Professional Documents
Culture Documents
ُس َ ْأَق
PEMBAGIAN KATA
Contoh: د-ج-س-م
2. Susunan huruf yang memiliki arti tertentu yang disebut "kata".
Contoh: =( َم ْس ِج ٌدmasjid)
3. Rangkaian kata yang mengandung pikiran yang lengkap yang disebut "kalimat".
Dalam golongan Isim, ada yang disebut dengan Isim 'Alam yaitu Isim yang merupakan
nama dari seseorang atau sesuatu. Di bawah ini beberapa contoh Isim 'Alam (nama),
bacalah dengan suara nyaring dan jelas satu persatu:
إِ ْس َحاق- اع ْيلِ إِسم- إِبر ِاهيم- ُنوح- إِ ْد ِريس- آدم- مح َّمد
َْ ْ َْ ْ ْ َ َُ
- سى يعِ - * يونُس- سلَيمان- * موسى- * يوسف- يع ُقوب-
َْ ُْ َْ ُ َ ُْ ُ ُْ ْ َْ
ِ َ ف- شة
- ِج ْب ِريْل- عُثْ َمان- عُ َمر- اط َمة َ ِ َعائ- َخ ِديْ َجة- َم ْريَم
- ِع ْف ِريْت- إِبْلِ ْيس- ار ْون ِ
ُ َ ق- * ف ْر َع ْون- َزيْد- لُْق َمان- م ْي َكال
ِ
َم ِد ْينَة- َم َّكة
Dalam tata bahasa Arab, dikenal adanya penggolongan Isim ke dalam Mudzakkar (laki-
laki) atau Muannats (perempuan). Penggolongan ini ada yang memang sesuai dengan
jenis kelaminnya (untuk manusia dan hewan) dan adapula yang merupakan penggolongan
secara bahasa saja (untuk benda dan lain-lain).
Dari segi bentuknya, Isim Muannats biasanya ditandai dengan adanya tiga jenis huruf di
belakangnya yaitu:
ِ َ=( فFathimah), =( م ْدرسةsekolah)
) ة. Misalnya: اط َمة
a) Ta Marbuthah (
ََ َ
b) Alif Maqshurah ( ) ى. Misalnya: =( َسل َْمىSalma), =( َحل َْوىmanisan)
c) Alif Mamdudah ( ) اء. Misalnya: َس َماء
ْ =( أAsma'), =( َس ْم َراءpirang)
Namun adapula Isim Muannats yang tidak menggunakan tanda-tanda di atas.
Contoh:
َ =( طَلThalhah), =( ُم َعا ِويَةMuawiyah)
=( َح ْم َزةHamzah), ْحة
Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti pelajaran di atas dan
menghafal kosakata yang baru anda temukan!
Isim Mutsanna (Dual) bentuknya selalu beraturan yakni diakhiri dengan huruf Nun
Kasrah ( ) ِن, baik untuk Isim Mudzakkar maupun Isim Muannats. Contoh:
Mufrad Tarjamah Mutsanna Tarjamah
َر ُج ٌل = seorang laki-laki َر ُجالَ ِن = dua orang laki-laki
ٌَجنَّة ِ َجنَّت
ان
= sebuah kebun
َ = dua buah kebun
Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti pelajaran di atas dan
menghafal semua kosa kata yang baru anda temukan!
Untuk lebih memahami penggunaan Mudzakkar dan Muannats, serta Mufrad, Mutsanna
dan Jamak dalam pengelompokan Isim, kita akan mempelajari tentang Isim Isyarah atau
Kata Tunjuk dan Isim Maushul atau Kata Sambung.
Pertama, Isim Isyarah. Pada dasarnya, ada dua macam Kata Tunjuk:
1) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang dekat: =( َه َذاini).
اب ِ
Contoh dalam kalimat: ٌ َ =( َه َذا كتini sebuah buku)
2) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang jauh: ك َ ِ=( َذلitu).
Contoh dalam kalimat: اب
ِ َ ِ =( َذلitu sebuah buku)
ٌ َك كت
Bila Isim Isyarah itu menunjuk kepada Isim Muannats maka:
2) َ ِ ذَلmenjadi: ْك
ك َ =( تِلitu). Contoh: ٌْك َم َجلَّة
َ =( تِلitu sebuah majalah)
Adapun bila Isim yang ditunjuk itu adalah Mutsanna (Dual), maka:
3) َ ِ ذَلmenjadi ك
ك ِ ك كِتَاب
َ ِذَان. Contoh: ان ِ
َ َ =( ذَانitu dua buah buku)
َ تِلmenjadi ك
ْك ِ َك مجلَّت
َ ِتَان. Contoh: ان ِ
4)
َ َ َ =( تَانitu dua buah majalah)
Sedangkan bila Isim yang ditunjuk itu adalah Jamak (lebih dari dua):
1) Bila Isim yang ditunjuk itu adalah tidak berakal, maka baik Isim Mudzakkar maupun
Isim Muannats, menggunakan: =( َه ِذ ِهini) untuk menunjuk yang dekat dan ْك
َ =( تِلitu)
untuk menunjuk yang jauh. Contoh dalam kalimat:
ب ِِ ٌ َّ =( َه ِذ ِه َم َجالini majalah-majalah)
ٌ ُ =( َهذه ُكتini buku-buku); ت
كتُب ُ ْك
َ لِ =( تitu buku-buku); ت
ٌ َّ
ال ج م ْكَ لِ =( تitu majalah-majalah)
ٌ ََ
2) Bila Isim yang ditunjuk itu adalah berakal, maka baik Isim Mudzakkar maupun Isim
Muannats, menggunakan: =( َه ُؤالَ ِءini) untuk menunjuk yang dekat dan ك
َ ِ=( أُولَئitu)
untuk menunjuk yang jauh. Contoh dalam kalimat:
ِ ٌ َ =( َه ُؤالَ ِء طَالِبini siswi-siswi)
ٌ َّ =( َه ُؤالَء طُالini siswa-siswa); ات
ب
ٌ َّك طُال
ب ٌ َك طَالِب
َ ِ =( أُولَئitu siswa-siswa); ات َ ِ =( أُولَئitu siswi-siswi)
Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti pelajaran di atas dan
menghafal semua kosa kata yang baru anda temukan!
Isim Maushul (Kata Sambung) adalah Isim yang berfungsi untuk menghubungkan
beberapa kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kalimat. Dalam bahasa Indonesia, Kata
Sambung semacam ini diwakili oleh kata: "yang".
Bentuk asal/dasar dari Isim Maushul adalah: =( الَّ ِذ ْيyang). Perhatikan contoh
penggunaan Isim Maushul dalam menggabungkan dua kalimat di bawah ini:
Kalimat I
س ُ اء ال ُْم َد ِّر
َ َج
= datang guru itu
َس ال ِْف ْقه ر د ي ي ِ َّجاء الْم َد ِّرس ال
ذ
Kalimat III
ْ
ُ ُ َْ ُ ُ ََ = datang guru yang
mengajar Fiqh
Kalimat III menghubungkan Kalimat I dan II dengan Isim Maushul: الَّ ِذ ْي
Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Muannats maka: الَّ ِذ ْيmenjadi: الَّتِ ْي
*َس ال ِْف ْقه َِّ ِ ج = datang guru (pr) yang mengajar
1) الَّ ِذ ْيmenjadi: الَّ ِذيْ َنsedangkan: الَّتِ ْي menjadi: الالَّئِ ْ*ي/الالَّتِ ْي
Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti pelajaran di atas dan
menghafal semua kosa kata yang baru anda temukan!
َم ْع ِرفَة- نَ ِك َرة
NAKIRAH (Sebarang) - MA'RIFAH (Tertentu)
1) ISIM NAKIRAH atau kata benda sebarang atau tak dikenal (tak tentu).
Isim Nakirah merupakan bentuk asal dari setiap Isim, biasanya ditandai dengan huruf
.ِّب
د ؤم دَلْو
ل ا . د
ٌ َُ ُ َ َ ٌ َ َ ََلو اء ج= Datang seorang anak. Anak itu sopan.
