Professional Documents
Culture Documents
Penangkapan Ikan
1
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
2
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
3
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
bagian kaki bervariasi mulai dari 6,5 cm pada ujung depan dan
mengecil pada bagian pangkalnya. Pada bagian ujung depan kaki
diberi atau dihubungkan dengan kayu cengkal (brail or preader).
Pada tiap ujung kaki, yaitu pada ris atas dan bawah diikatkan tali
yang telah diikatkan pada kayu cengkal kemudian disambungkan
dengan tali hela (tali slambar, hauling line) yang panjang dan
dapat dibuat menurut kebutuhan. Pada bagian atas mulut dan kaki
diikatkan pelampung. Ada tiga macam pelampung yang sering
digunakan yaitu: pelampung raja, pelampung biasa dan
pelampung. Sedangkan pada ris bawah diikatkan dua macam
pemberat yaitu dari timah dan pemberat dari rantai besi yang
jarak antara satu dengan yang lainnya saling berjauhan.
4
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
5
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
6
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
7
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
8
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
Gambar Tekhnis
a
A. Kantong. B. Sayap/Kaki.
a. Kayu perentang (spreader), pj. 1 m;
b.Tali Kendali (Bridle), pj. 3 m;
c. Slamber (Haul line), pj. 150-200 m.
9
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
Hasil Tangkapan
Hasil tangkapan yang diperoleh dengan alat tangkap pukat
pantai terutama jenis-jenis ikan dasar atau jenis ikan demersal
dan udang antara lain yaitu; pari (rays), cucut (shark),teri
(Stolepharus spp), bulu ayam (Setipinna spp), beloso (Saurida
spp), manyung (Arius spp), sembilang (Plotosus spp), krepa
(Epinephelus spp), kerong-kerong (Therapon spp), gerot-gerot
(Pristipoma spp), biji nangka (Parupeneus spp), kapas-kapas
(Gerres spp), petek (Leiognathus spp), ikan lidah dan sebelah
(Psettodidae), dan jenis jenis udang (shrimp).
10
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
Daerah Penangkapan
Daerah penangkapan ikan adalah suatu daerah perairan
yang cocok untuk penangkapan ikan dimana alat tangkap dapat
kita operasikan secara maksimum. Syarat-syarat suatu daerah
dapat dikatakan sebagai daerah penangkapan ikan bila :
1. Terdapat ikan yang berlimpah jumlahnya
2. Alat tangkap dapat dioperasikan dengan mudah
3. Secara ekonomis daerah sangat berharga atau kondisi dan
posisi daerah perlu diperhitungkan.
Pada umumnya krakat atau pukat pantai banyak dikenal
dan dipergunakan di daerah pantai utara Jawa, Madura, Cilacap,
Pangandaran, Labuhan, Pelabuhan Ratu, Marigge (Sumatra
Selatan), dan banyak pula digunakan di daerah Jawa. Sedangkan
distribusi pukat pantai ini meliputi daerah Labuhan, Teluk
Panganten, Jakarta, Cirebon, Brebes, Pemalang, Tegal,
Pekalongan, Semarang, Jepara, Juana, Rembang, Tuban,
Bojonegoro, Pasuruan, Probolinggo, Panarukan, Banyuwangi,
Muncar, Sepanjang Pantai Madura, Lampung, Prigi, Pangandaran,
Teluk Betung, Maringge, Seputih dan lain-lainnya.
11
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
12
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
13
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
14
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
15
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
16
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
CANTRANG
17
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
18
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
19
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
20
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
2. Detail Konstruksi
21
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
22
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
23
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
3. Gambar Teknis
G
F
D F
1 2 3 4 5 6 E
7
8
9
A B C
Keterangan:
Bagian Bahan Mesh size
A. Kantong Polyethylene 2 cm
B. Badan
1. Polyethylene 2,5 cm
Pejasan Polyethylene 3 cm
2. Polyethylene 3 cm
Sontek Polyethylene 4 cm
3. Polyethylene 5 cm
Setonjuk Polyethylene 6 cm
4.
Sampok
5.
Kelobung
6.
Cangkeman
24
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
C. Sayap
7 Polyethylene 7 cm
8 Polyethylene 8 cm
9 Polyethylene 8 cm
D. Bibir Bawah
E. Bibir Atas
F. Tali Selambar Kuralon Ø tali 1 inchi
G. Pelampung Tanda Bola
25
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
Hasil Tangkapan
Hasil tangkapan dengan jaring Cantrang pada dasarnya
yang tertangkap adalah jenis ikan dasar (demersal) dan udand
seperti ikan petek, biji nangka, gulamah, kerapu, sebelah, pari,
cucut, gurita, bloso dan macam-macam udang (Subani dan Barus,
1989).
