jendral
Yang Shen Siap, salam jumpa pejabat dan jendral, saya adalah Yang Shen dari Wihara
Shen Shien, hari ini bersama guru atas titah meninjau kemari, harap pejabat
banyak memberikan bantuan.
Pejabat Selamat datang, atas titah mengarang buku adalah tugas yang mulia, silahkan
masuk meninjau.
Yang Shen Terima kasih, di dalam sedang ada kerjaan mau membangun. Roh dosa yang
kecil maupun yang besar masing-masing mengangkat batu, apakah disini mau
membangun rumah baru ?
Pejabat Disini sudah tidak perlu membangun rumah lagi, ini hanyalah hukuman
Yang Shen Pantas mereka pindahkan batu-batu sampai menarik nafas terus, batu yang
besar diangkat ke atas kepala, dipegang kedua tangan, badanpun hanya bisa
berjongkok jalan, karena batu sangat besar, jalannya hanya bisa selangkah demi
selangkah, ada roh dosa yang tidak kuat lagi sehingga jatuh ditindih oleh batu
besar sampai badan, tangan, dan kakinya patah, orangnya pingsan dan disiram
Air Mengembalikan Roh oleh prajurit alam baka. Dia sadar lagi dan memegang
batu lagi untuk diangkat kembali, hukuman ini kelihatannya agak kaku namun
sebagai hukuman justru ampuh
Pejabat Roh dosa ini sedang melatih ilmu Kepala Besi karma waktu masih hidup mereka
keras kepala, sombong atau menjadi guru orang lain, tidak tahu akan derajat
diri sendiri atau yang tidak menghormati guru, melanggar peraturan, setelah
meninggal terpaksa berlatih disini.
Yang Shen Pejabat, apakah boleh memanggil beberapa roh dosa, biar menceritakan
perbuatan mereka dimasa hidupnya?
Pejabat Boleh, saya akan panggil, silahkan Yang Shen bertanya
Yang Shen Saya mau tanya tuan ini, kenapa kamu dihukum kemari memindahkan batu ?
Roh Sungguh malu kalau diceritakan, saya menjadi guru disekolah, karena melihat
diantara murid saya ada yang cukup cantik, sehingga memanfaatkan peluang
mengajar, setengah menggoda dan memaksakan sehingga terjadi hubungan
badan, walaupun urusan itu tidak pernah terbongkar , namun setelah meninggal
tidak bisa lolos dari Yiam Wong, setelah masuk keneraka selain dihukum di
tingkat lain, saya diserahkan ke tingkat 7, Thai San Wuang sungguh marah
besar, memaki saya sebagai seorang guru tidak bisa menjaga citra diri, malahan
berbuat kehinaan menyiksa murid, harus dihukum dineraka ini mengangkat
batu biar kepala ini tidak bisa menengok lagi.
Pejabat Kamu adalah seorang guru, tapi tidak tahu malu, memperkosa murid, sungguh
dosa yang besar, sekarang biar batu ini menindih kepala kamu, jangan melihat
orang lagi, rasakan malu itu. untuk ini nasihatilah manusia, baik yang menjadi
guru disekolah maupun guru dibidang lain, ciptakanlah hubungan yang rukun
antara murid-muridnya, saling menghormati bagaikan hubungan orang tua
dengan anak-anaknya. Yang Shen teruskan bertanya
Yang Shen Tuan ini wafatnya kelihatan seperti orang yang cukup terlatih dan kepalanya
botak, kenapa kamu melatih ilmu disini
Roh Jangan bercanda, justru karena kepala saya botak maka lebih terasa sakit hukuman
ini. Waktu masih didunia, saya sebagai umat Buddha setelah masuk pintu suci
sudah banyak membaca buku Keng, kitab-kitab dan saya menganggap diri
sendiri cukup pandai, mungkin sudah melebihi guru, maka sering menceritakan
kekurangan guru lain kepada murid-murid, setelah mati karena dosa menghina
guru sehingga saya disidang, Yiam Wong mengatakan pada saya bahwa saya
sudah cukup pintar, namun harus menggunakan kepintaran untuk menolong
orang lain bukan sebaliknya membanggakan diri sebagai guru karena itu harus
dihukum, setiap hari mengangkat batu, berjalan jongkok agar dosa itu bisa
dihapus.
Chi Hoet Murid punya bakat manfaatkanlah sebaik-baiknya, biar kita punya kelebihan,
namun harus tetap menghormati guru, harus tahu karena muridnya berhasil
atas jasa gurunya. Sayang manusia sekarang kebanyakan hanya melihat
kenyataan, belum lulus benar dari pelajarannya, sudah meninggalkan
perguruan, hanya mementingkan cari uang sehingga lupakan ajaran guru.
Yang Shen Saya mau tanya tuan ini, kenapa kamu juga dihukum kemari ?
Roh Waktu didunia, saya memang kaya dan pintar berbicara, karena itulah menjadi
sombong, sering memandang rendah orang yang miskin atau menindas orang
yang susah, menggunakan kedudukan saya, sering mengatakan orang lain,
karena dosa ini saya sampai dihukum, sebetulnya saya tidak rela. Mohon Chi
Kung Buddha bisa membantu memberikan saya keadilan
Chi Hoet Boleh, boleh berikan dulu uangmu, kalau tidak ada uang bicaranya agak sulit
dan tidak mau didengarkan orang lain, jika ada uang saya akan memohon
pejabat neraka mengurangi dosamu
Roh Terima kasih Chi Hoet mau menolong saya, hanya sekarang saya tidak punya uang,
semua ditinggal di dunia, dipakai oleh anak cucu saya, bagaimana ya ?
Chi Hoet Jangan bermimpi lagi, punya uang, punya kedudukan, orang lain pun
menunduk. Tidak punya uang, tidak punya kedudukan, sendirilah yang
menunduk, kenapa kamu begitu sombong waktu masih hidup, sekarang mana
uang dan kedudukanmu ? baik-baiklah terima hukuman disini.
Pejabat Kamu sungguh jahat, sampai sekarang masih ingin menggunakan kedudukan
menindas orang lain. Yiam Wong tugas tidak bisa disogok dengan uang, tadi Chi
Hoet hanya meledek kamu, tapi kamu tidak tahu. Lain kali jangan sembarangan
bicara, kalau tidak mau hukumanmu akan ditambah lagi.
Chi Hoet Jalanan dibuat biar orang bisa melewati, bukan untuk memiliki, manusia tidak
akan selamanya tinggi, duduk diatas terus, setelah kehilangan kedudukan, maka
dia akan diludahi , apalagi terlalu sombong, menghina orang lain, angkuh, tidak
mau rendah sedikitpun, setelah meninggal biar dia merasa akan beratnya batu
itu. waktu sudah tiba, permisi kami mau pulang
Yang Shen Terima kasih pejabat dan jendral, kami sudah mau pulang
Pejabat Ini memang tugas kami, para jendral berbaris antar tamu
Chi Hoet Yang Shen naik ke Teratai
Yang Shen Siap, saya sudah duduk silahkan guru berangkat
Chi Hoet Wihara Shen Shien sudah tiba. Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

BAB 46
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL MINYAK PANAS DALAM KUALI
TAHUN 1978, CIA GWEE JI CAP SHA

Chi Hoet Masih dalam suasana tahun baru, mengadakan kunjungan lagi ke dalam neraka,
musim semi mendatangkan hawa yang sejuk tanda permulaan yang baik, Yang
Shen siap keliling alam baka.
Yang Shen Siap, saya dudah duduk, silahkan guru berangkat.
Chi Hoet Sudah tiba. Yang Shen turun.
Yang Shen Saya sudah turun, hari ini kita mengunjungi neraka yang mana?
Chi Hoet Ke NERAKA KECIL MINYAK PANAS DALAM KUALI, di depan pejabat dan
jendral sudah berbaris menyambut kita.
Yang Shen Benar dan kelihatannya mereka ramah, selamat berjumpa pejabat dan jendral.
Pejabat Tak usah sungkan, hari ini kami sangat gembira atas kedatangan kalian, neraka
ini termasuk Wilayah Tingkat Ke Tujuh, tugas kalian sungguh capek juga tinggi
jasanya.
Chi Hoet Ah tidak, kalian lebih sibuk, setiap hari berbaur dengan roh dosa, tidak enak
juga kan?
Pejabat Itu hanyalah kewajiban kami, mau menyadarkan roh dosa, harus banyak
mengeluarkan tenaga. Seperti kalian demi menasihati manusia, untuk
mengarang buku semua ini atas nama langit untuk menolong umatnya, silahkan
masuk ke dalam.
Yang Shen Sudah tiba di depan neraka, penjagaan di sini ketat, roh dosa tidak begitu
banyak, hanya dikawal masuk dan tidak ada yang keluar lagi, mungkin karena
hukumannya makan waktu yang lama dan perlengkapan di dalam neraka ini
tidak begitu bagus, satu baris kuali yang besar seperti kuali yang digunakan
untuk memasak babi yang terdapat di kampung-kampung di bawahnya prajurit
alam baka sedang memanaskan api, di dalam kuali berisi minyak yang
mendidih, para roh dikawal oleh prajurit alam baka menggunakan trisula besi
yang lebar mengangkat dan memasukkan roh dosa ke kuali, terdengar suara
jeritan lalu tenggelam dalam kuali dan digoreng dalam sekejab mata badan roh
dosa sudah menjadi tengkorak. Tanya jendral, ini hukuma apa dan menghukum
roh dosa yang melanggar kesalahan apa?
Pejabat NERAKA KECIL MINYAK PANAS DALAM KUALI adalah hukuman yang
Terberat Tingkat ke Tujuh cara begini kalau dialah dunia buat menghukum
setan-setan, jin-jin yang tersesat namun di neraka untuk menghukum roh-roh
dosa yang sungguh berat kejahatannya.
Yang Shen Mereka kebanyakan berbuat dosa apa?
Pejabat Setiap perampok di alam dunia, tukang-tukang bunuh atau koruptor yang berat,
meracuni orang lain sehingga meninggal, membunuh orang lain, setelah
meninggal selain dihukum di tingkat lain, masih harus dihukum di sini juga.
Yang Shen Selain itu masih adakah roh dosa yang lain dihukum kemari?
Pejabat Jika menggunakan ilmu guna-guna mencelakakan orang lain di dunia dia akan
dihukum kemari, untuk menghilangkan ilmu sesatnya.
Yang Shen Bolehkah panggilkan beberapa roh dosa yang belum sempat dihukum, agar
mereka bisa menceritakan dosa-dosa yang telah dibuat waktu masih hidup di
alam dunia?
Pejabat Boleh. Perintah, Jendral, cepat keluarkan beberapa roh-roh dosa untuk
membicarakan dosa-dosa mereka.
Jendral Siap. Sudah bawa kemari, silahkan Yang Shen tanyakan.
Yang Shen: Saya mau tanya nenek ini, kenapa dihukum di sini?
Roh: Waktu masih hidup di dunia, saya sebagai germo di tempat pelacuran, seumur
hidup berdagang atau membeli wanita muda untuk mencari keuntungan,
setelah meninggal selain dihukum di Neraka Cabut Usus kini diserahkan kemari
lagi. Yiam Wong sungguh kejam, waktu masih hidup saya tahunya hanya
mencari uang, tidak percaya adanya dewa atau hantu, sampai meninggal baru
tahu adanya mereka.
Pejabat Hati kamu juga kejam, tidak berpikir bahwa kamu juga wanita, kenapa masih
dijual belikan? Juga biar mereka dinodai, dimana hati nurani kamu? Badan ini
kalau tidak digoreng dalam kuali maka tidak bisa membersihkan kuman-kuman
yang terdapat di badan ini.
Yang Shen Dan tuan ini, saya melihat kamu masih muda, kenapa juga menerima
hukuman yang berat ini, di badan kamu masih terdapat bekas luka tembakan,
sedang merintih menahan kesakitan, rambut kamu juga gondrong, juga
dandananmu seperti orang gelandangan, kerja apa waktu masih hidup di alam
dunia?
Roh Saya sungguh menyesal, karena kelakuan saya di waktu hidup, saya bergaul
dengan teman-teman brengsek, karena kalah main judi, jadi banyak utang,
akhirnya sayapun nekad merampok, tetapi ditangkap oleh yang berwajib.
Setelah disidang, sayapun dihukum tembak mati, sekarang masih terasa sakit
bekas luka tembakan itu, roh saya selain disidang juga dihukum di tingkat lain,
akhirnya diserahkan ke Tingkat Tujuh dan Yiam Wongpun menghukum saya
masuk ke neraka ini, karena itu menasihati manusia di dunia jagalah kelakuan,
karena hasil rampokan tidak bisa dimakan, sia-sia diajari guru, Cuma-Cuma
dibesarkan oleh kedua orang tua, budi pekerti ini, kapan bisa saya membalas
kembali pada mereka?
Chi Hoet Hukuman negarapun tidak memandang siapa-siapa, kau mencari penyakit
sendiri, akhirnya dihukum mati, menimbang kau masih punya pikiran
menyesal, maka berlatihlah kembali menjadi orang baik-baik di kehidupan yang
akan datang.
Yang Shen Dan tuan ini, kamu juga kenapa sampai dihukum kemari juga?
Roh Hanya karena cemburu dan saya menjadi khilap sehingga membunuh mati dua
nyawa dan akhirnya sayapun dihukum mati, setelah meninggal selain dihukum
di tingkat lain kini diserahkan kemari, melihat minyak yang panas mendidih di
kuali, terasa badanpun menjadi gemetar menyesali perbuatan saya itu, sehingga
berbuat dosa besar.
Pejabat Sejak jaman dulu sudah ada perkataan : “Bunuh orang harus dibayar nyawa”
Kamu sudah menganggap nyawa itu seperti semut, kenapa takut dimasukkan ke
dalam kuali minyak mendidih itu? Kalau tidak digoreng badan ini, maka darah
yang mengalir dari korban pembunuhan tidak akan kering jadinya.
Yang Shen Coba kakek ini, sebab apa kamu juga sampai dihukum kemari?
Roh Waktu masih hidup di dunia, diturunkan ilmu oleh guru saya, sehingga sayapun
mapu mengunakan ilmu-ilmu tersebut, jika saya dikasih uang sebagai imbalan
sayapun menggunakan ilmu saya berbuat jahat bikin orang lain menjadi gila,
juga mengganggu ketenangan keluarga orang lain, atau memisahkan
perjodohan, semua ini saya kerjakan, juga saya pernah menggunakan ilmu saya
ini, setelah menginggal Yiam Wong mau menghukum saya, sayapun
melawannya menggunakan ilmu saya, tidak tahunya saya diserang ramai-ramai
oleh prajurit alam baka, saya kalah dan ditangkap, setelah dihukum digoreng
oleh minyak dalam kuali, ilmu sayapun musnahlah sudah hati, mengerti ilmu
tidak dipergunakan buat kebaikan seperti saya ini beginilah akibatnya.
Pejabat Kamu menganggap dirimu siapa? Menggunakan ilmu menjahati orang adalah
manusia setan. Di alam baka paling pantang orang yang mengerti ilmu justru
berbuat kejahatan, setelah meninggal tidak akan bisa lolos dari hukuman masuk
kuali minyak yang mendidih ini, sebaliknya bagi yang mengerti ilmu itu namun
mentaati ajaran gurunya, memanfaatkan ilmu itu untuk menolong orang lain,
maka setelah meninggal mungkin diangkat menjadi dewa, camkanlah.
Yang Shen Saya mau Tanya pejabat, roh dosa setelah dihukum digoreng menjadi
tengkorak, kemudian disiram air kembalikan roh, setelah itu dihukum ulang
dan seterusnya, bagaimana perasaan roh itu?
Pejabat Ya, paling tersiksa hukuman ini, setelah masuk ke dalam kuali digoreng,
hilanglah keberadaannya badan ini, tinggal tulang tengkorak, waktu dihukum
roh-roh dosa rasanya seperti tenggelam dalam air tidak bisa bernapas,
kemudian terasa sakitnya panas itu, lalu akan pingsan tidak sadarkan diri lagi,
setiap yang memiliki ilmu setan, yang memiliki ilmu-ilmu sesat, setelah
digoreng ilmu-ilmu itu akan musnah semuanya.
Chi Hoet Karena waktunya terbatas, kami mau bersiap-siap pulang
Yang Shen Terima kasih atas bantuannya pejabat dan jendral, kami mau permisi.
Pejabat Perintahkan jendral, berbaris antar tamu
Chi Hoet Cepat naik ke teratai
Yang Shen Saya sudah duduk, silahkan guru berangkat pulang.
Chi Hoet Wihara Shen Shien telah tiba. Yang Shen turun, roh kembali ke badan.