Selain Isim yang berawalan Alif-Lam, yang juga termasuk Isim Ma'rifah adalah:
1. ISIM 'ALAM (Nama). Semua Isim 'Alam termasuk Isim Ma'rifah, meskipun diantara
Isim 'Alam tersebut ada yang huruf akhirnya bertanwin.
ِ
Contoh:
ْ أ (= Ahmad), =( َعل ٌّيAli), ُ =( َم َّكةMakkah)
َح َم ُد
2. ISIM DHAMIR (Kata Ganti). Yaitu kata yang mewakili atau menggantikan
penyebutan sesuatu atau seseorang atau sekelompok benda/orang.
ِ ِ
ُ َم ْو- ص َفة/ ضاف إِلَْي *ه
ص ْوف َ ُم-ضاف
َ ُم/
َخبَر-ُم ْبتَ َدأ
SIFAT - MAUSHUF (Sifat dan Yang Disifati)
MUDHAF - MUDHAF ILAIH (Kata Majemuk)
MUBTADA' - KHABAR (Subjek dan Predikat)
Berkaitan dengan Nakirah dan Ma'rifah, khususnya penggunaan Alif-Lam di awal kata
atau baris Tanwin di akhir kata, ada beberapa pola kalimat (rangkaian kata) yang perlu
kita ketahui perbedaannya dengan baik. Yaitu:
ِ ت َكبِير و
اس ٌع َ ٌ ْ ٌ َب ْي
= (sebuah) rumah besar lagi luas
ت َزيْ ٍد ُ َب ْي (=rumah Zaid) --> Zaid = Isim 'Alam (Ma'rifah)
Bila Mudhaf berupa Isim Mutsanna atau Jamak Mudzakkar Salim maka huruf Nun di
akhirnya dihilangkan. Perhatikan contoh di bawah ini:
ِّ ْجا ِو
ي لا ا م ِمسل
َ َ ُْ (=dua muslim Jawa)
ِّ ْجا ِو
ي ِ
َ ُم ْسل ُمو ال (=muslimin Jawa)
ُم ْسلِ َماdari kata ان
ِ =( مسلِمdua orang muslim) --> Mutsanna
َ ُْ
ُم ْسلِ ُموdari kata =( ُم ْسلِ ُم ْو َنorang-orang muslim) --> Jamak Salim
Baik Shifat-Maushuf maupun Mudhaf-Mudhaf Ilaih, bukanlah merupakan sebuah
JUMLAH MUFIDAH ( ) ُج ْملَة ُم ِف ْي َدةatau Kalimat Sempurna. Berikut ini kita akan
mempelajari sebuah pola Jumlah Mufidah (Kalimat Sempurna).
ت َكبِْي ٌر
ُ اَلَْب ْي ت
ُ اَلَْب ْي َكبِْي ٌر
(=rumah itu besar) (=rumah itu) (=besar)
ت َج ِديْ ٌد
ٌ َب ْي ْج ِديْ ِد
َ ت ال
ُ َب ْي ت َج ِديْ ٌد
ُ اَلَْب ْي
(sebuah rumah baru) (rumah baru) (rumah itu baru)
Selanjutnya kita akan membahas tentang Isim Dhamir atau Kata Ganti.
ض ِم ْير
َ
DHAMIR (Kata Ganti)
Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk menggantikan atau mewakili
penyebutan sesuatu/seseorang maupun sekelompok benda/orang. Dhamir termasuk dalam
golongan Isim Ma'rifah.
Contoh:
ض ِم ْير َرفْع
1) DHAMIR RAFA' ( َ ) yang berfungsi sebagai Subjek.
2) DHAMIR NASHAB ( صبْ َض ِم ْير ن
َ ) yang berfungsi sebagai Objek.
Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata, sedangkan Dhamir Nashab tidak
dapat berdiri sendiri atau harus terikat dengan kata lain dalam kalimat.
ض ِم ْير َرفْع
َ
DHAMIR RAFA' (Kata Ganti Subjek)
ْ َض ِم ْير ن
صب َ
DHAMIR NASHAB (Kata Ganti Objek)
Dhamir Nashab adalah turunan (bentuk lain) dari Dhamir Rafa' yang terdiri dari:
Dhamir Rafa' Dhamir Nashab Dhamir Rafa' Dhamir Nashab
ِديْنِ َي اْ ِإل ْسالَ ُم،أَنَا ُم ْسلِ ٌم = saya seorang muslim, agamaku
Islam
ِ أَْنتُما مسلَم
اَهللُ َي ْر َح ُم ُك َما،ان = kamu berdua adalah muslim,
َ ُْ َ Allah merahmati kamu berdua
Gabungan Dhamir Nashab yang melekat pada Isim akan membentuk Isim Ma'rifah
dengan pola Mudhaf-Mudhaf Ilaih dimana Isim di depannya merupakan Mudhaf sedang
Dhamir Nashab di belakangnya merupakan Mudhaf Ilaih.
فِ ْعل
FI'IL (Kata Kerja)
Fi'il atau Kata Kerja dibagi atas dua golongan besar menurut waktu terjadinya:
تَ ْأَن ْتَ َف َعل َت ْف َع ُل = engkau (lk) mengerjakan
أَْنتُ َما َف َعلْتُ َما َت ْف َعالَ ِن = kamu berdua mengerjakan
أَْنتُ ْم َف َعلْتُ ْم َت ْف َعلُ ْو َن = kalian (lk) mengerjakan
أَْنتُ َّن َف َعلْتُ َّن ْنَ َت ْف َعل = kalian (pr) mengerjakan
ِه َي ت ْ ََف َعل َت ْف َع ُل = dia (pr) mengerjakan
ُه َما ََف َعال َي ْف َعالَ ِن = mereka berdua (lk) mengerjakan
ُه َما َف َعلَتَا َت ْف َعالَ ِن = mereka berdua (pr) mengerjakan
ُه ْم َف َعلُ ْوا َي ْف َعلُ ْو َن = mereka (lk) mengerjakan
1) Untuk Dhamir Ghaib atau "orang ketiga" ( ُه َو- ِه َي- ُه َما- ُه ْم- ) ُه َّن.
a. Bila Fa'il mendahului Fi'il maka perubahan bentuk dari Fi'il tersebut harus mengikuti
ketentuan Mudzakkar/Muannats dan Mufrad/Mutsanna/Jamak.
Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Madhy yang terletak setelah Fa'il:
ِ َاَلْمسلِمةُ َد َخل
ت ال َْم ْس ِج َد = muslimah itu memasuki masjid
َ ُْ
ِ اَلْمسلِم
ان َد َخالَ ال َْم ْس ِج َد = dua muslim itu memasuki masjid
َ ُْ
ِ َاَلْمسلِمت
ان َد َخلَتَا ال َْم ْس ِج َد = dua muslimah itu memasuki masjid
َ ُْ
اَل ُْم ْسلِ ُم ْو َن َد َخلُوا ال َْم ْس ِج َد = kaum muslimin memasuki masjid
اَل ُْم ْسلِ َمةُ تَ ْد ُخ ُل ال َْم ْس ِج َد = muslimah itu memasuki masjid
ِ اَلْمسلِم
ان يَ ْد ُخالَ ِن ال َْم ْس ِج َد = dua muslim itu memasuki masjid
َ ُْ
ِ َاَلْمسلِمت
ان تَ ْد ُخالَ ِن ال َْم ْس ِج َد = dua muslimah itu memasuki masjid
َ ُْ
اَل ُْم ْسلِ ُم ْو َن يَ ْد ُخلُ ْو َن ال َْم ْس ِج َد = kaum muslimin memasuki masjid
Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Madhy yang terletak sebelum Fa'il:
َد َخ َل اَل ُْم ْسلِ ُم ال َْم ْس ِج َد = muslim itu memasuki masjid
Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Mudhari' yang terletak sebelum Fa'il:
يَ ْد ُخ ُل اَل ُْم ْسلِ ُم ال َْم ْس ِج َد = muslim itu memasuki masjid
تَ ْد ُخ ُل ال ُْم ْسلِ َمةُ ال َْم ْس ِج َد = muslimah itu memasuki masjid
ِ ي ْد ُخل الْمسلِم
ان ال َْم ْس ِج َد = dua muslim itu memasuki masjid
َ ُْ ُ َ
ِ َتَ ْد ُخل الْمسلِمت
ان ال َْم ْس ِج َد = dua muslimah itu memasuki masjid
َ ُْ ُ
يَ ْد ُخ ُل ال ُْم ْسلِ ُم ْو َن ال َْم ْس ِج َد = kaum muslimin memasuki masjid
َد َخلْتُ َما ال َْم ْس ِج َد (أَْنتُ َما) تَ ْد ُخالَ ِن ال َْم ْس ِج َد
kamu berdua memasuki masjid
kamu berdua telah memasuki masjid
Carilah sebanyak-banyaknya contoh-contoh Fi'il Madhy dan Fi'il Mudhari' dalam ayat-
ayat al-Quran dan al-Hadits!
