You are on page 1of 7

Syirik

Syirik yaitu:

Menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan Allah,
seperti berdoa kepada selain Allah disamping berdo’a kepada Allah
Memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo’a dan
sebagiannya kepada selain-Nya.
Firman Allah dalam:

a) QS Luqman (31):13
Artinya: “Dan ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

b) QS Al-An’am (6):88
Artinya: “Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang
dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah,
niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.””

Syirik adalah dosa yang paling besar

Hadist riwayat Al-Bukhari dan Muslim: “Maukah kalian aku beritahukan tentang dosa yang
paling besar?, ‘Kami menjawab, Ya wahai Rasulullah!’, Beliau bersabda, Berbuat syirik
kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.”

Jenis Syirik

Syirik Besar

Mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal didalam neraka, a.l:

 Memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah


 Mendekatkan diri kepadaNya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain
Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaithan
 Takut kepada orang-orang yang telah mati, jin atau syaithan

QS Yunus (10):18
Artinya: “Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan
kemudharatan kepada mereka dan tidak kemanfa’atan, dan mereka berkata: “Mereka itu
adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah.” Katakanlah: “Apakah kamu
mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak dibumi?”
Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan.”

Syirik besar ada 4 macam:

a. Syirik Dakwah (Do’a)


disamping dia berdo’a kepada Allah ia berdo’a kepada selainNya
QS Al-Ankabut (29):65
Artinya: “Maka apabila mereka naik kapal mereka mendo’a kepada Allah dengan
memurnikan keta’atan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke
darat, tiba-tiba mereka mempersekutukan.”

b. Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan


menunjukan suatu bentuk ibadah untuk selain Allah

QS Huud (11): 15-16


Artinya: “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami
berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di
dunia itu tidak akan dirugikan(15). Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat,
kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-
sialah apa yang telah mereka kerjakan(16).”

c. Syirik Keta’atan
menta’ati selain Allah dalam hal maksiat kepada Allah

QS At-Taubah (9):31)
Artinya: “Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan
selain Allah dan Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan
yang Esa, tidak ada Tuhan selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”

d. Syirik Mahabbah (Kecintaan)


menyamakan QS selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaan

QS Al-Baqarah (2):165
Artinya: “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan
selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-
orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang
yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa , bahwa kekuatan itu
kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya.”

Syirik Kecil

Tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam

Syirik kecil ada 2 macam:

a. Syirik Zhahir (nyata)


syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan

QS At-Takwir (81):29
Artinya: “Dan kamu tidak dapat menghendaki kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan
semesta alam.”

b. Syirik Khafi (tersembunyi)


syirik dalam hal keiginan dan niat, seperti riya’ (ingin dipuji orang) dan sum’ah (ingin
didengar orang)
(QS Al-Kahfi (18):110)
Artinya: “Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan
kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa.” Barangsiapa
mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh
dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.”

Syirik memiliki kejelekan dan bahaya yang sangat banyak di antaranya sebagai
berikut:

1. Merupakan kezhaliman yang terbesar.

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.’” (QS. Luqman: 13)

2. Allah tidak akan mengampuni dosa syirik.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa
yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisaa’:
48)

3. Pelaku syirik haram masuk surga dan kekal di neraka.

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah adalah Al


Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah
Allah Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu
dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah
neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (QS. Al Maidah:
72)

4. Syirik menghapuskan seluruh amal.

“Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang
dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah,
niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al An’am: 88)

“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu:
‘Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi.’” (QS. Az Zumar: 65)

5. Pelaku syirik halal darah dan hartanya (diperangi).

“Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di
mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di
tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat,
maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. At Taubah: 5)

6. Syirik merupakan dosa besar yang terbesar.


“Maukah aku beritahukan tentang dosa besar yang paling besar?” Para sahabat menjawab,
“Tentu wahai Rasulullah.” Nabi bersabda: “Syirik kepada Allah, durhaka kepada orang
tua?” (HR. Bukhari Muslim)

Fenomena Syirik

Perbuatan musyrik merupakan aktivitas yang sudah ada sejak zaman dahulu. Bertambah
tahun, semakin banyak bentuk-bentuk kemusyrikan, semakin samar mana yang musyrik
atau bukan. Mengingat maraknya fenomena tersebut, hendaknya kita banyak belajar
dari sejarah dan pengalaman, berapa banyak kaum yang binasa dan tertimpa azab
akibat perbuatan menyekutukan Allah SWT.

�Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala
dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.� (QS An-Nisa :48)

Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda: "Barang siapa mati dalam keadaan menyembah sesembahan selain
Allah, masuklah ia ke dalam neraka." (HR Bukhari)

Diantara fenomena syirik yang sering dan banyak sekali terjadi adalah:

1. Berdo'a kepada selain Allah

Kita sering mendapatkan informasi bahwa dilaksanakannya doa bersama yang tidak
ditujukan kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda :

"Sesungguhnya tidak boleh beristighostah kepadaku tapi istighostah itu hanya kepada
Allah saja". (HR Ath-Thabrani)

Hal tersebut dikuatkan dalam firman Allah SAW :

�Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfa'at dan tidak
(pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang
demikian itu) maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang
zhalim." (QS 10:106)

2. Mengubur orang-orang shalih di masjid

Banyak kita temui di negara-negara Islam, dibangun makam para ulama yang sangat
dihormati oleh kaumnya pada masa hidupnya. Rasulullah SAW bersabda : "Ya Allah
janganlah engkau jadikan kuburanku sebagai berhala yang disembah, Allah sangat
murka kepada orang-orang yang menjadikan kuburan Nabi-Nabi mereka sebagai
masjid." (HR Imam Malik dalam kitab Al Muwatha)

3. Menyembelih di kuburan para wali atau Nabi

Pada jaman jahiliyah penyembelihan binatang di lokasi berhala dan patung orang shalih.
Bahkan tidak sedikit sampai sekarang pun masih ada yang meyakini hal tersebut
sebagai amal shaleh. Allah SWT berfirman:

Katakanlah: "Sesungguhnya shalat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam.� (QS Al-An'am :162)
4. Melakukan perjalanan menuju kuburan

Kita sering mendengar istilah ziarah, namun makna tersebut disalah-artikan menjadi
acara perjalanan menuju makam orang-orang shaleh yang diyakini akan memberikan
berkah. Mengenai hal itu Rasulullah SAW bersabda :

"Tidak boleh dilakukan perjalanan kecuali pada tiga masjid : masjidil haram, masjidku
ini dan masjidil aqsho." (Muttafaq 'Alaihi).

Sebaliknya yang diperbolehkan adalah kita ingin pergi ke Madinah Al-Munawwarah dan
mengatakan kami pergi ziarah ke masjid Nabawi, dan memberi salam penghormatan
kepada Rasulullah SAW.

5. Berhukum kepada Selain hukum Allah

Banyak kita jumpai dalam sebuah pengambilan keputusan atau menentukan hukum
perundang-undangan yang dibuat oleh manusia tidak sesuai dengan Al-Quran. Bahkan
bertolak belakang dengan hadits-hadits shahih. Hal tersebut terjadi akibat dorongan
hawa nafsu.

Allah SWT berfirman:

�Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang
diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-
hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian
apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang
telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan
menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan
sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.� (QS Al-Maidah :
49)

� Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih
baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?� (QS Al-Maidah :50).

KUFUR

Kufur Secara etimologi, kufur artinya menutupi, sedangkan menurut terminology


syariat, kufur artinya ingkar terhadap Allah swt, atau tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, baik
dengan mendustakannya maupun tidak. Perbedaannya, kalau mendustakan berarti menentang dan
menolak, tetapi kalau tidak mendustakan artinya hanya sekedar tidak iman dan tidak percaya.
Dengan demikian kufur yang disertai pendustaan itu lebih berat dari pada kufur sekedar kufur.

Jenis Kufur

Ditinjau dari berat tidaknya dosa ada dua macam ; yaitu kufur besar dan kufur kecil.