Daerah Penangkapan
Langkah awal dalam pengoperasian alat tangkap ini adalah
mencari daerah penangkapan (Fishing Ground). Menurut
Damanhuri (1980), suatau perairan dikatakan sebagai daerah
penangkapan ikan yang baik apabila memenuhi persyaratan
dibawah ini:
1. Di daerah tersebut terdapat ikan yang melimpah
sepanjang tahun.
26
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
27
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
pemakaian mesin kapal dan ukuran jaring yang lebih besar untuk
di operasikan di perairan yang lebih luas dan lebih dalam.
28
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
3. Hauling
29
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
30
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Umpal Pelampung Umpal
Menuju ke
Penarikan
Pelampung
Tali Tali
Jangkar
Kelatan
Jaring
Mendekati
±
ke300
arah
m.
akhir
umpal yang
perahu dimulai penyelesaian
Jangkar
pertama penarikan jaring
Keterangan : diturunkan
I.-II. Cara Penurunan Jaring Dist.: Utara Jawa
a. Umpal dan pelampung diturunkan Diktat(Randu
Jatim Manajemen
Putih/
b. Kaki jaring sebelah kiriPenangkapanDringu,
Ikan Mlaten/ Nguling,
c. Kantong Probolinggo); Madura;
d. Kaki jaring kanan-pelampung Jabar; Jateng; Lampung
III. Jangkar mulai diturunkan, penarikan
jaring dimulai.
IV. Penarikan Jaring mendekati penyelesaian
31
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
32
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
PAYANG
33
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
34
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
35
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
Keterangan:
- 1 : Kantong
- 2 : Kantong
- 3 : Badan
- 4 : Badan
- 5 : Badan
- 6 : Badan
- 7 : Badan
- 8 : Sayap ada 3
bagian dari ujung badan
- 9,10 : Selambar
- 18 : Pemberat
36
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
2. Detail Konstruksi
Keterangan :
A. Kantong
B. Perut
C. Kaki / Sayap
i.
Kantong, bahan dari karuna
ii.
Ranggamanis, # 1 cm, 700 mata
iii.
Rang tetik, # 1,5 cm, 700 mata
iv.
Rang petak, # 2 cm, 700 mata
37
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
v.
Rang bagat, # 7,5 cm, 700 mata
vi.
Rang halam, # 4,5 cm, 700 mata
vii.
Rang alet, # 6,5 cm, 600 mata
viii.
Empat nyare, # 7,5 cm, 500 mata
ix.
Klobang, # 8,5 cm, 500 mata
x.
Sulam, # 10 cm, 400 mata
xi.
Dasar:
- dasar, # 13 cm, 300 mata
- dasar, # 18 cm, 300 mata
3. Karakteristik
Alat tangkap payang berupa “Pukat kantong lingkar”
yang secara garis besar terdiri dari bagian kantong ( bag ),
badan / perut ( body or belly ) dan kaki / sayap ( leg / wing ).
Namun ada juga pendapat yang hanya membagi bagian
Payang menjadi dua bagian, yaitu bagian kantong dan kaki.
Bagian kantong umumnya terdiri dari bagian-bagian kecil yang
tiap bagian mempunyai nama sendiri-sendiri, sesuai dengan
kebiasaan di daerahnya masing-masing. Besar mata jaring dari
38
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
4. Gambar Teknis
39
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
40
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
A. Bagian Kantong
- Panjang : 5-6 meter
- Mesh size : 0,3-0,6 cm
- Bahan : PVC ( Polyvinileclorine )
- Warna : Hijau
B. Bagian Badan
- Panjang : 25 meter
- Mesh size : 1,6-8 cm
- Bahan : PE (Polyethilene)
- Warna : Coklat
C. Bagian Sayap
- Panjang : 90 meter
- Mesh size : 10-30 cm
- Bahan : PE (Polyethilene)
- Nomor benang : 400 D/15
D. Pelampung
- Berat : 2 ons
- Diameter : 15 cm
- Bahan : Plastik berbentuk bola
- Jumlah : 12 buah per sayap
- Jarak antar pelampung : 1,5 meter
E. Pemberat
41
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
- Bahan : Batu
- Berat : 2 kg
- Jumlah : 10 buah per sayap
- Jarak antar pemberat : 8 meter
Hasil Tangkap
Hasil tangkap dari jaring Payang adalah ikan-ikan
permukaan. Terutama ikan-ikan pelagis kecil, yaitu ikan Layang,
Selar, Kembung, Lemuru, Tembang, Japuh, dan lain-lain. Hasil
tangkapan Payang untuk tahun 1986 berjumlah 152.782 ton,
sedang produksi perikanan laut secara nasional sebanyak
1.922.781 ton (1986).