ألمر ِ
ْ ْف ْعل ا
Fi'il Amar atau Kata Kerja Perintah adalah fi'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki
oleh Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh
Mukhathab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.
Perlu diingat bahwa yang menjadi Fa'il (Pelaku) dari Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah)
adalah Dhamir Mukhathab (lawan bicara) atau "orang kedua" sebagai orang yang
diperintah untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dhamir Mukhathab terdiri dari: - أَْنتُ َّن
ِ ْ أَن- أَْنتُما- أَْنتُم.
َ ْ أَن- ت
ت َ ْ
Fi'il Amar Tarjamah
Fa'il
َ ْأَن
ت اِ ْف َع ْل = (engkau -lk) kerjakanlah!
ِ ْأَن
ت اِ ْف َعلِ ْي = (engkau -pr) kerjakanlah!
Contoh dalam kalimat: dari fi'il =( َع ِم َلberamal, bekerja) menjadi Fi'il Amar:
ِ ِ
ك َ ا ْع َم ْل ِآل ِخ َرت = bekerjalah untuk akhiratmu (lk)
اِ ْع َمالَ ِآل ِخ َرتِ ُك َما = bekerjalah untuk akhirat kamu berdua
اِ ْع َملُ ْوا ِآل ِخ َرتِ ُك ْم = bekerjalah untuk akhirat kalian (lk)
صالَتَ ُك ْم ِ
َ أَق ْي ُم ْوا = dirikanlah shalat kalian (lk)
صالَتَ ُك َّن ِ
َ أَق ْم َن = dirikanlah shalat kalian (pr)
كَ َ ْ ب
َّ ر ربِّ ك
َ = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu (lk)
ِ ََّكبِّ ِر *ي رب
ك َ ْ = besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu (pr)
Sebagai catatan, bila huruf akhir yang sukun dari sebuah Fi'il bertemu dengan awalan
Alif-Lam dari sebuah Isim Ma'rifah, maka baris sukun dari huruf akhir fi'il tersebut
berubah menjadi baris kasrah. Contoh:
َالصالَة
َّ + أَقِ ْم = َّ أَقِ ِم
َالصالَة
Fi'il Nahy atau "kata kerja larangan" adalah bentuk negatif dari Fi'il Amar. Untuk
membentuk Fi'il Nahy, kita tinggal menambahkan harf َ=( الjangan) dan memasukkan
huruf ت
َ di awal Fi'il Amar. Perhatikan polanya di bawah ini:
Fa'il Fi'il Amar Fi'il Nahy Tarjamah
َ ْأَن
ت اِ ْف َع ْل الَ َت ْف َع ْل = jangan (engkau -lk) kerjakan
ِ ْأَن
ت اِ ْف َعلِ ْي الَ َت ْف َعلِ ْي = jangan (engkau -pr) kerjakan
أَْنتُ َما َاِ ْف َعال َالَ َت ْف َعال = jangan (kamu berdua) kerjakan
أَْنتُ ْم *اِ ْف َعلُ ْوا الَ َت ْف َعلُ ْوا = jangan (kalian -lk) kerjakan
ف َوالَ تَ ْح َز ْن ْ الَ تَ َخ = jangan (engkau -lk) takut dan jangan sedih
الَ تَ َخافِ ْي َوالَ تَ ْح َزنِ ْي = jangan (engkau -pr) takut dan jangan sedih
الَ تَ َخافَا َوالَ تَ ْح َزنَا = jangan (kamu berdua) takut dan jangan sedih
الَ تَ َخا ُف ْوا َوالَ تَ ْح َز ُن ْوا = jangan (kalian -lk) takut dan jangan sedih
الَ تَ َخ ْف َن َوالَ تَ ْح َز َّن = jangan (kalian -pr) takut dan jangan sedih
FI'IL MA'LUM (Kata Kerja Aktif) - FI'IL MAJHUL (Kata Kerja Pasif)
Dalam tata bahasa Indonesia, dikenal istilah Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif.
Perhatikan contoh berikut ini:
Abubakar membuka pintu. --> kata "membuka" disebut Kata Kerja Aktif.
Pintu dibuka oleh Abubakar. --> kata "dibuka" disebut Kata Kerja Pasif.
Dalam tata bahasa Arab, dikenal pula istilah Fi'il Ma'lum dan Fi'il Majhul yang fungsinya
mirip dengan Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif.
ب عُ َم ُر
َ ض َر
َ َ ض ِر
ب عُ َم ُر ُ
(= Umar memukul) (= Umar dipukul)
Fi'il ب
َ ض َر
َ (=memukul) adalah Fi'il Ma'lum (Kata Kerja Aktif). Fa'il atau Pelakunya
adalah Umar bersifat aktif (melakukan pekerjaan yakni memukul).
Fi'il
َ ض ِر
ب ُ (=dipukul) adalah Fi'il Majhul (Kata Kerja Pasif). Fa'il atau Pelakunya
tidak diketahui (tidak disebutkan). Untuk itu, dalam Fi'il Majhul, dikenal istilah Naib al-
ِ ) نَائِب الْ َفatau Pengganti Fa'il (Pelaku). Dalam contoh di atas, Umar adalah
اعل
Fa'il (
ُ
Naib al-Fa'il (pengganti Pelaku).
Fi'il Majhul dibentuk dari Fi'il Ma'lum dengan perubahan sebagai berikut:
a) Huruf pertamanya menjadi berbaris Dhammah
b) Huruf sebelum huruf terakhirnya menjadi berbaris Kasrah untuk Fi'il Madhy dan
menjadi berbaris Fathah untuk Fi'il Mudhari'.
Fi'il Madhy =( أ ََم َرmemerintah) menjadi Fi'il Majhul =( أ ُِم َرdiperintah):
ِ
َأُم ْرنَا أَ ْن َن ْعبُ َد اهلل = kami diperintah agar menyembah Allah
َت أَ ْن َت ْعبُ َد اهللَ أ ُِم ْر = engkau (lk) diperintah agar menyembah Allah
اهلل ن
َ دْ ب ع ت
َ نْ َ
أ ن
َّ ت
ُ ر ِأ
ُم
َ ُ ْ ْ = kalian (pr) diperintah agar menyembah Allah
اهلل د
َ ب عي ن ْ َ
أ ر ِأ
ُم
َ ُْ َ َ = dia (lk) diperintah agar menyembah Allah
اهلل د
َ بعتَ ن
ْ َ
أ ت
ْ ر ِأ
ُم = dia (pr) diperintah agar menyembah Allah
َ ُْ َ
اهلل ادَ بع ي ن
ْ َ
أ *
ا ر ِأ
ُم = mereka (2 lk) diperintah agar menyembah Allah
َ َُ َ ْ
ِ
َأُم َرتَا* أَ ْن َت ْعبُ َدا اهلل
= mereka (2 pr) diperintah agar menyembah Allah
ِ
َأُم ُر ْوا أَ ْن َي ْعبُ ُدوا اهلل
= mereka (lk) diperintah agar menyembah Allah
اهلل ن
َ د
ْ بع ي ن
ْ َ
أ ن
*
َ ر ِأ
ُم = mereka (pr) diperintah agar menyembah Allah
َ َُْ ْ
Fi'il Mudhari' ُ =( َي ْع ِرmengenal) menjadi Fi'il Majhul ف
ف ُ =( ُي ْع َرdikenal):
ف بِ َكالَِم ْي
ُ =أُ ْع َرaku dikenal dari bicaraku
ف بِ َكالَِمنَا
ُ ُن ْع َر = kami dikenal dari bicara kami
ُت ْع َرفْ َ*ن بِ َكالَِم ُك َّن = kalian (pr) dikenal dari bicara kalian
ف بِ َكالَِم ِه
ُ ُي ْع َر = dia (lk) dikenal dari bicaranya
ف بِ َكالَِم َها
ُ ُت ْع َر = dia (pr) dikenal dari bicaranya
ُي ْع َر ُف ْو َ*ن بِ َكالَِم ِه ْم = mereka (lk) dikenal dari bicara mereka
ُي ْع َرفْ َ*ن بِ َكالَِم ِه َّن = mereka (pr) dikenal dari bicara mereka
َح ْرف
HARF (Kata Tugas)
Harf adalah semua jenis kata selain Isim dan Fi'il, yang tidak bisa berdiri sendiri dan
tidak memiliki arti yang jelas tanpa kata-kata lain dalam hubungan kalimat.
