You are on page 1of 16

c 


 

c


Konsep dasar produksi tepat waktu waktu JIT adalah memproduksi produk yang
diperlukan, pada waktu yang dibutuhkan oleh konsumen, dalam jumlah yang sesuai kebutuhan
konsumen, pada setiap tahap proses dalam sistem produksi, dengan cara yang paling
ekonomis atau paling efisien.
Sistem produksi tepat waktu (c 
  
 
pada awalnya
dikembangkan dan dipromosikan oleh Toyota Motor Corporation di Jepang, sehingga sering
disebut juga sebagai sistem produksi Toyota. Strategi ini kemudian diadopsi oleh banyak
perusahaan Jepang terutama setelah adanya krisis minyak dunia pada tahun 1973. Tujuan
utama dari sistem produksi tepat waktu ini adalah mengurangi ongkos produksi dan
meningkatkan produktivitas total industri secara keseluruhan melalui menghilangkan
pemborosan ( ) secara terus menerus.

JIT mendasarkan pada delapan kunci utama, yaitu :
Menghasilkan produk sesuai jadwal yang didasarkan pada permintaan
 Memproduksi dalam jumlah kecil 
 
 .
 Menghilangkan pemborosan
 Memperbaiki aliran produksi
 Menyempurnakan kualitas produk
 Orang-orang yang tanggap
 Menghilangkan ketidakpastian
 Penekanan pada pemeliharaan jangka panjang

Pada dasarnya pemborosan didefinisikan sebagai segala aktivitas yang tidak
mempunyai atau memberikan nilai tambah. Dalam sistem produksi paling sedikit dikenal ada
tujuh sumber pemborosan, yaitu :
1.Pemborosan karena kelebihan produksi dari permintaan konsumen (pasar)
2.Pemborosan karena waktu menunggu
3.Pemborosan karena transportasi dalam pabrik
4.Pemborosan karena inventori
5.Pemborosan karena pergerakan (motion)
è.Pemborosan karena pembuatan produk cacat
7. Pemborosan karena proses produksi itu sendiri tidak efektif dan efisien (apabila produk itu tidak
seharusnya dibuat atau proses itu tidak seharusnya digunakan)

II.Srategi Produksi c 


c
Strategi produksi JIT diterapkan pada seluruh sistem produksi modern sejak proses
rekayasa (  ), pemesanan material dari pemasok (  ), manajemen material
dalam industri, proses fabrikasi industri, sampai kepada distribusi produksi industri kepada
konsumen. Tampak bahwa sistem industri modern berorientasi kepada kepuasan konsumen
dengan jalan mengintegrasikan ketiga komponen utama, yaitu : pemasok material (  ),
proses fabrikasi ( 
  ), dan pelanggan (   ) sebagai satu sistem yang utuh.
-eberapa sasaran utama yang ingin dicapai dari sistem produksi JIT adalah : (1) reduksi
scrap dan network (2) meningkatkan jumlah pemasok yang ikut JIT, (3) meningkatkan kualitas
proses industri (orientasi 
  ), (4) mengurangi inventori (orientasi 
  ), (5)
reduksi penggunaan ruang pabrik, (è) linearitas output pabrik (berproduksi pada tingkat yang
konstan selama waktu tertentu), (7) reduksi   , (8) meningkatkan produktivitas total
industri secara keseluruhan.
‘ntuk menerapkan strategi JIT, sistem informasi dalam industri harus bersifat transparan
dan komprehensif, dimana beberapa mode informasi yang diperlukan adalah: (1) daftar
pemasok material dalam program JIT (2) laporan kualitas yang komprehensif dalam
perusahaan, (3) laporan secara rutin kepada pemasok material dan departemen pembelian
material dari perusahaan, serta (4) pertemuan secara periodik dengan setiap pemasok material.
Agar strategi JIT yang diterapkan menjadi efektif, tentu saja perlu dibuat tindakan korektif
dalam program ini apabila berjalan tidak sesuai dengan harapan yang ada. -eberapa tindakan
korektif dalam program JIT adalah : (1) membuat daftar masalah kepada pemasok material, (2)
meminta komitmen pemasok untuk menyelesaikan masalah, (3) memberikan dukungan teknik
dan manajemen kepada pemasok apabila diperlukan, (4) diskualifikasi pemasok material itu
apabila tidak ada respons terhadap masalah dalam waktu tertentu, (5) melakukan inspeksi
secara berkala, dan (è) diskualifikasi terhadap pemasok yang tidak 