BAB 47
MENGUNJUNGI NERAKA KECIL CABUT LIDAH MELUBANGI PIPI
TAHUN 1978, JI GWEE JI CE SHA
Mungkin ada manusia bilang, saya ini perasa, gampang bersedih, apakah saya harus
melarang pembicaraan mereka? Bersemangatlah manusia seperti sedang naik
tangga, melaju terus tidak tahu berhenti, tidak terasa sudah sampai diujung
tangga dan hilang kendalian, sehingga dirinyapun hancur jatuh dari atas,
menjadi manusia haruslah sadar bahwa kehidupan ini tidak lama, kamu
hanyalah titipan tinggal di rumah yang bertingkat itu, setelah sekian tahun, kau
akan pergi meninggalkannya, tahunpun silih berganti tahun, tumbuhnya orang
baru menggantikan orang lama, jika tidak cepat-cepat sadar, setelah badan ini
penuh kotoran x duniawi masih tidak ada perubahan sedikitpun, maka sampai
waktu itu mau menyesal sudah terlambat hari ini saya siap mengelilingi alam
baka lagi. Yang Shen naik teratai.
Yang Shen siap, terdengar suara pelita di vihara tandanya untuk mengantar kepergiannya
seorang manusia lagi dari alam dunia
Chi Hoet Suara pelita menyadarkan manusia, bahwa orang yang sudah meninggal itu
tidak akan balik kembali, sekarang kita juga mau menuju ke alam baka sudah
tiba Yang Shen turun.
Pejabat Selamat datang, chi kung buddha dan Yang Shen, neraka ini namanya NERAKA
KECIL CABUT LIDAH MELUBANGI PIPI termasuk wilayahnya Tingkat ke
Tujuh, kalian berdua atas titah mengarang buku, sungguh mulia tugas ini.
Yang Shen Pujian Pejabat, kami tidak dapat menerimanya, kalau bukan perlindungan
guru dan juga bantuan-bantuan dari pejabat, akan terasa beratnya tugas ini,
hari ini kami kemari meninjau harap pejabat juga banyak memberikan
bantuannya.
Pejabat Tentu, mari kalian berdua ikut saya masuk ke dalam neraka ini meninjaulah
dengan seksama.
Yang Shen Terima kasuh sudah tiba di pintu neraka, penjaga sedang berbaris
memberikan hormat di dalam neraka kini terdengar suara jeritan, para prajurit
di alam baka sedang menggunakan kail besi yang besar memaksa membukakan
mulutnya roh-roh dosa, kemudian mengailkan lidahnya dan ditarik keluar,
kemudian dipotong sampai putus pakai pisau tajam, roh-roh dosa selain
menjerit darahpun berceceran, sehingga membasahi dada, sudah begitu prajurit
alam baka masih menggunakan bor besi yang tajam, menusuk pipi kiri roh dosa,
sehingga menembus ke pipi kanan, lalu menusukkan kawat yang kecil dan
diikatkan ke tiang kayu, roh-roh dosapun pingsan setelah merintih kesakitan,
wuah sungguh sadis hukuman ini.
Pejabat Lidah juga berhubungan dengan hati, jika terluka akan terasa sangat sakit, maka
yang dihukum di sini selain bergetar badannyapun sampai terkencing-kencing.
Yang Shen Hukuman yang dilakukan di dalam neraka semuanya tertuju apa dosa yang
dibuat, maka disesuaikan hukumannya, sungguh tepat dan roh-roh dosapun
yang dihukum ke mari kebanyakan melanggar kesalahan apa?
Pejabat Yang dihukum kemari, kebanyakan berbuat dosa mulut, karena kekurangan
ajarannya mulut ini, sekarang saya perintahkan roh-roh dosa menceritakan
kejadiannya, agar bisa tercantum dalam buku untuk menasehati manusia di
alam dunia.
Yang Shen Terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh pejabat.
Pejabat Roh-roh dosa sudah dikawal ke luar, silahkan Yang Shen tanya pada mereka.
Yang Shen Saya mau tanya nenek ini, kenapa nenek dihukum di sini?
Roh Saya hanya tidak bisa menjaga omongan, maka saya tidak berdosa.
Chi Hoet Karena omongan kamu sudah mencelakakan orang lain, apakah itu bukan dosa
cepat ceritakan yang jujur kalau kamu tidak ingin dihukum lebih berat lagi.
Roh Baiklah, saya ceritakan: diwaktu masih hidup saya paling iri pada orang lain, jadi
sering mengadu domba dan menceritakan yang bukan-bukan untuk merusak
rumah tangga orang lain, sehingga ada berpisah karena pengaduan saya,
sehingga kedua adik dan kakak sampai orang tuanya tidak ada yang
mengurusnya lagi Cuma itu saja, saya tidak berbuat dosa yang lain lagi.
Pejabat Seperti kamulah yang dijuluki Panjang Lidah di alam dunia, sebagai wanita tidak
menjaga ajaran mulutnya, sering mengatakan orang lain, merusak rumah
tangga orang lain, juga mau merokok, minum arak dan sebagainya, bicarapun
tidak menjaga kesopanan, sukanya berteriak-teriak atau berbisik-bisik di telinga
pria, bicara bahasa yang jorok, lidah ini sungguh beracun, harus dipotong baru
bisa diam mulutnya, kemudian kini dilatih diperbaiki lagi.
Chi Hoet Tajamnya lidah seperti pisau, di neraka cabut lidah paling banyak kaum wanita,
karena wanita umumnya picik dan banyak omong, paling gampang
mendatangkan keributan, apalagi yang tidak memiliki sifat lemah lembut,bicara
seperti mau teriak, karena bahasanya sudah melukai perasaan orang lain,
sendirinya sudah tahu tapi tidak mau memperbaikinya, maka setelah meninggal
harus diperbaiki lidahnya itu oleh prajurit alam baka biar suaranya menjadi
rendah lemah lembut, mengembalikan suasana yang damai.
Yang Shen Saya mau tanya tuan ini, sudah pernah berbuat dosa apa, sehingga dihukum
di sini?
Roh Sewaktu masih hidup saya gampang marah, jika ketemu urusan yang tidak
menyenangkan hati saya atau mendengar suara yang tidak enak, maka saya
pasti marah dan memaki tidak perduli itu orang tua atau leluhur orang lain,
sekalian dimakikan dan tidak merasa takut, Cuma saya tidak pernah berbuat
dosa lain, setelah meninggal Yiam Wong tidak melepaskan saya, dikatakannya
bahwa mulut saya ini sungguh jahat, kotor dan tidak bisa diampuni, akhirnya
sayapun dihukum kemari, mengharapkan manusia-manusia di alam dunia
janganlah mencontoh saya, kalau tidak setelah meninggal di neraka ini ada
bagiannya.
Memahami Hukum Karma Bab 8

BAB VIII

PENAMPILAN BEBERAPA KISAH NYATA YANG TERJADI BAGI PELAKU YANG


TELAH MERUBAH/MEMPERBAIKI NASIB YANG TELAH DITAKDIRKAN

Ingin memperbaiki nasib, mudah dibicarakan namun sulit untuk dikerjakan. Walaupun dalam hati
mengerti akan sebab-sebabnya, tetapi untuk mengerjakan secara kongkrit akan terasa sangat sulit.
Sebab harus memberikan pengorbanan tertentu, korban waktu, pikiran, tenaga, uang, dll, pula
harus dilaksanakan terus menerus, barulah berhasil. Tidak sedikit orang yang pada permulaannya
penuh dengan kepercayaan, tetapi setelah melalui satu jangka waktu tertentu, tetap tidak Nampak
hasilnya, maka ia putus asa. Timbullah keragu-raguan, bahkan melepaskan atau membatalkannya,
ia lebih sudi menjadi hamba nasib, lalu dikatakannya “Terserah pada Thian (Tuhan)”

Inilah kesulitan manusia hendak mengungguli nasib, justru ada kesulitan ini, kian jelaslah
keunggulannya dan nilainya. Pada hal, dengan mempunyai kepercayaan yang kuat, tekad yang
teguh, semangat yang kokoh, apapun kesulitannya, bagi orang ini tidak sulitlah memperbaiki
nasibnya. Saya akan menceriterakan beberapa kisah nyata untuk digunakan sebagai bahan
pertimbangan.

<!--[if !supportLists]-->A. <!--[endif]-->Dengan keinginan dan tekad yang kuat, dengan


manusia sebagai factor pembuat nasib, menolong perkawinan yang gagal dan
bahkan menolong jiwa suaminya.

Kisah ini terjadi pada 3 tahun yang lalu, pada suatu senja yang mendung. Didalam
tempat meramalku, ruang penuh dengan tamu, diantaranya ada seorang ibu muda yang
bertubuh agak tinggi, wajahnya nampak muram, ia duduk dipojokkan tanpa berkata.

Waktu tiba gilirannya, ia mendorong pintu kaca dan masuk kedalam ruang tamu ku. Ia
memberikan secarik kertas pendaftaran, aku mempersilakannya duduk. Kuperhatikan
kertas itu dimana tertulis namanya Wang Siauw Cen, ia ingin bertanya soal
perkawinan. Tulisannya indah. Seperti biasanya aku tidak bertanya banyak pada
tamuku, iapun tidak mengucapkan sepatah katapun lalu aku dengan cermat
meramalkannya.

Usai ramal, aku berkata : “Perkawinanmu telah hancur, tak dapat ditolong lagi”.
Matanya nampak memerah, tetapi tetap tenang dan secara hambar lalu ia bertanya:
“Apa sebabnya?”. “Sesuai dengan ramalan, kesalahan terletak ada di diri anda. Watak
anda keras dan berangasan, pula perpecahan perkawinan ini adalah atas keinginan anda
sendiri”.

Ia menganguk dan mengakui bahwa ia lah yang mengajukan perceraian. Diceriterakan


bahwa perangainya lah yang sangat buruk, sering memarahi suaminya. Kini pisah
ranjang dan ia pulang kerumah ibunya telah 3bulan. Hatinya sangat menyesal, ingin
hatinya rujuk kembali tetapi terbentur pada keangkuhan. Ia tidak berani mengambil
inisiatif, iapun takut kalau suaminya atau orang dalam rumah tidak menyetujuinya,
maka ia datang meramal apakah masih dapat ditolong.

Mendengar ceriteranya, aku sangat simpatik. Aku mempelajari Peh Jin nya, ternyata
memang ditakdirkan menyakiti suami. Atas dasar ramalan ini, suaminya bila tidak cerai
pasti akan berumur pendek. Aku hanya dapat menghela nafas dan bergedek, sulit
membantunya.

Umumnya orang segera berpamitan, tetapi wanita ini tetap duduk dan bertanya:
”Adakah cara untuk memperbaiki nasib?”. Inipun sebuah pertanyaan yang sering
diajukan oleh kebanyakkan orang dan sebagainya biasanya aku pun menjawab nya:
“Ingin dengan perbuatan manusia memperbaiki nasib sangatlah sukar, satu dalam
seribu pun tidak ada yang berhasil, mudah memang berbicara. Dalam hatiku berkata:
“Sudahlah, sebaiknya anda menyerah saja”.

Tak kusangka dengan mata terbelalak ia memandangku dan berkata: “Asalkan ada
jalan, betapapun sulitnya akan kuusahakan. Tolong beritahu aku”. Kupikir, anda hanya
terbawa emosi sementara, mungkin anda tidak mempunyai tekad, maka aku berkata:
“Ada jalan nya, tetapi harus dilakukan terus menerus tanpa hentinya”. “Harus
dilakukan dalam waktu berapa lama?” tanyanya. “Anda tak perlu Tanya berapa lama
nya, jika anda mempunyai kepercayaan lakukanlah semaksimal mungkin, hingga
tercapai tujuan itu”. Kataku. “Baiklah, akan kucoba sedapat mungkin” tukasnya.

Maka, kuterangkan tentang hokum sebab akibat, pada pokoknya anda tanam benih apa,
maka akan memetik buah apa, lalu mengajarkan nya agar membaca Ko Ong Kwan Se
Im sebanyak 1.000 kali, setelah terhapus sedikit dosa dendamnya, kelak baru
dibicarakan lagi.

Setelah lewat dua bulan ia datang menemuiku lagi, katanya: “Telah kubaca lebih dari
800 kali, tak ada perubahan atas hubungan dengan suamiku, namun ada reaksi baik atas
pekerjaanku. Biasanya aku tidak akur dengan teman sejawat, banyak orang licik,
majikanpun tidak baik padaku, setelah membaca Keng tersebut, kini rekan kerjaku
bersikap baik, begitu pula dengan majikkanku, sungguh ajaib”.

Ku jelaskan padanya sedikitpun tidak aneh, pahalanya membaca Keng, telah mulai
menghapus dendam yang agak ringan. Sedangkan soal dalam perkawinan adalah karma
dendam yang agak mendalam. Selanjutnya, nyonya tersebut secara resmi memulai
“Perjalanan panjang untuk menolong perkawinannya”.

Dalam setahun, tak sedikit Keng Buddha yang dipelajarinya, tanpa hentinya setiap hari
membaca Keng, tak terhitung lagi jumlahnya. Juga mulai berkenalan dengan beberapa
nyonya yang lain, bila senggang pergi ke wihara untuk membaca Keng, ikut berbakti
dalam pekerjaan social, sering mengunjungi panti jompo, melakukan kebaktian untuk
kesejahteraan umum, seering melepaskan makhluk hidup. Pokoknya setiap ada
kesempatan beramal pastilah dilakukannya. Tetapi ia tetap belum mendapatkan reaksi
dari suaminya. Ia mulai agak tak sabar, timbl keraguan dalam hatinya, namun teman
sekelompok pembaca Keng memberikan dorongan semangat, hingg ia tetap giat
berusaha.

Suatu saat, dari familinya ia mendengar berita bahwa suaminya gagal dalam
perdagangan, tidak lagi menjadi majikkan, tetapi menjadi karyawan staf tinggi sebuah
perusahaan besar, dan sering terbang keluar kota untuk tugasnya, jarang sekali berada
di Hong Kong. Untunglah belum berkenalan dengan teman wanita lainnya. Ia tetap
berusaha, tak mengendor sedikitpun.

Kira-kira setengah tahun kemudian, pada suatu malam ia menerima telepon dari
familinya. Walaupun gagal dalam perdagangan suaminya masih tetap merindukannya,
pernah mencari keterangan tentang kehidupannya. Ini sebuah berita baik. Tahulah kini
bahwa semua usaha nya tidaklah sia-sia, maka lebih rajin lagi dia berusaha. Lewat
sebulan lagi, akhirnya ia menerima telepon pertama kali yang diberikan suaminya.
Mulailah kencan pertama mereka sejak berpisah ranjang, sungguh tak mudah. Sejak itu,
setelah melalui kencan beberapa kali, saling menghilangkan kesalah pahaman kedua
belah pihak, ajarak antara mereka berdua kian dekat, maka nyonya Wang mengambil
inisiatif mencabut kembali gugatan cerainya dipengadilan, kedua suami istri rujuk
kembali. Temannya mengucapkan syukur dan gembira atas haasil yang dicapainya.
Namun ceritera ini belum usai, justru disaat kedua suami istri ini akan rujuk kembali,
terbetik kabar bahwa suaminya menderita penyakit kanker, dan mulai pembuktian
beberapa rumah sakit terkenal, penyakitnya telah mencapai tingkat yang gawat. Hal ini
tentu saja merupakan pukulan yang berat bagi mereka berdua. Teman-temanpun ikut
merasakan kesusahan ini.

