You are on page 1of 10

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA


JAKARTA

MODUL III

ETIKA HUMAS

POKOK BAHASAN :

PROFESIONALISME

DESKRIPSI

Profesionalisme adalah termasuk salah satu pokok pembahasan penting dalam etika

profesi yang merupakan bagian dari etika khusus yang lalu dianggap sebagai etika

terapan. Setelah mempelajari dan memahami profesionalisme, maka para mahasiswa

mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari – hari. Pada sesi ini akan dibahas

tentang pengertian profesionalisme, prinsip dasar profesionalisme serta arti dan

pentingnya profesionalisme dalam kegiatan humas.

TUJUAN INSTRUKSIONAL

Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat:

1. Memahami dan mampu menjelaskan kembali pengertian

profesionalisme

2. Memahami dan mampu menjelaskan kembali prinsip – prinsip

dasar profesionalisme

3. Memahami dan mampu menjelaskan kembali pentingnya

profesionalisme dalam kegiatan humas.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. A. Rachman MM


ETIKA UMB
PROFESIONALISME

2.1. PENGERTIAN

Kata “ profesional “ dan “ profesionalisme “ menjadi semacam istilah

kunci bagi kehidupan modern khususnya dunia bisnis. Sering timbul kebingungan juga

mengenai pengertian “ profesi “ sehubungan dengan istilah profesi, profesional, dan

profesionalisme yang dipakai secara obral dalam hampir seluruh aspek kehidupan.

Berbagai definisi profesi dapat dirangkum sebagai berikut :

Profesi adalah pekerjaan atau bidang pekerjaan yang menuntut pendidikan keahlian

intelektual tingkat tinggi dan tanggung jawab etis yang mandiri dalam prakteknya.

2.2. PRINSIP DASAR PROFESIONALISME

Berdsaarkan definisi tersebut, maka pekerjaan profesional memuat 3

( tiga ) unsur utama atau prinsip dasar yaitu keahlian, tanggung jawab, dan norma

yang mengatur kegiatan pelakunya.

2.2.1. KEAHLIAN

Pekerjaan profesinal biasanya menuntut penguasaan keahlian tertentu.

Keahlian ini memungkinkan seorang pekerja profesional untuk memberikan jasa

spesifik pada kliennya yang hasil akhirnya jelas hubungannya dengan tingkat

keahliannya. Contoh, adanya hubungan langsung antara keahlian medis seorang dokter

dengan penyembuhan pasiennya atau keahlian seorang arsitek dengan rancangan

bangunannya. Karena keahlian bersumber pada hal – hal sebagai berikut :

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. A. Rachman MM


ETIKA UMB
2.2.1.1. Pengetahuan ::

Suatu profesi terdiri dari sekumpulan pengetahuan yang menjadi

milik bersama ( a common body of knowledge ). Seseorang yang mau menjadi

pekerja profesional dalam bidang profesi tertentu harus bisa menunjukkan

bahwa ia menguasai kumpulan pengetahuan tersebut sampai tingkat tertentu.

Penguasaan pengetahuan yang dimilikinya dicapai melalui suatu proses

pendidikan dan ujian. Pada bidang profesi yang sudah mantap keterandalannya

di masyarakat, bisa dijadikan contoh adalah profesi dokter, dalam bidang

kedokterran hal – hal yang menyangkut tingkat penguasaan pengetahuan dan

praktek kerjanya sudah terumus secara jelas. Tetapi dalam masyarakat kita

sering mengenal banyaknya profesi konsultan manajemen, yang mana

pengetahuan dan tingkat penguasaan bagi seorang konsultan manajemen belum

jelas rumusannya.

2.2.1.2. Keterampilan dan cara kerja :

Para personil atau individu yang sudah bisa menunjukkan

penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan cara kerja yang cukup dapat

diterima sebagai pekerja profesional yang mandiri dalam bidangnya, artinya

mereka telah dianggap mampu dan bertanggung jawab penuh untuk memberikan

jasa dalam bidang keahliannya.