Contoh Harf: =( َوdan), =( ِم ْنdari), =( َع ْنdari), =( إِلَىke, kepada), =( فِ ْيdi, dalam),
=( َحتَّىhingga), َ=( الtidak, tidak ada), =( إِ ْنjika), dan lain-lain.
Sekilas catatan penting tentang penggunaan beberapa macam Harf:
1. Beberapa Harf, seperti =( بِـdengan) di dalam kalimat kadang mempunyai arti, dan
kadang hanya sebagai tambahan yang tidak mempunyai arti. Contoh:
ِ ِ =أَعُوذُ بaku berlindung kepada Allah
اهلل ْ
ِ ِ = َك َفى بcukuplah Allah (sebagai) saksi
اهلل َش ِه ْي ًدا
ص ِر
ْ َوال َْع = demi waktu (Ashar)
Perlu dicamkan, bahwa di dalam al-Quran, Allah subhanahu wata'ala sering bersumpah
dengan nama makhluq-Nya agar manusia mengambil pelajaran dari apa yang dijadikan
sumpah tersebut. Adapun manusia, hanya boleh bersumpah dengan nama dan sifat Allah,
tidak boleh bersumpah dengan nama makhluq.
لـ
3. Harf Lam juga mempunyai beberapa fungsi:
ِ السماو
ِ ات َواْألَ ْر
ض َّ ْك
ُ ل م ِ َّلِل
ه
= kepunyaan Allah (seluruh) kerajaan
ََ ُ langit dan bumi
b) TA'LIL ( )َت ْعلِ ْيلatau peruntukan (=untuk). Contoh:
َّعلِ ْي ِم ِِ
ْ ب إِلَى ال َْم ْد َر َسة للت
ُ أَ ْذ َه = saya pergi ke sekolah untuk belajar
َ أَل َ ُق ْو ُل َق ْو َل ال
ْح ِّق = sungguh aku akan berkata perkataan yang benar
4. NUN TAUKID ( * ) ُن ْون َت ْوكِ ْيدatau "Nun Penegasan" adalah huruf Nun Tasydid
yang melekat di belakang Fi'il Mudhari' dan berfungsi untuk menegaskan atau
memperkuat maknanya. Perhatikan contoh di bawah ini:
لَتُْبلَ ُو َّن فِ ْي أ َْم َوالِ ُك ْم = sungguh kalian pasti akan diuji dalam (urusan) harta
kalian
ص ْر ُك ْم ن
ْ ي اهلل
ُ َ َ ُُ وا رص ن
ْ ت
َ ن
ْ ِ
إ = jika kalian menolong (agama) Allah, Dia
akan menolong kalian.
b) Berarti "tidak", bila sesudahnya terdapat kata َّإِال (=kecuali). Contoh:
َالَ َت ْعبُ ُد ْوا إِالَّ اهلل = jangan kalian menyembah kecuali (kepada) Allah
Di bawah ini dicantumkan sejumlah Kata Tanya dengan contohnya masing-masing dalam
kalimat beserta contoh jawabannya:
Contoh Jawaban
Kata Tanya Contoh Kalimat Tanya
ُّ أ/ ُأَيَّة
َي ُّ َي َقلَ ٍم تُ ِح
ب؟ ُّ أ ُّ أ ُِح
ب َقلَ َم اْألَ ْس َو ِ*د
(=pena yang mana kau suka?) (=aku suka pena yang hitam)
(=yang mana)
َمتَى ب؟
ُ َمتَى تَ ْذ َه ُ أَ ْذ َه
ب غَ ًدا
(=aku pergi besok)
(=kapan) (=kapan engkau pergi?)
ف
َ َك ْي ب؟ ْحافِلَ ِة
َ ب بِال
ُ أَ ْذ َه
ُ ف تَ ْذ َه
َ َك ْي
(=bagaimana) (=bagaimana engkau pergi?) (=aku pergi dengan bus)
Menurut asal kata dan pembentukannya, Isim atau Kata Benda terbagi dua:
2. ISIM MUSYTAQ ( شتَقْ ) اِ ْسم ُمyaitu Isim yang dibentuk dari kata lain.
Isim Jamid terbagi dua:
ُصلِّ ْي
َ =( أُ ِريْ ُد أَ ْن أaku ingin shalat) --> ُصلِّي
َ =( أaku shalat) : Fi'il
ًصالَة َ =( أُ ِريْ ُدaku ingin shalat) --> صالَة َ (= shalat) : Mashdar (Isim)
Setiap Fi'il memiliki Mashdar. Dengan kata lain, Mashdar adalah bentuk Isim dari sebuah
ٌ ُف َع
ال اء ك
َ ب - ي
* ِ يب- ب َكى
ك = menangis
ٌ ُ َ َْ َ
ٌ فِ َع
ال ام ِ
ٌ َ قي- َي ُق ْو ُم- قَ َام
= berdiri
ٌ إِ ْف َع
ال
ٌ إِط َْع- يُط ِْع ُم- أَط َْع َم
ام = memberi makan
ٌَت ْف ِعلَة ٌ تَذْكِ َرة- يُ َذ ِّك ُر- ذَ َّك َر = mengingatkan
Pahamilah baik-baik nama-nama dan bentuk-bentuk Isim yang terdapat dalam pelajaran
ini sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya.