“Apakah nasibku demikian buruk? “ny. Wang mencari ku lagi. Aku tidak terkejut akan
gejolak yang dihadapinya, kukatakan: “Sesuai dengan Peh Jin anda, ramalan
menunjukkan bahwa jika anda tidak cerai pasti membawa kematian suami, hal ini
pernah ku katakan padamu dahulu. Kini menjelang anda rujuk kembali dengan suami,
menemui hal diluar dugaan, ini membuktikan bahwa anda belum sepenuhnya
memperbaiki nasib, usaha anda selama setahun lebih barulah mendapatkan
setengahnya”. “Lalu sebaiknya bagaimana kini?” tanyanya. Kataku: “Dalam waktu satu
setengah tahun anda telah membaca banyak macam Keng, telah banyak beramal,
memohon tidak sedikit pada perkawinan akhirnya telah anda dapatkan, karma ini telah
membuktikan bahwa aku tidak mendustaimu. Jelas telah menunjukkan: inilah jalan
satu-satunya yang dapat ditempuh. Sebaiknya anda terus lebih giat verusaha.”

“Soalnya kini sangat gawat, aku tak dapat pangku tangan tidak menolongnya, namun
aku tak mungkin bisa menghabiskan waktu satu dua tahun lagi, sebab penyakitnya
tidak mungkin memberikannya umur sepanjang itu” katanya dengan gugup.

Sejenak kupikir, aku menjawabnya: “Kini soalnya tergantung pada usaha manusia,
anda boleh memohon pada Po Sat. sebab hal nya sangat gawat, anda harus dengan
sungguh-sungguh memberi janji dihadapan Po Sat, mohon kewelasannya, lalu sesuai
dengan kemampuan diri sendiri melaksanakan nya. Perlu di ingat bahwa janji harus
bertolak dari kesungguhan hati, dilaksanakan sesuai dengan kemampuan diri sendiri
dan secepat mungkin. Berjanji harus dengan maksud baik, jika janji terlampau muluk
dan jika tidak dapat melaksanakan nya berarti menipu Po Sat, ini lebih menambah
dosa, jaadi tentukan lah sendiri soal janji itu”. Setelah mendengarkan uraianku ia pamit
tanpa berkata kata.

Pada esok pagi-pagi benar ia telah menghadap Po Sat dan memberikan janjinya. Ia
berjanji seumur hidup akan beramal baik, menolong orang lain, mohon agar Po Sat
menolong jiwa suaminya. Waktu berjanji ia membaca surat janjinya, air matanya
berderai dikala ia membaca sampai kalimat yang menyedihkan, kesungguhan hatinya
jelaslah sudah. Disamping itu ia mendorong suaminya dengan penuh kepercayaan
untuk bertobat, pula lebih giat lagi membaca Keng dan setiap pagi-pagi benar telah
menghadap Po Sat untuk kebaktian, setengah jam kemudian baru berangkat kerja.
Malam harinya membaca Keng dirumahnya, dan amal sehari-hari kian giat.

Tetapi, soalnya masih bergejolak. Melalui beberapa ahli yang bertaraf internasional,
mereka mengambil kesimpulan diagnosa bahwa suaminya tak tertolong lagi. Banyak
orang mengoyngkan kepala dan menghela nafas mendengar berita ini, katanya Po Sat
sudah tidak manjur lagi, kasihan ny. Wang yang sia-sia usahanya. Ini benar-benar suatu
ujian yang terberat bagi kepercayaan hati. Namun ny.Wang tetap teguh hati, giat
berusaha. Ia masih harus menerima berbagai tekanan dari pihak ibunya, ia menahan
derita yang tak tertahankan dari kebanyakkan orang, kebulatan tekad yang kuat inilah
merupakan factor terbesar dari kesuksesannya.

Sangat kebetulan, dikala saat yang kritis ini, terdengar berita ada seorang top ahli
didunia tentang penyakit kanker berkunjung ke Hong Kong. Maka dengan segala
macam cara dan relasi serta koneksi, ia berusaha menemui beliau. Setelah berusaha
keras barulah berhasil, dan beliau dengan cermat memeriksa suaminya dan menyatakan
bahwa masih ada cara untuk menyembuhkan suaminya dan beliau akan melakukannya
sendiri.

Inilah karunia Buddha atas kesungguhan hati dari ny. Wang, betapa besar welas
asihnya Sang Buddha. Berkat pengobatan dari ahli ini, suaminya tertolong dari maut.
Ny. Wang sangat terharu atas kewelas asihan Buddha, demikian pula dengan teman se-
agamanya. Lalu dengan cara bagaimana ia membalas kebaikkan Sang Buddha? Jalan
terbaik ialah “Tak henti-hentinya beramal”. Dengan langkah nyata memenuhi janji
sendiri: “Menolong orang yang sangat membutuhkan bantuan dan selama hidupnya
beramal”.

Kisah nyata ini telah usai, nyonya. Wang kini menjadi orang yang berbahagia, penyakit
suaminya telah sembuh, usahanya lancer. Pengalamannya sejak awal hingga akhir
hanya 3 tahun, hal ini telah mengubah secara keseluruhan pandangan hidupnya. Kini
setiap hati ia memenuhi janjinya, ters beramal.

<!--[if !supportLists]-->B. <!--[endif]-->Sebuah kisah tentang merebut kembali nyawa


sendiri dari tangan Dewa Maut.
4 tahun yang lalu ditempat praktek nujumku seorang pemuda. Ia bertubuh
kerempeng, wajahnya pucat pasi, sepasang bola matanya hamper melotot namun tak
bersemangat. Begitu ia melangkah masuk segera ia duduk diatas sofa sambil mengap-
mengap nafasnya, tak sepatah kata keluar dari mulutnya. Kupikir orang ini tepatnya
harus kedokter, bukan ke nujum, mungkinkah ia salah alamatnya?

Agak lama barulah ia bangun dan duduk dekat meja tulisku. Ia mulai bicara, tetapi
aku hanya melihat bibirnya yang bergerak tanpa bisa mendengarkan suaranya.
Kudekatkan telingaku, barulah pelan-pelan mendengar suara nya yang sangat kecil. Ya,
seseorang yang benar-benar harus dikasihi dan mendapatkan simpatik. Aku benar-
benar sangat simpatik padanya.

Mengertilah ia bahwa aku tidak dapat mendengar kata-katanya, maka ia mengambil


kertas dan menuliskan apa yang hendak disampaikan. Pertama ia ingin menanya
“Keadaan Penyakitnya” dengan sungguh-sungguh ku berdoa dan meramalkan
penyakitnya, hasil nujum ku ialah penyakitnya sangat berat dan bahaya, jiwanya sulit
ditolong, namun aku tidak berani berterus terang dan hanya menghiburnya bahwa
diperlukan waktu lama serta teliti untuk berdoa. Mendengar kata-kata ku ia manggut-
manggut tanda mengerti, kemudian ia menulis lagi.

Ternyata ia bernama Chang Sew Ming. Dua tahun yang lalu ia masih merupakan
seorang pemuda yang lincah dan sehat. Pada suatu hari bersama seorang temannya ia
pergi meramal nasibnya pada seorang ahli nujum kenamaan, begitu melihat nya ahli
nujum itu mengatakan bahwa umurnya tidak akan lebih dari 3tahun lagi. Tatkala itu
tentu ia tidak percaya dan tak menaruh perhatian atas kata-kata itu. Tak diduga tak
lama kemudian ia menderita penyakit aneh ini, dokter mengatakan bahwa brochitis,
shinse mengatakan bahwa daya tahan tubuhnya terluka. Mula-mula ia merasakan agak
sesak nafas ketika olahraga, segala macam obat tidak berguna, dengan cepat
penyakitnya memberat, tanpa olahraga pun megap-megap napasnya. Tubuhnya dengan
cepat mengurus mata nya celong, dalam beberapa bulan berubahlah ia seperti kakek-
kakek. Baik pengobatan dokter maupun tabib tidak berguna, bersamaan itu
ekonominyapun mengalami kesulitan besar sedangkan penyakitnya bertambah berat,
nampaknya tinggal tunggu ajal saja.

Menghadapi keadaan sekarang ia teringat kata-kata peramal itu. Ia mulai percaya


soal peruntungan, karenanya ia memperlihatkan Peh Jin nya (Hari dan saat lahir) pada
beberapa peramal nasib, mereka semuanya menyatakan bahwa ia tak akan bisa
melewati tahun ini. Dalam keadaan putus asa ini, sukarlah dilukiskan betapa sedih
hatinya. Ia bersiap beberapa saat lagi akan pergi mendengar acara ramalan radio
pemakaman lagi. Secara kebetulan ia mendengarkan acara ramalan radio yang ku asuh,
dimana aku membicarakan persoalan memperbaiki nasib dan hokum karma. Hal ini
menimbulkan pemikirannya ingin bertanya, setelah mencari keterangan alamatku ia
datang berkunjung.

Kulihat ia sambil menulis riwayat singkatnya sambil mengalirkan air mata, hal ini
menumbuhkan simpatik dan ibaku yang amat besar, diam-diam hatiku menangis.
Tanpa terasa teringatlah Keng Ta Pei to Lo Ni, antara lain berbunyi: “Banyak umat
yang sering terhambat oleh dosa berat, tidak melihat para Buddha, tidak tahu jalan,
hanya mengikuti hidup dan mati, tidak tahu rahasianya, kini walaupun aku mengetahui,
namun terhalang oleh dosa yang sama…” demikian manusia dalam dunia.

Ia mengajukan pertanyaan padaku, pertanyaan nya yang pertama ialah: “Setelah


mati, impaskah segala-gala nya bagi manusia?”. Dengan serius ku jawab: “Dalam
dunia dan alam semesta tak ada soal yang demikian mudah, bukan ? jika seorang yang
berdosa berat, membunuh, membakar, merampok, memperkosa, menipu harta, dll, lalu
menikmati sepuasnya, begitu saatnya tiba dan mati, jika lalu impas segalanya, adilkah
Thian (Tuhan)? Karma yang tidak berwujud, bagi kita orang awam sulit melihatnya.
Cobalah anda lihat adakah orang yang kaya dengan licik berakhir baik? Adakah
keturunannya jaya? Asalkan anda agak memperhatikan keadaan sekeliling, dimanapun
dapat terjadi peristiwa “Karma didepan mata”. Orang, baik hidup ataupun sudah mati,
pasti menerima pengadilan “Hukum Karma”.

“Bila orang tidak berbuat baik maupun jahat, lalu bunuh diri apakah ia berdosa?”.
“Umumnya orang putus asa lalu membunuh diri, dosanya sangatlah besar. Satu
diantara sebabnya ialah orang lahir karena ibu dan ayah, orang lahir dan hidup karena
langit dan bumi, bunuh diri tidak hanya menentang ayah dan ibu, iapun mengkhianati
alam, dosanya besar. Sebab kedua, setiap orang mempunyai WATAK BUDDHA, bila
watak Buddha ini dapat digali pastilah ia akan menjadi Buddha. Bunuh diri berarti
memutuskan jalan penggalian watak Buddha, sama dengan membunuh Buddha,
dosanya berat dan besar. Jadi yang bunuh diri pasti akan mendapatkan peradilan karma
buruk, akan menerima hukuman yang menyedihkan demi negara atau mempertahankan
kesucian bagi wanita, bunuh diri semacam ini, bukan berdosa melainkan sebaliknya
bermoral”.

Dengan cara dialog aku menjelaskan prinsip hukum karma dan cara memperbaiki
nasib, dan mendorongnya tidak pesimis, jangan mati, jangan pula menanti mati, harus
menegakkan kepercayaan dan tekad, dengan aktif menghapus dosa yang dibuatnya
pada masa yang lalu, inilah cara penyelesaian yang tuntas. “Sisa hidupku tinggal
sedikit, tidak terlambatkah aku?” tanyanya. “Terlambat atau tidak, selama masih ada
nafas, haruslah bekerja secara nyata, setelah mengerti, tak boleh lagi mengulur waktu”
kataku.dengan pelan-pelan ia berdiri, wajahnya yang pucat pasrah tersungging sebuah
senyum, tangannya yang kurus diulurkan menjabatku, lalu pamitan.

Kira-kira 10hari kemudian, kuterima sepucuk surat darinya, pada pokoknya ia


berterima kasih atas petunjuk ku, hingga hatinya terbuka. Ia mulai berkeyakinan untuk
hidup terus, ia pun mulai memuja Buddha. Berhubung dalam rumah tak mudah
menyediakan altar, dengan pikiran ia membayangkan bentuk Buddha, menghormatinya
atau memuja pun dengan cara “Dibatin” (sebab kalau berolahraga atau bergerak
sedikitpun sudah sesak nafas nya). Ku ajarkan pada nya membaca Keng inipun
menyesakkan nafasnya. Lalu dengan menggunakan daya imajinasi ia membentuk kata-
kata Keng, dengan cara ini dilakukannya sedapat mungkin. Padahal aku sangat
memprihatinkan nya, sebab betapa pun ia berusaha hanya mencapai hasil yang seminim
ini, sedangkan dosa nya sangat berat.

Sekejap mata setengah tahun telah lewat, pada suatu hari ia mencari ku lagi,
langkah-langkah nya masih demikian lambat dan wajahnya tetap pucat. “Bagaimana?
Adakah sedikit kemajuan?” tanyaku dengan was-was. Hanya gelengan kepala dengan
alis dikerutkan, jelas ia agak frustasi. Kupikir dosanya amat berat , sedangkan
“Kebaikkan” yang dapat diselesaikan demikian sedikit, ini bagikan pisau kecil untuk
menebang pohon besar, waktu yang setengah tahun itu pun tidak membuahkan hasil.
Lalu ku anjurkan ia agar tetap meneruskan kegiatan nya, dan mengajarkan nya bertobat
serta berjanji dihadapan Buddha. Selama ini ia pun membaca beberapa buku agama
Buddha. Tahulah arti “Tobat” dan “Berjanji”. Lalu ia pergi kesebuah wihara, berlutut
dihadapan Buddha dan menyatakan tobatnya serta mengucapkan janji “Jika penyakitku
bisa sembuh, dengan sekuat tenagaku akan ku sebar luaskan ajaran Buddha”. Sejak itu
ia kian rajin mempelajari Dharma (ajaran agama Buddha). Tak terasa beberapa bulan
telah lewat, aku jumpa lagi dengan nya. Ia memberitahuku bahwa sungguh pun
penyakitnya belum membaik, tetapi didapatkan nya bahwa penyakitnya selama
setengah tahun ini tidak memburuk, obat sinse pun terkadang ada hasilnya, kuanjurkan
ia untuk terus maju.

Dalam keadaan seperti ini, telah lewat lagi setahun lebh, lambat laun suaranya telah
dapat terdengar jelas, jalanpun lebih cepat, minum obat pun lebih manjur. Kepercayaan
nya lebih kokoh, latihanpun dipergiat. Hari demi hari telah berlalu, beberapa bulan
kemudian ku bersua lagi dengan nya, kudapati wajahnya lebih bersinar, matanyapun
ada semangat, suara nya bila berbincangpun telah sama dengan orang biasa. Ia
sendiripun kian hari kian rajin, uang transportasi yang hanya sedikit yang didapat dari
ayah-ibunya, sebagian besar dipergunakan untuk melepaskan makhluk hidup. Teman-
teman kebaktiannya melihat ia miskin, mereka dengan suka rela menyokong biaya
pengobatan nya. Secara diam-diam dipergunakan untuk melepaskan makhluk hidup,
katanya: “Obat boleh tidak kumakan, namun amal tidak boleh berhenti, minum obat
hanyalah mengobati lahirnya, sedangkan beramal untuk mengobati intinya”. Ia dapat
menyadari makna ini, benar-benar suatu kemajuan pesat.

Pada permulaan tahun lalu, wajahnya mulai memerah, tubuhnyapun agak gemuk,
walaupun masih berobat, namun sudah jauh lebih sehat. Sejak pertama aku melihatnya
hingga kini 4 tahun telah berlalu, ia tidak mati karena memburuknya penyakit,
sebaliknya kian sehat. Kita bergembira untuknya dan mengucapkan syukur untuknya.
Ia sendiripun selama 4 tahun ini tiap hari tanpa putusnya membaca Keng Buddha.
Tanpa tekad dan keyakinan yang kuat tak mungkinkah semua hal itu tercapai. Karunia
kasih sang Buddha pun harus didapat dengan keyakinan yang kuat dan tekat yang
teguh. Semoga Cang Sew Ming dapat segera mewujudkan janjinya: “Berjuang demi
menyebar luaskan ajaran Buddha”.

