Professional Documents
Culture Documents
TENTANG
Diabetes Mellitus
DISUSUN OLEH
Bissmillahirahmannirrahim……..
Syukur alhamdulilah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala kehendak dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Diabetes Mellitus tepat pada
waktunya.
Dalam makalah ini penulis mendapatkan bimbingan sumbangan pikiran , serta petunjuk
berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih yang
Penulis menyadari, makala ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan ilmu dan
wawasan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun,
Penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan
dan pengetahuan kita tentang administrasi bisnis serta menambah referensi atau bacaan dari mata
kuliah administrasi bisnis. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hikmah-Nya kepada
1. Definisi
Diabetes mellitus atau penyakit gula atau kencing manis adalah penyakit yang ditandai
dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia) akibat tubuh kekurangan
insulin baik absolut maupun relatif. Tingkat kadar glukosa darah menentukan apakah seseorang
menderita DM atau tidak. Tabel berikut menunjukkan kriteria DM atau bukan :
Kapiler < 80
Gangguan Puasa Vena 100 - 140 2 jam PP Vena 100 - 140
Toleransi
Kapiler 80 - Kapiler 80 – 120
Glukosa 120
DM Puasa Vena > 140 2 jam PP Vena > 200
Diabetes melitus yang terkait keadaan atau gejala tertentu seperti penyakit pankreas, penyakit
hormonal, obat-obatan / bahan kimia, kelainan insulin / reseptornya, sindrom genetik dll
Disamping itu diabetes melittus juga dapat terjadi karena gangguan terhadap fungsi
insulin dalam memasukan glukosa kedalam sel. Gangguan itu dapat terjadi karena kegemukan
atau sebab lain yang belum diketahui.
3. Type Diabetes Mellitus
Penyakit diabetes mellitus (DM)-yang dikenal masyarakat sebagai penyakit gula atau
kencing manis-terjadi pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) dalam
darah akibat kekurangan insulin atau reseptor insulin tidak berfungsi baik. Diabetes yang timbul
akibat kekurangan insulin disebut DM tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM).
Sedang diabetes karena insulin tidak berfungsi dengan baik disebut DM tipe 2 atau Non-Insulin
Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM).
Insulin adalah hormon yang diproduksi sel beta di pankreas, sebuah kelenjar yang
terletak di belakang lambung, yang berfungsi mengatur metabolisme glukosa menjadi energi
serta mengubah kelebihan glukosa menjadi glikogen yang disimpan di dalam hati dan otot. Tidak
keluarnya insulin dari kelenjar pankreas penderita DM tipe 1 bisa disebabkan oleh reaksi
autoimun berupa serangan antibodi terhadap sel beta pankreas.
Pada penderita DM tipe 2, insulin yang ada tidak bekerja dengan baik karena reseptor
insulin pada sel berkurang atau berubah struktur sehingga hanya sedikit glukosa yang berhasil
masuk sel. Akibatnya, sel mengalami kekurangan glukosa, di sisi lain glukosa menumpuk dalam
darah. Kondisi ini dalam jangka panjang akan merusak pembuluh darah dan menimbulkan
pelbagai komplikasi. Bagi penderita Diabetes Melitus yang sudah bertahun-tahun minum obat
modern seringkali mengalami efek yang negatif untuk organ tubuh lain.
banyak minum,
banyak kencing,
berat badan turun.
Pada awalnya, kadang-kadang berat badan penderita diabetes naik. Penyebabnya, kadar
gula tinggi dalam tubuh. Maka perlu waspada apabila keinginan minum kita terlalu berlebihan
dan juga merasa ingin makan terus. Berat badan yang pada awalnya terus melejit naik lalu tiba-
tiba turun terus tanpa diet. Tetangga saya ibu Ida juga tak pernah menyadari kalau menderita
diabet ketika badannya yang gemuk tiba-tiba terus menyusut tanpa dikehendaki. Gejala lain,
adalah gangguan saraf tepi berupa kesemutan terutama di malam hari, gangguan penglihatan,
gatal di daerah kemaluan atau lipatan kulit, bisul atau luka yang lama sembuh, gangguan ereksi
pada pria dan keputihan pada perempuan.