STRATEGI PROD‘KSI J‘ST-IN-TIME (JIT)
RED‘KSI -IAYA
MENINGKATKAN AR‘S PERP‘TARAN MODAL (CAPITAL T‘RNOVER RATIO)
MENGHILANGKAN PEM-OROSAN (WASTE)
MENCIPTAKAN ALIRAN PROD‘KSI KONTIN‘
SISTEM PROD‘KSI JIT
SISTEM A‘TONOMO‘S
METODE PROD‘KSI
ALIRAN INFORMASI
KONTROL MELAL‘I KERJASAMA 
(TEAM WORK)
PERALATAN OTOMATIS
INVENTORI MINIM‘M
WAKT‘ SET‘P PENDEK 
PEKERJA M‘LTIF‘NGSI
SIKL‘S WAKT‘ PENDEK
MENGG‘NAKAN KART‘ (KAN-AN) ATA‘ ALAT LAIN 
[  
   
 
melakukan peningkatan atau perbaikan kualitas. 

III.Tujuan c 


c
Tujuan JIT adalah menghilangkan pemborosan melalui perbaikan terus-menerus (  

   ). Dibawah filosofi JIT, segala sesuatu baik material, mesin dan peralatan, sumber
daya manusia, modal, informasi, manajerial, proses, dll, yang tidak memberikan nilai tambah
pada produk, disebut pemborosan ( ). Nilai Tambah produk, merupakan kata kunci dalam
JIT. Nilai tambah produk diperoleh melalui aktivitas aktual yang dilakukan langsung pada
produk, tidak melalui : pemindahan, penyimpanan, penghitungan, dan penyortiran produk.
Pemindahan, penyimpanan, penghitungan, dan penyortiran produk, tidak menambah nilai pada
produk itu, tetapi merupakan biaya, dan biaya yang dikeluarkan tanpa memberikan nilai tambah
pada produk merupakan pemborosan. ‘ntuk memahami filosofi JIT secara lengkap, kita harus
memahami pendekatan JIT pada kualitas dan pengendalian kualitas ( 
  . Secara
tradisional, para pembuat produk (  ) biasanya melakukan inspeksi terhadap produk
setelah produk itu selesai dibuat (setelah berbentuk produk jadi), dengan jalan menyortir produk
yang baik dari yang jelek (menyortir produk dari yang memenuhi syarat dari yang tidak
memenuhi syarat), kemudian mengerjakan ulang (  ) bagian-bagian yang cacat atau tidak
memenuhi syarat itu. JIT justru bertujuan untuk mencegah pendekatan pada pengendalian
kualitas secara tradisional diatas. Pandangan JIT adalah jangan membuang-buang waktu
dengan hanya menyortir bagian-bagian yang baik dari yang jelek atau bagian-bagian yang
memenuhi syarat dari yang tidak memenuhi syarat, tetapi pergunakanlah waktu itu untuk
mencegah memproduksi bagian-bagian yang jelek atau tidak memenuhi syarat itu. Dengan kata
lain, prinsip JIT adalah  
  
 !

"
#


$!
#

% 

 &
Pendekatan JIT pada pengendalian kualitas terpadu  
' 
  
'
bertujuan untuk membangun suatu sikap yang berdasarkan pada tiga prinsip utama, yaitu :
1. Prinsip pertama : output yang  

adalah lebih penting daripada output itu
sendiri.
2. Prinsip kedua

: cacat, kesalahan-kesalahan, kerusakan, kemacetan, dll., 

 .
3. Prinsip ketiga : tindakan pencegahan adalah  
 
daripada pekerjaan
ulang (  ).