<!--[if !supportLists]-->C. <!--[endif]-->Sebuah kisah tentang orang yang kurang teguh


tekad nya, putus ditengah jalan
Diantara muridku ada seorang pelajar putrid yang bernama Chen Siau Jiu. Suatu
malam, tatkala jam istirahat, ia memapakku diruang tamu laboratorium. “Pak Liu,
adakah waktu senggang untuk meramalku?” Tanya nya. “Adakah hal yang luar biasa?”
kubalik bertanya. “Ada suatu urusan yang penting mohon bantuan bapak”. Katanya
agak gugup. “Hari ini tak ada waktu, baiklah ku janjikan waktu tertentu saja”. Kataku.
Pada saat yng kutentukan, ia datang bersama seorang teman pria ke tempat praktek ku.

“Setahun yang lalu aku menderita suatu penyakit yang aneh, teling kiriku tiba-tiba
menjadi tuli, sedikit suarapun tidak terdengar. Dokter telah memeriksa beberapa kali
tanpa hasil, sebab kendang telingku tidak ada kelainan, namun tidak dapat mendengar
apapun”. “Apa yang hendak kau rama?”. “Hal ini sangat lah aneh, aku ingin diramal
apa sebenarnya sebab dari penyakitku ini?”. Lalu akupun meramalkan. Hasil ramalan
dengan jelas menunjukkan sumber penyakit itu. Ternyata setahun yang lalu, ia telah
melakukan suatu perbuatan yang bodoh, yang merugikan moral dan akhlak dan
tempatnya pada malam hari yang gelap ditegalan, dimana hawa IM sangat kuat, hingga
ternyata kena IM yang kurang baik. Ini yang pertama, yang kedua ia telah
menggugurkan kandungan nya, ini lebih merugikan moral dan akhlak nya, hawa IM
yang buruk kian merasuk kedalam dan menyerang telinga kiri ku, menyebabkan telinga
kiri ku tuli.

Hasil ramalan ini lama tidak membuat ku tidak berkata, sebab ini adalah rahasia
yang amat disembunyikkan nya, bagaimana aku harus memulai? Membuka rahasia
orang lain bukan lah hal yang dapat dilakukan orang yang bermoral tinggi, namun bila
sama sekali tidak mengatakannya, bagaimana mungkin menyadarkan nya? Setelah
berdiam agak lama, kuputuskan untuk mengatakan nya dan kuharapkan ia segera sadar.
“Nona Chen, akan kukatakan hasil ramalan padamu. Kuharap anda tidak berkecil hati,
jika ada maka dicari cara meradatinya, sebaliknya jika tidak ada cukup didengarkan
saja” kataku. “Pak liu, katakanlah apa adanya, aku tidak keberatan”. Dia agak kurang
sabar menunggu, berkata dengan sambil membelalakkan mata.

“Dalam ramalan dikatakan anda pernah menggugurkan kandungan, benarkah ini?”.


“Oh… jadi dalam ramalan dikatakan demikian?” ia terkejut, matanya terbelalak lebih
besar. “Betul, dalam ramalan dikatakan demikian” kataku dengan tenang, ia tertunduk,
matanya melihat kebawah, muka nya agak memerah. Sejenak kemudian, barulah ia
menengadah dan berkata: “Secara jujur, memang pernah begitu. Tetapi, apakah
hubungan nya dengan telinga kiriku?” Dalam ramalan ditunjukkan bahwa anda telah
merugikan moral dan akhlak, pernah menggugurkan kandungan, hal ini memungkinkan
hawa IM yang buruk merasuk. Jadi ada sebab dan ada akibatnya. Itulah sumber
penyakitmu”, tetap kukatakan dengan tenang, “Masih ada jalan menolong, aku benar-
benar memohon bantuan bapak”, ia mulai merengek. “Aku sendiri tidak berdaya. Jika
anda percaya pada Buddha, mengapa tidak memohon bantuan Po Sat mengatasinya?”
kataku, “Segalanya telah kuminta bantuan nya, ya Buddha, minta ciamsi, ahli
kebathinan, telah banyak meminum berbagai air jimat, tidak berhasil”. “Bagaimana
pendapatnya para ahli kebathinan?” dengan heran ku bertanya. “Masing-masing tidak
sama pendapatnya, ada yang mengatakan bahwa aku menyalahi Dewa, ada yang
mengatakan bahwa itu takdir bahkan ada yang mengatakan bahwa tatkala aku pergi ke
desa, melewati sungai bayangan ku tertangkap oleh setan air, sehingga rohku menjadi
tawanan nya. Tetapi tak pernah ada orang yang mengatakan bahwa aku pernah ada
orang yang mengatakan bahwa aku pernah menggugurkan kandungan”.

“Percaya anda pada pendapatku?” tanyaku. “Bapak telah mengatakan dengan tepat,
aku percaya. Tolonglah saya Pak Liu, aku benar-benar memohon bantuan anda”. “Dari
pada mohon bantuan orang lain lebih baik mohon batuan diri sendiri, lebih dulu kau
mohon bantuan Po Sat dalam hatimu, hal ini lebih manfaat daripada yang lain”.
“Bagaimana caranya? Tunjukkan padaku. Apakah anda setiap hari membakar dupa
memujanya?”. “Tidak semudah itu”. “Jadi bagaimana, mohon anda memberi
petunjuk”. “Akan kuajarkan kau membaca sebuah Keng, setiap hari ada kesempatan
baik berjalan, duduk atau tiduran boleh kau membacanya, tidak boleh putus, berbulan
dan bertahun-tahun, dalam jangka panjang. Adakah anda mempunyai tekad ini?”
tanyaku. “Aku dapat melakukannya” dengan tegas ia menjawab. Lalu kuajarkan sebuah
Keng yang pendek, khusus untuk menghapus dosa dan mengusir hal-hal yang buruk.
Disebabkan ia pernah menggugurkan kandungan, jadi merugikan moral dan akhlak. Ku
suru ia melepaskan makhluk hidup dan diusahakan sebanyak mungkin, ia menyanggupi
semua nya. Disamping itu, pada altar Buddha yang ada dirumahku sendiri, setiap aku
selesai membaca Keng, pasti secara suka rela kubacakan Keng demi memohon bantuan
Buddha menolongnya.

Dalam bulan pertama, ia memang telah 2 kali melepaskan makhluk hidup dan
membaca Keng. Kira-kira dua bulan berjalan, ia menelepon ku: “Mengapa belum
berhasil?”. Kujawab: “Bukankah telah kukatakan bahwa harus dilakukan setiap hari
tanpa putus, baik sedang duduk atau tidur, selama berbulan-bulan, bertahun-tahun,
harus ada tekad barulah bisa berhasil”. Lewat lagi sebulan ia menelepon ku lagi: “Pak
Liu, dalam dunia ini bukan kah banyak yang melakukan abortus sampai berkali-kali,
sedangkan aku baru sekali mengapa seberat ini dosaku?”. Kukatakan padanya bahwa
abortus pasti menerima karma nya, soalnya lambat atau cepat. Juga masih ada factor
lain. “Masih ada factor lain?” tanyanya.”…” aku tidak mempunyai kata-kata lagi, telah
kuduga ia pasti sudah tidak sabar lagi, kubertanya: “Bagaimana kini?”. “Belum
berhasil” jawabnya. “Adakah dalam beberapa bulan ini anda telah membaca Keng ?”
kejarku. “Terkadang kubaca beberapa kalimat”, hl ini bearti “Hati tidak bertekad”.
Bagaimana dapat berhasil?

Jelaslah bahwa ia telah mangkir beberapa bulan. Kalai begini, sia-sialah doa dan
Keng yang setiap malam kubacakan demi membantunya. Sepuluh ribu jalan timbul
dari hati, bila sungguh-sungguh pasti bisa menggerakkan Dewa. Ia telah lama tidak
bersungguh-sungguh, lebih-lebih tidak ada tekad, bagaimana mungkin mengetuk hati
Buddha untuk menolongnya? Dengan diam-diam kukembalikan altar Buddha,
membenahi semua benda untuk membca Keng yang khusus kusediakan untuknya.
Peristiwa ini telah berlalu setahun yang sudah, telinga kiri nona Chen tetap seperti
dulu. Bila orang hendak merubah nasib perjalanan hidupnya, bila ingin menghapus
dosa dirinya, memang mudah diucapkan. Namun bila kurang keteguhan kepercayaan
hati dan tekad yang kuat dalam jangka panjang, akhirnya ia hanya dapat membiarkan
dirinya diatur oleh nasib, segalanya “PASRAH”, tak ada jalan keluar sedikitpun.
<!--[if !supportLists]-->D. <!--[endif]-->Sebuah kisah tentang mendapatkan karunia
dari akibat beramal, membantu melepaskan makhluk hidup.

Tempat kuberpraktek meramal nasib juga merupakan sebuah kuil yang kecil. Sejak
musim semi 1981, sering mengadakan kebaktian dan pelepasan makhluk hidup, diikuti
oleh beberapa murid ku temanku, mereka adalah penganut agama Buddha yang taat.
Pada waktu kebaktian mereka masing-masing sama-sama tidak makan makanan yang
bernyawa, memegang teguh larangan agama dan menyucikan diri. Dalam membaca
Keng sikapnya sangat bersungguh-sungguh, setiap kebaktian dilakukan penuh ke
khidmatan (umumnya dengan mengutamakan Cinta Kasih), sehingga dapat mencapai
tujuan untuk penyelalan dan pengampunan dosa bagi dirinya dan semua umat.

Pelepasan makhluk hiduppun merupakan tugas yang sangat penting, sedikitnya


setiap bulan sekali, terkadang sampai 3 atau 4 kali. Aku sendiri menentukan mengambil
5 sampai 10 dollar Hong Kong dari penghasilan ku setiap harinya untuk khusus sebagai
uang/dana pelepasan makhluk hidup. Disamping itu aku sering dengan Cuma-Cuma
mengisi dan memanterai patung Dewa yang disodorkan para langganan. Sebenarnya
tidak kutarik biaya, tetapi para langganan memaksa harus menerima. Untuk tidak
mengecewakan mereka, biaya itu ku terima, tetapi kualihkan untuk dana pelepasan
makhluk hidup bagi para penyumbang itu (aku telah bersumpah dihadapan Buddha
bahwa semua patung yang kuisi dan kumanterai, tidak dipungut biaya, bila
kumelanggar, biarlah ku dihukum dalam neraka. Oleh karena itu seluruh biaya itu
kudanakan untuk pelepasan makhluk hidup).

Selain itu, tak sedikit teman-teman pemeluk agama Buddha, ada yang demi
permohonan rejeki atau memohon panjang usia bagi orang tuanya, sering kali mereka
memberikan uang padaku agar aku membantu melakukan pelepasan makhluk hidup
atas nama mereka. Untuk ini aku harus benar-benar mempertimbangkan dan terbatas
pula menerima melakukan bagi mereka. Ada 2 sebabnya; pertama: menerima uang
orang lain, mungkin bisa terjadi salah paham. Untuk menghindari penafsiran orang
yang bukan-bukan, bila buka orang yang benar-benar telah ku kenal, aku tidak akan
mewakilinya melakukan pelepasan makhluk hidup (masyarakat kini kebanyakkan
hatinya tidak lugu, mewakili orang beramal juga harus berhati-hati, agar tidak terjadi
kesalah pahaman). Kedua: wihara kecil yang kumiliki, ruangnya kecil, yang hendak
beramal banyak, sedang tenaga yang membatu ku sangat kurang, jadi harus kubatasi.
Lagi pula, kutentukan bahwa setiap makhluk hidup baik burung ataupun hewan air
yang hendak dilepaskan harus dibeli secara mendadak, tidak boleh dipesan
sebelumnya. Dengan cara ini dapat menghindari pedagang hewan itu jauh-jauh
sebelumnya telah memesan dari sumber hewan itu, hingga hewan-hewan itu tidak
menderita ditangkap sebelumnya.

Upacara pelepasan makhluk hidup adalah sebagai berikut:

<!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Meletakkan dengan baik hewan-hewan yang


hendak dilepaskan dihadapan altar Buddha, pertama dengan cara Mi Chung
(Tantrayana) memohon penyesalan dihadapan Buddha atas segala dosa yang telah
dilakukan mereka pada masa lalu (hewan-hewan ini pada masa kini menjadi hewan, hal
ini disebabkan karena pada masa yang lalu telah membuat berbagai dosa, ini karma
buruknya), kita membaca Keng penyesalan.

<!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Melakukan 4 penataan pada mereka yaitu: tatt pada


Leluhur, Buddha, Dhamma dan Sangha. Maksudnya agar mereka pada masa kini
menanam “Benih Buddha”, sehingga nanti pada masa yang akan datang bisa terlepas
dari kehewanan dan berubah menjadi manusia, belajar ajaran Buddha dan menjalankan
tirakat, lambat laun timbul “Watak Buddha” lalu berbuah “Buah Buddha”. Kita
bacakan Keng She Kwui Ie”.

<!--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Membacakan Keng “Sang She Sin”, “Pai Che


Ming Chou” agar terhapus dosanya.

<!--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->Mohon dengan welas asih Sang Buddha untuk


mereka dan menggunakan “Air Mantra Trisuci” membersihkan tubuhnya.

<!--[if !supportLists]-->5. <!--[endif]-->Ditambah membaca Keng “Ta Pei Chou (Maha


Karunia Dharani)” 21 kali. Keng “Pelepasan makhluk hidup” 7 kali. Keng “Mas lalu” 7
kali. Kesemuanya pahala ini dikembalikan padanya.

Setelah semua upacara selesai, barulah mereka diangkut keatas kendaraan untuk
dibawa keluar kota dan dilepaskan. Selama 3 tahun pelepasan makhluk hidup ini tidak
pernah berhenti, teman-teman agama Buddha yang turut serta pelepasn ini
mendapatkan berkah dari Sang Buddha dan perlindungan Nya. Dalam pelepasan ada
yang membaik nasibnya, ada yang mendapatkan karunia diluar dugaannya. Ada pula
yang melepaskan untuk keluarga nya, sanak keluarga itu terlepas dari bahaya menjadi
selamat atau hanya sakit berat tetapi tidak samapi mati, berbagai macam karunia,
benar-benar sangatlah manjur.

Yang lebih menarik lagi ialah teman seagama yang mengendarai mobil kala
pelepasan makhluk hidup, mereka pun ikut pun ikut mendapatkan rumah yang ber
Hong Sui baik, bahkan jalan kehidupan nya menjadi lebih cerah. Pertama seorang
teman seagama yang menyetir mobil kala pelepasan makhluk hidup telah mendapatkan
rumah ber Hong Sui baik, lalu dibelinya dan ia pun pindah kesana, namun disebabkan
karena rumah barunya jauh dari kami, selanjut nya ia tidak lagi membantu kami. Kedua
tuan Liem yang juga teman segama, sebenarnya perjalanan hidupnya banyak rintangan,
usahanya sudah menunjukkan lampu kuning, tetapi kala pelepasan makhluk hidup itu ia
berusaha beramal, lagi pula tiap hari membaca Keng “Ta Pei Chou”, maka berbaiklah
nasibnya. Po Sat telah memberkahi hidup dan usaha nya. Yang lebih menarik lagi
dalam perjodohan terjadi kemukjizatan, teman hidupnya mempunyai rejeki yang besar,
karena nya ia ikut menjadi kaya, iapun pindah kesebuah rumah yang ber Hong Sui
baik, namun karena rumah barunya amat jauh dari kami , lambat laun ia pun tidak lagi
datang membantu. Ketiga ialah seorng teman seagama yang membantu menyetir mobil
dikala pelepasan makhluk hidup. Ia mempunyai 2 orang putri, ia ingin benar
mempunyai seorang putra. Waktu istrinya lagi hamil, dengan sujud ia memohon ampun
atas dosa-dosa dan kesalahan-kesalahannya yang lalu, dengan rajin beramal, memohon
Po Sat memberikan nya seorang putra. Kala istrinya bersalin, ternyata melahirkan
seorang putra, hal ini sangat menggembirakan hatinya. Naum hal yang menjengkelkan
datang menyusul, Hong Sui rumah yang ditempatinya kurang baik, kian lama ia
tempati kian banyak hutang nya. Sebenarnya ia ingin pindah, cari rumah yang hong sui
nya lebih baik, tetapi ia khawatir sewa rumahnya terlampau tinggi sehingga ia tak
sanggup membayarnya.