Daerah Penangkapan
Daerah penangkapan ikan di Indonesia hampir seluruhnya
merupakan daerah operasi jaring Payang. Namun yang paling
banyak dipakai di pantai utara Jawa, termasuk Madura, Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Payang dikenal di seluruh daerah perikanan laut Indonesia
dengan nama yang berbeda-beda, antara lain : Payang (Jakarta,
Tegal, Pekalongan, Batang, dan daerah lain di pantai utara Jawa),
Payang Uras (Selat Bali dan sekitarnya), Payang Ronggeng (Bali
utara), Payang Gerut (Bawean), Payang Puger (Puger), Payang
Jabur (Padelengan/Madura, Lampung), Pukat Nike (Gorontalo),
Pukat Banting Aceh (Sumatera Utara, Aceh), Pukat Tengah
(Sumatera Barat), Jala Lompo (Kalimantan Tomur, Sulawesi
42
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
Teknik Operasi
Penangkapan dengan Payang dapat dilakukan demgan kapal
layar maupun dengan kapal motor, tapi pada masa sekarang pada
umumnya menggunakan kapal bermotor. Penggunaan tenaga
berkisar antara 6 orang untuk Payang berukuran kecil, dan 16
orang untuk Payang berukuran besar.
Prinsip pengoperasian alat tangkap Payang adalah melingkari
gerombolan ikan. Pada saat terdapat gerombolan ikan yang
terlihat, kapal mendekati gerombolan ikan tersebut lalu
menurunkan jaring pada jarak dan waktu yang tepat sehingga
pada waktu jaring melewati gerombolan ikan, jaring dapat
membuka dengan maksimal sehingga kemungkinan ikan untuk
43
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
lolos kecil. Pada saat setelah jaring diturunkan, tali selambar / tali
hela ditarik sehingga jaring tertarik kearah gerombolan ikan.
44
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
PURSE SEINE
45
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
46
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
47
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
Karakteristik
Dengan menggunakan one boat sistem cara operasi menjadi
lebih mudah. Pada operasi malam hari lebih mungkin
menggunakan lampu untuk mengumpulkan ikan pada one boat
sistem. Dengan one boat sistem memungkinkan pemakaian kapal
lebih besar, dengan demikian area operasi menjadi lebih luas dan
HP akan lebih besar, yang menyebabkan kecepatan melingkari
gerombolan ikan juga akan lebih besar. Oleh sebab itu dapat
dikatakan tipe one boat akan lebih ekonomis dan efisien jika kapal
mekaniser, karena dengan menggunakan sistem mekaniser
pekerjaan menarik jaring, mengangkat jaring, mengangkat ikan dll
pekerjaan di dek menjadi lebih mudah.
48
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
mata yang sama, yakni PE 380 (12, #1”). Sebanyak 20,25 dan 20
mata.
Tali temali
1. tali pelampung.
Bahan PE Ø 10mm, panjang 420m.
2. tali ris atas.
Bahan PE Ø 6mm dan 8mm, panjang 420m.
3. tali ris bawah.
Bahan PE Ø 6mm dan 8mm, panjang 450m.
4. tali pemberat.
Bahan PE Ø 10mm, panjang 450m.
5. tali kolor bahan.
Bahan kuralon Ø 26mm, panjang 500m.
6. tali slambar
bahan PE Ø 27mm, panjang bagian kanan 38m dan kiri 15m
Pelampung
Ada 2 pelampung dengan 2 bahan yang sama yakni
synthetic rubber. Pelampung Y-50 dipasang dipinggir kiri dan
kanan 600 buah dan pelampung Y-80 dipasang di tengah
sebanyak 400 buah. Pelampung yang dipasang di bagian tengah
lebih rapat dibanding dengan bagian pinggir.
Pemberat
Terbuat dari timah hitam sebanyak 700 buah dipasang
pada tali pemberat.