Dari Gambar 11.1, dapat diketahui bahwa untuk menghilangkan pemborosan, kita perlu
menciptakan aliran produksi kontinu, dalam pengertian bahwa proses produksi perlu dibuat
bersifat kontinu di mana semakin lancar aliran produksi itu akan semakin baik. Aliran produksi
kontinu ini dapat dilaksanakan menggunakan sistem produksi JIT yang dibantu dengan sistem
    & 
Pengertian autonomous di sini tidak sekedar berupa penggunaan alat-alat otomatis tetapi lebih
merupakan suatu sikap untuk menghentikan produksi secara otomatis apabila ditemukan
adanya bagian-bagian yang cacat dalam sistem produksi itu. Dengan demikian bagian-bagian
yang cacat itu sejak awal telah disingkirkan secara otomatis, tidak membiarkan lolos sampai
menjadi produk cacat yang merupakan pemborosan. Dari sini terlihat bahwa JIT memberikan
tanggung jawab lebih besar kepada pekerja, dimana mereka secara langsung diberikan
kewenangan untuk tidak meloloskan bagian-bagian yang tidak memenuhi syarat dalam proses
produksi itu. 
Pengendalian kualitas semacam ini dilakukan melalui kerjasama (kontrol melalui   )
serta menggunakan peralatan otomatis yang secara awal mampu memberikan secara signal
akan adanya proses yang mampu menghentikannya. Di pabrik-pabrik modern, peralatan
otomatis ini telah dipergunakan, misalnya telah diprogram bahwa apabila ada bagian-bagian
yang tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan, secara otomatis proses akan berhenti
(mesin mati, dll). 
Dari Gambar 11.1, juga tampak bahwa sistem produksi JIT menggunakan metode produksi
yang berorientasi pada : inventori minimum, waktu setup mesin dan peralatan yang pendek,
menciptakan pekerja multifungsional (memiliki keterampilan multifungsi), serta menyelesaikan
pekerjaan dalam siklus waktu yang pendek sesuai standar yang ditetapkan. Sistem produksi JIT
menggunakan aliran informasi berupa tanda () atau peralatan lainnya seperti lampu, dll.

dalam bahasa Jepang berarti tanda , dengan demikian aliran informasi dalam
sistem produksi JIT menggunakan kartu-kartu berisi catatan-catatan singkat yang mendukung
metode produksi JIT itu. TOYOTA mengembangkan sistem 
untuk memindahkan
material dalam suatu lingkungan yang terkontrol melalui pengendalian penggunaan bagian-
bagian   itu.
Sistem produksi Toyota (JIT) yang dikemukakan diatas merupakan hasil dari proses
evolusioner selama bertahun-tahun sejak mulai diterapkan pertama kali pada awad dekade
tujuhpuluhan. Toyota telah memperoleh pengakuan dunia industri tentang keberhasilannya
mengurangi inventori sampai ke tingkat minimum (orientasi 
  ), meskipun pada
masa awal masih dianggap sebagai suatu impian dalam dunia industri. Impian tentang inventori
minimum dalam dunia industri telah menjadi kenyataan berkat jasa Toyota; oleh karena itu
sistem produksi JIT disebut juga sebagai sistem produksi Toyota.

IV.Contoh Penerapan c 


c
Contoh penerapan strategi produksi JIT telah berhasil dilakukan oleh perusahaan
TOYOTA di Jepang, yang pada saat ini menduduki peringkat atas dalam daftar 200 perusahaan
terbesar di Jepang. TOYOTA merupakan salah satu perusahaan yang paling banyak meraih
kentungan di Jepang. Namun pihak manajemen belum merasa puas terhadap hasil kerja yang
telah diraih itu. Pihak manajemen TOYOTA seringkali melakukan pengurangan jumlah tenaga
kerja di suatu divisi. Kemudian membebani tenaga kerja yang tinggal untuk tetap mencapai
tingkat produktivitas yang sama sebelum adanya pengurangan. Pada kondisi itu, para pekerja
biasanya akan berusaha keras mencari gagasan baru agar target produksi atau produktivitas
dapat dicapai. Pengurangan tenaga kerja pada suatu divisi, bukan berarti pemecatan, namun
dipindahkan divisi lain atau tempat kerja lain untuk menciptakan unit kerja baru yang produktif.
-ahkan TOYOTA pernah menutup salah satu gudang pemasok (  (

  
yang
isinya menyimpan material untuk TOYOTA, dan mengangkut material tersebut langsung ke
pabrik TOYOTA. -erkat TOYOTA, pemasok tersebut dapat menerapkan strategi produksi JIT.
-eberapa manfaat yang diperoleh di perusahaan-perusahaan industri Amerika Serikat
maupun Jepang, setelah menerapkan strategi produksi JIT dapat dilihat pada Tabel 12.1
dibawah ini.