Kebetulan tak lama kemudian, pemilik rumah menaikkan biaya sewanya, dan
bermaksud mengusirnya pergi, maka setiap hari ia mohon Po Sat agar ia bisa
mendapatkan rumah yang hong sui nya baik dan iapun menyanggupi pemilik rumah
untuk secepatnya pindah. Jumlah seluruh anggota keluarga ada 5 orang, tidak
mudahlah di Hong Kong untuk mencari rumah untuk disewa. Disebabkan oleh beban
yang berat, agar dapat menampung semua anggota keluarga maka harus dipikirkan
sebaiknya biaya sewa rumahpun tidak terlalu tinggi, transport mudah dan berhongsui
baik pula, dan harus mendapatkan nya tepat pada waktunya, tidak boleh melebihi batas
waktu yang telah ditentukan dan… wah, terlalu banyak syarat nya, untuk idealnya
benar-benar sangatlah sulit.

Biasanya ia harus bekerja, tentu saja tidak mungkin ada waktu untuk mencari
rumah, sedangkan hari demi hari batas waktu kian mendekat. Hatinya sangatlah
gelisah, ia hanya dapat memohon bantuan Po Sat siang dan malam. Kurang lebih
tinggal seminggu lagi dari batas waktu pindah, terpaksa ia cuti bekerja, siang hari ia
berputar-putar mencari rumah. Telah 4 hari ia mencari, tak sedikit rumah yang telah
dilihat nya, kurang ideal. Rumah dengan biaya sewa yang murah sangat sulit didapat,
apalagi yang berhong sui baik. Beberapa hari ini sungguh-sungguh sangat melelahkan
dirinya, setiap malam terasa penat dan gugup serta gelisah…

Namun terjadi mukjizat, tanpa disengaja mendapatkan sebuah rumah yang cocok
dengan hatinya. Sebuah rumah utuh dengan 3 kamar tidur, sebuah ruang tamu, dapur,
kamar mandi, wc, berAC lagi, tak perlu diperbaiki lagi dan murah sewanya. Terdapat
juga sebuah ruangan kecil untuk memuja Buddha dan semadhi. Yang paling ideal
adalah rumah ini ber hong sui baik. Begitu mendapatkan rumah itu segera ia pindah
kerumah baru, segera tampaklah nasibnya membaik, ia mendapatkan dukungan bintang
penolong, berwiraswasta, dan tak sedikit mala petaka terhindar darinya serta berhasil
mengatasi berbagai kesulitan. Disebabkan karena rajin beramal dan melepaskan
makhluk hidup, maka dalam waktu setengah tahun ia mendapatkan berbagai macam
berkah, membaiklah nasibnya.

<!--[if !supportLists]-->E. <!--[endif]-->Membaca Keng, melepaskan makhluk hidup


merubah nasib buruk orang tua dan memperpanjang usia mereka.

Orang tua ku telah 50 tahun meninggalkan kampong halamannya di propinsi


Kwangtung masa muda, masa kuat dan tuanya dilewatkan disebelah selatan Vietnam.
Ayah adalah seorang yang lugu dan jujur, mata pencaharian nya yang pokok ia lah
bertenun, ia rajin dan hemat, dengan bantuan yang bijaksana dari ibu, usaha yang
berpuluh tahun menjadi mereka cukup berada.

Aku dilahirkan di Vietnam, sejak kecil telah meninggalkan orang tua ku. Aku
sebaliknya pulang kekampung Kwantung, hidup bersama dengan kakek yang pandai
Hong Sui dan ilmu kebatinan yang lain, 25 tahun kulewati di kampong, berbagai
kesulitan hidup telah kualami. Pada usia 30tahun barulah aku diluluskan permohonan
untuk keluar dan menetap di Hong Kong.

Pertama kali ke Hong Kong, disebabkan orang tuaku agak mampu, aku mulai
merencanakan berdagang, banyak ilusi kubayangkan. Tetapi nasib menentukan lain.
Tak lama kemudian, Vietnam sempat diduduki komunis, usaha dan harta orang tua ku
diganyang, berubahlah mereka menjadi miskin. Ini bagaikan halilintar disiang bolong,
suatu pukulan yang tidak kecil. Jumlah keluargaku ada 7 orang, ini segera melewati
hidup yang sangat susah. Makanan dibatasi dan dibagi, sungguhpun beruang tidak
mungkin bisa dapat makan kenyang. Tak ada lagi kebebasan untuk bergerak keluar
masuk negeri, mengeluarkan pendapat juga tidak bebas, setiap saat dilewatinya dalam
ketakutan dan bahaya.

Bagiku disini, semua hubungan dengan kedua orang tuaku terputus, surat tak
sampai dialamat/ tak terkirim, telegram tak dapat disampaikan, apalagi paket bagaikan
batu tenggelam dalam lautan. Baru setahun kemudian mulai ada berita, aku pun
mendengar bahwa banyak pengungsi Vietnam kecebur dilaut, belasan ribu manusia
terkubur dalam lautan, ratusan ribu lagi yang lain setelah melalui masa terapung-apung
yang lama, penuh dengan kelaparan, medeerita penyakit, terik matahari dll, barulah
lolos dari maut. Ini benar-benar malapetaka yang paling menyedihkan, sebuah
perampokan yang paling kejam tanpa perikemanusiaan.

Dari beberapa orang pengungsi yang tiba di Hong Kong, ku ketahui bahwa kedua
orang tua ku dan saudara-saudaraku pernah 6 kali berusaha melarikan diri dari
Vietnam, namun gagal. Mula-mula setiap orang yang hendak melarikan diri diharuskan
sebelum menaiki kapal menyetorkan 5tail emas murni, kemudian naik menjadi setiap
orang 12tail. Kedua orang tua ku setiap kali menyetornya, tetapi tetap tidak dapat
menaiki kapal, ini disebabkan karena orang sangat banyak, simpang siur dan
berdesakkan, banyak kapal yang segera tenggelam tak lama setelah kapal-kapal
tersebut berangkat. Bagi kedua orang tua kuyang sudah lanjut usia dan saudara-
saudaraku yang masih kecil-kecil, bagaimana mungkin bisa menghadapi kesukaran-
kesukaran seperti ini?

Tatkala itu aku telah mempelajari Buddhis beberapa tahun. Melihat keadaan nasib
keluarga yang demikian buruk, hatiku mengerti bahwa ia adalah karma yang sedang
berjalan. Demi secepatnya bisa menolong keadaan ini, hanyalah memohon pertolongan
Buddha. Cara kumohon pada Po Sat bukan lah setiap hari membakar dupa lalu
menyembah beberapa kali dianggap cukup, melainkan dengan kepercayaan penuh dan
tekad yang kuat membaca Keng seperti Ta Pei Chou, Chi Fu Mie Cue Cen Yen, Kao
Wang Kwang Ing Cen Cing, dll setiap hari pagi dan malam tanpa henti pula melakukan
pelepasan mkhluk hidup, mencetak buku-buku suci dan amal yang lain, aku berusaha
dengan sekuat tenaga.

Kemudian aku pergi ke Taiwan belajar Ling Sien Mi Fa yang dapat menghapus
marabahaya kedua orang tuaku dan menanbah rejeki mereka. Dengan sepotong papan
yang dicat merah sebagai dasar dan huruf kuning emas kutuliskan nama kedua orang
tuaku dan tulisan yang berbunyi: “rejeki, usia, sehat, tentram, panjang umur” dan
meletakkan nya disamping patung Buddha, setiap hari dengan seluruh Keng Buddha
yang ada kutujukan pada papan ini. Bersandar pada kekuatan dan kesaktian Buddha,
aku memohon agar Sang Buddha dengan segala kewelasannya membantu kedua
orangtuaku terlepas dari penderitaannya.

Begitulah aku melakukan selama setahun, kemudian pada suatu hari aku menerima
sepucuk surat yang ditulis oleh kedua adik perempuanku. Ternyata keduanya
mengarungi lautan yang ganas, melalui samudra pasifik terdampar kesebuah pulau
kosong dekat Filipina, sebuah sampan berisi 20 orang lebih. Mereka melewati
penghidupan ala robinson diatas pulau kosong ini, terputus sama sekali hubungan
dengan dunia luar, ransom telah habis dimakan. Justru dalam keadaan putus asa ini,
datanglah sekelompok pembuat fil yang menshooting diluar studio dan datang kepulau
ini. Mereka ditolong dan dibawa ke Filipina, sambil menanti negara yang akan
menerima mereka untuk ditampung disitu.

Kedua adik perempuanku mendapat pertolongan dalam keadaan putus asa. Lalu
bagaimana dengan kedua orang tuaku? Mereka masih tetap terperangkap dalam
kesusahan di Vietnam. Disebabkan sudah tua dan banyak sakit, merasa tidak kuat
menderita dalam perjalanan, mereka tidak berani naik kapal. Wah, ini benar-benar
celaka, buka? (selama ini ku telah sekuatnya mengajukan permohonan agar orang tuaku
dapat diizinkan keluar dari Vietnam tetapi gagal). Namun aku tetap membaca Keng,
setiap hati kian bersujud, tetap penuh dengan kepercayaan bahwa Sang Buddha pasti
akan dapat membantuku. Tak lama kemudian kuterima lagi surat dari adik
perempuanku bahwa ia dengan beruntung telah diterima dinegara Australia, tak lama
lagi segera diberangkatkan. Selang beberapa lama kuterima surat dari kedua adik
perempuanku bahwa mereka sudah menetap dan mulai bekerja di Australia, siang hari
bekerja dan malam hari bersekolah, kesemuanya ini benar-benar masih mujur, inilah
karunia Sang Buddha. Kedua orang tua ku yang sudah lanjut usia dan penyakitan serta
ketiga adik laki-laki yang masih kecil, tetap masih terkurung dalam penderitaan.

Pada waktu itu, secara teliti kuramal hari lahir kedua orang tuaku. Kudapatkan
bahwa ayah kua akan meninggal dunia dalam tahun ini, karena nya kurasakan sangat
sedih namun aku tak berani mengatakan pada siapapun. Sekali secara kebetulan aku
makan bersama dengan seorang ahli nujum, begitu ia melihat diriku segera
mengatakan: “Tahun ini anggota keluargamu aka nada yang meninggal, paling lama
tidak akan melewati pertengahan tahun depan”. Aku sanagt yakin ramalan nya, tak
hanya tepat dengan hitungan ku, juga tepat benar dengan ramalan seorang ahli nujum
terkenal didaratan Tiongkok yang mengatakan padaku 10 tahun yang lalu. Tak dapat
kulukiskan kesedihan hatiku. Hatiku berkata: “Habislah … mungkin ini sudah takdir,
tak tertolong lagi”.

Namun dalam hatiku tetap ada suatu kepercayaan, bahwa mohon rejeki, mohon
panjang usia kesemuanya adalah usaha manusia , tak sedikit contoh yang diberikan
oleh orang-orang zaman dulu, demikian juga dengan orang-orang masa kini, asalkan
penuh dengan kepercayaan dan tekad yang kuat, pasti akan terkabulkan keinginan kita.
Maka dengan hati sujud kumohon ampun atas dosa-dosa orang tuaku dihadapan Sang
Buddha, disamping tiap hari membaca Keng, aku berjanji dalam setahun akan
melepaskan burung geereja sebanyak 3000 ekor. Aku mohon dengan amal ini dapat
memperpanjang usia orang tuaku. Aku berjanji rela mengurangi usiaku sebanyak
10tahun untuk memperpanjang usia kedua orang tuaku.

Janji yang telah kuucapkan ini harus dilaksanakan, ini saatnya kidiuji, namun untuk
melakukan nya benar-benar tak mudah. Agar kuingat setiap saat, kutuliskan janjiku
diatas kertas dan kutempelkann ditempat yang menyolok dalam kamrku. Dengan
demikian baik siang dan malam dapat kulihat. Akupun menggunakan sebuah dos bekas
gula-gula untuk menabung setiap hari 5 atau 10 yen, khusus untuk dana pelepasan
binatang. Setiap hari aku berhemat untuk menabung dan setiap bulan kuluangkan
waktu untuk melakukan pelepasan. Dan kucatat pula waktu dan jumlah pelepasan itu
dalam kertas dan kutempelkan juga ditempat yang menyolok, sewaktu-waktu kuhitung
masih kurang berapa kali, agar aku tidak lupa.

Dalam waktu setengah tahun lebih aku telah melepaskan 3.000 ekor burung gereja.
Hatiku berkata bahwa ini sudah cukup, namun kupikir kembali bahwa kita yang hidup
dalam dunia, entah sudah berapa kali reinkarnasi. Dalam berkali-kali siklus kelahiran
ini entah berapa lagi dosa yang telah kita perbuat, dan ini bertumpuk hingga kini, jadi
berbagai macam malapetaka yang kita jumpai dalam hidup ini adalah KARMA yang
harus diterima. Hal ini berlaku baik bagi kedua orang tuaku, adik-adikku dan diriku,
semua umat manusia dan hewan dsb. Beratnya dosa tak dapat dilukiskan, jadi dengan
tenaga diriku yang sekecil ini, walaupun selama hidupku aku melepaskan makhluk
hidup, berapa banyaknya dosa yang dapat dikurangi? Bagaimana mungkin baru
melepaskan 3000 ekor burung gerejka sudah merasa cukup? Sadar akan hal ini,
kumerasa malu sendiri, karena nya kuteruskan usaha pelepasan. Hingga dalam setahun
aku sudah melepaskan 5.000 ekor burung gereja, dan aku tetap tidak berhenti
melakukan pelepasan.

Dua tahun telah lewat, ternyata aku tidak mengalami kesripahan, kedua orang tua
ku tetap sehat. Memang ayahku mengalami operasi kecil tetapi segera sehat kembali.
Nampaknya perpanjangan usia terwujud sudah, Maha Pengasih Sang Buddha. Dari
mulai membca Keng demi orang tua ku hingga kini telah 4 tahun, justru dalam musim
panas tahun ini, terjadilah kemukjizatan. Tiba-tiba kuterima surat orang tuaku dari
Australia. Dari lubuk hati yang dalam kuucapkan puji syukur p[ada welas asih nan
akbar Sang Buddha.
Akhirnya aku mengerti bahwa kedua adik perempuanku dapat lolos dari maut dan
tiba lebih dahulu di Australia. Ini adalah diatur oleh Sang Buddha, sebab dengan inilah
kedua orang tuaku dan adik-adikku barulah dapat dalam 3 tahun kemudian
menyusulnya. Jika tidak, bagaimana mungkin kedua orang tuaku yang berbadan lemah
dapat melepaskan diri dari laut kesengsaraan.

Kedua orang tuaku tak hanya memperoleh kepanjangan usia, mereka pun terhindar
dari malapetaka dan memperoleh rejeki. Orang tuaku dan adik-adik setelah melewati
berbagai kesulitan dan penderitaan, mendapatkan kebahagiaan dan berkumpul lagi. Hal
ini benar-benar suatu manifestasi dari kewelas asihan nan akbar dari Sang Buddha. Hal
ini jelas memberitahukan kepada para umat tentang suatu kebenaran: “Untuk
mendapatkan rejeki, panjang usia dan terhindar dari malapetaka, untuk merubah
keadaan yang buruk, hanyalah mengandalkan kepercayaan dan tekad diri sendiri
dengan giat beramal, prihatin dan menanam benih kebajikkan.

Memahami Hukum Karma Bab 9

BAB IX

CARA TERBAIK UNTUK MENGHAPUS DAN MERUBAH NASIB BURUK MENJADI


NASIB BAIK

Keng “Ta Pai San Kai Fu Mu Sin” adalah yang khusus dibaca oleh aliran Mi Cung dalam agama
Buddha. Keng ini sangat sederhana upacaranya pun sederhana namun hasilnya luar biasa,
mempunyai kesaktian yang tak dapat diduga.

Orang yang membaca Keng ini dapat memukul mundur semua setan dan musuh, melumatkan
semua mantra jahat, menghindari semua malapetaka, menaklukkan semua hantu dan setan,
menghilangkan segala penyakit yang aneh-aneh hingga tercapailah ketentraman hatinya. Semua
permohonan baik rejeki, usia, perjodohan, keturunan, kecerdasan, usaha, kesembuhan, merubah
permusuhan menjadi persahabatan, perkara pengadilan menjadi perdamaian, terhindar dari
kecelakaan jalanan yang tiba-tiba dsb, semua akan terkanul dan berhasil. Orang yang memebaca
Keng ini akan sering disenangi dan dilindungi Malaikat, akan menerima karunia besar dan
selamat, besar amalnya.