Isim Musytaq ialah Isim yang dibentuk dari kata lain dan memiliki makna yang berbeda
dari kata pembentuknya. Isim Musytaq itu ada tujuh macam:
a)
ِ َ فbila berasal dari Fi'il Tsulatsi (Fi'il yang terdiri dari tiga huruf)
اع ٌل
ِ
b) م ْفعلbila berasal dari Fi'il yang lebih dari tiga huruf
ٌ ُ
Fi'il Isim Fa'il
يَ ْسَتغْ ِف ُر- =( اِ ْسَتغْ َف َ*رmohon ampun) =( ُم ْسَتغْ ِف ٌرyang mohon ampun)
Disamping itu dikenal pula istilah bentuk MUBALAGHAH ( ) ُمبَالَغَةdari Isim Fa'il
yang berfungsi untuk menguatkan atau menyangatkan artinya. Contoh:
ي ْعلَ ُم- م َِعل َعالِ ٌم َعالَّ ٌم/ =( َعلِ ْي ٌمyang sangat mengetahui)
َ َ
يغْ ِف ُر-
َ غَ َف َر غَافِ ٌر ٌ غَ َّف/ =( غَ ُف ْو ٌرyang suka mengampuni)
ار
ام
ُ َين- َ نَ َام نَائِ ٌم * َن َّو ٌام/ =( نَئِْي ٌمyang banyak tidur)
يَأْ ُك ُل-أَ َك َل آكِ ٌل َّ أ/ =( أَكِ ْي ٌلyang banyak makan)
ٌ َك
ال
2. SIFAT MUSYABBAHAH ( شَّب َهة ِ ) ialah Isim yang menyerupai Isim Fa'il
َ ص َفة ُم
tetapi lebih condong pada arti sifatnya yang tetap. Misalnya:
Isim Fa'il
Fi'il Sifat Musyabbahah
ح ح
ٌ =( فَ ِرorang senang)
ُ ي ْف َر-
َ =( فَ ِر َحsenang) ِح
ٌ فَار
ي ْع َمى- ِ َع ِام ٌي =( أَ ْع َمىorang buta)
َ =( َعم َيbuta)
ت
ُ يَ ُم ْو-ات
َ =( َمmati) تٌ َِمائ ت
ٌ ِّ =( َميorang mati)
ُيَ ُج ْوع-اع
َ =( َجlapar) َجائِ ٌع =( َج ْو َعا ٌنorang kelaparan)
َي ُق ْو ُل- ال
َ َ=( قberkata) ٌ =( َم َقyang diucapkan)
ال
4. ISIM TAFDHIL ( ِ ) اِ ْسم َت ْفialah Isim yang menunjukkan arti "lebih" atau
ض ْيل
"paling". Wazan (pola) umum Isim Tafdhil adalah: أَ ْف َع ُل. Contoh:
Isim Fa'il Isim Mubalaghah Isim Tafdhil
َعالِ ٌم =( َعلِ ْي ٌمsangat mengetahui) =( أَ ْعلَ ُمyang lebih mengetahui)
َكابٌِر =( َكبِْي ٌ*رsangat besar) =( أَ ْكَب ُ*رyang lebih besar)
ٌ قَا ِر
ب ٌ ْ=( قَ ِريsangat dekat)
ب
ُ =( أَ ْق َرyang lebih dekat)
ب
ِ َف
اض ٌل ِ َ=( فsangat utama)
ض ْي ٌل َ ْ=( أَفyang lebih utama)
ض ُل
Disamping itu, terdapat pula bentuk yang sedikit agak berbeda, seperti:
Isim Tafdhil
Sifat Musyabbahah
Isim Zaman/Makan
Fi'il
ب
ُ ُ يَ ْكت/ ب
َ َ=( َكتmenulis) ب
ٌ َ=( َم ْكتkantor)
ب ْعل ي / ب ِ َ=( لbermain)
ع ب
ُ َ َ َ ٌ =( َمل َْعtempat bermain)
يَ ْس ُج ُد/ =( َس َج َدbersujud) =( َم ْس ِج ٌدmasjid)
Isim Alat
Fi'il
Fi'il Mujarrad pada umumnya terdiri dari tiga huruf sehingga dinamakan pula FI'IL
اعي ِ ) فِعل مج َّرد ربyang terdiri dari empat huruf. Fi'il Mujarrad Ruba'i ini
Ruba'i (
َُ َ ُ ْ
hanya mempunyai satu wazan yaitu: علل
ِ ي َف- َفعلَل.
ُ ْ ُ َ ْ
*ُ ُيَت ْر ِج- =( َت ْر َج َمmenerjemahkan), س
Contoh: م
ُ ُي َو ْس ِو- س
َ َو ْس َو
(=membisikkan waswas), ل *ُ ُي َزلْ ِز- =( َزل َْز َلmenggoncang-goncangkan).
Carilah sebanyak-banyaknya contoh-contoh Fi'il Mujarrad Tsulatsi dari al-Quran dan al-
Hadits untuk setiap wazan di atas, beserta artinya masing-masing
فِ ْعل َم ِزيْد
FI'IL MAZID
Fi'il Mazid berasal dari Fi'il Mujarrad yang mendapat tambahan huruf:
1) Fi'il Mazid dengan tambahan satu huruf. Terdiri dari beberapa wazan seperti:
َي ْقتُ ُل- =( َقتَ َلmembunuh) ُي َقاتِ ُل- =( قَاتَ َلberperang)
َي ْف َر ُق- =( َف َر َقmemisah) ُي َفا ِر ُق- =( فَ َار َقberpisah)
يَطْلِ ُق- =( طَلَ َقmenceraikan) َي ْنطَلِ ُق- =( اِنْطَلَ َقpergi)
َي ْف ِط ُر- =( فَطََرmembelah) َي ْن َف ِط ُر- =( اِ ْن َفطََ*رterbelah)
ِ ب ِ ي ْن َقل- =( اِ ْن َقلَبterbalik)
بُ َي ْقل- ب َ َ=( َقلmembalik) ُ َ َ
ِ
b. ي ْفتَعل- ف َتعل ْ ِ( اhuruf tambahannya: Alif di awal dan Ta di tengah)
ُ َ ََ
Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid
ش ُر
ُ َي ْن- ش َر
َ َ=( نmenyebarkan) َ َ=( اِ ْنتtersebar)
َي ْنتَ ِش ُر- ش َر
ُ يَبِْي- ض
ض َ َ=( َبيputih) ض ُّ َ َي ْبي- ض َّ َ=( اِ ْبيmemutih)
d. اع ُل
َ َيَت َف- اع َل
َ ( َت َفhuruf tambahan: Ta di awal dan Mad Alif di tengah)
Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid
س ُد
ُ يَ ْح- س َد
َ =( َحdengki) اس ُد
َ َيتَ َح- اس َد
َ =( تَ َحsaling dengki)
ُ َي ْع ِر- ف
ف َ =( َع َرkenal) ف
ُ َيَت َع َار- ف
َ =( َت َع َارsaling kenal)
َل
ُ يَ ْسأ- =( َسأ ََلbertanya) سائَ ُل
َ َ َيت- سائَ َل
َ َ=( تsaling bertanya)
e. َيَت َف َّع ُل- ( َت َف َّع َلhuruf tambahannya: Ta di awal dan huruf ganda di tengah)
Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid
َي ْعلَ ُم- =( َعلِ َمmengetahui) َيَت َعلَّ ُم- =( َت َعلَّ َمbelajar)
يَ ْكبِ ُر- =( َك ُب َرbesar) َيتَ َكَّب ُر- =( تَ َكَّب َ*رmembesarkan diri)
يَ ْسَت ْف ِع ُل- ( اِ ْسَت ْف َع َلhuruf tambahannya: Alif, Sin dan Ta di awal kata).
Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid
َيغْ ِف ُر- =( غَ َف َرmengampuni) يَ ْسَتغْ ِف ُر- =( اِ ْسَتغْ َف َ*رmohon ampun)
َي ْقبَ ُل- =( قَبِ َلmenerima) يَ ْسَت ْقبِ ُل- =( اِ ْسَت ْقبَ َلmenghadap)
ج ر
ِ خ
ْ ت س ي - خرج
ْ ت س ِ=( اminta keluar)
ج
ُ يَ ْخ ُر- =( َخ َر َجkeluar) َ
ُ َْ َ َ َ ْ
Carilah contoh-contoh Fi'il Mazid dari al-Quran dan al-Hadits dan masukkan ke dalam
wazan-wazan yang sesuai serta carilah artinya masing-masing.
I'rab ialah perubahan baris/bentuk yang terjadi di belakang sebuah kata sesuai dengan
kedudukan kata tersebut dalam susunan kalimat. Pada dasarnya, Isim bisa mengalami tiga
macam I'rab yaitu:
2. I'RAB NASHAB ( صب ْ َ ) نatau Objek; dengan tanda pokok: Fathah ( َ )
3. I'RAB JARR ( ) َج ّرatau Keterangan; dengan tanda pokok: Kasrah ( ِ )
Perhatikan contoh dalam kalimat di bawah ini:
ُ َّاء الطُّال
ب َ َج = datang siswa-siswa
َ َّت الطُّال
ب ُ َْرأَي = aku melihat siswa-siswa
Isim =( الطُّالَّبsiswa-siswa) pada contoh di atas mengalami tiga macam I'rab:
Perlu diketahui bahwa tidak semua Isim bisa mengalami I'rab atau perubahan
baris/bentuk di akhir kata. Dalam hal ini, Isim terbagi dua:
1) ISIM MU'RAB ( ) اِ ْسم ُم ْع َربyaitu Isim yang bisa mengalami I'rab. Kebanyakan
Isim adalah Isim Mu'rab artinya bisa berubah bentuk/baris akhirnya, tergantung
kedudukannya dalam kalimat.
2) ISIM MABNI ( ) اِ ْسم َم ْبنِيyaitu Isim yang tidak terkena kaidah-kaidah I'rab. Yang
termasuk Isim Mabni adalah: Isim Dhamir (Kata Ganti), Isim Isyarat (Kata Tunjuk), Isim
Maushul (Kata Sambung), Isim Istifham (Kata Tanya).