Tabel 12.1 Ringkasan Manfaat Strategi Produksi Just-in-Time (JIT)
Perbaikan
Persen Persen
Item
Agregat (3-5 Tahunan (1
tahun) tahun)
Reduksi Siklus Waktu Manufakturing 80-90 30-40
Reduksi Inventori  
- Material (-ahan -aku) 35-70 10-30
- -arang setengah jadi (Work-in-Process =
WIP) 70-90 30-50
- Produksi akhir (barang jadi) è0-90 25-è0
Reduksi Ongkos Tenaga Kerja  
- Langsung 10-50 3-20
- Tak-langsung 20-è0 3-20
Reduksi Kebutuhan Ruang 40-80 25-50
Reduksi Ongkos Kualitas 25-è0 10-30
Reduksi Ongkos Material 5-25 2-10



V.Perbaikan Secara Terus-menerus  

Kaizen adalah suatu istilah dalam bahasa Jepang yang dapat diartikan sebagai perbaikan
secara terus-menerus (  
   ). Kaizen merupakan suatu kesatuan pandangan
yanga komprehensif dan terintegrasi yang meliputi :

ë -erorientasi pada pelanggan

ë Pengendalian mutu secara menyeluruh ( 


' 
)  )

ë Robotik

ë Gugus Kendali Mutu

ë Sistem Saran

ë Otomatisasi

ë Disiplin di Tempat Kerja

ë Pemeliharaan produktivitas secara menyeluruh dan terpadu

ë Kanban

ë Penyempurnaan dan perbaikan mutu

ë Tepat waktu

ë Tanpa Cacat

ë Kegiatan kelompok-kelompok kecil


ë Hubungan kerjasama manajer dan karyawan

ë Pengembangan produk baru

  mempunyai semangat mengadakan perbaikan secara terus-menerus dan

berkesinambungan dengan berpedoman pada semangat :

´ Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini, Tidak boleh

ada hari yang lewat tanpa perbaikan ´.



  !
" #$"%
& c &


 '( #  ()'  ') '"(   *( %+
("+(  ,'+ 
 %+ " (- &(+- # ( ("+(
, "#  %+ ()'#* )# ')*) (( -  ( .+)+
/  #  *)  ()'   # % # '# + 0-
%+(+ 0 


 !

(&'(')')(%+*(**'##'(+)'
" + '+  1  %+ , '# # Y      
Y   
 Y    - % ' +( (  " (+ 
#+(   (  " +( "( 
   )%)
 
 
234',#
')')(%2
(-5546

   
 

!" 


#  


$  
   

%&   


'&  
 

() * 


ë    
 - 3")) %+ ""( ')( %+ ""#- (%
# ')( ')( %+ "# %+ "#(  ')( "#
0  ,0 %+ # "  7(  )   
     #
 ')( ( &- '( !3 %+  "%(- +  '&'
#')('"+')((+, 
ë " 
+ 3")) ( ++ ( ') "(%  !+ '(
+0((()')( ++( 0((((    


 (( ++  ')(  ') "% 
  
!+  ,+ &(')')  '(&'')( 
(,"#&'"'%+% 
ë   
+  
'((+%+'+('("#
'  ')(  ') '( ') #(   "  
  (,((,%+% 7(++(* *

'() %) 
ë   
   + , (( ) (,   (, 2')4 %+
+((+"(*(" 1,+',((')%+
"#++(+(')(%+((++ % 
)%+(,()') 
ë  
+7'%+(+' (%#3
%+"%(-"    %+"%(')+%+
%#++"#(+%+"%((%'%-(+(
'"))#"**%++++ 
ë &   
 + 7 # ( 8'+( %+ (+ ' %+
(()')%+( "#  '"')#++ 

  ,   3) & ()') ( ( ( '
'%'%- 9( "# ( +)'(    1  ,+
',((%)')(#+++,'+(%+(+
'(()#)') 
ë ) * 
+ 7 # ')( %+ (  (  + '*(- # 
( %""( ')    %+ (+ *(*  ++% ()' 
()-'( %++++ 

  0 (+ "("+ , ""' +  3"#:'"# "


(( ( '("+% '# %+ '  ' 
 

;$7

$"  "# ,'+ " <= &) ) +<   ')( c
++(  *) "' (" %+ ""( (  ' %
' "-'  :   (" #   *) %+ &
#)+(<')(')(%+'(,#%+'('
0(%+'(<'')*(+,+'# 
&#>#)-$"#(+(')(<-%++(
+( :    ')( c + ++( (:
( ( #(  0)( & #(  +#(  
()') 
ë 3'3$"

" ((  (" ' (( '':'' + "(  
3-''("(+)#'':''%+'6

3&3)(

3&')(#%%+'+'+(')(+("(
( 0( ++++  # + (,- '+('  "+ 
'+)# 

3& ')( "( ""' (+- % +(( )' ')(


%(  + &' #' *( ' # + & 
')( """+ , ')( ' #  ,# (&  +((
++' #'   '? '++ ' # ' %(  '
' ')(-  ,(  ') &' ')(  + 0( (-
'+"+""+("('!3'"(+ 