2.2.1.3. Kemandirian dan pengakuan :

Mereka yang sudah dapat menunjukkan penguasaan pengetahuan,

kererampilan, dan cara kerja yang mamadai menurut ukuran profesionalisme,

maka mereka dapat diterima sebagai pekerja profesional yang mandiri dalam

bidangnya. Artinya, secara mandiri mereka dianggap telah mampu dan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. A. Rachman MM


ETIKA UMB
memperoleh pengakuan serta bertanggung jawab penuh di dalam memberikan

jasa dalam bidang keahliannya.

2.2.2. TANGGUNG JAWAB

Seseorang yang sudah ahli artinya ia adalah orang yang punya “

kewenangan profesional “. Mereka yang mempunyai kewenangan profesionak

bertanggung jawab untuk menunjukkan hasil kerja yang berkaitan keunggulan

mutu jasa dan pengembangan profesinya, memberikan pelayanan keahlian

yang terbaik bagi kliennya, dapat menjalin hubungan baik dengan rekannya dan

mengutamakan kepentingan masyarakat.

2.2.2.1. Keunggulan Mutu Jasa dan Pengembangan Profesi :

Dalam kapasitasnya sebagai seorang pekerja profesional harus

senantiasa menawarkan mutu jasa yang terbaik dalam bidang profesinya. Dalam

kaitan dengan keunggulan mutu jasa, seorang profesional harus secara simultan

mengembangkan keahlian dirinya yang dapat dilakukannya bersama – sama para

rekan – rekannya dalam profesi yang sama.

2.2.2.2. Pelayanan Terbaik bagi Klien :

Seorang profesional harus memberikan pelayanan yang terbaik

bagi organisasi tempatnya bernaung. Apalagi dalam keadaan dimana organisasi

atau klien sepenuhnya sangat tergantung pada keahlian seorang pekerja

profesional. Namun, memberikan pelayanan terbaik tidak berhubungan bahwa

seorang profesional harus senantiasa mengikuti keinginan klien atau

organisasinya. Seorang profesional tetap bertanggung jawab di dalam

mempertahankan kebebasan dan integritas dirinya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. A. Rachman MM


ETIKA UMB
2.2.2.3. Rekan Profesi :

Pekerja profesional bertanggung jawab di dalam memelihara

saling pengertian dan pertukaran pengalaman dengan rekan seprofesinya.

Karena kemajuan profesi tergantung dari hubungan yang saling menghormati,

terbuka dan saling percaya amtara para pekerja profesional dalam satu bidang

profesi.

2.2.2.4. Kepentingan Umum :

Kemampuan yang dipunyai oleh seorang profesional gharus

dimanfaatkan untuk kepentingan umum dan tidak untuk kepentingan pribadi atau

perorangan.

2.2.3. PENGATUR PERILAKU

Perilaku profesional diatur oleh berbagai macam kendali yaitu Undang

– undang atau peraturan pemerintah, peraturan atau kesepakatan dalam bidang

profesi, pengakuan masyarakat dan kesadaran pribadi. Antara Undang – undang

dan peraturan pemerintah, peraturan dan kesepakatan bidang profesi, pengakuan

masyarakat dan kesadaran sikap pribadi saling terkairt erat di dalam mengatur

perilaku profesional, yaitu :

2.2.3.1. Undang – undang dan peraturan pemerintah :

Mempunyai fungsi di dalam mencegah praktek orang yang

tidak punyai “ wewenang keahlian “ dan “ melindungi konsumen dari praktek

yang tidak bertanggung jawab “.

2.2.3.2. Peraturan dan kesepakatan :

Mengutamakan dua aspek regulasi yaitu menjamin mutu dan

membatasi persaingan. Para profesional yang tergabung dalam suatu bidang

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. A. Rachman MM


ETIKA UMB
profesi tertentu, bersepakat untuk melakukan pengendalian dan peningkatan

mutu jasa profesinya sendiri dan memberikan batasan – batasan tentang cara

memasarkan jasa ( tidak boleh diiklankan ) yang mencerminkan prestise dan

mutu jasa.

2.2.3.3. Pengakuan masyarakat :

Di dalam rangka mengatur perilaku para profesional yang

dikendalikan dengan adanya pengakuan masyarakat, karena pengkuan

masyarakat yang menentukan tegak runtuhnya suatu profesi.