Gejala:
Pada tahap awal gejala umumnya ringan sehingga tidak dirasakan, baru diketahui sesudah
adanya pemeriksaan laboratorium. Pada tahap lanjut gejala yang muncul antara lain :
Rasa haus
Banyak kencing
Berat badan turun
Rasa lapar
Badan lemas
Rasa gatal
Kesemutan
Mata kabur
Kulit Kering
Gairah sex lemah
Komplikasi:
Penglihatan kabur
Penyakit jantung
Penyakit ginjal
Gangguan kulit dan syaraf
Pembusukan
Gairah sex menurun
Jika tidak tepat ditangani, dalam jangka panjang penyakit diabetes bisa menimbulkan
berbagai komplikasi. Maka bagi penderita diabet jangan sampai lengah untuk selalu mengukur
kadar gula darahnya, baik ke laboratorium atau gunakan alat sendiri. Bila tidak waspada maka
bisa berakibat pada gangguan pembuluh darah a.l.
Penderita juga rentan infeksi, mudah terkena infeksi paru, gigi, dan gusi serta saluran kemih.
Kardiopati diabetik
Kardiopati diabetik adalah gangguan jantung akibat diabetes. Glukosa darah yang tinggi
dalam jangka waktu panjang akan menaikkan kadar kolesterol dan trigliserida darah. Lama-
kelamaan akan terjadi aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah. Maka bagi para
penderita diabet perlu pemeriksaan kadar kolesterol dan trigliserida darah secara rutin. Dari
pengalaman saya untuk menurunkan kadar gula darah sekaligus menormalkan kadar kolestrol
dan trigliserida sebenarnya sangat mudah. Yang pertama sebenarnya pola makan malam.
Upayakanlah tidak makan nasi pada malam hari. Gantilah dengan makan kentang atau bisa juga
pisang kepok rebus atau bisa juga konsumsi sayur dan buah-buahan.
Penyempitan pembuluh darah koroner menyebabkan infark jantung dengan gejala antara
lain nyeri dada. Karena diabetes juga merusak sistem saraf, rasa nyeri kadang-kadang tidak
terasa. Serangan yang tidak terasa ini disebut silent infraction atau silent heart attack.
Kematian akibat kelainan jantung dan pembuluh darah pada penderita diabetes kira-kira
dua hingga tiga kali lipat lebih besar dibanding bukan penderita diabetes., pengendalian kadar
gula dalam darah belum cukup untuk mencegah gangguan jantung pada penderita diabetes.
Sebagaimana rekomendasi Asosiasi Diabetes Amerika (ADA) serta perkumpulan sejenis di
Eropa atau Indonesia (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia/Perkeni), penderita diabetes
diharapkan mengendalikan semua faktor secara bersama-sama untuk mendapatkan hasil yang
optimal.
Tekanan darah harus diturunkan secara agresif di bawah 130/80 mmHg, trigliserida di
bawah 150 mg/dl, LDL (kolesterol buruk) kurang dari 100 mg/dl, HDL (kolesterol baik) di atas
40 mg/dl. Hal ini memberi proteksi lebih baik pada jantung.
Penderita diabetes yang kadar glukosanya tidak terkontrol respons imunnya menurun.
Akibatnya, penderita rentan terhadap infeksi, seperti infeksi saluran kencing, infeksi paru serta
infeksi kaki. Banyak hal yang menyebabkan kaki penderita diabetes mudah kena infeksi, terkena
knalpot, lecet akibat sepatu sesak, luka kecil saat memotong kuku, kompres kaki yang terlalu
panas. Infeksi kaki mudah timbul pada penderita diabetes kronis dan dikenal sebagai penyulit
gangren atau ulkus.
Jika dibiarkan, infeksi akan mengakibatkan pembusukan pada bagian luka karena tidak
mendapat aliran darah. Pasalnya, pembuluh darah penderita diabetes banyak tersumbat atau
menyempit. Jika luka membusuk, mau tidak mau bagian yang terinfeksi harus diamputasi.
Penderita diabetes yang terkena gangren perlu dikontrol ketat gula darahnya serta diberi
antibiotika. Penanganan gangren perlu kerja sama dengan dokter bedah.
Untuk mencegah gangren, penderita diabetes perlu mendapat informasi mengenai cara
aman memotong kuku serta cara memilih sepatu. Impotensi juga menjadi momok bagi penderita
diabetes, impotensi disebabkan pembuluh darah mengalami kebocoran sehingga penis tidak bisa
ereksi. Impotensi pada penderita diabetes juga bisa disebabkan oleh faktor psikologis atau
gabungan organis dan psikologis.