 ''(!(3%'

(''(0('%''((*'%'-%6

 ;3%'(

+ "# ') 0 '( # - '- &( "(% 
"#%+'( 

" ;3%'

;'(,#('#''+&(-'
"#+'&%+''"(% 

 
(3)

 3-  ( ')   (  (" ( &( 
')( "(  3+ 3) 9 2:') #)+4  '(,
, '(, *+ +     '+ ') +- )+ '(,
+ ""'   ""+ ')  ' @ '(,  ' ') (
"++ #% " '(,  %( '(, %+ "( '% 
( ( %+ (  ("% (% '  (   "+ +
%')((#%-'')#)'0(( 

 3"(3(,>'

>'"(,(()'%+(()#'(,%++""+
,  "+ '(, *+ +  >' "(   ,((  ')
%+ # (,( )# )+ '(,  ') '+ +  "+% 
$"+ '&''(, "+  ( ''(,(
+(#'))'0(( 

 ))

)) " "  ( ( &+# ')(% "+ &&
&'')(  (&'c'-%+ 55A""
&& # + ( ') "( & () ' '  $  '+
#"'++)'c#$" 







 ( 3"(

(  '"( #   ')()(   ')( %+ " 
')( ++#:++# ' "(, + "(  ' (%0 '% ('
( "(   +( '"( 0  ++ (& %+ "
9+$29$4 9$#()')((&'(,%+',()'
(((&')("'&##
'(, 

)%)# &'')'% *(# ++(=




  2c4  ( "   ", + "(- ') , # +(
') "%  ''( "+   ' %   ("
" ( + ( - ( +(( ')  %+ "#(
'+((""+')('"()(&* 3&
')( '# #% "( (' " '( (#  $( &' ')
"% ( +" 
  -   &'(  ()(
+ ') "%-  ' ') & )) +# "'  ('
')( 
%++((')( 

("'%,#(&'6""+,
%+
+('# '+((  3("( #'++
"% #++ ( +(( (+  3++ "%  '+(
')( &''+""+
''+(,
%+ ""#  3+  & ++ , )" "+ '+
) ')( ',
'()'*(')(6

"%')(%+""#
 > ')(
 3%+""#
  )%+('

3- 
  '+ (, *( %+  # % " %
')(%+""#-%6+(,-*-'%+""# $(
:  ,  ,# "#  %+ '(- "(  )+- '-
-  ')(- #:#  #% ( +(( "%  ( '%  
B))#%6 '% + (, %+ ""# ( +# ( "% ') %+
""#- '% * %+ ""# ( "% ' %+ ""#- 
'%'%+""#+#("""+%+""# 

,%- " % ')( %+ ""# &'( 


 ( %
) ')(-"+, 
"( > ')((,(()'%+
'+ # #(   &'( , 
 %+ (+  *( %
' %+ ""#  3 ( "#( "# "%( + (,-
'-   ( ++(  %' '  3(, ( 
,%") '),(#8  

+ % " %- ) ')(-  ' %+ ""# ',+ 0(-
''(('('
(& '('# )
%+('-(6

"+++(%''(
 %0'(,((++('(++"
 "'++((''++(
 %0'+'+0'("(,++%+"
 %0)')('"('%+(
 '( ') ( ,( ()  ,#  , '
%+""
 %0)+((('+'%+()'

$' " 
 " ,+ ( +(( "% - "% 
++- "% "# ++  ( ++-  "% ) # '6 '-
(-"+% B+##+',"+
(""(, 

; 9$7  C$7

;+$"

$" '%  *+  % "+ '+ ')(  "+ 
'+( ')(  ;+% "+ '+ ')( ')# + %(
') "  +"+(   %+ ' 0( #++ "# "(-
()') ')(%+"#((+' "#( ,# %+
 + ("#  # 0)(& %+    ')(- "#( 
' ( ')( %+ ( + '#  +( *+% "+ 
'+( ')( ' ')# ,( ''% + ++( '(
'++ +( '  +( ' ' (+ & ( 
'++,#$"%+"')')( 

 #))&'&("+(( (( *+


"+"(6

3#

$" "( "+  '#  ')(  '+  $" %+
( '(   %+ +*)( ') " '
'%'()') %+#)#- +*)(') %+ #
'()')%+"#( 