2.2.3.4. Kesadaran dan sikap pribadi :

Kesadaran dan sikap pribadi perlu dimiliki oleh para profesional

di dalam mengatur perilakunya. Dimana masing – masing

profesional harus mempunyai kejelasan normatif bahwa melayani

kepentingan umum adalah kewajiban utamanya yang harus

dinyatakan dalam perbuatan yang dapat diterima dan dipercaya

oleh masyarakat.

2.3. PROFESIONALISME DALAM KEGIATAN HUMAS

Para praktisi hubungan masyarakat sedunia yang terhimpun dalam The

International Public Relations Association membuat kesepakatan dalam merumuskan

definisi : “ Hubungan Masyarakat adalah fungsi manajemen dari budi yang

dijalankan secara berkesinambungan dan berencana, dengan mana organisasi –

organisasi dan lembaga – lembaga yang bersifat umum dan pribadi berusaha

memperoleh dan membina pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang

ada sangkut pautnya atau yang mungkin ada sangkut – pautnya dengan menilai

pendapat umum di antara mereka dengan tujuan sedapat mungkin

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. A. Rachman MM


ETIKA UMB
menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan mereka, guna mencapai

kerjasama yang lebih produktif dan untuk melaksanakan kepentingan bersama

yang lebih efisien, dengan melancarkan informasi yang berencana dan tersebar

luas. “

The British Institute of Public Relations mendifinisikan fungsi hubungan masyrakat

sebagai berikut : “ Hubungan Masyarakat adalah fungsi manajemen yang khas

yang mendukung dan memelihara jalur bersama bagi komunikasi, pengertian,

penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dengan khalayak ; melibatkan manajemen

dalam permasalahan atau persoalan ; membantu manajemen memperoleh penerangan

dan tanggap terhadap opini publik ; menetapkan dan menegaskan tanggung jawab

manajemen dalam melayani kepentingan umum ; menopang manajemen dalam

mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif dalam penerapannya sebagai

sistem peringatan secara dini guna membantu mengantisipasi kecenderungan ; dan

menggunakan penelitian serta teknik – teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai

kegiatan utamanya.”

Berdasarkan definisi – definisi di atas maka jelas bahwa kegiatan

hubungan masyarakat adalah merupakan suatu paduan dari pengetahuan, keterampilan

serta metode yang harus dipejari secara simultan agar menjadi profesional humas

yang handal sehingga dapat menghasilkan suatu hasil karya yang bermutu tinggi yang

didasari oleh suatu keterampilan dan cara kerja yang berkualitas yang diakui oleh

bidang profesinya Humas di dalam menjalankan tugasnya berpegang kepada

kepentingan masyarakat umum ( khalayak intern dan khalayak ekstern ) yang selalu

berupaya untuk melayaninya secara optimal, dan bertanggung jawab akan pengaruh

opini publik di dalam menyajikan fakta dan pandangan kepada khalayak sehingga

dapat menecegah terjadinya rintangan psikologi yang timbul dari pihak organisasi

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. A. Rachman MM


ETIKA UMB
maupun dari pihak publik. Karena operasionalisasi humas adalah membina hubungan

yang harmonis antara organisasi dengan publik, profesional humas adalah orang

yang mempunyai kesadaran dan sikap pribadi yang menitikberatkan moral dan

perilaku yang baik, baik di dalam melayani kepentingan umum yang merupakan

kewajiban utamanya juga dalam perbuatan yang dapat diterima dan dipercaya oleh

masyarakat.

KEPUSTAKAAN :

1. Dr. Bachtiar Aly, M.A., Teknik Hubungan Masyarakat, Universitas Terbuka, Jakarta,

1995

2. Dr. A. Sonny Keraf, Etika Bisnis, Pustaka Filsafat, Kanisius Yogyakarta, 1998

3. Anugerah Pekerti, Ph.D., Profesi Makna dan Pemahamannya untuk Acuan Kerja,

1995.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. A. Rachman MM


ETIKA UMB
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. A. Rachman MM
ETIKA UMB
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. A. Rachman MM
ETIKA UMB

You might also like