Uapacara dan caranya sbb:

Letakkan diatas altar “Patung Ta Pai San Kai Fu Mu” dan Keng Lun” untuk pemujaan (boleh pula
hanya memuja patung/gambarnya atau Keng Lun saja. Sebaiknya Keng Lun ditulis dengan huruf
putih diatas kaca bulat yang bertepi kuning, lalu pengilon ini dipuja). Dengan air putih (yang
sudah masak), kembang segar, buah-buahan.

Saat membaca:
1. Cuci tanagan, membakar dupa, menjura
2. bacalah :

“Dengan sujud mempersilakan “Ta Pai San Kai Fu Mu” sebanyak 3 kali.

3. bacalah sekali :

“Semua Ju Lai yang mahaluhur yang berubah menjadi Thien Mu. Pai San Kai nan
Mahawibawa dan Maha Mulia”, lalu sujud.

4. Bacalah :

“Hung Cing Kang Ting S Ta We Shen Mu, Ji Jien Sou Shen Mu, Jien Mien Shen
Mu, Pai Jien Wan Yen Shen Mu, Pu Erl Ce Yan, Ji Cung Siang Cing Kang Gwan
Kwan Ta Shen Mu, Cu Cai San Cie Cung Wei, mohon perkenankanlah hamba
(sebutkan nama mu sendiri) dan semua umat, makhluk yang tak berwujud, hantu
yang berwujud dan segala malapetaka, terhimpas bersih. Dengan mendapatkan
perlindungan Sang Buddha dan Po Sat (Bodhisatva), semua permohonan akan
terkabulkan, mendapatkan rejeki, keamanan dan ketentraman serta kesehatan”.
Cukup baca sekali saja.

5. Bacalah dalam hatimu sebanyak 108 kali mantra dibawah ini:

“Oom, Sa Erl Wa, Ta Tha Cia Ta, Unika, Setatapace, Hung Phe, Hung Mama,
Hung Hi, So Ha”.

6. Bacalah :

“Semoga semua kebaktian yang telah dibaca, secepatnya kenan Pai San Kai Mu
membawa umatnya yang terhindar dari segala malapetaka”. Bersujud 3 kali.

Biasanya jika tidak berada dirumah, atau berada diatas kapal/ mobil, atau ketika lagi bekerja
ataupun lagi berpiknik, juga boleh membaca. Asalkan ketika membaca dalam hatinya
membayangkan wajah Fu Mud an membaca: “Dengan sujud mempersilakan Ta Pai San Kai Fu
Mu” sebanyak 3 kali, kemudian baru membaca mantra Ta Pai San Kai Fu Mu tersebut dalam hati
dengan jumlah tanpa batasan.

Membaca mantra ini harus penuh dengan ketekunan dan kepercayaan, tiap hari membacanya,
lambat laun dengan sendirinya akan timbul kekuatan yang tiada batasnya. Penulis pernah
mengajarkan mantra ini kepada banyak orang. Ada orang yang sakit lama tidak juga sembuh,
setelah membaca mantra ini selama 2 bulan, diobati oleh seorang dokter lantas menjadi sembuh.
Ada sebuah keluarga dimana semua anggota keluarganya bergiliran jatuh sakit, setengah tahun
tidak henti-hentinya, setelah diperiksa baru diketahui bahwa dirumahnya ada makhluk halus yang
lagi menggangu. Setelah mengajar membaca mantra ½ bulan, sekeluarganya tidak sakit lagi. Ada
orang yang pekerjaannya tidak lancer, rekan sekerjanya tidak rukun, membaca mantra 7 hari
berubah menjadi baik. Ada orang yang mendapat permusuhan dari orang lain, takut dibalas
dendam, semangat nya menjadi turun, keluarganya mewakilinya membaca mantra, setiap hari
minum air mantra dan memercikkan air mantra kearah musuh, akhirnya tidak ada masalah.

Aliran Mi Cung dalam agama Buddha mempunyai Ta Pai San Kai Fu Mu melindungi Negara,
memusnahkan bencana”. Mengumpulkan banyak orang mendirikan panggung mengadakan
kebaktian 7 hari, 21 hari atau 49 hari, ini bias membuat sebuah daerah tidak akan mengalami
berbagai bencana seperti: bencana angina, bencana banjir, bencana api, bencana gempa, wabah
penyakiut, peperangan, dll: menjadikan Negara dan rakyatnya aman tentram.

Ta Pai San Kai Fu Mu mempunyai kekuatan dan kewelas asihan yang tidak dapat diduga.

Lingkaran Mantra Ta Pai San Kai Fu Mu

Mantra Ta Pai San Kai Fu Mu:

Oom, Sa Erl Wa, T Tha Cia Ta, Unika, Setatapace, Hung Phe, Hung Mama, Hung Ni, So
Ha.

Lama besar ditibet Cing Kang Sang Se Ni Nha Pu Gung Hay mengatakan: “Dengan memperdalam
ajaran Ta Pai San Kai Fu Mu akan mendapatkan wibawa dan kesaktian yang tak terhingga. Bila
bertemu dengan musuh besar ia akan terkejut mundur. Segala jin dan pendeta-pendeta jahat pasti
akan takluk, dan akan menyirnakan mantra-mantra dari dukun-dukun jahat, bagi yang melakukan
nya walaupun tidak sangat panjang usianya namun ia takkan berumur pendek dan mati muda serta
terhindar dari mara bahaya, juga dapat menghindari segala bencana banjir, kebakaran, angina
topan, amukan senjata tajam, kelaparan, alam dan penjara serta lain-lainnya. Pula dapat terhindar
dari kesetanan, gila, minum racun serta penyakit yang sering lupa. Ya katakanlah 1084 macam
bencana atau mimpi buruk pada malam hari, mendengar suara atau melihat momok, dll. Semua
permohonan pasti terkabul. Bagi yang mendalami atau membaca Keng ini akan sering mendapatk
kasih dan perlindungan para Dewa serta mendapat karunianya. Bila menuliskan lalu membaca
Keng ini atau memujanya, pahalanya adalah sama. Pada pokoknya mendalami ajaran Ta Pai San
Kai Fu MU dan menempelkan Hu Ta Pai San Kai Fu Mu diatas pintu atau dalam rumha, akan
mendapatkan wibawa dan kesaktian yang tak terhingga. Untuk penjelasan akan kebesaran mantra
ini sebaiknya anda membaca Keng Ta Pai San Kai Cung Tze Do Lo NI yang diterjemahkan oleh
Yuen Cin Pien She dan Cen Tze Su Hu.

KISAH NYATA TENTANG KEMANJURAN TA PAI SAN KAI FU MU

Sebenarnya buku ini dalam memperkenalkan kehebatan Ta Pai San Kai Fu Musudah berakhir dan
siap untuk dicetak. Tetapi tidak diduga banyak diantara teman dan langgananku yang setelah
membaca Keng itu menjumpai berbagai hal yang luar biasa, fakta-fakta yang menggetarkan kalbu
ini mendorong aku menulis beberapa kisah nyata tentang kemanjurannya, agar orang-orang dalam
dunia ini mengerti kewelas-asihan Sang Buddha dan pahala besar beliau dalam menyeberangkan
umatnya untuk lepas dari laut penderitaan.

Tetapi, karena urusanku sangat banyak dak tak ada waktu luang, akhirnya tertunda lagi 3 bulan.
Barulah setelah musim semi tahun 1982, aku memilih 6 buah kisah nyat diantara sekian banyak
kasus sebagai contoh yang dapat mewakili berbagai kasus. Aku berharap teman-teman yang telah
membaca buku ini, akan terketuk hatinya dan merenungkan lebih dalam agar dengan sungguh-
sungguh mempelajari KEBENARAN tentang melepaskan penderitaan hidup manusia.

1. Anak yang matanya berkedip-kedip

Ada seorang teman yang biasanya bertindak sebagai skenario dalam kesenian,
orangnya jujur, waktu pertama kali melihat orang-orang memuja Buddha, ia menertawai
mereka tahyul, kemudian dengan bertambahnya penjelasan hidup dan pergaulan yang kian
luas, tahulah ia bahwa agama Buddha bukanlah munafik dan palsu. Dan pula akhir-akhir
ini terjadi sebuah peristiwa yang lebih meyakinkannya pada agama Buddha.

Tahun 1983 sekitar bulan Mei ia pindah kesebuah rumah baru yang terletak
dilereng gununh Tze Yin. Sebulan kemudian ia mendapatkan bahwa anaknya yang berusia
6 tahun sering mengedipkan-negdipkan matanya. Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya.
Sebenarnya putranya itu memang tampan dan cerdas, pikirnya tak mengapalah hanya
berkedip-kedipkan mata. Tetapi, lambat laun ada hal-hal yang kurang beres, putranya
dimalam hari sering bermimpi buruk, terkadang berteriak, sehingga anak itu nampaknya
kurang gesit dan matanya kian sering mengerdip, lalu dibawanya ke dokter. Hasilnya nihil,
sebab matanya tidak merah, tidak gatal dan tidak bengkak.

Tuan Liang mulai menduga bahwa Hong Sui rumah tersebut ada masalah. Dengan
dikenalkan oleh teman ia menemukan, secara garis besar ia menceritakan pada ku tentang
keadaan putranya. Hatiku sudah dapat menduga. Tepat pada waktu yang disepakati, aku
mengunjungi rumah barunya. Setelah kuamati dan kuperhatikan kupastikan bahwa sebelum
ia memasuki rumah barunya, sudah ada “Roh Jahat” yang telah menempatinya. Berbagai
macam keadaan putra nya, mengedip-ngedipkan mata, terkejut dalam mimpi ketika tidur
malamnya, kesemuanya adalah ulah roh jahat itu, amksudnya agar dapat mengacaukan hati
putranya.

Tuang Liang berkata bahwa pada tingkatan tertentu iapun telah menduganya,
namun tidak berani memastikan nya. Kini jelaslah dapat dipastikan “Makhluk itu”, lalu
bagaimana sebaiknya? Kujawab bahwa akan kuusahakan dapat membantunya. Tiba
dirumah kubacakan “Mantra Ta Pei” pada air, aku mohon diperkuan bantuan Nur Buddha,
disertai beberapa cara kesaktian. Lalu kusuru Tuan Liang memberi minum air itu pada
putranya setelah ia tiba dirumah. Seminggu kemudian, tuan Liang menelponku, katanya
ternyata berhasil. Putranya sudah tidak lagi mengerdipkan matanya lagi, semangatnya
membaik dan tidak pula bermimpi buruk. Kukatakan bahwa masih perlu terus dipantau dan
diamati, bilamana tidak ada lagi persoalan, ia tidak perlu menelponku lagi.

Setelah 3 bulan kemudian, tuan Liang mengajakku untuk bertemu muka lagi.
Ketika bertemu muka, ia langsung mengatakan bahwa makhluk itu datang lagi dan
anaknya mengedip-ngedipkan mata lagi. Kutanyakan padanya, ya seperti dahululah. Lalu
kubacakan mantra Ta Pei dan kuberikan air penawarnya, serta memesan agar ia
mengerjakan seperti sedia kala. Tak lama kemudian ia menelponku dan katanya semua nya
telah beres. Namun lewat dua bulan, tuan Liang memberitahukan makhluk itu datang lagi
dan putra nya mengerdip-ngerdipkan mata lagi, kali ini mata agak memerah, tak sama
dengan yang dahulu. Benar-benar aneh, kusuru tuang Liang membawanya kedokter mata,
ternyata sudah dilakukan dan dokter menganggapnya infeksi dan memberikan antibiotic,
tetapi hsilnya putranya lebih hebat mengerdipkan matanya.

Kupikir roh jahat ini tak akan sirna hanya dengan cara yang biasa, terpaska harus
memohon Ta Pai San Kai Fu MU agar beliau melepaskan deritanya. Aku membeli sebuah
kaca cermin bulat yang bertepi kuning, menyajikan bunga-bunga wangi serta buah-buah
untuk upacara. Dengan sujud memohon gara Ta Pai San Kai Fu Mu idatas cermin itu,
dengan penuh konsentrasi aku melukiskan sambil membca mantranya. Akupun
membayangkan Nur Ta Pai San Kai Fu Mu yang turun dari altar dan masuk kedalam
cermin bulat. Selesai kulukis, maka aku bukukan cap jari Tai Pai San Kai Fu MU pada
cermin itu. Demikian lah sebuah cermin yang sangat sakti dari Ta Pai San Kai Fu Mu
selesai dibuat.

Aku menyerahkan cermin tiu pada tuan Liang dan mengajarkannya membaca
mantra Ta Pai San Kai Fu Mu, setiap malam membakar Hio memuja cermin itu, dihadapan
cermin itu diletakkan setengah cangkir air matang, dengan sujud hati membaca mantra itu
sebanyak 108 lebih dan ditujukan pada air itu, kemudian diminumkan pada putranya. Hasil
kali ini sangat baik, tuan Liang hanya melakukan 2 malam, ternyata putra nya telah
sembuh. Setelah kuamati lagi beberapa waktu, semuanya berjalan lancer. Tetapi kusuru ia
tiap malam melakukannya dan air mantranya dibagikan kepada semua anggota keluarga,
juga dapat mengambil setengah gelas air minum mantra itu untuk disiramkan keseluruh
rumah.

Mantra Ta Pai San Kai Fu Mu mempunyai daya kesaktian yang tidak dapat
dibayangkan. Bukan saja dapat menyirnakan semua jin dan musuh-musuh, tetapi dapat
menghapus semua bencana dan bahaya, merubah nasib buruk menjadi nasib baik, sebab
dikala membaca mantra Ta Pai San Kai Fu Mu, akan datang banyak Dewa baik yang
datang melindungi. Orang yang dapat dengan tekun membaca mantra Ta Pai San Kai Fu
Mu adalah orang yang mempunyai rejeki. Dengan kekuatan Buddhanya Ta Pai San Kai Fu
Mu memberkahi orang yang membaca mantranya. Karena itu bagi orang yang setiap
malam mensujudinya sangatlah besar pahalanya.

Bila tuan Liang dapat setiap malam membaca mantra itu, ia adalah orang yang
mujur, penuh daya dan tekat teguh, selama hidupnya sangatlah bermanfaat. Hingga kini
setahun sudah putranya tidak lagi terganggu. Anak yang sejak kecil telah minum air mantra
Ta Pai San Kai Fu Mu, selama hidupnya akan sehat dan beruntung nasibnya.

2. Keinginan hatinya terwujud seluruhnya

Ada seorang nona Hu, dia adalah kakak seperguruan (Su Ci) penulis, usianya masih
muda. Selesai SLTA segera ia bekerja di pemerintahan. Namun tubuhnya amat lemah,
setiap hari rasanya tidak pernah sehat, hal ini disebabkan karena ia rajin membina mental
dan pada malam hari harus melakukan kebaktian agama Buddha. Yang dirasakan sangat
mengganggu ialah rumahnya terletak di Sa Thien sedangkan tempat kerjanya di Cung
Hwan. Setiap pagi harus bangun pagi jam 7.00 secara terburu-buru lalu mengerjar bus dan
harus antri (sebab rumahnya jauh dari stasiun kereta api), kemudian transit kereta bawah
tanah ke Cung Hwan. Disebabkan waktu berangkat dan pulang kerja kebetulan saat jam
sibuk lalu lintas, orang-orang berjubel-jubel, pula harus transit dengan kendaraan lain,
setiap hari pulang pergi telah menghabiskan waktu tak kurang dari 2 jam, ini sangat lah
meletihkan.

