Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
MENGENAL DAN MEMAHAMI OTONOMI DAERAH
Oleh :
ALITA PRATIWI YUSRA
1010534008
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul "Mengenal dan Memahami
Otonomi Daerah" dapat diselesaikan tepat waktunya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada dosen mata kuliah kewarganegaraan yang telah
membimbing penulis dalam penulisan makalah ini.
Makalah ini merupakan tugas individu dalam mata kuliah Kewarganegaraan. Adapun
tujuan diberikannya tugas makalah ini yaitu untuk menambah
wawasan tentang Otonomi Daerah dan yang berhubungan dengannya.
Walaupun dalam penyusunan dan penulisan makalah ini penulis menemukan beberapa
kesulitan, namun akhirnya penyusunan dan penulisan makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis
BAB
ii I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Otonomi Daerah adalah suatu bentuk sistem pembagian kekuasaan antara pemerintah
pusat dengan pemerintah daerah. Otonomi daerah yang berasas system desentralisasi ini telah
menjadikan bahwa kekuasaan daerah
Kebijakan nasional mengenai otonomi daerah danpemerintahan daerah ini, telah
dituangkan dalam bentuk UU No.22 Tahun 1999tentang Pemerintahan Daerah yang
dilengkapi oleh UU No.25 Tahun 1999 tentangPerimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Daerah. Dengan ditetapkannyakedua UU ini, maka UU yang mengatur materi yang
sama yang ada sebelumknya dandianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan,
dinyatakan tidakberlaku lagi. Undang-Undang yang dinyatakan tidak berlaku lagi itu adalah
UUNo. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah (Lembaran
NegaraTahun 1974 No. 38 dan Tambahan Lembaran Negara Tahun 1974 No.3037), UU
No.5Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa (LN Tahun 1979 No. 56 dan TLN Tahun
1979No.3153), dan UU No.32 Tahun 1956 tentang Perimbangan Keuangan antara
Negaradengan Daerah-daerah yang Berhak Mengurus Rumah Tangganya Sendiri (LN
Tahun1956 No.77 dan TLN Tahun 1956 No.1442).
Untuk memperkuat kebijakan otonomi daerah itu,dalam Sidang Tahunan MPR tahun
2000 telah pula ditetapkanKetetapan MPR No.IV/MPR/2000 tentang Kebijakan dalam
Penyelenggaran OtonomiDaerah yang antara lain merekomendasikan bahwa prinsip otonomi
daerah itu harusdilaksanakan dengan menekankan pentingnya kemandirian dan keprakarsaan
daridaerah-daerah-daerah otonom untuk menyelenggarakan otonomi daerah tanpa
harusterlebih dulu menunggu petunjuk dan pengaturan dari pemerintahan pusat.
Bahkan,kebijakan nasional otonomi daerah ini telah dikukuhkan pula dalam materiperubahan
Pasal 18 UUD 1945. Dalam keseluruhan perangkat perundang-undanganyang mengatur
kebijkan otonomi daerah itu, dapat ditemukan beberapa prinsipdasar yang dapat dijadikan
paradigma pemikiran dalam menelaah mengenai berbagaikemungkinan yang akan terjadi di
daerah, terutama dalam hubungannya dengankegiatan investasi dan upaya mendorong
tumbuhnya roda kegiatan ekonomi dalammasyarakat di daerah-daerah.
Dari hal tersebut tersebut penulis mencoba membahas tentang otonomi daerah agar
dapat memahami dan memaknai segala sesuatu yang berhubungan dengan hal tersebut.Dalam
penulisan makalah ini penulis merumuskan beberapa masalah yang akan di bahas pada bab
selanjutnya yang telah disusun secara sitematis.
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini, perlu sekali pengumpulan data serta sejumlah
informasi aktual yang sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas. Sehubungan dengan
masalah tersebut dalam penyusunan makalah ini, penulis menggunakan beberapa metode
pengumpulan data, yang pertama browsing di Internet dan dengan pengetahuan yang penulis
miliki.
BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Pengertian Otonomi Daerah
Otonomi daerah adalah suatu keadaan yang memungkinkan daerah dapat
mengaktualisasikan segala potensi terbaik yang dimilikinya secara optimal.Dimana untuk
mewujudkan keadaan tersebut, berlaku proposisi bahwa pada dasarnya segala persoalan
sepatutnya diserahkan kepada daerah untuk mengidentifikasikan, merumuskan, dan
memecahkannya,kecuali untuk persoalan-persoalan yang memang tidak mungkin
diselesaikan oleh daerah itu sendiri dalam perspektif keutuhan negara-bangsa.
BAB III
PENUTUP
5
A. Kesimpulan
Otonomi daerah adalah suatu keadaan yang memungkinkan daerah dapat
mengaktualisasikan segala potensi terbaik yang dimilikinya secara optimal.Dimana untuk
mewujudkan keadaan tersebut,berlaku proposisi bahwa pada dasarnya segala persoalan
sepatutnya diserahkan kepada daerah untuk mengidentifikasikan, merumuskan,dan
memecahkannya, kecuali untuk persoalan-persoalan yang memang tidak mungkin
diselesaikan oleh daerah itu sendiri dalam perspektif keutuhan negara-bangsa.Dalam Sidang
Tahunan MPR tahun 2000 telah pula ditetapkanKetetapan MPR No.IV/MPR/2000 tentang
Kebijakan dalam Penyelenggaran OtonomiDaerah yang antara lain merekomendasikan
bahwa prinsip otonomi daerah itu harusdilaksanakan dengan menekankan pentingnya
kemandirian dan keprakarsaan daridaerah-daerah-daerah otonom untuk menyelenggarakan
otonomi daerah tanpa harusterlebih dulu menunggu petunjuk dan pengaturan dari
pemerintahan pusat. Bahkan,kebijakan nasional otonomi daerah ini telah dikukuhkan pula
dalam materiperubahan Pasal 18 UUD 1945.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.legalitas.org/incl-php/buka. 6
http://www.google.com