ت َعلَى َه ُؤالَ ِء ُ َسلَّ ْم = aku memberi salam kepada (mereka) ini
Dalam contoh-contoh di atas terlihat bahwa Isim Isyarah =( َه ُؤالَ ِءini) tidak mengalami
I'rab atau perubahan baris/bentuk di akhir kata, meskipun kedudukannya dalam kalimat
berubah-ubah, baik sebagai Subjek, Objek maupun Keterangan. Isim Isyarah termasuk
diantara kelompok Isim Mabni.
Bila anda telah memahami baik-baik tentang pengertian I'rab dan tanda-tanda aslinya,
marilah kita melanjutkan pelajaran tentang Isim Mu'rab.
ISIM MARFU'
Isim yang mengalami I'rab Rafa' dinamakan Isim Marfu' yang terdiri dari:
1) Mubtada' (Subjek) dan Khabar (Predikat) pada Jumlah Ismiyyah (Kalimat Nominal).
Perhatikan contoh-contoh Jumlah Ismiyyah di bawah ini:
ت َكبِْي ٌر
ُ اَلَْب ْي = rumah itu besar
2) Fa'il (Subjek Pelaku) atau Naib al-Fa'il (Pengganti Subjek Pelaku) pada Jumlah
Fi'liyyah (Kalimat Verbal). Contoh:
ب عُ َم ُر ِيغْل
ُ َ = Umar menang
َّ لُ ِع َن
الش ْيطَا ُن = syaitan itu dilaknat
=( ُم َح َّم ٌدMuhammad) --> Fa'il --> Marfu' dengan tanda Dhammah
=( عُ َم ُرUmar) --> Fa'il --> Marfu' dengan tanda Dhammah
=( الْ َكافِ ُرorang kafir) --> Naib al-Fa'il --> Marfu' dengan tanda Dhammah.
َّ (=syaitan) --> Naib al-Fa'il --> Marfu' dengan tanda Dhammah.
الش ْيطَا ُن
Pahamilah baik-baik semua kaidah-kaidah yang terdapat dalam pelajaran ini sebelum
melangkah ke pelajaran selanjutnya.
ص ْوب اِ ْسم
ُ َم ْن
ISIM MANSHUB
Isim yang terkena I'rab Nashab disebut Isim Manshub. Yang menjadi Isim Manshub
adalah semua Isim selain Fa'il atau Naib al-Fa'il dalam Jumlah Fi'liyyah.
1) MAF'UL ( * ) َم ْفعُ ْولyakni Isim yang dikenai pekerjaan (Objek Penderita).
2) MASHDAR ( ص َدر
ْ ) َمyakni Isim yang memiliki makna Fi'il dan berfungsi untuk
menjelaskan atau menegaskan (menguatkan) arti dari Fi'il.
ِ =( َخorang yang khusyu') --> Hal --> Manshub dengan tanda fathah.
اش ًعا
4) TAMYIZ ( * ) تَ ْميِْيزialah Isim yang berfungsi menerangkan maksud dari Fi'il dalam
hubungannya dengan keadaan Fa'il atau Maf'ul.
ِ
َ ََق َرأَ ُم َح َّم ٌد الْ ُق ْرآ َن عب
اد ًة = Muhammad membaca al-Quran sebagai suatu
ibadah
ًادة ِ
َ َ =( عبibadah) --> Tamyiz --> Manshub dengan tanda fathah.
5) ZHARAF ZAMAN ( )ظَ ْرف َز َمانatau Keterangan Waktu dan ZHARAF MAKAN
( )ظَ ْرف َم َكانatau Keterangan Tempat.
ُ َّض َر الطُّال
ب إِالَّ َزيْ ًدا َ َح
= para siswa telah hadir kecuali Zaid
Isim yang berkedudukan sebagai Mustatsna tidak selalu harus Manshub. Mustatsna bisa
menjadi Marfu' dalam keadaan sebagai berikut:
a) Bila berada dalam Kalimat Negatif dan Subjek yang dikecualikan darinya disebutkan.
Maka Mustatsna boleh Manshub dan boleh Marfu'. Contoh:
Kalimat di atas adalah Kalimat Negatif (ada kata: tidak) dan disebutkan Subjek yang
dikecualikan darinya yaitu بُ َّ=( الطُّالpara siswa) maka Mustatsna boleh Manshub dan
boleh pula Marfu' (دا
ً ْ َزيatau ) َزيْ ٌد.
b) Bila Mustatsna berada dalam kalimat Negatif dan Subjek yang dikecualikan darinya
tidak disebutkan sedangkan Mustatsna itu berkedudukan sebagai Fa'il maka ia harus
mengikuti kaidah I'rab yakni menjadi Marfu'. Contoh:
Mustatsna menjadi Marfu' karena berkedudukan sebagai Fa'il ( ) َزيْ ٌدdan berada dalam
Kalimat Negatif yang tidak disebutkan Subjek yang dikecualikan darinya.
Isim yang terkena I'rab Jarr disebut Isim Majrur yang terdiri dari:
1) Isim yang diawali dengan Harf Jarr. Yang termasuk Harf Jarr adalah: ِ (=dengan),
ب
=( ِلuntuk), =( فِ ْيdi, dalam), =( َعلَىatas), =( إِلَىke), =( ِم ْنdari), =( َكـbagai), َحتَّى
(=hingga), تَـ/ َو untuk sumpah (=demi ...).
Perhatikan contoh-contoh berikut:
ِأَ ُع ْو ُذ بِاهلل
= aku berlindung kepada Allah
س ِج ِد َ ُأ
ْ صلِّ ْي فِي ا ْل َم = aku shalat di masjid
ص ِر
ْ َوال َْع
= demi masa!
ْ ال َْع/ ال َْم ْس ِجد/ اهللpada kalimat-kalimat di atas adalah Isim Majrur karena
صر
didahului/dimasuki oleh Harf Jarr. Tanda Majrurnya adalah Kasrah.
Dalam contoh-contoh di atas, Isim َر ُس ْول merupakan Mudhaf dan bentuknya bisa
Marfu' (contoh pertama), Manshub (contoh kedua) maupun Majrur (contoh ketiga).
الش َج َر ِة
َّ تَ أَ ُق ْو ُم تَ ْح
= aku berdiri di bawah pohon
Dalam contoh di atas, Isim *ِ =( الَْب ْيrumah) dan Isim الش َج َر ِة
ت َّ (=pohon) adalah Isim
Majrur dengan tanda Kasrah karena terletak sesudah Zharaf =( أ ََم َامdi depan) dan
ت
َ =( تَ ْحdi bawah). Dalam hal ini, kedua Zharaf tersebut merupakan Mudhaf sedang
Isim yang mengikutinya merupakan Mudhaf Ilaih.
Hafalkanlah istilah-istilah tata bahasa Arab yang terdapat dalam pelajaran ini sebelum
melangkah ke pelajaran selanjutnya.
*إِ َّن َو َكا َن َو أَ َخ َوا ُت ُه َما
INNA" DAN "KANA" SERTA "KAWAN-KAWANNYA"
Kata =( إِ َّنsesungguhnya) dan =( َكا َنadalah) serta kawan-kawannya sedikit mengubah
kaidah I'rab yang telah kita pelajari sebelumnya sebagai berikut:
ت َكبِْي ٌر
*ُ اَلَْب ْي ت َكبِْي ٌ*ر
َ إِ َّن الَْب ْي
(=rumah itu besar) (=sesungguhnya rumah itu besar)
ت َكبِْي ٌر
ُ اَلَْب ْي ت َكبِْي ًرا
ُ َكا َن الَْب ْي
(=rumah itu besar) (=adalah rumah itu besar)
ِ
ال ُم َح َّم ٌد َسع ْي ًدا ُم َح َّم ٌد َس ِع ْي ٌد
َ َما َز
(=Muhammad bahagia) (=Muhammad senantiasa bahagia)
Dalam pelajaran-pelajaran yang lalu kita sudah melihat Alamat Ashliyyah atau tanda-
tanda asli (pokok) dari I'rab yaitu baris Dhammah untuk I'rab Rafa', baris Fathah untuk
I'rab Nashab, dan baris Kasrah untuk I'rab Jarr.