Kufur besar adalah kufur yang bisa mengeluarkan pelakunya dari Islam, dan kufur
besar ini ada lima macam :

- Kufur karena mendustakan. Allah swt berfirman :”Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-
orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak
itu datang kepadanya ? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang
kafir ?” (QS. 29:68)

- Kufur karena enggan dan sombong, padahal ia tahu dan membenarkannya. Allah berfirman :”Dan
(ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat :”Sujudlah kamu kepada Adam”, maka
sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang
yang kafir”. (QS. 2:34)

- Kufur karena ragu. Allah berfirman :”Dan dia memasuki kebunnya sedang ia zalim terhadap dirinya
sendiri; ia berkata :”Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku tidak mengira hari
kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Rabbku, pasti aku akan
mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu”. (QS. 18:35-36). Kawannya
(yang mu’min) berkata kepadanya sedang dia bercakap-cakap dengannya : “Apakah kamu kafir
kepada (Rabb) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia
menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna”. Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah,
Rabbku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Rabbku”. (QS. 18:37-38)

- Kufur karena berpaling, dalilnya adalah firman Allah swt :”Kami tiada menciptakan langit dan bumi
dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang
ditentukan. Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka”. (QS.
46:3)

- Kufur karena nifaq, dalilnya firman Allah :”Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya
mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu
mereka tidak dapat mengerti”. (QS. 63:3)

Kufur kecil, adalah kufur yang tidak mengeluarkan pelakunya dari Islam, dan ia
adalah kufur amali. Kufur amali adalah dosa-dosa yang disebut dalam al-Quran dan as-sunnah
sebagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar. Contohnya seperti kufur nikmat
sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya :”Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka
mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir”. (QS. 16:83). Termasuk juga
membunuh orang muslim, Rasulullah SAW bersabda :”Mencaci seorang muslim adalah suatu
kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran”. Termasuk juga bersumpah dengan selain Allah,
Rasulullah SAW bersabda :”Barang siapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah kafir
atau musyrik”. Para pelaku dosa-dosa tersebut bukan menjadi kafir, walaupun dalam redaksi hadits
disebut kafir, karena Allah berfirman :”Hai orang-orang yang beriman, di wajibkan atas kamu
qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; (QS. 2:178). Allah tidak mengeluarkan si
pembunuh dari golongan orang-orang beriman, bahkan menjadikannya sebagai saudara bagi wali
yang berhak melakukan qishosh, lihatlah firman Allah : ”Maka barangsiapa yang mendapat suatu
pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan
hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik
(pula).. (QS. 2:178). Bahkan dalam ayat lain, lebih jelas lagi Allah menyebut kelompok yang saling
bunuh dengan sebutan mukmin, “Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu’min berperang
maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap
golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu
kembali, kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka
damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesung guhnya Allah menyukai
orang-orang yang berlaku adil. (QS. 49:9). Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara,

karena itu damaikanlah antara kedua sauda ramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu
mendapat rahmat. (QS. 49:10)

Ada pun dilihat dari segi macam, maka kufur ada tiga macam : kufur qouliy, kufur
amaliy, dan kufur I’tiqodi. Tiga macam kekufuran ini dilihat dari mana timbulnya, karena ada yang
timbul dari ucapan, ini disebut kufur qouliy (ucapan), seperti bersumpah dengan nama selain Allah,
ada yang timbul dari perbuatan, ini disebut kufur amaliy, seperti membunuh orang mukmin, ada
yang timbul dari keyakinan disebut kufur I’tiqodiy, seperti meyakini bahwa tidak ada tuhan yang
menciptakan alam, atau Isa adalah anak Allah, dll. Jenis kufur ini ada yang termasuk kufur besar.

Bahaya kufur

Kufur besar dapat dapat mengeluarkan kita dari agama atau murtad, maka apabila
dia ingin bertaubat maka harus mengucapkan dua kalimah syahadat. Sedangkan kufur kecil bagi
sipelaku mendapat dosa yang besar dan akan diazab di akhirat nanti apabila dia tidak bertaubat.

Fenomena kufur

Yang sering terjadi dimasyarakat adalah kufur kecil, seperti membunuh orang
muslim dll, hal yang semacam ini sering terjadi dari dulu sampai sekarang. Ada juga orang yang
mengaku nabi, ini termasuk kufur besar karena mengingkari bahwa nabi Muammad SAW adalah
nabi akhir zaman.

Sumber :Majalah islami “Labbaik“, edisi : 021/th.02/Safar-Rabi’ul Awwal 1427H/2006M

You might also like