Nefropati diabetik
Entah bagaimana mulanya akhir-akhir ini banyak pasien gagal ginjal datang ke klinik
saya. Sebelumnya tak pernah saya duga bahwa tanaman obat kita mampu membantu mengatasi
kasus gagal ginjal. Awal mulanya seorang penderita gagal ginjal dengan penuh keyakinan
meminta tolong saya untuk membantu mengatasi penyakitnya. Nefropati diabetik adalah
gangguan fungsi ginjal akibat kebocoran selaput penyaring darah. Sebagaimana diketahui, ginjal
terdiri dari jutaan unit penyaring (glomerulus). Setiap unit penyaring memiliki membran/selaput
penyaring. Kadar gula darah tinggi secara perlahan akan merusak selaput penyaring ini.
Gula yang tinggi dalam darah akan bereaksi dengan protein sehingga mengubah struktur
dan fungsi sel, termasuk membran basal glomerulus. Akibatnya, penghalang protein rusak dan
terjadi kebocoran protein ke urin (albuminuria). Hal ini berpengaruh buruk pada ginjal.
Gangguan ginjal, menyebabkan fungsi ekskresi, filtrasi dan hormonal ginjal terganggu.
Akibat terganggunya pengeluaran zat-zat racun lewat urin, zat racun tertimbun di tubuh. Tubuh
membengkak dan timbul risiko kematian. Ginjal juga memproduksi hormon eritropoetin yang
berfungsi mematangkan sel darah merah. Gangguan pada ginjal menyebabkan penderita
mengalami anemia.
Penderita yang telah sampai tahap gagal ginjal memerlukan hemodialisis atau
transplantasi ginjal. Gejala nefropati diabetes baru terasa saat kerusakan ginjal telah parah berupa
bengkak pada kaki dan wajah, mual, muntah, lesu, sakit kepala, gatal, sering cegukan,
mengalami penurunan berat badan.Penderita nefropati harus menghindari zat yang bisa
memperparah kerusakan ginjal, misalnya pewarna kontras yang digunakan untuk rontgen, obat
anti-inflamasi nonsteroid serta obat-obatan yang belum diketahui efek sampingnya.
Retinopati diabetik
Diabetes juga dapat menimbulkan gangguan pada mata. Yang terutama adalah retinopati
diabetik. Keadaan ini, disebabkan rusaknya pembuluh darah yang memberi makan retina. Bentuk
kerusakan bisa bocor dan keluar cairan atau darah yang membuat retina bengkak atau timbul
endapan lemak yang disebut eksudat. Selain itu terjadi cabang-cabang abnormal pembuluh darah
yang rapuh menerjang daerah yang sehat.
Retina adalah bagian mata tempat cahaya difokuskan setelah melewati lensa mata.
Cahaya yang difokuskan akan membentuk bayangan yang akan dibawa ke otak oleh saraf optik.
Bila pembuluh darah mata bocor atau terbentuk jaringan parut di retina, bayangan yang dikirim
ke otak menjadi kabur. Gangguan penglihatan makin berat jika cairan yang bocor mengumpul di
fovea, pusat retina yang menjalankan fungsi penglihatan sentral. Akibatnya, penglihatan kabur
saat membaca, melihat obyek yang dekat serta obyek yang lurus di depan mata.
Pembuluh darah yang rapuh bisa pecah, sehingga darah mengaburkan vitreus, materi
jernih seperti agar-agar yang mengisi bagian tengah mata. Hal ini menyebabkan cahaya yang
menembus lensa terhalang dan tidak sampai ke retina atau mengalami distorsi. Jaringan parut
yang terbentuk dari pembuluh darah yang pecah di korpus vitreum dapat mengerut dan menarik
retina, sehingga retina lepas dari bagian belakang mata. Pembuluh darah bisa muncul di iris
(selaput pelangi mata) menyebabkan glaukoma.
Risiko terjadinya retinopati diabetik cukup tinggi. Sekitar 60 persen orang yang
menderita diabetes 15 tahun atau lebih mengalami kerusakan pembuluh darah pada mata.
Pemeriksaan dilakukan dengan oftalmoskop serta angiografi fluoresen yaitu foto rontgen mata
menggunakan zat fluoresen untuk mengetahui kebocoran pembuluh darah.