Diantara bentuk-bentuk Isim, ada yang menggunakan tanda-tanda yang berbeda dari
Alamat Ashliyyah untuk menunjukkan I'rab Rafa', Nashab atau Jarr tersebut, karena
bentuknya yang khas, mereka menggunakan Alamat Far'iyyah yaitu:
ت َر ُجلَْي ِن
ُ َْرأَي = aku melihat dua orang lelaki
ُ َسلَّ ْم
ت َعلَى َر ُجلَْي ِن = aku memberi salam kepada dua orang lelaki
ت َعلَى ال ُْم ْسلِ ِم ْي َن ُ َسلَّ ْم = aku memberi salam kepada kaum muslimin
3) Al-Asma' al-Khamsah (
َ ) اَألَ ْس َماء الْ َخ ْمatau "isim-isim yang lima" yakni: َب
سة ٌأ
(=ayah), ٌ َ=( أsaudara), =( َح ٌمipar), =( ذُ ْوpemilik) dan =( فَ ٌمmulut). Isim-isim ini
خ
memiliki perubahan bentuk yang khas sebagai berikut:
ت َعلَى أَبِ ْي بَ ْك ٍر ُ َسلَّ ْم = aku memberi salam kepada Abubakar
Hafalkanlah kelompok-kelompok Isim yang mempunyai tanda-tanda I'rab yang khas ini,
sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya.
اِ ْسم غَْي ُر ُمَن َّون
ISIM GHAIRU MUNAWWAN (Isim yang Tidak Menerima Tanwin)
Dalam kaitannya tentang Alamat I'rab Far'iyyah (tanda-tanda I'rab cabang), kita harus
mempelajari golongan Isim yang huruf akhirnya tidak menerima baris tanwin maupun
kasrah (hanya menerima baris dhammah dan fathah).
1) Semua Isim 'Alam (Nama) yang diakhiri dengan Ta Marbuthah (meskipun ia adalah
ِ (=Aminah), ُ=( م َّكةMakkah),
ِ َ=( فFatimah), ُآمنَة
ُاط َمة
Mudzakkar). Misalnya:
َ
ُ=( ُم َعا ِويَةMuawiyah), ُ=( َح ْم َزةHamzah), dan sebagainya.
2) Semua Isim 'Alam Muannats (meskipun tidak diakhiri dengan Ta Marbuthah).
3) Isim 'Alam yang merupakan kata serapan atau berasal dari bahasa 'ajam (bukan Arab).
Misalnya: =( عُثْ َما ُنUtsman), =( ُسلَْي َما ُنSulaiman), ضا ُن
َ =( َر َمRamadhan),
=( َج ْو َعا ُنlapar), ضبَا ُنْ َ=( غmarah), dan sebagainya.
7) Semua Isim yang menggunakan wazan (pola/bentuk) أَ ْف َعل. Misalnya: ض ُل
َ ْأَف
(=lebih utama), =( أَ ْكَب ُرlebih besar), َس َو ُ*د
ْ =( أhitam), dan sebagainya.
8) Isim Jamak yang mempunyai wazan yang di tengahnya terdapat Mad Alif. Misalnya:
ِ َ=( أَنnasyid-nasyid), ُ=( َشوارِعjalan-jalan), َقبائِل
=( َر َسائِ ُلsurat-surat), اش ْي ُد َ ُ َ
(=suku-suku), dan sebagainya.
9) Isim 'ADAD ( ) َع َددatau Bilangan dari satu sampai sepuluh yang menggunakan
wazan َف َعالatau َم ْف َعل . Misalnya: ث
ُ َ=( ثُالtiga), ُ=( ُربَاعempat), اس
ُ =( ُخ َمlima),
ش ُر
َ =( َم ْعkelompok), dan sebagainya.
10) Isim =( أُ َخ ُرyang lain) yang merupakan bentuk Jamak dari * أُ ْخ َرى.
11) Isim yang huruf akhirnya berupa Alif Mamdudah ( دة َ ) أَلِف َم ْم ُد ْوatau Alif Lurus
( ) اء. Misalnya: هراء
ِ أ
ُ َ ْ =( َزyang berkilau), ُ=( عُلَ َماءorang-orang berilmu), َُصدقَاء ْ
(=teman-teman), dan sebagainya.
Seperti dinyatakan di awal tadi, Isim-isim di atas huruf akhirnya tidak menerima baris
tanwin dan kasrah. Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan I'rab, Isim Ghairu
Munawwan mempunyai alamat atau tanda-tanda I'rab sebagai berikut:
a. I'rab Rafa' dan I'rab Nashab tetap menggunakan Alamat Ashliyyah yakni baris
Dhammah untuk I'rab Rafa' dan baris Fathah untuk I'rab Nashab.
ُ َسلَّ ْم
ت َعلَى ُسلَْي َما َن = aku memberi salam kepada Sulaiman
ت َعلَى َقبَائِ َل ُ َسلَّ ْم = aku memberi salam kepada suku-suku
ت َعلَى الْ َقبَائِ ِل ُ َسلَّ ْم = aku memberi salam kepada suku-suku itu
اء
َ ت َعلَى عُلَ َم ُ َسلَّ ْم = aku memberi salam kepada para ulama
Namun masih ada lagi kelompok Isim Ghairu Munawwan yang huruf akhirnya selalu tetap,
tidak mengalami perubahan baris apapun. Yaitu:
ص ْو َرة ِ
12) Isim-isim yang huruf akhirnya Alif Maqshurah (
ُ ) أَلف َم ْقatau Alif Bengkok
ىtanpa titik dua). Misalnya: *=( ُم ْو َسىMusa), سى ي ِ (=Isa), =( ه َدىpetunjuk),
ع
(
َ ْ ُ
=( طَُوىThuwa: nama bukit), dan sebagainya.
Isim-isim ini huruf akhirnya tidak pernah berubah, dalam keadaan I'rab apapun.
اء ُم ْو َسى
َ َج
= datang Musa
ت ُم ْو َسى
ُ َْرأَي = aku melihat Musa
ُ َسلَّ ْم
ت َعلَى ُم ْو َسى = aku memberi salam kepada Musa
Hafalkanlah istilah-istilah tata bahasa Arab yang terdapat dalam pelajaran ini sebelum
melangkah ke pelajaran selanjutnya.
Fi'il Mudhari' juga mengalami I'rab atau perubahan baris/bentuk di akhir kata bila
didahului oleh harf-harf tertentu. Fi'il Mudhari mengenal tiga macam I'rab:
1) I'RAB RAFA' ialah bentuk asal dari Fi'il Mudhari' dengan alamat (tanda):
a. Baris Dhammah: َي ْف َع ُل/ َت ْف َع ُل/ َن ْف َع ُل/ أَ ْف َع ُل
َ َي ْف َعلُ ْو/ َي ْف َعالَ ِن/ َت ْف َعلُ ْو َ*ن/ َت ْف َعالَ ِن/ َت ْف َعلِ ْي َن
b. Huruf Nun: ن
ِ
b. Hilangnya huruf Nun: ي ْفعلُوا/ َ ي ْفعال/ َت ْفعلُوا/ َ َت ْفعال/ َت ْفعلي
ََْ ََ َْ َ ْ َ
Adapun yang termasuk Harf Nashab ialah: =( أَ ْنbahwa), =( لَ ْنtidak akan), =( إِ َذ ْنkalau
begitu), كي ِ
ْ َ (=supaya), =( َحتَّىhingga), =( لـuntuk).
Perhatikan contoh-contohnya dalam kalimat:
س َّ ب
َ الد ْر ُ ُأَنَا أَ ْكت س َّ ب
َ الد ْر َ ُأُ ِريْ ُد أَ ْن أَ ْكت
(=saya menulis pelajaran)
(=saya mau menulis pelajaran)
1. Harf Jazm yang men-jazm-kan satu fi'il saja yaitu: =( لَ ْمtidak), =( لَ َّماbelum), لْـ/لِـ
untuk perintah (=hendaklah), َ الuntuk larangan (=jangan).