Ibunya sangat menyanyanginya, sering memohon pada Buddha, mengharap agar ía


dapat pindah kerja di pemerintahan daerah Sa Thien saja, dengan demikian dapat
mengurangi kepenatan dalam kendaraan, juga dapat menghemat waktu 2 jam. Bila. hal ini
dapat terwujud, maka alangkah baiknya. Tetapi pekerjaan dalam pemerintahan bukan Se-
kehendakmu akan pindah ke mana lalu kemana, banyak hal yang perlu dipertimbangkan,
misalnya kepentingan pemda sendiri, tepat tidaknya soal personalia, dll. Oleh karena itu,
sungguhpun ía telah mengajukan permohonan untuk pindah kerja, tetapi lama sudah tidak
ada balasannya. Jadi setiap hari masih tetap harus menderita kepenatan duduk dalam
kendaraan.
Hingga pada suatu hari, kedua ibu dan anak datang ke tempatku, kebetulan ada waktu
luang sedikit, datanglah ilhamku lalu kukatakan:
“Akan kuajarkan mantra “Ta Pai San Kai Fu Mu”, hal ini berguna untuk kalian” kebetulan
mereka sedang mujur lalu segera belajar. Mantra ini sangat praktis, begitu belajar segera
mereka bisa. Kuajarkan pula mereka memantrai “air” kemudian menyuruhnya minum.
Keluarganya adalah keluarga yang sangat taat pada agama Buddha, setiap Keng Buddha
yang didapat, akan mereka baca dengan hikmat dan seksama. Kuanjurkan pula agar mereka
baik dalam perjalanan, duduk atau tidur, begitu ada waktu segera membaca mantra Ta Pai
San Kai Fu Mu. ini mereka lakukan sesuai dengan petunjuk.

Kira-kira sebulan kemudian, datanglah berita baik, permohonan mutasinya


diluluskan. Sesuai dengan keinginannya ia dipindah ke Sa Thien, lokasinya hanya 2 menit
jalan kaki dan rumahnya. Setelah mutasi ini, nona Hu bekerja penuh dengan kegembiraan,
hatinya lebih riang, tubuhnya agak gemuk dan sehat. Betapa hebat kekuatan Ta Pai San Kai
Fu Mu, betapa tinggi kemoralannya.

Untuk memperbaiki nasib buruk, agar “Apa yang diinginkan terwujud”, bahkan
untuk menjadi Buddha, kesemuanya hanya tergantung dan keyakinan dan tekad pada
dirimu. Harus dengan sungguh-sungguh melaksanakan, tak cukup hanya berkata-kata di
mulut saja. Banyak orang yang ingin memperbaiki nasib buruknya dikala usaha atau
kerjanya tak lancar, hatinya percaya tentang Hukum Karma, yakin dan percaya pula akan
ajaran Buddha. Namun ternyata tidak dapat melaksanakan, tak cukup hanya dapat
memikir: “Andaikata ada orang yang mau bantu mengerjakan, atau membuatkan Hu atau
membacakan Mantra, membantuku mewujudkan keinginanku, sangatlah baik. Setelah
urusan usai nanti, pasti akan kuberikan imbalannya”. Ada pula yang berpikir:” Usahaku
buruk, pikiranku butek, untuk mengerjakan sendiri tak ada gairah, mana mungkin?” Ada
pula orang yang tatkala usahanya lancar, menyuruhnya membaca Keng Buddha,
jawabnya:” Segala usahaku lancar, masih perlukah itu? Kini aku sangat sibuk, lain kali
saja”.
Nanti bila usahanya mandek, barulah ia mencariku, kuanjurkan membaca Keng
Buddha, tetapi jawabnya: “Kini aku sedang menganggur, makanpun rasanya segan, tidur
tidak tenang, tak ada gairah, sebaiknya anda saja yang membantu aku membaca”. Orang
tersebut diatas benar-benar membuang waktu saja, sungguh sayang. Kasus nona Hu dapat
dijadikan sebagai cermin bagi mereka.

3. “IBU, MENGAPA HARI INI KAMAR MENJADI TERANG?”

Ny. Feng adalah seorang Kristiani, iapun lama mengenalku. Akhir-akhir ini
nasibnya kurang baik, dia menghadapi peristiwa-peristiwa yang merupakan pukulan-
pukulan beruntun, hal yang sulit diuraikan.Mulanya ialah suaminya yang menyeleweng,
melupakannya dan anak-anaknya. Pukulan ini masih dapat ia tahan.

Dengan sedikit uang tabungannya ia kerja sama dengan orang lain membuka
sebuah boutig, ía berharap hidupnya ada sandaran, dapat mendidik anak-anaknya menjadi
manusia yang berguna. Tak disangkanya teman wanita yang kongsi dengannya
menyandarkan sedikit kekuasaan yang ada pada suaminya, serta ny. Feng tidak mengerti
bahasa Inggris, seorang janda yang lemah, mereka berkomplot dan memperdayakannya
dalam pasal-pasal kontrak kerjasamanya, lalu mengangkangi semua boutig itu.

Kedua pukulan ini telah memutuskannya untuk bunuh diri, tetapi akhirnya ia tegar
untuk meneruskan kehidupan ini. Lalu ia berusaha sekuat tenaga, mencari jalan untuk
meminta keadilan, namun disebabkan lawannya berkuasa dan sebelumnya telah memasang
jerat yang sangat rapi, lagi pula tak ada orang yang berani membantu berperkara, ia
menjadi sangat terjepit, ibarat meminta pada Bumi dan Langit tak ada tanggapan sama
sekali.

Pernah ia mencariku untuk meramalkan nasibnya, ternyata memang sangat buruk.


Bagaimana baiknya? Aku menganjurkannya memohon pada Po Sat dan membaca Keng
agama Buddha, namun ia mengatakan bahwa seorang Nasrani tidak menyembah Buddha,
Dengan sabar kujelaskan padanya “Kristus, Hutco, Tao Cu. bagi mereka diatas langit itu
tidak ada pintu pemisahan, yang memisahkan pintu satu agama dengan agama lain ialah
Egoisme manusia sendiri. Jika diantara para Kauw Cu (pimpinan agama) terdapat pintu
pemisahan diatas sana, bukankah antara mereka dapat berkelahi?”. Setelah kuuraikan agak
panjang soal-soal semacam ini barulah ia ragu-ragu. Kunasehati membaca Keng Kwan Se
Im Ceng Cing dan Chi Fu Mye Cue Cen Cing, ía menyanggupinya. Namun disebabkan
rintangan yang sangat berat dan belum waktunya menerima karunia, Keng tidak dibaca
dengan tekun, tetapi hanya pada “waktu ada luang”, jadi dalam setahun tidak seberapa kali
jumlahnya, tentu belumlah berhasil.

Selama ini ia dan kedua anaknya sering sakit bergiliran. Anaknya yang kecil
terjatuh dan tempat yang tinggi sehingga patah tulang lengannya dan dokterpun
menyambung kurang tepat. Putri yang sulung terserang flu beruntun berbulan-bulan tidak
sembuh. Tidak sedikit biaya dokter yang dikeluarkan, benar-benar suram perjalanan
hidupnya. Ada lagi suatu hal yang aneh ialah kedua anaknya selamanya tidak berani tidur
dalam kamar tidur, lebih suka tidur di ruang tamu, jika ditanya mereka akan menjawab:
“Dalam kamar itu gelap sekali dan ada hantu yang selalu mengikutiku, sangat ngeri”.
Padahal dalam kamar ada jendela dan lampu, penerangannya sangat cukup, ny. Feng sering
memarahi putrinya yang baru berusia 9 Tahun : “Anak kecil banyak menonton TV, bicara
sembarangan”. Tetapi biarpun digusari anak ini tetap tidak berani tidur dalam kamar.

Kira-kira 3 bulan kemudian, Ny. Feng datang lagi mencariku sambil


menceriterakan keadaannya. Ia minta kuramal nasibnya, hasilnya tetaplah sangat buruk.
Dalam keadaan mi kuminta Ia agar membaca Keng, mungkin karena nasehatku yang tidak
henti-hentinya, akhirnya ia menyanggupi akan melakukan dengan rajin dan sungguh-
sungguh. Melihat keadaannya aku siap mengajarkannya Keng Ta Pai San Kai Fu Mu,
tetapi kuminta agar ia membaca lebih dahulu Keng Kao Wang Kwan Se Im Cen Cing
sebanyak 1000 kali, barulah menemui aku lagi. Inipun ia sanggupi. Lalu kubeli sebuah
cermin bulat yang bertepi kuning, sesuai dengan cara dan upacaranya telah kubuatkan
cermin yang bermantra Ta Pai San Kai Fu Mu. Tatkala ia datang aku menyerahkan cermin
ini padanya berikut kaset mantranya dan kuajarkan pula memantrai air. Setelah selesai ia
membaca mantranya, air itu diminumkan pada seluruh anggota keluarga dan disiramkan
juga pada rumah, demikian pesanku barulah ia pulang.

Hari ketiga ia menelponku, katanya: “Tuan Liu, cerminmu sangat hebat, di malam
pertama aku telah melihat hasilnya”. Kuminta ía menceritakan lebih lanjut. Katanya setelah
membawa pulang cermin itu, diletakkannya pada meja kamar untuk dipuja, lalu ia mulai
belajar membaca, dan dengan cepat ia sudah bisa, kemudian dimulai memantrai air yang
pertama, selesai yang pertama ini, anak-anaknya belum pulang sekolah. Tatkala kedua
anaknya tiba di rumah, setelah meletakkan tas sekolah dan memasuki kamarnya, mereka
dengar suara keras bertanya: “Ibu, mengapa hari ini kamar terang benderang?” Sejak hari
itu, setiap malam anaknya lebih senang tidur di dalam kamar. Katanya bahwa kini yakinlah
dia dan penuh percaya, Selanjutnya akan terus membaca dengan tekun dan baik. Aku
memberi dorongan bahwa ini barulah permulaan saja, untuk memperbaiki nasib yang
buruk, haruslah “Dilakukan” dengan sepenuh hati dan seksama. Buddha adalah Maha
Pengasih, jika anda memintanya dengan penuh kepercayaan, kejujuran dan tekad yang
kuat, pastilah ia akan datang menolong anda menyeberangi lautan penderitaan. Jika ia tidak
datang menolong anda terbebas dan kesulitan bukanlah Buddha namanya.

Keterangan: menurut ny. Feng kemudian, ia telah menyadari bahwa perjalanan


hidupnya yang demikian buruk adalah karmanya. Ia teringat ketika masih kecil, ia tinggal
di luar negeri bersama tacinya berdua. Mengikuti petunjuk tetangganya, mereka sering
menangkap kucing-kucing kecil dan dimasukkan ke dalam keranjang lalu dibenamkan di
dalam air hingga mati. Ya banyak jiwa yang telah dibunuh, inilah dosa besar yang telah
dibuatnya, yang berakibatkan kini nasibnya sangat buruk, penuh dengan rintangan dan
siksaan. Kini kakak perempuannya masih ada di luar negeri, ternyata nasibnya jauh lebih
buruk dari padanya, tak hanya perkawinannya senasib dengannya (tidak bahagia dan cerai),
lebih celaka lagi menderita penyakit saraf dan jiwa. Hal ini sangatlah menggangu seluruh
anggota keluarga, tak ada lagi ketenangan dalam rumah itu

Ny. Feng memikirkan pula adik laki-lakinya yang dimasa mudanya sering
membunuh burung-burung selama beberapa tahun, sangat beratlah dosanya. Akhir-akhir
mi nasibnya mulai memburuk, ia belajar di luar negeri. Sekali dikala lagi menyetir mobil,
terjadilah peristiwa yang aneh. Dalam keadaan yang tidak terlihat, ia menabrak hingga luka
berat seorang anak kecil. Selanjutnya ia frustasi, tidak ada gairah sama sekali, pelajarannya
mundur banyak, ujiannya gagal, mungkin hari depannya akan lebih suram. Ny. Feng
menceritakan bahwa setelah ia membaca buku Buddha, sadarlah ia akan Hukum Karma.
Dengan menghubungkan nasib kakak dan adiknya kian jelaslah baginya bahwa sebab dan
akibatnya sendiri itulah yang menguasai seluruh perjalanan hidupnya.

Ia merasa dirinya sangat beruntung, tidak hanya telah mengerti hal ini (tidak lagi
menyalahi orang lain), iapun mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki nasibnya
sendiri, berkat membaca buku-buku dan Keng Buddha. Yang disayangkannya ialah
keluarganya termasuk kedua orangtuanya tidak percaya pada Buddha, sehingga dia hanya
bisa menghela napas panjang tanpa dapat membantu kakak dan adiknya yang bernasib
buruk. Ayahnya tinggal di Hong Kong, ia menderita migrain tanpa tersembuhkan oleh
dokter. Pernah ia mencoba membacakan mantra Ta Pai San Kai Fu Mu untuk memohon
penyembuhan bagi sakit kepala ayahnya, demikianlah ía lakukan beberapa hari, lalu ia
menelpon ayahnya untuk menanya bagaimana dengan penyakit kepalanya, ayahnya
menjawab bahwa entah kenapa telah beberapa hari penyakit kepalanya tidak kumat lagi.
Hal ini sangat menggembirakan ny. Feng, kian percayalah ia dan tiap hari ia membaca
beratus kali mantra, ia bertekad membaca seumur hidupnya. Jadi ny. Feng adalah orang
yang beruntung.

Ini sebenarnya hal yang sangat sederhana, orang yang telah membunuh, roh-roh itu
akan mendendamnya, selalu mengikutinya atau melekat padanya dan melakukan
pembalasan dengan berbagai macam cara. Roh-roh yang dendam ini dapat membuat
bangkrut musuhnya, atau ia terpidana hingga dipenjarakan, atau jatuh martabat dan
namanya, atau perkawinannya gagal atau tertubruk mobil atau dirampok maupun
diperkosa, mungkin pula menderita penyakit yang aneh dan tidak tersembuhkan atau tidak
akur dengan sanak saudara, dll. Kesemuanya ini adalah pembalasan yang dilakukan oleh
roh-roh yang mendendamnya.

Tidak sedikit wanita yang menggugurkan kandungannya, ia akan menerima


berbagai pembalasan dan roh-roh janin itu, kian banyak menggugurkan kian banyak pula
pembalasannya. Cara yang terbaik untuk mengurangi dosa-dosa dan pembalasan roh-roh
yang dendam ialah membaca Keng Buddha, dengan Nur yang bermoral tinggi dan Sang
Buddha, dapatlah menyirnakan roh-roh pendendam, terutama dendam kesumat mereka.

Betapa harus dikasihani bagi orang-orang yang tidak mengerti Buddha, orang yang
tidak percaya ajaran Buddha, orang yang tidak kenal Hukum Karma, atau orang yang
mengerti tetapi tidak mau melakukan ibadahnya.

4. BARANG ANTIK YANG MEMUSINGKAN KEPALA

Ny. Huang yang tinggal di lereng pegunungan, ia amat kaya. Dia dan suaminya
merupakan orang terhormat di Hong Kong. Yang sulit ditiru ialah mereka berdua gemar
beramal, berbagai organisasi sosial disitu mendapatkan bantuan mereka, selama puluhan
tahun mereka selalu beramal tanpa mau ketinggalan sama orang lain.

Namun 2 atau 3 tahun akhir-akhir ini dalam rumahnya telah terjadi beberapa
peristiwa besar. Kedua suami istri ini secara bergiliran masuk rumah sakit dan dioperasi
besar, bahkan suaminya harus dibuang sebuah ginjalnya. Ada seorang anak perempuannya
bertempat tinggal tidak jauh darinya, waktu ia mengendarai mobil pergi menengok
temannya, mobilnya diparkirkan pada sebuah lapangan yang agak miring. Tatkala ia baru
saja meninggalkan mobil itu, tiba-tiba mobil kosong itu berjalan sendiri, sewaktu putrinya
membuka pintu mobil hendak mengeremnya, bahkan terseret hingga beberapa meter dan
melukai kaki tangannya. Sedangkan mobil kosong itu terus meluncur dan melukai lagi dua
orang. Sejak itu watak putrinya berubah sama sekali, dahulu penyabar dan halus, sehingga
mendapat julukan “nona senyum manis”, kini menjadi pemberang dan sering memaki
orang, bagaikan berubah menjadi dua orang. Lebih menyedihkan lagi ialah putrinya yang
dahulu sangat berbakti dan baik padanya, kini menjadi sering memakinya dan
membencinya, hal ini benar-benar tidak habis dipikir. Selain itu, ny. Huang mempunyai
penyakit pusing kepala. Baik dalam rumah maupun diluar rumah kepalanya tetap terasa
pusing, tidak sedikit dokter-dokter ahli yang memeriksanya namun tidak bisa mendapatkan
penyebabnya dan hanya dapat mengatakan ia “saraf lemah”, ratusan macam obat tidak
berhasil menyembuhkannya.