Pengobatan dilakukan dengan bedah laser oftalmologi. Yaitu, penggunaan sinar laser
untuk menutup pembuluh darah yang bocor, sehingga tidak terbentuk pembuluh darah abnormal
yang rapuh. Selain itu bisa dilakukan vitrektomi yaitu tindakan mengeluarkan vitreus yang
dipenuhi darah dan menggantinya dengan cairan jernih. Penderita retinopati hanya boleh
berolahraga ringan dan harus menghindari gerakan membungkuk sampai kepala di bawah.
Menderita diabetes bukan berarti kiamat. Penderita diabetes bisa hidup secara wajar dan
normal seperti orang- orang yang bukan penderita diabetes. Bedanya, penderita diabetes harus
disiplin mengontrol kadar gula darah agar tidak meningkat di atas normal untuk jangka waktu
panjang. Penyakit diabetes mellitus (DM)-yang dikenal masyarakat sebagai penyakit gula atau
kencing manis-terjadi pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) dalam
darah akibat kekurangan insulin atau reseptor insulin tidak berfungsi baik.
Diabetes yang timbul akibat kekurangan insulin disebut DM tipe 1 atau Insulin
Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Sedang diabetes karena insulin tidak berfungsi dengan
baik disebut DM tipe 2 atau Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Insulin adalah
hormon yang diproduksi sel beta di pankreas, sebuah kelenjar yang terletak di belakang
lambung, yang berfungsi mengatur metabolisme glukosa menjadi energi serta mengubah
kelebihan glukosa menjadi glikogen yang disimpan di dalam hati dan otot. Tidak keluarnya
insulin dari kelenjar pankreas penderita DM tipe 1 bisa disebabkan oleh reaksi autoimun berupa
serangan antibodi terhadap sel beta pankreas.
Pada penderita DM tipe 2, insulin yang ada tidak bekerja dengan baik karena reseptor
insulin pada sel berkurang atau berubah struktur sehingga hanya sedikit glukosa yang berhasil
masuk sel. Akibatnya, sel mengalami kekurangan glukosa, di sisi lain glukosa menumpuk dalam
darah. Kondisi ini dalam jangka panjang akan merusak pembuluh darah dan menimbulkan
pelbagai komplikasi.
Tiga gejala klasik yang dialami penderita diabetes. Yaitu, banyak minum, banyak
kencing, dan berat badan turun. Pada awalnya, kadang-kadang berat badan penderita diabetes
naik. Penyebabnya, kadar gula tinggi dalam tubuh. Gejala lain, adalah gangguan saraf tepi
berupa kesemutan terutama di malam hari, gangguan penglihatan, gatal di daerah kemaluan atau
lipatan kulit, bisul atau luka yang lama sembuh, gangguan ereksi pada pria dan keputihan pada
perempuan.
Jika tidak tepat ditangani, dalam jangka panjang penyakit diabetes bisa menimbulkan
berbagai komplikasi akibat gangguan pembuluh darah, gangguan bisa terjadi pada pembuluh
darah otak (stroke), pembuluh darah mata (gangguan penglihatan), pembuluh darah jantung
(penyakit jantung koroner), pembuluh darah ginjal (gagal ginjal), serta pembuluh darah kaki
(luka yang sukar sembuh/gangren). Penderita juga rentan infeksi, mudah terkena infeksi paru,
gigi, dan gusi serta saluran kemih.
Menormalkan kadar glukosa, lemak, dan insulin di dalam darah serta memberikan
pengobatan penyakit kronis lainnya. Langkah yang dilakukan terutama : Diet;
Mengurangi kalori dan meningkatkan konsumsi vitamin. aktivitas fisik; olahraga teratur,
pengelolaan glukosa dan meningkatkan kepekaan terhadap insulin.
Obat-obat hipoglikemia oral : Sulfonylurea untuk merangsang pancreas menghasilkan
insulin dan mengurangi resistensi terhadap insulin.
Terapi insulin
Tanaman obat memiliki kelebihan dalam pengobatan DM karena umumnya tanaman obat
memiliki fungsi konstruktif yaitu membangun kembali jaringan-jaringan yang rusak serta
menyembuhkan penyakit komplikasi yang lain. Dengan demikian dari tanaman obat diharapkan :