Cincin
49
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
Hasil Tangkapan
Ikan yang menjadi tujuan utama penangkapan dari purse
seine adalah ikan-ikan yang “Pelagic Shoaling Species”, yang
berarti ikan-ikan tersebut haruslah membentuk shoal
(gerombolan), berada dekat dengan permukaan air (sea surface)
dan sangatlah diharapkan pula agar densitas shoal itu tinggi, yang
berarti jarak antara ikan dangan ikan lainnya haruslah sedekat
mungkin. Dengan kata lain dapat juga dikatakan per satuan
volume hendaklah jumlah individu ikan sebanyak mungkin. Hal ini
dapat dipikirkan sehubungan dengan volume yang terbentuk oleh
jaring (panjang dan lebar) yang dipergunakan.
Jenis ikan yang ditangkap dengan purse seine terutama di daerah
Jawa dan sekitarnya adalah : Layang (Decapterus spp), bentang,
kembung (Rastrehinger spp) lemuru (Sardinella spp), slengseng,
cumi-cumi dll.
Daerah Penangkapan
Purse seine dapat digunakan dari fishing ground dengan
kondisi sebagai berikut :
1) A spring layer of water temperature adalah areal permukaan
dari laut
50
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
• Rumpon
Rumpon merupakan suatu bangunan (benda) menyerupai
pepohonan yang dipasang (ditanam) di suatu tempat ditengah
laut. Pada prinsipnya rumpon terdiri dari empat komponen utama,
51
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
52
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
53
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
54
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
55
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
perhatian atau memberi efek pada ikan yang ada yang letaknya
agak berjauhan.
Adanya gelombang
Angin dan arus angin. Arus kuat dan gelombang besar
jelas akan mempengaruhi kedudukan lampu. Justru adanya faktor-
faktor tersebut yang akan merubah sinar-sinar yang semula lurus
menjadi bengkok, sinar yang terang menjadi berubah-ubah dan
akhirnya menimbulkan sinar yang menakutkan ikan (flickering
light). Makin besar gelombang makin besar pula flickering
lightnyadan makin besar hilangnya efisiensi sebagai daya penarik
perhatian ikan-ikanmaupun biota lainnya menjadi lebih besar
karena ketakutan. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan
penggunaan lampu yang kontruksinya disempurnakan sedemikian
rupa, misalnya dengan memberi reflektor dan kap (tudung) yang
baik atau dengan menempatkan under water lamp.
Sinar Bulan
Pada waktu purnama sukar sekali untuk diadakan
penangkapan dengan menggunakan lampu (ligth fishing) karena
cahaya terbagi rata, sedang untuk penangkapan dengan lampu
diperlukan keadaan gelap agar cahaya ;ampu terbias sempurna ke
dalam air.
56
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
Musim
Untuk daerah tertentu bentuk teluk dapatmemberikan
dampak positif untuk penangkapan yang menggunakan lampu,
misalnya terhadap pengaruh gelombang besar, angin dan arus
kuat. Penangkapan dengan lampu dapat dilakukan di daerah mana
saja maupun setiap musim asalkan angin dan gelombang tidak
begitu kuat.
57
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
58
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
59
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
60
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
61
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
62
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
Detail Konstuksi
Pada komponen utama pada purse seine adalah jaring,
srampatan (selvedge), tali temali, pelampung, pemberat dan
cincin. Sehingga dapat dijelaskan secara detail pada tiap
komponen konstuksi utama, antara lain adalah:
1. Bagian jaring
Pada bagian jaring, dalam pembentukan nama-nama dari
komponenya belum jelas karena pada setiap daerah memiliki
nama yang berbeda, pada jaring komponennya dibagi menjadi tiga
bagian antara lain adalah: jaring utama (nillon 210 D/9,# 1inci
63
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
64
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
Karakteristik
Jaring Purse seine mempunyai karakteristik tersendiri
karena setiap daerah bentuk purse seine mempunyai perbedaan
dengan daerah lainnya. Pada umumnya di indonesia menggunakan
tipe muncar karena awalnya purseine berkembang didaerah
muncar dengan pesat.
Sedangkan untuk secara umumnya bentuk yang dan
dimuncar mengikuti bentuk konstruksi purse seine tipe Amerika,
Tetapi dalam tiap waktu bentuk purse tidak akan tetap tetapi
selalu mengalami perubahan akibat hasil dari modifikasi yang
dilakukan oleh nelayan setempat. Perbedaan antar bentuk dari tipe
jepang dengan tipe Amerika adalah dilihat dari tali kolor bawahnya
kalu tipe Amerika mempunyai bentuk tali kolor yang lurus
sedangkan pada tipe Jepang membentuk gelombang.