Perhatikan contoh-contohnya dalam kalimat:
س َو ُه َو َي ْف َه ُم
ُ ُه َو يَ ْد ُر س َولَ ْم َي ْف َه ْم
ْ لَ ْم يَ ْد ُر
(=dia belajar, dia mengerti) (=dia belum belajar dan dia belum mengerti)
2. Harf Jazm yang men-jazm-kan dua fi'il yaitu: =( إِ ْنjika), =( َم ْنsiapa), =( َماapa),
=( َم ْه َماjangan), =( َمتَىkapan), =( أَيَّا َنkapan), =( أَيْ َنdimana), =( أ َْينَ َماdimana saja),
=( أَنَّىdarimana), =( َح ْيثُ َماdarimana saja), =( َك ْي َف َماbagaimana saja), َي ُّ =( أyang
mana).
Contoh I :
ت تُ ْج َزى بِ ِه
َ ْت َت ْع َم ُل بِ َع َم ٍل ؛ أَن
(=engkau mengerjakan suatu
َ ْأَن pekerjaan; engkau akan dibalas
dengannya)
ِ ُِهو ي ْؤ ِمن ب
ُاهلل ؛ اهللُ َي ْه ِد ْي َقلْبَه
(=dia beriman kepada Allah; Allah
ُ ُ َ menunjuki hatinya)
ِ ِمن ي ْؤ ِمن ب
ُاهلل َي ْه ِد َقلْبَه
(=siapa yang beriman kepada
ْ ُ َْ Allah, Dia akan menunjuki hatinya)
Contoh III :
ِ
ُأَْنتُ ْم َت ْف َعلُ ْو َن م ْن َخ ْي ٍر ؛ اهللُ َي ْعلَ ُمه
(=kalian melakukan suatu
kebaikan; Allah mengetahuinya)
ِ
َُما َت ْف َعلُ ْوا* م ْن َخ ْي ٍر َي ْعلَ ْمهُ اهلل
(=kebaikan apa saja yang kalian
lakukan, Allah mengetahuinya)
Contoh IV :
أَْنتُ ْم َتَّت ُق ْو َ*ن اهللَ ؛ أَْنتُ ْم ُت ْفلِ ُح ْو َن (=kalian bertaqwa kepada Allah;
kalian beruntung)
Contoh V :
Contoh VI :
ت َت ْق َرأُ كِتَابًا ؛ تَ ْستَ ِف ْي ُد ِم ْن َها
(=engkau membaca sebuah buku;
َ ْأَن engkau memperoleh manfaat
darinya)
َع َدد
'ADAD (BILANGAN)
Mula-mula, anda harus mengafalkan sepuluh bentuk dasar dari 'Adad (Bilangan):
ِو
اح ٌد ُّ ِس
ت
1 َ 6
2 *ِ َاِ ْثن
ان 7 َس ْب ُع
3 ثُ َثَال 8 ثَ َمانِي
4 أ َْربَ ُع 9 تِ ْس ُع
5 س
ُ َخ ْم 10 َع ْش ُر
Dalam penggunaannya, bentuk-bentuk dasar 'Adad tersebut akan mengalami sedikit
perubahan dengan ketentuan sebagai berikut:
ِ َ )اِ ْثنterletak di
ِ )وterletak di belakang Isim Mufrad dan bilangan 2 (ان
اح ٌد
Bilangan 1 (
َ
belakang Isim Mutsanna. Bila Isim yang dibilangnya itu adalah Muannats maka
bentuknya pun menjadi Muannats. Contoh:
ِ َان ا ْثن
ان ِ َقلَم ِ َان ا ْثنَت
ان ِ َمجلَّت
َ = 2 buah pena
ََ = 2 buah majalah
Bilangan 3 sampai 10 terletak di depan Isim Jamak. Bila Isim Jamak tersebut adalah
Mudzakkar maka bentuk 'Adad-nya adalah Muannats, sedang bila Isim Jamak tersebut
adalah Muannats maka bentuk 'Adad-nya adalah Mudzakkar:
Adapun bilangan belasan (11 sampai 19) terletak di depan Isim Mufrad (Isim Tunggal)
meskipun jumlahnya adalah jamak (banyak). Perhatikan pola Mudzakkar dan
Muannatsnya serta tanda baris fathah di akhir setiap katanya:
ش َر َقلَ ًما
َ َح َد َعَأ = 11 ًإِ ْح َدى َع ْش َرةَ َم َجلَّة = 11
ش َر َقلَ ًما
َ ثَالَثَةَ َع = 13 ًث َع ْش َر َة َم َجلَّة َ َثَال = 13
ش َر َقلَ ًما
َ أ َْر َب َعةَ َع = 14 ًأ َْربَ َع َع ْش َر َة َم َجلَّة = 14
ش َر َقلَ ًما
َ سةَ َع َ َخ ْم = 15 ًس َع ْش َر َة َم َجلَّة َ َخ ْم = 15
َ ِستَّةَ َع
ش َر َقلَ ًما = 16 ًت َع ْش َرةَ َم َجلَّة َّ ِس = 16
ش َر َقلَ ًما
َ َس ْب َعةَ َع = 17 ًَس ْب َع َع ْش َرةَ َم َجلَّة = 17
Bilangan 20, 30, 40, dsb bentuknya hanya satu macam yakni Mudzakkar, meskipun
terletek di depan Isim Mudzakkar maupun Muannats. Contoh:
ثَالَُث ْو َن َقلَ ًما = 30 ثَالَُث ْو َ*ن َم َجلَّةً = 30
أ َْر َبعُ ْو َن َقلَ ًما = 40 أ َْر َبعُ ْو َن َم َجلَّةً = 40
س ْو َن َقلَ ًما
َخ ْم ُ = 50 س ْو َن َم َجلَّةً
َخ ْم ُ = 50
Angka satuan dalam bilangan puluhan, disebutkan sebelum angka puluhannya; dan
perubahan bentuk (Mudzakkar atau Muannats) angka satuan tersebut mengikuti
perubahan bentuk Isim yang dihitungnya dengan pola seperti berikut:
ان َو ِع ْش ُر ْو َن َقلَ ًمااِ ْثنَ ِ* = 22 ان َو ِع ْش ُر ْو َن َم َجلَّةً اِ ْثنَتَ ِ* = 22
أ َْر َب َعةٌ َو ِع ْش ُر ْو َن َقلَ ًما = 24 أ َْربَ ٌع َع ْش َرةَ َم َجلَّةً = 24
اح ٌد َوثَالَُث ْو َن َقلَ ًما وِ اح َدةُ َوثَالَُث ْو َ*ن َم َجلَّةً وِ
َ = 31
َ = 31
اِ ْثنَ ِ
ان َوثَالَُث ْو َ*ن َقلَ ًما = 32 اِ ْثنَتَ ِ
ان َوثَالَُث ْو َن َم َجلَّةً = 32
ثَالَثَةٌ َوثَالَُث ْو َن َقلَ ًما = 33 ث َوثَالَُث ْو َن َم َجلَّةًثَالَ ٌ = 33
أ َْر َب َعةٌ َوثَالَُث ْو َن َقلَ ًما = 34 أ َْربَ ٌع َوثَالَُث ْو َن َم َجلَّةً = 34
ث ِمائَ ٍة َقلَ ًماُ َثَال = 300 ث ِمائَ ٍة َم َجلَّ ٍة ُ َثَال = 300
ْف َقلَ ٍمُ أَل = 1000 ْف َم َجلَّ ٍةُ أَل = 1000
س ِ َع
ُ َخ ْم = ke lima اش ُر = ke sepuluh
Bila digunakan dalam bentuk kalimat, memiliki bentuk Mudzakkar dan Muannats yang
mengikuti Isim Mudzakkar dan Muannats yang di depannya:
ش َر
َ ي َع *َ ادِ الْباب الْح
َ ُ َ = Bab Kesebelas
الْغُ ْرفَةُ* الثَّالِثَةُ* َوال ِْع ْش ُر ْو َن = Kamar Kedua Puluh Tiga
ِ الْغُرفَةُ* الث
َُّامنَةُ* َوال ِْمائَة ْ = Kamar Keseratus Delapan
Agar lancar menyebut angka dengan Bahasa Arab, anda harus sering membaca setiap
angka yang anda temukan dengan menggunakan Bahasa Arab