Dengan melalui perantaraan teman ia menemuiku. Ia menduga Hong Sui rumahnya


kurang baik, namun ia telah lebih 20 tahun menempatinya, dan dahulu tidak pernah terjadi
sesuatu. Sebelumnya iapun telah mengundang beberapa ahli Hong Sui untuk melihat
rumahnya, namun mereka tidak mendapatkan apa-apa. Setelah kuhitung-hitung ramalan
mengatakan bahwa berbagai peristiwa yang timbul disebabkan oleh adanya gangguan
semacam “roh jahat”. Secara garis besar kujelaskan padanya, sedikitpun ia tidak merasa
aneh. sebab sudah agak lama ia menduganya. Seharusnya orang seperti ny. Huang yang
banyak beramal tentunya dilindungi oleh Dewa baik, mengapa masih ada roh jahat yang
mengganggunya? Hal ini merupakan suatu teka-teki dalam hatiku, namun belum segera
dapat kupecahkan.

Tak lama kemudian, ny. Huang mengundangku melihat rumahnya. Memang aku
ingin coba melihat rumahnya sehingga aku segera menyanggupinya. Tepat pada waktu
yang disepakati, kubawa sebuah cermin yang telah dimantrai beserta dengan istriku
menumpangi mobilnya. Setelah tiba di rumahnya, kami turun dari mobil. Belum lagi
menaiki lift istriku mulai merasa pusing kepala, sedang aku sendiri setelah memasuki
rumahnya kira-kira setengah jam kemudian mulai pusing sedikit, saat ini istriku sudah
sangat pusing.

Hal yang paling menyolok dalam rumahnya ialah dua ruangan besarnya penuh
dengan barang antik, berbagai macam perhiasan dan ukiran dan batu giok kraton-kraton
kuno memenuhi almari dan sangat menarik. Ny. Huang memberitahukan bahwa suaminya
sangat menyukai barang-barang antik. Ia adalah seorang pengumpul barang antik, sehingga
begitu banyaklah barang antiknya. Tetapi ia sendiri sangat mencurigai dua buah barang
antik, bukan mencurigai keasliannya melainkan menduga kedua barang itu membawa “roh
jahat”, sebab sering merasakan bahwa kedua barang antik itu membuatnya tanpa terasa
dingin berdiri bulu romanya, seakan-akan ada bayangan yang selalu mengancam hatinya.
Ditunjukkannya kedua barang antik itu padaku, kudekati kedua barang itu, diantaranya
terdapat sebuah barang keramik yang tingginya 1 meter dengan bentuk yang kurang
menarik. Ia disimpan di pojok dan didepannya dikeilingi oleh beberapa barang antik yang
lebih besar, barang antik tersebut memberikan kesan kepadaku agak istimewa. Aku
memastikan bahwa inilah barang yang mempunyai keanehan, roh jahat justru bersembunyi
didalamnya dan roh jahat ini bukanlah roh yang biasa, tetapi termasuk roh yang agak
ganas. Kemungkinan barang antik ini adalah benda kesayangannya sebelum ia mati,
kemudian setelah ia mati dikuburkan bersamanya. Lalu digali oleh orang dari kuburnya,
roh ini tidak sirna dan tidak rela, dengan rasa dendam melekat didalamnya, siapapun yang
membelinya atau memilikinya pasti akan mendapatkan balas dendamnya, karena banyak
peristiwa yang tidak diinginkan terjadi.

Orang yang banyak beramal sungguhpun dapat ditolong dari peristiwa-peristiwa


yang buruk, namun tidak bisa terhindar dan pembalasan roh jahat itu, sebab inipun
termasuk Hukum Karma. Karena anda telah merebut benda kesayangannya sewaktu ia
masih hidup, sama halnya merampok hartanya. Apalagi benda ini didapatkannya dengan
melalui penggalian kuburan orang lain (kemungkinan sewaktu lagi menggali telah
menghancurkan tulang belulang almarhum), karenanya Ia mau membalas dendam.
Menghadapi roh jahat pendendam ini, sebaiknya mengundang tosu (pendeta) yang berilmu
tinggi, dengan Ti Chang Wang Pu Sat Ta Tze Pei untuk melepaskannya dari keadaan
sekarang. Pendeta harus mendoakannya agar rasa dendamnya sirna, agar ia mau menerima
pelepasan atau pemilik benda sekarang membaca Ta Pai San Kai Fu Mu dalam jangka
lama, sebab orang awam ilmunya rendah, harus tekun melakukan pelepasan perasaan
dendam dalam waktu yang lama.

Setelah kuketahui keadaan barang antiknya, terasa tak mudahlah mengerjakannya,


ingin membantunya namun belum pasti dapat tuntas. Yang paling mengecewakan ialah
pemilik benda antik itu tidak tertarik pada “membaca Keng”. Jika menganjurkannya
supaya dalam jangka panjang membaca mantra dan minum air yang telah diisi mantra,
pastilah ditolak. Karenanya aku hanya dapat melakukan sedapat mungkin, lalu kuambil
cermin Ta Pai San Kai Fu Mu, mengisi setengah cangkir air, memasang dupa, dengan
hormat mengundang Ta Pai San Kai Fu Mu turun ke bumi, dan membuat persembahan
sederhana, kemudian menghadap cangkir tadi aku mulai membacakan mantranya. Kira-
kira setengah jam kemudian, kuberikan separuh dan air dalam cangkir pada semua anggota
keluarga untuk diminum dan separuh lainnya kusiramkan pada seluruh rumah, terutama
aku menyiramkan beberapa kali pada barang antik tersebut. Memang agak aneh, setelah air
kusiramkan, istriku sudah tidak lagi pusing kepala, aku sendiripun entah sejak kapan tidak
pusing kepala lagi.

Tetapi, urusannya tidaklah semudah itu selesai. Hari kedua setelah pulang ke rumah
kepalaku mulai pening, lambat laun kian menghebat, seperti bergelombang, rasanya mual
hendak muntah. Setelah kupikir dengan cermat, sadarlah aku bahwa roh jahat yang ada di
rumah ny. Huang telah mengikuti aku pulang ke rumahku. Aku memastikan bahwa di
pihak ny. Huang kini sudah tidak ada lagi masalah. Segera kusuruh istriku menelponnya,
katanya setelah aku dan istniku pergi dari rumahnya, 80% penyakit kepalanya telah hilang.
ini membuktikan dugaan tepat, roh itu pasti telah mengikutiku dan membuat aku pusing
kepala berarti memberi ku tanda, hal ini lebih mudahlah.

Dengan perlahan-lahan aku mulai melakukan ibadah di depan altar Buddha. Setelah
2 jam membaca Keng, diantaranya tentu juga ada mantra Ta Pai San Kai Fu Mu, aku
berharap semoga roh ini mendapatkan Nur Buddha, dan dapat masuk ke sebuah lingkungan
yang ía senangi. Keesokan hari setelah aku bangun, pusing kepalaku telah lenyap sama
sekali.

5. KEMANJURAN DOKTER

Ny. Wang yang beranak lima itu sekeluarga secara bergiliran jatuh sakit, jika bukan
ini sakit kepala pasti yang itu demam, yang satu baru saja sembuh dan batuk-batuk, yang
itu terkena flu. Begitulah berlangsung beberapa bulan dan telah menghabiskan tidak sedikit
biaya ke dokter. Ia sendiri sudah agak lama menderita penyakit wanita, berbagai dokter dan
tabib belum juga dapat menyembuhkannya. Akhirnya setelah minum resep yang diberikan
seorang sinshe tua, agak mendingan namun terkadang kumat lagi, hal ini juga telah
berjalan lama. Ia pun sering mengunjungi sinshe tua itu, biarpun tidak tuntas tetapi dapat
untuk menahan sedikit derita.

Suatu hari ía menemuiku untuk dinujum, hasilnya menunjukkan bahwa ia pernah


menggugurkan kandungan, jadi penyakitnya sulit disembuhkan, untung tidak sampai minta
korban jiwanya. Hal ini kujelaskan padanya dan ia mengakuinya, lalu ía bertanya adakah
jalan lain untuk menolongnya? Kujawab: “Bila anda mau dalam jangka waktu lama
membaca Keng Buddha, ditambah melepaskan makhluk berjiwa, mungkin masih dapat
ditolong”. Dengan sedih ia katakan bahwa ekonominya tidak baik, beban kehidupan berat
dan untuk ke dokter saja telah menghabiskan banyak uang, tidak ada biaya untuk
melepaskan makhluk berjiwa. Kukatakan:”Melepaskan makhluk hidup dan beramal,
nilainya ada pada kehendak hati, bukan berapa uang yang dikeluarkan. Jika setiap hati anda
menghemat 1 yen, dalam sebulan menabung 30 yen, satu tahun 360 yen, ini cukup banyak
bukan? Ditambah biasanya tidak membunuh makhluk hidup. Tidak ada urusan yang sulit
dalam dunia, yang penting harus ada tekad”. Ia mengakui bahwa kata-kataku beralasan,
maka disanggupinya.

Kuajarkan pula ia membaca mantra Ta Pai San Kai Fu Mu dan minum air
mantranya. Dengan senang hati ia belajar. Kulihat ia bersungguh-sungguh, lewat beberapa
hari aku menyumbangkan sebuah cermin yang telah kuisi dengan mantra kepadanya untuk
dipuja. Ia adalah seorang yang jujur, apa yang ia katakan pasti ia jalankan. Tiap hari
membaca Keng, baik duduk, rebah, selalu menghafalkannya, tiap hari minum air Hu dan
dibagikan pula pada seluruh anggota keluarga. Sungguh ajaib, seminggu kemudian kelima
anak-anaknya tidak perlu lagi ke dokter, mereka semuanya telah sembuh. Ny. Wang
sendiri tetap pergi berobat pada sinshe tua. Setengah bulan kemudian muncullah keajaiban,
resep yang sama yang dibuat oleh sinshe tua itu, biasanya kadang-kadang berhasil dan juga
terkadang tidak berhasil, kini jadi sangat manjur, hasilnya menjadi lebih baik.
Pada suatu hari ia mengantarkan uang untuk biaya pelepasan makhluk hidup,
kulihat ada 300 yen lebih. Kutanyakan dari mana uang sebanyak itu, dengan tertawa ia
rnenjawab:”Uang yang kuhemat tidak pergi ke dokter”. Kusuruh ia sendirii yang
mengirimkan uang itu pada alamat “Majalah Bulanan Agama Buddha” untuk sebagai biaya
pelepasan. Telah 5 bulan sudah, kini ny. Wang berwajah agak merah, hatinya riang.
Menurut katanya seisi rumah tak ada yang sakit lagi, ekonominya lebih baik, juga nasib
suaminyapun berubah baik, ya segalanya sudah kecukupan. Tidak ia sangka demikian
baiknya Sang Buddha, kini setiap hari ia membaca Keng tanpa alpa. Benarlah bahwa tak
ada urusan yang sulit dalam dunia asalkan ada tekad.

6. KEWIBAWAAN MENAKLUKKAN KAWANAN MOMOK DAN SETAN

Aku mempunyai seorang Su Heng yang bermarga Khu. Telah beberapa tahun ia
mempelajani Tao, telah berhasil menghubungkan titik Yen dan Tu, setahun yang lalu ia
telah saudara dibaptis sebagai murid “Ling Sien Cen Fu Cung”, kami telah menjadi saudara
seperguruan. Dia dan istrinya memang berbakat, indera ke 6 istrinya lebih baik, sering
dapat melihat dunia roh. Yang lebih istimewa, kedua suami istri ini masih muda dan lulus
sebagai sarjana, keduanya adalah psikiater yang telah terdaftar di pemerintahan.

Sekitar bulan Juli tahun 1984, disebabkan karena tempat usahanya kurang luas, dan
kebetulan tetangga dekatnya hendak menjual tempat usaha, lalu dibelinya. Ternyata tempat
ini dahulu sebuah rumah tinggal, entah kenapa telah berganti penghuni beberapa kali, tetapi
tidak ada yang bisa tinggal lama dengan cepat tiba-tiba mereka pindah. Su Hengku menilai
harganya tidak mahal dan cocok baginya, 1alu memberikan uang muka, ia mengambil
keputusan untuk membelinya. Siapa tahu begitu keputusan diambil, belum lagi ditanda-
tangani di muka notaris, telah terjadi serentetan peristiwa yang tidak menguntungkan.
Hanya dalam waktu 5 hari saja, tiba-tiba telah terjadi bermacam-macam perkara yang
menyulitkan. Tanpa sesuatu sebab ia dimaki-maki orang, pekerjaan yang baik tadinya
mendadak dapat terjadi kesalahan, keluar berjalan-jalanpun dimana saja juga menjumpai
hambatan. Perasaan hatinya yang tenang mendadak berubah menjadi berang, sampai ia
sendiri tidak tahu apa sebabnya. Malam hari tidur tidak tenang. Pokoknya macam-macam
hal seperti itulah, seolah-olah akan datang mara bahaya.

Khu Suheng mencariku untuk menujum dirinya. Setelah kudengarkan ceritanya:


“Tak perlu dinujum lagi, dalam tempat yang baru itu ada roh jahatnya” kataku. “Mengapa
ia harus berbuat demikian terhadap diriku?”. “Oh, .itu mudah dijelaskan, waktu masih
hidup ia pastilah pemilik rumah itu, setelah meninggal ia masih merindukan harta
peninggalan tersebut, karenanya ia tetap bermukim disitu. Ia pun tidak memperkenankan
orang lain memasuki rumah tersebut. Karena itu beberapa penghuni yang terdahulupun
merasakan berbagai gangguan yang menyebabkan mereka pindah, ini sebenarnya telah
diusirnya. Kini ia mengetahui bahwa anda hendak membeli rumah itu, maka dengan sekuat
tenaga dan cara ia menghalangimu. Untung anda adalah seorang pertapa, hingga tidak
banyak yang dapat dilakukan untuk mengganggu yang lebih hebat. Jika tidak pastilah
berbahaya”. Seketika sadarlah Khu Suheng dan ia minta bantuanku. Kuminta ia segera
membeli sebuah cermin bulat yang bertepi kuning, setelah 2 hari nanti ía baru
membawanya pulang.
Dalam malam yang sunyi, didepan altar Buddha aku mengerjakannya. Dengan
sujud kumohon agar Buddha turun ke dunia, juga kumengundang Ta Pai San Kai Fu Mu
serta guru Lien Sien Ta Se datang. Kumohon para Pengasih ini memberikan aku kekuatan
dan kesaktian, mohon diberikan Nur Buddha, agar menyirnakan roh jahat yang belum mau
sadar beserta rasa dendamnya dan bawa ia pergi ke tempat yang indah, jangan bertempat
tinggal di rumah itu. Begitulah sesuai dengan tata upacara, aku telah menyelesaikan sebuah
cermin yang bermantrakan Ta Pai San Kai Fu Mu. Disamping itu aku telah membuat pula
dua belas Hu yang berhuruf Pali, satu demi satu kuhabiskan waktu 2 jam untuk
menyelesaikannya.

Hari kedua Khu Suheng telah datang, ia memberitahuku: “Setelah anda terangkan,
kami dalam dua hari ini mengamat-amati dengan cermat, ternyata memang terdapat roh
jahat dalam rumah itu dan tidak hanya satu, istriku bilang sedikitnya ada 5 sampai 6.
Berdasarkan perasaan inderanya jelaslah bahwa bukan roh yang baik”.

Aku tahu bahwa Khu Suheng dan istrinya mempunyai indera mata Bathin yang
kuat, ini tentulah bukan kata kosong, kuserahkan cermin itu padanya dan
kukatakan:”Cobalah, seharusnya berhasil” kuajarkan pula cara-caranya.
Seminggu kemudian dia datang dan sambil berseri-seri, akupun tertawa dan bertanya:
“Bagaimana ?“. “Benar ajaib, semuanya telah beres, hasilnya diluar dugaan, sangat baik”.
Ia melukiskan keadaan waktu itu:”Malam itu juga kukerjakan, semua berlangsung sesuai
dengan acara, usai membaca mantra, membakar Hu, lalu dengan cermin ‘Wasiat’
menyoroti seluruh rumah dan menyiramkan pula air mantra ke seluruh rumah. Tatkala
cermin menyoroti rumah, terasa banyak orang yang kabur keluar, lalu hening. Selama
beberapa malam ini kami mengamati ternyata sudah aman. Pula, sungguh aneh, berbagai
keluhanpun lenyap”. Demikianlah telah tercatat suatu peristiwa tentang “Ta Pai San Kai Fu
Mu” menaklukkan dan mengusir kawanan momok dan setan.

You might also like