65
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
Gambar teknis
Adapun gambar teknis dari konstruksi purse seine adalah :
Keterangan :
66
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
i. Cincin
67
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
68
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
- Tali selambar
Terbuat dari bahan polyetelene berdiameter 10 mm,
berwarna biru dengan arah pintalan kekanan dan
mempunyai panjang 370 m.
b) kaki Penguat
Kaki penguat ini mengelilingi jaring utama yang bertujuan
agar jaring utama tiada cepat rusak atau cepat robek pada saat
dioperasikan. Bahan selvedge lebih kaku dari bahan jaring utama
seperti Polyetelene (PE).
d) Pemberat
Bahan Pemberat yang digunakan terbuat dari timah hitam,
dengan panjang 5,5 cm.berdiameter 3 cm, dan memiliki berat 250
gram. Jarak antara pemberat tali ris adalah 25 cm.
e) Pelampung
Bahan yang digunakan adalah KS 100. Bentuk umumnya
adalah oval , panjangnya 12 cm,diameter 9 cm dengan berat
sekitar 150 gram.
f) Cincin
Cincin yang digunakan adalah dari bahan besi yang dilapisi
denagan kuningan, berbentuk lingkaran dengan diameter 9,8 cm,
dipasang dengan tali cincin sepanjang tali ris bawah.
HASIL TANGKAPAN
69
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
DAERAH PENANGKAPAN
Tujuan utama dalam melakukan penangkapan adalah
mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal, penagkapan
dengan menggunakan alat purse seine dengan dua kapal
dilakukan dengan cara mengintari/ mengelilingi gerombolan ikan,
Infomasi tentang gerombolan ikan sebelumnya harus mengetahui
sifat /karakteristik dari ikan tersebut. Data yang berhubungan erat
antara lain adalah bentuk gerombolan ikan, kecepatan migrasi
ikan, serta mengetahui waktu pemijahannya.
70
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
71
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
TEKNIK OPERASI
72
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
73
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
74
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
75
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
TRAWL
76
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
77
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
78
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
Karakteristik
Berdasarkan letak penarikan jaring yang dilakukan di kapal
kita mengenal adanya stern trawl, dimana jaring ditarik dari
buritan (dalam segi operasionalnya). Dimana banyak kapal trawl
yang menggunakan cara ini, adapun karakteristik dari stern trawl
ini antara lain:
Stern trawl tidak seberapa dipengaruhi oleh angin dan
gelombang dalam pelepasan jaring, tidak memerlukan
memutar letak kapal
Warp berada lurus pada garis haluan buritan sehingga
tenaga trawl winch dapat menghasilkan daya guna
maksimal sehingga pekerjaan melepas/ menarik dari jaring
memerlukan waktu yang lebih sedikit, yang berarti waktu
untuk jaring berada dalam air (operasi) lebih banyak
79
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
Hasil Tangkapan
Yang menjadi tujuan penangkapan pada bottom trawl
adalah ikan-ikan dasar (bottom fish) ataupun demersal fish.
Termasuk juga jenis-jenis udang (shrimp trawl, double ring shrimp
trawl) dan juga jenis-jenis kerang. Dikatakan untuk periran laut
jawa, komposisi catch antara lain terdiri dari jenis ikan patek,
kuniran, pe, manyung, utik, ngangas, bawal, tigawaja, gulamah,
kerong-kerong, patik, sumbal, layur, remang, kembung,
cumi,kepiting, rajungan, cucut dan lain sebagainya.
80
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
Daerah Penangkapan
Didalam alat tangkap trawl yang memiliki syarat-syarat
fishing ground, antara lain sebagai berikut:
• Dasar fishing ground terdiri dari pasir, lumpur ataupun
campuran pasir dan Lumpur.
• Kecepatan arus pada mid water tidak besar (dibawah 3
knot) juga kecepatan arus pasang tidak seberapa besar
• Kondisi cuaca, laut, (arus, topan, gelombang, dan lain-
lain) memungkinkan keamanan operasi
• Perubahan kondisi oceanografi terhadap mahluk dasar laut
relatif kecil dengan perkataan lain kontinyuitas recources
dijamin untuk diusahakan terus-menerus
• Perairan mempunyai daya produktifitas yang besar serta
recources yang melimpah.
81
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
82
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
83
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
84
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
DAFTAR PUSTAKA
85
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
86
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004
Diktat Manajemen
Penangkapan Ikan
87
Diktat Manajemen Penangkapan Ikan
2004