Professional Documents
Culture Documents
menggambarkan keadaan yang kacau, tanpa peraturan. Kata ini berasal dari bahasa
Yunani a-: "tanpa", dan nomos: "hukum" atau "peraturan".
Émile Durkheim, sosiolog perintis Prancis abad ke-19 menggunakan kata ini dalam
bukunya yang menuraikan sebab-sebab bunuh diri untuk menggambarkan keadaan atau
kekacauan dalam diri individu, yang dicirikan oleh ketidakhadiran atau berkurangnya
standar atau nilai-nilai, dan perasaan alienasi dan ketiadaan tujuan yang menyertainya.
Anomie sangat umum terjadi apabila masyarakat sekitarnya mengalami perubahan-
perubahan yang besar dalam situasi ekonomi, entah semakin baik atau semakin buruk,
dan lebih umum lagi ketika ada kesenjangan besar antara teori-teori dan nilai-nilai
ideologis yang umumnya diakui dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Robert King Merton juga mengadopsi gagasan tentang anomie dalam karyanya. Ia
mendefinisikannya sebagai kesenjangan antara tujuan-tujuan sosial bersama dan cara-
cara yang sah untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dengan kata lain, individu yang
mengalami anomie akan berusaha mencapai tujuan-tujuan bersama dari suatu masyarakat
tertentu, namn tidak dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut dengan sah karena berbagai
keterbatasan sosial. Akibatnya, individu itu akan memperlihatkan perilaku menyimpang
untuk memuaskan dirinya sendiri.
Anomie sebagai kekacauan sosial tidak boleh dikacaukan dengan "anarkhi". Kata
"anarkhi" menunjukkan tidak adanya penguasa, hierarkhi, dan komando, sementara
"anomie" menunjukkan tidak adanya aturan, struktur dan organisasi. Banyak penentang
anarkhisme mengklaim bahwa anarkhi dengan sendirinya mengakibatkan anomi. Namun
hampir semua anarkhis akan mengatakan bahwa komando yang hierarkhis sesungguhnya
menciptakan kekacauan, bukan keteraturan (lih. misalnya Law of Eristic Escalation).
Kamus Webster 1913, sebuah versi yang lebih tua, melaporkan penggunaan kata
"anomie" dalam pengertian "ketidakpedulian atau pelanggaran terhadap hukum".
Dalam novel eksistensialis karya Albert Camus Orang Asing, tokoh protagonisnya,
Mersault bergumul untuk membangun suatu sistem nilai individual sementara ia
menanggapi hilangnya system yang lama. Ia berada dalam keadaan anomie, seperti yang
terlihat dalam apatismenya yang tampak dalam kalimat-kalimat pembukaannya:
"Aujourd'hui, maman est morte. Ou peut-être hier, je ne sais pas." ("Hari ini ibunda
meninggal. Atau mungkin kemarin, aku tak tahu.”) Camus mengungkapkan konflik
Mersault dengan struktur nilai yang diberikan oleh agama tradisional dalam suatu dialog
hampir pada bagian penutup bukunya dengan seorang pastur Katolik yang berseru,
“Apakah engkau ingin hidupku tidak bermakna?”
Yang lebih belakangan, protagonis dari film Taxi Driver karya Martin Scorsese dan
protagonis dari Fight Club, yang aslinya ditulis oleh Chuck Palahniuk dan belakangan
dijadikan film, dapat dikatakan mengalami anomie.