 3+(&+#) ')&) 

("'(('+#+++((
' ') (( '% (& #' ')( ( ,0 ')(
"%(%*('" 

 3+=

 (" "( "+  ( '+  ( "( ,
"(*)(-',+*)*("(((" 

 3"(3)>'

3++("("'"()'+"#((
'+( ')(  +("( '"( (+ #++ '"(
'#&(# 

 3++7%3+)

 (" ,+ "*+ ++ "% , + "


++,#'&,) 

$" #  ( &' ')( c2=


 
 4  '( "# ( %+
"% # ' ')' % (+   , (" %+ " +(6
("'2
,    4("'')(2  
   
  4  $" ' '*(( ,  ,# ')(   ') %+
,% #   ') "%- +( (" ' ')(
'*(( ,  ,# ')(  ') "% %+ # ')( 
$" ':')( + ,+ " $" :')  #% ("
')( 
c (" %+  ,+   ( " '  )8'%- +(
(" '% 2      4  $" '% " ',( ' '%
"()(%+(+((&+ 

,%- ( '*(( ) ')(   


- ,  +  * 
  - "# % (" '+(    , % ("-%6 ("
+  (" (" ':  $" + "  "# )+
 % "- + (" ': '*(( ( ':
("("# 

$"

(((c("-:"(#(6

3) , # ( ')( %+ '(  ') "% 
,#%+'('0('( 

$"#''"++'','(,"#0
"+  # ,(    ( +(  + "%(
#" ( "#( '"# +('   ')( "% 
"%+,"+#6


''('("#+

''(%+#",#("#+

"#("#'('')(*( 

3+#')('+(')(#-#()%+'(
(  '(  ')( ):(&  ') %+ "(,-  %+
'+ # '(   3+# ')(- &))#%6 #% ,(
 (" '( ( ( 
  '# "()( - (
(" '( , %+ + ""#%  (+ % ( #+ 
"()() "#( '- '-  +   ,#
"(')'%+"*('*( 

7+'-"#(,( '(-')(c('+#
&' (  (" : #%#  
, ( (+
')( ( ' # ' ' ')  " ( * 
,
'(, + ("- '& (#  # '"( # "
"## 

 3)"%#')(')(%,#%+()#')
,%

$((" -')')(()"(#++
, & " '++(  3%"+  0( ')( '
( ') ( '# + + & ( (    c(
# " ' ') '- (# ') +( "#- '
("+')',+ (-')()%)#
( %+ (  " '++( %+   (" "+
%++#"+(') "+#%-'%+'
)#'')"%( "((#6


3)("#",#'"("#+

$( ""+ "+ 
 ( ')( ' ') "%-
')(% # +(     ' , (" #
(
 3)(%+(,+'#('(('),%

 ("  ( #& + % (&  (+ '#  c(
""' "+ ( - ( ') ,% + % "
" "# ( (   (  '  + "+ %+
( ( ') "%  7 '"# '   ') ,%
# + ,  # )# ' )+  c+- )' %+ ( #
(,'((')"% 
'(,-(-#%((" 

 c#("#

$ ,# (" &( ' (  


- ( #
#((&+( c#)'("#(' (
- (( ' : # # +(-  
  # (+  
"#( ' 0( (  )'   + '%
'"#)('(, 

 $"#+((+'*('%+(&

3+ ')( & "( + (" +& (' * %+ '+
(   ("6 $' ' ' '"# ' %+
(  ')(   3# %+ ( ++(  ("
(((+0#("(#-'"#' %+(
'((   '+ ' " ( , ')( 
+( ') ')( @ (  - '"# ' %+
( ( "#( (% ,# ' '# #   "
,''"#((('"(- 0("+()'(
+    +((" "+ #%- ""+')((
+#''0((0(-"('"#("#')(@
#("(')%+')(%+(+# 

3# %+ ++(  ("-   '#(- ( +(
')(&&(')"%" @'')#%
"+#'%+')(((("':')('(
() ' '%'%  1% " (# '( %+  ,
+( ( ')( #  ,  '( ' ()' %+
'*(( '  %+ ( ( "(%  "+ #%- ('
'& " %+ ( "%  '"    
'7#-'"+'"('(## 

;+$"

;+("',"("+"(6

++"%*+(,'+
 "+'+*)
 +('
 "#('(,
 %#((,(,
 +(,(,& '+

)$"

;)c#$"6

2':4E2*%)&(4
2c#$"4D
2('()4

You might also like